GRANT OF SILK WORMS FEED (Tubifex sp) AND GOLDEN SNAIL (Pomacea canaliculata, L) ON GOING CONCERN AND GROWTH OF SEED GOLDFISH KOI (Cyprinus carpio, L)

Transkripsi

1 GRANT OF SILK WORMS FEED (Tubifex sp) AND GOLDEN SNAIL (Pomacea canaliculata, L) ON GOING CONCERN AND GROWTH OF SEED GOLDFISH KOI (Cyprinus carpio, L) Aprizal Nazora 1), M.Amri 2), Dahnil Aswad 2) 1) Department of Aquaculture,Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Bung Hatta University, Padang 2) Lecturer Faculty of Fisheries and Marine Sciences Bung Hatta University, Padang ABSTRACT This study aims to determine the effect of feeding silk worms (Tubifex sp) and Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) on the survival and growth of fish seed Mas Koi (Cyprinus carpio, L). This study was conducted in March-May 2015 in Integrated Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Bung Hatta, Padang. The method used in this study is the experimental method with a completely randomized design (CRD) 3 treatments and 4 replicates. Treatment A (Giving Sutra worm (Tubifex sp), treatment B (Feeding Keong Mas (Pomacea canaliculata, L), and treatment C (Giving Sutra worm (Tubifex sp) and Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). From observations obtained an average survival rate of 100% at each treatment. Being the average weight of the highest absolute growth shown in the treatment of A (7.05 g) is feeding Sutra worm (Tubifex sp) and followed by treatment of C (4.44 g) is feeding a mixture of silk worms (Tubifex, sp) and Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) and the lowest was in treatment B (3.19 g) is by feeding the form Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). The average length of the absolute highest growth seen in the treatment of A (4.41 cm) that is feeding Sutra worm (Tubifex sp), followed by treatment of C (3.38 cm) that is feeding a mixture of silk worms (Tubifex, sp) and Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) and the lowest was treatment B (2.90 cm) that is by feeding the form Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Keywords: Goldfish koi, Feed Natural, Survival, Growth

2 PEMBERIAN PAKAN CACING SUTRA (Tubifex sp) DAN KEONG MAS (Pomacea canaliculata L) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOI (Cyprinus carpio, L) Aprizal Nazora 1), M.Amri 2), Dahnil Aswad 2) 1) Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang 2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang aprizal.nazora@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian pakan Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2015 di Laboratorium Terpadu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan A (Pemberian Cacing Sutra ( Tubifex sp), perlakuan B (Pemberian pakan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L), dan perlakuan C (Pemberian Cacing Sutra ( Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Dari hasil pengamatan didapatkan ratarata tingkat kelangsungan hidup sama yaitu 100% setiap perlakuan. Sedangkan rata-rata Pertumbuhan berat mutlak tertinggi diperlihatkan pada perlakuan A ( 7,05 gr) yaitu pemberian pakan Cacing Sutra (Tubifex sp) dan diikuti perlakuan C (4,44 gr) yaitu pemberian pakan campuran antara Cacing Sutra (Tubifex, sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) dan yang terendah terdapat pada perlakuan B (3,19 gr) yaitu dengan pemberian pakan berupa Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Rata-rata pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terlihat pada perlakuan A (4,41 cm) yaitu pemberian pakan Cacing Sutra ( Tubifex sp), diikuti oleh perlakuan C (3,38 cm) yaitu pemberian pakan campuran antara Cacing Sutra ( Tubifex, sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) dan yang terendah adalah perlakuan B (2,90 cm) yaitu dengan pemberian pakan berupa Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Kata kunci :Ikan Mas koi, Pakan Alami, Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Budidaya ikan hias air tawar ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias, banyak pula yang menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan memasarkan ikan hias yang jenisnya bermacam macam. Permasalahan diatas sangat dipengaruhi oleh aspek budidaya ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang dilakukan oleh pembudidaya ikan baik skala rumah tangga, UPR (Usaha Perikanan Rakyat) maupun Balai Benih Ikan milik pemerintah sendiri. Berbagai aspek budidaya yang dimaksud seperti penguasaan teknik pemijahan, pembenihan hingga pembesaran ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang sangat menentukan keberhasilan budidaya. Penguasaan teknik tersebut menjadi mutlak dalam mengembangkan usaha budidaya khususnya ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L), sehinnga diperlukan dasar pengetahuan, wawasan maupun keterampilan untuk melakukannya. Pada dasarnya ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) adalah hewan pemakan segalanya (omnivora), karena itu dapat diberikan makanan apa saja. Makanan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) dapat diberikan dalam bentuk pakan alami maupun berbentuk pelet. Makanan alami diperoleh dari sayuran dan binatang yang ada disekitar. Untuk menunjang pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) dapat diberikan pakan berupa Cacing Sutra (Tubifex sp), Ulat Hongkong, Bekicot, Udang dan Daphnia. Kandungan makanan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang digunakan untuk pertumbuhan harus memiliki kandungan protein yang tinggi. Bibit ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) sudah dapat diberi pakan berupa Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) yang sudah dicincang serta tentu saja yang berkualitas baik. Cacing Sutra (Tubifex sp) merupakan pakan alami yang paling disukai oleh ikan air tawar. Cacing Sutra (Tubifex sp) sangat baik bagi pertumbuhan ikan air tawar karena kandungan proteinnya tinggi. Kandungan gizi Cacing Sutra (Tubifex sp) yaitu 57% protein, 13,30% lemak, 2,04% karbohidrat (Vincentius, 1992). Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) ini cukup potensial sebagai sumber protein dan kalsium untuk pakan ikan. Hasil uji proksimat dapat diketahui bahwa kandungan protein Keong Mas ( Pomacea canaliculata, L) bisa mencapai 40-60% (Susanto, 1993). Berdasarkan uraian di atas dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh perbedaan pemberian pakan Cacing Sutra 3

4 (Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pemberian pakan Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas (pomacea canaliculata, L) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman dalam perbedaan pemberian pakan terhadap pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang terbaik. MATERI DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2015 di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang. Materi Penelitian Bahan Bahan yang digunakan adalah benih ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L) yang berukuran 3-5 cm sebanyak ± 300 ekor,dengan padat tebar tiap wadah adalah 25 ekor. Pakan Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) yang akan diberikan kepada ikan uji. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: aquarium sebanyak 12 buah ukuran 45cm x 45cm x 30cm, aquarium di isi air sampai 20 cm untuk memelihara ikan uji. timbangan digital, mistar, sendok, dan seser untuk menangkap ikan uji. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen dengan langsung turun kelapangan, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Hipotesis dan Asumsi Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H0 : Pemberian pakan Cacing Sutra ( Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). H1 : Pemberian pakan Cacing Sutra ( Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup dan 4

5 pertumbuhan benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Asumsi-asumsi yang dikemukakan adalah : Pengaruh genetik ikan dianggap sama Pengaruh lingkungan dianggap sama Peluang ikan dalam mendapatkan pakan dianggap sama Perlakuan Perlakuan penelitian ini dimulai dengan benih berukuran 3-5 cm, dengan pemberian pakan dilakukan 3x sehari yaitu: pagi (08:00), siang (13:00), dan sore (18:00). Perlakuan terdiri dari 3 macam pemberian pakan yang berbeda. Ketiga perlakuan tersebut adalah: Perlakuan A:Pemberian pakan Cacing Sutra (Tubifex sp) 100%. Perlakuan B: Pemberian pakan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) 100%. Perlakuan C: Pemberian pakan campuran Cacing Sutra ( Tubifex sp) 50% dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) 50%. Prosedur Kerja 1. Benih yang digunakan pada penelitian ini yaitu benih ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L) yang ada di Labor Perikanan dan Ilmu Kelautan. 2. Akuarium yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu. Setelah itu dilakukan pengisian air setinggi 20 cm 3. Benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang siap untuk dipakai dimasukan kedalam masing masing akuarium sebanyak 25 ekor/ akuarium. 4. Sebelum diberikan ke ikan uji, daging Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) diblender terlebih dahulu, sedangkan untuk cacing sutra di potong - potong. Hal ini bertujuan agar sesuai dengan bukaan mulut ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) sehingga mudah untuk dikosumsi. 5. Pakan yang diberikan sebayak 7% dari biomassa bobot tubuh ikan. Pakan diberikan sebanyak 3 kali sehari. 6. Pengambilan data dilakukan setiap 15 hari sekali. Data berat diambil dengan menggunakan timbangan digital dan data panjang diambil dengan menggunakan kertas mm. 7. Untuk menjaga kualitas air setiap hari dilakuan penyiponan. Penukaran air dilakukan setiap tiga hari sekali. 5

6 8. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Parameter Yang Diamati Tingkat Kelangsungan Hidup (Survival Rate) Menurut Effendi (1997), tingkat kelangsungan hidup / survival rate dapat dihitung dengan menggunakan rumus : = % Ket : SR : Survival Rate / Tingkat kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah ikan akhir penelitian ( ekor ) No : Jumlah ikan awal penelitian ( ekor) Pertambahan Berat Mutlak Menurut Effendi (1997), pertumbuhan ikan diukur dengan menggunakan rumus pertumbuhan berat mutlak: W = Wt Wo Keterangan: W : Berat Mutlak ikan (gram) Wt : Berat rata-rata ikan pada akhir penelitian (gram) Wo : Berat rata-rata ikan pada awal penelitian (gram) Pertambahan Panjang Mutlak Nilai pertumbuhan panjang mutlak dapat di hitung dengan menggunakan rumus dari Effendi (1997), yaitu : Lm = Lt Lo Keterangan : Lm : Panjang mutlak ikan (cm) Lt : Panjang rata rata ikan akhir penelitian (cm) Lo : Panjang rata rata iikan awal penelitian (cm) Analisa Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis variannya dengan sidik ragam menurut RAL, jika Fhitung < Ftabel 95%, berarti tidak ada pengaruh nyata dari pemberian jenis pakan alami yang berbeda berupa Cacing Sutra ( Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L). Bila Fhitung > F tabel 95%, berarti ada pengaruh nyata dari pemberian jenis pakan alami yang berbeda berupa Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L). H o ditolak dan H 1 diterima, dilanjutkan dengan uji DMRT untuk melihat pengaruh antar perlakuan. Kualitas Air Pengamatan parameter kualitas air dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Parameter yang di ukur antara lain : 6

7 Oksigen terlarut diukur dengan DO meter. Suhu air diukur dengan termometer. ph air diukur dengan Kertas Lakmus. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelangsungan Hidup Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) Kelangsungan hidup yang dimaksud di sini adalah jumlah ikan yang dapat bertahan hidup selama penelitian. Dari data hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kelangsungan hidup dengan perlakuan pemberian pakan alami yang berbeda mempunyai tingkat kelangsungan hidup benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) selama 60 hari pemeliharaan tidak mengalami penurunan pada masingmasing perlakuan dengan kisaran 100%. Dari hasil analisis varians tingkat kelangsungan hidup benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang diberi perlakuan pada saat pemeliharaan menunjukkan hasil yang sama yaitu tidak ada yang mengalami kematian, sehingga perlakuan pemberian pakan yakni Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas ( Pomacea canaliculata, L) tidak mempunyai pengaruh nyata (P > 0,05) terhadap kelangsungan hidup benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Hal ini diduga karena benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) dapat memanfaatkan pakan yg diberikan dengan baik. Serta bahan pakan berupa pakan alami yang diberikan dalam keadaan segar sehingga tidak mempengaruhi terhadap kualitas air media pemeliharaan. Hal ini didukung dengan pendapat Dwi dalam Adrian (1998) bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi mortalitas benih adalah ketersediaan makanan baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi laju kelangsungan hidup ikan. Pada saat penelitian nilai kualitas air media pemeliharaan masih tergolong normal, hal ini juga diduga yang mendukung tinggi nya tingkat kelangsungan hidup ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Sesuai dengan pendapat Effendi dalam Veni (2007) bahwa tingginya mortalitas disebabkan oleh faktor lingkungan yang tidak sesuai seperti ph perairan, suhu, tidak tersedianya pakan serta kerusakan fisik akibat penanganan yang kurang hati- hati selama pemeliharaan. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L) mencapai nilai 100% pada setiap perlakuan juga menunjukan bahwa tidak ada pengaruh padat penebaran dan juga kualitas air pada saat pemeliharaan benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) selama 60 hari. Menurut Effendie (1997), bahwa kelangsungan hidup ikan disebabkan oleh 7

8 banyak faktor, salah satunya padat tebar ikan yang terlalu tinggi. Padat tebar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan dalam persaingan gerak, dan konsumsi oksigen. Kelangsungan hidup dapat digunakan sebagai parameter untuk mengetahui toleransi dan kemampuan hidup ikan dalam suatu populasi dengan melihat mortalitas ikan. Pertumbuhan Berat Mutlak Pertumbuhan berat mutlak adalah berat akhir ikan dikurangi berat awal ikan. Data hasil pertumbuhan berat mutlak dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan rata rata hasil berat mutlak dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 1. Rata Rata Pertumbuhan Perlakuan Berat Mutlak Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) (gram) Ulangan Jumlah Rataan A 6,74 3,2 4,23 6,97 28,18 7,05 a B 7,77 3,21 5,38 2,72 12,75 4,19 b C 6,7 3,62 4,01 2,72 17,76 4,44 c TOTAL 58,69 Keterangan: A : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) B : pemberian pakan keong mas (Pomacea canaliculata, L) C : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) dan keong mas (Pomacea canaliculata, L) Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa berat rata rata ikan terlihat berbeda, pertambahan berat mutlak tertinggi selama penelitian terdapat pada perlakuan A (7,05 gr), di ikuti perlakuan C ( 4,44 gr) dan perlakuan B (4,19 gr). Untuk melihat laju pertumbuhan berat mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) selama masa pemeliharan 60 hari dijelaskan dalam grafik pertumbuhan berikut : Pertumbuhan Berat Mutlak (gr) Hari 5 0 Keterangan: A : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) B : pemberian pakan keong mas (Pomacea canaliculata, L) C : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) dan keong mas (Pomacea canaliculata, L) Gambar 1. Grafik Laju Pertumbuhan Berat Mutlak Ikan Mas Koi (gr) Berdasarkan hasil analisis varians pertumbuhan berat mutlak dari perlakuan pemberian pakan alami Caing Sutra (Tubifex sp) dan Keong Mas ( Pomacea canaliculata, L) pada pakan ikan Mas Koi 8

9 (Cyprinus carpio, L) menunjukan hasil berbeda sangat nyata ( P<0,01) terhadap pertumbuhan mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Pertumbuhan berat mutlak teringgi terdapat pada perlakuan A ( 7,05 gr) yaitu pemberian pakan berupa Cacing Sutra (Tubifex sp) kedua oleh perlakuan C (4,44 gr) yaitu p emberian pakan campuran antara Cacing Sutra (Tubifex, sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) dan yang terendah terdapat pada perlakuan B (3,19 gr) yaitu dengan pemberian pakan berupa Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Tingginya pertumbuhan berat mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) pada perlakuan A (7,05gr ) disebabkan benih ikan Mas Koi ( Cyprinus carpio, L) mempunyai respon yang baik dalam mengkonsumsi pakan alami cacing sutra (Tubifek sp) dan kandungan protein pada pakan alami Cacing Sutra ( Tubifex sp) lebih tinggi dari Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Berdasarkan komposisi pakan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) yang digunakan pada saat penelitian terdiri dari kandungan protein 51,8% dan lemak 13,61%, sedangkan Cacing Sutra (Tubifex sp) memiliki kandungan protein sebesar 57% dan kadar lemak 13,50%. Untuk perlakuan C memiliki berat mutlak tertinggi kedua disebabkan pakan yang diberikan masih ada campuran dari Cacing Sutra ( Tubifex sp) yang mempunyai protein lebih tinggi dibanding Keong Mas (Pomacea canaliculata, L). Dan perlakuan B yang hanya diberikan pakan berupa Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) memiliki pertumbuhan paling rendah. Sedangkan kebutuhan protein yang dibutuhkan benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) adalah %. Hasil penelitian Madinawati (2001) mengenai perbandingan pemberian pakan alami berupa Cacing Sutra (Tubifex sp) dan jentik nyamuk, menunjukan hasil pertumbuhan bobot mutlak tertinggi diperoleh pada pemberian Cacing Sutra (Tubifex sp) (3,26 g), kemudian pada pemberian jentik nyamuk (0,79 g). Menurut Hardjamulia dalam Fitriani (2004) pada ikan semah didapat semakin tinggi kadar protein pakan, pertumbuhan benih akan semakin baik. Nilai protein yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan larva terutama sekali pertumbuhan berat. Elmayani (2003) Karena protein berfungsi mengganti sel sel yang rusak, dimana protein yang di dapat dari makanan berubah menjadi jaringan atau daging. Dari hasil uji lanjut DMRT ( Lampiran 4 ) yang dilakukan menunjukan hasil perlakuan A berpengaruh nyata terhadap perlakuan B dan C, begitupun perlakuan B berpengaruh nyata terhadap perlakuan A dan C (P < 0.05). 9

10 Pertumbuhan Panjang Mutlak Pertumbuhan panjang mutlak adalah panjang akhir ikan dikurangi dengan panjang awal. Data pertumbuhan panjang mutlak hasil penelitian dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda dapat dilihat pada Lampiran 4. Sedangkan rata rata nya dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 2. Rata Rata Panjang Mutlak Ikan Mas Koi (cm) Selama Penelitian Pertumbuhan Panjang Mutlak (cm) Hari A B C Perlakuan Ulangan Jumlah Rataan A 4,47 2,37 3,37 4,57 17,62 4,41 a B 4,29 3,24 3, ,59 2,90 b C 4,29 2,98 2,92 3,42 13,5 3,38 b TOTAL 42,71 Keterangan: A : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) B : pemberian pakan keong mas (Pomacea canaliculata, L) C : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) dan keong mas (Pomacea canaliculata, L) Dari hasil rata rata pertumbuhan panjang mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus Carpio L) selama penelitian seperti terlihat pada Tabel 5, maka perlakuan yang mempunyai pertumbuhan panjang mutlak paling tinggi terlihat pada perlakuan A (4,41 cm), diikuti oleh perlakuan C ( 3,38 cm) dan yang terendah adalah perlakuan B (2,90 cm). Laju pertumbuhan panjang mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) selama masa pemeliharaan 60 hari dapat disajikan dalam bentuk grafik pertumbuhan sebagai berikut : Keterangan: A : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) B : pemberian pakan keong mas (Pomacea canaliculata, L) C : pemberian pakan cacing sutra (Tubifex sp) dan keong mas (Pomacea canaliculata, L) Gambar 2. Grafik Pertumbuhan Panjang Mutlak Ikan Mas Koi. Berdasarkan hasil analisis varians pertumbuhan berat mutlak dari perlakuan pemberian pakan alami yang berdeda pada pakan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) menunjukan hasil yang berbeda sangat nyata (P < 0,01) terhadap pertumbuhan panjang mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio L). Pertumbuhan berat mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan A (4,41 cm) yaitu pemberian pakan berupa Cacing Sutra (Tubifex sp), setelah itu perlakuan C (3,38 cm) yaitu pemberian pakan campuran Cacing Sutra ( Tubifex sp) dengan Keong Mas ( Pomacea 10

11 canaliculata, L), dan yang terendah pada perlakuan B (2,90 cm) yaitu pemberian pakan berupa Keong Mas (Pomacea canalicula, L). Pertumbuhan panjang mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang baik terlihat pada perlakuan A dengan pakan Cacing Sutra (Tubifex sp). Hal ini dikarenakan protein memiliki pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L), baik pertumbuhan berat mutlak maupun pertumbuhan panjang mutlak ikan tersebut. Lovell (1989), menyatakan ikan akan tumbuh apabila nutrisi yang diserap oleh tubuh ikan lebih besar dari jumlah yang diperlukan untuk memelihara tubuhnya. Hasil penelitian Tarigan (2014) Pertumbuhan panjang mutlak benih ikan botia menunjukkan hasil tertinggi yang diberi pakan Cacing Sutra ( Tubifex sp) dicampur pupuk kandang domba dimana rata-rata pertumbuhan panjang sebesar 1.02 cm. Dari hasil uji lanjut DMRT ( Lampiran 5 ) yang dilakukan menunjukan hasil perlakuan A berpengaruh nyata terhadap perlakuan B dan C (P < 0.05). Sedangkan untuk perlakuan C B memberikan hasil yang tidak berpengaruh nyata (P<0,05). Kualitas Air Adapun kualitas air selama penelitian dilakukan terdapat pada Tabel berikut: Tabel 3. Pengukuran Parameter Kualitas Air No Parameter Satuan Baku Mutu Awal Akhir (sumber: Penelitian Penelitian 1 Suhu 0 C ph DO Ppm 5,6 5,4 5 a. Suhu Suhu pada media pemeliharaan berkisar antara o C kisaran suhu tersebut dapat dikatakan optimal untuk pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L). Suhu yang baik untuk tempat hidup ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) adalah terletak pada kisaran antara o C dan pertumbuhan akan menurun apabila suhu rendah dibawah 13 o C. pertumbuhan akan menurun dengan cepat dan nafsu makan akan berhenti jika suhu dibawah 5 o C (Narataka, 2012) b. ph Nilai ph selama penelitian adalah 7, sedangkan kisaran ph yang cocok untuk pertumbuhan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) adalah 6 9. Ikan akan mati 11

12 pada kondisi ph dibawah 4 untuk asam dan 11 untuk basa (Husni, 2012) c. DO Kadar oksigen terlarut (DO) pada media pemeliharan 5,4 5,6 mg/liter. Dalam hal ini kadar DO dalam media pemeliharan berada pada kisaran yang normal. Kadar oksigen terlarut (DO) yang optimal untuk kelangsungan hidup ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) berkisar antara 3,40 5,19 mg/liter, sedangkan DO yang mematikan ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) adalah 1,5 2,0 (Rudiyanti, 2009) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pemberian pakan alami berupa Cacing Sutra ( Tubifex sp) dan Keong Mas (Pomacea canaliculata, L) memberikan perngaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak dan pertumbuhan panjang mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidupnya. Petumbuhan berat mutlak dan panjang mutlak ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang tertinggi terdapat pada perlakuan A (7,05 gr dan 4,41 cm) yaitu dengan pemberian pakan Cacing Sutra ( Tubifex sp), kedua yaitu perlakuan C (4,44 gr dan 3,38 cm) dengan pemberian pakan campuran Cacing Sutra ( Tubifex sp) dengan Keong Mas ( Pomacea canaliculata, L), dan yang terendah terdapat pada perlakuan B (3,19 gr dan 2,90 cm). Saran Dari hasil penelitian ini dapat diberikan saran untuk menghasilkan kelangsungan hidup serta pertumbuhan panjang dan berat benih ikan Mas Koi (Cyprinus carpio, L) yang tinggi sebaiknya menggunakan pakan alami berupa Cacing Sutra (Tubifex sp). DAFTAR PUSTAKA Adrian, I Ketahanan Hidup Larva Ikan Bilih ( Mystacoleucus padangensis Blkr) Umur Hari Dengan Jangka Pemberian Nauplius Artemia Yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Bung Hatta. Padang. Effendi, H Mengenal Beberapa Jenis Koi. Kanisius. Yogyakarta., M.I Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor. Elmayani, M Penggantian Pakan Alami Spirulina sp dan Artemia salina Terhadap Laju Sintasan dan Pertumbuhan Larva Ikan Garing( Tor dorounensis, Blkr). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Bung Hatta. Padang. Fitriani, R Penentuan Kadar Protein Pakan Untuk Pertumbuhan dan Sintasan BEnih Ikan Garing ( Tor dorounensis, Blkr). Skripsi. Fakultas 12

13 Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Bung Hatta. Padang. Husni. H Uji Toksisitas Akut Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Ikan Mas (Cyprinus Carpio L) Skripsi Universitas Andalas. Padang. Lovell, Tom Nutrition and Feeding Of Fish. Second Edition. Kluwer Academic Publisher. London. 276 p. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Bung Hatta. Padang. Vincentius, A Peranan Tinggi Substrat Terhadap Kualitas Tubifex pada ketinggian Air Budidaya 6 cm. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 96 hal. Madinawati, Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus). Media Litbang Sulteng IV (2) : Narantaka, A. M. M Pembenihan Ikan Mas Javalitera. Jogjakarta Rudiyanti, S Pertumbuhan dan Survival Rate Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Pada Berbagai Konsentrasi Pestisida Regent 0,3 G.Sainten Perikanan.5 (1): Susanto, H. 2000; Mengubah Lahan Kritis Menjadi Kolam Produkt if Ikan Koi. Penebar Swadaya. Jakarta. Tarigan, RT Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Botia (Chromobotia macracanthus) Dengan Pemberian Pakan Cacing Sutera ( Tubifex sp.) yang Dikultur Dengan Beberapa Jenis Pupuk Kandang. Universitas Sumatera Utara. Medan. Veni F, V Pemberian Campuran Tepung Tubifex sp, dan Kapang Rhizopus oligosporus Sebahai Pakan Buatan Larva Gurame (Osphronemus gouramy Lac) Umur Hari. 13