SEPEDA MOTOR DI SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEPEDA MOTOR DI SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 SKRIPSI PENGARUH ANGGARAN PELATIHAN DAN ANGGARAN PENGEMBANGAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA DEALER SEPEDA MOTOR DI SUMATERA UTARA OLEH FEDRIK SUWANDI NATIO NIM : PROGRAM STUDI STRATA-I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI MEDAN PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA : FEDRIK SUWANDI NATIO NIM : PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI JUDUL SKRIPSI : PENGARUH ANGGARAN PELATIHAN DAN ANGGARAN PENGEMBANGAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA DEALER SEPEDA MOTOR DI SUMATERA UTARA Tanggal Ketua Departemen Akuntansi Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA NIP Tanggal Dekan Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S NIP

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI MEDAN PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI NAMA : FEDRIK SUWANDI NATIO NIM : PROGRAM STUDI : S-1 AKUNTANSI JUDUL SKRIPSI : PENGARUH ANGGARAN PELATIHAN DAN ANGGARAN PENGEMBANGAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA DEALER SEPEDA MOTOR DI SUMATERA UTARA Medan, 26 Agustus 2017 Menyetujui Pembimbing (Dra. Narumondang Bulan Siregar, M.M., Ak.)

4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI MEDAN Telah diuji pada Tanggal 27 April 2016 PANITIA PENGUJI SKRIPSI Koordinator Anggota I Anggota II : Dra. Narumondang Bulan Siregar, M.M., Ak. : Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak. : Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak.

5 PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Anggaran Pelatihan Dan Anggaran Pengembangan Terhadap Laba Perusahaan Dengan Kinerja Karyawan Bagian Penjualan Sebagai Variabel Moderasi Pada Dealer Sepeda Motor Di Sumatera Utara adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Medan, Mei 2017 Yang membuat pernyataan, Fedrik Suwandi Natio NIM :

6 ABSTRAK PENGARUH ANGGARAN PELATIHAN DAN ANGGARAN PENGEMBANGAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA DEALER SEPEDA MOTOR DI SUMATERA UTARA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh dari meningkatnya anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan setiap tahunnya dengan meningkatnya laba setiap tahunnya. Penelitian ini juga memasukkan kinerja karyawan bagian penjualan sebagai variabel moderasi untuk melihat apakah kinerja karyawan bagian penjualan memoderasi hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan dan apakah kinerja karyawan bagian penjualan memoderasi anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. Penelitian ini merupakan penilitian asosiatif dengan hubungan kausal. Sampel pada penelitian ini adalah dealer sepeda motor yang ada di Sumatera Utara yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan periode Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda dan metode analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran pelatihan tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan, anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan, anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan, kinerja karyawan bagian penjualan tidak memoderasi hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan, kinerja karyawan bagian penjualan memoderasi hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. Kata Kunci : Anggaran Pelatihan, Anggaran Pengembangan, Laba, Kinerja

7 ABSTRACT THE EFFECT OF TRAINING BUDGETING AND DEVELOPMENT BUDGETING FOR COMPANY S PROFIT WITH EMPLOYEE SALES DIVISION S PEFORMANCE AS MODERATING VARIABEL AT MOTORCYCLE DEALER IN NORTH SUMATERA The purpose of this research is to see is there any effect of the increasing of training budgeting and development budgeting for company s profit. The purpose of this research is to see employee sales division s performance effect the relationship between training budgeting for company s profit and development budgeting for company s profit. This research is the associative explanation which is the causal variables. The samples of this research are motorcycles dealer in North Sumatera that chosen by purposive sampling method. The used data was financial statement of motorcycle dealer between Hypothesis test used the statistic method through the multiple regression and method regression analysis (MRA). The result showed there is effect between training budgeting for company s profit, there is no effect between development budgeting for company s profit, there are effects between training budgeting and development budgeting for company s profit, employee sales division s performance does not affect the relationship between training budgeting for company s profit, employee sales division s performance can affect the relationship between development budgeting for company s profit. Key Words : Training Budgeting, Development Budgeting, Profit, Performance

8 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Anggaran Pelatihan dan Anggaran Pengembangan Terhadap Laba Perusahaan Dengan Kinerja Karyawan Bagian Penjualan Sebagai Variabel Moderasi Pada Dealer Sepeda Motor Di Sumatera Utara untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua atas segala dukungan, doa, dan kasih saying, sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan skripsi dan kuliah sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA selaku Ketua Departemen / Program Studi S1 Akuntansi dan Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen / Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 3. Ibu Dra Narumondang Bulan Siregar, M.M., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak Drs. Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak., selaku dosen penguji dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku dosen pembanding yang telah banyak memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis, serta seluruh staf dan pegawai. 5. Kepada kedua orang tua, abang, adik, dan semua saudara-saudara yang banyak memberikan doa, dukungan, motivasi, dan semangat. Kepada kekasih dan sahabat sahabat sejati, teman seperjuangan yang banyak membantu, memberi saran, memberi dukungan dan semangat yang sangat berarti bagi saya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Medan, Mei 2017 Penulis, Fedrik Suwandi Natio NIM :

10 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL..... viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Konsep Anggaran Manajemen Sumber Daya Manusia Pelatihan dan Pengembangan Kinerja Laba Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual dan Hipotesis Kerangka Konseptual Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Batasan Operasional Defenisi Operasional Variabel Dependen Variabel Independen Variabel Moderasi... 49

11 3.7 Skala Pengukuran Variabel Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Uji Deskriptif Uji Asumsi Klasik Uji normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji autokorelasi Analisis Regresi Berganda Uji hipotesis Uji R2 atau Koefisien Determinasi Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 95

12 DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman 1.1 Anggaran Pelatihan dan Anggaran Pengembangan Dealer Sepeda Motor di Sumatera Utara Tahun Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan Hasil Penelitian Terdahulu Sampel Dealer Sepeda Motor di Sumatera Utara Skala Pengukuran Variabel Statistik Deskriptif Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Moderasi Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Moderasi Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum Moderasi Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Moderasi Hasil Uji Durbin-Watson Sebelum Moderasi Hasil Uji Durbin-Watson Setelah Moderasi Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Moderasi Analisis Regresi Moderasi Goodnes of Fit Sebelum Moderasi Goodnes of Fit Setelah Moderasi Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Sebelum Moderasi Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Setelah Moderasi Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Setelah Moderasi Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F).. 79

13 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual Normal P-Plot Regression Sebelum Moderasi Normal P-Plot Regression Setelah Moderasi Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot Sebelum Moderasi Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot Setelah Moderasi 68

14 DAFTAR LAMPIRAN No. Lamp. Judul Halaman 1 Data Keuangan Perusahaan Sampel Sebelum diolah Hasil Output Pengelolaan Statistik. 97

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika sebuah perusahaan berkembang menjadi besar, atau sebuah perusahaan yang didirikan dengan skala perusahaan besar, maka perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dilaksanakan haruslah memadai dengan besarnya perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan semacam ini merupakan kegiatan yang berkaitan satu sama lain. Kegagalan pelaksanaan salah satu kegiatan akan mempunyai akibat terhadap kegiatan yang lain didalam perusahaan, dengan demikian perusahaan harus berupaya sebaik-baiknya agar pelaksanaan seluruh kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan dapat berjalan dengan baik. Untuk menjawab tantangan dalam perusahaan tersebut, dewasa ini lazim dipergunakan anggaran sebagai sistem perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dalam perusahaan. Menurut Munandar (2007:1) anggaran perusahaan adalah suatu

16 rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Dari definisi tersebut dapat ditarik pengertian bahwa anggaran perusahaan adalah suatu perencanaan yang disusun secara formal di dalam perusahaan tersebut yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan tanpa adanya pengecualian. Menurut Dharmanegara (2010:4) anggaran merupakan rencana laba jangka pendek yang komprehensif, yang membuat tujuan dan target manajemen dilaksanakan. Anggaran telah menjadi alat manajemen yang diterima untuk merencanakan dan mengendalikan aktivitas organisasi. Anggaran diterapkan dengan berbagai tingkatan kerumitan dan keberhasilan oleh kebanyakan organisasi bisnis dan nirlaba. Dalam suatu perusahaan, faktor-faktor yang dapat memperbaiki kinerja karyawan, antara lain adalah kerja sama kelompok, metode-metode, mekanisme, pemberian insentif, pelatihan dan pengembangan. Dari beberapa faktor diatas dan dari hasil observasi yang dilaksanakan penulis, pelatihan dan pengembangan manusia merupakan salah satu usaha yang telah dilakukan oleh dealer sepeda motor di Sumatera Utara. Dealer-dealer sepeda motor di Sumatera Utara juga telah membuat anggaran pelatihan dan pengembangan yang khusus ditujukan untuk para tenaga penjualan (salesman).

17 Pelatihan dan pengembangan merupakan jantung dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi. Menurut Mondy (2009:211) pelatihan memberikan para pembelajar pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini. Pengembangan melibatkan pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat ini dan memiliki fokus lebih jangka panjang. Pelatihan dan pengembangan memiliki potensi untuk menyelaraskan karyawan dengan strategi-strategi perusahaan. Dengan adanya usaha pelatihan dan pengembangan yang dilakukan, maka diharapkan kinerja dari para tenaga penjualan semakin meningkat. Kinerja merupakan proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam memberikan jasa atau produk kepada pelanggan. Benardin dan Russel yang dikemukakan oleh Nasution (2010:141) menekankan kinerja pada outcome yang dihasilkan, yang diperoleh setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan selama kurun waktu tertentu, dengan demikian kinerja hanya mengacu pada serangkaian hasil yang diperoleh seorang karyawan selama periode tertentu dan tidak masuk karakteristik pribadi karyawan yang dinilai. Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 12,98 juta jiwa. Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi yang tingkat perkembangannya paling tinggi di pulau Sumatera.

18 Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi penduduknya. Menurut data BPS Sumut, PDRB per kapita Sumatera Utara dari tahun terus meningkat dengan rata-rata kenaikan 10,62 persen per tahun, sedangkan meski laju pertumbuhan ekonomi tahun 2014 mulai melambat, namun ada delapan lapangan usaha yang tetap mengalami pertumbuhan hingga 6 sampai 7 persen, yaitu salah satunya adalah industri sepeda motor. Hal itu karena tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan sepeda motor, karena sarana transportasi ini nyaman dan harganya tidak terlalu mahal. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor di Indonesia, rata-rata penjualan sepeda motor di Indonesia dari tahun sebanyak 7,2 juta unit per tahun. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya sehari-hari pada dealer sepeda motor yang berada di Sumatera Utara menerapakan strategi dan sistem pemasaran. Salah satunya menggunakan banyak tenaga penjualan dalam memasarkan produk mereka kepada konsumen, dengan mengharuskan para tenaga penjualan melakukan prospecting. Dalam melakukan prospecting, tenaga penjualan yang ada di dealer sepeda motor tentunya harus dilengkapi dengan keterampilan-keterampilan yang memadai agar dapat memuaskan pelanggan. Apalagi dalam persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, kemampuan yang dimiliki seorang tenaga penjual haruslah dapat memuaskan dan mempengaruhi konsumen untuk dapat melakukan

19 pembelian. Untuk itu, dealer-dealer sepeda motor secara rutin memberikan pelatihan dan pengembangan kepada para karyawannya untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Berikut merupakan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan dealer sepeda motor di Sumatera Utara selama tahun Tabel 1.1 Anggaran Pelatihan dan Anggaran Pengembangan Dealer Sepeda Motor di Sumatera Utara tahun No Keterangan Tahun Pelatihan Product knowledge Rp Rp Rp Company orientation Rp Rp Rp Dasar prospecting Rp Rp Rp Jlh Anggaran Pelatihan Rp Rp Rp Pengembangan 1 Communication skill Rp Rp Rp Relationship marketing Rp Rp Rp Prospecting skill Rp Rp Rp Time management Rp Rp Rp Jlh Anggaran Pengembangan Rp Rp Rp Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai, yaitu untuk mendapatkan keuntungan (laba) yang sebesar-besarnya pada setiap periodenya, begitu pula dengan dealer sepeda motor di Sumatera Utara. Pada Tabel 1.1 dapat kita lihat anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan yang telah direncanakan oleh dealer sepeda motor di Sumatera Utara setiap tahunnya,

20 yaitu mulai dari tahun dengan harapan adanya upaya pelatihan dan pengembangan terencana yang diberikan kepada tenaga penjualan (salesman) dapat meningkatkan skill dan knowledge tenaga penjualan dan meningkatkan laba dealer sepeda motor di Sumatera Utara. Dalam usahanya untuk memperoleh laba yang maksimal diperlukan perencanaan yang baik. Untuk itu perusahaan perlu menyusun suatu anggaran. Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan, yang dalam penelitian ini difokuskan pada anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan, anggaran dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk periode yang akan datang. Namun, dalam menyusun dan menetapkan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan, ada beberapa hal yang dipertimbangkan para manajer, yaitu seperti kinerja karyawan, jumlah pegawai, laba perusahaan, dan dukungan manajemen puncak, tetapi banyak perusahaan dealer sepeda motor menggunakan kinerja karyawan sebagai faktor utama dalam menyusun anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan. Laba merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan atau keuntungan yang layak diterima oleh suatu perusahaan setelah melakukan pengorbanan untuk pihak lain. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang telah dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. ini berarti kinerja karyawan disuatu perusahaan juga semakin meningkat. Kinerja adalah tingkatan

21 pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan pencapaian hasil untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan demikian laba yang merupakan tujuan utama suatu perusahaan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa anggaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya. Oleh karena itu penulis terdorong untuk mengetahui pengaruh anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan terhadap kinerja dan dampaknya pada laba perusahaan. Adapun judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Anggaran Pelatihan dan Anggaran Pengembangan pada Laba Perusahaan dengan Kinerja Karyawan Bagian Penjualan sebagai Variabel Moderasi pada Dealer Sepeda Motor di Sumatera Utara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah anggaran pelatihan berpengaruh terhadap laba perusahaan? 2. Apakah anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan? 3. Apakah anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan?

22 4. Apakah kinerja berpengaruh terhadap hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan? 5. Apakah kinerja berpengaruh terhadap hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh anggaran pelatihan dengan laba perusahaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. 3. Untuk mengetahui pengaruh anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. 4. Untuk mengetahui pengaruh kinerja terhadap hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan. 5. Untuk mengetahui pengaruh kinerja terhadap hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan.

23 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, yaitu : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan masukan pada perusahaan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam pembuatan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan yang tepat untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan dan meningkatkan laba perusahaan. 2. Bagi Akademisi Dapat menambah literatur mengenai pengaruh anggaran penelitian dan anggaran pengembangan sumber daya manusia pada laba dealer sepeda motor di Sumatera Utara dengan kinerja pada karyawan bagian penjualan sebagai variabel moderasi. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik mengenai pengaruh dari anggaran untuk kedepannya. 3. Bagi Peneliti Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang anggaran, khususnya yang berhubungan dengan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan sumber daya manusia.

24 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai masukan, referensi, dan bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya.

25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Konsep Anggaran Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari anggaran. Pengertian dari anggaran menurut Dharmanegara (2010:2) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Menurut Supriyono yang dikemukakan oleh Haruman dan Rahayu (2007:3) anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Menurut Darsono dan Purwanti (2010:2) anggaran adalah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek; suatu sistem akuntansi berdasarkan tanggung jawab; suatu penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.

26 Fungsi anggaran menurut Dharmanegara (2010:4), yaitu : 1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan. 2. Anggaran merupakan cetak biru perusahaan untuk bertindak, yang mencerminkan prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya organisasi 3. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang memnghubungkan beragam departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang lainnya dan dengan manajemen puncak 4. Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur, anggaran berfungsi sebagai standar terhadap mana hasil operasi aktual dapat dibandingkan. 5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen untuk menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan atau kelemahan perusahaan 6. Anggaran mencoba untuk memengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi Bagi manajemen perusahaan yang belum terbiasa mengadakan penyusunan anggaran dalam perusahaannya, akan menganggap bahwa penyusunan anggaran ini merupakan pekerjaan dan beban tambahan bagi perusahaan yang bersangkutan, tetapi bila manajemen perusahaan telah merasakan manfaat penggunaan anggaran tersebut didalam perusahaannya pada umumnya manajemen perusahaan akan berbulat hati untuk tetap mempergunakan anggaran sebagai alat bantu dalam penyusunan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan di dalam perusahaan yang dipimpinnya. Menurut Nafarin (2009:31) anggaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Segi Dasar Penyusunan Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri atas anggaran variabel dan anggaran tetap. Anggaran variabel adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval, kapasitas (aktivitas), tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri

27 anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas yang berbeda. Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. 2. Segi Cara Penyusunan Dilihat dari segi penyusunan, anggaran terdiri atas anggaran periodik dan anggaran kontinu. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat. 3. Segi Jangka Waktu Dilihat dari segi jangka waktunya, anggaran terdiri atas anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang. Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. 4. Segi Bidang Dilihat dari segi bidangnya, anggaran terdiri atas anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran tersebut bila dipadukan disebut anggaran induk. Anggaran operasional adalah anggaran anggaran untuk menyusun anggaran penjualan/pendapatan, anggaran biaya pabrik, anggaran bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan anggaran beban usaha. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Contohnya anggaran kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, dan anggaran utang. 5. Kemampuan menyusun Dlihat dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri atas anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Anggaran komprehensif adalah rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. 6. Segi Fungsi Dilihat dari segi fungsi, anggaran terdiri atas anggaran tertentu dan anggaran kinerja. Anggaran tertentu adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Anggaran kinerja adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan). 7. Segi Metode Penentuan Harga Pokok Produk Dilihat dari segi metode penentuan harga pokok produk, anggaran terdiri atas anggaran tradisional dan anggaran berdasar kegiatan. Anggaran tradisional atau anggaran konvesional terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat. Anggaran berdasar fungsional adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan menggunakan metode penentuan harga penuh dan

28 berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap. Anggaran an yang dibuat dengan menggunakan metode penentuan harga pokok variabel dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel. Anggaran berdasar kegiatan adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penetapan harga pokok berdasarkan kegiatan dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel dan anggaran induk. Untuk mencapai tujuan-tujuannya, perusahaan seharusnya menyusun anggaran yang merupakan penjabaran secara terperinci dari masing-masing tujuan menjadi program kerja yang akan dilaksanakan, karena luasnya aktivitas, mustahil bilamana program-program kerja ini harus dipikirkan dan disusun oleh seorang petugas saja. Demikian pula karena pelaksanaanya akan melibatkan seluruh bagian personalia dari berbagai jenjang organisasi dan dengan berbagai keahlian yang berbeda, maka penyusunan anggaran pun perlu melibatkan berbagai personalia inti dari berbagai fungsi operasional perusahaan. Menurut Adisaputro dan Asri (2003:46), komisi anggaran umumnya berada di bawah direksi. Sebab yang utama karena baik dalam penyusunannya maupun dalam pelaksanaanya, anggaran perlu melibatkan personalia dari berbagai bagian, dengan menempatkan komisi anggaran ini secara langsung dibawahnya, maka diharapkan anggaran yang tersusun nantinya akan memperoleh dukungan secara penuh dari semua bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga anggaran benar-benar akan merupakan alat bagi manajemen untuk menggerakkan serta mengarahkan kegiatan-kegiatan seluruh bagian.

29 2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage (bahasa inggris) yang artinya mengurus, mengatur, dan mengelola dalam hal ini yang mau diatur adalah sumber-sumber daya organisasi. Menurut Nasution (2010:2) sumber daya manusia adalah merupakan sumber daya yang paling penting untuk dikelola secara efektif, karena sumber daya manusialah yang merencanakan, mengatur dan memanfaatkan sumber-sumber lain. Menurut Dessler yang dikemukakan oleh Nasution (2010:3) manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktek yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek orang atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian. Menurut Mathis dan Jackson yang dikemukakan oleh Nasution (2010:3) manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran organisasi. Menurut Henry simamora yang dikemukakan oleh Nasution (2010:2) manajemen sumber daya manusia diartikan sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan terhadap individu organisasi atau kelompok kerja. Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen mulai dari merencanakan hingga pada

30 fungsi pengendalian pada pengadaan sumber daya manusia, pengarahan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia sehingga sumber daya di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan peruahaan. Menurut Mondy (2009:4) ada lima area fungsional dikaitkan dengan manajemen sumber daya manusia yang efektif, yaitu: 1. Penyediaan staf Merupakan proses yang menjamin suatu organisasi untuk selalu memiliki jumlah karyawan yang tepat dengan keahlian-keahlian yang memadai dalam pekerjaan-pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk mencapai tujuan organisasi. Penyediaan staf mencakup analisis pekerjaan, perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, dan seleksi. 2. Pengembangan sumber daya manusia Adalah fungsi manajemen sumber daya manusia utama yang tidak hanya terdiri atas pelatihan dan pengembangan namun juga aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengembangan karir individu, pengembangan organisasi, serta manajemen dan penilaian kerja. Pelatihan dirancang untuk memberi para pembelajar sejumlah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan mereka saat ini. Pengembangan melibatkan pembelajaran yang beranjak ke luar pekerjaan saat ini dan memiliki fokus jangka panjang. 3. Kompensasi Mencakup semua imbalan total yang diberikan kepada para karyawan sebagai timbal balik untuk jasa mereka. Imbalan dapat dapat berupa salah satu kombinasi dari kompensasi finansial langsung (upah/gaji), kompensasi finansial tidak langsung (cuti dibayar, asuransi pengobatan), dan kompensasi non finansial (kepuasan yang didapat seseorang dari pekerjaan itu sendiri) 4. Keselamatan dan kesehatan Keselamatan adalah perlindungan bagi karyawan dari luka-luka yang disebabkan kecelakaan-kecelakaan terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah bebasnya para karyawan dari sakit secara fisik atau emosi. 5. Hubungan kekaryawanan dan perburuhan Suatu perusahaan dituntut oleh hukum untuk mengakui serikat pekerja dan berunding dengannya dengan itikad baik jika para karyawan perusahaan yang bersangkutan menginginkan serikat pekerja mewakili mereka.

31 2.1.3 Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan dan pengembangan adalah jantung dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi, tetapi masih banyak persepsi yang menyamakan antara pelatihan dan pengembangan, padahal pelatihan dan pengembangan mempunyai arti yang berbeda Pelatihan Menurut Mondy (2009:210) pelatihan adalah memberi para pembelajar pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini. Menurut Jackson, Schuler, dan Werner (2009:10) pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja jangka pendek dan dalam suatu pekerjaan tertentu dengan meningkatkan kompetensi pegawai. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan itu adalah pemberian pengetahuan, skill, dan keterampilan kerja kepada karyawan yang bersifat jangka pendek. Contohnya memberikan karyawan pelatihan menggunakan komputer, mesin foto copy, alat-alat pabrik atau cara-cara menjawab pelanggan dengan baik.

32 Pelatihan strategis dapat dilaksanakan dengan efektif melalui empat tahapan dari proses pelatihan, yakni : 1. Penilaian pelatihan Pelatihan akan efektif jika sebelum diadakan pelatihan terlebih dahulu diadakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja ini berguna untuk melihat masalah-masalah kinerja karyawan dan organisasional untuk menentukan apakah dengan diadakannnya pelatihan akan menolong masalah turunnya kinerja. Kebutuhan akan pelatihan dapat diidentifikasi dengan cara analisis tugas dan analisis kinerja. Analisis tugas adalah suatu telaah yang rinci tentang sebuah pekerjaan untuk mengidentifikasi keterampilan yang dituntut sehingga suatu program pelatihan dapat dimulai. Analisis tugas ini memadai untuk penetapan kebutuhan pelatihan dari karyawan yang baru pada pekerjaan mereka. Sasaran analisis tugas adalah mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dituntut untuk kinerja yang efektif dengan demikian pelatihan biasanya biasanya didasarkan pada analisis tugas. 2. Evaluasi Pelatihan Evaluasi pelatihan adalah membandingkan hasil-hasil pelatihan dengan tujuan-tujuan yang diharapkan oleh para manajer pelatih dan peserta pelatihan. Ada empat tingkatan evaluasi, yaitu:

33 - Reaksi. Organisasi mengevaluasi tingkat reaksi peserta pelatihan dengan cara wawancara atau dengan memberi kuesioner pada peserta. Pada wawancara atau kuesioner itu peserta dimintai untuk menilai pelatihan, gaya instruktur, dan manfaat dari pelatihan tersebut bagi mereka. - Pembelajaran. Tingkat-tingkat pembelajaran dapat dievaluasi dengan mengukur seberapa baik peserta pelatihan telah mempelajari fakta, ide, konsep, teori, dan sikap. Ujian-ujian pada materi pelatihan secara umum digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran dan dapat diberikan pada saat sebelum atau setelah pelatihan untuk membandingkan hasilnya. - Perilaku. Mengevaluasi pelatihan pada tingkat perilaku berarti mengukur pengaruh pelatihan terhadap kinerja pekerjaan melalui wawancara kepada peserta pelatihan dan rekan kerja mereka. Mengamati kinerja pada pekerjaan. Jika para manajer menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang diajarkan dalam pelatihan dan menggunakan pertanyaan lanjutan yang sesuai, maka indikator perilaku dari pelatihan wawancara dapat diperoleh. Perilaku lebih sulit diukur daripada reaksi dan pembelajaran. - Hasil. Pemberi kerja mengevaluasi hasil-hasil dengan mengukur pengaruh dari pelatihan pada pencapaian tujuan organisasi. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan kinerja seorang karyawan sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan.

34 Jenis-Jenis Pelatihan Sumber Daya Manusia: 1. Product Knowledge Product knowledge (pengetahuan produk) adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Bila pemasar/penjual dapat memahami tentang pengetahuan produk yang baik dan benar maka ia akan mudah melakukan konfirmasi kepada konsumen untuk memastikan pembelian produk. 2. Company orientation Menurut Wether dan Davis yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2010:114) orientasi perusahaan (company orientation) adalah mengakrabkan karyawan dengan peran, organisasi, kebijakan organisasi, dan karyawan lain. Orientasi perusahaan menurut Nawawi (2008:212) bertujuan untuk membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami standar pekerjaan, harapan organisasi, norma-norma yang dihormati yang berlaku di perusahaan, serta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus dijalankan dan membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan atau jabatan.

35 3. Dasar Prospecting Prospecting merupakan bagian dari aktivitas personal selling. Menurut Tjiptono (2008:244) prospecting yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. Pada perusahaan dealer sepeda motor, dasar-dasar prospecting yang harus dikuasai salesman baru adalah cara menyapa konsumen dengan benar, cara penggunaan kata-kata yang benar, dan intonasi yang benar Pengembangan Pengembangan menurut Jackson, Schuler, dan Werner (2009:11) adalah aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi untuk jangka panjang sebagai antisipasi atas kebutuhan di masa datang. Aktivitas-aktivitas pengembangan dapat meningkatkan kinerja dalam pekerjaan seseorang, tetapi itu bukanlah sasaran utamanya. Sebenarnya, pendekatan yang umum dalam pengembangan adalah memberikan tugas-tugas tambahan kepada pegawai. Menurut Mondy (2009:211) pengembangan melibatkan pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat ini dan memiliki fokus lebih jangka panjang. Pengembangan mempersiapkan karyawan untuk tetap sejalan dengan perubahan dan pertumbuhan organisasi.

36 Menurut Mathis and Jackson yang dikemukakan oleh Nasution (2010:127) pengembangan harus dihubungkan dengan rencana strategis organisasi karena perusahaan harus mengembangkan bakat-bakat karyawan untuk menjalankan rencana-rencana strategis tersebut. Pengembangan juga dimulai dari rencana-rencana sumber daya manusia, hal ini disebabkan karena ; 1. Rencana sumber daya manusia menganalisis, meramalkan, dan menyebutkan kebutuhan organisasional untuk sumber daya manusia pada saaat ini dan masa yang akan datang. 2. Selain dari itu perencanaan sumber daya manusia mengantisipasi gerakan orang-orang dalam organisasi yang disebabkan oleh pensiun, promosi, dan pemindahan. 3. Perencanaan sumber daya manusia juga membantu menyebutkan kapabilitas yang dibutuhkan organisasi tersebut di masa yang akan datang dan perkembangan yang dibutuhkan agar orang-orang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut Jenis-Jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Communication Skill Menurut Rowley (2002:23) kemampuan komunikasi adalah kemampuan untuk mengirim pesan-pesan yang mendukung pencapaian tujuan dimana tetap menjaga penerimaan sosial. Kemampuan komunikasi merupakan peran penting yang harus dimiliki seorang karyawan terutama salesman dalam proses komunikasi, baik dalam penyampaian informasi, memecahkan masalah, maupun dalam melakukan umpan balik.

37 2. Relationship Marketing Kotler and Amstrong (2010:789) said relationship marketing involves creating, maintaining, and enhacing strong relationships with customers and other stakeholder. Selain merancang strategi baru untuk menarik pelanggan baru dan menciptakan transaksi dengan mereka, perusahaan terus menerus sedang berjuang mati-matian mempertahankan pelanggan yang ada dan membangun relasi jangka panjang yang mampu mendatangkan laba dengan mereka. 3. Prospecting Skill Prospecting adalah langkah awal dalam proses penjualan. Pada tahap ini pengembangan yang diberikan dealer sepeda motor, ada pada membaca tingkah laku konsumen atau membaca apa yang sebenarnya diinginkan konsumen, mampu menjawab semua pertanyaan konsumen, dan tahap follow up konsumen yang mampu membuat konsumen membeli produk. 4. Time management Menurut Orr yang dikemukakan oleh Saputro (2006:21) time management atau manajemen waktu diartikan sebagai penggunaan waktu seefisien dan seefektif mungkin untuk memperoleh waktu maksimal. Pada dealer sepeda motor, karyawan lama diberikan pengembangan dalam memanajemen waktu agar dapat lebih mandiri lagi dalam bekerja.

38 Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan lebih bersifat jangka pendek sedangkan pengembangan bersifat jangka panjang. Untuk lebih jelasnya, menurut Nasution (2010:126) perbedaan pelatihan dan pengembangan dapat dilihat melalui tabel berikut Fokus Kerangka Wakt u Ukuran-Ukuran Efektivitas Tabel 2.1 Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan Pengembangan Mempelajari perilaku dan Memahami konsep dan tindakan tertentu; konteks informasi; mendemonstrasikan mengembangkan penilaian; teknik-teknik dan memperluas kapasitas proses-proses untuk tugas-tugas Jangka waktu lebih pendek Penilaian kinerja; analisis biaya manfaat; tes-tes kelulusan; atau diploma Jangka waktu lebih panjang Tersedia orang-orang yang memenuhi syarat ketika dibutuhkan; promosi dari dalam bila memungkinkan; keunggulan kompetitif berbasis sumber daya manusia

39 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan dan Pengembangan Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh pelatihan dan pengembangan. Menurut Mondy (2009:212) ada lima, yaitu: 1. Dukungan manajemen puncak Agar program-program pelatihan dan pengembangan berhasil, dibutuhkan dukungan kepemimpinan dari atas. Contoh seperti Goldman-Nelson Group di California, akibat dari tidak adanya dukungan dari Vice President, perusahaan tersebut tidak dapat melakukan perubahan. Tanpa dukungan dari manajemen puncak, program pelatihan dan pengembanngan tidak akan berhasil. Cara paling efektif untuk mencapai kesuksesan adalah para eksekutif harus aktif mengambil bagian dalam pelatihan dan memberikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan 2. Komitmen para spesialis dan generalis Disamping manajemen puncak, seluruh manajer apakah spesialis ataupun generalis, harus berkomitmen pada dan terlibat dalam proses pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab utama untuk pelatihan dan pengembangan melekat pada manajer lini, dari mulai presiden dan chairman of the board ke bawah. Para professional pelatihan dan pengembangan semata-mata hanya memberikan keahlian teknis.

40 3. Kemajuan teknologi Teknologi adalah faktor paling utama yang mempengaruhi pelatihan dan pengembangan. Komputer dan internet khususnya, secara dramatis mempengaruhi berjalannya fungsi-fungsi bisnis. Teknologi telah memainkan peran besar dalam mengubah cara pengetahuan yang disampaikan kepada karyawan, dan perubahan ini terus berlanjut. 4. Kompleksitas organisasi Struktur organisasi yang lebih datar karena lebih sedikitnya level manajerial tampaknya membuat lebih sederhana pengaturan orang-orang dan tugas-tugas. Rantai komando tradisional, yang memberikan rasa stabil dengan mengorbankan efisiensi, sudah dianggap ketinggalan dalam banyak organisasi modern. Banyak organisasi telah berubah secara dramatis sebagai akibat perampingan, inovasi teknologi, dan permintaan pelanggan akan produk-produk dan jasa-jasa baru yang lebih baik. Hasilnya sering kali adalah bahwa lebih sedikit orang yang harus menjalankan lebih banyak pekerjaan pada level yang lebih kompleks Kinerja Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

41 oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan. Menurut Mondy (2009:257) dengan sistem penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan memiliki keterkaitan langsung dalam mencapai efektifitas organisasi. Disamping itu, bayaran dan kinerja terkait secara langsung untuk pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, yaitu laba perusahaan. Menurut laporan yang disusun oleh Development Dimensions International, organisasi-organisasi dengan sistem penilaian kinerja yang kuat hampir 50 persen lebih berpeluang untuk melampaui para pesaingnya. Untuk memotivasi karyawan meningkatkan kinerjanya dan mencapai target sasaran, supervisor dapat menggunakan penilaian kinerja untuk menentukan upah, seperti upah berdasarkan jasa, insentif, dan bonus. Apabila karyawan memiliki peluang untuk memperoleh penghargaan bagi kinerjanya yang bagus secara adil, maka akan memotivasi karyawan untuk berkinerja lebih baik lagi. Informasi penilaian kinerja juga dapat digunakan oleh supervisor untuk mengelola kinerja karyawannya. Data penilaian kinerja yang menunjukkan kelemahan kinerja seseorang karyawan misalnya dapat digunakan sebagai acuan manajemen

42 pada saat mengeset sasaran atau level target pengembangan. Informasi penilaian kinerja juga digunakan untuk membuat keputusan penstafan yang mencakup keputusan pencarian karyawan untuk mengisi posisi tertentu misalnya untuk promosi dan mutasi atau mengurangi jumlah karyawan pada posisi tertentu. Disamping itu penilaian kinerja berguna untuk menentukan kebutuhan akan pelatihan pengembangan yang diperlukan karyawan. Ada beberapa hal yang dievaluasi dalam penilaian kinerja, yaitu: 1. Perencanaan sumber daya manusia. Dalam menilai sumber daya manusia perusahaan, data harus tersedia untuk mengidentifikasi mereka yang memiliki potensi untuk dipromosikan. Melalui penilaian kinerja bisa ditemukan bahwa terdapat kekurangan jumlah karyawan yang siap untuk memasuki manajemen. 2. Perekrutan dan seleksi. Nilai-nilai hasil evaluasi kinerja bisa membantu dalam memprediksi kinerja para pelamar kerja. Contoh, bahwa bisa ditentukan para manajer perusahaan yang sukses menampilkan perilaku-perilaku tertentu ketika menjalankan tugas-tugas pokok. Data-data tersebut kemudian bisa menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi respon-respon yang diberikan pelamar melalui wawancara keperilakuan. 3. Pelatihan dan pengembangan. Penilaian kinerja harus mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan spesifik seorang karyawan akan pelatihan dan pengembangan. contoh sebuah perusahaan membutuhkan ketrampilan menulis

43 dan evaluasinya mengungkapkan kekurangan pada faktor tersebut, maka ia membutuhkan pelatihan tambahan dalam komunikasi tertulis. Dengan mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang secara negatif mempengaruhi kinerja, program pelatihan dan pengembangan dapat dikembangkan sehingga memungkinkan orang-orang untuk membangun kekuatan dan meminimalkan kekurangan mereka. 4. Perencanaan dan pengembangan karir. Perencanaan dan pengembangan karir bisa dilihat dari sudut pandang organisasional. Dalam keduanya, data penilaian kinerja penting dalam menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan karyawan serta dalam menentukan posisi seseorang. Para manajer bisa menggunakan informasi tersebut untuk memberikan konsultasi kepada para bawahan dan membantu mereka dalam mengembangkan dan mengimplementasikan rencana karir mereka. 5. Program kompensasi. Hasil-hasil penilaian kinerja memberikan sebuah dasar untuk keputusan-keputusan rasional yang berkenaan dengan penyesuaian bayaran. Sebagian besar manajer yakin bahwa anda harus memberi imbalan atas kinerja pekerjaan yang luar biasa secara nyata dengan kenaikan bayaran. Untuk mendorong kinerja yang baik, perusahaan harus merancang dan mengimplementasikan sistem penilaian kinerja yang handal dan kemudian

44 memberi imbalan yang layak bagi para karyawan dan tim yang paling produktif. 6. Hubungan karyawan internal. Data penilaian kinerja juga sering digunakan untuk membuat keputusan-keputusan di beberapa bidang hubungan kekaryawanan internal, mencakup promosi, demosi, pemberhentian, pemutusan hubungan kerja dan transfer. Kinerja karyawan dalam suatu pekerjaan mungkin berguna dalam menentukan kemampuannya untuk menjalankan pekerjaan lainnya pada level yang sama, sebagaimana diperlukan pertimbangan transfer. Ketika level kinerja tidak dapat diterima demosi atau pemberhentian mungkin tepat. 7. Penilaian potensi karyawan. Sejumlah perusahaan mencoba menilai potensi karyawannya sembari menilai kinerja karyawannya. Meskipun masa lalu mungkin merupakan prediksi terbatas atas perilaku masa yang akan datang, kinerja karyawan masa lalu dalam suatu pekerjaan tidak dapat dipakai sebagai indikator yang akurat mengenai kinerja masa yang akan datang pada level tinggi atau posisi berbeda. Pengenalan atau masalah ini membuat beberapa perusahaan membedakan penilaian kinerja yang berfokus pada perilaku masa lalu dan penilaian potensi yang berorientasi pada perilaku masa yang akan datang.

45 Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam, yaitu : 1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. 4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. 5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerja. Komitmen kerja merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor Laba Tujuan utama sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba sebesar-besarnya. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

46 pada laporan keuangan, tepatnya pada laporan laba rugi. Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) mendefenisikan laba atau laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Pendapat lain tentang defenisi laba oleh Harahap (2011:267) adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapat penghasilan itu. Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss). Defenisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting Standard Board yang dikemukakan oleh Stice, Stice, dan Skousen (2004:230) 1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut. 2. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan dari aktiva atau timbulnya kewajiban dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau

47 pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut. 3. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan investasi pemilik. 4. Kerugian (loss) adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Ada 4 jenis laba perusahaan : 1. Laba Kotor menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:120) merupakan pendapatan dikurangi harga pokok penjualan. Apabila hasil penjualan barang dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk bertahan. 2. Laba Operasi menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004:243) berguna untuk mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi. Laba operasi

48 menunjukkan seberapa efisien dan efektif perusahaan melakukan aktivitas operasinya. 3. Laba Sebelum Pajak menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) merupakan laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan. 4. Laba Bersih menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Pada dasarnya, perusahaan beroperasi adalah dengan harapan agar memperoleh laba pada tingkat tertentu yang sudah ditetapkan sebagai tujuan yang harus dicapai. Pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa kinerja perusahaan juga baik. Oleh karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian apabila rasio keuangan perusahaan baik, maka pertumbuhan laba perusahaan juga baik. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasionalnya. Laba yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah laba sebelum pajak. Angka laba sebelum pajak adalah laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan. Jadi, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah penting untuk dapat menginterpetasikan keadaan

49 keuangan suatu perusahaan. Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan dalam pos-pos luar biasa, dan lain-lain Penelitian Terdahulu Pebriyanti (2009), Pengaruh efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih dengan Perputaran Persediaan sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang). Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah adalah data sekunder berupa data dokumentasi dari arsip-arsip perusahaan dari tahun Kemudian data tersebut dianalisis melalui uji asumsi klasik dan dilanjutkan dengan uji statistik regresi linear dengan variabel moderating menggunakan MRA, Uji t (untuk mengetahui makna hubungan), dan Uji F (untuk mengetahui adanya hubungan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh positif terhadap laba besih. Dengan tingkat keeratan korelasi yang positif antara biaya operasional dan perputaran persediaan dengan laba bersih SPBU PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. Hal ini berarti

50 semakin besar biaya operasional maka semakin sedikit laba yang akan diterima, dan sebaliknya. Demikian halnya dengan perputaran persediaan, semakin cepat perputaran persediaan yang terjadi semakin besar laba yang akan diperoleh, dan sebaliknya. Sedangkan perputaran persediaan tidak memoderasi hubungan antara efisiensi biaya operasional dengan laba bersih pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. Hanum (2009), Pengaruh Hutang Terhadap Laba Pada Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa Sumatera Utara. Hasil penelitian diketahui bahwa hutang tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap laba usaha sebesar 0,2 yang artinya tingkat hubungan rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima karena tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hutang terhadap laba pada Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa. Dani (2006), Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Air Bersih terhadap Laba Kotor pada PDAM Tirtanadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari biaya produksi air bersih, yang terdiri dari biaya sumber air bersih dan biaya pengolahan air bersih, dan penjualan air bersih terhadap laba kotor pada PDAM Tirtanadi. Penelitian ini berbentuk deskriptif dan kausal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai R 2 sebesar

51 0,96. Ini berarti sebesar 91,60% laba kotor dipengaruhi oleh variabel biaya produksi dan variabel penjualan air bersih, selebihnya 8,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam model. Al amin (2008), Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba Perusahaan (studi kasus pada PT. Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan biaya produksi variabel pada perusahaan, mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, dan besarnya pengaruh biaya produksi variabel terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan biaya produksi variabel telah dapat dikatakan memadai, karena dalam proses penyusunannya melibatkan berbagai pihak yang terkait dan mempertimbangkan banyak faktor-faktor yang mendukung terhadap kememadaian anggaran sehingga memberikan sumbangan terhadap pembentukan pendapatan perusahaan. Selain itu juga, kepercayaan penuh dari masyarakat sehingga mempunyai konsumen elain itu, pengelolaan manajemen yang baik turut mendukung laju pertumbuhan kea rah yang lebih baik. Tingkat profitabilitas meningkat untuk setiap tahun, hal ini menjadi bukti dari tepat guna pengeluaran biaya produksi variabel yang dikeluarkan perusahaan untuk memperlancar aktivitas perusahaan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

52 Hardianto, Ekawaty, Wenny (2010), Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba Perusahaan (studi kasus pada PT. Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penetapan tingkat suku bunga (deposito dan kredit mikro) terhadap laba perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prabumegah Kencana. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan publikasi perusahaan selama 3 tahun. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro berpengaruh positif terhadap laba perusahaan secara parsial. Pada uji F yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro secara simultan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Variabel Hasil dan Kesimpulan Pebriyanti (2009) Pengaruh efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih dengan Perputaran Persediaan sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang) Variabel Independen: Efisiensi Biaya Operasional Variabel dependen: Laba Bersih Variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi biaya operasional berpengaruh positif terhadap laba besih. Dengan tingkat keeratan korelasi yang positif antara biaya operasional dan perputaran persediaan dengan laba bersih SPBU PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang.

53 Hanum (2009) Dani (2006) Pengaruh Hutang Terhadap Laba Pada Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa Sumatera Utara Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Air Bersih terhadap Laba Kotor pada PDAM Tirtanadi. Pemoderasi: Perputaran Persediaan Variabel independen: Hutang Variabel dependen: Laba Variabel independen: 1. Biaya produksi 2. Biaya penjualan Variabel dependen: Hal ini berarti semakin besar biaya operasional maka semakin sedikit laba yang akan diterima, dan sebaliknya. Demikian halnya dengan perputaran persediaan, semakin cepat perputaran persediaan yang terjadi semakin besar laba yang akan diperoleh, dan sebaliknya. Sedangkan perputaran persediaan tidak memoderasi hubungan antara efisiensi biaya operasional dengan laba bersih pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. Hasil penelitian diketahui bahwa hutang tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap laba usaha sebesar 0,2 yang artinya tingkat hubungan rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima karena tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hutang terhadap laba pada Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa. Hasil penelitian menunjukkan R² sebesar 0,96. Ini berarti sebesar 91,60% laba kotor dipengaruhi oleh variabel biaya produksi dan variabel penjualan air bersih, selebihnya 8,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam

54 Al amin (2008) Hardianto, Ekawati, Wenny (2013) Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba Perusahaan (studi kasus pada PT. Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya) Pengaruh Penetapan Tingkat Suku Bunga Deposito dan Kredit Mikro Terhadap Laba Perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Prabumegah Kencana Laba kotor Variabel Independen: Biaya Produksi Variabel Variabel Dependen: Laba Perusahaan Variabel Independen : 1. Tingkat Suku Bunga Deposito 2. Tingkat Suku Bunga Kredit Mikro model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan biaya produksi variabel telah dapat dikatakan memadai, karena dalam proses penyusunannya melibatkan berbagai pihak yang terkait dan mempertimbangkan banyak faktor-faktor yang mendukung terhadap kememadaian anggaran sehingga memberikan sumbangan terhadap pembentukan pendapatan perusahaan. Selain itu juga, kepercayaan penuh dari masyarakat sehingga mempunyai konsumen elain itu, pengelolaan manajemen yang baik turut mendukung laju pertumbuhan kea rah yang lebih baik. Tingkat profitabilitas meningkat untuk setiap tahun, hal ini menjadi bukti dari tepat guna pengeluaran biaya produksi variabel yang dikeluarkan perusahaan untuk memperlancar aktivitas perusahaan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat suku bunga deposito dan kredit mikro berpengaruh positif terhadap laba perusahaan secara parsial. Pada uji F yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga

55 Variabel Dependen : Laba Perusahaan deposito dan kredit mikro secara simultan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Dari beberapa hasil penelitian terdahulu pada Tabel 2.1, maka terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian kali ini. Persamaannya yaitu menggunakan variabel dependen laba, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel independennya. Di mana pada penelitian ini penulis menggunakan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan sebagai variabel independen. Selain itu, penulis juga menambahkan kinerja bagian karyawan bagian penjualan sebagai variabel moderasi dan objek penelitian pada penelitian ini adalah dealer sepeda motor di Sumatera Utara Kerangka Konseptual dan Hipotesis Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menjelaskan bagaimana hubungan teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam masalah tersebut. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

56 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual H3 Anggaran Pelatihan (X1) H1 H1 Laba (Y) Anggaran Pegembangan (X2) H2 H4 H5 Kinerja ( Z ) H4 Anggaran pelatihan merupakan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam mengadakan pelatihan buat karyawannya dalam suatu periode (biasanya setahun). Semakin besar nilai yang dianggarkan perusahaan dalam mengadakan pelatihan, maka intensitas pelatihan akan lebih banyak dan kualitas pelatihan akan semakin lebih baik. Maka dari itu, skill dan knowledge para karyawan akan bertambah dan akan meningkatkan laba. Dapat disimpulkan bahwa anggaran pelatihan berpengaruh positif terhadap laba.

57 Anggaran pengembangan merupakan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam mengadakan pengembangan buat karyawannya dalam suatu periode (biasanya setahun). Semakin besar nilai yang dianggarkan perusahaan dalam mengadakan pengembangan untuk karyawannya, maka intensitas akan semakin banyak dan kualitasnya semakin baik, maka skill dan knowledge para karyawan akan bertambah dan semakin baik sehingga dapat meningkatkan laba. Dapat disimpulkan bahwa anggaran pengembangan berpengaruh positif terhadap laba. Kinerja merupakan hasil kerja seseorang atau kelompok. Kinerja baik atau buruk dapat dinilai melalui beberapa penilaian, salah satunya penilaian kinerja berdasarkan hasil, dengan penilaian ini kinerja karyawan akan dinilai melalui hasil kerja yang mereka lakukan. Setelah diadakannya pelatihan dan pengembangan yang dilakukan perusahaan bagi karyawan bagian penjualannya, kinerja karyawan bagian penjualan akan dinilai berdasarkan hasil atau tingkat penjualan perusahaan, dengan semakin meningkatnya penjualan perusahaan, maka laba perusahaan akan semakin meningkat. Dapat disimpulkan bahwa kinerja dapat menjadi variabel moderasi.

58 Hipotesis Menurut Erlina dan Mulyani (2007:41) hipotesis adalah hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : H1 : Anggaran pelatihan berpengaruh terhadap laba perusahaan. H2 : Anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan. H3 : Anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan. H4 : Kinerja berpengaruh terhadap hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan. H5 : Kinerja berpengaruh terhadap hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan

59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antara variabel melalui pengujian hipotesis. Menurut Erlina dan Mulyani (2007:34) peneliti menggunakan variabel moderasi atau moderator untuk melihat apakah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dipengaruhi oleh variabel tersebut Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini data yang diperoleh dari dealer sepeda motor di Sumatera Utara. Sampel merupakan bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang diambil untuk keperluan penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik dalam menentukan sampel sesuai dengan tujuan tertentu.

60 Adapun kriteria sampel yang digunakan, antara lain: 1. Dealer sepeda motor di Sumatera Utara yang memiliki laporan keuangan tahunan tahun Dealer sepeda motor di Sumatera Utara yang laporan keuangannya tidak merugi. Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 3.1 Sampel Dealer Sepeda Motor di Sumatera Utara No Nama Perusahaan 1 CV. Aneka Teknik 2 PT. Bintang Utama Motor 3 CV. Wahana Lestari 4 CV. Panca Prima Pribadi 5 CV. Deli Mitra Lestari 6 UD. Honda Kita 7 UD. Cantik Motor 8 PT. Panca Niaga Motor 9 PT. Panca Jaya Motor 10 UD. Dunia Sakti

61 3.3 Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan terdiri dari: 1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yaitu data dari dealer sepeda motor di Sumatera Utara yang telah memenuhi kriteria tertentu. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung penelitian. 3.4 Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi atau data primer yang didapatkan langsung dari dealer sepeda motor di Sumatera Utara berupa anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan, sedangkan data sekunder laporan laba rugi tahun didapatkan melalui kantor konsultan pajak Setia Baru. 3.5 Batasan Operasional Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu, tenaga, dan pengetahuan peneliti, maka peneliti melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya: 1. Penelitian ini dibatasi hanya selama 3 tahun yaitu dari tahun

62 2. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada perusahaan yang bersedia laporan keuangannya dipublikasikan. 3.6 Defenisi Operasional Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2007:59). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah laba. Laba merupakan salah satu alat pengukuran kinerja suatu perusahaan Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Berikut variabel independen yang digunakan dalam penelitian. 1. Anggaran Pelatihan Pelatihan merupakan salah satu faktor penunjang meningkatnya kinerja karyawan, dengan semakin sering dan rutin pelatihan diadakan, maka semakin tinggi kinerja karyawan yang berhasil. Namun, dalam melaksanakan pelatihan

63 baik, perlu perencanaan yang baik. Maka perlu disusun anggaran operasional dalam setahun untuk pelatihan. 2. Anggaran Pengembangan Pengembangan menjadi salah satu faktor penunjang meningkatnya kinerja perusahaan pada saat yang akan datang, karena pengembangan lebih berorientasi terhadap pelatihan jangka panjang perusahaan. Pelatihan untuk pengembangan juga harus dilakukan sesering mungkin dan rutin, agar pelatihan untuk pengembangan dapat terlaksana dengan baik maka perlu disusun anggaran operasional untuk pengembangan karyawan dalam setahun Variabel Moderasi Variabel moderasi didefenisikan sebagai variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen. Pada penelitian ini kinerja menjadi variabel moderasi. Kinerja diharapkan dapat mempengaruhi hubungan antara anggaran pelatihan dan pengembangan dengan laba perusahaan.

64 3.7 Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel Variabel Pengukuran Skala Anggaran Pelatihan Jumlah dana yang dialokasikan oleh perusahaan Rasio Anggaran Pengembangan Jumlah dana yang dialokasikan oleh perusahaan Rasio Laba Penjualan HPP - Rasio biaya operasional Kinerja Total penjualan Rasio 3.8 Metode Analisis Data Seluruh data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20. Model regresi berganda adalah teknik analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variasi independen (Sugiyono 2004:271). Model penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan terhadap laba perusahaan dengan kinerja sebagai variabel moderasi.

65 3.8.1 Statistik Deskriptif Menurut Ghozali (2006:19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, rage, kurtois, dan skewness Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan tujuan mengukur asosiasi atau keterikatan antar variabel bebas. Terdapat empat pengujian terkait uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas, dan uji autokorelasi Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik, sedangkan normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan uji statistik nonparametric kolmogrof smirnov (K-S). Suatu variabel dikatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansinya > 0,05.

66 Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan melihat nilai Lagrange Multiplier (LM Test). Nilai LM didapat dari hasil perkalian antara R2 dengan jumlah sampel dalam penelitian (N). Jika nilai LM > Chi Square maka dalam model regresi mengalami gejala heteroskedastisitas, sedangkan jika nilai LM < nilai Chi Square maka dalam model regresi tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.

67 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi Analisis Regresi Berganda Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan terhadap kinerja dengan model sebagai berikut: (i) Y = α + β1x1 + β2x2 + β3 X1.X3 + β4 X2.X3 + e Keterangan: Y X1 X2 X3 a e = Laba = Anggaran Pelatihan = Anggaran Pengembangan = Kinerja = konstanta = standar error

68 Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistik Statistical Package For The Social Science (SPSS). SPSS adalah salah satu program komputer yang khusus dibuat untuk mengolah data dengan metode statistik tertentu (Ghozali, 2005:103). Pengujian hasil analisis regresi linear berganda dilakukan dengan Uji F dan Uji t Uji Hipotesis Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian ini menggunakan uji F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat : 1. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, yaitu variabel-variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, yaitu variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikan F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada pembandingan antara nilai signifikansi 0,05 dimana syaratnya adalah sebagai berikut:

69 a. Jika signifikansi F < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika signifikansi F > 0,05, maka Ho diterima yaitu berarti variabel-variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan uji t atau t-test, yaitu membandingkan antar t-hitung dengan t-tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat: 1. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak yang berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada perbandingan antara signifikan t dengan nilai signifikansi 0,05, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut : 1. Jika signifikansi t < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti variabel independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

70 2. Jika signifikansi t > 0,05, maka Ho diterima yaitu variabel dependen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Menguji Regresi dengan Variabel Moderasi Variabel moderasi adalah variabel independen yang akan menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Cara menguji metode analisis regresi linear dengan variabel moderasi yaitu, uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA). Menurut Ghozali (2013:229) metode ini menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu variabel prediktor (X), maka kita harus membandingkan tiga persamaan regresi untuk menentukan jenis variabel moderator. Ketiga persamaan tersebut adalah : - Yi = α+β1xi+ε - Yi = α+β1xi+β2zi+ε - Yi = α+β1xi+β2zi+β3xi*zi+ε Jika persamaan 2 dan 3 tidak berbeda secara signifikan atau (β3= 0; β2 0) maka Z bukanlah variabel moderator, tetapi sebagai prediktor (independen). Jika persamaan 1 dan 2 tidak berbeda maka variabel Z merupakan pure moderator, tetapi harus berbeda dengan persamaan 3 atau (β2= 0; β3 0). Jika persamaan 1,2,

71 dan 3 berbeda satu sama lainnya, maka variabel Z merupakan variabel quasi moderator.

72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dealer sepeda motor yang ada di provinsi Sumatera Utara. Dealer sepeda motor yang dijadikan sampel berjumlah 10 perusahaan. Data yang diambil dari dealer sepeda motor yang ada di Sumatera Utara sepanjang 3 tahun, yaitu mulai tahun Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel bebas maupun variabel moderasi yang digunakan dalam model analisis regresi dengan menggunakan Moderated Regression Analisys (MRA) untuk mengetahui apakah kinerja berpengaruh positif terhadap hubungan antara anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. 4.2 Uji Deskriptif berikut: Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel

73 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X X Z Y Valid N (listwise) 30 Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.1 menunjukkan nilai rata-rata anggaran pelatihan sebesar 16,594, dengan nilai standar deviasi sebesar 6,609, Anggaran pelatihan dari nilai terendah sebesar 3,446,000 yaitu perusahaan CV. Deli Mitra Lestari sampai dengan nilai tertinggi sebesar 28,450,000 yaitu PT. Panca Niaga Motor. Dari analisis statistik deskriptif diketahui rata-rata anggaran pengembangan oleh perusahaan sampel sebesar 15,759, dengan nilai standar deviasi sebesar 6,609, Anggaran pengembangan terendah sebesar 2,815, yaitu perusahaan CV. Deli Mitra Lestari sampai dengan nilai tertinggi sebesar 30,000, yaitu perusahaan PT. Panca Niaga Motor. Dari analisis statstik deskriptif diketahui nilai rata-rata kinerja karyawan bagian penjualan sampel sebesar 25,402,565, dengan nilai standar deviasi 15,094,606, Kinerja terendah sebesar 2,258,585, yaitu perusahaan UD. Cantik Motor sampai dengan nilai tertinggi sebesar 65,125,910, yaitu

74 perusahaan PT. Panca Niaga Motor. Dari analisis statistik deskriptif diketahui nilai rata-rata laba perusahaan sampel sebesar 472,351, dengan nilai standar deviasi 350,937, Laba perusahaan terendah sebesar 62,921, yaitu perusahaan CV. Deli Mitra Lestari (tahun 2012) sampai dengan nilai tertinggi sebesar 1,913,507, yaitu perusahaan PT. Panca Niaga Motor. 4.3 Uji Asumsi Klasik Uji normalitas Uji normalitas dilakukan pada tiap-tiap variabel penelitian untuk mengetahui variabel mana yang memenuhi dan tidak memenuhi asumsi normalitas (variabel tersebut terdistribusi secara normal). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Normal Probility Plot dan uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka data residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka data residual tidak berdistribusi normal.

75 Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Moderasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Y N Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil dari pengolahan data penelitian sebelum moderasi dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang tersaji dengan tabel 4.2 diperoleh signifikansi variabel X1 (anggaran pelatihan) = 0.417, X2 (anggaran pengembangan) = 0.485, dan Y (laba) = lebih besar dari 0.05, yang menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi secara normal

76 Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Moderasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z N 30 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Absolute.121 Most Extreme Differences Positive.121 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.662 Asymp. Sig. (2-tailed).773 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

77 Hasil dari pengolahan data penelitian setelah moderasi dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang tersaji dengan tabel 4.3 diperoleh signifikansi variabel Z (kinerja) lebih besar dari 0.05 yaitu yang menunjukkan bahwa data penelitian terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Sebelum Moderasi Gambar 4.2 Setelah Moderasi

78 Dengan melihat grafik normal plot yang tersaji pada gambar 4.1 (sebelum moderasi) dan gambar 4.2 (setelah moderasi) terlihat titik-titik menyebar disekitar diagonal, serta penyebarannya mendekati garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen. Jika VIF menunjukkan angka > 10 dan nilai tolerance < 0.1 hal ini berarti terdapat gejala multikolinearitas. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Sebelum Moderasi Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 X a. Dependent Variable: Y X Dari uji multikolinearitas sebelum moderasi yang tersaji dalam tabel 4.4, dapat dilihat tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel penelitian, hal ini

79 ditunjukkan dalam angka VIF (Variance Inflation Factor) dari X1 (anggaran pelatihan) dan X2 (anggaran pengembangan) yang < 10 dan nilai tolerance > 0,10. Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Setelah Moderasi Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 X X Z a. Dependent Variable: Y Dari uji multikolinearitas setelah moderasi yang tersaji dalam tabel 4.5 dapat dilihat tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel penelitian, hal ini ditunjukkan dalam angka VIF (Variance Inflation Factor) dari X1 (anggaran pelatihan), X2 (anggaran pengembangan), dan Z (kinerja) < 10 dan nilai tolerance > 0.10.

80 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedasitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang dilakukan. Di bawah ini merupakan hasil dari pengujian heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu Xadalah residual (Y predksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data dengan SPSS. Pengambilan keputusan adalah dengan melihat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heteroskedasitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada grafik.

81 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitas dengan Scatter Plot Sebelum Moderasi Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.

82 Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas Setelah Moderasi Dari grafik Scatterplot setelah moderasi yang tersaji pada gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dn tidak membentuk suatu pola tertentu serta terebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

83 4.3.4 Uji autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya masalah dalam autokorelasi diantaranya dengan menggunkan uji Durbin-Watson. Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin-Watson Sebelum Moderasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengujian Durbin-Watson diperoleh bahwa tidak terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu antar periode. Hal ini dilihat dari nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar Angka tersebut berada diantara -2 dan +2, artinya bahwa angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari +2 (-2 < 1,497 > +2). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negative.

84 Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin-Watson Setelah Moderasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Setelah dimasukkan variabel moderasi berdasarkan tabel 4.7 hasil pengujian Durbin-Watson diperoleh bahwa tidak terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu antar periode. Hal ini dilihat dari nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar Angka tersebut berada diantara -2 dan +2, artinya bahwa angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari +2 (-2 < > +2). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negative. 4.4 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi (Sugiyono, 2011:260). Dalam penelitian ini terdapat dua model regresi yang akan di uji dengan dua metode regresi yaitu regresi linear berganda dan analisis regresi

85 moderasi. Variabel yang dipakai adalah laba sebagai variabel dependen dan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan sebagai variabel independen serta kinerja sebagai variabel moderasi. Hasil dari analisis regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X a. Dependent Variable: Y X Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar Nilai koefisien variabel X1 (anggaran pelatihan) adalah dan variabel X2 (anggaran pengembangan) adalah Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda di atas diperoleh persamaan regresi : Y = X X2 + e

86 Tabel 4.9 Uji Regresi Moderasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X Z a. Dependent Variable: Y X1Z 9.169E Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar nilai koefisien untuk variabel X1 adalah sebesar Nilai koefisien untuk kinerja nilai koefisien untuk variabel moderasi adalah sebesar 9.169E-010. berdasarkan hasil uji regresi maka diperoleh persamaan regresi : Y = X X E-010 X1X3 + e Tabel 4.10 Uji Regresi Moderasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X Z a. Dependent Variable: Y X2Z 1.083E Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar nilai koefisien untuk variabel X2 adalah sebesar Nilai koefisien untuk kinerja Nilai koefisien untuk variabel moderasi adalah sebesar 1.083E-009. berdasarkan hasil uji regresi maka diperoleh persamaan regresi : Y = X X E-009X1X3 + e

87 4.5 Uji hipotesis Uji R2 atau Koefisien Determinasi Dari hasil pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased Estimated (BLUE) sehingga layak dilakukan analisis regresi, untuk mengetahui seberapa baik model regresi yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihaat melalui tabel Goodness of Fit. Koefisien korelasi (R Square) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R Square (R2) berada diantara 0 dan 1. Semakin tinggi nilai R Square maka akan semakin baik model regresi. Nilai R Square yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas atau sebaliknya. Namun, R Square memiliki kelemahan mendasar apabila setiap penambahan variabel independen ke dalam model, maka R Square pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen (Ghozali,2013). Sedangkan angka koefisien korelasi (Adjusted R Square) menunjukkan seberapa besar variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi yang terjadi pada variabel independen. Tidak seperti nilai R Square, nilai Adjusted R Square dapat turun maupun naik meskipun ada penambahan variabel. Standar Error of Estimate, apabila semakin kecil maka akan membuat model

88 regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Berikut ini disajikan tabel Goodness of Fit. Tabel 4.11 Sebelum Moderasi Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Pada tabel 4.10 nilai R Square adalah sebesar yang berarti bahwa 54,9% variabel dependen (laba perusahaan yang diproksi ke Tobins Q) dapat dijelaskan oleh anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan, sedangkan sebesar 45,1% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tabel 4.12 Setelah Moderasi Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

89 Setelah dimasukan variabel moderasi yaitu kinerja, R Square meningkat menjadi atau 82.3%yang berarti semakin kuatnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Begitu juga dengan R Square pada persamaan 2 adalah sebesar yang berarti 67.8% variasi variabel dependen (laba) dapat dijelaskan oleh anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan. Nilai Standar Error of Estimate persamaan 1 sebesar , kemudian menjadi turun pada persamaan 2 setelah dimasukkan variabel moderasi menjadi yang menunjukkan model regresi berarti semakin baik Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t untuk mengetahui signifikansi koefisien regresi. Kriteria keputusan diambil dengan membandingkan Sig-t dengan α = 0.05: - Jika Sig-t < 0.05: koefisien rergesi signifikan, - Jika Sig-t 0.05: koefisien regresi tidak signifikan. Berikut adalah hasil uji regresi parsial yang disajikan dalam bentuk tabel:

90 Tabel 4.13 Sebelum Moderasi Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X a. Dependent Variable: Y X Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara melihat nilai pada kolom Sig. yaitu untuk X1 (anggaran pelatihan) sebesar dan X2 (anggaran pengembangan) sebesar di mana suatu model dikatakan signifikan atau variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial apabila nilai signifikansi (kolom Sig.) lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5% sehingga berdasarkan tabel 4.13 dapat diambil keputusan bahwa X1 (anggaran pelatihan) tidak berpengaruh terhadap Y (laba), sedangkan X2 (anggaran pengembangan) berpengaruh terhadap Y (laba).

91 Tabel 4.14 Setelah Moderasi Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X Z a. Dependent Variable: Y X1Z 9.169E Tabel di atas menunjukkan hasil regresi dengan variabel moderasi Z (kinerja). Anggaran pelatihan dan kinerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap laba. Kinerja juga tidak dapat memoderasi pengaruh anggaran pelatihan terhadap laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi berada di atas 0.05 untuk setiap variabel yang ada. Tabel 4.15 Setelah Moderasi Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X Z a. Dependent Variable: Y X2Z 1.083E

92 Tabel di atas menunjukkan hasil regresi dengan variabel moderasi Z (kinerja). Anggaran pengembangan dan kinerja berpengaruh secara parsial terhadap laba. Kinerja juga dapat memoderasi pengaruh anggaran pelatihan terhadap laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi berada di angka Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) Uji simultan yang sering disebut dengan uji F dilakukan untuk menguji apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Kriteria keputusan diambil dengan membandingkan Sig-F dengan α = Jika Sig-F < 0.05 : koefisien regresi signifikan - Jika Sig-F 0.05 : koefisien regresi tidak signifikan Untuk mengetahui apakah X1 (anggaran pelatihan) dan X2 (anggaran pengembangan) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi Y (laba) dapat dilihat dari tabel berikut:

93 Tabel 4.16 Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1 Dari tabel 4.16 dapat diambil kesimpulan bahwa X1 (anggaran pelatihan) dan X2 (anggaran pengembangan) secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi Y (laba) dengan tingkat signifikansi Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas p dengan nilai tingkat signifikansi, yakni α. Jika nilai probabilitas (kolom Sig.) p tingkat signifikansi yang digunakan (5%) maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan tidak mempengaruhi variabel dependen. Jika, nilai probabilitas (kolom Sig.) p < tingkat signifikansi (5%), maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen mempengaruhi secara simultan terhadap variabel dependen.

94 4.6 Pembahasan Pengaruh Anggaran Pelatihan Terhadap Laba Perusahaan Menurut Ghozali (2006:84), apabila variabel dependen memiliki nilai signifikansi diatas 0.05, maka variabel independen dikatakan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil SPSS, hasil penelitian pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai signifikansi anggaran pelatihan terhadap laba perusahaan sebesar > 0.05, sehingga anggaran pelatihan tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan, maka hipotesis ditolak. Pada penelitian ini, anggaran pelatihan yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, Rp pada 2014, dengan merencanakan pelatihan product knowledge, company orientation, dan dasar-dasar prospecting. Karyawan-karyawan yang diberikan pelatihan adalah karyawan-karyawan yang baru bekerja, seperti menurut Dessler (2009:263) pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Pada penelitian ini karyawan yang dimaksud adalah karyawan bagian penjualan atau salesman. Karyawan baru akan diberikan pelatihan untuk menguasai dasar-dasar sepeda motor, seperti keunggulan-keunggulan yang ditonjolkan, harga jual produk, beserta

95 spesifikasi umum produk. Perusahaan berharap dengan disediakannya anggaran ini, perusahaan bisa mendapatkan laba yang maksimal namun, anggaran pelatihan justru tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan, hal ini bisa saja disebabkan oleh realisasi anggaran yang rendah, pelatihan yang dilaksanakan tidak efektif dan efisien sehingga justru hanya membebani perusahaan dan karyawan yang diberi pelatihan tidak mendapat skill seperti yang diharapkan Pengaruh Anggaran Pengembangan Terhadap Laba Perusahaan Apabila variabel dependen memiliki nilai signifikansi dibawah 0.05, maka variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali 2006:84). Berdasarkan hasil SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai signifikansi anggaran pengembangan terhadap laba perusahaan sebesar < 0.05, sehingga anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan, maka hipotesis diterima. Pada penelitian ini, anggaran pengembangan yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, dan Rp pada tahun 2014 dengan merencanakan pengembangan seperti communication skill, relationship

96 marketing, prospecting skill, dan time management. Pengembangan karyawan ditujukan kepada karyawan lama yang telah memiliki skill seperti Menurut Mathis dan Jackson dalam Nasution (2010:127), pengembangan dilakukan terhadap karyawan-karyawan lama yang dianggap memiliki potensi untuk mengembangkan bakat-bakat karyawan dengan tujuan menjalankan rencana-rencana strategis jangka panjang perusahaan. Dealer sepeda motor di Sumatera Utara menetapkan para karyawan yang sudah mempunyai status sebagai karyawan tetap yang dianggap berbakat untuk diberikan pengembangan sebagai suatu bentuk soft skill yang nantinya akan mendukung kemampuan karyawan (salesman) dalam melakukan penjualan dan menjalin relasi yang baik dengan para konsumen. Dealer sepeda motor di Sumatera Utara juga beranggapaan bahwa penting bagi mereka untuk menetapkan suatu anggaran pengembangan bagi para salesman mereka, karena salesman merupakan frontliner yang menjadi image suatu perusahaan, juga merupakan ujung tombak dalam hal meraih keuntungan. Anggaran pengembangan yang ditetapkan oleh dealer sepeda motor di Sumatera Utara telah mampu mempengaruhi peningkatan laba perusahaan.

97 4.6.3 Pengaruh Anggaran Pelatihan dan Anggaran Pengembangan Terhadap Laba Perusahaan Apabila variabel dependen memiliki nilai signifikansi dibawah 0.05, maka variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali 2006:83). Berdasarkan hasil SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai signifikansi anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan terhadap laba perusahaan sebesar < 0.05 sehingga anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan, maka hipotesis diterima. Pada penelitian ini, anggaran pelatihan yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, dan Rp pada 2014, sedangkan anggaran pengembangan dianggarkan sebesar Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, dan Rp pada tahun 2014, namun anggaran pengembangan mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap laba perusahaaan, sehingga anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan meskipun anggaran pelatihan tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan secara parsial, karena bisa saja karyawan yang diberi pelatihan adalah karyawan baru

98 yang belum menguasai job profile atau karyawan baru tersebut tidak mempunyai attitude yang baik, sedangkan karyawan yang diberi pengembangan adalah karyawan lama yang telah menguasai job profile dan menguasai pekerjaan saat ini. Karyawan yang diberikan pengembangan disiapkan untuk menghadapi tantangan pekerjaan dimasa depan. Pada industri sepeda motor, para salesman diharapkan memiliki communication skill, time management, prospecting skill, dan relationship marketing yang baik. Hal ini dikarenakan, sepeda motor adalah kategori homogenous shopping good, yaitu barang yang untuk keputusan pembelinya butuh pertimbangan seperti dengan melakukan perbandingan dan pencarian informasi produk dari berbagai sumber. Dalam kasus ini, terkadang konsumen yang datang membeli sudah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, sehingga salesman diharapkan mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui skill yang telah diberikan. Sebagai contoh, salesman baru pada umumnya hanya menguasai mengenai pengetahuan umum atau ciri-ciri umum produk yang dijual, sedangkan salesman yang lebih berpengalaman, yang telah disiapkan untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang telah mengetahui

99 produk secara detail, bahkan menguasai produk komplementer dan substitusi dari produk yang dijual. Pengetahuan yang baik dan skill yang baik akan mempermudah salesman mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Pengaruh kinerja terhadap hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan Berdasarkan hasil SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai signifikansi kinerja mempengaruhi hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan sebesar > 0.05, sehingga kinerja tidak mempengaruhi hubungan antara pelatihan dengan laba perusahaan, maka hipotesis ditolak. Jumlah total penjualan perusahaan yang digunakan sebagai indikator kinerja adalah Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, Rp pada tahun Anggaran pelatihan yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, dan Rp pada Dari data di atas dapat dilihat dalam 3 tahun terjadi penurunan total penjualan pada tahun 2013 sedangkan anggaran pelatihan yang disusun perusahaan tetap meningkat setiap tahunnya, hal ini bisa saja

100 disebabkan karena, perusahaan dalam menyusun anggaran lebih melihat laba pada tahun sebelumnya atau jumlah karyawan pada perusahaan. Umumnya pelatihan ditujukan kepada karyawan baru. Karyawan baru ada yang belum memiliki pengalaman kerja, ada juga yang telah memiliki pengalaman kerja, namun biasanya karyawan baru pada perusahaan adalah karyawan yang belum memiliki pengalaman bekerja, sehingga dalam menyusun anggarannya perusahaan menganggap bahwa semua karyawan baru belum memiliki pengalaman atau kinerja Pengaruh kinerja terhadap hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan Berdasarkan hasil SPSS, hasil penelitian pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai signifikansi kinerja mempengaruhi hubungan antara anggaran pengembangan terhadap laba perusahaan sebesar < 0.05 dan nilai koefisiennya 1.08, sehingga kinerja mempengaruhi hubungan secara positif antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan, namun kinerja memperlemah hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. Dapat dilihat dari tabel 4.13 nilai koefisiennya menjadi 1.08 setelah dimasukkan variabel moderasi.

101 Jumlah total penjualan perusahaan yang digunakan sebagai indikator kinerja adalah Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, Rp pada tahun Anggaran pengembangan dianggarkan sebesar Rp pada tahun 2012, Rp pada tahun 2013, dan Rp pada tahun Menurut Jackson, Schuler, dan Werner (2009:211) Pengembangan merupakan aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi untuk jangka panjang sebagai antisipasi atas kebutuhan masa datang. Perusahaan menganggarkan sejumlah dana yang digunakan untuk membangun kualitas SDM, karena penting bagi perusahaan untuk dapat selalu menjadi yang utama diindustri yang sedang dijalani. Perubahan pasar yang kian dinamis, menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan skill karyawan. Kinerja mempengaruhi hubungan antara anggaran dan laba perusahaan, namun kinerja memperlemah hubungan antara anggaran pengembangan dan laba peusahaan, hal ini dikarenakan anggaran yang dikeluarkan perusahaan untuk pengembangan karyawan sekarang, namun hasilnya atau kinerja karyawan akan kelihatan pada saat yang akan datang. Oleh karena itu, kinerja akan memperlemah hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan.

102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara parsial hanya anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi anggaran pengembangan sebesar < di sisi lain, nilai signifikansi variabel anggaran pelatihan sebesar > 0.05 yang berarti anggaran pelatihan tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan. 2. Secara simultan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi < Kinerja karyawan bagian penjualan tidak mampu menjadi variabel moderasi dalam hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi > Kinerja karyawan bagian penjualan mampu menjadi variabel moderasi dalam hubungan antara anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. Dimana ukuran perusahaan memperlemah hubungan antara anggaran pengembangan

103 dengan laba perusahaan. Pernyataan ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dengan nilai koefisien Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Peneliti menggunakan dealer sepeda motor di Sumatera Utara, sehingga sampel yang digunakan sedikit dan terjadi kesulitan dalam mengumpulkan data laporan keuangan perusahaan. 2. Peneliti tidak membahas lebih lanjut tentang alasan mengapa tidak berpengaruhnya anggaran pelatihan terhadap laba perusahaan dan mengapa kinerja karyawan bagian penjualan tidak mempengaruhi hubungan antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan. 5.3 Saran Beberapa saran yang dapat diberikan dari peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel atau mencari jenis anggaran lainnya, karena masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi anggaran.

104 2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah tahun penelitian. Sampel yang digunakan tidak hanya terbatas dari dealer sepeda motor, tetapi juga perusahaan-perusahaan lainnya. Sampel yang dipakai juga tidak hanya yang ada di Sumatera Utara, tetapi daerah-daerah lainnya. 3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel moderasi yang lain, menambah variabel moderasi, ataupun menambah variabel intervening untuk hubungan anggaran pelatihan dan anggaran pengembangan dengan laba perusahaan. 4. Peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai sebab tidak berpengaruhnya anggaran pelatihan dengan laba perusahaan dan kinerja tidak memoderasi antara anggaran pelatihan dengan laba perusahaan.

105 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggarini Anggaran Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Al amin, Soffa Fauzia Pengaruh Biaya Produksi Variabel Terhadap Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya). Tasikmalaya: Universitas Siliwangi Dani, Surya Wulan Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Air Bersih terhadap Laba Kotor pada PDAM Tirtanadi. Medan: USU Darsono dan Purwanti Penganggaran Perusahaan. Edisi 2. Mitra Wacana Media: Jakarta Dharmanegara, Ida Bagus Agung Penganggaran Perusahaan : Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu Dessler, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT.Indeks Puri Media Kembangan Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanum, Zulia Pengaruh Hutang Terhadap Laba Usaha Pada Pusat Penelitian Karet Tanjung Morawa Sumatera Utara. Medan: UMN Alwashliyah Harahap, Sofyan Syafri Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Medan: Rajawali Press. Hardiana, Prasanti Mengolah Data Statistik Dengan Menggunakan SPSS. Bandung: UNIKOM

106 Hardianto, Rika Kharlina Ekawaty, Cherrya Dhia Wenny Pengaruh Penetapan Tingkat Suku Bunga Deposito dan Kredit Mikro Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank Rakyat Prabumegah Kencana. Palembang: STIE MDP Haruman, Tendi, Sri Rahayu Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu Herawati, Jajuk dan Sunarto Anggaran Perusahaan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: AMUS dan UST Press. Itasabella Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Medan: USU Jackson, Susan E, Randall S Schuler dan Steve Werner, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, Amstrong Principles Of Marketing. Edisi Ketigabelas. New Jersey. Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall. Kaswan Pelatihan dan Pengembangan Untuk Meningkatkan Kinerja SDM, Edisi Satu. Bandung: Alfabeta Mondy, R. Wayne Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Munandar, M Budgeting Penganggaran, Perencanaan Lengkap untuk Membantu Manajemen. Jakarta: PT. Grafindo Persada Nafarin, M Penganggaran Perusahaan, Edisi Keitga. Jakarta: Salemba Empat Nawawi, Hadari Perencanaan Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nasution, Beti Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis, Cetakan Pertama. Medan: Fisip USU Press Nur Indriantoro Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan 2. Yogyakarta: BPFE

107 Octarizza Pengaruh Anggaran Penjualan dan Biaya Operasional sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Laba pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan. Medan: USU Pebriyanti Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional terhadap Laba Bersih Dengan Perputaran Persediaan Sebagai Variabel Pemoderasi. Tanjung Pinang: UMRAH Rowley, Jenifer The Four Cs of Customer Loyalty. University of Wales, UK: Emerald Group Publishing Limited. Sedarmayanti Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama Simamora, Henry Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta Siregar, Ir. Syofian Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana. Sitepu, Karianto Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Penjualan Sepeda Motor Pada PT. Capella Dinamik Nusantara Kutacane. Medan: Sitorus, Ayuning Untari Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar DI BEI. Medan: Stice, Earl K, James D. Stice, K. Fred Skousen Akuntansi Intermediette, Edisi Keenam Belas, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono Metode Untuk Penelitian Bisnis, Edisi Dua Belas. Badung: CV. Alfabeta Sugiyono Memahami Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

108 Wild, John, K.R. Subramyam, dan Robert F. Hasley Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Jakarta: Salemba Empat. Link Website:

109 Lampiran 1 No Anggaran Anggaran Penjualan Pengembangan Total Penjualan Laba Bersih 1 21,756,000 13,371,000 31,403,234, ,272, ,400,000 21,300,000 36,659,798, ,993, ,200,000 19,500,000 27,148,099, ,470, ,450,000 23,000,000 42,196,131, ,913, ,500,000 6,500,000 2,258,585, ,065, ,530,000 19,800,000 14,208,507, ,780, ,446,000 2,815,000 8,436,373,620 62,921, ,350,000 18,450,000 23,581,337, ,224, ,250,000 7,500,000 25,152,657, ,545, ,245,000 17,500,000 41,769,381, ,185, ,100,000 15,000,000 33,659,687, ,738, ,530,000 22,100,000 38,840,503, ,025, ,500,000 16,100,000 15,021,442, ,655, ,450,000 15,800,000 31,505,915, ,448, ,500,000 8,000,000 2,459,912, ,792, ,500,000 15,000,000 8,709,554, ,692, ,200,000 4,500,000 13,120,473, ,549, ,000,000 15,000,000 14,862,960, ,821, ,000,000 22,500,000 25,603,120, ,313, ,500,000 21,500,000 43,446,330, ,887, ,000,000 16,500,000 39,746,747, ,073, ,350,000 15,750,000 35,552,031, ,678, ,275,000 14,300,000 14,333,288, ,713, ,750,000 18,000,000 42,087,195, ,800, ,200,000 8,500,000 3,014,740, ,191, ,550,000 16,250,000 9,560,941, ,021, ,500,000 6,750,000 17,890,579, ,819, ,600,000 16,200,000 22,387,292, ,551, ,750,000 25,300,000 32,334,238, ,884, ,450,000 30,000,000 65,125,910,188 1,913,507,694

110 Lampiran 2 Hasil Output SPSS Sebelum Moderasi Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Y N Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

111 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 X a. Dependent Variable: Y X Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

112 Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Uji Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X a. Dependent Variable: Y X Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression b 1 Residual Total a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

113 Lampiran 3 Hasil Output SPSS Setelah Moderasi Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z N 30 Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Absolute.121 Most Extreme Differences Positive.121 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.662 Asymp. Sig. (2-tailed).773 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Anggaran Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari anggaran. Pengertian dari anggaran menurut Dharmanegara (2010:2) adalah suatu rencana yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN TENURE

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN TENURE SKRIPSI ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN TENURE AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG DENGAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TANTI DINITA

SKRIPSI OLEH TANTI DINITA SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH, DIVIDEN, ARUS KAS BEBAS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN MODAL KERJA BERSIH TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan) OLEH NAOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH NILAI PERSEDIAAN TERHADAP VALUE OF FIRM DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH NILAI PERSEDIAAN TERHADAP VALUE OF FIRM DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI ANALISIS PENGARUH NILAI PERSEDIAAN TERHADAP VALUE OF FIRM DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI) Oleh : FEISAL YUSUF SIREGAR

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH GRACE D C PURBA 100503080 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun Oleh: ARI BURJU 090503067 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD SKRIPSI PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PT. PEGADAIAN PERSERO KANWIL

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE

PENGARUH EARNING PER SHARE SKRIPSI PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

SKRIPSI PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO SKRIPSI PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETUR N SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: SAMUEL FRANKY SIMANJUNTAK

SKRIPSI OLEH: SAMUEL FRANKY SIMANJUNTAK SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA), DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh :

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh : SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA Oleh : MEGA PUSPITA SARI 120522034 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : ASTRID SITEPU

SKRIPSI OLEH : ASTRID SITEPU SKRIPSI PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPUTUSAN INVESTASI, KOMITE AUDIT, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OLEH

SKRIPSI PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPUTUSAN INVESTASI, KOMITE AUDIT, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OLEH SKRIPSI PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPUTUSAN INVESTASI, KOMITE AUDIT, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OLEH CHRISTOPHER T B N 140522079 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH NILAI PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP BURSA EFEK INDONESIA OLEH SYAFFAN CHAIR SUKRI

SKRIPSI PENGARUH NILAI PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP BURSA EFEK INDONESIA OLEH SYAFFAN CHAIR SUKRI SKRIPSI PENGARUH NILAI PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SYAFFAN CHAIR SUKRI 100503177 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : IRMA SYAFITRI TARIGAN 090503076

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : DERI STEPANUS TARIGAN

SKRIPSI OLEH : DERI STEPANUS TARIGAN SKRIPSI PENGARUH KUALITAS AUDIT, KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : DERI STEPANUS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI INSPEKTORAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DIVIDEND POLICY, CASH HOLDINGS, PROFITABILITY, DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP

SKRIPSI PENGARUH DIVIDEND POLICY, CASH HOLDINGS, PROFITABILITY, DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP SKRIPSI PENGARUH DIVIDEND POLICY, CASH HOLDINGS, PROFITABILITY, DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP FIRM VALUE PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH JESSY A MAHA 120503126

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS,TINGKAT HUTANG,INTENSITAS ASET TETAP DAN INTENSITAS PERSEDIAAN

SKRIPSI PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS,TINGKAT HUTANG,INTENSITAS ASET TETAP DAN INTENSITAS PERSEDIAAN SKRIPSI PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS,TINGKAT HUTANG,INTENSITAS ASET TETAP DAN INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH Desi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GALUH SOMARA. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH : GALUH SOMARA. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN, NILAI PERSEDIAAN, DAN PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2011 OLEH

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) TERHADAP LABA USAHA HOME INDUSTRY AL-BAROKAH OLEH DIAH PUJI ASTIKA

SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) TERHADAP LABA USAHA HOME INDUSTRY AL-BAROKAH OLEH DIAH PUJI ASTIKA SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) TERHADAP LABA USAHA HOME INDUSTRY AL-BAROKAH OLEH DIAH PUJI ASTIKA 110503131 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI OLEH MUHAMMAD PRATAMA RAZID

PROPOSAL SKRIPSI OLEH MUHAMMAD PRATAMA RAZID PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PUBLIKASI SUSTAINABILITY REPORT (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2014) OLEH

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH RETNO PRATIWI

SKRIPSI PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH RETNO PRATIWI I SKRIPSI PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA SKPD PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH RETNO PRATIWI 100522013 DEPARTEMEN STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RIZKY HARTAWAN NATANAEL PURBA

SKRIPSI OLEH RIZKY HARTAWAN NATANAEL PURBA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL, ALOKASI BELANJA MODAL, KETERGANTUNGAN KEUANGAN DAERAHTERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BCA CABANG MEDAN OLEH

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BCA CABANG MEDAN OLEH SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BCA CABANG MEDAN OLEH ROHAYA NASUTION 080503039 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN TRANSPARANSI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH : FRANDRIEK KENANGAN PUTRA ZEBUA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH : MARTHA AGUSTINA SIMAMORA 090503058 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RISIKO KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH DANIEL BUTAR BUTAR 080503124 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH YOHANNA HOSIANNA NAIBORHU

SKRIPSI OLEH YOHANNA HOSIANNA NAIBORHU SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RELATED PARTY TRANSACTION (RPT) DAN TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH YOHANNA HOSIANNA NAIBORHU

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, ARUS KAS OPERASI, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH WILLIANOVE 090503053 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH LIVIA ANGELICA WIRAWAN

SKRIPSI OLEH LIVIA ANGELICA WIRAWAN SKRIPSI PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2015

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, DEBT TO ASSET RATIO

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, DEBT TO ASSET RATIO SKRIPSI PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN, TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG, DEBT TO ASSET RATIO, DAN INTEREST RATE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH WINDA BAGUS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Khairunnisa Asri

SKRIPSI OLEH. Khairunnisa Asri SKRIPSI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN UKURAN PERUSAHAANTERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Khairunnisa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: MARIA FRANSISCA

SKRIPSI. Oleh: MARIA FRANSISCA SKRIPSI PENGARUH INVENTORY TURNOVER RATIO, ACCOUNT PAYABLE TOCOST OF GOODS SOLD RATIO, NET WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET RATIO, DAN DEBT RATIO TERHADAP GROSS PROFIT MARGIN Oleh: MARIA FRANSISCA 110503227

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN WORKING CAPITAL TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh NOVIA ANGGRAINI S 090503292 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI OLEH YEFTA JANUAR PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROPOSAL SKRIPSI OLEH YEFTA JANUAR PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH AUDIT MANAJEMEN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. UNIT BERASTAGI DAN UNIT SARIBU

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH KONDISI FINANCIAL DISTRESS SKRIPSI PENGARUH KONDISI FINANCIAL DISTRESS, CORPORATE GOVERNANCE, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015)

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH SKRIPSI PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH SATRIA BINTORO BARUS 080503139 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : VIVI H

SKRIPSI PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : VIVI H SKRIPSI PENGARUH LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMENT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : VIVI H 090503316 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

OLEH LATIFA HANNUM PASARIBU

OLEH LATIFA HANNUM PASARIBU SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI DAN PENGETAHUAN TENTANG PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, FREE CASH FLOW

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, FREE CASH FLOW SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, FREE CASH FLOW DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH SURYA FAJAR PUTRA

SKRIPSI OLEH SURYA FAJAR PUTRA SKRIPSI PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN LEVERAGE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH BAGINDA YUNICO ARNENDO POHAN

SKRIPSI OLEH BAGINDA YUNICO ARNENDO POHAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012 2015 OLEH BAGINDA YUNICO ARNENDO POHAN 150522114

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH

SKRIPSI PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SKRIPSI PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Liza Nadira 100503200 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI OLEH EKO CANDRA SIDABUKKE

PROPOSAL SKRIPSI OLEH EKO CANDRA SIDABUKKE PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA), DANA PERIMBANGAN, DAN LUAS WILAYAH TERHADAP BELANJA LANGSUNG PADA PEMERINTAH PROVINSI DI INDONESIA PERIODE 2012-2014 OLEH EKO CANDRA SIDABUKKE

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA OLEH SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA OLEH DESI APRIYANI 090503025 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH SEPTY NOVA PURBA PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SKRIPSI OLEH SEPTY NOVA PURBA PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 SKRIPSI ANALISIS PENGARUHKINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ANTARA PERUSAHAAN BUMN KEUANGAN DENGAN BUMN NON KEUANGAN PERIODE 2012-2015 (STUDI KASUS PT BANK MANDIRI, Tbk DAN PT ANEKA TAMBANG, Tbk)

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING

SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSET (ROA) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Isnan Zakaria Lubis

SKRIPSI OLEH. Isnan Zakaria Lubis SKRIPSI PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENGEMBANGAN MUTU KARYAWAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM YANG

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

SKRIPSI PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED SKRIPSI PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA), DAN BOARD INDEPENDENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH RIONATA SIDABUTAR 090503085 PROGRAM

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN ACCOUNTING, ADMINISTRASI DAN UMUM PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI SUMATERA UTARA OLEH SOFIA

Lebih terperinci

PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN

PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN SKRIPSI PENGARUH AUDIT FEE, NON-AUDIT SERVICE, PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN O L E H ADRYAN SINGARIMBUN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( )

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( ) SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2009-2011) OLEH DIAN FAQIH SUMARLI 090503203 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMETERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMETERA UTARA OLEH SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMETERA UTARA OLEH MIRA ANNISYAH HARAHAP 110522098 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KINERJA LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

SKRIPSI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KINERJA LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KINERJA LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI S1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR INDUSTRI DAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2010-2014 OLEH

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH ELIDA KRISTIANI SIHOTANG

SKRIPSI OLEH ELIDA KRISTIANI SIHOTANG SKRIPSI PENGARUH DEFERRED TAX LIABILITIES, DEFERRED TAX ASSET DAN AKRUAL TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH ELIDA KRISTIANI SIHOTANG 130522078

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : FAISAL ARSYAD

SKRIPSI OLEH : FAISAL ARSYAD SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PULP DAN KERTAS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : FAISAL

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI OLEH HANNA G.M.L.TORUAN 120503237 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE OLEH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE OLEH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2011 OLEH MUHAMAD RUBBY 070503170 PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH :

SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : DEWITA PRATIWI 110503126 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TESA CLOUDIAH

SKRIPSI OLEH TESA CLOUDIAH SKRIPSI PENGARUH DANA BAGI HASIL, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH MELISA ZURIANI HASIBUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

SKRIPSI OLEH MELISA ZURIANI HASIBUAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM REWARD DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI PT. OLAGAFOOD INDUSTRY TANJUNG MORAWA, SUMATERA UTARA OLEH MELISA ZURIANI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH AMBROCIUS TARIGAN

SKRIPSI OLEH AMBROCIUS TARIGAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA OLEH

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH GARRY EDWARD FERDYAN

SKRIPSI OLEH GARRY EDWARD FERDYAN SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN SUB SEKTOR BATU BARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH GARRY EDWARD FERDYAN

Lebih terperinci

PENGARUH AUDIT COMMITTEE

PENGARUH AUDIT COMMITTEE SKRIPSI PENGARUH AUDIT COMMITTEE, UKURAN PERUSAHAAN PROFITABLITY TERHADAP VOLUNTARY DISCLOSURE DENGAN UKURAN KAP SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: GABRIEL HENRY WILLY CHOANDY

SKRIPSI OLEH: GABRIEL HENRY WILLY CHOANDY SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI AUDITOR DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH: GABRIEL HENRY WILLY CHOANDY 060522167 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : ADRIAN FALANDA PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SKRIPSI OLEH : ADRIAN FALANDA PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 SKRIPSI PENGARUH CAR (CAPITAL ADEQUACY RATIO), FDR (FINANCING TO DEPOSIT RATIO), DAN NPF (NON PERFORMING FINANCING) TERHADAP RETURN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH PERIODE 2010-2014

Lebih terperinci

PENGARUH EARNINGS PER SHARE

PENGARUH EARNINGS PER SHARE SKRIPSI PENGARUH EARNINGS PER SHARE (EPS), PRICE TO BOOK VALUE (PBV), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN PRICE EARNINGS RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH MHD. TRI PRAYOGO

SKRIPSI OLEH MHD. TRI PRAYOGO SKRIPSI PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA BARAT OLEH MHD. TRI PRAYOGO 110503127

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH SURIATI SITORUS PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

SKRIPSI OLEH SURIATI SITORUS PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ( PERIODE TAHUN 2009-2013) OLEH SURIATI SITORUS 120522144 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : ELISABELLA TAMBUNAN

SKRIPSI OLEH : ELISABELLA TAMBUNAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM MANAJEMEN TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: JUWITA

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM MANAJEMEN TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: JUWITA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM MANAJEMEN TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV OLEH: JUWITA 080503075 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Artha Febriaty G M

SKRIPSI OLEH. Artha Febriaty G M SKRIPSI PENGARUH NOPAT, BIAYA MODAL, DAN GOODWILL IMPAIRMENT LOSS TERHADAP NILAI TAMBAH EKONOMIS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH Artha Febriaty G M 100503091 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH LIKUIDITAS DAN MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012 OLEH YESSY DEBORA S 100503198

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Eric Darmawan

SKRIPSI OLEH. Eric Darmawan SKRIPSI ANALISIS PENGARUH MULTINATIONALITY, PEMANFAATAN TAX HAVEN, PEMOTONGAN PAJAK (WITHHOLDING TAXES), KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN KOMITE AUDIT TERHADAP PRAKTIK THIN CAPITALIZATION PADA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH. Yunita Sinurat

SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH. Yunita Sinurat 1 SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH Yunita Sinurat 110522182 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LADIES DAHLIA. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH: LADIES DAHLIA. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG DENGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Jungjung U M Manurung 060503208 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH EVA FRANSISKA SITEPU 100522030 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH MAISYARAH DWI PUTRI

SKRIPSI OLEH MAISYARAH DWI PUTRI SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS DENGAN PENGUNGKAPAN SUKARELA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH VESTRY ARTA SEMBIRING

SKRIPSI OLEH VESTRY ARTA SEMBIRING SKRIPSI PENGARUH AUDIT TENURE, INDEPENDENSI AUDITOR, RASIO HUTANG, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DISCRETIONARY ACCRUALS PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH SILVIA DEWI YAPUTRI

SKRIPSI OLEH SILVIA DEWI YAPUTRI SKRIPSI PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH SORAYA ULFA POHAN 100503174 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2011

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH AUDIT TENURE DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA

SKRIPSI PENGARUH AUDIT TENURE DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA SKRIPSI PENGARUH AUDIT TENURE DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH JENNY KIELSAN

SKRIPSI OLEH JENNY KIELSAN SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2014 OLEH JENNY KIELSAN 110503275

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH SINAR M. SIMAMORA

SKRIPSI OLEH SINAR M. SIMAMORA SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN LABA, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN MEDIA EXPOSURE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR, FIRM SIZE, LEVERAGE,

SKRIPSI PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR, FIRM SIZE, LEVERAGE, SKRIPSI PENGARUH SPESIALISASI AUDITOR, FIRM SIZE, LEVERAGE, AUDITOR SWITCHING, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT SKRIPSI ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2009 2013) OLEH

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN LABA PADA TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH

SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN LABA PADA TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN LABA PADA TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH MAYA RAHMADANI 100522043 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL MODERATOR

SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL MODERATOR SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL MODERATOR (Studi Empiris Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Sumatera

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : WINDRA BAREN DASDO PININDO SARAGIH

SKRIPSI OLEH : WINDRA BAREN DASDO PININDO SARAGIH SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : WINDRA BAREN DASDO PININDO SARAGIH 140522165

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT PARITOHAN-PORSEA OLEH

SKRIPSI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT PARITOHAN-PORSEA OLEH SKRIPSI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT PARITOHAN-PORSEA OLEH FRANSEN JONATHAN T 090522093 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH NOVENTUS MUNTHE PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SKRIPSI OLEH NOVENTUS MUNTHE PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 SKRIPSI PENGARUH KUALITAS AUDIT, JENIS OPINI AUDIT, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH NOVENTUS MUNTHE 140522025

Lebih terperinci

SKRIPSI KINERJA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI KINERJA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI KINERJA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH MINDO FEBRIANA SIAGIAN 090503303 PROGRAM STUDI STRATA-1

Lebih terperinci