BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebenarnya sudah ada sejak jaman Babylonia, Yunani dan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan sebenarnya sudah ada sejak jaman Babylonia, Yunani dan Romawi. Praktek perbankan saat itu hanya menerima simpanan uang dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya pada kalangan bisnis dengan cara pihak bank mendapatkan penghasilan dengan menarik biaya dari jasa yang diberikan kepada masyarakat. Menurut Susilo dkk (2000: 2) pada kurang lebih tahun 500 sebelum Masehi, praktek perbankan mulai berkembang antara lain meliputi tukar menukar uang, menerima deposito, memberi kredit dan melakukan transfer dana. Hal ini menunjukkan perkembangan perbankan menjadi dinamika dalam kehidupan ekonomi. Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan menjadikan peranan perbankan semakin dibutuhkan. Pada zaman Orde yang lalu (Pakto 88), kebijakan pemerintah dalam pendirian bank sangat dipermudah dan dibuka lebarlebar. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagai mana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 5 (1) jenis perbankan dibedakan menjadi dua, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan 1

2 kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Kasmir (2011: 4) ada tiga kelompok jasa keuangan yang perlu dikelola secara profesional masing-masing adalah kegiatan menghimpun dana (funding), dan menyalurkan dana (lending) dan jasa-jasa bank lainnya (service). Pengelolaan kegiatan funding atau penghimpun dana maksudnya adalah bagaimana bank berupaya untuk menarik dana dari masyarakat agar masyarakat mau menyimpan dananya pada bank yang bersangkutan. Sumber penghimpun dana menurut Budisantoso (2006: 96) ada empat: yaitu dana sendiri, dana dari deposan, dana pinjaman, dan sumber dana lain. Sumber dana dari deposan diantaranya adalah tabungan, giro, dan deposito berjangka. Sumber dana ini merupakan bagian dari kegiatan operasional bank. Pencairan dananya pun relatif paling mudah dibandingkan dengan sumber dana lain. Dana yang telah dihimpun ini bukan dana yang semuanya murah tapi sebagian besar adalah dana dari deposan yang menimbulkan kewajiban bagi bank untuk membayar imbal jasa berupa bunga. Salah satu produk penghimpun dana yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah Deposito Berjangka dengan jenis dan jangka waktu yang berbeda. Deposito Berjangka yang dimiliki oleh PT. Bank Negara Indonesia yaitu Deposito Rupiah, Deposito Valas, Deposito Duo dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan kecuali untuk deposito duo jangka waktunya hanya 1, 3 dan 6 bulan. Dari ketiga jenis deposito tersebut, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) lebih sering melayani pembukaan deposito rupiah, terhitung 2

3 sejak Januari 2015 hingga Maret 2015 ada sekitar 59 deposan yang menggunakan produk deposito rupiah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pembukaan dan pencairan deposito pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta salah satunya adalah pembukaan dengan setoran pemindahan dan pencairannya dapat dilakukan bukan oleh deposan melainkan oleh pihak lain yang ditunjuk. Hal ini diharapkan memberi kemudahan bagi deposan yang hendak membuka rekening deposito tanpa harus membawa uang tunai dalam jumlah yang besar, dan mempermudah pencairan apabila sewaktu-waktu deposan berhalangan untuk mengambil dananya sendiri. Selain itu, bank juga dituntut untuk mampu menyelesaikan apabila terjadi permasalahan pada deposito berjangka yang dimiliki nasabah. Sehingga perlu adanya prosedur yang jelas dan mudah serta penanganan permasalahan yang tepat agar semakin banyak masyarakat yang menyimpan dananya. Berdasarkan masalah diatas, penulis tertatik untuk memperlajari tentang prosedur pembukaan dan pencairan deposito dengan judul PROSEDUR PEMBUKAAN DENGAN SETORAN PEMINDAHBUKUAN DAN PENCAIRAN DEPOSITO PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG UTAMA SURAKARTA. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur pembukaan deposito dengan setoran pemindah bukuan dan pencairan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta? 3

4 2. Bagaimana cara penyelesaian apabila bilyet deposito dinyatakan hilang, rusak atau cacat pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta? 3. Apa keunggulan deposito yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui prosedur pembukaan dengan setoran pemindah bukuan dan pencairan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta. 2. Untuk mengetahui cara penyelesaian apabila bilyet deposito dinyatakan hilang, rusak atau cacat pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta. 3. Untuk mengetahui keunggulan deposito yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. b. Dapat digunakan sebagai tambahan literatur bagi mahasiswa. 2. Manfaat Praktisi a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam prosedur pembukaan dan pencairan yang dilakukan oleh PT. Bank Negara 4

5 Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta apakah sudah baik dan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. b. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mengenai pembukaan dan pencairan deposito serta keuntungan menggunakan deposito, serta untuk memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar Ahli Madya Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi lebih mengenai deposito yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta. E. Metode Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta yang beralamat di Jalan Arifin No. 2 Surakarta Jawa Tengah selama 1 bulan dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 31 Maret Jenis Data yang Digunakan a. Data Primer Menurut Suliyanto (2006: 131), data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama seperti hasil observasi, wawancara, praktik langsung di lapangan. Dalam hal ini penulis mendapatkan data dari pegawai dengan melakukan pengamatan 5

6 dan wawancara langsung pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta. b. Data Sekunder Menurut Suliyanto (2006: 132) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Dalam hal ini penulis memperoleh data secara tidak langsung dari sumber lain, buku-buku maupun bacaan yang berkaitan dengan penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data-data yang digunakan untuk diteliti adalah: a. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung langkah-langkah yang dilakukan dalam pembukaan dan pencairan deposito. b. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan secara langsung kepada karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. c. Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca bukubuku dari penelitian-penelitian sebelumnya yang kaitannya dengan penelitian ini. 6