SKRIPSI. Oleh: BAYU SANTOSA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Oleh: BAYU SANTOSA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user"

Transkripsi

1 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI I WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: BAYU SANTOSA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i

2 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI I WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010/2011 Oleh: BAYU SANTOSA K SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ii

3 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Agus Margono, M,Kes NIP Drs. Budhi Satyawan, M,Pd NIP iii

4 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Pada hari : Jum at Tanggal : 14 Januari 2011 Tim Penguji Skripsi : (Nama Terang) Ketua : Drs. H. Sunardi, M.Kes (Tanda Tangan) Sekretaris Anggota I Anggota II : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes : Drs. H. Agus Margono, M.Kes : Drs. Budhi Satyawan, M.Pd Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP iv

5 ABSTRAK Bayu Santosa. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011. (2) Metode latihan yang lebih baik pengaruhnya antara massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011 Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren ngawi 2010/2011 berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan metode total populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan dribble bola basket. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011, (t hitung > t tabel 2.262). (2) Metode latihan massed practice lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren mendapatkan perlakuan 2010/2011. Kelompok 1 (kelompok yang metode massed practice) memiliki persentasi peningkatan 16.86% lebih besar daripada kelompok 2 (kelompok yang mendapatkan perlakuan metode distributed practice ) yaitu sebesar 9.23%. v

6 ABSTRACT Bayu Santosa. COMPARATIVE STUDY BETWEEN MASSED PRACTICE AND DISTRIBUTED PRACTICE METHOD TO IMPROVE STUDENTS DRIBBLE ABILITY OF BASKETBALL EXTRAKURIKULER AT SMA N 1 WIDODAREN NGAWI IN 2010/2011 ACADEMIC YEAR. A Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University. January The purpose of this research is to determine: (1) Comparative influences between massed practice and distributed practice methods to improve the students dribble ability of basketball extracurricular at SMA N 1 Widodaren in 2010/2011 Academic year. (2) Which method is more effective between massed practice and distributed practice method to improve dribble ability of basketball extracurricular at SMA N 1 Widodaren in 2010/2011 academic year. This research uses experimental methods. The subject of this research is male students of basketball extracurricular of SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi in 2010/2011 academic year. There are 20 male students in this research. The research use total population technique. The techniques of collecting data is used are test and measurement capabilities dribble a basketball. This technique analysis use t-test at 5% significance level. Based on the result of this research, it can be concluded that: (1) There is a significant difference between massed practice and distributed practice methods to improve students dribble ability on male students of basketball extracurricular at SMA N 1 Widodaren in 2010/2011 academic year, (t count > t table 2262.) (2) Massed Practice Method is more effective to improve students dribble ability on male students of basketball extracurricular at SMA N 1 Widodaren in 2010/2011 academic year. Group 1 (the group who get the treatment method of massed practice) have a percentage increase of 16.86% higher than group 2 (group who get the treatment method of distributed practice) that is equal to 9.23%. vi

7 MOTTO Sesunggunhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan asalkan kita selalu hadapi dengan senyum dan semangat. (penulis) Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti takkan berhasil jika tidak mencoba. Dan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. ( Beverly Sills) Setiap manusia harus mempunyai jalan hidup, jalan hidup itulah yang akan membawa kita kepada keberhhasilan kelak. Asalkan jalan hidup itu sesuai Apa yang di ajarkan dalam alkitab dan Tuhan Yesus. ( Penulis ) Segala perkara dapat ku tanggung didalam DIA yang memberi kekuatan kepada ku. ( Filipi 4:7 ) vii

8 PERSEMBAHAN \ Skripsi ini dipersembahkan kepada : Almarhum ayahanda tercinta Ibu Tercinta kakaku tersayang adiku Monica, yang selalu memberi semangat dan motivasi Rekan-rekan penjaskesrek angkatan 06 Teman-teman hadi kos Almamater viii

9 KATA PENGANTAR Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. H. Agus Margono, M.Kes sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Drs. Budhi Satyawan, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 6. Kepala Sekolah dan Pembina ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi 2010/2011 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat. Surakarta, Januari 2011 ix

10 :DAFTAR ISI JUDUL... i PENGAJUAN... ii PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v MOTTO... vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Pembatasan Masalah... 4 D. Rumusan Masalah... 4 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Hasil Penelitian... 5 BAB II. LANDASAN TEORI... 6 A. Tinjauan Pustaka Bola Basket Latihan Latihan Dribble dengan Metode Massed Practice Latihan Dribble dengan Metode Distributed Practice B. Kerangka Pemikiran C. Perumusan Hipotesis x

11 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Jenis dan Rancangan Penelitian C. Subjek Penelitian D. Treatment E. Varibel Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data Mencari Reliabilitas Uji Prasyarat Analisis Uji Perbedaan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Mencari Reliabilitas C. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas D. Hasil Analisis Data Uji Perbedaan sebelum Diberi Perlakuan Uji Perbedaan sesudah Diberi Perlakuan E. Pengujian Hipotesis F. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Ilustrasi Gerakan Dribble Bola Basket... 9 Gambar 2. Ilustrasi Gerakan Dribble Bola Basket Gambar 3. Skema Tes Dribble Tes dan Pengukuran Jasmani xii

13 DAFTAR TABEL Tabel 1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Dribble Bola Basket pada Kelompok 1 dan Kelompok Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal antara Kelompok 1 dan Kelompok Tabel 7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Tabel 8. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan Kelompok Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan Dribble Bola Basket antara Kelompok 1 dan Kelompok xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes Lampiran 2. Jadwal Treatment Lampiran 3. Program Latihan Dribble Bola Basket dengan Metode Massed Practice Lampiran 4. Program Latihan Dribble Bola Basket dengan Metode Distributed Practice Lampiran 5. Rasio Latihan Lampiran 6. Data Hasil Tes Awal Kemampuan Dribble Bola Basket Lampiran 7. Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Dribble Bola Basket Lampiran 8. Rekapitulasi Data Hasil Tes Berdasarkan Urutan Rangking Lampiran 9. Daftar Hasil Pemasangan Subjek Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Dribble Bola Basket Tes Awal Lampiran 11. Uji Normalitas Data Peningkatan Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Dribble Bola Basket pada Kelompok 1 dan Kelompok Lampiran 12. Uji Homogenitas Data Tes Awal Lampiran 13. Uji Perbedaaan antara Hasil Tes Awal Kelompok 1 dan Kelompok Lampiran 14. Menghitung Peningkatan Pemberian Metode latihan antara Massed Practice dan Distributed Practice Terhadap Kemampuan Dribble Bola Basket dalam Persen pada Kelompok 1 dan Kelompok Lampiran 15. Dokumentasi Pelaksanaan Tes Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Lampiran 17. Surat Keterangan Penelitian dari SMA N 1 Widodaren Ngawi. xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu cabang olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket di Indonesia pada saat ini semakin banyak peminatnya, terutama di kalangan pelajar dan remaja. Apalagi pada saat ini permainan ini telah dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi. Hal ini semakin membuat populernya permainan bola basket. di sekolah-sekolah mulai dari tingkat menengah pertama, tingkat menengah atas maupun perguruan tinggi juga memainkan permainan bola basket ini. Disamping banyak manfaat yang diperoleh dari permainan bola basket baik secara fisik, mental maupun sosial. Imam Sodikun (1992:2) mengemukakan bahwa, Bola basket adalah cabang olahraga yang mempunyai nilai-nilai paedagogis, fisiologis, intelektual, dan sosiologis. Sehingga dapat dikatakan keberadaan permainan bola basket ini secara tidak langsung ikut serta dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia yang berkualitas fisik dan mental. Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Widodaren Ngawi, permainan bola basket merupakan salah satu materi bahasan yang diajarkan oleh seorang guru pendidikan jasmani kepada siswanya. Kenyataan menunjukan bahwa penguasaan teknik dasar bola basket siswa ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi belum baik dan perlu ditingkatkan terutama teknik dasar dribble, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kesalahan dribble saat latihan maupun pertandingan bola basket. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, seorang guru pendidikan jasmani hendaknya menguasai secara baik teknik dasar permainan bola basket khususnya dribble, disamping kurangnya sarana dan prasarana yang memadai dan masih menggunakan metode latihan yang monoton serta frekuensi latihan yang sangat sedikit untuk siswanya. Selain itu seorang guru pendidikan jasmani juga dituntut untuk dapat membimbing dan mengarahkan serta dapat memilih dengan tepat commit metode to dan user cara mengajar teknik dasar dribble 1

16 2 dalam permainan bola basket, sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal. Dalam upaya untuk mencapai prestasi dalam permainan bola basket seorang pemain dituntut memiliki berbagai kemampuan yang menunjang prestasi tersebut. Sebuah prestasi dalam permainan bola basket, diperlukan kondisi fisik yang baik, kemampuan teknik, taktik serta mental bertanding yang baik. Karena permaiaan bola basket yang dominan adalah gerak tubuh jadi kondisis fisik harus bagus untuk bermain basket. Kemampuan teknik dibutuhkan agar dalam pertandingan bola basket tidak sering melakukan kesalahan sendiri. Taktik dibutuhkan agar dapat bisa menguasai permainan dan mematahkan serangan lawan serta memenangkan suatu pertandingan. Selain itu mental dalam bertanding juga harus bagus supaya mampu memotivasi tim dalam bermain untuk meraih kemenangan. Pengusaan teknik dasar merupakan unsur yang sangat mendasar yang harus dimiliki seorang pemain bola basket. Penguasaan teknik dasar dalam permainan bola basket merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan terutama teknik dasar dribble. Dribble merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu tim untuk meraih kemenangan, sebab kemenangan ditentukan oleh penguasaan bola yang baik agar dapat memasukan lebih banyak bola ke basket. Dan setiap regu yang menguasai bola dengan baik selalu mencari kesempatan untuk dapat mencetak angka. Agar mampu melakukan dribble dengan baik, teknik dalam melakukan dribble harus dikuasai dengan baik pula. Untuk meningkatkan prestasi bola basket yang dicapai oleh para siswa SMA Negeri 1 Widodaren, khususnya pada siswa putra peserta kegiatan ekstrakurikuler bola basket, keterampilan dribble perlu mendapatkan prioritas dalam latihan. Pengusaaan keterampilan dribble pemain hanya dapat dicapai jika pemain melakukan latihan secara sistematis dan kontinyu. Untuk memperoleh hasil memuaskan dalam melakukan latihan dribble perlu memilih bentuk-bentuk latihan yang tepat. Bentuk-bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan dribble diantaranya adalah latihan dribble dengan metode padat (massed commit practice) to user yang artinya melakukan latihan

17 3 yang berkesinambungan dan konsisten tanpa diselingi istirahat, dan metode berselang (distributed practice) yang artinya latihan yang relatif singkat dan sering diselingi waktu istirahat. Kedua metode latihan tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan massed practice dan distributed practice tersebut memiliki tingkat keefektifan dan pengaruh yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan dribble. Untuk mengetahui keefektifan latihan tersebut maka perlu dilakukan penelitian. Permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang melatarbelakangi judul penelitian, Perbedaan Pengaruh Latihan dengan Metode Massed Practice dan Disrtributed Practice terhadap Kemampuan Dribble Bola Basket pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Basket SMA Negeri I Widodaren Ngawi 2010/2011. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya antusias siswa dalam melaksanakan latihan basket. 2. Kurangnya peningkatan kualitas keterampilan teknik, kemampuan fisik, taktik dan mental dalam upaya pencapaian prestasi bola basket. 3. Masih rendahnya kemampuan dribble siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi. 4. Belum pernah dilakukannya latihan dribble dengan distributed practice dan massed practice untuk meningkatkan kemampuan dribble dalam permainan bola basket di SMA Negeri I Widodaren Ngawi. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka permasalahannya perlu dibatasi. Pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Latihan dribble dengan massed practice untuk meningkatkan kemampuan dribble dalam permainan bola basket siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi commit Tahun to user 2010/2011.

18 4 2. Latihan dribble dengan distributed practice untuk meningkatkan kemampuan dribble dalam permainan bola basket siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi Tahun 2010/ Kemampuan dribble siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri I Widodaren 2010/2011. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah Perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011? 2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan dribble siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini mempunyai tujuan: 1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan dribble siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/ Untuk mengetahui pengaruh latihan yang lebih baik antara distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan dribble siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren 2010/2011.

19 5 F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi pembina dan pelatih ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren Ngawi untuk menentukan dan memilih metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan dribble bola basket para pemainnya. 2. Sebagai masukan dan pedoman bagi siswa peserta ekstrakurikuler bola basket SMA Negeri 1 Widodaren pentingnya pengulangan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya untuk menguasai kemampuan dribble bola basket.

20 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bola Basket a. Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan permainan beregu, yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Tujuan permainan bola basket yaitu untuk mendapatkan skor dengan memasukkan bola ke dalam kerajang lawan dan mencegah tim lawan melakukan hal serupa. Hal ini sesuai dengan pendapat Soebagio Hartoko (1994:1) bahwa : Bola basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari lima orang pemain. Tujuan tiap regu ialah memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah regu lawan menguasai bola atau membuat angka. Bola digiring sambil memantul-mantulkan (dribble) ke segala arah. Bola basket merupakan olahraga permainan beregu yang dapat dimainkan baik putra maupun putri. Permainan ini menggunakan bola besar dan dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper, dilempar dan boleh dipantulkan ke lantai di tempat, atau sambil berjalan dan tujuannya adalah memasukkan bola ke dalam keranjang lawan untuk mendapatkan nilai. Pemenangnya adalah regu yang dapat mengumpulkan nilai dengan memasukkan bola ke dalam keranjang yang lebih banyak. Pencapaian prestasi dalam permainan bola basket dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang paling menentukan terhadap pencapaian prestasi dalam bola basket yaitu faktor kemampuan dari atlet itu sendiri. Faktor dari dalam diri atlet yang harus dikembangkan untuk mencapai prestasi dalam permainan bola basket yaitu faktor kemampuan teknik, fisik, taktik dan mental. Teknik dasar merupakan unsur dasar yang harus dikuasai pemain untuk mencapai prestasi dalam permainan bola basket. 6

21 Teknik dasar merupakan unsur dasar yang harus dikuasai pemain untuk mencapai prestasi dalam permainan bola basket. Menurut Imam Sodikun (1992:49). Teknik dasar dalam permainan bola basket terdiri dari: 1) Operan dan Tangkapan (passing dan catching) 2) Menggiring (dribbling) 3) Menembak (shooting) 4) Gerakan berporos (Pivot) dan olahan kaki (foot work) 5) Lay up shoot 6) Merayah (rebound) Unsur-unsur teknik dasar tersebut harus mendapat perhatian yang serius bagi para pelatih, pembina maupun pemain bola basket. Dari berbagai macam teknik dalam permainan tersebut, semua teknik dasar yang sangat penting dalam permainan bola basket tetapi teknik dasar yang harus dikuasai adalah dribble, karena digunakan untuk menguasai bola, mencetak angka dan memenangkan pertandingan. Dengan penguasaan teknik dasar bermain bola basket, maka setiap pemain akan dapat menyesuaikan diri dengan situasi pertandingan yang berubah-ubah. Kualitas penguasaan teknik dasar bermain bola basket tidak lepas dari unsur-unsur fisik dan taktik yang akan menentukan tingkat permainan suatu regu bola basket. Makin baik tingkat keterampilan teknik pemain dalam memainkan dan menguasai bola, makin cepat dan cermat kerjasama yang dicapai. Permainan bola basket pertama-tama yang harus dikuasai adalah macammacam teknik dasar dalam bermain. Melihat kenyataan ini, maka seorang pelatih bola basket dituntut untuk memahami dasar-dasar teknik dan taktik dalam permainan bola basket serta membimbing pemain agar dapat memacu perkembangan keterampilan teknik dasar dengan benar sesuai program latihan yang pada akhirnya merupakan gerakan-gerakan yang otomatis, sehingga tujuan dari latihan dapat tercapai. 7

22 8 b. Teknik Dasar Dribble Bola Basket Salah satu menarik dari permainan bola basket adalah dilakukanya dribble yang bervariatif baik arah dan kecepatan untuk menerobos lawan dan selanjutnya memasukan bola dalam keranjang. Banyak angka tercipta diawali dengan dribble yang baik dan diakhiri tembakan yang akurat. Dribble pada prinsipnya membawa bola dengan dipantul pantul dengan satu tangan yang dilakukan dengan berjalan atau berlari. Menurut Arma Abdoellah (1981: 109) menyatakan, dribble atau menggiring bola adalah usaha untuk membawa bola kedepan. Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi ( 1991: 174) bahwa, dribbling adalah suatu cara dalam membawa bola sambil berjalan atau berlari. Pendapat lain dikemukakan oleh A. Sarumpaet, Zultar Djazet, parno dan Imam Sadikun ( 1992: 229) bahwa, Bola diperbolehkan hanya dengan satu tangan kanan saja atau kiri saja dan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri. Berdasarkan pengertian dribbling yang dikemukakan empat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, dribble merupakan suatu cara untuk membawa bola kedepan dengan memantu-mantulkan bola kelantai dengan satu tangan atau secara bergantian baik dengan berjalan atau dengan berlari. Hal terpenting dan harus diperhatikan dalam melakukan dribble adalah melindungi bola agar bola tidak mudah direbut oleh lawan. Seperti dikemukakan Hal Wissel (1996: 95) bahwa, Kemampuan men-dribble dengan tangan lemah dan tangan kuat adalah kunci untuk meningkatkan permainan anda. Untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh anda berada diantara bola dan lawan, Dalam melakukan dribble tubuh mempunyai peran yang penting, jika tangan yang digunakan men-dribble lemah, maka tubuh berfungsi untuk melindungi bola. Oleh karena itu, pada saat mendribble bola tubuh harus selalu diantara bola dan lawan. Hal ini dimaksudkan, jika lawan akan merebut bola maka tubuh siap untuk menghalangi lawan.

23 9 Gambar 1. Ilustrasi gerakan dribble bola basket ( A. Sarumpaet dkk.1992:229) 1) Cara Melakukan Dribble Bola Basket Menurut Imam Sodikun (1992:49) cara melakukan dribble adalah sebagai berikut: a) Peganglah bola dengan kedua tangan secara relax, tangan kanan diatas bola kiri dibawah menjadi tempat terletaknya bola. b) Berdiri seenaknya dengan kaki kiri agak sedikit kedepan dan kaki kanan. c) Condongkan badan badan kedepan mulai dari pinggang. d) Pantulkan bola dengan tangan kanan (pada permulaan bola dilihat). e) Gerakan lengan hamper seluruhnya. f) Pantulkan bola dengan jari-jari tangan dibantu dengan pergelangan tangan (bukan memukul dengan telapak tangan) g) Menjinakan bola dengan sedikit mengikuti bergeraknya bola keatas sebentar dengan jari-jari dan pergelangan tangan, kemudian baru dipantulkan kembali. h) Setelah diratakan, watak, rahasia dan irama pantulan (get the feeling) dengan sikap berdiri ditempat maka mulailah sambil bergerak maju atau mundur. i) Mulailah dengan tidak melihat bola, dan percepatlah gerakannya. j) Menggiring bola dilakukan dengan agak rendah, maju mundur, kiri kanan, berkelok-kelok dengan rintangan dan dengan lawan. k) Kombinasikan antara mengoper, menggiring dan menembak sehingga dapat dilakukan dengan cepat. 2) Jenis Menggiring (Dribble) Bola Basket Menurut Imam Sodikun (1992:49) jenis dribble adalah sebagai berikut : a) Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan) b) Menggiring bola rendah (untuk kontrol atau penguasaan, terutama dengan pemain lawan dalam menerobos pertahanan lawan) c) Menggiring campuran (kombinasi) menurut kebutuhan. Perubahan dari menggiring bola tinggi commit dan rendah to user atau sebaliknya sangat dibutuhkan untuk gerakan tiba-tiba.

24 10 Gambar 2. Ilustrasi gerakan dribble bola basket ( A. Sarumpaet dkk.1992:230) 2. Latihan a. Pengertian Latihan Kondisi fisik yang baik merupakan faktor yang mendasar untuk mengembangkan faktor lainnya, sehingga akan mendukung pencapaian prestasi yang optimal. Menurut Andi Suhendro (2004: 4.1) bahwa, Kondisi fisik merupakan salah satu syarat penting dalam meningkatkan prestasi seorang atlet, dan bahkan sebagai keperluan yang sangat mendasar untuk meriah prestasi olahraga. Pentingnya peranan kondisi fisik untuk mendukung pencapaian prestasi olahraga, maka harus dilatih dengan baik dan benar. Latihan fisik pada umumnya memberikan beban fisik pada tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan kerja. Latihan fisik yang teratur, sistematik dan berkesinambungan yang dituangkan dalam suatu program latihan akan meningkatkan kemampuan fisik secara nyata. Menurut Andi Suhendro (2004:3.5) bahwa, Latihan fisik adalah latihan yang ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi seseorang. Latihan ini mencakup semua komponen kondisi fisik antara lain kekuatan otot, daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kelincahan, kecepatan, power, stamina, kelentukan dan lain-lain. Latihan fisik merupakan salah satu bagian latihan olahraga secara menyeluruh, yaitu untuk meningkatkan prestasi olahraga serta untuk meningkatkan kesegaran jasmani. commit Dalam to user pelaksanaan latihan fisik dapat

25 11 ditekankan pada salah satu komponen kondisi fisik tertentu sesuai tujuannya. Hal ini artinya, latihan fisik yang dilakukan harus bersifat spesifik sesuai dengan karakteristik komponen fisik yang dibutuhkan untuk tujuan tertentu. b. Prinsip-Prinsip Dasar Latihan Prestasi dalam olahraga dapat dicapai melalui latihan secara intensif dan teratur. Pelaksanaan latihan harus berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang benar. Prinsip latihan merupakan garis pedoman yang hendaknya dipergunakan dalam latihan yang terorganisir dengan baik. Berkaitan dengan prinsip-prinsip latihan Sudjarwo (1995: 21) menyatakan, Prinsip-prinsip latihan digunakan agar pemberian dosis latihan dapat dilaksanakan secara tepat dan tidak merusak atlet. Agar tujuan latihan dapat dicapai secara optimal, hendaknya diterapkan prinsipprinsip latihan yang baik dan tepat. Prinsip latihan pada dasarnya merupakan suatu pedoman dalam memberikan beban latihan, sehingga beban latihan dapat dilakukan dengan bain dan akan terjadi peningkatan. Pengembangan kondisi fisik dari hasil latihan tergantung pada tipe dan beban latihan yang diberikan dan tergantung dari kekhususan latihan. Adapun prinsip-prinsip latihan menurut Andi Suhendro (2004: 3.7) antara lain: 1. Prinsip Beban Lebih (Over Load Principle) 2. Prinsip Perkembangan Menyeluruh 3. Prinsip Spesialisasi 4. Prinsip Individual 5. Prinsip Latihan Bervariasi c. Komponen-komponen latihan Setiap kegiatan olahraga yang dilakukan oleh atlet, akan mengarah kepada sejumlah perubahan yang bersifat anatomis, fisiologis, biokimia dan kejiwaan. Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari waktu yang dipakai, jarak yang ditempuh, dan jumlah pengulangan (volume), beban dan kecepatannya, intensitas, serta frekuensi penampilan (densitas). Apabila seorang pelatih merencanakan suatu latihan yang dinamis. Maka harus mempertimbangkan semua aspek yang menjadi komponen latihan tersebut diatas.

26 12 Semua komponen dibuat sedmikian dalam berbagai model yang sesuai dengan karakteristik fungsional dan ciri kejiwaaan dari cabang olahraga yang dipelajari. Sepanjang fase latihan, pelatih harus menentukan tujuan latihan secara pasti, komponen mana yang menjadi tekanan latihan dalam mencapai tujuan penampilannyayang telah direncanakan. Cabang olahraga yang banyak membutuhkan keterampilan yang tinggi termasuk bola basket, maka kompleksitas latihan merupakan hal yang sangat diutamakan. Untuk lebih jelasnya, komponenkomponen latihan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Volume Latihan Sebagai komponen utama, volume adalah prasyarat yang sangat penting untuk mendapatkan tehnik yang tinggi dalam pencapaian fisik yang lebih baik. Menurut Andi Suhendro (2004: 3.17) bahwa, volume latihan adalah ukuran yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat besarnya suatu rangsang yang dapat ditunjukkan dengan jumlah repetisi, seri atau set dan panjak jarak yang ditempuh. Sedangkan repetisi menurut Suharno HP (1993: 32) adalah ulangan gerak berapa kali atlet harus melakukan gerak setiap giliran. Peningkatan volume latihan merupakan puncak latihan dari semua cabang olahraga yang memiliki komponen aerobik dan juga pada cabang olahraga yang menuntut kesempurnaan tehnik atau keterampilan taktik. Hanya jumlah pengulangan latihan yang tinggi yang dapat menjamin akumulasi jumlah keterampilan yang diperlukan untuk perbaikan penampilan secara kuantitatif. Perbaikan penampilan seorang atlet merupakan hasil dari adanya peningkatan jumlah satuan latihan serta jumlah kerja yang diselesaikan setiap satuan latihan. 2) Intensitas Latihan Intensitas latihan merupakan salah satu komponen yang sangat erat kaitannya dengan komponen kualitatif kerja yang dilakukan dalam jangka waktu yang telah diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan dalam satuan waktu, maka lebih tinggi pula intensitasnya.

27 13 Intensitas adalah fungsi dari kekuatan rangsangan syaraf yang dilakukan dalam latihan, dan kekuatan rangsangan tergantung dari beban kecepatan geraknya, variasi interval atau istirahat daintara tiap ulangannya. Menurut Suharno HP (1993: 31) bahwa, intensitas adalah takaran yang menunjukkan kadar atau tingkatan pengeluaran energi atlet dalam aktivitas jasmani baik dalam latihan maupun pertandingan. Intensitas latihan hendaknya diberikan secara tepat, yaitu tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Intensitas yang terlalu rendah mengakibatkan pengaruh yang ditimbulkan sangat kecil bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Sebaliknya, apabila intensitas latihan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan cedera. 3) Densitas Latihan Andi Suhendro (2004: 3.24) menyatakan, density merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kepadatan suatu latihan yang dilakukan. Dengan demikian densitas berkaitan dengan suatu hubungan yang dinyatakan dalam satuan waktu antara kerja dan istirahat. Densitas yang cukup akan menjamin efisiensi latihan, sehingga menghindarkan atlet dari kelelahan yang berlebihan. Istirahat interval yang direncanakan diantara dua rangsangan, bergantung langsung pada intensitasnya dan lamanya setiap rangsangan yang diberikan. Rangsangan diatas tingkat intensitas submaksimal menuntut istirahat yang relative lama, dengan maksud untuk memudahkan pemulihan seseorang dalam menghadapi rangsangan berikutnya. Sebaliknya rangsangan pada intensitas rendah membutuhkan sedikit waktu untuk pemulihan, karena tuntutan terhadap organismenya pun juga rendah. 4) Kompleksitas Latihan Kompleksitas dikaitkan pada kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan dalam latihan. Kompleksitas dari suatu keterampilan membutuhkan koordinasi, dapat menjadi penyebab penting dalam menambah intensitas latihan. Keterampilan tehnik yang rumit atau sulit, mungkin akan menimbulkan permasalahan dan akhirnya akan commit menyebabkan to user tekanan tambahan terhadap otot,

28 14 khususnya selama tahap dimana koordinasi syaraf otot berada dalam keadaan lemah. Suatu gambaran kelompok individual terhadap keterampilan yang kompleks, dapat membedakan dengan mana yang memiliki koordinasi yang baik dan yang jelek. 3. Latihan Dribble dengan Massed Practice a. Pelaksanaan Latihan Dribble dengan Massed Practice Latihan dengan metode padat atau terus-menerus dapat juga disebut massed practice. Latihan dengan massed practice adalah (Iwan Setiawan, 1994:46) praktek suatu keterampilan olahraga yang dipelajari dilakukan dengan berkesinambungan dan konsisten tanpa diselingi istirahat. Latihan dengan massed practice ini dapat dilakukan secara berkesinambungan tanpa diselingi istirahat atau diselingi istirahat tetapi dengan periode yang pendek. Dalam hal ini Schmidt (1988:384) menyatakan bahwa, massed practice dapat menggunakan periode istirahat tetapi hanya 5 detik. Latihan praktek dengan massed practice ini dapat pula diterapkan dalam latihan shooting dalam permainan bola basket. Latihan dribble dengan massed practice yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan dribble tanpa istirahat. Dalam latihan ini pemain melakukan gerakan dribble secara kontinyu yaitu 50% dari repetisi maksimum, dengan diselingi istirihat yang pendek yaitu ± 5 detik. Periode istirahat ini hanya digunakan untuk recovery, dan mengambil bola untuk melakukan dribble berikutnya. b. Analisis Mengenai Latihan dribble dengan Massed Practice Setiap jenis dan bentuk latihan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Demikian juga latihan dribble dengan massed practice, tentu juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Schmidt (1988:384) bahwa, pembatasan istirahat disela-sela percobaan dalam kondisi massed cenderung mengurangi penampilan jika dibandingkan dengan distributed practice yang waktu istirahatnya lebih banyak.

29 Dalam hal pemanfaatan memori gerakan, latihan keterampilan dengan massed practice memiliki keuntungan, yaitu dengan adanya ingatan jangka pendek (short term memory). Menurut Rusli Lutan (1988:163) bahwa, short term memory yaitu system memori yang berfungsi untuk menyimpan sejumlah besar informasi yang diterimanya selama periode waktu yang singkat. Setelah melakukan gerakan shooting, short term sensory store siswa mencatat didalam short term memory. Apa yang harus saja dilakukan masih terkonsep dan tersimpan di dalam memori selama beberapa saat, dan memori itu akan hilang setelah beberapa lama. Dengan latihan secara padat (massed practice), maka sebelum memori itu hilang. Siswa melakukan gerakan lagi sehingga konsep gerakan dribble yang dilakukan terkonsep ke dalam memori dengan lebih kuat. Short term memori ini juga dapat memberikan feedback pada siswa, agar gerakan dribble selanjutnya menjadi lebih baik. Suatu misal siswa melakukan gerakan yang terlalu lemah, atau tenaganya terlalu besar. Siswa menyadari bahwa gerakan yang baru saja dilakukan dengan kurang tetap, gerakan yang dilakukan tadi masih terkonsep di dalam memori, sehingga memberikan perbaikan untuk gerakan selanjutnya. Berdasarkan pada pelaksanaan latihan yang telah diuraikan, maka latihan ini dapat dianalisis mengenai keuntungan dan kekurangannya. Menurut Iwan setiawan (1994:46) latihan dribble yang dilakukan dengan massed practice memilki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : 1. Dengan istirahat yang pendek, memori dalam melakukan gerakan terdahulu masih membekas dalam diri pemain, sehingga dapat memperoleh umpan balik untuk melakukan gerakan berikutnya. Hal ini dapat memungkinkan terhadap pembentukan pola gerakan dengan lebih baik. 2. Maka dapat meningkatkan keterampilan sekaligus meningkatkan daya tahan fisik. 3. Akan menjadikan siswa mudah menyesuaikan diri beradaptasi dengan latihan sesungguhnya. Sedangkan kekurangan latihan dribble dengan massed practice antara lain : 1. Dengan latihan secara kontinyu dan terus-menerus pada batas kemampuan daya tahan yang maksimal memungkinkan siswa kelelahan, hal ini berpengaruh terhadap kesempurnaan gerakan yang dilakukan. 2. Pengontrolan dan perbaikan terhadap teknik gerakan sulit dilakukan, sebab waktu istirahat sangat commit pendek. to user 15

30 16 4. Latihan Dribble dengan Distributed Practice a. Pelaksanaan Latihan Dribble dengan Distributed Practice Menurut Iwan Setiawan, (1994:46), yang dimaksud latihan ketrampilan dengan distributed practice adalah praktek suatu keterampilan olahraga yang relatif singkat dan sering diselingi waktu istirahat. Latihan ini berlawanan dengan massed practice. Perbedaannya terletak pada periode istirahat yang diberikan. Menurut Schmidt (1988:384) bahwa, periode istirahat dalam distributed practice yaitu 30 detik. Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa berselang merupakan latihan keterampilan yang dilakukan secara berulang-ulang, dimana antar gerakan diselingi waktu istirahat yang cukup. Latihan praktek distributed practice juga dapat di terapkan dalam latihan dribble. Bentuk latihan dribble yang akan diterapkan dalam penelitian ini yaitu latihan dribble secara berulang-ulang yaitu 50% dari repetisi maksimum. Dalam latihan ini pemain melakukan gerakan dribble, antar gerakan dribble diselingi waktu istirahat 30 detik. b. Analisis Mengenai Latihan Dribble Distributed Practice Latihan dribble dengan distributed practice juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Latihan dribble dengan berselang dilakukan dengan periode istirahat yang cukup. Menurut Schmidt (1988:384) bahwa, dalam distributed practice, di sela-sela percobaan yang dilakukan terdapat istirahat yang sama atau melebihi banyaknya waktu dalam percobaan, yang mengarah ke suatu urutan latihan yang lebih santai. Keadaan ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkonsentrasi dalam melakukan gerakan dribble selanjutnya dan terhindar dari kelelahan. Berdasarkan pada pelaksanaan latihan yang telah diuraikan, maka latihan ini dapat dianalisis mengenai keuntungan dan kekurangannya. Menurut Iwan Setiawan (1994:46) latihan dribble yang dilakukan dengan distributed practice memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

31 1. Dalam melakukan latihan ini pemain selalu mendapat istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup, maka kondisi fisik pemain tidak terlalu terbebani dan memiliki waktu yang cukup untuk berkonsentrasi dalam melakukan gerakan dribble dengan teknik yang baik. 2. Perbaikan terhadap pola gerakan yang dilakukan akan mudah. Dengan adanya perbaikan-perbaikan terhadap gerakan yang dilakukan, maka penguasaan terhadap teknik dribble tersebut akan lebih baik. Adapun kekurangan latihan dribble dengan distributed practice antara lain : 1. Karena diselingi dengan waktu istirahat yang relatif lama, maka memori gerakan terdahulu sudah hilang, sehingga kurang maksimal memperoleh umpan balik untuk memperbaiki gerakan berikutnya. 2. Latihan ini prioritasnya hanya khusus untuk peningkatan terhadap penguasaan teknik, sedangkan kondisi fisiknya terabaikan. 3. Perlunya pemanasan atau adaptasi lagi untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan teknik. 17 B. Kerangka Pemikiran Dengan memperhatikan uraian dalam tinjauan pustaka, maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut : 1. Perbedaan pengaruh antara latihan dribble dengan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket. Untuk dapat melakukan keterampilan dribble dengan baik harus melakukan latihan dengan sistematis, teratur dan kontinyu dengan berdasarkan prinsip-prinsip latihan yang benar. Metode latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dribble antara lain adalah massed practice dan distributed practice. Latihan dribble dengan massed practice adalah latihan yang dilakukan secara berulang-ulang dan kontinyu, dengan periode istirahat yang pendek, latihan dribble dengan distributed practice adalah latihan yang dilakukan berulang-ulang, dimana antar ulangan diselingi waktu yang cukup. Latihan dribble dengan massed practice dan distributed practice memiliki perbedaan. Perbedaan kedua latihan tersebut adalah pada pengaturan giliran atau pengaturan istirahat antar gerakan. Latihan dengan massed practice dilakukan secara terus-menerus dengan periode commit istirahat to user yang pendek yaitu satu kelompok

32 18 yang terdiri dari 10 siswa,dan satu siswa melakukan dribble dalam 1 set melakukan sebanyak 50% dari repetisi maksimum dengan diselingi waktuk istirahat yang pendek yaitu ± 5 detik setelah 1 set selesai, baru diganti anggota kelompok lainya, pengaruh yang efektif dalam hal pemanfaatan memori gerakan, yaitu dengan adanya ingatan jangka pendek (short term memory)dalam melakukan dribble. sedangkan distributed practice diantara ulangannya diberikan istirahat tersebut dapat berpengaruh terhadap pola gerak, konsentrasi, perbaikan gerakan serta berpengaruh terhadap pembentukan keterampilan dan kemampuan fisik siswa, yang dilakukan dalam satu set melakukan sebanyak 50% dari repetisi maksimum, dalam 1 set siswa melakukan driblle 1 kali dilanjut anggota kelompok yang lain seterusnya sampai habis 1 set dan diselingi waktu istirahat 30 detik. 2. Latihan dribble yang memiliki pengaruh lebih baik antara massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble bola basket. Latihan dribble yang dilakukan dengan massed practice memiliki kelebihan antara lain, bahwa dengan istirahat yang pendek, memori dalam melakukan gerakan terdahulu masih membekas dalam diri pemain, sehingga dapat memperoleh umpan balik untuk melakukan gerakan berikutnya. Hal ini dapat memungkinkan terhadap pembentukan pola gerakan yang lebih baik. Latihan ini disamping meningkatkan keterampilan sekaligus meningkatkan daya tahan fisik. Sedangkan kekurangan latihan dribble dengan massed practice yaitu, latihan ini akan menyebabkan kelelahan sehingga berpengaruh terhadap kesempurnaan gerakan yang dilakukan, selain itu pengontrolan dan perbaikan terhadap teknik gerakan sulit dilakukan, sebab tidak ada waktu istirahat. Latihan dribble yang dilakukan dengan distributed practice memiliki Kelebihan latihan ini antara lain, dalam latihan ini pemain selalu mendapat istirahat yang cukup sehingga kondisi fisik pemain tidak terlalu terbebani dan memiliki gerakan dribble dengan teknik yang baik. Selain itu koreksi dan perbaikan terhadap pola gerakan yang dilakukan akan mudah dilakukan. Adapun kekurangan latihan dribble dengan commit distributed to user practice yaitu bahwa karena

33 19 diselingi dengan waktu istirahat yang relatif lama, maka memori gerakan terdahulu sudah hilang, sehingga tidak dapat memperoleh umpan balik untuk memperbaiki gerakan berikutnya. Di samping itu latihan ini prioritasnya hanya khusus untuk peningkatan terhadap penguasaan teknik. Berdasarkan karakteristik, kelebihan dan kelemahan dari metode latihan massed practice dan distributed practice tersebut sudah jelas bahwa, kedua bentuk latihan ini mempunyai perbedaan yang mencolok. Perbedaan-perbedaan tersebut tentunya akan menimbulkan pengaruh perbedaan terhadap peningkatan kemampuan dribble bola basket. Dengan demikian diduga bahwa, metode latihan massed practice dan distributed practice memiliki perbedaan pengaruh terhadap kemampuan dribble bola basket Pada dasarnya latihan dribble bola basket akan mengalami peningkatan penguasaan geraknya jika dilakukan dengan terus-menerus. Metode latihan massed practice lebih menitikberatkan pada pengulangan gerakan dribble bola basket dengan frekuensi sebanyak-banyaknya sehingga penguasan geraknya akan lebih cepat tercapai dan otomatis, karena memori dalam melakukan gerakan terdahulu masih membekas dalam diri pemain, sehingga dapat memperoleh umpan balik untuk melakukan gerakan berikutnya, sedangkan distributed practice menitikberatkan pada pengaturan waktu istirahat saat latihan sehingga penguasaan teknik agak berkurang, karena memori gerakan terdahulu sudah hilang, sehingga tidak dapat memperoleh umpan balik untuk memperbaiki gerakan berikutnya. Dengan demikian diduga bahwa massed practice memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan dribble bola basket. C. Perumusan Hipotesis Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan dribble dengan massed practice dan distributed practice terhadap kemampuan dribble dalam permainan bola

34 20 basket pada siswa putra ektrakurikuler SMA Negeri 1 Widodaren Tahun 2010/ Latihan dribble dengan massed practice memiliki pengaruh lebih baik dari pada latihan dribble dengan distributed practice terhadap kemampuan dribble dalam permainan bola basket pada siswa putra ektrakurikuler SMA Negeri 1 Widodaren Tahun 2010/2011.

35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lapangan Bola Basket SMA Negeri I Widodaren Ngawi. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian selama satu setengah bulan dengan frekuensi tiga kali latihan dalam satu minggu dilaksanakan akhir bulan Oktober 2010 sampai dengan pertengahan bulan Desember B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan rancangan penelitian yaitu. Pretest Posstest Design. KE I Treatment A Posstest S Pretest MSOP KE II Treatment B Posstest Bagan rancangan penelitian. Keterangan: S = Subjek Pretest = Tes awal kemampuan dribble bola basket MSOP = Matched Subjek Ordinal Pairing KE I = Kelompok I KE II = Kelompok II Treatment A = Metode Latihan Massed Practice Treatment B = Metode Latihan Distributed Practice Posstest = Tes akhir kemampuan commit dribble to user bola basket 21

36 22 Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada prestasi kemampuan dribble bola basket pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang memiliki prestasi setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok I dan kelompok II. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat Perbedaan, maka hal itu disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing sebagai berikut: dan seterusnya C. Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra Ekstrakurikuler bola basket SMA N I Widodaren tahun 2010/2011 yang berjumlah 20 orang. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah seluruh populasi. D. Treatment Pemberian treatment atau perlakuan harus dipertimbangkan secara benarbenar. Treatment yang diberikan kepada sampel penelitian ini yaitu berupa latihan olahraga. Latihan tersebut harus disusun dengan benar berdasarkan prinsip-prinsip yang benar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Hal yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan olahraga adalah jumlah frekuensi dan lamanya latihan. Mengenai frekuensi dan lamanya waktu yang diperlukan dalam latihan, M. Sajoto (1995:35) mengemukakan bahwa : Para pelatih dewasa ini umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali seminggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun commit lama to latihan user yang diperlukan adalah selama

37 23 6 minggu atau lebih. Dengan latihan yang dilakukan 3 kali seminggu secara teratur selama 6 minggu atau lebih kemungkinan sudah menampakkan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan keterampilan sesuai yang diharapkan. Masing-masing kelompok diberi perlakuan atau treatment sebanyak 18 kali pertemuan dengan 3 kali latihan dalam seminggu, selama 6 minggu. Dalam melaksanakan treatment ini sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. Kelompok I = 10 siswa Diberi latihan dribble dengan massed practice. Latihan dribble dengan massed practice yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan dribble dengan sejumlah set yang ditentukan. Dalam latihan ini pemain melakukan gerakan dribble secara kontinyu dengan jumlah kesempatan yang disediakan yaitu 50% dari repetisi maksimum dalam 1 set, dengan diselingi istirihat yang pendek yaitu ± 5 detik. Periode istirahat ini hanya digunakan untuk recovery, dan mengambil bola untuk melakukan dribble berikutnya. 2. Kelompok II = 10 siswa Diberi latihan dribble dengan distributed practice. Bentuk latihan dribble yang akan diterapkan dalam penelitian ini yaitu latihan dribble secara berulangulang sesuai dengan jumlah percobaan yaitu 50% dari repetisi maksimum dalam 1 set. Dalam latihan ini pemain melakukan gerakan dribble, antar gerakan dribble diselingi waktu istirahat 30 detik. E. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen) yaitu : 1. Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain. Yang termasuk variabel independen yaitu : a. Latihan dribble dengan terus-menerus (massed practice) b. Latihan dribble dengan berselang (distributed practice)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING DENGAN MENGGUNAKAN MATRAS GULUNG DAN MATRAS LEBIH TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN HAND SPRING PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENJASKESREK JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14-16 TAHUN 2009 Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LAY UP

PENGARUH LATIHAN LAY UP PENGARUH LATIHAN LAY UP ANTARA PENGGUNAAN ALAT BANTU SIMPAI DAN PAPAN TOLAK TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta ABSTRACT The purpose of this research was (1) to compare the difference

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING PENGARUH PEMBELAJARAN TEKNIS DAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI I NGUNTORONADI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh: Erwansyah Nasrul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Widya Wacana Surakarta, Jl.Mertolulutan nomer 26 Purwodiningratan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA Dwi Hartanto 1, Ramdani Amrullah 2, Abdillah 3, Putra Sastaman 4,

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK SINGLE LEG SPEED HOPS DAN DOUBLE LEG SPEED HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA KARATEKA PUTRA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE MASSED PRACTICE

PERBEDAAN PENGARUH METODE MASSED PRACTICE PERBEDAAN PENGARUH METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KETRAMPILAN GROUNDSTROKE BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SAMBUNGMACAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

HAMISENO MURTI DANANDA K

HAMISENO MURTI DANANDA K PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HAMISENO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH: Artikel Skripsi PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA UNP KEDIRI SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Permainan Bola Basket A. Kajian Teori Bola basket merupakan olahraga permainan yang mempunya peraturan-peraturan tertentu, sehingga untuk dapat bermain sesuai dengan peraturan,

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER DAN NON LINIER TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN SMASH TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MATRAS MENDATAR DAN MATRAS MIRING TERHADAP HASIL BELAJAR ROLL DEPAN SISWA PUTRI KELAS V DAN VI SD NEGERI MAJENANG 3 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA MENYUSUR TANAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh :

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK Dwi Hartanto Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam melangsungkan kehidupan. Pendidikan akan menjadikan seseorang mengerti akan harkat dan martabatnya

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC

KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC KEEFEKTIFAN MODIFIKASI PERILAKU DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS PADA SISWA KELAS V SD N TRITIH WETAN 01 CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Sepakbola a. Permainan Sepakbola Permainan sepakbola merupakan permainan beregu, masingmasing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN LATIHAN TERHADAP KECAKAPAN BERMAIN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 Disusun

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK DAN REPETITION TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN RENANG 200 METER GAYA CRAWL PADA ATLET PERKUMPULAN RENANG TIRTA DHARMA SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : BHIMA

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Abdillah 1, Anang Qosim 2, Rubiyatno

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : GIRI WIARTO

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET Oleh: Wisnu Mahardika ABSTRACT This research aims to find out: (1) the difference effect of

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO Artikel Skripsi PENGARUH METODE LATIHAN DENGAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS X IPS 2 SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN i PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DENGAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR ANGKATAN 2013 JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLABASKET ABSTRACT This research aims to find out: (1) the difference effect of drill practice and games

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu olahraga paling popular di dunia. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abad ke- 19. Dr. James Naismith,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh: DARJANTO UTORO K5612020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 MTs NEGERI KLIRONG KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : Arif Saefudin

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM: Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BASKET MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dimainkan di lapangan dengan ukuran 28 x 15 meter dengan permukaan yang keras. Prinsip dasar permainan bola basket adalah untuk memenangkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA SMKN 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I

PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA SMKN 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA SMKN 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan jenis olahraga populer yang diminati masyarakat luar ataupun dalam negeri. Di Indonesia permainan ini diminati oleh kalangan

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PENGARUH LATIHAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMA NEGERI 2 PURBALINGGA TAHUN

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL Oleh Ulfah Dharu Susang Jaya 12602241040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART SKRIPSI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN SMART MONOPOLI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS V SD NEGERI TUMENGGUNGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: AHMAD JAWANDI NIM K3109006 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN LARI CEPAT 100 METER PADA SISWA KELAS VII PUTRA SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Imanuel Agus

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : IWAN MUSLIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI OLEH : IWAN MUSLIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH TIDAK LANGSUNG DAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) SKRIPSI Oleh : ZAFIRAH FARIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket semakin digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen atar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA juga sampai

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTEDPRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 REMBANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY Pengaruh Metode Latihan...(Yoga Wahyu Pradana) 1 PENGARUH METODE LATIHAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN OVERHEAD PASS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: AZWAR ANNAS K3309021 FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUTOMO NIM.

Lebih terperinci

: HANAFI BURHAN AZI K

: HANAFI BURHAN AZI K PENGARUH METODE LATIHAN JARAK TETAP DAN JARAK BERTAHAP TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMK WIJAYA KUSUMA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik terutama di Amerika Serikat. Pencipta olahraga basket adalah Dr. James Naismith. Dalam

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh DWI SULISTYANINGSIH NIM K3109028 FAKULTAS

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR UNDER THE BASKET SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 8 SURAKARTA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SKRIPSI Oleh: YUYUN DWI ARI WIBOWO X.5606045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH MASSED PRACTICE

PENGARUH MASSED PRACTICE PENGARUH MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BASKET SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI Boy Indrayana Dosen Universitas Jambi ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket.

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Bola Basket Untuk lebih memahami secara mendalam tentang pengertian perrmainan bola basket, maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan

Lebih terperinci

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI SKRIPSI Oleh : ROBITA ARDI DARMAWAN K4608070 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS (PBH) DAN MULTIPLE BOX TO BOX (MBTB) TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG JAUH DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBINAAN PRESTASI SEPAK BOLA KU 19-21 TAHUN POK FKIP UNS TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MENGGUNAKAN BANTUAN BIDANG DATAR DAN BERPASANGAN DENGAN TEMAN PADA SISWA KELOMPOK UMUR 11-13 TAHUN P4S ZETTLE MEYER KARANGANYAR TAHUN 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING

PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS BOLA VOLI PESERTA EKSTRAKULIKULER SISWA KELAS VII SMP N 3 PAKIS MAGELANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : ANIS PRASTIWI NIM K3111010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 2011 Skripsi Oleh : AAN WAHYU PARWANTO K 4608083 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG Hubungan Kecepatan dan Kelincahan.(Rury Rizhardi) HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG Oleh: Rury Rizhardi (Dosen

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI 50 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DENGAN TINGGI BADAN SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SD NEGERI SURODADI 1 MAGELANG TESIS Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS DENGAN SASARAN DITENTUKAN DAN SASARAN BEBAS TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS 2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA JAMBANGAN SRAGEN USIA 12-14 TAHUN Oleh: HUSEIN APRIYANTO K5609044

Lebih terperinci

: WAHYU CAHYA SETYONINGRUM K

: WAHYU CAHYA SETYONINGRUM K TEKNIK MODELING DENGAN MEDIA FILM SEMESTA MENDUKUNG UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : WAHYU CAHYA SETYONINGRUM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-ABC PUTRA MANUNGGAL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN ALTERNATING PROGRESSIVE

PENGARUH LATIHAN ALTERNATING PROGRESSIVE PENGARUH LATIHAN ALTERNATING PROGRESSIVE DAN LATIHAN BROKEN SET TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 M PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI RENANG JPOK FKIP UNS TAHUN AJARAN 2013 SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN TESIS

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN TESIS PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BALL HANDLING TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET DITINJAU DARI JENIS KELAMIN (Studi Eksperimen Latihan Dribble Crossover Dan Two Ball Dribble Pada Pemain Tingkat

Lebih terperinci

SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015

SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015 digilib.uns.ac.id i SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : DAY SHELLA ELQURAHMA CITRA PAMUDYA K3110017 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010

PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010 PENGGUNAAN MEDIA BOLA DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN RUANG SISWA KELAS I TUNAGRAHITA SLB NEGERI KENDAL TAHUN 2009 / 2010 SKRIPSI Oleh SUDILAH NIM :X5108529 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET Feby Elra Perdima Correspondence: Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, Indonesia E-mail: Perdima.elra@gmail.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: RINI MUKTI HADIATI NIM K8409055 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI CAHYO K4609022 PENJASKESREK

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MEDIA ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X KAYU SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh : Adip Purnomo

Lebih terperinci

PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN UNTUK MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA KELAS V SD NEGERI I MLOPOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN UNTUK MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA KELAS V SD NEGERI I MLOPOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PERMAINAN TRADISIONAL BENTENGAN UNTUK MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA KELAS V SD NEGERI I MLOPOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh UMAYMAH LATHIFAH K3111065 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Quasi Eksperimen KD Sebaran Flora Dan Fauna Kelas XI IPS SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: BADRIA EKO APRIYANTO K4611019 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT MELALUI PAPAN PANTUL DAN LAY UP SHOOT LANGSUNG KE RING BASKET PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA N 1 KARANGANOM KLATEN Oleh: Silvi Lutfi Ary Noor

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN PERSEPSI CARA MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL KOGNITIF BELAJAR FISIKA SISWA SMA Skripsi Oleh : Muhammad Irfan Jaya K 2308103 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE PENGARUH MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BASKET SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI SUKENDRO Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi Fakultas ilmu keolaragaan Universitas jambi

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : May Shofiana Amalia K2308101 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci