POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI (APLIKASI PENDEKATAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI (APLIKASI PENDEKATAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL)"

Transkripsi

1 POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI (APLIKASI PENDEKATAN TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL) Oleh: Nahriyah Fata 1 Abstract Poligamy is a marriage promblem most debatedly and controversially. For some people, poligamy is denied by various arguments normatively, psicologically and so far it is always related to irrational right in gender. Looking the phenomena, the writer tries exploring poligamy in prespective of sociology by functional structural approach using A-G-I-L concept, where it gives finally that poligamy is then more functional, there are some requirements: Adaptation, to the environment, goal attainment, integration, latent pattern maintenance. Keywords: Poligamy and Sosiology 1 Nahriyah Fata adalah Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan Poligami... Nahriyah Fata 113

2 Jurnal Darul Ilmi Vol. 02 No. 01 Januari 2014 Pendahuluan Poligami adalah perbuatan seorang laki-laki mengumpulkan dalam tanggungannya dua sampai empat orang isteri, tidak boleh lebih daripadanya. Hal ini dijelaskan allah dalam firman-nya: 2 Artinya: dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hakhak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil 3, Maka (kawinilah) seorang saja 4, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. Hukum Perkawinan Islam membolehkan bagi seorang suami melakukan poligami dengan syarat yakin atau menduga kuat mampu berlaku adil terhadap isteri-isterinya, sebagaimana yang di isyaratkan oleh kata kunci 3 surat an-nisa : maka jika kamu takut tidak akan mampu berlaku adil, maka kawinilah seorang isteri saja. Kebolehan poligami ini bukan anjuran tetapi salah satu solusi yang 2 QS. an-nisa/ 4: 3 3 Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah. 4 Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh Para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. ayat ini dapat dilihat dalam uraian selanjutnya. Poligami... Nahriyah Fata 114

3 diberikan dalam kondisi khusus kepada mereka (suami) yang sangat membutuhkan dan memenuhi syarat tertentu. Makna keadilan sebagai syarat poligami bukan pada keadilan makna batin (seperti cinta dan kasih sayang) tetapi keadilan pada hal-hal yang bersifat material dan terukur. Sebagaimana diisyaratkan oleh ayat 129 surat an-nisa dan latar belakang sosiologis sebab turun ayat poligami (ayat 3 an-nisa). Para ulama Fiqh tidak membahas secara spesifik tentang persyaratan berpoligami. Syarat umum yang dipegang hanya kemampuan bersikap adil dan memberi nafkah. Arij Abdur rahman As-Sanan mengupas persoalan keadilan dalam bukunya Memahami Keadilan Dalam Berpoligami. Arij mendefinisikan bahwa keadilan terhadap isteri didefinisikan sebagai menyamakan para isteri dalam hal menggilir, dan semua jenis nafkah lahir baik makan, minum, pakaian maupun tempat tinggal. 5 Ijma sukuti menegaskan bahwa seorang suami yang hendak berpoligami dan telah memenuhi kedua syarat tersebut dapat melakukannya tanpa perlu adanya izin dari isteri dan hakim (qadhi). Adanya Kompilasi Hukum Islam yang di dalamnya mengatur tentang poligami khususnya pasal 57 berlandaskan pada beberapa prinsip yaitu memperketat persyaratan dan prosedur perkawinan untuk mengeliminir praktekpraktek poligami yang menyimpang dari konsep dasar dan tujuan perkawinan dalam Islam. Aturan Kompilasi Hukum Islam tersebut berpatokan pada aktualisasi maqashid syari ah. Sejalan dengan itu ketentuan yang harus dilakukan jika 5 Arij Abdurrahman as-sanan. Memahami Keadilan dalam Poligami, (Jakarta: Global Media, 2003) hlm. 43. Poligami... Nahriyah Fata 115

4 seorang suami ingin berpoligami, maka harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan pada Pasal 4 ayat 2 UU Perkawinan No 1 Tahun 1974: 1. Isteri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai isteri 2. Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan 3. Isteri tidak dapat melahirkan keturunan. 6 Namun hukum dan perundang-undangan terkadang tidak berbanding lurus dengan penegakkan dan sanksi hukum dalam tataran aplikasinya. Bila ditinjau dari sudut pandang sosiologi hukum, masalah poligami ini tidak berjalan dengan efektif, karena salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam hal ini laki-laki yang ingin berpoligami dan terkesan mengabaikan Undang-undang tersebut. Demikian pula pihak wanita yang dipoligami pun tidak memahami aturan hukum tentang poligami meskipun terkadang dia berada pada pihak yang dirugikan. Di samping itu kebolehan poligami yang awalnya diharapkan menjadi solusi bagi sebagian orang malah terjebak pada munculnya masalah baru. Kasus tersebut dapat dilihat betapa masyarakat Islam Indonesia sempat heboh dengan peristiwa poligami yang dilakukan oleh Ustdz kondang Aa Gym. Masjfuk Zuhdi pun menyebutkan poligami lebih banyak membawa resiko atau mudarat daripada manfaatnya. Karena manusia menurut fitrahnya mempunyai watak cemburu, iri hati dan suka mengeluh. Watak-watak tersebut mudah timbul dengan kadar tinggi, jika hidup dalam kehidupan keluarga yang poligamis. Poligami bisa menjadi sumber konflik dalam kehidupan keluarga, baik konflik antara suami dengan isteri- 6 Undang-undang No 1 Tahun Tentang Perkawinan, (Jakarta: Visi Media, 2007), hlm. 3. Poligami... Nahriyah Fata 116

5 isteri dan anak-anak dari isteri-isterinya, maupun konflik antara isteri beserta anakanaknya masing-masing. Kasus-kasus ini menambah ketakutan dan kebencian para wanita umumnya dan wanita yang dipoligami suami khususnya. Poligami pun menjadi sebuah perdebatan panjang. Masyarakat pro kontra memandang praktek poligami. Bagi sebahagian orang poligami ditolak dengan berbagai macam argumentasi baik yang bersifat normative, psikologis bahkan selalu dikaitkan dengan ketidakadilan gender. Para penulis barat sering mengklaim bahwa poligami adalah bukti bahwa ajaran Islam dalam bidang perkawinan sangat diskriminatif terhadap perempuan. Ada pula poligami dikampanyekan karena dianggap memiliki sandaran normative yang tegas dan dipandang sebagai salah satu alternatif untuk menyelesaikan fenomena selingkuh dan prostitusi. 7 Pro dan kontra terhadap praktek poligami dari berbagai sudut pandang dan berbagai kalangan sebagaimana penjelasan di atas kiranya tak akan pernah dapat menghapuskan apa yang telah Allah syari atkan dalam Surah Annisa : 03. Yang pasti segala apa yang telah dibolehkan dan disyari atkan Allah selalu ada hikmah dan manfaatnya.tak pernah Allah berbuat sia-sia kepada hambanya. Karenanya sebagai hamba yang ta at, manusia perlu memaknai syari at itu dengan lapang dada, tulus dan ikhlas yang tentunya perlu mencari strategi apa yang dianggap pas dan manusiawi untuk melaksanakannya karena dia berkaitan dengan hubungan kemanusiaan (hablum minannaas). Kita tidak akan pernah 7 Amiur Nurudin, dan Ahmad Azhari Tarigan. Hukum Perdata di Indonesia, (Jakarta: Pernada Media, 2004), hlm.156. Poligami... Nahriyah Fata 117

6 bercita-cita ingin hidup dalam poligami, tetapi ketika takdir Allah telah menentukan apakah kita harus lari dari kenyataan? Atau bahkan memusuhi dan menolak syari at Allah itu? Dan kita juga tidak akan mau sekongkol dengan Robert Morey dengan The Islamic Invasion-nya bukan? Melihat fenomena tersebut penulis mencoba menelusuri pelaksanaan poligami dalam perspektif sosiologi khususnya melalui Pendekatan Struktural fungsional, yang bermaksud mencari solusi terbaik dalam menjalankan dan memaknai praktek berpoligami sebagai upaya meminimalisir kesalahan pelaksanaan poligami oleh sebahagian orang. Dan dengan harapan kiranya dengan pendekatan ini para wanita tidak menganggap bahwa poligami itu sesuatu yang ekstrim dan mengerikan. Dan bagi para suami yang membutuhkan akan lebih berhati-hati untuk menyeleksi perlakuannya kepada isteri-isteri yang dipoligami. Upaya ini bermuara pada ultimate goal penulis bahwa poligami itu akan benar-benar menjadi solusi bagi keluarga yang membutuhkan poligami tersebut, bukan menjadi pemicu munculnya masalah baru dan bahkan terjerumus pada perbuatan dosa. Atau setidaknya tulisan ini akan menjadi salah satu strategi kunci sukses berpoligami bagi orang yang melaksanakannya. Perspektif Sosiologi dalam Keluarga Poligami (Pendekatan Teori Struktural Fungsional) Ada empat perspektif dalam sosiologi yang biasa digunakan dalam membahas masyarakat yaitu: Perspektif Struktural Fungsional, Perspektif Konflik, Perspektif Evolusi, Perspektif Interaksi Simbolis. Sesuai dengan pokok masalah Poligami... Nahriyah Fata 118

7 yang dibahas adalah masalah Keluarga Poligami maka penulis dalam hal ini menggunakan Perspektif Struktural Fungsional sebagai pendekatannya. Tokoh-tokoh perspektif ini yang dikenal luas antara lain: Talcot Parsons, Robert K. Merton. Ciri pokok perspektif ini adalah gagasan tentang kebutuhan masyarakat (societal needs). Masyarakat sangat serupa dengan organisme biologis, karena mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat melangsungkan keberadaannya atau setidaknya berfungsi dengan baik. Ciri dasar kehidupan sosial (struktur sosial) muncul untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan merespon terhadap permintaan masyarakat sebagai suatu sistem sosial. Asumsinya adalah ciri-ciri sosial yang ada memberi kontribusi yang penting dalam mempertahankan hidup dan kesejahteraan seluruh masyarakat atau subsistem utama dari masyarakat tersebut. Pemahaman seperti ini dalam pandangan Talcot Parsons menghantarkan kita untuk memahami masyarakat manusia dipelajari seperti mempelajari anatomi manusia. Struktur tubuh manusia memiliki berbagai bagian yang saling berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, masyarakat mempunyai kelembagaan yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, saling berhubungan. Oleh karena setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang jelas dan khas, demikian pula setiap bentuk kelembagaan dalam masyarakat. Setiap lembaga dalam masyarakat melaksanakan tugas tertentu untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat tersebut. Kerangka berfikir teori ini adalah melihat suatu masyarakat sebagai suatu sistem dinamis yang terdiri dari berbagai Poligami... Nahriyah Fata 119

8 subsistem yang saling berhubungan satu sama lain sebagaimana penjelasan sebelumnya. Teori Struktural Fungsional memandang bahwa semua subsistem tersebut memiliki konsekuensi bagi yang lainnya dan juga bagi sistem secara keseluruhan. Kajian struktural Fungsional dalam keluarga dianggap memiliki bagian yang terdiri dari ayah, ibu anak dan anggota keluarga lainnya. Tiap-tiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing. Fungsi tersebut membawa konsekuensi tertentu bagi anggota keluarga dan bagi keluarga secara keseluruhan. Menurut teori ini ada dua fungsi yang dikaji dalam keluarga, yaitu keluarga untuk masyarakat, fungsi dari subsistem (anggota keluarga) untuk keluarga dan untuk subsistem nya sendiri. Fungsi tersebut dapat dilihat satu sama lain melalui suatu hubungan sosial. Fungsi keluarga terhadap sistem sosial lainnya di luar keluarga dapat ditelaah melalui keserasian antara keluarga dengan nilai-nilai yang ada dalam suatu masyarakat. Kajian mengenai fungsi tiap-tiap anggota keluarga dapat dilihat dari pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Selain itu dilihat pula fungsi dari pembagian kerja tersebut. Pendapat Talcott Parsons cukup mewakili untuk dibuat di sini. Parsons melihat difrensiasi peran-peran instrumental (peran yang terutama ditujukan kepada pihak luar, seperti suami sebagai pencari nafkah) dan ekspresif (peranan yang terutama berkaitan dengan pihak di dalam kelompok untuk memupuk solidaritas). Perbedaan peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga secara tradisional dikarenakan adanya perbedaan secara badaniah di antara keduanya. Dengan Poligami... Nahriyah Fata 120

9 demikian, sewajarnya wanita hidup di dalam rumah tangga. Tugas ini merupakan tugas yang diberikan kepada wanita seperti melahirkan, membesarkan anakanaknya, memasak dan memberi perhatian kepada suami. Adapun laki-laki mempunyai tugas pergi keluar rumah untuk mencari nafkah keluarganya, bekerja apa saja yang halal demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Jika dalam pernikahan monogami isteri yang mengurus sendiri keperluan suami dan anak-anaknya, maka setelah ada jadwal suami menggilir para isteri dalam keluarga poligami akan ada hari-hari istirahat bagi isteri A dari mengurus suami ketika suami berada di tempat isteri lainnya. Oleh karena itu pembagian kerja seperti ini bersifat fungsional. Dengan fungsional seperti ini yang dibutuhkan para isteri dalam keluarga poligami adalah bagaimana menata hati masing-masing untuk siap bekerjasama dalam menjalankan fungsinya. Beberapa konsep yang biasa digunakan dalam mengkaji keluarga melalui suatu teori struktural Fungsional adalah struktur, fungsi, status dan peran. Kata struktur bagi sebahagian sosiolog sering dianalogikan dengan tubuh. Di sini struktur berarti suatu perangkat yang saling berhubungan, di antaranya unit-unit menjadi bagian dari tubuh yang bersangkutan. Hubungan antara satu struktur dengan struktur lainnya sangat erat. Apabila bagian dari struktur itu terganggu, struktur pada bagaian lainnya terganggu pula. Seperti dianalogikan dengan tubuh manusia dimana fungsi tangan dapat dirasakan apabila bagian lainnya tidak terganggu. Apabila salah satunya pincang atau dalam keadaan sakit yang lainnya akan terganggu. Poligami... Nahriyah Fata 121

10 Keluarga adalah struktur yang memiliki bagian yang saling berhubungan. Suami sebagai kepala keluarga dalam keluarga poligami dan para isteri serta anak-anaknya sebagai anggota merupakan struktur yang saling berhubungan. Maka ketika suami berpoligami tanpa diketahui oleh salah satu isteri sehingga dapat mengganggu hubungan harmonis sesama anggota keluarga baik isteri maupun anak-anak. Dalam perspektif ini yang diperhatikan adalah fungsi dari bagian dalam struktur yang sangat dibutuhkan bagi keseluruhan struktur. Fungsi tersebut ada yang disebut sebagai fungsi manifest, diakui dan mempunyai konsekuensi yang diinginkan. Namun ada juga fungsi laten yaitu yang diakui dan mempunyai konsekuensi yang tidak diharapkan. Fungsi manifest dalam keluarga poligami dapat dilihat pada proses poligami yang terbuka dimana suami berpoligami oleh restu isteri pertama dan para isteri saling memahami tugas dan perannya masing-masing sesuai dengan pembagian hari giliran yang telah ditetapkan secara bersama agar tidak terjadi kesalahfahaman satu sama lain. Masing-masing isteri memiliki kesabaran untuk menunggu sampai waktu gilirannya tiba dengan penuh keikhlasan. Sedangkan fungsi latent dapat terjadi apabila poligami suami tidak dikehendaki oleh isteri, atau suami melakukannya secara diam-diam, sehingga masing-masing isteri saling curiga mencurigai dan akhirnya menimbulkan konsekwensi yang tidak diinginkan bahkan dapat menyebabkan perceraian dengan salah satu dari isteri-isterinya itu. Status adalah kedudukan seseorang dalam suatu kelompok, atau kedudukan satu kelompok dalam kaitannya dengan kelompok lain. Sebagai Keluarga Poligami masing-masing isteri harus memahami statusnya sebagai isteri. Agar Poligami... Nahriyah Fata 122

11 masing-masing anggota keluarga dalam hal ini isteri harus taat kepada suami sebagai orang yang dipimpin. Maka harus menjadikan suami sebagai Qowwam secara hakiki. Baik menyangkut hak maupun kewajiban. Dalam hal status misalkan suami punya isteri dua orang, maka isteri tertua memiliki status sebagai pengayom yang muda dan yang muda harus menghormati isteri yang tua layaknya kakak dan adik dalam keluarga inti. Agar tidak terjadi gesekan, masingmasing menjaga posisi dirinya, jika suatu saat terdapat masalah maka isteri tertua mengambil kebijakan sebelum sampai pada pengadilan terakhir yaitu suami. Manakala masing-masing isteri ini dapat menempatkan status dengan sebaikbaiknya insya Allah poligami malah menjadi kekuatan bagi keluarga tersebut. Demikian juga dengan anak-anak, dalam hal yang paling sederhana misalnya panggilan kepada ayah, jika anak dari isteri pertama menyebut ayah maka anak-anak dari isteri selanjutnya juga turut dengan panggilan itu. Sehingga timbul rasa menyatu dalam hati anak-anak, toh yang banyak adalah ibunya dan ayah tetap seorang bukan? Demikian juga dengan peran (role), yaitu: perilaku yang diharapkan dari individu sesuai dengan statusnya 8. Status seseorang menentukan perannya. Jika statusnya sebagai isteri paling tua maka peran yang harus dilakukan adalah menjadi teladan bagi isteri yang lebih muda, menjadi pendidik bahkan terkadang cenderung bertugas sebagai ibu dari para isteri lainnya. Demikian sebaliknya isteri muda patuh terhadap yang tua selama dalam batas yang dibenarkan agama, mau 8 Hendi Suhendi dan Ramdani Wahyu. Pengantar Studi sosiologi Keluarga, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hlm Poligami... Nahriyah Fata 123

12 dididik tentang bagaimana mengurus suami. Hal ini dimungkinkan karena yang lebih tua sudah lebih dulu mengetahui bagaimana watak suami, kebiasaan, makanan yang disukai, yang boleh dan tidak boleh dimakan dan lain sebagainya. Apa yang dilarang dan dibenci suami tentunya isteri tua lebih dahulu mengetahui, karenanya isteri muda harus bekerja sama dengan isteri tua tentang bagaimana mengurus suami mereka. Jika kerjasama sesuai dengan status dan rolenya masing-masing, suami akan merasa bahagia dan dihormati sehingga keridhoannya adalah surga bagi para isteri. Insya allah. Dan kepada anak-anak juga status ini harus disesuaikan dengan perannya. Meskipun usia isteri muda lebih muda usianya dari anak isteri tua, maka isteri muda harus mampu berperan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Harus lebih dewasa dan tidak labil meskipun anda lebih muda dari mereka, karena itu semua resiko yang harus diemban atas persetujuan sebagai isteri muda. Dan anak-anak yang tua juga harus dapat dimenej untuk dapat memerankan dirinya sebagai kakak. Apapun ceritanya jika mereka satu ayah, maka dalam Islam saudara kandung namanya karena hubungan mereka satu darah dan sewaris. Kembali pada pandangan Talcott Parsons sebagai mana dikutip oleh Leslie dan Korman 9 mengakui bahwa teori Struktural Fungsional ini paling sistematis diterapkan dalam kajian terhadap keluarga. Dalam hal aspek poligami teori Talcott Parsons dapat diterapkan dengan prinsip Functional imperativenya yang menggambarkan empat persyaratan fungsional yang fundamental dan harus 9 Gerald R.Leslie dan sheila Korman. The Family in Social Contens (New York: Oxford University Press, 1967), hlm.187. Poligami... Nahriyah Fata 124

13 dipenuhi oleh sistem sosial, yaitu : A-G-I-L (Adaptation to the environment: tahap penyesuaian, Goal Attainment: mencapai tujuan, Integration: penyatuan, Latent Pattern Maintenance: berhentinya interaksi, kemungkinan hasil yang tidak diinginkan oleh suatu kebijakan, program atau institusi). Konsep A-G-I-L diterjemahkan dalam tahapan yang harus dilalui agar keluarga poligami tetap eksis dan tidak terjadi perpecahan satu sama lain, baik antar sesama isteri, isteri-isteri dengan anak-anak, atau sesama anak. Konsep pertama Adaptation to the environment, adalah suatu penyesuaian dari sistem itu terhadap tuntutan kenyataan serta transformasi aktif dari situasi itu. 10 Dalam hal ini penyesuaian dengan seluruh anggota keluarga, utamanya antara para isteri tentunya perlu kebijakan suami dalam menata proses adaptasi itu. Setiap individu harus mampu beradaptasi secara positif, memahami kelebihan dan kekurangan sekaligus dapat menerima segala kelemahan dan kelebihan dari masing-masing individu. Jika terjadi adaptasi negatif maka Suami sebagai Qowwam harus mampu menjadi mediator antara kedua pihak tersebut. Suami tidak boleh menunjukkan kecenderungan kepada salah satu pihak. Hal ini diatur Rasulullah SAW yang telah memberikan wanti-wanti agar para suami berlaku adil serta memberikan penjelasan bagi suami yang tidak menunaikan hak-hak isteriisterinya dengan sabdanya: Jika seorang suami memiliki dua orang isteri lalu bersikap tidak adil kepada keduanya, maka akan datang pada hari kiamat sedang bahunya miring. (HR. At-Tarmidzi) 10 Doyle Paul Johnson. Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Diterjemahkan oleh Robert M. Z. Lawang, (Jakarta: Gramedia, 1986), hlm Poligami... Nahriyah Fata 125

14 Proses adaptasi positif dimungkinkan dengan tehnik suami yang memusyawarahkan kepada isteri pertama terkait dengan niatnya yang akan menikah lagi, bahkan bila perlu meminta kesediaan isteri tua mencarikannya. Tehnik ini di satu sisi memiliki efek positif dan mempermudah proses adaptasi. Hal ini untuk dapat mengantisipasi kemungkinan buruk bila terjadi adaptasi negatif. Demikian juga bermusyawarah dengan anak-anak bahwa ayahnya akan menambahi ibu mereka. Sehingga anggota keluarga merasa dihargai atas tindakan sang suami atau ayah mereka. Sebaliknya suami yang nikah secara tertutup bahkan hanya kumpul kebo, maka akan membangun neraka dalam rumahnya sendiri. Seperti poligami kebanyak orang di Indonesia cenderung diawali dengan maksiat sebelum menjadi isteri, sebagaimana penelitian yang dilakukan Dr. Musdah Mulia menemukan "bahwa perempuan yang bersedia di poligami adalah perempuan yang bermasalah. Berdasarkan riset yang dilakukannya, 98 persen poligami di Indonesia diawali dari perselingkuhan". Jika pada pelaksanaan poligami tersebut dilakukan dengan latar belakang seperti di atas maka mustahil akan terjadi adaptasi yang baik dan positif. Konsep Goal Attainment adalah segala tindakan individu diarahkan pada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan poligami harus berlandaskan pada tujuan agama dan akhirat, bukan tujuan dunia apalagi hanya iseng belaka. Jika tujuan untuk mencari kebahagiaan dunia dan menuruti hawa nafsu saja maka akan terjadi benturan terhadap nilai hakiki dan hikmah mengapa diperbolehkan poligami dalam Islam. Disamping itu tatacara yang dilakukan pun harus sesuai dengan tuntunan agama, misalnya harus melalui pernikahan resmi bukan Poligami... Nahriyah Fata 126

15 perzinahan. Meskipun dalam Islam tidak ditentukan harus ada persetujuan isteri pertama, tetapi negara mengatur sedemikian rupa yang telah diurai dalam penjelasan di atas. Hal ini dimaksudkan untuk tidak mempermudah orang melakukan poligami dengan semena-mena. Sebaiknya dengan cara resmi melalui sidang pada pengadilan agama. Sehingga pernikahan tersebut dirasa sesuatu yang sakral dan khidmat. Dengan cara ini diharapkan setiap individu memiliki kekuatan yang tak tergoyahkan. Karena secara realita keluarga poligami lebih mudah dimasuki fitnah. Akhirnya dengan harapan istiqomah menerima kemungkinankemungkinan buruk dan lapang dada dan hati yang tenang agar tujuan pernikahan poligami mencapai tujuan. Agar anak-anak dari isteri sebelumnya tidak merasa benci dengan ayah mereka yang dianggap mengkhianati ibu mereka, maka sang ibu harus bijaksana memperkenalkan tujuan pernikahan poligami tersebut. Walau pun pada awalnya mereka setuju dengan berat hati setidaknya mereka merasa dihargai karena diajak musyawarah, dengan perjalanan waktu mereka pasti faham tujuan orangtua mereka. Konsep ketiga Integration, adalah persyaratan fungsional yang berhubungan dengan interrelasi antara para anggota dalam sistem sosial itu. Suami harus memiliki kharisma dan kepemimpinan untuk menjalin hubungannya dengan lahir dan batin antara 2 sampai 4 hati para isteri dalam satu ikatan keluarga. Menyatukan 2,3 atau 4 hati para isteri bukanlah hal yang mudah. Suami harus benar-benar bijaksana dan banyak berdo a untuk penyatuan hati para isterinya atau bahkan juga dengan hati semua anak-anaknya. Dalam kitab Shohih Bukhori Poligami... Nahriyah Fata 127

16 dan lainnya yang dikutip oleh Abdul Azis al Fauzan 11, terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas r.a yang mengisahkan bahwa Nabi SAW bersama sebagian shahabatnya sedang berada di rumah Aisyah. Lalu datanglah Zainab binti Jahsy membawa piring berisi roti dan daging yang akan diberikan kepada Rasulullah SAW dan para tamunya. Ketika Aisyah melihat hal itu, timbullah rasa cemburu dalam dirinya, dia pun memukul piring itu dengan alat yang ada di tangannya. Akhirnya pecahlah piring itu dan makanan tersebut berserakan. Jika hal seperti ini terjadi pada keluarga sekarang dapat dibayangkan apa yang akan dilakukan oleh sang suami bukan? Tetapi Rasulullah adalah orang yang sangat bijaksana, tanpa ada teriakan atau caci maki Rasulullah SAW mengumpulkan pecahan piring itu dan mengumpulkan makanan yang berserakan. Kemudian beliau meminta maaf kepada Zaenab dan berkata: Ibu kalian telah terbakar rasa cemburu sebanyak dua kali. Kemudian Rasulullah tidak berkata apa pun kepada Aisyah dan mengambil piring yang masih bagus untuk menggantikan piring yang pecah milik Zaenab dan membiarkan piring yang pecah tadi untuk Aisyah. Kisah ini jika dilihat dari perspektif Struktural Fungsional adalah Aisyah yang pada saat itu sebagai isteri tua dari yang lainnya tidak memahami statusnya sebagai pengayom bagi yang lain, hal ini mungkin karena usianya yang jauh lebih muda, sehingga sifat kekanak-kanakan masih muncul. Seharusnya ia berterima kasih tugasnya melayani suami ditolong oleh Zaenab. Tetapi seiring berjalannya 11 Abdul Aziz al Fauzan. Fiqih Sosial Tuntunan dan Etika Hidup Bermsyarakat, (Jakarta: Qisthi Press, 2007), hlm.139. Poligami... Nahriyah Fata 128

17 waktu Rasulullah terus dengan sabar mendidik para isterinya. Kisah ini menunjukkan betapa Rasulullah adalah pemimpin bagi para isterinya. Beliau sangat memahami karakteristik para isterinya. Nabi bersabda: tidaklah seorang mukmin marah kepada wanita yang beriman jika dia membenci darinya satu sifat dia akan menyukainya karena sifatnya yang lain. (HR. Muslim) Fenomena di atas menunjukkan kepada kita bahwa upaya untuk menyatukan hati dan fikir para isteri bukan hal yang mudah. Karenanya bagi para suami yang paling pokok adalah harus mampu menjadi qowwamuna alannisa secara benar. Melengkapi amalan-amalan dalam rumah-rumah isteri dengan istiqomah dan senantiasa mendidik para isteri, yang pada akhirnya penghuni keluarga itu senantiasa mendapat hidayah dari Allah. Karena menurut uraian di atas poligami itu pada hakikatnya pekerjaan yang berorientasi akhirat maka upaya yang dilakukan adalah dengan khusyuk dan tulus. Menghilangkan hubbuddunia dalam hati dan fikir para isteri dengan semata-mata menanamkan ibadah dalam hidupnya sangat dianjurkan. Kisah teh Nini dan teh Rini isteri Aa Gym masih segar dalam ingatan kita disebabkan integrasi mereka lemah. Betapa ummat Islam terasa menerima musibah besar akibat pernikahannya dan itu sudah cukup menjadikan pelajaran bagi kita bahwa poligami itu bukan pekerjaan mudah. Mudah-mudahan jika para pelaku poligami menjalankan dengan penuh ilmu dan tawadhu dan terus ibadah serta mengisi amalan masnunah dengan istiqomah, maka hati dan fikir akan senantiasa dibentengi oleh kalimah Allah. Konsep Latent Pattern Maintenance, konsep Latency menunjukkan pada berhentinya interaksi, kemungkinan hasil yang tidak diinginkan. Kewaspadaan Poligami... Nahriyah Fata 129

18 terhadap kemungkinan buruk dari interrelasi sesama anggota keluarga dalam keluarga poligami harus selalu dipertimbangkan oleh semua pihak. Suami dituntut kewaspadaannya dan jangan melalaikan perhatian terhadap masalah ini. Menurut Parsons pada tahap Latency para anggota dalam sistem sosial apa saja bisa letih dan jenuh serta tunduk pada sistem sosial lain dimana keterlibatan mereka pada sistem itu 12. Hasutan dan iri dengki dari pihak ketiga harus dihindari, jangan biarkan sedikit pun gunjingan dan fitnah orang lain dalam hati dan fikir setiap anggotanya. Sedikit saja dibiarkan gunjingan dan hasutan orang kita terima maka sia-sialah integrasi yang telah dibangun pada tahap ketiga. Tetapi jika semua individu senantiasa berjaga diri terhadap kemungkinan ini insya allah keluarga tersebut akan utuh sampai ke liang kubur. Salah satu cara nya dengan menempatkan isteri-isteri dalam satu suasana yaitu dengan satu rumah atau dalam keadaan satu lokasi di bawah kontrol langsung sang suami. Selain itu upaya yang dapat dilakukan adalah keadilan suami dalam poligami, jika dilaksanakan dengan penuh khidmat, tanpa terlihat kecendrungan pada seseorang dan sesuai dengan kemampuan suami, maka para isteri pun akan legowo menerima apa adanya. Bagi para isteri jangan menuntut di luar kemampuan suami dan harus disadari bahwa isteri berada pada keluarga poligami bukan monogami. Kasus yang terjadi sering disebabkan oleh isteri yang tidak menyadari bahwa suaminya memiliki isteri lebih sehingga perhatian dan kasih sayang tidak lagi full pada satu isteri. Oleh karena itu suami harus adil membagi waktu mabit, dan kebutuhan lahiriyah lainnya yang terukur agar dapat meminimalisir 12 Doyle Paul Johnson, Op.Cit., hlm Poligami... Nahriyah Fata 130

19 Jurnal Darul Ilmi Vol. 02 No. 01 Januari 2014 kecemburuan antar sesama isteri. Nabi pun mengajari kepada para suami seperti yang disebut dalam hadits berikut: Engkau memberikannya makan jika engkau makan, dan memberinya pakaian jika engkau berpakaian (HR. Ahmad). Dalam Surah ath-thalaq Allah berfirman: 13 Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. Qurtubi dalam Muhammad Bayumi berkata, maksud firman allah Liyunfiq adalah hendaknya suami memberi nafkah isteri dan anaknya yang masih kecil sesuai kemampuan dirinya. Ia memberi nafkah keduanya secara longgar bila memang kondisi ekonominya longgar. Sedang bagai yang fakir ia juga wajib memberi nafkah sesuai kemampuannya. 14 Hakikatnya poligami itu tidak diperuntukkan bagi orang yang kaya saja. Penutup 13 Qs. ath-thalaq/65: 7 14 Muhammad Bayyumi. Adab dan Hukum Seputar Kehidupan Suami Isteri, (Solo: Alqowwam, 2012), hlm.118. Poligami... Nahriyah Fata 131

20 Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa poligami bukanlah merupakan salah satu sumber problematika yang mengguncang hati semua kalangan wanita dan memancing kemarahan para isteri. Tetapi poligami adalah sesuatu yang perlu dipelajari bagaimana melakukannya dengan baik dan benar jika hal itu telah ditaqdirkan Allah kepada kita. Semoga dengan pendekatan konsep A-G-I-L ini sebagai aplikasi dalam berpoligami dapat menjadi resep yang ampuh bagi suami sang qowwam serta bagi para isteri yang dipoligami. Sehingga jeritan penolakan para muslimah berubah menjadi: poligami???? Biasa aja itu???. Insya Allah Referensi Abdul Aziz al Fauzan. Fiqih Sosial Tuntunan dan etika Hidup Bermsyarakat, Jakarta: Qisthi Press, Amiur Nurudin, dan Ahmad Azhari Tarigan. Jakarta: Pernada Media, Hukum Perdata di Indonesia, Arij Abdurrahman as-sanan, Memahami Keadilan dalam Poligami, Jakarta: Global Media, Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern Robert M. Z. Lawang, Jakarta: Gramedia, Diterjemahkan oleh Gerald R. Leslie dan Sheila Korman. The Family in Social Contens, New York: Oxford University Press, Hendi Suhendi dan Ramdani Wahyu. Pengantar Studi sosiologi Keluarga, Bandung: Pustaka Setia, Muhammad Bayyumi. Adab dan Hukum Seputar Kehidupan Suami Isteri, Solo: Alqowwam, Poligami... Nahriyah Fata 132

21 Undang-undang No 1 Tahun tentang Perkawinan, Jakarta: Visi Media: Poligami... Nahriyah Fata 133

BAB IV. A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemberian Izin Poligami Dalam Putusan No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg

BAB IV. A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemberian Izin Poligami Dalam Putusan No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PEMBERIAN IZIN POLIGAMI TANPA ADANYA SYARAT ALTERNATIF PADA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KOTA MALANG NO. 913/Pdt.P/2003/PA.Mlg A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang

Lebih terperinci

Menyoal Poligami dan Kendalanya Jumat, 26 Nopember 04

Menyoal Poligami dan Kendalanya Jumat, 26 Nopember 04 Artikel Buletin An-Nur : Menyoal Poligami dan Kendalanya Jumat, 26 Nopember 04 Hukum Poligami Para ulama telah sepakat bahwa poligami diperbolehkan di dalam Islam hingga empat istri. Hal ini berlandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dipilih manusia dengan tujuan agar dapat merasakan ketentraman dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dipilih manusia dengan tujuan agar dapat merasakan ketentraman dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang mensyari atkan pernikahan bagi umatnya. Menikah dalam Islam adalah salah satu sarana untuk menggapai separuh kesempurnaan dalam beragama.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Alasan-Alasan Izin Poligami Di Pengadilan Agama Pasuruan Fitrah yang diciptakan Allah atas manusia mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi perseorangan maupun kelompok. Dengan jalan perkawinan yang sah, pergaulan laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Poligami merupakan masalah yang kontroversial dalam Islam. Para ulama ortodoks

BAB I PENDAHULUAN. Poligami merupakan masalah yang kontroversial dalam Islam. Para ulama ortodoks BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Poligami merupakan masalah yang kontroversial dalam Islam. Para ulama ortodoks berpendapat bahwa poligami adalah bagian dari syariat Islam dan karenanya pria

Lebih terperinci

MENGHAYATI PERAN ISTRI

MENGHAYATI PERAN ISTRI MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. poligami dalam bentuknya yang beragam telah ada dalam tahap-tahap awal dari

BAB I PENDAHULUAN. poligami dalam bentuknya yang beragam telah ada dalam tahap-tahap awal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poligami memiliki akar sejarah yang panjang dalam perjalanan peradaban manusia, poligami merupakan permasalahan dalam perkawinan yang paling banyak diperdebatkan

Lebih terperinci

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA 3 IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA Oleh : Alip No. Mhs : 03410369 Program Studi : Ilmu Hukum UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki

MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki MEMAHAMI KETENTUAN POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM Oleh: Marzuki Takada seorang perempuan yang dengan rela mau dimadu. Inilah pernyataan yang hampir menjadi aksioma di kalangan kaum perempuan terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hubungan cinta, kasih sayang dan kesenangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hubungan cinta, kasih sayang dan kesenangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan hubungan cinta, kasih sayang dan kesenangan. Sarana bagi terciptanya kerukunan dan kebahagiaan. Tujuan ikatan perkawinan adalah untuk dapat membentuk

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji. Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 4.1 Menjelaskan pengertian persatuan dan maksud persatuan umat Islam 4.2 Menjelaskan pengertian dan maksud kerukunan antar umat beragama

Lebih terperinci

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN MAJELIS HAKIM DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO NO. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda A. Analisis Yuridis Pertimbangan Dan Dasar

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah salah satu mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna, manusia sendiri diciptakan berpasang-pasangan. Setiap manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, harus lah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai azas pertama

BAB I PENDAHULUAN. itu, harus lah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai azas pertama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan yang sah untuk membina rumah tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami istri memikul amanah dan tanggung

Lebih terperinci

Serial Akhlak Muslim : Amanah

Serial Akhlak Muslim : Amanah Serial Akhlak Muslim : Amanah (الا مانة ( Oleh : H. Ali Fikri Noor, Lc, MA. (Lulusan Program SI & S II, Fak. Ushuluddin, International Islamic University Islambad, Pakistan Dan Dosen Ma'had Aly An-Nu'aimy,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG A. Dasar Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Agama Malang dalam Penolakan Izin Poligami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. poligami yang diputus oleh Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. poligami yang diputus oleh Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2010 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kasus Posisi Sebelum menjelaskan mengenai kasus posisi pada putusan perkara Nomor 321/Pdt.G/2011/PA.Yk., penulis akan memaparkan jumlah perkara poligami yang

Lebih terperinci

Warisan Wanita Digugat!

Warisan Wanita Digugat! Warisan Wanita Digugat! Allah mensyari atkan bagimu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, yaitu: bagian anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan ( An Nisa :11) WARISAN WANITA DIGUGAT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya usia anak merupakan usia yang paling subur dan panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang pendidik untuk menanamkan pondasi-pondasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama 54 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama Pernikahan poligami hanya terbatas empat orang isteri karena telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam pasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA A. Pengertian Perkawinan Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan nomor 1 Tahun 1974. Pengertian perkawinan menurut Pasal

Lebih terperinci

Suatu ketika Rasulullah harus sedikit menegur Aisyah ketika sang Humaira cemburu berat.

Suatu ketika Rasulullah harus sedikit menegur Aisyah ketika sang Humaira cemburu berat. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Alloh memperkembang biakkan laki-laki

Lebih terperinci

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya. Aqiqah Kelahiran seorang anak bagi sebuah keluarga akan menambah kebahagiaan dan kerukunan rumah tangga. Mengikut sunnah Rasulullah SAW mengadakan aqiqah dan memberikan dagingnya sebagai sedekah kepada

Lebih terperinci

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Bahaya Menggunjing Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

XII.  Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan Bab XII A. Pengantar Bernyani Kucinta Keluarga Tuhan Kucinta k luarga Tuhan, terjalin mesra sekali semua saling mengasihi betapa s nang kumenjadi k luarganya Tuhan Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dinyatakan bahwa hidup berpasang-pasangan, hidup berjodoh-jodohan adalah naluri segala makhluk Allah, termasuk manusia. 1 Dalam surat Adz-Dzariyat ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan dalam Islam merupakan salah satu cara untuk membentengi seseorang supaya tidak terjerumus ke lembah kehinaan, di samping untuk menjaga dan memelihara

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganjurkan manusia untuk hidup berpasang-pasangan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menganjurkan manusia untuk hidup berpasang-pasangan yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan yang terinstitusi dalam satu lembaga yang kokoh, dan diakui baik secara agama maupun

Lebih terperinci

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH Ust. H. Ahmad Yani, MA Kondisi Manusia Menghadapi Musibah Setiap manusia di Dunia ini pasti pernah melewati masa-masa ujian dari Allah SWT. Beragam ujian yang dialami manusia

Lebih terperinci

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat Kewajiban Pemerintah dan Rakyat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA Minggu, 22-09-2013 page 1 / 5 page 2 / 5 Pengajian Pencerah di Gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya, ahad 22 September 2013 pk 07.30 WIB, bersama

Lebih terperinci

Ketika harga BBM melambung naik

Ketika harga BBM melambung naik Ketika harga BBM melambung naik ( ) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah (Al Ma arij: 19-20) GELISAH KARENA HARGA BBM NAIK Naiknya

Lebih terperinci

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Urgensi Menjaga Lisan Satu waktu Rasulullah saw pernah ditanya: keislamanan bagaimana yang utama? Beliau menjawab: siapa yang perkataan dan perbuatannya menjadikan orang Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM Oleh : Abdul Hariss ABSTRAK Keturunan atau Seorang anak yang masih di bawah umur

Lebih terperinci

Sucikan Diri Benahi Hati

Sucikan Diri Benahi Hati Sucikan Diri Benahi Hati Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Islami. Pernikahan Dalam Islam

Islami. Pernikahan Dalam Islam Islami Pernikahan Dalam Islam Pernikahan merupakan ikatan diantara dua insan yang mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik, asuhan keluarga, pergaulan, cara berfikir (mental), pendidikan dan lain

Lebih terperinci

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA Pertanyaan Dari: Ny. Fiametta di Bengkulu (disidangkan pada Jum at 25 Zulhijjah 1428 H / 4 Januari 2008 M dan 9 Muharram 1429 H /

Lebih terperinci

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR "PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR" Saya menyeru agar kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-nya dan meninggalkan segala larangan-nya. Kepimpinan di

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. perkawinan, tujuan hak dan kewajiban dalam perkawinan.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. perkawinan, tujuan hak dan kewajiban dalam perkawinan. BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN Dalam memahami batasan usia seseorang mampu menikah menurut Undang- Undang No.1 Tahun 1974 dan Mazhab Syafi i, maka harus diketahui terlebih dahulu mengenai pengertian

Lebih terperinci

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling A. Latar Belakang Masalah Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling membutuhkan dan cenderung ingin hidup bersama. Berdasarkan sifatnya manusia sebagai makhluk

Lebih terperinci

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

SABAR ANUGERAH TERINDAH "SABAR ANUGERAH TERINDAH" Marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, mengamalkan syariat di segenap sudut kehidupan di samping melaksanakan segala tuntutan perintah Allah dan menghindari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Terhadap Konsep Pendidikan Keluarga Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW BAB I PENDAHULUAN Allah SWT menciptakan manusia terdiri dari dua jenis, pria dan wanita. dengan kodrat jasmani dan bobot kejiwaan yang relatif berbeda yang ditakdirkan untuk saling berpasangan dan saling

Lebih terperinci

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM HM. Khoir Hari Moekti 4 MACAM PEMIMPIN Imam al-auza iy berkata kepada Khalifah Abu Ja far al-manshur, Sesungguhnya, Umar bin Khaththab ra pernah berkata, Pemimpin itu ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Konsep Poligami dalam ormas LDII

BAB IV ANALISIS A. Konsep Poligami dalam ormas LDII BAB IV ANALISIS Setelah mengkaji data-data yang terkumpul, baik data kepustakaan maupun data hasil wawancara pada masyarakat dalam bab-bab terdahulu, maka dapat dianalisa permasalahan yang timbul dalam

Lebih terperinci

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA Alhamdulillahi Rabbil alamin

Lebih terperinci

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Al-Ahzab:

Lebih terperinci

Mengimani Kehendak Allah

Mengimani Kehendak Allah Mengimani Kehendak Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah 1 BAB I PENDAHULUAN Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang umum berlaku pada mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah hidupnya karena keturunan dan perkembangbiakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, dan sebagainya. 1

BAB I PENDAHULUAN. juga mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, dan sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan risalah terakhir dari langit ke bumi yang universal yang telah membawa dunia menuju revolusi besar dalam berbagai aspek kehidupan. Islam tidak hanya

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan salah satu pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT sebagai jalan

Lebih terperinci

BAB IV PERILAK TERPUJI

BAB IV PERILAK TERPUJI BAB IV Standar Kompetensi (Akhlak) 4. Membiasa kan Perilaku Terpuji Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan pengertian tawadlu, taat, qana ah, dan sabar. 4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadlu, taat,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. BAB IV ANALISIS A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974. Di dalam Undang-Undang Perkawinan tidak mengatur masalah nafkah secara terperinci.

Lebih terperinci

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR A. Analisis Hukum Islam Terhadap Alasan Larangan Nikah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Pengadilan Agama berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006, merupakan salah satu badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan Undang-Undang dapat diwujudkan dengan baik dan sempurna jika perkawinan tersebut sejak proses pendahuluannya

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) KAYA TAPI ZUHUD Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) Kaya sering dipahami sebagai melimpahnya harta yang dimiliki seseorang. Orang kaya adalah orang yang memiliki harta yang berlimpah

Lebih terperinci

Renungan Pergantian Tahun

Renungan Pergantian Tahun Renungan Pergantian Tahun Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:102].?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[??????:1].??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:70-71].??????:

Lebih terperinci

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki Perkawinan atau pernikahan merupakan institusi yang istimewa dalam Islam. Di samping merupakan bagian dari syariah Islam, perkawinan memiliki hikmah

Lebih terperinci

TINJAUAN TEORITIS ASAS MONOGAMI TIDAK MUTLAK DALAM PERKAWINAN. Dahlan Hasyim *

TINJAUAN TEORITIS ASAS MONOGAMI TIDAK MUTLAK DALAM PERKAWINAN. Dahlan Hasyim * Terakreditasi Berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 23a/DIKTI/Kep./2004 Tgl 4 Juni 2004 TINJAUAN TEORITIS ASAS MONOGAMI TIDAK MUTLAK DALAM PERKAWINAN Dahlan Hasyim * Abstrak Perkawinan,

Lebih terperinci

Bolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara?

Bolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara? {mosimage}tiba-tiba Kasus Manohara kembali menghangat paska kepulangannya ke Indonesia beberapa waktu lalu. Berita, infotainment, masyarakat luas trerutama ibu-ibu rumah tangga banyak membahasnya. Namun

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sunnah Allah, berarti menurut qudrat dan iradat Allah dalam penciptaan alam ini,

BAB I PENDAHULUAN. Sunnah Allah, berarti menurut qudrat dan iradat Allah dalam penciptaan alam ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan Islam, perkawinan itu merupakan suatu ibadah, di samping ibadah, perkawinan juga merupakan sunnah Allah dan sunnah Rasul. Sunnah Allah, berarti

Lebih terperinci

Mushaf al-azhar, Al-Qur an dan Terjemahan, Bandung: Penebit Hilal, 2010, hal. 354

Mushaf al-azhar, Al-Qur an dan Terjemahan, Bandung: Penebit Hilal, 2010, hal. 354 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk menempuh kehidupan rumah tangga.1 Untuk mempertahankan jenisnya, setiap makhluk hidup haruslah berpasangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan kehidupan manusia dalam rangka menuju hidup sejahtera.

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan kehidupan manusia dalam rangka menuju hidup sejahtera. BAB I PENDAHULUAN Perkawinan adalah suatu proses penyatuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam membentuk rumah tangga yang bahagia dan sejahtera, karena itu perkawinan dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilaksanakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Praktek Dan Pemahaman Masyarakat Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru tentang Kafa ah Dalam Perkawinan

BAB V PEMBAHASAN. A. Praktek Dan Pemahaman Masyarakat Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru tentang Kafa ah Dalam Perkawinan BAB V PEMBAHASAN A. Praktek Dan Pemahaman Masyarakat Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru tentang Kafa ah Dalam Perkawinan Kafa ah dalam perkawinan merupakan persesuaian keadaan antara si suami dengan perempuannya

Lebih terperinci

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan: HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi Pertanyaan: Sebagaimana diketahui, bahwa seorang Muslim tidak boleh malu untuk menanyakan apa saja yang berkaitan dengan hukum agama, baik yang bersifat

Lebih terperinci

Motivasi Agar Istiqomah

Motivasi Agar Istiqomah Motivasi Agar Istiqomah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

HAK ISTERI ATAS SUAMI. Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN

HAK ISTERI ATAS SUAMI. Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN HAK ISTERI ATAS SUAMI Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN Saya menikah dengan seorang laki-laki yang usianya lebih tua daripada saya dengan selisih lebih dari dua puluh tahun. Namun, saya tidak menganggap perbedaan

Lebih terperinci

Membangun Solidaritas Merangkai Karya Terbaik untuk Teknologi Pendk. Oleh: Estu Miyarso

Membangun Solidaritas Merangkai Karya Terbaik untuk Teknologi Pendk. Oleh: Estu Miyarso Membangun Solidaritas Merangkai Karya Terbaik untuk Teknologi Pendk Oleh: Estu Miyarso Fitrah dan tabiat manusia Berusaha memenuhi kebutuhannya Berkehendak, berkeinginan, berkepentingan Homo momini sosius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya

Lebih terperinci

[ ] E١٩٠ J١٨١ W F : : SIFAT TERUS TERANG Tidak ada kebaikan padamu apabila kamu tidak mengatakannya Apakah di antara konsekuensi berterus terang adalah adab yang buruk, membangkitkan fitnah, mengungkap

Lebih terperinci

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN Menurut Imam Asy-Syathibi jika aturan/hukum itu membawa kepada kemaslahatan, maka aturan /hukum itu harus dijadikan sebagai

Lebih terperinci

Oleh: Ahmada Chafida NIM :

Oleh: Ahmada Chafida NIM : DIWAJIBKANNYA PERSETUJUAN ISTRI SEBAGAI SYARAT IJIN POLIGAMI (TINJAUAN UU NOMOR 1 TAHUN 1974 PASAL 5 AYAT 1 DAN KHI PASAL 58 AYAT 1 PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban Artikel Buletin An-Nur (www.alsofwah.or.id) Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan pakaian syar'i yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan atau masyarakat. Sekalipun makna pernikahan berbeda-beda, tetapi praktekprakteknya pernikahan

Lebih terperinci

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

KONSEP ANAK DALAM ISLAM KONSEP ANAK DALAM ISLAM Musdah Mulia Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang khawatir akan meninggalkan keturunan berupa anak-anak yang lemah dan dikhawatirkan kesejahteraannya. Oleh sebab itu,

Lebih terperinci

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28). MENCARI KEBAHAGIAN Secara naluri setiap manusia menginginkan kebahagian, menginginkan sesuatu yang baik terjadi pada dirinya. Siapapun dia dan apapun latar belakangnya. Walaupun ukuran kebahagian masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita. kehidupan umat manusia. Perseorangan maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita. kehidupan umat manusia. Perseorangan maupun kelompok. 1 BAB I PENDAHULUAN Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita kehidupan umat manusia. Perseorangan maupun kelompok. Dengan jalan perkawinan yang sah, pergaulan laki-laki dan perempuan terjadi

Lebih terperinci

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR! PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR! 1. Simbol perkawinan bahtera yang sedang berlayar mempunyai makna bahwa perkawinan... A. merupakan perjalanan yang menyenangkan B. ibarat mengarungi samudra luas yang penuh

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Perkawinan 1. Pengertian Kualitas Perkawinan Menurut Gullota (Aqmalia, 2009) kepuasan pernikahan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan pernikahannya.

Lebih terperinci

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Materi : HUKUM KEWARISAN Oleh : Drs. H.A. Mukti Arto, SH, M.Hum. PENDAHULUAN Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan ialah Hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MAṢLAḤAH TENTANG POLIGAMI TANPA MEMINTA PERSETUJUAN DARI ISTRI PERTAMA

BAB IV ANALISIS MAṢLAḤAH TENTANG POLIGAMI TANPA MEMINTA PERSETUJUAN DARI ISTRI PERTAMA BAB IV ANALISIS MAṢLAḤAH TENTANG POLIGAMI TANPA MEMINTA PERSETUJUAN DARI ISTRI PERTAMA A. Pandangan Ulama LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Terhadap Poligami Tanpa Meminta Persetujuan Istri Poligami

Lebih terperinci

MENGIKUTI HAWA NAFSU

MENGIKUTI HAWA NAFSU Bismillahirrahmaanirrahiim 60 Penyakit Hati : MENGIKUTI HAWA NAFSU Nafsu dengan syahwatnya merupakan bagian dari nikmat Allah bagi manusia. Secara alami, nafsu itu cenderung pada hal-hal yang tidak baik.

Lebih terperinci

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Kewajiban cinta kepada Rasul shallallahu alaihi wa salam, kenapa harus cinta Rasul shallallahu alaihi wa salam?, apa tanda-tanda cinta Rasul shallallahu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses

BAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses BAB IV ANALISA DATA Manusia hidup di dunia tentunya tidak dapat hidup sendiri tanpa ada hubungan dengan manusia lain yang saling terkait satu sama lain. Hidup yang saling berkaitan akan menumbuhkan saling

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh seorang pria dengan seorang wanita, yang memeluk agama dan kepercayaan yang berbeda antara

Lebih terperinci