Implementasi Sistem Informasi Geografis untuk Optimalisasi Program Bantuan Kemiskinan di Salatiga Berbasis Aplikasi Desktop

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Sistem Informasi Geografis untuk Optimalisasi Program Bantuan Kemiskinan di Salatiga Berbasis Aplikasi Desktop"

Transkripsi

1 Implementasi Sistem Informasi Geografis untuk Optimalisasi Program Bantuan Kemiskinan di Salatiga Berbasis Aplikasi Desktop Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Dwi Agus Sudarmono PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN 2017

2 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal untuk standar kehidupan. Pada masa digital seperti saat ini ternyata kemiskinan masih masalah utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang menghadapi masalah tersebut. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan acap kali diukur berdasarkan perubahan pada tingkat kemiskinan.[1] Tabel 1 Jumlah Penduduk Miskin, Presentase Penduduk Miskin, Maret 2011 Maret 2015 [2] Tahun Maret 2011 September 2011 Maret 2012 September 2012 Maret 2013 September 2013 Maret 2014 September 2014 Maret 2015 Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Persentase Penduduk Miskin Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa Pada tabel 1 diatas angka kemiskinan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik atau BPS bulan Maret ,59 juta orang. Menurut data BPS presentase penduduk miskin di desa pada bulan September 2014 naik dari 13,76 persen menjadi 14,21 persen pada bulan Maret Angka kemiskinan pada daerah perkotaan juga mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen dari 8,16 persen pada bulan September 2014 menjadi 8,29 persen pada Maret Menurut Pusat Telaah dan Informasi Regional atau PATTIRO progam kemiskinan yang diadakan oleh pemerintah belum bisa mengatasi masalah kemiskinan karena terdapat beberapa kendala. Kendala yang pertama dalam pendistribusian progam kemiskinan. Kemudian daftar Rumah Tangga Miskin atau RTM sehingga masyarakat tidak tahu kepada siapa bantuan yang diberikan. Hal tersebut mengakibatkan program bantuan dari pemerintah Indonesia 1

7 yang belum merata dan belum tepat sasaran. Pada penelitian ini penulis mengambil studi kasus di Salatiga. Salatiga merupakan salah satu Kota di Indonesia yang sedang memberantas kemiskinan. Tabel 2 Jumlah Penduduk Miskin, Presentase Penduduk Miskin, Kota Salatiga [3] Tahun Jumlah Penduduk Miskin (000) Presentase Penduduk Miskin 2012 (September) (September) (September) (September) Pada tabel 2 diatas merupakan tabel jumlah penduduk miskin dan presentase penduduk miskin di Salatiga dari tahun 2012 sampai Sebanyak orang di Salatiga dari seluruh penduduk dikategorikan miskin. Jumlah penduduk di Salatiga tahun 2015 menurut BPS adalah orang. Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan kombinasi database dalam mengumpulkan dan menyimpan sejumlah data geospasial yang besar, bersama-sama dengan kemampuan analisis spasial untuk mengetahui hubungan geospasial antara entitas dari masing-masing data yang digunakan, ditambah dengan peta layar yang berfungsi menggambarkan hubungan data geospasial dalam dua dimensi dalam bentuk peta. SIG juga merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk membantu dalam menganalisa kondisi suatu daerah dalam bidang kependudukan untuk menentukan tingkat kesejahteraan penduduknya. SIG dapat menyampaikan informasi dalam bentuk tematik sehingga kondisi suatu daerah terhadap kemiskinan dapat disajikan dalam bentuk visualisasi peta tematik dan dapat mempermudah user dalam memahami informasi yang disampaikan[4]. Berdasarkan Dinas Sosial Salatiga sebagai pelaksana program bantuan kemiskinan, pelaksanaan bantuan kemiskinan belum menggunakan aplikasi. Pelaksanaan program bantuan kemiskinan didasarkan pada data yang diperoleh dari Dinas Provinsi Jawa Tengah. Dalam Penelitian ini membahas tentang penerapan SIG untuk pemodelan wilayah miskin di Salatiga. Sistem ini didesain untuk menampilkan data dengan menggunakan peta sebagai medianya agar user dapat mengidentifikasi wilayah yang rawan akan kemiskinan. Sistem ini membantu Dinas Sosial Salatiga sebagai penyelenggara program bantuan kemiskinan untuk mendistribusikan bantuan tepat kepada orang orang yang membutuhkan dengan menggunakan visualisasi data suatu daerah berupa suatu Sistem Informasi Geografis atau SIG. SIG mampu 2

8 menggabungkan antara data bawaan peta dengan informasi mengenai kemiskinan. Diharapkan dengan adanya pemetaan wilayah miskin dapat membantu Dinas Sosial untuk menyalurkan program bantuan kemiskinan tepat sasaran. 2. Kajian Pustaka Menurut penelitian yang terdahulu yang berjudul Model Pemetaan Daerah Miskin Menggunakan Sistem Informasi Geografis membahas tentang pemodelan wilayah miskin dengan Sistem Informasi Geografis atau SIG berbasis web. Jurnal tersebut membahas tentang pemanfaatan SIG dalam menyelesaikan permasalahan kemiskinan menggunakan pemetaan setiap kota dan kabupaten di Jawa Tengah.[1] Penelitian yang kedua berjudul Perancangan Sistem Identifikasi dan Pemetaan Potensi Kemiskinan untuk Optimalisasi Program Kemiskinan membahas tentang perancangan Sistem Informasi Geografis atau GIS berbasis web. Pemetaan yang ada dalam Sistem Identifikasi dan Pemetaan Potensi Kemiskinan untuk Optimalisasi Program Kemiskinan berdasarkan data statistik yang diolah menggunakan metode AHP.[4] Penelitian yang ketiga berjudul Sistem Informasi Penduduk Miskin Berbasis GIS (Studi Kasus : Kotamadya Pekanbaru) membahas tentang pemanfaatan Sistem Informasi Geografis berbasis web untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Kota Pekanbaru. Sistem ini menunjukkan lokasi penduduk miskin menggunakan bantuan google API. [5] Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah penyempurnaan di bidang efisisensi penggunaan data dan pengoptimalan SIG untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Java yang berbasis aplikasi desktop. Berdasarkan pada penelitian yang sebelumnya, kebanyakan berbasis website menggunakan google API yang terhubung pada internet. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bahasa Java yang mendukung bahasa pemrograman Object Oriented Programming atau OOP untuk membuat aplikasi desktop. Adanya aplikasi desktop yang bersifat offline ini aplikasi ini dapat digunakan dimanapun tanpa terkendala koneksi internet. SIG dalam aplikasi ini dimaksudkan untuk memetakan daerah daerah miskin yang terdapat di Salatiga. Data terkait kemiskinan diambil dari data Badan Pusat Statistik yang ada di Salatiga. Penelitian ini menggunakan analisis data statistik yaitu metode distribusi frekwensi. Distribusi frekuensi adalah suatu cara untuk menyusun data baik yang 3

9 bersifat diskrit / utuh maupun data yang bersifat kontinyu / tidak utuh dengan memasukkan data ke dalam kelas - kelas interval dengan tujuan agar mudah dipahami, dianalisis, dan disimpulkan. Langkah-langkah dalam menyusun metode distribusi frekuensi menurut aturan strurges adalah : 1) Menentukan banyaknya kelas interval / kelompok interval yang dapat dibentuk dari suatu distribusi data. Keterangan : K : Jumlah kelas N : Banyaknya pengamatan 2) Menentukan besarnya range, merupakan selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah dari suatu distribusi data. Range data diperoleh dari mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah data. 3) Menentukan lebar selang dari hasil bagi range data dengan kelas interval. 4) Menentukan limit batas atas dan bawah setiap kelas interval. 5) Menentukan frekuensi data setiap kelas. 6) Menjumlah frekuensi setiap kelas kemudian mencocokkan dengan total pengamatan yang ada. 3. Metode dan Perancangan Proses perancangan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang berkaitan satu dengan lainya. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian seperti gambar 1. Gambar 1 Tahapan Penelitian [6] Gambar 1 menunjukkan tahapan penelitian yang ada. Tahapan tahapannya adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi Masalah, pada tahap ini dilakukan identifikasi 4

10 pada setiap permasalahan yang berkaitan tentang kemiskinan yang nantinya menjadi acuan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis untuk membantu pengoptimalan bantuan yang ada di kota Salatiga. 2) Perancangan Sistem, pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dengan membuat Unified Modelling Language (UML), meliputi Use Case diagram, Class diagram, dan Activity diagram, serta perancangan arsitektur aplikasi. 3) Perancangan aplikasi, pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis berupa pemetaan daerah miskin yang ada di Salatiga berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Sosial Salatiga. Proses perancangan aplikasi menggunakan metode prototype yang dijelaskan pada gambar 2. 4) Implementasi dan pengujian sistem, pada tahap ini adalah proses penerapan dari rancangan aplikasi pada tahap sebelumnya setelah itu dilakukan proses pengujian dan analisa terhadap hasil pengujuan. 5) Penulisan hasil penelitian, dalam tahap ini pada tahap ini dilakukan penulisan terhadap penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk laporan. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Kemiskinan adalah prototype. Pengembangan sistem menggunakan metode prototype merupakan proses pengembangan sistem dengan membuat model aplikasi yang akan dibuat. Pembuatan aplikasi dilakkan secara bertahap hingga selesai sesuai dengan kebutuhan. Tahapan metode prototype ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2 Prototype Method [8] Gambar 2 merupakan lamgkah langkah dalam metode prototype. Metode prorotype memiliki 5 tahapan, dijelaskan sebagai berikut : 1) Deployment : Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang diinginkan customer. Peneliti mewawancarai petugas yang ada di kantor Dinas Sosial Salatiga untuk memperoleh data kemiskinan yang ada di Salatiga. Peta Salatiga yang digunakan untuk pemetaan wilayah miskin. 3) Planning : Tahap persiapan pembuatan model aplikasi seperti mencari data dan pembuatan desain aplikasi. 4) Modeling : Tahap pembuatan model melalui infrastruktur yang dibuat. Pembuatan model dirancang dalam bentuk aplikasi desktop sesuai dengan rancangan yang sudah dispakati. 5) Construction : Tahap pembuatan dan pengujian terhadap Sistem Informasi Geografis ini. Kemudian dilakukan dilakukan analisa kekurangan 5

11 atau kelebihan mengenai aplikasi yang dibangun sehingga jika dirasa kurang maka dilakukan optimalisasi. Pemodelan pada sistem yang akan dibangun. Sistem ini menggunakan pemodelan Unified Modeling Language atau UML. Terdapat 3 tahapan pada pemodelan UML yaitu Usecase Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram. Tahap 1 yaitu Activity Diagram sistem yang dapat dilihat pada gambar 3. <<extend>> lihat_peta <<extend>> main_aplication_admin main_aplication_user <<extend>> admin login mengolah_data_kemiskinan M M <<include>> M <<include>> lihat_data user <<include>> tambah_data delete_data edit_data Gambar 3 Activity Diagram Model Gambar 3 merupakan usecase diagram yang dimana ada 2 aktor yaitu admin dan user. Dimana admin dapat login kemudian masuk ke menu admin. Pada menu admin dapat mengolah data-data kemiskinan seperti input, update, dan delete. Sedangkan user dapat membuka menu utama. Pada menu utama terdapat beberapa menu yaitu lihat data, lihat peta berdasarkan data kemiskinan yang ada. Selanjutnya adalah class diagram yang menggambarkan struktur kelas yang ada pada sistem. Gambar 4 Class Diagram Model 6

12 Gambar 4 merupakan gambaran dari class diagram sistem yang akan dibuat. Dalam class diagram diatas terdapat entity login admin, data kemiskinan, tabel kecamatan, dan tabel tahun. Semua entity memiliki relasi satu sama lain. Pada entity data kemiskinan dan tabel kecamatan memiliki attribute yang digunakan untuk proses pemetaan. Tahap berikutnya yaitu activity diagram yang menggambarkan aktivitas yang berlangsung dalam sistem. Gambar 5 Activity Diagram Model Gambar 5 merupakan activity diagram dari sistem ini. Admin harus memasukkan username dan password yang sesuai dengan username dan password yang ada pada database sistem. Setelah itu admin dapat memanipulasi data seperti input, update, dan delete data kemiskinan yang ada di Salatiga. Admin dapat kembali ke menu utama untuk melihat hasil pemetaanya. Dalam proses pemodelan juga ada arstektur system. Arsitektur sistem menjelaskan desain sistem yang akan dibangun. Berikut ini merupakan arsitektur sistem yang ada pada aplikasi ini. Gambar 6 Arsitektur Sistem 7

13 Gambar 6 menjelaskan tentang arsitektur sistem yang ada pada aplikasi ini. Dari pengguna mulai dengan request informasi yang ada pada aplikasi sistem informasi yang ada pada aplikasi desktop. Jika user ingin melihat data maka aplikasi sistem informasi ini akan request data-data kemiskinan yang ada pada database kemudian ditampilkan pada menu lihat data. Pada menu mengolah data admin juga sama, jika input, edit, dan delete data makan sistem informasi ini akan megolah data kemudian dimasukkan ke dalam database yang nantinya akan ditampilkan pada menu lihat data. Untuk menu lihat diagram dimana sistem akan request data pada database kemudian dari data tersebut akan disajikan diagram batang. Untuk menu lihat peta aplikasi request data 23 Kelurahan ke database. Data dari database akan dicocokkan dengan 23 Kelurahan yang ada pada shape file dan source file (SHP) yang ada. Geotools menjadi jembatan antara aplikasi java desktop ini dengan SHP. Dimana didalam geotools terdapat fungsi - fungsi dapat membaca database SHP kemudian menkonfersikan kedalam bentuk peta. Jika data dari 4 Kecamatan yang ada di database sistem dan 23 Kelurahan yang ada pada SHP sesuai maka dilakukan pewarnaan berdasarkan presentase kemiskinan tiap daerah. Warna yang ada pada peta Salatiga akan menjadi acuan untuk pemberian bantuan. Jika peta diklik akan muncul info tentang Kelurahan. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Geografis untuk Optimalisasi program bantuan kemiskinan di Salatiga berbasis aplikasi desktop menggunakan bahasa java. Penerapan Sistem informasi Geografis telah mampu memadukan antara data atribut dari database Mysql dengan data spasial dari shape file. Keduanya sudah mampu diimplementasikan kedalam tampilan antar muka sistem. Pengguna dapat memperoleh informasi secara keseluruhan dari data spasial dan data atribut. Sistem Informasi Geografis untuk Optimalisasi Program Bantuan Kemiskinan ini menampilkan pemetaan daerah miskin berdasarkan persentase kemiskinan. Daerah yang menjadi pemodelan adalah kota Salatiga. Perhitungan presentase kemiskinan didasarkan pada data penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS dari Dinas Sosial. Pemetaan daerah miskin nantinya dapat menjadi acuan untuk pemberian bantuan kemiskinan. Hasil pemetaan daerah miskin di Salatiga dapat dilihat pada gambar 9. Melalui pemetaan daerah miskin ini mampu memecahkan masalah bantuan kemiskinan. 8

14 Gambar 7 Form Login Admin Gambar 7 merupakan form login menuju ke tampilan utama admin. Pengguna harus mengisi username dan password yang sesuai dengan username dan password pada database. Gambar 8 Tampilan Manage Data pada Admin Gambar 8 merupakan tampilan manage data pada admin. Admin dapat memilih tangga data dengan mengubah combo box yang berada di tampilan ini. Terdapat beberapa button yang berfungsi untuk menghapus data, mengedit data, memasukkan data, kembali ke menu sebelumnya, menyimpan data dalam bentuk file excel, dan memasukkan data dari file excel. Data penduduk yang berada pada tabel dapat digunakan sebagai acuan kepada siapa bantuan akan diberikan. Kode Program 1 Fungsi Menyimpan Data ke Excel 1. Private void exporttoexcel(jtable table, File file) { 2. try{ 3. TableModel tablemodel = table.getmodel(); 4. FileWriter fout = new FileWriter(file); for(int i = 0; i < tablemodel.getcolumncount(); i++){ 9

15 } } fout.write(tablemodel.getcolumnname(i)+"\t"); fout.write("\n"); for(int i = 0; i < tablemodel.getrowcount(); i++){ for(int j = 0; j < tablemodel.getcolumncount(); j++){ fout.write(tablemodel.getvalueat(i, j).tostring()+"\t"); } fout.write("\n"); } fout.close(); } catch (Exception e){ e.printstacktrace(); } Kode program 1 merupakan script untuk menyimpan data penduduk ke excel. Pada baris ke 3 berfungsi mengambil list data pada tabel. Baris ke 6-17 berfungsi menulis setiap baris dan kolom dari tabel ke excel. Kode Program 2 Fungsi Import Data dari Excel 1. private void go1() throws Exception { 2. Workbook w = Workbook.getWorkbook(f); 3. Sheet s = w.getsheet("pkms"); 4. datapenduduk k; 5. for (int i = 1; i < s.getrows(); i++) { 6. k = new datapenduduk(); 7. k.setnik((s.getcell(2, i).getcontents())); 8. System.out.println(""+k.getNik()); 9. k.setnama((s.getcell(3, i).getcontents())); 10. k.settempat_lahir((s.getcell(4, i).getcontents())); 11. k.settanggal_lahir( s.getcell(5, i).getcontents()); 12. System.out.println(""+k.getTanggal_lahir()); 13. k.setjenkel((s.getcell(6, i).getcontents())); 14. k.setalamat((s.getcell(7, i).getcontents())); 15. k.setrt((s.getcell(8, i).getcontents())); 16. k.setrw((s.getcell(9, i).getcontents())); 17. k.setid_kelurahan(long.parselong(s.getcell(10, i).getcontents())); 18. k.setid_kecamatan(long.parselong(s.getcell(11, i).getcontents())); 19. k.setjenis_sub((s.getcell(14, i).getcontents())); 20. k.setid_th(dh); 21. condatapenduduk md = new condatapenduduk(); md.kondisisave(k); 22. } 23. } 24. Kode program 2 merupakan script memasukkan data ke sistem dari file excel. Pada baris ke 4 berfungsi mencari data yang memiliki nama sheet PKMS. Baris ke 6-24 berfungsi memasukkan data ke dalam database setiap baris pada file excel. Data setiap baris dismpan pada list pada model datapenduduk kemudian dimasukkan ke database. Presentase kemiskinan diperoleh dari rumus sebagai berikut : 10

16 Di atas merupakan acuan rumus untuk mencari presentase kemiskinan untuk setiap setiap kelurahan. Data pada tabel 3 merupakan jumlah rumah tangga miskin yang ada pada setipa kelurahan yang diambil dari data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Dinas Sosial Salatiga. Daftar nama-nama penyandang masalah kesejahteraan sosial difilter menurut kelurahan. Kemudian dihitung presentasenya menggunakan rumus presentase diatas. Tabel 3 Data Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Salatiga Tahun 2015 [7] Kecamatan/ Kelurahan Jumlah Rumah Tangga Miskin Rumah Tangga Presentase Individu Miskin (%) Noborejo Cebongan Randuacir Ledok Tegalrejo Kumpulrejo Tingkir tengah Tingkir Lor Kalibening Sidorejo Kidul Kutowinangun Kidul Kutowinangun Lor Gendongan Kecandran Dukuh Mangunsari Kalicacing Pulutan Blotongan Sidorejo Lor Salatiga Bugel Kauman Kidul Jumlah Kota Salatiga

17 Tabel 3 merupakan data jumlah penduduk miskin setiap Kelurahan yang ada di Salatiga pada tahun Pada penelitian ini penulis mengelompokkan data berdasarkan presentase kemiskinan tiap Kelurahan. Berdasarkan presentase kemiskinan pada tabel 3 dilakukan penentuan wilayah miskin menggunakan metode distribusi frekuensi. Berikut ini merupakan langkah-langkah metode distribusi frekuensi. Langkah 1 adalah menggolongkan kategori. Kemiskinan disini digolongkan menjadi 3 kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Golongan-golongan ini nantinya menjelaskan tingkat kemiskinan yang ada pada setiap kelurahan yang ada di Salatiga. Langkah 2 adalah menentukan range data yang dilakukan dengan rumus R = nilai maksimum nilai minimum. Range data diambil dari nilai maksimum dan minimum pada tabel 3. Nama Kelurahan Tabel 4 Nilai Maksimum dan Minimum Presentase Kemiskinan(%) Noborejo 38, Salatiga 6, Tabel 4 menjelaskan bahwa Kelurahan Noborejo memiliki nilai maksimum pada presentase kemiskinan yaitu sebesar 38, %. Nilai minimum terdapat pada kelurahan Salatiga yaitu sebesar 6, %. Hasil dari perhitungan menggunakan rumus data didapatkan range presentase kemiskinan %. Langkah 3 merupakan menetukan lebar selang dari range setiap kelas. Rumus untuk menentukan lebar selang adalah range kemiskinan dari langkah 2 dibagi dengan kelas yang sudah ditentukan pada langkah 1. Hasil perhitungan lebar selang dari range setiap kelas adalah %. Lebar selang pada masing-masing kelas rendah, sedang, tinggi adalah sama. Langkah 4 merupakan tabel distribusi frekwensi seperti berikut. Tabel 5 Distribusi Frekwensi Presentase Penduduk Miskin Selang Kelas Frekwensi Kategori Rendah Sedang Tinggi 12

18 Tabel 5 merupakan hasil distribusi frekuensi dengan 3 selang kelas yaitu kelas rendah yang berada pada selang memiliki frekwensi 11 kelurahan, kelas sedang yang berada pada selang memiliki frekwensi 7 kelurahan, dan kelas tinggi yang berada pada selang memiliki frekwensi 5 kelurahan. Tabel 6 Kategori Wilayah Kemiskinan Setiap Kelurahan Kecamatan/ Kelurahan Kategori Noborejo Cebongan Randuacir Ledok Tegalrejo Kumpulrejo Tingkir tengah Tingkir Lor Kalibening Sidorejo Kidul Kutowinangun Kidul Kutowinangun Lor Gendongan Kecandran Dukuh Mangunsari Kalicacing Pulutan Blotongan Sidorejo Lor Salatiga Bugel Kauman Kidul Tinggi Sedang Tinggi Rendah Rendah Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Sedang Tabel 6 merupakan hasil dari pengkategorian wilayah miskin setiap kelurahan yang ada di Salatiga. Sebagai contoh Kelurahan yang termasuk wilayah miskin dengan kategori rendah yaitu Ledok, Tegalrejo, Kutowinangun Kidul, Gendongan, Mangunsari, Kalicacing, Blotongan, Sidorejo Lor, dan Salatiga. Kelurahan yang berada pada kategori wilayah miskin sedang dan tinggi dapat dilihat pada tabel 6. 13

19 Gambar 9 Hasil Pemetaan Wilayah Miskin di Salatiga Gambar 7 merupakan tampilan dari pemetaan wilayah miskin di Salatiga. Peta yang digunakan adalah peta setiap kelurahan yang ada di Salatiga. Sebelah kanan peta adalah keterangan pewarnaan. Terdapat 3 jenis warna yang menunjukkan presentase kemiskinan tiap daerah yaitu jika presentase kemiskinan 17,2 kebawah berwarna hijau, jika presentase kemiskinan antara 17,2 sampai 27,8 berwana kuning, dan presentase kemiskinan antara 27,8 sampai 38,4 berwarna merah. Misalnya pada peta ini Kelurahan Blotongan berwana merah karena memiliki presentase lebih dari 27,8 persen maka kelurahan Blotongan memiliki jumlah rumah tangga miskin yang besar dan membutuhkan program bantuan kemiskinan. Pembagian jenis daerah didasarkan pada hasil perhitungan menggunakan metode distribusi frekuensi. Pemetaan ini bersifat dinamis, sesuai dengan jumlah penyandang kesejahteraan social setiap kelurahan. Pada bagian header terdapat panel navigasi yang memiliki beberapa fungsi seperti icon kursor untuk menggeser peta, zoom in untuk memperbesar peta, zoom out untuk memperkecil peta, dan info untuk mengetahui informasi setiap kelurahan. Kode Program 3 Fungsi Pewarnaan pada Peta 1. private Fill getgreenfill() { 2. return stylefactory.createfill( 3. filterfactory.literal(new Color(51, 255, 0)), 4. filterfactory.literal(0.5)); } 5. private Fill getyellowfill() { 6. return stylefactory.createfill( 7. filterfactory.literal(new Color(255, 215, 0)), 8. filterfactory.literal(0.5)); } 9. private Fill getredfill() { 10. return stylefactory.createfill( 14

20 filterfactory.literal(new Color(255, 0, 0)), filterfactory.literal(0.5)); } private Fill getwhitefill() { return stylefactory.createfill( filterfactory.literal(new Color(254, 254, 254)), filterfactory.literal(0.5)); } private Layer getlayer(string kab, SimpleFeature[] arl) throws ParseException { SimpleFeatureSource ss = DataUtilities.source(arl); Stroke stroke = stylefactory.createstroke( filterfactory.literal(color.black), filterfactory.literal(0)); Fill f = getwhitefill(); kemiskinankelurahan p = getkemiskinan(kab); if (p.getpresentase() == 0) { f = getwhitefill(); } else if (p.getpresentase() <= 16.8 && p.getpresentase()>=0) { f = getgreenfill(); } else if (p.getpresentase() <= 20.6 && p.getpresentase()>16.8) { f = getyellowfill(); } else if (p.getpresentase() > 20.6) { f = getredfill(); } Kode program 3 merupakan script untuk persiapan pembuatan peta, pada baris 1-16 merupakan beberapa contoh script warna, pada baris ke-24 merupakan script untuk mengambil seluruh list kemiskinan berdasarkan id kelurahan, pada baris merupakan rule dari pewarnaan dimana nilai untuk pembandingnya diambil dari presentase setiap kelurahan. Gambar 10 Diagram Jumlah Rumah Tangga Miskin Gambar 10 merupakan diagram dari jumlah rumah tangga miskin setiap tanggal input data. Untuk dapat melihat data hanya perlu mengarahkan kursor kearah batang 15

21 pada diagram. Sebagai contoh kelurahan Noborejo memiliki jumlah rumah tangga miskin sebanyak 874 keluarga. Kode Program 4 Fungsi Menampilkan Diagram private void setgraph() { JFreeChart linechart = ChartFactory.createBarChart( "GRAFIK JUMLAH TIAP KELURAHAN KEMISKINAN ", "Kelurahan (x)", "Jumlah (y)", createdataset(), PlotOrientation.HORIZONTAL, true, true, false); JFreeChart linechart2 = ChartFactory.createLineChart(null, null, null, null, PlotOrientation.HORIZONTAL, true, true, false); LegendTitle legend = linechart.getlegend(); Font labelfont = new Font("Arial", Font.PLAIN, 10); legend.setitemfont(labelfont); ChartPanel chartpanel = new ChartPanel(lineChart); chartpanel.setpreferredsize(new java.awt.dimension(790, 366)); jpanel1.removeall(); jpanel1.setlayout(new BorderLayout()); jpanel1.add(chartpanel, BorderLayout.CENTER); jpanel1.validate(); } private DefaultCategoryDataset createdataset() { DefaultCategoryDataset ds = new DefaultCategoryDataset(); mks = mdh.getkemiskinankelurahanbyth(id_th); int idx = 0, jml = 0; for (kemiskinankelurahan mk : mks) { ds.addvalue(mk.getjumlah_rtm(), "Jumlah Rumah Tangga Miskin", ckel.getbykodekel(mk.getid_kelurahan()).getnama_kelurahan()); } return ds; } Kode program 2 merupakan script untuk menampilkan diagram jumlah rumah tangga miskin setiap kelurahan. Pada createdataset() baris ke berfungsi untuk memberikan nilai pada setiap diagram, kelurahan (x) dan jumlah rumah tangga miskin (y). Pada setgraph() merupakan method untuk memunculkan bentuk diagram seperti pada gambar 8. Tabel 7 Hasil Pengujian Fungsionalitas Program Menggunakan Black Box No Deskripsi Validasi Input Data Input Hasil Uji Status Uji 1. Fungsi login admin Username dan password Username dan password Sistem akan meampilakn halaman login untuk admin Valid 2. Request Lihat data tahun, data kemiskinan, dan data Data tahun, data kemiskinan, dan Data tahun, data kemiskinan Sistem akan menampilkan data berdasarkan request dari Valid 16

22 admin data admin dan data admin user 6. Request insert data tahun, data kemiskinan, data admin Insert data tahun, kemiskinan, dan data admin Insert data tahun, data kemiskinan, dan data admin Sistem akan melakukan proses insert data berdasarkan perintah dari user Valid 7. Request update data tahun, data kemiskinan, data admin Update data tahun, dan kemiskinan, dan data admin Update data tahun, data kemiskinan, dan data admin Sistem akan melakukan proses update data berdasarkan perintah dari user Valid 8. Request delete data kemiskinan Delete data kemiskinan Delete data kemiskinan Sistem akan melakukan proses delete data berdasarkan perintah dari user Valid 9. Lihat hasil pemetaan dari data kemiskinan Hasil pemetaan dari data kemiskinan Hasil pemetaan dari data kemiskinan Sistem akan melakukan peroses untuk menampilkan bentuk peta yang nantinya menampilkan hasil disetiap kelurahan setiat tanggal input Valid 10. Lihat diagram data kemiskinan Diagram dari data kemiskinan setiap data input Diagram dari data kemiskinan setiap data input Sistem akan menampilkan diagram dari data kemiskinan setiap tanggal input Valid 11. Save data ke excel Menyimpan data dari tabel ke excel Menyimpan data dari tabel ke excel Sistem akan melakukan proses menyimpan data ke excel sesuai dengan perintah user Valid 12. Import data dari excel Memasukkan data dari exce Memasukkan data dari excel Sistem akan melakukan proses memasukkan data dari excel Valid 13. Fungsi alert Alert Alert Sistem akan memunculkan alert jika pada setiap proses terjadi kesalahan Valid Setelah penelitian sistem telah dibuat, selanjutnya pengembang membuat pengujian menggunakan black box yang dapat dilihat pada Tabel 7. Fungsinya adalah menguji sistem yang telah dibuat dan implementasi apakah sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Kebenaran sistem ini diuji dapat dilihat dari keluaran sistem yang telah diprediksi yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan oleh fungsi yang ada tanpa meihat proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Kemampuan sistem dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat 17

23 diukur dan diketahui kesalahan-kesalahannya [1]. Pengujian blackbox di atas merupakan pengujian hasil uji dan status ujinya saja tanpa memperdulikan alur proses yang ada pada sistem. Aplikasi Sistem Informasi Geografis ini menunjukkan daerah daerah yang membutuhkan program bantuan kemiskinan dari pemerintah. Warna merah menunjukkan kelurahan tersebut menunjukkan prioritas kebutuhan bantuan dikarenakan daerah tersebut memilki indikator kemiskinan yang tinggi. Pemberian bantuan dapat mengacu pada hasil pemetaan daerah miskin di Salatiga. 5. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Dinas Sosisal kota Salatiga, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan Sistem Informasi Geografis memudahkan pemantauan tingkat kemiskinan setiap kelurahan untuk menentukan sasaran bantuan bagi penduduk miskin sebagai pertolongan dalam pengentasan kemiskinan. Hasil pengolahan data menggunakan range pada statistik dan distribusi frekuensi guna pengkategorian tingkat kemiskinan mengacu besaran nilai dari indikator yaitu Persentase Penduduk Miskin. Pengolahan data dan visualisasi data sekunder menjadi model pemetaan ke dalam Sistem Informasi Geografis ini masih sangat sederhana dan masih dapat dilakukan banyak pengembangan lain yaitu seperti menambah indikator kemiskinan sehingga dapat meningkatkan keakurasian dalam penentuan daerah miskin. Penambahan metode sistem penunjang keputusan juga dapat ditambahkan untuk menghasilkan prediksi kemiskinan setiap kelurahan di kota Sataliga. 6. Daftar Pustaka [1] N,Aloysius C. Deo S Model Pemetaan Daerah Miskin Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Salatiga : Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. [2] Badan Pusat Statistik, 2015, Tabel Dinamis, Badan Pusat Statistik, Jakarta. diakses pada (16 Mei 2017). [3] Badan Pusat Statistik Salatiga, 2015, Tabel Dinamis, Badan Pusat Statistik, Jakarta. diakses pada (18 Mei 2017). [4] Redjeki, Sri, Guntara, M dan Anggoro, Pius. Perancangan Sistem Identifikasi dan Pemetaan Potensi Kemiskinan untuk Optimalisasi Program Kemiskinan Yogyakarta : Jurusan Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Vol. 6, No. 2. [5] Mardiana, Rina Sistem Informasi Penduduk Miskin Berbasis GIS (Studi Kasus : Kotamadya Pekanbaru). Pekanbaru : Jurusan Teknik Informatika 18

24 Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. [6] Hasibuan, Zainal A Metode Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi:konseo, teknik dan aplikasi, Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. [7] Dinas Sosial Data Penyandang Masalah Kemiskinan, Salatiga. [8] Nur R. R, dkk, 2003, Client Server dengan Java Remote Method Invocation. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer EMITOR volume (3) no 2. 19

Penerapan Teknologi RMI (Remote Method Invocation) pada Sistem Informasi Geografis Hasil Panen di Jawa Tengah Berbasis Aplikasi Desktop

Penerapan Teknologi RMI (Remote Method Invocation) pada Sistem Informasi Geografis Hasil Panen di Jawa Tengah Berbasis Aplikasi Desktop Penerapan Teknologi RMI (Remote Method Invocation) pada Sistem Informasi Geografis Hasil Panen di Jawa Tengah Berbasis Aplikasi Desktop Artikel Ilmiah Peneliti: Marco Jackson Novrando (672013080) Christine

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web

Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web Analisis dan Perancangan Tata Ruang Kota Bagian Fasilitas Kesehatan Kota Salatiga dengan Memanfaatkan Sistem Informasi Geografi Berbasis Web Artikel Ilmiah Peneliti: Indra Septy (682009072) Charitas Fibriani,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN KOTA SALATIGA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Charitas Fibriani 1 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Analisa terhadap suatu sistem sangat diperlukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dalam suatu sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum sistem ini dibuat, beberapa pengujung ke Kabupaten Labuhan Batu baik pengujung dalam negeri maupun pengujung luar negeri

Lebih terperinci

Pendahuluan Kajian Pustaka

Pendahuluan Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Internet sering digunakan sebagai media untuk mempublikasikan informasi sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Perkembangan teknologi internet berperan dalam menunjang berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis pemetaan masyarakat miskin di kecamatan Medan Johor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Travel merupakan suatu agen yang melayani persoalan tiketing seperti pesawat terbang, kapal laut dan juga kereta api. Travel ini sudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Gambaran Sistem Pemetaan SPBU Sistem pemetaan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di kota Jepara dan Kudus ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 39 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Proses pencarian informasi kurang efektif. 2. Informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 96 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 96 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA MOR 96 /Kpts/KPU-Kota-012-329537/2016 TENTANG DAFTAR PEMILIH TETAP PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SALATIGA

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai masih bersifat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa Sistem Event kebudayaan merupakan acara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah. Pelaksanaan event kebudayaan di Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 56 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil rancangan sistem informasi geografis letak akademi kebidanan di Kota Medan yang penulis buat sudah selesai dimana tampilan terdiri dari 2 sbagian

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA

BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA 5.68 7.80 11.06 10.04 10.81 12.90 BAB II KONDISI UMUM KEMISKINAN KOTA SALATIGA 2.1. Tingkat Kemiskinan Persentase penduduk miskin Salatiga pada tahun 2011 sebesar 7,80% berada di bawah rata-rata capaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data SMA dan SMK di Nias Barat masih menggunakan daftar tabel yang tertulis, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Rancang Bangun Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Mohamad Ilham Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia Ilham.372@gmail.com Abstrak -- Kemendikbud

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, dimana mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, Melayu dan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 71 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 71 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA MOR 71 /Kpts/KPU-Kota-012-329537/2016 TENTANG DAFTAR PEMILIH SEMENTARA PADA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah PT. Mandiri Agung Sentosa masih menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam proses pencatatan dan pengelolaan penyusutan aset tetap masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam Fitri Nuraeni

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG Kristi Noviala Sianipar Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Bab III. Perancangan Sistem

Bab III. Perancangan Sistem Bab III Perancangan Sistem 3.1 Pengumpulan Kebutuhan Berdasarkan kebutuhan pengguna web ini digunakan untuk memberikan kemudahan kepada petugas perpustakaan melakukan operasional/tugas. Media perpustakaan

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Penjualan Alat-Alat Pada Toko Eiger Berbasis Mobile Dan Client-Server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Halaman i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem ini, metode yang digunakan adalah metode perancangan Unified Modeling Language (UML). 4.1.1 Use Case Diagram, Activity Diagram

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Lingga Prayoga (11104008) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Email : yoga_206@yahoo.com ABSTRAK Informasi tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu sistem informasi yang saat ini menjadi alat bantu yang sangat tepat untuk menentukan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Tol Menggunakan Zend Framework Studi Kasus PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

Perancangan Sistem Informasi Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Tol Menggunakan Zend Framework Studi Kasus PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Perancangan Sistem Informasi Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Tol Menggunakan Zend Framework Studi Kasus PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Semarang Artikel Ilmiah Oleh: Prodo Anggana NIM : 672008252

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi rumah susun merupakan salah satu tuntutan di Kota Medan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan tempat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kota medan memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit, baik itu yang memiliki perekonomian menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Penduduk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis di Kota Medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN TASIKMALAYA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN TASIKMALAYA BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN TASIKMALAYA BERBASIS WEB Cepi Rahmat Hidayat 1, Ikbal Jamaludin 2, Husni Mubarok 3 Teknik Informatika, STMIK TASIKMALAYA Jl.R.E.Martadinata

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dibuat. Rancangan sistem ini secara umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisa study kelayakan sistem yaitu sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun berupa arsitektur sistem dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini pencatatan dan pengelolaan penginventarisan dan penyusutan barang-barang pada PT. Langkat Nusantara Kepong masih dilakukan secara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan sistem untuk aplikasi pencarian resep masakan ini menggunakan UML. Unified Modelling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Pada toko Mutiara Fashion akan dibuat sebuah Sistem informasi penjualan berbasis web (e-commerce) itu sendiri. Perancangan aplikasi ini di bangun bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 52 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Merupakan tahap identifikasi terhadap alur sistem yang terjadi dalam proses promosi yang ada pada DISBUDPAR Bandung. Proses analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Bank BTPN di kota Medan yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Dalam pengembangan sistem dibutuhkan suatu metode yang berfungsi sebagai acuan atau prosedur dalam mengembangkan suatu sistem. Metode pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan. BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Letak Persebaran Outlet Blackberry TAM wilayah kota Medan, yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi cabang komoditas

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Ruang Lingkup Website Berdasarkan kebutuhan dari pengguna, pembuatan website ini ditujukan kepada Mahasiswa FTI terkhusus untuk Progdi D3 Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang Sistem Informasi Perusahaan dan Kepegawaian PT. BUHARUM berbasis website menggunakan metode Software Development Life

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis sistem dilakukan dengan mendeskripsikan sistem, kebutuhan sistem dan arsitektur aplikasi pelayanan perlengkapan, sedangkan untuk bagian perancangan sistem meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi tempat bersejarah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 DAFTAR ISI Isi Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii vi ix x xi xii BAB I

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografi Dalam Alokasi Wilah Kerja Perkebunan Kelapa Sawit Pada PT. Socfin Indonesia ng meliputi analisa sistem ng

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi tentang lokasi dan letak dari depo kontainer yang ada di kota Medan, Permasalahan

Lebih terperinci