2015 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2015 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan anugerahnya Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan Tahun selesai disusun. Perubahan Rentra ini merupakan penjabaran dari adanya Perubahan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan yang secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.. Perubahan atas Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: (1) Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan saat ini ; pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan; (2) Adanya perubahan data ; dan (3) Terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No.8 Tahun 2015 tentang Perubahan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun , hadirnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya pada lampiran undang-undang dimaksud yang terkait dengan kewenangan Pemerintah Provinsi khususnya untuk urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Berbagai indikator urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta indikator urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, dan indikator lainnya diharapkan akan mampu dicapai sesuai targettarget yang telah ditetapkan, sehingga kinerja dapat diukur setiap tahun dan berakhir di periode tahun ke-5 (tahun 2018). Semoga Perubahan Renstra ini dapat memberikan arah yang lebih jelas bagi pengembangan organisasi lebih lanjut dan kami berharap Prov. SulSel semakin nyata mampu memberikan konstribusi yang optimal bagi pembangunan khususnya untuk peningkaan kulaitas hidup perempuan, anak dan keluarga di Sulawesi Selatan. Kepada semua Pihak yang telah mendukung tersusunnya Renstra ini kami mengucapkan terima kasih Makassar, Oktober 2015 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL Hj. ANDI MURLINA PA, S. Sos Pangkat : Pembina Utama Muda NIP : Perubahan Renstra Prov. Sulsel

2 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan 8 Bab II. Gambaran Pelayanan Prov. SulSel Tugas pokok, fungsi dan Stuktur Organisasi Sumber Daya Kinerja Pelayanan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 37 Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Telaahan Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur SulSel Penentuan Isu-Isu Strategis 50 BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan 61 BAB V Rencana Program & Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran 66 Dan Pendanaan Indikatif BAB VI Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan 83 dan Sasaran RPJMD BAB VII Penutup 85 Perubahan Renstra Prov. Sulsel

3 BAB I P E N D A H U L U A N I.1 Latar Belakang Perubahan atas Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: (1) Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan saat ini ; pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan; (2) Adanya perubahan data ; dan (3) Terbitnya Peraturan Daerah No.9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perda No. 10 Tahun 2013 tentang RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun , hadirnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya pada lampiran undang-undang dimaksud yang terkait dengan kewenangan Pemerintah Provinsi khususnya untuk urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Berbagai indikator urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta indikator urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, dan indikator lainnya diharapkan akan mampu dicapai sesuai target-target yang telah ditetapkan, sehingga kinerja dapat diukur setiap tahun dan berakhir di periode tahun ke-5 (tahun 2018). Perubahan Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan Provinsi Sulawesi Selatan untuk periode 3 (tiga) tahun yang disusun untuk (1) menjamin adanya konsistensi perencanaan dan pemilihan program dan kegiatan prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, (2) menjamin komitmen terhadap kesepakatan program dan kegiatan yang dibahas secara partisipatif dengan melibatkan semua stakeholders pembangunan, dan (3) memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan tahunan secara kronologis, sistematis, dan berkelanjutan. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tentunya berkewajiban menyusun Rencana Strategis yang mengacu pada RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun , dan bersifat indikatif. Bersifat indikatif berarti informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum dalam dokumen Renstra ini hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

4 I.2. Landasan Hukum Dasar hukum yang mendasari penyusunan Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana () Provinsi Sulawesi Selatan Tahun adalah : 1) Undang-UndangNomor 47 Prp. Tahun 1960 tentangpembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 151, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2102), Jo Undang- UndangNomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang- UndangNomor 2 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah menjadiundang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2687); 2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Perubahan Renstra Prov. Sulsel

5 9) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10) Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 14) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 235); 15) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 241); 16) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 242); 17) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008, Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243) 18) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SPPD) Provinsi Sulawesi Selatan. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

6 19) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun ) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perda No.10 Tahun 2013 tentang RPJMD Prov. sulsel Tahun Adapun landasan hukum yang lebih bersifat teknis, meliputi : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak; 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi/Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminaif Terhadap Wanita (CEDAW); 3. Undang-Undang Nomor 68 Tahun 1985 tentang Hak-Hak Politik Perempuan; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Pengendalian Penduduk dan Pembangunan Keluarga Sejahtera 5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun1997 tentang Penyandang Cacat 6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998, tentang Kesetaraan Lansia; 7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO 138 mengenai Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3835); 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme; 9. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM); 10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 Tahun 1999 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3941) ; 11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 12. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang; 13. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi; 14. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 15. Undang-undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI; 16. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial; 17. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; Perubahan Renstra Prov. Sulsel

7 18. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Pengendalian Penduduk dan Pembangunan Keluarga; 19. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak 20. Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 1990 tentang Pengesahan Konvensi Hak Anak; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Perkembangan Pengendalian Penduduk; 22. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera; 23. Instruksi Presiden Nonor 9 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah; 25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pencegahan dan Penghapusan Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 234); 26. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 250); 27. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 251); 28. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Sistem Perlindungan Anak 29. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 22 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan; Perubahan Renstra Prov. Sulsel

8 I.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Perubahan Renstra SKPD Provinsi Sulawesi Selatan adalah untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan, dan sekaligus menjadi acuan / pedoman dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja selama kurun waktu 3 (tiga) tahun ke depan terhitung tahun 2015 sampai dengan tahun 2018, yang berpedoman pada sasaran sebagaimana yang diamatkan oleh Perubahan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan umum penyusunan Perubahan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana () Provinsi Sulawesi Selatan tahun ini adalah untuk memberikan kejelasan arah dan sasaran pembangunan pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan perlindungan anak di Provinsi Sulawesi Selatan, yang selanjutnya dijadikan acuan bagi seluruh pihak yang akan melakukan pembangunan pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan perlindungan anak di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya mendukung Visi Sulawesi Selatan yaitu Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan. Adapun tujuan khusus disusunnya Renstra ini adalah : 1. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun Mempermudahh pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dokumen Perubahan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan Tahun adalah sebagai berikut : Perubahan Renstra Prov. Sulsel

9 BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang yakni menguraikan secara ringkas pengertian dan fungsi Perubahan Renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan dan keterkaitannya RPJMD, Renstra Kementerian PP, Renstra kabupaten/kota dan Renja. Landasan hukum yakni memuat penjelasan tentang berbagai instrumen peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi dan kewenangan serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran. Maksud dan tujuan yakni menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Renstra, dan sistematika penulisan menguraikan tentang pokok bahasan dalam penulisan Renstra. BAB II Gambaran Pelayanan SKPD Berisi uraian tentang tugas pokok, fungsi dan Stuktur Organisasi Provinsi Sulawesi Selatan, Sumberdaya, dan Kinerja Pelayanan serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan. BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Berisi uraian ringkas tentang permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan, telaah visi, misi dan program gubernur, telaah Renstra Kementerian PP dan Resntra kabupaten/kota sebagai dasar menentukan isu-isu strategis. BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Berisi uraian ringkas tentang Visi dan Misi, memuat pola mengenai tujuan serta sasaran jangka menengah SKPD, strategi dan kebijakan dalam rangka pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahun BAB V Rencana Program, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. Menguraikan tentang rencana program, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD Provinsi dan APBN, dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode lima tahun dan tahunan. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

10 BAB VI Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD BAB VII Penutup LAMPIRAN Berisi tentang indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Berisi tentang uraian pentingnya pelaksanaan dan konsistensi Renstra dalam implementasinya. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

11 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB PROV. SULSEL 2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Pada Umumnya Susunan Organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnya Susunan Organisasi Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 12 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan. Susunan Organisasi pada Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Kepala Badan b. Sekretaris, yang membawahi 3 sub bagian, meliputi : b.1. Sub Bagian Keuangan b.2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b.3. Sub Bagian Program c. Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG), yang membawahi 2 sub bidang : c.1. Sub Bidang Fasilitasi dan Mediasi Kebijakan PUG c.2. Sub Bidang Kelembagaan PUG d. Kepala Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak, yang membawahi 2 sub bidang : d.1. Sub Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak d.2. Sub Bidang Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perempuan e. Kepala Bidang Keluarga Berencana, yang membawahi 2 sub bidang : e.1. Sub Bidang KB dan Kesejahteraan Reproduksi Remaja e.2. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga f. Kepala Bidang Keluarga Sejahtera, yang membawahi 2 sub bidang : f.1. Sub Bidang Penguatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi f.2. Sub Bidang Informasi Pengendalian Penduduk dan Keluarga Perubahan Renstra Prov. Sulsel

12 Untuk lebih jelas dari Susunan Organisasi Provinsi Sulawesi Selatan maka dapat dilihat pada skema berikut ini : Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 12 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 22 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, maka kedudukan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan adalah merupakan unsur penunjang Pemerintah Dearah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam hubungan tersebut, Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas pokok dengan menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakn daerah di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana berdasarkan asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan, dengan fungsinya sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan dan Keluarga Berencana meliputi Pengarusutamaan Gender, Kualitas, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; Perubahan Renstra Prov. Sulsel

13 b. Penyelenggaraan urusan sosial pelayanan umum di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi Pengarusutamaan Gender, Kualitas Hidup, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahteraan; c. Pembinaan dan penyelenggaran tugas di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi Pengarusutamaan Gender, Kualitas Hidup, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahteraan; d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya Untuk mengetahui dengan jelas mengenai tugas pokok dan Fungsi Sekretariat, Bidang- Bidang, dan Sub Bagian/Sub Bidang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sekretariat Sekretariat Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan bertugas memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sulawesi Selatan, dan dalam menyelenggarakan tugasnya itu fungsi Sekretariat meliputi: a) pengoordinasian pelaksanaan kegiatan; b) pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian; c) pengelolaan administrasi keuangan; d) pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data; e) pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana; dan f) pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. Dalam kegiatan sehari-hari Sekretaris Provinsi Sulsel dibantu oleh 3 (tiga) orang Kasubag yaitu : a.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya; g) melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas masuk dan keluar; h) menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas dan pengelolaan perpustakaan; i) mempersiapkan pelaksaanaan rapat dinas, upacara bendera, kehumasan, dan keprotokolan; j) mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan rumah tangga Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; k) mengoordinasikan dan melakukan pemeliharaan kebersihan dan Perubahan Renstra Prov. Sulsel

14 pengelolaan keamanan lingkungan kantor; l) menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan barang; m) menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang; n) menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun laporan barang inventaris; o) menyiapkan bahan, mengelola dan menghimpun daftar hadir pegawai; p) menyiapkan bahan dan mengelola administrasi surat tugas dan perjalanan dinas pegawai; q) menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana; r) menyiapkan bahan dan menyususn rencana formasi, informasi jabatan, dan bezetting pegawai; s) menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian meliputi usul kenaikan pangkat, perpindahan, pensiun, penilaian pelaksanaan pekerjaan, kenaikan gaji berkala, cuti, ijin, masa kerja, peralihan status, dan layanan administrasi kepegawaian lainnya; t) menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan dan tanda jasa pegawai negeri sipil; u) menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil; v) mengembangkan penerapan sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi; w) menghimpun dan menyosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; x) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; y) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. a.2. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) menyiapkan bahan dan menyusun dokumen pelaksanaan kegiatan dan anggaran; g) menyiapkan bahan atau data untuk perhitungan anggaran dan perubahan anggaran; h) melakukan verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran; i) meneliti kelengkapan uang persediaan, ganti uang, tambahan uang, pembayaran gaji, tunjangan, dan penghasilan lainnya untuk menjadi bahan proses lebih lanjut; j) mengoordinasikan dan menyusun rencana kerja anggaran; k) mengelola pembayaran gaji pegawai; l) melakukan verifikasi harian atas penerimaan keuangan; m) melakukan akuntansi pengeluaran dan Perubahan Renstra Prov. Sulsel

15 penerimaan keuangan; n) melakukan verifikasi pertanggungjawaban keuangan; o) menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan; p) menyusun realisasi perhitungan anggaran; q) mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan; r) menginventarisasi sumber-sumber penerimaan keuangan; s) menggali sumber-sumber penerimaan baru yang potensial; t) melakukan pencatatan pemungutan dan pelaporan pendapatan asli daerah; u) mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan; v) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan w) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; a.3. Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok : a) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; b) mengooordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan perencanaan program dan anggaran; c) menyiapkan bahan dan menyosialisasikan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program; d) menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun rancangan rencana strategi; e) mengumpulkan bahan dan menyusun pengusulan rencana anggaran pendapatan dan belanja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; f) menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan badan; g) mengelola dan melakukan pengembangan sistem penyajian data berbasis teknologi informasi; h) mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; i) menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kinerja; j) mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kegiatan tahunan; k) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. b. Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Pengarusutamaan Gender mempunyai fungsi meliputi : a) pelaksanaan penyiapan, pengkajian bahan koordinasi, fasilitasi advokasi dan analisis rumusan kebijakan pengarusutamaan gender; b) pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan perencanaan dan program bidang fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender serta fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; c) perumusan kebijakan pengarusutamaan gender bidang fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender serta fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; dan d) pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

16 Dalam kegiatan sehari-hari Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang yaitu : b.1. Sub Bidang Fasilitasi dan Mediasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Fasilitasi dan Mediasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahan-bahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender; g) menyiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender; h) menyiapkan bahan pengolahan data, saran dan pertimbangan serta penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender; i) menyiapkan bahan-bahan koordinasi lintas sektor dan rapat koordinasi yang menyangkut fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender; j) menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi pusat, instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender; k) menyiapkan pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang menyangkut fasilitasi dan mediasi kebijakan pengarusutamaan gender; l) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi dan Mediasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan m) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. b.2. Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Pengarusutamaan Gender sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas Perubahan Renstra Prov. Sulsel

17 untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahan-bahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; g) menyiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; h) melakukan pengolahan data, saran, pertimbangan serta penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; i) melakukan koordinasi lintas sektor dan menyiapkan bahan rapat koordinasi yang menyangkut fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; j) melakukan koordinasi dengan instansi pusat, instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; k) melakukan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang menyangkut fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender; l) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Fasilitasi Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan m) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. c. Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak bertugas melaksanakan koordinasi, Pembinaan dan Fasilitasi Kebijakan secara teknis operasional menyangkut Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak. Di dalam melaksanakan kegiatan Kepala Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang yaitu : c.1. Sub Bidang Kualitas Hdup dan Perlindungan dan Anak dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anaksebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b) mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) merumuskan dan mengumpulkan bahan-bahan pembinaan dan petunjuk teknis bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak; g) melaksanakan koordinasi dan evaluasi bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak; h) melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan Perubahan Renstra Prov. Sulsel

18 kebijakan bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak;i) melaksanakan fasilitasi urusan kegiatan bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak; j) melaksanakan koordinasi dengan instansi pusat dan satuan kerja perangkat daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota dan organisasi sosial masyarakat menyangkut kebijakan teknis bidang kualitas hidup, perlindungan perempuan dan anak; k) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan Anak dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan l) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. c.2. Sub Bidang Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perempuan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perempuan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahan-bahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan penguatan dan pengembangan kelembagaan perempuan; g) menyiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan penguatan dan pengembangan kelembagaan perempuan; h) menyiapkan bahan pengolahan data, saran, pertimbangan serta penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program penguatan dan pengembangan kelembagaan perempuan; i) menyiapkan bahan-bahan koordinasi lintas sektor dan rapat koordinasi yang menyangkut penguatan dan pengembangan kelembagaan perempuan; j) melakukan bahan koordinasi dengan instansi pusat, instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan penguatan dan pengembangan kelembagaan perempuan; k) melakukan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang menyangkut penguatan dan pengembangan kelembagaan perempuan; l) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan Perempuan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; m) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

19 d. Bidang Keluarga Berencana Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi kebijakan secara teknis operasional menyangkut Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Reproduksi serta Pemberdayaan Keluarga. Di dalam melaksanakan kegiatannya, Kepala Bidang Keluarga Berencana dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang yaitu : d.1. Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Reproduksi Remaja dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok: a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Reproduksi Remaja sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;f) menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahan-bahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan keluarga berencana dan kesejahteraan reproduksi remaja; g) menyiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan keluarga berencana dan kesejahteraan reproduksi remaja;h) melakukan pengolahan data, penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program keluarga berencana dan kesejahteraan reproduksi remaja; i) melakukan koordinasi lintas sektor dan rapat koordinasi yang menyangkut keluarga berencana dan kesejahteraan reproduksi remaja; j) melakukan koordinasi dengan instansi pusat, instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan keluarga berencana dan kesejahteraan reproduksi remaja; k) melakukan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang menyangkut keluarga berencana dan kesejahteraan reproduksi remaja; l) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Reproduksi Remaja dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; m) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. d.2. Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga dipinpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; b) Perubahan Renstra Prov. Sulsel

20 memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; c) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan d) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; e) menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahanbahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan pemberdayaan keluarga; f) mempersiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan pemberdayaan keluarga; g) melakukan pengolahan data, penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program pemberdayaan keluarga; g) melakukan koordinasi lintas sektor dan menyiapkan bahan rapat koordinasi yang menyangkut pemberdayaan keluarga; h) melakukan koordinasi dengan instansi pusat, instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan pemberdayaan keluarga; i) melakukan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang menyangkut pemberdayaan keluarga; j) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan k) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.. e. Bidang Keluarga Sejahtera Bidang Keluarga Sejahtera dipinpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi kebijakan secara teknis operasional menyangkut bidang penguatan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi serta informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga. Dalam kegiatan sehari-hari Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bidang yaitu : e.1. Sub Bidang Penguatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu pimpinan dalam melakukan koordinasi dan pembinaan teknis menyangkut penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi lingkup bidang pemberdayaan perempuan dan KB secara keseluruhan. Secara rinci tugas pokok sub bidang ini adalah : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Penguatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) Perubahan Renstra Prov. Sulsel

21 menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahan-bahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi; g) menyiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi; h) melakukan pengolahan data, serta penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi; i) melakukan koordinasi lintas sektor dan menyiapkan bahan rapat koordinasi yang menyangkut penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi; j) melakukan koordinasi dengan instansi pusat, instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi; k) melakukan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang menyangkut penguatan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi; l) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Penguatan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan m) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas e.2. Sub Bidang Informasi Pengendalian Penduduk dan Keluarga dipimpin oleh kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok melakukan koordinasi dan pembinaan teknis menyangkut infomasi Pengendalian Penduduk dan keluarga, yang secara rinci meliputi : a) menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Informasi Pengendalian Penduduk dan Keluarga sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas; b) mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar c) memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d) membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan e) mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f) menyiapkan, mengumpulkan dan mengoordinasikan bahanbahan pedoman pelaksanaan teknis kebijakan informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga; g) menyiapkan bahan pembinaan, fasilitasi kegiatan informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga;h) melakukan pengolahan data, penyiapan koordinasi kegiatan dan penyusunan laporan program informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga; i) melakukan koordinasi lintas sektor dan menyiapkan bahan rapat koordinasi yang menyangkut informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga; j) melakukan koordinasi dengan instansi pusat dan instansi terkait lainnya serta pemerintah kabupaten/kota yang menyangkut kebijakan informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga; k) melakukan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan Perubahan Renstra Prov. Sulsel

22 kegiatan yang menyangkut informasi Pengendalian Penduduk dan keluarga; l) menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bidang Informasi Pengendalian Penduduk dan Keluarga dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan m) melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas SUMBER DAYA Suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusiadan sarana prasarana pendukung. Sumberdaya manusia dan perlengkapan tersebut merupakan elemen dalam menggerakkan roda organisasi, sekaligus sebagai faktor internal yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sampai dengan bulan Januari Tahun 2015 memiliki sumberdaya aparatur sebagaimana digambarkan dalam diagram berikut. Diagram 1. Jumlah Aparat menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2015 Diagram 2. Jumlah Aparat menurut Pangkat/ Golongan dan Jenis Kelamin Perubahan Renstra Prov. Sulsel

23 Diagram 3. Pejabat Struktural dan Staf menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Komposisi sumberdaya aparatur berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa aparat didominasi perempuan. Nampak disini bahwa masih terdapat pemahaman yang keliru dalam distribusi aparat yang memaknai bahwa di instansi pemberdayaan perempuan lebih tepat jika aparatnya juga perempuan. Padahal pada kenyataannya, lingkup bidang tugas mulai dari aktifitas rutin di sekretariat sampai pelaksanaan kegiatan bidang-bidang sangat memerlukan tenaga laki-laki dan perempuan secara berimbang. Tidak berimbangnya komposisi laki-laki dan perempuan serta jumlah yang belum mencukupi sesuai kebutuhan minimum aparatur (sesuai analisis beban kerja dan analisis kebutuhan, jumlah minimum aparat pada idealnya 62 orang), sangat mempengaruhi kelancaran layanan dan pencapaian kinerja. Perlengkapan dan peralatan kerja yang digunakan untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas sampai dengan bulan Januari tahun 2015 masih terbatas, termasuk belum representatifnya ruangan kerja dan ruang layanan yang tersedia (tabel 1). Perubahan Renstra Prov. Sulsel

24 Uraian ketersediaan dan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor tersebut di bawah menggambarkan masih terbatasnya dukungan sarana dan prasarana yang ada, sehingga untuk perencanaan kebutuhan ke depan akan menjadi pertimbangan dalam program pengadaan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas Provinsi Sulawesi Selatan sehingga dapat menghasilkan capaian kinerja kegiatan yang lebih optimal. Perubahan Renstra Prov. Sulsel

25 Tabel 1. Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk menunjang Kinerja Tahun 2013 sd No Jenis Barang Jumlah Kebutuhan Keterangan Barang 1 Kendaraan Roda 2 2 Unit 7 unit (1 operasional, 6 mobil dinas eselon) 1 mobil Kaban, 1 mobil operasional. Belum ada pejabat eselon 3 yang memiliki mobil dinas 2. Kendaraan Roda 4 2 Unit 10 unit (setiap bidang, 2 motor operasional) Belum ada motor operasional untuk bidang-bidang teknis 3. Komputer 14 Unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 4. Laptop 11 Unit 21 unit Untuk aplikasi sistem, eselon 2, 3, dan 4 5. Mesin Tik 4 unit 8 unit 6. AC 9 Unit Setiap ruang 1 unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 7 Printer canon 9 unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 8. Printer Epson 8 unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 9 UPS 7 unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 10 Meja Eselon II 1 Unit 1 unit 11 Meja Eselon III 5 Unit 5 unit 12 Meja Eselon IV 11 Unit 11 unit 13 Meja Staf 27 Unit Sesuai jumlah staf dan tenaga outsourching 14 Meja Rapat 1 Set 15 Kursi Rapat 30 Unit 60 unit 16 Kursi Eselon 20 Unit 17 Kursi staf 43 unit Sesuai jumlah staf dan tenaga outsourching 18 Sofa 2 Set Ruang Kaban dan P2TP2A 19 Brankas 2 Unit 20 Mesin faximile 1 Unit 2 unit 21 Filling Cabinet 4 laci 13 Unit Setiap subag/subidang, minimal 3 filing kabinet Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 22 Lemari Arsip 7 unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 23 Lemari Buku 1 Unit Perpustakaan 24 Lemari Gantung 8 Unit Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 25 Wireless Internal 1 unit 26 Wireless Portable 1 Unit 27 Handycam 1 unit 2-3 unit 28 LCD 2 Unit 29 Camera Digital 3 unit 6 unit 30 Rak Buku 1 Unit Disesuaikan buku perpustakaan 31 White Board 12 buah Tersebar di 5 bidang (sekretariat dan 4 bidang teknis) 32 Papan 1 buah Pengumuman 33 Dispenser 3 unit Setiap bidang 1 unit 34 Kulkas 2 Unit Setiap bidang 1 unit 35 Televisi 1 Unit Setiapa bidang 1 unit Perubahan Renstra Prov. Sulsel

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Soppeng Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rencana strategis () Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2016-2021 KATA PENGANTAR AssalamualaikumWrWb, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA INSPEKTORAT KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jl. Raya Ratahan Belang Kel. Wawali Pasan Lingk. V Kec. Ratahan 95695

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 66 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 64 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1387 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG -1- BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis BKPSDM Kab. Pessel Tahun KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia, taufik dan hidayah-nya Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pesisir Selatan dapat menyusun

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA JALAN RAYA

Lebih terperinci

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) KECAMATAN SAMARINDA ULU

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) KECAMATAN SAMARINDA ULU RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA) KECAMATAN SAMARINDA ULU 2016-2021 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia-nya kami dapat menyelesaikan penyusuna Rencana Strategis

Lebih terperinci

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat BAB XLII KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 776 Susunan Organisasi KORPRI Provinsi Banten, terdiri dari : a. Sekretaris KORPRI Provinsi Banten; b. Bagian Umum dan Keuangan;

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (goodpublic governance) dalam berbagai aspek, salah satunya

Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (goodpublic governance) dalam berbagai aspek, salah satunya 0 I-1 Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (goodpublic governance) dalam berbagai aspek, salah satunya telah mendorong pelaksanaan penerapan sistem akuntabilitas

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

TENTANG WALIKOTA BEKASI, BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 35 2010 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diterbitkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1343 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mencapai terwujudnya good governance dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi diperlukan aparatur yang berkualitas inovatif, kreatif, proaktif

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci