BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode Pemilihan sampel
|
|
- Djaja Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah 1. Jumlah perbankan yang terdaftar di BEI tahun Pelanggaran ketentuan 1 Tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) pada periode 31 Desember 2011 (1) sampai dengan 31 Desember Pelanggaran ketentuan 2 Data tidak tersedia lengkap sesuai dengan variabel penelitian (1) Jumlah sampel perusahaan 29 Jumlah pengamatan (29x4) 116 Berdasarkan jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun terdapat 31 perusahaan. Namun, diantara perusahaan tersebut terdapat 2 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria, sehingga pada data hasil sampel yang ditetapkan diperoleh sebanyak 29 perusahaan perbankan sebagai jumlah observasi penelitian. Data yang tidak tersedia lengkap dan tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan (lihat lampiran). 64
2 4.2 Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Hasil penelitian statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS digambarkan dalam tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi variabel kualitas audit 0,444 dan nilai mean sebesar 0,73. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai kualitas audit minimum 0 dan maksimum 1. 65
3 66 Perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four adalah sebesar 73% dan sisanya 27% diaudit oleh KAP non Big Four. b. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi kepemilikan institusional 36,11 dan nilai mean sebesar 68,35. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai kepemilikan institusional minimum 1.06 dan maksimum 100 dengan selisih (range) 98,94. c. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi komite audit 0,123 dan nilai mean sebesar 0,60. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai komite audit minimum 0,333 dan maksimum 1,000 dengan selisih (range) 0,667. d. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi komisaris independen 0,121 dan nilai mean sebesar 0,572 Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif besar sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai komisaris independen minimum 0,333 dan maksimum 1,000 dengan selisih (range) 0,667. e. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi independensi auditor 0,444 dan nilai mean sebesar 0,73. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai independensi auditor minimum 0 dan maksimum 1.
4 67 f. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi leverage 8,76 dan nilai mean sebesar 87,04. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai leverage minimum 8,60 dan maksimum 93,98 dengan selisih (range) 85,388. g. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi profitabilitas 1,003 dan nilai mean sebesar 1,376. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai ukuran perusahaan minimum -2,457 dan maksimum 3,410 dengan selisih (range) 5,867. h. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi ukuran perusahaan dan nilai mean sebesar 17,54. Nilai mean tersebut lebih besar dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif kecil sehingga sebaran data stabil. Secara keseluruhan nilai ukuran perusahaan minimum 14,55 dan maksimum 20,57 dengan selisih (range) 6,02. i. Berdasarkan data pada tabel 4.2 nilai standar deviasi manajemen laba dan nilai mean sebesar -0,1034. Nilai mean tersebut lebih kecil dari standar deviasinya. Hal ini menunjukkan data memiliki variance yang relatif besar sehingga sebaran data tidak stabil. Secara keseluruhan nilai ukuran perusahaan minimum -1,5508 dan maksimum 0,1923 dengan selisih (range) 1,743. nilai rata-rata manajemen laba untuk perusahaan perbankan adalah negatif. Hal tersebut menandakan bahwa pada
5 68 periode tahun perusahaan perbankan di Indonesia melakukan praktik manajemen laba dengan pola meminimalkan labanya Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini, uji normalitas dideteksi dengan analisis grafik histogram, normal probability plot, dan analisis statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Z (1- Sample K-S). Normalitas umumnya dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. a. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dengan melihat grafik histogram maupun grafik normal P-Plot data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
6 69 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Gambar 4.1 Uji Normalitas (Normal P-Plot) Grafik probabilitas pada Gambar 4.1 menunjukkan data terdistribusi secara tidak normal karena distribusi data residualnya terlihat menjauhi garis normalnya. Pengujian normalitas data secara analisis statistik dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Secara multivarians pengujian normalitas data dilakukan terhadap nilai residualnya. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi diatas 0,05. Hasil pengujian normalitas pada pengujian terhadap 116 data terlihat dalam Tabel 4.3 berikut.
7 70 Tabel 4.3 Uji Normalitas Kolmogorov Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Pada Tabel 4.3 Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov 1,740 dan sig sebesar 0,005 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka data belum terdistribusi normal. Untuk memperoleh data yang normal maka digunakan uji outlier. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi. Suatu observasi dikatakan outlier jika nilai zscore-nya ±2,5. Setelah data outlier dihilangkan maka data yang semula 116 data menjadi 106 data. Hasil pengujian normalitas yang kedua diperoleh tampak dalam Tabel 4.4 sebagai berikut.
8 71 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Gambar 4.2 Normal P-Plot setelah Outlier Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Gambar 4.3 Histogram setelah Outlier
9 72 Tabel 4.4 Normalitas Kolmogorov Smirnov (setelah outlier) Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil pengujian kedua tersebut menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan uji Kolmogorov Smirnov yang menunjukkan hasil yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,630 yang berada diatas 0,05. Hasil terakhir tersebut juga didukung hasil analisis grafiknya, yaitu dari grafik histogram maupun grafik Normal Probability Plot-nya seperti Gambar 4.2 dan 4.3 dibawah ini Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Multikolonieritas dapat dilihat dengan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Multikolonieritas terjadi jika nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF<10 (Ghozali, 2009). Berdasarkan hasil analisis regresi dengan program
10 73 SPSS 16 diperoleh nilai tolerance dan VIF untuk masing-masing variabel bebas sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai Tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Data yang digunakan untuk uji Multikolinearitas ini adalah data yang telah dihilangkan outlier-nya. Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Sedangkan nilai VIF menunjukkan semua variabel independen tidak memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
11 Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual pengamatan satu dengan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas maupun homokedastisitas (Ghozali, 2009). Untuk menentukan heterokedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot, titiktitik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heterokedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot ditunjukkan pada Gambar 4.4 sebagai berikut. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Gambar 4.4 Heterokedastisitas - Scatterplot
12 75 Berdasarkan pada Gambar 4.4, terlihat titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik diatas maupun bawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi yang digunakan. Agar dapat lebih jelas apakah penelitian ini terkena heterokedastisitas maka digunakan Uji Park. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Uji Park Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa signifikansi diatas 0,05 maka semua variabel independen bebas heterokedastisitas Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dimana
13 76 masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2009). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi kita harus melihat nilai uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4.7 Ketentuan Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4-du Daerah autokorelasi positif Daerah ragu-ragu Daerah bebas autokorelasi Daerah ragu-ragu Daerah autokorelasi negatif dl du du dl DW Gambar 4.5 Uji Durbin Watson Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,127. Sedangkan besarnya tabel DW dengan k=8 dan n=106 maka diperoleh nilai du (batas dalam)= dan dl (batas luar)= 1,5250; 4 du = 2,1519 dan 4 dl = 2,475. Dengan
14 77 demikian dapat disimpulkan bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Hasil uji dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan nilai Durbin watson dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Uji Autokorelasi (Durbin Watson) Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Sesuai dengan Gambar 4.5 tersebut menunjukkan bahwa Durbin Watson berada di daerah tidak ada autokorelasi. Sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi Analisis Regresi Berganda Penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik, sehingga model persamaan regresi akan mampu mengestimasi pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
15 78 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Regresi Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Persamaan regresi dapat diperoleh pada tabel 4.9, persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah : DA = 0, ,004 K_AUD + 0,000 INST + 0,106 KOMITE + 0,207 KI - 0,006 INDP 0,008 LEV 0,015 ROA + 0,020 UK_PRSH Berdasarkan persamaan tersebut maka dapat diketahui : a. Kontanta sebesar 0,124 menyatakan bahwa tanpa dipengaruhi variabel independen (K_AUD, INST, KOMITE, KI, INDP, LEV, ROA, UK_PRSH) maka besarnya nilai manajemen laba sebesar 0,124. b. Koefisien regresi K_AUD sebesar 0,004 adalah positif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan kualitas audit (X1) satu satuan maka manajemen laba akan naik sebesar 0,004 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan.
16 79 c. Koefisien regresi INST sebesar 0,000 adalah positif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan kepemilikan institusional (X2a) satu satuan maka manajemen laba akan naik sebesar 0,000 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan. d. Koefisien regresi KOMITE sebesar 0,106 adalah positif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan komite audit (X2b) satu satuan maka manajemen laba akan naik sebesar 0,106 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan. e. Koefisien regresi KI sebesar 0,207 adalah positif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan komisaris independen (X2c) satu satuan maka manajemen laba akan naik sebesar 0,207 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan. f. Koefisien regresi INDP sebesar -0,006 adalah negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan independensi auditor (X3) satu satuan maka manajemen laba akan turun sebesar 0,006 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan. g. Koefisien regresi LEV sebesar -0,008 adalah negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan leverage (X4) satu satuan maka manajemen laba akan turun sebesar 0,008 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan. h. Koefisien regresi ROA sebesar -0,015 adalah negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan profitabilitas (X5) satu satuan maka manajemen laba akan turun sebesar 0,015 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan. i. Koefisien regresi UK_PRSH sebesar adalah positif, sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan (X6) satu satuan maka
17 80 manajemen laba akan naik sebesar 0,020 dengan asumsi variabel independen lainnya adalah konstan Pengujian Hipotesis Uji F (F Test) Uji statistic F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Uji F Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji Anova atau F test terlihat bahwa nilai F sebesar 2,137 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039. Karena probabilitas atau nilai sig menunjukkan 0,039 yang berarti lebih kecil dari derajat kesalahan yaitu sebesar 5% atau 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kualitas audit, mekanisme Good Corporate Governance, independensi auditor, leverage, profitabilitas, dan ukuran
18 81 perusahaan secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba sehingga model layak diuji lebih lanjut Uji Parsial (T Test) Uji parsial bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji T dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut manakah diantara keenam variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil uji T dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 4.11 berikut menjelaskan tentang nilai signifikansi dari masing - masing variabel independen. Tabel 4.11 Uji t Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil olahan data statistik pada tabel 4.11, maka dapat dilihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial adalah sebagai berikut: a. Pada variabel kualitas audit menunjukkan tingkat signifikansi 0,889 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
19 82 manajemen laba. Jadi hipotesis (H1) yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. b. Pada variabel kepemilikan institusional menunjukkan tingkat signifikansi 0,546 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H2a) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. c. Pada variabel komite audit menunjukkan tingkat signifikansi 0,220 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H2b) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak.. d. Pada variabel komisaris independen menunjukkan tingkat signifikansi 0,067 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H2c) yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. e. Pada variabel independensi auditor menunjukkan tingkat signifikansi 0,828 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel independensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H3) yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. f. Pada variabel leverage menunjukkan tingkat signifikansi 0,012 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba
20 83 dengan arah koefisien negatif. Jadi hipotesis (H4) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba dapat diterima. g. Pada variabel profitabilitas menunjukkan tingkat signifikansi 0,312 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H5) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. h. Pada variabel ukuran perusahaan menunjukkan tingkat signifikansi 0,040 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H6) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba dapat diterima Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness of-fit dari model regresi, yaitu seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
21 84 Berdasarkan hasil uji menggunakan SPSS 16 yang diperlihatkan pada tabel, dapat dilihat besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,080. Hal ini menunjukkan bahwa variabel - variabel independen mampu menerangkan manajemen laba sebesar 8,0%. Sedangkan sisanya adalah 92% dijelaskan oleh faktor - faktor lain selain variabel yang diteliti. 4.3 Pembahasan Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba Pada variabel kualitas audit menunjukkan tingkat signifikansi 0,889 (nilai sig > 0,05) dan koefisien beta 0,004. Hal ini berarti variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H1) yang menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Indriani (2010) yang menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas audit yang diukur berdasarkan ukuran KAP (KAP Big Four dan Non Big Four). Hasil penelitian menunjukkan perusahaan yang memiliki kualitas audit yang tinggi maka akan semakin rendah discretionary accruals. KAP Big Four di mata masyarakat memiliki keahlian dan reputasi yang tinggi dibanding KAP Non Big Four karena terdapat dugaan bahwa KAP yang bereputasi baik dapat mendeteksi kemungkinan manajemen laba lebih dini. Penggunaan KAP yang berkualitas tinggi inilah yang akan mengurangi kesempatan perusahaan untuk melakukan kecurangan dalam menyajikan informasi yang tidak akurat. Akan tetapi, ada beberapa kasus di AS dan Indonesia bahwa ukuran KAP
22 85 yang bagus tidak menjamin perusahaan tidak melakukan manipulasi. Kasus tersebut yaitu kasus yang dialami Lehman Brother s dan Bank Lippo terkait dengan KAP EY. Berikut akan dibahas pada kasus Lehman : KAP Ernst & Young telah melakukan pelangaran kode etik profesi akuntan publik. Dia dengan sengaja melaporkan hasil audit palsu soal keuangan Lehman Brothers. Dia mengetahui bahwa Lehman Brothers menggunakan rekayasa akuntansi untuk menutupi utang sebesar 50 milliar dollar AS di pembukuannya, yang semua itu dilakukannya untuk menyembunyikan ketergantungannya dari utang dan KAP Ernst & Young tahu akan tindakan Lehman Brothers. Bukan itu saja, Ernst & Young mengetahui bahwa sebenarnya para eksekutif dari Lehman Brothers melakukan kesalahan penilaian bisnis untuk memanipulasi neraca perusahaan. Tetapi, dia tetap mengeluarkan opini audit wajar tanpa pengecualian sehingga tidak terdeteksi adanya krisis di dalam perusahaan Lehman Brothers. Ernst & Young dan Lehman Brothers melakukan skandal tersebut dengan sadar dan tahu akan akibat tersebut. Berikut ini perbandingan discretionary accrual antara KAP Big 4 dengan KAP non- Big 4 yang didapat pada hasil penelitian. Tabel 4.13 Perbandingan Discretionary accrual (mean) antara KAP Big Four dengan Non Big Four KAP Big Four KAP non Big Four No Nama Bank Discretionary accrual Nama Bank Discretionary accrual 1. BBCA -0,039 BBNP -0, BBNI -0,065 BEKS -0, BDMN -0,026 BSIM -0, BJBR -0,073 INPC -0, MEGA -0,060 MAYA -0,211
23 86 Berdasarkan pada tabel 4.13 menjelaskan bahwa ukuran KAP baik Big 4 maupun non Big 4 tidak dapat membatasi manajemen laba. Karena baik Big 4 maupun non Big 4 menghasilkan mean discretionary accrual yang cenderung rendah meskipun ada yang tinggi Terbuktinya kasus manipulasi data keuangan yang banyak terjadi menyebabkan timbulnya berbagai pertanyaan bagi masyarakat luas terhadap berbagai pihak terutama terhadap sistem pengelolaan dalam perusahaan. Dapat disimpulkan, kode etik profesional yang dilanggar KAP adalah Integritas dan Objektivitas, Kompetensi, profesional dan kecermatan, Kerahasiaan, Perilaku Profesional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manajemen perusahaan masih memiliki keinginan untuk memperlihatkan kinerja yang bagus di mata calon investor sehingga ukuran KAP Big Four maupun non-big Four tidak dapat membatasi manajemen laba yang terjadi dalam perusahaan Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba Pada variabel kepemilikan institusional menunjukkan tingkat signifikansi 0,546 (nilai sig > 0,05). Hal ini berarti variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H2a) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sumanto (2014) dan Nuryaman (2010), yang menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba. Pemegang saham institusional yang mempunyai jumlah besar akan
24 87 mempunyai dorongan yang cukup kuat untuk mengumpulkan informasi, mengawasi tindakan-tindakan manajemen dan mendorong kinerja yang lebih baik. Akan tetapi, berdasarkan dari hasil penelitian yang dimana pengawasan yang dilakukan pemegang saham institusional belum mampu menjadi alat pengawas secara efektif bagi perilaku opportunis perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Guna dan Pagalung (2010). Jadi, hal tersebut menggambarkan kepemilikan institusional baik besar atau kecil prosentase yang dimiliki tidak mempengaruhi yang akan atau sudah dilakukan pihak manajer untuk memanipulasi Pengaruh Komite audit terhadap Manajemen Laba Pada variabel komite audit menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,220 (nilai sih > 0,05) dan koefisien beta 0,106. Hal ini berarti variabel komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H2b) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Dapat dikatakan bahwa komite audit tidak dapat membatasi manajemen laba. Hal ini terjadi karena adanya kemungkinan pembentukan komite audit yang independen dalam perusahaan hanya semata-mata untuk memenuhi peraturan dari Bank Indonesia yang dimana perusahaan harus mempunyai komite audit paling sedikit terdiri dari satu komisaris independen sehingga pelaksanaannya komite audit kurang efektif dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Palestin (2006), Guna dan Herawaty (2010) dan Jao dan pagalung (2011) dimana komite audit tidak signifikan mempengaruhi manajemen laba.
25 Pengaruh Komisaris independen terhadap Manajemen Laba Pada komisaris independen menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,067 (nilai sig > 0,05), dan koefisien beta 0,207. Hal ini berarti variabel komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H2c) yang menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa komisaris independen terbukti tidak mampu membatasi manajemen laba. Hal ini juga terlihat dari nilai mean statistik deskriptif variabel KI yang mencapai angka lebih dari 50%. Komposisi dewan komisaris independen yang tinggi terbukti tidak dapat membatasi manajemen laba dalam perusahaan. Hal ini karena pembentukkan komisaris independen dalam perusahaan hanya untuk pemenuhan regulasi saja bukan diperuntukkan penegakan good corporate governance. Kemungkinan dalam pengangkatan komisaris independen oleh perusahaan hanya dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Jika komisaris independen merupakan pihak mayoritas (lebih dari 50%) maka mungkin akan lebih efektif dalam menjalankan peran pengawasan dalam perusahaan tetapi jika pengangkatannya hanya sebatas pemenuhan regulasi, maka proporsi dewan komisaris tidak perlu diperbanyak dan sesuai peraturan yang ada (minimal 30%). Sehingga dari jumlah komisaris independen dapat menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Guna dan Herawaty (2010), yang menemukan bahwa komisaris independen tidak
26 89 berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2014) dan Anggana dan Prastiwi (2013), yang menemukan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba Pengaruh Independensi Auditor terhadap Manajemen Laba Pada variabel independensi auditor menunjukkan tingkat signifikansi 0,828 (sig > 0,05) dan koefisien beta -0,006. Hal ini berarti variabel independensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H3) yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Guna dan Herawaty (2010), yang menemukan bahwa independensi auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Secara teori, independensi diperlukan oleh akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan klien dan masyarakat, khususnya para pemakai laporan keuangan. Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak mempunyai arti atau tidak mempunyai nilai. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya dituntut untuk bersikap independen. Walaupun seorang auditor mempunyai keahlian tinggi, tetapi dia tidak independen, maka pengguna laporan keuangan tidak yakin bahwa informasi yang disajikan itu kredibel. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan auditor dalam mendeteksi terjadinya manajemen laba melalui proses laporan keuangan perusahaan. Yang berarti lamanya penugasan auditor (proksi dari independensi auditor) tersebut di perusahaan yang sama baik KAP Big Four maupun
27 90 KAP Non Big Four tidak menentukan dapat mengurangi terjadinya manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nini dan Trisnawati (2009), yang menemukan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap manajemen laba Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba Berdasarkan uji t bahwa variabel leverage menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,012 yang berarti berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H4) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba dapat diterima. Beta koefisien menunjukkan nilai sebesar -0,008. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat leverage mengalami peningkatan manajemen laba akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Hal ini dibuktikan dengan data penelitian sebagai berikut. NO TAHUN Tabel 4.14 Daftar Bank Saat Leverage Naik dan turun KRITERIA Leverage > 87,04 dan Manajemen Leverage < 87,04 dan Manajemen laba < 0,1034 laba > 0,1034 Danamon, Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, dan Bank Bumi Arta BRI Agroniaga, BNP, BTN, Bank Sinarmas, Bank Mayapada, Bank Mega, Bank OCBC NISP, dan Bank Saudara BRI Agroniaga, Bank Capital, Bank Ekonomi, BNP, BCA, BNP, BTN, Bank Permata, Bank Victoria, Bank OCBC NISP, Bank Mayapada, dan Bank Saudara BNI, Danamon, Mandiri, dan Bank Bumi Arta
28 91 NO TAHUN KRITERIA Leverage > 87,04 dan Manajemen laba < 0,1034 Leverage < 87,04 dan Manajemen laba > 0, BNP, Bank Permata, Bank of India Indonesia, Bank Mega dan Bank Mayapada BRI Agroniaga, BCA, Danamon, Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Mandiri, Bank Sinarmas, BTPN, dan Bank OCBC NISP BCA, BRI, Bank Bumi Arta, dan Bank ICB Bumiputra, BCA, Bank of India Indonesia Danamon, Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Mandiri, Bank Victoria, BTPN, Bank PAN Indonesia, dan Bank OCBC NISP Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba Pada variabel profitabilitas (ROA) menunjukkan tingkat signifikansi 0,312 (nilai sig>0,05). Hal ini berarti variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Jadi hipotesis (H5) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Guna dan Herawaty (2010), yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. ROA merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Sehingga ROA memotivasi manajemen untuk melakukan manejemen laba. Namun, hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
29 92 ROA tidak mempengaruhi manajemen laba. Dengan kata lain, ketika para manajer perusahaan melakukan manajemen laba, para manajer tidak mempedulikan tinggi ataupun rendah tingkat laba yang diperoleh (ROA) pada laporan keuangan Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba Pada variabel ukuran perusahaan menunjukkan tingkat signifikansi 0,040 (nilai sig < 0,05), dan koefisien beta 0,020. Hal ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Jadi Hipotesis (H6) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba diterima. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya Guna dan Herawaty (2010) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Jao dan Pagalung (2011), Kusumawardani (2012), dan Putra (2014), yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan yang sering digunakan adalah nilai aktiva perusahaan. Nilai aktiva dipakai sebagai ukuran perusahaan karena selama ini masih terdapat compounding effect yang timbul karena perusahaan yang besar selalu diidentikkan dengan nilai aktiva yang besar pula. Keadaan ini membuat manajer termotivasi untuk melakukan manajemen laba karena manajer percaya bahwa para pemakai laporan keuangan masih mendasarkan salah satu penilaiannya mengenai perusahaan pada angka nilai aktiva. Ukuran perusahaan diduga mampu mempengaruhi besaran pengelolaan laba perusahaan, dimana jika pengelolaan laba tersebut oportunis maka semakin besar
30 93 perusahaan semakin kecil pengelolaan laba (berhubungan negatif) tapi jika pengelolaan laba efisien maka semakin besar ukuran perusahaan semakin tinggi pengelolaan labanya (berhubungan positif). Jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Artinya, bahwa perusahaan besar memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini dapat dibuktikan dengan data penelitian sebagai berikut NO TAHUN Tabel 4.15 Daftar Bank (Ukuran Perusahaan) KRITERIA Ukuran perusahaan >17,54 dan Ukuran perusahaan <17,54 dan Manajemen laba > 0,1034 Manajemen laba < 0,1034 BRI Agroniaga, BNP, Bank Sinarmas, Bank of India Indonesia, Mayapada, dan Bank Saudara BCA, Bukopin, BNI, BRI, Danamon, Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, CIMB Niaga, BII, Permata, BTPN, dan Bank PAN Indonesia Bukopin, BNI, BRI, Danamon, Mandiri, CIMB Niaga, BII, dan Bank PAN Indonesia BCA, Bukopin, BNI, BRI, BTN, Danamon, Mandiri, CIMB Niaga, BII, BTPN, OCBC NISP, dan Bank PAN Indonesia BCA, Bukopin, BNI, BTN, Danamon, Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Mandiri, CIMB Niaga, BII, Permata, BTPN, OCBC NISP, dan Bank PAN Indonesia BRI Agroniaga, Bank Capital, Bank Ekonomi, BNP, Bank QNB, Bank of India Indonesia, Bank Victoria, Bank Mayapada, dan Bank Saudara BNP, Bank of India Indonesia, dan Bank Mayapada BRI Agroniaga, Bank Capital, Bank Bumi Arta, dan Bank Sinarmas
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang
41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari September 2016 sampai Februari 2017. Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul
Lebih terperinciContoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS
Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian menggunakan periode 2007 sampai dengan 2009 sehingga perusahaan yang digunakan adalah perusahaan perbankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperincipengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.
perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dari data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian perusahaan perbankan di Bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dari bulan September hingga bulan Desember yaitu dengan mengambil data laporan laporan keuangan perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. 3.1.2 Sampel Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) Sampel pengambilan data pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap beberapa bank yang datanya diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia), dan objek yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyisihan Penghapusan aktiva produktif yang untuk selanjutnya disebut PPAP adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh informasi cash flow from operating per share (CFOPS), cash flow from investing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2014.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 2009. Adapun objek yang diteliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 2015 s.d Selesai yang dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian ini diambil dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Penelitian kausatif berguna untuk menganalisis pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Penelitian Penelitian ini memakai metode kuantitatif yaitu analisis Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Independensi Dewan Komisaris, Ukuran
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014 dan mempublikasikan laporan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2012-2015. Sektor industri manufaktur yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel dan Data Penelitian 3.1.1. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian
57 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Desain penelitian berbentuk hubungan sebab akibat (kausal) dengan pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari sub sektor makanan dan minuman, sub sektor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri
BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan berkapitalisasi terbesar di BEI yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda.
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan
III.METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan mempublikasikan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Mentah Variabel Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal, peneliti bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian kuantitatif) dengan penekanan pada pengujian teori melalui variabel-variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2013-2015 yang berjumlah 30 perusahaan. Dipilihnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa
BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kinerja Obyek Penelitian Selama tahun 2007 2009 kinerja perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih relatif stabil. Terjaganya stabilitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
Lebih terperinciA. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal, karena tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, tempat dan lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang terdaftar sejak tahun
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)
39 III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) penelitian eksplanatori (explanatory reseach) adalah penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III DESAIN PENELITIAN
BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan
54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2015. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet (www.idx.co.id). Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai
Lebih terperinciFildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam
Lebih terperincisebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham
contoh sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham kerangka pikir yang diajukan sbb. laba akuntansi
Lebih terperinci51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting
digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti (Mustofa, 2000). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI perode tahun 2011-2013 B. Desain
Lebih terperinciMETODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan
III. METODA PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Datadata tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan Maret 2014 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Peneliti mengambil sampel industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Bank Syariah
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris mengenai ada tidaknya pengaruh profitabilitas, komisaris independen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berada di situs web www.idx.com. BEI dipilih sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan metode purposive sampling maka diperoleh 143 perusahaan yang. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel
35 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1 Tabel Deskriptif
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Tabel Deskriptif Tabel di atas adalah statistik deskriptif dengan jumlah observasi 277. Dicretionary accrual (DAC) merupakan kebijakan diskresioner
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan pada bab sebelumnya dan memaparkan hasil hipotesis.
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, membuktikan hipotesis yang telah dikembangkan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian pengujian hipotesis. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskripsif Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data informasi keuangan berupa laporan audit dan laporan keuangan perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan
BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Dalam menentukan sampel dibutuhkan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun
45 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan obyek
BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis perhitungan Pengaruh Size, Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka
48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai 2013. Metode pengambilan
Lebih terperinciPembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM
PENGARUH INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARTS, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.1.1 Enterprise Risk Management Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Comissio (COSO) mendefinisikan enterprise risk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada penelitian ini sebelumnya dijelaskan pada bab 3 bahwa populasi sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan dalam 5 tahun yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital
Lebih terperinci