BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan antara lain digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan : 1. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. 2. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. 3. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Selain itu, laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: 1. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran; dan 2. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

2 daya yang dipercayakan kepadanya dengan : 1. menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah dan perubahannya; 2. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi; 3. menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; 4. menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; 5. menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; 6. menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya. Untuk memenuhi tujuan, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai pendapatan dan belanja yang dikelola oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu entitas akuntansi pelaporan yang terdiri dari : (a) Laporan Realisasi Pendapatan. (b) Laporan Realisasi Anggaran. (c) Neraca. (d) Catatan Atas Laporan Keuangan Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain : 1. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); 2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

3 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 130 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 5049). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 12. Peraturan Presiden Republlik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas PERATURAN Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 NOMOR 155); 13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya. 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2015 tentang APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 Nomor 5); 20. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Penjabaran APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Provinsi Jaw Tengah Tahun 2015 Nomor 64); 21. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 nomor 69); 22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Standardisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan dan Standardisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016; Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

4 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 921 / tanggal 25 Oktober 2016 perihal Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016, dan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, maka sistematika Laporan Keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut : I. Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran II. Neraca Komparatif III. Laporan Realisasi Anggaran Bab I Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan 2.1 Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum 3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan Pos Pos Neraca Aset Kewajiban Ekuitas Dana 5.2 Penjelasan Pos Pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja 5.3 Penjelasan Pos Pos Laporan Operasional Pendapatan Beban 5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas Bab VI Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan Bab VII Penutup Lampiran Tambahan Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

5 BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1. Ekonomi Makro Dalam rangka mencapai target pembangunan tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun , yang ditujukan untuk Meningkatkan Infrastruktur dan Kualitas Pelayanan Dasar menuju Kemandirian Wilayah dan Kesejahteraan Masyarakat, maka kebijakan ekonomi daerah Tahun 2016 diarahkan pada peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah, dengan dukungan rekayasa teknologi dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan, sehingga diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif. Upaya yang dilakukan antara lain melalui 1. Pengembangan Infrastruktur 2. Menjaga stabilitas harga pada untuk mendorong aksesibilitas wilayah; 3. Mendorong realisasi investasi pada sektor yang menyerap banyak tenaga kerja; 4. Pengembangan sektor unggulan daerah sebagai penyumbang terbesar pada pertumbuhan PDRB; 5. Meningkatkan kualitas serta kuantitas produk UMKM yang berdaya saing tinggi dan berbasis ekspor; 6. kelompok kebutuhan masyarakat Kebijakan Keuangan Kebijakan keuangan daerah secara garis besar akan tercermin pada kebijakan pendapatan, belanja serta pembiayaan yang harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab serta taat pada peraturan perundang-undangan. Dalam rangka meningkatkan kinerja pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah, maka kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut : Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, maka ditetapkan kebijakan umum dalam pengelolaan pendapatan daerah tahun 2016 meliputi : a. Peningkatan penerimaan pajak daerah, optimalisasi retribusi daerah,hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah; b. Peningkatan penerimaan pajak daerah, optimalisasi retribusi daerah,hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah; c. Optimalisasi pemanfaatan pengelolaan aset daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; d. Meningkatkan kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan pengelolaan BUMD; e. Peningkatan dana perimbangan dari Dana Alokasi Umum dan bagi hasil pajak, bukan pajak dan pembaharuan data; f. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia yang ada guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; g. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka optimalisasi penerimaan DBH Pajak/Bukan Pajak; h. Meningkatkan kerjasama Pemerintah dan Swasta. Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

6 Kebijakan tersebut ditempuh melalui penajaman potensi riil sumber-sumber pendapatan dan peningkatan kualitas pelayanan publik secara akuntabel; menginventarisir dan mengoptimalkan pendayagunaan aset-aset daerah agar dapat memberi kontribusi pada PAD; peningkatan pelayanan perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan lain-lain Arah Kebijakan Belanja Daerah Dalam rangka mewujudkan sinergitas rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah tahun 2016 serta berkontribusi terhadap capaian RPJMN tahun 2016, maka kebijakan Belanja Daerah yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung yang diarahkan untuk : a. Pemenuhan pembiayaan belanja yang bersifat wajib dan mengikat untuk menjamin pelayanan dasar masyarakat, termasuk belanja BLUD, DBHCHT dan pendampingan DAK; b. Pemenuhan Dana Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota; c. Mempertahankan alokasi belanja sebesar 20% untuk fungsi pendidikan; d. Membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan Jawa Tengah Tahun 2016, meliputi: Mempercepat penurunan jumlah penduduk miskin dan pengangguran; Meningkatkan daya saing ekonomi berbasis pada potensi unggulan daerah dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan; Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat; Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah; Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana; Mewujudkan pemerintahan yang bersih (Clean Government), tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance); Memantapkan pelaksanaan demokratisasi dan kondusivitas daerah e. Mendukung program/kegiatan strategis yang terkait dengan agenda nasional, dengan tetap mempriotitaskan pembangunan daerah serta memiliki skala pelayanan nasional dan regional. Kebijakan belanja daerah ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip penganggaran dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja, dan memperhatikan prioritas pembangunan sesuai permasalahan serta perkiraan situasi dan kondisi pada tahun mendatang, dan dilakukan secara selektif, akuntabel, transparan, dan berkeadilan Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya, dan pada hakekatnya meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Kebijakan Pembiayaan Daerah terdiri dari Kebijakan Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah diarahkan untuk : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

7 a. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2015 sebagai sumber penerimaan pada APBD tahun Anggaran 2016, didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional; b. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati-hatian (prudential); c. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran; d. Membentuk dana cadangan Kebijakan keuangan daerah, baik arah kebijakan pendapatan, pembiayaan, maupun belanja yang didukung dengan kebijakan keuangan negara, yang tertuang dalam APBD Provinsi Jawa Tengah maupun APBN adalah untuk mendukung tercapainya target sasaran perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

8 BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum Pada tahun 2016 Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah sebagai unsur pelayanan dalam mendukung kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan 5 (lima) program kegiatan dengan realisasi anggaran dan capaian kinerja sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 14 Kegiatan dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 91,07% dan realisasi fisik sebesar 100 %. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari 10 Kegiatan dengan penyerapan anggaran sebesar Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 95,91 % dan realisasi fisik sebesar 100 %. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar % dan realisasi fisik sebesar 100%. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 94,22 % dan realisasi fisik sebesa 100 %. 5. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah terdiri dari 9 kegiatan dengan penyerapan dana sebesar Rp, ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 88,31 % dan realisasi fisik sebesar 92,95 %. Dari realisasi anggaran dan capaian target kinerja di atas merupakan anggaran dan capaian kinerja setelah perubahan dan secara keseluruhan belanja langsung yang terserap sebesar ,- dari anggaran sebesar Rp ,- atau sebesar 90,53% dan realisasi fisik sebesar 95,81 % Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan karena : Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target yang telah ditetapkan disebabkan a. Tidak semua anggota dewan mengikuti kegiatan karena waktunya bersamaan dengan kegiatan lain. b. Belum adanya standar waktu penyelesaian Raperda dan banyaknya Raperda yang masuk dalam Propemperda. c. Kegiatan ada yang tidak dilaksanakan karena disesuaikan kebutuhan Dewan. d. Belum efektifnyan pemanfaatan waktu pengkajian dan pembahasab Raperda. e. Adanya perubahan peraturan perundangan yang lebih tinggi. Penjelasan dana yang tidak terserap pada masing-masing kegiatan sebagaimana matrik realisasi pencapaian target kinerja keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jateng Tahun 2016 sebagai berikut : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

9 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah Fungsi Sub Fungsi Provinsi No Program/ Kegiatan TAHUN ANGGARAN 2016 : Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah : Pemerintahan Umum : Sekretariat DPRD : Jawa Tengah Jumlah Anggaran Realisasi Realisasi (Rp) (Rp) Fisik (%) Keu (%) Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran 96%) BELANJA ,49 91,89 BELANJA TIDAK LANGSUNG ,00 98,85 Non Kegiatan ,00 98,85 BELANJA LANGSUNG ,81 90, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyyediaan Jasa Surat Menyurat Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listtrik Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Kbersihan Kantor/ Rumah TAngga Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kanntor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Gedung Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perunndang-undangan Penyediaaan Makanan dan Minuman Kegiatan Rapat-rapat dan Koordinasi dan Konsulstasi ke Dalam dan Luar Daerah Kegiatan Penyediaaan Jasa Pelayanan Perkantoran Kegiatan Penyediaan Sarana Kesehatan ,00 91, ,00 84,65 Menyesuaikan Kebutuhan ,00 88,39 Sesuai kebutuhan ,00 94,,25 Sesuai kebutuhan ,00 99, ,00 98, ,00 97, ,00 89,66 Sesuai kebutuhan ,00 99, ,00 94,74 Sesuai kebutahan ,00 98, ,00 98, ,00 98, ,00 95,49 Sesuai kebutuhan Sesuai Kebeutuhan, tidak ,00 33,40 semua Anggota Dewan Cek Up Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur , Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasinal ,00 97, Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Dinas Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor ,00 91, ,00 95,21 Rumah Dinas Pimpinan DPRD per Oktober diserah terimakan ke DPPAD Sesuai Kebutuhan dan hasil nnegosiasi 18 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional ,00 97,47 Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

10 19 Pemeliharaan Rutin/ Brkala Perlengkapan Gedung Kantor , Pemmeliharaan Rutin/ Meubelair ,00 97,30 Pemeliharaan Rutin/ Berkala 21 Peralatan Kantor dan Rumah ,00 98,30 Tagga Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ 22 BerkalaArsip ,00 99,116 Keegiatan Pemeliharaan Rutin/ 23 Berkala Baran Bercorak Kesenian ,00 99,99 daan Kebudayaan Kegiatan Peningakatan Sarana 24 dan Prasarana Kantor ,00 99,35 Rumah dinas Pimpinan DPRD per Oktober diserah terimakan ke DPPAD Progran Peningkatan Disiplin Aparatur ,00 99,67 25 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya ,00 99,67 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya , Aparatur 26 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal ,00 94,22 Tidak semua Anggota Dewan mengikuti Program Peningkatan Kapasitan Lembaga Perwakilan ,95 88,31 Rakyat Daerah 27 Kegiatan Reses ,00 96,38 Kegiatan Penyusunan Pembahasan Raperda dan Raperda Inisiatif Serta Peraturan DPRD Prov. Jareng ,50 74,24 Kegiatan Penyiapan, Pengkajian dan Penelahaan Peraturan ,00 70,15 Perundang-undangan Kegiatan Kunjungan Kerja DPRD Prov. Jateng ,00 98,25 Kegiatan Dialog Interaktif Pimpinan Dewan, Anggota Dewan, Komisi, Fraksi DPRD ,00 79,39 Prov. Jateng melalui Media Massa Kegiatan Penerbitan Majalah Mimbar ,00 89,92 Raperda yang diusulkan 20, mendapat persetujuan 11; menyesuaikan kegiatan dewan Tidak semua Anggota Dewan mengikuti kunker, mmenyesuaikan kegiatan Dewan Sesuai kebutuhan, kegiatan Orientasi tidak dilaksanakan Teerbit 3 Edisi, sesuai kebutuhan, hasil liputan masuk warta Legislatif on line 33 Kegiatan Seminar DPDRD Provinsi Jawa Tengah ,00 67,37 Sesuai kebutuhan, seminar dilaksanakan sesuai Renja Kegiatan Liputan Pimpinan, Komisi dan Kedewanan Kegiatan Sosialisasi dan Uji Publik ,00 95,56 Menyesuaikab kegiatan Dewan Menyesuakan kegiatan Dewan, Raperda yang akan di Uji Publik ,00 29,51 masih dalam proses pembahasan di Dewan Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

11 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1 Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Entitas pelaporan dari laporan keuangan daerah ini adalah Entitas Akuntansi. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran / pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mempunyai entitas akuntansi. 4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis akrual. Dalam basis akrual ini pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di rekening Kas Umum Daerah dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian basis kas masih digunakan dalam rangka penyusunan LRA sepanjang dokumen anggaran disusun berdasarkan basis kas. 4.3 Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan meliputi : Kas Kas dan setara kas merupakan kelompok akun yang digunakan untuk mencatat kas dan setara kas yang dikelola oleh Bendahara Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah Kas dan setara kas dicatat berdasarkan nilai nominal yang disajikan dalam nilai rupiah Belanja Dibayar Dimuka / Piutang Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah dan/atau hak Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah, yang diharapkan diterima Pemerintah dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Piutang dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum dalam : - Surat ketetapan - Surat Penagihan - Nilai yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

12 Persediaan disajikan sebesar : - Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian - HPP apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri - Nilai wajar apabila persediaan diperoleh dengan cara lainnya. - Harga pembelian terakhir (nilai sesuai dengan barang persediaan yang dibeli terakhir kali) berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir Asset Tetap Asset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Asset tetap pada prinsipnya dinilai dengan biaya perolehan. Apabila biaya perolehan suatu asset adalah tanpa nilai atau tidak dapat diidentifikasi, maka nilai asset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan Tanah Tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai Peralatan dan Mesin Mencakup alat berat, alat ngkutan, alat kantor dan rumah tangga, alat studio dan alat komunikasi serta alat kedokteran yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai Gedung dan Bangunan Mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai Jalan, Irigasi dan Jaringan Mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan atau dikuasai pemerintah dan dalam konsisi siap dipakai Aset Tetap Lainnya Mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai Konstr4uksi dalam pengejaan Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan hasil dari kontrak konstruksi yaitu perakitan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rangcangan, teknologi, dan fungsi aatau tujuan atau penggunaan utama Ekuitas Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah, Dalam basis akrual, pemerintah hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas. Ekuitas disajikan dalam neraca, laporan perubahan ekuitas dan CaLK. Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

13 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 45 tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

14 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Penjelasan Pos-Pos Pendapatan Pendapatan yang dimasukan dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah pendapatan yang diterima selama TA dan sudah disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah. Penerimaan yang sudah diterima oleh Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu tetapi sampai dengan tutup tahun anggaran belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah tidak ikut diperhitungkan dalam penerimaan pendapatan Tahun Anggaran Pendapatan Daerah Total realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 97,25% dari target ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Pendapatan Asli daerah , Pendapatan Transfer Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah Jumlah , Pendapatan Asli Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 97,25% dari target ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,-dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah , Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Jumlah , Pendapatan Pajak Daerah (Khusus DPPAD) Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 0,- atau 0,00 % dari target 0,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Air Permukaan Jumlah Pendapatan Retribusi Daerah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 97,25% dari target ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

15 Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha , Retribusi Perizinan Tertentu Jumlah , Pendapatan Retribusi Jasa Umum Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 0,- atau 0,00 % dari target 0,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Retribusi Tera/Tera Ulang Retribusi Pelayanan Pendidikan Jumlah Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 97,25% dari target ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , Retribusi Tempat Pelelangan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/ Villa , Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Jumlah , Pendaptan Retribusi Perizinan Tertentu Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 0,- atau 0,00% dari target 0,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Retribusi Ijin Trayek Retribusi Ijin Usaha Perikanan Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) Jumlah Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 0,- atau 0,00% dari target 0,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tuntutan Ganti Rugi Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

16 Pendapatan Denda keterlambatan Pendapatan Denda Pajak Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda Pendapatan dari Pengembalian Penerimaan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Penerimaan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penerimaan dari BLUD Penerimaan Lain-Lain Jumlah PENJELASAN POS-POS BELANJA BELANJA OPERASI Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 91,13% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Pegawai , Belanja Barang & Jasa , Jumlah , Belanja Pegawai Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 98,45% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Pegawai Tidak Langsung , Belanja Pegawai langsung , Jumlah , Belanja Barang Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 89,33% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Bahan Pakai Habis , Belanja Bahan/Material , Belanja Jasa Kantor , Belanja Premi Asuransi , Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor , Belanja Cetak dan Penggandaan , Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir , Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

17 Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Sewa Sarana Mobilitas , Belanja Sewa Alat Berat Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor , Belanja Makanan dan Minuman , Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya , Belanja Pakaian Kerja , Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu Belanja Perjalanan Dinas , Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS , Belanja Pemeliharaan , Belanja Jasa Konsultasi ,00- - Belanja Barang & Jasa BLUD Belanja Hibah Barang & Jasa Berkenaan Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat Uang untuk dihibahkan kepada pihak ketiga/masyarakat Belanja Hadiah Barang , DST ditambahkan apabila ada jenis belanja baru Jumlah , Belanja Modal Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 97,77% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin , Belanja Gedung dan Bangunan , Belanja Jalan, Jembatan, irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya , Jumlah , Belanja Modal Tanah Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 0,- atau 0,00% dari anggaran 0,- dan untuk Tahun Anggaran 2015sebesar 0, Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 97,72% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : 2016 % Realisasi 2015 Anggaran Realisasi Belanja Alat-alat Berat Belanja Alat-alat Angkut ,55 - Belanja Alat-alat Bengkel Belanja Alat-alat Pertanian Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

18 Belanja Alat-alat Kantor , Belanja Alat-alat Rumah tangga , Belanja Alat-alat Komputer , Belanja Alat-alat Studio ,75 - Belanja Alat-alat Komunikasi , Jumlah , Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 98,18% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Gedung , Belanja Monumen ,09 - Jumlah , Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar O,- atau 0,00% dari anggaran 0,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % Realisasi 2015 Belanja Jalan dan Jembatan Belanja Bangunan Air (Irigasi) Belanja Instalansi dan Jaringan Jumlah Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Realisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- atau 94,26% dari anggaran ,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Anggaran 2016 Realisasi % 2015 Belanja Buku Perpustakaan , Belanja Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan ,00 - Belanja Hewan, Ternak dan Tanaman Jumlah , SISA LEBIH PEMBIYAAAN ANGGARAN (SiLPA) SiLPA Tahun Anggaran 2016 sebesar ,- sedangkan Tahun 2015 sebesar , PENJELASAN POS-POS NERACA Aset Total Aset per 31 Desember 2016 sebesar ,89 turun sebesar ,79 atau 24,79% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,35 Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

19 Aset Lancar Aset Lancar per 31 Desember 2016 sebesar ,17 naik sebesar ,5 atau 64,21% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar , Kas Kas per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Kas di Bendahara Pengeluaran - - Kas di Bendahara Penerimaan - - Kas BLUD - - Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran a. Kas di Bendahara Pengeluaran yang Belum Disetor Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor merupakan sisa uang persediaan pada bendahara pengeluaran yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 belum disetor ke rekening kas daerah dan merupakan bagian dari SiLPA Tahun NO URAIAN Jumlah - - Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah -dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - b. Kas di Bendahara Pengeluaran-Jasa Giro yang Belum Disetor (Non Silpa) Kas di Bendahara Penerimaan merupakan pendapatan jasa giro yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetor ke Rekening Kas Daerah. NO URAIAN Jumlah - - Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - c. Kas di Bendahara Pengeluaran-Kewajiban Pihak Lain Kas di Bendahara Pengeluaran (Non Silpa) merupakan saldo kas pada Bendahara Pengeluaran di SKPD per 31 Desember 2016 yang akan dipergunakan untuk membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Belanja atas kegiatan yang bersangkutan sudah di SPJ kan dan sudah dimasukan dalam LRA Tahun Anggaran NO URAIAN Jumlah - - Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

20 NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan a. Kas di Bendahara Penerimaan-SKPD Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan SKPD (baik yang ada di rekening bank maupun brankas) yang berasal dari pendapatan retribusi, lain-lain PAD yang sah dan jasa giro bendahara yang belum disetor ke rekening kas umum daerah per 31 Desember NO URAIAN Jumlah - - Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - b. Kas di Bendahara Penerimaan-Jasa Giro yang Belum Disetor (Non SiLPA) Kas di Bendahara Penerimaan merupakan pendapatan jasa giro yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetor ke Rekening Kas Daerah. NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - Saldo Kas tersebut tahun 2017 telah disetor ke rekening kas daerah dengan rincian : NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - c. Kas di Bendahara Penerimaan-BLUD Kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas pada Bendahara Penerimaan BLUD dari uang titipan pasien dan pendapatan yang belum disetor ke rekening BLUD per 31 Desember NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - Saldo Kas yang belum disetor dengan rincian : NO URAIAN 1 Pendapatan yang belum disetor Uang muka titipan pasien Sisa jamkesmas/jamkesda - - Jumlah Kas BLUD Kas BLUD adalah saldo kas tunai maupun yang ada di rekening bank yang merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran BLUD tidak termasuk dana yang berasal dari APBD. Dan bagian dari SiLPA yang akan digunakan untuk operasional RSUD/RSJD dan tidak disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah. NO URAIAN Nilai Penyetoran Jumlah - - Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

21 Setara Kas Deposito BLUD Deposito BLUD merupakan bagian dari SiLPA. Rekening ini penempatan deposito berjangka waktu satu sampai tiga bulan. Deposito BLUD per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Bank Nomor Bilyet Tgl Pembukaan Deposito Bunga Deposito Nilai JUMLAH Piutang Piutang Pajak per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut: Piutang Pajak - - Penyisihan Piutang Pajak - - Piutang Pajak Netto - - Piutang Retribusi - - Penyisihan Piutang Retribusi - - Piutang Retribusi Netto - - Piutang Lainnya - - Penyisihan Piutang Lainnya - - Piutang Lainnya Netto Piutang Pajak (KHUSUS DPPAD) Piutang pajak adalah pendapatan pajak yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2016 belum dibayar oleh wajib pajak.. PiutangPajak per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Pajak PKB - - Pajak PBBKB - - Pajak BBNKB - - Pajak APT - - Jumlah - - Penjelasan Mutasi Piutang Pajak NO URAIAN Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Jumlah * PIUTANG PAJAK DILAMPIRI DENGAN DATA LENGKAP PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PAJAK Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

22 Penyisihan Piutang Pajak Penyisihan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh SKPD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember Penyisihan PiutangPajak per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut Piutang Cadangan Piutang Cadangan - lancar menunggak 1-2 tahun menunggak 2-3 tahun menunggak 3-5 tahun menunggak lebih dari 5 th Jumlah Piutang Retribusi Piutang retribusi adalah pendapatan retribusi yang sudah menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetapi sampai dengan 31 Desember 2016 belum dibayar oleh wajib retribusi. Piutang retribusi antara lain piutang retribusi pelayanan kesehatan piutang askes pada Dinas Kesehatan, piutang pemakaian kekayaan daerah dan piutang tempat pelelangan ikan. Piutang Retribusi per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00 % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Piutang Askes) - - Piutang Retribusi Tempat Pelelangan Ikan - - Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - - Piutang DUKS - - Jumlah - - Penjelasan Mutasi Piutang Retribusi NO URAIAN Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 1 Piutang Askes Piutang TPI Piutang Pemakaian Kayada 4 Piutang Jasa Kepelabuhan Jumlah * PIUTANG RETRIBUSI DILAMPIRI DENGAN DATA LENGKAP PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN RETRIBUS Penyisihan Piutang Retribusi Penyisihan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh SKPD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember Penyisihan Piutang Retribusi per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Piutang Cadangan Piutang Cadangan - lancar menunggak 1-2 tahun menunggak 2-3 tahun Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

23 - menunggak 3-5 tahun menunggak lebih dari 5 th Jumlah Piutang Lainnya Piutang lainnya meliputi piutang selain piutang pajak, piutang retribusi dan bagian lancar tuntutan ganti rugi. Contoh piutang lainnya piutang pendapatan Pasien dan Askes pada RSUD/RSJD, pemanfaatan GOR Jatidiri, piutang hasil penjualan aset kendaraan, piutang penjualan aset tetap peralatan yang tidak terpakai dan piutang tuntutan ganti rugi. PiutangLainnyaper 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Piutang Pasien pada RSUD/RSJD - - Piutang Askes pada RSUD/RSJD - - Piutang jasa Kepelabuhan - - Piutang pemanfaatan GOR Jatidiri - - Piutang Hasil Penjualan Aset - - Piutang TGR - - Piutang Bunga Deposito - - Piutang Lain-Lain pada RSUD/RSJD - - Jumlah Penyisihan Piutang Lainnya Penyisihan piutang tidak tertagih merupakan piutang yang dikelola oleh SKPD dan dimungkinkan tidak dapat tertagih per 31 Desember Penyisihan PiutangPajak per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut Piutang Cadangan Piutang Cadangan - lancar menunggak 1-2 tahun menunggak 2-3 tahun menunggak 3-5 tahun menunggak lebih dari 5 th Jumlah Belanja Dibayar Dimuka Belanja dibayar dimuka merupakan belanja yang belum menjadi kewajiban SKPD untuk membayar pada Tahun 2016 namun SKPD telah melakukan pembayaran pada Tahun 2016 sehingga pembayaran tersebut sebagai uang muka. Belanja dibayar dimuka tersebut berupa Asuransi Barang Milik Daerah dan Asuransi Pegawai Non PNS. Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2016 sebesar ,17 naik sebesar ,50 atau 79,02% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,67 dengan rincian sebagai berikut : Asuransi BMD , ,67 Asuransi Pegawai Non PNS - - Sewa - - Jumlah , ,67 Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

24 Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai persediaan diperoleh dari hasil perhitungan fisik per 31 Desember 2016, dikalikan dengan harga pembelian terakhir. Persediaan per 31 Desember 2016 sebesar ,- turun sebesar ,- atau 50,70% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Persediaan Bahan Pakai Habis Persediaan Bahan/Material Persediaan Cetak - - Persediaan Pakaian Dinas/Kerja - - Persediaan Makanan dan Minuman - - Persediaan Hibah - - Jumlah Catatan : Berita Acara Stock Opname Akhir Tahun dan perhitungan persediaan terlampir Investasi Jangka Panjang Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Investasi Non Permanen-Dana Bergulir Investasi non permanen merupakan saldo dana bergulir yang dikelola oleh SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Investasi non permanen-dana Bergulir per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : No Uraian 2016 Penambahan Pengurangan Biro Perekonomian UMKM -Pembangunan Gd. BPR-BKK 2 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dana Bergulir Sapi Kereman 3 Dinas Koperasi dan UKM Dana Bergulir UKM 4 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Dana Bergulir Penempatan TK ke LN 5 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dana Bergulir IKM 6 Dinas Kehutanan Dana Bergulir Kemitraan Hutan Rakyat 7 Badan Ketahanan Pangan Dana Dergulir Kelompok Tani (Gerbang Mapan) Jumlah Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

25 Investasi Non Permanen Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen-Diragukan Tertagih merupakan saldo piutang yang dimungkinkan tidak tertagih yang dikelola oleh SKPD. Kebijakan diragukan tertagih sesuai dengan kebijakan piutang tidak tertagih. Investasi non permanen-diragukan tertagih per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Investasi Non Permanen Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen Diragukan Tertagih - menunggak 1-2 tahun menunggak 2-3 tahun menunggak 3-5 tahun menunggak lebih dari 5 th Jumlah Aset Tetap Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar ,- turun sebesar ,- atau 9,87% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Rincian mutasi aset tetap terdiri dari : Saldo Awal ,- Penambahan Belanja Modal ,- Belanja Barang/Jasa - Hibah - Mutasi Masuk - Reklasifikasi Masuk antar aset tetap ,- Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya - Koreksi - Jumlah ,- Berkurang Ekstrakontable ,- Reklasifikasi Keluar antar aset tetap ,- Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya ,- Mutasi Keluar ,- Koreksi - Jumlah ,- Grand Total , Tanah Tanah per 31 Desember 2016 sebesar ,- turun sebesar ,- atau 65,74% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Tanah Jumlah Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

26 Rincian mutasi tanah terdiri dari : Saldo Awal ,- Penambahan Belanja Modal Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah ,- Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar ,- Koreksi Jumlah ,- Grand Total , Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau 15,70% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Alat Berat Alat Angkut Alat Bengkel dan Ukur Alat Pertanian dan Peternakan Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Komunikasi Alat Kedokteran Alat Laboratorium Alat Keamanan Jumlah Rincian mutasi peralatan dan mesin terdiri dari : Saldo Awal ,- Penambahan Belanja Modal ,- Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah ,- Berkurang Ekstrakontable ,- Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

27 Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya ,- Mutasi Keluar ,- Koreksi Jumlah ,- Grand Total , Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunanper 31 Desember 2016 sebesar ,- turun sebesar ,- atau 15,96% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : 2015 Bertambah Berkurang 2015 Gedung Monumen Jumlah Rincian mutasi gedung dan bangunan terdiri dari : Saldo Awal ,- Penambahan Belanja Modal ,- Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah ,- Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap ,- Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar ,- Koreksi Jumlah ,- Grand Total , Jalan, irigasi dan Jaringan Jalan, Irigasi dan jaringanper 31 Desember 2016 sebesar ,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut: 2016 Bertambah Berkurang 2015 Jalan dan Jembatan Bangunan Air/Irigasi Instalasi Jaringan Jumlah Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

28 Rincian mutasi jalan, irigasi dan jaringan terdiri dari : Saldo Awal ,- Penambahan Belanja Modal Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar Koreksi Jumlah Grand Total , Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnyaper 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau 2,51% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : 2016 Bertambah Berkurang 2015 Buku Perpustakaan Barang Bercorak Kesenian dan Kebudayaan Hewan, Ternak dan Tanaman Jumlah Rincian mutasi aset tetap lainnya terdiri dari : Saldo Awal ,- Penambahan Belanja Modal ,- Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi Masuk Reklasifikasi Masuk antar aset tetap Reklasifikasi Masuk ke Aset Lainnya Koreksi Jumlah ,- Berkurang Ekstrakontable Reklasifikasi Keluar antar aset tetap Reklasifikasi keluar ke Aset Lainnya Mutasi Keluar ,- Koreksi Jumlah ,- Grand Total ,- Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

29 Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik/turun sebesar ,- atau % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Uraian pembangunan 2016 Bertambah Berkurang 2015 Pembuatan DED Pembangunan Gedung DPRD Prov. Jateng Jumlah Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2016 bertambah sebesar ,- merupakan Reklasifikasi Aset Tetap atas Bangunan Gedung pada tahun 2016, sedangkan pengerjaannya dilaksanakan pada tahun Pada tahun 2015 realisasi ini dimasukkan ke rekening Bangunan Gedung. Penjelasan Konstruksi Dalam Pengerjaan No Pembangunan yg menjadi KDP Lokasi No Kontrak Nilai Kontrak Masa Pelaksanaan Realisasi Fisik (%) Pembuatan DED Pembangunan Gedung DPRD Prov. Jateng Kota Semarang 027/2954/2015 tgl , s/d ,- 100, , Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2016 sebesar ,11. naik sebesar ,79 atau 4,32% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,32 dengan rincian sebagai berikut : Alat Besar , ,00 Alat Angkut , ,68 Alat Bengkel - - Alat Pertanian - - Alat Kantor dan Rumah Tangga , ,00 Alat Studio dan Komunikasi , ,00 Alat Kedokteran , ,00 Alat Laboratorium - - Alat Keamanan - - Gedung , ,30 Monumen , ,00 Jalan dan Jembatan , ,00 Bangunan Air dan Irigasi , ,34 Instalasi - - Jaringan - - Jumlah , , Aset Lainnya Aset Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- dengan rincian sebagai berikut : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

30 Aset Dikerjasamakan Aset Tak Berwujud - - Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud - - Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud Netto - - Barang Rusak Berat Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Netto Jumlah Aset Lainnya Aset Dikerjasamakan Aset Dikerjasamakan per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Aset Tidak Berwujud Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Amortisasi Aset Tak Berwujud Amortisasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Barang Rusak Berat Barang Rusak Berat per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar atau % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- merupakan barang rusak dan tidak digunakan untuk aktifitas operasional SKPD serta dalam proses penghapusan dengan rincian sebagai berikut : Alat Besar - - Alat Angkut Alat Bengkel - - Alat Pertanian - - Alat Kantor dan Rumah Tangga - - Alat Studio dan Komunikasi - - Alat Kedokteran - - Alat Laboratorium - - Alat Keamanan - - Gedung - - Monumen - - Jalan dan Jembatan - - Bangunan Air dan Irigasi - - Instalasi - - Jaringan - - Buku Perpustakaan - - Barang Bercork Kebudyaan - - Hewan dan Tumbuhan - - Jumlah Catatan : Surat keputusan penghapusan terlampir Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

31 Penyusutan Barang Rusak Berat Penyusutan Barang Rusak Berat per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,-dengan rincian sebagai berikut : Alat Besar - - Alat Angkut ,- - Alat Bengkel - - Alat Pertanian - - Alat Kantor dan Rumah Tangga - - Alat Studio dan Komunikasi - - Alat Kedokteran - - Alat Laboratorium - - Alat Keamanan - - Gedung - - Monumen - - Jalan dan Jembatan - - Bangunan Air dan Irigasi - - Instalasi - - Jaringan - - Jumlah , KEWAJIBAN Total Kewajiban per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,-. atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Utang Jangka Pendek Pihak Ketiga Kewajiban Jangka Pendek Pihak ketiga per 31 Desember 2016 sebesar Rp, 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Utang Perhitungan Fihak Ketiga Kewajiban Jangka Pendek Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0, atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- merupakan penerimaan yang sesungguhnya belum menjadi hak SKPD pada periode bersangkutan, tetapi pembayarannya telah terlebih dahulu diterima oleh SKPD pada Tahun Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

32 Utang Belanja Utang Belanja per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,- (dijelaskan secara rinci jenis belanja yang kurang bayar) Utang Jangka Pendek Lainnya Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, EKUITAS Total Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar ,06 turun sebesar Rp ,29 atau 24,46% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar , PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL PENDAPATAN-LO Pendapatan yang dimasukan dalam Laporan Operasional adalah pendapatan yang telah timbul hak pemerintah untuk menagih selama TA Pendapatan-LO per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau 18,38% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan Asli daerah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah - - Jumlah Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah-LO per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau 18,38% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan Pajak Daerah - - Pendapatan Retribusi Daerah Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah - - Jumlah Pendapatan Pajak Daerah (DPPAD) Pendapatan Pajak Daerah-LO per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Retribusi Daerah-LO per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau 18,38% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- dengan rincian sebagai berikut : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

33 Retribusi Jasa Umum - - Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan Tertentu - - Jumlah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Lain-Lain PAD yang Sah-LO per 31 Desember 2016 sebesar 0,-. Naik/turun sebesar 0,- atau % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0, Lain-Lain Pendapatan yang Sah Lain-Lain Pendapatan yang Sah -LO per 31 Desember 2016 sebesar 0,- naik/turun sebesar 0,- atau 0,00% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar. 0, BEBAN Belanja yang dimasukan dalam Laporan Operasional adalah Belanja yang telah diterbitkan dokumen pembayaran yang disahkan oleh pengguna anggaran dan barang telah diterima. Bebanper 31 Desember 2016 sebesar ,08 naik sebesar ,28 atau 35,24% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar , Beban Operasional Beban Operasional per 31 Desember 2016 sebesar ,08 naik sebesar ,28 atau 35,24% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,80 Beban Pegawai , ,00 Beban Barang & Jasa , ,66 Beban Penyusutan dan Amortisasi , ,14 Beban Lainnya ,00 - Jumlah , , Beban Pegawai Beban Pegawai per 31 Desember 2016 sebesar ,- turun sebesar ,- atau 0,14% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,- Beban Pegawai Tidak langsung Beban Pegawai Langsung Jumlah Beban Barang dan Jasa Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2016 sebesar ,50 naik sebesar ,84 atau 51,75% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,66 Beban Persediaan , ,00 Beban Jasa , ,66 Beban Pemeliharaan , ,00 Beban Perjalanan Dinas , ,00 Beban Barang & Jasa Lainnya , Jumlah , ,66 Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

34 Beban Penyusutan/Amortisasi Aset Beban Penyusutan/Amortisasi Aset per 31 Desember 2016 sebesar ,58 naik sebesar ,44 atau 9,57% dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar ,14 Beban Penyusutan Aset Tetap , ,14 Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud 0,00 0,00 Beban Penyusutan Aset tetap Rusak Berat ,00 0,00 Jumlah , , Beban Lain-Lain Beban Lain-Lain per 31 Desember 2016 sebesar ,- naik sebesar ,- atau % dibandingkan saldo per 31 Desember 2015 sebesar 0,-. Beban Penyisihan Piutang 0,00 0,00 Beban Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen 0,00 0,00 Beban Hibah Aset Tetap 0,00 0,00 Beban Penghapusan Aset ,00 0,00 Beban Lain-lain 0,00 0,00 Jumlah ,00 0, Surplus/Defisit dari kegiatan Non Operasional Surplus/Defisit Penjualan/Pelepasan Aset Tetap Non Lancar No Jenis Aset Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Penerimaan Pendapatan Sesuai STS Surplus/(Defisit) Penjualan Aset = = jumlah 5.4. PENJELASAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Ekuitas Awal Ekuitas awal tahun 2016 sebesar Rp ,47 berasal dari: a. Ekuitas Dana Lancar Tahun 2015 yang terdiri dari Cadangan Persediaan sebesar ,- b. Ekuitas dana investasi tahun 2015 yaitu yang diinvestasikan dalam Aset Tetap sebesar c. Ekuitas untuk Dikonsolidasikan yaitu ekuitas beban dibayar dimuka sebesar , Surplus / Defisit Surplus / Defisit dari Laporan Operasional adalah defisit sebesar ,08 yang berasal dari : 1. Surplus / defisit LO sebesar ,08 yang berasal dari Jumlah pendapatan retribusi daerah sebesar ,- dikurangi beban operasional sebesar ,08 yang berasal dari : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

35 1. Beban pegawai ,00 2. Beban Persediaan ,00 3. Beban Jasa ,50 4. Beban Pemeliharaan ,00 5. Beban Perjalanan dinas ,00 6. Beban Barang dan jasa lain ,00 7. Beban Penyusutan ,58 8. Beban Penghapusan Aset ,00 2. RK PPKD sebesar ,00 yang berasal dari selisih antara Pendapatan ,00 dengan Belanja , Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar sebesar Rp ,21 yang merupakan koreksi / penyesuaian aset tetap Tahun 2016 yang terdiri dari : - Pengurangan Alat Kantor dan Rumah Tangga (Ekstracontable 2016) sebesar Rp ,00 - Penyesuaian Reklasifikassi dari Aset Tetap ke Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar ,00 - Pengurangan Reklasifikasi dari Aset Tetep ke Aset lainnya ,00 terdiri dari Alat-alat Angkutan ,0 dan Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar ,00 - Penghapusan Aset lainnya ( Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga) sebesar ,00 - Penyesuaian kurang Penyusutan ,79 - Pengurangan Aset Tetap dari Mutasi antar SKPD sebesar ,- Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

36 BAB VI PENJELASAN INFORMASI NON KEUANGAN a. Gambaran Umum. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Untuk melaksanakan tugasnya Sekretaris DPRD dibantu oleh 4 (empat) Kepala Bagian yaitu : 1. Bagian Umum membawahkan : a. Sub Bagian Tata Usaha Dan Kepegawaian b. Sub Bagian Rumah Tangga c. Sub Bagian Perlengkapan 2. Bagian Keuangan membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan Dan Anggaran b. Sub Bagian Akuntansi c. Sub Bagian Perbendaharaan 3. Bagian Persidangan Dan Perundang-Undangan, membawahkan: a. Sub Bagian Rapat Dan Risalah b. Sub Bagian Komisi Dan Kepanitiaan c. Sub Bagian Perundang-Undangan 4. Bagian Humas Dan Pengkajian, membawahkan: a. Sub Bagian Humas Dan Publikasi b. Sub Bagian Protokol Dan Aspirasi c. Sub Bagian Pengkajian Dan Pengembangan b. Visi, Misi dan Tujuan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD provinsi Jawa Tengah sebagai unsur pelayanan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai Visi Mewujudkan Sekretariat DPRD yang berkemampuan mendukung kinerja DPRD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menuju DPRD yang Aspiratif, Transparan dan Akuntabel. Adapun Misi Sekretariat DPRD dalam mendukung peran dan fungsi DPRD tersebut adalah : a. Meningkatkan Kinerja dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah b. Memfasilitasi secara admionistrasi dalam pelaksanaan tupoksi DPRD c. Memfasilitasi kerjasama Anggota Dewan dengan Stake Holder d. Mendukung Fungsi Dewan dalam mewujudkan kemitraan dengan eksekutif e. Memfasilitasi administrasi keuangan secara Transparan dan Akuntabel dalam pelaksanaan tupoksi DPRD. Sesuai dengan misi tersebut di atas maka Sekretariat DPRD mempunyai tujuan Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur dan kelembagaan agar memiliki kemampuan jangka panjang untuk Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

37 mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) dan dalam jangka pendek melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. c. Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Adapun gambar Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : Laporan Keuangan Set. DPRD Tahun

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevanmengenai

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016 Lampiran VI FORMAT LAPORAN KEUANGAN SKPD LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KOP SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi i Pernyataan Tanggung Jawab ii Ringkasan Eksekutif 5 A. Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROPINSI JAWA TENGAH Jl. Imam Bonjol No. 134 telp. 3546469 3546607 fax. (024) 3551289 S E M A R A N G 50132

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI Jl. Kolonel Sutarto No.

Lebih terperinci

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Maksud penyusunan Laporan Keuangan Dinas Dikpora Provinsi NTB adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah disusun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

Lebih terperinci

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 2.1 EKONOMI MAKRO Salah satu tujuan pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat, sehubungan dengan itu pemerintah daerah berupaya mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan Daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Lampiran : VI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 ) PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD ( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ) 5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.1.1. Penjelasan Pos-Pos Pendapatan Pendapatan yang dimasukan dalam

Lebih terperinci

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1. PENJELASAN POS-POS NERACA BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1.1. KAS DIBENDAHARA PENGELUARAN 1 TUNAI - 2 BANK JUMLAH - 5.1.2. KAS DIBENDAHARA PENGELUARAN (Non SILPA) 1 TUNAI - 2 BANK

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan Keuangan tahun anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 1 DAFTAR ISI Pernyataan Tanggung Jawab... 3 Laporan Realisasi Anggaran... 4 Neraca... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6 - BAB I Pendahuluan... 6 - BAB II Ekonomi

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Laporan Keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai jumlah sumber daya

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN III 1 RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017 3.1.KINERJA KEUANGAN MASA LALU No Kinerja keuangan daerah masa lalu merupakan

Lebih terperinci

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN (RPJMD) Tahun 20162021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya UndangUndang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1.KINERJA KEUANGAN MASA LALU Kinerja keuangan daerah masa lalu merupakan informasi yang penting untuk membuat perencanaan daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Laporan keuangan RSJD Dr. RM.Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG. LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 2015 dan 2014 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN Desember 205 dan 204 Dalam Rupiah Anggaran 205 204 4. 4.. 4... 4...0. 4...03. 4...05.

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( C A L K ) Tahun 2015 DAFTAR ISI I II III Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran Neraca Komparatif SKPD Laporan Realisasi Anggaran SKPD Catatan Atas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK

LAPORAN KEUANGAN POKOK LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. NERACA KOMPARATIF PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NERACA DAERAH PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) No Uraian 2008 2007 I ASET A. ASET LANCAR 1. Kas 26,237,044,323.93

Lebih terperinci

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016 BAB V ANALISIS APBD 5.1. Pendapatan Daerah Sebagai daerah pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kondisi keuangan daerah Provinsi Kaltara tergolong belum stabil terutama pada tahun 2013. Sumber

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013 PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO. LEBIH / URAIAN ANGGARAN REALISASI URUT (KURANG) 2 BELANJA 33,283,583,941 21,428,982,849

Lebih terperinci

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo

PENGANTAR. Djoko Sartono, SH, M.Si Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyusun Buku Saku Tahun 2013. Buku Saku adalah merupakan publikasi rangkuman data

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK) Bab 1 Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1.1.1 Maksud Penyusunan laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo disusun untuk menyediakan informasi yang relevanmengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD Dr. MOEWARDI Jl. Kol. Sutarto 132 Telp. 634634 Fax. 637412 Surakarta 57126 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL JL. SETIA BUDI PSR II NO. 84 TANJUNG SARI, MEDAN Telepon (061) 821 3533, Facsimile (061)

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Laporan Keuangan Laporan Keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan disusun dan disediakan sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Tujuan kebijakan akuntansi adalah menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding di antara laporan

Lebih terperinci

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut: RINGKASAN Berdasarkan Pasal 184 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK INSPEKTORAT DAERAH Jalan Panglima Sudirman No. 284 Nganjuk Kode Pos 64412 Telp. (0358) 321196 & 321712 Fax (0358) 321196 Email : inspektorat@nganjukkab.go.id CATATAN ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allat SWT, Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP, 2005), Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP, 2005), Anggaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian APBD Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP, 2005), Anggaran Pendapatan dan Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP LAPORAN KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 06 PEMERINTAH KOTA BINJAI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 00 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 NO. URUT URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 (%) REALISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010 PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN ACEH Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 101 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Badan Pengelolaan

Lebih terperinci

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 1 ASET 2 ASET LANCAR 1 (Dalam Rupiah) (Dalam Rupiah) 2 3 4 5 3 4 5 3 Kas 4 Kas di Kas Daerah - - 5 Kas di Bendahara Pengeluaran - - - 6 Kas

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah) LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 No. Uraian Ref. Tahun 2009 Tahun 2008 1. ASET 5.1.1 1.1 ASET LANCAR 5.1.1.a 1.1.1 Kas 1.1.1.2

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016 ASET ASET LANCAR URAIAN 1 (Dalam Rupiah) (Dalam Rupiah) 2 3 4 5 3 4 5 Kas Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara BLUD Setara Kas (Deposito) Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Lebih terperinci

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN -1- LAMPIRAN XI PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN A. KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014 BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BIDANG PENGELOLAAN TAMAN PINTAR DINAS PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belanja Modal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN Kebijakan tentang LRA bertujuan untuk menetapkan perlakuan Akuntansi

Lebih terperinci

Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN Menimbang : a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ttd BAMBANG AROCHMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ttd BAMBANG AROCHMAN Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJ0 NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 . PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 9 TAHUN 2011 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 4 2016 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO Laporan keuangan Tahun Anggaran 2016 ini kami sajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN PIMPINAN DPRD KABUPATEN DEMAK NOMOR : 06/PIMP.DPRD/2015 TENTANG PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 - 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI A

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI A LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA CIREBON TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUKABUMI,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv DAFTAR ISI Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv Bab I Pendahuluan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015... 1 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 14 2013 SERI A PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KOTA DENPASAR SKPD KECAMATAN DENPASAR UTARA LAPORAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 1 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) 5. BELANJA 9.056.427.800,00 8.559.92.87,00 496.494.927,00 496.494.927,00

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Jl. Letjend. S. Parman No. 23 Tep./Fax : (281) 89111 Purbalingga 53317 LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG : POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG : POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG : POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan Anggaran

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta disusun untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

Lebih terperinci