9. K omunikasi Bukti Bukti Secara Visual

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "9. K omunikasi Bukti Bukti Secara Visual"

Transkripsi

1 9. Komunikasi Bukti Bukti Secara 9. Komunikasi Bukti Bukti Secara Visual

2 Pembaca akan menilai kualitas dari penelitian anda berdasarkan pentingnya klaim anda dan kekuatan dari argumen anda Sebelumnya, pembaca perlu memahami apa yang telah anda tulis terlebih dahulu Salah satu cara dengan komunikasi visual Tabel, grafik, gambar, dll

3 Verbal: Informasi yang bersifat kualitatif Pembaca berorientasi verbal (misalnya humaniora) Visual: Informasi memiliki elemen elemen independen Elemen elemen tersebut terhubung dengan variable dependen (secara kualitas maupun kuantitas)

4 Seberapa presisi? Tabel lebih presisi daripada grafik Efek visual yang diinginkan dirasakan pembaca? Tabel menunjukkan data lebih obyektif Grafik lebih menarik secara visual Chart membuat pembaca membuat perbandingan Grafik ( Graph ) membuat pembaca melihat cerita Apakah pembaca perlu memahami sebuah detil data? Tabel mendorong pembaca menterjemahkan data Grafik lebih menekankan pandangan penulis

5 Semakin terorganisir, semakin baik Urutan elemen independen sesuai tujuannya Dalam tabel, tunjukkan elemen elemen yang perlu diketahui Dalam chart, disusun agar bentuknya koheren (menanjak keatas atau menurun ke bawah) Dalam grafik, susun sehingga kemiringan menunjukkan argumen yang ingin dikemukakan Semakin sederhana, semakin baik Batasi jumlahnya, penjelasan yang singkat saja, bentuk font dibatasi, kontrasi pada grafik dibuat sederhana Tepat sebelum atau sesudah visual, tunjukkan maksud dari visual yang akan / telah ditunjukkan

6 Tabel mendorong pembaca membuat kesimpulan sendiri dan bersifat lebih obyektif Macam macam tabel Tabel angka Tabel kata kata Prinsip umum Elemen independen di sebelah kiri Elemen dependen dalam kolom, kiri ke kanan, diberi label di bagian atas Bila perlu, diberikan median atau rata rata pada baris terbawah Bila perlu, nilai nilai dibulatkan agar pembaca dapat melihat perbedaan hanya melihat 2 3 digit pertama Jika tabel lebih dari 7 baris, beri spasi setiap baris ke empat atau lima

7

8 Chart membuat pembaca memahami (tidak secara presisi) bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara visual Tipe tipe chart: Bar chart Pie chart

9 Horisontal bar Independen variabel di sebelah kiri, dari atas ke bawah Dependen variabel di bagian bawah, dari kiri ke kanan Vertikal bar Independen variabel di sebelah bawah, dari kiri ke kanan Dependen variabel di sebelah kiri, dari bawah ke atas Untuk mengkomunikasikan nilai spesifik, masukkan nilai pada akhir bar Hindari bar tiga dimensi Hindari bar bertumpuk (stacked) Bila terpaksa memakai bar bertumpuk Urutkan segmen dalam urutan yang logis, dari bawah ke atas Pergunakan warna tergelap di paling bawah, semakin terang di bagian atasnya Pergunakan angka atau garis penghubung Alternatif bar chart = point chart

10

11 Menunjukkan bagian bagian dari keseluruhan (100%) Sulit dibaca apabila ada 4 5 elemen Sulit mengkomunikasikan pola Prinsip prinsip Hindari pie chart, pergunakan hanya untuk komparasi yang tidak presisi Urutkan dalam urutan yang bermakna bagi pembaca, mulai dari jam 12 dan memutar searah jarum jam Jika satu bagian sangat penting, diberi penekana

12

13 Tidak menunjukkan nilai nilai secara presisi, namun dapat menunjukkan hubungan dari banyak poin secara efektif Sangat efektif untuk data kontinyu (tidak terputus) Untuk kasus kasus independen, pergunakan garis garis yang berbeda. Pembaca akan kesulitan apabila lebih dari 3 garis, terlebih kalau berpotongan Area plot sangat baik untuk menunjukkan porsi porsi dari total

14

15 Proses : flow chart / decision tree Hubungan logis: diagram / matriks Obyek: line drawing / drawing / foto Bagian dari obyek kompleks: line drawing / exploded view Aksi / langkah langkah dari sebuah proses: line drawing / drawing / foto Hubungan spasial: line drawing / drawing Detil yang kompleks: foto / drawing Setting penelitian: foto / diagram

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data Angka penting dan Pengolahan data Pendahuluan Pengamatan merupakan hal yang penting dan biasa dilakukan dalam proses pembelajaran. Seperti ilmu pengetahuan lain, fisika berdasar pada pengamatan eksperimen

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL

BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL A. Data Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui

Lebih terperinci

11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas

11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas 11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas Presentasi Mahasiswa Pengantar Laporan penelitian yang baik memiliki alur cerita Mendukung sebuah pendapat (rumusan masalah) Menjawab permasalahan riset Setelah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS Dita Monita 0811118 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl.

Lebih terperinci

STATISTIKA DASAR. Oleh : Y. BAGUS WISMANTO

STATISTIKA DASAR. Oleh : Y. BAGUS WISMANTO STATISTIKA DASAR Oleh : Y. BAGUS WISMANTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 007 DAFTAR ISI Halaman I. PENDAHULUAN A. Apa Statistika Itu? B. Pentingnya Penguasaan terhadap Statistika

Lebih terperinci

METODE PEMBANGUNAN JALAN BERBASIS TENAGA KERJA

METODE PEMBANGUNAN JALAN BERBASIS TENAGA KERJA PEDOMAN TEKNIS METODE PEMBANGUNAN JALAN BERBASIS TENAGA KERJA Edisi Pertama Dipersiapkan untuk Kementerian Pembangunan Perdesaan oleh dan 1 Pernyataan Labour-based (teknologi berbasis tenaga kerja) adalah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN. Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN. Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Lebih terperinci

Oleh : Yustiana K2303068

Oleh : Yustiana K2303068 PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006/2007 Oleh : Yustiana K2303068 Skripsi Ditulis dan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni

Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah Oleh Yani Kusmarni Pengantar Miles & Huberman (1984) mengemukakan bahwa telah terjadi lompatan paradigma (the shifting

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Semua gagasan besar manajemen hanya akan terhenti di dibelakang meja saja, apabila para pemimpin tidak memiliki kemampuan penyampaian pesan melalui komunikasi. Rencana seorang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR EDISI : 2013 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA & JURUSAN MANAJEMEN INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013 Disusun

Lebih terperinci

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1 Panduan Buku ini membantu Anda memahami bagaimana konsep belajar berubah ke kelas yang berpusat pada anak. Buku ini memberikan ide-ide bagaimana menangani anak di kelas Anda dengan latar belakang dan kemampuan

Lebih terperinci

JENIS, KARAKTERISTIK DAN PRINSIP PENGEMBANGAN MEDIA

JENIS, KARAKTERISTIK DAN PRINSIP PENGEMBANGAN MEDIA JENIS, KARAKTERISTIK DAN PRINSIP PENGEMBANGAN MEDIA Oleh Drs. Yuyus Suherman,M.Si yuyus@upi.edu I INTRODUCTION Special Education Physical environment Teaching procedures Teaching Content/materials Use

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI DAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI DAN LAPORAN KERJA PRAKTIK 1 PANDUAN PENULISAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI DAN LAPORAN KERJA PRAKTIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 2 PANDUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK DAN TUGAS AKHIR... Prosedur

Lebih terperinci

PENGANTAR SURVEY DAN PEMETAAN 2

PENGANTAR SURVEY DAN PEMETAAN 2 PENGANTAR SURVEY DAN PEMETAAN 2 Oleh: Akhmad Syaripudin 2 BAB 1. PENGENALAN ALAT LEVELLING A. Pengertian Waterpass Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BUKU PANDUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO BAB I Ketentuan Umum dalam Penyusunan KTI 1. Syarat KTI a. Mahasiswa semester VI dan sudah lulus uji proposal b. Judul KTI c. Judul

Lebih terperinci

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII Oleh Adi Wijaya, S.Pd, MA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

Lebih terperinci

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar Akuntansi a. Pengertian Hasil Belajar Akuntansi Belajar merupakan suatu kebutuhan mutlak setiap manusia. Tanpa belajar manusia tidak dapat bertahan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENULISAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI BISNIS

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENULISAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI BISNIS PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PENULISAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2010 46 Lampiran 11: Contoh Halaman Daftar Lampiran

Lebih terperinci

D.2. Penelitian Pengembangan Sistem...11 D.3. Penelitian Literatur atau Kajian Teori...12 Bab IV. Pedoman Penulisan...13 A. Ketentuan umum penulisan

D.2. Penelitian Pengembangan Sistem...11 D.3. Penelitian Literatur atau Kajian Teori...12 Bab IV. Pedoman Penulisan...13 A. Ketentuan umum penulisan Daftar Isi Bab I. Pendahuluan...1 A. Program Diploma...1 B. Program Sarjana...1 C. Program Magister...1 D. Program Doktor...1 Bab II. Sistematika Usulan Penelitian...3 A. Bagian Awal...3 A.1. Sampul luar...3

Lebih terperinci

PENGARUH JAM PELAJARAN KOSONG TERHADAP KENAKALAN PESERTA DIDIK DI SMAN 1 REJOTANGAN TAHUN 2013 Oleh : Supriadi Guru SMAN 1 Rejotangan

PENGARUH JAM PELAJARAN KOSONG TERHADAP KENAKALAN PESERTA DIDIK DI SMAN 1 REJOTANGAN TAHUN 2013 Oleh : Supriadi Guru SMAN 1 Rejotangan PENGARUH JAM PELAJARAN KOSONG TERHADAP KENAKALAN PESERTA DIDIK DI SMAN 1 REJOTANGAN TAHUN 2013 Oleh : Supriadi Guru SMAN 1 Rejotangan ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan besarnya pengaruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Pengukuran Untuk mendapatkan produk yang berkualitas tidak hanya memerlukan rancangan produk yang bagus sesuai dengan fungsi namun juga memerlukan rancangan proses pembuatan

Lebih terperinci

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Penyajian Data Statistik

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Penyajian Data Statistik Penyajian Data Statistik Pada penulisan kedua tentang Statistika Elementer ini, penulis akan memberikan bahasan mengenai Penyajian Data Statistik kepada para pembaca untuk mengetahui bentuk penyajian data

Lebih terperinci

Buku Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Program Diploma Tiga (D.III) AMIK BSI

Buku Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Program Diploma Tiga (D.III) AMIK BSI PENDAHULUAN BAB I 1.1. Umum Dalam perjalanannya untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma Tiga (D.III), maka setiap mahasiswa AMIK BSI diberikan kewajiban untuk menyusun tugas akhir, sebuah tulisan

Lebih terperinci

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Penulis Dra. Sri Wardhani Penilai Dra. Th Widyantini, M.Si. Editor Titik Sutanti, S.Pd.Si. Ilustrator

Lebih terperinci

MATERI INTI. 5 KARYA TULIS/ILMIAH BIDANG KESEHATAN

MATERI INTI. 5 KARYA TULIS/ILMIAH BIDANG KESEHATAN MATERI INTI. 5 KARYA TULIS/ILMIAH BIDANG KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Menulis karya ilmiah merupakan tugas yang tak dapat ditinggalkan oleh seorang pemangku jabatan fungisonal kesehatan. Kepiawaian seseorang

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA SUPLEMEN UNIT 1 KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA Mintohari Suryanti Wahono Widodo PENDAHULUAN Dalam modul Pembelajaran IPA Unit 1, Anda telah mempelajari hakikat IPA dan pembelajarannya. Hakikat IPA terdiri

Lebih terperinci