PENGARUH VARIASI SUHU PEMBEKUAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KOLAGEN-HIDROKSIAPATIT SEBAGAI BONE GRAFT DENGAN METODE FREEZE-DRYING
|
|
- Liana Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH VARIASI SUHU PEMBEKUAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KOLAGEN-HIDROKSIAPATIT SEBAGAI BONE GRAFT DENGAN METODE FREEZE-DRYING Maema Dwi Saraswati 1, Siswanto 2, Djoni Izak R. 3 Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga rainbowws_zero@yahoo.com Abstract. During this bone graft that have yet to be optimum compressive strength. Instrumental in raising the temperature of freezing compressive strength. In this research, variations in freezing temperatures to determine the temperature optimum in the manufacture of collagenhydroxyapatite composite. Preparation of composites made with freeze-drying method is to make a mixture of hydroxyapatite and collagen in the ratio 2: 1. Then composite molded and frozen at -25 C, -30 C and -80 C with 2, 4, and 6 hours freezing duration. After subsequent freeze drying was done, the drying process was done using a lyophilizer. The results of the subsequent synthesis is characterized by SEM test, porosity test, density test and compressive strength test. The results of the analytical characterization showed that the pore size of SEM test on the temperature of -25 C 2 hours is 121,3-142,6 µm, -25 C 4 hours is 152,4-250,0 µm, -25 C 6 hours is 100,3-134,7 µm, -30 C 2 hours is 149,2-192,8 µm, -30 C 4 hours is 137,2-191,5 µm, - 30 C 6 hours is 110,5-190,9 µm, -80 C 2 hours is 119,2-136,3µm, -80 C 4 hours is 113,9-133,2µm, and -80 C 6 hours is 111,9-127,1µm. The porosity test result is 16%-46%. The density test result is 0,6-0,9 g/cm 3. And the compressive strength test result is 0,6-2,33 MPa. Based on these results it can be concluded that the variation of freezing temperature and duration of freezing time can improve the physical properties and mechanical properties of composites. Keywords: Collagen-hydroxyapatite composites, Freeze-Drying, Lyophilizer, Bone Graft, Pore Size Abstrak. Selama ini bone graft yang ada belum memiliki kekuatan tekan yang optimal. Suhu pembekuan berperan dalam menaikkan kekuatan tekan. Pada penelitian ini dilakukan variasi suhu pembekuan untuk mengetahui suhu optimal pada pembuatan komposit kolagenhidroksiapatit.sintesis komposit menggunakan metode freeze-drying yaitu membuat campuran
2 hidroksiapatit dan kolagen dengan perbandingan 2:1. Kemudian komposit dicetak dan dibekukan pada suhu -25 C, -30 C dan -80 C dengan lama waktu pembekuan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Setelah itu komposit dikeringkan dengan lyophilizer. Hasil dari sintesis selanjutnya dikarakterisasi dengan uji SEM, porositas, densitas, dan kekutan tekan. Berdasarkan hasil analisa karakterisasi didapatkan ukuran pori uji SEM yaitu pada suhu -25 C 2 jam sebesar 121,3-142,6 µm, -25 C 4 jam sebesar 152,4-250,0 µm, -25 C 6 jam sebesar 100,3-134,7 µm, -30 C 2 jam sebesar 149,2-192,8 µm, -30 C 4 jam sebesar 137,2-191,5 µm, -30 C 6 jam sebesar 110,5-190,9 µm, -80 C 2 jam sebesar 119,2-136,3µm, dan -80 C 4 jam sebesar 113,9-133,2µm, -80 C: 6 jam 111,9-127,1µm. Hasil uji porositasnya adalah 16%-46%. Hasil uji densitasnya adalah 0,6-0,9 gr/cm 3. Dan dengan kekuatan tekannya adalah 0,60-2,33 MPa. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variasi suhu pembekuan dan lama waktu pembekuan dapat memperbaiki sifat fisis dan sifat mekanik komposit. Kata kunci : Komposit Kolagen-Hidroksiapatit, Freeze-Drying, lyophilizer, Bone Graft, ukuran pori PENDAHULUAN Saat ini pemanfaatan bone graft untuk penyembuhan tulang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita patah tulang tertinggi. Terdapat kasus operasi bedah tulang per bulan di RS. Dr. Soetomo Surabaya (Gunawarman dkk, 2010). Penanganan yang tepat pada kerusakan tulang sangat penting karena tulang berperan sebagai penyokong fungsi tubuh, maka penggunaan material yang tepat merupakan faktor keberhasilan implantasi tulang. Terdapat tiga jenis bone graft. Tiga jenis bone graft tersebut adalah autograft yaitu substitusi tulang dari bagian tulang yang lain yang dimiliki oleh pasien yang sama. Allograft yaitu graft yang berasal dari individu lain. Xenograft yaitu implantasi bagian tubuh dari spesies yang berbeda. Masing-masing bone graft tersebut mempunyai kekurangan, oleh karena itu dibuatlah bone graft sintesis. Syarat yang harus dipenuhi oleh bone graft sintetis adalah dapat diterima oleh tubuh atau biokompatibel. Selain itu syarat yang harus dipenuhi oleh bone graft sintetis adalah menguntungkan bagi proses
3 osteokonduksi, osteoinduksi dan osteogenesis. Osteokonduktif dan osteoinduktif adalah hal terpenting untuk biomaterial resorbable guna mengarahkan dan mendorong formasi pertumbuhan jaringan (Wahl et al. 2006). Osteokonduktivitas dan osteointegrasi dari bone graft berhubungan dengan tingkat porositas dan ukuran pori (Develioglu et al. 2005). Ukuran pori yang optimal untuk pertumbuhan sel tulang pada tulang spongius adalah pada kisaran μm (Swain, 2009). Komposit kolagen-hidroksiapatit adalah bone graft sintetis yang struktur dan komposisinya mirip dengan tulang alami. Komposit kolagenhidroksiapatit saat ditanamkan dalam tubuh manusia menunjukkan sifat osteokonduktif yang lebih baik dibandingkan dengan hidroksiapatit monolitik dan menghasilkan struktur matriks tulang yang sama dengan tulang alami (Wang et al. 1995). Oleh sebab itu kolagen-hidroksiapatit merupakan material yang biokompatibel (Scabbia dan Trombeli, 2004). Usaha untuk mendapatkan komposit dengan sifat fisis dan sifat mekanik yang diinginkan, maka dilakukan metode freeze-drying. Metode freeze-drying ini merupakan metode sintesis yang baik untuk fabrikasi material porous. Pada prinsipnya metode freeze-drying terdiri atas dua urutan proses yaitu pembekuan yang dilanjutkan dengan pengeringan. Penelitian ini menggunakan beberapa variasi suhu pembekuan dan beberapa lama waktu pembekuan untuk mengetahui suhu pembekuan yang optimal untuk memperbaiki nilai kuat tekan dan ukuran pori pada komposit kolagen-hidroksiapatit dengan metode freeze-drying. METODE EKSPERIMEN Alat Alat sintesa yang digunakan adalah : freezer, lyophilizer, gelas beaker, spatula, pinset, kaca timbangan, gelas ukur, cetakan, aluminium foil, plastik pembungkus dan kertas ph meter. Alat mekanik yaitu neraca digital dan magnetic stirrer. Alat uji tekan compressive strength yaitu autograph tipe AG-10 Te Shimadzu dan alat uji SEM tipe INSPECT 550. Bahan Hidroksiapatit bubuk dengan ukuran butir μm produk Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo, kolagen dari ikan kakap merah (Lutjanus sp.) produk IPB Bogor, NaOH, Na2HPO4,
4 CH3COOH, NH3, asam fosfat dan aquades. Hidroksiapatit yang digunakan berasal dari tulang sapi. Dan kolagen yang digunakan berasal dari IPB. Tahap Pembuatan Komposit Pembuatan komposit kolagen hidroksiapatit diawali dengan menimbang hidroksiapatit dan kolagen dengan perbandingan 2:1. Pada penelitian ini sampel dibuat sebanyak 9 sampel. Masing-masing sampel dengan suhu pembekuan yang berbeda yaitu -25 C, -30 C dan -80 C dengan waktu pembekuan 2, 4, dan 6 jam dan komposisi yang sama. Digunakan 2 gr kolagen dan 4 gr hidroksiapatit untuk mendapatkan perbandingan kolagen/hidroksiapatit 1:2. Dua gram kolagen dilarutkan dalam 4 ml asam asetat. Selanjutnya ditambahkan 4 gram Na2HPO4.H2O ke dalam larutan kemudian di stirrer. Campuran selanjutnya dinetralkan dengan NaOH 1M menggunakan kertas ph meter. Adapun hidroksiapatit sebanyak 4 gr dilarutkan dengan asam fosfat 16 ml. Hidroksiapatit ditimbang sebanyak 4 gram kemudian dilarutkan perlahan-lahan dengan 16 ml asam fosfat menggunakan stirrer. Larutan hidroksiapatit selanjutnya dinetralkan dengan NH3 menggunakan kertas ph meter. Kenetralan dinilai dengan warna dari kertas ph meter yang menunjukkan angka 7. Larutan hidroksiapatit dan larutan kolagen yang telah netral dicampur dengan menggunakan stirrer. Setelah tercampur maka komposit tersebut dibiarkan sampai terbentuk endapan kurang lebih selama 12 jam. Kemudian endapan dari komposit tersebut dimasukkan dalam sebuah cetakan silinder dengan panjang diameter 0,8 cm dengan tingginya 1 cm. Selanjutnya sampel dibekukan dengan suhu yaitu -25 C, -30 C dan -80 C dengan waktu pembekuan 2, 4, dan 6 jam. Dan dikeringkan selama 12 jam dengan lyophilizer. Komposit kolagen-hidroksiapatit yang telah kering dikeluarkan dari cetakan untuk dikarakterisasi.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sintesis komposit kolagen hidroksiapatit adalah sesuai Gambar 1.1 Hasil Uji SEM Gambar 1.1 Hasil Sintesis Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Gambar 1.2 Hasil Uji SEM Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Pada Suhu -25 C
6 Gambar 1.3 Hasil Uji SEM Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Pada Suhu -30 C Gambar 1.4 Hasil Uji SEM Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Pada Suhu -80 C Pada Gambar 1.2 terlihat bahwa pada pembekuan suhu -25 C didapatkan ukuran diameter pori komposit kolagen-hidroksiapatit yang tidak seragam. Komposit pada suhu -25 C dengan waktu pembekuan selama 2 jam terlihat ada beberapa serabut kolagen yang berbentuk seperti jarum. Pembekuan suhu -25 C dengan waktu pembekuan 4 jam komposit terlihat lebih halus dibandingkan dengan pembekuan 2 jam. Untuk pembekuan selama 6 jam permukaan komposit terlihat hampir sama dengan komposit yang dibekukan pada waktu 2 jam yaitu masih terlihat beberapa serabut kolagen, hal ini karena hidroksiapatit belum tergabung dengan molekul kolagen seluruhnya. Secara makro komposit terlihat agak kasar (Kim HW, 2003). Pada Gambar 1.3 terlihat bahwa pada pembekuan suhu -30 C dengan waktu pembekuan selama 2 jam terlihat bahwa komposit secara makro terlihat sangat halus. Untuk waktu pembekuan 4 jam komposit secara makro terlihat agak halus. Untuk waktu pembekuan selama 6 jam pori tidak begitu terlihat hal ini karena pada saat proses pencampuran antara hidroksiapatit dengan kolagen kurang lama sehingga komposit belum tercampur secara sempurna (Kim HW, 2003). Pada Gambar 1.4 terlihat bahwa pada suhu pembekuan -80 C dengan waktu pembekuan
7 2 jam secara makro komposit terlihat halus dan lebih padat. Untuk waktu pembekuan 4 dan 6 jam permukaan yang dihasilkan sama dengan sampel sebelumnya yaitu secara makro terlihat halus dan padat. Hal ini karena hidroksiapatit lebih tergabung dengan kolagen (Kim HW, 2003). Hasil Pengukuran Diameter Pori Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Gambar 1. 5 Hasil Pengukuran Diameter Pori Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Ukuran diameter pori pada Tabel 1.5 menunjukkan bahwa ukuran diameter pori yang paling besar adalah pada suhu -25 C dengan lama waktu pembekuan selama 4 jam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu yang digunakan maka ukuran diameter pori yang dihasilkan semakin besar karena apabila suhu yang digunakan semakin tinggi maka dendrite kristal es yang dihasilkan untuk membekukan komposit lebih sedikit sehingga pada saat pembekuan pendesakan yang dilakukan oleh kristal es tidak terlalu kuat sehingga komposit yang dihasilkan tidak rapat dan menyebabkan ukuran pori semakin besar (Ichsan MZ, 2012). Hasil Uji Porositas dan Densitas Gambar 1.6 Hasil Uji Porositas Komposit Kolagen-Hidroksiapatit
8 Nilai porositas pada suhu -25 C dengan waktu pembekuan 2 jam mempunyai nilai porositas sebesar 46%. Nilai porositas pada waktu pembekuan 4 jam mempunyai nilai porositas sebesar 38%. Nilai porositas pada waktu pembekuan 6 jam mempunyai nilai porositas sebesar 22%. Dari nilai tersebut menunjukkan bahwa suhu -25 C mempunyai nilai rata-rata porositas paling besar dibandingkan dengan nilai porositas suhu -30 C dan -80 C. Hal ini karena semakin rendah suhu yang digunakan dan semakin cepat waktu yang digunakan maka pada saat pembekuan akan menyebabkan partikel hidroksiapatit akan diisi oleh filler kolagen lebih cepat, hal ini karena apabila suhu pembekuan yang digunakan lebih rendah maka dendrite kristal es akan semakin kuat ketika mendesak partikel hidroksiapatit dan kolagen sehingga ikatan antara kolagen dan hidroksiapatit lebih rapat dan nilai porositasnya kecil (Kim HW, 2003). Gambar 1.7 Hasil Uji Densitas Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Nilai densitas yang ditunjukkan Gambar 1.7 menunjukkan bahwa nilai densitas atau kerapatan pada suhu pembekuan -25 C dan waktu pembekuan 2 jam mempunyai nilai densitas paling kecil. Semakin ditambah waktu pembekuan nilai densitas yang dihasilkan semakin besar hal ini sesuai dengan penelitian oleh Kim HW, (2003) yaitu apabila suhu pembekuan yang digunakan semakin rendah dan lama waktu pembekuannya semakin rendah maka proses pembentukan dendrite kristal es pada komposit akan semakin banyak sehingga akan mendesak komposit, komposit tersebut akan menjadi lebih rapat. Nilai kerapatan yang paling besar adalah
9 pada suhu pembekuan -80 C dengan waktu pembekuan selama 6 jam. Hal ini sesuai dengan hasil uji SEM. Bahwa pada gambar SEM dengan suhu pembekuan -80 C menunjukkan bahwa gambar terlihat lebih rapat dengan sedikitnya pori, hal ini karena pada saat suhu pembekuan yang rendah partikel kolagen terdistribusi lebih merata ke dalam partikel hidroksiapatit, sehingga menyebabkan ikatan komposit lebit rapat (Kim HW, 2003). Hasil Uji Kuat Tekan Gambar 1.8 Hasil Uji Kuat Tekan Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Sesuai Gambar 1.8 dapat diambil kesimpulan bahwa semakin rendah suhu yang digunakan untuk pembekuan maka proses terbentuknya dendrite kristal es akan semakin cepat sehingga akan menghasilkan kristal es yang semakin banyak. Dari adanya kristal es yang banyak ini akan menyebabkan komposit kolagen- hidroksiapatit didesak semakin kuat oleh kristal es tersebut. Pendesakan yang semakin kuat ini akan menyebabkan pori di dalam komposit semakin kecil sehingga kerapatannya juga semakin tinggi dan nilai kekuatan tekannya akan semakin besar (Kim HW, 2003). KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Variasi suhu pembekuan yaitu pada suhu -25 C,-30 C, -80 C dan lama waktu pembekuan dapat memperbaiki sifat fisis yaitu ukuran pori, porositas dan densitas serta dapat memperbaiki sifat mekanik yaitu kekuatan tekan. Semakin rendah suhu pembekuan
10 maka ukuran diameter pori dan porositas yang dihasilkan semakin kecil. Semakin rendah suhu pembekuannya maka densitas dan nilai kekuatan tekan semakin besar. 2. Komposit kolagen-hidroksiapatit yang dihasilkan berpotensi sebagai kandidat bone graft dengan beberapa aspek diantaranya adalah ukuran pori dari sampel komposit memenuhi syarat minimal untuk migrasi sel yaitu antara µm. Kekuatan tekan komposit kolagen-hidroksiapatit memenuhi nilai minimal untuk tulang trabekular yaitu antara 0,5-50 MPa. UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ucapan terimakasih kepada Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes dan Ir. Puspa Erawati atas bimbingan, saran, dan kritik yang telah diberikan, serta semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Asmawati Skripsi. Kajian Morfologi Proses Persembuhan Kerusakan Segmental Pada Tulang Domba Yang Diimplan Dengan Komposit Hidroksiapatit-Trikalsium Fosfat (HA- TKF). IPB Bhusan, R.K., 2009, Optimisation of porosity of 7075 Al alloy 10 % SiC composite produced by stir casting process through Taguchi method, Int. J. Material Engineering Innovation, Vol 1, No. 1,2009. Boursoum, M.W., 1997, Fundamental of Ceramic, Mc. Graw Hill Companies, New York, USA. Develioglu, H., Koptagel, E., Gedik, R. and Dupoirieux, L The effect of a biphasic ceramic on calvarial bone regeneration in rats. Journal of Oral Implantology 31(6): Ermiza, Linda Ermiza. Perbandingan Dosis Akhir Sterilisasi 15 kgy dan 25 kgy Bahan Allobatan (DFDB) Pada Proses Regenerasi Tulang. Universitas Indonesia Ficai, A., Andronescu, E., Voicu, G., Ficai, D Advances incollagen/hidroxyapatite Composite Material. InTech Grimm, M.J Orthopedic Biomaterials. McGraw-Hill Michigan. Hal 15.4
11 Gunawarman, Malik, A., Mulyadi S., Riana, Hayani, A Skripsi. Karakteristik Fisikdan Mekanik Tulang Sapi Variasi Berat Hidup sebagai Referensi Desain Material Implan. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNMTTM) ke-9 Haryani, F.dkk Mengenal Lebih Dekat Alat Pengering Freeze-Drying. Universitas Jenderal Soedirman. Jawa Tengah. Ichsan, Miranda Z Skripsi. Sintesis Makroporus Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Sebagai Kandidat Bone Graft. Universitas Airlangga. Karageorgiou V, Kaplan D Porosity of 3D biornaterial scaffolds and osteogenesis. Biomaterials 26: Keaveny, T. M., 2004, Standard Handbook of Biomedical Engineering and Design, McGraw Hill. Kim, HW. Knowles, CJ. Kim HE Hidroxyapatite and gelatin composites foams processed via novel freeze-drying and crosslinking for use as temporary hard tissue scaffold. University Coleege London and Seoul National University. Kurniawan, S. B Skripsi. Sintesis dan Karakterisasi Sifat Mekanik Mortar Berbasis Material Komposit Silika Amorf dengan Variasi Penambahan Sekam Tebu, Skripsi Jurusan Fisika, Universitas Airlangga, Surabaya. Kutz, Myer Standard Handbook of Biomedical Engineering and Design. McGraw-Hill: New York Kroschwitz, J. 1990, Polymer Characterization and Analysis, John Wiley and Sons, Inc., Canada Laurencin C, Khan Y, El-Amin SF (2006) Bone graft substitutes. Expert Rev Med Dev 3: Lu JX, Flautre B et al Role of interconnections in porous bioceramics on bone recolonization in vitro and vivo. J Mater Sci Mater Med 10: Miyata, Teruo. Taira, Toshiro Collagen-Engineering for Biomaterial Use. Clinical Materials, 1992; 9: Nugraha,Insan.blognyainsan.wordpress.com/2010/06/14/karakterisasi nanomaterial/. 12 Januari 2014 Novriansyah, Robin Tesis. Perbedaan Kepadatan Kolagen Di Sekitar Luka Insisi Tikus Wistar Yang Dibalut Kasa Konvensional dan Pneutup Oklusif Hidrokoloid Selama 2 dan 14 Hari. Universitas Diponegoro. Semarang.
12 Muchtadi, D Fisiologi Pasca Panen Sayuran dan Buah-buahan. PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor Park, J., et al., 2007, Biomaterials an Introduction, 3rd Edition, Springer, New York. Ratih, Ngatijo, Widjaksana, Latief AB Aplikasi Hidroksiapatit di Bidang Medis. Yogyakarta: Proc. Ratner, B. D., et al., 2004, Biomaterial Science, Second Edition, Elsevier Scademic Press, San Diego. Regar Br, Nurul H Keramik Sebagai Bahan Substitusi Bone Graft. Universitas Sumatra Utara Sloane, E., 2003, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, EGC, Jakarta. Scabbia A, Trombelli L (2004) A comparative study on the use of a HA/collagen/chondroitin sulphate biomaterial (Biostite ) and abovine derived HA xenograft (Bio-Oss ) in the treatment of deep intra-osseous defects. J Clin Periodontol 31: Suryadi Tesis. Sintesis dan Karakterisasi Biomaterial Hidroksiapatit dengan Proses Pengendapan Kimia Basah. Swain, S. K., 2009, Processing of Porous Hydroxyapatite Scaffold, Thesis Department of Ceramic Engineering, National Institute of Technology, Rourkela. Syafrudin, H., 2011, Analisis Mikrostrukutr, Sifat Fisis dan Sifat Mekanik Keramik Jenis Refraktori, Skripsi Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Triyono, Bambang Thesis. Perbedaan Tampilan Kolagen Di Sekitar Luka Insisi Pada Tikus Wistar Yang Diberi Infiltrasi Penghilang Nyeri Levobupivakain. Universitas Diponegoro. Semarang. Turnip, Rimbun Skripsi. Penggunaan Komposit Epoksi Berpenguat Serat Kevlar Sebagai Bahan Alternatif Mengatasi Kebocoran Pipa. Universitas Indonesia. Vaccaro AR The Role Of The Osteoconductive Scaffold For Bone Tissue Engineering; Physico-Mechanical and Biological Evaluations. Ceramics Internasional. s571 Wahl, DA dan Czernuszka Collagen-Hydroxiapatite Composites for Hard Tissue Repair. Eropean Cells and Material Vol.11 pages Wang RZ, Cui FZ, Lu HB, Wen HB, Ma CL, Li HD Synthesis of
13 Nanophase Hydroxyapatite Collagen Composite. J Mater Sci Lett 14: Yaszemski, M.J et al Biomaterials in Orthopedics. Marcel Dekker, Inc. New York Zein, Ardika. teknobiomedikaplikasi%20hidroksiapatitkolagen%20pada%20bone%20 GRAFT.html. 17 desember Zulfikar Peptida Sebagai Rantai Protein Agustus
SINTESIS KOMPOSIT KOLAGEN-HIDROKSIAPATIT SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT
SINTESIS KOMPOSIT KOLAGEN-HIDROKSIAPATIT SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT Miranda Zawazi Ichsan 1, Siswanto 2, Dyah Hikmawati 3 1 Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Bank Jaringan Rumah Sakit dr. Soetomo
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Bank Jaringan Rumah Sakit dr. Soetomo
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS
PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS Sri Harmanto Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroksiapatit adalah sebuah molekul kristalin yang intinya tersusun dari fosfor dan kalsium dengan rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2. Molekul ini menempati porsi 65% dari
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerusakan jaringan karena penyakit keturunan, luka berat dan kecelakaan menempati posisi kedua penyebab kematian di dunia. Pengobatan konvensional yang umum dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan rehabilitasi saat ini semakin banyak diperlukan oleh masyarakat. Pada bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk merehabilitasi tulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organik dan anorganik terutama garam-garam kalsium seperti kalsium fosfat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulang merupakan jenis jaringan ikat padat yang tersusun dari garam organik dan anorganik terutama garam-garam kalsium seperti kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Garam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancangan kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun 2012. Tempat penelitian
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan informasi dari dalam Laurencin and Nair,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tissue Engineering (TE) adalah suatu interdisipliner ilmu biomedis yang menggabungkan berbagai ilmu pengetahuan seperti material, teknik, kimia, biologi sel
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu penelitian akan dilakukan selama 6 (enam) bulan. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Pusat Bioamterial dan Bank Jaringan Rumah Sakit Umum
Lebih terperinciFabrikasi Tri Kalsium Fosfat Menggunakan Wheat Particles sebagai Agen Pembentuk Pori
Fabrikasi Tri Kalsium Fosfat Menggunakan Wheat Particles sebagai Agen Pembentuk Pori Fitra Dani, Ahmad Fadli dan Bahruddin Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karies gigi (Wahyukundari, et al., 2009). Berdasarkan hasil riset dasar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit periodontal adalah penyakit yang mengenai jaringan periodontal, yaitu jaringan yang menghubungkan antara gigi dan tulang alveolar. Di Indonesia, penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data di Asia, Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita patah tulang tertinggi. Pada tahun 2015 RS. Orthopedi Prof. Dr. Soeharso terdapat
Lebih terperinciKAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIK RESIN AKRILIK DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KOMPOSISI DAN UKURAN FIBER GLASS SKRIPSI
KAJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIK RESIN AKRILIK DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KOMPOSISI DAN UKURAN FIBER GLASS SKRIPSI HEMAS FITRA DIENA PROGAM STUDI S1 FISIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010 menginformasikan bahwa kasus patah tulang meningkat setiap tahun sejak 2007. Pada 2007 tercatat ada 22,815
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 6 bulan pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material dan Laboratorium Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Bone Tissue Engineering (BTE) Bone Tissue Engineering merupakan suatu teknik yang terbentuk dari dua prinsip keilmuan, antara "sciences" dan "engineering" yang
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan, yaitu pada bulan Februari 2015 hingga bulan Desember 2015. Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu Laboratorium
Lebih terperinciPENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12
C.10. Pengaruh tekanan injeksi pada pengecoran cetak tekanan tinggi (Sri Harmanto) PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12 Sri Harmanto Jurusan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Aplikasi Hidroksiapatit Berpori
TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi Hidroksiapatit Berpori Hidroksiapatit berpori digunakan untuk loading sel (Javier et al. 2010), pelepas obat (drug releasing agents) (Ruixue et al. 2008), analisis kromatografi
Lebih terperinciPengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat Kiagus Dahlan, Setia Utami Dewi Departemen Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sedang dikembangkan saat ini adalah komposit kolagen hidroksiapatit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bidang kesehatan mengalami perkembangan yang pesat. Kualitas hidup manusia bergantung pada kesehatan organ dan jaringan. Terganggunya fungsi organ atau jaringan
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI
EFEK VARIASI KOMPOSISI KONDROITIN SULFAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOMPOSIT SCAFFOLD KITOSAN-KONDROITIN SULFAT/HIDROKSIAPATIT SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT PROGRAM STUDI S-1 TEKNOBIOMEDIK DEPARTEMEN FISIKA
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN WHEAT PARTICLES DAN WAKTU SINTERING PADA FABRIKASI TRICALCIUM PHOSPATE DENGAN METODE STARCH CONSOLIDATION
PENGARUH PENAMBAHAN WHEAT PARTICLES DAN WAKTU SINTERING PADA FABRIKASI TRICALCIUM PHOSPATE DENGAN METODE STARCH CONSOLIDATION Rathesa Najela 1, Ahmad Fadli 2, Zultiniar 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar delapan juta orang mengalami kejadian patah tulang dengan jenis patah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2009 didapatkan sekitar delapan juta orang mengalami kejadian patah tulang dengan jenis patah tulang yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan karakterisasi makroskopik, yaitu meliputi sifat mekanik dan sifat fisis nano-komposit hidroksiapatit/kitosan (n-hap/cs).
Lebih terperinciSINTESIS MAKROPORUS KOMPOSIT KOLAGEN - HIDROKSIAPATIT SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT SKRIPSI
SINTESIS MAKROPORUS KOMPOSIT KOLAGEN - HIDROKSIAPATIT SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT SKRIPSI MIRANDA ZAWAZI ICHSAN PROGRAM STUDI S1 TEKNOBIOMEDIK DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciKeywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.
Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang Darah dengan Proses Hidrotermal Variasi Suhu dan ph Bona Tua 1), Amun Amri 2), dan Zultiniar 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2) Dosen
Lebih terperinciSintesis dan Karakterisasi Bone Graft dari Komposit Hidroksiapatit/Kolagen/Kitosan (HA/Coll/Chi) dengan Metode Ex-Situ sebagai Kandidat Implan Tulang
Sintesis dan Karakterisasi Bone Graft dari Komposit Hidroksiapatit/Kolagen/Kitosan (HA/Coll/Chi) dengan Metode Ex-Situ sebagai Kandidat Implan Tulang Synthesis and Characteritation of Bone Graft from Hydroxyapatite/Collagen/Chitosan
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT DARI TULANG IKAN LAMURU (Sardilnella Longiceps)-KITOSAN SEBAGAI BONE FILLER
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT DARI TULANG IKAN LAMURU (Sardilnella Longiceps)-KITOSAN SEBAGAI BONE FILLER Astuti Amin, Maria Ulfah Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar Jalan Perintis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. prosedur yang kompleks dengan kemungkinan resiko terhadap pasien
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Prosedur tandur tulang (bone grafting) merupakan prosedur operasi untuk menggantikan tulang dimana prosedur ini merupakan prosedur yang kompleks dengan kemungkinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan pencangkokan tulang. Tulang merupakan jaringan kedua terbanyak. tahun dilakukan diseluruh dunia (Greenwald, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulang merupakan unsur pokok kerangka orang dewasa, jaringan tulang yang menyangga struktur berdaging, melindungi organ vital seperti yang terdapat didalam tengkorak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini sampel komposit hidroksiapatit-gelatin dibuat menggunakan metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0 hari, 1 hari, 7 hari
Lebih terperinci: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :
Judul Penelitian Nama NomorPokok Program Studi : PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS : SUDIATI : 037026011 : ILMU FISIKA Menyetujui Komisi Pembimbing : Anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi laka lantas MABES Polri tercatat ada 61,616 kasus kecelakaan lalu lintas di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecelakaan dan penyakit merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh manusia didalam menjalani aktivitas kesehariannya. Tercatat kecelakaan lalu lintas di Indonesia
Lebih terperinciPengaruh Variasi Lama Waktu Pengadukan Pada Komposit Gelatin-Hidroksiapatit Bergentamisin Sebagai Bahan Implan Tulang
Pengaruh Variasi Lama Waktu Pengadukan Pada Komposit Gelatin-Hidroksiapatit Bergentamisin Sebagai Bahan Implan Tulang Jannatika Rahmah 1, Dyah Hikmawati, S.Si, M.Si 1, Drs. Siswanto, M.Si 1 1 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biomaterial logam, keramik, polimer dan komposit. kekurangan. Polimer mempunyai kekuatan mekanik yang sangat rendah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam aktivitasnya banyak menghadapi permasalahan serius yang disebabkan oleh kecelakaan dan penyakit. Tercatat kecelakaan lalu lintas (lakalantas)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tulang seperti halnya jaringan hidup lainnya pada tubuh manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulang merupakan salah satu penyusun tubuh yang sangat penting dan merupakan salah satu jaringan keras yang terdapat dalam tubuh manusia. Tulang mengandung 30% serabut
Lebih terperinciBAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dibahas pada bab ini meliputi sintesis kolagen dari tendon sapi (Bos sondaicus), pembuatan larutan kolagen, rendemen kolagen, karakterisasi sampel kontrol,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang meliputi dua tahap. Tahap pertama dilakukan identifikasi terhadap komposis kimia dan fase kristalin
Lebih terperinciPengaruh Waktu Sintering terhadap Sifat Mekanik Tricalcium Phosphate (TCP) Berpori yang Dibuat dengan Metode Protein Foaming-Starch Consolidation
TPM 11 Pengaruh Waktu Sintering terhadap Sifat Mekanik Tricalcium Phosphate (TCP) Berpori yang Dibuat dengan Metode Protein Foaming-Starch Consolidation Ahmad Fadli, Zuchra Helwani, Teddy Pratama Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan hilangnya perlekatan epitel gingiva, hilangnya tulang alveolar, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periodontitis adalah peradangan pada jaringan pendukung gigi yang dapat menyebabkan hilangnya perlekatan epitel gingiva, hilangnya tulang alveolar, dan ditandai dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Ekstraksi Kolagen Kulit Ikan Lele Sangkuriang. Langkah awal dalam proses ekstraksi kolagen dari kulit ikan Lele
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ekstraksi Kolagen Kulit Ikan Lele Sangkuriang Langkah awal dalam proses ekstraksi kolagen dari kulit ikan Lele Sangkuriang adalah menyiapkan kulit ikan Lele Sangkuriang
Lebih terperinciSintesis Hidroksiapatit Berbahan Dasar Tulang Sapi dengan Metode. Pretipitasi sebagai Kandidat Pengganti Graft Berdasarkan Compressive Strength
Pretipitasi sebagai Kandidat Pengganti Graft Berdasarkan Compressive Strength *, Saptaria Rosa Amalia, Budi Antoni Saputra, Eva Setyawati, Agus Yulianto, Mahardika Prasetya Aji Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR
KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR Oleh: Ali Mufid 1, Erna Hastuti 2 ABSTRAK: Air laut merupakan salah satu sumber daya alam terbesar Indonesia,
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SIO2 MENGGUNAKAN METODE STIR CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN DENSITAS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPENGARUH SUHU HEAT BED 3D BIOPRINTER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI SKRIPSI
1 PENGARUH SUHU HEAT BED 3D BIOPRINTER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEKERASAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Universitas
Lebih terperinciSIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY
SIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
VARIASI WAKTU PERENDAMAN DALAM SIMULATED BODY FLUID PADA KOMPOSI HIDROKSIAPATIT-GELATIN SEBAGAI KANDIDAT BONE GRAFT SKRIPSI RIZKA RAMADHANIA AINUNNISA PROGRAM STUDI S1 TEKNOBIOMEDIK DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang terjadi akibat kerusakan serat kolagen ligamentum periodontal dan diikuti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Poket infraboni merupakan kerusakan tulang yang terjadi pada jaringan pendukung gigi dengan dasar poket lebih apikal daripada puncak tulang alveolar yang terjadi akibat
Lebih terperinciKonversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit
TPM 14 Konversi Kulit Kerang Darah (Anadara granosa) Menjadi Serbuk Hidroksiapatit Silvia Reni Yenti, Ervina, Ahmad Fadli, dan Idral Amri Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho dkk., 2007). Selain fungsi mekanis, tulang juga berperan penting dalam aktivitas metabolik (Meneghini
Lebih terperinciPEMBUATAN MICROCARRIER BERBAHAN BAKU HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION
PEMBUATAN MICROCARRIER BERBAHAN BAKU HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION Megawati Dwi Pertiwi 1, Ahmad Fadli 2, Drastinawati 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia S1, 2
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
31 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2010 hingga bulan Juni 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika Institut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Unila dan Laboratorium Teknik Sipil
Lebih terperinciPEMBUATAN TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION
PEMBUATAN TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION DENGAN VARIASI RASIO BAHAN BAKU DALAM SLURRY DAN TEMPERATUR PENGERINGAN Wan Elsa Novtari Adiani 1, Ahmad Fadli
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Patah tulang atau fraktur merupakan keadaan dimana terjadi diskontinuitas pada tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, fraktur dapat disebabkan oleh trauma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di
24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekitar 40% kerusakan jaringan keras tubuh karena tulang rapuh, kanker tulang atau kecelakaan banyak terjadi di Indonesia, sisanya karena cacat bawaan sejak
Lebih terperinciOleh: Ary Andini. Lokasi: Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo
69 Lampiran 1 Identifikasi Taksonomi Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var) Oleh: Lokasi: Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo Identifikasi Lele Sangkuriang dilakukan berdasarkan struktur morfologinya
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING
Jurnal Biofisika 8 (2): 42-48 SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING Hardiyanti, K. Dahlan Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON POLIMER BERBASIS LIMBAH PULP DREGS SEBAGAI AGREGAT DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI PEREKAT SKRIPSI
1 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON POLIMER BERBASIS LIMBAH PULP DREGS SEBAGAI AGREGAT DAN RESIN EPOKSI SEBAGAI PEREKAT SKRIPSI DHINA HADERANI RANGKUTI 110801025 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciPEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.
PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA. Ramlan 1, Masno Ginting 2, Muljadi 2, Perdamean Sebayang 2 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN CU PADA MATRIKS KOMPOSIT ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT PASIR SILIKA TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN STUKTUR MIKRO PADA KOMPOSIT MATRIK ALUMINIUM DENGAN METODE STIR CASTING
Lebih terperinciCANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
SINTESIS KOMPOSIT BIOMATERIAL (β-ca 3 (PO 4 ) 2 ) (ZrO) BERBASIS CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prinsip Dasar Percobaan Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer
Lebih terperinciPEMBUATAN SCAFFOLD TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-CONSOLIDATION DENGAN VARIASI WAKTU DAN TEMPERATUR PENGERINGAN
PEMBUATAN SCAFFOLD TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-CONSOLIDATION DENGAN VARIASI WAKTU DAN TEMPERATUR PENGERINGAN Gede Indra Ludy Wirata 1, Ahmad Fadli 2, Fajril Akbar 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN SERAT PINANG (Areca catechu L. Fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIS BAHAN CAMPURAN SEMEN GIPSUM
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PINANG (Areca catechu L. Fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIS BAHAN CAMPURAN SEMEN GIPSUM Suci Olanda, Alimin Mahyudin Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciSintesis dan Karakterisasi Komposit Hidroksiapatit dari Tulang Sotong (Sepia sp.)-kitosan untuk Kandidat Aplikasi Bone Filler
Sintesis dan Karakterisasi Komposit Hidroksiapatit dari Tulang Sotong (Sepia sp.)-kitosan untuk Kandidat Aplikasi Bone Filler Istifarah 1, Aminatun 2, Prihartini Widiyanti 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknobiomedik
Lebih terperinciPengaruh Variasi HA-TCP (Hydroxy Apatit-Tricalcium Pospat) Terhadap Biokomposit (HA:TCP)-Gelatin-CMC Sebagai Injectable Bone Subtitute (IBS)
Pengaruh Variasi HA-TCP (Hydroxy Apatit-Tricalcium Pospat) Terhadap Biokomposit (HA:TCP)-Gelatin-CMC Sebagai Injectable Bone Subtitute (IBS) Gani Purwiandono a, Hera Julita b, Dita Adi Saputra c a,b Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biokeramik hidroksiapatit adalah keramik berbasis kalsium fosfat dengan rumus kimia ( ) ( ), yang merupakan paduan dua senyawa garam trikalsium fosfat dan kalsium hidroksida
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate)
ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN KOMPOSIT GIPSUM SERAT IJUK DENGAN PENAMBAHAN BORAKS (Dinatrium Tetraborat Decahydrate) Hilda Trisna, Alimin Mahyudin Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Andalas, Padang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian berikut: Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir Mulai Persiapan alat dan bahan Meshing 100 + AAS Kalsinasi + AAS
Lebih terperinciSintesis dan Karakterisasi Komposit Hidroksiapatit dari Tulang Sotong (Sepia sp.)-kitosan untuk Kandidat Aplikasi Bone Filler
Sintesis dan Karakterisasi Komposit Hidroksiapatit dari Tulang Sotong (Sepia sp.)-kitosan untuk Kandidat Aplikasi Bone Filler Istifarah, Aminatun, Prihartini Widiyanti. Program Studi Fisika Fakultas Sains
Lebih terperinciSINTESIS SCAFFOLD ALGINAT-KITOSAN-KARBONAT APATIT SEBAGAI BONE GRAFT MENGGUNAKAN METODE FREEZE DRYING
Jurnal Biofisika 8 (1): 16-24 SINTESIS SCAFFOLD ALGINAT-KITOSAN-KARBONAT APATIT SEBAGAI BONE GRAFT MENGGUNAKAN METODE FREEZE DRYING M. R. Aufan 1, A. H. Daulay 2, D. Indriani 3, A. Nuruddin 1, B. S. Purwasasmita
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan
6 didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 3.3.3 Sintesis Kalsium Fosfat Sintesis kalsium fosfat dalam penelitian ini menggunakan metode sol gel. Senyawa kalsium fosfat diperoleh dengan mencampurkan serbuk
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN DISPERSANT DAN WAKTU PENGADUKAN PADA PEMBUATAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN SABUT GAMBAS SEBAGAI TEMPLATE
PENGARUH PENAMBAHAN DISPERSANT DAN WAKTU PENGADUKAN PADA PEMBUATAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN SABUT GAMBAS SEBAGAI TEMPLATE Heni Ismawati 1, Ahmad Fadli 2, Fajril Akbar 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT DALAM FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO
Yogyakarta, 27 Agustus 2008 STUDI KUALITAS DIAMONIUM HIDROGEN FOSFAT DALAM FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM KULON PROGO Joko Sedyono a dan Alva Edy Tontowi b a Program Studi
Lebih terperinciPEMBUATAN KERAMIK BERPORI BERBAHAN BAKU TRICALCIUM PHOSPHATE DENGAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION
PEMBUATAN KERAMIK BERPORI BERBAHAN BAKU TRICALCIUM PHOSPHATE DENGAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION Teddy Pratama 1, Ahmad Fadli 2, Zuchra Helwani 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia S1, 2 Dosen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN LAJU PEMANASAN SINTERING PADA PEMBUATAN TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STARCH-CONSOLIDATION
PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN LAJU PEMANASAN SINTERING PADA PEMBUATAN TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STARCH-CONSOLIDATION R. Firmansyah 1, A. Fadli 2, Bahruddin 2 1 Program Studi
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR. PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT TANDAN KELAPAA SAWIT (Elaeis Guineensis) POLYPROPYLENE (RPP) DENGAN VARIASI MASSAA
LAPORAN AKHIR PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT TANDAN KELAPAA SAWIT (Elaeis Guineensis) MENGGUNAKAN PENGUAT SERAT RECYCLED POLYPROPYLENE (RPP) DENGAN VARIASI MASSAA Dibuat Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi memungkinkan adanya materialmaterial baru yang berkaitan dengan dunia medis. Salah satu material yang selalu dikembangkan dalam
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA KALSIUM FOSFAT DENGAN TEKNIK PRESIPITASI SINGLE DROP
Jurnal Biofisika 8 (1): 25-33 SINTESIS SENYAWA KALSIUM FOSFAT DENGAN TEKNIK PRESIPITASI SINGLE DROP I. P. Ramadhani, * S. T. Wahyudi*, S. U. Dewi Bagian Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciSintesis dan Karakterisasi Sifat Mekanik Mortar Berbasis Material Komposit Silika Amorf dengan Variasi Penambahan Sekam Tebu
Sintesis dan Karakterisasi Sifat Mekanik Mortar Berbasis Material Komposit Silika Amorf dengan Variasi Penambahan Sekam Tebu Satya Bagus K, Jan Ady, Djoni Izak R Program Studi S1 Fisika, Departemen Fisika,
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PAPAN KOMPOSIT BERBASIS SERAT PANDAN WANGI DENGAN RESIN EPOKSI SKRIPSI RAHEL Y SILITONGA
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PAPAN KOMPOSIT BERBASIS SERAT PANDAN WANGI DENGAN RESIN EPOKSI SKRIPSI RAHEL Y SILITONGA 110801034 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat
Lebih terperinciMenyetujui Komisi Pembimbing:
\ Judul Tesis : PENGARUH UKURAN BUTIRAN DAN SUHU SINTERING TERHADAP KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN MIROSTRUKTUR KERAMIK YITTRIA ST#JILlZED ZIRKONIA SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT FUEL CELL Nama Mahasiswa : Chaudra
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN
PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciKarakterisasi Material Biokomposit Bovine Hidroksapatit (BHA)/Shellac dan Kitosan Sebagai Material Bone Filler
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Karakterisasi Material Biokomposit Bovine Hidroksapatit (BHA)/Shellac dan Kitosan Sebagai Material Bone Filler Junaidi Rasid, *Joko
Lebih terperinciSINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN
SKRIPSI RK 1583 SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN ESAR PRAMUDITYO 2305 100 032 2305 100 097 MUSTIKA ENDAHING PERTIWI DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng LABORATORIUM
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI
PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI 130801041 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF CITHOSAN CONCENTRATION VARIATION OF HYDOXYAPATITE SCAFFOLD SPONGE ON CRYSTALINITY AND PORE SIZE
THE INFLUENCE OF CITHOSAN CONCENTRATION VARIATION OF HYDOXYAPATITE SCAFFOLD SPONGE ON CRYSTALINITY AND PORE SIZE Ravita Wahyu Prasasti, Hartatiek, Nasikhudin Jurusan FMIPA Universitas Negeri Malang Email:
Lebih terperinciSINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN ABSTRAK
SINTESIS SILIKA AEROGEL BERBASIS WATERGLASS UNTUK PENYIMPAN HIDROGEN Nama : Esar Pramudityo (2305 100 032) Mustika Endahing Pertiwi (2305 100 097) Jurusan : Teknik Kimia FTI-ITS Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasi implan tulang merupakan pendekatan yang baik (Yildirim, 2004).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia menghadapi permasalahan serius dalam aktivitasnya yang disebabkan oleh kecelakaan dan penyakit. Kasus kecelakaan kerap mengakibatkan korbannya menderita
Lebih terperinciMODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER
MODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER Ely Sulistya Ningsih 1, Sri Mulyadi 1, Yuli Yetri 2 Jurusan Fisika, FMIPA
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR ATAP SERAT BULU AYAM
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR ATAP SERAT BULU AYAM Sri Handani dan Denia Efilusi Jurusan Fisika FMIPA Univesitas Andalas Email : shandani69@yahoo.com ABSTRAK Telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan, setelah transplantasi gigi. Meskipun ada kemungkinan bahwa prosedur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bone grafting merupakan prosedur kedua terbanyak dalam hal transplantasi jaringan, setelah transplantasi gigi. Meskipun ada kemungkinan bahwa prosedur ini
Lebih terperinci