Kegiatan Belajar 3: Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menjelaskan prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Surya
|
|
- Yulia Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kegiatan Belajar 3: Pembangkit Listrik Tenaga Surya Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menjelaskan prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Menguraikandefinisi PLTS 2. Membandingkan kelebihan dan kelemahan PLTS 3. Menerangkan prinsip kerja PLTS 4. Membedakan jenis-jenis PLTS 5. Merinci komponen-komponen PLTS 6. Mencontohkan aplikasi PLTS Pokok-Pokok Materi 1. Definisi PLTS 2. Kelebihan dan Kelemahan PLTS 3. Prinsip Kerja PLTS 4. Jenis-Jenis PLTS 5. Komponen PLTS 6. Aplikasi PLTS Uraian Materi 1. DefinisiPLTS Energi sangat penting bagi kehidupan setiap orang, kapan pun dan di mana pun. Sumber energi yang banyak digunakan sampai saat ini berasal bahan bakar karbon fosil selama lebih dari dua abad. Semenjak terjadinya krisis energi pada tahun 70-an, masyarakat mulai memikirkan dan beranjak dari ketergantungan terhadap sumber energi yang berasal dari fosil. Salah satu sumber energi yang bukan berasal dari fosil adalah dengan memfaatkan sumber energi matahari (surya). Energi ini mendapat perhatian lebih oleh masyarakat dunia dikarenakan energi ini ramah lingkungan dan pengembangannya bisa dimula dari skala kecil sampai besar. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan suatu pembangkit listrik yang dapat mengubah energi surya (cahaya matahari) menjadi energi listrik. Radiasi
2 pancaran cahaya matahari dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik, seperti yang terlihat pada gambar 1 dan secara tidak langsung menggunakan cermin/lensa dengan pemusatan energi surya (Gambar 2). Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotolistrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor (panas) seperti mesin stirling atau lainnya. PLTS yang banyak dikembangkan di dunia adalah PLTS dengan fotovoltaik. Pada uraian materi ini yang banyak dibahas adalah PLTS dengan fotovoltaik. Gambar 1: PLTS dengan efek fotovoltaik ( Gambar2 : PLTS yang memanfaatkan efek cermin/lensa (
3 2. Kelebihan dan kelemahan PLTS Kelebihan penggunaan listrik tenaga surya: Seperti yang Anda ketahui energi surya merupakan salah satu sumber energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Tak hanya itu saja, energi surya juga merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan habis meski digunakan secara terus menerus oleh manusia. Berbeda dengan Bahan Bakar Minyak yang dapat semakin menipis ketika digunakan secara terus menerus. Hal ini dikarenakan Bahan Bakar Minyak berasal dari fosil jutaan tahun lalu. Berbeda dengan energi surya yang memerlukan sinar matahari. Untuk memanfaatkan energi ini agar menjadi energi listrik dibutuhkan sebuah media panel surya yang akan mengubah panas sinar matahari menjadi energi listrik. 1. Tidak akan pernah habis Keuntungan yang pertama adalah tidak akan pernah habis dan ramah lingkungan. Seperti yang Anda ketahui energi matahari merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan pernah habis. Penggunaan energi surya juga dapat mencegah penggunaan bahan bakar fosil menjadi semakin menipi. Dan bahkan saat ini banyak sekali negaranegara maju yang menggunakan energi surya untuk menjadikannya energi listrik. 2. Ramah lingkungan Yang kedua adalah ramah lingkungan. Dikatakan ramah lingkungan karena penggunaan energi surya tidak akan menghasilkan emisi karbon sama seperti BBM. Oleh karena itu energi surya dapat dikatakan sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat lingkungan. Dan pastinya hal ini dapat mencegah pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan iklim tak menentu. 3. Hanya membutuhkan sedikit perawatan Keuntungan pembangkit listrik tenaga surya selanjutnya adalah hanya membutuhkan sedikit perawatan. Setelah instalasi dan dioptimasi, panel surya dapat menciptakan listrik dengan luasan hanya beberapa milimeter dan tidak memerlukan perawatan yang berarti. Tak hanya itu saja, panel
4 surya juga memproduksi energi dalam diam, sehingga tak mengeluarkan bunyi bising dan lainnya.selain itu, energi surya juga memiliki keuntungan lainnya seperti, bebas dari biaya perawatan. Pemasangan sangat mudah, kapasitas yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan lainnya. 4. Umur panel surya / solar cell panjang/ investasi jangka panjang Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya / solar cell memiliki daya tahan tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 5 tahun. 5. Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia Secara geografis, Indonesia terletak di garis katulistiwa, hal ini membuat Indonesia selalu dilalui peredaran matahari sepanjang tahun, sehingga potensi energi yang dihasilkan selalu ada sepanjang tahun. Meskipun memiliki keuntungan, PLTS juga memiliki beberapa kelemahan, apa saja? Berikut ulasannya. Kelemahan penggunaan listrik tenaga : 1. Daya yang dihasilkan berkurang ketika mendung Seperti yang kita ketahui PLTS membutuhkan sinar matahari untuk bekerja. Ketika mendung ataupun pada malah hari keluaran energi panel surya pastinya kurang maksimal. Namun untuk menyiasati hal ini banyak PLTS skala besar yang melacak matahari untuk menjaga panel surta di sudut optimal sepanjang hari. 2. Besarnya biaya pembangunan Pembangkit listrik ini juga sangat membutuhkan biaya yng sangat besar per MW. Oleh karena itu banyak sekali negara-negara yang memikirkan hal ini ketika akan membangunnya.
5 3. Prinsip Kerja PLTS Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga surya ini sangat sederhana dan praktis. Secara umum tidak jauh berbeda dengan pembangkit listrik dengan bahan bakar dari fosil.untuk menggunakan tenaga surya ini, hanya diperlukan dengan memasang panel surya pada tempat terbuka dengan intensitas sinar matahari yang tinggi. Panel surya dalam jumlah yang banyak sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam skala yang besar.komponen utama dari sumber energi ini adalah sel foltovotaik/surya. Sel tersebut memiliki peranan untuk menangkap intensitas cahaya matahari yang kemudian akan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja dari modulsurya adalah jika cahaya matahari mengenai modulsurya, maka elektron elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada terminal keluaran dari modulsurya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh modulsurya berbeda beda tergantung dari jumlah sel surya yang dikombinasikan didalam modulsurya tersebut. Keluaran dari modulsurya ini adalah berupa listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang didalam modulsurya dan banyaknya sinar matahari yang menyinari modulsurya tersebut. Gambar 3: Prinsip kerja sel surya
6 Keluaran dari modulsurya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi kondisi seperti pada malam hari (kondisi saat modulsurya tidak disinari cahaya matahari), maka keluaran dari modulsurya ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage). Dalam hal ini adalah baterei. Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari modulsurya ke baterei, tetapi harus dihubungkan ke rangkaian Regulator, dimana didalam rangkaian tersebut terdapat rangkaian pengisi Baterei otomatis (Automatic charger). Fungsi dari Regulator ini adalah untuk meregulasi tegangan keluaran dari modulsurya dan mengatur arus yang masuk ke Baterei secara otomatis. Selain itu Regulator berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari Modul surya ke Baterei secara otomatis dan juga berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari baterei kebeban bila terjadi hubungsingkat ataupun beban yang berlebihan. Tipe regulator yang dirancang disini adalah tipe modifikasi atau gabungan antara seri dan paralel. Modul surya sebenarnya dapat langsung digunakan tanpa diberi rangkaian regulator ataupun baterei, tetapi ini tidak dilakukan karena dapat membebani kinerja dari modul(akibat adanya beban yang berlebihan) sehingga tidak akan terjadi kerusakan yang fatal pada modulsurya tersebut. Selain itu regulator ini juga berfungsi untuk mengamankan dari terjadinya kelebihan beban dari modulsurya sehingga modulsurya tidak cepat rusak. Hubungan baterei dengan beban adalah dihubungkan paralel langsung ke beban. Jika baterei tersebut telah terisi dengan penuh. Untuk melindungi baterei akibat adanya beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban, maka sebelum baterei dihubungkan langsung harus melewati rangkaian proteksi. Dimana fungsinya sudah cukup jelas, yaitu untuk memproteksi ataupun melindungi baterei akibat adanya beban yang berlebihan (over load) ataupun hubungsingkat pada beban. Jika diinginginkan hasil keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus bolakbalik (AC) maka PLTS yang sudah dapat mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik / modul elektronik yang bernama Inverter DC AC. Dimana Inverter DC AC. berfungsi untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Setelah arus listrik searah diubah menjadi arus listrik bolak balik, selanjutnya keluaran
7 dari inverter ini yang telah berupa arus bolak balik ini dapat langsung digunakan untuk mencatu peralatan listrik dan elektronika yang membutuhkan arus bolak-balik. Besarnya tegangan dan daya keluaran yang dapat dihubungkan kebeban nantinya harus sesuai dengan kemampuan inverter yang dipakai dan besarnya sistem penyimpanan yang digunakan (besarnya ampere hour (AH) atau amper jam dari baterei). Gambar 4: Prinsip kerja PLTS 4. Sistem konfigurasi PLTS Secara umum sistem konfigurasi dari PLTS dapat dibagi menjadi 2 bagian: a. Sistem PLTS on grid, yaitu PLTS yang terhubung ke jaringan listrik besar seperti jaringan listrik milik PLN, sebagain atau seluruh energi yang dibangkitkan dapat disalurkan ke jaringan listrik PLN b. Sistem PLTS off grid, yaitu PLTS yang beroperasi sendiri atau tidak terhubung ke jaringan listrik milik PLN, khusus digunakan untuk lingkungan sendiri.
8 PLTS Sistem beroperasi sendiri terhubung jaringan Tanpa baterei Dengan baterei sistem hibrid tersebar terpusat Peralatan kecil PLT Bayu aplikasi sederhana PLT Cogeneration Sistem dengan beban AC Genset Sistem dengan beban DC lain-lain Gambar 5: sistem konfigurasi PLTS PLTS on grid dalam sistem aplikasinya dapat dibagi atas: a. Sistem tersebar (distrtibuted) yaitu menyalurkan daya ke konsumen jaringan listrik atau langsung ke sistem jaringan lilstrik besar. b. Sistem terpusat (centrelised) yaitu menyediakan daya dalam jumlah besar yang tidak terkait dengan pelanggan tertentu. DC current Inverter ACcurrent Watt - hour meter Sell - back net metering PV array load Gambar 6: Konfigurasi sistem PLTS on grid (sumber: dokumen Krismadinata)
9 Gambar 7: Konfigurasi sistem PLTS off grid untuk beban DC dan AC Gambar 8: Konfigurasi sistem PLTS off grid hybriduntuk beban DC dan AC PLTS off grid dalam sistem aplikasinya dapat dibagi atas: a. Sistem domestik yaitu menyediakan daya listrik untuk rumah tangga dan desa yang tidak terhubung dengan utilitas jaringan seperrti milik PLN b. Sistem non-domestik yaitu menyediakan daya listrik untuk berbagai aplikasi bukan rumah tangga sepereti untuk telekomunikasi, pompa air dll.
10 Gambar 9: Pompa air tenaga surya ( sumber: dokumen Krismadinata) Selain konfigurasi domestik dan non-domestik, PLTS off grid dapat langsung terhubung ke sumber beban yang menggunakan sistem arus searah (direct current, DC) yakni fotovoltaik yang merupakan sumber arus searah menyuplai daya ke beban DC juga yang juga dikenal dengan sistem DC Coupling. Ketika beban listrik berupa arus bolak-balik (alternating current, AC),suatu inverter diperlukan untuk mengubah sumber DC menjadi AC.Koneksi PLTS ke beban AC ini dikenal juga AC Coupling. PLTS off grid juga dapat dihubungkan ke genset yang dikenal dengan PLTS sistem hibrid. 5. Komponen PLTS dan cara kerjanya Sistem PLTS berbeda dari sistem pembangkitan listrik lainnya dalam hal peralatannya, sedangkan prinsip-prinsip operasionalnya dan interaksi dengan sistem kelistrikan lainnya, serupa dan dipandu oleh kode dan standar listrik yang sama Secara garis besar, komponen padad PLTS dapat dibagi menjadi 2 bagian: a. Panel surya, yang dapat mengubah pancaran cahaya matahari menjadi listrik. Panel surya ini dapat terhubung seri, parallel atau kombinasi keduanya. b. Aksesoris dan semua komponen pendukung PLTS.
11 Aksesoris dan komponen PLTS untuk sistem on grid berbeda dengan sistem off grid. Baterei sebagai penyimpan energi tidak digunakan pada PLTS on grid. Jumlah komponen pendukung lebih sedikit yang diperlukan pada PLTS on grid dibandingkan untuk sistem PLTS off grid. Secara umum komponen pendukung untuk sistem PLTS on grid sbb: a. Inverter b. Kabel, alat pengaman seperti breaker, fuse, surge protection device dsb. c. Penyangga untuk memasang panel surya Pada sistem PLTS off grid komponen pendukung yang diperlukan adalah: a. Baterei b. Charge controller c. Inverter d. Genset e. Penyearah atau rectifier f. Trafo g. Saklar h. Kabel, alat pengaan seperti fuse, breaker, surge protection device dsb Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1883 oleh Charles Fritts. Sel surya merupakan suatu bahan semikonduktor yang memiliki nomor urut 14 dalam sistem tabel periodik Mendeley. Tabel ini memberikan informasi sifat-sifat dari suatu unsur kimia seperti sifat konduktor atau isolator. Sel surya terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
12 Gambar 10: bentuk fisik sel surya Pengertian Modul Surya Berdasarkan SNI 8395:2017 adalah beberapa sel surya yang digabungkan menjadi sebuah perangkat yang berfungsi mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Panel (array) surya merupakan bagian yang paling penting dalam PLTS tersusun atau beberapa modul surya, sedangkan modul surya merupakan kombinasi dari beberapa sel surya seperti yang terlihat pada gambar 11. Gambar 11: perbedaan sel surya, modul surya dan apenl surya Karakteristik modul surya dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterima serta suhu di sekitar modul surya. Pada gambar 12 terlihat bahwa tegangan hubung terbuka (open circuit) dan arus hubung singat (short circuit) modul surya makin bertambah besar dengan bertambah besarnya intensitas cahaya matahari yang diterima oleh modul surya.
13 Pada gambar 13 terlihat bahwa dengan meningkatnya suhu di sekitar permukaan modul surya, akan menurunkan tegangan hubung terbuka pada karakeristik listrik modul surya. Gambar 12:Kurva karakteristik I-Vmodul surya pada berbagai irradiasi Sdi 25 0 C, for KD135GX-LPU (Kyocera, 2008) Gambar 13:Kurva karakteristik I-V modul surya pada berbagai suhu pada 1000W/m 2, untuk KD135GX-LPU (Kyocera, 2008) Konfigurasi susunan hubungan panel surya dengan panel surya lainnya dapat berbagai macam konfigurasi tergantung pada jenis converter daya dan beban yang digunakan oleh PLTS. 1. Konfigurasi terpusat
14 Pada konsep ini satu unit power converter/inverter digunakan sengai pengubaha DC ke AC, sehingga modul surya dapat terhubng seri dan parallel, seperti yang terlihat pada gambar 14. Gambar 14: Konnfigurasi terpusat 2. Konsep orintasi modul Konfigurasi model ini terdapat beberapa inverter yang saling terhubung paralel dan masing-masing inverter terhubung pada kelompok modul surya yang terpisah. Seperti yang terlihat pada gambar 15. Gambar 15: Konsep orientasi modul 3. Konfigurasi multistring Pada konfigurasi ini terdapat beberapa power converter (DC-DC converter) yang saling terhubung paralel dengan satu unit inveter.pada
15 setiap DC-DC converter terdapat satu string modul surya.hal ini dapat dilihat pada gambar 16. PV module string = = string string = = = = = ~ inverter modulestring DC - DC converters Gambar 16: Konfigurasi multi string 4. Konfigurasi integrase modul Konfigurasi ini setiap modul tergaung pada satu unit inverter. Jadi satu unit inverter diletakan di bawah setiap satu modul surya, seperti terlihat pada gambar 17. Gambar 17: konfigurasi integrasi modul 5. Konfigurasi master-slave Beberapa string modul surya terhubung paralel satu sama lain dan terhubung ke DC-link. Dua atau lebih inverter terhubung sejajar dengan jaringan listrik besar. Ketika inverter master tidak berfungsi, inverter lain (atau inverter lainnya) mendukung (kembali) sistem (lihat Gambar 18). Keuntungannya adalah biaya rendah, pemeliharaan yang sangat efektif,
16 kesesuaian dengan sistem yang lebih besar, dan kemudahan pengendalian dan pemantauan. Keandalan dan kemampuan sistem dapat ditingkatkan dengan mengganti satu inverter dengan beberapa inverter. PV module string string string module string = ~ = ~ = ~ = ~ master -slave inverter Gambar 18: Konfigurasi master-slave 2. Charge controller Pengertian Controller berdasarkan SNI 8395:2017 adalah suatu perangkat keras yang berfungsi sebagai alat kontrol pengisian dan pengeluaran arus listrik pada baterai. Controller ini biasanya terintegrasi dengan sebuah kotak terminal baterai.solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian karena batere sudah penuh ) dan kelebihan voltase dari panel surya. Kelebihan voltase dan pengisian akan mengurangi umur baterai. Solar charge controller menerapkan teknologi Pulse width modulation (PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai ke beban. Solar panel 12 Volt umumnya memiliki tegangan output Volt. Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan rusak oleh over-charging dan ketidakstabilan tegangan. Baterai umumnya di-charge pada tegangan Volt. 3.Inverter Pengertian inverter berdasarkan SNI 8395:2017 adalah suatu peralatan listrik yang
17 berfungsi untuk mengubah arus searah (DC/a.s.) menjadi arus bolak-balik (AC/a.b.b.). Inverter ini dapat kita jumpai pada berbagai macam jenis paralatan elektronika. Tanpa alat ini arus searah yang dihasilkan oleh modul surya tidak akan dapat digunakan secaralangsung oleh alat-alat elektronika yang umumnya membutuhkan arus bolak-baliksebagai pasokan daya utamanya. 4.Baterai Pengertian baterai berdasarkan SNI 8395:2017 adalah alat yang terdiri dari satu ataulebih sel dimana energi kimia diubah menjadi energi listrik dan digunakan sebagaipenyimpan energi listrik. Tanpa baterai maka energi surya hanya dapat digunakan padasaat ada sinar matahari saja karena tidak ada alat penyimpan energinya. Komponen Contoh Gambar Keterangan Modul Surya Fungsi : mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Solar Charge Controller (SCC) Jenis jenis modul surya, antara lain: - Monocrystaline silicon - Polycrsytaline silicon - Thin film mengatur listrik arus searah (DC) yang diisi ke baterai dan yang dikeluarkan dari baterai Inverter Baterai / Bidirectional Inverter Sebagai rectifier dengan melakukan charging baterai (AC ke DC) dan sebagai inverter untuk baterai (DC ke AC)
18 Inverter / inverter Ongrid / inverter Gridtied Mengubah listrik arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) Inverter / On-grid inverter / Inverter Grid-tied terhubung melalui busbar ke sisi beban AC Penyangga Modul Surya Baterai Menyangga/menopang modul surya sesuai dengan posisi dan kemiringan yang telah ditentukan. Bahan terbuat dari besi yang galvanized untuk melindungi struktur dari karat. Menyimpan energi listrik di dalam satu atau lebih sel dimana energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik Jenis-jenis baterai antara lain: -Lithium-ion -VRLA Gel - Zinc Air
19 Combiner Box Sistem Monitoring Panel Distribusi AC Kabel Panel listrik arus searah (DC) yang menggabungkan keluaran dari beberapa string modul surya menjadi satu. Berfungsi juga sebagai panel isolasi dan proteksi terhadap arus/tegangan lebih dan petir. Mencatat, merekam, menampilkan dan memonitor data-data parameter serta informasi sistem PLTS. Sistem monitoring dapat diakses dari jarak jauh melalui jaringan data yang ada. Alat ini lebih sering dikenal sebagai Remote Monitoring System (RMS) Panel distribusi tegangan rendah 3 Phasa arus bolak-balik (AC) yang berfungsi menyalurkan daya dari pembangkit ke beban. Panel ini umumnya terdiri dari beberapa output feeder Menghubungkan kelistrikan komponenkomponen PLTS
20 Sistem grounding (pentanahan) dan Penangkal Petir Sistem pentanahan peralatan Sistem pentanahan peralatan dibuat dengan menggunakan batang (rod) tembaga yang berfungsi melindungi baterai, inverter, controller, dan perangkat aktif lainnya dari induksi petir. Penangkal petir melindungi peralatan array modul surya dan rumah pembangkit dari sambaran langsung petir. Tiang Distribusi Tegangan Rendah dan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) Tiang distribusi Tegangan Rendah (TR) Penopang kabel distribusi tenaga listrik Tegangan Rendah (TR) Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari. Tiang distribusi Tegangan Rendah (TR) umumnya terbuat dari Pipa Besi dan tiap tiang dipasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) jenis super hemat energi (lampu LED)
21 Energy Limiter Alat yang digunakan untuk membatasi pemakaian listrik konsumen. Alat ini sangat penting digunakan untuk menjaga keandalan sistem pembangkit agar beroperasi sesuai dengan desain yang direncanakan (tidak kelebihan beban) 6. Aplikasi PLTS bidang penerangan, telekomunikasi dan pertanian Penggunaan PLTS bisa dikatakan dapat digunakan hampir untuk semua kebutuhan yang berkaitan listrik seperti untuk penerangan, telekomunikasi dan pertanian. Sistem PLTS yang modular dengan dimensi yang dapat disesuaikan, menyebabkan PLTS mudah dibawa ke lokasi tepencil sekalipun, serta kapasitas daya terpasang yang dapat ditingkatkan kapanpun tergantung keperluan. PLTS untuk penerangan Berdasarkan keunggulan di atas, PLTS dapat diterapkan pada lokasi-lokasi yang jauh dari jangkau listrik PLN seperti untuk penerangan jalan raya di lereng-lereng bukit (gambar 19). Gambar 19: PLTS untuk penerangan
22 PLTS Untuk telekomunikasi Telekomunikasi telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat modern, sehingga mendorong penyedia layanan telekomunikasi berlomba memberikan layanan maksimal kepada pelanggannya. Salah satu caranya adalah dengan memperluas jangkauan layanan melalui memperbanyak BTS (Base Transceiver Station). Dengan morofologi wilayah Indonesia yang memiliki banyak pulau, gunung dan lembah, menyebabkan pekerjaan memasang BTS tidak mudah, terutama menemukan koneksi sumber listrik. Oleh karena itu penggunaan PLTS menjadi salah satu pilihan untuk menghasilkan energi mandiri. Gambar 20: PLTS untuk telekomunikasi PLTS untuk pertanian Pada beberapa kawasan pertanian, sumber air yang digunakan masih mengandalkan air hujan. Akibat perubahan iklim global dan cuaca yang tidak menentu membuat banyak lahan-lahan pertanian menjadi tak dialiri air. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan mengambil air tanah. Pompa air tenaga surya dapat dimanfaatkan untuk menyedot air tanah, selain itu pompa air tenaga surya juga bisa diaplikasikan untuk menaikan air yang berada dibagian bawah dari lahan pertanian agar tanaman dapat dialiri oleh air. Pompa Tenaga Surya, tidak memerlukan biaya dalam pengoprasiannya. Biayabiaya seperti biaya solar (Bahan Bakar), Olie, dan perawatan lainnya tidak perlu lagi dikeluarkan oleh para petani. Sehingga dari segi operasional tentu saja
23 sangat ringan dan tidak memberatkan. Contoh aplikasi PLTS untuk pertanian dapat dilihat pad gambar 21. Gambar 21: Pompa air tenaga surya di tengah sawah Rangkuman Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.prinsip kerja dari panel surya adalah jika cahaya matahari mengenai panel surya, maka elektron elektron yang ada pada sel surya akan bergerak dari N ke P, sehingga pada terminal keluaran dari panel surya akan menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya berbeda beda tergantung dari jumlah sel surya yang dikombinasikan didalam panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini adalah berupa listrik arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari yang menyinari panel surya tersebut. Keluaran dari panel surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus yang kecil. Agar energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada kondisi kondisi seperti pada malam hari (kondisi saat panel surya tidak disinari cahaya matahari), maka
24 keluaran dari panel surya ini harus di hubungkan ke sebuah media penyimpanan (storage) seperti baterei. Tugas Akhir 1. Jelaskan prinsip kerja PLTS foltavoltaik 2. Sebutkan jenis-jenis konfigurasi modul surya 3. Sebutkan komponen-komponen yang digunakan untuk PLTs off grid dan fungsinya Daftar Pustaka Goetzberger, A., & Hoffmann, V. U. (2005). Photovoltaic solar energy generation (Vol. 112). Springer Science & Business Media. SNI 8395:2017, Panduan studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik TenagaSurya (PLTS) fotovoltaik Shaari, S., Omar, A. M., Haris, A. H., and Sulaiman, S. I. (2010). Solar Photovoltaic Power: Fundamentals. Kuala Lumpur: Ministry of Energy, Green Technology and Water, malaysia. Tan, Y. T. (2004). Impact on The Power System with a Large Penetration of Photovoltaic Generation. PhD Thesis, Umist, Manchester. Kyocera. (2008). High Efficiency Multicrystal Photovoltaic Module KD135GX-LPU In Kyocera (Ed.). Northern Arizona. Biswas, H., & Hossain, F. (2013). Solar Pump: a possible solution of irrigation and electric power crisis of Bangladesh. International Journal of Computer Applications, 62(16).
P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System
P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami
Lebih terperinciSistem PLTS Off Grid Komunal
PT. REKASURYA PRIMA DAYA Jl. Terusan Jakarta, Komp Ruko Puri Dago no 342 kav.31, Arcamanik, Bandung 022-205-222-79 Sistem PLTS Off Grid Komunal PREPARED FOR: CREATED VALID UNTIL 2 2 mengapa menggunakan
Lebih terperinciSistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED
TMLEnergy TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat Jl Soekarno Hatta no. W: 541 www.tmlenergy.co.id C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id
Lebih terperinciMateri Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal
Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal Pengantar Presentasi ini dipersiapkan oleh Azhar Kamal untuk acara Sesi Info Listrik Tenaga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciPelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande
PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI Rabu, 25 Maret 2015 Oleh: Nelly Malik Lande POKOK BAHASAN TUJUAN DAN SASARAN PENDAHULUAN PENGERTIAN, PRINSIP KERJA, JENIS-JENIS INVERTER TEKNOLOGI
Lebih terperinciPerencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal Sandro Putra 1) ; Ch. Rangkuti 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: xsandroputra@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN
STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I.W.G.A Anggara 1, I.N.S. Kumara 2, I.A.D Giriantari 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Irwan Yulistiono 1, Teguh Utomo, Ir., MT. 2, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 3 ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN
NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI PERENCANAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH SEDERHANA DI DAERAH PEDESAAN SEBAGAI PEMBANGKIT
Lebih terperinciPLTS. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. (Sumber : Buku Paket Kelas XI, Yudhistira)
REKAYASA KELAS XI PLTS Prakata PLTS Pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. (Sumber : Buku Paket Kelas XI, Yudhistira) Pembangkit listrik yang mengkonversikan
Lebih terperinciPLTS Terpusat Komunal (Off-grid)
PLTS Terpusat Komunal (Off-grid) Konfigurasi, komponen, dan instalasi Page 1 Topik pembahasan 1. Gambaran umum PLTS off-grid terpusat 2. Konfigurasi PLTS off-grid terpusat: DC coupling AC coupling 3. Komponen
Lebih terperinciTugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV 1. AHMAD 102504014 2. ACHMAD RIFAI 102504005 3. NURSI 102504022 4. RENRA RIANDA H. 102504034 5. MUKHLIS 092504015 JURUSAN
Lebih terperinci1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid
KODE UNIT : D.35EBT24.008.1 JUDUL UNIT : Memasang Instalasi Kelistrikan PLTS Tipe Terpusat (Komunal) On-Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL
KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL Oleh Aditya Dewantoro P (1) Hendro Priyatman (2) Universitas Muhammadiyah Pontianak Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Tel/Fax 0561
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)
JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Sistem hibrida yang memadukan PLTS dengan pembangkit lain saat ini sudah banyak diteliti dan dikembangkan aplikasinya. Berikut adalah tinjauan mutakhir dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL
BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL 3.1 Survey Lokasi Langkah awal untuk merancang dan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciDeskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN
1 Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN Bidang Teknik Invensi Invensi ini berkenaan dengan suatu lampu penerangan jalan umum atau dikenal dengan lampu PJU, khususnya lampu PJU yang dilengkapi
Lebih terperinciII. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review
Perbandingan Penggunaan Motor DC Dengan AC Sebagai Penggerak Pompa Air Yang Disuplai Oleh Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Agus Teja Ariawan* Tjok. Indra. P, I. W. Arta. Wijaya. Jurusan Teknik
Lebih terperincirenewable energy and technology solutions
renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun
Lebih terperinciRooftop Solar PV System
TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W : www.tmlenergy.co.id E : marketing@tmlenergy.co.id T : TMLEnergy We can make a better world together PREPARED FOR: Rooftop Solar PV System
Lebih terperinciKata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.
PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI DI AREAL PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Donny T B Sihombing, Ir. Surya Tarmizi Kasim
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN
Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Sel Surya dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Penerbangan Surabaya Hartono Indah Masluchah Program Studi Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP
PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP Efrizal, Johan Sainima Program Studi Teknik mesin, Fakultas teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinci12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Demi matahari dan cahaya siangnya. (QS Asy Syams :1) Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-nya manzilah-manzilah (tempattempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
Lebih terperinciENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2
ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK Subandi 1, Slamet Hani 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN Ahmad Munawar* Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Solar Cell Solar Cell atau panel surya adalah suatu komponen pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik atas dasar efek fotovoltaik. untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu tumbuh terciptanya sarana dan prasarana insfrastuktur yang harus memadai untuk kegiatan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan
Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Solar Cell Dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya Prasetyo Iswahyudi Indah Masluchah
Lebih terperinciSistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 209 Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau Muhammad Suyanto*
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Novio Mahendra Purnomo (L2F008070) 1, DR. Ir. Joko Windarto,MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi maka dibutuhkan pula sumber-sumber energi listrik
Lebih terperinciAnalisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP
Available online at: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik Teknik, 37(2), 2016, 59-63 Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP Anwar Ilmar Ramadhan *, Ery Diniardi,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA Diajukan oleh : ANGGA AGUNG PRIHARTOMO D 400 060 067 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciMODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN
MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: isdiyarto@yahoo.co.id Abstrak. Energi terbarukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Sesuai pembahasan pada bab sebelumnya, dan dengan mengikuti tahapantahapan yang telah dicantumkan hasil akhir alat yang di
Lebih terperinciPJU Tenaga Surya. Penerangan Jalan Umum Mandiri
PJU Tenaga Surya Penerangan Jalan Umum Mandiri Mengenal PJUTS PJUTS adalah aplikasi Penerangan Jalan Umum (PJU) yang menggunakan Tenaga Surya (matahari) sebagai sumber energi mandirinya. Komponen PJUTS
Lebih terperinciBAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG
BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga
Lebih terperinciPENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)
PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN
PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN Liem Ek Bien, Ishak Kasim & Wahyu Wibowo* Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Listrik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Hampir semua aktivitas manusia, baik di rumah tangga, perkantoran,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIK DI DUSUN GUNUNG BATU DESA TANGKIL KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR
PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIK DI DUSUN GUNUNG BATU DESA TANGKIL KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR Oleh, Budi Mulyawan 1), H. Didik Notosudjono 2), Evyta Wismiana 3)
Lebih terperinciTMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Smart
TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: T: TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Smart 2 www.tmleergy.co.id 2 Smart Solar Street Light?
Lebih terperinciENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi
ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA TUGAS ke 5 Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi Oleh : ZUMRODI NPM. : 250120150017 MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi
KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada
Lebih terperinciMEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT. Mujiburrahman
MEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT Mujiburrahman Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAAB Jl. Adhyaksa No 2 Kayu Tangi Banjarmasin Email : Mujiburrahman.4646@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat
Lebih terperinciPANEL SURYA dan APLIKASINYA
PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar
Lebih terperinciReOn. [residential on-grid photovoltaic system] aplikasi: rumah, perumahan, gedung komersial, fasilitas umum
image source : www.pvsolarreport.com ReOn [residential on-grid photovoltaic system] pembangkit listrik tenaga surya on-grid (terkoneksi jala-jala) solusi alternatif sumber energi listrik ramah lingkungan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
Lebih terperinciBAB 2 TEORI DASAR. Gambar 2.1. Komponen dan diagram rangkaian PLTS. Gambar 2.2. Instalasi PLTS berdaya kecil [2]
3 BAB 2 TEORI DASAR 2.1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS adalah pembangkit listrik yang menggunakan cahaya matahari, dengan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi listrik yang
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Sejarah sel surya dan penemuannya SEJARAH Sejarah sel surya dapat dilihat ketika pada tahun 1839 Edmund Becquerel, seorang pemuda Prancis berusia 19 tahun menemukan efek
Lebih terperincipusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim
Ari Susanti Restu Mulya Dewa 2310100069 2310100116 pusat peredaran pusat tata surya sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan
Lebih terperinciANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL
TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciDESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR
97, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 97-24 DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR Zainal Abidin, Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS
NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP
Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Mira Erviana 1, Dr.Ir. Joko Windarto, M.T 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciProposal PJU Tenaga Surya
TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 54 C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id T: +62 22 732233 TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Tenaga Surya 2
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap aspek kehidupan tidak lepas dari sarana-sarana penunjang kegiatan manusia, dimana setiap sarana membutuhkan energi untuk dapat bekerja. Pemanfaatan energi ini
Lebih terperinciPJU Tenaga Surya. Penerangan Mandiri Jalan dan Kawasan
Solusi Listrik ik Tenaga Surya Hexamitra PJU Tenaga Surya Penerangan Mandiri Jalan dan Kawasan Sekilas Hexamitra Hexamitra berupaya untuk memudahkan dalam mengaplikasikan efisiensi energi yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat esensial bagi masyarakat. Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbagai lini kehidupan, baik
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH
NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik
Lebih terperinciListrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W
Listrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W Catatan: SHS (Solar Home System) yang saya rangkai dalam
Lebih terperinciPROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.
PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin. Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani Abstrak Penyediaan tenaga listrik untuk meningkatkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL
RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pembangkit Hibrid Sistem pembangkit hibrid adalah kombinasi dari satu atau lebih sumber energi alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era saat ini energi baru dan terbarukan mulai mendapat perhatian sejak terjadinya krisis energi dunia yaitu pada tahun 70-an dan salah satu energi itu adalah energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
I. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang berada dalam tren positif. Listrik merupakan salah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab
18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab DAMP) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pada peneliatian ini langkah-langkah yang dilakukan mengacu pada diagram alir di bawah ini: Mulai Persiapan Alat dan Bahan Menentukan Sudut Deklinasi,
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek SISTEM INSTALASI PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO UNDIP SEMARANG
Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM INSTALASI PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO UNDIP SEMARANG Widianto Stevanus Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Abstrak - Sebagaimana
Lebih terperinciPLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW
PLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu alternative energi yang paling mudah di aplikasikan di Indonesia. Indonesia sepanjang tahun disinari matahari sehingga kita
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel
BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR
PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen
Lebih terperinciJurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP Ambo Intang Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tamansiswa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia secara geografis terletak di daerah tropis yaitu 6 0 LU 11 0 LS dan 95 0 BT 141 0 BT. Indonesia dianugerahi berbagai jenis sumber daya yang berpotensi sebagai
Lebih terperinciLatar Belakang dan Permasalahan!
Latar Belakang dan Permasalahan!! Sumber energi terbarukan sangat bergantung pada input yang fluktuatif sehingga perilaku sistem tersebut tidak mudah diprediksi!! Profil output PV dan Load yang jauh berbeda
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat
Lebih terperinci2017, No Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kemente
No.275, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Penggunaan Produk Dalam Negeri. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/M-IND/PER/2/2017 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM
ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM M Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Polines Jl.Prof. H. Sudartho, SH, Semarang
Lebih terperinciProposal PJU Integrated
TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat W: www.tmlenergy.co.id E: marketing@tmlenergy.co.id T: TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Integrated 2 www.tmlenergy.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki potensi energi yang sangat luas. Tetapi, sampai saat ini masih banyak wilayah terpencil yang belum tersentuh jaringan
Lebih terperinciPENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL
TUGAS AKHIR PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN : PAKET.. : KONSULTANSI PERENCANAAN FEASIBILITY STUDY DETAIL ENGINEERING DESIGN (FS DED) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA KOMUNAL (PLTS KOMUNAL) DI DUSUN.., DESA, KECAMATAN,
Lebih terperinciPELATIHAN SISTEM PLTS PROSEDUR INSTALASI, O&P, DAN TROUBLE SHOOTING SERPONG, MARET 2015
PELATIHAN SISTEM PLTS PROSEDUR INSTALASI, O&P, DAN TROUBLE SHOOTING SERPONG, 24-26 MARET 2015 Oleh: Eddy Kantosa POKOK BAHASAN PENDAHULUAN TUJUAN DAN SASARAN INSTALASI DAN PERAWATAN PERTIMBANGAN DAN INSTALASI
Lebih terperinciPengoperasian dan Pemeliharaan
Pengoperasian dan Pemeliharaan Pengoerasian dan pemeliharaan PLTS terpusat Workshop PLTS Universitas Andalas 6 Oktober 2017 Page 1 Topik pembahasan 1. Mengapa perlu pengelolaan? Siapa yang mengelola? 2.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Dapat diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat
Lebih terperinci