LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN"

Transkripsi

1 Di r e k t or a tke pe r c a y a a nte r h a da p Tu h a nya n gma h aes ada ntr a di s i

2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI 2017 DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 i

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmat-nya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 dengan tepat waktu. Sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja, dan Reviu Laporan Kinerja semuanya telah mengamanatkan kepada instansi pemerintah untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan kinerja ini menyajikan informasi tingkat ketercapaian antara target dan capaian kinerja yang telah diraih oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi seperti tertuang dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tahun Laporan ini juga dilengkapi dengan analisis pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Pada tahun 2017 ini Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi, telah menetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 8 (delapan) indikator kinerja. Untuk mencapai target tersebut dilaksanakan melalui program atau kegiatan yang ada di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Adapun kinerja yang telah berhasil dicapai oleh direktorat dapat dilihat dari tingkat capaian IKU program yang rata-rata mencapai 100%. Semua ini dapat diraih dengan adanya dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam program kerja direktorat. Secara umum Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan kinerja. Meskipun demikian masih banyak permasalahan bidang kepercayaan dan tradisi yang perlu diselesaikan di tahun-tahun mendatang. Permasalahan tersebut diantaranya menyangkut komunitas adat, penghayat kepercayaan, dan pelaku tradisi yang masih harus mendapat perhatian. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 ii

4 Kita menyadari bahwa selama tahun 2017 ini pelaksanaan kegiatan belum dapat berjalan dengan sempurna sepenuhnya karena hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan didalamnya. Terdapat sedikit kendala atau kerikil kecil yang ditemui baik yang berasal dari unsur eksternal maupun internal muncul dalam pelaksanaan program sehingga menyebabkan beberapa kegiatan mengalami sedikit kendala. Namun berbagai hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik melalui kerja keras serta dukungan dari seluruh pegawai dan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem kepercayaan dan tradisi. Kendala atau kekurangan dalam pelaksanaan program kegiatan tahun ini akan menjadi pelajaran berharga bagi direktorat sebagai bahan evaluasi untuk bekerja dengan lebih baik di tahun yang akan datang. Melalui laporan LAKIP ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi selama tahun Semoga laporan kinerja ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi perencanaan program dan anggaran, serta perumusan kebijakan bidang kebudayaan khususnya kepercayaan dan tradisi di tahun mendatang. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan LAKIP tahun 2017 ini. Jakarta, Januari 2018 Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Dra. Sri Hartini, M.Si Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 iii

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii Daftar isi iv Ikhtisar Eksekutif.. v BAB I Pendahuluan... 1 Gambaran Umum... 1 Permasalahan... 7 BAB II Perencanaan Kinerja 8 BAB III Akuntabilitas Kinerja. 13 Capaian Kinerja Realisasi Anggaran BAB IV Penutup.. 72 Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 iv

6 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Tahun 2017 Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi disusun dalam rangka memenuhi kewajiban atas mandat yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja ini juga memberikan informasi tingkat pencapaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana ditetapkan Perjanjian Kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tahun Sebelumnya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah menyusun rencana kinerja tahunan yang berisi rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun serta target indikator kinerja hasil (outcome) dan keluaran (output). Sesuai pengukuran kinerja dari sebanyak 8 (delapan) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis. Jika dilihat dari realisasi kinerjanya dari delapan indikator tersebut semuanya capaian kinerjanya sangat baik (85% capaian<100%) karena mampu mencapai target 100%. Namun jika dilihat dari serapan anggarannya dari delapan indikator tersebut sebanyak 6 IKSS (75%) capaian kinerjanya sangat baik (85% capaian<100%) dan 2 IKSS (25%) capaian kinerjnaya baik (70%<capaian<85%). Adapun rincian pencapaian IKSSnya adalah sebagai berikut: O Sangat baik O Baik capaian IKSS berdasarkan kinerja dan anggaran Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 v

7 Adapun anggaran Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi untuk tahun 2017 adalah sebesar Rp ,- (delapan puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah). Capaian kinerja keuangannya dapat dikategorikan sangat baik (85% capaian<100%) dengan jumlah serapan Rp ,- atau sebesar 92,97%. Dalam upaya pencapaian indikator kinerja dijumpai beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi, antara lain : (1) kebijakan efisiensi di tengah tahun anggaran, (2) kurangnya data komunitas adat dan pelaku tradisi, (3) kurangnya koordinasi dan perhatian dari SKPD di bidang kepercayaan dan tradisi. Beberapa permasalahan tersebut telah coba diselesaikan dengan melibatkan berbagai pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak tersebut diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kepercayaan dan tradisi, serta dapat melaksanakan program kegiatan dengan lebih efektif dan akuntabel, sehingga visi dan misi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi 2017 vi

8 BAB I PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman budaya yang dimilikinya. Hal ini merupakan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia karena tidak semua negara memiliki potensi budaya yang sebesar ini. Keragaman kebudayaan yang dimiliki ini salah satunya mencakup religi atau kepercayaan dan tradisi yang ada di masyarakat. Sesuai dengan amanat Undang- Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pasal 32 agar Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional maka dibentuklah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang didalamnya ada Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Awal mula atau sejarah Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi sendiri adalah sebagai berikut: o 1975 berdasarkan instruksi Menteri Agama Nomor 13 tahun 1975, Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang maha Esa pada awalnya berada di bawah kewenangan Departemen Agama dan berada pada bagian Pengawasan Aliran Kerokhanian di Sekretariat Kantor Wilayah Departemen Agama. Berdasarkan instruksi Menteri Agama Nomor 13 tahun 1975 dialihkan pada Sub Bagian Umum dan Tata Usaha yang diserahi tugas oleh kepala kantor dalam menyelenggarakan tugas pengawasan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. o 1978 Berdasarkan GBHN 1978 Kepercayaan terhadap Tuhan YME dinyatakan bukan sebagai agama melainkan bagian dari kebudayaan. GBHN 1978 tersebut menjadi landasan bahwa Pengawasan atau Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak lagi berada di Departemen Agama dan dikuatkan dengan Instruksi Menteri Agama Nomor 4 tahun 1978 tanggal 11 April 1978 tentang kebijakan mengenai aliran-aliran kepercayaan tidak lagi menjadi urusan seluruh jajaran di Departemen Agama. Mengacu pada Pidato Kenegaraan Presiden Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

9 tanggal 16 Agustus 1978 di depan Sidang MPR yang menyatakan bahwa Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan bagian dari kekayaan kebudayaan maka nomenklatur yang berwenang untuk melakukan pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1978 tanggal 31 Agustus 1978 di lingkup Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ditambahkan satu wadah baru di Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu Direktorat Pembinaan Penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Direktorat baru ini selanjutnya berdasarkan Keppres No. 40 tahun 1978 diubah menjadi Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. o 1999 Pada tahun 1999, terjadi perubahan nomenklatur di Departemen Pendidikan Nasional yang membawa perubahan pada penempatan bidang Penghayat Kepercayaan di bawah tanggung jawab Direktorat Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan Nasional. o 2001 Pada tahun 2001, unit Kebudayaan yang semula berada dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan termasuk kedua direktorat itu direstrukturisasi digabung ke dalam Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Pada tahun 2002 pelayanan bidang Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan oleh Direktorat Tradisi dan Kepercayaan, Badan Pengembangan Pariwisata. Kemudian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata berubah nomenklatur menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan tugas dan fungsi merumuskan kebijakan. Dalam pelaksanaan operasionalnya berada di bawah Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. o 2003 Pada tahun 2003 Urusan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berada di bawah Asisten Deputi Urusan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Deputi Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. o 2006 Pada tahun 2006 terjadi perubahan nomenklatur pada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sehingga pelayanan bidang Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ditangani oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

10 Yang Maha Esa. Direktorat ini berada di bawah Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film, Kementerian kebudayaan dan Pariwisata. o 2012 Pada tahun 2012, terjadi perubahan nomenklatur yang berdampak pada bidang kebudayaan yang direintegrasikan ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan itu membawa konsekuensi perubahan kelembagaan, yaitu penggabungan dua direktorat menjadi Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, satuan kerja Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan ini menunjukkan terjadinya perubahan paradigma pemerintah yang menempatkan fungsi sebagai pelayanan dalam pelestarian kebudayaan yang menjadikan kebudayaan sebagai arus utama dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan sejatinya adalah proses pembudayaan yang dilembagakan dalam pranata keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama. o 2015 Pada tahun 2015, Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi berubah menjadi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan ini diikuti dengan perubahan nomenklatur pada eselon II atau level Subdirektorat. Sesuai dengan nama direktoratnya maka arah kebijakan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi harus memperhatikan dua objek utama yaitu: (1) kepercayaan terhadap Tuhan YME dan (2) Tradisi. Kepercayaan terhadap Tuhan YME sendiri adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan YME berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan perilaku ketaqwaan terhadap Tuhan YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia. Sedangkan pelestarian tradisi adalah perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan sebagai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat masyarakat pendukungnya. Berdasarkan Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tugas Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi adalah melaksanakan penyiapan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

11 perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Tradisi. Direktorat ini menyelenggarakan fungsi: (l) penyiapan perumusan kebijakan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (2) koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dokumentasi, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (3) pembinaan dan pelestarian tradisi, (4) pembinaan dan pengembangan tenaga kepercayaan dan tradisi, (5) pembinaan komunitas kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, (6) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, serta pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (7) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (8) pelaksanaan kerja sama dan pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (9) pelaksanaan dokumentasi di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, (l0) pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang kepercayaan, komunitas adat, pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, dan pembinaan tenaga kepercayaan dan tradisi, serta (ll) administrasi Direktorat. Program kegiatan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi difokuskan kepada pelestarian kebudayaan yang kemudian diwujudkan dalam beberapa indikator kinerja/output dengan target yang harus dicapai. Dalam organisasinya Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dipimpin oleh seorang Direktur yang merupakan pejabat eselon II. Dalam pelaksanaan kegiatan direktorat, Direktur dibantu oleh 5 (lima) Kepala Sub Direktorat (kasubdit) yang membawahi masing-masing dua Kepala Seksi (kasi) dan ada satu Kasubbag Tata Usaha. Saat ini struktur organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi terdiri dari: 1. Subdirektorat Program, Evaluasi, dan Dokumentasi 2. Subdirektorat Kepercayaan; 3. Subdirektorat Komunitas Adat; 4. Subdirektorat Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional; Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

12 5. Subdirektorat Pembinaan Tenaga Kepercayaan dan Tradisi dan 6. Subbagian Tata Usaha Dalam setiap Sub Direktorat, kasubdit dibantu oleh 2 (dua) orang kepala seksi yang juga merupakan atasan langsung dari para staf yang ada di subditnya masing-masing. Adapun seksi-seksi yang ada di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi adalah: 1. Seksi Program dan Evaluasi; 2. Seksi Dokumentasi; 3. Seksi Kelembagaan; 4. Seksi Pemberdayaan Kepercayaan; 5. Seksi Pranata Sosial; 6. Seksi Lingkungan Budaya; 7. Seksi Pengetahuan Tradisional; 8. Seksi Ekspresi Budaya Tradisional; 9. Seksi Standarisasi; 10. Seksi Pengembangan. Berikut struktur organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi sesuai Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Struktur organisasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

13 Mengacu pada sasaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun , RPJMN III, visi misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan visi misi Direktorat Jenderal Kebudayaan. Rencana Strategis Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi untuk tahun telah ditetapkan visi dan misi direktorat yaitu: VISI Terbentuknya Insan dan Ekosistem Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dan Tradisi Yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong. Sebagai upaya mencapai visi yang ditetapkan tersebut, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi menjalankan 6 (enam) misi yaitu: MISI M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mewujudkan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang berkarakter, kuat, dan tangguh Mewujudkan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME yang berkelanjutan Mewujudkan pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional yang berkelanjutan Mewujudkan pemberdayaan komunitas adat yang bekesinambungan Mewujudkan pelindungan kepada penghayat kepercayaan, komunitas adat dan tradisi Mewujudkan penguatan tata kelola sumber daya manusia bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi serta peningkatan efektivitas birokrasi Adapun tujuan strategis yang akan dicapai selama lima tahun ke depan sebanyak 6 (enam) tujuan strategis, yaitu: 1. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan; 2. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

14 3. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya; 4. Peningkatan pelestarian komunitas adat; 5. Peningkatan pelayanan pelindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi; 6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola budaya bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. Guna mencapai tujuan strategis yang ditetapkan tersebut, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi menjalankan program pelestarian budaya khususnya pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. PERMASALAHAN Sebagai upaya membentuk insan dan ekosistem kebudayaan khususnya kepercayaan dan tardisi maka permasalahan-permasalahan mengenai kepercayaan dan tradisi harus dapat diselesaikan dengan baik. Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi sendiri telah mengidentifikasi pemasalahan-permasalahan yang dihadapi. Berikut adalah identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam tahun 2017 di bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi: 1. Kurangnya data komunitas adat khususnya mengenai lokus atau persebaran komunitas adat di Indonesia; 2. Belum optimalnya pendataan peserta didik penghayat kepercayaan, hal ini berkaitan dengan terbitnya Permendikbud nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan pendidikan; 3. Kurangnya data mengenai pelaku tradisi sehingga sasaran program/kegiatan bagi pelaku tradisi belum optimal; 4. Kurangnya data desa adat dan komunitas budaya khususnya mengenai lokus atau persebarannya, hal ini berkaitan dengan program bantuan pemerintah Revitalisasi Desa Adat dan Fasilitasi Komunitas Budaya dimana jika data telah memadai maka direktorat akan lebih mudah untuk menentukan sasaran atau lokus penerima bantuan tanpa harus menunggu proposal yang masuk; 5. koordinasi dan perhatian dari SKPD di daerah khususnya di bidang kepercayaan dan tradisi belum optimal. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

15 BAB II PERENCANAAN KINERJA Mengacu pada rencana strategis tahun , Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi kemudian membuat perjanjian kinerja yang menyajikan target-target kinerja yang akan dicapai selama tahun Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan, setiap target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tersebut dilakukan pengukuran kinerja secara periodik dan pada akhir tahun capaian kinerjanya disajikan dalam laporan kinerja tahunan. Guna membiayai pencapaian target kinerja tahun 2017, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada awalnya memperoleh pagu anggaran sebesar Rp ,- (seratus lima puluh enam milyar sembilan ratus tiga puluh tiga juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah) namun setelah adanya blokir dan efisiensi, anggaran total pagunya menjadi sebesar Rp ,- (delapan puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah). Pagu anggaran tersebut dialokasikan pada 8 (delapan) indikator/output yang alokasi anggaran untuk masing-masingnya adalah sebagai berikut: No Indikator/Output Program Anggaran 1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan Tradisi yang Terdokumentasi 2 Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi Komunitas Budaya yang Difasilitasi Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang ditingkatkan Kompetensinya Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan Internal (Overhead) Layanan Perkantoran alokasi anggaran per output Total Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

16 Alokasi anggaran sebesar tersebut di atas dialokasikan untuk merealisasikan sasaran strategis dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja (PK) antara Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dengan Direktur Jenderal Kebudayaan. Dikarenakan perjanjian kinerja dilakukan pada awal tahun anggaran maka target dan alokasi anggaran yang tercantum dalam perjanjian kinerja adalah target dan alokasi sesuai perencanaan tahap awal. Dalam perjalanannya target dan alokasi yang tercantum dalam perjanjian kinerja mengalami penyesuaian karena adanya blokir dan kebijakan efisiensi anggaran. Adapun perjanjian kinerja Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tahun 2017 adalah sebagai berikut: Target 2017 SK Sasaran Srategis Penguatan lembaga adat (pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya) Indikator Kinerja 1 Jumlah komunitas budaya yang difasilitasi Komunitas budaya yang difasilitasi Target Kinerja 250 Komunitas Budaya Anggaran SK Penguatan lembaga adat (pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya) 1 Jumlah desa adat yang direvitalisasi Desa adat yang direvitalisasi 140 Desa Adat SK Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa 1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan Tradisi yang terdokumentasi Pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi 40 Naskah SK Peningkatan peran lembaga keluarga, lembaga adat dan pendidikan dalam internalisasi nilainilai luhur budaya bangsa 1 Jumlah event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi 29 Event SK Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang kepercayaan dan tradisi 1 Jumlah tenaga bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya Tenaga bidang kepercayaan terhadap Orang Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

17 Tuhan YME dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya SK Layanan Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi 1 Jumlah Layanan Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan Internal (overhead) Layanan Perkantoran 1 Layanan Perjanjian Kinerja tahun 2017 Adapun rencana kinerja tahunan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi antara rencana awal dan perubahannya secara lengkap terlihat dalam tabel di bawah ini. Dikarenakan adanya blokir dan kebijakan efisiensi anggaran maka ada beberapa program kegiatan yang mengalami pengurangan target bahkan ada yang tidak jadi dilaksanakan atau direalisasikan. Adapun gambaran perubahannya adalah sebagai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Awal 1 Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan Tradisi yang Terdokumentasi 40 Dokumen Target Perubahan 32 Dokumen 1 Penyusunan Analisis Konteks PTEBT Berbasis 3 3 Muatan Lokal 2 Penyusunan Album Budaya Keraton Penyusunan Seri Pengenalan Budaya Penulisan Buku Desa Adat Pencetakan Buku-Buku dalam Peningkatan 6 6 Apresiasi Budaya Bangsa 6 Publikasi Budaya Kepercayaan dan Tradisi melalui 6 4 Media Elektronik 7 Pengelolaan Data Kepercayaan dan Tradisi Perekaman Budaya Kepercayaan dan Tradisi Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Bangsa Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi 29 Event 17 Event 1 Revitalisasi Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi 1 0 Budaya Tradisional 2 Pameran Budaya Kepercayaan dan Tradisi 4 2 Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

18 3 Meningkatnya Penguatan Lembaga Adat dan Pemberdayaan Masyarakat Adat 4 Peningkatan Sumber Daya Manusia Kebudayaan Bidang Kepercayaan dan Tradisi 3 Sosialisasi Peraturan Perundangan Bidang 5 2 Kepercayaan terhadap Tuhan YME 4 Sosialisasi Permendikbud Nomor 27 Tahun Pengenalan Kepercayaan terhadap Tuhan YME Asistensi Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan 1 1 YME dan Tradisi 7 Gelar Budaya Kepercayaan dan Tradisi Gelar Komunitas Budaya yang Difasilitasi Sarasehan Anggoro Kasih dan Peringatan 1 Suro Pemberdayaan Masyarakat Tradisi Pesisir Dialog Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan 1 1 YME 12 Dialog Komunitas Adat Wilayah Perbatasan Pelayanan Pendidikan Khusus Bagi Masarakat Adat Sosialisasi Analisis Konteks Pengayaan PTEBT Pembinaan Generasi Muda Penghayat 1 1 Kepercayaan terhadap Tuhan YME 16 Jejak Tradisi Nasional (Jetranas) Internalisasi Nilai Tradisi melalui Permainan 1 1 Tradisional dan Cerita Rakyat 18 Seminar Budaya Penguatan Nilai Tradisi Dialog Pemberdayaan Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME 1 1 Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi Desa Adat Desa Adat 1 Revitalisasi Desa Adat Komunitas Budaya yang Difasilitasi 140 Komunitas Budaya 217 Komunitas Budaya 1 Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang Ditingkatkan Kompetensinya 1081 Orang 860 Orang 1 Identifikasi dalam rangka Sertifikasi Kompetensi SDM Pelestari Budaya Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi 2 Pembinaan dalam rangka Peningkatan Mutu dan Akses Pelaku Kepercayaan teradap Tuhan YME dan Tradisi 3 Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME 4 Pembinaan Pegawai Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi 5 Pembinaan Pelaku Pelestari Kepercayaan dan Tradisi 6 Bimbingan Teknis Pemuka Penghayat Kepercayaan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

19 terhadap Tuhan YME 7 Bimbingan Teknis Tradisi Lisan Bimbingan Teknis Kain Tradisional Bimbingan Teknis Arsitektur Tradisional Layanan Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran 1 Layanan 1 Layanan 2 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi 3 Layanan Ketatausahaan Layanan Internal (overhead) 1 Layanan 1 Layanan 1 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 Layanan 1 Gaji dan Tunjangan 2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor Rencana kinerja awal dan perubahannya Berdasarkan tabel di atas ada sedikit catatan untuk target bantuan pemerintah Revitalisasi Desa Adat dan Fasilitasi Komunitas Budaya dimana target yang tercantum dalam rencana kinerja berbeda dengan perjanjian kinerja. Hal ini karena target yang tercantum dalam rencana kerja telah disesuaikan dengan anggaran bantuan pemerintah yang tidak di blokir dan untuk target Fasilitasi Komunitas Budaya terdapat kenaikan karena adanya tambahan anggaran untuk program bantuan pemerintah tersebut. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

20 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Setiap target kinerja yang telah ditetapkan baik dalam perjanjian kinerja maupun rencana kinerja perlu diketahui tingkat pencapaiannya pada akhir tahun. Sesuai target yang telah ditetapkan, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi berupaya mencapai target yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada masyarakat. Guna mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan/kegagalan) dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan uraian dan analisis capaian kinerja yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini disajikan uraian tingkat ketercapaian dari seluruh sasaran strategis beserta indikator kinerjanya serta realisasi anggaran yang digunakan dalam upaya pencapaian target kinerja tersebut. CAPAIAN KINERJA Sesuai dengan perjanjian dan rencana kinerja tahun 2017, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi menetapkan lima sasaran strategis dengan delapan indikator kinerja untuk dicapai. Berikut tingkat ketercapaian dari sasaran strategis Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi selama tahun SS1 Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa Sasaran strategis Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh direktorat dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya tujuan strategis Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya. Ketercapaian sasaran strategis Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

21 didukung melalui ketercapaian satu indikator kinerja yaitu Pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi. Dokumen pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi Perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa IKU Pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi Realisasi Realisasi Target Realisasi % Realisasi IKSS1 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya IKSS 1 Pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 32 dokumen atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi tahun 2017 ini juga mengalami peningkatan. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

22 Pencapaian target tersebut didukung oleh lima program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: 1. Penyusunan Analisis Konteks PTEBT berbasis Muatan Lokal Penyusunan Analisis Konteks Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya tradisional (PTEBT) Berbasis Muatan Lokal kebudayaan merupakan upaya untuk meningkatkan wawasan tentang pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional bagi para tenaga pendidik serta peserta didik. Melalui kegiatan penyusunan analisis konteks PTEBT berbasis muatan lokal juga diharapkan dapat melestarikan nilai-nilai luhur warisan budaya Indonesia. Output dari penyusunan analisis koteks PTEBT berbasis muatan lokal adalah buku Analisis Konteks PTEBT Berbasis Muatan Lokal, yang merupakan buku induk atau panduan bagi penyusunan bahan ajar Kebudayaan. Buku ini dapat dimanfaatkan sebagai pengayaan bagi pelaksanaan kurikulum Muatan Lokal (mulok) mencakup 15 (lima belas) unsur yakni upacara tradisional, cerita rakyat, permainan tradisional, ungkapan tradisional, pengobatan dan obat tradisional, makanan dan minuman tradisional, senjata tradisional, peralatan tradisional, arsitektur tradisional, pakaian tradisional, kain tradisional, organisasi tradisional, kesenian tradisional, pengetahuan tradisional dan kearifan lokal. FGD Analisis Konteks PTEBT Lokakarya Analisis Konteks PTEBT Sampai dengan saat ini (2013 s.d. 2017) telah tersusun 13 buku analisis konteks di 13 provinsi yaitu: Jawa Timur; Sumatera Barat; Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah; Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat; Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Selatan. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

23 Penyusunan analisis konteks PTEBT ini melibatkan tim penulis dari akademisi dan budayawan. Buku analisis konteks yang disusun ini telah melalui Focus Group Discussion (FGD) untuk menggali masukan dari setiap kabupaten/kota mengenai muatan local di wilayahnya setelah hasilnya ditulis kemudian dilakukan lokakarya. Beberapa contoh buku Analisis Konteks PTEBT 2. Penyusunan Album Budaya Keraton Penyusunan Album Budaya Keraton ini bertujuan untuk memperkaya data atau referensi tentang eksistensi budaya di lingkungan keraton dalam rangka pelestarian kebudayaan sehingga jejak keagungan tradisi masa lalu masih dapat terdokumentasikan pada masa kini. Penyusunan album budaya keraton merupakan kegiatan yang berkelanjutan, setelah tahun 2015 mengambil objek keraton di Pulau Jawa dan Bali, pada tahun 2016 di Pulau Sumatera, dan tahun 2017 ini objeknya adalah keraton/istana yang ada di Pulau Kalimantan. Adapun keraton/istana yang dijadikan objek album budaya keraton Pulau Kalimantan yaitu: No Keraton/Istana Lokasi 1 Istana Ismahayana 2 Istana Watzikoebillah 3 Kedaton Kutai Kartanegara 4 Istana Kuning 5 Astana Al Nur Sari 6 Istana Mangkubumi 7 Istana Sambaliung Kab. Landak, Kalimantan Barat Kab Sambas, Kalimantan Barat Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Kab. Berau, Kalimantan Timur Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

24 8 Istana Gunung Tabur 9 Istana Suryanegara 10 Istana Amantubillah 11 Istana Pakunegara Tayan Kab. Berau, Kalimantan Timur Kab. Sanggau, Kalimantan Barat Kab. Mempawah, Kalimantan Barat Kab. Sanggau, Kalimantan Barat Istana Surya Negara di Sanggau Istana Amantubillah 3. Penyusunan Seri Pengenalan Budaya seri pengenalan budaya mengangkat cerita rakyat dan upacara adat yang ada di Indonesia. Sebagai warisan budaya nenek moyang, keragaman budaya atau tradisi yang tertuang dalam cerita rakyat maupun upacara adat perlu direaktualisasi dan diperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya di kalangan generasi muda sehingga dapat memberikan pemahaman terhadap keragaman budaya bangsanya. Generasi muda yang menjadi sasaran seri pengenalan budaya ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas 4 s.d. 6 melalui pengemasan bacaan anak-anak dengan tema Seri Pengenalan Budaya Nusantara. Buku ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi siswa-siswi Sekolah Dasar untuk meningkatkan apresiasi dan memberikan pemahaman tentang keragaman budaya bangsa Indonesia. Pada tahun 2017 ini disusun 18 judul buku seri pengenalan budaya yang pada tahun ini mengangkat cerita rakyat atau upacara adat yang ada di Pulau Sumatera yaitu: Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

25 1 Laksmana Hang Tuah 10 Tepak Sirih 2 Upacara Khatam Quran 11 Asal Usul Nama Nagari Sarilamak 3 Upacara Adat Bersawah 12 Pacu Jalur 4 Cerita di Balik Nama Pulau Tikus 13 Petualangan di Pulau Penyengat 5 Berburu Jejak Kakek Antek 14 Tapis Istimewa dari Nyai 6 Lucunya Peutroen Aneuk dan 15 Cerita Rakyat Aceh Peucicap 7 Upacara Batagak Kudo-Kudo 16 Kemeriahan Upacara Begawi Angkon Muaghi 8 Perang Ketupat 17 Sarafal Anam Masyarakat Lembak Bengkulu 9 Legenda Orang Sakti dari Pulau 18 Legenda Batu Tobat dari Rantaulangsat Buku Seri Pengenalan Budaya yang telah dicetak 4. Pencetakan Buku-Buku dalam Peningkatan Apresiasi Budaya Bangsa Pencetakan Buku-buku dilaksanakan dalam rangka mendukung dan membangun budaya literasi. Adapun naskah untuk pencetakan buku-buku berasal dari Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi maupun hasil tulisantulisan dari luar yang terkait dengan kebudayaan khususnya kepercayaan dan tradisi. Buku-buku yang di cetak didistribusikan ke sekolah, taman bacaan, perpustakaan, instansi pemerintah, maupun masyarakat umum. 5. Publikasi Budaya Kepercayaan dan Tradisi melalui media elektronik Selama ini informasi tentang eksistensi dan keberadaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi masih minim. Oleh karena itu diperlukan penyebarluasan informasi tentang eksistensi dan keberadaan kepercayaan terhadap Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

26 Tuhan Yang Maha Esa dan tradisi melalui media elektronik, baik melalui Televisi maupun Radio. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk dialog interaktif dan juga talkshow di media televisi dan radio. Selain itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi disebarluaskan melalui peliputan berita melalui media cetak dan media elektronik baik yang lingkupnya nasional maupun lokal. publikasi kepercayaan dan tradisi SS2 Pencegahan Diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Sasaran strategis Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh direktorat dalam rangka pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya empat tujuan strategis yaitu (1) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (2) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan; (3) Peningkatan pelayanan perlindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi; dan (4) Peningkatan pelestarian komunitas adat. Ketercapaian sasaran strategis Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui ketercapaian satu indikator kinerja yaitu Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi mengalami Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

27 peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi Pencegahan diskriminasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara IKU Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi Realisasi Realisasi Target Realisasi % Realisasi IKSS 2 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya IKSS 2 Event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 17 event atau sebesar 92,92% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi tahun 2017 ini juga mengalami peningkatan dimana sebelumnya hanya 15 event. Pencapaian target tersebut didukung oleh tiga belas program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: 1. Pameran Budaya Kepercayaan dan Tradisi Selama ini informasi tentang eksistensi dan keberadaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi masih minim, salah satu upaya untuk memperkenalkan nilai-nilai yang terdapat dalam kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi kepada masyarakat luas adalah dengan menggelar Pameran Budaya Kepercayaan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

28 dan Tradisi. Melalui pameran ini akan ditampilkan berbagai data dan informasi tentang eksistensi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Komunitas Adat serta Tradisi Nusantara baik berupa literatur dalam bentuk buku-buku, atau dengan gambar maupun audio visual. Adapun sebagian besar buku-buku yang ditampilkan dalam pameran merupakan hasil kegiatan pengumpulan tulisantulisan, kajian, dan hasil penelitian yang mengungkapkan nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. Pada tahun 2017 ini Pameran Budaya Kepercayaan dan Tradisi dilaksanakan di dua kota yaitu Jakarta dan Palu. Pameran di Jakarta dilaksanakan dalam rangka pendukungan Seminar Nasional Kebudayaan yang bertempat di Kantor Bappenas pada tanggal 4 April serta dalam pendukungan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei bertempat di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pameran juga dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam rangka pendukungan Pekan Budaya Indonesia (PBI) yang dilaksanakan pada tanggal 22 s.d. 27 September bertempat di Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tengah. 2. Sosialisasi Peraturan Perundangan bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME Kehidupan penghayat kepercayaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Kepercayaan terhadap Tuhan YME sendiri adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan YME berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan prilaku ketakwaan dan peribadatan terhadap Tuhan YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia. Pengakuan adalah eksistensi kepercayaan terhadap Tuhan YME telah diamanatkan di dalam konstitusi. Namun didalam kehidupan faktual di tengah-tengah masyarakat, pelayanan terhadap kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan YME masih belum maksimal. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

29 Pemerintah sejauh ini telah melahirkan perundangan untuk mengatur kehidupan penghayat kepercayaan, antara lain: Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, serta peraturan pelaksananya; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 43 dan 41 tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan kepada Penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Lembaga Adat; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan. Dari produk undang-undang tersebut pelaksanaan hak-hak sipil kepercayaan nampak telah terfasilitasi dengan baik, namun aparat dan masyarakat umum belum mengetahui dan memahami sehingga penghayat kepercayaan masih mendapat perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif yang dirasakan penghayat kepercayaan biasanya terkait dengan pelaksanaan hak-hak sipil seperti: pelayanan pencatatan perkawinan, pendirian sasana sarasehan, pengisian kolom agama di KTP, pendidikan bagi penghayat kepercayaan, proses pemakaman dan penyelesaian perselisihan yang secara perundangan telah terfasilitasi didalam Peraturan Bersama Menteri. Pada tahun 2017 sosialisasi dilaksanakan di dua tempat yaitu Lampung dan Mamasa. Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundangan di Lampung dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 18 Februari dengan jumlah peserta 100 orang bertempat di Hotel Horison Lampung. Sosialisasi peraturan perundangan yang kedua Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

30 dilaksanakan di Mamasa, Sulawesi Barat pada tanggal 1 s.d. 2 November betempat di Hotel Sajojo Mamasa yang diikuti oleh 90 orang. Peserta yang diundang dalam kegiatan sosialisasi peraturan perundangan ini terdiri dari unsur: penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, ketua RT dan RW, Kepala Desa, Camat, TNI, Polri, SKPD bidang pendidikan dan kebudayaan, FKUB, Kejaksaan, Kesbangpol, Kementerian Agama, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN-RB, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN). 3. Sosialisasi Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 Pemerintah telah melahirkan perundangan untuk mengatur kehidupan penghayat kepercayaan yang salah satunya adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada Satuan Pendidikan. Lahirnya peraturan ini diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan pendidikan bagi peserta didik penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan dapat menghilangkan diskriminasi yang selama ini terjadi. Oleh karena itu diperlukan adanya sosialisasi agar para pemangku kebijakan dan masyarakat mengetahui adanya peraturan ini dan segera dapat diimplementasikan dengan baik. Pada tahun 2017 ini Sosialisasi Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 dilaksanakan di dua tempat yaitu Yogyakarta dan Medan. Pelaksanaan sosialisasi permendibud di Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 18 s.d. 20 Juli bertempat di Hotel Grand Dhika dengan jumlah peserta 100 orang. Sedangkan untuk pelaksanaan sosialisasi permendikbud di Medan dilaksanakan pada tanggal 24 s.d. 26 Juli bertempat di Hotel Horison Ultima Riss dengan jumlah peserta 80 orang. Peserta sosialisasi permendikbud terdiri dari unsur direktorat, SKPD bidang pendidikan dan kebudayaan, penghayat kepercayaan, guru, dan pengawas sekolah. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

31 4. Pengenalan Nilai Kepercayaan terhadap Tuhan YME Untuk tahun 2017 ini kegiatan pengenalan nilai difokuskan pada Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Penghayat Kepercayaan di satuan Pendidikan. Bentuk kegiatannya berupa uji publik Permendikbud Nomor 27 Tahun 2016 yang diselenggarakan di tiga kota yaitu Semarang, Surabaya, dan Medan. Uji publik permendikbud yang pertama dilaksanakan di Hotel Horison Semarang pada tanggal 6 s.d. 7 Februari bertempat dengan peserta 80 orang. Uji publik permendikbud yang kedua dilaksanakan pada tanggal tanggal 9 s.d. 10 Februari bertempat di Hotel Harris Surabaya dengan peserta 80 orang. Terakhir Uji publik permendikbud yang ketiga dilaksanakan pada tanggal 20 s.d. 21 bertempat di Hotel Polonia Medan dengan peserta 80 orang. Peserta uji publik di setiap kotanya terdiri dari unsur Kemendikbud, SKPD bidang pendidikan dan kebudayaan, penghayat kepercayaan, pengawas pendidikan, dan sekolah. Hasil dari uji publik permendikbud ini adalah Pedoman Implementasi layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME pada satuan pendidikan. 5. Asistensi bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Banyaknya konflik sosial budaya, tindak kekerasan dan permasalahan lainnya menjadi sebuah kebiasaan yang terjadi sehari-hari pada saat ini. Permasalahanpermasalahan ini ada karena makin lunturnya pengenalan nilai-nilai budaya positif bangsa Indonesia kepada generasi penerus. Keragaman budaya di Indoensia di samping sebagai salah satu kekayaan bangsa, di sisi lain dapat pula juga menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan benar. Advokasi Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi merupakan salah satu bentuk untuk menjaga toleransi, solidaritas dan kebersamaan yang telah ada di dalam masyarakat agar terus terpupuk. Advokasi juga merupakan bentuk upaya untuk Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

32 menyelesaikan permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi oleh penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME maupun para pelaku tradisi. 6. Gelar Budaya Kepercayaan dan Tradisi Sesuai dengan yang termaktub dalam definisi pelestarian melalui Permendikbud No. 10 tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi, yaitu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Sebagaimana tertuang dalam pasal 3, dijelaskan bahwa upaya pelestarian tradisi memiliki empat tujuan, yakni untuk meningkatkan peran aktif pemerintah daerah, memberdayakan peran serta masyarakat, memfasilitasi pelaksanaan tradisi dan membantu penyelesaian masalah dalam pelestarian tradisi. Oleh karena itu, direktorat melaksanakan kegiatan Gelar Badaya kepercayaan dan tradisi. Pelaksanaan Gelar Budaya Kepercayaan dan Tradisi pada tahun 2017 ini bersinergi dengan pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang dalam rangka HUT Kabupaten Pandeglang. Gelar Budaya Kepercayaan dan Tradisi dilaksanakan pada tanggal 30 Maret s.d. 2 April bertempat di alun-alun Kota Pandeglang. Bentuk kegiatannya berupa pawai budaya, upacara adat, pameran budaya, atraksi seni, dan permainan tradisional anak bagi siswa-siswi SD dan SMP. Peserta Gelar Kepercayaan dan Tradisi berjumlah sekitar 750 orang yang terdiri dari siswa-siswi SD dan SMP untuk mengikuti festival permainan tradisional, komunitas adat, serta organisasi kepercayaan. Adapun komunitas adat yang terlibat dalam pawai dan atraksi budaya berasal dari: komunitas adat Sinaresmi, komunitas adat Ciptamulya, komunitas adat Melinting Lampung, komunitas adat Cicarucub, dan komunitas adat Ciptagelar. Sedangkan organisasi kepercayaan yang terlibat yaitu: Kapribaden, Perjalanan, Sastrojendro, Sumarah Purba, dan Parmalim. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

33 7. Sarasehan Anggoro Kasih dan Peringatan 1 Suro Sarasehan Anggoro Kasih merupakan sarana bagi para penghayat kepercayaan dalam mengembangkan dan menjalankan ajaran atau nilai-nilai luhur budaya serta ajang untuk bertukar informasi dan silahturahmi antar sesama pengahayat. Anggoro Kasih dilaksanakan pada malam selasa kliwon setiap bulannya bertempat di Sasana Adirasa, Taman Mini Indonesia Indah. Acara diisi dengan pemaparan narasumber dan diskusi dengan topik seputar kepercayaan terhadap Tuhan YME. Berikut adalah jadwal pelaksanaan sarasehan anggoro kasih selama tahun 2017: No Waktu Pelaksanaan Keterangan 1 9 Januari 2017 topik Peningkatan Karakter Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dengan narasumber KRA Samino dari organisasi Sari Budaya dan moderator Suprih Suhartono 2 13 Februari 2017 topik Pemaparan Ajaran Sapta Darma dengan narasumber Gatut Pujiarto, SH dan Brkti Nendra Prawira serta moderator Edy 3 Maret Tidak dilaksanakan karena Sasana Adirasa sedang direnovasi 4 24 April 2017 topik Kontribusi Perempuan dalam Pelestarian Nilai-Nilai Ajaran Ketuhanan dengan narasumber Sri Sulastri Hadi dari organisasi Sapta Darma dan Ufi Ulfiah dari organisasi Fatayat NU serta moderator Retno Lastani 5 29 Mei 2017 topik Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME dengan narasumber Ade Witarsa, S.Pd dan Asmat Susanto, S.Pd, MM dengan moderator Suprih Suhartono 6 Juni tidak dilaksanakan karena bertepatan dengan bulan ramadhan 7 3 Juli 2017 topik Pemaparan Ajaran Sumarah Purbo dengan narasumber Krismantoro dan Sesepuh Sumarah Purbo serta moderator Sukamto 8 7 Agustus 2017 topik Sumbangsih Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME bagi NKRI dengan narasumber Ir. Engkus Ruswana, MM dan dari Kememkopulhukam 9 11 September 2017 topik Pemaparan Ajaran Organisasi Kepercayaan Sri Murni Oktober 2017 topik Filsafat Wayang dalam Laku yang terkait Kebatinan November 2017 Topik : Peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME 12 Desember Tidak dilaksabakankarena bertepatan dengan hari natal maka diganti dengan rapat evaluasi kegiatan bertempat di kantor pengelola TMII Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

34 Selain anggoro kasih juga ada peringatan 1 Suro yang bertepatan dengan malam 1 Hijriah atau malam tahun baru Islam yang diyakini oleh para penghayat sebagai malam purnomo suro yang diberkahi dalam bulan tersebut. Peringatan ini mengajak para pengikutnya untuk melalukan pemahaman tentang arti pentingnya menyadari Tuhan dan makhluknya dengan memahami kedudukan, keberadaan dan derajatnya. Malam Purnomo Suro biasanya dibarengi dengan pagelaran wayang semalam suntuk dengan lakok-lakon yang memberikan keterangan tentang keberadaan sang pencipta dengan mahluknya dan memberikan nilai-nilai Eling dan Waspodo dalam mengarungi kehidupan ini untuk mencapai manunggaling kawula gusti. Bentuk kegiatan dalam peringatan 1 Suro adalah ruwatan masal, tumpengan, pawai budaya, dan atraksi seni. 8. Gelar Tradisi Masyarakat Pesisir Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di daerah pesisir yang kemudian dikenal sebagai masyarakat bahari atau masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir memiliki budaya yang khas dan salah satunya upacara Kendhuri Laut yang pelaksanaannya telah mentradisi secara turun temurun khususnya bagi para nelayan. Pelaksanaan Kendhuri Laut selain sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan YME juga upaya untuk memelihara pengetahuan dan praktik lokal penjaga keharmonian antara alam dengan aktivitas manusia. Tradisi pesisir harus kita dilestarikan sesuai dengan amanat permendikbud no 11 tahun 2014 tentang Pedoman Pelestarian Tradisi, terdapat empat tujuan upaya pelestarian tradisi yakni: untuk meningkatkan peran aktif pemerintah daerah, memberdayakan peran serta masyarakat, memfasilitasi pelaksanaan tradisi dan membantu penyelesaian masalah dalam pelestarian tradisi. Sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan aspekaspek tradisi pesisir maka Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

35 Tradisi melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Gelar Tradisi Masyarakat Pesisir. Pada tahun 2017 ini Gelar Tradisi Pesisir dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 20 Juli di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Acara ini diikuti oleh sekitar 750 orang yang terdiri dari unsur nelayan, masyarakat adat, akademisi, budayawan, seniman, pelajar, mahasiswa, pemerintah daerah, dan UKM. Bentuk kegiatannya terdiri dari seminar, upacara adat jamu laut, pameran, lomba-lomba, festival seni budaya, dan festival kuliner di yang berkaitan dengan budaya masyarakat pesisir. 9. Dialog Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis, bahasa dan agama. Didalamnya terdapat komunitas adat dan tradisi serta penghayat kepercayaan yang memiliki hak untuk menjalankan dan menikmati hak berbudaya dan bekerpercayaan secara bebas tanpa diskriminasi. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi keberadaan mereka serta mendorong pengembangannya. Komunitas Adat merupakan komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asalusul leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya, yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakat. Sedangkan kepercayaan terhadap Tuhan YME sendiri adalah pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi dengan Tuhan YME berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan prilaku ketakwaan dan peribadatan terhadap Tuhan YME serta pengamalan budi luhur yang ajarannya bersumber dari kearifan lokal bangsa Indonesia. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

36 Pemberdayaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Komunitas Adat masih menemukan banyak kendala dan permasalahan, misalnya terkait dengan masalah kapasitas kelembagaan yang masih lemah, regenerasi yang belum optimal, serta relasi antara penghayat dengan penganut agama besar yang cenderung diskriminatif. Untuk meminimalisir permasalahan dan kendala tersebut diperlukan sebuah sinergitas diantara unsur-unsur yang secara sinergis memperjuangkan para penghayat kepercayaan dan lembaga adat tersebut. Dialog Nasional merupakan salah satu alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga terbentuk solusi yang komprehansif hasil kajian lintas elemen yang konsen terhadap permasalahan penghayat kepercayaan dan komunitas adat. Hasil dari kegiatan ini adalah rumusan dan rekomendasi mengenai peran dan partisipasi masyarakat penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan komunitas Adat dalam membangun karakter dan jatidiri bangsa menuju bangsa yang adil, makmur, bermartabat dan sejahtera dengan dilandasi nilai nilai kearifan lokal yang berbudi pekerti luhur. Pada tahun 2017 ini kegiatan Dilaog Nasional Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dialog Nasional dilaksanakan pada tanggal 25 s.d. 28 September bertempat di Hotel Swissbell Palu dengan jumlah peserta 360 orang yang terdiri dari penghayat kepecayaan, komunitas adat, organisasi kepercayaan, SKPD bidang kebudayaan, Kemendagri, Mahkamah Konstitusi, Direktorat, serta UPT di Direktorat Jenderal Kebudayaan. 10. Pelayanan Pendidikan Khusus bagi Masayarakat Adat Dalam mukadimah konstitusi kita disebutkan bahwa negara memiliki peran untuk mencerdaskan bangsa. Penegasan atas pembukaan tersebut tertuang dalam batang tubuh konstitusi pasal 31, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Hak untuk memperoleh pendidikan bagi warga negara berimplikasi terhadap kewajiban pelayanan negara untuk menyediakan layanan pendidikan. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

37 Akses terhadap pendidikan harus terbuka bagi semua kalangan dalam stratifikasi maupun diferensiasi struktur sosial masyarakat Indonesia. Keberadaan komunitas adat sebagai bagian dari warga negara membutuhkan perhatian khusus dalam pelayanan pendidikan yang diberikan oleh negara. Pembukaan akses terhadap masyarakat adat diharapkan dapat mencerminkan kebutuhan khusus yang dihadapi oleh mereka. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh komunitas-komunitas adat tentunya tidaklah sama antara satu komunitas adat dengan komunitas adat yang lain. Pemetaan akan kebutuhan layanan pendidikan khusus harus mampu mengakomodir kekhususan konteks dari wilayah masyarakat adat tersebut tinggal. Dari pemetaan tersebut nantinya akan disusun format pendekatan pelayanan pendidikan khusus bagi masyarakat adat yang tentunya akomodatif dengan kebutuhan masyarakat adat. Perlu dipahami bahwa pemerintah sebenarnya mencoba memberikan pelayanan terhadap masyarakat adat dengan memperluas akses pendidikan formal. Mengingat kebutuhan masyarakat adat yang memerlukan kekhususan konteks kultur dan teritori/geografi mereka, sehingga dalam beberapa kasus ada ketidakcocokan dengan layanan pendidikan formal. Upaya langsung mengintrodusir layanan pendidikan formal kepada masyarakat adat pada akhirnya akan memberatkan pihak masyarakat adat itu sendiri. Upaya yang menghadirkan layanan yang kontekstual selama ini hadir lebih banyak dari kalangan LSM/NGO/CSO. Pihak tersebut selama ini telah mencoba memberikan pendampingan pendidikan masyarakat adat dalam bentuk sekolah informal. Selain itu terdapat juga beberapa LSM yang berupaya menjembatani kesenjangan akses masyarakat adat terhadap pendidikan formal. Upaya positif dari LSM perlu disambut baik oleh negara, mengingat pemerintah selama ini terus berupaya menangani berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adat. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

38 Pemerintah sendiri memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan undang-undang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan perlunya Layanan Pendidikan khusus yang kemudian diatur dalam Permendikbud no 72 tahun Upaya untuk menderivasikan Permendikbud tentang Penyelenggaraan Layanan Pendidikan Khusus tersebut menjadi suatu pedoman teknis perlu segera disusun. Pedoman teknis itu nantinya akan disusun melalui kegiatan workshop dan melibatkan kerja kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan. Unsurunsur stakeholder yang dilibatkan dalam workshop berasal dari kalangan pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah, LSM, kementerian/lembaga terkait serta yang terpenting adalah masyarakat adat itu sendiri. Kerja kolaboratif dan partisipatif dengan berbagai stakeholder diharapkan mampu membuat suatu rumusan guna mempersiapkan suatu pedoman teknis penyelenggaraan layanan pendidikan khusus bagi masyarakat adat. Diharapkan dalam workshop tersebut berbagai hal berkenaan dengan kebutuhan teknis penyelenggaraan layanan pendidikan khusus seperti tenaga pendidik, kurikulum, metode pembelajaran serta fasilitas harus mampu disusun. Penyusunan kebutuhan teknis itu akan menghasilkan suatu model pendekatan layanan pendidikan khusus yang akan diberikan kepada masyarakat adat. Setidaknya terdapat dua model pendekatan layanan pendidikan khusus yang dapat diberikan kepada masyarakat adat berdasarkan hasil kajian rapat tim kecil pelayanan pendidikan adat yaitu model terintegrasi dengan pendidikan formal dan juga model kontekstual (mandiri). Model integrasi pendidikan formal diharapkan mampu menjembatani layanan pendidikan formal dengan keinginan masyarakat adat. Sedangkan model pendidikan kontekstual (mandiri) lebih mengkomodasi penuh kebutuhan kultural masyarakat. Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah suatu dokumen yang mampu memberikan pedoman implementasi layanan pendidikan khusus bagi masyarakat adat yang nantinya akan dieksekusi sebagai pelayanan oleh pemerintah daerah Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

39 kabupaten/kota. Kerja sama secara sinergis antar berbagai pihak ini diharapkan mampu menghasilkan pedoman teknis sebagai hasil pemetaan kekhususan konteks dan juga keinginan dari komunitas adat itu sendiri. Selanjutnya, melalui layanan pendidikan khusus yang dikelola oleh pemerintah daerah nantinya diharapkan layanan ini mampu mengakomodir kepentingan pembangunan daerah selaras dengan karakter dan jati diri budaya setempat. 11. Pembinaan Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME Sama seperti generasi muda pada umumnya generasi muda penghayat adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan modal sosial dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemuda penghayat kepercayaan sebagai pelestari kebudayaan dibidang budaya spiritual harus berjuang untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat agar tidak tertinggal, namun dapat tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhurnya. Kemampuan sumber daya dan peran serta generasi muda penghayat kepercayaan diharapkan dapat lebih maju dan mandiri dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepercayaan melalui organisasinya masing-masing. di tengah-tengah bangsa yang sedang menghadapi era globalisasi sekarang ini. Pada tahun 2017 ini kegiatan pembinaan generasi muda penghayat dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 19 Mei bertempat di Hotel Harris Malang dengan peserta 135 orang yang terdiri dari unsur Kemendikbud, pemuda dari organisasi penghayat, akademisi, Kemenpora, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

40 12. Internalisasi Nilai Tradisi melalui Permainan Tradisional dan Cerita Rakyat Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang beranekaragam yang salah satunya adalah permainan tradisional dan cerita rakyat (dongeng). Sebagai warisan budaya bangsa, permainan tradisional dan cerita rakyat sesungguhnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menanamkan nilainilai budaya bangsa kepada generasi muda, karena merupakan perwujudan dari tingkah laku manusia yang terwujud dari serentetan nilai-nilai yang menurut masyarakat atau kelompok suku bangsa pendukungnya diakui keberadaannya. Nilai-nilai tersebut antara lain: kebersamaan, sportifitas, berani bersaing, kejujuran, kepahlawanan, dan sebagainya. Dalam kaitannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa keberadaan permainan tradisional dan cerita rakyat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkukuh jati diri bangsa, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda. Pada tahun 2017 kegiatan Internalisasi nilai tradisi melalui permainan tradisional dan cerita rakyat dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 11 Mei bertempat di Alun-alun Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dan diikuti oleh 780 peserta yang terdiri dari: siswa SD, SLB, SMP, guru, PAUD dengan rincian kegiatan dongeng pesertanya 250 orang dan permainan tradisional 530 orang 13. Dialog Pemberdayaan Perempuan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME Faktor yang dapat menentukan pengembangan dan pemberdayaan warga penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah perempuan. Perempuan penghayat mempunyai peran dalam menginternalisasi ajaran dan keyakinan kepada anak-anak mereka di dalam keluarga. Dalam kaitan ini, perempuan sesungguhnya menempati posisi yang Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

41 paling menentukan. Sukses tidaknya internalisasi nilai ajaran penghayat kepercayaan pada anak anak sangat ditentukan oleh kemampuan perempuan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas dan kemampuan wanita penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME. Bila perempuan memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan tugas tersebut, maka kelestarian ajaran dan keyakinan tetap akan terjaga di lingkungan keluarga penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME. Perempuan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME juga memiliki peran dalam meningkatkan kapasitas di bidang ekonomi. Kapasitas perempuan di bidang ekonomi merupakan salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan, sebab kenyataannya, perempuan merupakan pendorong perkembangan perekonomian. Adapun, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui mekanisme pengembangan aktivitas ekonomi kreatif dan produktif. Pada tahun 2017 kegiatan Dialog pemberdayaan perempuan penghayat kepercayaan terhadap YME dilaksanakan pada tanggal 3 s.d. 5 Mei bertempat di Hotel Semesta Semarang dengan peserta 135 orang yang terdiri dari unsur: Kemendikbud, Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), perempuan dari organisasi penghayat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, akademisi, IWAPI (ikatan wanita pengusaha indonesia), DPR RI, Badan Ekonomi Kreatif, dan pelaku bisnis tradisi/kerajinan. SS3 Meningkatnya Penguatan Lembaga Adat dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Sasaran strategis Meningkatnya penguatan adat dan pemberdayaan masyarakat adat ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh direktorat dalam rangka penguatan lembaga adat dan pemberdayaan masyarakat adat. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya empat tujuan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

42 strategis yaitu (1) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan; (2) Peningkatan pelayanan perlindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi; (3) Peningkatan pelestarian komunitas adat; dan (4) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya. Ketercapaian sasaran strategis Meningkatnya penguatan adat dan pemberdayaan masyarakat adat melalui ketercapaian dua indikator kinerja yaitu Desa-desa adat yang direvitalisasi dan Komunitas budaya yang difasilitasi. Desa adat yang direvitalisasi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya blokir anggaran bantuan pemerintah Revitalisasi Desa Adat sehingga sasaran untuk tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk komunitas budaya yang difasilitasi juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena permasalahan yang sama yaitu adanya blokir anggaran untuk kegiatan bantuan pemerintah. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis Meningkatnya penguatan adat dan pemberdayaan masyarakat adat. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi Meningkatnya penguatan lembaga adat dan pemberdayaan masyarakat adat IKU Desa-desa adat yang direvitalisasi Komunitas budaya yag difasilitasi Realisasi Realisasi Target Realisasi % Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

43 Realisasi IKSS 3 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya IKSS 3.1 Desa-desa adat yang direvitalisasi untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 67 desa adat atau sebesar 89,83% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi tahun 2017 ini mengalami penurunan yang cukup jauh. Target dan realisasi untuk tahun ini lebih sedikit dikarenakan adanya blokir angaran untuk bantuan pemerintah khususnya Revitalisasi Desa Adat (RDA). Pada awalnya sesuai dengan perjanjian kinerja untuk tahun 2017 kegiatan ini mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp ,- dengan target revitalisasi 75 desa adat namun karena adanya blokir anggaran senilai Rp ,- yang pada tahun anggaran berjalan tidak dapat dicairkan maka target untuk kegiatan ini diturunkan menjadi 67 desa adat disesuaikan dengan jumlah anggaran yang diterima. Pencapaian target tersebut didukung oleh satu program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

44 1. Revitalisasi Desa Adat Jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk masyarakat kita sudah mengenal bentuk kesatuan komunitas kecil yang hidup disuatu wilayah tertentu dimana pengorganisasian masyarakatnya dilakukan secara tradisional berdasarkan hubungan asal usul (genealogis) dan hukum adat setempat. Territori kesatuan masyarakat tersebut kemudian dikenal dengan Desa Adat atau istilah lain seperti Nagari di Sumatera Barat, Gampong di Aceh, Huta di Sumatera Utara, Lembang di Toraja, Marga di Sumatera Selatan, Pekon di Lampung, Pakraman di Bali dan lain-lain. Keberadaan desa adat dinilai sangat penting karena merupakan pewaris, pelestari sekaligus pelaku aktif kearifan-kearifan lokal yang sangat potensial dalam mempertahankan identitas suku bangsa serta membangun kesadaran akan keberagaman budaya. Indonesia memiliki banyak desa adat sebagai warisan budaya yang aktif dan masih ada hingga saat ini (living heritage), kesemuanya merupakan kekayaan budaya bangsa yang wajib dilestarikan. Saat ini banyak bangunan adat yang berfungsi sebagai penanda desa adat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti fenomena alam terkait cuaca dan iklim, bencana alam, maupun kondisi bahan bangunan yang telah termakan usia. Kondisi tersebut menyebabkan bangunan adat tidak dapat memenuhi fungsinya dalam kondisi yang wajar. Revitalisasi Desa Adat bertujuan untuk menghidupkan kembali aktifitas budaya masyarakat setempat, baik fisik maupun non-fisik, seperti membangun atau memperbaiki bangunan adat, kelengkapan adat serta ritual adat. Pemerintah berusaha untuk memberikan dukungan agar desa-desa adat sebagai suatu kesatuan hidup setempat dapat terus memelihara kebudayaannya baik dalam bentuk pengetahuan, perilaku dan artefak budaya. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

45 Kegiatan Revitalisasi Desa Adat juga sejalan dengan Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa yang dalam hal ini adalah desa adat dalam kerangka negara kesatuan Indonesia. Selain itu melalui kegiatan ini juga diharapkan desa adat yang merupakan living heritage beserta karya budaya yang terkandung didalamnya dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang mendukung program pengembangan pariwisata khususnya di wilayah destinasi pariwisata prioritas. Bantuan pemerintah revitalisasi desa adat diberikan melalui mekanisme transfer dana secara langsung ke rekening desa adat, untuk jumlah bantuannya maksimal Rp ,-. Pemberian bantuan pemerintah ini dalam pelaksanaannya telah melalui proses seleksi karena harus melalui berbagai tahapan sebagai berikut: Alur bantuan pemerintah Revitalisasi Desa Adat Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

46 Berikut adalah data penerima Revitalisasi Desa Adat tahun 2017: No. Nama Penerima Alamat Lengkap Kabupaten / Kota Provinsi 1 2 Komunitas Adat Huta Lumban Nahulae Lembaga Adat Budaya Batak Huta Manda Desa Sialanguan 3 Lembaga Adat Sinju Lembaga Desa Adat Parsingguran I Komunitas Adat Huta Lumban Sioa Desa Adat Lamban Mandawasa Kasepuhan Kampung Urug Lebak Perkumpulan Kaolotan Ciptarasa Perkumpulan Adat Cara Karuhun Urang Kampung Cireundeu 10 Kaolotan Cibadak 11 Desa Pekraman Padangan Komunitas Desa Pekraman Berembeng Komunitas Desa Pakraman Bonbiyu Komunitas Desa Pakraman Bakas Komunitas Desa Pakraman Pinggan Komunitas Desa Gede Adat Selat Komunitas Desa Adat Gumbrih Komunitas Desa Pakraman Tegalbadeng Kauh Komunitas Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Komunitas Banjar Adat Buayang Desa Adat Culik Komunitas Desa Pakraman Dlod Tukad Komunitas Warga Pasek Bona Kelod Desa Silombu, Kec. Bonatua Lunasi, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara Kab. Toba Samosir Sumatera Utara Jln. Pangururan - Simanindo Km. 11,5 Desa Sialanguan, Kec. Pangururan, Kab. Samosir, Sumatera Utara Jln. Sitio-Tio, Desa Siunongunong, Kec. Baktiraja, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara Desa Parsingguran I, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara Desa Hutapea Timur, Kec. Laguboti, Kab. Kab. Samosir Kab. Humbang Hasundutan Kab. Humbang Hasundutan Kab. Toba Samosir Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Toba Samosir, Sumatera Utara Jln. Raya Kedondong, Desa Banjar Negeri, Kec. Way Lima, Kab. Pesawaran, Lampung Kab. Pesawaran Lampung Jln. Kampung Urug RT 01 RW 02 Desa Urug, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat Kab. Bogor Jawa Barat Jln. Ciptarasa RT 02 RW 06 Kampung Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kec. Cikakak, Kab. Kab. Sukabumi Jawa Barat Sukabumi, Jawa Barat Jln. Saptadaya, Desa Leuwigajah, Kec. Cimahi Selatan, Kab. Cimahi, Jawa Barat Kota Cimahi Jawa Barat Jln. Warungbanten - Cibadak, Kampung Cibadak, Desa Warungbanten, Kec. Cibeber, Kab. Lebak, Banten Kab. Lebak Banten Desa Padangan, Kec. Pupuan, Kab. Tabanan, Bali Kab. Tabanan Bali Jln. Raya Berembeng, Desa Berembeng, Kec. Selemadeg, Kab. Tabanan, Bali Kab. Tabanan Bali Jln. Raya Bonbiyu, Desa Saba, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar, Bali Kab. Gianyar Bali Jln. Banjarangkan - Tohpati, Desa Bakas, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung, Bali Kab. Klungkung Bali Jln. Raya Pinggan, Desa Pinggan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali Kab. Bangli Bali Jln. Raya Selat, Desa Selat, Kec. Susut, Kab. Bangli, Bali Kab. Bangli Bali Jln. Denpasar - Gilimanuk, Desa Gumbrih, Kec. Pekutatan, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali Jln. Tegalbadeng Kauh, Desa Tegalbadeng Barat, Kec. Negara, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali Jln. Raya Ulakan, Desa Ulakan, Kec. Manggis, Kab. Karangasem, Bali Kab. Karangasem Bali Jln. Raya Culik, Desa Culik, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali Kab. Karangasem Bali Jln. Raya Batubulan, Desa Batubulan, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali Kab. Gianyar Bali Jln. Raya Bona, Desa Pakraman Bona, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar, Bali Kab. Gianyar Bali Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

47 Komunitas Desa Adat Sembiran Komunitas Desa Pakraman Sidakarya Komunitas Banjaran Adat Kebonkuri Lukluk Komunitas Desa Pakraman Gerokgak Komunitas Pura Dalem Maspait Desa Pekraman Intaran Komunitas Banjar Adat Anyar Komunitas Desa Pakraman Dauhwaru Kec. Jembrana Komunitas Desa Pakraman "Dharma Laksana" Kaliakah Kauh Komunitas Desa Pakraman Mendoyo Dauh Tukad Lembaga Adat Gumi Sembahulun 33 Lembaga Adat Pora Komunitas Kampung Adat Praingu Matolang Watu Kapepi Lembaga Adat Gendang Wangkung Lembaga Adat Niang Tondol Lembaga Adat Dai Ma'u Enga Nanga Aewora Komunitas Kampung Adat Wudi Komunitas Pelestari Masyarakat Kampung Adat Waipakoja Komunitas Pelestari Masyarakat Kampung Adat Wunga Komunitas Kampung Adat Praingu Hamba Kambera 42 Desa Adat Sungai Sengiak Komunitas Pelestari Budaya Sikamase Pelestari Budaya Sangnguyun Ta'bu Lembaga Adat Salu Kepopo' Desa Sembiran, Kec. Tejakula, Kab. Buleleng, Bali Kab. Buleleng Bali Jln. Sidakarya No. 191, Desa Sidakarya, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Kota Denpasar Bali Jln. Sedap Malam, Desa Kesiman, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali Kota Denpasar Bali Jln. Bendungan Gerokgak, Kel. Gerokgak, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng, Bali Kab. Buleleng Bali Jln. Danau Beratan Sanur, Desa Sanur, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Kota Denpasar Bali Jln. Raya Kasamba, Desa kasamba, Kec. Dawan, Kab. Klungkung, Bali Kab. Klungkung Bali Jl. Pulau Kalimantan, Kel. Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali Jl. Kaliakah Kauh, Desa Kaliakah, Kec. Negara, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali Jln. Raya Denpasar Gilimanuk, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kec. Mendoyo, Kab. Jembrana, Bali Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kab. Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Jln. Jurusan Nggela Wolowaru, Desa Pora, Kec. Wolojita, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur Desa Matawai Pawali, Kec. Lewa, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Wangkung, Desa Sambi, Kec. Reok Barat, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur Ruteng Pu'u, Desa Golodukal, Kec. Langke Rembong, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur Jln. Trans Utara, Desa Aewora, Kec. Maurole, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur Wudi, Desa Ate Dalo, Kec. Kodi, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur Desa Dameka, Kec. Katiku Tana Selatan, Kab. Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur Desa Wunga, Kec. Haharu, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Desa Praingkareha, Kec. Tabundung, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Dusun Leminang, Desa Nanga Mongko, Kec. Nanga Taman, Kab. Sekadau, Kalimantan Barat Jln. Rante, Desa Taupe, Kec. Mamasa, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Jembrana Kab. Lombok Timur Kab. Ende Kab. Sumba Timur Kab. Manggarai Kab. Manggarai Kab. Ende Kab. Sumba Barat Daya Kab. Sumba Tengah Kab. Sumba Timur Kab. Sumba Timur Kab. Sekadau Kab. Mamasa Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Sulawesi Barat Jln. Pokko', Desa Mamullu, Kec. Pana', Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa Sulawesi Barat Desa Salukepopok, Kec. Bambang, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa Sulawesi Barat Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

48 46 47 Lembaga Adat Bunggu Tosonde Lembaga Adat Igal Mustajab 48 Lembaga Adat Bangkudu 49 Lembaga Adat Desa Hendea 50 Lembaga Adat Palahidu 51 Lembaga Adat Barata Pajam Perkumpulan Tongkonan Banua Pua Lembaga Tongkonan Sundallak Tondok Burake Perkumpulan Desa Adat Tongkonan Tondok Pakkung Perkumpulan Passanan Tengko Buntu Kalando Lembaga Tongkonan To' Parrin Perkumpulan Desa Adat Tongkonan Kaparengngesan Bamba Perkumpulan Desa Adat Tongkonan Sallebayu Lembaga Perangkat Adat To Makaka Peta Kedatuan Luwu Masyarakat Adat Barambang Katute 61 Lembaga Adat Tabbanga Lembaga Adat Karaeng Sanrobone Komunitas Adat Desa Oirata Barat Masyarakat Adat Akudligagal Masyarakat Adat Yelipele - Elopere Kampung Adat Swayab Kangokko Desa Adat Muai Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya Dusun Tosonde, Desa Kalola, Kec. Bambalamotu, Kab. Mamuju Utara, Sulawesi Barat Kab. Mamuju Utara Sulawesi Barat Jln. Poros Baubau - Kamaru, Desa Lawele, Kec. Lasalimu, Kab. Buton, Sulawesi Tenggara Kab. Buton Sulawesi Tenggara Jln. Eelahaji, Desa Kalibu, Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara, Sulawesi Tenggara Kab. Buton Utara Sulawesi Tenggara Poros Sampolawa, Desa Hendea, Kec. Kulisusu, Kab. Buton Selatan, Sulawesi Tenggara Kab. Buton Selatan Sulawesi Tenggara Dusun One-One, Desa Palahidu Barat, Kec. Binongko, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara Jln. Poros Langge, Desa Pajam, Kec. Kaledupa Selatan, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara Jln. Kata Gorang, Kel. Embatau, Kec. Tikala, Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Sulawesi Selatan Jln. Burake, Lingkungan Buisun, Kel. Buntu Burake, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan Lingkungan Tondok Pakkung, Kel. Ulusalu, Kec. Saluputti, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan Selatan Lingkungan Buntu Kalando, Kel. Tongko Sarapung, Kec. Sangalla', Kab. Tana Toraja, Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Lingkungan Rante, Lembang Lea, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan Kab. Tana Toraja Sulawesi Selatan Kampung Mariri, Lembang Saloso, Kec. Rantepao, Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Sulawesi Selatan Lingkungan Tonga, Kel. Panta'nakan Lolo, Kec. Kesu', Kab. Toraja Utara, Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Sulawesi Selatan Jln. Andi Bintang RT 01 RW 01 Kel. Peta, Kec. Sendana, Kab. Palopo, Sulawesi Selatan Kab. Palopo Sulawesi Selatan Desa Barambang, Kec. Sinjai Borong, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Kab. Sinjai Sulawesi Selatan Dusun Tabbanga, Desa Julukanaya, Kec. Pallangga, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan Kab. Gowa Sulawesi Selatan Dusun Kasuarrang, Desa Sanrobone, Kec. Sanrobone, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan Jln. Yaluresi - Oirata Barat, Desa Oirata Barat, Kec. Pulau-Pulau Terselatan, Kab. Maluku Barat Daya, Maluku Jl. Trans Kalarin - Kobakma, Desa Kalarin, Distrik Ilugwa, Kab. Memberamo Tengah, Papua Jln. Raya Napua, Desa Napua, Distrik Napua, Kab. Jayawijaya, Papua Jln. Sabron Puai, Desa Swayab Kangokko, Distrik Kemtuk Damaibo, Kab. Jayapura, Papua Distrik Hubikiak, Kab. Jayawijaya, Papua Data penerima Revitalisasi Desa Adat Tahun 2017 Kab. Takalar Kab. Maluku Barat Daya Kab. Mamberamo Tengah Kab. Jayawijaya Kab. Jayapura Kab. Jayawijaya Sulawesi Selatan Maluku Papua Papua Papua Papua Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

49 Dari tahun 2013 s.d jumlah desa adat yang telah direvitalisasi berjumlah 362 desa adat yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Berikut adalalah grafik dan persebarannya sampai dengan tahun 2017: realisasi RDA realisasi Grafik Jumlah Penerima Revitalisasi Desa Adat tahun 2013 s.d Grafik jumlah penerima Revitalisasi Desa Adat tahun 2013 s.d per Provinsi IKSS 3.2 Komunitas budaya yang difasilitasi untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 218 komunitas budaya atau sebesar 100,46% melebihi target yang telah ditetapkan. Meskipun untuk tahun ini melebihi target namun jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 untuk realisasi tahun 2017 ini mengalami penurunan yang cukup jauh. Target dan realisasi Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

50 untuk tahun ini lebih sedikit dikarenakan adanya blokir angaran untuk bantuan pemerintah khususnya Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM). Pada awalnya sesuai dengan perjanjian kinerja untuk tahun 2017 kegiatan ini mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp ,- dengan target fasilitasi 250 komunitas budaya namun karena adanya blokir anggaran senilai Rp ,- yang pada tahun anggaran berjalan tidak dapat dicairkan maka target untuk kegiatan ini diturunkan menjadi 140 komunitas budaya disesuaikan dengan jumlah anggarannya. Namun dalam perjalanannya untuk kegiatan ini mendapat tambahan anggaran sehingga targetnya disesuaikan kembali dan kemudian ditetapkan targetnya menjadi 217 komunitas budaya. Pencapaian target tersebut didukung oleh dua program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: 1. Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya yang tercermin dalam adat istiadat atau tradisi yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang tersebar di berbagai daerah. Setiap suku bangsa memiliki budayanya sendiri yang kemudian dikenal sebagai budaya lokal yang tercipta dari kearifan-kearifan lokal yang ada di daerahnya. Budaya lokal yang dimiliki oleh setiap suku bangsa memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penguatan jati diri dan pembentukan karakter bangsa serta ketahanan budaya. Budaya-budaya lokal tersebut sampai saat ini masih dapat bertahan karena tetap dipelihara oleh masyarakat pendukungnya. Kesatuan masyarakat tersebut kemudian membentuk sebuah wadah yang bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dalam bentuk sanggar seni atau sebagainya yang dalam kegiatan ini disebut dengan komunitas budaya. Komunitas budaya adalah kesatuan sosial yang masih memegang tradisi, memiliki kesadaran wiayah sebagai kesatuan daerah territorial, dan identitas sosial dalam berinteraksi berdasarkan nilai, norma, dan aturan serta Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

51 memiliki berbagai aktifitas sosial menurut pola tertentu. Oleh karena itu, keberadaan komunitas budaya menjadi sangat penting dalam upaya memelihara nilai-nilai warisan budaya dan tradisi nusantara agar tidak hilang dimakan waktu. Keberadaan komunitas budaya juga menjadi media strategis bagi upaya interaksi masyarakat pendukungnya, sosialisasi dan pendidikan nilai-nilai budaya kepada masyarakat khususnya generasi muda. Adapun yang dimaksud dengan komunitas budaya disini adalah sanggar seni, keraton, komunitas adat, lembaga adat, organisasi kepercayaan, dan komunitas tradisi. Komunitas budaya tersebut dinilai sebagai pelaku aktif dalam melestarikan tradisi. Namun kondisi komunitas budaya tersebut saat ini cukup memprihatinkan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang mereka meliki. Melalui kegiatan bantuan pemerintah ini diharapkan komunitas budaya dapat memanfaatkan dana bantuan untuk renovasi sanggar atau pusat kegiatan, penyediaan sarana dan prasarana, serta pelaksanaan upacara adat. Kegiatan Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat ini sejalan dengan Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Indonesia. Fokus kegiatan ini adalah membantu komunitas budaya yang masih belum berkembang terutama yang berada di daerah terluar atau terdepan. Melalui kegiatan ini pelaku dari komunitas budaya juga dapat berkontribusi dalam pendidikan karakter melalui kegiatan seni budaya. Selain itu, komunitas budaya juga dapat menyajikan atraksi budaya yang berkualitas dalam mendukung program pengembangan pariwisata khususnya di wilayah destinasi pariwisata prioritas. Bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat diberikan melalui mekanisme transfer dana secara langsung ke rekening komunitas budaya, untuk jumlah bantuannya maksimal Rp ,-. Pemberian bantuan pemerintah Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

52 ini dalam pelaksanaannya telah melalui proses seleksi karena harus melalui berbagai tahapan sebagai berikut: Alur bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Budaya Berikut adalah data penerima bantuan pemerintah FKBM tahun 2017: No Nama Penerima Alamat Lengkap Provinsi 1 Lembaga Seni Budaya Islami Jabalnur Jadid 2 Sanggar Seni Rampoe 3 Sanggar Seni Atjeh Meusyehu 4 Sanggar Seni Cempala Kuneng 5 Sanggar Seni Muda Sebaya 6 7 Sanggar Seni dan Budaya Matumona Generasi Muda Kristen Kecamatan Girsang Sipanganbolon Parapat Sanggar Seni dan Budaya Simalungun Sapangambei 8 Sanggar Seni "Nggara Simbelin" 9 Sanggar Seni Teratai Indrapura Jln. Nasional Desa Meurandeh Kec. Lembah Sabil, Kab. Aceh Barat Daya, Aceh Jln. Bangau No. 24 C Kel. Keuramat, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh Gampong Cucum, Kec. Jantho, Kab. Aceh Besar, Aceh Jln. T. Syik Di Trueng Campli Desa Ukee, Kec. Glumpang Baro, Kab. Pidie, Aceh Jln. Pasar Indra Pura, Gampong Manggis Harapan, Kec. Labuhanhaji, Kab. Aceh Selatan, Aceh Jln. Pora-Pora No. 12 Parapat Kab. Simalungun, Sumatera Utara Jln. Siantar - Saribudolog No. 126 Kel. Merek Raya, Kec. Raya, Kab. Simalungun, Sumatera Utara Jln. Tiganderket, Kel. Lingga, Kec. Simpang Empat, Kab. Karo, Sumatera Utara Jln. Syarifuddin Kel. Indrapura, Kec. Air Putih, Kab. Batu Bara, Sumatera Utara Aceh Aceh Aceh Aceh Aceh Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

53 10 Lembaga Seni Kesenian Sebalai Serumpun 11 Sanggar Bungo Satangkai Sanggar Kesenian Tari Randai Siti Nursian Perguruan Pencak Silat Minang Sakti Sanggar Seni Tradsional Bujang Saiyo 15 Sanggar Seni Laras 16 Sanggar Seni Budaya Selendang Dunie 17 Sanggar Seni Minang Maimbau Sanggar Seni Nan Gombang Painan Sanggar Warisan Budaya Melayu Pantai Basri 20 Sanggar Seni Reog Suromenggolo 21 Sanggar Budaya Warisan Pulau Penyengat 22 Sanggar Seni Granada 23 Sanggar Seni Buluh Batuah Sayak Baguno 24 Sanggar Seni Sirih Serumpun Sanggar Seni Budaya Batin Penghulu Jaringan Tiuh Komering masyarakat Adat (JATI KRAMAT) Sanggar Poejang Toeanlaoe (Puyang Tuanlau) 28 Sanggar Payong Tara 29 Sanggar Seni Salsabila 30 Sanggar Pesona Rumpun Pesisir Bencoolen Jln. Simpang Empat Dusun VII Kel. Indrayaman Dahulu Mesjid Lama, Kec. Talawi, Kab. Batu Bara, Sumatera Utara Jln. Koto Mandayan, Kel. Nagari Batu Payuang, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat Jorong Tabing Ranah, Nagari Simalanggang, Kec. Payakumbuh, Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat Jln. Lubuk Gajah Kel. Pisang, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat Jl. Raya Bukitinggi - Medan Km. 27 Jorong Palimbatan, Kenagarian Pasia Laweh, Kec. Palupuah, Kab. Agam, Sumatera Barat Jorong Kampun Dama, Nagari Lareh Nan Panjang, Kec. VII Koto Sungai Sariak, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat Jln. Lintas Sumatera Solok Padang Km 17 Pasar Minggu, Nagari Koto Gadang Guguak, Kec. Gunung Talang, Kab. Solok, Sumatera Barat Cangkiang Jorong Tigo Balai, Nagari Koto Laweh, Kec. Lembang Jaya, Kab. Solok, Sumatera Barat Jln. Imam Bonjol Gang Sakato, Nagari Painan Utara, Kec. IV Jurai, Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat Pulau Panjang, Kel. Setokok, Kec. Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau Jln. Pramuka Lr.Pulau Raja VI No. 22 Kel. Tanjung Yaun Sakti, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Jln. Ahmadi RT 02/III Kel. Penyengat, Kec. Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Jln. Depati Parbo, Kel. Pematang Sulur, Kec. Telanaipura, Kota Jambi, Jambi Jln. Raya Merangin - Kerinci, Desa Air Batu, Kec. Renah Pemberab, Kab. Merangin, Jambi Jln. Pelindo II Desa Talang Duku, Kec. Taman Rajo, Kab. Muaro Jambi, Jambi Jln. Pangeran Diponegoro RT 13 RW 05 Kel. Pematang Kandis, Kec. Bangko, Kab. Merangin, Jambi Jln. Raya Muara Dua, Kel. Negeri Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, Kab. Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan Jln. Lintas Sekayu, Kel. Babat, Kec. Penukal, Kab. Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan Jln. Pelataran A 24 Kel. Senyubuk, Kec. Kelapa Kampit, Kab. Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung Jln. K.H.A. Dahlan RT VI RW 2 No. 15 Kel. Kebun Roos, Kec. Teluk Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu Jln. Kerapu No. 61 Kel. Berkas, Kec. Teluk Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Barat Kepulauan Riau Kepulauan Riau Kepulauan Riau Jambi Jambi Jambi Jambi Sumatera Selatan Sumatera Selatan Kepulauan Bangka Belitung Bengkulu Bengkulu Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

54 Sanggar Tari "Rentak Lemang Tapai" Sanggar Seni Kampoeng Budayo Lampung Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Teater Jabal Lampung 34 Sanggar Tari Bina Manggala Padepokan Pencak Silat Sakanca Putera Sanggar Seni Terbang Lembur Kuring 37 Sanggar Seni Jingkrak 38 Lingkung Seni Wayang Golek Bayu Sukma Pawenang 39 Sanggar Seni Galuh Pakuan 40 Lingkung Seni Putra Mekar Padesan 41 Sanggar Seni "Indra Dara Giri" 42 Sanggar Seni Irama Sabuk Wulung 43 Paguyuban Seni Ketoprak "Sasono Budoyo" 44 Sanggar Wayang Gogon 45 Perkumpulan PASOPATI KRIDO BUDOYO (PKB) 46 SEKAR ANOM 47 Sanggar Seni Krida Budaya 48 Paguyuban Purnomosidi Pusat Surakarta 49 Sanggar Seni Mardi Laras Perkumpulan Seni Karawitan "Giri Laras" Paguyuban Olah Seni Selasa Wagen 52 Sanggar Seni Godho Blambangan Jln. Raya Masat, Kel. Masat, Kec. Pino, Kab. Bengkulu Selatan, Bengkulu Jln. Cut Nyak Dien No. 5 Kel. Palapa, Kec. Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung Jln. Raya Gunung Tiga No. 134 Desa Gunung Tiga, Kec. Pugung, Kab. Tanggamus, Lampung Jln. SD Inpres No. 1 RT 09 RW 02 Petukangan, Kel. Petukangan Selatan, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, D.K.I. Jakarta Kampung Tonjong RT 04 RW 07 Desa Panundaan, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung, Jawa Barat Kampung Cipari RT 013 RW 004 Desa Sundawenang, Kec. Salawu, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat Jln. Kapt. Tendean Blok Sukahurip RT 13 RW 04 Kel. Dangdeur, Kec. Subang, Kab. Subang, Jawa Barat Dusun Pasanggrahan RT 03 RW 04 Desa Cijambu, Kec. Tanjungsari, Kab. Sumedang, Jawa Barat Dusun Cidoyang RT 04 RW 01 Desa Sukakerta Kec. Panumbangan Kab. Ciamis, Jawa Barat Kampung Babakan Anyar RT 01 RW 04 Desa Mekar Mukti, Kec. Talegong, Kab. Garut, Jawa Barat Kampung Cipanengah, Desa Cidahu, Kec. Cidahu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat Jln. Masjid Baitul Mustaqim RT 02 RW 02 Kel. Kaligondang, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah Dusun Soka RT 03 RW 02 Desa Plosorejo, Kec. Kismantoro, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah Jln. Halilintar No. 140 RT 03 RW 10 Kentingan, Kel. Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah Jenekan RT 18 RW 03 Kel. Sangub, Kec. Musuk, Kab. Boyolali, Jawa Tengah Kendal, Kel. Tlogo, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Jawa Tengah Jln. Telaga Warna No. 100 RT 04 RW 01 Desa Dieng, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah Jln. Kedunglumbu (Senapati) RT 03 RW 06 Kel. Kedunglumbu, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah Desa Seren, Kec. Gebang, Kab. Purworejo, Jawa Tengah Dusun Gedaren I, Desa Sumbergiri, Kec. Ponjong, Kab. Gunungkidul, D.I. Yogyakarta Jln. Arjuna No. 45, Kel. Wirobrajan, Kec. Wirobrajan, Kota Yogyakarta, D.I. Yogyakarta Dusun Krajan RT 01 RW 09 Kel. Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur Bengkulu Lampung Lampung D.K.I. Jakarta Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta Jawa Timur Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

55 53 54 Organisasi Sasana Budaya Ngesthi Laras Warung Seni dan Budaya Rojha Dhulit 55 Sanggar Tari Sekar Arum 56 Turonggo Yakso "Purwo Budoyo" 57 Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kebatinan Sejati Kawruh Jowo Dipo 58 Komunitas Budaya Singo Barong 59 Komunitas Budaya Sekaa Arja Kirtya Kencana Budaya 60 Sanggar Citra Sriwijaya 61 Wantilan Pura Banjar Adat Bebayu 62 Komunitas Budaya Sangkia Murti 63 Sanggar Sabda Komala Rsi Komunitas Budaya Banjar Adat Darmayasa Griana Kangin Komunitas Budaya Banjar Adat Pande Mas Komunitas Budaya Desa Adat Tuwed Komunitas Budaya Sanggar Seni Tri Datu Desa Pakraman Seraya Kecamatan Karangasem Komunitas Budaya Sekaa Gong Widya Kusuma Desa Pakraman Tegalcangkring Komunitas Budaya Sanggar Sekar Alit Desa Pakraman Kebon Komunitas Budaya Sanggar Giri Kusuma Komunitas Budaya Gedong Artha Suara Desa Pakraman Penatih Komunitas Budaya Desa Pakraman Kintamani Komunitas Budaya Banjar Adat Pande Komunitas Budaya Sanggar Sukawati Banjaran Sari Komunitas Budaya Sanggar Musik Kusuma Midi Suara Ds. Tanggung (Glotan) RT 01 RW 01 Kec. Campurdarat, Kab. Tulungangung, Jawa Timur Jln. Cokroaminoto Gang X No. 15 Pamekasan, Kel. Parteker, Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan, Jawa Timur Dusun Kebon, Desa Punung, Kec. Punung, Kab. Pacitan, Jawa Timur Jln. Jenderal Sudirman Km. 30 RT 17 RW 04 Desa Dongko, Kec. Dongko, Kab. Trenggalek, Jawa Timur Jln. Dusun Payaman, Kel. Durenan, Kec. Durenan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur Jln. Sumberawan RT 10 RW 3 Desa Toyomarto, Kec. Singosari, Kab. Malang, Jawa Timur Jln. Pantai Kedungu Desa Bengkel, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali Jln. Inspektur Marjuki Lr. YKP I No 55 Kel. Siring Agung, Kec. Ilir Barat, Kota Palembang, Sumatera Selatan Desa Pakraman Bebayu, Desa Labasari, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali Desa Pakraman Sangburni, Kec.Kubutambahan, Kab. Buleleng, Bali Jln. Raya Petak Kaja, Kel. Petak Kaja, Kec.Gianyar, Kab. Gianyar, Bali Kel. Duda Utara, Kec.Selat, Kab. Karangasem, Bali Jln. Raya Budakeling, Desa Budakeling, Kec. Bebandem, Kab. Karangasem, Bali Desa Tuwed, Kec. Melaya, Kab. Jembrana, Bali Jln. Raya Seraya Barat, Desa Seraya Barat, Kec. Karangasem, Kab. Karangasem, Bali Lingkungan Dlod Bale Agung, Kel. Tegalcangkring, Kec. Mendoyo, Kab. Jembrana, Bali Banjar Sengguan, Desa Singapadu, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali Jln. Raya Tampaksiring, Desa Tampaksiring, Kec. Tampaksiring, Kab. Gianyar, Bali Jln. Trenggana No. 21 Kel. Penatih, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali Jln. Raya Kintamani, Desa Kintamani, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali Jln. Batur No. 9 Banjar Pande, Kel. Renon Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali Jln. Raya Sukawati, Desa Sukawati, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar, Bali Jln. Raya Singapadu Tengah, Desa Singapadu Tengah, Kec, Singapadu Tengah, Kab. Gianyar, Bali Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Bali Sumatera Selatan Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Bali Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

56 Komuintas Budaya Pura Dalem Pering Komunitas Budaya Desa Pekraman Gelgel Komuintas Budaya Banjar Adat Sari Buana 79 Komunitas Budaya "Gita Laksmi" Komunitas Budaya Tawaq-Awaq "Darmayasa" Sanggar Seni Budaya Nurul Husna Indonesia Sanggar Seni Budaya Putra Bima Xtreme 83 Sanggar Setia Kawan 84 Sanggar Seni Wela Rana 85 Komunitas Budaya Sanggar Seni "Illu Ndabode" 86 Sanggar Tari "Rihi Eti" 87 Snggar Tari "Watu Tanda" 88 Sanggar Tari "Kiku Wailambuaha" 89 Komunitas Budaya Sanggar Kesenian Yargoleng 90 Sanggar Seni Bougenville Pontianak 91 Sanggar Sari Budaya Wahana Budaya Taman 92 Sanggar Mayang Suri Sri Kencana 93 Sanggar Corak Insang 94 Sanggar Tudong Saji Sanggar Seni dan Budaya Darung Tingang Palangka Raya Sanggar Tari dan Rupa Sangumang Jaya Art 97 Sanggar Tari Betang Itah Kasongan Jln. Raya Banjar Pande Mas, Desa Kamasan Kec. Klungkung, Kab. Klungkung, Bali Jln. Raya Desa Gelgel, Desa Gelgel, Kec. Klungkung, Kab. Klungkung, Bali Jln. Gunung Lebah I Desa Tegal Harum Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali Jln. Bubunan - Banjar, Desa Sulanyah, Kec. Seririt, Kab. Buleleng, Bali Dusun Keselet, Desa Darek, Kec. Praya Barat Daya, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Jln. Lanco Gaja Gg. Oi Kancoa RT 9 RW 4 Kel. Jatibaru, Kec. Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat Jln. Pemuda Lingkungan Tolo Tando RT 001 RW 001 Kel. Matakando, Kec. Mpunda Kota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat Dusun Trengan Lauk, Desa Pemenang Timur, Kab. Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat Jln. Ulumbu No. 69B Kel. Watu, Kec. Langke Rembong, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur Jln. Lintas Waitabula - Waikabubak, Desa Waerame, Kec. Wewewa Tengah, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur Desa Kawangu, Kec. Pandawai, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Desa Tarimbang, Kec. Tabundung, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Desa Kombapari, Kec. Katala Hamu Lingu, Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Kel. Kabir, Kec. Pantar, Kab. Alor, Nusa Tenggara Timur Jln. M. Saad'ain Gg. Bougenville Blok G No. 17 Kel. Sungai Jawi Luar, Kec. Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat Jln. Komyos Sudarso Gg. Aren No. 7 Pontianak, Kec. Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat Jln. Kyai Jenggot Dusun Jasa Laut RT 012 RW 003 Kel. Pulau Kumbang, Kec. Simpang Hilir, Kab. Kayong Utara, Kalimantan Utara Jln. Tanjung Raya I Komplek Keraton No. 56, Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat Jln. Pendidikan, Desa Nanga Ella Hulu, Kec. Menukung, Kab. Melawi, Kalimantan Barat Jln. Bakut No. 28/45 RT 01 RW 08 Kel. Bukit Tunggal, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Jln. G. Obos XV A No 85 Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah Jln. Ceria No. 3 Kel. Kasongan Lama, Kec. Katingan Hilir, Kab. Katingan, Kalimantan Tengah Bali Bali Bali Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

57 98 Sanggar Kesenian Daerah Sumbu Kurung Pulang Pisau 99 Sanggar Pusaka Tabalong 100 Sanggar Tatau Silu Bulau 101 Sanggar Matahari Martapura 102 Sanggar Seni Pusaka Saijaan 103 Sanggar Batuah 104 Sanggar Seni dan Budaya Bulawan Sumingkai 105 Sanggar Seni Dayak Ulong Da'a 106 Sanggar Tari Uyang Lahai 107 Sanggar Seni Busak Baku Lembaga Kesenian Jepin dan Hadrah Mekar Jaya Paguyuban Kesenian Mitra Langen Lestari 110 Sanggar Budaya Favorit 111 Sanggar Seni Budaya Maleo-Leosan Waleo 112 Sanggar Jacinta Lestari Waya 113 Sanggar Seni Budaya Temboan 114 Sanggar Totabuan 115 Sanggar Wanga Cita Waya 116 Sanggar Seni "Yediyah" Sanggar Kesenian Maleburen Damau Lembaga Sanggar Sombor Um Banua 119 Sanggar Seni Budaya Tupalo 120 Sanggar Budaya "Tri Tunggal Singo Budoyo" 121 Sanggar Seni Molutulo 122 Sanggar Seni Bannang Pute Jln. Hantasan Raya RT 02 Kel. Pulang Pisau, Kec. Kahayan Hilir, Kab. Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Jln. H. Mahrawi RT 05 Kel. Jangkung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten/Kota Tabalong, Kalimantan Selatan Jln. Poros RT 03 Pangelak, Kec. Upau, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan Jln. Pendidikan, Kel. Sungai Paring, Kec. Martapura, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan Jln. Mega Indah No. 98 Gang Mandiri, Desa Semayap, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan Jln. Taruna Bakti, Komp. Aulia Permai RT 02 RW 02 No. 10 Kel. Sungai Sipai, Kec. Martapura, Kab. Kab. Banjar, Kalimantan Selatan Jln. Aji Kuning Kel. Mansalong Kec. Lumbis Kab. Nunukan Prop. Kalimantan Utara Jln. Batu Naret RT 07 Tanjung Lapang, Malinau Barat, Kab. Malinau, Kalimantan Utara Jln. Stadion RT 09 Kel. Malinau Hulu, Kec. Malinau Kota, Kalimantan Utara Jln. Pemuda, Kel. Pelita Kanaan, Kec. Malinau Kota, Kab. Malinau, Kalimantan Utara Jln. Budiman Arifin RT III Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara Jln. Fatahillah, Kel. Nunukan Tengah, Kec. Nunukan, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kel. Teling Bawah, Kec. Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara Desa Waleo, Kec. Kema, Kab. Minahasa Utara, Sulawesi Utara Jln. Raya Koka-Kembes, Desa Koka, Kec. Tombulu, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara Desa Tairatak, Kec. Langowan Utara, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara Jln. A.P. Mokoginta, Desa Pontadon, Kec. Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara Desa Wonga Amongena, Kec. Motoling Timur, Kab. Minahasa Selatan, Sulawesi Utara Kel. Talikuran, Kec. Remboken, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara Jln. Menuju Lapangan Bola Kaki, Kel. Damau Bawone, Kec. Damau, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Jln. Bukit Moria Kel. Tikala Baru, Kec. Tikala, Kab. Kota Manado, Sulawesi Utara Jln. Nani Hasan, Desa Dulamayo, Kec. Bongongeme, Kab. Gorontalo, Gorontalo Desa Sarimurni, Kec. Randangan, Kab. Pohuwatu, Gorontalo Desa Tinelo, Kec. Tilango, Kab. Gorontalo, Gorontalo Jln. Poros Majene Mamuju, Kel. Lalampanua, Kec. Pamboang, Kab. Majene, Sulawesi Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Utara Kalimantan Utara Kalimantan Utara Kalimantan Utara Kalimantan Utara Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Sulawesi Utara Gorontalo Gorontalo Gorontalo Sulawesi Barat Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

58 123 Komunitas Seni Wai Sapalelean Lembaga Seni Musik Tradisi dan Modern One Do (LSMTM One Do) Lembaga Sanggar Seni Sikola Paqbanua 126 Sanggar Seni Tomepayung 127 Komunitas Seni Buttu Sarre 128 Lembaga Seni Budaya Kanamingku 129 Sanggar Seni Budaya Tanah Wolio Pasarwajo 130 Lembaga Restika 131 Sanggar Seni dan Budaya Kalambe Wuna 132 Sanggar Seni Kamba Wuna Sanggar Silat Tradisional Ewa Wuna Lembaga Seni dan Budaya Wangi- Wangi Puncak 135 Sanggar Seni Topekkong Sinjai 136 Sanggar Seni dan Budaya Tamalate Art 137 Sanggar Seni Tololona Lamatti 138 Sanggar Seni dan Budaya Gantarangkeke 139 Lembaga Sao Panrita 140 Lembaga Sanggar Seni Tradisional Sepak Raga Sudiang 141 Sanggar Seni Budaya Ras Art 142 Sanggar Seni dan Budaya Lontara Sanggar Seni dan Budaya PKBM Mitra Sanggar Seni Budaya Uplinne Anlinne Nuwewang Jln. Pamumbun, Desa Bubun Batu, Kec.Mamasa, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Jln. Anoa No. 170 Kel. Tinabung, Kec. Tinabung, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat Dusun II Banua Baru, Desa Banua Baru, Kec. Wonomulyo, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat Kompleks Cadika H.M. Masdar Pasmas, Kel. Maddatte, Kec. Polewali, Kab. Polewali Mandar, Prov Sulawesi Barat Jln. Poros Lapejang, Desa Tapango, Kec. Tapango, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat Jln. Poros PLN, Kel. Mandati II, Kec. Wangi- Wangi Selatan, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara Jln. Poros Pasarwajo - Banabungi, Desa Banabungi, Kec. Pasarwajo, Kab. Buton, Sulawesi Tenggara Jln. Laode Gure, Kel. Wandaka, Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara, Sulawesi Tenggara Jln. Lumba-lumba No.92 A, Kel. Laiworu, Kec. Batalaiworu, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara Jln. Gatot Subroto, Kel. Laiworu, Kec. Batalaiworu, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara Jln. Poros Watuputih Kusambi RT 01 RW 01, Desa Wali, Kec. Watopute, Kab. Muna, Sulawesi Tenggara Jln. Poros Tindoi, Desa Waginopo, Kec. Wangi- Wangi, Kab. Wakatobi, Sulawesi Tenggara Jln. Sumur Kampiri Kel.Bongki, Kec.Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Jln. Idris Gg. Muntu Kel. Malewang, Kec. Polongbangkeng Utara, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan Jln. Lamatti Kel. Bongki, Kec. Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Batulabbu, Kel. Lembang Gantarangkeke, Kec. Tompobulu, Kab. Bantaeng, Sulawesi Selatan Jln. Asoka No. 16 Kel. Tuwung, Kec. Barru, Kab. Barru, Sulawesi Selatan Jln. Laikang No.77 RT 03 RW 05 Kel. Sudiang, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Jln. Villa Mutiara Biru 7, Kel. Bulu Rokeng, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Sungai Kelara, Ganrang Batu, Desa Kayuloe Timur, Kec. Turatea, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan Jln. Andi Paerai No. 05 Kel. Bonto-Bonto, Kec. Ma'rang, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan Jln. Dr. Kayadoe, Kel. Benteng, Kec. Nursaniwe, Kota Ambon, Maluku Sulawesi Barat Sulawesi Barat Sulawesi Barat Sulawesi Barat Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Maluku Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

59 145 Sanggar Seni Budaya Ama Leka Lekano 146 Sanggar Seni dan Budaya Papala 147 Lembaga Seni Budaya Asinahu Sanggar Seni dan Budaya Bukit Gosora Sanggar Seni dan Budaya Insan Permai 150 Sanggar Seni dan Budaya Matogale Sanggar Belajar Seni Budaya KAMASAN Sanggar Kesenian Banyuangi YAKSO MANUNGGAL Budaya Seni Tradisional Karawitan dan Pedalangan Paguyuban Pronosuto Paguyuban Seni Wayang Wong Suko Budoyo Paguyuban Seni Karawitan dan Tari Bayu Murti 156 Paguyuban Al-Amin Tunas Muda 157 Cahya Sumirat 158 Perkumpulan Seni Barong "Risang Guntur Seto" 159 Komunitas Budaya Mandala Sekar 160 Perkumpulan Sanggar Silibet Pengadegan 161 Cingkrik Biru 162 Dian Sekar Melati 163 Lembaga Masyarakat Adat Kab. Kepulauan Yapen 164 Sanggar Tari Sekar Jagad 165 Kelompok Masyarakat Pelestarian Adat Istiadat dan Budaya "Bonokeling" 166 Yayasan Hapsari Citra Indonesia 167 Paguyuban Sumarah Purbo Jln. Kapitan Hiul, Kel. Ullath, Kec. Saparua Timur Kab. Maluku Tengah, Maluku Jln. Amanlanite, Kel. Waimahu, Kec. Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku Jln. Luma Sala Olla, Kel. Sawai, Kec. Wahai, Kab. Maluku Tengah, Maluku Jln. Raya Kel. Bori, Kec. Bacan Timur, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara Jln. Siswa Kel. Saketa, Kec. Gane Barat, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara Jln. Pantai Pelabuhan Kel. Wayaua, Kec. Bacan Timur Selatan, Kab. Hamahera Selatan, Maluku Utara Jln. Anggait, Kel. Kaibus, Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Jln. Wijayakusuma RT 12 RW 05 Desa Arso I, Distrik Arso Barat, Kab. Keerom, Papua Dusun Pronosutan RT 058 RW 019 Desa Kembang, Kec. Nanggulan, Kab. Kulonprogo, D.I. Yogyakarta Dusun Lemahdadi, Kel. Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta Dukuh Candi Rejo, Kel. Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta Dusun Malangrejo, Desa Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta Desa Purwosari, Kec. Blora, Kab. Blora, Jawa Tengah Jln. Gunung Wilis No. 12 A Kel. Kunden, Kec. Blora, Kab. Blora, Jawa Tengah Jln. Mandalahurip, Kampung Mekarwangi, Desa Mandalahurip, Kec. Jatiwaras, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat Jln. Pengadegan Timur Raya No. 50 RT 009 RW 002 Kel. Pengadegan, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, D.K.I. Jakarta Jln. Trijaya RT 010 RW 003 Kampung Setu, Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, D.K.I. Jakarta Jln. Teratai Raya Blok D 1 No. 07 Kel. Telaga Asih, Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi, Jawa Barat Jln. Sanggar Bhakti, Kel. Serui Kota, Kec. Yapen Selatan, Kab. Kepulauan Yapen, Papua Desa Bumisari RT 004 RW 002 Kec. Bojongsari, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah Desa Pekuncen, Kec. Jatilawang, Kab. Banyumas. Jln. Kliningan No. 21 A Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kec. Pandak, Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta Maluku Maluku Maluku Maluku Utara Maluku Utara Maluku Utara Papua Barat Papua D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta D.I. Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Barat D.K.I. Jakarta D.K.I. Jakarta Jawa Barat Papua Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Barat D.I. Yogyakarta Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

60 168 Komunitas Seni Lobo 169 Sanggar Seni Budaya Tomasa Pandiri 170 Komunitas Seni Rompong 171 Sanggar Seni Lintang 172 Sanggar Seni dan Budaya Tanggoli 173 Sanggar Laksemana Melayu 174 Lembaga Seni dan Budaya Q_La Wan Gading Ent. Kota Dumai 175 Angsana Dance 176 Sanggar Seni Mawar Tanjoeng Lembaga Seni Budaya Padepokan Pencak Silat Bandrong Titisan Ki Renggong Sanggar Seni dan Budaya Bulawan Sumingkai Sangar Seni dan Budaya Cindua Mato 180 Sanggar Seni Villa Yuliana 181 Sanggar Seni Gema Cinta 182 Sanggar Seni Tradisional Gentra Media 3 Sukabumi 183 Lingkung Seni Purwaloka 184 Sanggar Seni Giriharja Lima Jelekong 185 Soca Niskala Sunda 186 Sanggar Seni Pantun Gambyung Dangiang Linggar Manik 187 Institut Banyumas Dwipa (IBD) 188 Sanggar Seni Kiambang Bertaut Jln. St. Alauddin II No. 04 RT 003 RW 003 Kel. Tawanjuka, Kec. Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah Jln. Trans Sulawesi, Desa Pandiri, Kec. Lage, Kab. Poso, Sulawesi Tengah Jln. Pulau Sumatera, Kompleks Perumahan Guru / Masjid Pancasila, Kel. Kompo, Kec. Luwuk Selatan, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah Jln. Sungai Sadang No. 03 Kel. Soho, Kec. Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah Jln. Trans Sulawesi, Desa Saatu, Kec. Poso Pesisir, Kab. Poso, Sulawesi Tengah Jln. Tenaga, Kel. Dumai, Kec. Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Jln. Arifin Ahmad BTN Griya Pulai Sakinah Blok C No. 25 Kel. Mundam, Kec. Medang Kampai, Kota Dumai, Riau Komplek Griya Praja Karimun Blok G No. 02 RT 002 RW 006 Kel. Teluk Uma, Kec. Tebing, Kab. Karimun, Kepulauan Riau Jln. Jenderal Sudirman Gg. Mawar No. 24 Kel. Tanjungbatu Kota, Kec. Kundur, Kab. Karimun, Kepulauan Riau Jln. Raya Serang Cilegon Kampung Legok Dalam RT 001 RW 002 Kel. Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang, Banten Jln. Aji Kuning Kel. Mansalong, Kec. Lumbis, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Jln. M. Yamin No. 17 E Jorong Malana, Nagari Baringin, Kec. Lima Kaum, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat BTN Malaka Sari Blok K No. 12, Kel. Lapajung, Kec. Lalabata, Kab. Soppeng, Sulawesi Selatan Jln. Pasir Putih RT 001 RW 001 Kel. Dabo, Kec. Singkep, Kab. Lingga, Kepulauan Riau Jln. Pelabuhan II RT 003 RW 013 Kampung Cikujang, Kel. Dayeuhluhur, Kec. Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat Jln. Cihanjuang No. 61 RT 002 RW 003 Kel. Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat Jln. Giriharja No. 37 RT 001 RW 001 Kel. Jelekong, Kec. Baleendah, Kab. Bandung, Jawa Barat Jln. Sukarahayu Timur No. 07 Gang Hebras RT 087 RW 024 Kel. Karanganyar, Kec. Subang, Kab. Subang, Jawa Barat Kampung Dukuh RT 010 RW 004 Desa Sadawarna, Kec. Cibogo, Kab. Subang, Jawa Barat Jln. Sadewa No. 12 RT 03 RW 01 Desa Pandak, Kec. Baturaden, Kab. Banyumas, Jawa Tengah Jln. Jenderal Sudirman, Kampung Benteng, Kel. Moro, Kec. Moro, Kab. Karimun, Kepulauan Riau Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Riau Riau Kepulauan Riau Kepulauan Riau Banten Kalimantan Utara Sumatera Barat Sulawesi Selatan Kepulauan Riau Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Tengah Kepulauan Riau Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

61 189 Sanggar Seni Budaya Islam Nurul Qolbi 190 Sanggar Gendingan 191 Sanggar Tari Wongso Arum 192 DPC Ngudi Utomo Kota Madiun 193 Paguyuban Seni Lestari Budaya Sanggar Seni Pelangi Ngesthi Budaya Perguruan Pencak Silat Kinantan Sakti 196 Rumah Budaya Sangtakasta 197 Sanggar Nurul Mu'minin 198 Sanggar Seni dan Budaya "Lung" Organisasi Kesenian Tradisional Kuda Kepang Turonggo Joyo Kusumo Sanggar Seni "Gelate Yuvai Semaring" Jln. Akcaya No. 03 Kel. Sutera, Kec. Sukadana, Kab. Kayong Utara, Kalimantan Barat Jln. Tanjung Harapan Gang Al-Hamidin 2 RT 002 RW 007 Kel. Banjar Serasan, Kec. Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat Jln. Raya Wongsorejo - Krajan RT 003 RW 001 Kel. Krajan, Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur Jln. Mustang Blok M No. 30 Perum. Bumi Antariksa Kel. Klegen, Kec. Kartoharjo, Kab. Kab. Madiun, Jawa Timur Dukuh Sindanghaji, Desa Bantarpanjang, Kec. Cimanggu, Kab. Cilacap, Jawa Tengah Jln. Mujahir RT 004 RW 007 Dusun Tegalsari, Kel. Bejen, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah Jln. Parak Naut, Kel. Binuang Kampung Dalam, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat Dusun Soko, Desa Tugu, Kec. Sendang, Kab. Tulungagung, Jawa Timur Jln. Bujama Parit Keladi 2 RT 024 RW 007 Desa Pal Sembilan, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat Dusun Krajan Kidul, Desa Nanggulan, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan, Jawa Timur Mahakarya, Nagari Koto Baru, Kec. Luhak Nan Duo, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat Jln. Pongtiku, Kel. Nunukan Tengah, Kec. Nunukan, Kab. Nunukan, Kalimantan Utara Kalimantan Barat Kalimantan Barat Jawa Timur Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Tengah Sumatera Barat Jawa Timur Kalimantan Barat Jawa Timur Sumatera Barat Kalimantan Utara Daftar penerima bantuan pemerintah FKBM tahun 2017 Dari tahun 2013 s.d jumlah komunitas budaya yang telah difasilitasi berjumlah komunitas budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalalah grafik dan persebarannya sampai dengan tahun 2017: Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

62 Grafik jumlah penerima FKBM tahun 2012 s.d Grafik persebaran penerima FKBM tahun 2012 s.d per Provinsi 2. Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi Pelestarian kebudayaan pada hakikatya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem kebudayaan seperti pemerintah daerah, universitas, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, forum warga, dan lain-lain. Pelestarian kebudayaan salah satunya dapat dilakukan dengan cara terus menghidupkan unsur-unsur budaya baik melalui atraksi seni, forum diskusi, ritual atau upcara, dan event kebudayaan lainnya. Namun dalam Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

63 upaya pelestarian tersebut khususnya yang terkait dengan kepercayaan dan tradisi para pihak yang terlibat dalam ekosistem kebudayaan masih menemui berbagai kendala seperti urusan pendanaan. Oleh karena itu, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi memiliki program Bantuan Pemerintah Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang merupakan bentuk apresiasi kepada pelestari kepercayaan dan tradisi. Apresiasi ini berupa pendukungan dana sejumlah maksimal Rp ,- (lima puluh juta rupiah) untuk penyelenggaraan kegiatan kepercayaan dan tradisi dalam upaya pelestarian kebudayaan. Pendukungan dana diberikan berdasarkan seleksi proposal permohonan pendukungan dana kegiatan kepercayaan dan tradisi yang masuk ke direktorat. Bantuan diberikan berupa transfer dana secara langsung rekening komunitas budaya. Pada tahun 2017 terealisasi bantuan kepada 18 komunitas budaya dari target sejumlah 17 komunitas budaya. Berikut adalah daftar penerima bantuan kegiatan kepercayaan dan tradisi: No Komunitas/Pemangku Kepentingan Kegiatan Besaran Fasilitasi 1 Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (IKASUKA) Yogyakarta 2 Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi 3 Panitia Penyelenggara Malam Selikuran Surakarta Festival Seni Tradisi dan Budaya Isllami dan Seminar Arsitektur Budaya Islam Nusantara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Malam Selikuran Surakarta Rp 50,000,000 4 Panitia Penyelenggara Tungguk Tembakau Tungguk Tembakau Festival Rp 50,000,000 Festival 5 Paguyuban Seni Ksatria Kethoprak Mataram "Dalang Rp 25,000,000 Sapanyana, Wedana Yuyu Rumpung Gemblung" 6 Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Festival Dalang Bocah Tingkat Rp 25,000,000 Nasional Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Seminar Internasional Tradisi Lisan Rp 50,000,000 8 Ki Sodong Rumah Budaya Borobudur Magelang Pencanangan Desa Peduli Tradisi dan Festival Pancasila 9 Komunitas Muda Nusantara Workshop Pelestarian Tradisi dan Penguatan Peran Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME 10 Research Center Media Goup FGD Penguatan Legislalsi Penghayat Kepercayaan Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

64 11 Workshop Tradisi dan Adat Perkawinan Etnis Tolaki Kendari Lembaga Adat Tolaki Rp 50,000, Pesta Adat Barata Kahedupa Kariyaa Lembaga Adat Barata Kahedupa Rp 50,000,000 Hennauka Nufofine 13 Yayasan Mekar Pribadi Workshop Tradisi Lisan Rp 50,000, Paguyuban Jawa Tengah Giat Pesta Rakyat Jawa Tengah Rp 50,000, Panitia Gebyar Seni Tradisi Blora Gebyar Seni Tradisi Blora Rp 50,000, Karaton Kawitan Amarta Bumi Gedong Songo Royal Culture Festibal Ruwatan Nagari 17 Young Leader Forum Workshop Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME "Tantangan Eksistensi Penghayat Kepercayaan thd Tuhan YME sebagai Ekspresi Budaya" 18 Panitia Festival Seni dan Permainan Tradisional Jakarta Festival Seni dan Permainan Tradisional Jakarta Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Daftar penerima bantuan pemerintah Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi SS4 Peningkatan Sumber Daya Manusia Kebudayaan Bidang Kepercayaan dan Tradisi Sasaran strategis Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang kepercayaan dan tradisi ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh direktorat dalam rangka peningkatan SDM bidang kepercayaan dan tradisi. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya tiga tujuan strategis yaitu (1) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dalam melestarikan kebudayaan; (2) Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya; dan (3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola budaya bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. Ketercapaian sasaran strategis Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang kepercayaan dan tradisi melalui ketercapaian satu indikator kinerja yaitu Tenaga bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang Ditingkatkan Kompetensinya. SDM bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya trennya mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang kepercayaan dan tradisi: Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

65 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi Peningkatan sumber daya manusia kebudayaan bidang kepercayaan dan tradisi IKU Tenaga bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya Realisasi Realisasi Target Realisasi % Realisasi IKKS 4 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya IKSS 4 Tenaga bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 860 orang atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya untuk realisasi tahun 2017 ini mengalami peningkatan. Pada awalnya sesuai dengan yang tertuang di perjanjian kinerja targetnya adalah orang namun karena dalam perjalanannya ada kebijakan efisiensi anggaran maka targetnya kemudian disesuaikan menjadi 860 orang disesuaikan dengan jumlah anggarannya. Pencapaian target tersebut didukung oleh delapan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

66 1. Identifikasi Dalam Rangka Sertifikasi Kompetensi SDM Pelestari Budaya Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Pelaksanaan Bimbingan Teknis memerlukan beragam modul yang akan dijadikan sebagai bahan ajar kepada peserta. Modul merupakan keharusan dalam mendukung terlaksananya sebuah Bimbingan Teknis. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Direktorat Kepercayaaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi terlebih dahulu menyusun modul sebagai bahan bimbingan teknis. Adapun modul-modul yang disusun pada tahun ini meliputi : 1. Modul Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME; 2. Kurikulum dan Modul Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME; 3. Modul Peningkatan Kompetensi Pelestari Tradisi Lisan Tingkat Madya; 4. Modul Peningkatan Kompetensi Pelestari Arsitektur Bangunan Rumah Adat Tradisional; 5. Modul Peningkatan Kompetensi Tenaga Tenun Tradisional; Modul ini disusun oleh para pakar dan telah melalui beberapa tahapan yaitu FGD penyusunan modul dan setelah selesai ditulis dilakukan juga pembahasan draft modul. Dalam pembahasan draft modul dihadirkan juga praktisi, akademi, dan budayawan agar modul yang dibuat mendapatkan hasil yang sempurna. Kegiatan ini melibatkan 300 orang, 2. Pembinaan Dalam Rangka Peningkatan Mutu dan Akses Pelaku Kepercayaan terhadap TuhanYME dan Tradisi Berdasarkan pemikiran bahwa pelaku kepercayaan dan tradisi adalah bagian penting dari bangsa Indonesia, maka mereka pun harus diberikan kesempatan untuk dapat lebih mengaktualisasikan diri agar lebih dikenal dan dipahami oleh masyarakat luas. Untuk itu, maka perlu diadakan upaya pemberdayaan. Bentuk dari upaya pemberdayaan adalah dengan meningkatkan mutu dan akses agar mereka dapat lebih berkembang. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

67 Peningkatan Kompetensi Pengelola bidang Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan dalam bentuk workshop, dimana metode yang dipakai adalah belajar dalam kelas yang dipadu dengan diskusi, tugas individu dan kelompok, serta pretest dan posttest. Bimbingan teknis pengelola (pelaku/pelestari) kepercayaan dan tradisi yang dilaksanakan pada tanggal 16 s.d. 20 Mei di Malang dengan melibatkan 80 orang peserta. Diharapkan dengan penyelenggaraan kegiatan ini pengelola bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dapat lebih memahami permasalahan dan meningkatkan pengetahuan di bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi diwilayahnya masing-masing. 3. Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Tingkat Ahli Ahli. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Yogyakarta dalam bentuk pelatihan calon penyuluh tingkat ahli dimana metode yang dipakai adalah belajar dalam kelas yang dipadu dengan diskusi, tugas individu dan kelompok, serta pretest dan posttest, dan praktik menyuluh. Diharapkan dengan penyelenggaraan kegiatan ini akan lahir penyuluh-penyuluh tingkat ahli di bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME yang tidak hanya memiliki kecakapan pada aspek pengetahuan, keahlian dan sikap saja, tetapi juga mampu memberikan peran dan kontribusi yang nyata dalam upaya pelestarian budaya spiritual di Indonesia, serta dapat lebih mencintai dan menjaga kekayaan budaya yang mereka miliki demi kebesaran nama Indonesia. Pelaksanaan Bimbingan Teknis penyuluh kepercayaan dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 12 Mei 2017 bertempat di Hotel Sahid Solo dengan melibatkan 45 orang peserta yang ditingkatkan kompetensinya untuk menjadi penyuluh kepercayaan. 4. Pembinaan Pegawai Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Sebuah institusi akan berjalan sebagaimana mestinya jika didukung dengan berbagai factor seperti Sumber Daya Manuasia (SDM) atau tenaga kerja dan manajemen pengelolaannya. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor pendukung Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

68 yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan administrasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Pembinaan dimaksud dilaksanakan untuk tujuan tertentu secara berkala guna meningkatkan kompetensi pegawai di lingkungan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Pembinaan pegawai di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dilaksanakan dalam bentuk peningkatan kompetensi pegawai berupa pelatihan bahasa inggris, pelatihan e-skp, visioning, dan lain-lain. Dalam kegiatan ini melibatkan 80 orang peserta yang merupakan pegawai di direktorat. 5. Bimbingan Teknis Pemuka Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME Pada tahun 2017 ini untuk bimbingan teknis pemuka penghayat kegiatannya menjadi lokakarya uji publik bahan ajar pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME. Hal ini untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 27 tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME pada Satuan Pendidikan. Untuk mengimplementasikannya perlu disusun komponen yang menunjang baik dengan kurikulum maupun tenaga pendidik. Salah satu komponen utama dalam menunjang terselenggaranya pendidikan kepercayaan di sekolah adalah bahan ajar. Saat ini draft bahan ajar pendidikan kepercayaan sudah tersusun dan selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan. Dalam rangka mencapai mutu yang baik dan sempurna dari sebuah bahan ajar maka diperlukan pengecekan langsung oleh para pelaku (stakeholders) di bidang pendidikan, yaitu melalui Uji Publik Draf Bahan Ajar Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME. Uji publik bahan ajar pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME dilaksanakan di dua kota yaitu di Semarang pada tanggal 19 s.d. 22 Juli bertempat di Hotel Grand Candi dan di Surabaya pada Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

69 tanggal 28 s.d. 30 Agustus bertempat di Hotel Mercure yang diikuti oleh 70 orang peserta. Hasil dari uji publik bahan ajar ini akan digunakan untuk penyempurnaan draft bahan ajar. 6. Pembinaan Pelaku Pelestari Kepercayaan dan Tradisi Berdasarkan data yang ada pada Direktorat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi tahun 2015 jumlah organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha sebanyak 182 organisasi berstatus pusat dan 974 organisasi berstatus cabang yang harus dibina dan diberdayakan oleh pemerintah. Namun dari jumlah organisasi yang dibina tersebut masih terdapat banyak kendala didalam pengorganisasian kelembagaannya. Faktor utama penyebab terkendalanya kemajuan orgaisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masih kurangnya motivasi dan pengetahuan manajemen pengurus organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam mengelola dan menjalankan roda organisasi, sehingga organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kurang dapat berkembang di tengah-tengah masyarakat. Salah satu faktor penyebab adalah masih rendahnya kondisi sumber daya manusia penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam mengelola organisasinya. Oleh karena itu harus ada kegiatan yang menyentuh pengurus penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di dalam pengelolaan kelembagaan agar organisasi kepercayaan dapat berkembang. Dalam kegiatan bimbingan teknis ini melibatkan 100 orang peserta. 7. Bimbingan Teknis Tradisi Lisan Seiring berkembangnya zaman, era globalisasi dan modernsisasi di segala aspek, eksistensi tradisi lisan semakin terancam. Hal ini disebabkan sistem pewarisan atau regenerasi yang tidak berjalan dengan baik menyebabkan komunitas ataupun penutur tradisi lisan lambat laun makin di ambang kepunahan. Padahal Tradisi Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

70 Lisan kaya akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang bisa kita jadikan acuan dalam pembangunan karakter bangsa. Pengelolaan tradisi lisan yang meliputi pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan harus benar-benar dilakukan secara baik. Peran pemerintah, masyarakat dan komunitas tradisi lisan sangat menentukan dalam proses pengelolaan tersebut agar dapat terwujud. Sebagai langkah awal pengelolaan tradisi lisan, telah tersusun Standar Kompetensi Khusus (SKK) merupakan komponen penting. Selanjutnya tahapan yang tak kalah penting adalah menciptakan atau mencetak assesor atau ahli dibidang tradisi lisan. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan Training of Trainer Pengelola Tradisi Lisan untuk mencetak assesor atau trainer di bidang tradisi lisan. Proses kegiatan ini meliputi pembahasan draft SKK sebanyak dua kali yang dilaksanakan pada tanggal 20 s.d. 22 Maret dan 12 s.d. 14 Juni bertempat di Hotel Falatehan Jakarta. Setelah itu dilanjutkan dengan penyusunan SKK (Standar Kompetensi Kerja) tradisi lisan pada tanggal 12 s.d. 14 Juni bertempat di Hotel Sahira Bogor. Dalam proses kegiatan ini melibatkan 115 orang peserta. 8. Bimbingan Teknis Arsitektur Tradisional Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah dan tak terhitung banyaknya. Salah satu kekayaan budaya yang menjadi kebanggan Indonesia adalah Rumah Adat Tradisional. Rumah adat tradisional merupakan salah satu karya budaya yang menjadi produk budaya yang memiliki nilai baik kebendaan (tangible) maupun tak benda (intangible) yang telah diturunkan secara turun temurun. Bangunan Rumah adat tradisional selain mempunyai fungsi sebagai pelindung penghuninya juga memiliki fungsi lainnya seperti fungsi sosial, fungsi religius, fungsi kultural dan fungsi ekonomis. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

71 Dewasa ini banya bangunan rumah adat tradisional banyak yang kondisinya tidak terurus dan hampir punah keberadaannya. Dikarenakan banyak faktor seperti karena faktor alam seperti cuaca, iklim dan bencana alam, serta semakin minimnya bahan dasar yang digunakan semakin sulit didapat. Selain faktor lainnya yaitu semakin minimnya manusia pendukungnya yang memiliki pengetahuan tentang bangunan desa. Dalam rangka meningkatkan kompetensi pembuat bangunan rumah adat tradisional Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelestari Arsitektur Bangunan Rumah Adat Tradisional di Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bimbingan teknis arsitektur tradisional dilaksankan pada tanggal 26 s.d. 30 Juli, untuk materinya bertempat di Hotel Sinar Tambolaka sedangkan untuk praktek pembangunan rumah adat Sumba dilaksanakan di Desa Adat Manola. Dalam kegiatan ini melibatkan 70 orang peserta yang terdiri dari para tukang bangunan tradisional rumah adat sumba. SS5 Layanan Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Sasaran strategis Meningkatnya layanan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi ditetapkan guna melihat sejauhmana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh direktorat dalam rangka pelayanan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. Sasaran strategis ini ditetapkan untuk mendukung terwujudnya dua tujuan strategis yaitu (1) Peningkatan pelayanan perlindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, komunitas adat dan tradisi; dan (2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola budaya bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. Ketercapaian sasaran strategis meningkatnya layanan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi melalui ketercapaian tiga indikator kinerja yaitu Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, Layanan Internal (Overhead), dan Layanan Perkantoran. Sasaran strategis ini merupakan kegiatan rutin dalam pengelolaan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

72 perkantoran sehingga setiap tahun trennya sama. Namun terdapat perbedaan perhitungan dalam target tahun 2017 ini dengan target tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan layanan dukungan manajemen eselon I dan layanan perkantoran pada tahun sebelumnya hitungannya per bulan jadi ada 12 bulan sedangkan untuk tahun 2017 semuanya disamakan 1 layanan. Untuk layanan internal (overhead) pada tahun sebelumnya dihitung berdasarkan jumlah pengadaan barang milik negara sedangkan untuk tahun ini hitungannya menjadi 1 layanan. Berikut tingkat ketercapaian indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis Meningkatnya layanan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target dan Realisasi Meningkatnya layanan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi IKU Layanan dukungan manajemen eselon I Layanan internal (overhead) Layanan perkantoran Realisasi Realisasi Target Realisasi % grafik realisasi IKSS 5 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

73 IKSS 5.1 Layanan dukungan manajemen eselon I untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 1 layanan atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya untuk realisasi tahun 2017 ini seperti mengalami penurunan. Hal ini karena ada perbedaan perhitungan dimana pada tahun lalu satuan penghitungannya per bulan yaitu ada 12 bulan dalam satu tahun sedangkan untuk tahun 2017 satuan perhitungannya adalah layanan dan dalam satu tahun dianggap 1 layanan. Pencapaian target tersebut didukung oleh tiga program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: 1. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran Penyusunan rencana program direktorat dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan direktorat dapat terlaksana secara terkoordinasi dengan baik. Penyusunan rencana program Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi digunakan sebagai dasar acuan pelaksanaan kegiatan agar tepat sasaran. Kegiatan penyusunan rencana program dan anggaran pada tahun 2017 ini meliputi: penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL), pendukungan kegiatan kebudayaan, pendukungan silaturahmi nasional raja-raja nusantara, assessment Indonesiana, dan pendukungan lokakarya pengembangan sumberdaya pendidikan kepercayaan. 2. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program direktorat dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan direktorat termonitor dengan baik. Evaluasi hasil pemantauan ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar acuan perencanaan program kegiatan dan anggaran agar tepat sasaran di tahun mendatang. Pada tahun 2017 ini kegiatan pemantauan dan evaluasi meliputi: review instrument monitoring dan evaluasi, evaluasi hasil monev bantuan pemerintah, penyusunan Laporan Kerja Instansi Pemerintah (LAKIP), monitoring kegiatan, dan evaluasi akhir tahun. 3. Layanan Ketatausahaan Sebuah institusi atau lembaga pemerintahan akan berjalan sebagaimana mestinya jika didukung dengan berbagai faktor, salah satu faktor penting dalam menjalankan Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

74 lembaga tersebut adalah tersedianya landasan hukum seperti penerbitan atau penyusunan NSPK. Penyusunan NSPK adalah media pendukung pelaksanaan seluruh program dan kegiatan yang mana kebijakannya mengarah pada peningkatan kualitas pelayanan prima sebuah institusi. Dengan terlaksananya administrasi kegiatan tersebut diharapkan pelaksanaan tugas pokok Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dapat berjalan sebagaimana mestinya terutama untuk kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan. Selain penyusunan NSPK pada tahun 2017 ini juga dilaksanakan penyusunan analisis jabatan. IKSS 5.2 Layanan internal (overhead) untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 1 layanan atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Layanan internal (overhead) ini berupa pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya untuk realisasi tahun 2017 ini seperti mengalami penurunan. Hal ini karena ada perbedaan perhitungan dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun lalu satuan penghitungannya adalah jumlah barang pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sedangkan untuk tahun 2017 satuan perhitungannya adalah layanan dan dalam kegiatan ini dianggap 1 layanan. Pencapaian target tersebut didukung oleh satu program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi. Pada tahun 2017 perangkat pengolah data dan komunikasi pengadaannya berupa: kamera udara (drone), lemari besi, laptop, computer, printer, dan alat penghancur kertas. IKSS 5.3 Layanan ketatausahaan untuk tahun 2017 mencapai predikat sangat baik dengan realisasi sejumlah 1 layanan atau sebesar 100% sesuai dengan apa yang telah ditargetkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya untuk realisasi tahun 2017 ini seperti mengalami penurunan. Hal ini karena ada perbedaan perhitungan dimana pada tahun lalu satuan penghitungannya per bulan yaitu ada 12 bulan dalam satu tahun sedangkan untuk tahun 2017 satuan perhitungannya adalah layanan dan dalam satu tahun dianggap 1 layanan. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

75 Pencapaian target tersebut didukung oleh dua program kegiatan yang merupakan kegiatan rutin setiap bulan di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yaitu: 1. Gaji dan Tunjangan Layanan Perkantoran adalah suatu proses yang terdapat pada semua unit yang dilaksanakan secara rutin da berkala. Salah satu kegiatannya yaitu pembayaran gaji dan tunjangan yang meliputi: belanja gaji pokok PNS, tunjnagan suami/istri PNS, tunjangan anak PNS, tunjangan struktural PNS, tunjangan beras, uang makan PNS, dan tunjangan umum PNS. 2. Operasional dan Pemeliharaan Kantor Operasional dan pemeliharaan perkantoran juga merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap bulan meliputi: belanja keperluan perkantoran, honor operasional satauan kerja, belanja persediaan barang konsumsi, pemeliharaan peralatan dan mesin, dan lain-lain. REALISASI ANGGARAN Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada awalnya memperoleh pagu anggaran sebesar Rp ,- (seratus lima puluh enam milyar sembilan ratus tiga puluh tiga juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah), namun didalamnya terdapat anggaran yang di blokir sejumlah Rp ,- (lima puluh milyar rupiah) untuk kegiatan bantuan pemerintah Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat sebesar Rp ,- (enam belas milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) dan Revitalisasi Desa Adat sebesar Rp ,- (tiga puluh tiga milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) dan sampai dengan akhir tahun anggaran tidak dapat dicairkan. Disamping itu juga pada tengah tahun anggaran terdapat pemotongan atau efisiensi anggaran sebesar Rp ,- (delapan belas milyar delapan ratus tujuh puluh dua ribu rupiah). Jadi total anggaran yang dikelola oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi sampai dengan akhir tahun anggaran hanya sebesar Rp ,- (delapan puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah). Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

76 Pagu anggaran tersebut dialokasikan pada program pelestarian budaya Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi dengan 8 (delapan) indikator/output. Namun seperti yang telah dijelaskan di atas pada tahun anggaran berjalan ada kebijakan efisiensi yang kemudian berpengaruh terhadap target dan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun rincian alokasi pagu anggaran pada rencana awal serta perubahannya adalah sebagai berikut: No Indikator/Output Program Anggaran Awal Anggaran (setelah efisiensi) 1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan Tradisi yang Terdokumentasi Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan terhadap Tuhan YMe dan Tradisi Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi Komunitas Budaya yang Difasilitasi Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang ditingkatkan Kompetensinya 6 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan Internal (Overhead) Layanan Perkantoran Total Alokasi anggaran per output beserta perubahannya Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

77 Adapun persentase alokasi anggaran per output adalah sebagai berikut: persentase alokasi anggaran 2017 per output Anggaran terbesar adalah untuk kegiatan bantuan pemerintah yaitu Revitalisasi Desa Adat (37%) dan Komunitas Budaya yang Difasilitasi (29%) sedangkan sisanya adalah untuk kegiatan lainnya yang secara lengkap tertera dalam tabel berikut: No Indikator / Output Anggaran (%) 1 Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Kepercayaan dan Tradisi yang Terdokumentasi Event Internalisasi Nilai-Nilai Kepercayaan dan Tradisi Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi Komunitas Budaya yang Difasilitasi Tenaga Bidang Kepercayaan dan Tradisi yang Ditingkatkan Kompetensinya Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan Internal (overhead) Layanan Perkantoran Total alokasi anggaran per output Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

78 Dari total pagu anggaran senilai Rp ,- (delapan puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah) telah berhasil terserap sebesar Rp ,- (delapan puluh dua milyar enam ratus delapan puluh satu juta enam ratus tiga puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah) atau sebesar 92,97%. Serapan anggaran untuk tahun 2017 ini tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yaitu sebesar 95% dikarenakan adanya kebijakan efisiensi anggaran khususnya di program bantuan pemerintah yang menyisakan anggaran untuk manajemen yang tidak terserap. Adapun grafik daya serap tahun anggaran 2017 pada delapan indikator/output adalah sebagai berikut: grafik pagu dan realisasi anggaran per output Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

79 BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Direktorat Tahun 2017 merupakan laporan pertanggungjawaban Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja tahun Laporan ini menyajikan capaian kinerja atas program pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi dengan lima sasaran strategis dengan delapan indikator kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja tahun Kedelapan indikator kinerja tersebut adalah pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi yang terdokumentasi, event internalisasi nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi, desa-desa adat yang direvitalisasi, komunitas budaya yang difasilitasi, tenaga bidang kepercayaan terhadap Tuhan YME dan tradisi yang ditingkatkan kompetensinya, layanan dukungan manajemen eselon I, layanan intenal (overhead), dan layanan perkantoran. Dari delapan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) yang digunakan untuk mengukur ketercapaian sasaran strategis, sebanyak delapan atau 100% IKSS untuk tahun 2017 telah mencapai/melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan untuk kinerja keuangan dari total pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp ,- (delapan puluh delapan milyar sembilan ratus tiga puluh dua juta tiga ratus satu ribu rupiah) telah berhasil terserap sebesar Rp ,- (delapan puluh dua milyarenam ratus delapan puluh satu juta enam ratus tiga puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah) sehingga persentase daya serap Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi untuk tahun 2017 adalah sebesar 92,97%. Seperti yang telah disebutkan di atas serapan anggaran untuk tahun 2017 ini tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja karena anggaran untuk manajemen bantuan pemerintah tidak dapat diserap akibat adanya blokir anggaran. Keberhasilan dan kegagalan dalam kinerja Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tahun 2017 merupakan dasar bagi direktorat untuk melaksanakan kegiatan di tahun-tahun mendatang agar lebih baik dan mencapai semua target yang telah ditetapkan. Kedepannya direktorat juga akan melakukan langkah-langkah perubahan dan penyesuaian terkait program dan anggaran sesuai dengan isu-isu Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

80 strategis dan kebijakan-kebijkan yang di tetapkan oleh pemerintah. Adapun untuk tahun 2017 ini program kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah mengacu pada pelaksanaan Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa melalui program bantuan pemerintah. Selain itu beberapa kegatan direktorat juga telah mendukung pelaksanaan penguatan pendidikan karakter, pengembangan muatan lokal dan budaya literasi. Program kegiatan juga dilaksanakan dengan pelibatan publik dalam ekosistem kebudayaan khususnya kepercayaan dan tradisi seperti penghayat kepercayaan, komunitas adat, dan pelaku tradisi. Laporan Kinerja Direktorat Kepercayaan dan Tradisi

81

82

83

84

PERENCANAAN PENGELOLAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI PADA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

PERENCANAAN PENGELOLAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI PADA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI P PERENCANAAN PENGELOLAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI PADA DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI OLEH: MULA SINAGA Selayang Pandang Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan

Lebih terperinci

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Rakor Pusat dan Daerah

Lebih terperinci

Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Semarang, 25 Oktober 2016

Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Semarang, 25 Oktober 2016 Disampaikan pada Peningkatan Kompetensi Pengelola di Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi Semarang, 25 Oktober 2016 Dra. Sri Hartini, M.Si Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS SOSIALISASI

PETUNJUK TEKNIS SOSIALISASI PETUNJUK TEKNIS SOSIALISASI Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN TRADISI

KEBIJAKAN DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN TRADISI KEBIJAKAN DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN TRADISI Dra. Sri Hartini, MM Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015-2019 Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Direktur Jenderal Kebudayaan Hotel Mercure Ancol Jakarta, 16 April

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1 Subdit PEBT PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL Dra. Dewi Indrawati MA 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan kekayaan dan keragaman budaya serta

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KOMUNITAS ADAT

PENGELOLAAN KOMUNITAS ADAT PENGELOLAAN KOMUNITAS ADAT A. Pendahuluan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang masyarakatnya terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Keragaman

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014

PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUGAS DAN FUNGSI 3. VISI, MISI,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor No.1963, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. RKA-K/L. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.02/2017 TENTANG PENGUKURAN

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Rakor Pusat dan Daerah Ditjen Kebudayaan Jakarta,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan kerja untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pancasila sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang

Lebih terperinci

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Rakor Pusat dan Daerah Ditjen Kebudayaan Jakarta,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Click to edit Master subtitle style

Click to edit Master subtitle style Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia LAPORAN BULANAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM PERIODE JANUARI 2017 Sekretariat Kementerian Koperasi dan UKM KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN NOMOR : PM. 27/HK.001/MKP/2011 TANGGAL : 25 April 2011 STAF AHLI MENTERI KEBUDAYAAN DAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

2 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN:

2 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); MEMUTUSKAN: LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.12, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintahan. Kementerian Dalam Negeri. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER 2016 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia KATA PENGANTAR i Penyusunan Laporan Monitoring Bulanan kinerja pelaksanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN LEMBAGA KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun LPMP Sulawesi Selatan LPMP SULSEL, 2016 1 KATA PENGANTAR P uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya, telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016. Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI

PROGRAM PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI PROGRAM PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI DIREKTORAT PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Direktorat Pembinaan Kepercayaan terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Click to edit Master subtitle style

Click to edit Master subtitle style Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia LAPORAN BULANAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM PERIODE APRIL 2017 Sekretariat Kementerian Koperasi dan UKM KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN NOMOR 88 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT SALINAN BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN POLEWALI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A. Latar Belakang BAB I

Lebih terperinci

2016, No ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2016, No ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No No.1441, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. RENSTRA. Tahun 2016. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 199 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER 2016 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia KATA PENGANTAR i Penyusunan Laporan Monitoring Bulanan kinerja pelaksanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD B A B PROGRAM.1. Program SKPD Berdasarkan tugas dan fungsi yang melekat pada Satuan Kerja Pelaksana Daerah (SKPD) bidang Kebudayaan dan Pariwisata, maka telah disusun program prioritas unggulan berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci