Nurmila* * Nurmila adalah Pengawas SMA Provinsi Aceh, Indonesia
|
|
- Hartanti Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PADA KELOMPOK MGMPSEKOLAH BINAAN DI KOTA BANDA ACEH Nurmila* * Nurmila adalah Pengawas SMA Provinsi Aceh, Indonesia Abstract The purpose of the study is to know the implementation of academic supervision on the MGMP group of Indonesian language teachers in preparing the KKM according to the standard of assessment and want to know through academic supervision at the school MGMP group can improve the ability of Indonesian language teachers in determining the KKM according to the assessment standard. The study took place in SMA Negeri 1 Banda Aceh, and SMA Negeri 8 Banda Aceh for 1 semester, from January to June The subjects of research were 9 teachers, from SMAN 1 4 people and SMAN 8 5 people. The type of this research is the study of School Action (PTS) with data collection techniques descriptively quantitative by using the instrument of observation and interview. PTS is implemented in two cycles, each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. From the results of research conducted indicate that the increase in both the process of guidance and teacher guidance in preparing the KKM according to the standard assessment based on permendiknas number 20 tahun2007. From the results of initial reflection it turns out that teachers have not been able to arrange the KKM according to the procedure of preparation. After being given an action the ability of teachers to compile KKM got 67 (enough) in cycle I and increased to 91 (Very Good) in cycle II. Furthermore, it can be concluded that the implementation of supervision through academic supervision at school MGMP group can improve the ability of Indonesian teachers in Setting Minimal Exhaustion Criteria in accordance with Standard Assessment at Schools in Banda Aceh City. Keywords: KKM, academic supervision, MGMP Abstrak Tujuan penelitian adalah Ingin mengetahui pelaksanaan supervisi akademik pada kelopmpok MGMP sekolah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menyusun KKM sesuai standar penilaian dan ingin mengetahui melalui supervisi akademik pada kelompok MGMP sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menetapkan KKM sesuai standar penilaian. Penelitian mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Banda Aceh, dan SMA Negeri 8 Banda Aceh selama 1 semester, dari bulan Januari sampai Juni Subjek penelitiannya pada 9 orang guru, dari SMAN 1 4 orang dan SMAN 8 5 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan teknik pengumpulan data secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan instrumen observasi dan wawancara. PTS ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan baik dalam proses pembimbingan maupun hasil pembimbingan guru dalam menyusun KKM sesuai standar penilaian berdasarkan permendiknas nomor 20 tahun2007. Dari hasil refleksi awal ternyata guru belum mampu menyusun KKM sesuai prosedur penyusunannya. Setelah diberikan tindakan kemampuan guru menyusun KKM mendapat nilai 67 (cukup) pada siklus I dan meningkat menjadi 91(Amat Baik)pada siklus II. Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembimbingan melalui supervisi akademik pada kelompok MGMP sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru bahasa Indonesia dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal Sesuai Standar Penilaian pada Sekolah Binaan di Kota Banda Aceh. Kata kunci: KKM, supervisi akademik, MGMP Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
2 PENDAHULUAN Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatf, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan guru sebagai tenaga pendidik yang berkualitas yang memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan tugasnya. Guru merupakan salah satu komponen yang penting dalam pelaksanaan pendidikan dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Untuk melaksanakan tugas utamanya menjadi lebih terarah, guru harus memiliki keterampilam dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang baik. Berdasarkan KTSP 2006 ada beberapa administrasi perencanaan pembelajaran yang harus disiapkan seorang guru, antara laian: (1) kaleder pendidikan, (2) rincian minggu efektif; (3) program tahunan; (4) program semester; (5) silabus; (6) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM); (7) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (8) dan lain -lain. Perangkat pembelajaran tersebut harus disiapkan oleh seorang guru pada setiap awal tahun pembelajaran, karena perangkat tersebut juga sebagai bagian dari dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan. Namun, dari semua perangkat pembelajaran yang harus disiapkan, penetapan KKM yang jarang sekali dirancang oleh guru. Guru merasa kurang penting untuk menetapkan KKM tersebut. Pada hal Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus dilakukan pada setiap awal tahun pembelajaran, karena merupakan acuan kriteria dalam penilaian. KKM sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. KKM juga sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran, karena setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator sudah ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, menyebutkan bahwa; Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik; Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam rnenentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran yang ditetapkan pada setiap awal tahun, karena KKM yang akan dicpai untuk setiap mata pelajaran harus di sosialisasikan sebelum mulai proses belajar mengajar. KKM harus disosialisasikan pada awal tahun kepada siswa, orang tua siswa atau masyarakat, dan semua warga sekolah. Penyusunannya bisa dilaksanakan secara pribadi, atau lebih baik jika disusun secara berkelompok oleh masing-masing kelompok MGMP, supaya tidak terjadi perbedaan pada tingkat kelas yang sama, karena pada tingkat kelas yang sama kadang-kadang KKM yang ditentukan guru ada yang berbeda. Kenyataan yang terjadi dari hasil supervisi akademik, selama ini guru menetapkan KKM tidak berdasarkan analisis dan tidak memperhatikan prinsip serta langkah-langkah penetapannya. Guru dalam menetapkan KKM hanya dengan menebak-nebak saja, yang penting untuk setiap tahun dan setiap tingkatan kelas KKM-nya harus meningkat, tanpa memperhatikan prinsipprinsip penentuan KKM. Bahkan ditemukan ada guru yang mengajar pada tingkat kelas yang sama tetapi KKM-nya berbeda. Oleh karena itu, Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
3 sebagai pengawas akademik mata pelajaran bahasa Indonesia merasa berkewajiban untuk membantu, membimbing dan mengajarkan guru dalam menyusun KKM sesuai dengan kriteria penyusunan yang tepat. Dari 40 orang binaan yang dapat disupervisi pada semester ganji tahun 2013/ 2014 berjumlah 28 orang, hanya 18% (5 orang) guru bahasa Indonesia yang menetapkan KKM dengan cara menganalisis keriteria penetapan KKM, tetapi belum tepat. 18% (5 orang) guru manentukan KKM tahun pembelajaran baru dengan memindahkan KKM tahun sebelumnya. Sedangkan yang lainnya berjumlah 64% (18 orang) menetapkan KKM hanya dengan menebak-nebak saja dan disepakati bersama dalam kelompok MGMP dan berpedoman kepada tingkat kelas dan tahun sebelumnya tanpa melalui analisis dan prosedur penetapannya. Berdasarkan kenyataan tersebut pengawas peneliti merasa optimis peningkatan kemampuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal sesuai standar penilaian dapat dilakukan melalui supervisi akademik pada MGMP sekolah binaan di kota Banda Aceh. Bertolak dari latar belakang tersebut maka ada dua masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian yaitu, pertama, Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik pada kelopmpok MGMP sekolah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menyusun KKM sesuai standar penilaian pada sekolah binaan di kota Banda Aceh.? kedua. apakah melalui supervisi akademik pada kelompok MGMP sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru bahasa Indonesia dalam menetapkan KKM sesuai standar penilaian pada sekolah binaan di kota Banda Aceh. Memperhatikan permasalahan tersebut maka diharapkan pada akhir penelitian dapat mengetahui pelaksanaan supervisi akademik pada kelopmpok MGMP sekolah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menyusun KKM sesuai standar penilaian. Kemudian juga dapat mengetahui bahwa melalui supervisi akademik pada kelompok MGMP sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menetapkan KKM sesuai standar penilaian pada sekolah binaan di kota Banda Aceh. KAJIAN TEORI Kemampuan Guru Berdasarkan peraturan Mentri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan standar kompetensi guru, kompetensi kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Kemampuan guru sesuai dengan kompetensinya merupakan faktor pertama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Guru yang memiliki kemampuan tinggi akan bersikap kreatif dan inovatif selalu berusaha untuk mencari menerapkan berbagai penemuan baru yang dianggap lebih baik untuk pembelajaran siswa. Suatu asumsi bahwa peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dapat dicapai melalui peningkatan mutu sumber daya manusia (guru dan tenaga kependidikan lainnya), walaupun diakui bahwa komponenkomponen lain turut memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pembelajaran. Dalam aspek perencanaan misalnya, guru dituntut untuk mampu mendesain perencanaan pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan karakteristik siswa, seperti kemampuan menyusun silabus, kemampuan menganalisis KKM, kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran, kemampuan menyusun dan menyajikan materi atau pengalaman belajar siswa, kemampuan untuk merancang desian pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, kemampuan menentukan dan memanfaatkan media dan sumber belajar, serta kemampuan menentukan alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
4 Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus) yang merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. KKM menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik. Mekanisme Penetapan KKM. Penetapan KKM perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan berikut : (1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui Profesional judgement, mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan; (2) Penetapan nilai KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi; (3) KKM setiap Kompetensi Dasar ( KD ) merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam KD tersebut; (4) KKM setiap Standar Kompetensi ( SK ) merupakan rata-rata KKM-KD yang terdapat dalam SK tersebut; (5) KKM mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran; (6) Indikator merupakan acuan/ rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian ( UH ), Ulangan Tengah Semester ( UTS ) maupun Ulangan Akhir Semester ( UAS ). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan; (7). Pada setiap indikator atau KD dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal. Penetapan KKM dapat dilaksakana melalui langkah-langkah: (a) Guru atau MGMP menetapkan KKM mata Pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan cara menetapkan KKM indikator, rata-rata KKM indikator menjadi KKM KD, rata-rata KKM KD menjadi KKM SK, dan ratarata KKM SK menjadi KKM mata pelajaran. (b) Hasil penetapan KKM mata pelajaran yang sudah ditetapkan disahkan oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian; (c) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan; (d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua / wali peserta didik. KKM berfungsi: (a) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. (b) Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. (c) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. (d) Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. (e) Merupakan kontrak pedagodik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. (f) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampui KKM yang ditetapkan. Penetuan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) KKM pada setiap indikator pada KD, SK dari mata pelajaran ditetapkan melalui analisis Kompleksitas, Daya Dukung, dan Intake. Hal itu dapat dilakukan dengan 2 cara: (1) Denga n memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan: (a) Kompleksitas: tinggi poinnya = 1, Sedang = 2, Rendah = 3. (b) Daya dukung: tinggi = 3, Sedang = 2, Rendah = 1. (c) Intake siswa: tinggi = 3, sedang = 2, rendah = 1. Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
5 rendah, daya Dukung tinggi dan intake siswa sedang maka KKM menjadi : ( ) x 100 = Cara ke (2) Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria: (a) Kompleksitas : tinggi = 50-64,sedang = 65-80, rendah = ; (b) daya dukung: tinggi = , sedang = 65-80, rendah = 50-64; (c) Intake siswa : tinggi = , sedang = 65-80, rendah = Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas sedang, daya dukung tinggi dan intake sedang KKM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang kita tentukan. Standar Penilaian Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah berupa ulangan dan ujian yang dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Ulangan terdiri dari: Ulangan yang dilakukan oleh pendidik berupa ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas yaitu ulangan yang dilakukan pada akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket yang meliputi seluruh indikator dari seluruh KD pada semester semester genap. Sedangkan ujian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik terdiri dari 2 jenis: (1) Ujian Sekolah/ Madrasah: ujian yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. (2) Ujian Nasional: kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Supervisi Akademik Supervisi akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pelatihan profesional guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/ 2008). Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui tatap muka atau non tatap muka. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu (a) Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis; (b) Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan; (c) Supervisi akademik harus demokratis, yaitu arif dan kooperatif; (d) Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan; (e) Supervisi akademik harus komprehensif, yaitu harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik; (f) Supervisi akademik harus konstruktif, yaitu bukanlah sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan guru tetapi untuk mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru; (g) Supervisi akademik harus obyektif. Metode- metode dan supervisi akademik ada dua macam, yaitu: (1) Teknik supervisi individual, dapat dilaksanakan melalui kegiatan: (a) k unjungan kelas: (b) Observasi kelas; (c) Pertemuan individual; (d) Kunjungan antarkelas; dan (e) Menilai diri sendiri. (2) Teknik supervisi kelompok, Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok, yaitu: (a) Kepanitiaan-kepanitiaan; (b) Kerja kelompok; (c) Laboratorium kurikulum; (d) Baca terpimpin; (e) Demonstrasi pembelajaran; (f) Darmawisata; (g) Kuliah/studi; (h) Diskusi panel; (i) Perpustakaan jabatan; (j) Organisasi profesional; (k) Buletin supervisi; (l) Pertemuan guru; (m) Lokakarya atau konferensi kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Wadah pembinaan guru Mata Pelajaran di SMA adalah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). MGMP adalah organisasi non struktural yang keberadaannya dibentuk berdasarkan pedoman Dirjen Dikdasmen yang beredar sejak tahun Wadah kegiatan guru ini pada dasarnya bertujuan menanggapi perkembangan iptek yang menuntut penyesuaian dan pengembangan profesional guru.melalui wadah ini para guru berkomunikasi, berkonsultasi, dan saling berbagi informasi serta pengalaman. Melalui wadah MGMP ini guru dapat mengembang dan meningkatkan kompetesinya, baik kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan kompetensi profesionalnya. Melalui forum MGMP ini diharapkan semua permasalahan yang dihadapi guru terutama permasalahan pembelajaran di Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
6 sekolah dapat dipecahkan, baik dalam merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaia pembelajaran. METODE Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia pada sekolah binaan berjumlah 40 orang yang berasal dari 17 sekolah. Karena guru binaan dan jumlah sekolah yang cukup banyak dengan lokasi berjauhan maka peneliti mengambil sampel sebanyak 22%, yaitu 9 orang guru saja yang berasal dari 2 sekolah, yaitu SMAN 1 Banda Aceh berjumlah 4 dan SMAN 8 Banda Aceh berjumlah 5 orang dan kedua sekolah itu menjadi lokasi penelitian. Sedangkan waktu Penelitian dilakukan pada semester genap Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 selama enam bulan, dari bulan Januari sampai dengan Juni mulai dari tahap persiapan sampai dengan pelaporan. Indikator penelitian ini adalah hasil Pelaksanaan bimbingan dan pelatihan guru yang meliputi: (a) 75 % guru mampu menetapkan KKM sesuai dengan kriteria petetapan yang sesuai; (b) 75 % guru memperoleh nilai baik dan amat baik dalam menyusun KKM. Apabila kurang dari 75 % guru tidak memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, berarti tindakan dianggap belum berhasil. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dan dilaksanakan pada siklus berikutnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan disajikan tiga jenis data, yaitu hasil refleksi awal, hasil siklus 1, dan hasil siklus II. Data hasil refleksi awal adalah yang berkenaan dengan hasil observasi terhadap ketersediaan dan ketepatan penentuan KKM dari guru sebelum dilaksanakan tindakan. Dengan data hasil refleksi ini lebih lanjut dijadikan dasar pemikiran perlunya dilaksanakan penelitian dengan tujuan untuk perbaikan terutama dalam penetapan KKM sebagai dasar untuk pelaksanaan penilaian pembelajaran. Setelah diperoleh data awal peneliti melaksanakan tindakan pada siklus I, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus I, tahap perencanaan peneliti melapor dan meminta izin kepada kepala sekolah, menyepakati jadwal pertemuan dengan guru, dan menyiapkan halhal yang diperlukan untuk penelitian seperti instrumen observasi, wawancara, daftar hadir, dll. Kemudian pada tahap pelaksanaan peneliti menyajikan materi bimbingan dan membentuk kelompok berdiskusi untuk menyusun KKM kemudian masing-masing kelompok melaporkan hasilnya dan kelompok lain menanggapi dan memberi masukan dan peneliti memberi nilai terhadap hasil kerja penyusunan KKM. Hasil yang diperoleh pada siklus I peneliti mengambil kesimpulan untuk melanjutkan tindakan pada siklus II yang juga melalui empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan siklus II juga seprti pada siklus I. Yang membedakan dengan siklus I hanya pada tahap pelaksanaan, pengawas peneliti menyampaikan materi pembimbingan seperti pada siklus I. Namun, lebih memfokuskan pada penjelasan aspek-aspek yang belum dipahami guru dalam menetapkan KKM dan lebih menitik beratkan pada aspek pembimbingan secara individu. Adapun hasil penyusunan KKM sesuai standar penilaian yang diperoleh baik pada siklus I maupun siklus II sebagai berikut: Sekolah Siklus 1 Siklus II Nama Guru Nilai Ktg Nilai Kt g Dra. Idayati Guru 64 C 87 A SMAN 1 Isniarti, S.Pd Guru 75 B 89 A SMAN 1 Hafnidar, S.Pd Guru 42 K 85 B SMAN 1 Ira Mayana, Guru 57 C 93 A S.Pd SMAN 1 Dra. Cut Ainal Guru 84 B 95 A Mardhiah, SMAN 8 M.Pd Rosmawar Guru 66 C 100 A Usman SMAN 8 Dra. Cut Guru 59 C 91 A Zubaidah SMAN 8 Nurbaiti, S.Pd Guru 89 A 100 A SMAN 8 Khatijah, S.Pd Guru 66 C 87 A SMAN 8 Jumlah Skor Rata-Rata Keseluruhan 67 C 92 A Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas kemampuan guru dalam menyusun KKM sesuai standar penilaian pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum diberikan tindakan. Namun, peningkatannya belum sesuai yang ditargetkan. Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
7 Jika dirata-ratakan nilai yang dimiliki oleh guru baru 67 dengan kategori Cukup. Namun setelah diberi tindakan pada siklus II ternyata hasilnya mengalami peningkatan. Hanya satu orang guru mendapat nilai 85 dengan kategori baik, sedangkan delapan orang guru yang lain mendapat nilai masing-masing 87, 89, 93, 95, 100, 91, 100, dan 87 (Amat Baik). Setelah dirata-ratakan menjadi 92 (Amat Baik). Dengan demikian pada siklus II ini telah terjadi peningkatan yang signifikan dan tidak perlu lagi diberikan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan kolaborator terhadap pengawas peneliti dalam menyampaikan materi pembelajaran dan pembimbingan guru pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada kekurangan dalam penyampaian materi tersebut dan mendapat nilai 72 dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 88 dengan kategori amat baik. Tingkat keaktifan kerja guru pada siklus I berdasarkan hasil observasi peneliti dan kolaborasor masih kurang, sedangkan pada siklus II keaktifan guru baik dalam mengikuti pembimbingan maupun dalam bekerja menyelesaikan tugas penyusunan KKM sudah meningkat, semua guru siap menyusun KKM sesuai dengan kriteria penetapan yang benar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data hasil tindakan pada siklus I dan siklus II serta analisis data, dapat disimpulkan bahwa setelah diberi layanan pembimbingan pada siklus I melalui supervisi akademik dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan pada kelompok MGMP sekolah mata pelajaran bahasa Indonesia dan dengan diskusi kelompok tingkat kelas masing-masing, kemampuan pemahaman guru tentang hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 67 dengan kategori cukup. Namun perubahannya belum signifikan, karena nilainya belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 75. Sedangkan pada siklus II setelah proses pembimbingan dan pelatihan seperti pada silkus I, kemuadian diberikan tugas secara individu memperoleh hasil rata sebesar 92 (Amat Baik). Maka disimpulkan bahwa melalui kegiatan supervisi akademik pada kelompok MGMP sekolah dengan diberikan tugas individu dapat meningkatkan kemampuan pemahaman guru dalam menyusun KKM berdasarkan standar penilaian sesuai dengan prosedur penyusunan yang benar. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarankan kepada para guru supaya dapat menetapkan KKM dengan memperhatikan mekanisme, yaitu prinsip dan langkah-langkah penetapannya. Kemudian juga kepada pengawas sekolah supaya dapat meningkatkan kinerjanya sebagai supervisor terutama dalam memberikan bimbingan, bantuan dan pelatihan kepada guru baik dalam proses penentuan KKM maupun dalam menyiapkan administrasi perencanaan pembelajaran lainnya dengan menerapkan teknik inovatif lainnya semoga semua guru binaan dapat memiliki kelengkapan administrasi perencanaan pembelajaran dan dapat diterapkan dalam peoses pembelajaran di sekolah DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara BSNP. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indinesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Jakarta: 2007 BSNP. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian. Jakarta: 2007 Boediono, Pembinaan Profesi Guru dan Psikologi Pembinaan Personalia, Jakarta ; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas, Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Jakarta, Dirjen Mandikdasmen Direktorat tenaga kependidikan Dirjen peningkatan mutu Pendidik dan tenaga kependidikan Departemen pendidikan nasional Metode Dan Teknik Supervisi Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
8 Glickman, C.D Supervision of Instruction. Boston: Allyn And Bacon Inc. Direktorat jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, Direktorat jenderal pendidikan tinggi Kementerian pendidikan nasional Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG Dan MGMP. Jakarta: Kemdikbud Sujana, Nana dkk Buku Kerja Pengawas Sekolah. Cetakan II. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan PSDM dan PMP Kementrian Pendidikan nasional. Sudibyo, Bambang Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol. 03, No. 10 Juli
10 Media Bina Ilmiah ISSN No
10 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI WORKSHOP DI SD NEGERI 31 AMPENAN Oleh: Sri Banun Kepala SD Negeri 31 Ampenan
Lebih terperinciKegiatan Workshop Dengan Metode Kolaboratif Dan Konsultatif Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menetapkan KKM (Sasmito Pribadi)
KEGIATAN WORKSHOP DENGAN METODE KOLABORATIF DAN KONSULTATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KKM Sasmito Pribadi Kepala Sekolah SMA N 1 Tegalombo Kenyataan di lapangan guru dalam
Lebih terperinciHARLINA .
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKN PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SMAN 2 PAYAKUMBUH HARLINA Email. harlina8765@gmail.com Abstract
Lebih terperinciRiwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 6 SMA NEGERI 5 PEKANBARU Riwa Giyantra *) Armis,
Lebih terperinciBAB II KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MADRASAH
BAB II KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MADRASAH A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL Dwi Astarini Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Jl. Benteng Pancasila
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN Harisman SMP Negeri 2 Ranah Batahan Email: harisman@gmail.com ABSTRACT Based on
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS RPP TEMATIK MELALUI SUPERVISI AKADEMIK GURU KELAS SMPLB/C PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
JRR Tahun 2, No. 2, Desember 214 6979 PENINGKATAN KUALITAS RPP TEMATIK MELALUI SUPERVISI AKADEMIK GURU KELAS SMPLB/C PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 21/214 Oleh: Abdullah Abdullahsiraj96@yahoo.co.id
Lebih terperinciOleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII.3 SMP NEGERI 11 PEKANBARU Oleh: Mutiara Rizky
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENILIAN KINERJA MELALUI KEGIATAN KERJA KELOMPOK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BANYUWANGI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENILIAN KINERJA MELALUI KEGIATAN KERJA KELOMPOK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BANYUWANGI Rini Hastuti Pengawas TK/SD pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN Fitri Handayani 1, Wince Hendri 2, Darwianis 3 Program
Lebih terperinci64 Media Bina Ilmiah ISSN No
64 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA NEGERI 3 MATARAM DALAM MENGANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI BIMBINGAN INDIVIDU Oleh: H. Muhammad Jauhari Kepala
Lebih terperinciKeywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurul Hidayati¹, Suripto²,
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI BIMBINGAN TEKNIK KERJA KELOMPOK
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI BIMBINGAN TEKNIK KERJA KELOMPOK Penjelasan Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan Abstrak. Penelitian
Lebih terperinciFatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani
Lebih terperinciNur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan
PENGGUNAAN SUPERVISI INDIVIDUAL PENDEKATAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan
Lebih terperinciJournal of Elementary Education
JEE 3 (1) (2014) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GAYA MAGNET MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS
Lebih terperinciPendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1
Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1 Pendahuluan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPenetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan telah bergulir dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
Lebih terperinciISSN No Media Bina Ilmiah 55
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 55 UPGRADING EFFORTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL TEACHERS IN ANALYZING KKM (COMPLETENESS MINIMAL CRITERIA) THROUGH WORKSHOPS AND STRUCTURED ASSIGNMENT PATRONAGE IN MATARAM
Lebih terperinciKeywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Erin Megasusilowati 1, Triyono 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP
Lebih terperinci(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN
Prosiding SENASGABUD http://research-report.umm.ac.id/index.php/senasgabud (Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman 95-106 E-ISSN 2599-8406 MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN Nur Hadiyanta MAN Popongan Kabupaten Klaten email: hadiyantonur94@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN Mira Maryulis 1, Erman Har 1, Edrizon 1. 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA JEN PATRIS A 441 09 043 JURNAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU Tika Febrina, Zulkarnain, Zuhri D. Email: tika.febrina16@yahoo.com, stoper65@yahoo.com,
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciZulpan 1) 1. SMK N 1 Gunung Tuleh Keywords: learning ability of teachers, panel discussions, the Council Subject teachers.
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI DISKUSI PANEL PADA KELOMPOK MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DI SMK N 1 GUNUNG TULEH Zulpan 1) 1 SMK N 1 Gunung Tuleh
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning
Lebih terperinciMurniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA TERPADU (BIOLOGI) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs PPTI TAMO Murniati 1,sainab 2 1 Biologi Madrasah Aliyah
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciOleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) 2 SMK NEGERI 2 PEKANBARU
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI Amelia Nurkhayati ), Suharno 2), Amir 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG
PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG Rezy Marsellina Jurusan Administrasi Pendidikan FIP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU Winda Angela 1, Zariul Antosa 2, Lazim N 3 ABSTRACK The purpose
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING DI SDN 02 AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: WILYA
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG Afdanis ¹, Yusrizal ¹, Yulfia Nora ¹ Program studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciTri Hartanti UPTD Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan
PENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI GURU KELAS DI GUGUS IX DHANDHANGGULA UPTD DIKPORA JEBRES SURAKARTA MELALUI SUPERVISI KELOMPOK Tri Hartanti UPTD Dinas Dikpora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG Sri Yuliati, Sri Hartini Universitas Slamet Riyadi Jl Sumpah Pemuda No.18 Kadipiro, Surakarta
Lebih terperinciSuharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH
Suharyanto-Peningkatan Kompetensi Guru TK 17 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU TK DALAM MENYUSUN RENCANA KEGIATAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI TK DHARMA WANITA KECAMATAN TEMBARAK TAHUN 2015 Suharyanto
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SDN 09 SUNGAI LIMAU Yuliarni SDN 09 SUNGAI LIMAU Email: yuliarni09@gmail.com
Lebih terperinciRosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak
Jurnal Biologi Edukasi Edisi 12, Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal 28-33 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI-IPA2 PADA
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG OLEH NIKO SEPTIADI NPM 1110013411169
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN Rosmiati 1, Muhammad Sahnan 1, Yulfia Nora 1 1 Program Studi
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair
PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciMaya Anggraini 1, Putri Yuanita 2, Atma Murni 3 No.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 3 SMP NEGERI 8 PEKANBARU Maya Anggraini 1, Putri
Lebih terperinciSamsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur
125 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE ALTERNATIF KOOPERATIF SKRIP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SDN 025 DUMAI TIMUR samsuar025@yahoo.co.id SDN 001 Bintan Kecamatan
Lebih terperinciSUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP SD Negeri Kaliwadas 01 Adiwerna
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR Suryantini UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Surakarta Suryantini1958@gmail.com ABSTRACT The research is aimed
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD
PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Ika Yuliastuti 1, Suhartono. 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciRahmawati et al., Metode Problem Solving...
Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING
PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE
PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE MELALUI MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Novi Nirmala Ismayayanti 1,
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau
EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau Email: yazman@gmail.com Abstract Based on the observations
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN Wegga Maulina 1, Nurharmi 2, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG
PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG Zakariya Firasyan Syah 1, Suripto 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD
Lebih terperinciKata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 44 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (Jurnal Skripsi) Oleh Sari Puspa Dewi Dr. H. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina H., M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PERIODIK DI SMK MUHAMADIYAH 1 BERBEK NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PERIODIK DI SMK MUHAMADIYAH 1 BERBEK NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Zainal Aqib Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah
Lebih terperinciPeningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw
Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw 188 Nurdin SMA Negeri 3 Majene nurdin.chem@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian Tidakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN Monika Yulia Putri 1, Syofiani 1, Elfa Arifin 1 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair
PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciOleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur
Lebih terperinciPENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL COURSE REVIEW HOREY MEDIA AUDIO VISUAL Triyana Novia Sari, Fitria
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH Oleh I Made Satria Budi NIM 0816011176 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN
Lebih terperinciPenetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal PENGERTIAN Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
Lebih terperinciMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Endah Yanuarti SMK Muhammadiyah Tepus e-mail: endahyanuarti22@yahoo.co.id Abstrak Penelitian Tindakan Sekolah ini merupakan
Lebih terperinciOleh: IMA NUR FITRIANA A
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun
Lebih terperinciYunisra .
PENINGKATAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI PENDIDIKAN MELALUI KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH (KKKS) BERBASIS PENDAMPINGAN DI SEKOLAH BINAAN Yunisra Email. Yunisra876@gmail.com
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO
STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2016/2017 Khusnul Khotimah
Lebih terperinciYuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN JATISARI 01 JEMBER ( The Application Of Quantum Learning
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU Utari Ramadhanty 1, Armis 2, Sehatta Saragih 3 utari.ramadhanty@gmail.com,
Lebih terperinciWarjito Pengawas Sekolah SMP Kabupaten Sragen
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 MELALUI SUPERMIK PINTER DI SMP BINAAN KABUPATEN SRAGEN Warjito Pengawas Sekolah SMP Kabupaten
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG Saras Putri Utami
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU
71 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU maidadeli@yahoo.co.id SMP Negeri 13 Pekanbaru,
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1
Penerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1 PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI BERKOMUNIKASI BAHASA INGGRIS KELAS
Lebih terperinci