Kedatangan Yesus sebagai Raja. Sebuah telaah perikop Injil Matius

Transkripsi

1 Kedatangan Yesus sebagai Raja Sebuah telaah perikop Injil Matius BAB I PENDAHULUAN Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali masih menyimpan porsi yang cukup tinggi di kalangan orang Kristen. Selain itu kedatangan-nya ini menyimpan hal-hal yang menarik untuk diselidiki dari sudut pandang waktu maupun peristiwa-peristiwa dibelakangnya. Baik saat masa pra-kedatangan-nya, saat kedatangan maupun pasca-kedatangan-nya menyimpan banyak misteri di dalam Alkitab. Pertanyaan yang mungkin sangat menyimpan di benak setiap orang Kristen adalah kapan peristiwa kedatangan Yesus sebagai Raja akan tergenapi? Bagi setiap orang Kristen yang sudah diselamatkan pasti akan lebih meridukan peristiwa ini cepat tergenapi karena ada pengharapan kekal dan bahagia bersama-nya. Alkitab tidak memberitahukan secara pasti/tepat akan waktu kedatangan-nya sebagai Raja tergenapi. Tetapi bukan berarti tidak ada indikasi waktu maupun peristiwa yang menunjuk kepada pra-kedatangan-nya sama sekali. Oleh sebab itu penulis merasa terpacu untuk mempresentasikan apa yang telah diselidiki melalui kitab suci. Baik dari segi waktu, peristiwaperistiwa yang mengikutinya maupun hal-hal lainnya yang mungkin cukup membantu setiap orang yang ingin mengetahui lebih dalam perihal kedatangan Yesus yang kedua kali. Semua ini akan dibahas pada kesempatan kali ini.

2 BAB II KEDATANGAN-NYA YANG KEDUA II. A KEDATANGAN DI AWAN Sebelum kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja, terlebih dahulu terjadi fase kedatangan- Nya di angkasa mengangkat orang-orang percaya (1 Tes. 4:13-17). Alkitab mencatat cukup jelas penggambaran akan peristiwa ini dalam 1 Tesalonika 4 dan 1 Korintus 15. Latar belakang penulisan surat Paulus kepada Jemaat di Tesalonika adalah memberitahukan dengan jelas apa yang akan dialami dengan orang-orang percaya yang sudah meninggal ketika Tuhan datang kembali kelak. Sementara surat Paulus kepada Jemaat Korintus untuk memberitahukan suatu rahasia yang akan dialami oleh sebagian orang percaya yang masih hidup ketika Tuhan datang (Ay ). Perbedaan yang mendasar antara pengangkatan (kedatangan di awan) dengan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah pengangkatan orang percaya sebagai pembuka masa kesusahan besar, sementara kedatangan Kristus akan mengakhiri masa tersebut. Berikut adalah penggambaran akan fase pengangkatan: a. Kristus datang di angkasa (1 Tes. 4:16,17). b. Ia datang menjemput orang-orang kudus-nya (1 Tes. 4:16,17). c. Hal ini adalah suatu rahasia yang tersembunyi pada zaman PL(1 Kor. 15:51). d. Berlangsung dalam sekejap mata (1 Kor. 15:52). e. Terutama nampaknya mencakup gereja (1 Yoh.14:1-4, 1 Kor.15:51-58,1Tes.4:13-18).

3 f. Didahului kebangkitan orang-orang yang mati dalam Tuhan (1 Tes. 4:16-17). g. Tidak ada satu orang pun yang tahu kecuali Allah (Kis.1:7, Mat.24:36). Seperti dikatakan di atas bahwa fase pengangkatan sebagai pembukaan masa kesusahan besar yang akan menimpa orang yahudi (Zak. 12:1-3) karena kedegilan hati mereka yang tidak mau bertobat. Sesuai nubuatan Daniel, masa kesusahan itu akan berlangsung selama 7 tahun (Dan. 9:24-27). Kesusahan besar itu nampaknya akan menimpa bangsa-bangsa lain juga yang sebagiannya kelak akan bertobat oleh pelayanan saksi di masa itu (Wah. 7:4-14). Dalam Matius pasal 24 menjelaskan secara terpirinci akan 3 fase masa kesusahan Yakub itu: permulaan, pertengahan, dan akhir masa kesusahan. Masa itu disebut juga sebagai masa siksaan (Mat. 24:21,29). Kata siksaan berasal dari kata latin tribulum, suatu alat pertanian yang digunakan untuk memisahkan jagung dari kulit arinya.[1] Karena akar kata itu, masa kesusahan ini kemudian dikenal sebagai masa tribulasi. a. Permulaan masa kesusahan (Mat.24:4-14) Hal yang paling pertama diucapkan Tuhan Yesus adalah mengenai munculnya berbagai penyesat (Ay.4-5). Penyesat yang dimaksud tentu adalah Antikristus dan anak buahnya. Sangat disayangkan banyak orang Israel saat itu akan menerimanya bahkan menganggapnya sebagai penolong besar (Yoh. 5:43). Selanjutnya, akan timbul berbagai kekacauan, perang, bencana kelaparan, wabah penyakit di seluruh dunia (Ay. 6-13). Injil akan tersebar ke seluruh dunia melalui kesaksian Yahudi yang dimeteraikan Allah (Ay.14). Mereka terdiri atas hamba Allah yang sah dan sudah diselamatkan dari setiap suku Israel yang berjumlah dua belas (Why 7). Sangat mungkin mereka akan menyelamatkan berbagai bangsa di masa itu, tetapi

4 nampaknya kebanyakan mereka akan mengalami kesusahan dan penganiayaan (Ay.9). Di masa awal-awal kesusahan Antikristus akan mengadakan perjanjian yang berat bagi banyak orang (Israel). Tetapi setelah menjalani setengah masa itu ia akan melanggar janjinya dan melarang Israel memberikan kurban-kurban persembahan kepada Allah (Dan. 9:27). b. Pertengahan masa kesusahan (Mat. 24:15-22) Pada periode ini, nubuatan Daniel 9:24-27 akan terjadi. Nubuatan ini hanya akan menimpa orang-orang Yahudi (Ay.24). Antikristus bertindak seolah-olah berpihak pada Israel di masa awal kesusahan. Ia mengizinkan mereka membangun kembali Bait Allah dan berjanji untuk melindungi bangsa Israel dari musuh-musuh mereka. Tetapi setelah 3,5 tahun ia melanggar kesepakatan itu dengan memasuki Bait Allah orang Yahudi, menyatakan diri sebagai Allah, dan menuntut untuk disembah (2 Tes. 2:3-4, Why. 13). Sangat mungkin pelanggaran kesepakatan oleh Antikristus itu berhubungan dengan pernyerangan Rusia terhadap Israel (Yeh ).[2] Penyerangan ini akan dibantu oleh sekutu-sekutu magog (Yeh. 38:5,6), seperti: Iran (Persia), Afrika selatan (Etiopia), eropa timur (Gomer), Afrika utara (Libya), kozak di Rusia Selatan (Togarma). Kuda akan berperan dalam penyerbuan ini (38:15). Memang orang-orang Kozak selalu mengembangbiakkan kawanan kuda yang paling besar dan bagus dalam sejarah.[3] c. Akhir masa kesusahan (Mat. 24:23-44) Setelah masa 3,5 tahun ke atas, Antikristus mulai mengendalikan dunia dan memaksa manusia menyembahnya. Israel merasa dihianati dan tidak mau menyembahnya sehingga mengalami penganiayaan besar. Hampir seluruh dunia di bawah pimpinan Antikristus, akan berperang melawan Israel di harmagedon (Zak. 12). Bahkan di akhir masa 7 tahun itu,

5 Antikristus akan bersatu melawan Yesus yang datang dengan menunggang kuda putih bersama tentara kudus-nya (Why. 19:11-19). Israel akan terjepit. Tetapi kemudian mereka bertobat secara massal dan mengakui Yesus sebagai Mesias. Pada saat itulah Tuhan akan datang kembali, berpijak di bukit Zaitun (Zak. 14:4), membasmi pasukan Antikristus, dan mendirikan kerajaan- Nya di bumi selama 1000 tahun (Why. 20:1-5). Perlu diketahui bahwa pergerakan-pergerakan Antikristus saat ini tidak begitu terlihat (walaupun dapat dideteksi). Hal itu dikarenakan ada kuasa yang menahan Antikristus untuk bertindak (2 Tes.2:6). Penafsiran yang tepat terhadap perikop tersebut adalah orang-orang percaya PB/ Jemaat lokal. Ketika orang-orang percaya PB / Jemaat lokal diangkat maka tidak ada lagi orang benar di dunia. Saat itulah tidak ada yang menghalangi karya Iblis melalui Antikristus. Fase kedatangan di awan bisa dilihat sebagai waktu yang tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali Allah sendiri (Kis.1:7, Mat.24:36). Alkitab memakai berbagai penggambaran mengenai hal ini. Misalnya: pencuri di malam hari (Mat. 24:42-44, 1 Tes.5:4) dan zaman Nuh (Mat. 24:36-42). Oleh karena itulah setiap orang percaya PB diperingatkan untuk tetap berjagajaga menantikan Tuhan (1 Tes. 5:1-5). Meskipun demikian, Allah memberitahukan tanda-tanda ketika hari itu sudah dekat. Kesimpulannya sederhana, ketika masa akhir dari kesusahan besar saja sudah hampir-hampir, terlebih lagi masa pengangkatan yang berjarak 7 tahun sebelumnya.

6 II. B KEDATANGAN SEBAGAI RAJA Fase kedatangan-nya ke dunia sebagai Raja akan menutup peristiwa masa kesusahan besar. Hal itu berarti tepat 7 tahun pasca pengangkatan. Berikut akan memperjelas mengenai gambaran akan fase ini: a. Ia datang ke bumi tepat di atas bukit Zaitun yang terbelah dua (Zak. 14:4). b. Didahului dengan tanda-tanda di langit (Mat. 24:29,30, Wahyu 6,8,9,11,13, Yoel 2) sebelum datang bersama orang-orang kudus-nya (1 Tes. 3:13, Yudas 14). c. Hal ini bukan rahasia lagi karena sudah disinggung dalam banyak nubuatan PL (Mzm. 72, Yes. 11, Zak. 14).[4] d. Penekanan utama fase ini adalah penghukuman (2 Tes. 2:8-12, Yoel 1:15). e. Penyataan ini meliputi seluruh bangsa, terutama Israel (Mat. 24:2, 25:46). Fase kedatangan sang Raja Damai ini mengakhiri kesusahan besar di bumi yang dialami anak-anak-nya terutama bangsa Yahudi. Zakharia menubuatkan bahwa lokasi kedatangan-nya berada di bukit Zaitun (14:4). Saat ia berpijak akan terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga bukit itu terbelah 2 bagian. Satu ke arah selatan dan lainnya ke utara sehingga menjadi lembah diantara keduanya. Nabi Yoel mengkonfirmasi bahwa lembah itu bernama lembah Yosafat (Yoel 3:2-12). Di bukit ini juga terjadi peristiwa kenaikan Yesus ke Surga yang disaksikan murid-murid-nya (Kis.1:12). Tidak heran Kitab Suci menegaskan bahwa Yesus akan datang pada saat yang sama (Kis.1:11). Di lembah itulah bangsa Israel akan diserbu oleh seluruh bangsa di muka bumi ini pada akhir masa kesusahan besar. Israel akan berseru-seru kepada Mesias

7 (Yoel 3:16). Tuhan Yesus sendiri yang akan turun bersama para kudus-nya menolong Israel yang sedang terjepit (Yudas 14). Kedatangan-Nya akan disaksikan oleh semua bangsa di bumi yang dipimpin oleh antikristus sambil meratap akan kemuliaan-nya (Mat. 24:30). Lalu, apakah yang akan dilakukan selanjutnya oleh sang Raja Damai pasca-kedatangan- Nya yang kedua kali? Berikut ini indikasi dalam Alkitab hal-hal yang akan dilakukan Raja Damai pasca-kedatangan-nya yang kedua: a. Memisahkan domba dari kambing (Mat. 25:31-46) Perlu diperjelas bahwa pemisahan domba dari kambing tidaklah sama dengan hukuman takhta putih yang besar (Why. 20:11-15). Pengadilan takhta putih terjadi di akhir masa 1000 tahun. Penjelasan yang tepat adalah bahwa yang dimaksud dengan domba disini adalah mereka yang percaya kepada kesaksian umat Israel yang setia. Mereka nampaknya mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk melindungi para saksi Allah ini. Sedangkan kambing adalah mereka yang tidak mempedulikan para saksi Allah yang telah memberitakan kebenaran kepada mereka. bahkan sangat mungkin malahan mereka inilah yang menganiaya para saksi Allah itu. Gambaran yang tidak jauh beda mengenai hal ini juga terdapat dalam Matius 13: b. Membangkitakan orang-orang kudus dari masa siksaan (Why. 20:4). Seperti halnya terdapat para domba-domba Allah yang percaya kepada kesaksian para saksi Allah dan tidak mau menyembah patung antikristus di masa kesusahan besar (Why. 20:4), demikian juga dengan mereka yang gugur di masa itu. Karena hebatnya kekacauan di kesusahan besar itu, sangat mungkin banyak diantara mereka yang percaya tidak bertahan. Baik karena

8 penganiayaan, tertimpa bencana alam, maupun karena peperangan (pembunuhan). Tubuh mereka inilah yang akan dibangkitkan kembali pada saat kedatangan-nya yang kedua. Sekaligus ikut memerintah bersama-sama dengan Raja Damai dan para kudus-nya (Why 20:5) setelah kebangkitan. c. Untuk mengikat Iblis (Why 20:1-3). Segera sesudah Yesus Kristus menumpas pasukan antikristtus bersama pasukannya di Harmagedon, Ia dan para kudus-nya memerintah di Kerajaan 1000 tahun. Memerintah siapakah? Memerintah orang-orang yang bertahan atau tidak binasa oleh segala malapetaka di masa kesusahan besar. Jadi, penduduknya adalah penduduk bumi saat itu yang masih tersisa saat periode perenofasian bumi oleh Tuhan. Sedangkan tempatnya Alkitab memeberitahukan itu bernama Yesrusalem baru (Why 3:12). Di masa itulah Iblis tidak berkuasa lagi menggoda atau mencobai manusia selama periode waktu hampir 1000 tahun. Dengan kata lain Iblis diikat selama waktu hampir 1000 tahun (Why 20:1-3). Tetapi di akhir masa 1000 tahun itu, Iblis dilepaskan untuk waktu yang singkat dan kembali menyesatkan penduduk Yerusalem baru saat itu. Sangat disayangkan, banyak diantara penduduk itu yang mengikuti Iblis memberontak sang Raja. Oleh sebab itu mereka dan juga Iblis akan dilemparkan ke dalam lautan api yang kekal (Why 20:10). Banyak orang bertanya, apa alasan Allah melepas kembali Iblis yang sudah terikat di akhir masa 1000 tahun? Sangat mungkin ini untuk menunjukkan betapa hati manusia tidak mau tunduk kepada pencipta kendatipun telah dipimpin oleh sang pencipta itu sendiri. Dr. Chafer (pendiri Seminari Teologi Dallas) berkomentar: Hal ini menunjukkan besarnya sifat jahat manusia terhadap Allah. Kitab suci tepat sekali ketika menggambarkan hati manusia sebagai lebih licik dari pada segala sesuatu. Lepasnya Iblis pada akhir masa seribu tahun membuktikan hal itu (Reveling Through Revelation, hal. 74,75).[5]

9 BAB III KESIMPULAN Setiap orang Kristen lahir baru patut menantikan dengan tekun kedatangan sang Raja Damai karena waktunya akan dipersingkat (Mat. 24:22). Kedatangan-Nya sebagai Raja terjadi setelah peristiwa pengangkatan orang-orang kudus dan masa kesusahan besar. Alkitab mencatat berbagai indikasi bahwa waktu masa kesusahan besar sudah terlihat sangat dekat. Indikasi ini berkenaan dengan apa yang dialami oleh bangsa Israel masa kini. Hal ini berarti peristiwa pengangkatan akan lebih dekat lagi untuk terjadi. Seharusnyalah setiap anak-anak-nya menantikan dengan sangat rindu kehadiran sang pencipta. Jangan sampai kehadiran-nya justru mendapatkan hal yang mengecewakan mengenai iman mahkluk di bumi ini. Alkitab sudah memperingatkan secara pesimis akan hal ini (Luk 18:8). Apa yang terjadi dengan bangsa Israel masa kini, pada satu sisi seharusnya membuat orang Kristen lahir baru senag sebab itu artinya Tuhan segera datang. Jadi, marilah sambil mengaharapkan Tuhan datang kembali setiap orang yang mengaku milik-nya melakukan setiap pekerjaan-nya yaitu menyelamatkan sebanyak mungkin orang kepada kerajaan Sorga. Maranata!

10 BAB IV BIBLIOGRAFI Wilmington, H. L. Eskatologi. Malang: Gandum Mas Wiersbe, W. Waren. Loyal di dalam Kristus. Bandung: Kalam Hidup [1] H. L. Willmington, Eskatologi, (Malang : Gandum Mas, 2003), hal. 73 [2] Warren W. wiersbe, Loyal di dalam Kristus, (Bandung: Kalam Hidup, 2012), hal. 266 [3] Ibid, hal. 181 [4] H. L. Willmington, hal. 17 [5] Ibid, hal.312