PT Bank Dinar Indonesia Tbk ( Perseroan ) Penjelasan Mata Acara RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Transkripsi

1 PT Bank Dinar Indonesia Tbk ( Perseroan ) Penjelasan Mata Acara RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Sehubungan dengan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) selanjutnya disebut Rapat yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 Februari 2019, Perseroan dengan ini menyampaikan penjelasan mengenai agenda Rapat yaitu untuk mendapatkan persetujuan dari Rapat atas agenda-agenda sebagai berikut: AGENDA PERTAMA Rencana Penggabungan Bank Dinar dengan Bank Oke beserta dokumen transaksi yang diperlukan, termasuk dokumen Rancangan Penggabungan dan konsep Akta Penggabungan antara Bank Dinar dan Bank Oke; Persetujuan dari Rapat atas : - Rencana penggabungan PT Bank Dinar Indonesia Tbk dengan PT Bank Oke Indonesia sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan ayat (1) Pasal 25 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan Pemisahan dan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 74/POJK.04/2016 tentang Penggabungan Usaha Atau Peleburan Usaha Perusahaan Terbuka bahwa rencana penggabungan tersebut harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. - Dokumen Rancangan Penggabungan yang telah disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 74/POJK.04/2016 tentang Penggabungan Usaha Atau Peleburan Usaha Perusahaan Terbuka, dimana Rancangan Penggabungan tersebut sebelumnya telah mendapat persetujuan dari masing-masing Dewan Komisaris Perseroan dan Bank Oke pada tanggal 19 Desember Dokumen Konsep Akta Penggabungan antara PT Bank Dinar Indonesia Tbk dengan PT Bank Oke Indonesia yang telah disusun berdasarkan UUPT, UUPM, PP No.27/1998, PP No 28/1999, POJK No.74/2016, dan SKBI No.32/1999. AGENDA KEDUA Pembelian saham kembali dari pemegang saham yang tidak menyetujui Rencana Penggabungan; Merujuk pada ketentuan Pasal 62 UUPT, setiap pemegang saham Bank Dinar yang tidak setuju dengan rencana penggabungan Bank Dinar dengan Bank Oke Indonesia berhak meminta kepada Bank Dinar agar sahamnya dibeli dengan harga wajar. Jumlah pemegang saham yang mengajukan untuk dibeli kembali harus memperhatikan ketentuan Pasal 37 UUPT, yaitu : 1) Pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih Bank Dinar menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan; serta 2) Jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali tersebut oleh Bank Dinar, tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan. 1 dari 6

2 AGENDA KETIGA Perubahan Anggaran Dasar Perseroan; Persetujuan terhadap perubahan Anggaran Dasar terkait penggabungan usaha yang akan dilakukan. Perubahan- perubahan Anggaran Dasar tersebut diantaranya meliputi jumlah modal dasar, masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris, nama Perseroan, dan lain lain terkait dengan rencana penggabungan dimaksud. AGENDA KEEMPAT Peningkatan Modal Dasar Bank Dinar; Modal dasar Bank Dinar saat ini adalah sebesar Rp (lima ratus milyar Rupiah), sementara modal disetor untuk Bank Hasil Penggabungan sudah mencapai sebesar Rp (enam ratus tiga puluh empat milyar seratus lima puluh lima juta empat ratus empat belas ribu enam ratus rupiah). Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam RUPSLB akan diusulkan modal dasar Bank Hasil Penggabungan menjadi Rp (dua triliun lima ratus milyar rupiah) AGENDA KELIMA Tanggal Efektif Penggabungan direncanakan 2 Mei 2019 atau tanggal lain yang disetujui oleh Bank Dinar dan Bank Oke yang merupakan tanggal pertama dari bulan sebagaimana disetujui tersebut; Sesuai dengan jadwal tahapan merger bahwa persetujuan penggabungan usaha antara Bank Dinar dan Bank Oke dari Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan OJK akan diperoleh tanggal 5 April 2019 dan persetujuan dari Departemen Hukum dan Ham tanggal 15 April Sehingga tanggal efektif penggabungan secara operasional direncanakan tanggal 2 Mei Apabila jadwal tersebut mundur maka penggabungan tersebut akan dilakukan pada tanggal pertama dari bulan setelah persetujuan dimaksud diperoleh. AGENDA KEENAM Penunjukan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank Hasil Penggabungan dan Pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank Peserta Penggabungan; Penunjukan 6 (enam) anggota Direksi dan 4 (empat) anggota Dewan Komisaris yang akan menjadi pengurus dari Bank Hasil Penggabungan, dan pemberhentian anggota Direksi serta anggota Dewan Komisaris yang tidak lagi menduduki jabatan tersebut pada Bank Hasil Penggabungan. AGENDA KETUJUH Nama bank hasil penggabungan; Persetujuan terkait nama bank yang akan digunakan sebagai nama dari Bank Hasil Penggabungan. Sesuai hasil komunikasi dengan pemegang saham mayoritas bahwa nama bank hasil penggabungan adalah PT Bank Oke Indonesia Tbk dan pergantian nama ini akan 2 dari 6

3 berlaku efektif setelah merger operasional selesai, dan harus memperhatikan peraturan Bank Indonesia No.11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum. AGENDA KEDELAPAN Jangka waktu masa jabatan pengurus Perseroan; Masa jabatan anggota Direksi sebagaimana diatur dalam pasal 15 dan masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam pasal 18 masing-masing adalah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank Hasil Penggabungan, masa jabatannya akan ditetapkan masing-masing menjadi 3 (tiga) tahun. AGENDA KESEMBILAN Gaji dan honorarium bagi Direksi dan Komisaris serta fasilitas pengurus; Persetujuan tentang besaran gaji bagi anggota Direksi dan persetujuan honorarium bagi anggota Dewan Komisaris dan persetujuan fasilitas-fasilitas yang akan diberikan kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris khususnya untuk gaji dan fasilitas Direksi. AGENDA KESEPULUH Peninjauan kembali batasan rekomendasi Dewan Komisaris atas nominal kredit yang diputuskan oleh Direksi. Untuk lebih memacu pertumbuhan kredit, maka perlu meninjau kembali : 1) Kewenangan Direksi untuk memberikan kredit dengan besaran lebih dari Rp (dua milyar Rupiah) yang harus mendapatkan rekomendasi Dewan Komisaris. 2) Batasan wewenang pemberian kredit oleh Direksi setinggi-tingginya 17,5% dari Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) untuk kredit kepada pihak tidak terkait dan 22,5% dari BMPK untuk kredit kepada group tidak terkait. sebagaimana yang telah diputuskan dalam RUPS tanggal 20 Desember dari 6

4 PT Bank Dinar Indonesia Tbk ("Company") Agenda Explanation EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Regarding to the plan to hold the Extraordinary General Meeting of Shareholders ("EGMS") hereinafter referred to as "Meeting" that will be held on February 26, 2019, the Company hereby submits an explanation of the Meeting agenda, namely to obtain approval from the Meeting on the following agendas: FIRST AGENDA Plan for the Bank Dinar Merger with the OK Bank along with the required transaction documents, including the draft Merger document and the concept of the Merger Deed between the Bank Dinar and the OK Bank; Approval from the Meeting on: - Plans for the merger of PT Bank Dinar Indonesia Tbk with PT Bank Oke Indonesia in accordance with the provisions of the Articles of Association paragraph (1) Article 25 concerning Merger, Consolidation, Acquisition and Separation and Article 17 paragraph (1) Financial Services Authority Regulation Number 74/POJK.04/2016 regarding Merger Or Consolidation Of Publicly Listed Companies that the proposed merger must be approved by the General Meeting of Shareholders. - Merger Draft Documents that have been prepared based on the Financial Services Authority (OJK) Regulation Number 74/POJK.04/2016 regarding Merger Or Consolidation Of Publicly Listed Companies, where the Merger Draft has previously been approved by each of the Company's and Bank Oke s Board of Commissioners on the 19 th December Concept Documents for Merging Deed between PT Bank Dinar Indonesia Tbk and PT Bank Oke Indonesia which have been compiled based on the Company Law, Capital Market Law, Government Regulation No.27/1998, Government Regulation No. 28/1999, POJK No.74/2016, and SKBI No.32/1999. SECOND AGENDA Buy back shares from shareholders who do not approve the proposed Merger; Referring to the provisions of Article 62 of the Limited Liability Company Law, every Bank Dinar shareholder who does not agree with the merger plan between Bank Dinar and Bank Oke Indonesia, has the right to ask Bank Dinar for it s shares to be purchased at a fair price. The number of shareholders who propose to be repurchased must pay attention to the provisions of Article 37 of the Limited Liability Company Law, namely: 1. The repurchase of shares does not cause Bank Dinar's nett worth to be smaller than the amount of capital placed plus the required reserve which has been set aside; and 2. The total nominal value of all shares repurchased by Bank Dinar does not exceed 10% (ten percent) of the total issued capital. 4 dari 6

5 THIRD AGENDA Amendment to the Company's Articles of Association; Approval of amendments to the Articles of Association related to the business merger that will be carried out. The amendments to the Articles of Association include the amount of authorized capital, the Board of Directors and the Board of Commissionerss tenure, the name of the Company, and others thing related to the proposed merger. FOURTH AGENDA Increased Bank Dinar authorized capital The current authorized capital of Bank Dinar is Rp.500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah), while paid up capital for the Merged Bank has reached Rp.634,155,414, (six hundred thirty four billion one hundred fifty five million four hundred fourteen thousand six hundred rupiah). In connection with this matter, in the EGMS, the authorized capital of the Merged Bank will be proposed to become Rp.2,500,000,000,000.- (two trillion five hundred billion rupiah) FIFTH AGENDA The Effective Date of the Merger is planned for 2 May 2019 or another date approved by the Bank Dinar and Bank Oke which is the first date of the month as agreed; In accordance with the merger stage schedule, the approval of Bank Dinar and Bank Oke merger from the OJK Banking Information and Licensing Department (DPIP) will be obtained on 5 th April 2019 and approval from the Law and Human Rights Department on 15 th April So the effective date of the merger is planned for 2 May If the schedule is withdrawn, the merger will take place on the first date of the month after the agreement has been obtained. SIXTH AGENDA Board of Directors and Board of Commissioners appointment of the Merged Bank, and Board of Directors and Board of Commissioners dismissal for the Participant Bank; The appointment of 6 (six) members of the Board of Directors, and 4 (four) members of the Board of Commissioners, who will become the management of the Merged Bank, and the dismissal of the Board of Directors and the Board of Commissioners members, who no no longer occupying that position in the Merged Bank. SEVENTH AGENDA Name of the Merged Bank; Approval related to the bank name that will be used as the name of the Merged Bank. In accordance with the results of communication with the majority shareholders that the merged bank name will be PT Bank Oke Indonesia Tbk, and this change of name will be effective after the operational merger is completed, and must observe to Bank Indonesia regulations No.11/1/PBI/2009 concerning Commercial Banks. 5 dari 6

6 EIGHTH AGENDA The tenure of the Company s Management; The tenure of the Board of Directors members as stipulated in article 15, and the tenure of the Board of Commissioners members as stipulated in article 18, each is for 5 (five) years period. Board of Directors members and Board of Commissioners members of the Merged Bank, each of their tenure will be determined for 3 (three) years. NINETH AGENDA Salary and honorarium for Directors and Commissioners and management facilities; Approval of salary amounts for the Board of Directors members, and honorarium approval for the Board of Commissioners members, and approval of facilities to be given to the Board of Directors members and Board of Commissioners members. The authority can be delegated to the Board of Commissioners especially for Directors' salaries and facilities. TENTH AGENDA Review of the Board of Commissioners' recommendation limits on the nominal credit decided by the Board of Directors. To spur credit growth, it is necessary to review: 1) The authority of the Board of Directors to provide loans of more than Rp.2,000,000,000.- (two billion Rupiah) that must acquire the Board of Commissioners' recommendations. 2) Limitation of loan granting authority by the Board of Directors to a maximum of 17.5% of the Credit Provision Maximum Limit (BMPK) for loans to unrelated parties and 22.5% of the BMPK for loans to unrelated groups. as has been decided at the GMS on December 20, dari 6