BAB I PENDAHULUAN. Sebuah majalah membutuhkan desain, termasuk pada cover, yang dapat
|
|
- Liana Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah majalah, keberadaan cover (halaman muka) merupakan bagian yang penting. Cover sebuah majalah menjadi penting keberadaanya karena menjadi bagian yang nantinya akan dilihat pertama kali oleh calon pembaca. Bagian ini didesain sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesan menarik kepada pembaca ketika melihatnya. Misalnya, didesain dengan memperhitungkan warna, simbol, gambar, ilustrasi atau animasi, kata, kalimat dan sebagainya. Sebuah majalah membutuhkan desain, termasuk pada cover, yang dapat membuatnya terlihat menarik bagi pembeli ataupun pembaca. Cover, dalam kaitan ini, menjadi suatu hal yang sangat penting dalam hal first impression kepada calon pembeli ataupun pembaca. Salah satu tujuan utama adanya perhatian penuh dalam mendesain cover majalah adalah membuat orang tertarik untuk membeli majalah tersebut. Sebuah desain cover majalah bisa disebut sukses besar jika mampu membuat seseorang tertarik untuk membeli majalah tersebut hanya gara-gara melihat covernya saja. 1 1 Tatsu Maki Mastering Computer Graphic: Untuk Karir & Bisnis. Jakarta: Nexx Media. hlm 17 1
2 Desain pada cover sebuah majalah dapat berupa ilustrasi gambar atau karikatur, komik, grafis dan kata atau kalimat dengan memaduhkan warna dan angle. Kehadiran ilustrasi gambar atau foto dalam cover majalah menjadi sebuah warna. Majalah akan terasa tidak lengkap tanpa keberadaan ilustrasi gambar atau foto di dalamnya. Ilustrasi gambar pada cover majalah sebenarnya merupakan cara yang unik dalam hal menyajikan informasi dan pesan kepada pembaca. Berbeda dengan produk jurnalistik lain yang menyajikan informasi melalui kata-kata, kalimat dan paragraf. Pada sebuah cover, ilustrasi digunakan sebagai gambaran pesan yang tidak terbaca, namun bisa mewakili cerita dalam bentuk grafis yang menarik. Meskipun ilustrasi merupakan attention-getter (penarik perhatian) yang paling efektif, tetapi akan lebih efektif lagi bila ilustrasi tersebut juga mampu menunjang informasi dan pesan yang terkandung dari sebuah berita. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar dari pada kata-kata (teks). 2 Visualisasi adalah teknik yang biasanya digunakan dalam mengilustrasikan sebuah cover, baik berupa gambar ataupun kata dan kalimat. Visualisasi digunakan untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi jelas dan mampu menarik emosi pembaca, dan dapat menolong seseorang untuk 2 Nuradi Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: Gramedia. hlm 70. 2
3 menganalisa, merencanakan dan memutuskan suatu masalah dengan mengimajinasikan pada kejadian yang sebenarnya. 3 Pada sebuah majalah berita, cover menjadi sangat penting dan perlu diperhatikan karena merepresentasikan pemberitaan utamanya. Sebuah cover haruslah sederhana, menarik dan representasif. Dalam konteks dan praktek jurnalistik, sebuah cover majalah berita harus menjadi bagian representatif dari isi pemberitaann dan menimbulkan sebuah makna tertentu. Selain itu, cover juga hendaknya menjadi identitas dari majalah tersebut. Terdapat beberapa majalah berita di Indonesia. Salah satunya adalah majalah Tempo. Majalah Tempo dapat dikatakan sebagai majalah nasional yang terkemuka dan banyak dikenali oleh masyarakat pembaca. Majalah Tempo merupakan majalah berita mingguan Indonesia yang sering mengangkat isu dan fakta peristiwa besar, baik peristiwa ekonomi, sosial, hukum, ataupun politik juga baik nasional maupun internasional. Dalam hal desain cover, majalah Tempo menjadi sebuah topik yang sangat menarik untuk dikaji karena sering menimbulkan kontroversi. Selain itu, pada masa orde baru sebanyak dua kali majalah Tempo dibredel atau dibekukan Surat Ijin Terbit (SIT) oleh pemerintah karena melanggar kode etik pers yang bebas dan bertanggungjawab, serta dianggap terlalu tajam mengkritik rezim orde baru pada masa itu. Pada era reformasi, majalah Tempo tidak surut menimbulkan kontroversi. Ulasan artikel mengenai Ada Tomy di Tenabang, kasus Akbar 3 Tatsu Maki Mastering Computer Graphic: Untuk Karir & Bisnis. Jakarta: Nexx Media. hlm 23 3
4 Tanjung, hingga gambar cover majalah Tempo yang memuat lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo Da Vinci yang sakral bagi agama Nasrani dimodifikasikan dengan gambar Soeharto di meja makan bersama enam anaknya. Gambar tersebut dimuat pada cover majalah Tempo edisi 4-10 Februari 2008, beberapa hari setelah wafatnya presiden Soeharto. Kontroversi lainnya yaitu pada edisi 28 Juni - 4 Juli 2010 yang berjudul Rekening Gendut Perwira Polisi. Pada cover majalah Tempo menggambarkan seorang perwira tinggi Polisi dengan tiga celengan berbentuk babi yang terikat pada salah satu tangan sang perwira. 4 Beberapa waktu yang lalu, majalah Tempo gencar mengangkat pemberitaan terkait kasus proyek reklamasi. Bahkan majalah Tempo dalam kurun waktu tiga bulan telah sebanyak tiga kali menerbitkan kasus proyek reklamasi (reklamasi pantai utara Jakarta) ini sebagai pemberitaan utamanya, yaitu edisi 11 April 2016, 23 Mei 2016 dan 20 Juni Kenyataan ini membawa pemahaman bahwa majalah Tempo tertarik dan memberi perhatian khusus terhadap kasus ini. Sebanyak tiga kali edisi, majalah Tempo menjadikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai figur utama dalam pemberitaan kasus proyek reklamasi. Hal ini tercermin dalam cover majalah Tempo yang memuat gambar/ilustrasi karikatur Ahok. Kasus proyek reklamasi sendiri sebenarnya melibatkan banyak aktor selain Ahok, mulai dari pejabat pemerintahan salah 4 Kurniawan Junaedhie Rahasia Dapur Majalah Di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hlm
5 satunya M. Sanusi (anggota DPRD DKI Jakarta) hingga pejabat swasta (pengusaha), Ariesman Widjaja, Presiden Direktur Agung Podomoro Land. Dalam kasus ini, ada berbagai isu dan fakta yang diberitakan oleh majalah Tempo. Misalnya, pada edisi 11 April 2016 Reklamasi Tujuh Keliling, memuat isu bahwa KPK sedang menelusuri keterlibatan staf khusus Gubernur DKI dan keterlibatan Ahok. Edisi 23 Mei 2016 Amuk Reklamasi, berisikan bahwa KPK sedang membidik Ahok dalam perkara penimbunan teluk jakarta. Terakhir, pada edisi 20 Juni 2016 Duit Reklamasi Untuk Teman-Teman Ahok, berisikan dugaan bahwa Ahok menggunakan aliran dana pengembang reklamasi untuk membiayai dan memfasilitasi Teman-Teman Ahok (relawan Ahok). Sedangkan, faktanya bahwa proyek reklamasi ini sudah ada sejak 2007 atau dari massa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Fauzi Bowo. Artinya, proyek reklamasi ini melibatkan banyak pihak, dari masa kepemimpinan Presiden SBY hingga Jokowi dan Gubernur Fauzi Bowo hingga Ahok. Fakta lainnya yaitu terjadinya Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK terhadap M. Sanusi (anggota DPRD DKI Jakarta) terkait proyek reklamasi ini. Menariknya, lewat cover, majalah Tempo mengemas kasus ini dengan membentuk gambaran (visualisasi) figur Ahok. Tentunya, gambaran ini tidak terlepas dari isi pemberitaan mereka. Terlepas dari isu dan fakta pemberitaanya, Tempo sebenarnya telah memainkan peran penting dalam hal membentuk stereotip lewat representasi 5
6 isu dan fakta pemberitaanya pada desain cover yang disajikannya. Pada tiga edisi majalah Tempo, lewat desain covernya, karakter dan peran Ahok pada kasus proyek reklamasi dibentuk. Stereotip pemberitaan lewat desain cover adalah hasil dari rekonstruksi realitas oleh majalah Tempo sebagai media massa. Visualisasi pada cover sadar ataupun tidak sadar akan membentuk stereotip tertentu di dalam benak masyarakat pembaca. Stereotip merupakan bentuk kontroversial pengelompokan karakterisasi. Pembentukan identitas sosial dari sudut pandang stereotip merupakan praktik yang sangat umum dalam media. Stereotip adalah keyakinan seseorang untuk menggeneralisasi sifat-sifat tertentu yang cenderung negatif tentang orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman. Salah satu faktor prasangka dan diskriminasi adalah stereotip. 5 Hal-hal yang telah diuraikan di atas membuat peneliti tertarik untuk mencoba mengkaji dan meneliti lebih dalam. Representasi isu dan fakta pemberitaan lewat teknik visualisasi pada cover majalah menjadi sebuah objek menarik bagi peneliti. Oleh karena itu, diperlukan kajian tentang tanda untuk dapat menggali makna yang terdapat pada cover majalah Tempo. Studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja dinamakan semiotika. Semiotika dari Charles S. Peirce merupakan analisis yang tepat sebagai alternatif untuk mengungkapkan pesan yang direpresentasikan cover 5 Alo Liliweri Prasangka dan Konflik. Jakarta: LKiS. hlm
7 majalah Tempo, karena ilustrasi pesan berupa visual seperti gambar kartun, foto dan karikatur yang mana merupakan paduan kompleks dari ikon, indeks dan simbol, selain itu Charles S. Peirce lebih menekankan pada cara tanda dikaitkan dengan objeknya. Dari interpretasi tersebut, maka dapat diungkapkan muatan pesan yang terkandung dalam ilustrasi cover majalah Tempo tentang bentuk stereotip karakter dan peran terhadap Ahok dalam kasus proyek reklamasi. Berikut ketiga edisi cover majalah Tempo tentang kasus proyek reklamasi yang akan menjadi unit analisis atau objek dalam penelitian ini: 7
8 Tabel 1.1 Cover Majalah Tempo No. Edisi/Tanggal Terbit Gambar Cover April Mei
9 3. 20 Juni 2016 (Sumber: Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pertanyaan pokok sebagai inti dari permasalahan ini adalah Bagaimana bentuk stereotip mengenai karakter dan peran Ahok pada kasus proyek reklamasi direpresentasikan melalui cover majalah Tempo edisi 11 April 2016, 23 Mei 2016, dan 20 Juni 2016? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol-simbol dan pemaknaan stereotip mengenai karakter dan peran Ahok pada kasus proyek reklamasi direpresentasikan melalui cover majalah Tempo edisi 11 April 2016, 23 Mei 2016, dan 20 Juni
10 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan Akademis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian Studi Ilmu Sosial khususnya terkait peran cover majalah berita dalam membentuk simbol-simbol dan pemaknaan stereotip. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pengaplikasian teori semiotika. Selain itu, dapat memberikan pengembangan ilmu komunikasi melalui majalah serta dapat memberikan manfaat penggunaan semiotika khususnya Charles.S Peirce dalam proses pemaknaan cover majalah. Menjadi bahan informasi dan referensi bagi pihak yang membutuhkan, khususnya akademisi dan praktisi media massa mengenai semiotika pada sebuah cover majalah Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat dalam memaknai visualisasi gambar (dalam hal ini cover majalah). Secara tersirat, setiap cover dalam berbagai majalah tidak didesain tanpa memiliki makna tertentu yang tertuang dalam isi majalah tertentu. Sehingga tidak dipungkiri bahwa sebuah cover majalah memiliki makna tertentu dalam visualisasinya terhadap suatu kejadian, yang dalam penelitian ini adalah terkait kasus proyek reklamasi. 10
11 1.5 Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan landasan berpikir yang memberikan gambaran singkat mengenai tahapan penelitian dari awal hingga akhir kemudian akan dijadikan asumsi dan memungkinkan terjadinya penalaran terhadap masalah yang diajukan. 6 Pada dasarnya kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan arah pemikiran dan landasan rasional dalam pelaksanaan penelitian makna simbol stereotip mengenai karakter dan peran Ahok dalam kasus proyek reklamasi direpresentasikan melalui cover majalah Tempo. Isu dan fakta kasus proyek reklamasi (pantai utara Jakarta) dijadikan dasar tolak ukur oleh peneliti dalam mengkaji ketiga cover majalah Tempo. Isu dan fakta yang dimaksud berupa segala informasi mengenai dugaan keterlibatan Ahok pada kasus proyek reklamasi. Salah satu isu tersebut berupa dugaan Ahok menggunakan aliran dana proyek reklamasi untuk membiayai dan memfasilitasi Teman-Teman Ahok dalam kaitannya dengan Pilkada Jakarta yang akan diikutinya. Sedangkan, salah satu fakta kasus proyek reklamasi yang dijadikan dasar kerangka atau alur bepikir peneliti dalam penelitian ini bahwa Ahok dipanggil ke Pengadilan untuk dimintai keterangan saksi terkait proyek reklamasi di pantai utara Jakarta tersebut. 6 Lexy Moelong, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. hlm
12 Selanjutnya, isu dan fakta tersebut dikaji peneliti di dalam ketiga cover majalah Tempo masing-masing edisi 11 April 2016 Reklamsi Tujuh Keliling, 23 Mei 2016 Amuk Reklamasi, dan 20 Juni 2016 Duit Reklamasi Untuk Teman-Teman Ahok. Peneliti menerapkan metode analisis semiotika oleh Charles S. Peirce. Segitiga tanda (triangle meaning) oleh Peirce (tanda, objek, dan interpretant) digunakan sebagai kerangka dasar dalam penelitian ini. Sedangkan untuk dapat mengidentifikasi jenis tanda dan maknanya, peneliti menggunakan kategori tanda berdasarkan objeknya oleh Peirce yaitu ikon, indeks, dan simbol. Berdasarkan metode analisis semiotika Charles S. Peirce tersebut, peneliti akan mengkaji bentuk stereotip mengenai karakter dan peran Ahok pada kasus proyek reklamasi yang terdapat di ketiga cover majalah Tempo yang telah penulis sebutkan sebelumnya. Karakter Ahok berupa pemarah, buas, tegas, tamak, pembenci, jujur. Sedangkan peran Ahok dalam kasus proyek reklamasi berupa koruptor, dan pelaku kriminal. Berikut bagan gambaran kerangka pemikiran peneliti yang telah dijelaskan di atas: 12
13 Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Isu dan Fakta Kasus Proyek Reklamasi Tiga Cover Majalah Tempo April 2016 Reklamasi Tujuh Keliling Mei 2016 Amuk Reklamasi Juni 2016 Duit Reklamasi Untuk Teman- Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce Bentuk Stereotip Mengenai Ahok Karakter: 1. Pemarah 2. Buas 3. Tegas 4. Tamak 5. Pembenci 6. Jujur Peran: 1. Koruptor 2. Pelaku Kriminal Hasil Pemaknaan 13
14 1.5.2 Asumsi Asumsi yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa setiap pembentukan simbol-simbol dan makna pada cover sebuah majalah merupakan hasil konstruksi media itu sendiri terhadap realitas yang ada. Realitas yang dibentuk lewat cover media tersebut selalu membentuk stereotip Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban atau kesimpulan sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Dengan kata lain, suatu jawaban yang digunakan untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya dari suatu hal yang belum terbukti kebenarannya. 7 Jadi, hipotesis dalam penelitian ini bahwa dalam mendesain cover kasus proyek reklamasi, pada edisi 11 April 2016, 23 Mei 2016, dan 20 Juni 2016, majalah Tempo membentuk stereotip mengenai karakter dan peran Ahok pada kasus tersebut. Bentuk stereotip karakter dan peran yang ditampilkan ketiga cover majalah Tempo edisi kasus proyek reklamasi mengenai Ahok sebagai berikut: 1. Karakter Ahok dalam kasus proyek reklamasi yaitu pemarah, buas, tegas, tamak, pembenci, dan jujur. 2. Peran Ahok dalam kasus proyek reklamasi yaitu koruptor dan pelaku kriminal. 7 Darus Antonius Metode Penelitian Komunikasi II. Bahan Ajar Prodi Ilmu Komunikasi. FISIP. Unika Widya Mandira. Kupang. hlm
BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilu legislatif 2014 sudah selesai. Hasilnya tidak ada satu partai pun yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP dengan angka 18,95%,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan zaman orde baru dimana setiap pemberitaan yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan terbukanya gerbang kebebasan pers yang mulai dinikmati oleh para wartawan pada penghujung tahun 1990-an, saat ini media massa lebih leluasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Semenjak tumbangnya rezim orde baru media massa terus berkembang hingga di era demokrasi saat ini. Berbagai jenis media massa telah tumbuh dan berkembang di
Lebih terperinciPEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO. (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI.
PEMAKNAAN COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 15 Agustus 2010) SKRIPSI Oleh : Wicaksono Harumbintoro NPM. 0643010211 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Korupsi adalah suatu perbuatan untuk menguntungkan diri sendiri, dan secara tidak langsung dapat merugikan negara dan orang banyak. Korupsi menurut Mahzar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu karena dengan berbahasa kita dapat menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran untuk diucapkan dan tersampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak seperti surat kabar memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak hanya berupa fakta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma berpikir dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme yang memandang bahwa kehidupan sosial bukanlah sebuah realita yang natural akan tetapi hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,
Lebih terperinci2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dianalisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce mengenai representasi etika jurnalistik dalam drama Pinocchio,
Lebih terperinciPEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL BAHASYIM SALABIM SKRIPSI
PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL BAHASYIM SALABIM ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari 6 Februari 2011 ) SKRIPSI O l e h : RISTA VIVIN NURRITA 0643010312
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Tamburaka (2013: 47) dalam buku yang berjudul Agenda Setting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Tamburaka (2013: 47) dalam buku yang berjudul Agenda Setting Media Massa menjelaskan bahwa media massa merupakan medium tempat di mana proses komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruben (1984, h. 189) mengungkapkan Mass media such as newspaper,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Dimana media massa berperan sebagai penyaji realita dalam kehidupan masyarakat.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada teori yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Iklan Provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalanin akan dibedah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari penetapan status tersangka calon tunggal Kapolri Budi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang hasil temuannya tidak berdasar pada hitung hitungan angka stastitik. 1
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini karena neuristik, maksudnya adalah harus sesuai adanya non hitung, dengan wawasan seluas luasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan tulisan yang berisi fakta dari suatu peristiwa. Hal ini menyebabkan surat kabar menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji makna-makna dari sebuah perilaku, simbol maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Esai merupakan suatu ekspresi diri berupa gagasan atau pemikiran seseorang tentang suatu hal yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa teks. Esai atau tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia, negara kepulauan yang terkenal dengan keindahan lingkungan, juga keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Namun, siapa sangka negara yang terkenal dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan analisis dan bahasan terhadap suatu persoalan penelitian, ada berbagai alternatif metode penelitian yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian. Oleh sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Di era reformasi ini pers Indonesia memang mendapat angin segar dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Di era reformasi ini pers Indonesia memang mendapat angin segar dengan kelonggaran dalam pendirian perusahaan pers, serta dihapusnya penyensoran, pembredelan atau
Lebih terperinciANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 02-22 Februari 2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bagi masyarakat di Indonesia maupun di seluruh dunia, politik merupakan permasalahan yang selalu menjadi perbincangan hangat. Hal ini tentu saja membuat para pelaku
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik
1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 merupakan pengalaman pertama bagi partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden. Ketentuan peralihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Narasi memiliki unsur penting pada jurnalistik. Jurnalis tidak hanya sekadar menulis artikel tetapi harus memberikan cerita kepada pembaca yang di dalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media Sosial sekarang ini tengah populer di kalangan masyarakat dunia, selain memberikan hiburan, media sosial juga memiliki peranan dalam memberikan informasi. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokratis. Kenyataan bahwa media media konveksional dan elektronik seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2016 merupakan tahun yang fenomenal dimana warga indonesia khususnya telah banyak belajar dan menerapkan budaya berpolitik yang demokratis. Kenyataan bahwa media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tindak korupsi merupakan salah satu masalah yang paling krusial yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah kegiatan yang menyimpang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah
Lebih terperinciGambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Widyokusumo (2012:613) bahwa sampul majalah merupakan ujung tombak dari daya tarik sebuah majalah. Dalam penelitian tersebut dideskripsikan anatomi sampul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern saat ini peran komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan dalam masyarakat yang tidak lepas dari komunikasi. Komunikasilah yang menimbulkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sebagai salah satu televisi berita dengan program andalannya Mata Najwa, Metro TV tak mau ketinggalan membahas isu terhangat. Salah satunya mengenai suasana jelang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian yang bersifat Kualitatif. Metode ini adalah meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Charles Sander Pierce. Alasan peneliti menngunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Beberapa hal yang dapat dijelaskan dalam metodologi penelitian ini di antara lain
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sebuah cara ilmiah bertujuan mendapatkan data-data yang valid dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Beberapa hal yang dapat dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan
Lebih terperinciyang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu bagaimana komunikasi narsisme agnezmo direpresentasikan dalam akun instagram @Agnezmo. Maka penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Melalui media televisi, film telah menjadi salah satu media massa yang
Lebih terperinciPEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL
PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL Analisis Framing Surat Kabar Samarinda Pos dan Kaltim Pos Edisi 16 Mei 23 Mei 2006 SKRIPSI Oleh : Cahya Amalia Nim: 02220150 Jurusan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinci13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi
semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan dipelihara (Carey, 1999, h.243). Media massa memiliki kekuatan dalam membentuk persepsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari hampir seluruh aktivitas manusia selalu berhubungan dengan media massa. Baik media massa cetak seperti koran, tabloid, dan majalah atau media massa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca merupakan salah satu aktivitas yang digemari sebagai sarana hiburan. Hal yang umum dibaca untuk hiburan antara lain majalah, komik, dan novel. Bagi penggemar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa tidak hanya digunakan untuk komunikasi massa atau sebagai sarana penyampaian pesan saja, tetapi juga sebagai penghubung antar berbagai elemen di
Lebih terperinciNIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika
Nama : M. Teguh Alfianto Tugas : Semiotika (resume) NIM : D2C 307031 S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semiotika Kajian komunikasi saat ini telah membedakan dua jenis semiotikan, yakni semiotika komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif
Lebih terperinciPEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO
PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Paradigma Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 31 Desember 2014 lalu. Sebelumnya Luhut menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa pekan lalu, Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta dianggap demikian penting. Hal ini terlihat jelas ketika semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan film, pasti mengharapkan filmnya ditonton orang sebanyakbanyaknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan film, pasti mengharapkan filmnya ditonton orang sebanyakbanyaknya. Ironisnya banyak produser yang sering mengabaikan bidang promosi. Promosi
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian
40 BAB III Metode Penelitian 3.1 Paradigma Konstruktivisme Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generative, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang di pelajari dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi
BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan memiliki lembaga-lembaga khusus berdasarkan tugas masing-masing. Dalam rangka untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Paradigma Penelitian Peneliti memakai paradigma konstruktivis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
46 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Yang merupakan suatu bentuk penelitian untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan. Metode penelitian adalah kegiatan yang secara sistematis, direncanakan dan mengikuti
Lebih terperinciProgram Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta
Semiotika 2 foto Jurnalistik Erupsi Gunung Kelud (Analisis Semiotika pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat 19 Februari 2014 dan 23 Februari 2014) Sebastian Dimas Triasmoro - Drs. Josep J. Darmawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri periklanan di Indonesia cukup pesat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting media iklan dalam mata rantai strategi
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 25
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif dimana, penelitian memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empirik
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan
BAB VI PENUTUP 5.3. Kesimpulan Menanggapi peristiwa pengunduran diri Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng, majalah Detik menurunkan berita dengan judul Sandungan Si Anak Emas Presiden.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan kata lain dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah sebuah hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini pun menjelaskan bahwa
Lebih terperinci