PENDAHULUAN. Pembangunan Pertanian Wilayah Berbasis Kearifan Lokal Dan Kemitraan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN

2

3 PENDAHULUAN Dalam menghadapi era persaingan yang semakin ketat, pembangunan pertanian ke depan menghadapi berbagai permasalahan pembangunan yang semakin kompleks. Penguasaan terhadap sumber-sumber produksi dalam pembangunan sektor pertanian semakin terbatas. Perubahan iklim, konversi lahan produktif yang terus meningkat, degradasi sumber daya lahan dan air, kerusakan lingkungan, serta lemahnya kapasitas kelembagaan pertanian juga memerlukan upaya penanganan secara cermat. Banyak inovasi dan teknologi yang dihasilkan tetapi berhenti pada peningkatan produktivitas, sehingga pemanfaatannya oleh petani belum optimal. Salah satu strategi mengatasi masalah dan tantangan tersebut, adalah pentingnya pendekatan inovatif dalam menghasilkan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan pengguna secara luas serta mampu menciptakan peluang investasi produk dan layanan baru yang lebih unggul dan berdaya saing. Salah satu upaya mengoptimalisasi pemanfaatan hasil penelitian oleh petani adalah kemampuan mengkomplementasikan kearifan dan pengetahuan lokal dengan pengetahuan ilmiah modern dalam menghasilkan inovasi pertanian yang mensejahterakan masyarakat. Hingga saat ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah mampu menghasilkan berbagai teknologi inovatif bagi pembangunan pertanian. Namun, inovasi teknologi yang dihasilkan belum secara maksimal menyentuh kultur pertanian di lapangan dan adopsinya oleh berbagai pengguna secara luas, termasuk pemanfaatan bagi petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang ke depan, perlu dirumuskan langkah-langkah strategis pengembangan jejaring kerja antara lain dalam berbagai bentuk kemitraan serta penguatan networking dalam sistem litbang pangan dan pertanian. Dengan belajar dari kebijakan/program pembangunan pertanian berbasis kemitraan, mengisyaratkan perlunya penetapan prioritas kerjasama dalam berbagai usaha pertanian, serta membangun pola kemitraan yang berkelanjutan. Kajian penelitian dan pengembangan pertanian, selain berorientasi pada upaya peningkatan produksi, harus berorientasi pada kesejahteraan pelaku usaha pertanian, sekaligus membangun sistem litbang dan budaya inovasi yang efisien, efektif dan berdaya saing. Melalui sistem litbang dan budaya inovasi tersebut, diharapkan dapat dihasilkan teknologi yang menjadi solusi permasalahan riil pembangunan pertanian, serta mampu menyediakan teknologi yang siap dan dapat digunakan dalam skala luas termasuk penggunaannya bagi dunia industri. Pembangunan Pertanian Wilayah Berbasis Kearifan Lokal Dan Kemitraan 3

4 Dalam membangun pertanian yang mampu meningkatkan perekonomian wilayah, perlu dikembangkan teknologi dan inovasi yang mengutamakan peran masyarakat dan pengguna serta berbagai stakeholders terkait sebagai komponen penting yang menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Petani sebagai pelaku utama ditempatkan sebagai sumber pengetahuan dan menjadi bagian dari proses penciptaan value dan tata-nilainya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai sebuah bentuk kearifan lokal. Untuk itu, pentingnya upaya penciptaan dan penyelarasan inovasi modern yang secara ilmiah mampu memberikan solusi terhadap pemecahan permasalahan yang mendesak sekaligus tetap memberikan ruang gerak dan memperhatikan bentukbentuk inovasi tradisional (inovasi berbasiskan kearifan lokal) yang telah berlangsung lama, tumbuh dan terpelihara secara luas dan turun temurun dari generasi ke generasi. Meski negara-negara pada umumnya masih terikat pada pragmatisme model-model inovasi pertanian, berbagai kajian telah menunjukkan bahwa dalam kerangka pembangunan berkelanjutan sustainable development semakin diakuinya peran bentuk-bentuk kearifan lokal dan berkembangnya kesadaran pengakuan nilai-nilai kearifan lokal atau pengetahuan asli setempat (indigenous knowledge) secara terintegrasi dan inherent dalam proses pembangunan. Kearifan lokal pertanian sesungguhnya bersifat inovatif dan perlu diperhatikan dalam mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan global. Penciptaan inovasi yang berbasiskan kearifan lokal merupakan upaya pemanfaatan teknologi secara inheren dalam mendukung pembangunan wilayah, melalui penciptaan langkah-langkah strategis dan nyata dalam memberdayakan dan mengembangkan potensi (sosial, budaya, ekonomi, politik dan keamanan) daerah secara optimal. Kearifan dan pengetahuan lokal yang terus terpelihara, tumbuh dan berkembang melalui proses penerapan, penyesuaian dan regenerasi masyarakat lokal yang dalam perjalanannya terbukti berhasil menjamin keberlanjutan hidup dan kehidupan suatu masyarakat. Berbagai peran kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat dan terus terpelihara tumbuh berkembang dalam pertanian di beberapa daerah telah ditunjukkan oleh berbagai best practice pengelolaan sumber daya dan praktek sistem usaha pertanian diberbagai daerah antara lain dalam optimalisasi lahan rawa, kontribusinya dalam pengelolaan sumber daya alam berkeseimbangan, pelestarian keragaman sumber daya genetik, serta pola bertanam ganda (multiple cropping) dan peningkatan produktivitas tanaman pangan. Kajian peran dan pentingnya inovasi berbasis kearifan lokal dan kemitraan dibahas dan hasil kajian ini dimulai dari kerangka kebijakan pengembangan pengetahuan dan kearifan lokal dalam pembangunan pertanian, peran kearifan lokal dalam pemanfataan sumber daya dan komoditas, pentingnya penguatan 4 Pembangunan Pertanian Wilayah Berbasis Kearifan Lokal Dan Kemitraan

5 kemampuan inovasi dan jaringan kemitraan dalam pengembangan wilayah serta arah kebijakan dan implikasinya ke depan. Dengan demikian, ke depan diharapkan bahwa penguatan inovasi berbasiskan kearifan lokal dan kemitraan mampu berkontribusi nyata dalam menuju dan memujudkan pembangunan pertanian modern dan berkelanjutan. Pembangunan Pertanian Wilayah Berbasis Kearifan Lokal Dan Kemitraan 5

6