BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Sonny Cahyadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Media Massa Media massa merupakan kependekan dari media komunikasi massa, fungsinya adalah sebagai sumber dan penyebar informasi. Cangara, (2007:126) menyebutkan bahwa : Media massa berupa alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat mekanis seperti surat kabar, majalah, film, radio dan televisi. Berdasarkan pengertian tersebut maka media pada dasarnya berfungsi sebagai media penyalur pesan komunikator ke komunikan (khalayak). Ada empat fungsi media massa yaitu; penyalur informasi, mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Keempat fungsi tersebut pada dasarnya harus berjalan bersamaan dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Berdasarkan peran dan fungsi media tersebut, Hamad (2004 : 10) menyebutkan bahwa: Pada dasarnya media massa menceritakan peristiwa-peristiwa dan menyusun realitas dari berbagai peristiwa menjadi sebuah cerita atau wacana yang bermakna. Dengan begitu, pesan dari suatu peristiwa yang disampaikan oleh media massa, tak lepas dari ideologi aktor atau komunikator yang terlibat di dalamnya. lebih jelasnya, Eriyanto (2001:58) mengatakan: Media disini dipandang sebagai instrumen ideologi, melalui mana satu kelompok menyebarkan pengaruh dan dominasinya kepada kelompok lain. Berdasarkan pernyataan tersebut maka media dalam hal ini Tempo mempunyai peran utama dan kekuasaan dalam mengarahkan kesadaran khalayak. 6
2 1.1. Majalah Majalah adalah bagian dari media cetak. Salah satu karakteristk majalah adalah memiliki fokus utama atau titik berat dalam istilah jurnalistik disebut sebagai the main content (isi utama). Isi majalah berada dalam fokus utama tersebut yang dapat diketahui dari dominasinya atas halaman demi halaman (Pareno, 2005:35). Selain itu, majalah juga pada umumnya memuat artikel atau yang dikenal dengan kolom ataupun opini. Artikel ini ditulis oleh pakar (ahli dalam bidangnya) dan cenderung subyektif karena berupa curahan ide, atau solusi atas suatu fenomena (Pareno, (2005:39). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kolom dalam majalah adalah media bagi seorang komunikator untuk menyampaikan ide, gagasan ataupun solusi yang ditawarkan sesuai dengan pemahaman dan ideologi dari sember tersebut. 2. Konsep Wacana Roger Fowler (Eriyanto, 2001:2) menjelaskan tentang konsep wacana sebagai berikut: Wacana adalah komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai dan kategori yang masuk di dalamnya; kepercayaan disini mewakili pandangan dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut maka wacana dapat dilihat sebagai aktivitas komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan untuk memaparkan ide-ide juga ideologi yang dimiliki seseorang atau kelompok melalui praktik bahasa. Sementara dalam lapangan politik, analisis wacana adalah praktik pemakaian bahasa (terutama politik bahasa). Karena bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran suatu subyek, dan lewat bahasa ideologi terserat di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam analisis wacana (Eriyanto 2001; 3). 7
3 Tulisan-tulisan GM dalam Catatan Pinggir majalah Tempo bukanlah semata teks belaka yang berbentuk sastra namun, memiliki makna dan juga maksud yang perlu dibongkar maksud dan tujuannya. Selain itu Darma (2013:17) mengemukakan ada tiga pandangan analisis wacana yaitu; Pertama kaum positivisme-empiris yang mengatakan bahwa wacana merupakan tata aturan kalimat, bahasa dan pengertian bersama kebenaran wacana diukur dengan sintaksis dan semantik. Kedua adalah pandangan konstruktivisme, mengatakan bahwa analisis wacana adalah suatu analisis untuk membongkar maksudmaksud dan makna-makan tertentu, yaitu membongkar maksud sang subyek yang mengemukakan suatu pertanyaan atau pernyataan. Ketiga adalah analisis wacana kritis yang menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Dalam hal ini bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subyek tertentu. Berdasarkan ketiga konsep wacana di atas, maka dalam hal ini analisis wacana kritis diperlukan untuk melihat bentuk politik kebahasaan yang terdapat dalam teks-teks GM di rubrik catatan pinggir Tempo. 3. Wacana Kritis Goenawan Mohamad (GM), sebagai penulis aktif dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo yang berperan besar dalam mengarahkan opini publik lewat praktik kebahasaan dalam esai-esainya. Untuk melihat praktek kebahasaan ini maka analisis wacana pandangan kritis diperlukan. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan atau teks, tetapi juga menghubungkan dengan konteks atau kognisi penulis (Eriyanto, 2001:7). GM dan esai-esainya memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik dilihat dari segi kekuasaan dan kekuatan politik yang dimilikinya GM bukanlah sekedar penyair atau penulis yang hanya mengisi opini dalam Catatan 8
4 Pinggir Tempo, tetapi juga memiliki latar belakang sebagai pendiri media ini, aktivis dalam gerakan revolusi orde baru dan praktik sosialnya dapat diamati lewat esai-esainya di rubrik Catatan Pinggir dengan merepresentasikan ideologinya ataupun mewakili ideologi kelompok dalam hal ini Majalah Tempo. Untuk menganalisis representasi ideologi GM dan wacana yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016, maka wacana kritis marupakan pendekatan yang dinilai mampu menganalisa pemikiran GM dan media Tempo. Wacana kritis memiliki beberapa karakteristik antara lain tindakan, konteks, histori, kekuasaan dan ideologi. 3.1 Karakteristik Wacana Kritis Eriyanto dalam bukunya analisis wacana (2001:7-14) memaparkan lebih jauh tentang karakteristik analisis wacana kritis yaitu sebagai berikut: a. Tindakan Pertama, wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan, apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, beraksi, dan sebagainya. Seseorang berbicara atau menulis mempunyai maksud tertentu, baik besar maupun kecil (Eriyanto, 2001:8). b. Konteks Ada beberapa konteks yang penting karena berpengaruh terhadap produksi wacana. Pertama, partisipan wacana, latar siapa yang memproduksi wacana. Jenis kelamin, umur, pendidikan, kelas sosial, etnis, agama, dsb. Kedua, setting sosial tertentu, seperti tempat, waktu, posisi pembicara dan pendengar atau lingkungan fisik (termasuk dalam analisis kognis dan konteks sosial penulis) Eriyanto, (2001: 10). Faktor-faktor inilah yang menjadi petimbangan sebuah analisis wacana kritis dalam mengkaji pemikiran atau ideologi sebuah subyek. Untuk menganalisis ideologi GM dan wacana yang berkembang dalam rubrik majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016, faktor-faktor dalam konteks perlu diperhatikan untuk menghasilkan sebuah analisis yang akurat. 9
5 c. Histori Pemahaman mengenai wacana teks ini hanya akan diperoleh kalau kita memberikan konteks historis dimana teks itu diciptakan (hal ini menyangkut analisis kognisi sosial penulis). Bagaimana situasi politik, suasana pada saat itu (Eriyanto, 2001: 11). Untuk mengetahui wacana yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo perlu dilakukan analisis histori seperti isu-isu atau peristiwa apa yang tengah berlangsung dan bagaimana penulis mengemasnya atau memahami peristiwa tersebut. d. Kekusaaan Untuk melihat bentuk kekuasaan dalam sebuah wacana teks, Eriyanto (2001 :11) mengatakan bahwa : Setiap wacana yang muncul dalam bentuk teks, percakapan, atau apa pun, tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan. Sebagai penulis aktif, GM dan hubungannya dengan majalah Tempo memiliki kekuasaan yang tak terbantahkan dalam mengontrol, membentuk opini khalayak. Dalam hal ini ditekankan bahwa setiap wacana yang diperbincangkan dalam rubrik Catatan Pinggir memiliki kuasa dan dominasi politik. e. Ideologi Salah satu bentuk karakteristik analisis wacana kritis adalah adanya unsur ideologi. Ideologi merupakan sebuah pandangan atau paham berpikir seseorang. Untuk memahami arti ideologi lebih jauh, Martin Seliger (Thompson, 2007: 131) merumuskan bahwa : Ideologi sebagai sistem kepercayaan. Ideologi juga berupa orientasi tindakan (action-oriented) yang berisi kepercayaan yang diorganisir dalam satu sistem yang koheran. 10
6 Thompson membedakan istilah ideologi dalam dua cara, pertama; ideologi digunakan oleh beberapa penulis sebagai sebuah istilah yang murni deskriptif yaitu sebagai sistem berpikir, sistem kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan dengan tindakan sosial dan politik. Hal ini disebut sebagai konsepsi netral (lebih dikenal dengan istilah praktik sosial). Kedua adalah ideologi dilihat sebagai proses pembenaran hubungan kekuasaan dan dominasi. Dikenal dengan konsepsi kritis ideologi (Thompson, 2007: 17). Namun dalam pembahasan ini ideologi dilihat dari keduanya yaitu sebagai konsepsi netral dan juga adanya kekuasaan dan dominasi penulis dalam setiap teks di rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo yang sekaligus mempresentasikan ideologi media dan penulis. Lebih jauh Thompson (2007: 278) mengatakan bahwa: Ideologi dalam hal ini mengarah pada kekuasaan dan dominasi. Dimana makna dibangun untuk melakukan representasi diri. Ideologi juga merupakan satu fenomena positif yang mengekspresikan kebutuhan beberapa kelompok untuk membangun image tentang dirinya, untuk mengisi kesenjangan dan aktualitasnya. Berdasarkan pengertian di atas maka, ideologi dalam konteks wacana kritis mengarah pada kekuasaan dan dominasi. Dengan begitu Teun A. van Dijk dalam Eriyanto (2001:13) menyebutkan bahwa ideologi dimaksudkan untuk mengatur masalah tindakan dan praktik individu atau anggota suatu kelompok. Dalam hal ini ideologi bertujuan untuk disebarkan sehingga tercipta makna dan paham yang sama. 11
7 3.2 Representasi Representasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai praktik sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk membentuk citra diri. lebih jauh Eriyanto (2001: ) mengatakan bahwa : Istilah representasi menunjuk bagaimana seseorang, satu kelompok, dengan gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan dalam pemberitaan. Persoalan utama dalam representasi adalah bagaimana realitas atau objek tersebut ditampilkan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media berperan dalam membentuk citra diri seseorang atau kelompok tertentu dalam konteks pemberitaannya. Selanjutnya Eriyanto (2001:113) menyebutkan bahwa : Representasi juga mengacu pada dua hal yaitu pertama ; apakah seseorang, kelompok, atau gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya. Kedua; bagaiamana representasi tersebut ditampilkan. Representasi adalah peristiwa kebahasaa dan melalui bahasa representasi diri ditampilakan. Dalam hal ini teks adalah bagian dari bentuk kebahasaan. Dengan begitu praktik jurnalistik dalam Catatan Pinggir majalah Tempo merupakan sebuah representasi ideologi penulis maupun media Tempo yang secara tidak langsung memiliki perspektif yang sama dalam melihat realita dan dalam membentuk kesadaran politik khalayak. 12
8 4. Penelitian Terdahulu 1) Nama Peneliti : Nur Holis, Kusnadi, Agus Sariono Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui penggunaan bahasa yang bervariatif terutama dalam hal diksi dan gaya bahasa, serta makna, pesan dan kritik-kritik yang terdapat dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo. Judul penelitian : Diksi dan gaya bahasa dalam rubrik catatan pinggir majalah Tempo; suatu tinjauan semantik Metode Pnelitian : Penelitian kualitatif Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan ada empat jenis diksi yang terdapat dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Juni-Agustus 2014, yaitu: (1) kata konotatif, (2) kata khusus, (3) kata ilmiah, dan (4) kata populer 2) Nama Peneliti : IVAN AULIA AHSAN Judul penelitian : Pergulatan Si Malin Kundang; Pemikiran Goenawan Mohamad tentang Kebebasan, Kekuasaan, dan Demokrasi dalam catatan pinggir majalah Tempo ( ) 13
9 Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan memahami sejarah pemikiran politik seorang esais bernama Goenawan Mohamad dalam menyikapi rezim Orba yang dinilai represif dan otoriter. Metode Penelitian : Menggunakan metode sejarah. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikirannya dalam ketiga bidang itu dipengaruhi oleh kondisi rezim Orde Baru yang represif, dan memperlihatkan bahwa Goenawan adalah salah satu tokoh yang konsisten dalam menentang rezim otoriter Orde Baru. 3) Nama Peneliti : INAYATUL ASMAIYAH Judul penelitian : ANALISIS CATATAN PINGGIR GOENAWAN MOHAMMAD DI MAJALAH TEMPO TAHUN
10 Tujuan Penelitian : Pertama; untuk mendapatkan arsip, dokumen, atau surat kabar/ majalah Tempo sejaman. Metode Penelitian : Menggunakan metode sejarah Kedua; Untuk mendapatkan data sejarah yang harus diverivikasi dengan sumber yang sesuai untuk menemukan fakta sejarah. Ketiga: interpretasi untuk menganalisa sumber yang saling berkaitan sesuai tema penelitian. Hasil Penelitian : Catatan pinggir diklarifikasikan menjadi lima tema besar. Yakni ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Peristiwa yang diangkat mengenai peristiwa aktual dan peristiwa tidak aktual, karena semua disesuaikan dengan menarik atau tidaknya suatu peristiwa. Catatan Pinggir telah menjadi ikon majalah Tempo. Rubrik khusus ini memiliki beberapa keistimewaan dan ciri khas yang menjadikannya sebagai suatu karya jurnalisme yang unik dan menarik. Keunikan catatan pinggir meliputi bahasa, gaya penyajian, tema yang diangkat dan lain sebagaianya. Catastan Pinggir berfungsi sebagai media yang tidak hanya memberikan informasi, pengetahuan, tetapi juga sebagai hiburan. Dari ketiga penelitian terdahulu yang mengkaji tentang Goenawan Mohamad, memperlihatkan bahwa para peneliti tersebut memfokuskan kajian dan teori pada bidang ilmunya masing-masing. Peneliti pertama Nur Holis, Kusnadi, Agus Sariono mengkaji GM dari segi bahasa yang digunakan, ini berkaitan dengan bidang ilmu peneliti yaitu bahasa dan sastra. 15
11 Sedangkan peneliti kedua Ivan Aulia Ahsan dan peneliti ketiga Inayatul Asmaiyah mengkaji GM dari segi sejarah baik itu sejarah pemikiran tokoh (GM) sejarah arsip dan dokumen-dokumen terkait majalah Tempo. Hal ini berkaitan dengan bidang ilmu yang didalami oleh peneliti yaitu pendidikan Sejarah. Sementara itu penelitian ini yang berjudul REPRESENTASI IDEOLOGI GOENAWAN MOHAMAD DALAM RUBRIK CATATAN PINGGIR MAJALAH TEMPO (Analisis Wacana catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus- Oktober 2016) adalah penelitian yang belum pernah dilakukan dan berbeda dari penelitian sebelumnya. Hal ini karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap seperti apa wacana yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo dan bagaimana representasi ideologi Goenawan Mohamad dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis wacana krtitis model Teun A. van Dijk. 16
12 5. Kerangka Pikir Teks-teks di rubrik Catatan Pinggir Majalah Tempo Edisi Agustus-Oktober 2016 Goenawan Mohamad Penulis di Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 Analisis Wacana kritis Teun. A. Van Dijk 1. Kualitatif 2. Menggambarkan, menganalisa, dan menginterprestasikan 3. Dimensi Teks, Kognisi sosial, konteks sosial Representasi ideologi GM dan Wacana yang berkembang dalam Rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 Kerangka pikir dalam penelitian ini dimulai dari teks-teks di rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober Kemudian hubungannya dengan Goenawan Mohamad sebagai penulis. Untuk mengetahui ideologi GM dan wacana yang berkembang di rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo, maka analisis metode kualitatif pendekatan wacana kritis model Teun A. van Dijk dipakai untuk mengkaji dan mengungkap 17
13 seperti apa representasi ideologi GM dan wacana yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Esai merupakan suatu ekspresi diri berupa gagasan atau pemikiran seseorang tentang suatu hal yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa teks. Esai atau tulisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan
25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciKARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS
KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA
ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA Subur Ismail Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD
BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD 1. Goenawan Mohamad Goenawan Mohamad atau GM lahir di Batang, pada tanggal 29 Juli 1941. Saat masih duduk di bangku SMA dalam usia 17 tahun GM menulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati
Lebih terperinci11Ilmu ANALISIS WACANA KRITIS. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom
Modul ke: ANALISIS WACANA KRITIS Mengungkap realitas yang dibingkai media, pendekatan analisis kritis, dan model analisis kritis Fakultas 11Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita berbahasa atau berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam telaah-telaah ilmu sosial, bahasa menempati posisi yang sangat penting. Posisi penting bahasa tersebut, semakin diakui terutama setelah munculnya
Lebih terperinciAMIN MUHTADI A
REFERENSI DAN IMPLIKATUR DALAM KOLOM SMS PEMBACA LIPUTAN KHUSUS THOMAS UBER PADA HARIAN TEMPO BULAN MEI 2008 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana tidak hanya dipandang sebagai pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan, tetapi juga sebagai bentuk dari praktik sosial. Dalam hal ini, wacana adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, media massa merupakan tempat penyalur aspirasi atau pikiran masyarakat yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan
Lebih terperinciANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai sarana komunikasi. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media menjadi sarana informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tujuannya memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dari skala terbatas hingga melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah berkomunikasi. Aktifitas yang sering dianggap sepele karena diasumsikan tidak perlu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Judul penelitian ini adalah : Konstruksi Nilai Rancangan Pesan ESQ 165 Dalam Pembangunan Karakter Indonesia Emas (Analisis Framing Program Indonesia Emas
Lebih terperinci2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyeluruh dan dengan cara deksripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian analisis teks media.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008
31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam kehidupan sosial-ekonomi dan politik (Sobur, 2009: 30). Dalam hal ini, media digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai macam informasi. Media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, karena
Lebih terperinciBagan 3.1 Desain Penelitian
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komisi Pemberantasan Korupsi adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu analisis sosiokognitif. Berangkat dari pendapat van Dijk yang merupakan pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa pada masa kini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Melalui media massa, masyarakat dapat mengetahui segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, manusia dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan paradigma kritis. Perspektif kritis ini bertolak dari asumsi umum bahwa realitas kehidupan bukanlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa menjadi penting dalam kehidupan politik dan proses demokrasi, yang memiliki jangkauan luas dalam penyebaran informasi, mampu melewati batas wilayah, kelompok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis
Lebih terperinciKonsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom
Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Narasi memiliki unsur penting pada jurnalistik. Jurnalis tidak hanya sekadar menulis artikel tetapi harus memberikan cerita kepada pembaca yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya, komunikasi menjadi demikian penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu ciri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Maman (2002; 3) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan persoalan penelitian dibutuhkan metode sebagai proses yang harus ditempuh oleh peneliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki keanekaragaman yang unik dan memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat. Pada dasarnya bahasa
Lebih terperinciBerita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer
Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam potensi dan kreativitas dalam berimajinasi. Dalam menuangkan kemampuannya, manusia memiliki cara yang bervariasi dan beragam jenisnnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai
9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu jenis media dimana penyampaianya berupa teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh tertentu ataupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, dijelaskan desain penelitian yang digunakan dalam tesis ini. Desain yang dimaksud berkenaan dengan metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat saat ini semakin mengerti dengankemajuan sebuah ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, informasi yang diperoleh semakin mudah. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sebagai salah satu televisi berita dengan program andalannya Mata Najwa, Metro TV tak mau ketinggalan membahas isu terhangat. Salah satunya mengenai suasana jelang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Buku merupakan jendela ilmu. Dengan membaca buku akan banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan yang dikuasai dengan menuliskannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia, Pancasila juga merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Pendekatan dan Sifat Penelitian Mulyana (2001:33), mengemukakan pendekatan subjektif sering disebut studi humanistis, dan karena itu sering disebut humaniora (humanistis).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Itulah yang kemudian dituangkan dalam media komunikasi, baik berupa media massa cetak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita atau informasi yang muncul dalam pikiran manusia, sebenarnya, bukanlah suatu peristiwa, melainkan sesuatu yang diserap penulis atau wartawan terhadap peristiwa.
Lebih terperinci