PT PEGADAIAN (Persero) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT PEGADAIAN (Persero) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014"

Transkripsi

1 PT PEGADAIAN (Persero) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 KANTOR PUSAT PT PEGADAIAN (Persero) Jakarta, Oktober 2014

2 DAFTAR ISI I. Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2014 i II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian Per 30 September Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014, 30 September Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 30 September Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 september 2014 dan 30 September III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Umum - Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan - Penjelasan Pos-pos Posisi Keuangan dan laba Rugi

3 I. SURAT PERNYATAAN

4

5 II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

6 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September Desember 2013 ASET ASET LANCAR Kas dan Bank Pinjaman Yang Diberikan (Setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai per 30 September 2014 dan per 31 Desember Sebesar dan Piutang Lainnya (Setelah Dikurangi Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai per 30 September 2014 sebesar dan per 31 Desember 2013 sebesar Persediaan Uang Muka Pajak Dibayar di Muka Pendapatan yang Masih Harus Diterima Beban Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan per 30 September 2014 dan per 31 Desember sebesar dan Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

7 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September Desember 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman Bank Pinjaman Bank Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Pinjaman Obligasi yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Pinjaman Lainnya Utang Kepada Rekanan Utang Kepada Nasabah Utang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima di Muka Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Pinjaman Dari Pemerintah: Pinjaman Dari Pemerintah Pusat Pendapatan Ditangguhkan Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham Modal Dasar sebesar saham masing-masing per saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar saham masing-masing per saham Saldo Laba: - Surplus Revaluasi Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

8 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 Januari-September Januari-September PENDAPATAN USAHA Pendapatan Sewa Modal Pendapatan Administrasi Pendapatan Usaha Lainnya: Pendapatan Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha BEBAN USAHA Bunga dan Provisi Pegawai Umum Administrasi Pemasaran Penyusutan Aset Tetap Direksi dan Komisaris Amortisasi dan Penyisihan Piutang Pendidikan dan Pelatihan Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Uang Kelebihan Lewat Waktu Pendapatan Sewa Gedung Pendapatan Jasa Giro Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap Pendapatan Lainnya Beban Lain-lain ( ) ( ) Jumlah Pendapatan Lain-lain LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan ( ) ( ) Jumlah Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk

9 PT PEGADAIAN (Persero) dan ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Saldo Laba Catatan Modal Saham Surplus Revaluasi Aset Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah Ekuitas Penggunaannya Penggunaannya Saldo per 1 Januari a Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan 26.b - Pembagian Deviden ( ) ( ) - Dana Program Kemitraan Dana Bina Lingkungan Cadangan Umum ( ) -- - Cadangan Tujuan Jumlah Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan ( ) ( ) Surplus Revaluasi Laba Bersih Periode Berjalan Saldo Per 31 Desember Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan 26.b - Pembagian Deviden ( ) ( ) - Dana Program Kemitraan Dana Bina Lingkungan Cadangan Umum ( ) -- - Cadangan Tujuan Jumlah Penggunaan Dana Selama Periode Berjalan ( ) ( ) Surplus Revaluasi Laba Bersih Periode Berjalan Saldo Per 31 September

10 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 Januari s.d. Sept Jan s.d. Sept ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari: Penerimaan Sewa Modal Pendapatan Administrasi Pendapatan Usaha Lain Pendapatan Lainnya Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan Pelunasan dari Piutang Lainnya Penjualan Barang Lelang Perusahaan dan Aset Yang Disisihkan Penerimaan Utang Nasabah Penerimaan Utang Pajak Penerimaan Utang Lainnya Penjualan Mulia Penerimaan Kembali Uang Muka Jumlah Penerimaan Kas dari Aktivitas Operasi Pengeluaran Kas untuk: Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi Beban Pegawai Beban Umum Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan Pembayaran Utang Kepada Rekanan Pembayaran Utang Kepada Nasabah Pembayaran Utang Pajak Pembayaran Utang Lainnya Pemberian Piutang Pembayaran Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Pembelian Persediaan Pembelian Mulia Jumlah Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Operasi Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ( ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Kas dari: Penjualan Aset Tetap 0 0 Jumlah Penerimaan Kas dari Aktivitas Investasi 0 0 Pengeluaran Kas untuk: Pembelian Aset Tetap Jumlah Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ( ) ( ) 5

11 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 Januari s.d. Sept Jan s.d. Sept ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Kas dari: 0 Pinjaman Bank Pengembalian Uang Muka Dividen 0 0 Pinjaman Obligasi Jumlah Penerimaan Kas dari Aktivitas Pendanaan Pengeluaran Kas untuk: Angsuran Pinjaman Bank Pelunasan Obliglasi Pelunasan Pinjaman MTN Pembayaran Dividen Pembayaran Emisi Obligasi Pembayaran Dana Program Kemitraan Pembayaran Dana Bina Lingkungan Jumlah Pengeluaran Kas untuk Aktivitas Pendanaan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan ( ) KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK ( ) ( ) 0 KAS DAN BANK AWAL PERIODE KAS DAN BANK AKHIR PERIODE Kas dan Bank Akhir Periode terdiri dari: Kas Bank Jumlah Kas dan Bank

12 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

13 1. Umum 1.a. Pendirian Sampai dengan 31 Maret 2012 Perusahaan berstatus Perusahaan Umum bedasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 tentang Perum Pegadaian. Per 1 April 2012 bedasarkan PP nomor 51 tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) maka didirikan PT Pegadaian (Persero) dengan berdasarkan Akta pendirian Perusahaan PT Pegadaian (Persero) atau disingkat PT Pegadaian (Persero) Nomor 1 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan S.H, M.Kn. yang berkedudukan di Jakarta, yang kemudian disahkan bedasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU A.H tahun 2012 tanggal 4 April Tujuan dan kegiatan usaha PT Pegadaian (Persero) seperti yang tercantum dalam Akta Pendirian yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., No.1 tanggal 1 April 2012 pasal 3, yaitu : a. Tujuan perusahaan : Melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. b. Kegiatan usaha : Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan menyelenggarakan usaha utama sebagai berikut : 1) Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek; 2) Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan 3) Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi, dan perdagangan logam mulia serta batu adi. Selain melaksanakan kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha: 1) Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman; dan 2) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan. Berdasarkan laporan posisi keuangan pembukaan Perusahaan dan Surat Menteri Keuangan RI No.1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991, modal awal Perusahaan ditetapkan sebesar sebagaimana tertuang dalam Laporan Posisi Keuangan Pembukaan. Modal awal yang disetor Pemerintah tersebut adalah kumulatif laba bersih yang diperoleh Perjan Pegadaian. Secara bertahap mulai tahun 1991, Pemerintah Republik Indonesia memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan Modal Pemerintah sebesar melalui SK Menteri Keuangan RI masing-masing sebagai berikut: Nomor Tanggal 0360/KM.3-42/SKOP/ Maret /KM.3-42/SKOP/ Agustus /MK.013/ Juni Jumlah Berdasarkan Penetapan Menteri Negara BUMN dengan surat Nomor S-161/MBU/2012 tanggal 28 Maret 2012 yang disahkan berdasarkan PP 51/2011 jo Surat Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir 7

14 Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) Nomor /sat tanggal 26 Maret 2012, telah disetorkan modal dasar untuk Perseroan sebesar yang berasal dari Negara Republik Indonesia. Modal tersebut terdiri dari modal saham sebanyak lembar saham yang masing-masing saham memiliki nilai nominal ,-. 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Perusahaan telah menerbitkan emisi obligasi sebanyak 17 (tujuh belas) kali, dengan jangka waktu masing-masing: 1) Jangka Waktu 370 hari untuk obligasi berkelanjutan tahun 2012 (Seri A), tahun 2013 (Seri A), dan tahun 2014 (Seri A); 2) Jangka waktu 3 tahun untuk obligasi berkelanjutan tahun 2011 (Seri A), tahun 2012 (Seri B), tahun 2013 (Seri B), dan tahun 2014 (Seri B); 3) Jangka waktu 5 tahun untuk obligasi tahun 1993, 1994, 1996, 1997, 1998, 2001, 2009 (Seri A), 2011 (Seri B), 2012 (Seri C), 2013 (Seri C), dan 2014 (Seri C); 4) Jangka waktu 7 tahun untuk obligasi tahun 2012 (Seri D), 2013 (Seri D); 5) Jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999, 2000, 2002, 2003 (Seri A) dan 2009 (Seri B); 6) Jangka waktu 10 tahun untuk obligasi tahun 2006, tahun 2007, tahun 2009 (Seri C), tahun 2011 (Seri C); serta 7) Jangka waktu 15 tahun untuk obligasi tahun 2003 (Seri B). Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rincian sebagai berikut: Tahun Keterangan Tanggal Efektif & Jatuh Tempo Nominal Tingkat Bunga () 1993 Obligasi I 11 Juni 1993 & 9 Juli milyar 1994 Obligasi II 30 Juni 1994 & 18 Juli milyar 1996 Obligasi III 25 Juni 1996 & 12 Juli milyar 1997 Obligasi IV 16 Juni 1997 & 3 Juli milyar Bunga 17,5% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang. Bunga 13% tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1% di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah. Bunga 17,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah & swasta. Bunga 14,75% tetap untuk tahun pertama, 4 tahun berikutnya mengambang 1% diatas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta Obligasi V 23 Juni 1998 & 8 Juli ,6 milyar Bunga Seri A1 49% tetap untuk tahun pertama, seterusnya mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium. Bunga Seri B2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium Obligasi VI 24 Agt 1999 & 8 Sept milyar 2000 Obligasi VII 27 Juni 2000 & 21 Juli milyar Bunga 15,5% tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75% di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan. Bunga 15,625% tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725% di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah. 8

15 Tahun Keterangan Tanggal Efektif & Jatuh Tempo Nominal Tingkat Bunga () 2001 Obligasi VIII 31 Mei 2001 & 12 Juni milyar Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%. Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25% Obligasi IX 24 Mei 2002 & 6 Juni milyar Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun, amortisasi 10% tahun keempat emisi, 20% tahun kelima sampai dengan ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%. Seri D dengan opsi jual pada tahun kelima, 18,25% tetap tahun pertama sampai dengan tahun kelima, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00%, minimal 16,50% Obligasi X 27 Juni 2003,11 Juli 2011 & milyar Bunga Seri A 12,9375% tetap per tahun dengan jangka waktu 8 tahun, Seri B dengan jangka waktu 15 tahun dengan tingkat bunga 13,125% per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan ke tiga, selanjutnya tahun ke empat dan sampai dengan ke tahun kelima belas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0% per tahun maksimum 15,50%, minimum 10,50% Obligasi XI 23 Mei 2006 & 23 Mei milyar Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum 10,00% Obligasi XII 4 September 2007 & milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00%, minimum 8,00% Obligasi XIII 1 Juli 2009,2014,2017 & milyar Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% pertahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah 350 miliar. Seri A2, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah 100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke 8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah 650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah 400 miliar. 9

16 Tahun Keterangan Tanggal Efektif & Jatuh Tempo Nominal Tingkat Bunga () 2001 Obligasi VIII 31 Mei 2001 & 12 Juni milyar Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25%. Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, maksimal 24,25% minimal 16,25% Obligasi IX 24 Mei 2002 & 6 Juni milyar Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun, amortisasi 10% tahun keempat emisi, 20% tahun kelima sampai dengan ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00% minimal 16,50%. Seri D dengan opsi jual pada tahun kelima, 18,25% tetap tahun pertama sampai dengan tahun kelima, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maksimal 20,00%, minimal 16,50% Obligasi X 27 Juni 2003,11 Juli 2011 & milyar Bunga Seri A 12,9375% tetap per tahun dengan jangka waktu 8 tahun, Seri B dengan jangka waktu 15 tahun dengan tingkat bunga 13,125% per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan ke tiga, selanjutnya tahun ke empat dan sampai dengan ke tahun kelima belas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0% per tahun maksimum 15,50%, minimum 10,50% Obligasi XI 23 Mei 2006 & 23 Mei milyar Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum 10,00% Obligasi XII 4 September 2007 & milyar 2009 Obligasi XIII 1 Juli 2009,2014,2017 & milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap, jangka waktu 10 tahun; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00%, minimum 8,00%. Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675% pertahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah 350 miliar. Seri A2, tingkat bunga tetap 11,675% per tahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-5 yang besarnya berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka waktu satu bulan ditambah premi 3% per tahun dengan batas atas 13% dan batas bawah 10%. Jangka waktu 5 tahun dengan jumlah 100 miliar. Seri B, tingkat bunga tetap 12,650% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke 8. Jangka waktu 8 tahun dengan jumlah 650 miliar. Seri C, tingkat bunga tetap 12,875% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Jangka waktu 10 tahun dengan jumlah 400 miliar. 10

17 Tahun Keterangan Tanggal Efektif & Jatuh Tempo Nominal Tingkat Bunga () 2011 Obligasi Berkelanjutan Tahap I 11 Oktober 2011 dan 11 Oktober 2014, 2016, milyar Obligasi Berkelanjutan I, dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar 2 trilyun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi ini terbagi dalam dua tahap, yang pertama disebut dengan Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap I tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap, yang selanjutnya disebut dengan Obligasi Berkelanjutan Tahap I dengan jumlah pokok sebesar 1 trilyun terdiri dari Seri A, B dan C. Seri A, jumlah pokok sebesar 250 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,50% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober Seri B, jumlah pokok sebesar 250 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 8,0% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober Seri C, jumlah pokok sebesar 500 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 9,0% per tahun, jangka waktu 10 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Januari 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-10 (sepuluh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 11 Oktober Obligasi Berkelanjutan I (Tahap II) 14 Pebruari dan 18 Pebruari 2012, Pebruari 2015, 2017, milyar Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar 1 trilyun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi Berkelanjutan Tahap II dengan jumlah pokok sebesar 1 trilyun terdiri dari Seri A, B, C dan D. Seri A, jumlah pokok sebesar 150 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 6,60% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 18 Pebruari Seri B, jumlah pokok sebesar 150 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari Seri C, jumlah pokok sebesar 200 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,5% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari Seri D, jumlah pokok sebesar 500 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Pebruari

18 Tahun Keterangan Tanggal Efektif & Jatuh Tempo Nominal Tingkat Bunga () 2013 Obligasi Berkelanjutan II (Tahap I) 9 Oktober 2013 dan 14 Juli 2014, 9 Juli 2016, 9 Juli 2018, 9 Juli milyar Obligasi Berkelanjutan II PT Pegadaian Tahap I dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar 7 trilyun yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan jumlah pokok sebesar 1,225 trilyun terdiri dari Seri A, B, C dan D. Seri A, jumlah pokok sebesar 430 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 14 Juli Seri B, jumlah pokok sebesar 17 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,40% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli Seri C, jumlah pokok sebesar 177 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli Obligasi Berkelanjutan II (Tahap II) Tanggal 14 Juli 2014, 21 Juli 2015, 11 Juli 2017 dan 11 Juli milyar Seri D, jumlah pokok sebesar 500 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun, jangka waktu 7 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 9 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-7 (tujuh) terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 9 Juli Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang dengan jumlah pokok sebesar. 960 Milyar terdiri dari Seri A, B dan C. Seri A, Jumlah pokok sebesar. 360 milyar, tingkat bunga tetap sebesar 8,65% per tahun, jangka waktu 370 hari. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ke 370 terhitung sejak tanggal emisi, yaitu 21 Juli 2015 Seri B, Jumlah pokok sebesar. 202 Milyar, tingkat bunga tetap sebesar 9,35% per tahun, jangka waktu 3 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli 2015 Seri C, Jumlah pokok sebesar. 398 Milyar, tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun, jangka waktu 5 tahun. Pembayaran bunga pertama pada tanggal 11 Oktober 2014, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo pada tanggal hari ulang tahun ke-5 (lima) terhitung sejak tanggal emisi yaitu 11 Juli

19 1.c. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan Karyawan Dewan Komisaris: Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) No. 01 tanggal 1 April 2012 dan Akta Nomor 01 tanggal 2 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H, M.Kn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHU- AHA tanggal 8 Mei 2012, diangkat Sdr. Yopie Hidayat Sebagai Anggota, susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris : Cecep Sutiawan : Ketut Sethyon : Djoko Hendratto : Wiranto : Yopie Hidayat Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-196/MBU/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Wiranto sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Djadmiko sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero), sehingga susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris : Cecep Sutiawan : Ketut Sethyon : Djoko Hendratto : Djadmiko : Yopie Hidayat Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-240/MBU/2013 tanggal 7 Mei 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Sdr. Ketut Setyon sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Purnomo Sinar Hadi sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero), sehingga susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris : Cecep Sutiawan : Purnomo Sinar Hadi : Djoko Hendratto : Djadmiko : Yopie Hidayat Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: SK-123/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), pada diktum isi keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Djoko Hendratto sebagai anggota Dewan Komisaris. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut: 13

20 Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris : Cecep Sutiawan : Purnomo Sinar Hadi : Djadmiko : Yopie Hidayat Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Negara Nomor: SK-145/S.MBU.2/2014 tentang Penyampaian Salinan Keputusan Menteri BUMN No: SK-123/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), yang dikukuhkan dengan surat Uji Fit & Proper Test dari OJK Nomor: SR- 63/NB.1/2014 tanggal 17 September 2014 Perihal Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan Komisaris PT Pegadaian (Persero). Pada diktum isi keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Djoko Hendratto sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Heru Subiyantoro sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero). Dengan demikian susunan Dewan Komisaris PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris : Cecep Sutiawan : Purnomo Sinar Hadi : Djadmiko : Yopie Hidayat : Heru Subiyantoro Komite Audit: Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: KEP-04/KP/DP/DK/GD/2014 tanggal 2 Mei 2014 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), susunan Komite Audit ditetapkan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota : Djoko Hendratto : Andi Wahyu Wibisana : Yasmine Nasution Dikarenakan telah terbit Keputusan Menteri Badan Usaha Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: SK-123/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) yang pada diktum isi keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Djoko Hendratto sebagai Anggota Dewan Komisaris, maka secara otomatis jabatan Sdr. Djoko Hendratto sebagai Ketua Komite Audit Perusaaan menjadi gugur, sehingga susunan Komite Audit sebagai berikut: Ketua : - Anggota : Andi Wahyu Wibisana Anggota : Yasmine Nasution Komite Manajemen Resiko: Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian No. KEP-01/KP/DK/GD/2013, tgl. 08 Mei 2013, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero), memutuskan pemberhentian dengan hormat Sdri. Ir. Tattys Miranti Hendyana, MM sebagai anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero) dan mengangkat Sdr. Ketut Setyon sebagai Anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero), maka susunan Komite Manajemen Risiko terdiri dari : 14

21 Ketua Anggota Anggota : Purnomo Sinar Hadi : Suhadi Hadiwijoyo : Ketut Sethyon Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor: 02/KEP/DK/GD/2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Resiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero), pada diktum keputusan berisi memberhentikan dengan hormat Sdr. Suhadi Hadiwijoyo dan mengangkat Sdr. Faisal sebagai anggota Komite Manajemen Resiko PT Pegadaian (Persero), sehingga susunan Komite Manajemen Resiko sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota : Purnomo Sinar Hadi : Faisal : Ketut Sethyon Dewan Direksi: Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan PT Pegadaian (Persero) No. 01 tanggal 1 April 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H.,MKn, yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan HAM RI nomor AHU-AHA Tahun 2012 tanggal 2 Mei 2012, susunan Dewan Direksi ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama Direktur Bisnis I Direktur Bisnis II Direktur Bisnis III Direktur Umum dan SDM Direktur Keuangan : Suwhono : Moch. Edy Prayitno : Wasis Djuhar : Sumanto Hadi : Sri Mulyanto : Dwi Agus Pramudya Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-239/MBU/2013 tanggal 7 Mei 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian, mengukuhkan pemberhentian dengan hormat: 1. Sdr. Moch. Edy Prayitno sebagai Direktur Bisnis I; 2. Sdr. Wasis Djuhar sebagai Direktur Bisnis II; 3. Sdr. Sumanto Hadi sebagai Direktur Bisnis III, dan mengangkat: 1. Sdr. Harianto Widodo sebagai Direktur Bisnis I; 2. Sdr. Dijono sebagai Direktur Bisnis II; 3. Sdr. Ferry Febrianto sebagai Direktur Bisnis III, sehingga susunan Dewan Direksi PT Pegadaian (Persero) berdasarkan surat Nomor SK-61/MBU/2014 tanggal 24 Maret 2014 yang disahkan melalui Anggaran Dasar No. AHU tanggal 17 April 2014, ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama Direktur Bisnis I Direktur Bisnis II Direktur Bisnis III Direktur Umum SDM Direktur Keuangan : Suwhono : Harianto Widodo : Dijono : Ferry Febrianto : Sri Mulyanto : Dwi Agus Pramudya 15

22 Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 143/KEP/2014 tanggal 22 April 2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi, ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama : Suwhono Direktur I : Harianto Widodo Direktur II : Dijono Direktur III : Ferry Febrianto Direktur IV : Dwi Agus Pramudya Direktur V : Sri Mulyanto Dewan Pengawas Syariah : Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pegadaian (Persero) Nomor 01 tanggal 1 April 2012 dan telah disahkan oleh Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU AH tanggal 4 April 2012, yang telah diubah terakhir dengan Akta Nomor 5 tanggal 23 Oktober 2013 dan diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat Nomor: AHU.AH tanggal 9 Oktober 2013, dengan susunan Dewan Pengawas Syariah PT Pegadaian (Persero) ditetapkan sebagai berikut: Ketua : Muhammad Nahar Nahrawi Anggota : Muhammad Cholil Nafis Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Direksi Nomor 27 Tahun 2014 tanggal 25 April 2014 mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Pegadaian (Persero), maka fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: Sekretaris Perusahaan melakukan fungsi perencanaan, penyelenggaraan, monitoring, pengawasan, evaluasi atas seluruh kegiatan hubungan masyarakat, protokoler, serta hubungan investor dan pemegang saham sesuai dengan kebijakan/ketentuan yang telah ditetapkan. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: 1. Meyakini/memastikan bahwa bidang yang menjadi tanggung jawabnya telah memiliki rencana kerja tahunan yang berpedoman pada RJP Perusahaan atau ketentuan lain yang telah ditetapkan Direksi; 2. Meyakini/memastikan tersusunnya kebijakan di bidang Sekretariat Perusahaan, yaitu pengelolaan bidang yang menjadi tanggung jawabnya telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan Perusahaan; 3. Meyakini/memastikan terselenggara dan terkendalinya pelaksanaan program di bidang Humas, Hubungan Investor, dan bidang Protokoler Kantor Pusat; 4. Meyakini/memastikan bahwa target kerja Sekretariat Perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai oleh seluruh unit kerja operasional dengan baik; 5. Meyakini/memastikan terselenggaranya rapat Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 6. Melakukan koordinasi dan membina hubungan kerja yang baik antarorgan Perusahaan (RUPS, Komisaris, dan Direksi); 7. Menjadi juru bicara Perusahaan baik internal dan eksternal; 8. Melaksanakan pekerjaan lain yang terkait dan berhubungan dengan keberhasilan tugas-tugasnya. 16

23 Satuan Pengawasan Intern (SPI) Kepala : Nur Djunaedi Inspektur Pusat : Ritta Karuniawati Agung Sewoko Sidhi *) Auditor TI : A. Hening Tjahjono **) Sekretaris : Dyah Cahyaningsih ***) Pemeriksa Madya : Jermia Tanga Dhopi Prawata ****) Pemeriksa Muda : Suparlan Eko Wahyudiharto Rinaldy Suhaimi Irwan Buyung Purwanto Iwan Kurniawan *) Sesuai Keputusan Direksi No.: 157/KEP/2014 tanggal 9 Mei 2014 **) Sesuai Surat No.: 200-S/005102/2014 tanggal 17 Juni 2014 ***) Sesuai Keputusan Direksi No: 112/KEP-USDM/2014 Tanggal 4 Juni 2014 ****) Sesuai Keputusan Direksi No.: 164/KEP/2014 tanggal 21 Mei 2014 Berdasarkan sertifikat No. QSC yang diterbitkan oleh Sucofindo International Certification Services, menyatakan bahwa Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Pegadaian (Persero) telah menerapkan sistem manajemen mutu yang memenuhi SNI ISO 9001 : 2008 untuk scope audit Kantor Pusat, Kantor Wilayah VIII, dan Kantor Wilayah IX. Sertifikat tersebut berlaku sejak 19 Nopember 2012 sampai dengan 18 Nopember Karyawan: Jumlah karyawan PT Pegadaian (Persero) dan karyawan entitas anak masing-masing sebagai berikut: 30 September September 2013 PT Pegadaian (Persero) 12,722 12,949 Entitas Anak (PT Balai Lelang Artha Gasia) d Entitas Anak Sesuai dengan surat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No.13 tanggal 26 Juli 2000, Perusahaan memiliki secara langsung penyertaan saham pada Entitas Anak yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia sebesar 99,99% yang bergerak di bidang jasa lelang dan berlokasi di Jalan Kramat Raya No.162 Jakarta. PT Balai Lelang Artha Gasia (PT BLAG) mulai beroperasi secara komersial sejak bulan September tahun 2000 dan memiliki total aset sebagai berikut : 30 September Desember 2013 Total Aset 185,816, ,480,496 Pada tahun 2010, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Juni 2010, para pemegang saham memutuskan membekukan kegiatan operasional Perseroan terkait dengan penurunan omzet yang relatif permanen dan ruang gerak usaha yang semakin sempit, melakukan restrukturisasi kepengurusan, dan menyelesaikan hak dan kewajiban perseroan termasuk masalah sumber daya manusia sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 17

24 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Nomor 124 Tanggal 29 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., diputuskan untuk mengaktifkan kembali kegiatan usaha serta restrukturisasi pengurus PT BLAG. Dalam akta tersebut ditetapkan pengangkatan Hening Cahyani sebagai Direktur dan Endah Susiani sebagai Komisaris PT Balai Lelang Artha Gasia untuk masa jabatan 5 (lima) tahun. e. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan Bedasarkan Akta Pendirian Perusahaan pasal 26 tanggal 15 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H.,M.Kn., maka Penggunaan Laba diatur sebagai berikut: 1. Penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk cadangan kerugian diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud pada poin 1, dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai deviden kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Selain penggunaan laba bersih sebagaimana dimaksud pada poin 2, Rapat Umum Pemegang Saham dapat menetapkan laba bersih untuk pembagian lain seperti tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris, bonus untuk karyawan, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan Perusahaan yang antara lain diperuntukan bagi perluasan usaha Perusahaan yang prosentasenya masing masing ditetapkan tiap tahun oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Deviden Sebagaimana dimaksud pada poin 2, hanya boleh dibagikan apabila Perusahaan mempunyai saldo laba yang positif. 5. Tantiem dan bonus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun berjalan dan Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan tantiem dan bonus lebih besar dari yang dianggarkan sehubungan dengan pelampauan target yang ditetapkan, maka selisih tantiem dan bonus tersebut diambil dari laba bersih tahun yang bersangkutan 6. Dalam hal Perusahaan tidak mempunyai laba bersih namun menunjukkan peningkatan kinerja yang ditunjukan dengan pencapaian target yang harus dicapai, maka Perusahaan dapat memberikan tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta bonus untuk Karyawan sepanjang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya. 7. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam pembukuan Perusahaan dan dalam tahun yang akan datang Perusahaan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat itu belum sama sekali ditutup, dengan tidak mengurangi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 8. Kecuali bagian deviden yang menjadi hak Negara Republik Indonesia deviden yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukan untuk itu. 9. Deviden dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh Pemegang Saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas deviden tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perusahaan dengan syarat pengambilannya tidak secara sekaligus dan dengan membayar biaya administrasi yang ditetapkan Direksi. 10. Deviden yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada poin 8 dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak perusahaan. 11. Perusahaan dapat membagi deviden interim sebelum tahun buku Perusahaan berakhir, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba dan kemampuan keuangan Perusahaan. 12. Pembagian deviden interim sebagaimana dimaksud pada poin 11, ditetapkan bedasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris. 13. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perusahaan menderita kerugian, deviden interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh Pemegang Sahamkepada Perusahaan. 18

25 14. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perusahaan, dalam hal Pemegang Saham tidak dapat mengembalikan deviden interim sebagaimana dimaksud pada poin Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari saham yang telah dikeluarkan dapat meminta pembagian deviden interim. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2.a. 2.b. Pernyataan Kepatuhan Laporan Keuangan Konsolidasian dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun bedasarkan biaya perolehan historis. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, juga disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas dalam operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan dan entitas anak menerapkan standar akuntansi revisi yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 januari 2013 yaitu Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK No. 60 Instrumen keuangan: Pengungkapan. Penyesuaian standar tersebut menyediakan pengungkapan kualitatif, dalam konteks pengungkapan kualitatif, yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu menghubungkan pengungkapan-pengungkapan terkait, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami gambaran keseluruhan mengenai sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapan kualitatif dan kuantitatif menghasilkan pengungkapan informasi dengan suatu cara yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi eksposur risiko suatu entitas dengan lebih baik. Penyesuaian standar ini tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Agar penyajian posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas Perusahaan lebih relevan dan andal (reliable), Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap untuk golongan tanah dan bangunan. Bedasarkan PSAK 16 (revisi 2011), dalam mengukur aset tetap, dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model). Efektif tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan merubah pengukuran aset tetap untuk golongan tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diperlakukan secara prospektif. Sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi ini, pada tanggal 31 desember 2013 Perusahaan mencatat saldo Surplus Revaluasi dalam ekuitas dan mencatat peningkatan nilai aset tetap untuk tanah dan bangunan sebesar c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung atau perusahaan dapat mengendalikan investasi tersebut, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Angka dalam laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan secara khusus. 19

26 Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: 1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian investor lain; 2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3. Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau 4. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Kepentingan non pengendali adalah bagian hasil usaha dan bagian aset bersih dari entitas anak yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan. Porsi kepemilikan pemegang saham atas aset bersih entitas anak, jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan tidak menyajikan kepentingan non pengendali. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang disyaratkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Dalam laporan keuangan konsolidasian, transaksi dan saldo antara Perusahaan dan Entitas Anak telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. 2.d. 2.e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Transaksi ini dilakukan bedasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset Keuangan diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori, yaitu: 1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditunjukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan aset keuangan yang ditetapkan, diakui dalam Keuntungan/kerugian dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. Pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melebihi laba rugi komprehensif. 20

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Registered Public Accountants Accountants & business advisers PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang

Lebih terperinci

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31

Lebih terperinci

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK

PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Registered Public Accountants Accountants & business advisers PT PEGADAIAN (Persero) DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun-tahun

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN DAN ENTITAS ANAK

PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN DAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Laporan Posisi

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS V INI TELAH DISAMPAIKAN

Lebih terperinci

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 A S E T Aset Lancar Catatan 31-Mar-12 31-Dec-11

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN BADAN MEDIASI

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, ASET Kas 2c, 2g 15.286.190 11.357.523 9.521.713 Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, 4 38.272.155 36.152.674 24.856.699 Giro pada Bank Lain 2c, 2f, 2g, 2h, 5 Pihak berelasi 54 16.079 44.516 14.386 Pihak

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAFTAR ISI Pernyataan Direksi dan Komisaris Ekshibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Laporan Laba Rugi Komprehensif

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyetoran. PNBP. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018 PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2018 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 31 Desember

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Posisi Tanggal POS POS ASET 1. Kas 17,985 2. Penempatan pada Bank Indonesia 400,137 3. Penempatan pada bank lain 48,646 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN STATUS BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (PD. BPR SYARIAH)

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN

Lebih terperinci

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726

ii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Audited) No. POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah

Lebih terperinci

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015 NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015 No. POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi Tgl. Laporan ASET 1. Kas 13,594 2. Penempatan pada Bank Indonesia 279,777 3. Penempatan pada bank lain 10,687 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 198,661 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,601,278 3. Penempatan pada bank lain 2,041,048 4. Tagihan spot dan derivatif 1,229,373 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,233 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,002,762 3. Penempatan pada bank lain 4,093,650 4. Tagihan spot dan derivatif 932,799 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 247,900 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,956,541 3. Penempatan pada bank lain 840,697 4. Tagihan spot dan derivatif 980,182 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,153 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,642,683 3. Penempatan pada bank lain 1,024,072 4. Tagihan spot dan derivatif 931,484 5. Surat berharga

Lebih terperinci

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 8,109 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,176,767 3. Penempatan pada bank lain 670,146 4. Tagihan spot dan derivatif 15,095 5. Surat

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PT Pegadaian (Persero)

LAPORAN BULANAN PT Pegadaian (Persero) K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN

Lebih terperinci

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI Pengantar Direksi... Hal. 2 Profil Perusahaan... Hal. 3 Visi... Hal. 4 Misi... Hal. 4 Layanan... Hal. 4 Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1.726.219 3. Penempatan pada bank lain 988.082 4. Tagihan spot dan derivatif 16.719

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9.089 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.826.555 3. Penempatan pada bank lain 1.928.587 4. Tagihan spot dan derivatif 35.715

Lebih terperinci

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo ) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9,471 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,809,222 3. Penempatan pada bank lain 882,630 4. Tagihan spot dan derivatif 21,247

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 OKTOBER 216 NO POS-POS 31-Oct-16 ASET 1 Kas 82,52 2 Penempatan pada Bank Indonesia 313,1 3 Penempatan pada bank lain 619,75 4 Tagihan spot dan derivatif 5 Surat Berharga

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA DAN PERUSAHAAN PERGADAIAN -

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.087 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.680.914 3. Penempatan pada bank lain 1.451.922 4. Tagihan spot dan derivatif 14.824

Lebih terperinci

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 DAN

Lebih terperinci

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September 2012 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember

Lebih terperinci

Halaman LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER

Halaman LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2017 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 -------------------------------------------------

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10.486.630 2. Penempatan pada Bank Indonesia 49.714.819 3. Penempatan pada bank lain 20.132.802 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9.300.575 2. Penempatan pada Bank Indonesia 40.665.033 3. Penempatan pada bank lain 20.128.708 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9,917,585 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,967,392 3. Penempatan pada bank lain 18,194,806 4. Tagihan spot dan derivatif 517,945 5. Surat

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 18,172 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 166,785 168,240 3. Penempatan pada bank lain 1,128,825 1,118,035 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Januari 2017 POS POS 31Jan2017 1. Kas 205,904 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,516,164 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

Per 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Agustus 2017 (dalam jutaan Rupiah) ASET Kas 137,700 Penempatan pada Bank Indonesia 942,327 Penempatan pada bank lain 55,892 Tagihan spot dan derivatif - Surat berharga 686,194 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 141,360

Lebih terperinci

Per 31 Januari 2018 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Januari 2018 (dalam jutaan Rupiah) ASET Kas 106,546 Penempatan pada Bank Indonesia 1,001,210 Penempatan pada bank lain 39,524 Tagihan spot dan derivatif - Surat berharga 546,745 a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi - b.

Lebih terperinci

Per 31 Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah)

Per 31 Mei 2017 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Kas 169,726 Penempatan pada Bank Indonesia 1,019,319 Penempatan pada bank lain 91,015 Tagihan spot dan derivatif - Surat berharga 1,096,262 a. Diukur pada nilai wajar melalui

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 141,815 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,356,657 3. Penempatan pada bank lain 33,800 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 185,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,534,935 3. Penempatan pada bank lain 38,088 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 209,114 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,705,292 3. Penempatan pada bank lain 221,849 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 289,333 2. Penempatan pada Bank Indonesia 13,183,565 3. Penempatan pada bank lain 265,575 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 196,193 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,055,101 3. Penempatan pada bank lain 279,544 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 192,670 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,877,411 3. Penempatan pada bank lain 68,243 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 172,862 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,977,356 3. Penempatan pada bank lain 523,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 156,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,155,408 3. Penempatan pada bank lain 393,539 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 171,121 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,245,151 3. Penempatan pada bank lain 323,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS BATANG TUBUH PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.03/... TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Bentuk Investasi KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan pada bank lain 507,862 1,118,200 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2. LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET 1. Kas 37,590 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,206,840 3. Penempatan pada bank lain 59,439 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Unaudited) (dalam jutaan Rupiah) No.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Unaudited) (dalam jutaan Rupiah) No. PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga b. Valuta Asing 2. Beban Bunga b. Valuta Asing Pendapatan Bunga Bersih B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Bunga

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan

Lebih terperinci

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2013, 31 Maret 2012 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2012 DAFTAR

Lebih terperinci

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10,991,946 2. Penempatan pada Bank Indonesia 54,511,144 3. Penempatan pada bank lain 10,991,847 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Oktober 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Oktober 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 8,974,304 2. Penempatan pada Bank Indonesia 27,151,229 3. Penempatan pada bank lain 21,862,811 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Januari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Januari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9,457,847 2. Penempatan pada Bank Indonesia 36,278,608 3. Penempatan pada bank lain 16,536,185 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 188,846 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,535,155 3. Penempatan pada bank lain 2,126,677 4. Tagihan spot dan derivatif 1,905,517 5. Surat

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10,326,542 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39,913,302 3. Penempatan pada bank lain 35,944,882 4. Tagihan spot dan

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 11,330,043 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,606,169 3. Penempatan pada bank lain 30,593,245 4. Tagihan spot dan

Lebih terperinci

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 11,422,254 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,800,757 3. Penempatan pada bank lain 27,104,141 4. Tagihan spot dan

Lebih terperinci