Muhammad Hakim, Dwi Atmono, Mahmudah Hasanah. Kata Kunci: Media Pembelajaran dan Kearifan Lokal.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Muhammad Hakim, Dwi Atmono, Mahmudah Hasanah. Kata Kunci: Media Pembelajaran dan Kearifan Lokal."

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (STUDI PADA GURU EKONOMI SMA DAN MA DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH) Muhammad Hakim, Dwi Atmono, Mahmudah Hasanah Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi guru memilih media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran ekonomi, (2) mengidentifikasi intensitas penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran ekonomi, dan (3) mengidentifikasi pemanfaatan kearifan lokal Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam kegiatan pembelajaran ekonomi.metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan jenis penelitian survei (survey studies), yaitu mengidentifikasi bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis kearifan lokal pada mata pelajaran ekonomi. Populasi dan sampel penelitian berjumlah 14 orang guru mata pelajaran ekonomi SMA dan MA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan teknik analisis deskriptif.hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Media pembelajaran yang dipilih oleh guru ekonomi dapat di identifikasi ada dua jenis media yang dipilih oleh guru mata pelajaran ekonomi, yaitu media visual sebesar 64,8% dan media audio visual sebesar 5,6% yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ekonomi, (2) Penggunaan media pembelajaran oleh guru ekonomi dapat di identifikasi intensitas penggunaan media oleh guru mata pelajaran ekonomi dengan intensitas sering sebesar 24,1%, intensitas kadang-kadang sebesar 46,3%, dan sebesar 29,6% guru tidak pernah menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran, dan (3) Pemanfaatan kearifan lokal dalam pembelajaran seperti mengaitkan materi dengan berbagai jenis kearifan lokal, seperti jenis budaya dimasukkan kedalam pembelajaran kelas 10 kompetensi dasar 4, jenis keterampilan dimasukkan ke dalam pembelajaran kelas 10 kompetensi dasar 3, dan jenis kewirausahaan dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran kelas 12 tentang akuntansi dan kelas 10 kompetensi dasar 3. Kata Kunci: Media Pembelajaran dan Kearifan Lokal. PENDAHULUAN Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Setiap daerah memiliki ciri khas masingmasing yang kemudian dapat dibedakan antara satu daerah dengan daerah lainnya (Ahmad Baedowi, 2015). Keberbedaan identitas tersebut tentu menjadi sesuatu hal menarik ketikadisandingkan dan dimasukkan dalam perbincangan pendidikan sebagai upaya memupuk kebersamaan di tengah perbedaan. Pendididikan menanamkan semangat untuk selalu membangun toleransi di antara sesama kendatipun berbeda dari cara pandang, cara berpikir, cara bertindak, dan begitu seterusnya (Moh Yamin, 2011). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Isi kemudian menyatakan bahwa muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Muatan lokal dan pengembangan diri tersebut sesungguhnya bertujuan agar para peserta didik kemudian memiliki jiwa membangun

2 Jurnal Pembelajaran Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.1 (2018) CANGKAL: 51 jiwa yang selalu terbuka. Di setiap mata pelajaran yang diajarkan disekolah, muatan lokal kemudian perlu dimasukkan dalam proses kegiatan pembelajaran. Mengikat dan memasukkan nilai-nilai muatan lokal dalam mata pelajaran tertentu dan setiap mata pelajaran menjadi mandat secara yuridis formal dalam konteks kebijakan pendidikan nasional. Proses belajar mengajar memang bisa dilaksanakan seluruhnya secara lisan. Namun demikian proses belajar mengajar akan lebih mudah apabila dibantu dengan media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki banyak manfaat, yaitu: (a) penyampaian materi dapat diseragamkan; (b) proses pembelajaran menjadi menarik; (c) proses pembelajaran menjadi efektif; (d) jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi; (e) kualitas belajar dapat ditingkatkan; (f) proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja; (g) sikap positif siswa terhadap bahan ajar itu sendiri dapat ditingkatkan; dan (h) peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif (Rizali Hadi dkk., 2016) Penelitian yang dilakukan oleh Aang Kurnia pada tahun 2015 yang berjudul Pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasih Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Pekalongan mengungkapkan untuk meningkatkan hasil belajar, guru diharapkan memilih media pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari, serta disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Permasalahan yang berhubungan dengan media pembelajaran ekonomi, seiring dengan berkembang pesatnya teknologi, guru-guru jarang memasukkan nilai-nilai kearifan lokal daerah ke dalam pembelajaran. Dalam menjelaskan materi yang berhubungan dengan kondisi di lingkungan sekolah, seperti materi pasar guru hendaknya menggunakan media yang menggambarkan tata cara perdagangan tradisional, karena pasar tradisional yang lebih dekat dan peserta didik sering berinteraksi di dalamnya. Penelitian pada tahun 2016 yang dilakukan oleh Rizali Hadi dkk. Yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal Pada SLTA dalam Kota Banjarmasin mengungkapkan bahwa penggunaan media di setiap sekolah masih kurang merata dalam pemakaian media pembelajarannya namun masih bisa menyesuaikan dengan kearifan lokal, penggunaan media berdasarkan keadaan sekolah yang memperkenalkan kearifan lokal sudah merata, kearifan lokal yang dicontohkan pada sebagian Kompetensi Dasar (KD) telah menggambarkan pemakaian media pembelajaran baik audio, visual, maupun audio visual. Berdasarkan uraian diatas, dalam berbagai penelitian yang dilaksanakan di berbagai kota menarik minat peneliti melakukan penelitian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada SMA dan MA karena

3 52 Jurnal Pembelajaran Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.1 (2018) CANGKAL belum ada penelitian yang pernah dilaksanakan mengenai penggunaan media pembelajaran berbasis kearifan lokal, kemudian kearifan lokal masih jarang dimasukkan dalam media pembelajaran sehingga mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Pada Mata Pelajaran Ekonomi : Studi Pada Guru- Guru Ekonomi SMA dan MA Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif survei. Penelitian dilakukan pada guru ekonomi SMA dan MA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Tabel 1. Rekapitulasi Pemilihan Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal Oleh Guru Ekonomi Kelas Kompt Dsr Audio Media Pembelajaran Audio Tidak Menggunakan JML X Jumlah Persentase 0% 83,3% 16,7% 0% 100% XI Jumlah Persentase 0% 67,5% 0% 32,5% 100% XII Jumlah Persentase 0% 40,6% 0% 59,4% 100% Jumlah Keseluruhan Persentase 0% 64,8% 5,6% 29,6% 100% Sumber : Diolah dari hasil penelitian, 2017 Identifikasi pemilihan media pembelajaran oleh guru ekonomi SMA dan MA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat dilihat ada dua jenis media yang dipilih, yaitu media pembelajaran visual dan audio visual. Pemilihan media visual oleh guru pada kelas 10 sebesar 83,3%, pada kelas 11 sebesar 67,5%, dan pada kelas 12 sebesar 40,6%. Pemilihan media pembelajaran jenis audio visual pada kelas 10 sebesar 16,7%. Kemudian juga ada guru-guru yang tidak menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran pada kelas 11 sebesar 32,5% dan pada kelas 12 sebesar 59,4%. Secara keseluruhan dari kelas 10 sampai dengan kelas 12, pemilihan media pembelajaran oleh guru mata pelajaran ekononi jenis visual sebesar 64,8% dan media pembelajaran jenis audio visual sebesar 5,6%, kemudian sebesar 29,6% guru tidak menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran Tabel 2 Rekapitulasi Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal Kelas Intensitas Penggunaan Media Pembelajaran Komp Dsr Kadang Tidak Selalu Sering -Kadang Pernah Jumlah Guru X Jumlah Persentase 0% 38,9% 61,1% 0% 100% XI Jumlah Persentase 0% 15% 52,5% 32,5% 100% XII

4 Jurnal Pembelajaran Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.1 (2018) CANGKAL: 53 Jumlah Persentase 0% 18,7% 21,9% 59,4% 100% Jumlah Keseluruhan Persentase 0% 21,4% 46,3% 29,6% 100% Sumber: Diolah berdasarkan hasil penelitian (2017) Identifikasi intensitas penggunaan media pembelajaran oleh guru ekonomi SMA dan MA di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat dilihat intensitas penggunaan media pembelajaran sering oleh guru pada kelas 10 sebesar 38,9%, pada kelas 11 sebesar 67,5%, dan pada kelas 12 sebesar 18,7%. Kemudian intensitas penggunaan media pembelajaran kadang-kadang pada kelas 10 sebesar 61,1%, pada kelas 11 sebesar 52,5%, dan pada kelas 12 sebesar 21,9%. Sedangkan intensitas penggunaan media pembelajaran tidak pernah oleh guru ada pada kelas 11 sebesar 32,5% dan pada kelas 12 sebesar 59,4%. Secara keseluruhan intensitas penggunaan media pembelajaran dari kelas 10 sampai dengan kelas 12 dengan intensitas sering sebesar 24,1%, intensitas kadangkadang sebesar 46,3% dan sebesar 29,6% guru tidak pernah menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran. Kearifan lokal kabupaten hulu sungai tengah yang cocok untuk pembelajaran ekonomi dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 3. Kearifan lokal yang cocok dalam pembelajaran ekonomi 2 3 No 1 Kompetensi Dasar Kelas 10 KD 3 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi Menyajikan hasil analisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi Kelas 10 KD 4 Mendeskripsikan terbentuknya keseimbangan pasar dan struktur pasar Menyajikan hasil pengamatan tentang perubahan harga dan kuantitas keseimbangan di pasar Kelas 12 Materi Akuntansi Kearifan Lokal Keterampilan Kewirausahaan Budaya Kewirausahaan Kewirausahaan Media Media yang dapat digunakan: - Media - Media Audio Berupa tampilan atau tayangan kegiatan produksi dari beberapa usaha rumahan masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Media yang dapat digunakan: - Media - Media Audio Berupa tampilan atau tayangan kegiatan yang ada di payar tradisional maupun pasar modern di Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengenai kegiatan ekonomi yang terjadi didalamnya. Media yang dapat digunakan: - Media - Media Audio Berupa tampilan atau tayangan kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam menjalankan usaha rumahan yang kemudian dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran akuntansi. Sumber: Diolah berdasarkan hasil penelitian (2017)

5 54 Jurnal Pembelajaran Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.1 (2018) CANGKAL Identikasi penggunaan kearifan lokal Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam pembelajaran ekonomi. Muatan kearifan lokal dapat dimasukkan kedalam pembelajaran sebagai sarana menguatkan pemahaman peserta didik mengenai materi yang sedang dipelajari dan mengenalkan kearifan lokal daerah untuk dipelajari. Kearifan lokal Kabupaten Hulu Sungai Tengah jenis budaya seperti pasar tradisional dapat dimasukkan kedalam pembelajaran ekonomi pada kelas 10 kompetensi dasar 4 yaitu mendeskripsikan terbentuknya keseimbangan pasar dan struktur pasar dan menyajikan hasil pengamatan tentang perubahan harga dan kuantitas keseimbangan di pasar. Kearifan lokal Kabupaten Hulu Sungai Tengah jenis keterampilan yang merupakan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat dimasukkan kedalam pembelajaran ekonomi pada kelas 10 kompetensi dasar 3 yaitu menganalisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dan menyajikan hasil analisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi. Kearifan lokal Kabupaten Hulu Sungai Tengah jenis kewirausahaan yang merupakan jenis-jenis usaha rumahan yang dijalankan oleh masyarakat dapat dimasukkan kedalam pembelajaran ekonomi pada kelas 10 kompetensi dasar 3 yaitu menganalisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dan menyajikan hasil analisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dan pada kelas 12 dalam materi perhitugan akuntansi sebagai contoh kegiatan usaha. KESIMPULAN Media pembelajaran yang dipilih oleh guru ekonomi dapat di identifikasi ada dua jenis media yang dipilih oleh guru mata pelajaran ekonomi, yaitu media visual sebesar 64,8% dan media audio visual sebesar 5,6%, serta 29,6% guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran ekonomi.penggunaan media pembelajaran oleh guru ekonomi dapat di identifikasi intensitas penggunaan media oleh guru mata pelajaran ekonomi dengan intensitas sering sebesar 21,4%, intensitas kadang-kadang sebesar 46,3%, dan sebesar 29,6% guru tidak pernah menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.pemanfaatan kearifan lokal dalam pembelajaran seperti mengaitkan materi dengan berbagai jenis kearifan lokal, seperti jenis budaya dimasukkan kedalam pembelajaran kelas 10 kompetensi dasar 4, jenis keterampilan dimasukkan ke dalam pembelajaran kelas 10 kompetensi dasar 3, dan jenis kewirausahaan dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran kelas 12 tentang akuntansi dan kelas 10 kompetensi dasar 3. SARAN Guru hendaknya para guru tidak terpaku pada satu jenis media dan lebih banyak menggunakan berbagai jenis media dalam kegiatan pembelajaran ekonomi. Hendaknya para guru lebih mengingkatkan intensitas penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran ekonomi. Peneliti lain diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil

6 Jurnal Pembelajaran Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.1 (2018) CANGKAL: 55 penelitian ini dengan mengadakan penelitian lain yang berkaitan dengan pengembangan kearifan lokal dalam pembelajaran ekonomi dengan menambah variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Aang Kurnia Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Pekalongan. Skripsi. Baedowi, Ahmad Calak Edu 4: Esaiesai Pendidikan [Online]. Tersedia: SLCwAAQBAJ&printsec =frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=fal se[1 Agustus 2017] Dyah Ayu Anggraini Survey Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi Di Kelas Xi Ips Sman Jogoroto Jombang. Skripsi Unggulan Perguruan Tinggi FKIP. Banjarmasin. Nana Syaodih Sukmadinata Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung Nurul Hidayati Analisis Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Gedengan Sidoarjo. Skripsi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Rizali Hadi. et al Pengembangan Media Pembelajaran Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal Pada SLTA Dalam Kota Banjarmasin. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi FKIP. Banjarmasin. Siti Rahmawati Pembelajaran IPA Berbasis Potensi Lokal Sebagai Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Dalam Menghadapi Abad 21. Skripsi Imam Suyitno, et al, Pemanfaatan Potensi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran dengan Teknik Observasi Lingkungan di Sekolah Dasar. Jurnal Moh Yamin. et al Kajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris Berkearifan Lokal Tingkat SMPN Di Kota Banjarmasin. Penelitian

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn : JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman 33-43 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg PENGETAHUAN GURU IPS TERPADU SMP/SEDERAJAT DI KECAMATAN BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Madrasah Aliyah Hasanah Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan di semester genap bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Tri Bhakti Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru. disiplin belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dari penelitian ini adalah semester genap tahun ajaran 2014/2015, sedangkan penelitian ini berlokasi di Sekolah Menengah Pertama Tri Bhakti

Lebih terperinci

DAMPAK IMPLEMENTASI NILAI- NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMAN 6 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

DAMPAK IMPLEMENTASI NILAI- NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMAN 6 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017 DAMPAK IMPLEMENTASI NILAI- NILAI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMAN 6 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017 Bunga Sari, Rizali Hadi, Melly Agustina P Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP

Lebih terperinci

Kata Kunci: Komunikasi Keluarga Dan Kreativitas Belajar

Kata Kunci: Komunikasi Keluarga Dan Kreativitas Belajar DAMPAK KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI I DAHA UTARA NAGARA HULU SUNGAI SELATAN (HSS) Anisa, Mahmudah Hasanah, Monry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan perkembangan waktu. Kualitas suatu bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, serta mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran matematika di tingkat Madrasah Aliyah (MA) hingga saat ini masih dipandang memberikan tingkat kesulitan yang tinggi pada peserta didik. Kesulitan tersebut

Lebih terperinci

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM REM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM REM SISWA KELAS XII TEKNIK SEPEDA MOTOR DI SMK PANCASILA KUTOARJO Oleh Email : Faisal Dwi Hermawan, Widiyatmoko,

Lebih terperinci

STUDI KORELASI ANTARA KARAKTERISTIK BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI PURWOHARJO

STUDI KORELASI ANTARA KARAKTERISTIK BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI PURWOHARJO STUDI KORELASI ANTARA KARAKTERISTIK BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI PURWOHARJO FRIZHA MARTYAN SUSANTO MUHIBATUL WAFIQOH DHALIA SOETOPO Pendidikan Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MELALUI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MAKE A MATCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MELALUI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MAKE A MATCH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MELALUI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SEBERANG

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan suatu kenyataan bahwa pendidikan hampir di semua negara di dunia mendapatkan tempat yang strategis dalam pembangunan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Madrasah Aliyah Negeri 3 Barabai 1. Gambaran Umum MAN 3 Barabai MAN 3 Barabai terletak di kelurahan Birayang sebagai ibu kota kecamatan Batang Alai Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Dalam melakukan penelitian ini, digunakan pendekatan penelitian deskriptif.

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Artikel Ilmiah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA

Lebih terperinci

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BELAJAR EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS XI IIS 1 SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2014/2015 Endah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan kualitasnya. Lahirnya Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai kriteria minimal sistem pendidikan

Lebih terperinci

MENGINTEGRASIKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

MENGINTEGRASIKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MENGINTEGRASIKAN MUATAN LOKAL DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I Program Studi PGSD FKIP UAD Email: nurulhidayatirofiah@ymail.com ABSTRAK Muatan lokal merupakan bahan kajian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS (Studi Kasus Pada Madrasah Aliyah Di Pondok Pesantren Assalam Desa Tanjung Karang Kecamatan Jati Kabupaten

Lebih terperinci

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MATERI FLUIDA STATIS DENGAN MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERBANTUAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Krista Yohana (1), Kadim Masjkur (2),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014, hlm. 3) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS DESKRIPTIF Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Penelitian ini bertolak dari rendahnya kemampuan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pandangan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa lahir di dalam masyarakat. Melalui media bahasa, sebuah kebiasaan lisan terbentuk secara turun temurun di dalam masyarakat,

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU a. Struktur Kurikulum 1. Kelas x Peminatan MIPA (kurikulum 2013) 1.1 Mata Pelajaran a) Kelompok A (wajib) : 6 Mata Pelajaran b) Kelompok B (wajib)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Dan Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Abstrak. Ria Risty Rahmawati. K8409052.

Lebih terperinci

Key Words: creative thinking, open ended problems. Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 41

Key Words: creative thinking, open ended problems. Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 41 TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII DI SMP NEGERI 6 JEMBER, SMP AL FURQAN 1, SMP NEGERI 1 RAMBIPUJI, DAN SMP PGRI 1 RAMBIPUJI Nurul Hidayati Arifani 40, Sunardi 41, Susi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG Oleh Email : Prastiyo, Bambang Sudarsono, Pendidikan Teknik Otomotif,

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekarang ini menjadi suatu kebutuhan primer yang wajib dipenuhi. Pendidikan yang dimaksudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekarang ini menjadi suatu kebutuhan primer yang wajib dipenuhi. Pendidikan yang dimaksudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekarang ini menjadi suatu kebutuhan primer yang wajib dipenuhi. Pendidikan yang dimaksudkan bukan hanya pendidikan formal atau semiformal seperti

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK. ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM).

tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL () KELAS X 3 Bahasa Indonesia 65 B 5 Matematika 60 B 6 Fisika 60 B 7 Biologi 60 B 8 Kimia 60 B 9 Sejarah 65 B 10 Geografi 65 B 11 Ekonomi 65 B 12 Sosiologi 65 B 13 Kesenian

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang berfalsafah Pancasila, memiliki tujuan pendidikan nasional pada khususnya dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Siti Mariam Banjarmasin MTs Siti Mariam Banjarmasin adalah salah satu madrasah atau sekolah yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan semakin mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. khusus yang di sebut dengan metode dan bentuk penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. khusus yang di sebut dengan metode dan bentuk penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian Dalam kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang pasti berkaitan dengan pengumpulan data. Data yang di peroleh di gunakan sebagai

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP, TINGKAT INTELEGENSI, DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA WIDYA KUTOARJO

PENGARUH SIKAP, TINGKAT INTELEGENSI, DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA WIDYA KUTOARJO PENGARUH SIKAP, TINGKAT INTELEGENSI, DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA WIDYA KUTOARJO Dwi Rani Kusumastuti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo dwiranie53@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, METODE PEMBELAJARAN DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 SAPURAN WONOSOBO

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, METODE PEMBELAJARAN DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 SAPURAN WONOSOBO PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, METODE PEMBELAJARAN DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 SAPURAN WONOSOBO Agung Adi Kusuma Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo joni_togel@rocketmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri Kabupaten Pringsewu. B. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN STAND ALAT PERAGA SISTEM WIPER WASHER GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKR DI SMK MA ARIF 2 GOMBONG TAHUN 2015/2016 Oleh : Pradipta Yafi Atprivema, Bambang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar, karena walaupun kurikulum disajikan secara sempurna, sarana dan prasarana terpenuhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran guru Sekolah Dasar Negeri se Gugus Diponegoro di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global sekarang ini bahasa asing sangat dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat penting untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Mardiatul Hasanah

SKRIPSI. Oleh: Mardiatul Hasanah HUBUNGAN ANTARA STRATEGI GURU DALAM PENGEMBANGAN DISAIN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BIOLOGI DENGAN AKTIVITAS DAN CAPAIAN HASIL BELAJAR PRAKTIKUM SISWA (KELAS XI SMAN DI KABUPATEN BONDOWOSO) SKRIPSI Oleh: Mardiatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan, dimana pendidikan sendiri bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Indikator keberhasilan

Lebih terperinci

( Word Converter - Unregistered )

( Word Converter - Unregistered ) PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP PROFESIONALITAS MAHASISWA PPL (PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN) PRODI PKn di SMPN KOTA MALANG Wika Leny Setyowati, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum Universitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 1 KENDALA GURU MENGAJAR PENGINDERAAN JAUH DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 JURNAL Oleh: Nisa Aulia Ningsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS Ade Rahmawati R. Gunawan Sudarmanto dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan psikomotor dimana terdapat grafik peningkatan dalam masing-masing

I. PENDAHULUAN. dan psikomotor dimana terdapat grafik peningkatan dalam masing-masing I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Substansi dari pendidikan itu sendiri adalah suatu pembelajaran yang mampu menunjang siswa menuju kearah suatu perubahan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Geografis MA PIP (Pendidikan Islam Parigi) Madrasah Aliyah PIP (Pendidikan Islam Parigi) terletak di Jalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu ilmu sains yang menuntut siswa dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media pembelajaran

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Nuril Maghfiroh 1, Herawati Susilo 2, Abdul Gofur 3 Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA YANG DIINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : XII (dua belas) / 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : 3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian

Lebih terperinci

JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR ISSN X

JURNAL SOSIOEDUKASI, VOLUME 6 NOMOR ISSN X STUDI KORELASI ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA VISUAL DENGAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA DARUSSHOLAH YOGI BAYU PRASETYO DWI AYU ITA PURNAMASARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. variabel yang akan diamati yaitu kemampuan berpikir dan tingkat penguasaan

III. METODE PENELITIAN. variabel yang akan diamati yaitu kemampuan berpikir dan tingkat penguasaan 39 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilihat berdasarkan tingkat eksplanasi yaitu deskriptif, deskriptif itu sendiri adalah tingkat penjelasan dengan tujuan menjelaskan variabel

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA. Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : XII (dua belas) / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang Kompetensi

Lebih terperinci

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu yang mendasari berbagai ilmu pengetahuan sains sekaligus ilmu yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir. Selain dipelajari di setiap jenjang

Lebih terperinci

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS BAWAH DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh : KHOIROTUN NISA A 510 090

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 113-112 Januari 2017 HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina Rizawati51@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layanan pendidikan di sekolah diarahkan untuk memfasilitasi perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya optimalisasi potensi siswa itu

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI KELAS AWAL SD ISLAM MOHAMMAD HATTA KOTA MALANG

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI KELAS AWAL SD ISLAM MOHAMMAD HATTA KOTA MALANG ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI KELAS AWAL SD ISLAM MOHAMMAD HATTA KOTA MALANG SKRIPSI OLEH : ZAHRATUL WIDAD NIM : 201110430311069 PROGRAM

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH MANBAUL ULUM MOJOPUROGEDE BUNGAH GRESIK Jl. RAYA MOJOPUROGEDE NO 39 Telp.: (031)

MADRASAH ALIYAH MANBAUL ULUM MOJOPUROGEDE BUNGAH GRESIK Jl. RAYA MOJOPUROGEDE NO 39 Telp.: (031) MADRASAH ALIYAH MANBAUL ULUM MOJOPUROGEDE BUNGAH GRESIK Jl. RAYA MOJOPUROGEDE NO 39 Telp.: (031) 3943870 e-mail: 20500897@dispendik.gresik.go.id IDENTITAS MADRASAH Nama Madrasah : MA Manbaul Ulum NIS :

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR Debi Rahmawati Universitas Negeri Malang Email: debi.kejora@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Panca Indah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena pendidikan merupakan sarana utama dalam pembentukan generasi penerus bangsa. Semakin

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI BERBASIS POTENSI LOKAL PADA KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPA SD KELAS IV KURIKULUM 2013

ANALISIS MATERI BERBASIS POTENSI LOKAL PADA KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPA SD KELAS IV KURIKULUM 2013 67 ANALISIS MATERI BERBASIS POTENSI LOKAL PADA KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPA SD KELAS IV KURIKULUM 2013 Laras Mahmudah larasmahmudah2@gmail.com Sri Sudariyah srisudariyah21@gmail.com Moh Salimi salimi@staff.uns.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA Reda Hardianti Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M.dan Drs. Yon Rizal, M.Si. Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri

Lebih terperinci

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI Della Narulita 1), Masduki 2) 1) Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, 2) Dosen Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kebiasaan belajar terhadap

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) KOMPONEN DURASI WAKTU (Jam) A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 5. Matematika

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Ekonomi:

Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 96 PENERAPAN E-LEARNING DENGAN MEDIA SCHOOLOGY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah MAN Sampit Madrasah Aliyah Negeri Sampit pada awal berdirinya merupakan alih fungsi dari sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2010-2011 yang beralamat di Jalan Baja Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Sutini ), Gardjito 1), Retni S. Budiarti 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas proses pembelajaran. Sekolah sebagai salah satu

Lebih terperinci