BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini, peneliti membuat deskripsi secara sistematis dan faktual dari hasil belajar. Peneliti dalam penelitian ini berusaha menggambarkan kondisi yang sebenarnya di tempat penelitian yakni di kelas III SDN 1 Craken Kabupaten Trenggalek dalam penerapan model discovery learning berbatuan media benda nyata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto,2013:135). Penelitian ini dilakukan dengan proses kerja kolaborasi antara guru kelas, kepala sekolah, dan peneliti. Pada saat tindakan, hasil yang belum mencapai sasaran akan dilakukan pengulangan sehingga mencapai sasaran yang telah ditetapkan. B. Kehadiran dan Peran Peneliti Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas, peneliti bertindak sebagai guru dalam penelitian. Peneliti juga bertindak sebagai perencana, pelaksana, penafsir data, penganalisis, penarik kesimpulan, dan pelapor penelitian. Dalam 26

2 27 pelaksanaan, peneliti dibantu oleh satu orang rekan peneliti sebagai dokumenter dan guru kelas III SDN 1 Craken sebagai observer. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 1 Craken Kabupaten Trenggalek dengan jumlah siswa 13 siswa, 2 orang siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. SDN 1 Craken Kabupaten Trenggalek merupakan sekolah dasar negeri yang masih menggunakan kurikulum KTSP untuk pedoman pembelajaran. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester genap tahun pelajaran 2016/2017, dengan waktu pelaksanaan 4 jam pelajaran setiap minggu. Pada hari senin tanggal 20 Maret 2017 pukul dan hari rabu 5 April 2017 pukul D. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Craken Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 13 siswa, dengan jumlah siswa lakilaki 11 orang dan siswa perempuan 2 orang. E. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif yang berupa penilaian aktivitas siswa, dan data kuantitatif yang berupa hasil belajar siswa kelas III dalam pembelajaran dengan penerapan model discovery learning berbantuan media benda nyata.

3 28 Sumber data diperoleh dari kegiatan siswa yang diamati secara langsung ketika dilaksanakan penelitian di kelas. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan bertujuan untuk memperoleh data-data yang relevan dan akurat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan dikelas selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta untuk menjaring data aktivitas siswa. Observasi ini dilakukan saat tindakan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning berbantuan media benda nyata sebagai sumber belajar. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas, observer dilakukan oleh guru kelas III dengan latar belakang pendidikan sarjana S1 dan teman sejawat mahasiswa semester 8 PGSD Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan guru kelas III untuk mengetahui pendapat dari siswa maupun guru mengenai penerapan Model Discovery Learning berbantuan media benda nyata dalam pembelajaran matematika materi pecahan.

4 29 3. Tes Penelitian ini menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan Model Discovery Learning pada mata pelajaran matematika kelas 3 sebagai bentuk evaluasi. Tes yang digunakan yakni tes tulis berupa soal uraian, dengan jumlah soal 10 soal. 4. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai situasi dalam proses pembelajaran matematika dengan menerapkan Model Discovery Learning, seperti foto dan video. Serta untuk memperoleh data-data, misalnya daftar nama siswa, daftar nilai siswa, catatan lapang dari siswa dan guru. G. Instrumen Penelitian Instrument penilaian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulka data.sehingga instrumen penilaian harus dirancang dan dibuat dengan sebaik mungkin agar menghasilkan data yang valid. Istrumen penilaian yag digunakan antara lain: 1. Lembar observasi berupa check list Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan langkahlangkah model discovery learning berbantuan media benda nyata, pengamatan kegiatan siswa, keaktifan siswa, dan kegiatan guru.

5 30 Tabel 3.1 indikator kegiatan siswa dalam pembelajaran No. Aspek yang Diamati Indikator No Item 1. Keaktifan a. Siswa aktif mencatat materi 1 siswa pembelajaran b. Siswa aktif bertanya 2 c. Siswa aktif menyampaikan pendapat/ide 3 2. Perhatian a. Siswa memperhatikan penjelasan materi. 4 siswa b. Siswa dapat dikondisikan saat 5 pembelajaran c. Siswa berdiskusi sesuai dengan arahan 6 guru 3. Kerjasama a. Siswa melakukan percobaan dengan 7 kelompok b. Siswa mempresentasikan hasil percobaan 8 4. Penugasan a. Siswa mengerjakan soal evaluasi 9 b. Ketepatan mengumpulkan tugas 10 Tabel 3.2 indikator kegiatan guru dalam pembelajaran No. Aspek yang Diamati Indikator No Item 1. Persiapan a. Membuaka pembelajaran 1 b. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 c. Memberikan motivasi kepada peserta 3 didik 2. Pelaksanaan a. Pembagian kelompok 4 b. Menyampaikan permasalahan 5 c. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah 6 d. Membimbing peserta didik untuk 7 melakukan percobaan membagi buah menjadi pecahan e. Memberikan LKPD dan membimbing 8 dalam diskusi f. Memberi kesempatan kepada peserta 9 didik untuk menyampaikan hasil percobaan g. Melakukan penialian hasil kerja 10 kelompok dan individu h. Memberikan apresiasi kelompok dengan 11 hasil terbaik. 3. Penutup a. Menyimpulkan materi pembelajaran 12 b. Memberikan pesan moral kepada peserta 13 didik c. Mengakhiri pembelajaran 14

6 31 2. Lembar Wawancara Lembar wawancara yang digunakan berupa format wawancara dengan responden guru dan siswa. Wawancara dilakukan sebelum dilakukan penelitian dan sesudah siklus terkahir dilakukan. Tabel 3.3 Indikator wawancara kepada guru sebelum penerapan model discovery learning berbantuan media benda nyata No. Indikator No Item 1. Jumlah siswa dalam satu kelas 1 2. Keadaan kelas saat pembelajaran 2 3. Model pembelajaran yang digunakan 3,4,5 4. Media pembelajaran yang digunakan 6 5. Kemampuan siswa/ hasil belajar siswa 7,8 Tabel 3.4 indikator wawancara kepada guru setelah penerapan model discovery learning berbantuan media benda nyata No. Indikator No Item 1. Pendapat guru mengenai model discovery learning 1,2 2. Pendapat guru mengenai media benda nyata (buah apel) 3 yang digunakan dalam pembelajaran 3. Pemahaman siswa dalam menguasai konsep pecahan 4 4. Keaktifan siswa dalam pembelajaran 5 Tabel 3.5 indikator wawancara kepada siswa setelah penerapan model discovery learning berbantuan media benda nyata No. Indikator No item 1. Kesan terhadap mata pelajaran matematika 1,2 2. Tanggapan siswa terhadap model discovery learning pada 3 materi pecahan sederhana 3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media benda nyata (apel) pada materi pecahan 4 3. Lembar Tes Lembar tes yang diberikan berupa soal untuk uji kompetensi yang dilakukan di akhir siklus. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes tertulis mengenai materi pecahan sederhana dengan bentuk soal esay dengan jumlah 10 soal.

7 32 Tabel 3.6 kisi-kisi soal tes evaluasi siklus I No. Indikator 1. Menyebutkan bagian-bagian dari pecahan 2. Menuliskan lambang bilangan pecahan 3. Menuliskan lambang bilangan pecahan 3. Menggambarkan nilai suatu pecahan Indikator untuk siklus selanjutnya akan ditentukan berdasarkan tercapainya hasil belajar pada siklus sebelumnya. H. Teknik Analisis Data Analisis data dalam suatu penelitian dilakukan untuk menarik kesimpulan dari seluruh data yang telah diperoleh. Data yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas guru dan siawa, hasil wawancara, dan hasil evaluasi siswa.data berupa hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan wawancara dianalisis berupa deskripsi dalam bentuk penarikan kesimpulan.data hasil tes dianalisis dengan angka-angka. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran matematika adalah 65, sedangkan untuk nilai ketuntasan klasikalnya adalah Penilaian Hasil Belajar Individu Nilai tes = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal Presentase nilai tingkat keberhasilan: Tabel 3.7 Presentase Nilai Tingkat Keberhasilan Nilai Tingkat Keberhasilan Keterangan A (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup) D (Kurang) E (Sangat Kurang)

8 33 2. Penilaian Presentase Ketuntasan Klasikal Presentase (%) ketuntasan klasikal = s M x100% Keterangan: s = Jumlah siswa yang tuntas M = Siswa yang hadir dalam pembelajaran Tabel 3.8 Penilaian Presentase Ketuntasan Kelas Nilai Tingkat Keberhasilan Keterangan 75% Tuntas < 75% Belum tuntas 3. Penilaian aktivitas guru dan siswa Aktivitas guru dan siswa = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimum x100% Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kegiatan Guru dan Siswa Kriteria Presentase Keterangan 1 < 70 % Kurang % Cukup % Baik % Sangat Baik I. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari lebih dari dua siklus. Adapun tahapan-tahapan tindakan setiap siklus yang terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan dan observasi, dan refleksi. Siklus I dijadikan acuan terhadap pelaksanaan siklus II, siklus II dilaksanakan apabila dalam siklus I masih ada nilai yang belum tuntas, begitu seterusnya.

9 34 Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan dan pengamatan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan dan pengamatan Refleksi? Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas model Stephan Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2013:137) Menurut Arikunto (2013: ), secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:

10 35 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan materi pembelajaran tentang pecahan sederhana. 2) Menyiapkan media pembelajaran berupa benda-benda nyata yang diperlukan dalam pembelajaran. 3) Menyiapkan lembar kerja yang akan dibagikan kepada kelompok dan siswa 4) Menyusun tes evaluasi berupa soal pilihan ganda dan jawab isian. 5) Menyusun lembar observasi berupa checklist yang digunakan untuk pengamatan dalam melakukan pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan urutan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media benda nyata yang telah disusun sebelumnya. Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut: 1) Pembukaan a) Guru menyampaikan Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan pembelajaran. b) Guru membuka pembelajaran dengan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa.

11 36 2) Kegiatan Inti Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun, dengan menerapkan Model Discovery Learningberbantuan media benda nyata dalam pembelajaran. 3) Penutup a) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. b) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yag telah dilakukan. Tahap pengamatan dilakukan selama tahap pelaksanaan berlangsung dan dilakukan oleh guru kelas. Objek yang diamati meliputi siswa dan guru dalam pelaksanaan tahapan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. c. Tahap Refleksi Refleksi merupakan pengoreksian atas tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat digunakan peneliti untuk mengetahui kekurangan atas tindakan yang telah dilakukan dan untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II. Menganalisis hasil belajar pada siklus I ini dan membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I yang telah dilakukan. 2. Rencana Siklus Berikutnya Siklus ini dilaksanakan apabila hasil belajar dari siklus I belum mencapai KKM dan masih banyak siswa yang belum tuntas dalam belajar. Tahap-tahap pada siklus II sama dengan tahap-tahap pada siklus I, akan tetapi akan ada perbedaan pada kompetensi dasar dan indikator pembelajan.