BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT BPPT TAHUN ANGGARAN 2017
|
|
- Iwan Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT BPPT TAHUN ANGGARAN 2017 Jakarta, Januari 2018
2 Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor To remove this notice, visit:
3 IKHTISAR EKSEKUTIF Inspektorat BPPT sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas pokok fungsinya serta penggunaan anggaran yang dikelolanya. Hasil capaian Kinerja Sasaran yang ditetapkan dalam Dokumen Perencanaan Kinerja Inspektorat Tahun 2017, secara umum dapat dipenuhi targetnya, serta sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Bahkan, terdapat capaian melampaui target yang ditentukan. Meskipun demikian, dalam pencapaian target indikator kinerja tersebut diperoleh gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan pengawasan, pembangunan sistem pengedalian intern diseluruh Unit/Satuan Kerja, serta peningkatan kapabilitas dan kompetensi Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah, secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan peranserta aktif segenap komponen aparatur negara di lingkungan BPPT, Counterpart Inspektorat yaitu BPK, BPKP, Kementerian PAN&RB, Forum Inspektorat K/L, masyarakat, dan pihak terkait lainnya sebagai kesatuan integral dari pembaharuan sistem administrasi negara untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di lingkungan BPPT. I. Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja 1.1. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Secara umum, tingkat realisasi terhadap 4 (empat) target sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat BPPT Tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Capaian Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi BPK. Capaian sasaran ini diukur melalui realisasi capaian indikator kinerja Persentase Rekomendasi Audit Keuangan dan Kinerja BPK yang Ditindaklanjuti adalah sebesar 98,27%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 2
4 2. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sasaran ini dapat dicapai sesuai dengan target yang direncanakan yang diukur melalui realisasi: 2.1. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Unit Kerja Eselon I yang Menerapkan SAKIP Sesuai Dengan Peraturan, telah sesuai dengan target yang direncanakan 6 Unit Kerja yang dievaluasi sehingga capaiannya adalah sebesar 100% Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Audit Kinerja, telah melampaui target yang direncanakan sebesar 5 Audit Kinerja, dimana realisasinya adalah 6 LHA, sehingga capaiannya adalah 133%. 3. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Realisasi capaian indikator kinerja Tingkat Kematangan Implementasi SPIP dengan target mencapai Level 3, dimana hasil penilaian oleh Kementerian PAN&RB nilai maturitas SPIP pada BPPT sebesar 2,567 sehingga capaiannya adalah sebesar 85,56% Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Reviu Laporan Keuangan, dapat dicapai sesuai dengan target sebanyak 2 Laporan Hasil Reviu, yaitu reviu terhadap Laporan Keuangan BPPT Semester II 2016 dan Semester I tahun 2017 telah sesuai dengan target yang direncanakan 2 LHR, sehingga capaiannya adalah 100%. 4. Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Unit Kerja Berpredikat WBK Laporan Hasil Assessment PMPRB BPPT Tepat Waktu, sebanyak 1 (satu) Laporan telah sesuai dengan target yang direncanakan,yaitu 1 Laporan yang tepat waktu, dengan demikian capaiannya adalah 100% Realisasi capaian indikator kinerja Persentase Laporan Gratifikasi Yang Telah Ditindaklanjuti, dengan target sebanyak 1 Laporan Gratifikasi belum diperoleh hasil oleh karena sepanjang tahun 2017 tidak terdapat pelaporan tindan gratifikasi oleh pegawai BPPT. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 3
5 4.3. Realisasi capaian indikator kinerja Jumlah Laporan PMPRB sebesar 1 Laporan telah sesuai dengan yang direncanakan, sehingga capainnya sebesar 100%. II. Capaian Kinerja Lainnya 1. Peningkatan Kapabilitas APIP Dalam rangka peningkatan kapabiitas APIP (Inspektorat) BPPT telah dilakukan bimbingan teknis oleh BPKP untuk melakukan evaluasi (self assessment) dengan menggunakan metode IACM (Internal Audit Capability Model). Dengan melaksanakan proses evaluasi mandiri (self assessment) diperoleh gambaran mengenai area perbaikan (area s of improvement) dari masing-masing APIP. Berdasarkan pemetaan area perbaikan ini Inspektorat menyusun perencanaan jangka panjang peningkatan kapabilitas APIP yang menjadi dasar untuk mengembangkan organisasi APIP lebih lanjut menuju APIP yang efektif. 2. Optimalisasi APIP Hasil kegiatan dari peningkatan kapabilitas APIP pada tahun 2017 antara lain: 1). Self Assessment level APIP berdasarkan Internal Auditor Capability Model (IACM). Kegiatan penilaian mandiri diformulasikan melalui tim mandiri berdasarkan Surat Tugas Inspektur No. 107/ST/INSP/12/2015. Hasil penilaian akan diverifikasi oleh Tim Verifikasi BPKP. 2). Hasil supervisi oleh Tim BPKP yang memberikan pemeringkatan menunjukkan bahwa Kapabilitas APIP BPPT telah mencapai level 2,93 3). Hasil penilaian Tim Mandiri Kapabilitas APIP Inspektorat menunjukkan bahwa Kapabilitas APIP BPPT telah mencapai 87,03% 4). Penyusunan Road Map Peningkatan Kapabilitas APIP BPPT Reviu atas Laporan Kinerja BPPT. Dengan diterbitkannya Peraturan MenPAN&RB Nomor 53 Tahun 2014, maka terhadap Laporan Kinerja Lembaga BPPT Tahun Anggaran 2015 telah dilakukan reviu dan dibuat dokumen Pernyataan Telah Direviu dari Inspektorat BPPT. Dengan demikian realisasi capaian Indikator Kinerjanya adalah sebesar 100%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 4
6 4. Sertifikasi Auditor dan Diklat SDM Inspektorat. Untuk meningkatkan profesionalisme APIP dilingkungan Inspektorat BPPT dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan agar terlaksana secara efisien dan efektif, serta sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensinya, dengan menyertakannya dalam Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan BPKP. Hasil pelaksanaan Diklat bagi APIP BPPT adalah sebanyak 24 Peserta Diklat untuk Pembentukan dan Penjenjangan Auditor Ahli sebanyak 9 Peserta, dan Diklat Substansi Teknis sebanyak 15 Peserta. Diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada BPPT pada umumnya dan Inspektorat BPPT khususnya, untuk saling membantu, bersinergi dan berkolaborasi dalam memperbaiki kinerja para pelaksana kegiatan di BPPT. 5. Pelaksanaan Reviu RKAKL Tahun Anggaran Dalam rangka menjamin kebenaran, kelengkapan dan kepatuhan dalam penerapan kaidah perencanaan penganggaran sebagaimana disebutkan dalam peraturan Peraturan Menteri Keuangan nomor 163 Tahun 2016, Inspektorat telah melaksanakan Reviu terhadap RKAKL 6 unit Eselon I dan 45 Unit Kerja/Satuan Kerja di lingkungan BPPT. Laporan Hasil Reviu RKAKL Tahun Anggaran 2017 telah disampaikan kepada Unit Kerja Eselon- I terkait agar dilakukan perbaikan, serta tembusan disampaikan kepada Kepala BPPT. Inspektorat telah membuat Pernyataan Telah Direviu terhadap RKAKL BPPT 2017, untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. 6. Pemantauan Pelaksanaan Strategi Nasional Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) di BPPT. Hasil pelaksanaan pemantauan Aksi PPK BPPT oleh Inspektorat disimpulkan bahwa ukuran keberhasilan yang harus dicapai dalam aksi Transparansi Dan Akuntabilitas Dalam Mekanisme Pengadaan Barang Dan Jasa yang dikoordinir oleh Biro Umum dan Humas (ULP dan LPSE) dan Pusat Manajemen Informasi BPPT telah tercapai 100% (seratus persen). Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 5
7 III. Realisasi Anggaran Berdasarkan kebijakan manajemen untuk melakukan penghematan pada seluruh Unit/Satuan Kerja, maka alokasi Anggaran Inspektorat Tahun Anggaran 2017 yang semula sebesar Rp ,-menjadi Rp ,-. Dengan adanya penghematan Anggaran sebesar Rp ,- (7,79%), DIPA Inspektorat Tahun Anggaran 2017 menjadi Rp ,- Adapun realisasi dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Realisasi penyerapan anggaran Inspektorat pada tahun 2017 adalah sebesar Rp ,- (96,40%), dari total anggaran DIPA Inspektorat sebesar Rp ,-. 2. Anggaran yang dialokasikan pada Inspektorat setiap tahunnya, telah dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas pengawasan Inspektorat dan peningkatan kualitas maupun kuantitas sarana penunjang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 6
8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR 1 IKHTISAR EKSEKUTIF 2 DAFTAR ISI 7 DAFTAR GAMBAR 8 DAFTAR TABEL 9 Bab I. Bab II. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Layanan Inspektorat Visi Misi dan Nilai Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Permasalahan Utama (Strategic Issues) Sistematika Penyajian 18 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Keterkaitan RPJMN, Renstra dan Perencanaan Kinerja Rencana Strategis Inspektorat Tahun Program / Kegiatan Inspektorat Sesuai Renstra Evaluasi Kinerja 24 Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2017 Bab IV. LAMPIRAN: A. Capaian Kinerja Organisasi 26 I. Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja 26 II. Capaian Kinerja Lainnya 42 B. Realisasi Anggaran 48 PENUTUP 4.1. Kesimpulan Saran Pernyataan Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun Rencana Aksi Atas Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun2018. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 7
9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Visi Misi dan Nilai Organisasi Inspektorat. I - 16 Gambar 1.2. Struktur Organisasi SDM Inspektorat. I - 16 Gambar 1.3. Grafik Komposisi SDM Inspektorat. I - 17 Gambar 3.1. Pelaksanaan Penerapan SPIP III - 37 Gambar 3.2. Pelaksanaan Kegiatan Reviu Laporan Keuangan BPPT III - 37 Gambar 3.2. Rapat Koordinasi Tindak Lanjut III - 49 Gambar 3.3. Hasil Kapabilitas APIP Pada Link apip.bppt.go.id/ III - 44 Gambar 3.4. Diklat Sertifikasi Penjenjangan Auditor Madya III - 47 Gambar 3.5. Diklat Penilaian Angka Kredit JFA III - 47 Gambar 3.6. Capture Laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Stranas PPK III - 49 Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 8
10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Komposisi SDM Inspektorat 17 Tabel 1.2. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Inspektorat Tabel 3.1. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tindak Lanjut Rekomendasi 28 Tabel 3.2. Perbandingan Capaian TL Tahun 2017 dengan target Renstra 29 Tabel 3.3. Realisasi Capaian Indikator Jumlah Unit Kerja Yang Menerapkan 30 SAKIP Sesuai Dengan Peraturan Tabel 3.4. Daftar Satuan Kerja Dilingkungan BPPT Yang Dievaluasi 31 Tabel 3.5. Perbandingan Capaian LHE Tahun 2017 dengan target Renstra 31 Tabel 3.6. Daftar Rincian Penilaian AKIP Unit Kerja Eselon I di Lingkungn BPPT 32 Tabel 3.7. Daftar LHA Pada Satuan Kerja di Lingkungan BPPT 34 Tabel 3.8. Realisasi Capaian Indikator Jumlah Audit Kinerja 34 Tabel 3.9. Perbandingan Capaian LHA Tahun 2017 dengan target Renstra 35 Tabel Realisasi Capaian Indikator Tingkat Kematangan SPIP BPPT 36 Tabel Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan SPIP BPPT 36 Tabel Perbandingan Capaian SPIP Tahun 2017 dengan target Renstra 36 Tabel Realisasi Capaian Indikator Reviu Laporan Keuangan BPPT 38 Tabel Perbandingan Capaian LHR Tahun 2017 dengan target Renstra 38 Tabel Daftar Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT Yang Direviu 39 Tabel Satuan Kerja Yang Diusulkan Untuk Ditetapkan Sebagai Satuan Kerja 40 Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Tabel Perbandingan Nilai PMPRB 42 Tabel Realisasi Capaian Indikator Jumlah Laporan PMPRB 43 Tabel Perbandingan Capaian PMPRB Tahun 2017 dengan target Renstra 43 Tabel Hasil Penilaian Terhadap Level APIP Berdasar IACM 45 Tabel Realisasi Capaian Indikator Reviu Laporan Kinerja BPPT 45 Tabel Pelaksanaan Diklat Pengawasan SDM Inspektorat Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 9
11 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus mampu merespon berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi melalui suatu program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kebijakan pengawasan nasional. Arah kebijakan pengawasan nasional yang diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dinyatakan dengan : 1. Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara, koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat. 2. Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan. Untuk melaksanakan peran pengawasan secara optimal, Inspektorat BPPT sebagai unit APIPmenentukan prioritas sasaran pengawasanserta melaksanakan kegiatan pengawasan yang tepat dan relevan sesuai program pengawasan yang telah ditetapkan. Program/Kegiatan Inspektorat BPPT juga disesuaikan dengan kebijakan pengawasan nasional. Sesuai dengan Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Inspektorat dalam melaksanakan kegiatan pengawasan berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas (Quality Assurance) terhadap efektifitas Sistem Pengendalian Intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, sehingga sasaran program/kegiatan tahun 2017 diarahkan untuk dapat memantau dan mengawal serta mengevaluasi pelaksanaan kinerja BPPT dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya Inspektorat. Inspektorat BPPT sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara yang berkewajiban mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 10
12 yang dipercayakan kepadanya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP, dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Satker/Unit Kerja Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 009 Tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Tanggal 14 September 2015, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, serta kewenangan Inspektorat adalah sebagai berikut : Kedudukan Inspektorat 1. Inspektorat merupakan unsur pengawasan intern yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala. 2. Inspektorat secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama. 3. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur Tugas Pokok Inspektorat Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan BPPT Fungsi Inspektorat Dalam melaksanakan tugasnya, Inspektorat menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern; b. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan pengawasan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala. d. Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Kewenangan Inspektorat Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat diberikan wewenang sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 11
13 a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern; b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja yang menjadi obyek pengawasan intern dan pegawai lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern; c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultansi dengan Pimpinan Lembaga dan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya; d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal; f. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat BPPT serta menetapkan frekuensi, obyek, dan lingkup pengawasan intern; g. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengawasan intern; h. Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal BPPT dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern Layanan Inspektorat Produk hasil pelaksanaan tatalaksana pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat adalah layanan dibidang pengawasan berupa: 1. Audit, terdiri dari: 1.1. Audit Kinerja; 1.2. Audit Tujuan Tertentu/Audit Khusus; 1.3. Audit Investigatif; 1.4. Audit Barang Milik Negara (BMN). 2. Reviu, terdiri dari: 2.1. Reviu Laporan Keuangan Lembaga; 2.2. Reviu Laporan Realisasi Anggaran; 2.3. Reviu RKAK/L; 2.4. Reviu Atas Laporan Kinerja. 3. Evaluasi, terdiri dari: Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 12
14 3.1. Evaluasi SPIP; 3.2. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). 4. Pemantauan, terdiri dari: 4.1 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dan Pemeriksaan; 4.2 Pemantauan Capaian Kegiatan Program Kedeputian. 5. Kegiatan Pengawasan lainnya, terdiri dari: 5.1. Konsultasi dan Asistensi; 5.2. Supervisi dan Pendampingan; 5.3. Sosialisasi Aktivitas Anti Korupsi. 6. Telaah Sejawat atau Peer Review Visi-Misi dan Nilai Visi yang hendak dicapai oleh seluruh jajaran pegawai di Inpektorat adalah Mencapai APIP yang profesional dalam rangka meningkatkan kinerja BPPT menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) Dalam mencapai Visinya, Inspektorat menempuh 3 cara yaitu: 1. Meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara melalui pengawasan yang efektif. 2. Mendorong peningkatan sistem pengendalian intern melalui asistensi penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). 3. Mengawal reformasi birokrasi melalui pemantauan dan quality assurance pelaksanaan reformasi birokrasi. Visi-Misi dan Nilai Inspektorat seperti gambar di bawah ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 13
15 Gambar 1.1. Visi - Misi dan Nilai (Values) Inspektorat 1.5. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Kepala BPPT Nomor 009 Tahun 2015, Tanggal 14 September 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, maka struktur organisasi Inspektorat adalah sebagai berikut : Gambar 1.2. Struktur Organisasi Inspektorat (Peraturan KepalaBPPT No.: 009 Tahun 2015) Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 14
16 Sesuai dengan gambar 1.2. diatas, dalam melaksanakan tugasnya, Inspektur membawahi : 1. Sub Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha di lingkungan Inspektorat 2. Kelompok Jabatan Fungsional Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku 1.6. Sumber Daya Manusia Inspektorat memiliki SDM yang secara jumlah dan kompetensi belum memenuhi dalam pencapaian target lembaga. Sebagai gambaran tentang kekuatan SDM Inspektorat posisi per 31 Desember 2017 dapat disampaikan sebagai berikut: a. Komposisi SDM Inspektorat Sebaran sumber daya pegawai yang ada di unit kerja Inspektorat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Komposisi SDM Inspektorat NO STATUS JUMLAH (Orang) 1 Inspektur 1 2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 3 Auditor Utama 0 4 Auditor Madya 4 5 Auditor Muda 2 6 Auditor Pertama 12 7 Auditor Penyelia 1 8 Fungsional Arsiparis 1 9 Fungsional Umum 4 TOTAL 26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 15
17 Gambar 1.3. Grafik Komposisi SDM Inspektorat Personil Berdasarkan Jabatan Inspektur Ka. Subbag TU Auditor Madya 2 1 Auditor Penyelia Auditor Muda 12 Auditor Pertama Arsiparis Fungsional Umum b. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 1.2 Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH (Orang) 1 S2 4 2 S SLTA 1 TOTAL 26 Memperhatikan gambaran kondisi pegawai Inspektorat diatas, terlihat bahwa komposisi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) yang dimiliki oleh Inspektorat pada saat ini menunjukkan telah terjadi kekurangan jabatan Auditor Ahli Muda dengan peran sebagai Ketua Tim. Dalam mengatasi kekurangan didalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan, diambil kebijakan memberdayakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 16
18 personil di lingkungan Subbagian Tata Usaha Inspektorat, dan memerankan anggota JFA Auditor Ahli Pertama sebagai Ketua Tim (limpah atas). Untuk melaksanakan pengembangan SDM Inspektorat, dilakukan program Diklat Jabatan Fungsional Auditor (JFA), Diklat Teknis Substansi Pengawasan, dan kegiatan workshop/seminar di bidang pengawasan Permasalahan Utama (Strategic Issues) Selaras dengan Isu Strategis yang tercantum dalam Rencana Strategis Inspektorat , masalah yang dihadapi Inspektorat BPPT dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dapat dipahami dari gambaran kondisi sebagai berikut, yaitu: 1. Terbatasnya tenaga SDM Auditor dibandingkan dengan ruang lingkup objek pengawasan ; serta keterbatasan Hari Pengawasan dalam pelaksanaan Audit ; 2. Komposisi jenjang jabatan Auditor yang tidak ideal, serta adanya kesenjangan personil Auditor yang senior dengan yang lebih yunior sebagai akibat moratorium penerimaan pegawai, sehingga terdapat kevakuman proses alih pengetahuan dan pengalaman-pengalaman pengawasan. 3. Mendorong terwujudnya Penerapan Sistem Pengendalian Intern secara efektif pada seluruh Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT. 4. Adanya keterbatasan anggaran untuk : meningkatkan level Kapabilitas APIP menuju Level 3 ; untuk keperluan Diklat Profesi bagi Auditor seperti CIA, QIA, CGAP, dan lain-lain ; serta belum memiliki Sistem Pengolah Data Pengawasan dalam mendukung pelaksanaan tugas pengawasan. 5. Sementara itu, dengan dituntutnya peranan APIP yang lebih besar seperti: Pelaksanaan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi ; Evaluasi RB ; Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ; Pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) ; Reviu Pengadaan Barang & Jasa ; Reviu RKBMN ; tak jarang menyita waktu dan energi para Auditor untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam melakukan pemeriksaan/audit pada unit/satuan kerja di lingkungan BPPT. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 17
19 6. Kendala lainnya yaitu adanya keberatan dari pihak Auditi karena unit kerjanya telah diaudit oleh BPK sehingga merasa tidak perlu diaudit, serta terganggunya pelaksanaan kegiatan harian unit kerja. 7. Belum optimalnya responsibilitas Pejabat dan Penanggungjawab temuan dalam menindaklanjuti Rekomendasi hasil pemeriksaan, dan masih terjadinya temuan yang berulang Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Unit Kerja Inspektorat TA.2017 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic Issues) yang sedang dihadapi organisasi. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017, A. Capaian Kinerja Inspektorat Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 18
20 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja tahun Bab IV Penutup, Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 19
21 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan dan perjanjian kinerja Inspektorat sebagai unit kerja dilingkungan BPPT tidak dapat dipisahkan, terkait dan selaras dengan perencanaan dan perjanjian kinerja BPPT. Demikian juga BPPT terkait dan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang merupakan rencana pembangunan yang terintegrasi dari seluruh Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dan Pemerintahan Daerah Keterkaitan RPJMN, Renstra dan Perencanaan Kinerja Peraturan dan Kebijakan Bidang Pengawasan Nasional Pengawasan Intern Pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan Intern Pemerintah harus mampu merespon secara signifikan berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi, yang berpengaruh terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan. Inspektorat BPPT merupakan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Pusat, dimana APIP, yang terdiri atas BPKP, Inspektorat Kementerian, Inspektorat Utama/Inspektorat LPNK, dll. adalah unsur pengawasan intern pemerintah yang mempunyai peranan penting dalam rangka menjamin terwujudnya kepemerintahan yang baik melalui pengawasan intern yang bertujuan membantu unsur menajemen pemerintahan dalam meningkatkan kinerjanya. Untuk menghindari tumpang tindih dan inefisiensi penggunaan sumberdaya pengawasan antar unsur APIP tersebut, perlu dilakukan koordinasi antara APIP dalam penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). Hasil koordinasi tersebut diwujudkan dalam bentuk PKPT APIP, sehingga tercipta sinergi, menghindari tumpang tindih, kelancaran pelaksanaan tugas di instansi masing-masing maupun pada tingkat nasional. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) APIP ini merupakan acuan bagi seluruh APIP dalam melakukan pengawasan. Demikian pula dengan Inspektorat BPPT, perencanaan Program Pengawasan disamping mengacu pada Rencana Strategis BPPT, juga mengacu pada Peraturan Pemerintah Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 20
22 dan Kebijakan Pengawasan Nasional yang diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara PAN & RB sebagaimana tersebut dibawah ini: 1. Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pasal 47 dan Pasal 48 dinyatakan bahwa: a. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara; b. Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam butir (a) dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah; c. Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud pada butir (b) melakukan pengawasan intern melalui: audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: PER/03.1/M.PAN/03/2007 tentang Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; disebutkan bahwa arah kebijakan pengawasan dinyatakan dengan : a. Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara, koordinasi dan sinergi pengawasan intern, ekstern dan pengawasan masyarakat; b. Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan; c. Pemberian sanksi maksimal bagi para pelaku KKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku Kebijakan Pengawasan Nasional Tahunan APIP a. Visi dan Misi Pengawasan b. Tujuan c. Arah Kebijakan d. Program-program Pengawasan: 1. Kegiatan Utama 2. Kegiatan Penunjang 3. Koordinasi Pengawasan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 21
23 a. Visi dan Misi Pengawasan Visi Pengawasan: Terwujudnya APIP yang profesional, independen dan mampu mendorong penerapan prinsip kepemerintahan yang baik Misi Pengawasan: APIP melaksanakan pengawasan intern berdasarkan kode etik dan standar pengawasan yang diakui bersama dalam rangka memberikan jaminan bagi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, dan taat terhadap peraturan perundang-undangan serta terlindunginya kekayaan negara dari setiap upaya penyimpangan b. Tujuan - Menetapkan arah kebijakan Pengawasan Intern Pemerintah (PIP). - Meningkatkan efektivitas dan efisiensi PIP. - Menjadi dasar penyusunan kebijakan pengawasan Tahunan APIP. c. Arah Kebijakan - Meningkatkan efektivitas Pengawasan Intern Pemerintah (PIP). - Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat (wasmas) - Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan. - Pemberian dukungan bagi APH dalam percepatan pemberantasan KKN. d. Program Pengawasan: 1. Kegiatan utama a. Audit (Pemeriksaan) b. Reviu c. Pemantauan (Monitoring) d. Evaluasi e. Sosialisasi & Asistensi 2. Kegiatan Penunjang a. Sinergi pelaksanaan kegiatan pengawasan b. Penelitian, pengembangan & studi di bidang pengawasan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 22
24 c. Diklat pengawasan d. Pengembangan sistem informasi pengawasan e. Pembinaan JFA f. Kegiatan penunjang lainnya 3. Koordinasi Pengawasan Koordinasi pengawasan dilakukan dalam rangka konsultasi, klarifikasi dan koordinasi kepada unit kerja di lingkungan BPPT dan Instansi di luar BPPT 2.2. Rencana Strategis Inspektorat Tahun Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 disusun berdasar pada dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017 yang mengacu pada Rencana Strategis Inspektorat Tahun Namun demikian, Renstra mengalami penyempurnaan pada tahun 2017, sehingga untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 sebagaimana tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 menyajikan penyempurnaan sasaran strategis dan indikator kinerja Renstra Inspektorat mengikuti dan menyesuaikan terhadap Renstra BPPT Program / Kegiatan Inspektorat Sesuai Rencana Strategis Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar berjalan efektif, efisien dan akuntabel, Inspektorat berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada: 1. Rencana Strategis BPPT Tahun Rencana Strategis Inspektorat Tahun Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun Dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat dibuat sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang terinci didalam tabel berikut ini : Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 23
25 Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2017 No SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) 1 Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK. 1.1.Persentase Rekomendasi Audit Keuangan dan Kinerja BPK yang ditindaklanjuti Meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja. 2.1.Jumlah Unit Kerja Eselon I yang menerapkan SAKIP sesuai dengan peraturan Jumlah Audit Kinerja Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan. 3.1.Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Jumlah Reviu Laporan Keuangan Meningkatnya kualitas Reformasi Birokrasi. 4.1.Jumlah Unit Kerja berpredikat WBK Persentase Laporan gratifikasi yang telah ditindaklanjuti Jumlah Laporan PMPRB 1 Alokasi anggaran yang dikelola : Jumlah Total Anggaran : Rp ,- Penghematan : Rp ,- (7,79%). Pagu setelah penghematan : Rp ,- Nama Kegiatan : Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur BPPT Evaluasi Kinerja Hasil evaluasi kinerja di Inspektorat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Inspektorat BPPT telah melakukan evaluasi atas penerapan Sistem AKIP unit kerja. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pedoman yang mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN&RB. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 24
26 2. Meningkatkan kualitas evaluasi internal dengan cara menjaga keselarasan (updating) pedoman evaluasi yang ada dengan ketentuan yang berlaku dan memastikan tersedianya tenaga evaluator yang memadai, dengan mengikuti Diklat Evaluasi SAKIP di Pusdiklatwas BPKP. 3. Penyempurnaan Renstra Inspektorat 2017 yang menyesuaikan dengan penyempurnaan Renstra BPPT Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 25
27 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT A. CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target, dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. I. Capaian Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja. Capaian Sasaran Strategis Inspektorat tahun 2017 dapat dilihat sebagai berikut: 1. Capaian Sasaran Strategis 1 Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK: Capaian Indikator Kinerja Persentase Rekomendasi Audit Keuangan dan Kinerja BPK Yang Ditindaklanjuti : Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan dan hambatan yang timbul dilapangan dalam pelaksanaan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan dalam melaksanakan tercapainya kesesuaian pelaksanaan anggaran dan kinerja dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh pihak pelaksana. Pengukuran dan evaluasi kinerja sasaran strategis No.1 tersebut diatas, dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah Rekomendasi BPK dengan jumlah Tindak Lanjut yang dilaksanakan oleh Unit Kerja/Satuan Kerja yang diaudit, dimana dengan semakin besar persentase perbandingan, semakin baik kondisinya. Adapun rekapitulasi tindak lanjut atas rekomendasi BPK dari tahun 2006 sampai dengan 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.1. adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 26
28 Tabel 3.1. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tindak Lanjut Rekomendasi Tahun Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Jumlah Temuan /Rekom endasi Telah Ditindak Lanjuti Status Selesai Dalam Proses Belum DitTinda k Lanjut Target (%) Capaian (%) LKBPPT 2016 LKBPPT 2015 LK BPPT 2014 PDTT Pengelolaan PNBP LK BPPT 2013 LK BPPT / ,27 18 / / / / / Dari 58 rekomendasi telah ditindaklanjuti sebanyak 57 rekomendasi oleh seluruh Unit Kerja/Satuan Kerja di lingkungan BPPT, Dengan demikian target dari Sasaran Strategis No.1. telah mencapai 98,27%, dengan perincian: 1. Telah ditindak lanjuti sebanyak 57 Rekomendasi (98,27%). 2. Belum Ditindak lanjut sebanyak 1 Rekomendasi (1,73%) dari total sebanyak 58. Dengan demikian diperlukan peningkatan peran Inspektorat sebagai konsultan dan katalisator penyelesaian Tindak Lanjut yang sesuai dengan Rekomendasi BPK. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 27
29 Tabel 3.2. Perbandingan Capaian TL Tahun 2017 dengan target Renstra. No SASARAN INDIKATOR 1. Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK. Persentase Rekomendasi Audit Keuangan dan Kinerja BPK Yang Ditindaklanjuti Target Akhir (2019) Realisasi s/d 2017 % 100% 98,27% 98,27 Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Adanya komitmen pimpinan dalam menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang diberikan oleh pengawas eksternal maupun pengawas internal. 2. Adanya peran aktif dari unit kerja/satuan kerja dalam menindak-lanjuti seluruh rekomendasi. 3. Adanya peran aktif Tim Pemantau Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan dalam memantau penyelesaian rekomendasi. 2. Capaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja: Capaian Indikator Sasaran 2.1. Jumlah Unit Kerja Eselon I Yang Menerapkan SAKIP Sesuai Dengan Peraturan: Untuk memperoleh informasi penerapan SAKIP telah sesuai dengan peraturan perlu dilakukan evaluasi penerapan SAKIP untuk menguji ketepatan informasi Tujuan dari kegiatan Evaluasi SAKIP Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT, sesuai dengan Peraturan Menteri PAN & RB No.12 Tahun 2015 yang ditujukan terhadap pelaksanaan DIPA tahun anggaran 2017 Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT adalah ; a. Memberikan penilaian terhadap penerapan Sistem AKIP ; b. Memberikan saran perbaikan terhadap penerapan Sistem AKIP ; c. Memberikan saran perbaikan guna peningkatan kinerja dan akuntabilitas Unit/SatuanKerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 28
30 d. Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya. Sasaran Evaluasi atas implementasi SAKIP adalah memperoleh keyakinan bahwa kinerja telah dilaporkan dan disajikan sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sesuai dengan pedoman penyusunan Renstra, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja. Ruang lingkup evaluasi atas implementasi SAKIP meliputi kegiatan evaluasi terhadap : Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja, dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi. Dalam penerapannya, lingkup evaluasi atas implementasi SAKIP unit kerja dilingkungan BPPT mencakup : Penilaian terhadap Perencanaan Strategis, termasuk di dalamnya Perjanjian Kinerja, dan Sistem Pengukuran Kinerja, yaitu; 1. Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan informasi kinerja; 2. Evaluasi terhadap program dan kegiatan; 3. Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang bersangkutan; dan 4. Pemeringkatan hasil evaluasi pada unit kerja Eselon I dilingkungan BPPT. Pengukuran dan evaluasi kinerja Indikator Sasaran Nomor 2.1. dilakukan dengan cara menghitung jumlah Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Implementasi SAKIP Unit Kerja Eselon I di lingkungan BPPT, yang dihasilkan per tahun. Tabel 3.3. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2.1. NO LAPORAN HASIL EVALUASI AKIP UNIT KERJA/SATKER BPPT (%) TAHUN TARGET REALISASI Pelaksanaan Evaluasi AKIP Unit Kerja Eselon I di BPPT dilakukan oleh Tim Mandiri Pejabat Fungsional Auditor, dimana Laporan Ikhtisar Hasil Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 29
31 Evaluasi keseluruhan LHE disampaikan kepada Kementerian PAN&RB sesuai Pasal 7 PerMen PAN&RB 12/2015. Berdasarkan hasil penilaian terhadap implementasi Sistem AKIP unit kerja eselon I di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, maka diperoleh nilai/skor untuk masing-masing unit kerja Eselon I sebagai berikut: Tabel 3.4. Daftar Unit/Satuan Kerja Dilingkungan BPPT Yang Dievaluasi No. UNIT KERJA SKOR /NILAI PREDIKAT (1) (2) (3) (4) 1. Deputi Bidang TAB 71,79 BB / Sangat Baik 2. Deputi Bidang TPSA 71,10 BB / Sangat Baik 3. Sekretariat Utama 70,92 BB / Sangat Baik 4. Deputi Bidang TIRBR 70,91 BB / Sangat Baik 5. Deputi Bidang TIEM 70,27 BB / Sangat Baik 6. Deputi Bidang PKT 70,16 BB / Sangat Baik Nilai Rata-rata 70,86 BB / Sangat Baik Secara umum hasil evaluasi AKIP terhadap 6 unit kerja eselon I dapat disimpulkan bahwa seluruh komponen manajemen kinerja sudah baik. Tabel 3.5. Perbandingan Capaian LHE Tahun 2017 dengan target Renstra. No Sasaran Indikator Target Akhir (2019) Realisasi s/d 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2. Meningkatkan kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja 2.1. Jumlah unit kerja eselon I yang menerapkan SAKIP sesuai dengan peraturan. % Rincian hasil evaluasi dapat dilihat dalam Tabel 3.6. di bawah ini. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 30
32 Tabel 3.6. Daftar Rincian Penilaian AKIP Unit Kerja Eselon I di Lingkungan BPPT N o Unit Kerja Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja PelaporanKinerja EvaluasiKinerja PencapaianKinerja Nilai Total Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai 1 Deputi Bidang TAB 30 20, , , , , ,79 2 Deputi Bidang TPSA 30 23, , , , , ,10 3 Sekretariat Utama 30 21, , , , , ,92 4 Deputi Bidang TIRBR 30 23, , , , , ,91 5 Deputi Bidang TIEM 30 20, , , , , ,27 6 Deputi Bidang PKT 30 23, , , , , ,16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 31
33 Dengan demikian target dari Sasaran Strategis No.2.1. telah dapat dicapai sesuai target 6 (enam) LHE yang ditentukan, atau sebesar 100% (Berhasil). Apabila kita memperhatikan dan membandingkan Nilai Rata-Rata tersebut diatas yaitu 70,86 (BB/Sangat Baik), dengan hasil penilaian Kementerian PAN&RB terhadap AKIP BPPT Tahun 2016 sebesar 70,93 (BB/Sangat Baik) sesuai surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/590/M.AA.05/2017 tanggal 16 Februari 2017, maka hasil penilaian yang didapat tidak jauh berbeda dengan hasil evaluasi APIP BPPT, sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil evaluasi yang diberikan oleh Inspektorat bersifat obyektif dan memiliki unsur keterwakilan evaluasi pihak penilai eksternal. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Adanya perhatian dan dukungan pimpinan lembaga untuk meningkatkan kualitas kinerja BPPT dan pemenuhan kriteria dan ketentuan dalam peraturan terkait. 2. Adanya kepedulian dari unit kerja Eselon-I untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi AKIP. 3. Adanya peningkatan pemahaman Sistem AKIP dari evaluator AKIP internal BPPT. 4. Mekanisme penilaian AKIP telah mencakup seluruh unit Eselon-I di lingkungan BPPT. 5. Pedoman evaluasi AKIP di lingkungan BPPT yang digunakan telah disesuaikan dan selaras dengan Pedoman Evaluasi AKIP yang dibuat oleh Kementerian PAN&RB. 3. Capaian Indikator Sasaran 2.2. Jumlah Audit Kinerja: Pelaksanaan audit kinerja pada tahun 2017 dilakukan pada 6 (enam) Unit Kerja/Satuan Kerja di BPPT sebagai berikut: a. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) b. Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 32
34 c. Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3) d. Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) e. Balai Teknologi Survei Kelautan (BTSK) f. Balai Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (BT2MP) Tabel 3.7. Daftar LHA Pada Satuan Kerja Dilingkungan BPPT No. TANGGAL NOMOR LAPORAN SATUAN KERJA 1 07 Oktober /INSP/LHA/XI/2017 BBTMC 2 22 Desember 2017 R-48/INSP/ND/LHA/12/2017 B2TKS 3 10 Oktober /INSP/ND/PW.00/10/2017 BBTA Oktober 2017 R-36/INSP/ND/LHA/10/2017 B2TKE 5 23 Oktober /INSP/ND/PW.00/10/2017 BTSK 6 31 Oktober /INSP/LHA-ATT/10/2017 BT2MP Total Laporan 6 LHA Tabel 3.8. Realisasi Capaian Indikator Jumlah Audit Kinerja NO LAPORAN HASIL AUDIT SATKER BPPT TAHUN TARGET REALISASI (%) Dengan demikian target dari Sasaran Strategis No melampaui target yang ditetapkan yaitu 5 (lima) hasil audit kinerja berupa Laporan Hasil Audit (LHA) atas Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT (120%) Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 33
35 Tabel 3.9. Perbandingan Capaian LHA Tahun 2017 dengan target Renstra. No SASARAN INDIKATOR 2. Meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja. 2.2.Jumlah Audit Kinerja. Target Akhir (2019) Realisasi s/d 2017 % Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Adanya Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang terencana dengan baik. 2. Adanya upaya-upaya peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM melalui Diklat dan Pelatihan Dikantor Sendiri. 3. Adanya pelaksanaan reviu Laporan Rencana dan Realisasi Anggaran Triwulan dari setiap Unit/Satuan Kerja yang dilakukan setiap oleh Auditor. Hasil atas pemantauan kondisi Unit/Satuan Kerja tersebut mendukung pelaksanaan audit lebih baik. 4. Unit/Satuan Kerja memiliki data yang lengkap, yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit. 4. Capaian Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kualitas pengelolaan Keuangan: Capaian Indikator Sasaran 3.1. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP: BPKP telah melaksanakan penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dengan mengukur 25 Fokus Penilaian Maturitas pada BPPT, maka sesuai Surat Deputi Kepala BPKP No: SP-145/D2/03/2017 tanggal 28 Juli 2017, diperoleh nilai maturitas SPIP sebesar 2,567 dari target 3. Dengan demikian realisasi capaian kinerja Indikator Sasaran 3.1. adalah 85,56%. Hasil Penilaian terhadap penyelenggaran SPIP BPPT tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP berada pada Level Berkembang. Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 34
36 Tabel Realisasi Capaian Indikator Kinerja Tingkat Kematangan SPIP BPPT. NO TINGKAT KEMATANGAN IMPLEMENTASI SPIP BPPT (%) TAHUN TARGET REALISASI ,567 85, Rekapitulasi pelaksanaan implementasi SPIP yang telah dilaksanakan di BPPT mulai dari tahun 2013 sampai dengan 2017 terinci dalam tabel berikut : Tabel 3.11 Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan SPIP di BPPT No Tahap Unit Kerja Satuan Kerja Target Realisasi % Target Realisasi % Keterangan 1 Sosialisasi Seluruh Unit/ Satker di BPPT 2 Self Assessment 3 Bimtek Penilaian Risiko 4 Evaluasi Maturitas 5 Bimtek Penilaian Risiko SETAMA & TPSA Seluruh Satuan Kerja di BPPT Balai TMC (Hujan Buatan) Seluruh Pusat di BPPT Tabel Perbandingan Capaian SPIP Tahun 2017 dengan target Renstra. No SASARAN INDIKATOR 3. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan. 3.1.Tingkat kematangan implementasi SPIP. Target Akhir (2019) REALISASI s/d 2017 % 3 2,567 85,56 Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 35
37 Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Adanya komitmen pimpinan dalam membangun Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). 2. Adanya peran aktif dari unit kerja/satuan kerja dalam mengimplementasikan SPIP. 3. Adanya peran aktif Tim Pembina BPKP dan Tim Pendamping BPPT dalam pelaksanaan implementasi SPIP di lingkungan BPPT. Gambar 3.1. Pelaksanaan Penerapan SPIP. 5. Capaian Indikator Sasaran 3.2. Jumlah Reviu Laporan Keuangan: Aparat Pengawasan Intern Kementerian Negara/Lembaga wajib melakukan reviu atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LK K/L), sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.41/PMK.09/2010 tentang Standar Reviu Atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dan dan Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 9/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah pusat. Kegiatan Reviu dilakukan secara paralel terhadap 19 Laporan Keuangan Satuan Kerja di lingkungan BPPT selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan Laporan Keuangan BPPT dilaksanakan 2 kali dalam satu tahun, yaitu Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2015 dan Semester-I tahun Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 36
38 Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperoleh keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalandan keabsahan informasi Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga sesuai Standar Akuntansi Instansi (SAI), serta pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, sehingga dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang berkualitas. Pengukuran dan evaluasi kinerja sasaran strategis nomor 3.2. dilakukan dengan cara menghitung jumlah Laporan Hasil Reviu yang diterbitkan. Hasil yang dicapai adalah 2 buah Laporan, yaitu Laporan Semester II Tahun 2016 dan Semester I Tahun Tabel Realisasi Capaian Indikator Kinerja Reviu Laporan Keuangan BPPT NO REVIU LAPORAN KEUANGAN SATKER BPPT TAHUN TARGET REALISASI (%) Dengan demikian target dari Indikator Sasaran Strategis 3.2. telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 2 (dua) buah Laporan Hasil Reviu terhadap Laporan Keuangan BPPT. Perbandingan capaian target pada tahun 2017 yang merupakan tahun ketiga dalam Renstra Inspektorat dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut: Tabel Perbandingan Capaian LHR Tahun 2017 dengan target Renstra. No Sasaran Indikator 3. Meningkatkan kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja Target Akhir (2019) Realisasi s/d Jumlah Reviu Laporan Keuangan % Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 37
39 Gambar 3.2. Pelaksanaan Kegiatan Reviu Laporan Keuangan BPPT Gambar 3.1. Pelaksanaan Kegiatan Reviu Laporan Keuangan 2017 Dalam tabel dibawah ini dicantumkan nama Satuan Kerja di lingkungan BPPT yang telah direviu oleh Inspektorat. Tabel Daftar Satuan Kerja Dilingkungan BPPT Yang Direviu NO SATUAN KERJA NO SATUAN KERJA 1. Sekretariat Utama 11. Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) 2. Balai Teknologi Survei Kelautan (BTSK) 12. Balai Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi (BTMEPPO) 3. Balai Teknologi Pengolahan Air Limbah (BTPAL) 13. Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP) 4. Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) 14. Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH) 5. Balai Bioteknologi (Balai Biotek) 15. Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPDP). 6. Balai Besar Teknologi Konfersi Energi 16. Balai Inkubator Teknologi (BIT) (B2TKE). 7. Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTB2RD) 17. Balai TeknologiIndustri Kreatif Keramik - Bali (BTIKK). 8. Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi 18. Balai Teknologi Polimer (BTP) (BJIK) 9. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca 19. Pusat Pelayanan Teknologi (BBTMC) 10 Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3) Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 38
40 Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Pelaksanaan Reviu didukung oleh Pimpinan BPPT. 2. Mekanisme pelaksanaan reviu terbagi 2, yaitu Reviu Laporan Keuangan Tingkat Unit Akuntasi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dan Reviu Laporan Keuangan pada Tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) BPPT. 3. Pelaksanaan reviu dilakukan secara paralel antara Inspektorat dengan Biro Perencanaan Dan Keuangan. 6. Capaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Kualitas Reformasi Birokrasi: Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4.1. Jumlah Unit Kerja berpredikat WBK: Berdasarkan Peraturan Menteri PAN&RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi, dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, serta memperhatikan Surat Kementerian PAN&RB Nomor B/02/PW.00/2017 perihal Pengusulan Unit Kerja Menuju WBK/WBBM, telah dilakukan penilaian Zona Integritas Tahun 2017 oleh Tim Penilai Internal BPPT terhadap 3 (tiga) unit/satuan kerja di lingkungan BPPT. Hasil penilaian dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel Satuan Kerja Yang Diusulkan Untuk Ditetapkan Sebagai Satuan Kerja Wilayah Bebas Korupsi (WBK) No UNIT / SATUAN KERJA NILAI Pengungkit Hasil Total 1 Balai Teknologi Polimer (BTP). 55,92 33,69 89,61 2 Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3). 53,53 33,69 87,22 3. Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC). 48,59 33,69 82,28 Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 39
41 Unit/Satuan Kerja tersebut diatas telah diajukan kepada Kementerian PAN&RB untuk diproses lebih lanjut menjadi Satker berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sesuai Surat dari Sekretaris Utama No. 197/SETAMA/BPPT/08/2017 tanggal 15 Agustus 2017 perihal Usulan Satuan Kerja Untuk Ditetapkan Sebagai Satuan Kerja Berpredikat Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Tahun Dengan telah dilakukannya penilaian terhadap 3 Satuan Kerja tersebut, maka capaian indikator kinerja sasaran 4.1. telah tercapai dan sesuai dengan target sebesar 3 atau 100%. 7. Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4.2. Persentase Laporan Gratifikasi yang telah ditindaklanjuti. Tidak terdapat pengaduan Gratifikasi di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi selama periode 01 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 yang disampaikan kepada Inspektorat, baik melalui media elektronik / daring (dalam jaringan) maupun secara langsung / luring (luar jaringan). Surat Keterangan terlampir. 8. Capaian Indikator Kinerja 4.3. Jumlah Laporan PMPRB: Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di BPPT dilakukan secara menyeluruh di 6 Kedeputian/Setama dan 45 Unit/Satuan Kerja di lingkungan BPPT. Inspektorat selaku Koordinator Asesor bersama 6 Asesor Deputi/Setama serta 12 Asisten Asesor melaksanakan tahapan penilaian serta melengkapi dokumen evidence dari tiap-tiap unsur yang dinilai untuk mendukung hasil penilaian yang dicapai. Untuk memperoleh pemahaman penilaian PMPRB secara tepat sesuai peraturan Menteri PAN&RB, dilaksanakan juga workshop PMPRB oleh Kementerian PAN&RB yang dihadiri oleh seluruh Unit/Satuan Kerja. Hasil yang dicapai: Dalam tahun 2017 telah dilakukan penilaian mandiri oleh para Asesor BPPT yang dikoordinasikan oleh Inspektorat, dan hasilnya telah disampaikan kepada Kementerian PAN&RB, dimana penilaian oleh Kementerian PAN&RB saat ini sedang dalam proses. Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 40
42 Hasil penilaian yang diperoleh dari pelaksanaan PMPRB baik penilaian oleh Asesor BPPT maupun oleh Kementerian PAN&RB dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. NO Area Perubahan Tabel Perbandingan Nilai PMPRB Komponen Pengungkit Asesor RB MenPAN Asesor RB MenPAN Asesor RB Men PAN 1 Manajemen Perubahan 4,65 3,53 3,87 3,78 4, Penataan Perautan Perundang Undangan 1,88 2,71 2,71 2,71 3, Penataan dan Penguatan Organisasi 6 4,18 5,50 4,18 4, Penataan Tata laksana 4,59 3,47 4,09 3,76 3, Penataan Sistem 13,81 12,36 14,46 13,74 14,42 -- Manajemen SDM 6 Penguatan Akuntabilitas 4,74 3,53 4,73 4,02 5, Penguatan Pengawasan 6,29 6,50 8,46 7,50 8, Peningkatan Kualitas Layanan NO Area Perubahan Asesor RB 1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 2 Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 3 Kualitas Pelayanan Publik 5,62 3,89 5,24 3,96 5, ,58 40,17 49,05 43,65 49,23 -- Komponen Hasil Menpan Asesor RB MenPAN Asesor RB MenPAN 13,55 13, ,19 15, ,5 5,50 5,50 8,25 8, ,00 8,00 7,50 7,50 -- TOTAL INDEKS RB 75, ,61 74,58 80,46 -- Laporan Hasil penilaian Tim Asesor RB BPPT telah disampaikan kepada Kementerian PAN&RB pada bulan April Dengan demikian, maka Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 41
43 capaian realisasi indikator kinerja 4.1. telah terpenuhi dan sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 1 atau 100%. Tabel Realisasi Capaian Indikator Kinerja Jumlah Laporan PMPRB NO LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (%) TAHUN TARGET REALISASI Tabel Perbandingan Capaian PMPRB Tahun 2017 dengan target Renstra. No SASARAN INDIKATOR 4. Meningkatnya kualitas Reformasi Birokrasi. 4.3.Jumlah laporan PMPRB. Target Akhir (2019) REALISA SI s/d 2017 % Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Adanya dukungan pimpinan dan komitmen yang tinggi dalam melaksanakan PMPRB. 2. Adanya peran aktif asesor di lingkungan BPPT dalam menilai pelaksanaan RB. 3. Adanya peran aktif APIP dalam mengkoordinir pelaksanaan PMPRB. II. Capaian Kinerja Lainnya 1. Peningkatan Kapabilitas APIP Dalam rangka peningkatan kapabiitas APIP (Inspektorat) BPPT telah dilakukan bimbingan teknis oleh BPKP untuk melakukan evaluasi (self Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 42
44 assessment) dengan menggunakan metode IACM (Internal Audit Capability Model). Dengan melaksanakan proses evaluasi (self assessment) akan diperoleh gambaran mengenai area s of improvement dari masing masing APIP. Berdasarkan area s of improvement ini APIP (Inspektorat) menyusun perencanaan jangka panjang peningkatan kapabilitas APIP yang akan menjadi dasar untuk mengembangkan organisasi APIP lebih lanjut menuju APIP yang efektif. 2. Optimalisasi APIP Hasil kegiatan dari peningkatan kapabilitas APIP pada tahun 2017 antara lain: 1). Self Assessment level APIP berdasarkan Internal Auditor Capability Model (IACM). Kegiatan penilaian mandiri diformulasikan melalui tim mandiri berdasarkan Surat Tugas Inspektur No. 107/ST/INSP/12/2015. Hasil penilaian tersebut akan diverifikasi oleh Tim Verifikasi BPKP. 2). Upaya dalam menuju Level 3 (Integrated) dilakukan berdasar Hasil supervisi Tim BPKP yang memberikan pemeringkatan bahwa Kapabilitas APIP BPPT telah mencapai level 2. Gambar 3.3. Hasil Kapabilitas APIP pada link apip.bppt.go.id/kapabilitas_apip 3). Inspektorat telah melakukan penilaian mandiri dalam upaya menuju Level 3 (Integrated) dengan memenuhi kriteria 6 Elemen IACM yang disupervisi oleh BPKP. Hasil pemenuhan kriteria tersebut diperoleh Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 43
45 nilai persentase capaian sebesar 87,03%. Dengan demikian peringkat Kapabilitas APIP BPPT telah meningkat berada pada Level 2,87. Perincian nilai capaian dapat dilihat pada Tabel 3.20 berikut: No Tabel 3.20 Hasil Penilaian terhadap Level APIP berdasar IACM. Elemen Persentase Capaian 1 Peran dan Layanan 65,00 2 Pengelolaan Sumberdaya Manusia 87,5 3 Praktik Profesional 73,53 4 Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja Budaya dan Hubungan Organisasi Struktur Tata Kelola 96,15 Simpulan 87,03 3. Reviu atas Laporan Kinerja BPPT. Inspektorat telah melaksanakan Reviu Laporan Kinerja BPPT untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa Laporan Kinerja BPPT telah sesuai dengan Peraturan MenPAN&RB Nomor 53 Tahun 2014, yaitu menyajikan informasi Rencana dan Target Kinerja yang ditetapkan, Pengukuran Pencapaian Perjanjian Kinerja, Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja. Dengan demikian, maka capaian realisasi indikator Reviu Laporan Kinerja telah terpenuhi dan sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 1 atau 100%. Tabel Realisasi Capaian Indikator Kinerja Reviu Laporan Kinerja BPPT NO LAPORAN HASIL REVIU LAPORAN KINERJA BPPT (%) TAHUN TARGET REALISASI Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 44
46 Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis: 1. Adanya koordinasi antara Inspektorat selaku pereviu dengan Biro Perencanaan dan Keuangan selaku penyusun Laporan Kinerja BPPT. 2. Adanya peran aktif dari unit kerja/satuan kerja terkait dalam menindaklanjuti saran perbaikan dari Inspektorat. 4. Sertifikasi Auditor dan Diklat SDM Inspektorat. Untuk meningkatkan profesionalisme APIP dilingkungan Inspektorat BPPT dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan agar terlaksana secara efisien dan efektif, serta sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensinya. Adapun program kegiatan untuk peningkatan profesionalitas APIP tersebut antara lain dengan menyertakannya dalam Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan BPKP. Diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada BPPT pada umumnya dan Inspektorat BPPT khususnya, untuk saling membantu, bersinergi dan berkolaborasi dalam memperbaiki kinerja para pelaksana kegiatan di BPPT. Jenis Diklat yang diikuti oleh para pejabat fungsional Auditor Inspektorat BPPT diuraikan dalam Tabel 3.16 dibawah ini. Tabel Pelaksanaan Diklat Pengawasan SDM Inspektorat Tahun 2017 NO JENIS DIKLAT I. DIKLAT FUNGSIONAL AUDITOR JUMLAH PESERTA INSTANSI PELAKSANA TANGGAL SATUAN HASIL 1. Pembentukan Auditor Ahli 2 BPKP 13 Feb 21 Mrt. Sertifikat 2. Penjenjangan Auditor Ahli Muda 4 BPKP 23 Feb 11 Mrt. Sertifikat 3. Penjenjangan Auditor Ahli Madya 1 BPKP 5 17 Jun. Sertifikat 4. Penjenjangan Auditor Ahli Utama 2 BPKP 6 21 Nov. Sertifikat Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 45
47 NO JENIS DIKLAT JUMLAH PESERTA INSTANSI PELAKSANA TANGGAL SATUAN HASIL II. DIKLAT TEKNIS SUBSTANSI 1. Penyelenggaraan SPIP Integratif 5 BPKP Febr. Sertifikat 2. Penilaian Angka Kredit JFA 2 BPKP Febr. Sertifikat 3. Penilaian Angka Kredit JFA 2 BPKP Apr. Sertifikat 4. Peningkatan Kapabilitas APIP 4 BPKP Apr. Sertifikat 5. Analisis Pemecahan Masalah 2 BPKP Jul. Sertifikat JUMLAH / KETERANGAN 24 BPKP Sertifikat Gambar 3.4. Diklat Sertifikasi Penjenjangan Auditor Madya di PUSDIKLATWAS BPKP Gambar 3.5. Diklat Teknis Substansi Penilaian Angka Kredit JFA Laporan Kinerja Inspektorat Tahun Anggaran 2017 Halaman 46
IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja.
IKHTISAR EKSEKUTIF Secara umum, tingkat realisasi terhadap 8 (delapan) target sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Inspektorat BPPT adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan ketaatan
Lebih terperinciIKHTISAR EKSEKUTIF Penurunan terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan kewenangan terhadap pengelolaan keuangan negara di lingkungan BPPT.
IKHTISAR EKSEKUTIF Secara umum, tingkat realisasi terhadap 11 (sebelas) target sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Inspektorat BPPT adalah sebagai berikut: 1. Penurunan terjadinya
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPPT
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPPT TAHUN ANGGARAN 2016 Jakarta, Januari 2017 KATA PENGANTAR Dalam rangka menindaklanjuti
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPPT
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPPT TAHUN ANGGARAN 2015 Jakarta, Januari 2016 KATA PENGANTAR Dalam Pasal 3 Undang-Undang
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciMENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015
Lebih terperinciBMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Visi adalah pandangan ideal keadaan masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan, dan secara potensial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb
No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL
Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
- 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH
BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 812 TAHUN 2OI5 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP
Lebih terperinciBUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012
SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016
LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciINSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1123, 2014 KEMEN KP. Pengawasan. Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciINSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN
INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 NOMOR : LAP./IN/2016 TANGAL :.JANUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Inspektorat
Lebih terperinciPemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun Anggaran 2016 Inspektorat Kota Pagar Alam Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Gedung BPPT II, Lt. 9 Jalan MH. Thamrin 8, Jakarta Pusat Telp.: (021)3169300, Faks.: (021) 31922366. Website : http://inspektorat.bppt.go.id
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal
Lebih terperinciRencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciSATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM Muhadi Prabowo (muhadi.prabowo@gmail.com) Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Abstrak Dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23
Lebih terperinciSetyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama
Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI
Lebih terperinciI N S P E K T O R A T
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L
No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG
Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2015 2019 ' 1 ' I I I ll'l'l,ll,llllillllllllml ' RERSTRA tois-1019 KATA PENGANTAR Rencana Pembangunan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.
No.237, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Lebih terperinci2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2017 KEMENLU. Pengawasan Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN DI KEMENTERIAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà
- 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini
Lebih terperinciLAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 121 TAHUN 2012
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 121 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
; I... WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PRT/M/2017 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGAWASAN INTERN DI KEMENTERIAN
Lebih terperinci- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja
Lebih terperinciI. Pengertian BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan
Lebih terperinciSosialisasi Wewenang dan Tugas, serta Website Inspektorat Utama 24 Maret 2017
Sosialisasi Wewenang dan Tugas, serta Website Inspektorat Utama 24 Maret 2017 adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pengendalian internal suatu organisasi sangat mempengaruhi kinerja organisasi. Premis ini menunjukan bahwa kualitas pengendalian internal suatu organisasi yang
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinci2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1042, 2014 KEMENKOPOLHUKAM. Pengawasan. Intern. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERN. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016 Inspektur Jenderal RILDO ANANDA ANWAR
PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan (assurance activities) dan konsultansi (consulting activities), yang dirancang untuk memberi
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
Lebih terperinciPERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI
PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 34i- TAHUN 2011 TENTANG
U BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 34i- TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN
Lebih terperinciTugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama
Jakarta, Januari 2017 Sesuai dengan amanat dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dinyatakan bahwa, untuk mencapai pengelolaan
Lebih terperinciRingkasan eksekutif sasaran strategis
Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016 INSPEKTORAT Jalan LAPAN No. 8, Pekayon, Pasar Rebo Telp. (021) 87720685, Faks. (021) 87720685 Jakarta 13710 Page 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat
Lebih terperinci- 1 - WALIKOTA GORONTALO,
- 1 - PROVINSI GORONTALO KEPUTUSAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR : / / / 2015 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT) INSPEKTORAT KOTA GORONTALO TAHUN 2016 WALIKOTA GORONTALO, Menimbang : a. bahwa Program
Lebih terperinciPenilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama
Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama DISAMPAIKAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAYANAN PUBLIK PPVT DAN PERIZINAN PERTANIAN Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
Lebih terperinciLAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL
PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
2014, No.301 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/RC.200/3/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENTERIAN PERTANIAN KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN KEMENTERIAN
Lebih terperinci2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah
No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar
No.924, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013
RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan
Lebih terperinci