DASAR HUKUM. ì UU no.9 thn 2010 tentang Keprotokolan

Transkripsi

1

2 KEPROTOKOLAN

3 DASAR HUKUM ì UU no.9 thn 2010 tentang Keprotokolan ì Peraturan Pemerintah no.62 thn 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan ì Permenristekdikti no.65 thn 2017 tentang Pedoman Keprotokolan di Lingkungan Kemenristekdikti

4 SEJARAH ì "protokollum", yang mengandung kata, ì "protos" (pertama) dan "kollo" (diletakkan) bahasa yunani Berawal dari sebuah kongres yang dihadiri wakil dari negara Austria, Perancis dan Swedia. Menghabiskan waktu 6 tahun lamanya untuk mengakhirinya, dikarenakan belum ada peraturan protokol yang dipergunakan sebagai pedoman. Wakil dari negara-negara besar menginginkan tempat yang terhormat dari negara-negara yang kecil. Siapa yang berkedudukan lebih tinggi dan bagaimana urutannya menimbulkan persoalan.

5 DEFINISI Protokol adalah seperangkat aturan tentang perilaku dalam tata kehidupan resmi dan dalam upacara yang melibatkan pemerintah dan negara serta wakil wakilnya The Complete Handbooks of Diplomatic and Social Usage (Pauline Innis, Mary Jane, Richard M. Sand) Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan Jabatan dan/kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat UU no.9 thn 2010 tentang Keprotokolan

6 PERSIAPAN PROTOKOL Personality Connection Rundown Reference Checklist Jembatan-Komunikasi-Koordinasi-Solusi

7 RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN TATA UPACARA Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi TATA TEMPAT Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi TATA PENGHORMATAN Pengaturan pelaksanaan pemberian hormat bagi Pejabat Negara/Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing/Organisasi Internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan Resmi

8 TATA UPACARA Upacara Bendera 1. Perencanaan (undangan, susunan acara, panitia, konsep, desain, dsb) 2. Kelengkapan (man power) 3. Perlengkapan (material) 4. Tata bendera 5. Tata lagu Sekurang-kurangnya susunan acara terdiri dari : Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, Teks Pancasila, Pembukaan UUD 45, Doa

9 TATA UPACARA Upacara Bendera Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) Hari Lahir Pancasila (1 Juni) Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI (17 Agustus) Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober) Hari Sumpah Pemuda (28 Oktober) Hari Pahlawan (10 November) Hari Ulang Tahun Korpri (29 November) Hari Ibu (22 Desember) Upacara lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah

10 TATA UPACARA Upacara Non Upacara Bendera Penerimaan Mahasiswa Baru Wisuda Dies Natalies Pengukuhan Guru Besar Pelantikan Pejabat Sertijab Pengambilan Sumpah Peresmian Gedung Penandatanganan Mou/Kerjasama Sidang Konferensi/Pidato Kenegaraan dll

11 TATA TEMPAT Bagaimanakah menempatkan seseorang sesuai dengan Presencenya? 1. Siapa yg berhak lebih didahulukan? 2. Siapa yg mendapat hak menerima prioritas dlm urutan tata tempat? Orang yang mendapat tempat untuk didahulukan adalah seseorang karena jabatan, pangkat atau derajat di dalam Pemerintahan atau Masyarakat

12 TATA TEMPAT Tata Tempat mengatur urutan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi Pengaturan Tata Tempat Genap = Ganjil = Dahulukan tempat bagi seseorang yang tertinggi (pangkat, jabatan, kedudukan) Berikutnya diatur urutan berdasarkan ketentuan bahwa tempat sebelah kanan dari tempat orang yang tertinggi dianggap lebih tinggi daripada tempat sebelah kirinya Rumus : posisi sebelah kanan lebih tinggi (pangkat, jabatan,kedudukan) dari posisi sebelah kiri pejabat yang diutamakan

13 TATA TEMPAT

14 TATA PENGHORMATAN Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing, Tokoh Masyarakat tertentu dalam acara Kenegaraan atau Acara resmi 1. Orang - Subjek Penghormatan kepada Orang sesuai dengan Status, Kedudukan, Jabatan, dalam Upacara dan acara resmi maupun kedinasan Contoh: Presiden, Wakil Presiden, Pejabat Negara, Tamu Negara, Rektor, Wakil Rektor 2. Lambang - Objek Penghormatan kepada Lambang-Lambang Negara Contoh: Bendera Merah Putih, Garuda Pancasila, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Gambar Presiden & Wapres, Bahasa Indonesia ~UU no.24 tahun 2009~

15 PREPARATION Rapat Koordinasi Inventarisasi + Survei Rundown Kelengkapan Acara + Kehadiran Koordinasi Acara dan Gladi

16 DIRIGEN

17 PENGERTIAN Belanda : dirigent Inggris : conductor Pemimpin dan Pelatih Orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat

18 TEKNIK DIRIGEN Syarat-syarat Dirigen yang baik : 1. Seorang Dirigen harus berwibawa 2. Seorang Dirigen harus musikal 3. Seorang Dirigen harus memiliki pengetahuan musik 4. Seorang Dirigen harus mempunyai imajinasi 5. Seorang Dirigen harus sehat 6. Seorang Dirigen harus tampak simpatik Penampilan seorang dirigen dalam memimpin paduan suara atau audiens harus jelas, tegasdandapatdilihatolehsemua anggotakelompok yang dipimpinnya Teknik Dirigen : 1. Posisi berdiri 2. Gerak tangan 3. Aba-aba Bagian dari Dirigen : 1. Posture 2. Preparation 3. Breathing 4. Entrance 5. Long Notes Hold

19 POLA GERAKAN Birama : bagian/segmen dari suatu baris melodi, yang menunjukkanberapa ketukan dalambagian tersebut Birama 2/4 Birama 4/4 Birama 3/4 Hari merdeka Burung Kakaktua Indonesia Raya

20 PEWARA/MC

21 PENDAHULUAN Pewara (Pembaca Wara/Berita) atau MC (Master Of Ceremony) : Orang yang membawakan, memandu, atau mengendalikan jalannya sebuah acara, dan orang tersebut juga bertanggung jawab atas kelancaran acara yang dibawakannya Tugasnya : ü Memandu/membawa acara seremoni (formal & informal) dan hiburan ü Mengumumkanrangkaian acara ü Mengatur acara demi acara agar berlangsung lancar, tertib dan teratur

22 ACARA Menurut UU no.9 Tahun 2010 : Acara Kenegaraan Acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat Negara dan undangan lain Acara Resmi Acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan

23 MANAJEMEN PEWARA Pewara Panitia Koordinasi Penyajian Acara Tim Acara Protokol

24 PERAN PEWARA Pemandu Acara Pembawa Pesan Komunikator/ Penghubung

25 PERSIAPAN PEWARA Selaku Komandan/ Pemimpin Kecakapan Kesigapan Kesiapan

26 SYARAT PEMBAWA ACARA ü Suara jelas & nyaman didengar ü Berpenampilan sopan & sesuai dengan acara ü Memiliki wawasan luas, perbendaharaan kata yang memadai, dan kemampuan berbahasa yang baik ü Bersikap positif terhadap diri sendiri, orang lain, tugas, dan profesi ü Luwes, pandai menyesuaikan diri, dan cekatan ü Disiplin dalam waktu & dalam menjaga kesehatan ü Tenang & matang dalam menyikapi situasi apapun

27 DIBUTUHKAN OLEH PEWARA 1. Run-down acara dari menit ke menit 2. Daftar semua pembicara/moderator dengan informasi yang jelas dan akurat 3. Ketentuan memperkenalkan atau menyebut tamu VIP yang hadir 4. Memperhatikan waktu untuk setiap pembicara 5. Daftar semua materi dan benda yang akan dipamerkan/diinfokan 6. Daftar nama panitia atau protokol 7. Daftar nama sponsor untukucapan terima kasih (bila dibutuhkan) 8. Tempat/ruangan yang akan digunakan pada saat break (ruang makan, sholat, toilets dll)

28 PERSIAPAN TUGAS Ø Ø Ø Ø Ø Ø Rapat koordinasi bersama panitia Mengenali jenis/sifat acara Membuat catatan-catatan (urutan acara, pejabat, nama, catatan redaksional) Mengeksplorasi materi (pengisi acara, audience) Mengecek tempat (lay-out, sound system, setting) Gladi Bersih Bila anda terpilih menjadi MC, sadarilah bahwa anda mendapat nilai positif dan kepercayaan bahwa anda mampu melakukan tugas itu dengan baik

29 PELAKSANAAN TUGAS Ø Sapaan tepat & konsisten Ø Berdiri stabil Ø Akrab dengan sound system Ø Luwes menghadapi situasi Ø Menguasai & menjiwai acara Ø Bersikap anggun, wajar Ø Tata busana & make up serasi & sesuai Ø Wicara variatif

30 VARIASI WICARA 01. Phrasing Pemenggalan Bagian Kalimat Untuk Menghindari Monoton & Agar Audience Dapat Menangkap Intinya 02. Intonasi Lagu Kalimat 03. Speed Kecepatan 04. Stressing Penekanan Bagian Penting

31 PENTING BAGI PEWARA 01 SALAM PEMBUKA MENYAPA UCAPAN SELAMAT DATANG MENYAMPAIKAN APA ACARANYA 04

32 ARTIKULASI Untuk mendapatkan vokal yang bulat & jernih v Pelemasan otot-otot rahang & lidah: massage, naik-turun & ulur-tarik lidah. v Pemaksimalan posisi bibir : artikulasi vokal & konsonan)

33 BAHASA DALAM ACARA RESMI Berwibawa, memiliki otoritas Tegas Bahasa Baku Informatif Singkat dan Jelas

34 SIKAP PEWARA SELAMA ACARA RESMI ì Duduk di tempat yang tersedia, didampingi seorang panitia ì Berdiri di saat berbicara/membawakan acara ì Tidak perlu memperjelas kalimat dengan menggunakan tangan atau anggota tubuh yang lain ì Bersikap formal dan perfect (misalnya : tidak cekikikan, hindari batuk atau berdehem di depan mic)

35 FAKTOR PENDUKUNG 01 KONTAK MATA EKSPRESI WAJAH GERAKAN TUBUH DAN POSTUR PENAMPILAN DAN BUSANA 04

36 PENDUKUNG KELANCARAN ACARA Panitia Sound System Susunan Acara Pengisi Acara Persiapan, Latihan, Gladi

37 FAKTOR KEGAGALAN PEWARA ì Acara kurang menarik ì Acara kurang tertata ì Banyak sambutan dan berkepanjangan ì Sound system tidak memadai

38 HARUS DIHINDARI OLEH PEWARA 1. Jangan menggunakan kata-kata: - mempersingkat waktu... - menginjak acara berikutnya... - waktu dan tempat dipersilakan... - hadirin sekalian/para hadirin Bagi pria: memasukkan tangan ke saku 3. Bagi wanita: merapi-rapikan rambut di depan umum 4. Hindari kata-kata...e...e...e.. Atau apa namanya.. 5. Hindari meniup dan mengetok microphone 6. Jangan mengomentari sambutan

39 CARA BERLATIH DAN BELAJAR 1. 10% dari apa yg kita baca 2. 20% dari apa yg kita dengar 3. 30% dari apa yg kita lihat 4. 50% dari apa yg kita lihat dan dengar 5. 70% dari apa yg kita katakan 6. 90% dari apa yg kita katakan dan lakukan UNTUK MEMPELAJARI SESUATU, PRAKTIKANLAH

40