BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Populasi dan Sampel Sampel penelitian ini yaitu laporan realisasi anggaran pemerintah daerah dari kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah yang tersedia tahun yang diambil menggunakan metode studi pustaka. Terdapat 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan 3 tahun amatan serta menggunakan 4 variabel independen, sehingga total data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 105 data. Daftar sampel penelitian bisa dilihat di lampiran Metode Analisis Data Penelitian a. Analisis Statistik Deskripsi Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian Deskriptif Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KK 105 0,68 1,08 0,8763 0,06648 Ln_BM ,67 27,66 26,3901 0,48429 Ln_UPD ,00 30,99 28,7049 0,49392 Ln_IR ,82 28,29 27,6287 0,42845 Ln_PAD ,69 28,03 26,2745 0,38329 Valid N (listwise) 105 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 7) 46

2 Keterangan : KK BM = Kinerja Keuangan = Belanja Modal UPD = Ukuran Pemerintah Derah IR = Intergovernmental Revenue PAD = Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 diatas diketahui bahwa variabel kinerja keuangan diperoleh mean sebesar 0,8763 dengan standar deviasi 0,06648 yang artinya sebaran data kecil karena nilai mean lebih besar dari standar deviasi, sehingga simpangan data pada variabel kinerja keuangan ini dapat dikatakan baik. Nilai maximum sebesar 1.08 yang berarti bahwa nilai kinerja keuangan tertinggi mencapai 108% didapat oleh Kabupaten Banyumas Tahun Hal tersebut didukung dengan keberhasilan menuyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah sehingga memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam kali berturut-turut yaitu dari tahun ( Sedangkan nilai minimum kinerja keuangan yaitu sebesar 0,68 yang berarti bahwa kinerja keuangan terendah mencapai 68% yang didapat oleh Kabupaten Wonogiri Tahun Hal tersebut diduga karena tiga SKPD yaitu Dishubkominfo, Disperindagkop dan UMKM, dan DPPKAD 47

3 mendapatkan teguran berupa rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ketiga SKPD tersebut dinilai tidak tertib administrasi penyetoran pendapatan retribusi parkir di tepi jalan umum dan Pasar Kota Wonogiri ( Variabel belanja modal menunjukkan nilai mean sebesar 26,39 dengan standar deviasi sebesar 0,48429 yang artinya variabel belanja modal mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, sehingga simpangan data pada variabel belanja modal ini dapat dikatakan baik. Nilai maximum sebesar 27,66 atau yang berarti bahwa pengeluaran tertinggi untuk belanja daerah kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah didapat oleh Kota Semarang Tahun 2016 dengan pengeluaran belanja modal sebesar Rp Sedangkan nilai minimum belanja modal sebesar 24,67 atau yang berarti bahwa belanja modal terendah didapat oleh Kabupaten Rembang Tahun 2015 dengan pengeluaran belanja modal sebesar Rp Variabel ukuran pemerintah daerah menunjukan nilai mean sebesar 28,70 dengan standar deviasi sebesar 0,49392 yang artinya variabel ukuran pemerintah daerah mempuyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, sehingga simpangan data pada variabel ukuran pemerintah daerah ini dapat dikatakan baik. Nilai maximum ukuran pemerintah daerah sebesar 48

4 30,99 atau yang berarti bahwa total aset tertinggi di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah didapat oleh Kota Semarang tahun 2016 sebesar Rp Sedangkan nilai minimum ukuran pemerintah daerah sebesar 28,00 atau yang berarti bahwa total aset terendah di dapat oleh Kabupaten Rembang Tahun 2014 sebesar Rp Variabel intergovernmental revenue menunjukkan nilai mean sebesar 27,63 dan nilai standar deviasi sebesar 0,42845 yang artinya variabel intergovernmental revenue mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, sehingga simpangan data pada variabel intergovernmental revenue ini dapat dikatakan baik. Nilai maximum sebesar 28,29 atau yang berarti bahwa sumber dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah tertinggi di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah didapat oleh Kabupaten Cilacap tahun Dengan jumlah dana perimbangan sebesar Rp Sedangkan nilai minimum dana perimbangan sebesar 25,82 atau yang berarti bahwa sumber dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah terendah didapat oleh Kabupaten Temanggung tahun 2014 dengan dana perimbangan sebesar Rp

5 Variabel pendapatan asli daerah menunjukan nilai mean sebesar 26,27 dan standar deviasi sebesar 0,38329 yang artinya variabel pendapatan asli daerah mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, sehingga simpangan data pada variabel pendapatan asli daerah ini dapat dikatakan baik. Nilai maximum sebesar 28,03 atau yang berarti bahwa pendapatan asli daerah tertinggi yang diperoleh pemerintah daerah di Provinsi Jawa Tengah didapat oleh Kota Semarang tahun 2016 dengan memperoleh pendapatan asli daerah sebesar Rp Sedangkan nilai minimum pendapatan asli daerah sebesar 25,69 atau yang berarti bahwa pendapatan asli daerah terendah didapat oleh Kota Pekalongan tahun 2014 dengan memperoleh pendapatan asli daerah sebesar Rp

6 b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Sebelum Casewise Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 105 Normal Parameters a,b Mean 0, Std. 0, Most Extreme Differences Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 8) Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS dari data diatas, data terdistribusi tidak normal dengan nilai sig. 0,001 yang kemudian untuk memperbaikinya dengan cara Casewise dengan menggunakan standar deviasi 3 terdapat data outlier sejumlah 2 (dua) data dengan signifikan 0,127 yang berarti data terdistribusi normal. Deviation Absolute 0,117 Positive 0,080 Negative -0,117 Test Statistic 0,117 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,001 c Tabel 4.4 Casewise Diagnotics Case Number Std. Residual KK Predicted Value Residual 38-3,360 0,68 0,8930-0, ,578 1,08 0,8532 0,22681 Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 9) 51

7 Dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan normal melalui tahap casewise menggunakan standar deviasi tiga dengan nilai signifikan 0,127 yang berarti > 0,05, dan bebas dari multikolinearitas, bebas autokorelasi dan bebas heterokedastisitas sehingga data terakhir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sejumlah 103 data. Uji Normalitas Setelah Casewise Tabel 4.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 103 Normal Parameters a,b Mean 0, Std. Deviation 0, Most Extreme Differences Absolute 0,078 Positive 0,055 Negative -0,078 Test Statistic 0,078 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,127 c Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 10) Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai asymptotic significance (2-tailed) sebesar 0,127 atau lebih dari 0,05 artinya terdistribusi normal. Hal ini berarti bahwa data tersebut dapat digunakan untuk menguji pengaruh variabel belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan. 52

8 2) Uji Multikolinearitas Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Ln_BM 0,505 1,979 Ln_UPD 0,384 2,605 Ln_IR 0,687 1,456 Ln_PAD 0,355 2,819 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 11) Keterangan : BM = Belanja Modal UPD = Ukuran Pemerintah Derah IR = Intergovernmental Revenue PAD = Pendapatan Asli Daerah Dari hasil analisis tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa pengujian tolerance menunjukan nilai tolerance belanja modal sebesar 0,505, ukuran pemerintah daerah sebesar 0,384, intergovernmental revenue sebesar 0,687 dan pendapatan asli daerah sebesar 0,355. Dari hasil pengujian multikolinearitas tidak ada variabel bebas yang memiliki tolerance kurang dari 0,10 (10%). Sementara nilai VIF, belanja modal sebesar 1,979, ukuran pemerintah daerah sebesar 2,605, intergovernmental revenue sebesar 1,456 dan pendapatan asli daerah sebesar 2,819. Dari hasil perhitungan VIF juga menunjukan bahwa tidak ada satu variabel 53

9 bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel dalam regresi 3) Uji Heterokedastisitas Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model Sig. 1 (Constant) 0,393 Ln_BM 0,633 Ln_UPD 0,949 Ln_IR 0,538 Ln_PAD 0,146 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 12) Keterangan : BM = Belanja Modal UPD = Ukuran Pemerintah Derah IR = Intergovernmental Revenue PAD = Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat belanja modal memperoleh nilai signifikan sebesar 0,633, ukuran pemerintah daerah sebesar 0,949, intergovernmental revenue sebesar 0,538 dan pendapatan asli daerah sebesar 0,146. Dari hasil uji heterokedastisitas tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan memperoleh nilai signifikan > 0,05 artinya data terbebas dari masalah heterokedastisitas. 54

10 4) Uji Autokorelasi Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Durbin- Model Watson 1 2,179 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 13) Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai dw sebesar 2,179. Dengan jumlah predictors sebayak 4 buah (k-4) dan sampel sebanyak 103 (n=103), berdasarkan tabel D-W dengan tigkat signifikan 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar 1,5993 dan nilai (du) adalah sebesar 1,7603 dengan demikian nilai du<dw<4-du yaitu 1,760<2,179<2,230 yang menandakan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi, atau dengan kata lain variabel belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi. c. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda yang memperoleh gambaran menyeluruh mengenai pengaruh belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah. Hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut : 55

11 Tabel 4.9 Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1,102 0,433 2,547 0,012 Ln_BM 0,057 0,016 0,453 3,575 0,001 Ln_UPD -0,016 0,018-0,129-0,889 0,376 Ln_IR 0,020 0,015 0,138 1,272 0,207 Ln_PAD -0,069 0,024-0,428-2,834 0,006 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 14) Keterangan : BM = Belanja Modal UPD = Ukuran Pemerintah Derah IR = Intergovernmental Revenue PAD = Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan tabel 4.8 menghasilkan perumusan : KK = 1, ,057 BM 0,016 UPD + 0,020 IR 0,069 PAD + e Dari persamaan hasil diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : α = Koefisien konstanta sebesar 1,102 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa kinerja keuangan (KK) akan bernilai 1,102 apabila masing-masing variabel belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah bernilai 0. β 1= Variabel belanja modal memiliki koefisien regresi sebesar 0,057. Nilai koefisien regresi positif menunjukan bahwa jika setiap kenaikan satu persen 56

12 variabel belanja modal dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikan kinerja keuangan sebesar 0,057%. β 2= Variabel ukuran pemerintah daerah memiliki koefisien regresi sebesar 0,016. Nilai koefisien regresi negatif menunjukan bahwa jika setiap kenikan satu persen variabel ukuran pemerintah daerah dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan kinerja keuangan sebesar 0,016%. β 3= Variabel intergovernmental revenue memiliki koefisien sebesar 0,020. Nilai koefisien regresi positif menunjukan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel intergovernmental revenue dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikan kinerja keuangan sebesar 0,020%. β 4= Variabel pendapatan asli daerah memiliki koefisien regresi sebesar 0,069. Nilai koefisien regresi negatif menunjukan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel pendapatan asli daerah dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan kinerja keuangan sebesar 0,069%. 57

13 d. Uji Kelayakan Model 1) Uji Koefisien Determinasi ( R 2 ) Koefisisen determinasi mengukur seberapa jumlah kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Hasil uji determinasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi ( R 2 ) Model Summary Adjusted R Model Square 1 0,173 Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2017 (Lampiran 15) Berdasarkan tabel 4.10 pada kolom Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,173 atau 17,3% hal ini menunjukan bahwa variabel kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh variabel belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah sedangkan sisanya 0,827 atau 82,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 58

14 2) Uji Model (Uji Statistik F) Uji F ini digunakan untuk menguji kelayakan model penelitian. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji F ANOVA a Model Sig. 1 Regression 0,000 b Residual Total Sumber: Data sekunder diolah tahun 2017 (Lampiran 16) Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi yang digunakan dan dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh belanja modal, ukuran pemerintah daerah, intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah. 3) Uji Signifikansi Parameter (Uji Statistik t) Uji t merupakan pengujian koefisien masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). 59

15 Tabel 4.12 Hasil Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 1,102 0,433 2,547 0,012 Ln_BM 0,057 0,016 0,453 3,575 0,001 Ln_UPD -0,016 0,018-0,129-0,889 0,376 Ln_IR 0,020 0,015 0,138 1,272 0,207 Ln_PAD -0,069 0,024-0,428-2,834 0,006 Sumber: Data sekunder diolah tahun 2017 (Lampiran 17) Keterangan : BM = Belanja Modal UPD = Ukuran Pemerintah Derah IR = Intergovernmental Revenue PAD = Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan tabel 4.12, dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t menunjukan adanya dua variabel yang memiliki nilai t dengan arah negatif yaitu variabel ukuran pemerintah daerah sebesar -0,889 dan pendapatan asli daerah sebesar -0,428. Serta ada dua variabel yang memiliki nilai t dengan arah positif yaitu variabel belanja modal sebesar 3,575 dan intergovernmental revenue sebesar 1,272. Sedangkan variabel dengan nilai signifikan <0,05 ada dua variabel yaitu variabel belanja modal sebesar 0,001 dan pendapatan asli daerah sebesar 0,006. Serta variabel dengan nilai signifikan >0,05 ada dua variabel yaitu variabel ukuran pemerintah daerah sebesar 0,376 dan intergovernmental revenue sebesar 0,

16 B. Pembahasan 1. Hasil Pengujian Hipotesis a. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama H 0 : β 1 0 : Variabel belanja modal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. H α : β 1 > 0 : Variabel belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan tabel 4,9 dapat diketahui bahwa variabel belanja modal memperoleh koefisien regresi sebesar 0,057 dengan arah positif, nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05 dan nilai t hitung (3,575) > t tabel (1,66071) sehingga menunjukan bahwa H a diterima dan H 0 ditolak. Hipotesis yang pertama yang menyatakan belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan diterima. Penelitian ini didukung dengan data statistik deskriptif pada tabel 4.2 yang menunjukan bahwa nilai mean belanja modal sebesar 26,3901 mendekati nilai maximum dan jauh dari nilai minimal. Nilai maximum sebesar 27,66% dan nilai minimum sebesar 24,67%. Jadi dapat dikatakan bahwa belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil tersebut menunjukan bahwa kenyataan pemerintah daerah dengan semakin meningkatnya alokasi belanja modal, maka semakin tinggi kinerja keuangan daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah 61

17 daerah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan ketersediaannya infrastruktur yang baik maka dapat menciptakan efisiensi di berbagai sektor dan produktivitas masyarakat menjadi semakin tinggi dan pada gilirannya dapat terjadi peningkatan pertumbuhan kesejahteraan. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mulia (2016) yang menunjukan hasil bahwa belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Namun bertentangan dengan penelitian Fauzan (2016) bahwa belanja modal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. b. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua H 0 : β 2 0 : Variabel ukuran pemerintah daerah tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. H α : β 2 > 0 : Variabel ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel ukuran pemerintah daerah memperoleh nilai koefisien -0,016 dengan arah negative, memiliki nilai signifikan 0,376 lebih dari 0,05 dan nilai t hitung (-0,889) < t tabel (1,66071), sehingga menunjukan bahwa H 0 diterima dan H a ditolak. Maka hipotesis kedua yang menyatakan ukuran pemerintah daerah berpengaruh 62

18 positif terhadap kinerja keuangan ditolak. Hal ini menunjukan bahwa besar kecilnya ukuran pemerintah daerah tidak mempengaruhi tinggi rendahnya rasio efisiensi kinerja keuangan. Sehingga tidak menunjukan baik buruknya kinerja keuangan. Penelitian ini didukung dengan data statistik deskriptif pada tabel 4.2 yang menunjukan bahwa nilai mean ukuran pemerintah daerah sebesar 28,7049 tidak mendekati nilai minimum maupun nilai maximum. Nilai maximum sebesar 27,66% dan nilai minimum sebesar 24,67%. Jadi dapat dikatakan bahwa ukuran pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Pemerintah daerah perlu mengungkapkan lebih lanjut tentang daftar aset yang dimiliki, pemeliharaan, dan pengelolaannya (Suhardjanto, dkk dalam Gita, 2015). Pemerintah daerah dalam melakukan pengungkapan atas laporan kinerjanya akan lebih terdorong untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat good news. Good news tersebut dapat berupa laporan mengenai baiknya kinerja pemerintah daerah tersebut sehingga meningkatkan kinerja keuangannya. Tujuan utama dari pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat (Sudarsana, 2013). 63

19 Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Asmaul (2016) yang menunjukan hasil bahwa ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Namun hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Marfiana (2013) yang menunjukan hasil bahwa ukuran pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. c. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga H 0 : β 3 0 : Variabel intergovernmental revenue tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. H α : β 3 > 0 : Variabel intergovernmental revenue berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel ibtergovernmental revenue memperoleh nilai koefisien 0,020 dengan arah positif, memiliki nilai signifikansi 0,20 lebih dari 0,05 dan nilai t hitung (1,272) > t tabel (1,66071) sehingga menunjukan H 0 diterima dan H a ditolak. Maka, hipotesis ketiga yang menyatakan intergovernmental revenue berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan ditolak. Hal ini menunjukan bahwa besar kecilnya intergovernmental revenue tidak mempengaruhi tinggi rendahnya rasio efisiensi kinerja keuangan. Sehingga tidak menunjukan baik buruknya kinerja keuangan. Penelitian ini didukung dengan data statistik deskriptif pada tabel 4.2 yang menunjukan bahwa nilai mean intergovernmental 64

20 revenue sebesar 27,6287 tidak mendekati nilai minimum maupun nilai maximum. Nilai maximum sebesar 28,29% dan nilai minimum sebesar 25,82%. Jadi dapat dikatakan bahwa intergovernmental revenue tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Intergovernmental Revenue tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan mengindikasikan bahwa semakin tinggi atau rendahnya intergovernmental revenue tidak memperngaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah yang merupakan transfer dana pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (Patrick, 2007). Besarnya intergovernmental revenue menunjukan bahwa tersedianya dana yang dapat digunakan pemerintah daerah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih baik. Simanullang (2013), dana perimbangan ini merupakan hasil kebijakan pemerintah pusat di bidang desentralisasi fiskal demi keseimbangan fiskal antara pusat dan daerah, yang terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana perimbangan selain dimaksudkan untuk membantu daerah dalam mendanai kewenangannya, juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintah antara pusat dan daerah serta untuk mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintah antar daerah. 65

21 Penelitian ini sesuai dengan Indah (2016) yang menunjukan hasil bahwa intergovernmental revenue berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar intergovernmental revenue maka pengawasan dari pemerintah pusat semakin ketat kinerja keuangan semakin baik yang diukur dengan rasio efisiensi. Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Riesty (2016) bahwa intergovernmental revenue tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. d. Hasil Pengujian Hipotesis Keempat H 0 : β 4 0 : Variabel pendapatan asli daerah tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. H α : β 4 > 0 : Variabel pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel pendapatan asli daerah memperoleh nilai koefisien -0,069 dengan arah negative, memiliki nilai signifikansi 0,006 kurang dari 0,05 dan nilai t hitung (-2,834) > t tabel (1,66071) sehingga menunjukan bahwa H o diterima dan Ha ditolak. Maka, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan ditolak. Hal ini menunjukan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Artinya, dengan pendapatan yang besar maka rasio 66

22 efisiensi yang dihasilkan semakin rendah, hal ini menunjukan bahwa kinerja keuangan buruk. Hal penelitian ini didukung dengan data statistik deskriptif pada tabel 4.2 yang menunjukan bahwa nilai mean pendapatan asli daerah sebesar 26,2745 mendekati nilai minimum dan jauh dari nilai maximum. Nilai minimum sebesar 25,69% dan nilai maximum sebesar 28,03%. Jadi dapat dikatakan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Telah diketahui bahwa PAD merupakan salah satu sumber pendanaan yang digunakan pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan daerah yang diimplikasikan pada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sehingga sudah seharusnya pemerintah daerah harus meningkatkan PAD daerahnya masingmasing guna peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Baik atau buruknya kinerja keuangan suatu daerah dapat ditentukan dari pemdapatan yang diterima daerah tersebut. Hasil ini membuktikan bahwa semakin tinggi penerimaan PAD suatu daerah maka dapat meningkatkan kinerja keuangan daerah tersebut. Juliawati (2012) menyatakan bahwa kemampuan suatu daerah dalam menggali PAD akan mempengaruhi perkembangan dan pengembangan daerah tersebut. Disamping itu semakin besar kontribusi PAD terhadap APBD, maka akan semakin kecil pula 67

23 ketergantungan terhadap bantuan pemerintah pusat. Sumarjo (2010) menjelaskan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan faktor pendukung dari kinerja ekonomi makro. Hal tersebut menunjukan, semakin besar PAD maka akan semakin tinggi kinerja keuangan yang diukur dari rasio efisiensi. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzan (2014) yang menunjukan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar pendapatan asli daerah maka kinerja keuangan semakin buruk yang diukur dengan rasio efisiensi. Namun hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sesotyaningtyas (2012) yang menunjukan hasil bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011- BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut : 45 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Dekriptif Dalam analisa data menggunakan teknik regresi sederhana, data sampel yang digunakan harus melalui uji asumsi klasik (normalitas data) terlebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015 1 Kab. Banjarnegara 10,56 13,03 10,99 2 Kab. Batang 10,26 12,26

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal dalam menunjang APBD Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah yang ada di Indonesia. Sampel Pemerintah Daerah yang berhasil diperoleh

Lebih terperinci

1. REKAP DATA REALISASI APBD DAN (PDRB) PROVINSI JAWA TENGAH. TAHUN 2011 (dalam jutaan rupiah)

1. REKAP DATA REALISASI APBD DAN (PDRB) PROVINSI JAWA TENGAH. TAHUN 2011 (dalam jutaan rupiah) LAMPIRAN LAMPIRAN A 1. REKAP DATA REALISASI APBD DAN (PDRB) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 (dalam jutaan rupiah) NO. KOTA/KABUPATEN PAD DAU DAK BELANJA MODAL PDRB 1 Kab. Banjarnegara 71.107 562.288 65.367

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam bab ini penulis akan menggambarkan tentang hasil dari penelitian nya pada Provinsi Jawa Timur pada setiap daerah yang ada pada propinsi tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah) Lampiran 1 REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA 2009-2011 (dalam jutaan rupiah) Sampel Tahun Daerah PAD DAU DAK DBH BM 1 2009 Asahan 21,076 446,552 77,532 53,572 94,289

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2014. Sampel yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics LAMPIRAN 3 HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Deskripsi Data Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TA 42 3.386499 8.013065

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA SYIFA SEPRIANI 27212271 AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota

Daftar Kabupaten/Kota Sampel. Nama Kabupaten/Kota Lampiran 1 Daftar Kabupaten/Kota Sampel No. Tahun Nama Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Jumlah 1. Kabupaten Lima Puluh Kota Sampel 1 2. Kabupaten Agam Sampel 2 3. Kabupaten Kepulauan Mentawai Sampel 3 4.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian yang dimaksud dengan Analisis Statistik Deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

Lebih terperinci

CHAIRUNNISA NURSANI

CHAIRUNNISA NURSANI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING MANAGEMENT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi pada Emiten Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA 1.1 Analisis Rasio Keuangan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan PT. Indofood Tbk Periode 2006-2010 Tahun Triwulan ROE % EPS DER% Return Saham 2006 TW I 0,011748025

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA Disusun oleh : Nama : Lonella

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel dan Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan asuransi yang menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) berkembang selama periode 2005-2009.

Lebih terperinci