PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG D P P K B RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA RENSTRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG D P P K B RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA RENSTRA"

Transkripsi

1 D P P K B RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN RENSTRA

2 1.1 KONDISI UMUM konteks BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Kependudukan di Indonesia selama ini telah diletakkan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencakup pembangunan manusia sebagai subyek (human capital) dan obyek (human resources) pembangunan yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (life cycle approach). Secara garis besar Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting,yaitu: Pertama berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara lain jumlah,struktur dan komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta persebaran penduduk; Kedua Berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan angka kematian, tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan; Ketiga adalah mobilitas penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran penduduk antarwilayah, baik antar pulau maupun antara perkotaan dan perdesaan; Keempat adalah data dan informasi penduduk; Kelima adalah penyerasian kebijakan kependudukan. Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang. Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangkamenurunkan angka fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai dengan menurunnya angka kelahiran dankematian, dan disertai peningkatan angka harapan hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk, yakni menurunnya proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti dengan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan meningkatnya proporsi penduduk usia tua (65 tahun ke atas) secara perlahan. Selanjutnya kondisi tersebut menyebabkan angka ketergantungan menurun yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ini merupakan jendela peluang (Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi atau jendela peluang tersebut diperkirakan akan terjadi hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek, yaitu sekitar 5 tahun dari tahun (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2005), dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan. Oleh sebab itu melalui Pembangunan R E N S T R A 1

3 Kependudukan dan KB (Pembangunan KKB), Indonesia khususnya di Kabupaten Soppeng harus benar-benar dapat memanfaatkan-nya. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila: 1) kualitas sumber daya manusia ditingkatkan sehingga mempunyai kompetensi dan daya saing tinggi; 2) tersedia kesempatan kerja produktif, agar memungkinkan penduduk usia kerja yang jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga; 3) tabungan tersebut selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk menciptakan kesempatan kerja produktif; dan 4) pemberdayaan perempuan melalui kelompok UPPKS harus ditingkatkan untuk mendorong mereka memasuki pasar kerja sehingga dapat menambah tabungan keluarga. Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana (KB) khususnya di Kabupaten Soppeng telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan penduduk secara signifikan. Bervariasinya angka pemakaian kontrasepsi. Prevalensi pemakaian kontrasepsi ( Contraceptive Prevalenc, rate/ (CPR) masih rendah dan bervariasi antar kecamatan, status ekonomi, tingkat pendidikan, dan desa- kota. dan 2015, CPR tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti, yaitu masing-masing dari 76 persen(cara modern) menurut data laporan pengendalian lapangan. Masih tinggi dan bervariasinya unmet need. pasangan usia subur yang ingin menunda punya anak atau tidak menginginkan anak lagi tapi tidak ber-kb (unmet need) yaitu sekitar 16,03 persen pada tahun 2015 Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran remaja dan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran remaja dan PUS tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman. Hal ini dapat dicermati dari hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2007, memperlihatkan bahwa 2 persen wanita dan 8 persen pria mengatakan setuju apabila pria melakukan hubungan seksual pranikah. Hanya 1 persen wanita dan 5 persen pria yang setuju apabila wanita melakukan hubungan seks pra-nikah. Masih rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja. R E N S T R A 2

4 Berdasarkan data dari Bidang KB dan KS, persentase keluarga yang memiliki anak balita yang aktif melakukan pembinaan tumbuh-kembang anak melalui kegiatan kelompok BKB cenderung menurun, yaitu dari 96,95 persen pada tahun 2013, menjadi sekitar 84,48 persen pada tahun 2014, namun pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 96,28 persen. Belum optimalnya pemanfaatan kelompok-kelompok kegiatan untuk peningkatan, pembinaan, dan kemandirian peserta KB. Menurut teori kependudukan, pada saat CPR telah mencapai di atas 50 persen, sangat sulit untuk meningkatkan peserta KB oleh karena sisa PUS pada umumnya adalah kelompok kelompok sulit (hard core) yang memerlukan terobosan-terobosan baru untuk mengajak mereka ber-kb. Salah satu upaya inovatif yang dipergunakan untuk mengajak mereka ber- KB adalah melalui pembentukan kelompok-kelompok kegiatan (poktan) yang ada, salah satunya adalah UPPKS. di samping itu, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Pra-sejahtera dan Sejahtera I maka upaya peningkatan pendapatan keluarga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kesertaan ber KB nya. Namun sampai dengan saat ini poktan tersebut belum optimal dalam meningkatkan dan membina kesertaan ber- KB serta meningkatkan kemandiriannya. Apabila ketidakserasian kebijakan pemerintah dalam pembangunan lainnya dengan kebijakan pemerintah dalam bidang kependudukan maka peluang untuk mewujudkan kondisi penduduk seimbang akan hilang sehingga upaya dalam memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan pada tahun juga akan tertunda. Paradigma arah pembangunan nasional saat ini yang belum menempatkan bidang kependudukan sebagai platform pembangunan utama akan menjadi ancaman dalam pembangunan SDM yang berdaya saing di masa yang akan datang. Rencana strategis (renstra) dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan satuan kerja yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja setiap tahunnya serta penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Penyusunan Anggaran berdasar Kinerja tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk setiap tahunnya guna mendukung operasional kegiatan yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan visi dan misi. Dalam penyusunan Rencana Strategi ini melalui beberapa tahapan kegiatan mulai dari pembentukan Tim Penyusuan Renstra, kemudian pengolahan data dan informasi sampai penyusunan rancangan awal rencana strategi kemudian dilakukan Forum SKPD Rnstra R E N S T R A 3

5 dengan menghadirkan para stakeholder pelayanan SKPD yang akan memberikan masukan demi kesempurnaan renstra yang sementara disusun. Rencana strategis (Renstra) disusun berdasarkan Arah, Kebijakan dan programprogram kerja daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun dan Renstra ini memiliki keterkaitan dengan Renja SKPD, RKA/DPA SKPD. Gambar 1.1 Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan lainnya RPJP Nasional Dipedomani RPJM Nasional Dijabarkan RKP Nasional Di ac u H a t S e r RPJP Daerah Dipedomani RPJM Daerah Dijabarkan RKP Daerah D i a c Renstra SKPD Dipedomani Renja SKPD 1.2 LANDASAN HUKUM Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaKabupaten Soppeng Tahun ini disusun atas dasar landasan idiil Pancasila dan landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional khususnya di Kabupaten Soppeng, yaitu : Dasar hukum yang mendasari penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Soppeng Tahun adalah : 1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah R E N S T R A 4

6 3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi/Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminaif Terhadap Wanita (CEDAW); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan danpembangunan Keluarga Sejahtera 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme; 7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM); 8. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 10. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota; 12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Startegis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD); 14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 251); 15. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Soppeng; R E N S T R A 5

7 17. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun ; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun ; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun ; 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng adalah untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Soppeng, dan sekaligus menjadi acuan / pedoman dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja DPPKB selama kurun waktu 5 (lima) tahun terhitung tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, yang berpedoman pada sasaran sebagaimana yang diamanatkan oleh RPJMD Tujuan umum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng tahun ini adalah untuk memberikan kejelasan arah dan sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga berencana di Kabupaten Soppeng yang selanjutnya dijadikan acuan bagi seluruh pihak yang akan melakukan pembangunan keluarga berencana di wilayah Kabupaten Soppeng dalam upaya mendukung Visi Kabupaten Soppeng yaitu Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik Adapun tujuan khusus disusunnya Renstra ini adalah : 1. Menjadikan Renstra sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng ; 2. Mengembangkan dan meningkatkan sinergitas antar bidang lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam rangka fasilitasi R E N S T R A 6

8 pembangunan bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengendalian penduduk; 3. Memudahkan para stakeholder dan instansi terkait melakukan langkah-langkah adaptatif terhadap lingkungan strategis yang selalu berubah; 4. Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi di antara stakeholder dalam proses perencanaan pembangunan bidang pemberdayaan perempuan, keluarga berencana, dan perlindungan anak Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dokumen Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang yakni menguraikan secara ringkas pengertian dan fungsi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan dan keterkaitannya RPJMD, Renstra BKKBN dan Renja DPPKB. Landasan hukum yakni memuat penjelasan tentang berbagai instrumen peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi dan kewenangan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Maksud dan tujuan yakni menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan sistematika penulisan menguraikan tentang pokok bahasan dalam penulisan Renstra. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Berisi uraian tentang tugas pokok, fungsi dan Stuktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng, Sumberdaya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan Kinerja Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berisi uraian ringkas tentang permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, telaah R E N S T R A 7

9 visi, misi dan program gubernur, telaah Renstra BKKBN sebagai dasar menentukan isu-isu strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Berisi uraian ringkas tentang Visi dan Misi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, memuat pola mengenai tujuan serta sasaran jangka menengah SKPD, strategi dan kebijakan dalam rangka pembangunan Keluarga Berencana Tahun BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN, dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode lima tahun dan tahunan. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berisi tentang indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Lima Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun BAB VII PENUTUP Berisi tentang uraian pentingnya pelaksanaan dan konsistensi Renstra dalam implementasinya R E N S T R A 8

10 2.1. SUSUNAN ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Pada Umumnya Susunan Organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnyasusunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng,ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati No. 62 tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi,Tugas dan Fungsi serta Tata KerjaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng. SusunanOrganisasi padadinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan: 1. Seksi Advokasi dan Pergerakan 2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB 3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga d. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga: 1. Seksi Jaminan Ber-KB 2. Seksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB 3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga e. Kelompok Jabatan Fungsional f. Unit Pelaksana Teknis Tugas Pokok dan Fungsi : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. R E N S T R A 9

11 Sedangkan Fungsinya adalah : a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; d. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Adapun Susunan Kepegawaian pada Satua n Kerja Perangkat Daerah lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari pejabat Struktural yaitu 1 Orang Kepala Dinas, 1 Orang Sekretaris, 2 Orang Kepala Bidang, 2 Orang Kasubag, 6 Orang Kasi, 9 Orang Staf dan 34 Orang Tenaga Fungsional, dilihat dari struktur organisasi yang ada dengan standar staf minimum, maka DPPKB masih sangat jauh dari standar kebutuhan minimum. Untuk mengetahui dengan jelas mengenai Tugas pokok dan Fungsi Sekretariat, Bidang- Bidang, dan Sub Bagian/Sub Bidang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporandan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugasnya itu, Sekretaris mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang umum, kepegawaian, perlengkapandan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan disub bagian umum, kepegawaian, perlengkapan dan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, serta keuangan; R E N S T R A 10

12 c. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas disub bagian umum, kepegawaian, perlengkapan dan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, serta keuangan; d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan kesekretariatan; e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat; d. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat; e. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup sekretariat; f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; h. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas; i. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian; j. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan Perencanaan, Pelaporan dan pengelolaan keuangan; k. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan; l. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundangundangan; m. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. R E N S T R A 11

13 Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Sekretaris dibantu oeh 2 (dua) orang kepala sub bagian (kasubag), yaitu: 1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun mengelola dan melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan Dinas meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan tugas umum lainnya,sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis disub bagian umum dan kepegawaian; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas disub bagian umum dan kepegawaian; c. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas disub bagian umum dan kepegawaian; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; f. Mengeloladan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat-menyurat; g. Mengeloladan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalanan dinas; h. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan kearsipan; i. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan ketatalaksanaan; j. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan perlengkapan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian dan urusan umum lainnya; R E N S T R A 12

14 k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian; l. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan teknis dan administrasi umum dan kepegawaian kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup badan m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 1.2 Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun,mengelola dan melaksanakan administrasi urusan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan serta melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis disub bagianperencanaan, Pelaporan dan Keuangan; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas disub bagianperencanaan, Pelaporan dan Keuangan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas disub bagianperencanaan, Pelaporan dan Keuangan; d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya Rincian tugas sebagaimana dimaksud Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas yang terkait dengan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan sebagai berikut : a. Menyusun rencanaprogram, kegiatan, anggaran dan jadwal operasional tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; R E N S T R A 13

15 d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; e. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan, daftar usulan kegiatan, dan daftar gaji serta melaksanakan penggajian; f. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan, pelaporan dan keuangan, dan pengendalian tugas pembantu pemegang kas, serta melaksanakan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai peraturan perundang-undangan; g. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; i. Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja bulanan, perbendaharaan keuangan, dan melaksanakan verifikasi anggaran; j. Melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan, semester, dan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima tahunan dan tahunan danpengolahan data LAKIP SKPD; k. Melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan rencana kerja tahunan SKPD dan Pembukuan pelaporan keuangan; l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag; m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangankarir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 2. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Keluarga Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan terdiri dari: 1. Seksi Advokasi dan Pergerakan 2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB 3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga R E N S T R A 14

16 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakandipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan,sesuai peraturan perundangundangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidangpengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang; d. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan yang meliputi; Advokasi dan pergerakan, penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan Kader KB, serta Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang; f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; g. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan yang meliputi Advokasi dan R E N S T R A 15

17 Pergerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB dan Kader KB,serta Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; h. Mengoordinasikan dengan pihak terkait terhadap penyelenggaraan kegiatan di lingkup Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; j. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; k. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; l. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan; m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada pimpinan terkait pelaksanaan tugas dan kegiatan Bagian; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 2.1 Seksi Advokasi dan Pergerakan Seksi Advokasi dan Pergerakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Advokasi dan Pergerakan, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis di seksi Advokasi dan Pergerakan; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di seksi Advokasi dan Pergerakan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi Advokasi dan Pergerakan; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Advokasi dan Pergerakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksiadvokasi dan Pergerakan; R E N S T R A 16

18 c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Melaksanakan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) pengendalian Penduduk dan KB sesuai kearifan local budaya; g. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan pemerintah sehingga lebih efektif dalam pelaksanaan tugas; h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiadvokasi dan Pergerakan; i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiadvokasi dan Pergerakan; j. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhanpelaksanaan tugas di bidangadvokasi dan Pergerakan; k. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Advokasi dan Pergerakan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan SeksiAdvokasi dan Pergerakan; m. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; n. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas Seksi Advokasi dan Pergerakan; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 2.2 Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan SeksiPenyuluhan dan PendayagunaanPLKB dan Kader KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. R E N S T R A 17

19 Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKBdan Kader KB; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan PendayagunaanPLKB dan Kader KB; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KBsebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB; e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; g. Mengevaluasi pendayagunaan tenaga penyuluh KB (PKB) dan PLKB, agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas; h. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; i. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dankader KBserta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; j. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP; k. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP; R E N S T R A 18

20 l. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP; m. Melaksanakan monitoring dan evaluasi diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 2.3 Seksi Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga, sesuai peraturan perundangundangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah) sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; e. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; R E N S T R A 19

21 f. Melakukan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah, provinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk; g. Melaksanakan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi dengan kabupaten tentang pengendalian kuantitas penduduk; h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; j. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi,pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; k. Melaksanakan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan kabupaten; l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi; m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 3. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Keluarga Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang meliputi Jaminan Ber- KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan keluarga; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang meliputi Jaminan Ber-KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; R E N S T R A 20

22 c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut : a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat; d. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang; e. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; f. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, yang meliputi Seksi Jaminan Ber-KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga g. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; h. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; j. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; k. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; l. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; R E N S T R A 21

23 o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan dan kesejahteraan keluarga dibantu oleh 3 (tiga) orang kepala seksi yaitu : 3.1 Seksi Jaminan Ber-Keluarga Berencana (KB Seksi Jaminan Ber-Keluarga Berencana (KB) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Jaminan Ber- Keluarga Barencana; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Jaminan Ber- Keluarga Barencana; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Jaminan Ber-Keluarga Barencana; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Jaminan Ber- KB sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Jaminan Ber-KB serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Jaminan Ber- KB; R E N S T R A 22

24 i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksi Jaminan Ber-KB; j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan dibidangjaminan Ber-KB termasuk pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) serta pelaksanaan pelayanan KB di daerah kabupaten; k. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan tugas diseksijaminan Ber- KB; l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB; m. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat terhadap kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. 3.2 Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-Keluarga Berencana (KB) Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-Keluarga Berencana (KB) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-KB, sesuai peraturan perundangundangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Pembinaan dankepesertaan Ber-KB; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; R E N S T R A 23

25 b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB; c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; g. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksipembinaan dan Kesertaan Ber-KB; h. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan diseksipembinaan dankesertaan Ber-KB; i. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan tugas dan kebijakan pemerintah diseksipembinaan dan Kesertaan Ber-KB; j. Melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan dan kesertaan ber- KB di kabupaten; k. Melaksanakan monitoring dan pengendalian tugas dan kegiatan seksipembinaan dan Kesertaan Ber-KB; l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis Seksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga Seksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas. R E N S T R A 24

26 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksiketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya; d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi; f. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pembanguanan keluarga di kabupaten melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah; h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan kegiatan diseksiketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan dibidangketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; j. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga; k. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan terhadapkebijakan pemerintah terkait Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; R E N S T R A 25

27 l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan seksiketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas; n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir; o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis. Untuk lebih jelas dari Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng, maka dapat dilihat pada skema berikut ini : Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Soppeng 2.2 SUMBER DAYA SKPD Suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia dan sarana prasarana pendukung.sumberdaya manusia dan perlengkapan tersebut merupakan elemen dalam menggerakkan roda organisasi,sekaligus sebagai faktor internal yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2017 memiliki sumberdaya aparatur sebagaimana digambarkan dalam Tabel dan diagram berikut : R E N S T R A 26

28 Tabel Sumber Daya Manusia di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Soppeng Tahun 2017 No. Golongan/Pangkat Pendidikan S-3 S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD 1. IV/e 0 IV/d 0 IV/c 1 1 IV/b IV/a Total Gol IV III/d III/c III/b III/a Total Gol III II/d 1 1 II/c II/b 2 2 II/a 1 1 Total Gol II I/d 0 I/c 0 I/b 0 I/a 0 Total Gol I JUMLAH TOTAL Perlengkapan dan peralatan kerja yang digunakan untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas DPPKB sampai dengan bulan Maret tahun 2016 masih terbatas, termasuk belum representatifnya ruangan kerja dan ruang layanan yang tersedia (tabel 1). Uraian ketersediaan dan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor tersebut dibawah menggambarkan masih terbatasnya dukungan sarana dan prasarana yang ada,sehingga untuk perencanaan kebutuhan kedepan akan menjadi pertimbangan dalam program pengadaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas DPPKB Kabupaten Soppeng sehingga dapat menghasilkan capaian kinerja kegiatan yang lebih optimal. R E N S T R A 27

29 Tabel Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk Menunjang Kinerja DPPKB Tahun 2017 NO. NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN 1. Tanah m2 2. Bangunan Kantor 1 Unit 3. Balai PLKB Kecamatan 6 Unit 4. Kendaraan Roda Empat 2 Unit 5. Kendaraan Roda Dua 61 Unit 6. Meja Kerja 22 Buah 7. Kursi Kerja 22 Buah 8. Kursi Rapat 50 Buah 9. Komputer PC 17 Buah 10. Laptop 20 Buah 11. LCD 10 Buah 12. Printer 20 Buah 13. Modem 13 Buah 14. Faximile 1 Buah 15. Publik Adress 9 Unit 16. Lemari 4 Buah 17. AC 2 Buah 18. Kipas Angin 12 Buah 19. Mesin Ketik 1 Unit 20. Mimbar Podium 1 Unit 2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD Dalam mewujudkan target kinerja setiap tahunnya,digunakan 3(tiga) pendekatan system yakni Norma(aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan), Struktur / Penguatan Kelembagaan,dan Sumberdaya.Ketiga pendekatan tersebut dianggap paling efisien dan efektif digunakan untuk akselerasi pembangunan Program Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng yang mulai aktif kelembagaannya pada tahun Untuk mengukur indicator kinerja pelayanan DPPKB tahun 2011 sd.tahun 2015,maka yang menjadi dasar pengukuran kinerja dimaksud di dasarkan pada penetapan kinerja setiap tahunnya, yang disesuaikan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari BKKBN dipadukan dengan beberapa indikator kinerja yang ada dalam Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tanggal 21 Oktober 2010 dengan indikator sebagai berikut : 1. Rata-rata jumlah anak perkeluarga 2. Rasio akseptor KB 3. Cakupan peserta KB aktif 4. Keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I R E N S T R A 28

30 5. Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 6. Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-kb tidak terpenuhi (Unmet Need) 7. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-kb 8. Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-kb 9. Ratio petugas lapangan Keluarga Berecana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 10. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) 11. Cakupan penyediaa alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 12. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluaarga setiap desa/kelurahan. Kinerja Pelayanan Urusan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui table Evaluasi Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana pada periode tahun dengan menggunakan indikator sebagai tolak ukur standart capaian yaitu indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK),dan Indikator kinerja lainnya. Evaluasi Capaian kinerja Urusan Keluarga Berencana menampilkan target dan realisas iberdasarkan indikator-indikator tersebut sehingga dapat dilihat tingkat perolehan capaian kinerja Urusan Keluarga Berencana melalui selisih antara target dan realisasi yang diperoleh. Penyusunan indicator kinerja layanan Urusan Keluarga Berencana pada dokumen Rencana Strategis tahun (disusuntahun2011 ) sudah memasukkan indicator SPM,IKK,dan MDG S secara terinci, dalam penyusunan program dan kegiatan menggambarkan adanya berbagai upaya untuk mendorong pencapaian indikator dimaksud. Oleh karena itu untuk review pencapaian kinerja pelayanan Urusan Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng hanya memberikan gambaran tentang hasil kerja sebagaimana tersebut diatas dan lebih rinci dapat dilihat pada table 2 berikut : R E N S T R A 29

31 KABUPATENSOPPENG NO 1 INDIKATOR KINERJA SESUAI TIGAS DAN FUNGSI SKPD Rata-rata jumlah anak perkeluarga SPM GE T IKK INDIKATO R LAINNYA Tabel 2.3 Pencapaian kinerja pelayanan SKPD Urusan Keluarga Berencana RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIN PADA TAHUN KE % % % 94.83% % 2 Rasio akseptor KB % % % 96.40% % 3 Cakupan peserta KB aktif 65% 75% 74.77% 74.79% 74.80% 75.00% 75.00% 74.80% 76.90% 76.70% 72.33% 75.06% % % % 96.40% % Keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmet Need) Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber- KB Cakupan PUS peserta KB angota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera yang ber-kb Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga setiap desa/kelurahan 19.30% 19.70% 19.60% 19.50% 19.40% 19.30% 17.71% 15.60% 16.31% 14.88% 14.88% % % % % % 3.50% 3.80% 3.70% 3.60% 3.50% 3.50% 3.70% 4.01% 3.74% 3.65% 3.65% % 91.62% 96.11% 95.71% 95.71% 5% 15% 12% 9% 7% 5% 14.01% 13.65% 12.79% 16.82% 16.02% 92.23% 86.25% 58.79% 41.62% 31.21% 70% 80% 72% 75% 77% 79% 80% 89.44% 81.36% 74.65% 66.74% 77.02% % % 96.90% 84.50% 96.30% 87% 95% 87% 88% 90% 92% 95% 81.90% 88.05% 90.93% 85.75% 82.11% 94.10% % % 93.20% 86.40% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% % % % % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% % % % % % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% % % % % % R E N S T R A 30

32 KABUPATENSOPPENG Capaian kinerja DPPKB sebagaimana diuraikan pada tabel2 diatas,didukung oleh tersedianya anggaran.pada table 3 berikut dapat dilihat komposisi anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung pada DPPKB sejak tahun anggaran pada belanja tidak langsung setiap tahun mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah aparat di DPPKB.Adapun untuk belanja langsung yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan sesuai tupoksi SKPD DPPKB relative rendah dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan fungsi dan tanggung jawab SKPD dalam menjalankan 1 urusan wajib pemerintah provinsi yakni Urusan Wajib Keluarga Berencana. Alokasi anggaran belanjalansung dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang signifikan,bahkan pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.hal inilah yang menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya peran SKPD DPPKB dalam mendorong dan mengimplementasikan SPM dan mencapai Indikator Kinerja Kunci pemerintah daerah. R E N S T R A 31

33 KABUPATENSOPPENG Tabel 2.4 Anggaran Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Uraian Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rata-Rata Pertumbuhan Ke Anggaran Realisasi ,722,409,326 5,535,025,576 5,454,991,725 5,817,377,415 6,529,370,519 3,821,737,395 5,243,930,945 5,253,790,057 5,412,925,480 6,011,793, ,392, ,011,145 2,886,013,726 3,433,445,576 3,486,317,705 3,500,429,915 3,847,548,749 2,998,384,037 3,283,091,777 3,335,790,996 3,501,409,099 3,857,769, ,307, ,877,175 2,886,013,726 3,433,445,576 3,486,317,705 3,500,429,915 3,847,548,749 2,998,384,037 3,283,091,777 3,335,790,996 3,501,409,099 3,857,769, ,307, ,877, ,395,600 2,101,580,000 1,968,674,020 2,316,947,500 2,681,821, ,353,358 1,960,839,168 1,917,999,061 1,911,516,381 2,154,023, ,085, ,133, ,855, ,895, ,153, ,900, ,513, ,855, ,049, ,750, ,100, ,763, (4,668,400) (4,818,400) 569,508,445 1,203,453, ,756, ,729,250 1,011,917, ,095,378 1,100,393, ,259, ,191, ,079, ,481,809 70,196, ,032, ,231, ,764,650 1,035,318,250 1,544,391, ,402, ,395, ,989, ,225,100 1,121,181, ,271, ,755,634 R E N S T R A 32

34 2.4.TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD GAMBARAN KONDISI SAAT INI Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Sulawesi Selatan sebagaimana data dalam tabel.terlihat bahwa pertumbuhan penduduk dari 2014 s.d.2015 sangat rendah yaitu 0,04%.Berdasarkan data ini bisa dikatakan bahwa Kabupaten Soppeng relative berhasil dalam mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk.namun data ini harus diperhadapkan dengan data-data lain baik di sektor yang sama maupun sektor yang berbeda untuk mencermati potensi masalah yang harus segera di atasi. Data peserta KB aktif di Kabupaten Soppeng pada rentang waktu Tahun dapat kita lihat pada tabel berikut ini Tabel 2.5 Pencapaian Peserta KB Aktif Tahun No Tahun PUS Peserta KB Aktif Persentase ,41% ,77% ,62% ,62% ,06% Berarti dalam rentang waktu lima tahun Capaian akseptor KB aktif mengalami fluktuasi. Khusus pada tahun mengalami penurunan sekitar 4% dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan 0,44% dibandingkan tahun 2014, tentunya kenaikan ini cukup bagus, karena setidaknya bisa mengurangi jumlah penduduk. Yang menjadi permasalahan dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera saat ini adalah Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun, dimana kondisi saat ini dari target 3,5% yang dicapai masih 3,65%, jadi capaian kinerja sampai saat ini baru 95,71%, makanya untuk periode renstra mendatang ini masih perlu mendapat perhatian sehingga target yang direncanakan dapat tercapai, atau kalau perlu target yang perlu direvisi ulang. Program kependudukan dan KB dilaksanakan oleh pemerintah dimaksudkan untuk mengatasi masalahk ependudukan di Indonesia. Pada mulany apenanganan masalah kependudukan dan KB berangkat dari masalah utama kependudukan antara lain jumlah penduduk yang besar,pertumbuhan yang cukup tinggi dan penyebaran yang tidak merata. Salah satu masalah dalam pengelolaan program KB yaitu masih tingginya angka unmet need di Kabupaten Soppeng, menurut data akhir tahun 2015 masih sebesar 16,02 persen. Peserta Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng masih didominasi penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek seperti suntik dan pil.sedangkan alat kontrasepsi jangka Ket. R E N S T R A 33

35 panjang dengan efektifitas yang tinggi masih kurang, hal ini harus diwaspadai khususnya penggunaan KB tradisional yang efektifitasnya sangat rendah namun prosentase penggunaanya di Kabupaten Soppeng cukup tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan alat kontrasepsi modern lainnya (Kondom,Implant,IUD dan MOW/MOP). Perbaikan kualitas pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu tujuan dari program keluarga berencana.salah satu ukuran dari kualitas pemakaian adalah efektifitas (kelangsungan) pemakaian kontrasepsi yang semakin tinggi.alasan putus pakai bisa mencakup kegagalan kontrasepsi,ketidak puasan terhadap alat/cara KB,efek samping, dan kekurang-tersediaan alat/cara KB.Tingkat putus pakai yang tinggi,kegagalan alat/cara KB dan pergantian alat/cara KB bisa mengindikasikan bahwa diperlukan perbaikan dalam pemberian konseling tentang pemilihan alat/cara KB, pelayanan lanjutan dan penyediaan pelayanan yang lebih luas.menurut tren hasil SDKI menunjukkan bahwa, persentase PUS yang tidak ingin punya anak dan ingin menunda kehamilannya tetapi tidak menggunakan kontrasepsi atau kelompok unmetneed untuk Kabupaten Soppeng masih sangat tinggi\dibandingkan dengan rata-rata nasional. Mengapa pasangan usia subur tidak memakai kontrasepsi,hal ini berkaitan dengan tingkat pengetahuan, akses, kualitas pelayanan dan ketersediaan kontrasepsi. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan KIEdan peningkatan pelayanan operasional. Selanjutnya perlu pendekatan, intervensi secara partisipatoris dengan memanfaatkan seluruh jaringan yang ada di lini lapangan,sehingga diperlukan penanganan unmetneed yang lebih terfokus agar pemakaian kontrasepsi dapat meningkat TANTANGAN DAN PELUANG Uraian tentang gambaran kondisi saat ini terkait pembangunan Keluarga, Keluarga Sejahtera, Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk d a n pembangunan keluarga berencana di Kabupaten Soppeng diatas mengantar kita pada analisis tantangan dan peluang dalam menjalankan fungsi pelayanan Pengendalian Penduduk, Pembangunan Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng.Tantangan merupakan kesenjangan atas kondisi saat ini terhadap kondisi ideal yang kita harapkan.beberapa hal yang menjadi tantangan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng untuk diwujudkan dalam kurun waktu renstra ini meliputi hal-hal berikut: Tantangan 1. Target Total Fertility Rate yang belum tercapai dan LPP yang perlu dipertahankan R E N S T R A 34

36 2. Target pelayanan akseptor KBbagipasangan usiasubur, khususnya Akseptor KB MKJP 3. Target cakupan pasangan usia subur (PUS) yang isterinya dibawah usia 20 tahun yang masih tinggi 4. Target Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-kb tidak terpenuhi (Unmet Need) 5. Target cakupan PUS peserta KB anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-kb, 6. Target Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pedapatan keluarga sejahtera yang ber-kb 7. Target ratio petugas lapangan KB (PLKB/PKB) 8. Target penurunan jumlah Keluarga prasejahtera setiap tahun Peluang Dalam pelaksanaan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, serta urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.beberapa peluang dapat dimanfaatkan untuk menjawab beberapa tantangan tersebut diatas meliputi: 1. Komitmen pemerintah pusat dalam pelaksanaan program KKBPK yang termuat dalam Agenda Prioritas (Nawa Cita) Pemerintah , yaitu agenda prioritas kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup, manusia Indonesia di poin pertama yaitu Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana 2. Regulasi teknis di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam hal Keluarga Berencana dankeluarga Sejahtera. 3. Peningkatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga menjadi perhatian beberapa SK R E N S T R A 35

37 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi,dinas Pengendalian Penduduk dan KB masih diperhadapkan pada beberapa permasalahan yang terurai dibeberapa bidang,sebagai berikut: 1. Tingginya angka Unmet Need 2. Terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga penyuluh KB 3. Rendahnya kepesertaan laki-laki dalam ber-kb 4. Tingginya jumlah pernikahan dini di Kabupaten Soppeng 5. Pembinaan dan cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran belum optimal. 6. Kurangnya sosialisasi KIE dan kurang mendalamnya Komunikasi, Informasi Edukasi (KIE). 7. Upaya penurunan jumlah keluarga prasejahtera belum terintegrasi secara teknis dalam kerangka penurunan jumlah penduduk miskin ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota 8. Program ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga (Bina Keluarga Balita,Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), PIK Remaja/Mahasiswa, belum dilaksanakan secara komprehensif lintas sektor. Beberapa permasalahan sebagaimana terurai di setiap bidang dan urusan diatas, diperhadapkan pula dengan berbagai isu yang muncul seiring dengan perkembangan lingkungan strategis eksternal SKPD baik secara internasional,nasional,maupun regional sebagaimana berikut ini : Tabel 3.1 Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Soppeng Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional Ledakan penduduk dinegaranegara berkembang yang sulit dikendalikan Laju pertumbuhan penduduk Yang terus meningkat Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Sulawesi Selatan R E N S T R A 36

38 3.2. TELAAHAN VISI,MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH Visi Visi dalam Pemerintah Daerah Kab.Soppeng ini dimaksudkan sebagai gambaran tentang kondisi yang hendak diwujudkan dalam lima tahun kedepan.antara gambaran masa depan yang hendak diwujudkan dengan gambaran kondisi saat ini terdapat kesenjangan.rumusan visi dalam hal ini berfungsi menyatukan segenap pemangku kepentingan dalam bergerak bersama menutup kesenjangan tersebut. RPJMD Kabupaten Soppeng merupakan penjabaran RPJPD Kabupaten Soppeng dan juga memperhatikan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dan RPJMN Karena itu,rumusan visi RPJMD Kabupaten Soppeng harus memperhatikan keterkaitan dan sinkronisasinya dengan berbagai dokumen perencanaaan tersebut. Visi RPJPD Kabupaten Soppeng adalah Soppeng Yang Maju,Adil, dan Sejahtera Tahun 2025.Visi ini memiliki pokok visi yakni: Maju : mempunyai makna bahwa masyarakat Kab. Soppeng berkeinginan maju dalam segala aspek kehidupan yang berorientasi pada pertumbuhan dan pengembangan masa depan yang lebih baik dan konstruktif. Adil : mengandung makna tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf kehidupan,memperolah pekerjaan, mendapatkan pelayanan, pendidikan, kesehatan, agama,mengemukakan pendapat,melaksanakan hak politik, menciptakan keamanan serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Sejahtera: Mempunyai makna bahwa masyarakat Kab. Soppeng mendambakan kehidupan yang berkecukupan secara materil dan spiritual, serta kesejahteraan lahir dan batin. Visi RPJMN adalah : Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri,dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Visi RPJMD Kabupaten Soppeng adalah: Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik R E N S T R A 37

39 Pada rumusan visi ini terkandung substansi perwujudan visi bahwa Kabupaten Soppeng pemerintahannya akan lebih melayani dan daerahnya akan lebih baik. Terdapat dua pokok visi pada rumusan visi ini yakni pemerintahan yang melayani dan Kabupaten Soppeng yang lebih baik. Pemerintahan yang melayani bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan kehadiran pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya.hakekat kehadiran pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya.pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi untuk melayani.kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian, pendidikan yang unggul dan murah,pelayanan publik yang prima,pariwisata yang berkembang,infrastruktur transportasi yang baik,tatakelola pemerintahan yang baik,pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, serta kehidupan beragama yang kondusif dan tingginya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan. Kabupaten Soppeng yang lebih baik bermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan salah satu pokok visinya dalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan,maka Kabupaten Soppeng dalam lima tahun kedepan akan menjadi pilar utama Sulawesi Selatan dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan tersebut Misi Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut. 1. Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro- petani Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan pelayanan pada urusan pertanian secara umum sehingga berlangsung kebijakan yang berpihak kepada petani. Sebagaimana terlihat pada gambaran umum daerah bahwa mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Soppengadalahpertanian dalam arti umum. Misi ini terutama memprioritaskan upaya memenuhi kebutuhan sarana produksi petani terutama pupuk,sarana produksi untuk pembudidaya ikan terutama bibit ikan,keterpenuhan jaringan irigasi bagi persawahan dan upaya penerapan sistem petik-olah-jual pada usaha tani yang berjalan. 2. Mewujudkan pendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semua warga R E N S T R A 38

40 Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di satu sisi serta dapat di akses dengan murah dan berkeadilan pada sisi lainnya. Misi ini terutama memprioritaskan upaya umum untuk pendidikan gratis level sekolah dasar dan menengah pertama serta bimbingan belajar gratis bagi siswa. Prioritas ini dijalankan secara terkait dengan kewajiban dasar pemerintah kabupaten dalam urusan pendidikan. 3. Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan publik Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk menyelenggarakan pelayanan public secara lebih baik. Prioritas dalam misi adalah upaya dalam mengaplikasikan sistem administrasi satu pintu berbasis teknologi informasi (information technology/it),peningkatan pelayanan administrasi kependudukan, perbaikan pelayanan dan pengadaan pemadam kebakaran setiap kecamatan,keringanan biaya melahirkan dan santunan kematian (lahir gratis, meninggal disantuni) dan meningkatkan kunjungan dan interaksi Bupati dengan warga (Bupati menyapa). 4. Menata kepariwisataandan sistemtransportasiyangmulusdan nyaman Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memanfaatkan potensi wisata daerah dan meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi daerah. Prioritas dalam misi ini adalah optimalisasi promosi wisata, penemuan dan pengembangan obyek wisatabaru, pembangunan/perbaikan jalan 500 km dalam lima tahun dan membuka isolasi kampung terpencil. 5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi Fokus dari misi ini adalah upaya umum mewujudkan tatakelola pemerintahan baik melalui reformasi birokrasi.dalam misi ini prioritas diarahkan kepada keterlibatan perempuan hingga 30% dalam pemerintahan,menciptakan PNS yang kuat untuk pemerintahan yang bersih,penerapan fakta integritas tidak korupsi bagi pejabat,pemberian tunjangan kesejahteraan khusus untuk PNS dan pengadaan kendaraan operasional bagi kepala dusun. 6. Menjamin ketersediaan system pelayanan kesehatan unggul dan murah Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam perbaikan pelayanan kesehatan.prioritas dalam misi ini adalah penyelenggaraan layanan dokter/bidan keluarga/pribadi untuk warga, layanan kesehatan keliling yang gratis,pelayanan kesehatan gratis dipuskesmas dan rumah sakit, penyelenggaraan layanan puskesmas plus setara rumah sakit di ibu kota kecamatan dan penghargaan dan insentif khusus bagi kader posyandu. R E N S T R A 39

41 7. Mendorong peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam perbaikan kehidupan beragama sebagai landasan spiritual dalam kehidupan masyarakat serta peningkatan peran pemuda dan perempuan dalam kemajuan daerah.prioritas dalam misi ini adalah fasilitasi pelatihan di balai latihan kerja (BLK) untuk pemuda, fasilitasi peningkatan keterampilan untuk persiapan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI),peningkatan kapasitas, meningkatkan prestasi bidang olah raga dan seni,pembangunan perumahan bagi imam masjid dan insentif khusus untuk guru mengaji. Kelembagaan perempuan 8. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai pilar utama pembangunan Sulawesi Selatan Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memaksimalkan seluruh potensi Kabupaten Soppeng secara penuh untuk menjadikan daerah ini sebagai salah saatu penopang utama provinsi Sulawesi Selatan.Potensi yang terdiri dari sumber daya alam dan sumber daya manusia,diupayakan untuk dioptimalkan mendorong Kabupaten Soppeng sebagai daerah utama di Provinsi Sulawesi Selatan.Prioritas dari misi ini adalah pengelolaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia bagi perwujudan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha, serta menanggulangi kemiskinan. 9. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi Fokus dari misi ini adalah upaya menggairahkan roda perekonomian daerah.akselerasi roda perekonomian dimaksud berlangsung melalui investasi,baik investasi yang berkembang secara utonomous dalam masyarakat melalui usaha kecil dan menengah,maupun investasi yang berkembang secara induced dari luar masyarakat untuk usaha skala besar dan korporasi. Perputaran roda ekonomi akan semakin kencang dengan semakin banyaknya kegiatan investasi. Untuk itu, semua usaha akan diupayakan agar bias menarik lebih banyak investor masuk ke Soppeng. Berdasarkan uraian visi dan misi pemerintah Kabupaten Soppeng diatas, dikaitkan dengan Tupoksi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, memang seara tersurat tidak ada yang masuk, namun Pengendalian Penduduk menjadi salah satu unsur penunjang dalam keberhasilan pembangunan SDM di Kabupaten Soppeng. R E N S T R A 40

42 3.3.Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional merupakan Badan Induk dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, oleh karena itu terdapat korelasi antara berbagai pokok-pokok bahasan dokumen dari kedua instansi pemerintahan tersebut. Secara hirarkis, seluruh kebijakan yang terkait mengenai program dan kegiatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional akan diturunkan kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Dengan demikian, diharapkan adanya sinergitas antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tersebut dapat memperkuat potensi untuk mencapai tujuan ke-2 (dua)badan,yang masih dalam satu bidang yaitu bidang kependudukan. Salah satu bentuk sinergitas antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tersebut dapat digambarkan dengan dibentuknya sasaran yang harus dicapai pada tahun 2019 oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,yang nantinya oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana diturunkan menjadi sasaran melalui program dan kegiatannya pada tataran daerah, yaitu: 1. Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate(CPR)cara modern dari 57,4 persen (SDKI2007) menjadi 65 persen 2. Menurunnya kebutuhan ber-kb tidak terlayani (unmetneed) dari 9,1 persen (SDKI2007) menjadi sekitar 5 persen dari jumlah pasangan usia subur 3. Meningkatnya usia kawin pertama(ukp) perempuan dari 19,8 tahun (SDKI2007) menjadi sekitar 21 tahun 4. Menurunnya AgeSpecific Fertility Rate (ASFR)15-19 tahun dari 35 (SDKI2007) menjadi 30 perseribu perempuan 5. Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari 19,7 persen (SDKI) 2007) menjadi sekitar 15 persen 6. Meningkatnya peserta KB baru pria dari 3,6 persen menjadi sekitar 5 persen 7. Meningkatnya kesertaan ber KB pasangan usia subur (PUS) Pra-S dan KSI anggota kelompok Usaha Ekonomi Produktif dari 80 persen menjadi 82 persen dan Pembinaan Keluarga menjadi sekitar 70 persen R E N S T R A 41

43 8. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dari 3,2 juta menjadi 5,5 juta keluarga balita dan Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) dari 1,5 juta menjadi 2,7 juta keluarga remaja 9. Menurunnya disparitastfr,cpr dan unmetneed antar wilayah dan antar social ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi) 10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan pembangunan lainnya 11. Meningkatnya jumlah Klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP (informedonsent) dari 20 persen menjadi sebesar 85 persen. Faktor penghambat : Terbatasnya dukungan anggaran dari kementerian dan lembaga Faktor Pendorong : Adanya kerangka acuan kegiatan Adanyaa turan-aturan yang dikeluarkan oleh kementerian dan lembaga 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS, Khusus untuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana karena tidak masuk dalam Visi dan Misi Bupati, Maka tidak memiliki telaahan RT/RW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) mengartikan isu sebagai masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya).isu yang sedang berkembang berasal dari substansi dan implikasinya berkaitan dengan tema yang sedang terjadi,sedang dalam proses,sedang hangat dibicarakan di masyarakat,atau diperkirakan muncul dalam waktu dekat.penentuan isu strategis sangat penting dalam penyusunan rencana strategis,olehnya itu dalam menentukan isu perlu mempertimbangkan beberapa kriteria berikut: 1. Terjadi/akan terjadi Isu yang terjadi adalah isu yang sedang terjadi atau sedang dalam proses,sedang hangat dibicarakan dikalangan masyarakat. Sedangkan isu yang akan terjadi adalah isu yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat; R E N S T R A 42

44 2. Kekhalayakan.Isu strategis mempunyai nilai kekhalayakan adalah isu yang secara langsung menyangkut orang banyak/pelanggan dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang tertentu saja; 3. Problematik.Isu yang dirumuskan hendaknya memiliki nilai problematik adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar,ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya,dan 4) Kelayakan.Kelayakan adalah isu yang logis,pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,hak,wewenang,dan tanggungjawab. Melengkapi penjelasan diatas,dalam penentuan isu strategis DPPKB dan untuk memudahkan dalam penentuan prioritas isu,dilakukan pembobotan criteria sebagaimana table berikut. Tabel 3.7 Skor Kriteria Penentuan Isu Strategis No. Kriteria Bobot 1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra DPPKB 25 2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10 3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap public 20 4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10 5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15 6 Prioritas jani politik yang perlu diwujudkan 20 No Berdasarkan batasan dan criteria isu strategis berdasarkan skor pada table 3.7,maka pada table 3.8 dirumuskan beberapa isu strategis sebagai berikut. Isu Strategis 1 Belum maksimalnya layanan KB di wilayah terpencil dan tertinggal Tabel3.8 Nilai Skala Kriteria Nilai Skala Kriteria ke- x Bobot Total Skor N NB N NB N NB N NB N NB N NB Angka Unmetneed yang tinggi Masih tingginya angka pernikahan dibawah umur 20 tahun bagi perempuan 4 Rasio Petugas KB dan Desa yang belum mencukupi 5 Terbatasnya akses informasi Program KKBPK R E N S T R A 43

45 No Isu Strategis 6 Rendahnya cakupan anggota PUS Poktan (BKB dan UPPKS) yang ber KB 7 Kurang aktifnya kelompok Tribina dan Kelompok UPPKS Nilai Skala Kriteria ke- x Bobot Total Skor N NB N NB N NB N NB N NB N NB Berdasarkan nilai skala kriteria diatas, dapat dirumuskan beberapa isu strategis dalam pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Soppeng di Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,sesuai urutan prioritas sebagai berikut: 1. Rendahya cakupan PUS anggota Poktan (BKB dan UPPKS) yang ber KB 2. Terbatasnya cakupan publikasi pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengetahuan remaja putus sekolah tentang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana di kalangan masyarakat. 3. Masih tingginya angka pernikahan dibawah umur 20 tahun bagi perempuan. 4. Rasio jumlah Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB dan jumlah desa yang belum mencukupi. 5. Terbatasnya akses informasi Program KKBPK 6. Belum maksimalnya layanan KB di wilayah terpencil dan tertinggal Berdasarkan isu strategis inilah yang selanjutnya akan melandasi penetapan program prioritas, kegiatan,tujuan,sasaran,dan target kinerja yang akan dicapai melalui rencana strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun R E N S T R A 44

46 BAB IV VISI,MISI,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI,DAN KEBIJAKAN 4.1.VISI DAN MISI Berlandaskan hasil rumusan Visi dan Misi Rencana Pembanguan Jangka Menengah Kabupaten Soppeng yang telah disusun berdasarkan target capaian setiap tahunnya, maka perlu adanya sinergitas dengan Renstra SKPD. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng berkepentingan untuk memberikan konstribusi terhadap upaya pemecahan permasalahan yang berkaitan pengendalian penduduk, keluarga berencana dan Keluarga Sejahtera. Pemerintah Kabupaten Soppeng harus menetapkan kebijakan dalam hal pengendalian peduduk dan menciptkan keluarga kecil yang berkualitas. Secara konseptual Visi dan Misi Pengendalian Pendudukdan Keluarga Berencana senantiasa bermuara kepada tercapainya Keluarga kecil berkualitas dan penduduk tubuh seimbang sejalan dengan Visi Pemerintah DaerahKabupaten Soppeng sebagai Pemerintahan yang melayani dan lebih baik.olehnya itu,ditetapkan visi atau keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode renstra sesuai tupoksi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana , yakni : TERWUJUDNYA PELAYANAN YANG LEBIH BAIK GUNA TERCIPTANYA KELUARGA KECIL YANG BERKUALITAS DI TAHUN 2021 Dari visidi atas,ada 3 (tiga) yang terkandung didalamnya sebagai berikut: 1. Pelayanan yang lebih baik adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera utamanya masyarakat yang memerlukan akses pelayanan KB dan KS yang berkualitas 2. Keluarga berkualitas adalah gambaran tentang keluarga ideal yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Untuk mewujudkan visi organisasi,upaya yang akan dilaksanakan pada kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah memberikan kontribusi nyata yang strategis dan inovatif dalam pengembangan peran perempuan dan keluarga berencana di Kabupaten Soppeng, R E N S T R A 45

47 melalui misi (upaya yang dilaksanakan sesuai tupoksi untuk mencapai visi) DPPKB sebagai berikut: a. Mengendalikan pertumbuhan penduduk b. Mewujudkan keluarga kecil berkualitas 4.2.TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dalam Renstra ini diartikan sebagai sesuatu yang diinginkan tercapai dan merupakan penjabaran dari setiap misi yang bersifat spesifik dan realistik,sementara sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang terukur dan dapat dicapai dalam periode yang direncanakan.dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkanke dalam lebih dari satu sasaran.tujuan dan sasaran Renstra ini dalam perwujudannya memperhatikan pengalaman, aspirasi, partisipasi dan perolehan manfaat bagi laki-laki dan perempuan secara adil. Penetapan tujuan dan sasaran ini juga memperhatikan pembagian urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana tertuang dalam lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota. Tujuan jangkamenengah Dinas Pengendalian Pendudu dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng adalah sebagai berikut: a. Mengendalikan pertumbuhan penduduk b. Mewujudkan keluarga kecil berkualitas Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,spesifik,mudah dicapai,rasional,untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Perumusan sasaran memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta profil pelayanan yang terkait dengan indicator kinerja.untuk lima tahun mendatang, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Terkendalinya pertumbuhan penduduk 2. Terwujudnya keluarga kecil berkualitas Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,spesifik,mudah dicapai,rasional,untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Perumusan sasaran memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta profil pelayanan R E N S T R A 46

48 yang terkait dengan indikator kinerja.untuk lima tahun mendatang, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Terkendalinya pertumbuhan penduduk 2. Terwujudnya keluarga kecil berkualitas R E N S T R A 47

49 No Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Kinerja 1 Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk Laju Penduduk Pertumbuhan Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk Kondisi Awal Target Kinerja Pada Tahun Ke Laju Pertumbuhan Penduduk Rasio Aksepor Kb Persentase Angka Unmet Need 16.02% 15.00% 14.00% 13.00% 11.00% 11.00% Total Fetylity Rate Angka Kelahiran Pada Remaja Usia Tahun (Asfr Tahun) Persentase Kehamilan Yang Tidak Diinginkan Dari Wus (15-49 Tahun) Cakupan Pasangan Usia Subur Yang Isterinya Dibawah Usia 20 Tahun Cakupan Sasaran Pus Menjadi Peserta Kb Aktif 49 Per 1000 Kelahiran 45 Per 1000 Kelahiran 43 Per 1000 Kelahiran 41 Per 1000 Kelahiran 39 Per 1000 Kelahiran 38 Per 1000 Kelahiran 7, % 3.55% 3.50% 3.45% 3.40% 3.40% 75.06% 76.00% 76.25% 76.50% 76.75% 77.00% Cakupan Peserta Kb Aktif 75.06% 76.00% 76.25% 76.50% 76.75% 77.00% 2 Mewujudkan Keluarga Kecil Berkualitas Meningkatnya Keluarga Kualitas Ratio Petugas Lapangan Kb/Penyuluh Kb (Plkb/Pkb) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (Ppkbd) Persentase Keluarga Prasejahtera Dan Keluarga Sejahtera I 1:1.84 (54,28%) 1:1.75 (57.14%) 1:1.71 (58.57%) 1:1.67 (60.00%) 1:1.62 (61.43%) 1:1.59 (62.86%) 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 14.88% 12.00% 11.00% 10.00% 9.00% 8.00% R E N S T R A 48

50 No Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Kinerja 3 Miningkatkan Aparatur Kinerja Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi pengelolaan administrasi umum dan keuangan Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana kantor Cakupan Anggota Bkb Yang Ber-Kb Cakupan Pus Peserta Kb Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (Uppks) Yang Ber- Kb Aparatur yang berkinerja sangat baik Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan Persentase sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik Kondisi Awal Target Kinerja Pada Tahun Ke % 80.00% 82.00% 84.00% 85.00% 85.00% 82.11% 87.00% 90.00% 91.00% 93.00% 95.00% NA % % % % % NA % % % % % R E N S T R A 49

51 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan,terutama bagi layanan langsung pada masyarakat. Untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths/kekuatan, Weaknesses/kelemahan, Opportunities/peluang, dan Threats/tantangan). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)dan ancaman (Threats).Identifikasi faktor-faktor SWOT tersebut adalah sebagai berikut: a.kekuatan 1. Memiliki tenaga kerja yang terlatihdan kompeten 2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan yang cukup 3. Tersedianya data keluarga se-kabupaten Soppeng secara online 4. Adanya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kompetensi bagi para aparatur dan kader 5. Secara kelembagaan, DPPKB Kabupaten Soppeng telah memiliki status Badan 6. Masih adanya pembiayaan gaji bagi aparatur dari pemerintah 7. Adanya struktur organisasi beserta uraian tugas untuk semua jabatan 8. Lokasi strategis dan mudahd iakses oleh masyarakat 9. Memiliki institusi masyarakat pedesaan(imp) 10. Penataan sumber daya aparatur DPPKB yang sudah sesuai dengan kesetaraan gender b.kelemahan 1. Tenaga kerja yang jumlahnya masih kurang sesuai kebutuhan 2. Terdapat ketidaksesuaian antara kompetensi sumber daya aparatur dengan jabatan yang dipegang 3. Penguasaan IT oleh sumber daya aparatur yang masih kurang 4. Sarana IT daerah yang tidak berfungsi 5. Terdapat kesenjangan golongan dan jabatan antara pimpinan dan bawahan 6. Penyediaan pembiayaan gedung dan peralatan yang masih kurang 7. Kondisi tempat kerja yangkurangkondusif c.tantangan 1. Mutasi sumber daya aparatur terlatih ke/dari instansi lain 2. Kurangnya sinkronisasi Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan terhadap pelaksanaan pelayanan KB pada masyarakat 3. Tidak adanya pergantian dari aparatur yang telah punya tugas secara cepat dan tepat 4. Permasalahan kependudukan dalam konteks Keluarga Berencana masih belum menjadi permasalahan prioritas di kabupaten Soppeng. R E N S T R A 50

52 d.peluang 1. Terbentuknya koalisi kependudukan, IPe KB dan Fapsedu 2. Sinergitas program DPPKB khususnya Urusan Pemberdayaan perempuan dengan Visi kabupaten Soppeng periode Adanya kerjasama (MOU) dengan Organisasi Kemasyarakatan dalam pelaksanaan Program KKBPK 4. Masih adanya hubungan koordinasi dengan BKKBN berupa program dan pendanaan Berdasarkan identifikasi faktor factor SWOT diatas,selanjutnya dirumuskan formulasi strategi sebagai berikut: Tabel 4.3 Tujuan Sasaran, Strategi dan Kebijakan DPPKB VISI : TERWUJUDNYA PELAYANAN YANG LEBIH BAIK GUNA TERCIPTANYA KESEAAN, KEADILAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAK SERTA KELUARGA KECIL YANG BERKUALITAS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Tujuan I: Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk MISI I :Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Sasaran 1.1 :Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk Strategi 1.1. : Penggarapan /Pelayanan KB bagi PUS MUPAR dan Advokasi /KIE KRR Misi II : Mewujudkan Keluarga Kecil Berkualitas Sasaran 2.1 : Meningkatnya Strategi 2.1. : Peningkatan kualitas keluarga aktivitas PLKB, IMP, kelompok tribina dan UPPKS Kebijakan 1.1 : Pelayanan KB melalui momentum khusus Kebijakan 2.1 :Peningkatan PUS anggota Kelompok Tribina dan UPPKS Misi III : Meningkatkan Kinerja Aparatur Sasaran Sasaran 3.1 : Strategi 3.1. : Kebijakan 3.1 : Meningkatnya Efektifitas dan Mengoptimalkan pengunaan Peningkatan Pelayanan Efesiensi pengelolaan sistem informasi dalam rangka kepegawaian administrasi umum dan dukungan pelaksanaan keuangan administrasi umum kepegawaian Mengoptimalkan fungsi Pemingkatan pengelolaan pengembangan pegawai guna administrasi keuangan memenuhi kebutuhan SDM berkualitas melalui pendidikan dan Pelatihan bagi para pegawai Meningkatkan penyelenggaraan Pelaksanaan Pelatihan layanan administrasi keuangan, pelaporan keuangan dan pelaporan kinerja Sasaran 3.2 : Strategi 3.2. : Kebijakan 3.2 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana kantor Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Meningkatkan kualitas sepras bagi pegawai Pengadaan perkantoran kebutuhan Pemeliharaan perkantoran R E N S T R A 51 sarana sesuai sarana

53 VISI : TERWUJUDNYA PELAYANAN YANG LEBIH BAIK GUNA TERCIPTANYA KESEAAN, KEADILAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAK SERTA KELUARGA KECIL YANG BERKUALITAS TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Inventarisasi Sarana R E N S T R A 52

54 BAB V RENCANA,INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam rangka mengimplementasikan visi,misi,yang dioperasionalkan melalui strategi dan kebijakan sebagaimana terurai pada bab sebelumnya, maka dalam lima tahun ke depan berdasarkan urusan dan Indikator Kinerja Kunci yang tercantum dalam RPJMD , maka Indikitor Kinerja Utama(IKU) Dinas Pengendalian Penduduk dan KB pada urusan wajib Pengendalian Penduduk dan KB,meliputi: 1. TFR (Total Fertylity Rate) 2. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 3. Rasio akseptor KB 4. Cakupan PUS yang ber KB 5. Cakupan Unmet Need 6. Rata-rata jumlah anak perkeluarga 7. Ratio PLKB/PKB 8. Persentase Keluarga Prasejahtera dan KS I 9. Persentase PUS yang isterinya dibawah usia 20 tahun 10. Ratio PPKBD 11. Persentase PUS Anggota UPPKS yang Ber-KB 12. Persentase PUS Anggota BKB yang Ber-KB 13. Persentase Penyiapan Data Mikro Keluarga di setiap desa/kelurahan Program dan kegiatanyang direncanakan untuk dapat mewujudkan sasaran yang telah ditargetkan dalam kerangka konseptual dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu : 1. Program Umum yang dipergunakan untuk mengoperasionalkan dukungan operasional kantor beserta SDM dan sarana serta prasarana DPPKB Kabupaten Soppeng. 2. Program Khusus yang diarahkan untuk mengoperasionalkan target-target khusus perencanaan berdasarkan kelompok urusan (pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera). Program Umum pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB dimaksud meliputi : 1. Program Pelayanan Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Peningkatan Profesionalisme Apartur R E N S T R A 53

55 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Adapun Program Khusus yang diarahkan untuk pelaksanaan urusan wajib Pengendalian Penduduk dan KB meliputi : 1. Program Pengendalian Penduduk 2. Program Keluarga Berencana (KB) 3. Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Beberapa program ini dijabarkan lebih teknis dalam kegiatan-kegiatan,yang kesemuanya ditujukan untuk mencapai indikator dan target yang telah ditetapkan. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun 5(lima) tahun kedepan,ditetapkan indikator kinerja masing-masing.indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif dan atau ukuran kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja dapat juga berfungsi, yaitu : 1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan(exante),tahap pelaksanaan(on-going) atau setelah tahap kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post); 2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditentukan.secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat dilakukan terhadap kegiatan,program,dan kebijakan. Terkait dengan program ada beberapa indikator kinerja yang sering dipakai, yaitu: 1. Indikator masukan (input) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran,baik berupa dana,sumberdaya alam,sumber daya manusia,teknologi,dan informasi. 2. Indikator keluaran (output) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan nonfisik. 3. Indikator hasil (outcome) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran suatu kegiatan Rincian rencana program dan kegiatan yang dirumuskan untuk lima tahun ke depan diharapkan dapat mencapai tujuan dan sasaran serta didasarkan pada strategi dan arah kebijakan yang telah dirumuskan.untuk lebih dapat dideteksi capaian program dan kegiatan setiap tahunnya,maka ditetapkan indikator program/kegiatan dan target program/kegiatan. R E N S T R A 54

56 Indikator program yang ditetapkan akan dicapai melalui beberapa indikator output melalui beberapa kegiatan disetiap program. Akumulasi capaian output,diharapkan dapat menghasilkan capaian outcome yang telah ditetapkan di setiap program. Secara rinci, uraiannya dapat dilihat pada tabel 5.1 yang dikelompokan berdasarkan urusan pemerintahan. R E N S T R A 55

57 1 Dokumen 10,000,000 1 Dokumen 15,000,000 1 Dokumen 25,000,000 1 Dokumen 25,000,000 1 Dokumen 35,000,000 5 Dokumen DPP & KB 2.20% 100,000, % 125,000, % 150,000, % 175,000, % 200,000,000 2,10% % 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 76.00% 1,600,000, % 1,725,000, % 1,850,000, % 1,975,000, % 2,100,000,000 76,50% PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF KB TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk Peserta KB Aktif Meningkat 75.06% Laju Pertumbuhan Penduduk 0.04% Program Pengendalia n Penduduk Total Fertility Rate (TFR) 2.31% Kegiatan : Penyusunan Analisis Dampak dan Parameter Kependuduka n 1 Dokumen R E N S T R A 56

58 76.00% 1,500,000, % 1,600,000, % 1,700,000, % 1,800,000, % 1,900,000,000 76,50% Laporan 30,000, Laporan 40,000, Laporan 45,000, Laporan 60,000, Laporan 65,000, Laporan Dokumen 30,000,000 1 Dokumen 35,000,000 1 Dokumen 40,000,000 1 Dokumen 45,000,000 1 Dokumen 50,000,000 5 Dokumen Orang 30,000, Orang 35,000, Orang 40,000, Orang 45,000, Orang 50,000, Orang DPP & KB PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI Sosialisasi kajian kebijakan pengendalian penduduk bagi Pengelola Program KB dan Organisasi Kemasyarakat an Peserta sosialisasi Penyusunan Profil KB dan KS 1 Dokumen Pengolahan data dan informasi program KB 12 Laporan Rek F/I dan 12 laporan F/II/KB Program Keluarga Berencana Ratio Akseptor KB Aktif & Cakupan PUS yang ber KB 75.06% Kegiatan : R E N S T R A 57

59 50 Orang 20,000, Orang 20,000, Orang 20,000, Orang 25,000, Orang 27,000, Orang Balai 347,550,000 7 Balai 392,550,000 8 Balai 392,550,000 8 Balai 392,550,000 8 Balai 395,000,000 8 Balai Paket 864,450,000 3 Paket 893,450,000 3 Paket 967,450,000 3 Paket 1,000,000,000 3 Paket 1,059,000, Paket Akseptor KB 128,000, Akseptor KB 129,000, Akseptor KB 130,000, Akseptor KB 132,000, Akseptor KB 135,000, Akseptor KB Delapan Kecamatan PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Pelayanan KB Momentum Khusus (IBI- KB-Kes, Bhayangkara, TNI Manunggal, dan PKK) KB- Kes - Pengadaan sarana dan prasarana Penyuluhan dan Pelayanan Keluarga Berencana - Penyediaan Biaya Operasional Program KKBPK (BOKB) - Orientasi peningkatan wawasan bidang Advokasi dan KIE KB kepada Stakeholder dan Mitra Kerja peserta yang layani KB di sarana dan prasana Balai PLKB yang dibiayai Peserta Orientasi R E N S T R A 58

60 200 Orang 25,000, Orang 25,000, Orang 25,000, Orang 30,000, Orang 35,000, Orang Keg 45,000,000 4 Keg 45,000,000 5 Keg 45,000,000 5 Keg 50,000,000 5 Keg 55,000, Kegiatan Lembaga 25,000,000 5 Lembaga 25,000,000 35,450,000 36,000,000 5 Lembaga Lembaga 10 Lembaga 35,000, Lembaga 38,000, Lembaga PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Pemantapan advokasi kepada Lembaga Kemasyarakat an dan Kelompok Kegiatan KKBPK - Peningkatan jejaring kerjasama dengan mitra kerja tentang pelayanan KB, Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak, (KHIBA) Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi (PMKR) dan lembaga kemasyarak at yang diadvokasi lembaga yang menjadi mitra kerja Pelayanan KB, KHIBA dan PMKR - Pembinaan Keluarga Berencana kegiatan pembinaan KB - Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah Program Pengendalian Penduduk dan KB peserta Rakerda R E N S T R A 59

61 87.00% 150,000, % 175,000,000 91% 180,000, % 190,000, % 200,000,000 95,00% DPP & KB 12.00% 150,000, % 175,000,000 10% 180,000, % 190,000, % 200,000,000 8,00% Orang 35,000, Orang 35,000, Orang 40,000, Orang Orang 35,000, Orang 35,000, Orang 25,000, Orang 25,000, Orang 35,000, Orang Klp 35,000, Klp 35,000, Klp 35,000, Klp 40,000, Klp 45,000, Kelompok PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Pembentukan dan Pengembang an PIK Remaja/Maha siswa - Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) - Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat dalam Program KRR PIK yang dibina peserta advokasi dan KIE tokoh masyarakat yang berpartisipas i pada program KRR Mewujudkan Keluarga Kecil berkualitas Meningkatnya Kualitas Keluarga Persentase Keluarga Pra sejahtera dan KS I 14.88% Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdaya an Keluarga Persentase Anggota Kelompok UPPKS yang ber- KB 82.11% Kegiatan : R E N S T R A 60

62 50 Orang 23,000, Orang 40,000, Orang Orang 45,000, Orang 45,000, Orang 50,000, Orang Kelompok 25,000,000 8 Kelompok 35,000,000 8 Kelompok 37,000,000 8 Kelompok 40,000, Kelompok ,000, Desa/Kel 25,000, Desa/Kel Orang 57,000, Orang 60,000, Orang 60,000, Orang 63,000, Orang 63,000, Orang Delapan Kecamatan PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan IMP PPKBD dan Sub PPKBD yang dibina 210 Orang - Pelaksanaan Updating Data Keluarga melaui Pendataan Keluarga desa/kelurah an wilayah pendataan 70 Desa/Kel - Pembinaan dan Pengembang an Poktan dan UPPKS kelompok yang dibina 0 - Pelatihan kader pendamping kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia - Pelatihan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak kader yang mengikuti pelatihan peserta pelatihan 0 0 R E N S T R A 61

63 29 Unit 9,000, Unit 10,000, Unit 10,000, Unit 15,000, Unit 15,000, Unit NA 20,000,000 NA 22,000,000 NA 24,000,000 NA 26,000,000 NA 26,000,000 NA % 612,516, % 672,516, % 734,116, % 804,116, % 878,616, % 845,016, % 914,516, % 989,616, % 1,087,116, % 1,187,616, % Orang 25,000, Orang 35,000, Orang 35,000, Orang 45,000, Orang 47,000, Orang Orang 20,000, Orang PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI Pembentukan dan Pengembang an BKB Holistik Integratif kader yang mengikuti pelatihan 0 - Sosialisasi pembinaan ketahanan keluarga peserta sosialisasi 0 Meningkatkan Kinerja Aparatur Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana kantor Persentase sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik Program Pelayanan perkantoran Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran - Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik pembayaran jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik - Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional STNK kendaraan dinas/operas ional R E N S T R A 62

64 12 Kali 2,400, Kali 2,400, Kali 3,000, Kali 3,000, Kali 3,500, Kali Jenis 8,000, Jenis 8,000, Jenis 9,000, Jenis 9,000, Jenis 10,000, Jenis Jenis 10,000,000 3 Jenis 11,000,000 3 Jenis 12,000,000 3 Jenis 15,000,000 3 Jenis 17,000, Jenis Jenis 2,500,000 2 Jenis 2,500,000 4 Jenis 3,500,000 4 Jenis 3,500,000 4 Jenis 4,000, Jenis Orang 10,000,000 1 Orang 11,000,000 1 Orang 12,000,000 1 Orang 12,000,000 1 Orang 12,500,000 5 Orang PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Penyediaan jasa kebersihan kantor petugas kebersihan dan jumlah peralatan kebersihan - Penyediaan komponen instalasi listrik/peneran gan bangunan kantor alat listrik/penera ngan bangunan kantor - Penyediaan peralatan rumah tangga peralatan rumah tangga - Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan - Penyediaan bahan logistik kantor pengisian Gas R E N S T R A 63

65 92% 145,000,000 94% 160,000,000 96% 170,000,000 98% 195,000,000 85% 205,000,000 93% Paket 240,000, Paket 255,000, Paket 275,000, Paket 320,000, Paket 350,000, Paket Kali 310,616, Kali 350,616, Kali 385,616, Kali 400,616, Kali 440,616, Kali PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah rapat koordinas dan konsultasi i yang diikuti - Peningkatan pelayanan perkantoran paket pelayanan perkantoran - Penyediaan biaya umum dan administrasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kegiatan yang dibiayai Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi pengelolaan administrasi umum dan keuangan Persentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi umum dan keuangan Program Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur Persentase sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik 85% - Pengadaan kendaraan dinas/operasi onal kendaraan dinas 1. Roda dua 2. Roda empat R E N S T R A 64

66 29 Unit 95,000, Unit 100,000, Unit 100,000, Unit 100,000, Unit 100,000, Unit m2 10,000, M2 10,000, M2 15,000, M2 15,000, M2 20,000, M Paket 35,000,000 2 Paket 40,000,000 3 Paket Paket 25,000,000 4 Paket 30,000,000 4 Paket 30,000,000 2 Paket 20,000,000 2 Paket 20,000, Paket PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Pengadaan perlengkapan gedung kantor perlengkapa n gedung kantor yang diadakan - Pengadaan mobiler mobiler yang diadakan - Pengadaan peralatan gedung kantor peralatan gedung kantor yang diadakan - Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Luas areal yang terpelihara - Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional kendaraan dinas/operas ional yang dipelihara 1. Roda dua 2. Roda empat R E N S T R A 65

67 26 Pasang 25,000, Pasang Pasang 23,000, Pasang Paket 30,000,000 1 Paket % 69,500,000 57% 62,500,000 60% 64,500,000 65% 65,000,000 65% 79,500,000 60% Unit 15,000, Unit 20,000, Unit 25,000, Unit 25,000, Unit 25,000, Unit PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor peralatan gedung kantor yang dipelihara - Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor perlengkapa n gedung kantor yang dipelihara Program Peningkatan Profesionalis me Aparatur Persentase Peningkata n Kedisiplina n ASN 50% - Pengadaan mesin/kartu Absensi absensi sidik jari Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapann ya pasang pakaian dinas Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu pasang pakaian yang dibeli R E N S T R A 66

68 3 Dokumen 7,000,000 3 Dokumen 7,500,000 3 Dokumen 8,000,000 3 Dokumen 9,000,000 3 Dokumen 9,500, Dokumen Dokumen 11,000,000 9 Dokumen 12,000,000 9 Dokumen 13,000,000 9 Dokumen 14,000,000 9 Dokumen 15,000, Dokumen % 18,000, % 19,500, % 21,000, % 23,000, % 24,500, % Orang 9,500, Orang 9,500, Orang 9,500, Orang 10,000, Orang 9,500, Orang Orang 30,000,000 5 Orang 30,000,000 5 Orang 30,000,000 6 Orang 55,000, Orang 70,000, Orang PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KODE PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANA AN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN KONDISI KINERJA PADA KAHIR PERIODE RENSTRA SKPD G ET UNIT KERJA SKPD PENANGGUN G JAWAB LOKA SI - Bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan aparat yang mengikuti bintek - Pembinaan kepegawaian penyuluh KB yang dinilai Program Peningkatan Pengembang an Sistem Pelaporan dan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Persentase penyusunan laporan capaian kinerja dan keuangan tepat waktu laporan capaian kinerja SKPD 100% - Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun laporan keuangan semesteran/ akhir tahun R E N S T R A 67

69 KABUPATENSOPPENG BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Rumusan indicator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng yang terurai pada bab V merupakan ukuran dalam pencapaian tujuan dan sasaran Renstra sesuai dengan visi dan misi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,serta merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran RPJMD terkait urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.Pada dasarnya renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga BerencanaKabupaten Soppeng mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan di dalam RPJMD.Untuk melihat dengan jelas kesesuaian indicator kinerja yang dirumuskan pada renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD , dapat dilihat pada tabel berikut. R E N S T R A 68

70 KABUPATENSOPPENG Tabel 6.1 Indikator Kinerja Pelayanan SKPD NO INDIKATOR KONDISI AWAL KINERJA PADA TAHUN KE Kondisi Akhir yang ingin dicapai 1 Rasio aksepor KB Persentase Angka Unmet need 16.02% 16.00% 15.00% 14.00% 13.00% 11.00% 11.00% 11 3 Total Fetylity Rate Laju Pertubuhan Penduduk (LPP) Persentase Keluarga Prasejahtera dan KS I Angka kelahiran pada remaja usia tahun (ASFR tahun) Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun) % 13.00% 12.00% 11.00% 10.00% 9.00% 8.00% 8.00% 49 per 1000 kelahiran 47 per 1000 kelahiran 45 per 1000 kelahiran 43 per 1000 kelahiran 41 per 1000 kelahiran 39 per 1000 kelahiran 38 per 1000 kelahiran 38 per 1000 kelahiran 7, KETERANGAN JUmlah Peserta KB = x 1000 PUS PUS TIAL + IAT = x 100% PUS TFR = 5 x (ASFR 1 + ASFR ASFR 7) P t= P o (1+r) t Keluarga Pra S dan KS I = x 100% Seluruh Keluarga Sudah Jelas kehamilan yg tidak diinginkan = WUS Usia Thn R E N S T R A 69

71 KABUPATENSOPPENG NO 1 INDIKATOR Cakupan Pasangan Usia Subur yang Isterinya dibawah usia 20 tahun KONDISI AWAL Tabel 6.2 Indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal ) SKPD KINERJA PADA TAHUN KE- Kondisi Akhir yang ingin dicapai SPM BIDANG URUSAN DAN KELUARGA SEJAHTERA 3.65% 3.55% 3.50% 3.45% 3.40% 3.40% 3.35% 2 Cakupan peserta KB Aktif 75.06% 75.50% 76.00% 76.25% 76.50% 76.75% 77.00% 77% Cakupan PUS yang ingin ber- KB tidak terpenuhi (Unmet need) Cakupan Anggota BKB yang ber-kb Cakupan PUS peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber- KB Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 16.02% 16.00% 15.00% 14.00% 13.00% 11.00% 11.00% % 78.00% 80.00% 82.00% 84.00% 85.00% 85.00% 85.00% 82.11% 84.00% 87.00% 90.00% 91.00% 93.00% 95.00% 95.00% 1:1.84 (54,28%) 1:1.79 (55.71%) 1:1.75 (57.14%) 1:1.71 (58.57%) 1:1.67 (60.00%) 1:1.62 (61.43%) 1:1.59 (62.86%) 1:1.59 (62.86%) 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% 1:1 (100)% KETERANGAN PUS yang usia isterinya <20 Tahun = x 100% PUS yang usia isterinya Tahun Peserta KB Aktif = x 100% PUS PUS Tak KB (TIAL + IAT) = x 100% PUS Anggota BKB ber-kb = PUS Anggota BKB Anggota UPPKS ber-kb = PUS Anggota UPPKS Desa/Kelurahan = PLKB/PKB Desa/Kelurahan = PPKBD R E N S T R A 70

72 BAB VII PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng tahun ditetapkan dengan keputusan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah bagi semua aparat di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan merupakan pedoman dalam melaksanakan kegiatan tahunan. Renstra ini disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun khususnya pada Misi ke7,yaitu Mendorong peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan, dengan sasaran Meningkatnya kapasitas pengarusutamaan gender dalam pembangunan (sasaran 23). Renstra ini memuat visi,misi, Arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah sebagai dokumen untuk dipedomani oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Soppeng berserta jajarannya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.sehubungan dengan perkembangan era globalisasi dan era transformasi ilmu pengetahuan dan tehnologi dibidang perencanaan,maka dengan menjabarkan lebih lanjut dalam berbagai aktifitas perencanaan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan KB ini diharapkan dapat mengantisipasi berbagai isu dan perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Keberhasilan pelaksanaan rencana strategis ini,dengan mengutamakan peran aktif,sikap mental dan tekad yang disertai semangat disiplin dalam meningkatkan kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai lembaga yangp rofesional dan terpercaya.dengan demikian diharapkan adanya peningkatan kualitas kinerja aparat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan sampai dengan tahun2021. R E N S T R A 71

73 Pada akhirnya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng tetap menjunjung tinggi profesionalisme dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam mewujudkan Good Governance yang bermuara pada terwujudnya keluarga kecil dan berkualitas di Kabupaten Soppeng. KEPALA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN Ir. A. NUR JUMHURIAH NIP : R E N S T R A 72

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rencana strategis () Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

RENSTRA 2017 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG

RENSTRA 2017 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG RENSTRA 27 DINAS PERIKANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia, taufik hidayah- Nya sehingga Dinas Perikanan Ketahanan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG No Nama Jabatan Tugas Pokok Fungsi Uraian Tugas Ket. 1 Kepala Dinas Kepala Dinas Pengendalian

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2014

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2014 1 BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 15 Ayat

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.118,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 163 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DI PROVINSI, KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1266, 2016 BKKBN. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Nomenklatur dan Tusi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Lebih terperinci

2015 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL

2015 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan anugerahnya Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi

Lebih terperinci

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG -1- BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung. DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 WALIKOTA MOJOKERTO PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB;

e) membuat laporan secara administrasi tentang kegiatan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB; PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat BAB XLII KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 776 Susunan Organisasi KORPRI Provinsi Banten, terdiri dari : a. Sekretaris KORPRI Provinsi Banten; b. Bagian Umum dan Keuangan;

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN.. Latar belakang Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Blitar merupakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 100 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT KANTOR KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016 Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERLINDUNGAN ANAK, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan suatu siklus dalam proses menentukan kebijakan melalui urutan pilihan yang tepat dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dalam berbagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang dalam bab pendahuluan ini adalah untuk mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

Lebih terperinci