SKRIPSI. Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Arif Dimyati NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Arif Dimyati NIM"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KARBURATOR DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI DI KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN 1 SMK NAHDLATUL ULAMA LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Arif Dimyati NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2017

2 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KARBURATOR DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI DI KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN 1 SMK NAHDLATUL ULAMA LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Arif Dimyati NIM Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Menyetujui Pembimbing I, Pembimbing II, Arif Susanto, M.Pd NIDN Widyatmoko, M.Pd NIDN

3 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KARBURATOR DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI DI KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN 1 SMK NAHDLATUL ULAMA LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Arif Dimyati NIM Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo Pada tanggal : 29 Maret 2017 TIM PENGUJI Suyitno, M.Pd... Penguji Utama Arif Susanto, M.Pd... Penguji / Pembimbing I Widyatmoko, M.Pd... Penguji II/ Pembimbing II Purworejo, Mengetahui Dekan FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo Yuli widiyono, M.Pd NIDN PERNYATAAN

4 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama mahasiswa : Arif Dimyati NIM : Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar- benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila terbukti/ dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan, saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo, Maret 2017 Yang membuat pernyataan Arif Dimyati

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Satu langkah kecil sangat berarti bagi manusia, satu lompatan raksasa sangat berarti bagi kemanusiaan. Neil Armstrong Jangan tanya apa yang telah negara berikan kepadamu tapi tanyakanlah pada dirimu apa yang telah kamu berikan untuk negaramu John F Kennedy Sesungguhnya dalam setiap kesulitan ada kemudahan Al insyiroh ayat 6 PERSEMBAHAN Kepada ibuku yangtelah melahirkan, merawat dan membasarkanku. Istri dan anak anakku tercinta yang telah memberikan dukungan dan perhatian selama ini. SMK Nahdlatul Ulama Lasem sebagai tempat bekerja dan melaksanakan penelitian. Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat, karunia dan hidayah-nya skripsi ini dapat penyusun selesaikan. Skripsi ini penulis susun untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Bensin di SMK Nahdlatul Ulama Lasem. Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data untuk penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini 3. Bapak Arif Susanto, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Widyatmoko, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah serta mengoreksi skripsi ini dengan penuh teliti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo 5. H. Moch Noor Hasan, M.H selaku Ketua Lembaga Pendidikan Ma arif Nahdlatul Ulama Lasem, yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi 6. Sri Lestari, S.Pd yang telah membantu pengumpulan data tentang kurikullum dan perangkatnya kepada penulis 7. Ahmad Nizam,S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan RinganSMK Nahdlatul Ulama Lasem yang telah memberikan izin kepada

7 penulis untuk mengikuti bimbingan penelitian sampai terselesaikannya skripsi ini. 8. Nanang Wahyu Hidayat, S.Pd selaku guru mata pelajaran kompetensi sistem bahan bakar bensin karburator yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di SMK Nahdlatul Ulama Lasem. 9. Seluruh guru dan karyawan di SMK Nahdlatul Ulama Lasem yang telah memberikan dukungan kepada penulis 10. Istri dan Anak serta Kedua orang tua dan berbagai pihak yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif ini. Purworejo, Penyusun, Arif Dimyati

8 ABSTRAK Arif Dimyati. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa PadaMapel Sistem Bahan Bakar Bensin KarburatorDengan Metode Vidio Animasi Pada Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun Pelajaran 2016/2017 Program Studi Pendidikan Otomotif. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa dari setiap pembelajaran yang dibuktikan dengan data data nilai setelah evaluasi dilakukan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 1 SMK Nahdlatul Ulama Lasem, yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki. Faktor yang diteliti yaitu temuan pengumpulan data hasil belajar siswa. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dalam bentuk persentase. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode video animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya persentase keberhasilan belajar siswa dari prosentase hasil belajar siswa dari kondisi awal sebesar 39,48 %, pada siklus I menjadi 68,43 %, dan pada siklus II menjadi 100 %, dengan nilai rata-rata 76,84 pada kondisi awal, 79,36 pada siklus I, dan 83,05 siklus II Kata Kunci : Prestasi belajar, Video Animasi, Sistem Bahan Bakar Bensin.

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi viii ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. Identifikasi masalah... C. Pembatasan Masalah... D. Rumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian

10 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teori Belajar Metode pembelajaran Media Pembelajaran Prestasi belajar Media Video Animasi... B. Tinjauan Pustaka... C. Kerangka Pikir... D. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian... B. Desain Penelitian... C. Subyek Penelitian... D. Teknik Pengumpulan Data... E. Instrumen Penelitian... F. Teknik Analisis Data... G. Indikator Keberhasilan

11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi kondisi awal Siklus I Siklus II... B. Analisis Data C. Pembahasan... BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN... DAFTAR TABEL Halaman

12 Tabel 1.Kisi-kisi instrumen penelitian sistem bahan bakar siklus 1. Tabel 2. Kisi-kisi instrumen penelitian sistem bahan bakar siklus 2. Tabel 3. Rekapitulasi hasil tes siswa pada tiap siklus

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Rekapitulasi hasil belajar siswa tiap siklus Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Gambar 3. Prosentase Kelulusan Belajar Siswa Tiap Siklus

14 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Instrumen Penelitian... Lampiran 2. Hasil penelitian... Lampiran 3. Surat surat penelitian

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK Nahdlatul Ulama Lasem masih banyak guru yang menganggap siswa sebagai obyek pembelajaran, siswa didesain untuk menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta yang diberikan oleh guru. Seolah-olah guru sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Umumnya metode yang diambilnya adalah ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat monoton siswa kurang terlibat dan cenderung pasif. Hal demikian mengakibatkan kurangnya keterlibatan siswa dalam belajar,mereka menjadi mengantuk atau berbicara dengan temannya sendiri. Pelajaran susah dipahami dan mengakibatkan prestasi belajar rendah. Rendahnya prestasi dapat dibuktikan dari hasil nilai tes semester satu kelas XI TKR terutama pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin. Guru yang kreatif dan inovatif harus mampu menggunakan beberapa media (multi media) dalam pembelajaran yang dapat merangsang siswa aktif dalam belajar, jika guru mampu menggunakan media yang tepat, maka siswa akan tertarik dan terlibat langsung. Materi pelajaran yang disampaikan mudah dipahami dan diserap oleh siswa karena disampaikan dengan menarik dan atraktif serta innovatif. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak 1

16 akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Ada dua aspek yang paling menonjol dalam metodologi pengajaran yaitu metode dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga serta dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Jadi dengan adanya pengertian media dan kelebihan media baik penggunaan dan manfaatnya dalam proses pembelajaran, diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, prestasi belajar siswa meningkat dan meningkatkan profesional guru. Prestasi bisa dalam hal pedagogik (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan) maupun afektif (sikap) Meningkatnya hasil belajar siswa nantinya menjadi sumberdaya manusia lebih berkualitas serta mampu dan siap untuk bersaing, sedangkan meningkatnya profesional guru mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Pada kenyataannya media pembelajaran sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lainlain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran. Sistem Bahan Bakar Bensin termasuk kelompok mata diklat produktif dalam pembelajarannya tidak lepas dari pembelajaran suatu prosedur (melaksanakan langkah-langkah kerja servis) dan pengembangan kecakapan

17 motorik. Agar siswa lebih kompeten dalam memahami system yang ada di Karburator meliputi komponen, cara kerja dan langkah-langkah perbaikannya, maka pemilihan metode dan media pembelajaran harus tepat yaitu jelas langkah kerjanya dan mudah diikuti demonstrasi, dapat dipahami secara cepat selama demonstrasi dan dapat disimulasikan dari bermacam-macam sistem bahan bakar karburator dari berbagai jenis mobil serta dapat untuk latihan berulang-ulang oleh siswa. Guru merasa prihatin apabila prestasi belajar siswa rendah dan berkeinginan untuk mengatasinya agar prestasi belajar siswa meningkat, sehingga guru sebagai fasilitator harus berperan penting dalam merencanakan, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan di sekolah sehingga tujuan belajar tercapai. Proses ini dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan landasan berpijak bagi guru dalam melakukan pembelajaran di kelas dapat memberikan arah terhadap seluruh kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil kontrol dan evaluasi maka keberhasilan pembelajaran dapat diukur. Guru memiliki otonomi di kelas sehingga dapat melakukan suatu tindakan yang bermanfaat untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara memperbaiki praktek pembelajaran yang dilakukan guru. Berpedoman pada permasalahan di atas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin kelas XI TKR 1 di SMK Nahdlatul Ulama Lasem.

18 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, guru mencoba introspeksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, apa penyebab dari: 1. Prestasi belajar siswa masih rendah, dibuktikan dengan data nilai capaian dari siswa XI TKR 1 pada semester sebelumya 2. Guru masih menganggap siswa sebagai obyek pembelajaran 3. Berdasarkan hasil pengamatan adanya beberapa siswa yang kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dan cenderung mengantuk. C. Pembatasan Masalah Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sangat banyak. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka penelitian ini dibatasi agar lebih terarah dan tepat sasaran pada peningkatan prestasi belajar sistem bahan bakar bensin karburator dengan menggunakan media video animasi pada siswa kelas XI TKR 1 SMK Nahdlatul Ulama Lasem tahun pelajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, penulis mempuyai harapan agar prestasi belajar siswa bisa meningkat, dari identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas diajukan rumusan masalah sebagai berikut, 1. Bagaimana penerapan pembelajaran menggunakan media video animasi bagi siswa kelas XI TKR 1 SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun

19 2016/2017 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran sistem bahan bakar bensin di karburator? 2. Bagaimana peningkatan Prestasi belajar siswa SMK Nahdlatul Ulama Lasem kelas XI TKR 1 Tahun 2016/2017 tentang pembelajaran sistem bahan bakar bensin di karburator? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan tadi, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya peningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TKR 1 SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun 2016/2017 pada pelajaran sistem bahan bakar bensin di karburator dengan metode video animasi. 2. Mengetahui prosentase peningkatan hasil belajar siswa. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa: a. Siswa akan banyak wawasan dan pemahaman tentang sistem kerja pada sistem bahan bakar bensin di karburator sehingga secara bertahap akan meningkatkan prestasinya. b. Meningkatkan prestasi hasil belajarnya terutama pada pelajaran system bahan bakar bensin. c. Menambah semangat dan ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran karena mengggunakan media yang baru dan tidak monoton ketika guru menyampaikan materi.

20 2. Bagi guru: a. Memberikan gambaran dan wawasan kepada guru maple dalam merancang pembelajaran dengan memanfaatkan media elektronik. b. Sebagai alternatif bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif. c. Meningkatkan kinerja para guru dalam menyampaikan materi. d. Bisa mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan oleh guru. e. Untuk menentukan metode yang tepat dan baik dalam menyampaikan materi agar bisa terserap dengan baik. 3. Bagi lembaga sekolah SMK Nahdlatul Ulama Lasem sebagai tempat dilaksanakan penelitian: a. Sekolah mendapatkan sumbangan pemikiran untuk pengembangan media pembelajaran yang sesui dengan kebutuhan b. Adanya buku referensi tentang Penelitian Tidakan Kelas di perpustakaan sekolah. c. Menambah fasilitas sehingga proses belajar mengajar di sekolah tersebut lebih maksimal. 4. Bagi peneliti a. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dalam dunia pendidikan khususnya yang terkait dengan penelitian. b. Dapat melaksanakanpenelitian pada suatu kelas atau lembaga pendidikan dengan baik. c. Wahana infentaris dan pustaka ilmiah peneliti.

21 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori Kajian teori merupakan penjabaran kerangka teoritis yang memuat beberapa kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan sebagai acuan pokok dalam membahas masalah yang akan diteliti. Kajian teori ini meliputi belajar, prestasi belajar, sistem bahan bakar bensin dan media video animasi. 1. Belajar Menurut Slameto (2003, 2-5), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku yang termasuk dalam pengertian belajar adalah : a. Perubahan terjadi secara sadar, b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, c. Perubahan dalam belajar positif dan aktif,d. Perubahan yang terjadi dalam belajar bukan bersifat sementara, e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Belajar ditinjau dari pengertiannya adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang permanen akibat adanya sebuah pengalaman baru. Howard L. Kingsley dalam Dantes (1997) mengemukakan bahwa belajar

22 adalah suatu proses bukan produk. Proses dimana sifat dan tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui praktek dan latihan. Selanjutnya menurut Winkel (2004: 59) belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuanpemahaman, ketrampilan dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara konstan dan berbekas. Perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. Menurut Ali Imron, (1996 : 9) Apa yang ada pada diri seseorang, baik itu berupa pengalaman kepercayaan, sikap dan hal-hal yang telah ada pada dirinya turut menentukan tercapainya tujuan yang ingin dicapai. Hal di atas didukung oleh Oemar Hamalik (1998:61) yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan. Berdasarkan pengertian ini seseorang dikatakan belajar bila telah terjadi perubahan tingkah laku yang berkenaan dengan: a. Penguasaan pengetahuan baru atau penambahan pengetahuan yang telah ada sebelumnya (aspek kognitif). b. Penguasaan pengetahuan baru atau penyempurnaan ketrampilan yang telah dikuasai sebelumnya (aspek psikomotorik). c. Pengembangan sikap dan minat baru atau penyempurnaan sikap dan minat yang telah dimiliki sebelumnya (aspek afektif). Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku

23 sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan ini meliputi berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap. Belajar adalah kegiatan mental yang tidak dapat diamati dari luar. Hasil belajar hanya bisa diamati jika seseorang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. 2. Metode Pembelajaran Pada umumnya para ahli sependapat bahwa yang disebut metode pembelajaran adalah sebuah cara kegiatan yang integral (utuh dan terpadu) menyampaikan kegiatan proses belajar mengajar (PBM) antar siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan seorang guru sebagai pengajar yang sedang mengajar dalam kelas. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas adalah metode pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi untuk mengaktifkan siswa dalam belajar. Menurut Jasmadi dan Chomsin (2008:29), Metode pembelajaran adalah sebuah proses yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagaimana dikutip oleh Bermawi Munthe (2009:63), teori pembelajaran menurut Mel Silberman pada kenyataannya, kebanyakan pengajar berbicara (ceramah) kurang lebih kata permenit. Namun

24 pertanyaannya, berapa banyak kata yang dapat didengar peserta didik? Hal ini tergantung pada bagaimana kemampuan mereka mendengarkan. Jika peserta didik yang betul-betul konsentrasi, barangkali mereka akan mampu mendengarkan antara kata per-menit, atau setengah dari yang dikatakan pengajar. Metode pembelajaran didasari dari kata metode dan pembelajaran yang didukung oleh pernyataan Cooper (2007:308), yang menyatakan method is of great importance to advocates of progressive philosophy. Metode adalah sesuatu yang sangat penting dan dianjurkan dalam pembelajaran serta proses transfer ilmu. Pernyataan ini dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran para guru dapat menggunakan hanya sebuah metode atau gabungan dari beberapa metode secara tepat sehingga akan diperoleh hasil yang optimal. Dalam penyusunan metode ini berpengaruh pada hasil evaluasi yang dilakukan. Metode yang sesuai untuk proses pembelajaran, sangat terkait dengan kemampuan guru dalam menguasai materi dan memahami karakteristik di dalam penggunaan metodenya. Dari pernyataan sederhana ini membicarakan bobot pentingnya belajar aktif. Untuk itu diperlukan metode dan strategi yang dapat mengaktifkan peserta didik. Tampaknya, pengajar sangat perlu untuk memperbaiki metode dan strategi pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran memberi kontribusi pada adaptasi kognitif yang diperlukan untuk perkembangan proses pemikiran logis, biar bagaimanapun, menetapkan suatu peran utama bagi pembelajaran. Dalam pandangannya,

25 belajar merupakan faktor yang terpenting dalam perkembangan individu. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nana Sudjana (2004:76) yang disebut metode pembelajaran adalah Cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2010: 192) cara memperoleh sesuatu menurut dalam melaksanakan sebuah kegiatan atau aktifitas. Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh seorang guru untuk memperoleh suatu tujuan belajar yang dilaksanakan dengan sebuah kegiatan atau aktifitas terhadap siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. 3. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli yang menekuni tentang media pembelajaran atau media intruksional.

26 Menurut Binti Maunah (2009: 58) media adalah sumber belajar. secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa mungkin memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Pernyataan tersebut didukung oleh Prastati dan Irawan (2005: 3) media adalah apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi dalam proses penyaluran informasi atau komunikasi, media hanyalah satu dari empat komponen yang harus ada yaitu. sumber informasi, informasi, penerima informasi, serta media. Jika salah satu dari empat komponen ini tidak ada maka proses komunikasi tidak akan terjadi. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu proses belajar menurut Binti Maunah (2009: 58) media adalah segala sesuatu alat pendidikan yang meliputi segala yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dan menurut Roestiyah NK., dkk (2009: 58) media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sedangkan dilihat dari faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan media pendidikan harus dilihat beberapa hal yang menurut Binti Maunah (2009: 62) diantaranya faktor pendidikan sebagai subyek pendidikan yaitu dalam masalah ini kemampuan dan ketrampilan mempergunakan media, kemudian faktor anak didik dimana kondisi dan situasi anak didik, seperti perkembangan jiwanya, berfikir, dan sebagainya,

27 serta faktor kemampuan dimana kemampuan material sekolah juga menentukan pemakaian media, seperti sekolah yang kurang mampu cukup memakai media sederhana. Sedangkan sekolah mampu akan memakai media yang lebih lengkap dan bagus. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai kegunaan kegunaan yaitu, memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan) dan mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra misalnya: a. Objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita gambar, film atau model. b. Objek yang kecil dibantu dengan Liquid Crystal Display (LCD) proyektor mikro. Film bingkai atau gambar. c. Gerak yang terlalu lambat atau cepat dapat di bantu dengan timelapse atau high speed photo graphy. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran dapat berguna untuk: a. Menimbulkan semangat belajar, b. Meningkatkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda. Sedangkan kurikulum dan mata pelajaran pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa. Maka guru akan

28 mengalami banyak kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apabila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda (Oeman Hakim, 2001: 117). Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam memberi perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. a. Jenis-jenis Media Untuk tujuan-tujuan praktis, di bawah ini akan dibahas karakteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar di Indonesia (Oeman Hakim, 2001: 235). 1) Media Auditif Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. 2) Media Visual Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti: film strip, slides, gambar atau lukisan yang disebut media grafis. Sebagai media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disamapaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi (Nana Sudjana, 2004: 107). Selain fungsi umum tersebut, secara khusus media grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

29 mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak di grafiskan, beberapa contoh media grafis adalah gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan atau chart, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan planel atau flannel board, dan papan bulletin atau bulletin board. 3) Media Audiovisual Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu: (a) Audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara film rangkaian suara, dan cetak suara (b) Audiovisual Gerak yaitu media yang menampilkan suara dan gambar yang bergerak. Seperti film suara dan vidio cassette. 4) Media Proyeksi Media Proyeksi diam (still proyectedmedium) mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyediakan rangsanganrangsangan visual. Perbedaan yang jelas diantara mereka adalah jika pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan, pada media proyeksi pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat terlihat. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai (slide), film rangkaian (film loop), tachiscope microprojection dengan mikro film, televisi dan video.

30 Penggunaan media dalam upaya memberi motivasi, meliputi perhatian relevansi, kepercayaan dan kepuasan. Penyampaian materi harus dirancang sedemikian rupa untuk menunjukan bahwa informasi di dalamnya penting bagi pelajar, pemberian motivasi terhadap siswa sangat penting untuk memberikan kepercayaan diri. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan media pembelajaran menurut Nana Sudjana (2004: 104) adalah: a) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran b)dukungan terhadap isi bahan pelajaran kemudian memperoleh media pembelajaran c)ketrampilan guru dalam menggunakan media d)tersedianya waktu untuk menggunakannya sesuai dengan taraf berfikir siswa. Pertama-tama, seorang guru harus mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada mengingat kemampuan dan karakteristik media yang akan dipilih. Nana Sudjana (2004: 105) memberi cara pemilihan media yaitu a) Menentukan media yang akan disampaikan dengan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga. b) Menentukan bagainama menyampaikan pelajaran dengan media yang tepat. c) Menentukan media yang cocok dengan jumlah siswa kemampuan produksi, fasilitas dan sumber dana. d) Menyiapkan media yang merupakan keahlian guru yang bersangkutan. e) Menentukan bagaimana menyampaikan pesan di dalam media. f) Mereview kembali kelebihan dan kekurangan media, merencanakan pengembangan dan produksi media tersebut.

31 4. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan (W.J.S. Purwadarminta, 1976 : 768). Sedangkan menurut Wood Warth yang dikutip oleh Sugi Rahayu mengatakan bahwa prestasi adalah kecakapan yang dapat diukur dengan test (Sugi Rahayu, 1988 : 20). Prestasi belajar dapat dikelompokan ke dalam prestasi belajar seluruh bidang studi dan prestasi belajar pada mata pelajaran tertentu. Prestasi belajar siswa dapat ditentukan dengan pengukuran dan kemudian sebagi hasil akhirnya dilaporkan kedalam bentuk rapor (Sumadi Suryabrata, 1984 : 324). Untuk mengetahui lebih lanjut tentang prestasi belajar maka perlu mengetahui hakekat dari belajar itu sendiri. Dick, Carey & Carey (2001: 95) menjelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa kondisi, meliputi kondisi internal yang ada pada diri orang yang belajar. Kondisi internal ini sebagai karakteristik siswa yang merupakan deskripsi umum dari sifat-sifat siswa yang akan menerima pelajaran misalnya, usia, kelas, minat, profesi, kesehatan, motivasi, tingkat prestasi, kemampuan, status sosial ekonomi, atau kemampuan berbahasa asing. Kondisi eksternal adalah rangsangan yang bersumber dari luar yang dapat menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar. Kondisi eksternal ini dalam proses belajar mengajar dipengaruhi antara lain oleh guru. Dalam hal ini bagaimana guru merancang dan menyediakan kondisi yang khusus agar siswa berhasil dalam belajarnya.

32 Menurut (Sukirin, 1981 : 48) yang mengutip pendapat Cronbach belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman seseorang. Berdasarkan pernyataan tersebut berarti belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, dan adanya aktivitas. Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang memberi kesan berbeda dengan saat sebelum melakukan belajar. Perubahan perubahan tersebut meliputi perubahan daya pikir, tingkah laku, kecakapan dan ketrampilanya. Menurut Skinner yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono mengatakan bahwa belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar maka responsnya menurun (Dimyati Mudjiono, 2002:9). Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan belajar otomotif adalah belajar yang dilakukan secara bersama-sama di sekolah yang bertujuan untuk merubah pengetahuan seseorang dari yang belum tahu sebelumnya menjadi lebih tahu. Menurut (WS. Winkel, 1983:24) faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar dibagi atas empat katagori pada pihak murid yang berupa intelegensi, motivasi belajar, perasaan aman, sikap, minat, dan keadaan psikis. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri dalam individu atau intern. Faktor intern terdiri dari faktor psikologis sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor non sosial (Sumadi Suryabrata, 1984 : 253).

33 Berdasarkan pernyataan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dikerjakan oleh seseorang dan hasil tersebut dapat diukur. Hasil yang dicapai seseorang tergantung aktivitasnya. Bila yang dilakukan adalah aktivitas belajar maka hasilnya berupa prestasi belajar. Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang memberi kesan berbeda dengan saat sebelum melakukan belajar. Perubahan perubahan tersebut meliputi perubahan daya pikir, tingkah laku, kecakapan dan ketrampilanya. 5. Media Video Animasi Media video adalah media visual gerak yang dapat diatur kecepatan geraknya, maka media video efektif bila digunakan untuk memberikan pelajaran pengetahuan yang berhubungan dengan gerak misalnya pada mata pelajaran fisika dapat digunakan untuk menjelaskan gerak jatuh benda, gerak peluru dan sebagainya. Bambang Warsito (2008: 33) mengatakan bahwa media video mempunyai potensi meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan keinginan motivasi untuk memperoleh informasi lanjut, meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas /imajinasi, meningkatkatkan berpikir kritis, memicu minat baca. Media video telah terbukti memiliki kemampuan yang efektif (penetrasi 75%) untuk menyampaikan hiburan, informasi dan pendidikan. Animasi merupakan suatu rangkaian dari gambar yang bisa bergerak dengan sendiri. Pada pembelajaran sistem bahan bakar bensin

34 sangat diperlukan sistem animasi karena siswa bisa melihat secara mendetail proses kerjanya. Menurut Ramadhan (2004:115) animasi adalah proses bergeraknya obyek atau beberapa obyek dari suatu posisi ke posisi lain, proses berubahnya ukuran atau bentuk suatu obyek juga dapat disebut animasi. Sedangkan pengertian animasi menurut Kusrianto (2006:167) adalah proses membuat efek gerakan atau pergantian tampilan dari waktu ke waktu. Durasi dapat berarti suatu perpindahan suatu item dari suatu tempat ke tempat lain atau pergantian nama suatu obyek. Menurut Zeembry (2006:03) animasi adalah susunan gambar diam (static graphic) yang dibuat efek sehingga seolah olah tampak bergerak. Tulisan meluncur dari samping ke tengah layar atau gambar dapat bergerak dari kiri atau ke kanan. Contoh animasi sederhana adalah gambar yang seolah olah menunjukkan gambar kartun yang sedang berlari-lari atau juga berjalan. Sedangkan menurut Antonius rahmat (2005:46) Animasi ada dua yaitu: 1) Animasi dua dimensi adalah berupa gambar berubah bentuk secara frame by frame. 2) Animasi tiga dimensi adalah animasi yang dapat menunjukkan bentuk utuh dari suatu benda nyata atau model dari suatu benda nyata. Animasi ini dibuat dengan software berbasis bitmap beda dengan animasi dua dimensi yang pada umumnya dibuat dengan software berbasis vector.

35 Definisi tersebut mengartikan bahwa benda-benda mati dapat dihidupkan. Pengertian tersebut hanyalah merupakan istilah yang memiripkan, dalam arti tidak harus diterjemahkan secara denotatif, melainkan simbol yang menyatakan unsur kedekatan. Animasi dipandang sebagai suatu hasil proses dimana obyek-obyek yang digambarkan atau divisualisasikan tampak hidup. Kehidupan tersebut dapat dinyatakan dari suatu proses pergerakan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa animasi adalah suatu teknik penampilan gambar secara berurutan sehingga gambar tersebut tampak hidup. Animasi yang digunakan peneliti disini berupa video animasi tentang sistem kerja karburator yaitu aliran bahan bakar bensin dan udara pada saat stasioner, kecepatan tinggi, kecepatan sedang atau sistem tenaga dan saat percepatan. B. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis terhadap kajian terdahulu sehingga diketahui perbedaan yang khas antara kajian terdahulu dengan kajian yang dilakukan. Penulis mengambil contoh penelitian oleh Rosa Rahmantika, Fathurrohman, Mohamad Sukron dan Aris Purnomo. Rosa Rahmantika dkk, mengkaji Efektifitas penerapan media pembelajaran interaktif komponen perangkat keras(hard ware) komputer dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada siswa kelas VII SMPN 40 Bandung Tahun Pelajaran 2007/2008.Dalam penelitian ini

36 ditemukan efektifitas peningkatan hasil belajar terkait dengan penerapan multi media interaktif perangkat keras (Hardware) komputer yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan efektifitas hasil belajar pada siswa kelas VII terkait dengan penerapan multi media pembelajaran interaktif perangkat keras (Hardware) komputer dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Penelitian oleh Fathurrohman mahasiswa UMP FKIP Otomotip Tahun 2011/2012 terhadap siswa kelas XI TKR di SMK Taman Karya madya Kebumen pada materi sistem pendingin dengan menggunakan multimedia komputer dan LCD juga menunjukkan peningkatan prestasi belajar dibanding dengan metode diskusi kelompok. Penelitian yang di lakukan oleh Mohamad Sukron mahasiswa UMP jurusan FKIP Otomotip Tahun 2011/2012 didalam skripsinya tentang upaya peningkatan prestasi belajar sistem transmisi menggunakan media video animasi pada siswa SMK Al fallah Kebumen, juga menunjukkan prestasi belajar yang signifikan dibanding metode konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Purnomo mahasiswa UMP FKIP Teknik Otomotif yang berjudul Efektifitas metode animasi dan metode konvensional pada pelajaran sistem pengapian di SMK Maarif 4 Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013 juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi yang signifikan dibanding dengan metode konvensional. Berdasarkan data diatas penelitian yang telah dilakukan oleh Rosa Rahmantika, Fathurrohman, Mohamad Sukron dan Aris Purnomo

37 mendapatkan kesimpulan bahwa antara pembelajaran menggunakan multimedia komputer, LCD dan video animasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari data tersebut ada persamaan penelitian yang telah dilakukan para peneliti diatas yaitu sama sama meneliti tentang pengaruh penggunaan multimedia komputer berupa LCD dan video animasi terhadap prestasi belajar siswa. Perbedaannya adalah pada obyek penelitian yaitu siswa kelas XI TKR 1 di SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun 2016/2017 dan materi penelitian yaitu sistem bahan bakar bensin. C. Kerangka Pikir 1. Realitas Selama ini dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih banyak guru yang menganggap siswa sebagai obyek pembelajaran, siswa didesain untuk menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta yang diberikan oleh guru. Solah-olah guru sebagai satu satunya sumber belajar bagi siswa. Umumnya metode yang diambilnya adalah ceramah sehingga proses pembelajaran bersifat monoton siswa kurang terlibat dan cenderung pasif. Hal demikian mengakibatkan kurangnya keterlibatan siswa dalam belajar yang dapat berpengaruh pada rendahnya hasil belajar. 2. Harapan

38 Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, guru dalam proses pembelajaran harus dapat menciptakan susana pembelajaran yang menarik dan menciptakan pembelajaran yang melibatkan siswa berperan aktif secara langsung Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memilih model pembelajaran dengan metode video animasi menggunakan LCD proyektor. 3. Hasil Yang di harapkan Metode video animasi dengan LCD proyektor mempermudah penyampaian system kerja komponen didalam mesin terutama yang bergerak sehingga lebih mudah dipahami. Siswa turut menentukan tercapainya tujuan yang ingin dicapai yaitu hasil belajar meningkat. Untuk itu pelaksanaan pembelajaran sistem kerja sistem bahan bakar bensin akan dicoba menggunakan media video animasi pada siswa kelas XI TKR 1 di SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun 2016/2017. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diduga melalui Pengguanaan Media pembelajaran video animasi dapat meningkatkan prestasi belajar sistem kerja bahan bakar bensin konventioal pada pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin Karburator bagi siswa kelas XI TKR 1 di SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun 2016/2017.

39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Nahdlatul Ulama Lasem yang beralamat di Jalan Sunan Bonang Km 1 Lasem Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada kelas XI TKR 1 Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Penelitian dilaksanakan mulai pada awal Maret 2017 sampai dengan selesai. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengambil masalah Meningkatan prestasi belajar siswa pada kompetensi sistem bahan bakar Konvensional dengan metode media video animasi pada siswa kelas XI TKR 1 di SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun pelajaran 2016/2017. Rancangan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). 1. Perencanaan (planning) Rencana merupakan tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan pembelajaran. Perencanaan yang baik akan memudahkan untuk mengatasi kesulitan dan mendorong untuk bertindak lebih efektif. Kegiatan yang dilakukan saat perencanaan adalah mengadakan diskusi dengan guru mata pelajaran untuk mencari kesepakatan tentang pelaksanaan penelitian.

40 2. Tindakan (action) Tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan mediavideo animasi menggunakan komputer atau laptop, untuk memperjelas gambar maka diperlukan projector. 3. Pengamatan (observation) Pegamatan berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan didalam kelas. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu dilakukan observasi awal untuk mengetahui kegiatan belajar siswa sebelum menggunakan media video animasi. Dari hasil observasi ditemukan beberapa masalah antara lain banyak siswa yang belum mengetahui nama dan letak komponen Konvensioanal, siswa tidak memahami gambar cara kerja Konvensioanal, pada saat guru menerangkan banyak siswa yang tidak konsentrasi karena melamun ataupun mengantuk. 4. Refleksi (reflection). Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilakukan, yang akan digunakan untuk memperbaiki kinerja atau proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Data hasil refleksi berupa post tes digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mencapai tujuan PTK. Dengan demikian penelitian tidak hanya dilakukan satu kali pertemuan saja apabila hasil yang diinginkan belum

41 tercapai. Keputusan untuk menghentikan atau melanjutkan penelitian merupakan keputusan bersama antara peneliti dan guru yang bersangkutan. Apabila hasil yang diinginkan sudah tercapai maka penelitian dianggap sudah berhasil. Rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Siklus satu di berikan materi sistem aliran bahan bakar bensin dengan metode video animasi. 2. Siklus kedua di berikan materi sistem kerja Karburator dengan metode video animasi. 3. Penelitian dilakukan dengan membandingkan kondisi awal yaitu nilai tes semester 1 kelas XI dengan hasil tes siklus 1 dan hasil tes siklus 2.Soal tes tertulis untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa terhadap penggunaan media video animasi. C. Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 1 SMK Nahdlatul Ulama Lasem Tahun Pelajaran 2016/2017, yang jumlah siswanya adalah 32 siswa. Ini disebabkan kelas tersebut yang nilai rata ratanya terendah. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh peneliti untuk mendapatkan data-data dan fakta yang terjadi dalam penelitian. Data yang ada berupa subyek maupun obyek penelitian. Metode yang digunakan untuk

42 mengumpulkan data adalah menggunakan post test. Tes merupakan salah satu cara mendapatkan data yang valid terutama berkaitan dengan penguasaan materi yang telah diberikan oleh guru. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan soal kepada siswa berupa pilihan ganda tentang materi yang diberikan. E. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian penelitian merupakan alat pengukur yang digunakan dalam penelitian dengan metode tertentu agar didapat data yang valid tentang variabel yang di teliti. Penelitian ini merupakan eksperimem yakni membandingkan hasil antara sebelum dan setelah perlakuan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran dan post test. a. Materi pembelajaran berisi tentang sistem bahan bakar Konventional disampaikan dengan menggunakan LCD proyektor berupa video animasi. b. Post test berisi soal pilihan ganda yang berkaitan dengan materi sistem bahan bakar bensin.

43 Sedangkan untuk pembuatan soal test sistem bahan bakar bensin menggunakan kisi kisi seperti tertera pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Kisi Kisi Instrumen Penelitian Sistem Bahan Bakar Siklus 1 NO 1 2 POKOK BAHASAN INDIKATOR SOAL JUMLAH Sistem aliran bahan bakar Jenis bahan bakar JUMLAH SOAL mengenal nama dan letak komponen aliran bahan bakar mengenal fungsi dan cara kerja komponen bahan bakar mengetahui nilai oktan bahan bakar bensin 1,9,1011,12,23,24,25 8 2,3,4,13,14,16,17,21 8 5,6,7,8,15,18,19,20, Tabel 2. Kisi Kisi Instrumen Penelitian Sistem Bahan Bakar Siklus 2 NO 1 POKOK BAHASAN Sistem bahan bakar Konvensioanal INDIKATOR SOAL JUMLAH mengenal nama dan letak komponen sistem bahan bakar Konvensioanal mengenal fungsi dan jenis sistem bahan bakar Konvensioanal Mengetahui cara kerja sistem bahan bakar Konvensioanal 2,7,8,11,12,14 19,24,25 4,5,6,13,16,18 20,21,22, ,3,9,10,15,17 6 JUMLAH SOAL 25

44 F. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan teknik prosentase yang dianalisis secara kuantitatif. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : x 100% Keterangan : DP = Tingkat keberhasilan yang dicapai N = Jumlah skor ideal n = Jumlah skor jawaban dari responden (Suharsimi Arikunto, 2002 : 246) Setelah data penelitian hasil tes terkumpul, baik pada siklus pertama dan siklus kedua, data-data dikelompokan sesuai klasifikasi dan kategori nilai. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan individu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Setelah nilai dirata-rata, kemudian nilai-nilai tersebut dikelompokan, kemudian dihitung jumlah siswa yang sudah mencapai nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal. Untuk dapat mengetahui prosentase keberhasilan belajar, jumlah siswa yang telah mencapai kriteria tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah siswa keseluruhan. Adapun data penelitian tentang keaktifan siswa yang berupa angka, dapat diketahui prosentasenya dengan

45 membandingkan jumlah siswa yang aktif dengan jumlah siswa secara keseluruhan dalam satu kelas. Setelah diketahui prosentasenya, kemudian data tersebut dibandingkan dengan data sebelumnya untuk mengetahui kenaikan keberhasilan belajar. Simpulan sementara ini sebagai acuan perencanaan tindakan selanjutnya. Pemaparan data dilakukan dengan menampilkan satuan-satuan informasi secara sistematis dalam bentuk naratif yang dilengkapi dengan tabel dan grafik, sehingga peneliti mudah menarik simpulan hasil penelitian. G. Indikator Keberhasilan Pada akhir pembelajaran diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat dengan ketentuan nilai standar yang ditentukan guru yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran sistem bahan bakar bensin mencapai 100 % nilai siswa tuntas di atas nilai KKM (75)

46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal tes. Deskripsi data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Deskripsi kondisi awal Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran di dalam kelas. Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu pada lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian yang bertempat di SMK NU Lasem. Sebelum melakukan tindakan, peneliti mengambil data nilai tes akhir semester satu kelas XI TKR 1. Data nilai yang diambil peneliti disini adalah nilai hasil tes untuk materi sistem bahan bakar karburator. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 76,84 dengan prosentase siswa lulus mencapai 37,5 % dan 62,5 % siswa tidak lulus, dimana siswa masih kurang dari KKM. Nilai KKM untuk materi ini adalah 75,00. Adapun data nilai tes kondisi awal terlampir. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ditemukan dan pembatasan masalah yang ditentukan peneliti, penelitian ini difokuskan untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sistem kerja karburator. Dalam 32

47 penelitian ini, peneliti menentukan hipotesis tindakan melalui Penggunaan Media pembelajaran video animasi dapat meningkatkan hasil belajar sistem kerja karburator pada pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin bagi siswa kelas XI TKR 1 SMK NU Lasem tahun 2016/ Siklus I a. Perencanaan Tindakan 1) Permasalahan diidentifikasi nilai tes akhir semester. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tentang materi yang akan diajarkan. 3) Mempersiapkan jobsheet, kisi-kisi, soal tes, pedoman evaluasi, pedoman penilaian dan lembar penilaian 4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam setiap pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilaksanakan oleh peneliti pada hari Sabtu tanggal 4 Maret 2017 adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan awal (a) Salam pembuka dan berdoa (b) Peneliti membuka pelajaran di kelas (c) Peneliti mengecek kehadiran siswa (d) Peneliti memberikan motivasi dan apersepsi tentang sistem bahan bakar bensin karburator.

48 2) Kegiatan inti (a) Peneliti membagikan modul yang digunakan sebagai sumber belajar (b) Siswa (dibimbing oleh peneliti) mendiskusikan sistem aliran bahan bakar dan jenis-jenis bahan bakar. (c) Peneliti menyampaikan materi sistem aliran bahan bakar dan jenis-jenis bahan bakar dengan menggunakan media animasi. (d) Peneliti memberikan tanya jawab serta contoh soal tentang sistem aliran bahan bakar dan jenis bahan bakar. Kemudian peneliti membagi siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok. (e) Peneliti bersama siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktik. (f) Peneliti memperagakan langkah kerja sebelum praktik (g) Peneliti membagikan lembar kerja (jobsheet) sistem bahan bakar bensin Karburator. (h) Siswa bersama kelompok melakukan kegiatan praktik dengan job mengamati sistem aliran bahan bakar bensin dan kerja pompa konvensional. (i) Usaai praktik guru memberikan soal tes teori kepada siswa tentang materi sistem aliran bahan bakar dan jenis jenis bahan bakar.

49 3) Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup peneliti memberikan simpulan dari hasil kegiatan praktik dan dilanjutkan dengan berdoa sebelum pulang. c. Pengamatan Dari hasil pengamatan dari hasil pembelajaran pada siklus I, yaitu : 1) Sebagian besar siswa sudah fokus untuk memperhatikan penyampaian materi ketika praktikan sedang mengajar. 2) Ketika praktik berlangsung, sebagian besar siswa dari setiap kelompok praktik belum mengetahui cara kerja aliran bahan bakar dan sistem kerja pompa konvensional. 3) Dari hasil evaluasi tes teori nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 79,37 dengan persentase siswa lulus mencapai 68,75 % dan siswa tidak lulus sebesar 31,25 %. d. Refleksi Data yang diperoleh pada lembar observasi dan catatan lapangan dianalisis, kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran. Diskusi bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

50 3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan 1) Permasalahan diidentifikasi melalui observasi pada siklus I. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tentang materi sistem bahan bakar karburator dengan menggunakan metode video animasi. 3) Mempersiapkan kisi-kisi, soal tes, pedoman evaluasi, pedoman penilaian dan lembar penilaian 4) Mempersiapkan jobsheet, sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam setiap pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada siklus II dilaksanakan oleh peneliti pada hari Sabtu 18 Maret Adapun perinciannya sebagai berikut : 1) Kegiatan awal (a) Salam pembuka dan berdoa (b) Peneliti membuka pelajaran di kelas (c) Peneliti mengecek kehadiran siswa (d) Peneliti memberikan motivasi dan apersepsi tentang sistem kerja sistem bhan bakar konvensional. 2) Kegiatan inti (a) Peneliti membagikan modul yang digunakan sebagai sumber belajar.

51 (b) Peneliti menggunakan LCD Proyektor untuk menjelaskan sistem kerja pada karburator. (c) Siswa (dibimbing oleh peneliti) mendiskusikan sistem kerja pada sistem bahan bakar bensin pada karburator. (d) Peneliti memberikan tanya jawab tentang sistem kerja pada sistem bahan bakar bensin karburator. (e) Peneliti bersama siswa menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. (f) Peneliti memberikan pengarahan kepada siswa sebelum praktik (g) Peneliti membagikan lembar kerja (jobsheet) (h) Siswa bersama kelompok melakukan kegiatan praktik dengan job memahami nama, letak dan fungsi komponen karburator. (i) Peneliti mengamati kegiatan praktik siswa. (j) Setelah praktik selesai, di akhir jam pelajaran peneliti memberikan soal tes evaluasi kepada siswa. 3) Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup peneliti memberikan simpulan dari hasil kegiatan praktik dan dilanjutkan dengan berdoa sebelum pulang. c. Pengamatan Dari hasil pengamatan dari hasil pembelajaran pada siklus II, yaitu :

52 1) Siswa sudah fokus dalam mengikuti pembelajaran ketika guru sedang menjelaskan materi dengan metode animasi menggunakan LCD proyektor. 2) Ketika praktik berlangsung, siswa dari setiap kelompok praktik lebih penasaran ketika mengamati konstruksi karburator dalam upaya pemahaman cara kerja karburator. 3) Dari hasil evaluasi tes teori nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 83,00 dengan persentase kelulusan 100 %. d. Refleksi Data yang diperoleh pada lembar observasi dan catatan lapangan dianalisis, kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru mata pelajaran. Diskusi bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. B. Analisis Data Penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Tindakan yang dilakukan yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode video animasi. Dalam penelitian ini ditemukan peningkatan hasil belajar siswa sebelum diterapkan metode dan sesudah diterapkan metode ini. Persentase jumlah siswa yang sudah mencapai nilai kriteria tuntas pada kondisi awal sebesar 37,5 % dengan nilai rerata 76,84

53 meningkat menjadi 62,5 % pada siklus I dengan nilai rerata 79,37 dan 100 % pada siklus II dengan nilai rerata 83,00. Hasil rekapitulasi belajar siswa tiap siklus disajikan pada tabel berikut : Tabel 3. Rekapitulasi hasil tes siswa pada tiap siklus NILAI RERATA Kondisi awal Siklus I Siklus II 76,84 79,37 83,00 Gambar 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata

54 Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Awal Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata Tabel Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus Nilai Rerata Kondisi awal Siklus I Siklus II 76,84 79,37 = 2,53 83,00 = 3,63

55 Gambar 3. Prosentase Kelulusan Belajar Siswa Tiap Siklus 100% 80% 60% 40% 20% 0% Prosentase Kelulusan Awal Siklus I Siklus II 37.5% 68.75% 100% Tabel Grafik Hasil Peningkatan Belajar Siswa tiap siklus Nilai Rerata Kondisi awal Siklus I Siklus II 37,5 % 68,75 % 100 % C. Pembahasan SMK NU Lasem adalah salah satu SMK di kabupaten Rembang yang berdiri sejak tahun 1990 dengan nama SMEA NU Lasem dengan program keahlian Akuntasi dan Sekretaris (sekarang Administrasi Perkantoran). Mulai tahun 2005 SMK NU Lasem menambah program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. SMK NU Lasem beralamat di Jalan Sunan Bonang Km 1 Lasem

56 Kabupaten Rembang. SMK ini memiliki empat program keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik Komputer Multimedia (sejak tahun 2011). Teknik Kendaraan Ringan adalah salah satu program keahlian yang sesuai dengan program studi yang diambil oleh peneliti dalam studinya di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Berkenaan dengan itu peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian di SMK NU Lasem ini. Tahun pelajaran 2016/2017 SMK NU Lasem memiliki rombel sebanyak 22 rombel, dengan kelas X sebanyak 8 rombel, kelas XI sebanyak 7 rombel, dan kelas XII sebanyak 7 rombel dengan total siswa keseluruhan 575. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil subjek penelitian siswa kelas XI TKR 1SMK NU Lasem yang berjumlah 32 siswa dan terdiri dari laki- laki semua. Sebelum proses penelitian dilaksanakan, peneliti mengambil data nilai ulangan akhir semester dari kelas XI TKR 1. Dari nilai hasil UAS pada materi sistem bahan bakar bensin karburator, diperoleh nilai rata-rata 76,84 dengan persentase siswa lulus 37,5 % dan siswa tidak lulus sebesar 62,5 %. Berdasarkan nilai tersebut, peneliti tertarik untuk mengentaskan masalah tersebut dengan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas demi lebih baiknya pembelajaran. Dari pengamatan, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih kurang dari standar kriteria ketuntasan yaitu nilai 75,00, dengan persentase siswa yang lulus sebesar 37,5 % pada observasi awal. Dalam penelitian ini, peneliti

57 menerapkan model pembelajaran dengan penggunaan video animasi ketika pembelajaran berlangsung, sehingga diharapkan pembelajaran lebih baik. Setelah peneliti memiliki data nilai awal siswa, sebelum penelitian peneliti juga menyiapkan rencana perangkat pembelajaran, sarana dan media pembelajaran, soal-soal tes, pedoman penilaian, lembar penilaian, dan jobsheet. Standar kompetensi yang diberikan pada siklus I adalah pemeliharaan / service sistem bahan bakar konvensional dengan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu memelihara/ servis komponen/ sistem bahan bakar bensin dengan indikator : (1) konsep sistem bahan bakar bensin pada karburator dijelaskan dengan benar, (2) alat pemeliharaan komponen sistem bahan bakar disebutkan dan dijelaskan dengan benar, (3) pemeliharaan/ servis komponen sistem bahan bakar bensin karburator dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya, (4) informasi yang diakses dari spesifikasi pabrik dipahami dengan benar, (5) pemeliharaan/ servis komponen sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan selama satu hari yaitu tanggal 4 Maret Pada hari Sabtu tanggal 4 Maret 2017, peneliti mengawali pembelajaran dengan salam pembuka dan berdoa bersama. Kemudian peneliti mengecek kehadiran siswa, setelah selesai peneliti memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa dengan memberikan

58 pertanyaan apa saja yang termasuk komponen sistem bahan bakar bensin pada karburator? Setelah itu peneliti membagikan modul dan peneliti bersama siswa membahas jawaban dari apersepsi yang telah diberikan. Kemudian peneliti membimbing siswa untuk membahas materi tentang konsep sistem bahan bakar bensin, komponen-komponen sistem bahan bakar bensin, pemeliharaan/ servis komponen sistem bahan bakar bensin pada karburator. Setelah peneliti dan siswa membahas materi tersebut, pada pukul sampai pukul WIB siswa merangkum materi yang telah dipelajari, dilanjutkan istirahat pada pukul WIB. Setelah istirahat selesai peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok praktek. Peneliti membimbing siswa untuk melaksanakan praktek sesuai dengan jobshet yang disediakan. Setelah kelompok terbagi, peneliti membagi jobsheet dan memberikan pengarahan kepada siswa agar dapat bekerja sama dalam kelompok masingmasing. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan konsep dari sistem bahan bakar bensin, serta memahami komponen-komponenya dengan melihat langsung benda kerjanya. Setelah kegiatan praktik selesai, sebelum akhir jam pembelajaran, peneliti memberikan evaluasi tes teori tentang kompetensi dasar memelihara/ servis komponen/ sistem bahan bakar karburator. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi, dalam hal ini peneliti ingin mengukur tingkat pemahaman siswa tentang konsep sistem

59 bahan bakar bensin, penjelasan komponen-komponen sistem bahan bakar bensin pada karburator, serta perawatan-perawatannya. Dalam penelitian ini kegiatan evauasi ini juga disebut tes pada akhir siklus I. Dari hasil evaluasi ini diketahui jumlah siswa yang lulus dan siswa yang masih gagal. Dari hasil koreksi pada sesi evaluasi ini diketahui persentase siswa yang lulus 68,75 % dan siswa yang belum lulus 31,25 % dari jumlah total 32 siswa. Dari persentase ini diketahui adanya peningkatan pemahaman siswa pada standar kompetensi pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin pada karburator. Pada hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017, di awal jam pelajaran setelah berdoa dan pengecekan kehadiran siswa, peneliti memberikan motivasi serta memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari pada hari senin. Setelah itu peneliti membagi modul pembelajaran dan kemudian memberikan apersepsi lagi tentang cara kerja sistem bahan bakar konvensional, dengan memberikan pertanyaan bagaimana sistem kerja karburator?? Adanya apersepsi itu membuat siswa menjadi penasaran ingin tau jawabannya dengan siswa membaca modul untuk mencari jawaban. Setelah siswa mencari jawaban pada modul, peneliti menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memancing siswa untuk fokus pada materi yang akan disampaikan. Setalah pembahasan jawaban dari apersepsi, peneliti membimbing siswa untuk mempelajari materi tentang cara kerja karburator. Setelah proses pengajaran selesai, pada pukul

60 09.55 sampai pukul WIB siswa melaksanakan praktek dengan job membongkar dan memasang komponen karburator. Setelah istirahat praktik dilanjutkan kembali sampai jam Setelah kegiatan praktik selesai, peneliti memberikan kesimpulan praktik dengan menjelaskan materi praktik yang belum dipaham siswa. Pada jam peneliti memberikan evaluasi bentuk tes teori dengan materi memperbaiki komponen sistem bahan bakar bensin pada karburator dengan penjabaran materi memahami kerja karburator. Dari hasil evaluasi tersebut peneliti mengetahui hasil belajar siswa setelah peneliti mengoreksi hasil jawaban siswa. Dari hasil jawaban, diketahui prosentase siswa yang lulus sebesar 100 % dengan nilai rerata 83,00. Prosentase kelulusan ini menunjukan bahwa hasil pembelajaran di siklus II lebih meningkat dibandingkan pada siklus I.

61 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode video animasi sangat membantu siswa dalam memahami materi dan pembelajarannya menjadi lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan prosentase kelulusan hasil belajar siswa dari kondisi awal sebesar 37,5 %, pada siklus I menjadi 68,75 %, dan pada siklus II menjadi 100 %, dengan nilai rata-rata 76,843 pada kondisi awal, 79,375 pada siklus I, dan 83,00 siklus II. Dengan demikian pembelajaran dengan media video animasi terbukti sangat efektif dan tepat untuk meningkatkan pemahaman dan mendongkrak prerstasi siswa pada mata pelajaran system bahan bakar bensin Karburator. Karena imajenasi siswa akan mudah menangkap materi berupa gambar dan animasi visual, sehingga pemahaman siswa akan lebih cepat. Dalam waktu yang sangat relative singkat siswa dapat memahami secara menyeluruh materi yang disajikan melalui gambar animasi. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran berkaitan dengan penerapan metode video animasi : 1. Bapak/Ibu Guru mata pelajaran apa pun sudah menggunakan media yang menunjang pembelajaran, baik itu berupa gambar, chart, audio maupun video/ animasi untuk memudahkan pemahaman siswa dan efisiensi baik waktu, tenaga dan pikiran.

62 2. Sebaiknya sekolah mengadakan workshop pembuatan media pembelajaran, untuk melatih guru agar dapat menerapkan pembelajaran dengan media. 3. Hendaknya model pembelajaran dengan menggunakan media ini, diterapkan oleh sekolah untuk semua mata pelajaran dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang memadahi dan ditunjang oleh teknologi sehingga pembelajaran akan menjadi mudah dipahami dan menarik bagi siswa.

63

64 DAFTAR PUSTAKA Adi Kusrianto Memakai Macro Media Flash Profesional 8. jakarta: mediaelex komputindo Ali Imron Belajar & Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya Antonius Rachmad Pengantar Multi Media. Yogyakarta : Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana. Arief Ramadhan Macro Media Flash. Jakarta : Media Elex komputindo Bambang Warsita Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Bermawi Munthe Desain Pembelajaran. Yogyakarta : PT Pustaka Insan Madani Dick, Walter, Lau Carey, & James O. Carey The Systematic Design of Instructions. New York: Longman. Dimyati Mudjiono Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : PT Rineka Cipta Howard L. Kingsley dalam Dantes Hakikat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta I.Solihin, Mulyadi Perbaikan Motor Otomotif, Bandung : Armico Isjoni Saatnya pendidikan kita bangkit, Yogyakarta. Pustaka Belajar Jasmadi dan Chomsin Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta : Gramedia. Maunah, Binti Ilmu Pendidikan. Yogyakarta. Sukses Offset Mulyadi HP Slide Prosedur/Metodologi Penelitian. Semarang Mustikasari,Ardiani Oemar Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. 49

65 Slamento. (1988). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Bina Aksara Sugi Rahayu Penelitian tentang Hubungan Status Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar Praktek Kejuruan dengan Minat Berwiraswasta, Jakarta: CV Rajawali Sugiyono.2008.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung. Alfa Beta Sujana, Nana Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algesindo Sukirin Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: FKIP IKIP Sumadi Suryabrata Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali Surakhmad, Winarno Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Dasar-dasar Teknik Metodologi Pengajaran. 4. Bandung: Tarsito Wahyu Triyono Pemeliharaan / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin, Jakarta : Erlangga W.J.S Purwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka WS.Winkel Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Zeembry Jurus Pamungkas Animasi Kartun dengan Flash 8. Jakarta. 50

66 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Halaman 1. Silabus standar kompetensi Pemeliharaan/Service Sistem Bahan Bakar BensinSMK NU Lasem Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Materi pembelajaran Pemeliharaan/Service Sistem Bahan Bakar Bensin Soal tes siklus I Kunci jawaban soal tes siklus I Soal tes siklus II Kunci jawaban Lembar jawaban Jobsheet

67 SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK NU Lasem MATA PELAJARAN : Produktif Teknik Kendaraan Ringan KELAS/SEMESTER : XI / 2 KOMPETENSI : Pemeliharaan/Service Sistem Bahan Bakar Bensin KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA KEWIRAUSAHAAN DAN EKONOMI KREATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIA N ALOKASI WAKTU T PS PI M SUMBER BELAJAR 1. Memelihara /servis komponen/ sistem bahan bakar bensin. Konsep system bahan bakar bensin dijelaskan dengan benar Alat pemeliharaan komponen system bahan bakar disebutkan dan dijelaskan dengan benar Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang diakses dari spesifikasi pabrik dipahami dengan benar. Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik. Prinsip kerja sistem bahan bakar bensin Komponen/sistem bahan bakar bensin yang perlu dipelihara/diservis Proses pemeliharaan/service system bahan bakar bensin Religius Mandiri Kerja keras Jujur Disiplin Kerja sama Rasa ingin tahu Mandiri Kreatif Berorientasi pada tindakan Kepemimpinan Kerja keras Jujur Disiplin Inovatif Tanggung jawab Kerja sama Pantang menyerah ( ulet ) Komitmen Realistis Rasa ingin tahu Komunikatif Motivasi kuat untuk sukses Mencari informasi secara berkelompok menggunakan media internet tentang system bahan bakar Diskusi dan presentasi system bahan bakar Menjelaskan prinsip kerja sistem bahan bakar bensin mekanis melalui penggalian infomasi pada buku manual.. Menjelaskan dan mendemonstrasikan pelaksanaan prosedur pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin secara berkala sesuai dengan SOP Tes Tertulis Tes praktek Presentas i 8 6 (12 ) 4 (16 ) Mod ul servis sistem bahan bakar bensin Buku manual Step 1dan 2 TOYOTA Unit engine stand Special tools 52

68 2. Memperbai ki komponen system bahan bakar bensin Konsep system bahan bakar bensin dan kerja karburator dijelaskan dengan benar Alat perbaikan komponen system bahan bakar disebutkan dan dijelaskan dengan benar Perbaikan komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang diakses dari spesifikasi pabrik dipahami dengan benar. Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik Data spesifikasi pabrik. Perbaikan /servis komponen/ sistem bahan bakar bensin sesuai dengan SOP,K3, peraturan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Religius Mandiri Kerja keras Jujur Disiplin Kerja sama Rasa ingin tahu Mandiri Kreatif Berorientasi pada tindakan Kepemimpinan Kerja keras Jujur Disiplin Inovatif Tanggung jawab Kerja sama Pantang menyerah ( ulet ) Komitmen Realistis Rasa ingin tahu Komunikatif Motivasi kuat untuk sukses Menjelaskan dan mendemonstrasikan pemeriksaan kondisi saluran bahan bakar bensin. Menjelaskan dan mendemonstrasikan membongkar dan memeriksa pompa bensin mekanik dan elektrik sesuai SOP. Membongkar dan memeriksa macam-macam karburator sesuai SOP. Memeriksa kerja sistem bahan bakar bensin. Tes Tertulis Tes praktek Presentas i 8 6 (12 ) 4 (16 ) Modul Overhoul sistem bahan bakar bensin Buku manual sistem bahan bakar bensin Unit engine stand Alat tangan Spesial tools 53

69 SMK NU LASEM F-KUR.09 Rev.03 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / 2 Pertemuan ke- : 1 dan 2 Alokasi waktu : 2 45 Menit Standar Kompetensi : Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin. Kompetensi Dasar : Memelihara/ Servis komponen system bahan bakar bensin Indikator : 1. Pemeliharaan/servis komponen sistem bahan bakar bensin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 3. Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik. 4. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis 5. Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis komponen sistem bahan bakar dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran siswa mampu: 1. Memahami prinsip kerja sistem bahan bakar bensin mekanis melalui penggalian infomasi pada buku manual. 2. Memahami konstruksi sistem bahan bakar bensin dan komponenkomponennya. 3. Melaksanakan prosedur pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin secara berkala sesuai dengan SOP. 54

70 4. Memeriksa kondisi tangki bahan bakar bensin. 5. Memeriksa kondisi saluran bahan bakar bensin. 6. Membongkar dan memeriksa macam-macam karburator sesuai SOP. 7. Mengetahui komponen-komponen pada karburtor. 8. Memeriksa kerja sistem bahan bakar bensin. II. Materi Pembelajaran 1. Prinsip kerja sistem bahan bakar bensin 2. Komponen/sistem bahan bakar bensin yang perlu dipelihara/diservis. 3. Data spesifikasi pabrik. 4. pemelihara-an/servis komponen/ sistem bahan bakar bensin sesuai dengan SOP,K3, peraturan dan prosedur/kebijakan perusahaan. III. Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab Praktek IV. Langkah Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) Pembukaan, membariskan siswa, berdoa, mengabsen siswa. Kegiatan inti Penyampaian materi., tanya jawab, praktek Kegiatan akhir (25 menit) Membersihkan bengkel, baris, brifing, berdoa. 55

71 V. Alat / Sumber Alat dan bahan praktek terlampir pada job sheet. VI. Penilaian Penilaian dilakukan secara tertulis dan praktek dilakukan pada akhir pertemuan periode blok (soal terlampir) Rembang, Maret 2017 Guru Mata Pelajaran Mengetahui Peneliti Nanang Wahyu Hidayat, S.Pd Arif Dimyati NIM

72 TEORI SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR A. Sistem Bahan Bakar Sistem bahan bakar motor bensin pada jenis konvensional merupakan suatu rangkaian terbuka dimulai dari tangki bahan bakar (fuel tank) mengalir ke saringan bahan bakar (fuel filter) akibat isapan pompa bahan bakar (fuel pump). Selanjutnya aliran tadi di tekan menuju karburator. Di dalam karburator bahan bakar masuk ke ruang pelampung (float chamber). Kecepatan aliran pada venturi meningkat, tekanan di sini akan turun hingga di bawah tekanan udara luar (atmosfir). Tekanan ini membuat bensin didorong keluar melalui nozel. Bahan bakar akan tersemprot dan bercampur dengan aliran udara dan masuk ke dalam silinder mesin dalam bentuk gas. 1. Tangki Bahan Bakar Tangki bahan bakar berfungsi menampung bahan bakar pada kendaraan bermotor. Produsen kendaraan meletakkan tangki bahan bakar menjauhi posisi mesin demi keamanan, ada yang di bagian bawah belakang kendaraan atau di bagian tengah bawah. Ada pula yang di pasang di bagian depan apabila mesinnya di belakang. 2. Saringan Bahan Bakar Saringan bahan bakar berfungsi menyaring kotoran yang masih bercampur dengan bahan bakar misalnya debu, pasir, karat logam dan air. Saringan model lama terbuat dari logam dengan saringannya 57

73 terbuat dari kertas atau kain. Kerusakan yang terjadi pada saringan ini dapat diperbaiki atau diganti sehingga dapat dibongkar/ pasang. Pada model baru biasanya dicetak dalam bentuk unit sehingga bila rusak harus diganti. Bahan unit saringan baru terbuat dari plastik sehingga harganya relatif murah. 3. Pompa Bahan Bakar Pompa bahan bakar berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki menuju karburator karena pada umumnya letak tangki ada di bawah (lebih rendah) dari karburator. Ada beberapa jenis pompa di lihat dari penggeraknya. a. Pompa Mekanik Pompa ini digerakkan oleh nok (cam) mesin yang mendorong tuas pompa. Tuas pompa kemudian menggerakkan membran yang terbuat dari kulit, sedangkan gerak baliknya dilakukan oleh pegas. Ruang pompa dipisahkan oleh bilik (ruang) yang masing-masing ruang dipasang katup lepas tekan (relief valve). Bilik masuk berupa katup tekan dan bilik keluar berupa katup isap. b. Pompa Listrik Pompa ini menggunakan tenaga listrik dari baterai. Penekanan bahan bakar dilakukan oleh rotor atau turbin dengan tekanan lebih tinggi dari pompa mekanik. Kelebihannya ialah: getarannya kecil, tidak perlu dipasang langsung pada motor, sistem bahan bakar tetap hidup meskipun mesinnya mati dan tekanannya lebih besar. 58

74 c. Pompa Vakum Pompa ini memanfaatkan kevakuman (tekanan lebih rendah dari pada atmosfer) yang terjadi pada ruang engkol sebagai penggeraknya. Hal ini hanya berlaku untuk motor 2 tak (2 langkah). B. Jenis Bahan Bakar Bensin berasal dari bahasa belanda: benzine sebagai bahan bakar motor bensin, kemudian Pertamina sebagai produsen bahan bakar mengeluarkan beberapa produk seperti Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Plus. 1. Premium Premium adalah salah satu bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Bahan bakar ini berwarna kuning akibat pemberian bahan pewarna. Premium digunakan untuk kendaraan bermesin bensin seperti sepeda motor, mobil dan motor kecil dengan perbandingan kompresi rendah. Premium mempunyai RON (Research Octane Number) Pertamax Pertamax adalah bensin tanpa timbal dengan kandungan aditif lengkap generasi mutakhir yang akan membersihkan lubang katup pemasukan (intake valve port), injektor bahan bakar (fuel injector) dan ruang bakar dari endapan (kerak) karbon. Pertamax mempunyai RON 92 yang dianjurkan untuk mesin bensin dengan perbandingan kompresi tinggi. Formula barunya yang terbuat dari bahan baku 59

75 berkualitas tinggi memastikan motor bekerja lebih baik, lebih bertenaga, bebas ketukan, rendah emisi dan hemat bahan bakar. 3. Pertamax plus Pertamax plus merupakan bahan bakar superior Pertamina dengan kandungan energi tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax plus telah memenuhi standar kinerja International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki perbandingan kompresi >10,5 serta teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) Variable Valve Timing Intelligent (VVTI) Turbo chargers dan pengonversi katalis. Pertamax plus diformulasikan dengan aditif generasi terbaru yang berfungsi untuk menyempurnakan proses kimia pada motor pembakaran dalam. Aditif ini telah memperoleh sertifikasi dari laboratorium independen bertaraf internasional di Houston, Texas yang terkenal sebagai pusat riset bahan bakar dan motor gas dunia. Pertamax plus mempunyai RON 95.(Wahyu Triono, 2006:15). C. Karburator Karburator merupakan komponen utama sistem penyaluran bahan bakar motor bensin yang berfungsi mengabutkan bensin dan mencampurkannya dengan perbandingan tertentu pada berbagai kerja motor. Motor bekerja karena adanya bahan bakar yang dihisap pada 60

76 langkah hisap dalam bentuk pencampuran bahan bakar dan udara yang diatur oleh mekanisme karburator. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk mesin bensin, agar tenaga yang dihasilkan dapat dicapai dengan baik yaitu: 1) Tekanan kompresi yang tinggi. 2) Waktu pengapian yang tepat dan percikan bunga api yang kuat. 3) Campuran bahan bakar dan udara yang sesuai. Syarat ketiga inilah yang disediakan oleh karburator. Bahan bakar yang dikirim ke dalam silinder untuk mesin harus dalam kondisi mudah terbakar agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga yang maksimal. Bensin harus dicampur dengan udara dengan perbandingan yang tepat. Perbandingan bahan bakar dan udara dinyatakan dalam volume atau beratnya. Perbandingan idealnya adalah 15:1, yaitu 15 untuk udara dan 1 untuk bensin. Pada kenyataannya mesin menghendaki campuran dengan perbandingan yang berbeda-beda tergantung temperatur, kecepatan, beban dan kondisi mesin. 1. Fungsi Karburator Karburator berfungsi untuk mencampur bensin dengan udara dengan perbandingan tertentu sesuai beban dan putaran mesin dalam bentuk kabut. 2. Komponen pada karburator Komponen komponen pada karburator diantaranya: a. Pelampung, berfungsi menjaga permukaan bensin di dalam ruang pelampung selalu tetap. 61

77 b. Venturi, berfungsi menaikkan kevakuman dan menurunkan tekanan udara di dalam venturi. c. Main jet, berfungsi mengatur jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high speed system. d. Air bleeder, berfungsi mengatomisasikan bahan bakar agar mudah bercampur sempurna dengan udara. e. Slow jet, berfungsi mengontrol jumlah bensin yang disalurkan ke primary low speed circuit. f. Katup solenoid, berfungsi mencegah dieseling yaitu mesin berputar terus menerus setelah kunci kontak OFF yaitu dengan cara menghentikan aliran bensin ke idle port atau memperbanyak udara masuk ke intake manifold g. Katup cuk, berfungsi memperkaya campuran bensin dan udara agar mesin mudah dihidupkan saat mesin dingin atau awal dihidupkan. h. Idle screw, berfungsi mengatur besar kecilnya putaran stasioner. i. Airscrew, berfungsi mengatur campuran bensin dan udara dengan tepat saat stasioner. 3. Jenis Karburator Menurut cara aliran bahan bakar dan cara penghisapan udara, karburator dibagi menjadi tiga ( I.Solihin, Mulyadi : 64) yaitu: 62

78 a. Karburator arus naik Pada karburator jenis ini, aliran gas dari karburator ke silinder arahnya ke atas (naik). Daya guna jenis ini kurang baik karena laju aliran gas akan berkurang akibat gravitasi. Biasanya jenis ini dipasang menggantunng pada intake manifold. b. Karburator arus mendatar Pada karburator arus naik intake manifold dapat dibuat lebih pendek akan tetapi masih ada pengaruh gravitasi, sehingga aliran gas kurang cepat. Jenis ini digunakan pada mesin yang letaknya ditengah contohnya Suzuki Carry dan Daihatsu Esspas. c. Karburator arus turun. Karburator jenis ini pengaruh gravitasi tidak ada karena searah dengan aliran, namun gesekan gas lebih besar. Jenis ini banyak dipakai karena perawatan mudah dan harga relatif lebih murah. Kendaraan yang menggunakan karburator jenis ini diantaranya Toyota Kijang dan Daihatsu Ferosa. 4. Sistem pada karburator Karburator mempunyai banyak sistem yang bekerja, tapi yang dibahas disini hanya empat yaitu: 63

79 1) Slow System (kecepatan lambat) Slow system,yaitu sistem yang menyuplai campuran pada waktu idling atau lebih tinggi daripada idling. Diagram dan gambar aliran pada sistem ini adalah: Gambar 1. Sistem Stasioner Float chamber Main jet Slow jet Economizer jet First air bleed Slow port Second air bleed Idle port Intake manifold 64

80 2) High Speed System(kecepatan tinggi) High Speed System, yaitu sistem yang menyuplai campuran bahan bakar dan udara pada putaran tinggi atau pada saat katup gas terbuka penuh. Diagram dan gambar aliran dari sistem ini adalah: Gambar 2. Sistem kecepatan tinggi Float chamber Main jet Main nozzle Air bleed Ventury 65

81 3) Power System (sistem tenaga) Power System yaitu sistem yang menyuplai campuran bahan bakar dan udara pada waktu mesin bekerja pada momen yang besar. Pada sistem ini dimaksudkan untuk menghindari campuran yang kurus dengan menggunakan sistem tenaga diafragma dari plunger. Dibawah ini ditunjukkan diagram dan aliran power system tipe plunger. Gambar 3. Sistem Tenaga Float chamber Main jet Power valve Power jet Air bleed Main nozzle 66

82 4) Acceleration System (sistem percepatan) Acceleration System, yaitu sistem yang menyuplai campuran bahan bakar dan udara pada saat pedal gas diinjak mendadak atau ketika throttle valve terbuka tiba tiba. Diagram aliran sistem ini adalah: Gambar 4.Sistem Percepatan Float chamber Inlet check valve Pump cylinder Outlet check valve Discharge weight Pump jet Barrel 67

83 SOAL SIKLUS 1 Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar dengan cara memberi tanda silang pada jawaban yang di anggap benar. Apabila mengganti jawaban berilah tanda = pada jawaban pertama kemudian berilah tanda silang pada jawaban baru. Contoh 1. A B C D Menjadi A B C D 1. Komponen motor bensin yang berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara agar menjadi kabutialah: a. Karburator c. Saringan bahan bakar b. Pompa Bahan Bakar d. Tangki 2. Pelampung yang dipasang di tangki bahan bakar berfungsi untuk: a. Mengukur kualitas bahan bakar c. Mengukur berat jenis bahan bakar b. Mengukur nilai oktan bahan d. Mengukur jumlah bahan bakar bakar 3. Pernyataan berikut yang bukan merupakan fungsi saringan bahan bakar : a. Mempertahankan bahan bakar agar bersih dari kotoran b. Menahan kotoran yang terdapat pada bahan bakar c. Membersihkan bahan bakar dari kotoran d. Menyaring bahan bakar agar menjadi jernih 4. Dibawah ini termasuk kelebihan pompa bahan bakar listrik, kecuali.. a. Getarannya lebih kecil b. Tidak perlu pemasangan langsung pada mesin c. Tekanannya lebih besar d. Semua jawaban salah 5. Nilai oktan bahan bakar premium adalah a. 76 b. 88 c. 92 d Nilai oktan untuk pertamax plus adalah a. 76 b. 88 c. 92 d Bahan bakar yang memenuhi standar kinerja internasional adalah: a. Pertamax c. Premium b. Pertamax plus d. Bio solar 68

84 8. Kendaraan dengan perbandingan kompresi >10,5:1 dan yang menggunakan teknologi VVT I.apa kepanjangan dari VVTI, EFI sebaiknya menggunakan bahan bakar? a. Pertamax c. Premium b. Pertamax plus d. Bio solar 9. Komponen utama motor bensin yang berfungsi sebagai pengalir bahan bakar ke karburator adalah: a. Fuel tank c. Fuel pump b. Fuel injector d. Fuel filter 10. Letak tangki bahan bakar pada kendaraan berdasarkan pada: a. Selera konsumen b. Jenis tangki kendaraan c. Letak mesin kendaraan d. Jenis bahan bakar 11. Pada mesin yang menggunakan pompa bensin mekanis komponen yang menggerakan pompa bensin adalah: a. poros engkol b. poros nok c. timing belt d. timing chain 12. Hal yang perlu diperhatikan pada saat menempatkan pompa bensin elektrik agar aman adalah.. a. jauhkan dari intake manifold b. jauhkan dari batere c. jauhkan dari karburator d. Semua benar 13. Berikut ini adalah pernyataan yang benar bila menggunakan pompa bensin model vakum, yaitu: a. mesin hidup bensin mengalir b. mesin mati bensin berhenti c. mesin distarter bensin tidak mengalir d. mesin distarter bensin mengalir 14. Berikut ini bukan keuntungan saringan bensin model plastik,yaitu: a. bisa dibongkar pasang b. bisa diperbaiki 69

85 c. harganya murah d. tidak bisa dibersihkan 15. Bensin premium tidak cocok digunakan untuk mesin di bawah ini, kecuali: a. mesin kompresi tinggi b. mesin kompresi rendah c. mesin VVTI d. mesin injeksi 16. Komponen motor bensin yang berfungsi untuk menampung bahan bakar ialah a. Pompa bahan bakar c. Saringan bahan bakar b. Tangki d. Karburator 17. Yang tidak termasuk kelebihan pompa bahan bakarmekanik adalah a. Bisa diperbaiki b. Tidak perlu arus listrik baterai c. Tidak perlu arus listrik baterai d. Mesin mati aliran bensin berhenti 18. Nilai oktan bahan bakar 88 adalah... a. Pertamax c. Premium b. Pertamax plus d. Bensol 19. Nilai oktan bahan bakar 95 adalah... a. Pertamax c. Premium b. Pertamax plus d. Bensol 20. Bahan bakar untuk mesin kompresi rendah kurang dari 10 : 1 adalah a. Pertamax c. Premium b. Pertamax plus d. Bensol 21. Komponen utama motor bensin yang berfungsi sebagai pengabut bahan bakar kedalam ruang bakar adalah... a. Fuel pump c. Fuel tank b. Fuel Injector d. Fuel Filter 22. Gejala apakah yang terjadi pada gasoline engine bila menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah.. a. Back Fire c. After Fire b. Run ON d. Knocking 23. Berikut adalah jenis pompa bahan bakar dilihart dari penggeraknya, kecuali a. Pompa mekanik c. Pompa elektrik b. Pompa hidrolik d. Pompa vakum 70

86 24. Berikut ini adalah pernyataan yang salah bila menggunakan pompa bensin model vakum, yaitu... a. Mesin hidup bensin mengalir b. Mesin mati bensin berhenti c. Mesin distarter bensin tidak mengalir d. Mesin distarter bensin mengalir 25. Berikut ini bukan keuntungan pompa bensin model mekanik, yaitu... a. Bisa dibongkar pasang b. Bisa diperbaiki c. Bisa dipasang dimana saja d. Tidak perlu arus listrik 71

87 KUNCI JAWABAN TES TEORI INSTRUMEN PENELITIAN SISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR ( SIKLUS I) No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban 1. A 2. D 3. D 4. D 5. B 6. D 7. B 8. B 9. C 10. C 11. B 12. D 13. C 14. D 15. B 16. B 17. D 18. C 19. B 20. C 21. B 22. B 23. B 24. C 25. C 72

88 SOAL SIKLUS II Pilihlah jawaban dibawah ini dengan benar dengan cara memberi tanda silang pada jawaban yang di anggap benar. Apabila mengganti jawaban berilah tanda = pada jawaban pertama kemudian berilah tanda silang pada jawaban baru. Contoh 1. A B C D Menjadi A B C D 1. Pada putaran idle, aliran bahan bakar yang mengalir adalah dari...ke... a. air bleeder, lubang idle b. air bleeder, slow port c. air bleeder primer, venturi d. air bleeder primer, spuyer penghemat 2. Untuk menghindari efek dieseling pada motor bensin dipasang alat... a. air bleed b. spuyer lambat c. katup solenoid d. lubang idle 73

89 3. Komponen yang bekerja saat kecepatan tinggi primer adalah... a. throttle utama, air bleeder, dan lubang idle b. throttle utama, air bleeder, dan spuyer utama c. throttle utama, air bleeder, dan spuyer lambat d. throttle utama, spuyer utama dan spuyer lambat 4. Fungsi air bleeder adalah... a. membantu mengalirkan bahan bakar b. membantu terjadinya pengabutan c. menambah jumlah bahan bakar d.menambah volume udara agar campuran menjadi kurus 5. Alasan diperlukannya katup PCV adalah... a. agar penggunaan bahan bakar efisien dan menghindari polusi b. untuk mempercepat campuran bahan bakar berubah menjadi gas c. untuk membuat campuran menjadi ideal d. untuk memberikan tambahan bahan bakar melalui slow jet 6. Pada karburator terdapat sistem pelampung yang berfungsi untuk... a. mengetahui jumlah bahan bakar didalam tangki b. mempertahankan tinggi permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung c. menyalurkan bahan bakar dari tangki d. membagi ruang untuk penampungan bahan bakar 7. Komponen yang berfungsi mengembalikan kebocoran gas ke manifold pemasukan adalah.. a. katup termostat b. pegas pembalik c. katup PCV d. sistem pelampung 74

90 8. Pada karburator yang berfungsi menaikkan tekanan udara dan menurunkan kevakuman adalah... a. Intake manifold c. Air bleed b. Ventury d. Nozel 9. Mekanisme idle cepat bekerja pada saat kendaraan... a. kecepatan tinggi b. kecepatan sedang c. idle dalam keadaan cuk terbuka d. idle dalam keadaan cuk menutup 10. Pada saat kendaraan menanjak atau membawa beban sistem yang dipakai adalah... a. sistem stasioner b. sistem kecepatan tinggi c. sistem kecepatan rendah d. sistem tenaga 11. Perhatikan carburator yang diperlihatkan dalam gambar. Disebutkan jenis apakah? (tentukan jenisnya berdasarkan arah aliran udara masuk). a. Jenis side-draft, fixed venturi. b. Jenis down-draft, fixed venturi. c. Jenis up-draft, variable venturi. d. Jenis down-draft, variable venturi. 12. Komponen karburator yang berfungsi memperkaya campuran bahan bakar agar mesin mudah dihidupkan saat masih dingin adalah? a. Katup solenoid b. Katup cuk c. Thermostat d. Katup PCV 13. Perbandingan campuran udara dan bensin yang ideal pada karburator adalah... a. 5 : 1 c. 15 : 1 b. 10 : 1 d. 20 : 1 14.Apabila bahan bakar dalam ruang pelampung dipakai, permukaan bahan bakar akan berubah. Komponen pengatur jumlah bahan bakar di dalam karburator adalah : a. Throttle valve c. Plunger b. Needle valve d. Nozzle valve 75

91 15. Pada saat dibutuhkan campuran yang kaya, pedal gas diinjak secara tiba-tiba pada karburator dilengkapi dengan : a. Sistem stationer c.sistempercepatan b. Sistem cuk d. Sistem tenaga 16. Syarat yang harus dipenuhi agar mesin bensin bekerja dengan baik yaitu... a. tekanan kompresi b. waktu pengapian yang tepat c. bahan bakar yang baik d. semua benar 17. Ketikathrotel valvedibukasecaratiba-tibamakaudara yang masukkeintake manifold bertambahbanyak, untukmencegahcampuranmenjadimiskinmakapadakarburatordisediakan. a. Sistempercepatan (axceleration) b. Sistemutama (main system) c. Sistemtenaga (power system) d. System pelampung 18. Perhatikangambardibawahinimenunjukkan Cara kerjacarburatorpadasaat " Power System ". Hal inidibutuhkanpadasaatkendaraanberjalanpadasaat yang bagaimana? a. Padasaatberjalandijalan yang bebashambatan (terutamapadasaat di jalantol) b. Padasaatkendaraanberjalanpelan - pelan. c. Padasaatberjalan di tanjakan,dan pedal gas diinjak Full. d. Padasaatkendaraanberhenti,keadaan idle. 19. Gambar ini memperlihatkan prinsip kerja carburator. Dari pernyataan-pernyataan berikut ini, pilih salah satu yang tidak benar. 76

92 a. Carburator ini adalah jenis down draft. b. Makin besar kadar aliran udara, makin kecil tekanan negatif yang timbul dalam bagian (A). c. Makin besar kadar aliran udara, makin besar tekanan negatif yang timbul dalam bagian (A). d. Kecepatan udara yang mengalir melalui air horn lebih lambat dari yang berada dalam venturi. 20. Pada karburator yang berfungsi menaikkan tekanan udara dan menurunkan kevakuman adalah a. intake manifold b. venturi c. air bleed d. nozel 21. Berikut ini adalah jenis- jenis aliran arus pada karburator, kecuali... a. Arus naik c. Arus turun b. Arus mendatar d. Arus bolak balik 22. Pada mobil suzuki carry menggunakan karburator jenis aliran... a. Arus naik c. Arus mendatar b. Arus turun d. Arus vertikal 23. Mobil toyota kijang super menggunakan karburator jenis aliran... a. Arus naik c. Arus mendatar b. Arus turun d. Arus horizontal 24. Komponen karburator yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya putaran stasioner adalah... a. Iddle screw c. Main jet b. Air screw d. Slow jet 25. Komponen karburator yang berfungsi mengatur campuran udara yang tepat saat stasioner adalah... a. Iddle screw c. Main jet b. Air screw d. Slow jet 77

93 KUNCI JAWABAN TES TEORI INSTRUMEN PENELITIANSISTEM BAHAN BAKAR KARBURATOR ( SIKLUS II ) No. Jawaban No. Jawaban No. Jawaban 1. D 2. C 3. B 4. B 5. A 6. B 7. C 8. B 9. D 10. D 11. B 12. B 13. C 14. B 15. C 16. D 17. A 18. C 19. B 20. C 21. D 22. C 23. A 24. A 25. B 78

94 LEMBAR JAWABAN Nama : Kelas : No. Urut : NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN 1 A B C D 11 A B C D 21 A B C D 2 A B C D 12 A B C D 22 A B C D 3 A B C D 13 A B C D 23 A B C D 4 A B C D 14 A B C D 24 A B C D 5 A B C D 15 A B C D 25 A B C D 6 A B C D 16 A B C D 7 A B C D 17 A B C D 8 A B C D 18 A B C D 9 A B C D 19 A B C D 10 A B C D 20 A B C D 79

95 JOB SYSTEM BAHAN BAKAR Kompetensi Dasar : Memelihara komponen sistem bahan bakar bensin A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktik job ini diharapkan siswa mampu : 1. Mengetahui konsep sistem bahan bakar bensin 2. Mengetahui nama komponen dan kerja komponen aliran bahan bakar B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Kunci ring Obeng (+) (-) Palu plastik dan baki 2. Bahan Engine stand Majun dan sabun C. KESELAMATAN KERJA 1. Berdoa sebelum melaksanakan praktik 2. Menggunakan seragam praktik 3. Membaca lembar kerja sebelum melaksanakan praktik 4. Berkonsultasi dengan guru jika menemui kesulitan 5. Membersihkan alat dan ruangan pada akhir praktik 80

96 D. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan bahan dan alat yang akan digunakan 2. Baca jobsheet sebelum melaksanakan praktik 3. Jelaskan masing-masing fungsi dari komponen sistem aliran bahan bakar 4. Bongkar dan pahami kerja pompa bahan bakar 5. Rakit kembali pompa bahan bakar Selamat mengerjakan!! 81

97 JOB SISTEM BAHAN BAKAR Kompetensi Dasar : Memperbaiki komponen sistem bahan bakar A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktik job ini diharapkan siswa mampu : 1. Memahami nama dan fungsi komponen karburator 2. Memahami letak komponen karburator 3. Memahami sistem kerja karburator B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Kunci ring, Obeng (+) (-) Kunci T 9 Baki 3. Bahan Engine stand Baterai Majun dan sabun C. KESELAMATAN KERJA 1. Berdoa sebelum melaksanakan praktik 2. Menggunakan seragam praktik 3. Membaca lembar kerja sebelum melaksanakan praktik 4. Berkonsultasi dengan guru jika menemui kesulitan 5. Membersihkan alat dan ruangan pada akhir praktik 82

98 D. LANGKAH KERJA 1. Persiapkan bahan dan alat yang akan digunakan 2. Baca jobsheet sebelum melaksanakan praktik 3. Lepas karburator dari engine stand 4. Bongkar unit karburator sesuai dengan SOP 5. Jelaskan masing-masing fungsi dari komponen karburator 6. Rakit unit karburator dengan urutan sesuai SOP 7. Pasang karburator pada engine stand 83

99 LAMPIRAN 2 HASIL PENELITIAN Halaman 1. Daftar nama siswa kelas XI TKR 1 SMK NU Lasem Rekapitulasi hasil tes siswa pada kondisi awal Rekapitulasi hasil tes siswa pada siklus I Rekapitulasi hasil tes siswa pada siklus II Foto Kegiatan 89 84

100 LAMPIRAN 2.1 Daftar NamaSiswa XI TKR 1 SMK NU Lasem 2016/2017 No Nama NIPD JK NISN Tempat Lahir Tanggal Lahir 1 Abdul Latif 4477 L Rembang Agung Setio Wibowo 4478 L Rembang Agus Dwi Pratama 4479 L Rembang Ahmad Abdulloh 4480 L Rembang Ahmad Agus Sholikin 4481 L Rembang Ahmad Mathori Abdul Qosim 4482 L Rembang Ahmad Ridho Bontan B. Uji 4483 L Rembang Ahmad Rohman Dif Daniam 4484 L Rembang Ahmad Wahyudi 4485 L Rembang Ahmad Yusuf Septiawan 4486 L Rembang Andi Riyanto 4487 L Rembang Dhimas Zaqqy Prasetyo 4488 L Rembang Doni Hardiyanto 4489 L Rembang Edo Saputra Hartono 4490 L Rembang Erik Teguh Prasetyo 4491 L Rembang Indra Maulana 4492 L Rembang Khoirul Anam 4493 L Rembang M. Khosim 4494 L Rembang Moch. Khoirudin 4495 L Rembang Moh. Ferri Lukmana 4496 L Rembang Mohammad Mustakim 4497 L Rembang Muhammad Anggi Hadi Febrianto L Rembang Muhammad Ari Widdiyanto 4499 L Rembang Muhammad Lailatul Idfi 4500 L Rembang Muhammad Rudy Salafudin 4501 L Rembang Muklisin 4502 L Rembang Nanang Saputro 4503 L Rembang Pradipta Abil Rozi 4504 L Rembang Rohmad Saifudin 4505 L Rembang Sunarto 4506 L Rembang Tezar Abdillah Huda Muttaqin 4507 L Rembang Yoga Widhiyanto 4508 L Rembang

101 LAMPIRAN 2.2 DAFTAR NILAI OBSERVASI AWAL STANDAR KOMPETENSI SISTEM KARBURATOR KELAS XI TKR 1 SMK NU LASEM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Rekapitulasi hasil tes siswa pada siklus I No Nama Siklus I 1 Abdul Latif 74 2 Agung Setio Wibowo 74 3 Agus Dwi Pratama 84 4 Ahmad Abdulloh 82 5 Ahmad Agus Sholikin 82 6 Ahmad Mathori Abdul Qosim 74 7 Ahmad Ridho Bontan B. Uji 78 8 Ahmad Rohman Dif Daniam 74 9 Ahmad Wahyudi Ahmad Yusuf Septiawan Andi Riyanto Dhimas Zaqqy Prasetyo Doni Hardiyanto Edo Saputra Hartono Erik Teguh Prasetyo Indra Maulana Khoirul Anam M. Khosim Moch. Khoirudin Moh. Ferri Lukmana Mohammad Mustakim Muhammad Anggi Hadi Febrianto Muhammad Ari Widdiyanto Muhammad Lailatul Idfi Muhammad Rudy Salafudin Muklisin Nanang Saputro Pradipta Abil Rozi Rohmad Saifudin Sunarto Tezar Abdillah Huda Muttaqin Yoga Widhiyanto 74 RERATA Guru Produktif TKR Rembang, Maret 2017 Peneliti Nanang Wahyu Hidayat, S.Pd. Arif Dimyati 86

102 LAMPIRAN 2.3 Rekapitulasi hasil tes siswa pada siklus I No Nama Siklus I 1 Abdul Latif 72 2 Agung Setio Wibowo 74 3 Agus Dwi Pratama 73 4 Ahmad Abdulloh 74 5 Ahmad Agus Sholikin 72 6 Ahmad Mathori Abdul Qosim 70 7 Ahmad Ridho Bontan B. Uji 74 8 Ahmad Rohman Dif Daniam 74 9 Ahmad Wahyudi Ahmad Yusuf Septiawan Andi Riyanto Dhimas Zaqqy Prasetyo Doni Hardiyanto Edo Saputra Hartono Erik Teguh Prasetyo Indra Maulana Khoirul Anam M. Khosim Moch. Khoirudin Moh. Ferri Lukmana Mohammad Mustakim Muhammad Anggi Hadi Febrianto Muhammad Ari Widdiyanto Muhammad Lailatul Idfi Muhammad Rudy Salafudin Muklisin Nanang Saputro Pradipta Abil Rozi Rohmad Saifudin Sunarto Tezar Abdillah Huda Muttaqin Yoga Widhiyanto 72 RERATA Guru Produktif TKR Rembang, Maret 2017 Peneliti Nanang Wahyu Hidayat, S.Pd. Arif Dimyati 87

103 LAMPIRAN 2.4 Rekapitulasi hasil tes siswa pada siklus II No Nama Siklus II 1 Abdul Latif 80 2 Agung Setio Wibowo 82 3 Agus Dwi Pratama 84 4 Ahmad Abdulloh 84 5 Ahmad Agus Sholikin 88 6 Ahmad Mathori Abdul Qosim 80 7 Ahmad Ridho Bontan B. Uji 82 8 Ahmad Rohman Dif Daniam 80 9 Ahmad Wahyudi Ahmad Yusuf Septiawan Andi Riyanto Dhimas Zaqqy Prasetyo Doni Hardiyanto Edo Saputra Hartono Erik Teguh Prasetyo Indra Maulana Khoirul Anam M. Khosim Moch. Khoirudin Moh. Ferri Lukmana Mohammad Mustakim Muhammad Anggi Hadi Febrianto Muhammad Ari Widdiyanto Muhammad Lailatul Idfi Muhammad Rudy Salafudin Muklisin Nanang Saputro Pradipta Abil Rozi Rohmad Saifudin Sunarto Tezar Abdillah Huda Muttaqin Yoga Widhiyanto 80 RERATA Guru Produktif TKR Rembang, Maret 2017 Peneliti Nanang Wahyu Hidayat, S.Pd. Arif Dimyati 88

104 LAMPIRAN 2.5 FOTO KEGIATAN 5 89

105 LAMPIRAN 2.5 FOTO KEGIATAN 90

106 LAMPIRAN 2.5 FOTO KEGIATAN 91

107 LAMPIRAN 3 SURAT - SURAT 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi 2. Surat Ijin Penelitian 3. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian 4. Kartu Bimbingan Skripsi 92

108 93

109 94

110 95

111 96

Vol.10/No.01/Juli 2017 ISSN:

Vol.10/No.01/Juli 2017 ISSN: BAKAR BENSIN KARBURATOR DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI DI KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN 1 SMK NAHDLATUL ULAMA LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Arif Dimyati Pendidikan Teknik Otomotif,

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen dengan Metode Video Animasi Tahun Pelajaran 2013/2014.

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen dengan Metode Video Animasi Tahun Pelajaran 2013/2014. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen dengan Metode Video Animasi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh Eko Budiono Program studi Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

Peningkatan Kompetensi Sistem Pengapian Konvensional Melalui Media Animasi

Peningkatan Kompetensi Sistem Pengapian Konvensional Melalui Media Animasi Peningkatan Kompetensi Sistem Pengapian Konvensional Melalui Media Animasi Mardanu Eko Prasetyo (10320011) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Masalah penelitian yang diajukan adalah apakah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran, dari

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACROMEDIA FLASH) DENGAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP GAYA

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACROMEDIA FLASH) DENGAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP GAYA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACROMEDIA FLASH) DENGAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Oleh: Lukmannul Hakim, Arif Susanto Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: choesnoel_chitimah@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemudahan mendapatkan informasi di era globalisasi ini sudah sangatlah mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan berhadapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

2014 PENGARUH MEDIA JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

2014 PENGARUH MEDIA JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, serta mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia,

Lebih terperinci

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII JPK 3 (2) (2017): 143-148 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA PELAJARAN TUNE UP MOTOR BENSIN KELAS X JURUSAN MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH CAWAS KLATEN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan 1 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga menuntut orang-orang di dalamnya untuk bekerja sama dan secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KUTOWINANGUN 09 SALATIGA TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari ilmu pengetahuan alam. Ruang lingkup IPA berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Dalam

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. atau bentuk fisik dan suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik

II. KAJIAN PUSTAKA. atau bentuk fisik dan suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik II. KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga 1. Pengertian Alat Peraga Kata Alat Peraga diperoleh dari dua kata, yaitu alat dan raga. Kata utamanya adalah peraga yang artinya meragakan atau membuat raga atau bentuk

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON Diajukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri dalam sektor logam di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Basis Industri Manufaktur

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 ALAS TENGAH SITUBONDO Oleh Ahmad Zubaidi (1) Reki Lidyawati (2) ABSTRAK Guru seharusnya lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Arsyad (2011:2-3) mengatakan bahwa media adalah bagian yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi

Lebih terperinci

Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture ISBN

Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture ISBN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PEMBUATAN PRODUK KRIYA KAYU DENGAN TEKNIK BUBUT MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN BERBASIS MULTIMEDIA KITS KELAS XI KRIYA KAYU SMK NEGERI

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN Oleh: Nasron Aziza, Bambang Sudarsono M.Pd. Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Materi Pembelajaran IPA Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

Denny Farisman Subagyo

Denny Farisman Subagyo STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Denny Farisman Subagyo

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENI NURALITA LESTARI

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ENI NURALITA LESTARI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU SISWA KELAS V SDN SENDANG KECAMATAN WONOTUNGGAL KABUPATEN BATANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya berlangsung dalam bentuk belajar mengajar yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk membantu seseorang mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN 1 2 1 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh ternyata hasil belajar siswa rata-rata masih rendah dan sebagian kecil siswa sudah tuntas belajarnya. Penggunaan metode demonstrasi yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNE UP TOYOTA KIJANG 5K UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK PN 2 PURWOREJO Oleh : Dafit Kurniawan Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo,

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MEDIA PENCOCOKAN KARTU INDEKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP N 2 PECANGAAN JEPARA 1) 1 Oleh : Nikmatul Isnaini 2) dan Siti Fatonah 3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang A. Kondisi Kelas dan Proses Pembelajaran Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah menciptakan strategi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Indah Kristina W. NIM.

SKRIPSI. Untuk Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Indah Kristina W. NIM. PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS DAMPAK GLOBALISASI SISWA KELAS 4 SEMESTER 2 SD NEGERI PESAREN 01 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG 2011/2012 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pendidikan merupakan suatu proses pembinaan, pengayoman, pengajaran dan pembentukan karakter manusia baik secara fisik dan mental untuk mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca dan menulis. Menguasai ilmu matematika, membaca, dan menulis berarti mempunyai harapan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang diuji coba berupa soal tes hasil belajar siswa, terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Disusun oleh : PURWATI

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Pada Universitas Kristen Satya Wacana. Disusun oleh : PURWATI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 KANDANGAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATENGROBOGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan dapat membekali seseorang dengan pengetahuan yang memungkinkan baginya untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, keberhasilan pendidikan sangat terpengaruh oleh proses pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

Vol.10/No.01/Juli 2017 ISSN:

Vol.10/No.01/Juli 2017 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR TORAK MELALUI PENGGUNAAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS X SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Ikhbal Awaludin, Arif Susanto Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR NILAI PENGETAHUAN HAM MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA MAPEL PPKn PESERTA DIDIK KELAS XI SMK NEGERI 6 SEMARANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR NILAI PENGETAHUAN HAM MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA MAPEL PPKn PESERTA DIDIK KELAS XI SMK NEGERI 6 SEMARANG PENINGKATAN HASIL BELAJAR NILAI PENGETAHUAN HAM MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA MAPEL PPKn PESERTA DIDIK KELAS XI SMK NEGERI 6 SEMARANG Akhmad akhmadodibh@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM : PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMPN 4 LANGSA TP. 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

: Irfangi,Suyitno Program studi Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhamadiyah Purworejo. :

: Irfangi,Suyitno Program studi Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhamadiyah Purworejo. : MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE PROBLEM BASE LEARNING (PBL) PADA KOMPETENSI MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR DI SMK GIRIPURO SUMPIUH BANYUMAS Oleh Email : Irfangi,Suyitno Program studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR MELALUI METODE PRODUCTION BASED TRAINING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR MELALUI METODE PRODUCTION BASED TRAINING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR MELALUI METODE PRODUCTION BASED TRAINING DI SMK PUTRA BANGSA SALAMAN MAGELANG E-JOURNAL Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. SMK mempunyai peranan penting dalam menyiapkan dan mengembangkan Sumber

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci