LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN

Transkripsi

1 LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN xv

2 ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C a) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Pasir Tanggal : 15 Maret 2016 Diameter Ayakan (mm) Berat Fraksi (gr) Sampel I Sampel II Rata-rata (gr) % Rata-rata % Kumulatif Tertahan 9, , , ,7 6,7 1, ,5 21,25 27,95 0, ,6 55,55 0, ,5 22,15 77,7 0, ,6 95,3 Pan ,7 100 Total ,2 Fineness Modulus (FM) = = 2,632 Klasifikasi pasir yang baik: Halus : 2,2 < FM< 2,6 Sedang : 2,6 <FM< 2,9 Kasar : 2,9 <FM< 3,2 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xvi

3 BERAT JENIS DAN ABSORBSI AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Pasir Tanggal : 15 Maret 2016 KETERANGAN : Berat Piknometer (gr) 174 Berat Piknometer + Pasir + Air (gr) 972 Berat Piknometer + Air (gr) 675 Berat Pasir Kering (gr) 488 BJ KERING 2,404 BJ SSD 2,463 BJ SEMU 2,555 ABSORPSI (%) 2,459 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xvii

4 PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR DAN KADAR LIAT AGREGAT HALUS UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Pasir Tanggal : 16 Maret 2016 Pasir Sampel I Sampel II Rata-rata Berat Mula-mula (gr) Berat Kering (gr) Kandungan Lumpur (gr) Persentase Kandungan Lumpur (%) 3,6 4 3,8 Berat Kering Clay Lump(gr) ,5 Kandungan Liat (gr) 4 3 3,5 Persentase Kandungan Liat (%) 0,830 0,625 0,727 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xviii

5 BERAT ISI PASIR (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Pasir Tanggal : 16 Maret 2016 Cara Merojok Cara Menyiram Pasir Sampel I Sampel I (gr) Sampel II (gr) (gr) Sampel II (gr) Berat Bejana Pasir + Bejana Bejana + Air Berat Pasir Berat Air Cara Merojok Cara Menyiram Keterangan Sampel I (Kg/m3) Sampel II (Kg/m3) Sampel I (Kg/m3) Sampel II (Kg/m3) Berat Isi Air 996, , , ,505 Berat Isi Pasir 1612, , , ,412 Rata-rata 1613, ,329 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xix

6 ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C a & ASTM D ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Batu pecah Tanggal : 16 Maret 2016 Diameter Berat Fraksi (gr) Rata-rata % Ratarata % Kumulatif Ayakan (mm) Sampel I Sampel II (gr) Tertahan 38, , ,5 71,25 3,5625 3,5625 9, ,4 66,9625 4, ,5 29,025 95,9875 2, ,9875 1, ,9875 0, ,9875 0, ,9875 0, ,9875 Pan 72 88,5 80,25 4, Total ,45 Fineness Modulus (FM) = = 6,4645 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xx

7 ANALISA AYAKAN AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C a & ASTM D ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Steel Slag Tanggal : 16 Maret 2016 Berat Fraksi (gr) Rata-rata % Ratarata Sampel I Sampel II (gr) 38, , ,5 48,175 48,175 9, ,9 85,075 4, ,5 14,375 99,45 2, ,45 1, ,45 0, ,45 0, ,45 0, ,45 Pan , Total ,95 Diameter Ayakan (mm) % Kumulatif Tertahan Fineness Modulus (FM) = = 7,2995 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxi

8 BERAT JENIS DAN ABSORBSI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Batu pecah Tanggal : 16 Maret 2016 KETERANGAN : Berat Kerikil SSD 1250 Berat Kerkil Dalam Air 775 Berat Kerikil Kering 1238 BJ KERING 2,606 BJ SSD 2,632 BJ SEMU 2,674 ABSORPSI (%) 0,969 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxii

9 BERAT JENIS DAN ABSORBSI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Steel Slag Tanggal : 16 Maret 2016 KETERANGAN : Berat Slag SSD 1250 Berat Slag Dalam Air 895 Beratl Slag Kering 1242 BJ KERING 3,499 BJ SSD 3,521 BJ SEMU 3,579 ABSORPSI (%) 0,644 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxiii

10 BERAT ISI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C.29/C.29M-90) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Batu pecah Tanggal : 16 Maret 2016 Batu Pecah Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I (gr) Sampel I (gr) Berat Bejana Batu Pecah + Bejana Bejana + Air Berat Batu Pecah Berat Air Cara Merojok Cara Menyiram Keterangan Sampel II Sampel I (Kg/m3) (Kg/m3) Berat Isi Air 996, ,505 Berat Isi Batu Pecah 1733, ,400 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxiv

11 BERAT ISI AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C.29/C.29M-90) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Steel Slag Tanggal : 16 Maret 2016 Slag Cara Merojok Cara Menyiram Sampel I (gr) Sampel I (gr) Berat Bejana Berat Slag + Bejana Bejana + Air Berat Slag Berat Air Cara Merojok Cara Menyiram Keterangan Sampel II Sampel I (Kg/m3) (Kg/m3) Berat Isi Air 996, ,505 Berat Isi Steel Slag 1846, ,686 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxv

12 PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Batu pecah Tanggal : 16 Maret 2016 Batu Pecah Sampel I Sampel II Rata-rata Berat Mula-mula (gr) Berat Kering (gr) ,5 Kandungan Lumpur (gr) 6 9 7,5 Persentase Kandungan Lumpur (%) 0,6 0,9 0,75 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxvi

13 PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR UNTUK MATERIAL BETON (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Steel Slag Tanggal : 16 Maret 2016 Slag Sampel I Sampel II Rata-rata Berat Mula-mula (gr) Berat Kering (gr) ,5 Kandungan Lumpur (gr) 3 4 3,5 Persentase Kandungan Lumpur (%) 0,3 0,4 0,35 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxvii

14 PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT KASAR (LOS ANGELES) (ASTM C ) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Material : Batu pecah & Steel Slag Tanggal : 16 Maret KERIKIL BERAT (gr) Berat mula-mula 5000 Tertahan Ф 1, Lolos Ф 1, Persentase keausan (%) 28,3 2. SLAG BAJA BERAT (gr) Berat mula-mula 5000 Tertahan Ф 1, Lolos Ф 1, Persentase keausan (%) 21,8 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxviii

15 LAMPIRAN II PERENCANAAN CAMPURAN BETON (MIX DESIGN) xxix

16 MIX DESIGN BETON (f c = 30 MPa) Nama Semen Ag. Halus Ag. Kasar Air Slump : Jannes Pandiangan : Semen Andalas Type I : Pasir : Batu Pecah : PDAM : 6 18 cm Mutu rencana : f c 30 MPa Standar deviasi : 55 Rencana pelaksanaan dilokasi : 451,65 kg/cm 2 1. Perencanaan Faktor Air Semen Faktor Air Semen Standart : 0,5 Jenis Agregat Kasar Umur Beton pada Saat Diuji (Hari) Kerikil Batu Pecah Berdasarkan grafik WCF untuk trial mix : 0,43 Koefisien koreksi laboratorium 0,95 : 0,41 Faktor air semen maksimum : 0,60 Direncanakan faktor air semen : 0,41 2. Perencanaan Air Bebas untuk Campuran Beton (1ltr/m 3 ) Agregat Nilai Slump Ø max Jenis 0 1 cm (kaku) 1 3 cm (kental) 3 6 cm (sedang) 6 18 cm (encer) 10 mm Tidak pecah Pecah mm Tidak pecah Pecah mm Tidak pecah Pecah xxx

17 Nilai Slump yang ditetapkan : 6 18 cm Perencanaan pemakaian air sebanyak : 205 ltr/m 3 Perencanaan pemakaian semen sebanyak : 476,744 kg/m 3 Persyaratan semen minimum : 400 kg/m 3 3. Klasifikasi Agregat Halus Diameter ayakan (mm) Persentase material lolos ayakan (%) Bahan Uji Agregat Zona I Zona II Zona III Zona IV % kumulatif lolos 9, , , ,3 6,7 1, ,05 27,95 0, ,45 55,55 0, ,3 77,7 0, ,7 95,3 % kumulatif tertahan % Lolos Zona I Diameter Ayakan Batas Bawah Batas Atas Hasil Pengujian xxxi

18 % Lolos Zona II Diameter Ayakan Batas Bawah Batas Atas Hasil Pengujian % Lolos Zona III Diameter Ayakan Batas Bawah Batas Atas Hasil Pengujian xxxii

19 % Lolos Zona IV Diameter Ayakan Batas Bawah Batas Atas Hasil Pengujian 4. Klasifikasi Agregat Campuran Komposisi Rencana Komposisi Diameter % Batu % pasir Batu Ayakan Pecah Pasir Komposisi tertahan Pecah Perfaksi Tertahan (mm) Tertahan Lolos 0,4 0,6 38, ,1 0 3, ,672 2,672 97,328 2,672 9, ,4 0 47,550 47,550 49,778 50,222 4, , ,769 21,769 28,009 71,991 2,38 6,7 0 1, ,675 26,334 73,666 1,19 21,25 0 5, ,313 21,022 78,978 0,60 27,6 0 6,9 0 6,9 14,122 85,878 0,30 22,15 0 5, ,538 8,584 91,416 0,15 17,6 0 4,4 0 4,4 4,184 95,816 FM 5,506 xxxiii

20 5. Porsi Campuran Berat jenis SSD steel slag 3,521 Berat jenis SSD batu pecah 2,632 Berat jenis SSD pasir 2,463 Berat jenis SSD gabungan 2,589 Berat jenis Beton 2337,5 kg/m 3 Penggunaan semen 501,836 kg/m 3 Penggunaan air 205 kg/m 3 Kadar agregat gabungan 1630,664 kg/m 3 Kadar batu pecah 1222,998 kg/m 3 Kadar pasir 407,666 kg/m 3 Proporsi campuran Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) Batu Pecah (Kg) Untuk 1 m 3 beton segar 501, , , Volume Silinder (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Untuk 12 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Volume Balok (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji balok (a = 15x25 cm, l = 3,2 m) Untuk 3 benda uji balok (a = 15x25 cm, l = 3,2 m) 0, , , , ,457 1,412 2,808 8,424 41,482 16,945 33, ,094 0,156 0,156 0,156 0,156 78,286 31,980 63, , ,859 95, , ,363 Total 276, , , ,457 Perbandingan 1 0,4085 0,81 2,44 xxxiv

21 KOMPOSISI CAMPURAN 1. Beton Normal Proporsi campuran Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) Kerikil (Kg) Untuk 1 m 3 beton segar 501, , ,998 Volume Silinder (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Untuk 4 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Volume Balok (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji balok (a = 15x25 cm, l = 3,2 m) 0, , , , ,457 1,412 2,808 8,424 13,827 5,648 11,233 33,698 0,156 0,156 0,156 0,156 78,286 31,980 63, ,788 Total 92,114 37,628 74, , Beton Substitusi 15% Kerikil dengan Slag Volume steel slag : 0,070 m 3 Banyak steel slag : 245,413 kg Proporsi campuran Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) 85% Kerikil (Kg) 15% Slag (Kg) Untuk 1 m 3 beton segar 501, , , ,413 Volume Silinder (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Untuk 4 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Volume Balok (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji balok (a = 15x25 cm, l = 3,2 m) 0, , , , , ,457 1,412 2,808 7,161 1,690 13,827 5,648 11,233 28,643 6,762 0,156 0,156 0,156 0,156 0,156 78,286 31,980 63, ,170 38,284 Total 92,114 37,628 74, ,813 45,046 xxxv

22 3. Beton Substitusi 25% Kerikil dengan Slag Volume steel slag : 0,116 m 3 Banyak steel slag : 409,021 kg Proporsi campuran Semen (Kg) Air (Kg) Pasir (Kg) 75% kerikil (Kg) 15% Slag (Kg) Untuk 1 m 3 beton segar 501, , , ,021 Volume Silinder (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Untuk 4 benda uji silinder (s = 15 cm, t = 30 cm) Volume Balok (m 3 ) FS = 1,3 Untuk 1 benda uji balok (a = 15x25 cm, l = 3,2 m) 0, , , , , ,457 1,412 2,808 6,318 2,817 13,827 5,648 11,233 25,273 11,270 0,156 0,156 0,156 0,156 0,156 78,286 31,980 63, ,091 63,807 Total 92,114 37,628 74, ,364 75,077 xxxvi

23 LAMPIRAN III DATA PENGUJIAN xxxvii

24 LEMBAR DATA PENGUJIAN NILAI SLUMP CAMPURAN BETON (ASTM C A) Nama : Jannes Pandiangan NIM : Tanggal Pengujian : 18 Mei 2016 Persentase Substitusi Kerikil Nilai slump (cm) 0% 12 15% 11 25% 10 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxxviii

25 LEMBAR DATA PENGUJIAN KUAT TEKAN Nama : Jannes Pandiangan NIM : Benda Uji : Silinder Tanggal Pengujian : 15 Juni 2016 VARIASI BETON NORMAL 85% KERIKIL + 15% SLAG 75% KERIKIL + 25% SLAG BENDA UJI BERAT (Kg) A (cm 2 ) BEBAN TEKAN (KN) KUAT TEKAN (MPa) B.1 12,82 176, ,366 B.2 12,79 176, ,970 B.3 12,84 176, ,669 B.4 12,86 176, ,064 B.1 13,10 176, ,500 B.2 13,21 176, ,669 B.3 13,34 176, ,235 B.4 13,16 176, ,235 B.1 13,43 176, ,632 B.2 13,40 176, ,897 B.3 13,66 176, ,764 B.4 13,44 176, ,632 KUAT TEKAN RATA-RATA (MPa) 33,517 36,660 40,481 Mengetahui Asisten Lab. Beton Teknik Sipil USU Yashir Denhas xxxix

26 LEMBAR DATA PENGUJIAN LENDUTAN Nama : Jannes Pandiangan NIM : Benda Uji : Balok Beton Bertulang Tanggal Pengujian : 16 September Balok Beton Bertulang (Normal) Beban (P) (kg/cm 2 ) Beban (P) (kg) Dial Reading 1/4L-L CL 1/4L-R Lendutan Dial Reading Lendutan Dial Reading Lendutan x 0,01 mm x 0,01 mm x 0,01 mm ,7 95 0, , , , , , , , , , , , , , ,68 2. Balok Beton Bertulang (Substitusi 15% Kerikil) Beban (P) (kg/cm 2 ) Beban (P) (kg) Dial Reading 1/4L-L CL 1/4L-R Lendutan Dial Reading Lendutan Dial Reading Lendutan x 0,01 mm x 0,01 mm x 0,01 mm , , , , , , , , , , , , , , ,35 xl

27 3. Balok Beton Bertulang (Substitusi 25% Kerikil) Beban (P) (kg/cm 2 ) Beban (P) (kg) Dial Reading 1/4L-L CL 1/4L-R Lendutan Dial Reading Lendutan Dial Reading Lendutan x 0,01 mm x 0,01 mm x 0,01 mm , , , , ,7 99 0, , , , , , , , , , , , ,75 Mengetahui Asisten Lab. Struktur Teknik Sipil USU Rony Horas Sihombing xli

28 LAMPIRAN IV DOKUMENTASI xlii

29 Slag baja Pengujian keausan kerikil Analisa ayakan pasir Pengeringan agregat kasar Pengujian berat isi kerikil Proses penimbangan agregat xliii

30 Proses penyediaan bahan Bekisting balok Penuangan bahan ke dalam molen Beton segar Proses pengecoran Proses pengecoran xliv

31 Proses pengecoran Pemadatan dengan vibrator Pengecoran silinder selesai Pengecoran balok selesai Proses capping Penimbangan benda uji silinder xlv

32 Pengujian kuat tekan silinder Pengujian kuat tekan silinder Alat jacking hydrolic Benda uji balok Pemasangan dial indikator Balok setelah pembebanan xlvi