PENGGUNAAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GRAMMAR MAHASISWA. Universitas Slamet Riyadi
|
|
- Vera Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GRAMMAR MAHASISWA Lusiana Dewi Kusumayati 1, Sri Handayani 2, Erna Dewi Kartikasari 3 Universitas Slamet Riyadi The purpose of this research are: (1) to explain whether Team Games Tournament is able to improve students grammar competence; (2) to know how far Team Games Tournament can improve students grammar competence; (3) to know the changes of class situation after implementing Team Games Tournament in learning grammar. This research was implemented in Slamet Riyadi University on March until July The subjects of this research were the students of semester 4 class 01 Slamet Riyadi University Surakarta in academic year 2016/2017 which consists of 25 students. The method of this research is classroom action research. In collecting data, the research used interview, photograph, observation, documents, and field note. The researcher analyzed data using qualitative method which consisted of data reduction, data presentation, and conclusion drawing/ verification. Besides, quantitative data was analyzed using descriptive statistic. This research was successful in improving students grammar competence. It can be seen from their score in pre test it improved to 7.40 in post test 1 and also improved to 8.20 in post test 2. Besides, the classroom situasion was also improved. The students became more active in the classroom. They worked in group enthusiasticly in solving grammar problems. Kaeywords: Team Games Tournament, Grammar Competence, Classroom Action Research A. Latar Belakang Masalah Penguasaan bahasa Inggris mencakup penguasaan lisan dan tulis. Di dalam Badan Standar Nasional benar sehingga dapat dimengerti orang lain tidak hanya untuk diri sendiri. Penguasaan tulis disini diartikan bahwa siswa harus Pendidikan (2006:402) dikatakan menguasai bahasa dalam bentuk bahwa pembelajaran bahasa khususnya Bahasa Inggris memiliki dua tujuan pokok yang harus dapat dikuasai peserta didik yaitu lisan dan tulisan. Penguasaan lisan diartikan bahwa siswa diharapkan dapat tertulis dalam artian dapat menulis kata dan kalimat dengan baik dan benar. Selain kedua hal tersebut, terdapat hal penting yang harus dikuasai peserta didik dalam pembelajaran bahasa khususnya berbicara (berbahasa) yang baik dan
2 Bahasa Inggris yaitu penguasaan grammar. Pada saat berkomunikasi, dimulai dari kosakata dan fungsinya, pola kalimat, ungkapan, dan makananya. seseorang harus mengucapkan suatu Menurut Coghill kalimat dan kalimat tersebut susunan struktur yang berbeda-beda. Tanpa menguasai grammar yang baik, (2003), Grammar of language is the set of rules that govern its structure. Grammar determines how words are dimungkinkan terjadi arranged to form meaninful units." kesalahpahaman dalam proses komunikasi tersebut. Leech (1982: 3) menyatakan bahwa "Grammar refers to the mechanism according to which language works when it is used to communicate." Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa grammar merujuk pada mekanisme sesuai dengan kerja bahasa ketika digunakan dalam berkomunikasi. Dengan demikian, grammar merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana suatu bahasa bekerja untuk berkomunikasi. Dykes (2007: 5) menuliskan dalam bukunya Grammar for Everyone bahwa "grammar is a language to talk about language". Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa grammar adalah Artinya, grammar suatu bahasa merupakan seperangkat aturan yang mengatur struktur bahasa itusendiri. Grammar menentukan bagaimana kata-kata disusun untuk membentuk unit bahasa yang bermakna. Grammar disini diartikan dengan sangat jelas dimana grammar diartikan sebagai seperangkat aturan untuk membentuk bahasa agar mempunyai makna atau bisa dipahami. Swan (2005:xix) dalam bukunya Practical English Usage, melontarkan pendapatnya mengenai definisi grammar. Menurutnya grammar adalah The rules that show how words are combined, arranged or changed to show certain kinds of meaning." Atau bisa diartikan sebagai bahasa untuk mempelajari bahasa., berikut "Grammar adalah aturan yang kita bisa mempelajari bagaimana berkomunikasi dengan bahasa dengan mempelajari grammar; menerangkan bagaimana kata digabungkan, disusun atau diubah untuk menunjukkan beberapa jenis
3 makna. Berdasarkan pengertian grammar diatas, aturan yang terstruktur yang mengatur susunan kalimat, frase biasanya di kenal dengan tata bahasa. Secara garis besar grammar adalah ilmu tata bahasa yang harus dipelajari guna menguasai ke-4 keterampilan berbahasa Inggris, speaking, writing, reading, ataupun listening dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan terhadap pembelajaran grammar pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester V kelas 01 ditemukan beberapa kelemahan yang dapat mempengaruhi penguasaan grammar mahasiswa. Kelemahan tersebut seperti: 1) pembelajaran berlangsung monoton dari awal hingga akhir mahasiswa mampu menyerap materi perkuliahan secara optimal, sudah sepantasnya seorang pendidik mengembangkan pembelajaran yang menarik di kelas dengan mahasiswa sebagai pusat aktivitas pembelajaran (student centered). Untuk itu, diperlukan merencanakang kegiatan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan menekankan pada kegiatan bekerja dalam kelompok dan terdapat suatu permainan di dalamnya. Salah satu model pembelajaran yang memiliki ciri seperti itu adalah model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu bagian dari cooperative learning yang mudah diterapkan, perkuliahan, 2) mahasiswa terlihat melibatkan aktivitas seluruh siswa tidak antusias mengikuti perkuliahan, 3) kurangnya interaksi antar mahasiswa selama pembelajaran berlangsung, dan 4) pelaksanaan pembelajaran masih menitikberatkan pada aktivitas dosen (teacher yang lebih menitikberatkan pada kegiatan berkompetisi antar kelompok mahasiswa sehingga setiap mahasiswa dituntut untuk dapat berjuang dengan baik agar kelompoknya dapat memenangkan centered). Kelemahan-kelemahan pertandingan. Karena dikemas dalam tersebut nantinya pasti akan berdampak pada kemampuan anak dalam penguasaan grammar. Agar bentuk permainan, diharapkan mahasiswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan situasi yang
4 menyenangkan dan termotivasi untuk belajar dengan giat yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi perkuliahan, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi perkuliahann sehingga hasil belajar mencapai optimal. Dalam model Pembelajaran Kooperatif Teknik Team Games Tournament (TGT) ini Slavin (2008: ) bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan akan sangat penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian membantu mereka dalam mengerjakan kuiskuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. b) Teams Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini aadalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah menjabarkan komponen-komponen untuk mempersiapkan anggotanya pembelajaran Team Games Tournament sebagai berikut: a) Presentasi di kelas untuk bias memainkan game turnamen dengan baik. Setelah guru menyampaikan materi, tim Merupakan pengajaran berkumpul untuk mempelajari langsung seperti yang sering lembar kegiatan atau materi dilakukan atau diskusi pelajaran lainnya. Pada pembelajaran tim yang dipimpin oleh dosen, tetapi bisa juga memasukkan unsur presentasi audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah pada presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit TGT. Dengan biasanya melibatkan pembahasan masalah bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahpahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. c) Games Games terdiri atas cara ini para siswa akan menyadari pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari prestasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Kebanyakan games hanya berupa
5 nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus beberapa meja-meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 4 sampai 5 orang yang merupakan wakil dari menjawab pertanyaan sesuai kelompoknya masing-masing. nomor yang tertera pada kartu tersebut. d) Tournament Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Dalam permainan Siswa dikelompokan dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik. Alur penempatan peserta turnamen dapat dilihat pada gambar di bawah ini: akademik siswa akan dibagi dalam Gambar 1. Penempatan siswa dalam turnamen e) Penghargaan Tim (Team Recognition) ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan Super Team Dosen kemudian jika rata-rata skor 50 atau lebih, mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapatkan sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang Great Team apabila rata-rata mencapai dan Good Team apabila rata-ratanya 40 kebawah. Tahapan Team Games Tournamen tersebut memfasilitasi
6 pencapaian tujuan akhir pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi yaitu agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi sehari-hari. Dalam rangka mengakomodasi karakteristik yang berbeda dari mahasiswa dan merangsang mereka untuk mau mengeluarkan pemikirannya, dosen harus menggunakan metode yang tepat untuk mengajar mahasiswa. belajar akan lebih bermakna dan masuk akal. Pembelajaran diharapkan menjadi efektif dengan menggunakan Team Games Tournament untuk meningkatkan penguasaan grammar mahasiswa. Dari pemikiran di atas, peneliti sekaligus dosen pengampu mata kuliah advance grammar tertarik melakukan penelitian tindakan kelas bekerjasama dengan meningkatkan kemampuan grammar Team Games Tournament memiliki dengan menggunakan Team Games konsep yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah penguasaan kemampuan grammar mahasiswa. Konsep Team Games Tournament Tournament pada mahasiswa kelas 01 semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Slamet Riyadi tahun pelajaran 2016/2017. digunakan untuk membuat mahasiswa menemukan hubungan B. Metode Penelitian yang bermakna antara bekerja dalam kelompok dan kompetisi antar kelompok. Dalam Team Games Tournament, mahasiswa memperoleh konsep melalui presentasi, tim, game, turnamen, dan penghargaan tim. Teknik ini mampu memberikan suasana belajar yang menyenangkan dengan game atau permainan. Mahasiswa dapat belajar bersama dengan teman sekelasnya sehingga diharapkan mahasiswa mengalami apa yang mereka pelajari, proses Penelitian ini dilakukan pada mata kuliah advance grammar dengan subyek penelitian mahasiswa Kelas 01 semester IV yang berjumlah 25 mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Slamet Riyadi Surakarta dimana motivasi para mahasiswa dalam mempelajari grammar masih rendah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Juli Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian tindakan kelas bekerja
7 sama dengan dosen mata kuliah advance grammar. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara, foto-foto, pengamatan kelas, dokumen, dan Selain itu data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan deskriptif statistik. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, yang memberikan waktu untuk melakukan catatan lapangan. Peneliti tahap demi tahap turnamen dan menganalisis data menggunakan metode kualitatif yang terdiri dari reduksi data, presentasi data, dan untuk memeriksa kemajuan belajar mahasiswa. Prosedur penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. mengambil kesimpulan/ verifikasi. Tabel 1. Prosedur Penelitian I. Pre-research 1. Analisis dokumen Nilai Gammar III Mengetahui nilai Grammar III untuk memberi gambaran kemampuan grammar mahasiswa. 2. Wawancara Dosen Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi kesulitan dosen dalam mengajar grammar 3. Pre-test Mahasiswa Mengidentifikasi kemampuan grammar mahasiswa 4. Wawancara Mahasiswa Mengetahui jenis aktivitas dalam mata kuliah advance grammar dan kesulitannya II. Pelaksanaan penelitian 1. Siklus 1 a. Perencanaan ketua dan anggota penelitian 1) Menggunakan team games tournament untuk mengajar topik pembelajaran mata kuliah advance grammar kepada mahasiswa.
8 b. Pelaksanaan Ketua Peneliti 2) Menyiapkan materi pembelajaran, RPP, media pembelajaran, kemera, dan semua hal yang berkaitan dengan tindakan. Menerapkan tindakan dalam 3 pertemuan: 1) Pertemuan pertama Ketua Peneliti menjelaskan skill 1 dan 2 dalam mata kuliah advance grammar. Masalah yang sering dihadapi pada saat pengerjaan toefl dibahas bersama dengan memberikan contoh pengerjaannya. Kemudian, ketua peneliti membagi kelas menjadi 5 kelompok. Ketua peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur team games tournament dan meminta dua grup untuk mempraktekkan. Ketua peneliti memberikan beberapa soal grammar yang muncul dalam tes toefl untuk di diskusikan ke dalam kelompok. Ketua Peneliti memberikan waktu untuk berdiskusi, ketua peneliti memulai kompetisi antar grup. 2) Pertemuan kedua Pada pertemuan ini, ketua peneliti menjelaskan skill 3 dan 4 dalam mata kuliah advance grammar.
9 Masalah yang sering dihadapi pada saat pengerjaan toefl dibahas bersama dengan memberikan contoh pengerjaannya. Kemudian, ketua peneliti membagi kelas menjadi 5 kelompok. Ketua peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur team games tournament dan meminta dua grup untuk mempraktekkan. Ketua Peneliti memberikan beberapa soal grammar yang muncul dalam tes toefl untuk di diskusikan ke dalam kelompok. Ketua peneliti memberikan waktu bagi setiap kelompok untuk berdiskusi, dosen memulai kompetisi antar grup. 3) Pertemuan ketiga Ketua peneliti menjelaskan skill 5 dan 6 dalam mata kuliah advance grammar. Masalah yang sering dihadapi pada saat pengerjaan toefl dibahas bersama dengan memberikan contoh pengerjaannya. Kemudian, ketua peneliti membagi kelas menjadi 5 kelompok. Ketua peneliti memberikan penjelasan tentang prosedur team games tournament dan
10 meminta dua grup untuk mempraktekkan. Ketua peneliti memberikan beberapa soal grammar yang muncul dalam tes toefl untuk di diskusikan ke dalam kelompok. Ketua peneliti memberikan waktu untuk berdiskusi, ketua peneliti memulai kompetisi antar grup. c. Pengamatan Anggota Peneliti d. Refleksi Ketua dan anggota Peneliti e. Revisi Ketua dan anggota Peneliti Mengamati pelaksanaan penelitian selama tiga pertemuan. Anggota peneliti mengamati dan mengambil gambar selama pelaksanaan team games tournament dan menulis hasil pengamatan tiap pertemuan. Membahas kelebihan dan kelemahan selama tindakan berlangsung, perubahan yang terjadi pada siswa dan perubahan situasi kelas. Ketua dan anggota peneliti menyimpulkan pelaksanaan tindakan. Merubah rencana untuk menyelesaikan masalah yang muncul selama tindakan dan menciptakan peningkatan yang lebih baik pada tindakan selanjutnya. 2. Siklus 2 a. Perencanaan Ketua dan anggota peneliti 1) Menyiapkan materi pembelajaran, RPP, media pembelajaran, kamera, dan semua hal yang berhubungan
11 dengan refleksi pada siklus 1. 2) Peneliti membagi kelompok berdasarkan nilai yang mereka peroleh di siklus 1. Masingmasing kelompok terdiri dari siswa dengan kompetensi rendah, sedang dan tinggi. Peneliti tidak hanya meminta siswa untuk menulisjawaban yang benar dari masingmasing soal tapi juga membetulkan dengan jawaban yang tepat. b. Pelaksanaan Ketua peneliti Pelaksanaan tindakan dalam tiga pertemuan: 1) Pertemuan pertama Mahasiswa masuk ke dalam kelompok yang dibagi sesuai dengan nilai mereka. Ketua peneliti menjelaskan skill 7 dan 8. Kemudian setiap kelompok mengerjakan soal grammar yang diberikan oleh ketua peneliti. Kelompok yang menang bukan mereka yang paling cepat dan benar dalam menuliskan di whiteboard tapi mereka harus mempu membetulkan statement yang salah. Kelompok yang kalah mendapat punishment dengan menghapus papan tulis.
12 2) Pertemuan kedua Mahasiswa masuk ke dalam kelompok yang dibagi sesuai dengan nilai mereka. Ketua peneliti menjelaskan skill 9 dan 10. Kemudian setiap kelompok mengerjakan soal grammar yang diberikan oleh ketua peneliti. Kelompok yang menang bukan mereka yang paling cepat dan benar dalam menuliskan di whiteboard tapi mereka harus mempu membetulkan statement yang salah. Kelompok yang kalah mendapat punishment dengan menghapus papan tulis. 3) Pertemuan ketiga Mahasiswa masuk ke dalam kelompok yang dibagi sesuai dengan nilai mereka. Ketua peneliti menjelaskan skill 11 dan 12. Kemudian setiap kelompok mengerjakan soal grammar yang diberikan oleh ketua peneliti. Kelompok yang menang bukan mereka yang paling cepat dan benar dalam menuliskan di whiteboard tapi mereka harus mempu membetulkan statement yang salah. Kelompok yang kalah
13 Pengamatan Refleksi Anggota peneliti Ketua dan anggota peneliti mendapat punishment dengan menghapus papan tulis. Mengamati pelaksanaan penelitian selama tiga pertemuan. Ketua peneliti mengamati dan mengambil gambar selama pelaksanaan team games tournament dan menulis hasil pengamatan tiap pertemuan. Membahas kelebihan dan kelemahan selama tindakan berlangsung, perubahan yang terjadi pada siswa dan perubahan situasi kelas. Ketua dan anggota peneliti menyimpulkan pelaksanaan tindakan. 1) Pertemuan Pertama (skill 1 dan 2) berdiskusi, ketua peneliti meminta mahasiswa untuk Dosen menjelaskan melihat video yang tentang skill 1 Be sure the menampilkan prosedur sentence has a subject and a verb dan skill 2 Be careful of objects of preposition. kegiatan pembelajaran yang menggunakan team games tournament. Kemudian ketua Penjelasan pertama tentang peneliti menginformasikan skill 1, ketua peneliti bahwa kelompok 1 dan 2 memberikan konsep dan akan berkompetisi contoh kalimat dalam bahasa Inggris, tak lupa memberikan contoh masalah yang sering muncul dalam toefl. Setelah memberikan waktu untuk mengerjakan nomor 2 dan 3. Kelompok 3 dan 4 akan mengerjakan nomor 4 dan 5. Kelompok 5 dan 6 akan mengerjakan nomor 6 dan 7.
14 Sedangkan, nomor 7, 8, 9 akan digunakan sebagai final yang dikerjakan oleh 3 pemenang dari turnamen tersebut. Kemudian ketua peneliti meminta masingmasing kelompok untuk mendiskusikan soal exercise penyisihan. penyisihan Turnamen pertama 2, nomor Setelah memberikan waktu untuk dimenangkan oleh kelompok berdiskusi, ketua peneliti 2. Turnamen penyisihan menginformasikan bahwa kedua dimenangkan oleh kelompok 1 dan 2 akan kelompok 3. Turnamen berkompetisi mengerjakan penyisihan ketiga nomor 2 dan 3. Kelompok 3 dimenangkan oleh kelompok ke 6. Dengan demikian final dilakukan oleh kelompok 2, 3 dan 6 yang dimenangkan oleh kelompok 6 dan 4 akan mengerjakan nomor 4 dan 5. Kelompok 5 dan 6 akan mengerjakan nomor 6 dan 7. Sedangkan, nomor 7, 8, 9 akan digunakan Penjelasan kedua sebagai final yang dikerjakan tentang skill 2 Be careful of oleh 3 pemenang dari object preposition, ketua peneliti mengidentifikai frase turnamen Turnamen penyisihan. penyisihan yang preposition mengandung dengan pertama dimenangkan oleh kelompok 1. Turnamen melingkarinya. Tak lupa penyisihan kedua tentu saja ketua peneliti juga dimenangkan oleh kelompok mengidentifikasi subject 3. Turnamen penyisihan dengan memberikan garis bawahi sekali dibawah subyek tersebut dan mengidentifikasi kata kerja dengan menggaris bawahi dua kali pada kata kerja ketiga dimenangkan oleh kelompok ke 5. Dengan demikian final dilakukan oleh kelompok 1, 3 dan 5 yang dimenangkan oleh kelompok 1 Ketua peneliti
15 membuka sesi Tanya jawab namun tidak ada mahasiswa yang bertanya untuk itu kuliah pada hari itu diakhiri. 2) Pertemuan kedua (skill 3 dan skill 4) mengerjakan nomor 4 dan 5. Kelompok 5 dan 6 akan mengerjakan nomor 6 dan 7. Sedangkan, nomor 7, 8, 9 akan digunakan sebagai final yang dikerjakan oleh 3 Dosen menjelaskan pemenang dari turnamen tentang skill yang akan mereka pelajari hari itu yaitu skill 3 Be careful of penyisihan. Turnamen kali ini dimenangkan oleh kelompok 2 appositives dan skill 4 Be Penjelasan kedua careful of present participles. Penjelasan pertama tentang skill 3, ketua peneliti tentang skill 4 Be careful of present participles Ketua peneliti memberi contoh memberikan konsep dan bagaimana menganalisis contoh kalimat dalam bahasa Inggris, tak lupa memberikan contoh masalah yang sering muncul dalam toefl. Kemudian ketua peneliti membagi kelas menjadi 6 sebuah statement itu salah atau benar. Kemudian ketua peneliti meminta masingmasing kelompok untuk mendiskusikan soal exercise 4, nomor Setelah kelompok. Masing-masing memberikan waktu untuk kelompok diminta untuk berdiskusi, ketua peneliti mendiskusikan soal exercise menginformasikan bahwa 3, nomor Setelah kelompok 1 dan 2 akan memberikan waktu untuk berkompetisi mengerjakan berdiskusi, ketua peneliti meminta kelompok 1 dan 2 nomor 2 dan 3. Kelompok 3 dan 4 akan mengerjakan untuk berkompetisi nomor 4 dan 5. Kelompok 5 mengerjakan nomor 2 dan 3. Kelompok 3 dan 4 akan dan 6 akan mengerjakan nomor 6 dan 7. Sedangkan,
16 nomor 7, 8, 9 akan digunakan sebagai final yang dikerjakan oleh 3 pemenang dari menjadi 6 kelompok. Masingmasing kelompok diminta untuk mendiskusikan soal turnamen penyisihan. exercise 5, nomor Turnamen ini dimenangkan oleh kelompok 3. 3) Pertemuan Ketiga (skill 5 dan skill 6) Kemudian dimulai. penyisihan dimenangkan turnamen Turnamen pertama oleh Dosen menjelaskan kelompok. Turnamen tentang skill yang akan penyisihan kedua mereka pelajari hari itu yaitu dimenangkan oleh kelompok skill 5 Be careful of past 3. Turnamen penyisihan participles dan skill 6 Use ketiga dimenangkan oleh coordinate connectors kelompok ke 5. Dengan correctly. Ketua peneliti demikian final dilakukan mengidentifikasi participle past dengan oleh kelompok 1, 3 dan 5 yang dimenangkan oleh melingkarinya dan member kelompok 1 keterangan dibawahnya Penjelasan kedua apakah past participle itu berfungsi sebagai adjective atau verb. Ketua peneliti juga tentang skill 6 Use coordinate connectors correctly, ketua mengidentifikasi subject peneliti meminta masingmasing kelompok untuk dengan memberikan garis bawahi sekali dibawah subyek tersebut dan mengidentifikasi kata kerja dengan menggaris bawahi mendiskusikan soal exercise 6, nomor Turnamen ini dimenangkan oleh kelompok 6. 4) Post Test 1 dua kali pada kata kerja Hasil post-test tersebut. Kemudian ketua menunjukkan bahwa ada peneliti membagi kelas peningkatan kemampuan
17 grammar makhasiswa, yang dapat diidentifikasi dari salah satu indikator yang nilai mereka. Skor rata-rata mereka meningkat dari 6,82 pada pre-test menjadi 7,54 pada post-test 1. c. Mengamati Aksi Peneliti mengamati seluruh kegiatan pembelajaran, mengambil beberapa gambar dari pelaksanaan tindakan dan menulis hasil observasi. Terlihat bahwa selama pelaksanaan tindakan, proses pembelajaran menjadi lebih hidup. Ada beberapa hal positif yang bisa diamati dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah ketika mahasiswa pekerjaan temannya dan membetulkan agar kelompok mereka menang. d. Merefleksi Hasil Pengamatan Ketua dan Anggota peneliti merefleksi hasil dari tindakan dalam siklus ini berdasarkan hasil pengamatan dikumpulkan. Hasil positif tercermin sebagai berikut: a) mahasiswa menjadi lebih percaya diri dan kerjasama dengan teman terjalin pada saat mendiskusikan soal yang harus dipecahkan, b) mahasiswa lebih antusias, terutama saat berkompetisi untuk menjadi paling cepat dengan kelompok lain, c) mahasiswa bisa mengkoreksi satu sama lain untuk bekerja dalam kelompok untuk memastikan pekerjaan membahas soal yang harus mereka pecahkan. Mereka antusias mengemukakan pendapatnya satu sama lain. Hal positif lainnya adalah ketika tiap kelompok harus berkompetisi dalam turnamen melawan kelompok lain, mereka sangat antusias. Mereka bersemangat untuk maju dan menyemangati anggota kelompok masing-masing. Mereka pun saling bekerjasama untuk mengecek kelompoknya benar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan kemampuan grammar mahasiswa. Beberapa kelemahan masih ditemukan dalam kegiatan ini. Kelemahan digambarkan sebagai berikut: a) pengelompokan mahasiswa masih dilakukan secara acak sehingga penyebaran mahasiswa tidak merata., b) tanggungjawab dalam kelompok
18 masih belum dibagi merata sehingga ada mahasiswa yang dominan, c) metode pembelajaran yang diterapkan oleh ketua peneliti di sini metode deduktif dimana ketua peneliti terlebih dahulu menjelaskan konsep materi yang akan diberikan, memberikan contoh kalimat dan menunjukkan cara menganalisi kalimat tersebut kemudian baru meminta mahasiswa untuk berdiskusi. Akibatnya, mahasiswa cenderung menjadi pasif Salah satu indikator adalah peningkatan nilai mereka. Pre-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata mahasiswa untuk matakuliah grammar adalah 6.82 tetapi pada post-test 1 nilai ratarata mereka meningkat menjadi e. Merevisi Rencana Perbaikan yang pertama mengenai pengelompokan. Pada siklus kedua pengelompokan akan didasarkan pada nilai yang didapat peran dalam kelompok. Aturan pada saat kompetisi harus diperketat. Untuk mengatasi dominasi anggota kelompok tertentu, anggota yang maju dalam tiap kompetisi harus berganti. Termasuk pada saat mengkoreksi harus bergantian tidak diperkenankan satu orang maju berkali-kali. Selain kedua hal tersebut, metode pembelajaran yang dipilih dosen harus disesuaikan agar memfasilitasi mahasiswa untuk menjadi lebih aktif. Untuk itu metode pembelajaran induktif dapat menjadi alternatif. Mahasiswa yang telah dibagi dalam kelompok kemudian sekalian dibagi materi kemudian diminta menyiapkan presentasi di rumah. Tiap kelompok harus mempersiapkan power point dan penjelasan manual selama 15 menit kemudian diikuti dengan tanya jawab dan membahas soal. mahasiswa. Setiap kelompok akan terdiri dari mahasiswa dengan kemampuan merata, tinggi, sedang, dan rendah.. Permasalahan berikutnya adalah pemerataan 2. Siklus 2 1) Perencanaan tindakan Topik yang akan dibahas pada pertemuan pertama siklus
19 kedua adalah: skill 7 use mempresentasikan dan adverb time and cause connectors correctly dan skill 8 use other adverb connectors correctly. Pada pertemuan kedua, ketua peneliti membahas skill 8 use other adverb menjelaskan konsep skill 7. Sedangkan kelompok 2 mempresentasikan skill 8. Seluruh anggota kelompok 1 yang terdiri dari 4 mahasiswa maju ke depan connectors correctly: dan skill 9 untuk mempresentasikan use noun clause connectors correctly. Pada pertemuan ketiga, topic yang dibahas skill 7 use adverb time and cause connectors correctly. Kelompok 1 mampu adalah skill 10 use noun clause memberikan penjelasan connectors/ subjects correctly dan skill 11 use adjective clause connectors correctly. Peneliti berharap kemampuan grammar mahasiswa akan meningkatkan lebih signifikan dari hasil belajar mahasiswa pada siklus 1. konsep dan contoh kalimat dalam bahasa Inggris, tak lupa memberikan contoh masalah yang sering muncul dalam toefl. Ketua peneliti memberikan konfirmasi atas presentasi kelompok 1 dan 2) Rencana Aksi memberikan penekanan a. Pertemuan pertama (skill 7 dan skill 8) tentang macam-macam jenis adverb time and cause. Sebelumnya, peneliti Kemudian mereka telah membagi merata mahasiswa ke dalam 5 membinbing kelompok lain untuk melakukan kompetisi. kelompok berdasarkan nilai Turnamen penyisihan mereka pada saat post test 1. Selain itu, peneliti juga telah pertama dimenangkan oleh kelompok 3. Turnamen membagi materi yang harus penyisihan kedua mereka presentasikan. dimenangkan oleh kelompok Kelompok 1 harus 4.. Dengan demikian final
20 dilakukan oleh kelompok 2 dan 4 yang dimenangkan oleh kelompok 4. Kelompok 3 dan 4 mendapat giliran presentasi. Kelompok 3 harus Penjelasan kedua oleh mempresentasikan dan kelompok 2 tentang skill 8 Use other adverb connectors correctly, Seluruh anggota mampu menjelaskan bentuk adverb condition, contrast, manner, dan place. Ketua menjelaskan konsep skill 9. Sedangkan kelompok 4 mempresentasikan skill 10. Kelompok 3 mempresentasikan skill 9 use noun clause connectors peneliti memberikan correctly. Mereka mampu konfirmasi atas presentasi menjelaskan konsep noun kelompok 2 dan memberikan penekanan tentang macammacam jenis adverb condition, contrast, manner, clause dan connectors yang digunakan. Ketua peneliti memberikan konfirmasi atas presentasi kelompok 3 dan dan place. Kemudian mereka memberikan penekanan membimbing kelompok lain untuk melakukan kompetisi. tentang macam-macam jenis noun clause connectors. Turnamen penyisihan Kemudian mereka pertama dimenangkan oleh kelompok 1. Turnamen membimbing kelompok lain untuk melakukan kompetisi. penyisihan kedua Turnamen kali ini dimenangkan oleh kelompok 4. Dengan demikian final dilakukan oleh kelompok 1 dan 4 yang dimenangkan oleh kelompok 1. b. Pertemuan kedua (Skill 9 dan skill 10) dimenangkan oleh kelompok 2. Penjelasan kedua oleh kelompok 4 tentang skill 10 Use noun clause connectors/ subjects correctly. Mereka mampu menjelaskan bahwa terkadang noun clause
21 connector tidak hanya berfungsi sebagai connectors tetapi juga sebagai subject dalam waktu yang bersamaan. Ketua peneliti memberikan konfirmasi atas presentasi kelompok 4 dan adjective clause dan connectors yang digunakan. Ketua peneliti memberikan konfirmasi atas presentasi kelompok 5 dan memberikan penekanan tentang macammacam jenis adjective clause memberikan penekanan connectors. Kemudian tentang posisi noun clause mereka membimbing connectors/ subject as subject kelompok lain untuk maupun as object. Turnamen melakukan kompetisi. penyisihan pertama Turnamen ini dimenangkan dimenangkan oleh kelompok 1. Turnamen penyisihan kedua dimenangkan oleh kelompok 3. Dengan demikian final dilakukan oleh kelompok 1. d. Post Test 2 Hasil post-test 2 menunjukkan bahwa ada oleh kelompok 1 dan 3 yang peningkatan kemampuan dimenangkan oleh kelompok 1. c. Pertemuan Ketiga (skill 11) Pada pertemuan kali ini, giliran kelompok 5 yang harus presentasi. Kelompok 5 grammar mahasiswa, yang dapat diidentifikasi dari nilai rata-rata mereka yang meningkat dari 6,82 pada pre-test menjadi 7,54 pada post-test 1 dan menjadi 8.20 mempresentasikan dan pada saat post test 2. menjelaskan konsep skill 11 use adjective clause connectors correctly. Kelompok 5 Setelah menganalisis data, seperti transkrip hasil wawancara, rekaman audio, foto proses memberikan penjelasan pembelajaran, RPP, hasil karya project dengan baik. mereka mampu mahasiswa, dan nilai pre-test dan menjelaskan konsep post-test mahasiswa, ditemukan
22 beberapa hal yang menjawab pernyataan masalah sebagai berikut: pertanyaan-pertanyaan dari Tabel 2. Hasil Penelitian Hasil Penelitian Sebelum Tindakan Kelas Sesudah Tindakan Kelas 1. Peningkatan kemampuan grammar, meliputi: 2. Peningkatan nilai rata-rata mahasiswa 3. Peningkatan situasi kelas Kemampuan grammar mahasiswa secara umum masih rendah Hasil tes grammar mahasiswa masih sangat rendah. Nilai rata-rata pre-test : 6.82 Situasi kelas grammar terlihat pasive karena mahasiswa takut dan gugup untuk mengemukakan pendapat, metode yang digunakan dosen berpusat pada dosen Kemampuan grammar mahasiswa meningkat Hasil tes grammar mahasiswa meningkat.. Nilai rata-rata post-test 1: 7.54 Nilai rata-rata post-test 2: 8.20 Situasi kelas menjadi lebih aktif dan hidup. Mahasiswa terlihat lebih antusias dan percaya diri pada saat mengikuti kegiatan di kelas. 4. Faktor yang menyebabkan peningkatan kemampuan grammar mahasiswa 1) Faktor dosen Awalnya, dosen sangat kaku dan monoton 2) Faktor mahasiswa Mahasiswa merasa takut dan kurang percaya diri pada saat mengerjakan soal grammar Motivasi mahasiswa untuk mengemukakan pendapat dalam menjawab soal grammar rendah Dosen menjadi lebih kreatif, fleksibel, atraktif, dan hangat. Mahasiswa lebih percaya diri dan dapat mengatasi ketakutannya dengan bekerja sama dalam kelompok, mereka merasa aman untuk memcahkan soal grammar Mahasiswa lebih termotivasi dengan adanya turnamen mereka ingin menunjukkan hasil kerjasama mereka dalam persaingan antar kelompok.
23 Seperti yang bisa kita lihat pada tabel 4.2, ada dua hasil penelitian yang ditemukan berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Yang pertama adalah peningkatan kemampuan grammar mahasiswa dan yang kedua perbaikan situasi kelas. Indikator dari peningkatan kemampuan grammar mahasiswa adalah nilai mereka dari tes grammar. Nilai rata-rata pre-test 1 adalah 6.82, mengalami kenaikan pada post-test 1 menjadi Nilai rata-rata post-test 2 menjadi dari sudut pandang situasi kelas, pembelajaran menggunakan Team Games Tournament dapat mengubah situasi kelas dari pasif menjadi lebih aktif dan hidup. D. Kesimpulan, dan Saran 1. Kesimpulan Permasalahan yang diidentifikasi melalui pra-penelitian adalah sebagai berikut: 1) kemampuan grammar mahasiswa pada umumnya sangat rendah, 2) mahasiswa merasa takut mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran, 3) mahasiswa kurang percaya diri untuk memecahkan soal grammar secara individu, 4) mahasiswa cenderung pasif karena metode pembelajaran yang dilakukan bersifat deduktif. Selama tahap penelitian, ketua dan anggota peneliti bekerja untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan kemampuan grammar mahasiswa dan situasi kelas yang tidak menguntungkan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Team Games Tournament (TGT) dalam pengajaran grammar mampu meningkatkan kemampuan grammar mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil tes mereka. Pada saat pre test, nilai mereka sebesar 6.82, pada saat post test 1, nilai mereka meningkat menjadi sedangkan untuk nilai post test 2 sebesar Peningkatan nilai ini disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah karena di Team Games Tournament (TGT) memiliki kegiatan yang memaksimalkan kerja kelompok, sehingga mereka didorong untuk bekerja sama untuk memecahkan soal grammar. Selain itu, mereka harus
24 bersaing dengan kelompok lain dalam bentuk turnamen, sehingga mereka selalu melakukan yang terbaik untuk menjadi pemenang dalam turnamen. Karena kedua alasan tersebut, mahasiswa tampaknya melupakan ketakutan dan ketidakpercayaan diri mereka dalam mengerjakan soal mereka. Dosen dalam mengajar menggunakan Team Games Tournament juga menerapkan metode induktif. Dengan menggunakan metode induktif, mahasiswa jadi lebih aktif untuk berusaha memecahkan soal grammar dengan teman sekelompoknya. Mereka berdiskusi dan saling mengutarakan pendapat masing-masing sebelum dikonfirmasi dengan dosen pengampu mata kuliah grammar. Selain itu, penggunaan TGT dapat meningkatkan situasi kelas. Sebelum pelaksanaan turnamen, situasi kelas terkesan canggung dan tak bernyawa, tapi setelah menerapkan TGT, muncul suasana baru, yang memotivasi siswa untuk belajar dengan antusias, aktif, dan kreatif. Hal ini dapat dilihat ketika siswa berpartisipasi dalam diskusi memecahkan masalah dan berlomba dalam turnamen. 2. Saran Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti ingin merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk Dosen Bahasa Inggris a) Dosen harus tetap up to date dengan informasi baru dan meningkatkan kemampuan mereka dalam pengajaran bahasa, bahasa merupakan ilmu yang fleksibel yang tumbuh pesat, baik variasi dan teknik untuk mengajarkan kepada mahasiswa. b) Dosen harus mampu memfasilitasi dan memotivasi selama proses pembelajaran, sehingga mereka bisa mendapatkan kesesuaian antara dosen dan mahasiswa untuk memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana yang nyaman di dalam kelas.
25 c) Dosen harus memiliki pola pikir yang benar dalam pengajaran grammar. Dosen tidak boleh member kesan Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, karena PTK merupakan strategi yang efektif bagi mereka untuk grammar merupakan menjadi guru profesional. matakuliah yang sulit c) Jurusan Bahasa Inggris FKIP dengan memperbanyak UNISRI adalah lembaga luar formula dan kata-kata yang biasa memproduksi banyak menyulitkan mahasiwa guru bahasa Inggris, untuk memahami. Dosen harus memfasilitasi beberapa sehingga harus ada tes khusus yang berhubungan kegiatan memungkinkan yang mahasiswa dengan kompetensi bahasa Inggris bagi calon mahasiswa lebih aktif dan percaya diri. jurusan bahasa Inggris dalam 2. Untuk Jurusan Bahasa Inggris rangka meningkatkan FKIP UNISRI a) Jurusan Bahasa Inggris FKIP UNISRI harus meningkatkan kualitas silabus untuk kelas kualitas lulusan. 3. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian grammar mahasiswa sehingga mampu ini sebagai pijakan atau referensi untuk melakukan berbahasa Inggris dengan baik. b) Jurusan Bahasa Inggris FKIP penelitian tentang masalah yang sama melalui teknik pengajaran yang efektif lainnya. UNISRI harus mendorong mahasiswa untuk melakukan Penelitian Tindakan dalam memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar
26 DAFTAR PUSTAKA Burns, Anne Collaborative Action Research for English Language Teachers. Cambridge: Cambridge University press Coghill, Jeffry. (2003). English Grammar. New York: Wiley Publishing, Inc Dykes, Barbara. (2007). Grammar for Everyon e. Victoria: ACER Press. Fathoni, Ahmad Pengertian Grammar dari Beberapa Ahli Grammar. Retrieved from Hopkins, David A Teacher s Guide to Classroom Action Research. Buckingham: Open University Press Leech, Goeffry. (1982). English Grammar for Today. London: The Macmillan Press. Martino, Keiko Definisi Tentang Grammar Bahasa Inggris. Retrieved from Mason, Emmanuel J. & William J. Bramble Research in Education and the Behavioral Science: Concept and Methods. Sidney: Brown & Benchmark Publisher Slavin, R. E. (2009). Cooperatif Learning. Bandung: Nusa Media. Swan, Micheal. (2005). Practical English Usage 3rd Edition. Oxford: Oxford Un iversity Press. Tentang grammar bahasa inggris. n.d. Retrieved from Thornbury, Scott How to Teach Speaking. London: Longman Wallace, Michael J Action Research for Language Teachers. Cambridge: Cambridge University Press. Yudiono, Herman Apa Itu Grammar? Retrieved from
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN
PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN Fida Rahmantika Hadi fidarahma47@gmail.com FKIP UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT
Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING
Lebih terperinciperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii
commit to user perpustakaan.uns.ac.id ABSTRACT Ika Larastuti. K2205011. THE IMPLEMENTATION OF BRAINSTORMING ACTIVITIES IN IMPROVING STUDENTS VOCABULARY MASTERY (A CLASSROOM ACTION RESEARCH ON THE EIGHTH
Lebih terperinciPerspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol V, No. 10, Oktober 2014 ISSN
PENGGUNAAN STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMEN (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA POKOK BAHASAN PASAR KEUANGAN UNTUK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 RUMBIO JAYA (The Use of Teams Games Tournamen
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran TGT Ismail (2002:12) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran mengutamakan adanya kerja sama, yakni
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) Isnita Lastyarini, Usada, Siti Kamsiyati PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V
Penerapan Model Pembelajaran... (Ain Maigina) 1.899 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V TGT IMPLEMENTATION TO IMPROVE 5TH GRADE STUDENTS
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X MAN MALANG II BATU Dwi Pudi Lestari 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PROGRAM LINIER KELAS X TKJ-2 SMK NEGERI 6 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN Sutikno Apriyadi 1), Samidi 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Dini Ayu Lestari, Chumdari, Hartono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi
Lebih terperinciHarini SMPN 17 Surakarta
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IX D SMP NEGERI 17 SURAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KOKOP Salma Drayatun 1 dan Ayu Rahmawati 2 1 SMP Negeri 1 Kokop Bangkalan,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL Oleh
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Puji Asmiyati 1), Suhartono 2), Suripto 3) FKIP, PGSD Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS SISWA
Lebih terperinciPENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD
PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS
2.562 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 27 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS IMPROVING SOCIAL
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Hartina Apriyati 1), H. Soegiyanto 2), MG. Dwiji Astuti 3) PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN Nelli Ma rifat Sanusi 1, Fitri Widyaningsih 2 1 Fakultas Keguruan
Lebih terperinciKeywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurul Hidayati¹, Suripto²,
Lebih terperinciIMPROVING THE COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT OF CIVIC EDUCATION THOURGH TGT OF THE COOPERATIVE LEARNING MODEL
Peningkatan Hasil Belajar... (Ita Purnamasari) 1.607 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT IMPROVING THE COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA Al Esa Hanafi, H. Soegiyanto, Joko Daryanto PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet
Lebih terperinciDevi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG Saras Putri Utami
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 2 LEMBAR DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING
Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 6, No. 1, Juni 017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING Sulaiman Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Lebih terperinci1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN Katrin Primadyaningsih 1), Siti Kamsiyati 2), Endang Sri Markamah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl.
Lebih terperinciNaskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
IMPLEMENTASI STRATEGI POINT-COUNTERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KARANGASEM I TANON SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR
PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR Kandita Kurniasari Ayu Asriningsih 1), A. Dakir 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciSri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Sri Irawati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015
MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI.IA-3 SMA N 9 SEMARANG PADA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA NUMBER CARD Oleh : Wiwik Indah Kusumaningrum,
Lebih terperinciWendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu
Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu 1 Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Beny Sulistyawan 1), Kuswadi 2), Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan
69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N 1 KARANGDOWO KLATEN
67 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI PADA KELAS XI IPA SMA N KARANGDOWO KLATEN LEARNING MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TO IMPROVE ILLUSTRATION
Lebih terperinciPENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Beta Kurnianingrum¹ ), Rukayah² ), Ismail Sriyanto³ ) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI
Dalam Kamus Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, menyatakan dapat diartikan menjadikan nyata atau menjelaskan sesuatu (2008). Kegiatan menyatakan lambang bilangan romawi adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Team Games Tournament, Prestasi Belajar.
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDIT Nurul Fikri Kedungawaru Tulungagung oleh Anita
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL
PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, tel/fax: (0271) /648939, ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 75-82 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Novita Sari, Hairida, Tulus Junanto Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Riessa Audinitami Putri 1), Usada 2), Kuswadi 3), Peduk Rintayati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN (PKn) MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS IV Emaill : Yentidiah@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V
PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Ikhwan Pamuji 1, Imam Suyanto 2, Ngatman 3 PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67 A
Lebih terperinciRAHMAT FAUZI NIM. K
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : RAHMAT FAUZI NIM. K4306036 Skripsi
Lebih terperinciPENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS
PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS ( TGT ) BERBASIS ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP 3 JEPON BLORA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciRosnah Tenaga Edukatif pada SD Muhammadiyah 2 Parepare ABSTRACT
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PADA SISWA KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 2 PAREPARE Rosnah
Lebih terperinciRosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak
Jurnal Biologi Edukasi Edisi 12, Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal 28-33 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI-IPA2 PADA
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here
1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK N 5 SURAKARTA Theresia Setianingrum 1, Agus
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciMeina Noriyana Guru SMPN 3 Paringin, Kabupaten Tabalong
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.4, No.1, April 2013, hlm. 79-84 79 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF Rahmatyas Reana Mardiningsih. 1), Sukarno
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH Siska Hastrayusi 1, Fazri Zuzano 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktivitas fisik semata. Siswa diberi
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Septiana Ika Wulandari 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Tri Rahayuningsih 1, Suripto 2, Warsiti 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU Ambarwati Setiyoningsih*) Ngadiman 1 ) Nurhasan Hamidi 2 ) *Pendidikan Ekonomi-BKK
Lebih terperinciOleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 DOLO Oleh: Naftalia Palimbong Alumni
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (class action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 1 (2015) ISSN: 2460-3481 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN
PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN Oleh: Liyana Febriani 1, Imam Suyanto 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT
PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO
UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO Tony Nurhidayat 1), A. Dakir 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah kejuruan di Salatiga yang mempunyai banyak prestasi. Prestasi siswa tentu tidak mungkin diperoleh begitu saja
Lebih terperinciPremiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran
Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 87 94 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-550/E ISSN: 2528-517 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe
Lebih terperinciUni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA SEKOLAH DASAR Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124105 / Bahasa Inggris 1 Revisi ke : 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPenulis 1 : Fathimah Nur Zahroh ( ) Penulis 2 : Dr. Endang Mulyatiningsih Abstrak
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN Penulis 1 : Fathimah Nur Zahroh (09511241029)
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53107 / Bahasa Inggris 1 Revisi ke : 3 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 2 Januari 2014 Jml Jam kuliah dalam
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI Tiara Citra Hapsari 1), Hadi Mulyono 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperincipembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Yunita Lailati Husna 1, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 E-mail: yunitalailatihusna@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS
PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS Sanusi GURU SMP Negeri 10 Tambun Selatan Abstract: The researcher tries to solve problem of studying mathematic
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR
Lebih terperinciDeztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING (PCL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII A SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN
Lebih terperinci*
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 10 PEKANBARU Sulastri Sibarani
Lebih terperinciJurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 7 BANGKALAN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) R Ida Wahyuni 1 dan Eka Evriani
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN
940 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF BEGINNING
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 PONTIANAK Umi Rafika, Nanang Heryana, Ahmad Rabi ul Muzammil Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (Student Teams Achievement Division) PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B MTs. NEGERI 3 MATARAM TAHUN
Lebih terperinci