sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Spirit desentralisasi, secara ekonomi menekankan pada upaya efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Spirit good Governance mengedepankan perlunya transparansi, akuntabilitas dan mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan realitas dinamika yang berkembang khususnya yang terkait dengan merebaknya permasalahan pengelolaan APBD, pembiayaan dan terbatasnya sumber pendanaan. Maka perlu adanya upaya penyelarasan dengan paket Undang-undang keuangan Negara, yaitu UU No. 17/2003 tentang

2 keuangan Negara, UU No. 1/2004 tentang perbendaharaan Negara, UU No. 15/2004 tentang pemeriksaan dan tanggung jawab KN serta UU NO. 25/2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional. Bahwa adanya Undang-undang Pemerintahan Daerah membawa konsekuensi pada penyerahan urusan dan pendanaan (money follow function). Akibat adanya penyerahan urusan dan pendanaan diperlukan kerangka hubungan keuangan dan daerah yang direfleksikan dalam hak dan kewajiban dibidang keuangan daerah. Hak daerah dibidang keuangan daerah : a. Menetapkan Pajak dan Retribusi Daerah b. Memperoleh Dana Perimbangan c. Memperoleh Pinjaman Kewajiban Daerah dibidang keuangan meliputi : a. Mengelola hak-haknya secara efisiensi dan efektif b. Sinkronisasi dengan kebijakan nasional c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD, sedangkan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah didanai dari dan atas beban APBN. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam Tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.

3 Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak tanggal 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat Keuangan, dengan demikian bagian Pajak dan Pendapatan juga berubah bentuk menjadi Sub. Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan. Dengan terbitnya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (berdasarkan SK MENDAGRI tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat 7/15/3/74), maka terhitung sejak tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Pada tanggal 1 September 1975 melalui SK Mendagri No. KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia, maka Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah. Pembentukkannya semula berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut dikukuhkan dengan PERDA Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976). Setelah Otonomi Daerah, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah diatur dalam Perda Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang organisasi Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No K Tahun Berdasarkan Perda Propinsi

4 Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi Dinas-dinas daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No K Tahun 2002 tentang tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah serta Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara, tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah adalah menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Propinsi dan tugas dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, dispenda berfungsi : Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program, kebijakan, dan pembinaan teknis di bidang pendapatan daerah. Menyelenggarakan pembinaan, program pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di air, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor, retribusi dan pendapatan lainlain, pengendalian dan pembinaan. Selain melakukan tugas pokoknya juga berfungsi sebagai coordinator di bidang pendapatan daerah, dimana dari pungutan PAD tersebut yang secara langsung dikelola oleh Dipendasu antara lain pemungutan yang bersumber dari Pajak Daerah sedangkan pungutan lainnya dikelola secara teknis oleh instansi/unit kerja di Propinsi Sumatera Utara. 1. Visi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Dalam rangka menyikapi tugas pokok Dipendasu yaitu menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah dan tugas dikonsentrasi di bidang pendapatan daerah, maka untuk melaksanakan tugas pokok dan

5 fungsinya Dipendasu mengacu kepada Visi dan Misinya yang merupakan pedoman ataupun arahan dalam pelaksanaan tugasnya dengan memperhatikan Renstra Potensi Propinsi Sumatera Utara. Visi Dispendasu adalah : Menjadikan Dinas Pendapatan Daerah yang professional dan berkualitas dalam pemberdayaan potensi Daerah menuju Otonomi Daerah yang maju dan mandiri. 2. Misi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Sedangkan MISI Dispendasu adalah ; Meningkatkan kemandirian Daerah dalam pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pembangunan. Meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional. 3. Logo Pemprovsu dan Makna Logo Pemprovsu Gambar II.1 Logo Pemprovsu Sumber : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

6 Adapun makna logo pemprovsu yaitu : Kepala tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme dan komunisme Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan pancasila. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi, dan tulisan SUMATERA UTARA melambangkan daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah limpah. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal dan tahun kemerdekaan dimana ketiga tiganya ini berikut tongkat dibawah kepala dan tangan melambangkan watak kebudayan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta, keadaan dan pembela keadilan. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakat yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan. B. Struktur Instansi/Organisasi Dalam hal memudahkan pengawasan dan pengaturan kerja terhadap pegawai diperlukan suatu struktur organisasi dalam perusahaan/instansi, sebuah perusahaan besar ataupun yang kecil tentunya sangat memerlukan

7 adanya struktur organisasi perusahaan, dimana struktur organisasi ini memberikan penjelasan tentang semua kedudukan ataupun jabatan-jabatan yang diemban oleh pegawai untuk mengetahui tugas dan batasan-batasan pekerjaan serta kepada siapa dia akan bertanggung jawab, sehingga akhirnya aktivitas organisasi akan berjalan dengan lancar dan tepat serta baik tanpa adanya kendala yang timbul dalam perusahaan tersebut.untuk memperjelas, pada Lampiran 2 berikut dapat ditampilkan gambar struktur organisasi perusahaan pada Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara. C. Job Description berikut : Adapun job description dari masing-masing bagian adalah sebagai A. Kepala Dinas Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang pendapatan. B. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum dan penyusunan program. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris dibantu oleh : 1. Sub Bagian Umum Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur

8 penyelnggaraan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan serta pemberdayaan kepegawaian. Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan, serta administrasi kepegawaian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai bidang tugasnya. 2. Sub Bagian Keuangan Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar prosedur dan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Sub Bagian Program penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur penyusunan program dinas. Menghimpun dan menyusun rencana belanja dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. C. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam bidang penyusunan perancanaan dan

9 pengembangan pendapatan daerah, evaluasi dan pengendalian pendapatan daerah serta hukum dan publikasi. Kepala bidang Pengembangan dan Pengendalian dibantu oleh : 1. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar penerimaan, penggalian dan pengelolaan potensi daerah dan perencanaan target pendapatan daerah. Melaksanakan pengkajian dalam pengembangan pengolahan sumber pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 2. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar evaluasi pengendalian pendapatan daerah. Melaksanakan evaluasi dan pembinaan pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Seksi Hukum dan Publikasi, mempunyai tugas : Menyelenggarakan penyusunan dan eksaminasi produk hukum.

10 penyempurnaan dan penyusunan bahan pelaporan untuk publikasi. Menyelenggarakan publikasi, sesuai standard an rencana yang ditetapkan. D. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air (PKB-KAA) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa PKB-KAA, pembukuan dan pelaporan PKB-KAA serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut BBN/KB- KAA. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala bidang PKB-KAA dibantu oleh : 1. Seksi Teknis PKB-KAA, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PKB-KAA serta BBN/KB-KAA. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan

11 pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 2. Seksi Keberatan, Piutang dan Penagihan PKB-KAA, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar pengajuan permohonan atas keberatan Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut PKB, Pajak Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut PKAA, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut BBN-KB, Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut BBN-KAA dari wajib pajak, memberikan pertimbangan atas keberatan PKB-PKAA, BBN-KB, BBN-KA, merumuskan kebijakan dalam rangka penagihan piutang PKB-PKAA, BBN-KB dan BBN-KAA. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan PKB- PKAA, BBN-KB dan BBN-KA sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

12 Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak, pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan kabupaten/kota dari PKB-KAA serta BBN/KB-KAA. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. perhitungan biaya pemungutan PKB/BBN-KB, PKA/BBN-KAA, bagi hasil PKB/BBN-KB, PKAA/BBN-KAA kepada pemerintah kabupaten. E. Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya.

13 Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa perpajakan, pembukuan dan pelaporan. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya, dibantu oleh : 1. Seksi Teknis Perpajakan penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah / Air Permukaan yang selanjutnya disebut PPP- ABT/APU dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut PKB-KB. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 2. Seksi Keberatan dan Sengketa Perpajakan,mempunyai tugas :

14 penyempurnaan dan penyusunan standar-standar pengajuan permohonan keberatan, penetapan denda dan sanksi kelalaian pembayaran PPP-ABT/APU dan PBB-KB. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak, pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan kabupaten/kota dari PPP-ABT/APU dan PBB-KB. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta

15 penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. F. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis retribusi, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1. Seksi Retribusi penyempurnaan dan penyusunan standar penetapan jenis retribusi, teknis pemungutan dan tata adminitrasi retribusi, penetapan target serta koordinasi dan kerja sama dalam pemungutan retribusi. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan teknis retribusi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 2. Seksi Pendapatan Lainnya

16 penyempurnaan dan penyusunan standar-standar koordinasi, pemungutan dan pengadministrasi serta optimalisasi Pendapatan berupa Bagi Hasil Pajak-Bukan Pajak (BHP-BP), Penerimaan Lainnya dan setoran laba Badan Usaha Milik daerah yang selanjutnya disebut BUMD. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi pendapatan lainnya dan setoran laba BUMD, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan penerimaan retribusi, pendapatan lainnya, serta penelitian laporan dari instansi pemungut. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

17 Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan penerimaan retribusi pendapatan lainnya serta penelitian atas laporan dari unit pemungut, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. G. Kepala Pusat Informasi Pendapatan Daerah (PIPD) 1. Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pengadministrasian, pengelolaan, penyajian, pengembangan sistem otomatisasi komputerisasi basis data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retrubusi daerah, dan pendapatan lainnya serta pembangunan sistem informasi pendapatan daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud point (1), Kepala Unit Pelaksana Teknis menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan dibidang informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; b. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, perawatan dan pemeliharaan sistem data basis data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dn pendapatan lainnya, sesuia ketentuan dn standar yang berlaku; c. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan dan perawatan sistem otomatisasi dan komputerisasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; d. Pelaksanaan pengendalian sistem informasi pajak daerah ;

18 e. Penyajian dan pendistribusian data dan informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; g. Pemberian masuk yang perlu Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya Kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan; 3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : Menyusun program kerja dan rencana kegiatan di bidang informasi pendapatan daerah; Menatausahakan data dan informasi pendapatan daerah sesuai dengan kebutuhan Dinas; Menyajikan data dan informasi pendapatan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Melaksanakan penyiapan usulan pengadaan dan perawatan piranti keas dan lunak, otomatisasi dan komputerisasi; Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dibidang informasi pendapatan daerah, sesuai dengan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT:

19 Memberikan masukan yang perlu yang perlu kepada UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya Kepala UPT, sesuai dengan bidangnya; b. Seksi Pengolahan Data Pendapatan Daerah : Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan; Menghimpun dan mengkaji data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan; Melakukan penyesuaian otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi daerah dan pendapatan lainnya; Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya yang telah ditetapkan peraturan pemerintah;

20 Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; c. Seksi Informasi dan Manajemen Pendapatan Daerah, mempunyai tugas : Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan; Menghimpun dan mengkaji informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan ; Melakukan penyusunan otomatisasi dan komputerisasi informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya; Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Memberikan masukkan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPT.

21 D. Jaringan Kegiatan Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah. Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi yang mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi dan lainnya untuk didistribusikan ke pemerintah. Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat untuk pemungutan paj3ak dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan pelayanan yang dilakukan Dispenda mampu menarik masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya. E. Kinerja Kegiatan Terkini Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, dispenda terus berusaha agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Dispendasu adalah terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah membayar pajaknya. Menyadarkan masyarakat bahwa membayar pajak itu penting untuk anggaran pemerintah membantu masyarakat dalam membangun kesejahteraan dan megurangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Membuat sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.

22 F. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara antara lain sebagai berikut :Mengejar target estimasi penerimaan pajak daerah dan sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014 serta mengejar kembali angka angka pendapatan daerah seperti tunggakan pajak kendaraan bermotor, pajak air permukaan, bea balik nama kendaraan bermotor yang porsi pencapaiannya sepanjang tahun 2014.

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Pada mulanya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai Bagian Pajak dan

Lebih terperinci

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Berdasarkan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Berdasarkan surat keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Pada mulanya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam Koordinasi Biro Keuangan (kesekretariatan) sebagai Bagian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan

Lebih terperinci

dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai. BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVSU

dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai. BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVSU dibidang Komunikasi khususnya menyangkut tentang peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai. BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVSU 1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKL Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKL Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKL 2.1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengolahan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 35 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Instansi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah unit pelaksana

Lebih terperinci

BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU

BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU 8 BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU A. Sejarah Ringkas Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Governement

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Derah Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Derah Provinsi Sumatera Utara BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Derah Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) 9 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara pada mulanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali Pada awalnya kantor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Sebelum Dinas berdiri sendiri sebagai instansi tersendiri, pengelolaan pajak dan pendapatan daerah adalah merupakan

Lebih terperinci

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Sebelum Dinas berdiri sendiri sebagai instansi tersendiri, Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Daerah adalah merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Biro Keuangan yang bernaung pada Sekretariat Kantor

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pertambangan dan Energi Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali ddari terbentuknya Kantor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan

Lebih terperinci

e. merencanakan pelaksanaan koordinasi Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi dalam pelaksanaan tugas; f. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksana

e. merencanakan pelaksanaan koordinasi Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi dalam pelaksanaan tugas; f. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksana BAB X UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERPONG PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 38 Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Sejarah Dinas Pendapatan Provinsi Riau (DIPENDA) pembentukan Dinas Pajak dan Pendapatan Propinsi Riau.

BAB II GAMBARAN UMUM Sejarah Dinas Pendapatan Provinsi Riau (DIPENDA) pembentukan Dinas Pajak dan Pendapatan Propinsi Riau. BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Sejarah Dinas Pendapatan Provinsi Riau (DIPENDA) Dinas Pendapatan Propinsi Riau dibentuk berdasarkan surat Gubernur Riau Nomor KPTS Tanggal 29/1/1974 Tanggal 13 Januari 1974 tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian yang mengelola bidang penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. 2.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. 2.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU 2.1 Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru Pada mulanya Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru (selanjutnya disingkat Dipenda)

Lebih terperinci

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara 7 BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu instansi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA A CEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah.

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Diubah dengan Perwal Nomor 93Tahun 2012 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak,

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak, BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN A. SEJARAH RINGKAS Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu Sub-Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PAJAK & RETRIBUSI PARKIR PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2011 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jl. Pemuda 148 Telp. (024)

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali. menjadi Dinas Penghasilan Daerah Tingkat II Boyolali. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali Pada awalnya Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten DATI II Boyolali

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi yang berarti pemerintah daerah dapat mengurus keuangannya

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. II.1 Deskripsi Umum Tentang Dinas Pendapatan Provinsi Riau

BAB II GAMBARAN UMUM. II.1 Deskripsi Umum Tentang Dinas Pendapatan Provinsi Riau BAB II GAMBARAN UMUM II.1 Deskripsi Umum Tentang Dinas Pendapatan Provinsi Riau Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat 1 Riau dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepalah Daerah Tingkat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap entitas/perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum UPT Medan Selatan / Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Selatan. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002) Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002) Oleh: A. Bervian Sonny W F3400001 BAB I GAMBARAN UMUM DIPENDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 diperlukan ketersediaan dana yang besar. Pemerintah sebagai pengatur

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan. Dan Asset Daerah (Dppkad) Kabupaten Boyolali

`BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan. Dan Asset Daerah (Dppkad) Kabupaten Boyolali `BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah (Dppkad) Kabupaten Boyolali 1. Sejarah Singkat Mengenai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset

Lebih terperinci

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional. BAB XI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BALARAJA PADA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pasal 43 Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah

Lebih terperinci

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN PENDAHULUAN Kantor Pelayanan Pajak Daerah Di Kabupaten Sleman (SAMSAT SLEMAN) berlokasi di Jl Magelang Km 12,5 Krapyak Triharjo Sleman dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO a. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur organisasi Pemerintah Daerah yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA 8 BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH KEPADA INSTANSI PEMUNGUT DAN INSTANSI/PENUNJANG LAINNYA DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah DPPKAD Kab. Karawang Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Pada awalnya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan adalah suatu sub bagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai Binjai adalah salah satu Kota (dahulu daerah tingkat II berstatus Kotamadya) dalam wilayah provinsi Sumatera

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan dalam rangka melaksanakan Trilogi pembangunan, diperlukan ketersediaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan tata cara pemerintahan terwujud dalam bentuk pemberian otonomi daerah dan desentralisasi fiskal dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Konsekuensi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BIRO PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROVSU. A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL BIRO PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROVSU. A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL BIRO PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROVSU A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Pada zaman Pemerintah Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu Pemerintah yang bernama Gouverment

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, proses penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, proses penelitian dan sistematika penulisan. BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, batasan penelitian, proses penelitian

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN DAN TATAKERJA DINAS PENDAPATAN

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN DAN TATAKERJA DINAS PENDAPATAN PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN DAN TATAKERJA DINAS PENDAPATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII Bandung Timur penulis memperoleh data dan mengetahui penerimaan pajak pengambilan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PAJAK DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya, urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 Jalan Raya Soreang KM.17- Komplek Pemda Kabupaten Bandung Telp./Fax.022-5892926

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN

Lebih terperinci

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas

transparansi, partisipasi, penegakan hukum, dan akuntabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat reformasi telah mewarnai Pemerintah daerah/ Organisasi aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibangku perkuliahan. Magang termasuk salah satu persyaratan kuliah yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana mahasiswa tersebut dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama duduk dibangku perkuliahan. Magang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pemerintahan daerah, baik ditingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota memasuki era baru dengan dikeluarkannya Undangundang No.22 tahun 1999 dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Dalam rangka Penyelengaraan Pemerintahan, Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai hak dan kewajiban mengurus sendiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU. Dinas Pendapatan Provinsi Riau di bentuk berdasarkan surat Gubernur Riau Nomor :

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU. Dinas Pendapatan Provinsi Riau di bentuk berdasarkan surat Gubernur Riau Nomor : BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU 1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Riau Dinas Pendapatan Provinsi Riau di bentuk berdasarkan surat Gubernur Riau Nomor : KPTS 29/1/1974 tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan 21 BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Dinas pendapatan daerah kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah, namun di sisi lain memberikan implikasi tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah, namun di sisi lain memberikan implikasi tanggung jawab yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23 Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22 Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang pengelolaan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali Pada awalnya Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten DATI II Boyolali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan (BP2RD)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 82 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian. 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian. 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali Pada awalnya kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah masalah perimbangan keuangan pusat dan daerah merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. daerah masalah perimbangan keuangan pusat dan daerah merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era desentralisasi fiskal seperti sekarang ini, fungsi dan peran pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara sangatlah penting. Sejalan dengan otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik Indonesia disamping sektor migas dan ekspor barang-barang non migas. Sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU)

BAB II PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU) BAB II PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU) Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1. Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian Dengan berlandaskan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang pembentukan 8 (delapan) Kabupaten di Provinsi Riau yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN A. SEJARAH SINGKAT Terbentuknya Dinas Pandapatan Daerah Tapanuli Selatan, berdasarkan UU Nomor 70 Drt 1956,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Latar Belakang Objek Penelitian III.1.1 Dinas Pendapatan Daerah Prop. DKI Jakarta 1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci