SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING AFRIZAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING AFRIZAL"

Transkripsi

1 SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING AFRIZAL DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 207

2 SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi disusun dan diajukan oleh AFRIZAL A35750 kepada DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 207 ii

3 SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING disusun dan diajukan oleh AFRIZAL A35750 telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Makassar, 03 November 207 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ratna A. Damayanti, S.E., Ak., M.Soc.Sc., CA NIP Rahmawati HS, S.E., Ak., M.Si., CA NIP Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA. NIP iii

4 SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING disusun dan diajukan oleh AFRIZAL A35750 telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 30 Nopember 207 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan Menyetujui, Panitia Penguji No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan. Dr. Ratna A. Damayanti, S.E., Ak., M.Soc.Sc., CA Ketua Rahmawati HS, S.E., Ak., M.Si., CA Sekertaris Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA Anggota Dr. Syamsuddin, S.E., Ak., M.Si., CA Anggota Dr. Hj. Nirwana, S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 5... Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA. NIP iv

5 PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, nama NIM departemen/program studi : Afrizal : A35750 : Akuntansi/Strata Satu dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi dengan Perceived Usefulness sebagai Variabel Intervening adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (uu no. 20 tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70). Makassar, 3 Nopember 207 Yang Membuat Pernyataan, Afrizal v

6 PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak.) pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Pertama-tama, ucapan terima kasih peneliti berikan kepada Ibu Dr. Ratna Ayu Damayanti, S.E., Ak., M.Soc.Sc., CA, dan Ibu Rahmawati HS, S.E., M.Si., Ak., CA, sebagai dosen pembimbing atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi, dan memberi bantuan literatur, serta diskusi-diskusi yang telah dilakukan dengan peneliti. Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada Bapak Drs. H. Ali Baal Masdar, M.Si., selaku Gubernur Sulawesi Barat atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat. Hal yang sama juga peneliti sampaikan kepada Bapak/Ibu pimpinan SKPD serta staf dan operator Simda Keuangan yang telah memberi andil yang sangat besar dalam pelaksanaan penelitian ini. Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Terakhir, ucapan terima kasih kepada kedua orang tua, keluarga besar peneliti atas bantuan, nasihat, dan motivasi yang diberikan selama penelitian skripsi ini. Semoga semua pihak mendapat kebaikan dari-nya atas bantuan yang diberikan hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan. kritik dan saran yang bersifat membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini. Makassar, 3 Nopember 207 Peneliti vi

7 ABSTRAK Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi dengan Perceived Usefulness sebagai Variabel Intervening Factors Affecting User Satisfaction of Accounting Information System with Perceived Usefulness as Intervening Variable Afrizal Ratna A. Damayanti Rahmawati HS Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dengan perceived usefulness sebagai variabel intervening. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada 36 responden pengguna SIMDA Keuangan di pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Alat yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap perceived usefulness, kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness, kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, perceived usefulness merupakan variabel intervening yang memediasi penuh (full mediation) pada hubungan kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi dan memediasi sebagian (partial mediation) pada hubungan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kata kunci: kualitas sistem, kualitas informasi, perceived usefulness, kepuasan pengguna sistem informasi This study aims to examine and analyze the factors that affect user satisfaction accounting information system with perceived usefulness as intervening variables. This research data was obtained through questionnaire given to 36 respondents of SIMDA Keuangan user in West Sulawesi Provincial Government. The tool used to analyze this research data is Partial Least Square. The result of the research shows that the quality of the system influences perceived usefulness, the quality of information influences perceived usefulness, the quality of the system does not affect the satisfaction of users of information systems, the quality of information affects the satisfaction of users of information systems, perceived usefulness affects the satisfaction of users of information systems, perceived usefulness is variable a full mediation intervention on the relationship of system quality to user satisfaction of information system and mediate partial mediation on information quality relation to user satisfaction of information system. Keywords: system of quality, information of quality, perceived usefulness, user satisfaction of information system. vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... v PRAKATA... vi ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN.... Latar Belakang....2 Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoretis Kegunaan Praktis Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Model Penerimaan Teknologi Teori Tindakan Beralasan Model Dasar Kesuksesan Sistem Informasi Definisi Sistem Informasi Akuntansi Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Tinjauan atas Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Hipotesis Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Perceived Usefulness Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Perceived Usefulness Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Kualitas sistem terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi melalui Perceived Usefulness sebagai variabel intervening Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi melalui Perceived Usefulness sebagai variabel intervening viii

9 BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional Variabel Terikat ( dependent variable) Variabel Bebas ( independent variable) Variabel Intervening Instrumen Penelitian Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Statistik Deskriptif Analisis Data Uji Kualitas Data Uji Hipotesis Pembahasan Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Perceived Usefulness Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Perceived Usefulness Pengaruh Kualitas Sistem terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Kualitas sistem terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi melalui Perceived Usefulness sebagai variabel intervening Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi melalui Perceived Usefulness sebagai variabel intervening BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran Keterbatasan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4. Karakteristik Responden Statistik Deskrptif Hasil Uji Reabilitas Hasil Uji Hipotesis x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2. Model Dasar Kesuksesan Sistem Informasi Update DeLone and McLane Model User Satisfaction Seddon and Kiew Information Succes Model Seddon Kerangka Pemikiran Model Penelitian xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Biodata Peta Teori.. Kuisioner Penelitian... Daftar SKPD (Sampling) Provinsi Sulawesi Barat Hasil Uji Validitas Konvergen... Hasil Uji Validitas Konvergen 2... Hasil Uji Validitas Diskriminan... Hasil Uji Hipotesis... Halaman xii

13 2 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi peranan sistem informasi akuntansi dalam sebuah organisasi. Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi komputer dan informasi, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer. Dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi, maka memungkinkan pengguna mampu mengakses laporan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi setiap saat dengan lebih cepat. Jika pengguna sistem informasi yang mempercayai bahwa sistem informasi yang digunakannya bermanfaat, maka dia akan menggunakannya, sebaliknya jika pengguna sistem informasi percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007). Sebuah sistem informasi yang sukses harus mampu memberikan keuntungan bagi para pengguna jasa melalui aktivitas-aktivitas (pelayanan) yang dilakukannya dan mampu membantu organisasi mencapai tujuannya. Seddon (997) menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Pemerintah Daerah selaku organisasi pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya sehingga dituntut untuk memiliki sistem informasi yang handal. Jika sistem informasi akuntansi yang dimiliki masih lemah, kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut juga kurang handal, oleh karena itu dalam rangka memantapkan otonomi daerah dan desentralisasi, Pemerintah

14 2 Daerah hendaknya sudah mulai memikirkan investasi untuk pengembangan sistem informasi yang dapat menunjang kinerja dan pelayanan kepada masyarakat (Sudarmadi, 200). Organisasi sektor publik telah banyak memanfaatkan teknologi untuk menyempurnakan sistem informasi yang telah ada. Beberapa kemajuan yang telah dicapai antara lain penggunaan program SIMDA Keuangan ver yaitu aplikasi yang digunakan sebagai pengolahan data keuangan pemerintah daerah yang telah digunakan oleh 365 Pemerintah Daerah diseluruh Indonesia sejak Januari 206. Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya yang dibuat oleh Satuan Tugas Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah yang dibentuk oleh Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (situs resmi BPKP, 207). Penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan tersebut juga diterapkan di pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat, Oleh karena itu perlu diidentifikasi faktorfaktor yang memberikan kontribusi atas kesuksesan sistem informasi tersebut. Menguji kesuksesan suatu sistem informasi menjadi hal yang penting bagi sebuah instansi yang sedang mengimplementasi sistem informasi yang baru, kesuksesan sistem informasi merupakan hal yang diharapkan oleh instansi dalam menerapkan sistem informasi teknologi (Zai dan Dewi, 204). DeLone & McLean (992) mengusulkan model kesuksesan sistem informasi dengan dimensi menyeluruh dan saling berhubungan, tetapi parsimoni (ringkas). Model tersebut menyatakan bahwa kualitas sistem informasi secara mandiri atau bersama-sama mempengaruhi baik penggunaan maupun kepuasan pengguna. Selanjutnya, besarnya penggunaan dapat mempengaruhi secara

15 positif atau negatif derajat kepuasan pengguna, dan sebaliknya. Penggunaan dan kepuasan pengguna memberi pengaruh langsung terhadap dampak individual dan akhirnya mempengaruhi dampak organisasional. Seddon (997) mengusulkan modifikasi model tersebut, dengan mengganti dimensi penggunaan (use) dengan persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), terutama untuk konteks penggunaan informasi yang bersifat kewajiban (Mandatory). Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kembali kesuksesan pemakaian SIMDA di Provinsi Sulawesi Barat dengan menggunakan model dari Delone and McLean (992) dengan modifikasi oleh Seddon (997). Sistem informasi yang dipilih untuk diuji adalah Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) yang diterapkan mulai tahun 203 di Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Dipilihnya SIMDA ini karena ada dua sebab utama. Pertama Provinsi Sulawesi Barat adalah provinsi yang sudah berhasil dalam memanfaatkan sistem informasi di lingkungan pemerintahan, ini terbukti dengan opini WTP ketiga kalinya yang diperoleh sejak tahun 204 hingga tahun 206 (Kominfo Sulbar, 207). Kedua, SIMDA sudah digunakan selama kurang lebih 4 tahun sejak tahun 203, sehingga terdapat waktu yang cukup untuk dilakukan evaluasi kesuksesan atas penerapan sistem informasi tersebut. Banyak penelitian bidang sistem informasi akuntansi yang meneliti masalah faktor-faktor kesuksesan sebuah sistem informasi. Hasil penelitian tersebut berbeda antara peneliti yang satu dengan yang lain. Hasil penelitian kualitas sistem informasi terhadap perceived usefulness belum konsisten, Kartika dkk. (206), mengungkapkan pengaruhnya signifikan, sedangkan Salam (204) mengungkapkan tidak signifikan. Hasil penelitian kualitas informasi terhadap perceived usefulness menunjukkan pengaruh positif (Salam, 204; Kartika dkk.,206), sementara hasil penelitian kualitas sistem informasi terhadap

16 kepuasan pengguna belum konsisten. Salam (204), Amalia dan Pratomo (206) Rukmiyati dan Budiartha (206), Kartika dkk. (206), mengungkapkan signifikan sedangkan Zai dan Dewi (204) mengungkapkan tidak signifikan. Hasil penelitian kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna belum konsisten. Salam (204), Zai dan Dewi (204), Rukmiyati dan Budiartha (206), Kartika dkk. (206), mengungkapkan signifikan sedangkan Amalia dan Pratomo (206) mengungkapkan tidak signifikan. Hasil penelitian perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna belum konsisten. Rukmiyati dan Budiartha (206), Kartika dkk. (206) mengungkapkan signifikan sedangkan Salam (204), Amalia dan Pratomo (206) mengungkapkan tidak signifikan. Hasil penelitian sebelumnya yang saling bertentangan tersebut menarik untuk diteliti kembali, diantaranya untuk mengetahui apakah kualitas sistem dan kualitas informasi dapat meningkatkan kepuasan pengguna melalui perceived usefulness yang mendukungnya. Masalah utama dalam penelitian ini apakah perceived usefulness seperti yang diusulkan Seddon (997) dapat memediasi hubungan antara kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi..2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka peneltian ini mencoba menjawab pertanyaan sebagai berikut.. Apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap perceived usefulness? 2. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness? 3. Apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi?

17 4. Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi? 5. Apakah perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi? 6. Apakah perceived usefulness memediasi pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi?.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan pada sub bab sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.. Menguji pengaruh kualitas sistem terhadap perceived usefulness. 2. Menguji pengaruh kualitas informasi terhadap perceived usefulness. 3. Menguji pengaruh kualitas sistem Informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 4. Menguji pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 5. Menguji pengaruh perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 6. Menguji pengaruh pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi melalui perceived usefulness sebagai variabel intervening..4. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri dari kegunaan teoretis dan kegunaan praktis.

18 .4. Kegunaan Teoretis Sebagai pembuktian pengujian model kesuksesan sebuah sistem informasi yaitu pengaruh kualitas sistem terhadap perceived usefulness, kualitas informasi terhadap perceived usefulness, kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi serta pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dengan perceived usefulness sebagai variabel intervening..4.2 Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi publik dan ilmu pengetahuan, adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Sebagai masukan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam pengambilan keputusan yang dapat menciptakan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi karena kepuasan pengguna merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi. b. Sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang ilmu akuntansi khususnya dalam pengembangan sistem informasi akuntansi..5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan untuk lebih memahami masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

19 Bab I merupakan pendahuluan. Bab ini menguraikan secara singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan Tinjauan Pustaka dan pengembangan hipotesis. Bab ini menjelaskan mengenai kerangka teoritis dan pembahasan hipotesis, yang berisikan landasan teori dan bukti-bukti empiris dari penelitian terdahulu yang dijadikan kerangka konseptual untuk perumusan hipotesis. Bab III merupakan metode penelitian. Bab ini mencakup obyek dan lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta teknik analisis data. Bab IV merupakan hasil penelitian. Bab ini menjelaskan mengenai analisa data terhadap pengujian hipotesis dan pembahasan secara teoritik baik secara kuantitatif maupun statistik. Bab V merupakan kesimpulan dan saran. Bab ini difokuskan pada kesimpulan hasil penelitian serta mencoba untuk menarik beberapa implikasi hasil penelitian.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.. Model Penerimaan Teknologi Teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali diperkenalkan oleh Davis (989) yang merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer. Model ini diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action) yaitu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. TAM adalah model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua variabel, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Menurut Davis, perilaku menggunakan teknologi informasi diawali oleh adanya persepsi mengenai manfaat (usefulness) dan persepsi mengenai kemudahan menggunakan teknologi informasi (ease of use), kedua komponen ini bila dikaitkan dengan TRA adalah bagian dari belief (Kartika dkk., 206). Model penerimaan teknologi ini paling banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan (Rukmiyati dan Budiarta, 206) Teori Tindakan Beralasan Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Fishbein dan Ajzen (975). Teori ini menjelaskan bahwa perilaku (behavior) 8

21 dilakukan karena individual mempunyai minat atau keinginan untuk melakukannya (behavioral intention) atau dengan kata lain minat perilaku akan menentukan perilakunya. Teori ini menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Kehendak merupakan predictor terbaik pelaku, artinya jika ingin mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut. Secara singkat, praktik atau perilaku menurut TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang telah lalu. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya (Kartika dkk., 206) 2..3 Model Dasar Kesuksesan Sistem Informasi Dalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi terkadang menemui kegagalan, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa aspek. Jogiyanto (2007) membedakannya menjadi 2 aspek. Aspek pertama adalah aspek teknis, yakni aspek yang menyangkut sistem itu sendiri yang merupakan kualitas teknis sistem informasi. Sedangkan aspek yang kedua adalah aspek non-teknis, yakni berkaitan dengan persepsi pengguna sistem informasi yang menyebabkan pengguna mau atau enggan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan. Dengan demikian perlunya sebuah pendekatan untuk menguji kesuksesan sistem informasi untuk mendeteksi kegagalan-kegagalan sebuah sistem. Dengan adanya perubahan pengelolaan keuangan dengan menerapkan sistem yang baru, diperlukan sebuah cara untuk menguji keberhasilan sistem informasi (Zai dan Dewi, 204).

22 Delone and McLean (992) mengembangkan model untuk menguji kesuksesan sistem informasi yang telah digunakan oleh banyak peneliti. Model kesuksesan ini didasarkan pada hubungan kausal dari enam dimensi. Sebagai berikut:. Kualitas sistem (system quality), 2. Kualitas informasi (information quality), 3. Penggunaan (use), 4. Kepuasan pengguna (user satisfaction), 5. Dampak individual (Individual impact), dan 6. Dampak organisasi (organization impact). Model ini merupakan suatu model parsimony, sehingga sangat baik apabila menerapkannya untuk menguji kesuksesan sistem informasi diinstansi pemerintahan yang menerapkan teknologi informasi seperti pada Gambar 2.. Sumber: Information system success, DeLone and McLean (992) Gambar 2. Model dasar Kesuksesan Sistem Informasi

23 Model kesuksesan sistem informasi Delone and McLean dikembangkan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh Shannon dan Weaver (949), Model Shannon and Weaver sering disebut model matematis atau model teori informasi adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. (Jogiyanto, 2007;6) mengelompokkan proses informasi kedalam tiga tingkatan sebagai berikut.. Tingkatan teknikal (technical level), didefinisikan sebagai akurasi dan efisiensi dari suatu sistem yang menghasilkan informasi. 2. Tingkatan semantik (semantik level), didefinisikan sebagai kesuksesan suatu informasi dalam membawa arti yang diinginkan. 3. Tingkatan efektivitas (effectivitas level), didefinisikan sebagai efek dari informasi terhadap penerimanya. Dalam model kesuksesan sistem informasi Delone and McLean ini, kualitas sistem (system quality) mengukur kesuksesan teknis, kualitas informasi (information quality) mengukur kesuksesan semantik, persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan kepuasan pengguna sistem informasi (user satisfaction) mengukur kesuksesan efektivitas sesuai dengan yang diusulkan oleh Shannon dan Weaver serta Mason (Jogiyanto, 2007:8). Model awal DeLone and McLean mengidentifikasi enam variabel yang dapat dijadikan pengukuran kesuksesan sistem informasi, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, pemanfaatan, kepuasan pengguna, dampak individu dan dampak organisasi, dengan adanya pengembangan penelitian atas model awal tersebut dan dari kontribusi-kontribusi penelitian sebelumnya serta akibat perubahan peran dan penanganan sistem informasi yang telah berkembang menyebabkan DeLone and Mclean (2003) memperbarui modelnya dan menyebutnya sebagai Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M.

24 Model diperbarui (Updated D&M IS Success Model) yaitu sebuah model pemutakhiran dengan menambahkan variabel service quality serta merubah variabel individual impact dan variabel organizational impact menjadi variabel net benefit. Seperti pada gambar 2.2. Sumber: DeLone, W.H. and McLean, E.R. (2003) Gambar 2.2 Update Delone and McLean Model Seddon dan Kiew (996) melakukan pengujian parsial dan mengembangkan model DeLone and McLean. Pengembangan dilakukan dengan cara mengambil empat variabel model DeLone and McLean yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, pemanfaatan dan kepuasan pengguna. Kemudian merubah variabel Use menjadi Usefulness, menambahkan variabel System Importance

25 dan menggantikan hubungan kausalitas satu arah Usefulness yang menyebabkan User Satisfaction (bukan sebaliknya) seperti pada Gambar 2.3. Sumber: Seddon and Kiew (996) Gambar 2.3. User Satisfaction Seddon and Kiew Seddon (997) merespesifikasi model awal DeLone dan McLean dengan menggantikan konstruk system use yang dianggap bukan sebagai pengukur kesuksesan sistem informasi namun sebagai perilaku (behavior) dengan perceived usefulness, sehingga kesuksesan suatu sistem informasi ditentukan oleh hubungan diantara dimensi kualitas sistem, kualitas informasi yang

26 dihasilkan, perceived usefulness dan kepuasan pengguna sistem informasi. model penelitiannya seperti pada Gambar 2.4. Sumber : Seddon, P.B. (997) Gambar 2.4. Information Succes Model Seddon Adapun penjelasan mengenai empat variabel dari model kesuksesan sistem informasi yang digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut.. Kualitas Sistem Kualitas Sistem merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri dan kualitas infomasi yang diinginkan karakteristik produk (Delone and McLean:992). Suatu produk yang sama dapat memiliki penilaian kualitas berbeda-beda atau dapat dikatakan

27 bahwa kualitas itu sesuatu hal yang relatif dan sangat subjektif (Amalia dan Pratomo, 206). 2. Kualitas Informasi Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (Delone and McLean 992). Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka (Amalia dan Pratomo, 206). Seddon (997) menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi, akan berpengaruh terhadap perceived usefulness. 3. Persepsi Pemanfaatan (Perceived Usefulness) Davis dkk. (989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu mampu meningkatkan kinerja dan output dari sistem informasi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem informasi tersebut. Menurut Thompson dkk. (99), manfaat teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran manfaat tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan keragaman aplikasi yang dijalankan dan individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya. 4. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Menurut Ives dkk., dalam Al Ghatani (999), kepuasan penggunaan informasi adalah seberapa jauh informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Kepuasan

28 pengguna sistem informasi adalah cara pengguna memandang dan menggunakan sistem informasi secara nyata, bukan pada kualitas sistem secara teknik (Guimaraes dkk, 2003). Kepuasan pengguna akhir sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sistem informasi akuntansi. Goodhue & Thompson (995) menyatakan bahwa ukuran lain yang dihubungan dengan faktor utama dalam mengukur kesuksesan sistem informasi adalah kepuasan. Para peneliti yang menggunakan pendekatan ini berasumsi bahwa pengguna yang puas akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada pengguna yang tidak puas terhadap sistem dan apabila sistem informasi membantu pengguna untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik maka sistem tersebut dikatakan sukses. Kepuasan dalam situasi yang tetap adalah perasaan seseorang atau sikap terhadap sekelompok faktor yang mempengaruhi situasi tersebut. Kepuasan penggunaan merupakan penilaian menyangkut apakah kinerja suatu sistem informasi itu relatif bagus atau jelek, dan juga apakah sistem informasi yang disajikan cocok atau tidak cocok dengan tujuan pemakainya. Secara umum kepuasan pengguna adalah hasil yang dirasakan pengguna mengenai kinerja suatu sistem yang dioperasikan sesuai dengan harapan mereka. Pengguna merasa puas apabila harapan mereka terpenuhi. Pengguna yang puas cenderung tetap loyal lebih lama dan relatif lebih sering menggunakan sebuah sistem informasi Definisi Sistem Informasi Akuntansi Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan (Sutabri, 2004), suatu sistem

29 terdiri dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, dengan demikian suatu sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling tergantung karena mempunyai tujuan yang sama. Selanjutnya Mulyadi (206:3) berpendapat bahwa Sistem adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Diana dan Setiawati (20:3) sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti disusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan Menurut Jogiyanto (200:2) mengatakan bahwa Sistem adalah sekumpulan dari elemen elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen atau elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem dapat memudahkan aliran informasi untuk saling berinteraksi. Krismiaji (2002:5) membedakan pengertian tentang data dan informasi sebagai berikut : data adalah fakta yang dimasukkan kedalam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem informasi akuntansi. Sedangkan informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Menurut Sutabri (200:23) bahwa Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada

30 pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi. Dilihat dari segi kualitas, informasi harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut. a. Lengkap, b. Akurat, c. Relevan, dan d. Tepat waktu. Informasi pada dasarnya adalah sumberdaya seperti halnya pabrik peralatan, produktivitas, sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi, yang lebih baik (Sutabri, 2004:6). Sistem informasi dapat dilaksanakan secara manual maupun menggunakan komputer. Kedua pilihan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Dari sisi biaya, dalam jangka pendek sistem informasi lebih murah jika diselenggarakan secara manual, namun dengan cara ini tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih lambat dan kurang akurat. Sebaliknya dengan menggunakan komputer, sistem informasi dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan lebih akurat, walaupun investasi awal (jangka pendek) lebih besar.

31 Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Krismiaji, 2002:6) sedangkan defenisi sistem informasi menurut Lilis dan Anggadini (20:4) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung kegiatan operasi sehari-hari, bersifat manajerial dan harian suatu organisasi dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai serangkaian prosedur normal yang dimana data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan sebuah perangkat lunak untuk menghasilkan sebuah informasi. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada kepada beragam orang. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem informasi akuntansi adalah sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi (Sutabri, 2004:6). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem pemrosesan yang menghasilkan keluaran dalam bentuk informasi mengenai akuntansi dengan menggunakan masukan input (data atau transaksi) untuk memenuhi tujuan tertentu bagi organisasi. Dalam

32 pelaksanaannya sistem informasi akuntansi menerima input, disebut sebagai transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output yang akan didistribusikan kepada pemakai informasi. Sistem informasi akuntansi yang digunakan pada pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat adalah program SIMDA Keuangan ver yaitu aplikasi yang digunakan sebagai pengolahan data keuangan pemerintah daerah yang telah digunakan oleh 365 Pemerintah Daerah diseluruh Indonesia, program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mulai menggunakannya sejak tahun 203 hingga sekarang Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Susanto (2008:3) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa ada tiga fungsi atau peran Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan untuk mencapai tujuan utama. Ketiga fungsi atau peran tersebut adalah:. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari. Suatu perusahaan agar tetap eksis perusahaan tersebut harus beroperasi dengan melakukan sejumlah bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan. 2. Mendukung proses pengambilan keputusan. Tujuan yang sama pentingnya dari Sistem Informasi Akuntansi adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.

33 3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal. Setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum, salah satu tanggung jawab penting adalah keharusannya memberi informasi kepada pemakai yang berada di luar perusahaan atau stockholder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditor, investor besar, serikat pekerja, analisis keuangan, industri atau publik umum. Menurut Krismiadji (200:33) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi. Fungsi dari sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut.. Mengumpulkan data, memproses data tentang kegiatan organisasi secara efisien dan efektif. 2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. 3. Melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data transaksi bisnis telah dicatat dan diproses secara akurat serta untuk melindungi data tersebut dan aktiva lainnya. Menurut Mulyadi (206:9-20), Sistem Informasi Akuntansi memiliki empat tujuan, yaitu sebagai berikut.. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha. 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

34 Tujuan utama dari Sistem informasi akuntansi adalah mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan mengkomunikasikan informasiinformasi atas suatu organisasi serta menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap stakeholder eksternal perusahaan seperti pemegang saham, kreditur, maupun pemerintah. 2.2 Tinjauan atas Penelitian Terdahulu Riset sebelumnya di Indonesia yang menguji kesuksesan sistem informasi dilakukan oleh Zai dan Dewi (204). Mereka menguji secara parsial model DeLone dan McLean (992) pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Objek penelitiannya adalah pengguna sistem informasi akuntansi yang bekerja dibawah Direktorat Keuangan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang meliputi bagian perencanaan dan penyusunan anggaran, bagian perbendaharaan dan mobilisasi dana, bagian akuntansi, instalasi penerimaan piutang pasien dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dengan 67 responden yang terlibat. hasilnya menunjukkan bahwa kualitas sistem (system quality) tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction), kualitas sistem (system quality) tidak berpengaruh terhadap kegunaan sistem (usefulness), kualitas informasi (quality information) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction), kualitas informasi (quality information) berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem (usefulness), kegunaan sistem(usefulness) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction), pentingnya sistem (importance of system) berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem (usefulness),

35 pentingnya sistem (importance of system) berpengaruh negatif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Di tahun yang sama, Salam (204) melakukan penelitian untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan sistem informasi dan teknologi pada perusahaan perbankan meliputi kualitas sistem informasi, kualitas informasi, perceived usefulness dan kepuasan pengguna sistem informasi. Objek penelitiannya adalah pengguna sistem informasi SIKMA di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hasa Mitra Makassar baik pimpinan maupun karyawan dengan 50 responden yang terlibat. hasilnya menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi tidak berpengaruh terhadap perceived usefulness, kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness, kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, dan perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Selanjutnya, Irma dan Dwiyani (204) melakukan penelitian untuk menyelidiki pengaruh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir drylab pengantar akuntansi, menguji pengaruh variabel perceived usefulness sebagai intervening terhadap hubungan antara kualitas system informasi dan kualitas informasi dan kepuasan pengguna akhir drylab pengantar akuntansi serta menguji struktur dan dimensionalitas, reliabilitas dan validitas instrumen yang digunakan untuk mengukur end-user computing satisfaction (EUCS). Objek penelitiannya adalah semua mahasiswa yang menggunakan drylab pengantar akuntansi pada program studi akuntansi. hasilnya menunjukkan bahwas system quality terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, information quality terbukti

36 secara signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, system quality terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap user satisfaction, information quality terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap user satisfaction, perceived usefulness terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap user satisfaction. Di tahun selanjutnya, Lestari dan Asyik (205) melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas sistem informasi terkomputerisasi serta pengetahuan akuntansi terhadap kualitas informasi akuntansi dengan perceived ease of use sebagai variabel intervening. Penelitiannya menggunakan objek 86 pengusaha dari perusahaan pengguna software seventhsoft accounting dalam proses pembuatan laporan keuangan di Surabaya yang menunjukkan bahwa secara langsung variabel kualitas sistem informasi serta pengetahuan akuntansi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi, secara tidak langsung variabel kualitas sistem informasi terkomputerisasi serta pengetahuan akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi melalui perceived ease of use dan Variabel perceived ease of use terbukti sebagai variabel intervening ditunjukkan melalui model regresi 3 pada uji t bahwa variabel independen kualitas sistem informasi dan pengetahuan akuntansi menjadi tidak signifikan ketika dilakukan pengujian secara bersamaan dengan variabel perceived ease of use. Amalia dan Pratomo (206) yang melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem informasi yang digunakan, kualitas informasi, dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Dengan melibatkan pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung pengguna aplikasi MIRSA dibagian akuntansi, perbendaharaan, dan piutang sebanyak 46 orang responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi

37 berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, kualitas sistem informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, Perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, dan kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Di tahun yang sama, Kartika dkk. (206) melakukan penelitian yang menguji dan menganalisis kualitas sistem informasi terhadap perceived usefulness, kualitas informasi terhadap perceived usefulness, kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna. Dengan melibatkan 270 karyawan bagian EDP (Electronic Data Processing) sebagai responden dari 3 Bank Konvensional di Semarang. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, kualitas informasi berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, dan perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna software akuntansi karyawan bank bagian EDP pada bank konvensional di Semarang. Di Provinsi Bali, Rukmiyati dan Budhiarta. (206) melakukan penelitian untuk membuktikan secara empiris arah pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness pada kepuasan pengguna akhir software akuntansi dengan melibatkan 88 responden yaitu karyawan pada divisi akuntansi di hotel berbintang di Provinsi Bali yang terlibat langsung dalam penggunaan software akuntansi yaitu Financial Controller, Chief Accounting,

38 Credit Manager, Account Receivable, Income Audit, Accounting Payable, General Cashier, Cost Control, Night Audit dan Book Keeper. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi dan semakin baik kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness maka akan meningkatkan kepuasan pengguna akhir software akuntansi. 2.3 Kerangka Pemikiran Studi teoretik dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dilakukan dalam studi ini, yaitu teori model kesuksesan DeLone and McLean (992) dan Seddon (997). Studi empirik dilakukan dengan cara mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam studi ini. Berdasarkan studi teoretik dan studi empirik, variabel-variabel penelitian tersebut ditentukan, dengan menghasilkan hipotesis, yaitu kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dengan perceived usefulness sebagai variabel intervening.

39 Dengan demikian, hipotesis merupakan hasil interaksi dari studi teoritik dan studi empirik. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.5. STUDI TEORETIS : Teori Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone and McLean (992), dan Seddon & Kiew (997). STUDI EMPIRIK : KUALITAS SISTEM BERPENGARUH TERHADAP PERCEIVED USEFULNESS, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika dkk. (206). KUALITAS INFORMASI BERPENGARUH TERHADAP PERCEIVED USEFULNESS, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (204), Kartika dkk. (206). KUALITAS SISTEM BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (204), Amalia dan Pratomo (206), Rukmiyati dan Budiartha (206), Kartika dkk. (206). KUALITAS INFORMASI BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (204), Zai dan Dewi (204), Rukmiyati dan Budiartha (206), Kartika dkk. (206). PERCEIVED USEFULNESS BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Rukmiyati dan Budiartha (206), Kartika dkk. (206). KUALITAS SISTEM BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MELALUI PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) serta Irma dan Dwiyani (206). KUALITAS INFORMASI BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA MELALUI PERCEIVED USEFULNESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING, Konsep ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) serta Irma dan Dwiyani (206). VARIABEL PENELITIAN : Kualitas sistem (system quality) Kualitas Informasi (information quality) Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) Kepuasan pengguna sistem informasi (user satisfaction) Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran

40 2.4 Hipotesis Rumusan masalah yg didasarkan pada ulasan sebelumnya mengantarkan pada hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut Pengaruh Kualitas Sistem Terhadap Perceived Usefulness Kualitas sistem merupakan karakteristik dari informasi yang melekat mengenai sistem itu sendiri (Delone and McLean, 992). Kualitas sistem juga didefinisikan Davis (989) serta Chin dan Todd (995) sebagai perceived ease of use yang merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Sesuai dengan pendekatan Model DeLone and McLean (992) kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif rendah, dilihat dari sudut pandang manfaat yang diperoleh dari penggunaan perangkat lunak tersebut. Delone and McLean (992) melakukan penelitian untuk melihat adanya hubungan antara kualitas sistem informasi dengan perceived usefulness, penelitian ini juga dilakukan oleh Seddon (997), Rai dkk. (2002 ), Istianingsih dan Wijayanto (2008) serta penelitian yang dilakukan oleh Kartika dkk. (206). Hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang positif antara kualitas sistem informasi dengan perceived usefulness. Jika pengguna sistem yakin dengan kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem tersebut tidak sulit maka mereka akan percaya penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka. Semakin tinggi kualitas sistem

41 akan meningkatkan perceived usefulness. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: H : Kualitas sistem berpengaruh terhadap perceived usefulness Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Perceived Usefulness Model Delone and McLean (992) menjelaskan bahwa kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan, kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan akurat dan dapat diandalkan akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Seddon (997) yang menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan berpengaruh pada perceived usefulness, penelitian ini juga dilakukan oleh Rai dkk.(2002), Salam (204) dan Kartika dkk. (206) hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang positif pada kualitas informasi terhadap Perceived usefulness Jika informasi yang dihasilkan dari suatu sistem yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki realibilitas yang baik, maka akan semakain meningkatkan kepercayaan pemakai sistem tersebut, peningkatan kepercayaan pemakai sistem informasi, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja mereka. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan, akan semakin meningkatkan perceived usefulness pemakai ditinjau dari persepsi penggunanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: H 2 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap Perceived usefulness.

42 2.4.3 Pengaruh Kualitas Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Model Delone and McLean (992) menjelaskan bahwa kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi dan mampu meningkatkan kinerja akan memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif rendah dan tidak mampu meningkatkan kinerja. Kepuasan pengguna terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana cara pengguna memandang sistem secara nyata, bukan pada kualitas secara teknik (Guimaraes, dkk. 2003). Dalam Literatur peneliti maupun praktek, kepuasan pengguna seringkali digunakan sebagai ukuran pengganti dari efektivitas sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Delone and McLean (992), Rai dkk. (2002) serta Livari (2005) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas sistem informasi akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi, Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (204), Amalia dan Pratomo (206), Rukmiyati dan Budiartha (206), serta Kartika dkk. (206) yang menunjukkan hasil yang positif dari pengaruh kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas sistem yang digunakan, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: H 3 : Kualitas Sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

43 2.4.4 Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Model Delone and McLean (992) menjelaskan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak relatif tinggi akan memberikan kepuasan bagi pengguna sistem informasi daripada kualitas informasi yang dihasilkan perangkat lunak relatif rendah, kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan dan sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut. Penelitian Seddon dan Kiew (996) menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (204), Zai dan Dewi (204), Rukmiyati dan Budiartha (206), serta Kartika dkk. (206) menunjukkan hasil yang positif dari pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas informasi yang digunakan, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: H 4 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

44 2.4.5 Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Model Delone and McLean (992) menjelaskan bahwa pengguna sistem informasi yang memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi akan merasa puas menggunakan sistem informasi daripada pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi, sementara Seddon (997) dalam modelnya menghipotesakan bahwa dampak dari manfaat penggunaan sistem informasi yang berupa meningkatnya kerja individu, akan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna. Rai dkk. (2002) meneliti hubungan antara perceived usefulness dengan user satisfaction dengan menggunakan tiga model keberhasilan sistem informasi. Ketiga model tersebut adalah model keberhasilan sistem informasi DeLone and McLean (992), model Seddon dan Kiew (996) dan model Seddon (997) yang dimodifikasi dengan menambah hubungan antara perceived usefulness dengan system use. Hasil penelitiannya secara keseluruhan menunjukkan perceived usefulness berpengeruh terhadap user satisfaction. Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Rukmiyati dan Budiartha (206) serta Kartika dkk. (206) yang menunjukkan hasil positif dari perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Jika pengguna sistem informasi akuntansi merasakan manfaat dari sistem yang digunakan, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi perceived usefulness, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: H 5 : Perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

45 2.4.6 Pengaruh Kualitas Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi melalui Perceived Usefulness sebagai variabel Intervening. Kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif rendah, dilihat dari sudut pandang manfaat yang diperoleh dari penggunaan perangkat lunak tersebut sementara pengguna sistem informasi yang memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi akan merasa puas menggunakan sistem informasi daripada pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi (Delone and McLean (992). sementara Seddon (997) dalam modelnya menghipotesakan bahwa dampak dari manfaat penggunaan sistem informasi yang berupa meningkatnya kerja individu, akan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna. Setyaningsih dan Wijanto (2008) meneliti hubungan antara kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan perceived usefulness sebagai variabel intervening yang diujikan terhadap pengguna software akuntansi pada berbagai perusahaan di Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan kualitas sistem informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness; dan Perceived usefulness terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma dan Dwiyani (204) dengan menggunakan perceived usefulness sebagai variabel intervening yang menunjukkan hasil positif kualitas sistem informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness dan Perceived usefulness terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

46 Jika pengguna sistem informasi akuntansi merasakan manfaat dari sistem yang digunakan, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas sistem dan manfaat yang dirasakan oleh pengguna sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut. H 6 : Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi melalui perceived usefulness sebagai variabel intervening Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi melalui Perceived Usefulness sebagai variabel Intervening. Model Delone and McLean (992) menjelaskan bahwa kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan, kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan akurat dan dapat diandalkan akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan tidak akurat dan tidak dapat diandalkan sementara pengguna sistem informasi yang memperoleh manfaat (perceived usefulness) atas penggunaan sistem informasi akan merasa puas menggunakan sistem informasi daripada pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi. Setyaningsih dan Wijanto (2008) meneliti hubungan antara kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan perceived usefulness sebagai variabel intervening yang diujikan terhadap pengguna software akuntansi pada berbagai perusahaan di Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan kualitas informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif

47 terhadap perceived usefulness; dan Perceived usefulness terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil penelitian tersebut juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma dan Dwiyani (204) dengan menggunakan perceived usefulness sebagai variabel intervening yang menunjukkan hasil positif kualitas informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness dan Perceived usefulness terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Jika pengguna sistem informasi akuntansi merasakan manfaat dari kualitas informasi yang digunakan, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas informasi dan manfaat yang dirasakan oleh pengguna sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut. H 7 : Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi melalui perceived usefulness sebagai variabel intervening.

48 Berdasarkan penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis, maka diperoleh hubungan variabel. Hubungan variabel dapat diprediksikan seperti pada Gambar 2.6. Kualitas Sistem (System Quality) H3 H H6 Persepsi Pemanfaatan (Perceived usefulness) H5 Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (User Satisfaction) H2 H7 H4 Kualitas Informasi (Information Quality) Gambar 2.6 Model Penelitian

49 BAB III METODE PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan unsur pokok yang harus ada sebelum proses penelitian dilaksanakan. Rancangan penelitian ini menggunakan tipe penelitian korelasional, yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 203:26). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan tersebut digunakan karena untuk mengetahui sejauh mana persepsi, jawaban serta tanggapan dari para responden tentang kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Jawaban atas pendekatan tersebut diperoleh melalui kuisioner yang akan disebarkan untuk diisi masing-masing responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Setting yang digunakan dalam penelitian ini yaitu noncontrived settings yaitu dilakukan pada kondisi lingkungan di mana pekerjaan berjalan normal, dan objek penelitiannya tidak direkayasa. Penelitian ini merupakan cross-sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan sekali dalam satu periode (Indriantoro dan Supomo, 203:95). Penelitian ini menggunakan skala likert (likert scale) -5 sebagai skala pengukurannya. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di Kota Mamuju. Waktu penelitian pada tanggal September 207 sampai Oktober

50 3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 203:5). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 202:8). Jenis metode yang digunakan adalah sampling jenuh, menurut Sugiyono (202:26) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu pegawai yang menjadi operator SIMDA Keuangan pada 4 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Daftar SKPD yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran Jenis dan Sumber Data Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini menurut Indriantoro dan Supomo (203:45) adalah data subyek berupa opini, sikap, dan karakteristik dari objek yang diukur yang kemudian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan tertulis (kuesioner). Dilihat dari sumbernya, penelitian ini menggunakan data primer, yaitu informasi yang diperoleh dari responden secara langsung oleh peneliti terhadap variabel yang diteliti hanya untuk tujuan penelitian tersebut (Sekaran dan Bougie, 20:80). 3.5 Metode Pengumpulan Data Model pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian survei karena dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat

51 mengumpulkan data primer yang menggunakan pernyataan tertulis. Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui distribusi kuesioner yang diantar dan diambil sendiri oleh peneliti. Menurut Sekaran dan Bougie (20:97) ketika kuesioner diantar dan diambil sendiri memiliki manfaat, yaitu pengambilan datanya lebih cepat dan dapat dijelaskan apabila ada pertanyaan dari kuesioner yang sulit untuk dipahami, dan menyebabkan tingkat error data berkurang. 3.6 Variabel dan Definisi Operasional Variabel adalah suatu simbol yang berisi suatu nilai (Jogiyanto, 2007:42). Dalam penelitian ini variabel dklasifikasikan menjadi variabel independen, variabel dependen, dan variabel mediasi. Seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian diukur dengan menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang dengan memberi skor kepada masing-masing altenatif jawaban. Variabel penelitian ini terdiri dari tiga jenis yaitu variabel independen, variabel dependen, dan variabel intervening. Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) variabel yaitu : kualitas sistem informasi dan kualitas informasi. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen. Variabel dependen yang digunakan adalah kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi, sedangkan variabel intervening adalah tipe variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel intervening yang digunakan adalah perceived usefulness.

52 3.6. Variabel Terikat (dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi disimbolkan sebagai (Y) merupakan tingkat kepuasan pengguna terhadap output dari aplikasi SIMDA Keuangan dan kualitas dari SIMDA Keuangan tersebut. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi mengacu pada penelitian Salam (204) yang dimodifikasi berupa penambahan nama aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, yaitu : () Kemudahan, dilihat dari kemudahan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan dalam mengolah data. (2) Baik, dilihat dari tingkat akurasi informasi dalam penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan. (3) Kepuasan, dilihat dari kepuasan pengguna aplikasi SIMDA Keuangan terhadap tingkat akurasi informasi. (4) Memadai, dilihat dari isi informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan yang lengkap, jelas dan mudah dipahami. Dan (5) Fleksibel, Penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan yang bersifat fleksibel dilihat dari fitur-fiturnya yang fleksibel, sehingga mudah untuk digunakan dalam bekerja. Indikator-indikator tersebut diukur dengan pertanyaan menggunakan angket skala likert 5 poin dari kategori sangat setuju sampai kategori sangat tidak setuju dengan jenis skala ordinal Variabel Bebas (independent variable) Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu kualitas sistem informasi dan kualitas informasi. Kualitas sistem informasi (X) merupakan kualitas aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan dalam mengolah data keuangan dilihat dari sudut pandang pengguna.. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas sistem informasi mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Salam (204). yang

53 dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, yaitu : () Keandalan, dilihat dari kemampuan pada penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan dalam meningkatkan kapasitas pemrosesan data. (2) Keaksesan, dilihat dari akses dalam penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan yaitu dapat digunakan pada instansi lain tanpa perlu modifikasi lagi. (3) Kecanggihan, dilihat dari sistem security pada aplikasi SIMDA Keuangan yaitu hanya pemakai yang berhak saja dapat mengakses data (4) Kegunaan dari fungsi-fungsi spesifik, yaitu fungsi help berfungsi untuk membantu mengoreksi data (5) Tingkat kesalahan tercatat, dalam penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan tingkat kesalahan yang terjadi dalam pemrosesan data mudah untuk dikoreksi (6) Kegunaan dari fitur-fitur, yaitu dalam penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan fitur-fiturnya memuat informasi yang cukup, sehingga membantu dalam memahami fungsi dari aplikasi tersebut. (7) Kemudahan dipelajari, tertuju pada orang yang baru pertama kali menggunaan aplikasi SIMDA Keuangan. (8) Kemudahan penggunaan, yaitu pemakai mudah untuk menggunakannya lagi, meskipun sudah lama tidak menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan. Indikator-indikator tersebut diukur dengan pertanyaan menggunakan angket skala likert 5 poin dari kategori sangat setuju sampai kategori sangat tidak setuju dengan jenis skala ordinal. Kualitas informasi (X2) merupakan kualitas informasi yang dihasilkan dari aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan dalam mengolah data keuangan dilihat dari sudut pandang pengguna. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas informasi mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Salam (204). yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, yaitu : () Akurasi, akurasi informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan yaitu tidak terdapat unsur kesalahan dari informasi tersebut. (2) Keandalan, keandalan informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan yaitu informasi dapat dipercaya (3)

54 Tepat waktu, yaitu ketepatwaktuan informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan (4) Relevan, yaitu informasi yang dihasilkan dari aplikasi SIMDA Keuangan sudah sesuai dengan kebutuhan (5) Kepahaman, yaitu informasi yang dihasilkan dari aplikasi SIMDA Keuangan mudah dipahami. (6) Kelengkapan, yaitu informasi yang dihasilkan dari aplikasi SIMDA Keuangan sudah detail dan benar. Indikator-indikator tersebut diukur dengan pertanyaan menggunakan angket skala likert 5 poin dari kategori sangat setuju sampai kategori sangat tidak setuju dengan jenis skala ordinal Variabel Intervening Variabel intervening dalam penelitian ini adalah perceived usefulness (M) yaitu dengan melihat pandangan pengguna sistem terhadap dampak yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi dalam meningkatkan kinerja mereka (Salam, 204). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi mengacu pada penelitian Salam (204) yang dimodifikasi dengan penambahan nama aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, yaitu: () Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, yaitu kecepatan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas dilihat dari kemudahan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan dalam mengolah data. (2) Peningkatan kinerja, dilihat dari jumlah tugas yang mampu diselesaikan secara keseluruhan dengan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan (3) Produktivitas pemakai, dilihat dari tugas yang mampu diselesaikan dalam sehari dengan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan (4) Efektivitas Pemakai, dilihat dari jumlah waktu yang digunakan dalam menyelesaiakan tugas dengan penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan (5) Keyakinan di kinerja, dilihat dari kemudahan dalam menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan. (6) Kemanfaatan, dilihat dari manfaat

55 yang diperoleh dalam pekerjaan. Indikator-indikator tersebut diukur dengan pertanyaan menggunakan angket skala likert 5 poin dari kategori sangat setuju sampai kategori sangat tidak setuju dengan jenis skala ordinal. 3.7 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa pedoman wawancara, pedoman oservasi, dan kuisioner. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang diadopsi dari penelitian Salam (204) dengan jumlah variabel sebanyak 4 variabel yang terdiri dari 2 variabel independen, variabel dependen dan variabel intervening dengan mengadopsi model skala Likert, Model Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap subyek, obyek, atau kejadian tertentu (Jogiyanto, 2007). Cara pengukuran skala ini yaitu dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan kemudian diminta menjawab pertanyaan dengan pilihan : Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jawaban ini diberi skor sampai 5 dimulai dari skala yang menyatakan Sangat Tidak Setuju hingga skala 5 yang menyatakan Sangat Setuju (SS). Kuesioner akan diisi atau dijawab oleh pengguna SIMDA Keuangan di Provinsi Sulawesi Barat. 3.8 Analisis Data Data dianalisis menggunakan program PLS (Partial Least Square). PLS adalah salah satu teknik Structural Equation Modeling (SEM) yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. PLS dikembangkan sebagai alternatif apabila teori yang digunakan

56 lemah atau indikator yang tersedia tidak memenuhi model pengukuran reflektif (Wiyono, 20:395).. Uji Kualitas Data Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian, dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data. Konsep yang digunakan dalam proses pengujian data yaitu, uji validitas dan uji realibilitas (Indriantoro dan Supomo, 203:80). Adapun tahapan-tahapan uji kualitas data yaitu sebagai berikut. a. Uji Validitas Konvergen. Uji validitas konvergen dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara skor item/skor komponen dengan skor konstruk). Rule of thumb yang digunakan dalam uji validitas konvergen nilai outer loading>0,7, AVE >0,5, dan Communality (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:80). Butir-butir pertanyaan yang tidak memenuhi kriteria valid tersebut tidak dapat diikutkan dalam pengujian selanjutnya. b. Uji Validitas Diskriminan Uji validitas diskriminan dinilai berdasarkan perbandingan akar AVE untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model dan pengukuran cross loading dengan konstruknya. Rule of thumb dalam uji validitas diskriminan untuk akar AVE >korelasi variabel laten dan nilai Cross loading >0,7 (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:80). c. Uji Realibilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji konsistensi dari butir-butir pertanyaan/pernyataan yang ada dalam kuesioner. Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu

57 Cronbach's alpha dan Composite realibility. Rule of thumb nilai Cronbach's alpha atau Composite realibility harus lebih besar dari 0,7 (Jogiyanto dan Abdillah, 2009:62). Uji realibilitas terhadap setiap butirbutir pertanyaan/pernyataan dilakukan dengan menjalankan aplikasi smartpls Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (inner model), dimana model struktural diukur menggunakan nilai Tstatistic konstruk dependen, nilai beta koefisien path atau T-statistic dalam menguji signifikansi hipotesis harus >,96 untuk hipotesis two tailed (Jogiyanto dan Abdillah, 2009). Pengujian model persamaan struktural (inner model) dalam penelitian ini menggunakan aplikasi smartpls Uji Path Analysis Penelitian ini menggunakan variabel intervening sebagai pemediasi, untuk mengetahui apakah suatu variabel dapat disebut sebagai variabel intervening maka perlu dilakukan uji path analysis. Mediasi terjadi jika variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara tidak langsung melalui paling tidak satu variabel intervening. Hipotesis mediasional pada penelitian ini akan diuji dengan metode causal step berdasarkan ketentuan dari Baron dan Kenny (986). Adapun hubungan intervening dihitung dengan cara membandingkan hasil: a. Koefisien langsung KS KPSI dengan koefisien tidak langsung KS PU KPSI. b. Koefisien langsung KI KPSI dengan koefisien tidak langsung KI PU KPSI.

58 Kesimpulan tentang variabel intervening : a. Jika pengaruh langsung KS ke KPSI signifikan, dan pengaruh tidak langsung KS ke PU ke KPSI signifikan tetapi koefisien turun, maka variabel intervening dikatakan sebagai variabel partial mediation / mediasi sebagian. b. Jika pengaruh langsung KS ke KPSI tidak signifikan, dan pengaruh tidak langsung KS ke PU ke KPSI signifikan, maka variabel intervening dikatakan sebagai variabel full mediation / mediasi penuh. c. Jika pengaruh tidak langsung KS ke PU atau PU ke KPSI tidak signifikan, maka tidak ada intervening.

59 BAB V PENUTUP 5. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut.. Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Delone and McLean (992) dan Seddon (997) yang menyatakan bahwa kualitas sistem memiliki pengaruh yang positif terhadap perceived usefulness. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Rai dkk. (2002 ), Istianingsih dan Wijayanto (2008) serta penelitian yang dilakukan oleh Kartika dkk. (206). 2. Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Seddon (997) yang menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Rai dkk.(2002), Salam (204) serta Kartika dkk. (206). 3. Kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna SIMDA Keuangan. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Delone and McLean (992), Rai dkk. (2002) serta Livari (2005) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas sistem informasi akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Penelitian ini dilakukan pada sistem yang bersifat mandatory atau wajib sehingga baik atau tidak sistem yang diterapkan, sistem tersebut tetap digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, hal ini dapat kita lihat pada Indikator terendah tentang belum 67

60 puasnya responden terhadap kemampuan SIMDA Keuangan dalam mengoreksi dan mengidentifikasi kesalahan (error) yang terjadi. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Zai dan Dewi.(204), Ardianto dkk (204), Rudini (205) serta Sukirman dkk. (207) yang menyatakan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 4. Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna SIMDA Keuangan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Seddon dan Kiew (996) yang menyatakan bahwa kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Salam (204), Zai dan Dewi (204) serta Rukmiyati dan Budiartha (206). 5. Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna SIMDA Keuangan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Delone and McLean (992) dan Seddon (997) yang menyatakan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Rai dkk. (2002), Rukmiyati dan Budiartha (206) serta Kartika dkk. (206). 6. Kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna SIMDA Keuangan melalui perceived usefulness sebagai variabel intervening dan perceived usefulness memediasi penuh (full mediation) pada hubungan kualitas sistem dengan kepuasan pengguna SIMDA Keuangan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Delone and McLean (992) yang menyatakan bahwa kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif tinggi akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas perangkat lunak yang digunakan relatif rendah dilihat dari sudut pandang manfaat yang diperoleh

61 dari penggunaan perangkat lunak tersebut, sementara pengguna sistem informasi yang memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi akan merasa puas menggunakan sistem informasi daripada pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Setyaningsih dan Wijanto (2008), serta Irma dan Dwiyani (204). 7. Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna SIMDA Keuangan melalui perceived usefulness sebagai variabel intervening dan perceived usefulnes memediasi sebagian (partial mediation) pada hubungan kualitas sistem dengan kepuasan pengguna SIMDA Keuangan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Delone and McLean (992) yang menyatakan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan akurat dan dapat diandalkan akan meningkatkan perceived usefulness daripada kualitas informasi yang dihasilkan dari perangkat lunak yang digunakan tidak akurat dan tidak dapat diandalkan, sementara pengguna sistem informasi yang memperoleh manfaat (perceived usefulness) atas penggunaan sistem informasi akan merasa puas menggunakan sistem informasi daripada pengguna sistem informasi yang tidak memperoleh manfaat atas penggunaan sistem informasi. Hasil penelitian serupa yang sejalan dengan hasil penelitian ini dilakukan oleh Setyaningsih dan Wijanto (2008), serta Irma dan Dwiyani (204). 5.2 Saran Saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.

62 . Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi seperti pentingnya sistem dan kualitas pelayanan. 2. Penelitian selanjutnya dapat membandingkan hasil penelitian ini dengan mengadakan penelitian lain pada beberapa pemerintah daerah sehingga dapat digunakan sebagai dasar generalisasi. 3. Disarankan juga bagi instansi pemerintah daerah pengguna aplikasi SIMDA Keuangan untuk memerhatikan faktor-faktor penentu kesuksesan suatu sistem informasi khususnya terhadap faktor kualitas sistem yang memiliki tingkat signifikansi yang masih rendah sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna SIMDA Keuangan yang diharapkan berdampak positif terhadap kinerja individu sehingga berdampak positif pula terhadap kinerja organisasi pemerintahan suatu daerah. 5.3 Keterbatasan Keterbatasan-keterabatasan yang ada dalam penelitian ini antara lain.. Sampel penelitian yang diambil sebagai obyek penelitian hanya pegawai yang bekerja pada SKPD di lingkup Pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat saja, sehingga hasil yang diperoleh belum mewakili pegawai yang bekerja pada SKPD dilingkup pemerintah daerah lainnya, peneliti membatasi daerah pengambilan sampel karena adanya keterbatasan waktu. 2. Proses pengisian kuesioner yang tidak semuanya didampingi oleh peneliti, sehingga masih ada kemungkinan kelemahan yang ditemui,

63 seperti jawaban yang tidak cermat, tidak serius, dan responden yang menjawab asal asalan dan tidak jujur. 3. Sampel yang diambil adalah organisasi sektor publik pada pemerintah Provinsi Sulawesi Barat saja, sehingga kesimpulan penelitian ini belum tentu sama jika penelitian dilakukan pada organisasi di sektor lainnya, sistem informasi akuntansi pada sektor publik cenderung bersifat wajib (mandatory) sementara pada sektor privat cenderung bersifat sukarela (voluntary).

64 DAFTAR PUSTAKA Al-Ghatani, Said S The Applicapability of TAM Outside North America: An Empirical Test in the United Kingdom. http// Amalia, S.M. dan Pratomo, D., 206. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Studi pada Pengguna Sistem Informasi Akuntansi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung): Jurnal Eproc. Pdf. Ardianto, A., Fauziati, S., dan Nugroho, E., 204. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pengguna Akhir Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Studi di BPK RI). Disajikan dalam seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 204. Arif, Nur H.F., 207. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada SKPD Kota Makassar). Thesis. Universitas Hasanuddin. Makassar. Awaluddin, Sudirman Model Shannon dan Weaver, (online), Makalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada. Semarang ( diakses 22 Agustus 207). Baron, R. M., & Kenny, D. A The moderator-mediator variable distinction in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 5(6), Chin, Wynne W., and Todd, P.A., 995. On the Use, Usefulness and Ease of UseA Structural Equqtion Modelling in MIS Research: A note of caution, MIS Quarterly,June. Darmawan, 200. Pengaruh Pentingnya Sistem, Kualitas Sistem Dan Kualitas Informasi Terhadap Kegunaan dan Kepuasan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah Kabupaten Sragen. Thesis. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Davis, Fred D., 989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly, Vol.3, No.3, September, pp DeLone, W.H. and McLean, E.R. 992, Information System Succes : The Quest For the Dependent Variable, Information System Research. DeLone, W.H and E.R McLean. 2003, The DeLone and McLean Model Of Information System Success: A Ten Year Update, Journal Of Information System, vol. 9, pp

65 Diana, A. dan Setiawati, L. 20.Sistem Informasi Akuntansi, Perancangan, Proses dan Penerapan.Edisi pertama, Penerbit: Andi Yogyakarta. Goodhue, D.L., and Thompson, R.L Task-Technology Fit and Individual Performance. MIS Quarterly, 9 (2), Fishbein, M. and Ajzen, I., 975. Belief, Attitude, Intentions and Behavior: An Introduction to Theory and Research. Addison-Wesely, Boston, MA. Guimares, T., D. S. Staples, dan J. D. McKeen. (2003). Empirically Testing Some Main User-Related Factor for Systems Development Quality. Quality Management Journal 0, No. 4: Indriantoro, N. dan Supomo, B Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Irma dan Dwiyani, R Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Dry Lab Pengantar Akuntansi :Laporan Hasil Penelitian Dosen Pemula No.562, Rumpun Ilmu Akuntansi Universitas Terbuka. Istianingsih, dan Wijanto, H.S., Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Program Doktoral-Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak Jalal, T.A Pengantar Analisis Mediasi (Mediation), (online), ( diakses 8 Oktober 207). Jogiyanto Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi Model Kesuksesan Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Penerbit Andi Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi keempat, Yogyakarta: Andi Offset. Kartika, N.D., Anton, dan Adnanti, W.A Analisis Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan End User Software Akuntansi: SNA XI Lampung. Krismiaji Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Sistem Informasi Akuntansi. edisi ketiga, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

66 Kusumastuti, Ratih dan Novandalina. Arini, 204. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris pada SMA di Kota Semarang): Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol.6 No. hal Universitas Jambi: Jambi. Lestari, A.D. dan Asyik, N.F., 205. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Pengetahuan Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Akuntansi: Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 9 STIESIA: Surabaya. Lilis, P. Dan Anggadini, S.D., 20, Sistem Informasi Akuntansi, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta. Livari, Juhani An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of Information System Succes, Databases for Advances in information Systems, Spring,.36,2.pg.8. Lubis, A.R Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akutansi (Studi Empiris pada PT.BPD Sumut Medan). Skripsi. Universitas Sumatera Utara: Medan. Mulyadi Sistem Akuntansi. edisi keempat. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Nuryaman dan Christina Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis Teori dan Praktik. Bandung: Ghalia Indonesia. Oktaviana, D.L., 203. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Dua Faktor Sebagai Variabel Anteseden): Naskah Publikasi No Universitas Muhammadiyah: Surakarta. Rai, A., Lang, S.S. and Welker, R.B., 2002, Assesing the Validity of IS Succes Models : An Empirical Test and Theoretical Analysis, Information system Research, Vol. 3, No., pp Rudini, A., 205. Pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan sia terhadap kepuasan mahasiswa (Studi pada Mahasiswa STIE Sampit TA ). Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis hal , STIE Sampit, Januari 205. Rukmiyati, Ni M.S. dan Budiartha, I K Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness pada Kepuasan Pengguna akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada Hotel Berbintang di Provinsi Bali). Bali : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana: Bali. Salam, M.A Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulnes Terhadap Pengguna Sistem Informasi Akutansi. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

67 Seddon, P.B. and Kiew, M.Y. 996, A Partial Test and Development of Delone and McLean s Model of IS Succes, Australian Journal of Information system Vol. 4 No., Hal Seddon, P.B. 997, A Respecifition and Extension of Delone and McLean s Model of IS Succes, Information System Research 8 September, Hal Sekaran, Uma. dan Bougie, Roger. 20. Research Methods for Business: A Skill Building Approach. Fifth Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons. Shannon, C.E., dan Weaver, W The Mathematical Theory of Communication. Urbana: University of Illionis Press. Sugiyono. 202.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sukirman, Rokhman, A., dan Budiarti, L., 207. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Manajemen dengan Model D&M. Jurnal Bisnis Ekonomi no. 28, Universitas Jenderal Soedirman : Purwokerto, Maret 207. Sulbar, Kominfo Pemprov Sulbar Terima Opini WTP yang Ketiga Kalinya, (online), Item Kegiatan, No.357 ( diakses 0 Juni 207). Supriatna. Iyeh, 202. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi terhadap Persepsi Kegunaan dan Kepuasan Pengguna: Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 9 STIESIA: Surabaya. Surendran, Priyanka. 202, Technology Acceptance Model : A Survey of Literature, International Journal of Business and Social Research Volume-2, No-4. AMA International University. Bahrain. Susanto, Azhar Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Penerbit: Lingga Jaya. Bandung. Sutabri, T Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Thompson, Ronald L., Higgins, Christopher A., dan Howel, Jane M., 99, Personal Computing:Toward a Conceptual Model of Utilization, MIS Quarterly, March, pp Universitas Hasanuddin Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Zai, Simon, N.P. dan Dewi, A.F., 204. Pengaruh Pentingnya Sistem, Kualitas Sistem dan Kualitas Informasi terhadap Kegunaan dan Kepuasan Pengguna dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi: E-Jurnal Universitas Atma Jaya No UAJY : Yogyakarta.

68 LAMPIRAN

69 Lampiran BIODATA Identitas Diri Nama : Afrizal Tempat, Tanggal Lahir : Polewali, 09 Desember 984 Jenis Kelamin Alamat Rumah : Laki-Laki : BTN. Bukit Asri Korongana, Mamuju Telepon Rumah dan HP : Riwayat Pendidikan - Pendidikan Formal : TK. IDHATA POLEWALI SDN. 005 POLEWALI SLTP. 00 POLEWALI SMK. BAHARI PARE-PARE AMIK. MAMUJU - Pendidikan Non Formal : Pengalaman Organisasi : Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya. Makassar, 03 November 207 Afrizal

70 78 Lampiran 2 PETA TEORI No. Penulis/Topik/Judul Buku/Artikel Tujuan Penelitian/ Penulisan Buku Artikel Konsep/Teori/Hipotesis Variabel Penelitian dan Teknik Analisis Hasil Penelitian/isi Buku Simon Nisja Putra Zai dan Anastasya Fenyta Dewi, PENGARUH PENTINGNYA SISTEM, KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI, TERHADAP KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian secara parsial model Delone dan McLean (992) pada pengembangan sistem informasi akuntansi di rumah sakit umum pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Konsep/teori :. Menguji kesuksesan Model parsimony D&M DeLone and McLean. (D and M Is Succes Model) Hipotesis:. Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). 2. Kualitas sistem (system quality) berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem (usefulness). 3. Kualitas informasi (quality information) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user Variabel Penelitian :. Pentingnya sistem (importance of system). 2. Kualitas sistem (system quality). 3. kualitas informasi (Information Quality. 4. Kegunaan sistem (usefulness). 5. Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (user satisfaction). Teknik Analisis: Uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda yang meliputi uji koefisien Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Kualitas sistem (system quality) tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). 2. Kualitas sistem (system quality) tidak berpengaruh terhadap kegunaan sistem (usefulness). 3. Kualitas informasi (quality information) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction) 4. Kualitas informasi (quality information) berpengaruh positif terhadap kegunaan

71 79 2 Muh. Arqam Salam, PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas sistem informasi terhadap perceived usefulness, satisfaction) 4. Kualitas informasi (quality information) berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem (usefulness). 5. Kegunaan sistem(usefulness) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). 6. Pentingnya sistem (importance of system) berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem (usefulness). 7. Pentingnya sistem (importance of system) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Konsep/teori :. Model kesuksesan sistem informasi DeLone and McLean (D and M Is Succes Model) Hipotesis: determinasi (R2), uji F, dan uji t. Variabel Penelitian :. Kualitas system informasi (quality information system quality). 2. kualitas informasi(information Quality) 3. Perceived usefulness sistem (usefulness). 5. Kegunaan sistem(usefulness) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). 6. Pentingnya sistem (importance of system) berpengaruh positif terhadap kegunaan sistem (usefulness). 7. Pentingnya sistem (importance of system) berpengaruh negative terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa :. kualitas sistem informasi tidak berpengaruh terhadap perceived usefulness, 2. kualitas informasi berpengaruh terhadap

72 80 INFORMASI AKUNTANSI kualitas informasi terhadap perceived usefulness, kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Kualitas sistem Informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness. 2. Kualitas informasi berpengaruh terhadap perceived usefulness. 3. Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna sistem informasi. 4. Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 5. Perceived usefulness berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi 4. Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (user satisfaction). Teknik Analisis: Model persamaan struktur (structural equation model). perceived usefulness, 3. Kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi, 4. kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi dan 5. perceived usefulness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 3 Agustina Dwi Lestari dan Nur Fadjrih Asyik, PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN PENGETAHUAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas sistem informasi terkomputerisasi serta pengetahuan akuntansi terhadap kualitas informasi akuntansi dengan perceived ease of use sebagai variabel Konsep/teori :. Sistem informasi akuntansi (Koeswoyo:2006) 2. Pengetahuan akuntansi (siregar:2009) dan Fitriyah:2006). 3. Kualitas informasi akuntansi (Krismiaji:200). Variabel Penelitian : Menggunakan variabel independen : Kualitas sistem informasi (KSI) serta pengetahuan akuntansi (PA), Variabel dependen : kualitas informasi akuntansi (KIA), dan variabel intervening: perceived ease of use. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :. Secara langsung variabel kualitas sistem informasi serta pengetahuan akuntansi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi. 2. Secara tidak langsung variabel kualitas sistem

73 8 intervening. Hipotesis:. Kualitas sistem Informasi berbasis komputer memiliki pengaruh positif terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. 2. Tingkat pengetahuan akuntansi pengguna memiliki pengaruh positif terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. 3. Kualitas sistem Informasi berbasis komputer memiliki pengaruh positif terhadap perceived ease of use. 4. Tingkat pengetahuan akuntansi pengguna memiliki pengaruh positif terhadap perceived ease of use. 5. Tingkat perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap kualitas informasi yang dihasilkan. Teknik Analisis: Analisis regresi dengan metode kausal step yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (986). informasi terkomputerisasi serta pengetahuan akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi melalui perceived ease of use. 3. Variabel perceived ease of use terbukti sebagai variabel intervening ditunjukkan melalui model regresi 3 pada uji t bahwa variabel independen kualitas sistem informasi dan pengetahuan akuntansi menjadi tidak signifikan ketika dilakukan pengujian secara bersamaan dengan variabel perceived ease of use.

74 82 4 Nilam Dwi Kartika, Anton dan Wenny Ana Adnanti. ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN END USER SOFTWARE AKUNTANSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis kualitas sistem informasi terhadap perceived usefulness, kualitas informasi terhadap perceived usefulness, kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna. Konsep/teori :. Technology Acceptance Model (TAM)yang disusun oleh Davis (989). 2. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan) 3. Theory of Planned Behavior (Teori Perilaku Perencanaan). Hipotesis:. Kualitas sistem Informasi berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. 2. Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. 3. Kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap Kepuasan pengguna sistem informasi. 4. Kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Variabel Penelitian :. Kualitas sistem informasi. 2. kualitas informasi. 3. Perceived usefulness 4. Kepuasan pengguna. Teknik Analisis: analisis deskriptif dengan model persamaan struktur (structural equation model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa :. kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap perceived usefulness karyawan bank bagian EDP pada bank konvensional di Semarang. 2. kualitas informasi berpengaruh Positif terhadap perceived usefulness karyawan bank bagian EDP bank konvensional di Semarang. 3. Kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna software akuntansi karyawan bank bagian EDP pada bank konvensional di Semarang. 4. kualitas informasi tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna software akuntansi karyawan

75 83 5 Syara Mutiara Amalia dan Dudi Pratomo, PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI PADA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem Informasi yang digunakan, kualitas informasi, dan perceived usefulness, terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi 5. Perceived usefulness berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Konsep/teori :. Sistem informasi dalam Sutabri (202:46) 2. Kualitas sistem menurut Delone dan McLean (2003). 3. Kualitas informasi menurut Delone dan McLean (992). 4. Perceived usefulness menurut Venkatesh dan Morris (2000) dalam Istianingsih (2009). 5. Kepuasan pengguna menurut Guimares et al (2003) dan Doll and Torkzadeh (988). Hipotesis: Variabel Penelitian : Variabel bebas,. Kualitas sistem informasi 2. Kualitas infromasi 3. Perceived usefulness Variabel terikat,. Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Teknik Analisis: Metode analisis regresi linier berganda dan uji bank bagian EDP pada bank konvensional di Semarang. 5. perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna software akuntansi karyawan bank bagian EDP pada bank konvensional di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :. Kualitas sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 2. Kualitas sistem informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 3. Perceived usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

76 84 6 Ni Made Sri Rukmiyati dan I Ketut Budiartha, PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS PADA KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA HOTEL BERBINTANG DI PROVINSI BALI) Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris arah pengaruh kualitas sistem Informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness, pada kepuasan pengguna software akuntansi.. Kualitas sistem Informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 2. Kualitas Informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. 3. Perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Konsep/teori :. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan) yang diperkenalkan oleh Fishbein dan Ajzen (975). 2. Technology Acceptance Model (TAM) yang disusun oleh Davis (989). 3. End User ComputingSatisfaction (EUCS) menurut Doll dan Torkzadeh (988). Hipotesis: hipotesis. Variabel Penelitian :. Kualitas sistem informasi 2. Kualitas informasi 3. Perceived usefulness 4. Kepuasan pengguna. Teknik Analisis: Metode analisis regresi linier berganda. 4. Kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :. Kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. 2. Semakin baik kualitas sistem informasi, kualitas informasi, dan perceived usefulness maka akan meningkatkan kepuasan pengguna akhir software

77 85. Kualitas sistem Informasi berpengaruh positif pada kepuasan pengguna akhir software akuntansi. 2. Kualitas Informasi berpengaruh positif pada kepuasan pengguna akhir software akuntansi. 3. Perceived usefulness berpengaruh positif pada kepuasan pengguna akhir software akuntansi. akuntansi.

78 86 Lampiran 3 KUISIONER PENELITIAN IDENTITAS RESPONDEN Nama instansi :... Nama (boleh tidak diisi) :... Umur :... tahun Jenis Kelamin : Pria / Wanita Pendidikan Terakhir : SLTA / D3 / S / S2 / S3 Jabatan Sekarang :... Lamanya Bapak/Ibu/Sdr (i) telah bekerja pada instansi ini :.. Lamanya Bapak/Ibu/Sdr (i) menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan :..

79 87 KUISIONER PENELITIAN Petunjuk : Bapak/Ibu diminta untuk memberi tanda ( ) pada nomor sampai dengan 5, berdasarkan pada skala berikut ini: = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju. KUALITAS SISTEM Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan kualitas sistem aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan dalam instansi tempat Bapak/Ibu bekerja. Mohon pilih dan berikan tanda ( ) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap paling tepat mencerminkan persepsi Bapak/Ibu. No. Pertanyaan (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS) Aplikasi SIMDA Keuangan yang saya gunakan mampu meningkatkan kapasitas pemrosesan data secara signifikan. Aplikasi SIMDA Keuangan dapat digunakan dalam lingkungan instansi lain tanpa harus banyak dimodifikasi lagi. Aplikasi SIMDA Keuangan memiliki sistem Security/ Keamanan sehingga pemakai yang tidak berhak, tidak dapat mengakses data yang terdapat didalamnya. 4. Aplikasi SIMDA Keuangan memiliki fasilitas untuk mengoreksi data (fungsi Help). 5. Kesalahan (error) yang terjadi mudah dikoreksi dan diidentifikasi dalam aplikasi SIMDA Keuangan. 6. Setiap bagian dari aplikasi SIMDA Keuangan memuat informasi yang cukup untuk membantu saya memahami fungsi dari bagian tersebut.

80 aplikasi SIMDA Keuangan mudah dipelajari oleh orang yang baru pertama kali menggunakannya. Meskipun pemakai telah lama tidak menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan, akan mudah untuk menggunakannya lagi. 2. KUALITAS INFORMASI Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan dalam instansi tempat Bapak/Ibu bekerja. Mohon pilih dan berikan tanda ( ) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap paling tepat mencerminkan persepsi Bapak/Ibu. No. Pertanyaan (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS). Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan sudah akurat. 2. Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan dapat dipercaya. 3. Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan sudah tepat waktu. 4. Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan sudah relevan. 5. Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan mudah dipahami. 6. Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA Keuangan bersifat detail dan benar.

81 3. PERCEIVED USEFULNESS Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan persepsi Bapak/Ibu mengenai manfaat dari penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan pada instansi Bapak/Ibu bekerja. Mohon pilih dan berikan tanda ( ) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap paling tepat mencerminkan persepsi Bapak/Ibu. 89 No. Pertanyaan (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS). Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan, membantu saya menyelesaikan tugas dengan lebih cepat. 2. Penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan dapat meningkatkan kinerja saya. 3. Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan mampu meningkatkan produktivitas kerja saya. 4. Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan mampu meningkatkan efektivitas tugas saya. 5. Penggunaan aplikasi SIMDA Keuangan mempermudah saya dalam menyelesaikan pekerjaan. 6. Secara keseluruhan aplikasi SIMDA Keuangan bermanfaat dalam menyelesaikan pekerjaan.

82 4. KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan seberapa besar tingkat kepuasan Bapak/Ibu dalam menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan untuk melaksanakan tugas pada instansi Bapak/Ibu bekerja. Mohon pilih dan berikan tanda ( ) pada kolom yang Bapak/Ibu anggap paling tepat mencerminkan persepsi Bapak/Ibu. 90 No. Pertanyaan (STS) 2 (TS) 3 (N) 4 (S) 5 (SS). Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan memberikan kemudahan dalam mengolah data. 2. Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan memiliki tingkat akurasi yang baik. 3. Saya merasa puas dengan tingkat akurasi Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan. 4. Aplikasi SIMDA Keuangan yang digunakan mampu menghasilkan informasi yang memadai dan dapat dipahami secara jelas. 5. Aplikasi SIMDA Keuangan yang saya gunakan bersifat flexible (fitur mudah disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan).

83 9 Lampiran 4 Daftar SKPD (Sampling) Provinsi Sulawesi Barat No. Nama SKPD Responden 2 3 Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah Sekertariat DPRD Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana Daerah Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Badan Pengembangan SDM Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Daerah Dinas Pariwisata Dinas Perhubungan Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Biro Organisasi dan Tata Laksana Dinas Kelautan dan Perikanan Badan Kepegawaian Daerah Satuan Polisi PP & Pemadam Kebakaran Dinas Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal & PTSP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Badan Kesatuan Bangsa & Politik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Transmigrasi Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi & UKM. Biro Hukum Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah

84 Badan Perencanaan & Pembangunan Daerah Dinas Kepemudaan & Olah Raga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Badan Penghubung Provinsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Biro Humas & Keprotokoleran Dinas Sosial Biro Tata Pemerintahan RSUD Regional Dinas Komunikasi, Informatika & Persandian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Biro Umum dan Perlengkapan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Lingkungan Hidup Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Ketahanan Pangan Inspektorat Daerah Total Responden 43

85 93 Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Konvergen AVE Communality R-Square Redundancy Kualitas Sistem (X) Kualitas Informasi (X2) Perceived Useflness (M) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (Y) Outer Loading Item/ Variabel Kualitas Sistem (X) Kualitas Informasi (X2) Perceived Useflness (M) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (Y) KS KS KS KS KS KS KS KS KI KI KI KI KI KI PU PU PU PU PU PU KPSI KPSI KPSI KPSI KPSI

86 94 Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Konvergen 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada laba, namun rumah sakit mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabel dalam pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Menyediakan informasi yang akurat merupakan hal penting bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Untuk memperoleh keunggulan kompetetif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting cycle adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan suatu kejadian ekonomi dari sebuah organisasi kepada pihak yang berkepentingan. Accounting

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MUH. ARQAM SALAM JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi, semakin kompleks pula masalah-masalah yang akan dihadapi. Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu Judul : Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah dengan Mengadopsi Model DeLone & McLean (Studi Empiris pada Sekretariat Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar) Nama : I Wayan Eka Suputra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi pendidikan, maupun institusi pemerintahan. Perubahan sangat berkaitan dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini teknologi informasi menjadi salah satu faktor pendukung perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Teknologi merupakan alat yang berguna untuk membantu individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang penuh dengan persaingan teknologi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin pesat diiringi dengan berkembangnya sistem informasi berbasis teknologi. Selama ini sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH M. ARIEF RAHMADHANI

SKRIPSI OLEH M. ARIEF RAHMADHANI SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Kantor DPRD Kota Medan) OLEH M. ARIEF RAHMADHANI 150522044

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang harus dimiliki untuk membantu kegiatan operasional suatu organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepuasan pengguna akhir dalam banyak penelitian adalah merupakan variabel yang telah banyak mendapatkan perhatian. Tidak terkecuali pada bidang sistem teknologi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA 3203012184 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Oleh :

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Oleh : SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Oleh : JUFLI ANITA RANTI M. 070522084 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka menghasilkan informasi yang relevan, diantaranya mencatat data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan. perusahaan, maka semakin banyak transaksi yang harus dicatat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan input pada akuntansi yang kemudian diproses dan menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan berupa laporan keuangan.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan ditampilkan landasan teori yang mendukung analisa Sistem Informasi Atma Jaya Yogyakarta (SIATMA) dengan metode Delone McLean. Landasan teori yang ada mencakup teori

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Sistem, Informasi, dan Basis Data Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi 3.1.1. Kinerja Dosen UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (TI) telah menjadi faktor penting dalam keberhasilan organisasi karena peran pentingnya dalam memungkinkan pencapaian tujuan individu dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE DAN MCLEAN PADA PEMERINTAH KOTA BAUBAU

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE DAN MCLEAN PADA PEMERINTAH KOTA BAUBAU SKRIPSI ANALISIS NET BENEFIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE DAN MCLEAN PADA PEMERINTAH KOTA BAUBAU HALAMAN SAMPUL SITTI ARDIYANTI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Pengertian Sistem Informasi Penelitian ini dilakukan terhadap sebuah sistem informasi. Definisi dari sistem informasi sendiri tidak bisa lepas dari dua kata pembangunnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS PADA KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA HOTEL BERBINTANG DI PROVINSI BALI). NI MADE SRI

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya persaingan usaha, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi, dan perkembangan yang luar biasa pada teknologi komputer jelas akan membawa

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Jerry Fith gerald dalam Jogiyanto (2006) juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING

SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini telah banyak memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong manusia untuk dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan daerah diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah dewasa ini dirasakan semakin penting. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sistem informasi berperan besar pada perubahan perilaku organisasi yang berdampak pada perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur memiliki daya tarik wisata yang luar biasa tersebar di 38 Kabupaten/Kota yang ada. Berbagai daya tarik wisata itu tidak lepas dari banyaknya pengunjung.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma suatu organisasi atau perusahaan kini dihadapkan pada perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu sumber daya yang harus dikelola

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi saat ini sangat banyak digunakan di hampir seluruh bidang industri di Indonesia, dikarenakan perkembangan teknologi, perubahan proses bisnis yang dinamis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang keuangan negara yang ditandai dengan terbitnya 3 paket undang-undang yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesesuaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini telah memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan bisnis. Hal ini berdampak pada banyaknya perusahaan yang menerapkan

Lebih terperinci

TESIS. oleh : INDAH TRI MULYANI NIM:

TESIS. oleh : INDAH TRI MULYANI NIM: PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MANFAAT SISTEM BAGI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN PENGGUNA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Penerapan SIMDA di Pemerintah

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi sebagai Variabel Moderasi Nama : Ni Putu Ayu Yuni Kurniawati NIM : 1306305058

Lebih terperinci

Nama : Lilis Sulistyani : C4C005268

Nama : Lilis Sulistyani : C4C005268 PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL ORGANISASI TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNAAN KOMPUTER PERSONAL (PC) (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Jawa Tengah) Nama : Lilis Sulistyani NIM : C4C005268

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI OLEH: ESTER NOVIANA 3203009127 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pemakaian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi peranannya tidak hanya sebagai pengumpulan data, mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Dengan semakin berkembangnya usaha yang telah dijalankan oleh PT. PLN (Persero), sehingga menuntut sistem pengolahan informasi yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING TESIS PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING SUGIARTO No. Mhs. : 125001749/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang teknologi telah berkembang pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sehingga menyebabkan timbulnya rasa keingintahuan yang lebih akan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SISTEM, PERCEIVED USEFULNESS

PENGARUH KUALITAS SISTEM, PERCEIVED USEFULNESS PENGARUH KUALITAS SISTEM, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI (Studi Empiris pada Biro Perjalanan Wisata di Surabaya) OLEH: MICHAEL PARTONO 3203011020

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen Judul : Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi, Kepercayaan, Kemampuan Teknik Personal dan Dukungan Manajemen Terhadap Kinerja Individual Pada Bank Perkreditan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh kepada banyak bidang, utamanya bisnis. Perkembangan sistem teknologi informasi ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan di bidang industri saat ini telah banyak menggunakan teknologi berkembang seperti teknologi sistem informasi berbasis komputer, yang dianggap sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak yang signifikan bagi berbagai bidang kehidupan termasuk kehidupan bisnis perusahaan. Kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi atas Persepsi

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 2, Agustus 2015:

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 2, Agustus 2015: Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 2, Agustus 2015: 138-146 www.jab.fe.uns.ac.id ANALISIS KENDALA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI ADI FIRMAN RAMADHAN adi.firman@live.undip.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah yang biasa disebut dengan UKM, merupakan motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Brata (2003) menyatakan bahwa UKM merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengantar Sekarang ini komputer sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak beralihnya

Lebih terperinci

KESESUAIAN MODEL PELAPORAN KEUANGAN AKRUAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INTERNAL DI PEMERINTAH DAERAH SKRIPSI. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

KESESUAIAN MODEL PELAPORAN KEUANGAN AKRUAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INTERNAL DI PEMERINTAH DAERAH SKRIPSI. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat KESESUAIAN MODEL PELAPORAN KEUANGAN AKRUAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INTERNAL DI PEMERINTAH DAERAH SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI xii Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH MAHASISWA... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi ABSTRAK...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis pada era sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan sebuah organisasi. Pemanfaatan sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SEKARISIDENAN PATI Diajukan Oleh: Ivaratih Azizah 2011-12-147 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci