BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia akan mengadakan Pilkada serentak pada tahun 2018 mendatang. Dilansir dari detik.com Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 nanti akan menjadi Pilkada yang lebih besar dari tahun sebelumnya, pasalnya ada sebanyak 171 daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak, diantaranya terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Pihak KPU RI juga telah menentukan bahwa tanggal pencoblosan Pilkada serentak 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni Kegiatan Pilkada serentak di tahun 2018 mendatang ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan politik di negara Indonesia. Politik dan media massa merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya. Hal serupa juga pernah disampaikan oleh salah satu media online yaitu sindonews.com, seerti pada di bawah ini Gambar 1.1 Berita Mengenai Kaitan Politik dan Media Massa Sumber: (Diakses tanggal 4 Februari 2018 pukul 19:33 WIB) 1

2 Pada berita yang terbit pada tahun 2013 lalu menyatakan bahwa politik dan media massa memiliki kaitan yang erat. Dikatakan bahwa media massa memiliki peranan yang sangat penting dalam kancah politik, yang mana pers atau media massa melalukan fungsi untuk menyampaiakan tujuan. Media dijadikan oleh para partai politik untuk dapat mengiklankan atau mempromosikan masing-masing politik demi menjamah para masyarakat dalam memberikan dukungan bagi masing-masing partai politik. Hal inilah yang menyebabkan dunia politik dan media massa memiliki kaitan yang erat satu sama lain. Selain itupun media massa merupakan wadah yang dapat dipakai oleh para masyarakat untuk dapat mengetahui berbagai informasi salah satunya adalah mengenai dunia perpolitikan. Maka melalui media massa ini para partai Politik dapat mengenalkan diri mereka kepada masyarakat luas dalam waktu yang singkat. Oleh karena itulah pemberitaan-pemberitaan mengenai dunia politik ditayangkan melalui media massa baik media elektronik, media cetak ataupun media online. Seiring dengan berkembangnya zaman juga turut diikuti dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Kemudahan dalam mengakses setiap informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat terjadi karena tersedianya teknologi yang semakin canggih. Hal ini dapat kita lihat dari penyampaian berita yang dulunya disampaikan melalui media cetak kini juga sudah dapat diakses secara online. Beberapa media massa yang dulunya hanya tersedia dalam bentuk cetak tetapi kini sudah tersedia dalam bentuk online adalah koran Kompas, Tribun News, Pikiran Rakyat, Tempo, Republika dan masih banyak lagi. Hal ini terjadi karena memang kebutuhan masyarakat yang menginginkan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi. 2

3 Gambar 1.2 Persaingan Media Cetak dan Media Online Sumber: (Akses 4 Februari 2018 pukul 20:08) Pada berita yang disampaikan oleh merdeka.com pada gambar di atas dikatakan bahwa tren membaca berita yang biasa dilakukan melalui koran atau majalah (media cetak) kini telah beralih ke media online. Sebab dengan kemudahan yang ditawarkan oleh media online para pembaca dapat mengakses informasi apapun dimana saja dan kapan saja. Kemudahan inilah yang menjadi kekuatan utama dari media online jika dibandingkan dengan media cetak atau konvensional. Karena hal tersebutlah maka masyarakat tidak perlu direpotkan lagi dengan harus membeli koran hanya untuk membaca informasi tertentu. Pada pemberitaan mengenai dunia politik pun begitu. Kebutuhan akan informasi yang cepat mengenai dunia perpolitikan membuat para masyarakat memilih media yang lebih cepat dan mudah untuk mereka akses. Media online adalah salah satu media yang mudah dan cepat dalam memberikan informasi apapun termasuk informasi seputar dunia perpolitikan. Informasi seputar politik yang disampaikan melalui media online menjadi lebih cepat sampai kepada masyarakat dan mampu menjangkau hamper sluruh lapisan masyarakat. Anakanak muda yang mungkin bisa terbilang jarang dalam membaca berita melalui media cetak pun menjadi lebih mudah dan tetap bisa mengetahui informasi seputar dunia politik karena tersedianya berita dalam bentuk online. Hal serupa ini pernah disampaikan oleh media online Metro Tv yaitu metrotvnews.com. 3

4 Gambar 1.3 Peran Media Online dalam Dunia Politik Sumber: (Akses 5 Februari 2018 Pukul 08:33) Pada berita tersebut dikatakan bahwa media online dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengajak para kalangan muda lebih peka dan melek dengan Pilkada. Melihat bahwa generasi muda merupakan generasi penerus bangsa, maka kontribusi mereka dalam dunia perpolitikan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk bisa menjadikan negara Indonesia ini lebih baik lagi ke depannya. Pada berita yang diterbitkan pada tahun 2017 lalu itu juga dikatakan bahwa sebanyak 80% jumlah pembaca di media online metrotvnews.com adalah anak-anak muda yang berada pada rentan usia antara tahun. Hal ini tentu menjadi suatu pembuktian bahwa memang sudah banyak anak-anak muda yang tidak lagi asing dengan atau sudah familiar dengan gadget dan online sehingga mereka sangat jarang atau mungkin tidak pernah lagi menyentuh platform lain seperti televisi atau koran. Provinsi Jawa Barat termasuk daerah yang juga turut melaksanakan Pilkada pada tahun 2018 mendatang. Pemberitaan mengenai kegiatan Pilkada yang dilakukan di provinsi Jawa Barat cukup ramai disajikan media massa. Hal ini karena dikatakan pada salah satu berita di media online Tribun Jabar bahwa provinsi Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di Indonesia yang jumlah pemilihnya hamper seperlima peilih nasional. Tentu hal tersebut yang membuat kegiatan Pilkada di provinsi Jawa Barat menjadi ramai diberitakan di media massa termasuk di media online. Nama-nama yang dikabarkan mengajukan dirinya menjadi calon gubernur Jawa Barat pun adalah sosok-sosok yang namanya cukup dikenal di negara Indonesia, seperti Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan lain-lain. 4

5 Kegiatan Pilkada di Jawa Barat ini juga memang sudah seharusnya dikawal oleh media massa, karena kegiatan Pilkada di Jawa Barat tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan politik yang sangat butuh media massa untuk mengawal melihat begitu pentingnya informasi seputar Pilgub Jabar ini khususnya bagi warga Jawa Barat. Dari beberapa media online yang menyajikan pemberitaan mengenai Pilgub Jabar 2018, Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat adalah yang termasuk memberikan informasi berupa berita seputar Pilgub Jabar Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat merupakan media massa lokal Jawa Barat. Pemilihan media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat dalam penelitian ini dirasa penulis adalah pilihan yang tepat karena isu yang diangkat pada penelitian ini adalah isu seputar Jawa Barat maka memilih untuk meneliti pada media regional Jawa Barat karena tentu kuot pemberitaan mengenai Pilgub Jabar ini akan lebih banyak disampaikan di media massa regional Jawa Barat dibandingkan dnegan media massa nasional, maka penulis memilih untuk meneliti media online regional Jawa Barat. Selain itu juga memilih media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat adalah karena kedua media online ini cukup banyak dalam memberitakan mengenai Pilgub Jabar bahkan di media online Tribun Jabar sendiri memiliki kolom khusus untuk Pilgub Jabar 2018 dan di media online Pikiran Rakyat juga memiliki kolom khusus Pilkads 2018, hal ini menunjukan bahwa kedua media online tersebut merupakan media regional Jawa Barat yang memang ada memfokuskan pemberitaan mereka pada kegiatan Pilgub Jabar 2018 ini, hingga membuat kolom khusus Pilgub Jabar agar memudahkan para pembaca ketika ingin mencari berita seputar Pilgub Jabar Pemilihan pemberitaan mengenai calon Gubernur Jawa Barat 2018 Ridwan Kamil adalah karena hampir setiap hari khususnya selama di bulan September kedua media online tersebut menyajikan berita seputar Pilgub Jabar yang menyangkut tentang Ridwan Kamil. Hasil dari pengamatan penulis selama bulan September ada sebanyak 44 pemberitaan mengenai calon Gubernur Jawa Barat yang disajikan di media online Tribun Jabar sedangkan media online Pikiran Rakyat Jabar menyajikan berita tentang calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selama bulan September 2017 sebanyak 17 kali pemberitaan. 5

6 Gambar 1.4 Diagram Persentase Jumlah Penyajian Berita mengenai Ridwan Kamil di Media Online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat Jabar Edisi September % 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tribun Jabar Pikiran Rakyat Jabar Tribun Jabar Pikiran Rakyat Jabar Sumber: Hasil Olahan Penulis Jika melihat pada diagaram yang ada di atas, perbandingan persentase jabar.tribunnews.com dan pikiran-rakyat.com dalam menyampaikan berita mengenai calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil adalah sekitar 72% : 28%. Dengan jumlah yang cukup banyak itu penulis melihat bahwa kedua media online ini yaitu Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat Jabar memiliki ketertarikan yang cukup besar mengenai isu tentang calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pada penelitian ini pemberitaan mengenai pencalonan diri Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat 2018 penulis fokuskan pada pemberitaan di periode September Hal ini dilakukan karena pada penelitian kali ini penulis memfokuskan batas penelitian hanyalah pada isu mengenai adanya dukungan Partai Golkar untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 mendatang. Maka diambil lah pemberitaan pada periode September 2017 saja untuk diteliti, karena muncul isu mengenai dukungan Partai Golkar untuk Ridwan Kamil ini pada bulan September Maka ramai pemberitaan mengenai isu tersebut adalah pada bulan September Alasan penulis memilih isu mengenai dukungan Partai Golkar untuk Ridwan Kamil adalah karena seperti yang kita ketahui bahwa Partai Golkar sendiri telah memiliki kader di regional Jawa Barat yaitu Dedi Mulyadi 6

7 yang juga turut mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat Maka ketika munculisu bahwa Partai Golkar memberikan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan bukan kepada Dedi Mulyadi, muncul berbagai pro dan kontra di masyarakat khususnya di Jawa Barat termasuk di internal Partai Golkar itu sendiri. Hal ini juga membuat media massa banyak memberitakan mengenai isu tersebut dan setiap media menyampaikan pemberitaan mengenai isu dukungan Partai Golkar untuk Ridwan Kamil berdasarkan dengan gaya mereka masing-masing. Sehingga dengan satu isu yang sama bisa disampaikan menjadi berebda-beda oleh setiap media. Pembingkaian suatu peristiwa yang dilakukan oleh media tentu memiliki tujuannya masing-masing. Selain dipengaruhi oleh ideologi atau pandangan dari si pembuat berita konstruksi dari sebuah berita itu juga menurut penulis dipengaruhi oleh tujuan dan keberpihakan dari media tersebut. Sebuah peristiwa yang sama dapat diberitakan menjadi beberapa bingkai yang berbeda oleh masing-masing media sehingga pesan yang disampaikan dari peristiwa yang sama itu akan menjadi berbeda-beda dari setiap media, dan keputusan akhir akan dikembalikan kepada masyrakat yang membaca, mendengar atau menonton berita yang disajikan oleh media. Pemberitaan mengenai calon Gubernur Jawa Barat pun dibingkai bermacam-macam oleh setiap media. Pada realitasnya, fungsi media sebagai kontrol pada berita atau suatu peristiwa itu merupakan hasil konstruksi sehingga realitas itu tidak lagi bersifat objektif melainkan sudah bersifat subjektif. Seperti dikatan bahwa realitas itu hadir karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan. Tidak ada realitas yang objektif karena realitas itu tercipta lewat konstruksi dan padangan tertentu. Realitas sendiri bisa berbeda-beda tergantung pada bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh wartawan yang mempunyai pandangan berbeda. (Eriyanto, 2012:22) Berdasarkan penjelasan di atas tadi maka dapat dikatakan bahwa media massa melakukan suatu konstruksi atas realitas. Hal tersebut terlihat pada pemberitaan mengenai calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam beberapa media online. Ideologi yang dimiliki oleh masing-masing media membuat penyampaian berita dari setiap media terlihat berbeda. Oleh karena itulah penulis mencoba untuk melihat bagaimana pemberitaan mengenai calon gubernur Jawa Barat Ridwan 7

8 Kamil dibingkai dalam dua media online yaitu media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat. Sehingga pada penelitian ini penulis menggunakan model penelitian framing. Dimana menurut penulis sendiri model penelitian framing adalah model penelitan yang digunakan untuk membandingkan beberapa media yang membahas tentang suatu peristiwa yang sama tetapi dengan idiologi atau pandangan dari masing-masing media tersebut, sebagai contoh adalah framing mengenai pemberitaan calon gubernur Jawa Barat dilihat dari idiologi media online Tribun Jabar dan media online Pikiran Rakyat tentu akan ada perbedaan dari cara kedua media online ini menyampaikan berita meskipun peristiwa atau berita yang disampaikan sama. Sedangkan menurut Eryanto analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana media mengkonstruksi realitas. Analisis framing juga digunakan untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh suatu media. (Eriyanto, 2012:11) Seperti yang dijelaskan di atas bahwa konstruksi suatu berita tergantung dari bagaimana idiologi dari pembuat berita tersebut, begitupun dengan pemberitaan mengenai calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini, khususnya pada pemberitaan mengenai adanya dukungan dari Partai Golkar kepada Ridwan Kamil. Dari beberapa berita yang sudah penulis paprkan pada Tabel 1.2 dan 1.3 di atas, penulis akan memberikan salah satu contoh berita mengenai adanya dukungan Partai Golkar kepada calon Gubernur Ridwan Kamil yang penulis lihat cukup signifikan perbedaan beritanya padahal isu atau masalah yang diangkat sama. 8

9 Gambar 1.5 Pemberitaan Mengenai Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Pada Media Online Tribun Jabar Sumber: (Diakses tanggal 4 Februari 2018 Pukul 21:33) Berita tersebut berisikan informasi mengenai bagaimana tanggapan dari Ridwan Kamil mengenai surat yang berisikan dukungan untuk dirinya dari Partai Golkar ternyata adalah surat bodong atau palsu. Pada berita yang disampaikan oleh media online jabar.tribunnews.com terlihat bahwa Ridwan Kamil santai dalam menanggapi hal tersebut dan mengakui bahwa itu adalah hal yang wajar terjadi emlihat situasi Pilgub Jabar yang masih cair. Ridwan Kamil juga mengaku bahwa pada siuasi yang masih seperti saat ini tentu bisa saja akan terjadi banyak kemungkinan yang mengejutkan banyak pihak. Dalam berita itupun dikatakan bahwa Ridwan Kamil merasa cukup lega melihat sudah ada dua partai politik yang berkoalisi dalam mengusung dirinya untuk maju di Pilgub Jabar 2018, tidak seperti kedua lawannya yaitu Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar yang masih belum pasti akan diusung oeh partai mana dan jstru malah terjebak masalah dalam partai internalnya masing-masing. 9

10 Gambar 1.6 Pemberitaan Mengenai Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Pada Media Online Pikiran Rakyat Sumber: (akses tanggal 4 Februari 2018 pukul 21:22) Pada berita yang disampaikan oleh pikiran-rakyat.com dari judul saja sudah jelas dikatakan bahwa Ridwan Kamil merasa dirugikan karena ternyata surat keputusan yang berisi dukungan Partai Golkar untuk dirinya ternyata adalah surat yang palsu. Pada beritu di atas memang sempat dikatakan oleh wartawan pikiranrakyat.com bahwa Ridwan Kamil santai dalam menanggapi kepalsuan surat keputusan dukungan Partai Golkar untuk dirinya namun selanjutnya disampaikan bahwa Ridwan Kamil merasa dirugikan dengan kabar hoax tersebut. Bahkan pada berita tersebut juga dikatakan bahwa Ridwan Kamil merasa terganggu jika ditanyai mengenai hal tersebut karena dia merasa bahwa dia bukan orang yang tepat menjawab pertanyaan wartawan seputar hal tersebut karena hal itu merupakan urusan dapur dari partai Golkar itu sendiri. Kedua pemberitaan di atas sama-sama mengangkat isu mengenai beredarnya surat dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil tetapi dari judulnya saja sudah jelas bisa kita lihat sangat berbeda. Ketika jabar.tribunnews.com meyampaikan judul berita dengan Bahasa yang biasa saja yaitu hanya mengatakan tanggapan Ridwan Kamil justru pikiran-rakyat.com langsung mengatakan bahwa Ridwan Kamil turut dirugikan akan munculnya surat palsu tersebut. Dari isi beritapun jelas berbeda, berita pada jabar.tribunnews.com terlihat santai dalam emnanggapi hal tersebut namun pada pikiran-rakyat.com justru sebaliknya dimana Ridwan Kamil merasa sangat dirugikan dengan hal tersebut. Hal -hal seperti inilah yang nantinya 10

11 akan penulis teliti secara lebih mendalam, melihat bagaiaman masing-masing media membingkai suatau fakta yang disajikan dalam bentuk berita untuk dikonsumsi oleh khalayak. Terdapat beberapa jenis model penelitian framing, namun karena pada penelitian ini yang ingin penulis teliti adalah untuk melihat bagaimana pemberitaan mengenai calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada media online Tribun Jabar dan media online Pikiran Rakyat dilihat dari sisi sintaksis, skrip, tematik, dan juga retoris, maka metode yang digunakan pada adalah model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model analisis framing Zhongdang dan Kosicki sendiri menggunakan pendekatan linguistik seperti pemakaian kata, pemilihan struktur dan pembentukan kalimat yang mengarahkan bagaimana sebuah peristiwa atau berita dibingkai oleh media. Oleh karena itu dalam model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki akan terlihat bagaimana setiap media khususnya media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat membingkai suatu peristiwa atau berita mengenai calon Gubernur Jawa Barat khususnya Ridwan Kamil terkhusus pada pemberitaan mengenai adanya isu bahwa Ridwan Kamil mendapatkan dukungan dari Partai Golkar. penulis melakukan sebuah penelitian dengan judul Pemberitaan Mengenai Calon Gubernur Jawa Barat 2018 Ridwan Kamil (Analisis Framing Pada Media Online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat Edisi September 2017), dan dengan melalui model analisis framing Zhongdang ini juga dapat diketahui bahwa sebuah media akan berpihak pada pihak tertentu terlihat dari struktur kalimat yang digunakan dalam menyampaikan pemberitaan mengenai pihak tersebut. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian pada penelitian ini adalah Bagaimana konstruksi berita pada media online jabar.tribunnews.com dan pikiran-rakyat.com terhadap pemberitaan isu dukungan partai Golkar kepada calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil edisi September 2017? Adapun dalam penelitian permasalahan yang akan diangkat penulis lain antara lain: 11

12 1. Bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur sintaksis? 2. Bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur skrip? 3. Bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur tematik? 4. Bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur retoris? 1.3 Tujuan Penelitian Dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur sintaksis? 2. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur skrip? 3. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur tematik? 4. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan mengenai isu dukungan partai Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 ditinjau dari sruktur retoris? 12

13 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi umber refrensi bagi bidang kajian ilmu komunikasi dalam melakukan penelitian terhadap sebuah pemberitaan dengan menggunakan metode analisis framing Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi infomasi sekaligus masukan bagi pihak media massa khususnya media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat. Selain itu juga penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi informasi bagi pembaca seputar pemberitaan oleh media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat. 1.5 Tahapan Penelitian Adapun beberapa tahapan penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Mengumpulkan data berupa naskah berita seputar calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dari media online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat edisi September ) Mengidentifikasi data berupa naskah berita 3) Menganalisis data berupa naskah berita berdasarkan model analisis framing Zhongdang Pan dan Kosicki, yang meliputi antara lain: a. Menganalisis struktur sintaksis yang meliputi headline, lead, latar informasi, kutipan, sumber, pernyataan dan penutup. b. Menganalisis struktur skrip yang meliputi 5W+1H naskah berita. c. Menganalisis struktur tematik yang meliputi paragraf, proposisi, kalimat, dan hubungan antarkalimat. d. Menganalisis struktur retoris yang meliputi kata, idiom, gambar/foto, dan grafik. 4) Membuat kesimpulan dari hasil penelitian. 13

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

PEMBERITAAN MENGENAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018 RIDWAN KAMIL

PEMBERITAAN MENGENAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018 RIDWAN KAMIL PEMBERITAAN MENGENAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018 RIDWAN KAMIL [Analisis Framing pada Media Online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat Edisi September 2017] Anggian Lasmarito Pasaribu 1) 1)Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 JURNAL PEMBINGKAIAN METROTVNEWS.COM DAN SINDONEWS.COM MENGENAI MUNDURNYA HARY TANOESOEDIBJO DARI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TERPILIHNYA DARMIN SEBAGAI GUBERNUR BANK INDONESIA PERIODE

PEMBINGKAIAN BERITA TERPILIHNYA DARMIN SEBAGAI GUBERNUR BANK INDONESIA PERIODE PEMBINGKAIAN BERITA TERPILIHNYA DARMIN SEBAGAI GUBERNUR BANK INDONESIA PERIODE 2010-2014 (Studi Analisis Framing Tentang Berita Terpilihnya Darmin sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2014 pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini termasuk pendekatan kualitatif. Penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla Pasca

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian... DAFTAR ISI ABSTRAKSI..... i ABSTRACT..... ii KATA PENGANTAR.... iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. viii... xii... xiv... xv DAFTAR LAMPIRAN. xvi BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Konteks Penelitian.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga menimbulkan pro dan kontra. Karena perkembangan kehidupan manusia seirama dengan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 181 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada permasalahan yang peneiliti teliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara Sintaksis a. Berdasarkan dari Pikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena ini diawali ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai menyusun dan mengumumkan nama-nama kabinet dengan nama Kabinet Kerja.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii iii iv vi ix xiv xviii BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan kepada khalayak, oleh sebab itu media massa mempunyai peran penting dalam mempersuasif masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Surat kabar sudah dikenal semenjak lama, selama enam abad. Sejarah mencatat keberadaan surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

BAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kenaikan harga BBM terjadi kembali di tahun 2013. Dikutip dari tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik yang mengumumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik di kalangan publik, belakangan telah menjadi isu hangat dan terus menjadi sorotan pemberitaan

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS Oleh: Permata Romadhonita (071115011) - B E-mail: permataromadhonita@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini berfokus

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM

ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN KALTIM ejournal lmu Komunikasi, 2014, 2 (3): 347-356 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FRAMING BERITA CALON PRESIDEN RI 2014-2019 PADA SURAT KABAR KALTIM POST DAN TRIBUN

Lebih terperinci

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka.

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka. Analisis Framing Pemberitaan Ganjar Pranowo Dalam Kasus Korupsi E-KTP (Tribun News, Jawa Pos, dan Suara Merdeka periode Agusutus-Nobember 2015 dan Maret 2017) Citra Hayati Nainggolan, S. Rouli Manalu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Koran dalam bentuk media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, dan menjadi bagian dari masyarakat. Koran berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi berada di konteks apapun. Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Gratificatie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu konsekuensi kognitif dari komunikasi politik, baik secara langsung maupun melalui media massa, yang sangat penting ialah terbentuknya citra politik khayalak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah atau biasa disebut pemilukada merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian kepala daerah baik itu gubernur,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha BAB I PENDAHULUAN Salah satu TV Lokal yang konsisten dalam mengangkat isu/konten daerah adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Buddha Tzu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas. Salah satu bentuk media massa adalah majalah. Pesan yang

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul resmi dimulai. Calon Bupati (cabup) dan Calon Wakil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran signifikan yang besar dalam pembentukkan persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian tercerminkan wacana dominan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat. Menurut data Komnas Perlindungan Anak dalam artikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2014, Jakarta diprediksi akan mengalami kemacetan total. Perkiraan ini tidak dapat dianggap sebagai perhitungan asal-asalan karena tercatat ada dua situs

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kerangka Konseptual Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Rakyat (Kota Bandung) telah menetapkan nama Gelora Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage, Bandung bulan Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016) Oleh Adi Nugroho Hary Saputro 1, Maya Sekarwangi 2, Siswanta 3 Abstract This research aimed

Lebih terperinci

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konstek Penelitan Saat ini perkembangan manusia dengan potensi bawaannya tentang memunculkan ide, telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut perspektif Cahil (dikutip dari Kovach & Rosenstiel, 2001:10) dalam Rahayu (2006:5), menuturkan bahwa betapa besar pengharapan publik atas media massa. Pengharapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang

BAB I PENDAHULUAN. Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Berita merupakan sarana penyampaian pesan tentang segala peristiwa actual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kalijodo adalah lingkungan prostitusi dan perjudian di daerah Penjaringan, Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan yang penting, bahkan menjadi primer terutama untuk mengisi kebutuhan pikiran tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberitaan mengenai isu korupsi yang terjadi akhir-akhir ini, selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pemberitaan mengenai isu korupsi yang terjadi akhir-akhir ini, selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberitaan mengenai isu korupsi yang terjadi akhir-akhir ini, selalu menarik perhatian media massa. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime),

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian

BAB IV PENUTUP. tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian 230 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti untuk menjawab tujuan penulisan yang telah dipaparkan pada pendahuluan, peneiliti kemudian menarik kesimpulan antara

Lebih terperinci