GAME EDUKASI OWA SEBAGAI MEDIA REVOLUSI MENTAL MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP KEPEDULIAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAME EDUKASI OWA SEBAGAI MEDIA REVOLUSI MENTAL MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP KEPEDULIAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN NASIONAL"

Transkripsi

1 Proposal PKM-GT yang mendapat Incentif Kemenresitekdikti Tahun GAME EDUKASI OWA SEBAGAI MEDIA REVOLUSI MENTAL MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP KEPEDULIAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN NASIONAL Cikal Ahmad Fahrur Rozi 1) Annisa Kurniati 2) Nanda Malyanti Putri 3) Politeknik Palcomtech Dosen Pembimbing : Mustika, S.Kom.,M.Kom RINGKASAN Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang unik, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lain. Sehingga ada beberapa budaya Indonesia yang di claim oleh negara lain. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah mental masyarakat Indonesia yang kurang peduli pada kelestarian kebudayaan bangsa yang cenderung dianggap kuno. Rasa kurang peduli masyarakat inilah yang harus direvolusi, dikarenakan jika masyarakat Indonesia sendiri tidak peduli maka kebudayaan Indonesia akan terkikis dan akhirnya akan menghilang, hal ini bertentangan dengan nilai kebudayaan sebagai warisan bangsa. Pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan Indonesia sudah dimulai sejak bangku Taman kanak-kanak. Media pendidikan yang digunakan dalam bentuk buku dan CD interaktif, media ini masih memiliki kelemahan dan cenderung membosankan sehingga anak-anak malas untuk mempelajarinya. Game edukasi merupakan gagasan media yang digunakan untuk media penyampaian pengetahuan kebudayaan nasional. Game dipilih dikarenakan hampir semua orang menyukai game. Melihat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap game Onet, maka muncullah gagasan pengembangan game Onet menjadi game edukasi kebudayaan nasional. Pengembangan game Onet menjadi Game Onet Wawasan Nusantara (OWA) diharapkan mampu menjadi media yang dapat merevolusi mental masyarakat Indonesia agar lebih peduli terhadap kebudayaan Indonesia. Media gambar di game OWA meliputi; rumah adat, upacara adat, tarian, pakaian adat, senjata adat dan masakan daerah. Logo game OWA yaitu gambar anak owa-owa yang merupakan hewan khas Jawa dan Kalimantan. Manfaat yang akan dicapai jika tujuan ini berhasil dibuat yaitu: eningkatnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan nasional. Adanya perubahan (revolusi) mental masyarakat Indonesia yang semula kepedulian terhadap kebudayaan nasional rendah menjadi meningkat. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kajian pustaka. Metode kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber yang terkait dengan game edukasi. Sumber-sumber kepustakaan tersebut berupa kajian literatur dan kutipan artikel yang diambil dari sumber di internet dan buku. Metode kajian pustaka ini dilakukan untuk membuat game edukasi OWA (Onet Wawasan Indonesia) sebagai media revolusi mental masyarakat Indonesia terhadap kepedulian pelestarian kebudayaan nasional. 1. PENDAHULUAN

2 Indonesia memiliki enam kepulauan yang terdiri dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kebudayaan daerah khas masing-masing, seperti; rumah adat, upacara adat, tarian, lagu, musik, seni gambar, seni patung, pakaian adat, senjata adat dan masakan daerah. Kesatuan dari kebudayaan daerah tersebut akan membentuk sebuah kebudayaan nasional yang memiliki unsur pemersatu bangsa. Gambar 1. Contoh keragaman budaya bangsa Indonesia Kebudayaan merupakan identitas bangsa yang harus dihormati, dijaga serta dilestarikan agar kebudayaan tersebut tidak hilang dan dapat dijadikan sebagai warisan bangsa. Untuk menjaga kelestarian kebudayaan tersebut merupakan tanggung jawab bersama masyarakat Indonesia. Keunikan dan ragam kebudayaan bangsa Indonesia menjadi daya tarik sendiri bagi bangsa lain. Salah satu tantangan bagi masyarakat Indonesia yaitu menjaga dan mempertahankan kebudayaan lokal agar tidak hilang atau dicuri oleh bangsa. (Khoirotun,2015) Beberapa kasus kebudayaan lokal Indonesia yang dicuri oleh bangsa lain, sebagai contoh; Batik Jawa yang diklaim oleh Adidas, Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur yang diklaim oleh Malaysia dan masih banyak lagi. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah mental masyarakat Indonesia yang kurang peduli pada kelestarian kebudayaan bangsa yang cenderung dianggap kuno. Mental masyarakat Indonesia yang kurang menyadari pentingnya kelestarian budaya bangsa dipandang perlu untuk direvolusi. Karena apabila masyarakat Indonesia sudah tidak memperdulikan kebudayaan bangsa, maka hilanglah nilai budaya bangsa. Kepedulian terhadap kebudayaan nasional harus dibina sejak usia dini. Karena apabila anak-anak sudah diperkenalkan dengan kebudayaan nasional, maka ini merupakan bibit generasi yang akan peduli dengan budaya bangsa. Tanggung jawab pelestarian kebudayaan bangsa adalah tanggung jawab bersama. Untuk memperkenalkan kebudayaan nasional diperlukan sebuah media, salah satu media yang bisa digunakan adalah game. Semua orang dari berbagai usia menyukai game walau sekedar digunakan untuk mengisi kekosongan waktu atau untuk kesenangan. Ada banyak pilihan game yang bisa dimainkan, salah satunya adalah Onet. Cara bermain game ini dengan cara mencocokan atau menghubungkan dua gambar yang sama, yang dimana gambar itu sebelumnya telah diacak terlebih dahulu. Untuk mencocokan gambar tersebut harus dipastikan diantara kedua gambar tersebut memiliki kecocokan satu sama lain dan tidak terhalangi oleh gambar yang lain. Saat ini

3 gambar yang digunakan hanya berupa gambar karakter kartun, buah-buahan, makanan dan hewan. Gambar 2. Tampilan Game Onet Klasik Banyaknya gambar yang diperlukan untuk membuat game onet, memberikan ide gagasan mengubah gambar pada game Onet menjadi gambargambar kebudayaan yang ada di Indonesia. Game onet yang semula hanya digunakan media untuk bersenang-senang dapat dikembangkan sebagai game edukasi karena syarat akan pengetahuan kebudayaan Indonesia. Ide gagasan yang diusulkan adalah Game Onet Wawasan Nusantara (OWA), yang merupakan game edukasi yang akan menampilkan objek gambar kebudayaan daerah yang meliputi; rumah adat, upacara adat, tarian, pakaian adat, senjata adat dan masakan daerah. Logo game OWA yaitu gambar anak owa-owa yang merupakan hewan asli Indonesia. Semua orang dari segala lapisan usia dapat menggunakan game OWA. Game OWA dapat dijadikan salah satu pilihan yang dapat digunakan untuk media revolusi mental masyarakat Indonesia terhadap kepedulian pelestarian kebudayaan nasional. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu : 1) Menyumb ang ide kreatif untuk memecahkan masalah bagaimana merevolusi mental masyarakat Indonesia yang tingkat kepeduliannya terhadap kebudayaan Idonesia tergolong rendah. 2) Dibuatny a Game edukasi OWA yang berjenis memory match, dengan menggunakan objek gambar kebudayaan Indonesia. Setiap gambar akan diberi teks yang berfungsi sebagai pemberi keterangan gambar, sehingga pemain akan mendapatkan pengetahuan dari objek game OWA tersebut melalui gambar dan tulisan. Sedangkan manfaat yang akan dicapai jika tujuan ini berhasil dibuat yaitu: 1) Meningka tnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan nasional. 2) Adanya perubahan (revolusi) mental masyarakat Indonesia yang semula kepedulian terhadap kebudayaan nasional rendah menjadi meningkat. Semakin banyak yang peduli dengan kebudayaan nasional, maka

4 kebudayaan nasional tetap akan terjaga, dapat dipertahankan dan dilestarikan sebagai bentuk warisan bangsa. 2. GAGASAN a. Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Pencetus gagasan game OWA adalah dengan melihat kondisi dibawah ini: 1) Banyaknya kebudayaan Indonesia yang di claim oleh negara lain. Keunikan dan keragaman budaya Indonesia menjadi daya tarik sendiri bagi bangsa lain. Menurut Saiman Telah beberapa kali negeri Jiran Malaysia membuat panas hati sebagian besar masyarakat Indonesia. Negara yang mengusung slogan Truly Asia itu telah berulang kali mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Data budaya Indonesia yang di claim adalah batik motif Parang Rusak, angklung, wayang kulit, rendang, lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo, Tari Pedet. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut diatas adalah lemahnya perlindungan hukum terhadap budaya lokal, tugas negara tugas negara adalah melindungi dan mengupayakan kesejahteraan umum. Dalam hal ini, di antaranya dengan memberikan perlindungan kepada pengetahuan dan kebudayaan tradisional, milik bangsa Indonesia sejak dahulu kala (Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Jakarta, 2011), namun hal itu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat Indonesia harus memiliki mental kepedulian terhadap pelestarian kebudayaan nasional. 2) Rendahnya Mental Masyarakat Indonesia terhadap kepedulian pelestarian kebudayaan nasional Derasnya arus globalisasi dikhawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal akan mulai terkikis. Budaya asing kini kian mewabah dan mulai mengikis eksistensi budaya lokal yang sarat makna. Agar eksistensi budaya lokal tetap kukuh, maka diperlukan pemertahanan budaya lokal. Fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya asing menjadikan kewaspadaan untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal agar menjadi bagian integratif dalam pembelajaran sastra di sekolah (Mahyudin,2009). Contoh lain dari ketidakpedulian yang terjadi diantaranya; anak-anak yang tidak mengetahui nama-nama baju adat, rumah adat atau senjata tradisional. Generasi muda yang lebih tertarik belajar breakdance daripada tarian tradisional dan orang tua yang sudah tidak memperkenalkan cerita-cerita rakyat kepada anak-anaknya. Berdasarkan artikel website revolusimental.go.id. saat ini, gerakan revolusi mental sangat digiatkan. Gerakan ini merupakan gerakan sosial untuk yang memiliki tujuan bersama-sama menjadikan Indonesia yang lebih baik. Nilai-nilai strategis revolusi mental adalah integritas, etos kerja dan gotong royong. Integritas memiliki sub nilai kewargaan dan dapat dipercaya, etos kerja memiliki sub nilai professional, mandiri dan kreatif, sedangkan etos kerja memiliki sub nilai saling menghargai dan gotong royong. Salah satu contoh perilaku dari sub nilai mandiri adalah cinta produk Indonesia, hal ini dapat menjadi turunan mencintai kebudayaan bangsa Indonesia.

5 3) Potensi industri smartphone dan industri game di Indonesia Berdasarkan bacaan dari web techno okezone, bahwa pada akhir 2015 diperkirakan sekira 55 juta pengguna smartphone di Indonesia. E- Marketer juga memproyeksikan bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus tumbuh. Data tersebut signifikan dengan data di lapangan yang ada di masyarakat Indonesia, anak-anak usia dini pun tidak gagap teknologi (gaptek) lagi, semua orang rata-rata mempunyai smartphone. Dan aplikasi yang sering digunakan adalah aplikasi game. Potensi industri game di Indonesia sangat besar, baik dari sisi talenta atau dari marketnya. Sejak awal tahun 2000-an, begitu banyak developer game luar negeri seperti dari China, Korea, AS, Eropa, dan lainlain yang masuk ke Indonesia. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan game developer luar seperti Gameloft yang membuka cabang di Indonesia dan publisher game besar seperti SquareEnix yang sudah merilis game Final Fantasy dalam bahasa Indonesia. 4) Potensi Game Onet di Indonesia Informasi dari sumber bacaan website tempo adalah adalah satu game sederhana yang digemari masyarakat Indonesia adalah game onet. Permainan ini diluncurkan pada 2013 untuk ponsel pintar oleh Anugrah Redja Kusuma yang ternyata orang Indonesia. Anugrah bekerja dengan pengembang aplikasi Grafian Software Crafter yang berlokasi di Bandung. Selain Onet, kolaborasi Anugrah dengan Grafian ini juga membuat berbagai aplikasi untuk ponsel pintar seperti Wonderfull Al-Quran, Kamus, NetSpeed, DNS Forward, Dinar Dirham, serta berbagai game dan aplikasi lainnya. Game berukuran 3,73 MB ini sudah diunduh oleh jutaan pengguna lewat Google Play. Hingga saat ini, Onet diberi nilai empat setengah bintang dari skala lima untuk kelas game puzzle yang ada di toko aplikasi Android tersebut. Game ini bisa diunduh secara gratis, baik dengan Google Play atau App Store milik Apple. b. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki keadaan pencetus gagasan Salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan nasional adalah dengan mengetahui kebudayaan tentang kebudayaan Indonesia. Dalam rangka Pengetahuan kebudayaan nasional sudah diberikan dalam pembelajaran di sekolah. Pembelajaran mengenai kebudayaan nasional Indonesia sudah diberikan dari pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak sampai pada Sekolah Menengah Atas. Untuk tingkat SD sampai SMA pembelajaran mengenai kebudayaan nasional Indonesia termuat dalam mata pelajaran IPS. Media pembelajaran yang sebelumnya diterapkan di sekolah lebih banyak berpedoman pada sajian materi buku ajar. Media pembelajaran dengan buku cenderung membosankan sehingga para pembaca malas untuk membacanyadan susah untuk memahami isi buku tersebut. Hal ini yang menyebabkan media

6 pembelajaran dengan buku teks masih belum memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pemahaman kebudayaan nasional Indonesia. Selain menggunakan buku teks, pembelajaran kebudayaan juga pernah diterapkan dengan menggunakan CD Pembelajaran Interaktif. Kelemahan dari menggunakan media pembelajaran diantaranya adalah diperlukannya pertimbangan update CD ( konten pembelajaran ) yang membutuhkan waktu dan dana. Mengingat hal tersebut masih banyak sekolah yang memilih belum menggunakan media tersebut. Game edukasi merupakan salah satu media pembelajaran untuk kebudayaan nasional indonesia. Sugiyanto pada seminar nasional teknologi informasi & komunikasi terapan 2011, memaparkan mengenai game edukasi ragam budaya sebagai media pembelajaran budaya tentang pakaian dan rumah adat di Indonesia. Kelemahan pada game edukasi ini adalah hanya membahas mengenai pakaian adat dan rumah adat di Indonesia, dengan jangkauan baru 6 propinsi di pulau Jawa. Game ini juga belum memasukkan kebudayaan nasional lainnya seperti; tarian, masakan daerah, senjata tradisional, dan tempat wisata setiap daerah yang ada di Indonesia. c. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melakukan gagasan yang diajukan Kebudayaan Indonesia yang biasanya dipelajari di sekolah dengan menggunakan buku teks, CD interaktif masih memiliki kelemahan. Sehingga dibutuhkan media yang mudah digunakan dan bernuansa hiburan dengan konsep belajar sambil bermain. Indonesia memiliki potensi untuk memasuki industri game. Pertumbuhan industri game terus melejit setiap tahun. Data survei terbaru Newzoo pada 2014, Industri game di Indonesia bernilai Rp 2,3 triliun. Setiap tahun sekitar 100 game baru dilahirkan oleh para pengembang game. Ditambah lagi dengan munculnya beragam jenis gadget akhir-akhir ini semakin mendorong perkembangan industri game di Indonesia. Permainan game digital juga disukai di seluruh dunia. Menurut data yang diperoleh dari International Game Development Association (IGDA) Indonesia, sekarang ini sedikitnya ada sekitar 60 sampai 70 studio pembuatan game yang mulai eksis di pasaran. Belum termasuk para pengembang game skala kecil, yang kira-kira berjumlah ratusan. Kondisi ini menjadi bukti bahwa industri game di Indonesia mengalami peningkatan hingga 100% disbanding tahun-tahun sebelumny. Untuk harga jual konten game tentu berbedabeda mulai US$ 500 sampai US$ tergantung kesulitan dan variasi tantangan. Para produsen mendapatkan keuntungan sekitar 30% hingga 50%. Penelitian ini mengajukan sebuah gagasan berupa game edukasi mengenai kebudayaan nasional Indonesia berbasis mobile. Dasar pemikirannya adalah seperti pada uraian sebelumnya, banyaknya penikmat game yang menggunakan gadget. Dengan menggunakan game berbasis mobile atau game desktop sebagai media untuk mempelajari kebudayaan nasional Indonesia, maka diharapkan dengan belajar melalui visualisasi yang menarik, diharapkan semangat untuk belajar tentang budaya akan lebih termotivasi. Karena selalu dimainkan berulang ulang dan terus menerus sampai para pemain game merasa puas, maka dengan sendirinya materi-materi yang disampaikan akan mudah dicerna dan dimengerti

7 oleh pemain game. Penggunaan game onet yang sudah sangat akrab bagi pengguna, memudahkan pengguna dalam menggunakan game OWA. Gambar 3. Ide Gagasan game OWA d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masingmasing 1. Industri Pengembang Game di Indonesia Pihak industri game di Indonesia dapat memberikan kontribusi mengembangkan game onet yang sudah dirilis saat ini menjadi game OWA dengan versi mobile dan desktop. Dan dapat diproduksi, sehingga pada akhirnya dapat digunakan oleh orang banyak berbagai lapisan usia, semakin banyak yang mengunggah game OWA itu berarti semakin banyak orang yang mempelajari kebudayaan nasional Indonesia, yang pada akhirnya menambah rasa nasionalisme yang merupakan bagian dari pendidikan. 2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dapat memberikan kontribusinya dengan memberikan rekomendasi game OWA sebagai media pembelajaran bagi anak-anak sekolah. 3. Dinas Pariwisiata Dinas Pariwisata dapat memberikan rekomendasi penggunaan game OWA berbasis desktop di museum sebagai daya tarik pengunjung museum. e. Langkah-langkah Strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai 1) Merancang game OWA dengan mempertimbangkan materi pelajaran kebudayaan nasional Indonesian yang umum. Seperti objek; rumah adat, baju adat, tarian, masakan daerah, senjata tradisional, dan tempat wisata setiap daerah yang ada di Indonesia. 2) Memberikan penawaran konsep game OWA kepada perusahaan pengembang game di Indonesia, salah satunya kepada aplikasi Grafian Software Crafter Indonesia yang merupakan pengembang game onet

8 sebelumnya. 3) Melakukan sosialisasi game OWA melalui media internet, seperti jejaring sosial, blog, dan sebagainya. Sehingga banyak orang mengetahui game OWA dan dapat mempergunakannya, baik sebagai media pembelajaran atau media permainan bagi pengguna. 3. KESIMPULAN Game Onet Wawasan Nusatara atau disingkat OWA merupakan pengembangan dari game Onet. Gagasan yang melatarbelakangi pengembangan game OWA ini adalah mengingat banyaknya kebudayaan Indonesia yang di claim oleh negara lain akibat rendahnya mental masyarakat Indonesia kepedulian terhadap pelestariaan kebudayaan nasional. Rendahnya mental masyarakat inilah yang perlu direvolusi agar lebih peduli terhadap pelestarian kebudayaan nasional. Salah satu wujud kepeduliannya adalah mengetahui budaya-budaya nasional yang ada. Pengetahuan tentang kebudayaan sudah disampaikan sejak sekolah dasar, namun media buku dan CD interaktif masih memiliki kelemahan, dan cenderung membosankan, sehingga dibutuhkan media lain untuk digunakan sebagai media menyampaikan pengetahuan kebudayaan nasional. Game edukasi OWA bisa menjadi media yang digunakan. Implementasi Game OWA sangat memungkinkan dikarenakan potensi Industri smartphone dan industri game di Indonesia sangat besar.game Onet yang akan dikembangkan menjadi Game OWA mengingat game sederhana ini banyak yang menikmatinya. Game OWA akan menampilkan objek gambar kebudayaan daerah yang meliputi; rumah adat, upacara adat, tarian, pakaian adat, senjata adat dan masakan daerah. Jenis game OWA dapat bersifat mobile atau desktop. Untuk mengimplementasikan game ini dibutuhkan kontribusi dari pihak pengembang game dan pihak pemerintah seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Manfaat yang dapat dirasakan apabila game ini diimplementasikan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan nasional, adanya perubahan (revolusi) mental masyarakat Indonesia yang semula kepedulian terhadap kebudayaan nasional rendah menjadi meningkat. Semakin banyak yang peduli dengan kebudayaan nasional, maka kebudayaan nasional tetap akan terjaga, dapat dipertahankan dan dilestarikan sebagai bentuk warisan bangsa.

9 DAFTAR PUSTAKA Khoirotun,Nisa Anis Pentingnya Melestarikan Budaya Indonesia. Diakses tanggal 4 April Pukul 15:05. Saiman..Tantangan Budaya Nasional Di Era Globalisasi ejournal.umm.ac.id/index.php/bestari/article/view/105/109. Diakses tanggal 10 April Pukul Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Perlindungan Hukum Kebudayaan Daerah.Jakarta Mahyudin,Asep.2009.Pemertahanan Nilai-Nilai Budaya Lokal dalam Pemelajaran Sastra di Sekolah.Makalah KIK HISKI XX.. diakses tanggal 5 April Pukul Wib Jose Advent. 2015, Pengguna Smartphone di Indonesia Capai 55 Juta. Diakses Tanggal 1 April Pukul 20:30. Hestya,Rindu P. Onet: Game Puzzle Buatan Orang Indonesia. Buatan-Orang-Indonesia. Diakses Tanggal 2 April 2016 Pukul Sugiyanto. Game Edukasi sebagai Media Pembelajaran Budaya Tentang Pakaian dan Rumah Adat. diakses pada tanggal 18 April 2016.Pukul Aprillatu,Pramirvan Datu. Developer game online Indonesia paling maju di Asia Tenggara. 3 April :55.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi yang ada, media-media informasi pengenalan kebudayaan umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta gambar budaya dan tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengetahui dan mempelajarinya. Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan paduan

I. PENDAHULUAN. mengetahui dan mempelajarinya. Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan paduan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena keanekaragaman tersebut indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini khususnya penggunaan teknologi perangkat smartphone semakin meningkat. Smartphone tidak hanya alat yang digunakan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara. (Marboen, 2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara. (Marboen, 2012) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beraneka ragam budaya, mulai dari sabang sampai merauke, setiap provinsi memiliki kebudayaannya masing-masing. Namun, sangat disayangkan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya asing yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu beragam. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki budaya, bahasa, dan ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar mempunyai ciri dan adat kebiasaan yang disebut kebudayaan, yang merupakan hasil karya dan pengetahuan yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran dan pariwisata. Menurut KBBI edisi IV, Museum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas uraian singkat hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian, review aplikasi-aplikasi yang sejenis dengan aplikasi kuis yang dibangun,

Lebih terperinci

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Brand Name Untuk Serial buku wisata ini, Penulis memilih Seri Wisata Nusantara sebagai brand name-nya. Nama ini dipilih karena mewakili konsep dari buku yang memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, mulai dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing kebudayaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Selain keberagaman kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki beribu-ribu pulau dan bahasa di mana tiap pulau memiliki suku bangsa yang berbeda-beda. Suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya adalah salah satu aset berharga yang sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan. Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam suku, tentu memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri dalam hidupnya dituntut untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain (Bungin,2008:25).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk menghasilkan game berjudul Selendang yang dapat digunakan sebagai media pelestarian cerita rakyat Jaka Tarub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku dan kebudayaan. Indonesia ditempati oleh 33 provinsi dengan budaya tradisional yang dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum ter-eksplorasi, karena minimnya informasi mengenai budaya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. belum ter-eksplorasi, karena minimnya informasi mengenai budaya tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya Indonesia sangat beragam sesuai slogannya yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua. Namun banyaknya budaya Indonesia belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan manusia modern yang selalu bergerak cepat telah membuka pintu bagi terciptanya zaman globalisasi, manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan kebudayaan, mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan kebudayaan, mulai 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan kebudayaan, mulai dari pulau-pulau, suku, rumah adat, tarian adat, senjata tradisional, lagu daerah, pakaian adat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Beragam aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Beragam aplikasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer mampu menjawab hampir semua kebutuhan manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Beragam aplikasi muncul dengan beragam fungsi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wayang merupakan kesenian asli Indonesia yang sudah diresmikan sebagai warisan budaya dunia/internasional sejak tahun 2003 oleh UNESCO jauh lebih dulu daripada Batik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN/Permana Adi Wijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ratusan peninggalan benda bersejarah yang berbedabeda. Masing masing daerah memiliki benda yang bersejarah tersendiri yang dapat diangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game,

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman era ponsel pintar sekarang ini, banyak hal yang bisa dilakukan melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game, membaca berita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi informasi sudah sangat pesat, terutama pada bidang mobile phone/ponsel. Perkembangan ponsel yang sangat pesat dalam beberapa tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre adventure

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre adventure BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre adventure game bertemakan Seni Budaya Dayak Punan sebagai upaya memperkenalkan Budaya Kalimantan. Hal

Lebih terperinci

LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT (PKM) TINGKAT NASIONAL 2015 ALARM NUSANTARA UNTUK ANAK INDONESIA

LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT (PKM) TINGKAT NASIONAL 2015 ALARM NUSANTARA UNTUK ANAK INDONESIA LOMBA PENULISAN KREATIFITAS MASYARAKAT (PKM) TINGKAT NASIONAL 2015 ALARM NUSANTARA UNTUK ANAK INDONESIA BIDANG KEGIATAN KREATIFITAS GAGASAN TERTULIS INOVATIF Disusun Oleh: Bunga Septria Vionita (120401140193/2012)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian

BAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai pendahuluan. Pokok bahasan yang terdapat pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya yaitu rumah adat. Rumah adat tersebut tersebar di berbagai penjuru Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya yaitu rumah adat. Rumah adat tersebut tersebar di berbagai penjuru Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan budaya yang bisa dibanggakan, salah satunya yaitu rumah adat. Rumah adat tersebut tersebar di berbagai penjuru Indonesia mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME

PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME PERANCANGAN MEDIA SOSIALISASI TENTANG JAJANAN TRADISIONAL MELALUI GAME Nasir Udin, Edy Mulyanto, SSi, M.Kom., Godham Eko Saputro, S.Sn.,M.Ds. Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang memiliki keanekaragaman dan warisan budaya yang bernilai tinggi yang mencerminkan budaya bangsa. Salah satu warisan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MEGAKA, GAME EDUKASI PENGENALAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MEGAKA, GAME EDUKASI PENGENALAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MEGAKA, GAME EDUKASI PENGENALAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS DI USULKAN OLEH : ACHMAD IMANUDDIN 04214078 / 2014 CHRISTINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan kekayaan alam yang berlimpah. Dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa dan ragam kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatnya, ia dapat mengingatnya, menyarankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari / BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Proyek yang diusulkan dalam penulisan Tugas Akhir ini berjudul Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta. Era globalisasi yang begitu cepat berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan budaya Indonesia seperti: ragam suku, ragam bahasa, dan ragam pakaian adat yang salah satunya berbahan

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya yang merupakan ciri khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak melupakan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semua orang dari berbagai kalangan pernah memainkan game. Game secara

BAB 1 PENDAHULUAN. semua orang dari berbagai kalangan pernah memainkan game. Game secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Game bukanlah hal yang tabu di mata masyarakat Indonesia. Hampir semua orang dari berbagai kalangan pernah memainkan game. Game secara naluri adalah bagian dari kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak ditemukan berbagai kesenian tradisional yang mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang, legenda, tari, lagu

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini mencari suatu informasi dengan adanya kemampuan mesin pencari seperti google yang dapat memberikan semua informasi yang diinginkan. Google juga telah menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kebudayaan yang bermacam-macam. Bermula dari Sabang melangkah menuju Merauke begitu banyak kebudayaan di setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang memiliki banyak kekayaan budaya, kebudayaan disetiap daerahnya sangat beragam dan memiliki ciri khas yang unik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia hampir di setiap bidang kehidupan. Contohnya adalah pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebudayaan itu pula Indonesia maempu dikenal masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebudayaan itu pula Indonesia maempu dikenal masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kesenian, dengan berbagai kebudayaan itu pula Indonesia maempu dikenal masyarakat internasional. Dengan potensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi Implementasi Augmented Reality (AR) pengenalan alat musik terompet reog Jawa Timur berbasis android, rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau sering disebut kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kesadaran akan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri bangsa semakin terkikis

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai macam suku bangsa dan budaya. Budaya nasional sendiri sebenarnya berakar dari budaya daerah. Untuk melestarikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beranekaragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena keanekaragamannya itulah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu. kota wisata dan budaya yang ada di indonesia, sehingga hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu. kota wisata dan budaya yang ada di indonesia, sehingga hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu kota wisata dan budaya yang ada di indonesia, sehingga hal ini menarik banyak minat wisatawan baik dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sandang ini merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. sandang ini merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia sekarang telah mengenal banyak berbagai macam baju yang beraneka ragam bentuk, jenis dan motif. Kebutuhan sandang ini merupakan kebutuhan primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah yang terdiri dari 17.508 pulau dan memiliki lebih dari 500 suku bangsa dengan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan bukti materil hasil budaya serta alam dan lingkunganya guna menunjang upaya perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang terjadi dengan sangat pesat. Diakui atau tidak, berbagai teknologi baru dan kemampuan baru

Lebih terperinci

ARTIKEL TENTANG RUMAH DAN PAKAIAN ADAT INDONESIA. Pipit Umayah. Universitas Negeri Malang

ARTIKEL TENTANG RUMAH DAN PAKAIAN ADAT INDONESIA. Pipit Umayah. Universitas Negeri Malang ARTIKEL PERANCANGAN BUKU POP UP SEBAGAI MEDIA PENGENALAN TENTANG RUMAH DAN PAKAIAN ADAT INDONESIA Pipit Umayah Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) seberapa besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, arus penyampaian informasi berkembang dengan cepat, apalagi didukung dengan teknologi canggih melalui berbagai media. Globalisasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN BUDAYA INDONESIA JELAJAH BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN BUDAYA INDONESIA JELAJAH BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN BUDAYA INDONESIA JELAJAH BERBASIS ANDROID Ivenulut Rizki Diaz Renavitasari 1, Dyah Ayu Irawati, S.T., M.Cs 2, Arief Prasetyo, S.Kom.,M.Kom 3 Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Madiun memiliki banyak sekali potensi pariwisata yang layak menjadi tujuan wisata bagi masyarakat. Wisata yang ada di Kabupaten Madiun antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

Berdasarkan penelitian game Color-Change puzzle berbentuk board game yang ditemukan pertama kali oleh John Maxim (2001) dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan penelitian game Color-Change puzzle berbentuk board game yang ditemukan pertama kali oleh John Maxim (2001) dapat disimpulkan bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Game digital merupakan salah satu salah satu bentuk hiburan yang diminati oleh banyak orang baik dari kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa yang dapat dinikmati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam jenis budaya, bahasa, suku bangsa, kesenian dan juga memiliki beragam kekayaan alam. Setiap keragaman tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera Utara. Suku Batak Toba termasuk dalam sub etnis Batak, yang diantaranya adalah, Karo, Pakpak,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi yang semakin berkembang di zaman sekarang ini telah merambah ke berbagai bidang, termasuk di bidang multimedia. Elemen teks, gambar, suara, video, dan animasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam suku bangsa, ras, dan agama. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, inilah

Lebih terperinci

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME

UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME UPAYA SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG KEPADA REMAJA MELALUI MEDIA GAME Akhmad Angsori, Godham Eko Saputro, Toto Haryadi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu

Lebih terperinci

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN PAKAIAN ADAT NUSANTARA

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN PAKAIAN ADAT NUSANTARA PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN PAKAIAN ADAT NUSANTARA Eisha Ayu Pangestika, Aripin, Daniar Wikan Setyanto Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl.

Lebih terperinci

Oleh: Pujiati Sari Delegasi Asal Sulawesi Tengah

Oleh: Pujiati Sari Delegasi Asal Sulawesi Tengah Gerakan Cinta Budaya melalui Pemanfaatan GESERJO (Game Edukasi Adventure of Yojo ) Berbasis Role Playing Game (RPG) sebagai Solusi Kreatif untuk Melestarikan Kebudayaan Sulawesi Tengah Oleh: Pujiati Sari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang di lakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang di lakukan untuk melakukan aktivitas tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia disebut sebagai zamrud khatulistiwa, yaitu negeri yang menawan dengan pesona keanekaragaman alam dan budaya dengan ruang lingkup kepulauan yang hijau. Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal karena seni dan budayanya yang beranekaragamsehinga bangsa ini memiliki daya tarik tersendiri juga memiliki nilai yang tinggi terhadap seni dan budaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan yang mendasari penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai pendahuluan. Pokok bahasan yang terdapat pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Game animasi yang di tayangkan di internet banyak di senangi oleh banyak pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. ini di karenakan game animasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Permainan tradisional dan modern yang diberi muatan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Permainan tradisional dan modern yang diberi muatan pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game merupakan salah satu produk teknologi informasi yang cukup digemari saat ini, game juga merupakan bentuk aplikasi yang edukatif, artinya bisa dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata Pahlawan Nasional merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, khususnya anak-anak bangsa Indonesia, begitu pula dalam mengenal para tokoh sejarah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian diciptakan oleh masyarakat sebagai wujud dari jati dirinya. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang beragam, sehingga melahirkan identitas yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL BIDANG KEGIATAN: PKM - GT Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Mahmud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menulis di sekolah saat ini masih belum terlaksana dengan baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung

Lebih terperinci