Metabolit Sekunder Tumbuhan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Metabolit Sekunder Tumbuhan"

Erlin Iskandar
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Metabolit Sekunder Tumbuhan

2 Interaksi kimia tumbuhan dg serangga: Proses penemuan inang oleh serangga pemakan tumbuhan utk aktivitas makan /peneluran. Kimia tumbuhan dlm hub dg serangga fitofag: A. senyawa yg mempengaruhi respon tingkah laku serangga spt aktivitas makan & peneluran, B. senyawa yg mempengaruhi respon fisiologi serangga spt pertumbuhan & perkembangan.

3 Senyawa yg mempengaruhi tingkah laku serangga berdasarkan pengaruhnya pd respon sensori; a. Senyawa yg memberikan respon positif spt senyawa yg bersifat atraktan/penarik, b. Senyawa yg memberikan respon negatif spt senyawa yg bersifat repelen/penolak. Senyawa yg berperanan dlm mempengaruhi fisiologi serangga: a. Senyawa yg berfungsi sebagai sumber nutrisi utk pertumbuhan & perkembangan, penghambat proses fisiologi, & senyawa yg bersifat toksik/racun.

4 Metabolit sekunder: senyawa kimia tumbuhan yg tidak secara universal ditemukan pd semua tumbuhan tingkat tinggi, tp terbatas hnya pd taksa tertentu, atau terdapat pd taksa tumbuhan ttt dlm konsentrasi lebih tinggi dr pd yg lain serta tdk hubungan yg nyata yg berkaitan dg peranannya sebagai nutrisi utk serangga. Ms tidak memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Metabolit sekunder jg dihasilkan oleh kelompok mikroorganisme & herbivora. Awalnya waste product.

5 Ms tidak hnya toksik thd herbivora namun thd tumbuhan sendiri. Shg ms disimpan dalam jaringan tertentu dan dipisahkan dari sitoplasma atau kadangkala disimpan dlm bentuk yg tidak aktif. Atau mengikatnya secara kimia dg senyawa lain spt gula, protein utk menghasilkan seny tdk bahaya. Cara lain menyimpan secara utuh senyawa tsb (tanpa terikat dg senyawa lain) pd jaringan ttt. Beberapa senyawa alkaloid disekresikan & tersimpan dlm lateks/tersimpan dlm vakuola pd jaringan muda tumbuhan.

6 Nikotin diproduksi dlm bagian akar kemdian ditranlokasikan ke bagian atas tumbuhan dan sebagian disimpan dalam dinding sel. Konsentrasi tertinggi nikotin tdp pd xylem. Asam amino non protein sering terdeposit dalam biji. Pd daun tertentu, sel tunggal dimodifikasi mjd sel yg tdk aktif yg mgdg monoterpene. Trikom, epidermis, dinding sel mrpkan lokasi yg berasosiasi dg senyawa ms.

7 Ms tumbuhan yg berasosiasi dg jaringan & struktur tumbuhan yg spesifik Jaringan Senyawa kimia Tumbuhan Trikom Monoterpen Lamiaceae Trikom Sesquiterpen Solanaceae Trikom Glukosida flavonoid Solanaceae Waks Triterpen Asclepiadaceae Waks Fenol Rosaceae Epidermis Alkaloid quinolizidin Genista Dinding sel Tanin Banyak jenis Sel mati Tanin Tumbuhan berkayu Vakuola Glikosida sianogenik Banyak jenis Vakuola Alkaloid Banyak jenis Kelenjar minyak Furanokuomarin Citrus Kelenjar minyak Sesquiterpen Gossypium Lateks Di dan triterpene Euphorbiaceae Lateks Sesquiterpen lakton Asteraceae Lateks Alkaloid Euphorbiaceae

8 Ms tumbuhan yg berasosiasi dg jaringan & struktur tumbuhan yg spesifik Jaringan Senyawa kimia Tumbuhan Saluran resin Diterpen Gymnospermae Biji Asam amino non protein Leguminosae Kulit biji Furanokuomarin Pastinaca Batang Quinon Cinchona Alkaloid dpt tersimpan pd berbagai jaringan tumbuhan namun pd kelompok tumbuhan tertentu (family/genus yg sama) akan tersimpan pd jaringan yg sama. Demikian jg utk sesquiterpen, tannin, diterpen,

9 6 strategi tumbuhan memproduksi metabolit sekunder: a. Akumulasi toksin b. Menginduksi akumulas toksin c. Perlindungan secara kimiawi pd jaringan yg mudah rusak d. Pergeseran secara kimiawi selama pertumbuhan e. Perlindungan secara hormonal f. Variasi palatabilitas dalam tumbuhan Contoh; Alkaloid dengan rasa pahit dapat dijadikan sebagai perlindungan bagi tumbuhan terhadap serangan herbivora, walaupun alkaloid ttsb dijadikan sebagai atraktan bagi inang tumbuhan tsb.

10 Cucurbitacin: senyawa pengenal inang bagi spesies serangga lain yg menjadikan tumbuhan tersebut sebagai inang. Faktor lain yg memberikan perbedaan penerimaan atau penolakan sebagai inang yaitu perbedaan konsentrasi metabolit sekunder. Bagian tumbuhan yg berbeda akan meyimpan pd tingkat konsentrasi metabolit sekunder yg berbeda.

11 Klasifikasi & Sintesis Jaringan polidimensi: saling terhubungkannya jalur-jalur yg berbeda pd beberapa tempat dalam sintesis sebuah senyawa metabolit sekunder. Terbentuknya senyawa metabolit sekunder: A. terbentuk sejak awal /disesuaikan dg kebutuhan tumbuhan tsb. B. terbentuk utk merespon suatu keadaan yg didahului oleh factor penyebab. Tersimpannya beberapa metabolit sekunder pd jaringan ttt menunjukkan bhw senyawa metabolit sekunder tlh diproduksi dr awal oleh tumbuhan & disekresikan oleh tumbuhan jk diperlukan.

12 Kelompok metabolit sekunder tumbuhan Alkaloid Jumlahnya paling besar, Ada 1 atau lebih atom nitrogen pd senyawa siklik. Umumnya diturunkan dr beberapa senyawa asam amino spt lisin, tirosin, triptofan, histidine, ornitin. Nikotin diproduksi dr ornitin & asam nikotinik. Bebrapa tipe alkaloid: pirolizin, quinolizidin, tropolon, indol, morfin, quinolin, steroidal, tropan, piridin. Umumnya lebih toksik pd vertebrata, Berasa pahit, Contoh kokain (tanaman koka erythroxylon coca), atropine (atropa belladonna), morfin (papaver somniferum).

13 Fenolik Senyawa cincin aromatic yg mengandung 1 /lebih gugus hidroksi. Senyawa yg terdapat pd berbagai bagian tumbuhan, Cenderung larut dalam air, Tumbuh pd tanah yg miskin hara akan tinggi fenoliknya, Tipe fenolik: fenolik sederhana, flavonoid, koumarin, polimer fenol termasuk tannin. Lignin berfungsi sebagai bahan penyusun dinding sel,

14 Antosianin sebagai bahan pemberi warna bunga, Flavonoid sebagai pengatur pertumbuhan berbagai tumbuhan, Asam fenolik & tannin sebagai pelindung tanaman dr pathogen Sebagai penolak makan.

15 Terpenoid Senyawa yg terdapat pd berbagai bagian tumbuhan, Senyawa yg tipenya paling bervariasi, Asal senyawa terpenoid yaitu asam mevalonik, Grup terpenoid didasarkan pd unit isoprene, Monoterpenoid: senyawa volatile & banyak menjadi unsur utama pd minyak esensial, Monoterpenoid bertanggungjawab atas aroma khas tumbuhan, Monoterpenoid (10 karbon) spt geraniol, limonene, pinen, Sifat volatilnya sehingga sebagai penarik serangga ke inangnya,

16 Terpenoid Sesquiterpen (15 karbon), volatile spt gosipol (kapas), Sesquiterpen lakton pd asteraceae sebagai penolak makan serangga & antijuvenil hormone yaitu prekosen I & prekosen II (ageratum houstoniatum). Diterpen (20 karbon), dalam bentuk resin /lateks, Contoh diterpen, clerodendrin (clerodendrum), warburganol (warburgia), poligodial (polygonum) adalah senyawa bersifat antifiidan.

17 Terpenoid Triterpenoid (30 karbon), senyawa kompleks yg didasarkan pd 6 unit isoprene, Contoh: cucurbitacin, limonoid dan saponin, azadirachtin

18 Glukosida sianogenik Asam sianida (HCN), senyawa toksik dan tersimpan dalam tumbuhan dalam bentuk non toksik yg berikatan dg gula membentuk glikosida sianogenik. Contoh, singkong menghasilkan linnamarin. Pelepasan HCN krn ada aktivitas enzim tertentu yg terjadi karena ada proses pelukaan.

19 Asam amino non protein Asam amino non protein sbagai senyawa toksik tumbuhan. Leguminosae, Sebagai pelindung biji dari serangan herbivora & serangga, Kaya nitrogen, difungsikan sebagai sumber nitrogen pd masa perkecambahan. Tumbuhan yg tumbuh pd lokasi berbeda, musim berbeda, ekologi yg berbeda baik jenis metabolit sekundernya maupun konsentrasinya.

20 Serangga Hama

21 Terima kasih

dokumen-dokumen yang mirip

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda 4.1.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci Berdasarkan hasil penelitian