Available online at Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 52-59

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Available online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 52-59"

Transkripsi

1 Available online at Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Dedy Juliandri Panjaitan Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Muslim Nusantara. Jalan Garu II No. 93, Medan, Sumatera Utara, 20147, Indonesia. juliandri.dedy@yahoo.com, Telp: Abstrak Pembelajaran Konstruktivistik merupakan suatu pembelajaran dengan siswa mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan pemahamannya, hal ini berkaitan dengan proses belajar mengajar matematika. Adanya paradigma Konstruktivistik berpengaruh kepada strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada proses pembelajaran berperan sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajar aktif sehingga pembelajaran tidak berpusat kepada guru tetapi berpusat pada siswa (student center). Pelaksanaan proses pembelajaran matematika diharapkan menggunakan model pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik, yang salah satunya adalah model pembelajaran learning cycle. artikel ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep matematika siswa dengan pendekatan contextual Teaching and Learning (CTL) melalui Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar. Artikel ini merupakan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahap. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning Cycle dapat meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang sisi datar. Kata kunci: Learning Cycle, contextual Teaching and Learning, student center Improved Understanding and Concept Application Through the Contextual Teaching and Learning Approach Abstract Constructivistic learning is a learning with students construct their own knowledge and understanding, it is related to the process of learning to teach mathematics. The existence of Constructivistic paradigm affects the learning strategy applied by the teacher. In the learning process acts as a facilitator and students as an active learner so that learning is not centered on the teacher but centered on the students. Implementation of mathematics learning process is expected to use constructivist-oriented learning model, one of which is learning cycle learning model. this article aims to know the improvement of understanding and application of mathematical concepts of students with contextual approach Teaching and Learning through Learning Cycle on the material of building flat side space. This article is the result of Class Action Research where the cycle cycle review consists of four stages. Based on the results of the study concluded that the contextual approach through learning Cycle can improve understanding and application of concepts. Keywords: Learning Cycle, contextual Teaching and Learning, student center

2 53 PENDAHULUAN Dewasa ini Pendidikan Nasional sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya, diantaranya mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermartabat, unggul dan berdaya saing. Dengan kata lain pendidikan harus didesain yang konkrit dan riil untuk mempersiapkan generasi bukan sekedar bertahan hidup dalam era globalisasi tetapi juga untuk menguasai globalisasi. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dilakukan perubahan dan perbaikan guna meningkatkan pendidikan. Pembelajaran Konstruktivistik merupakan suatu pembelajaran dengan siswa mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan pemahamannya, hal ini berkaitan dengan proses belajar mengajar matematika. Adanya paradigma konstruktivistik berpengaruh kepada strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada proses pembelajaran berperan sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajar aktif sehingga pembelajaran tidak berpusat kepada guru tetapi berpusat pada siswa (student center). Pelaksanaan proses pembelajaran matematika diharapkan menggunakan model pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik, yang salah satunya adalah model pembelajaran learning cycle. Dalam pendidikan banyak sekali ilmu yang digali untuk meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya adalah ilmu matematika. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Guru dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan optimum. Oleh karena itu diperlukan kreativitas dan gagasan yang baru untuk` mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode, model, pendekatan dan media yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran. Pembelajaran CTL merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan mereka. (Panjaitan,DJ., 2016). Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran suatu pendekatan belajar yang memberdayakan siswa. Pembelajaran kontekstual diartikan sebagai proses pendidikan yang mampu memotivasi siswa untuk lebih memahami makna belajar suatu kompetensi dan mengkaitkannya dengan konteks, baik pribadi, sosial maupun budaya. Langkah penerapan CTL dalam kelas sebagai berikut : 1) Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, 2) Melaksanakan kegiatan inkuiri sejauh mungkin untuk semua topik, 3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya, 4) Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok), 5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, 6) Melakukan refleksi diakhir pertemuan, 7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. (Panjaitan,DJ., 2016). Menurut Trianto (2007:105), Pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuh komponen utama, yaitu Konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Menurut kontruktivisme, pengetahuan memang berasal dari luar, akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri seseorang. Dalam pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Oleh karena itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan hal-hal berikut (Trianto, 2007:109) : a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa b. Memberikan kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri. c. Menyadarkan siswa agar menerapakan strategi mereka sendiri dalam belajar. Learning Cycle merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center), berupa rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensikompetensi yang harus dicapai dalam

3 54 pembelajaran dengan jalan berperan aktif (Fajarah dan Dasna: 2007). Model belajar ini menyarankan agar proses pembelajaran dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang aktif sehingga proses asimilasi, akomodasi dan organisasi dalam struktur kognitif siswa terlaksana dengan baik.bila terjadi proses konstruksi pengetahuan dengan baik maka siswa akan dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang dipelajarinya. Aktivitas dalam pembelajaran learning cycle lebih banyak ditentukan siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif. Dalam proses pembelajaran learning cycle setiap fase dapat dilalui jika konsep pada fase sebelumnya sudah dipahami. Setiap fase yang baru dan sebelumnya saling berkaitan sehingga membuat siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi. Menurut Lorsbach dalam The Learning cycle as a Tool for planning Science Instructer dalam learning cycle terdiri dari 5 fase yaitu fase to engage (fase menarik), 2).fase to explore (menggali), 3).fase to explain (fase menjelaskan),4) fase to extend (fase penerapan konsep) dan 5)fase to evaluate (fase evaluasi), kelima fase tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut (Dasna,2006): (1) Fase Engagement (Menarik Perhatian ), Fase engagement merupakan fase awal. Pada fase ini guru menciptakan situasi teka teki yang sesuai dengan topic yang akan dipelajari siswa. Guru dapat mengajukan pertanyaan ( misalnya : mengapa hal ini terjadi? dan jawaban siswa digunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah diketahui oleh mereka; (2) Fase Exploration (Eksplorasi). Selama fase eksplorasi, siswa harus diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan teman-temannya tanpa arahan langsung dari guru. Fase ini menurut teori Piaget merupakan fase ketidak seimbangan dimana siswa harus dibuat bingung. Fase ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menguji prediksi mereka, mendiskusikan dengan teman sekelompoknya dan menetapkan keputusan; (3) Fase Explaination (Menjelaskan), Pada fase ini guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri; (4) Fase extension. Pada fase ini siswa harus mengaplikasikan konsep dan kecakapan yang telah mereka miliki terhadap situasi lain; (5) Fase Evaluation (Evaluasi), Evaluasi dilakukan selama pembelajaran dilangsungkan.guru bertugas untuk mengobservasi pengetahuan dan kecakapan siswa dalam mengaplikasikan konsep dan perubahan berfikir siswa. Fajarah dan Dsana (2007) menyatakan penerapan learning cycle 5 fase dilihat dari segi guru memberi keuntungan karena memperluas wawasan dan meningkatkan kreatifitas guru dalam merancang pembelajaran, sedangkan ditinjau dari dimensi siswa, penerapan strategi ini memberi keuntungan diantaranya: (1) meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran; (2) membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa; (3) pembelajaran menjadi bermakna. Berdasarkan hasi observasi tersebut,peneliti ingin menerapkan model pembelajaran learning cycle 5 fase yang memberikan dampak positif terhadap hasil belajar,oleh sebab itu peneliti juga ingin menggabungkan penerapan contextual teaching and learning dengan learning cycle sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Implementasi learning cycle dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fasefase tersebut mulai dari perencanaan (terutama perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) dan evaluasi (Fajarah dan Dasna, 2007). Adapun aktivitas dan langkah-langkah pembelajran dengan pendekatan kontekstual (CTL) melalui Learning Cycle adalah sebagai berikut: 1. Mengamati lingkungan sekitar (ekplorasi) Guru meminta siswa untuk mengelompokkan benda-benda disekitarnya yang berbentuk bangun ruang sisi datar. 2. Pengenalan konsep bangun ruang Guru mengenalkan konsep bangun ruang sisi datar,disertai dengan benda konkrit yang berbentuk bangun ruang sisi datar,juga alat-alat yang digunakan untuk membuat bangun ruang.di mana siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. 2. Memberi masalah menarik Setelah konsep bangun ruang sisi datar di jelaskan,baik melalui percobaan maupun lab mini, kemudian guru memberikan kasus menarik kepada siswa, dimana siswa harus mampu menganalisa masalah didalamnya

4 55 secara individual dan terjadilah proses inkuiri. 3. Menyelesaikan masalah Setiap siswa harus dapat memahami masalah yang diberikan guru,siswa yang kurang paham dapat bertanya secara langsung kepada guru atau pun teman sebangku 4. Membandingkan dan mendiskripsikan jawaban Setelah masalah yang diberikan secara individual dikerjakan kemudian dibentuk kelompok belajar, untuk membandingkan jawaban dari tiap tiap kelompok.lalu dilakukan pemodelan didepan kelas. 5. Refleksi Guru membantu siswa untuk mengaitkan konsep bangun ruang dengan kehidupan nyata,lalu meminta siswa untuk mengisi lembar refleksi. 6. Penilaian otentik Tahap terakhir guru memberikan tes untuk melihat kemampuan siswa dalam pelajaran bangun ruang sisi datar. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah penerapan contextual teaching and learning melalui learning cycle dapat meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang sisi datar. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan maka artikel ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep matematika siswa dengan pendekatan contextual Teaching and Learning (CTL) melalui Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar. Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas maka diperoleh manfaat dari penelitian. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi siswa adalah untuk mengeliminasikan kesulitan dalam belajar matematika, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar dan kebermaknaan belajar. 2. Sebagai bahan masukan mengenai Model dan strategi pembelajaran CTL yang ideal dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Sebagai bahan masukan bagi pemegang kebijakan pendidikan untuk dijadikan bahan diskusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan matematika METODE Penelitian ini dilaksanakan di SMP Harapan 1 Medan, yang dilaksanakan pada kelas VIII SMP yang dilaksanakan pada bulan November 2017 tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahap. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model yang dikemukan oleh Kemnis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2005 : 97). Pelaksanaan penelitian dimulai dari siklus pertama 1. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan letak ketidak berhasilan pada tindakan siklus pertama, maka penulis merancang siklus kedua dan begitu seterusnya sampai peningkatan yang diinginkan tercapai. Proses pengembangan konsep dan ide matematika yang dimulai dari dunia nyata disebut Matematisasi Konsep dan memiliki model skematis proses belajar seperti gambar berikut: Karena penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, maka objek peneliltian ini adalah tindakan pembelajaran yaitu dengan pendekatan contextual teaching and leaning melalui leaning cycle sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu upaya meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang melalui pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan model learning cycle. Adapun indikator dalam penelitian ini keberhasilan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar matematika siswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah: (1) Membuat lembar observasi, Observasi dilakukan secara langsung selama proses belajar mengajar di kelas. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa pada saat diskusi berlangsung. Lembar observasi dibuat sesuai indikator pendekatan

5 56 contextual teaching and learning melalui learning cycle; (2) Tes essay sebanyak 5 butir, Test tertulis diberikan agar guru dapat mengetahui hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Test berbentuk essay sebanyak 5 butir, dimana skor idealnya adalah 20 dan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut adalah 40 menit. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa yang bukan responden tetapi mempunyai kemiripan dengan responden untuk melihat validitas dan reabilitas instrumen. Menurut petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar, Depdikbud (2000) Bahwa Seseorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap lebih dari 65%. Sementara itu untuk mencari persentase ketuntasan siswa secara individual dari tiap siklus maka digunakan rumus : S P S i t 100% (Dikembangkan dari Depdikbud, 2000) P = Persentase ketuntasan belajar siswa S i Jumlah skor yang dicapai siswa terhadap seluruh butir soal S t Jumlah skor total seluruh soal Kriteria : 0% P 65% Siswa belum tuntas 65% P 100% Siswa sudah tuntas Sedangkan untuk mencari persentase siswa yang sudah tuntas secara klasikal dari tiap siklus dirumuskan dengan : X PPK 100% N PPK = Persentase kelas yang sudah tuntas belajar X = Jumlah siswa yang telah tuntas belajar N = Jumlah siswa HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengamatan pada siklus I, pada umumnya keaktifan siswa dalam belajar belum meningkat, dan meskipun dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar ada beberapa siswa yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar yang berkelompok, dan kebiasaan belajar sebelumnya yang lebih didominasi oleh guru, sehingga siswa pasif. Dengan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle siswa tampak senang selama proses belajar mengajar karena mereka terlibat aktif dalam proses belajar mengajar dan siswa menggali pengetahuannya sendiri. Pada akhir tindakan siklus I ini diberikan tes hasil akhir belajar I yang bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberi tindakan. Dari hasil tes yang diberikan (tes hasil belajar I) kepada 34 orang siswa diperoleh 11 orang siswa atau 32,35% memperoleh nilai 65 kebawah, sedangkan 23 siswa atau 67,65% mencapai nilai minimal 65 (syarat ketuntasan belajar), dengan nilai rata-rata 67,65. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar yang cukup baik dari kemampuan awal siswa yaitu sebesar 17,35%. Observasi ( pengamatan ) dilakukan oleh guru kelas mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai berakhir pelaksanaan tindakan. Guru kelas mengamati aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan guru kelas juga mengamati tindakan peneliti dalam melaksanakan 7 tahapan belajar dalam pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle. Berdasarkan hasil tes pada hasil belajar dapat dilihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada sub pokok bahasan bangun ruang sisi datar meningkat dari sebelumnya ( hasil tes awal). Dari 34 siswa diperoleh 23 atau 67,65% telah mencapai tingkat ketuntasan belajar yang mencapai nilai minimal 65. Nilai terendah yang didapat siswa adalah 40, sedangkan nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 95 dengan rata-rata 67,65 dan tingkat ketuntasan secara klasikal adalah: PPK = x N. 100% = % = 67,65% Dari tes awal dan tes akhir belajar 1, diperoleh peningkatan ketuntasan sebesar 26,47%. Selanjutnya hasil dari tes belajar 1

6 57 digunakan sebagai acuan dalam memberikan tindakan pada siklus II untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada sub pokok bahasan menghitung volume bangun ruang sisi datar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam sub pokok bahasan tersebut. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Peneliti belum dapat menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas peneliti dalam PBM hanya sebesar 75,75%. b. Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual (CTL).mereka merasa senang dan antusias dalam belajar. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam PBM hanya mencapai 49,51%. c. Hasil belajar siswa pada siklus pertama mengalami peningkatan dibandingkan hasil tes awal sebesar 26,47 % dengan tingkat ketuntasan hasil belajar secara kiasikal sebesar 67,65%. d. Masih ada kelompok yang belum biasa menyelesaikan tugas dengan waktu yang ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok tersebut kurang serius dalam belajar. e. Masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut : a. Memberi motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran b. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan Pada akhir tindakan siklus II, diberikan tes hasil belajar II yang bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan. Dari hasil yang diberikan (tes hasil belajar II) kepada 34 orang siswa, diperoleh 5 orang siswa atau 14,71 % memperoleh nilai di bawah 65, sedangkan 29 siswa atau 85,29 % mencapai nilai minimmal 65 (syarat ketuntasan belajar) dengan rata-rata 73,23. karena ketuntasannya sudah mencapai lebih dari 85 % maka proses pembelajarn ini sudah dianggap berhasil. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru kelas ( guru matematika ) mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai akhirnya pelaksanaan tindakan. Guru mengamati ktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan mengamati tindakan ppeneliti yang menggunakan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle. Dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan tindakan untuk siswa yang memiliki kemampuan rendah dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan dari hasil tes relajar II, diperoleh kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada sub pokok bahasan bangun ruang meningkat dari sebelumnya (hasil pos-tes 1). Dari 34 siswa diperoleh 29 atau 85,29 % mencapai tingkat ketuntasan belajar yang mencapai nilai minimal 65, tingkat ketuntasan secara klasikal ádalah 85,29 % Dari pos-tes I dan pos-tes II, diperoleh peningkatan sebesar 17,64 % dengan nilai terendah 50, nilai tertinggi 100 dan rata-rata 73,23. Karena ketuntasan sudah mencapai lebih 85 % maka proses pembelajaran sudah berhasil dan siklus dihentikan. Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini ádalah sebagai berikut: a. Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah kepembelajaran yang menggunakan kontekstual (CTL) melalui learning cycle. Siswa mampu membangun kerjasama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Siswa mulai mampu mempresentasekan hasil kerjanya dan antusias siswa dalam kegiatan PBM meningkat hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang meningkat dari 49,51 % pada siklus I menjadi 82,75 pada siklus II. Selain itu aktivitas peneliti dengan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle meningkat dari 75,75 % pada siklus I menjadi 82,75 pada siklus II. b. Terjadinya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 17,64 % dengan tingkat ketuntasan belajar diperoleh

7 58 85,29 %. Hasil ini menunjukkan bahwa tindakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan pemahaman konsep bangun ruang, sisi datar dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50 dan nilai rata-rata sebesar 73,23. Hasil analisis pada setiap siklus menunjukkan ada kemajuan tentang hasil belajar konsep bangun ruang sisi datar oleh siswa kelas VIII SMP Harapan 1 Medan. Hal ini terlihat pada perolehan hasil tes awal siswa dari siklus I dan siklus II. Bila dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal berarti bila telah terdapat 85 % memperoleh nilai minimal 65. Merujuk pada ketentuan tersebut pada setiap siklus, ketuntasan belajar klasikal sebesar 67,65 % pada siklus I, 85,29 % pada siklus II. Dan aktivitas siswa meningkat dari 49,51 % pada siklus I menjadi 82,84 % pada siklus II. Dari data di atas terjadi peningkatan hasil belajar konsep bangun ruang sisi datar yang cukup baik. Peningkatan ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle pada pelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMP Harapan 1 Medan. Hal ini disebabkan karena pendekatan kontekstual (CTL) berangkat dari masalah nyata yang sering dialami siswa lalu beranjak kebentuk abstrak. Sehingga konsekuensi logis dari penerapan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning cycle dalam pembelajaran adalah meningkatkan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang sisi datar serta meningkatkan hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan sesuai dengan rumusan masalah maka dapat disimpulkan bahwa presentase ketuntasan belajar pada siklus II tergolong tinggi, sehingga upaya peningkatan pemahaman dan aplikasi konsep bangun ruang sisi datar dengan pendekatan kontekstual (CTL) melalui learning Cycle berhasil. DAFTAR PUSTAKA Avianti Agus, Nuniek, Mudah Belajar Matematika untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas Arikunto, Suharsimi Prosedur penelitian. Jakarta: Bina aksara Arikunto Suharsimi,Prof. Suhardjono,Prof.Supardi, Prof PenelitianTindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Deporter Bobbi, Reardon Mark, Nourie-Singer Sarah Quantum Teaching. Bandung: KAIFA Heruman, S.Pd, M.Pd Model Pembelajaran Matematika.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Komalasari Pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Bandung: Refika Aditama Kunandar, (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Rajawali Press, Jakarta. Panjaitan., Dedy. (2014). Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Jurnal Mathematics Paedagogic. Volume 5 Nomor 1 : 37. Panjaitan., Dedy. (2016). Penerepan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Statistika. Jurnal Penelitian Pendidikan MIPA. Volume 1 Nomor 1 : 1 Panjaitan., Dedy. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Pembelajaran Langsung. Jurnal Mathematics Paedagogic. Volume 7 Nomor 1 : 83 Panjaitan., Dedy. (2016) Penerapan Permaianan Domino Untuk Meningkatkan Penguasaan Operasi Hitung Bilangan Bulat. Jurnal Kultura. Volume 17 Nomor 1 : 6104 Sudjana, DR.Prof,M.A.M.Sc.2005.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito Sanjaya,W., (2006), Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses

8 59 Pendidikan, Kencana Frenada Media Grup, Jakarta. Sanjaya Wina, M.Pd Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Kencana Prenada Media Group Sobel,M., Maletsky,M., (2001),Mengajar Matematika,Penerbit Erlangga, Jakarta.Wiriaatmadja Rochiati, Dr.Prof Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA Dedy Juliandri Panjaitan Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan juliandri.dedy@yahoo.com

Lebih terperinci

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Yohana Hiqmawati 1, Imam Suyanto 2, M. Chamdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI 163086 TEBING TINGGI Helmina Siagian Surel: hrmnsiagian@gmail.com ABSTRACT This aim of this

Lebih terperinci

Oleh : Vira Ismis Kairat

Oleh : Vira Ismis Kairat PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG DI KELAS V SD Oleh : Vira Ismis Kairat Viraismiskhairat28@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL Oleh: SUARDI 608311454745 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar Nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP Elizabeth Cahya Kristina 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 elizabethcahyakristina@gmail.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran kontekstual Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengkaitkan konten mata

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 JEMBER SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Seseorang akan mengalami perubahan pada tingkah laku setelah melalui suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

Lebih terperinci

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode CTL (Contextual Teaching And Learning) di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Lebih terperinci

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2. IMPLEMENTASI MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA DI SMP NEGERI I JETIS MOJOKERTO Harun

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN Peningkatan Contextual Teaching... (Marfianingsih) 229 PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN APPLICATION OF CONTEXTUAL

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH : BINTI UMI HANIK NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH : BINTI UMI HANIK NPM : PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI PECAHAN KELAS VII SEMESTER GANJIL UPTD SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Lebih terperinci

p-issn : e-issn :

p-issn : e-issn : PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015 PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015 Ida Rosita¹, Suripto², Ngatman³ 1 Mahasiswa PGSD FKIP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk itu perlu di lakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk itu perlu di lakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula

Lebih terperinci

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran CTL

Penerapan Model Pembelajaran CTL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN TEMBOK DUKUH IV / 86 SURABAYA Untung Saung PGSD, FIP, Universitas

Lebih terperinci

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2 PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN KELOMPOK KECIL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 18 SILAUT PESISIR SELATAN Syafriani 1, Wince Hendri 2, Khairul Harha

Lebih terperinci

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD Oleh Nana Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia Makalah Semiloka di Musibanyuasin, Sumsel 7 September 2007 Pengertian Pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peran yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peran yang penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peran yang penting bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana ditegaskan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA Intan Pertama Sari 1), Usada 2), A. Dakir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII-A SMP NEGERI 4 MAGETAN Candra Novita Sayekti S1 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research. 1 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 6 SMP NEGERI 20 PEKANBARU Andita

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH II MELALUI PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Elvinawati Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ORI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI ORI TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENNGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATKA TENTANG PECAHAN PADA SSWA KELAS SD NEGER OR TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Patno Pustopo 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 FKP, PGSD Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Koneksi Matematika Koneksi berasal dari kata dalam bahasa inggris Connection, yang berarti hubungan atau kaitan. Kemampuan koneksi matematika dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD Pawit Khotibin 1, Wahyudi 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MEMBANTU SISWA MENGATASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PLUS

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 144-150 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88

online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88 Available online at https://jurnal.pascaumnaw.ac.id/index.php/ Jurnal MathEducation Nusantara Vol. 1 (1), 2018, 84-88 84 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Aljabar dengan Pendekatan

Lebih terperinci

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index Asmanidar, Zulfa Amrina 1, Khairudin 2 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 1-6 PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB. MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh : Emmy Suaida, emisuaida@gmail.com

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA Vol. 3, No. 3, pp. 81-86, September. 2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA IMPLEMENTATION OF SNOWBALLING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu pengetahuan universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan memiliki peranan penting yang dapat diterapkan dalam berbagai

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Metodius Makul Guru SDI Rai Ruteng - Manggarai Abstrak: Kenyataan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan adalah

Lebih terperinci

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SUB KONSEP SPERMATOPHYTA (Studi Eksperimen di Kelas X MIA SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar, - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangatlah penting bagi manusia karena didalam pendidikan, maka akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERFOKUS PADA MASYARAKAT BELAJAR (LEARNING COMMUNITY) POKOK BAHASAN SEGITIGA UNTUK SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

Ely Syafitri, S.Pd Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta

Ely Syafitri, S.Pd Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta MENINGKATKAN KETERCAPAIAN KOMPETENSI INTI KURIKULUM 2013 MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII - B SMP N 2 DEPOK SLEMAN Ely Syafitri, S.Pd

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP Andy, Syukran, Syaiful Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan Email: apriandidjailanijunior@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG J u r n a l MATEMATICS PAEDAGOGIC Vol VII. No. 1, September 2016, hlm. 83 90 Available online at www.deacas.com/se/jurnal MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG Dedy Juliandri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdahulu yang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdahulu yang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan Berdasarkan kajian teori yang dilakukan, berikut ini dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti sebagai

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran CTL. Minat belajar, Bangun Datar PENDAHULUAN

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran CTL. Minat belajar, Bangun Datar PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran CTL untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Materi Bangun Datar di SDN Candinegoro Eka Diah Pertiwi 148620600176 Semester 6 A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Ekadiahpertiwi8@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mardiharjo

Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mardiharjo Monalisa Gerardini 1, Tri Juli Hajani 2, Optimalisasi Hasil Belajar IPA Melalui Model Learning Cycle 5E Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Sutarsih 1, Suripto 2, Mohamad Chamdani 3 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen. Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Kondusif yang Dapat Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Mirnawati Mirnadciezt@yahoo.co.id Guru SD 2 Bacin Kudus

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT 1 APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT Yeni Marleni, Munjiatun, Mahmud Alpusari Yeni_Marlinaagt@yahoo.com,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DISERTAI TUGAS PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA Silvia Yanirawati 1), Nilawasti ZA 2), Mirna 3) 1) FMIPA UNP 2,3) Staf Pengajar

Lebih terperinci

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art. UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA PADA SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Difficulties in the learning process

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR 1 PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI ORGANISASI SISWA KELAS V SD N KARTASURA 07 TAHUN 2012 Wahyu Fajar Prasetyo, A. Dakir, Samidi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR Yeti Sumiyati 1, Atep Sujana 2, Dadan Djuanda 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012 PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Umi Solikhatun 1, Siti Aminatul Khoeriyah 2, Pujiati

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TEKNIK UTAK-ATIK OBYEK MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-C SMPN 1 SUELA TAHUN

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No 4-029 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MELALUI EVERYONE IS A TEACHER HERE IMPROVEMENT OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES THROUGH EVERYONE IS A TEACHER HERE Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH 1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH Syamswisna, M.Si 1, Titin, M.Pd 2, Evi Salvia Murdiana 3 Program Studi

Lebih terperinci

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar... 1 Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Energi Panas dan Bunyi Melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas IV B MI Muhammadiyah Sidorejo Tahun Pelajaran 2013/2014 (Increased interest

Lebih terperinci

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah

Nurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENILAIAN PRODUK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 GAMBIRAN Nurul Umamah, Marjono dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR Mustopa *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Serantau 2011

Seminar Pendidikan Serantau 2011 135 PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK Syofni, Sakur, Delfa Astri ABSTRAK Telah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas

Lebih terperinci

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar 30 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V A MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) SD NEGERI 007 BAGAN BESAR raihan007@yahoo.co.id SD Negeri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu karakteristik matematika yaitu mempunyai

Lebih terperinci

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Zeny Wahyuni*, Syamsu* dan Muslimin *zeny.wahyuni@gmail.co.id *syamsultan@yahoo.com

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017ISSN

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017ISSN IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TANDUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJARSISWA KELAS II SD NEGERI 1 SINGAPADU TENGAH PADA PEMBELAJARAN BANGUN DATAR Ni Wayan Suardiati Putri, I

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG Tysna Irdani, Atmadji Sutiko; Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar KKPI Pada Siswa SMKN 2 Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA Tifa Nasrul Afif 1), St. Y. Slamet 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ilmu atau pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. dan ilmu atau pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fungsi matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai kompetensi. Dengan mempelajarai matematika diharapkan siswa dapat menguasai seperangkat

Lebih terperinci