PROPOSAL TESIS SM FARIDA AMINA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Mohammad Isa Irawan, M.T.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL TESIS SM FARIDA AMINA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Mohammad Isa Irawan, M.T."

Transkripsi

1 PROPOSAL TESIS SM FARIDA AMINA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Mohammad Isa Irawan, M.T. PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

2 ABSTRAK Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Hampir setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin. Menurut BPS, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Namun, apabila kita melihat realita dalam kehidupan masyarakat, dapat diasumsikan bahwa terdapat beberapa indikator lain yang berkaitan dengan jumlah penduduk miskin, diantaranya adalah nilai PDRB, inflasi, ekspor-impor, luas panen padi dan palawija, jumlah industri manufaktur besar dan sedang, jumlah pengangguran, serta jumlah penduduk. Pemilihan indikator-indikator tersebut didasari pada kenyataan bahwa adanya keterkaitan langsung dengan tingkat pendapatan penduduk. Untuk itu, dalam penelitian ini, guna mengetahui indikator yang lebih berkaitan dengan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan, digunakan metode PCA dan regresi berganda. Indikator-indikator yang berhubungan erat dengan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan yaitu PDRB sektor jasa jasa atas dasar harga konstan, jumlah pengangguran, pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama, dan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok buah. Koefisien regresi yang positif pada setiap variabel bebas menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin akan semakin tinggi jika indikatorindikator tersebut semakin tinggi. Namun prediksi menggunakan JST backpropagation dengan metode PCA dan regresi berganda dibandingkan dengan data sebenarnya, maka keakurasiannya berupa MAPE sebesar 3,36 %. Sedangkan hasil prediksi data time series dengan data sebenarnya menghasilkan MAPE sebesar 2,24 %. Kata kunci : jaringan syaraf tiruan backpropagation, kemiskinan, metode PCA, regresi berganda, prediksi.

3 L A T A R Penduduk total Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Sebulan PDRB B E L A K A N G Pengangguran Industri manufaktur besar & sedang Kemiskinan Luas panen tanaman padi & palawija Ekspor Inflasi

4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah dalam penelitian ini dapat diberikan sebagai berikut: 1. Apa saja indikator yang lebih berkaitan dengan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan menggunakan metode PCA dan analisis regersi berganda? 2. Bagaimana memprediksi jumlah penduduk miskin dikalimantan Selatan pada tahun 2012 setiap bulannya menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation? Batasan Masalah Untuk membatasi kajian agar lebih spesifik dan terarah, maka penelitian ini dibatasi pada pembahasan sebagai berikut: 1. Data yang digunakan merupakan data bulanan dari tahun Pemilihan indikator yang dijadikan input dalam jaringan syaraf tiruan menggunakan metode PCA dan analisis regersi berganda. 3. Algoritma pembelajaran jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah Backpropagation.

5 Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengetahui indikator apa saja yang lebih berkaitan dengan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan menggunakan metode PCA dan analisis regersi berganda. 2. Memprediksi jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan pada bulan tahun 2012 setiap bulannya menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan APBD dengan lebih menitikberatkan pada beberapa indikator yang berkaitan dengan jumlah penduduk miskin. 2. Mengevaluasi kebijakan pemerintah yang sudah ada terhadap kemiskinan. Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan penanggulangan kemiskinan selanjutnya.

6 KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan kilo kalori per kapita per hari. Pengeluaran per kapita pengeluaran yang dikeluarkan per orangnya, biasanya dihitung untuk pengeluaran selama sebulan. Produksi tersebut diukur dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). PDB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan. Penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS menggunakan tahun dasar Makna inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Data ekspor-impor disajikan untuk memberikan informasi mengenai kinerja perdagangan luar negeri Indonesia. Data yang disajikan mencakup volume maupun nilai, termasuk data yang dirinci menurut komoditi (jenis barang dan kelompok barang), negara tujuan/asal negara, dan pelabuhan muat/bongkar barang. Produksi pada dasarnya merupakan hasil kali luas panen dengan produktivitas per hektare lahan, sehingga seberapa besar produksi suatu wilayah sangat tergantung berapa luas panen pada tahun yang bersangkutan atau berapa tingkat produktivitasnya. Konsep pengangguran yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless).

7 JARINGAN SYARAF TIRUAN Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network) adalah pemrosesan sistem informasi pada karakteristik tertentu dalam keadan yang berhubungan dengan jaringan syaraf biologi. Jaringan syaraf tiruan dibangun berdasarkan generalisasi dari model matematika pada manusia atau syaraf biologi, didasarkan pada asumsi : 1. Pemrosesan informasi terjadi pada banyak element yang disebut neuron. 2. Sinyal berjalan diantara neuron yang terkoneksi jaringan. 3. Masing masing jaringan koneksi dihubungkan dengan bobot, yang mana didalam jaringan syaraf khusus, melipatgandakan transmisi sinyal. 4. Masing masing neuron mempergunakan fungsi aktifasi (biasanya nonlinier) ke jaringan inputnya untuk menentukan sinyal output. Jaringan syaraf dikarakteristikkan oleh (1) polanya terkoneksi diantara neuron (disebut arsitektur), (2) metode untuk menentukan bobot dari koneksi (disebut training atau learning, algoritma), dan (3) fungsi aktifasi.

8 Anggap sebuah neuron Y, dilustrasikan pada Gambar 2.1, ia menerima input dari neuron X 1, X 2 dan X 3. Aktifasi pada neuron ini adalah x 1,x 2 dan x 3 tentunya. Bobot dari hubungan antara X 1, X 2 dan X 3 ke neuron Y adalah w 1, w 2 dan w 3. net input, y_in, ke neuron Y adalah jumlah dari bobot sinyal dari neuron X 1, X 2 dan X 3, yaitu: y_in = w 1 x 1 + w 2 x 2 + w 3 x 3 X 1 W 1 X 2 W 2 Y 1 X 3 W 3 Gambar 2.1 Jaringan syaraf sederhana (Fausett, 1994)

9 Arsitektur Jaringan syaraf tiruan multi-layer dengan satu layer pada unit hidden (unit Z) ditunjukkan pada gambar 2.2. Unit-unit output (unit Y) dan unit hidden juga memiliki bias. Bias pada unit output Y k dilambangkan dengan w ok, bias pada unit hidden Z j dilambangkan dengan v oj. Pada fase feedforward hanya satu arah informasi yang mengalir dari operasi. Selama fase backpropagation pada proses learning, sinyal dikirimkan pada arah sebaliknya. Gambar 2.2 JST backpropagation dengan satu hidden layer

10 Fungsi Aktivasi Salah satu tipe fungsi aktivasi yang paling banyak digunakan adalah fungsi sigmoid biner, yang mempunyai interval (0, 1) dan didefinisikan sebagai berikut: f 1 x 1 1 exp dan dengan x x f x f x f1' Fungsi ini diilustrasikan pada gambar Gambar 2.3 Sigmoid biner, interval (0, 1) (Kusumadewi, 2004)

11 METODA PENELITIAN Tahapan Penelitian a. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahun yaitu sebagai berikut: 1. Jumlah penduduk miskin. 2. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok makanan yang terdiri dari 13 kelompok, yaitu: a. Padi-padian, b. Umbi-umbian, c. Ikan, d. Daging, e. Telur dan susu, f. Sayur-sayuran, g. Buah-buahan, h. Minyak dan lemak, i. Bahan minuman, j. Konsumsi lainnya, k. Makanan jadi, l. Minuman beralkohol, m. Tembakau dan sirih.

12 3. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok non makanan yang terdiri dari 8 kelompok, yaitu: a. Perumahan, bahan bakar, penerangan dan air, b. Aneka barang dan jasa, c. Pendidikan, d. Kesehatan, e. Pakaian,alas kaki dan tutup kepala, f. Barang yang tahan lama, g. Pajak pemakaian dan premi asuransi, h. Keperluan pesta dan upacara. 4. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang terbagi menjadi Atas Dasar Harga Berlaku (ADHK) dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 (ADHK) pada setiap sektornya sejumlah 9 sektor, yaitu: a. PDRB Sektor Bangunan, b. PDRB Sektor Industri Pengolahan, c. PDRB Sektor Jasa-Jasa, d. PDRB Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, e. PDRB Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, f. PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, g. PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, h. PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian, i. PDRB Sektor Pertanian.

13 5. Inflasi yang terdiri dari 7 kelompok, yaitu: a. Kelompok bahan makanan, b. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, c. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, d. Kelompok sandang, e. Kelompok kesehatan, f. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, g. Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. 6. Ekspor menurut komiditi terbagi menjadi 5 komiditi, yaitu: a. Kelapa sawit, b. Karet alam, c. Produk kayu, d. Produk perikanan, e. Produk tambang.

14 7. Luas panen tanaman padi dan palawija perbulan yang terdiri dari: a. Padi, b. Jagung, c. Kedelai, d. Kacang tanah, e. Kacang hijau, f. Ubi kayu, g. Ubi jalar. 8. Jumlah industri manufaktur besar dan sedang. 9. Jumlah pengangguran. 10. Jumlah penduduk.

15 b. Data Preprocessing/Normalisasi Data Sebelum data input dan target yang diimplementasikan ke dalam jaringan saraf tiruan harus terlebih dahulu melalui preprosesing data berupa penskalaan yaitu normalisasi data. Tujuannya agar jaringan saraf dapat mengenali data yang akan menjadi masukan bobotbobotnya. Data akan bernilai antara 0 sampai 1, hal ini sesuai dengan fungsi aktivasi yang akan digunakan. Keterangan: N = Data yang sudah ternormalisasi, D = Data yang akan dinormalisasi, Dk = Data terkecil dari sekumpulan data, N = Db = Data terbesar dari sekumpulan data. c. Fungsi Aktivasi (D Dk) (Db Dk) Fungsi aktivasi yang digunakan pada setiap neuron adalah fungsi sigmoid f x 1 1 exp x

16 d. Perancangan Arsitektur Jaringan Arsitektur jaringan terdiri dari input layer sejumlah n neuron, hidden layer sejumlah p neuron, output layer terdiri dari 1 neuron yaitu jumlah penduduk miskin. Jumlah input ditentukan dengan metode PCA, sedangkan jumlah hidden ditentukan dengan cara trial and error, dalam arti hasil pembelajaran yang tercepat dan terbaik yang akan menentukan jumlah hidden layer tersebut. Gambar 3.1 Arsitektur JST

17 e. Training/Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan Proses pelatihan jaringan syaraf tiruan menggunakan 96 dari 120 data dengan arsitektur neural network yang berbeda-beda. Setiap arsitektur neural network akan menghasilkan bobot pelatihan yang terakhir yang akan digunakan sebagai bobot awal saat melakukan pengujian. f. Pengujian Jaringan Syaraf Tiruan Proses pengujian jaringan syaraf tiruan menggunakan 24 dari 120 data. Pada proses pengujian akan dihasilkan arsitektur jaringan yang terbaik berdasarkan nilai kriteria informasi yang dihasilkan. Setelah dilakukan training dan testing pola-pola yang dilatih, akan diperoleh hasil bahwa test terhadap pola-pola tersebut benar (akurat). Rata rata error jaringan pada proses testing adalah: dengan y = nilai hasil prediksi y = nilai aktual data N = jumlah nilai testing MSE = n i=1 y y N

18 g. Data Postprocessing/Denormalisasi Data postprosessing adalah pengubahan dari data hasil jaringan syaraf tiruan yang mempunyai range antara 0 sampai 1 menjadi data seperti nilai aslinya. P = O Db Dk + Dk P = Data postprosessing atau data yang sudah denormalisasi, O = Data output jaringan, Db = Data terbesar dari sekumpulan data, Dk = Data terkecil dari sekumpulan data

19 Diagram Proses Penelitian Mulai Pengumpulan Data Pemilihan Data Input dengan PCA dan analisis regresi berganda Perancangan Arsitektur JST Normalisasi Data/ Data Preprocessing Pembuatan Program dengan MATLAB Pelatihan/ Training Peramalan/ Prediction Pengujian/ Testing Denormalisasi Data/ Data Postprocessing Analisa dan Pembahasan Selesai

20 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Proses pertama yang dilakukan dalam penyelesaian penelitian ini setelah semua data sekunder didapatkan adalah interpolasi data yang bersifat tahunan menjadi data bulanan. Interpolasi dilakukan dengan program Eviews 7, yaitu: 1. Linear - match last, digunakan untuk data jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok makanan dan non makanan, jumlah industri manufaktur besar dan sedang, dan jumlah pengangguran. 2. Quadratic match sum, digunakan untuk data PDRB dan nilai ekspor.

21 Pemilihan Data Pada pengumpulan data sebelumnya, dicari semua data yang diasumsikan berpengaruh pada prediksi jumlah penduduk miskin. Kemudian dilakukan uji multikolinieritas dan terbukti bahwa nilai VIF masih ada yang lebih dari 10. Oleh karena itu sebelum memprediksi, dilakukan metode pemilihan variabel dari 62 data variabel yang ada direduksi sehingga hanya beberapa data yang dianggap mewakili data data lainnya agar tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Jumlah data yang dipakai berdasarkan pada jumlah komponen yang memiliki nilai eigen dan variansi terbesar. Dari 62 data yang ada, terbentuk 11 komponen yang memiliki nilai eigen lebih dari 1 dengan nilai eigen terkecil 1,010 dan yang terbesar 39,932. Metode pemilihan yang digunakan adalah Principal Analysis Component (PCA).

22 Variabel yang memiliki nilai tertinggi pada masing masing komponen dilihat dari rotated component matrix yang merupakan hasil rotasi sebanyak 10 kali terhadap analisis korelasi component matrix yaitu: 1. PDRB sektor jasa-jasa atas dasar harga konstan 2000, 2. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk buah, 3. Nilai ekspor produk perikanan, 4. Luas panen ubi jalar, 5. Luas panen kacang tanah, 6. Inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, 7. Jumlah pengangguran, 8. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama, 9. Inflasi kelompok sandang 10. Inflasi kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, 11. Inflasi kelompok kesehatan.

23 Pendefinisian Variabel Pemilihan model regresi terbaik pada penelitian ini menggunakan metode Stepwise. Persamaan regresi linier berganda yang terbentuk adalah y = x x x x 4 Keterangan: y = Penduduk Miskin x 1 = PDRB sektor jasa jasa atas dasar harga konstan x 2 = Pengangguran x 3 = Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama x 4 = Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok buah Interpretasi model regresi tersebut yaitu: 1. Koefisien regresi yang positif pada setiap variabel bebas menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin akan semakin tinggi jika PDRB sektor jasa jasa atas dasar harga konstan, jumlah pengangguran, pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama, dan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok buah semakin tinggi, 2. Jika untuk satu variabel bebas berubah sebesar 1 satuan pada saat variabel bebas lainnya tetap maka pengaruhnya terhadap jumlah penduduk miskin adalah meningkat 1,107 satuan jika PDRB sektor jasa jasa atas dasar harga konstan meningkat 1 satuan, meningkat 0,092 satuan jika jumlah pengangguran meningkat 1 satuan, meningkat 0,151 satuan jika pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama meningkat 1 satuan, dan meningkat 0,435 satuan jika pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok buah meningkat 1 satuan.

24 Metode Regresi Linier Berganda Untuk menentukan model regresi linier berganda terbaik, digunakan metode stepwise yang merupakan gabungan dari metode forward dan backward dengan bantuan program SPSS 15. Pada model tersebut, dilakukan pengujian berupi uji asumsi klasik sebagai berikut: 1. Uji multikolinieritas Dengan melihat tabel coefficients, apabila nilai VIF melebihi 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,1, maka terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Hasil SPSS menunjukkan bahwa nilai VIF 4 variabel bebas tersebut kurang dari 10 yaitu x 1 = 2,531, x 2 = 1,167, x 3 = 2,261 dan x 4 = 1,127. Begitu pula dengan nilai tolerance semua variabel bebas lebih dari 0,1. Sehingga tidak terjadi gejala multikolieritas. 2. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dengan metode glejser menunjukkan jika asymp sig. pada masing-masing variabel independen > 5%, yaitu sebesar 0,823; 0,951; 0,359; 0,937, sehingga tidak terjadii heteroskedastisitas. 3. Uji autokorelasi Berdasarkan uji Lagrange multiplier dengan nilai residual dari persamaan regresi menjadi variabel terikat, sedangkan 4 variabel bebas ditambah dengan 1 variabel bebas hasil transformasi residual, didapatkan X 2 hitung (2,904) < X 2 tabel (7,815). Sehingga model regresi tersebut terbebas dari autokorelasi. 4. Uji normalitas Dari normal P-P plot of regression standardized residual, semua titik mendekati sumbu diagonal. Hasil uji Kolmogrov-Smirnov jua menunjukkan asym sig. 0,1555 < 0,05. Sehingga semua data variabel mempunyai distribusi normal. 5. Uji linieritas Berdasarkan uji ANOVA (overall F test), semua model regresi memiliki hasil yang signifikan yaitu sebesar 0,000 < α(0,05) sehingga model berbentuk linier.

25 Prediksi Jumlah Penduduk Miskin a. Perancangan dan Implementasi Arsitektur JST Backpropagation Dalam makalah ini, penulis membagi data masing-masing untuk tahapan training dan testing, yaitu 80% untuk training dan 20% untuk testing. Dari total 120 data yang ada (12 bulan 10 tahun), maka terdapat 96 data untuk training dan 24 data untuk testing. Sedangkan untuk data prediksi, penulis tetap menggunakan data tahun , sehingga data untuk prediksi terdiri dari 120 data. Adapun parameter arsitektur yang oeneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Neuron : a. Layar Input : 96 (training), 24 (testing), 120 (prediksi) b. Layar Hidden 1 : 100 c. Layar Hidden 2 : 10 d. Layar Output : 1 2. Fungsi Aktivasi: Sigmoid Biner a. Layar Input : logsig b. Layar Hidden 1 : logsig c. Layar Hidden 2 : logsig d. Layar Output : logsig 3. Setting Parameter: a. Maks. Epoch : b. Error (Goal) : c. Momentum : 0.9 d. Rasio penurunan LR: 0.7 e. Rasio penaikkan LR : Algoritma Training : trainrp Arsitektur yang telah dirancang kemudian disimulasikan menggunakan Matlab R2010a dan dievaluasi dengan melihat nilai persentase keakurasiannya dengan persamaan: P = Q R 100%

26 Jumlah hidden layer 1 dan 2 merupakan hasil pengujian beberapa hidden layer yang tidak jauh berbeda dengan jumlah variabel input untuk hidden layer 1. Hasil evaluasi arsitektur untuk data training pada 4 variabel bebas dan 1 variabel tak bebas adalah sebagai berikut Tabel 4.1 Hasil evaluasi arsitektur data training Parameter y x 1 x 2 x 3 x 4 Learning rate 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 Maks. Epoch Durasi (detik) MAE MBE E E- MSE 1.27E E E E RMSE R Akurasi (%)

27 Untuk mendapatkan learning rate yang akurat memprediksi nilai data, dilakukan penambahan learning rate dalam setiap pengulangan training hingga mendapatkan nilai akurasi 100%. Kemudian dengan learning rate yang telah didapatkan, dilakukan pengujian prediksi dengan data testing. Tabel 4.2 Hasil evaluasi arsitektur data testing Parameter y x 1 x 2 x 3 x 4 Learning rate 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 Maks. Epoch Durasi (detik) MAE MBE MSE 3.10E- 1.00E- 1.57E E E RMSE R Akurasi (%) ,67 100

28 b. Validasi Arsitektur JST Backpropagation Validasi dilakukan untuk melihat tingkat kevalidan hasil prediksi menggunakan arsitektur yang telah dirancang. Validasi dilakukan dengan cara memprediksi data tahun 2012 menggunakan data tahun dari dua metode JST backpropagation, yaitu dengan memprediksi masing-masing variabel input hasil metode PCA dan dimasukkan ke persamaan regresi, sedangkan metode lain berdasarkan variabel input jumlah penduduk miskin dari bulan ke bulan pada tahun Kemudian kedua hasil prediksi tersebut dibandingkan dengan data sebenarnya jumlah penduduk miskin tahun Tabel 4.3 Hasil evaluasi arsitektur data prediksi Parameter y x 1 x 2 x 3 x 4 Learning rate 0,03 0, ,03 0,04 Maks. Epoch Durasi (detik) MAE MBE MSE 1.62E E E E E-05 RMSE R Akurasi (%)

29 Tabel 4.4 Data hasil prediksi PCA dan regresi tahun 2012 Bulan x 1 x 2 x 3 x 4 y Nilai y didapatkan dari memasukkan ke persamaan regresinya. Kemudian hasil prediksi jumlah penduduk miskin dari variabel input data tahun adalah

30 Tabel 4.5 Data hasil prediksi dari variabel input time series jumlah penduduk miskin tahun dan data sebenarnya tahun 2012 Bulan Data Prediksi Data Sebenarnya Dari tabel 4.14 dan 4.15 dapat dihitung perbandingan akurasi data hasil prediksi JST backpropagation, baik dengan metode PCA dan regresi, maupun dengan time series data jumlah penduduk miskin. Bila metode PCA dan regresi dibandingkan dengan data sebenarnya, maka keakurasiannya berupa MAPE sebesar 3,36 %. Sedangkan hasil prediksi data time series dengan data sebenarnya menghasilkan MAPE sebesar 2,24 %. Hal ini berarti keakurasian lebih tinggi dengan metode time series. Bila dilihat dari hasil prediksi tiap bulannya, kedua metode meramalkan jumlah penduduk miskin tertinggi terjadi pada bulan Desember 2012.

31 Kemudian dari kedua metode tersebut digunakan untuk memprediksi jumlah penduduk miskin tahun Hasil dari kedua metode tersebut adalah Tabel 4.6 Data hasil prediksi metode PCA-regresi dan time series jumlah penduduk miskin tahun 2013 Bulan Data Prediksi metode PCA dan regresi Data Prediksi time series Bulan ` Data Prediksi metode PCA dan regresi Data Prediksi time series `

32 Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab 4, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam penentuan variabel terbaik yang dapat menggambarkan variabel tak bebas dapat dicari K E S I M P U L A N dengan kombinasi antara metode PCA dan regresi berganda. 2. Variabel terbaik yang dapat berhubungan erat dengan jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan adalah PDRB sektor jasa jasa atas dasar harga konstan, jumlah pengangguran, pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama, dan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok buah. 3. Koefisien regresi yang positif pada setiap variabel bebas menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin akan semakin tinggi jika PDRB sektor jasa jasa atas dasar harga konstan, jumlah pengangguran, pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk barang tahan lama, dan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk kelompok buah semakin tinggi. 4. Pada kasus jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan, keakurasian metode prediksi dengan PCA dan regresi lebih kecil dibandingkan prediksi dengan time series JST backpropagation. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat dipilih data sekunder yang lebih lengkap agar tidak perlu ada interpolasi data guna keakuratan hasil peramalan. Selain itu, dapat pula dicari metode lain yang lebih baik dalam pemilihan variabel dan model regresi terbaik yang lebih tepat dalam menggambarkan data sesuai dengan kasus yang diambil untuk digunakan dalam peramalan. Algoritma JST yang lain dapat pula dicoba untuk melakukan prediksi.

33 DAFTAR PUSTAKA Al-Foul, B. M. A. (2012), Forecasting Energy Demand in Jordan Using Artificial Neural Networks, Topics in Middle Eastern and African EconomiesVol. 14, hal , Sharjah. BPS (2012), Berita Resmi Statistik, Profil Kemiskinan Di Indonesia September 2011, No. 06/01/Th. XV, 2 Januari 2012, Jakarta. Fausett, L. (1994), Fundamentals Neural Networks, Architectures, Algorithms, and Applications, Prentice-Hall, USA. Kheirkhah, A., dkk (2012), Improved Estimation of Electricity Demand Function by Using of Artificial Neural Network, Principal Component Analysis and Data Envelopment Analysis, Computers and Industrial Engineering 64, hal , Iran. Kusumadewi, S. (2004), Membangun Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan MATLAB & Excel Link, Graha Ilmu, Yogyakarta. Noori, R., dkk (2011), Assessment of Input Variables Determination on The SVM Model Performance Using PCA, Gamma test, and Forward Selection Techniques for Monthly Stream Flow Prediction, Journal of Hydrology 401, hal , Iran. Ulfah, F.M. (2011), Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan RBF dan Metode PCA dalam Memprediksi Risiko Pemberian Kredit, Tesis-Magister Jurusan Matematika, ITS, Surabaya.

34

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Scientific Journal of Informatics Vol 3, No 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journalunnesacid/nju/indexphp/sji e-issn 2460-0040 Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.174-179 ISSN 2302-495X Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Mira Febrina 1, Faula Arina

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA Budho Setyonugroho 1), Adhistya Erna Permanasari 2), Sri Suning Kusumawardani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Siti Amiroch Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, amirast_117@yahoo.com Abstract. In the stock market, stock price prediction is

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM Nanik Susanti 1* 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PREDIKSI LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN BANYUMAS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Supriyanto 1, Sudjono 2, Desty Rakhmawati 3 ( 1,2. UNSOED Purwokerto, 3. STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Data Untuk Analisis Jaringan Syaraf Tahapan pertama sebelum merancang model jaringan syaraf tiruan adalah menyiapkan data. Secara garis besar tahapan-tahapan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purworejo adalah daerah agraris karena sebagian besar penggunaan lahannya adalah pertanian. Dalam struktur perekonomian daerah, potensi daya dukung

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION (Forecast The Number of Vehicle in Jakarta Using Backpropagation Neural Net ) Zumrotus Sya diyah Universitas Darussalam Ambon,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JIMT Vol. 4 No. Juni 207 (Hal 47-55) ISSN : 2450 766X PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION J.R. Mustakim, R. Ratianingsih 2 dan D. Lusiyanti 3,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN Galih Probo Kusuma, Dr Melania Suweni Muntini, MT Jurusan Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 4, No. 2, November 2007, 53 64 WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Daryono Budi Utomo Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA NEURAL NETWORK

PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA NEURAL NETWORK PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA MENGGUNAKAN METODE RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK SKRIPSI Disusun oleh: Rahafattri Ariya Fauzannissa 24010211140092 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Oleh : Hera Firdhausa Katili 2409100073 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

Oleh : Agus Sumarno Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si

Oleh : Agus Sumarno Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES APPLICATION Of WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK FOR TIME SERIES DATA PREDICTION Oleh : Agus Sumarno 1206 100 706 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Unilever Indonesia Tbk. Periode September

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah kemampuan pemecahan masalah subjek kedalam elemen-elemen konstituen, mencari hubungan-hubungan internal dan diantara elemen-elemen, serta mengatur

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics

Unnes Journal of Mathematics UJM 2 (2) (2013) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PERBANDINGAN PREDIKSI HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN ARIMA Dwi Prisita

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA Nama : Resa Alfarisi NRP : 5207100100 Jurusan : Sistem informasi FTIF ITS Dosen Pembimbing 1 : Wiwik Anggraeni

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Otak manusia memiliki struktur yang sangat kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung yang disebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Lebih terperinci

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, *

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, * PERAMALAN JUMLAH PERMINTAAN UDANG BEKU PND MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) BACKPROPAGATION Forecasting of PND Frozen Shrimp Demand Using Artificial Neural Network Method (ANN) Backpropagation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Havid Syafwan 1, Herman Saputra 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika BAB III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Teknik informatika yang memiliki andil yang cukup besar dalam berbagai kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika merupakan hal yang menarik

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang masih memegang peranan dalam peningkatan perekonomian nasional. Selain itu, sebagian besar penduduk Indonesia masih menggantungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT )

JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK DALAM PREDIKSI PERSEDIAAN TERNAK SAPI POTONG ( STUDI KASUS DI WILAYAH SUMATERA BARAT ) Rima Liana Gema, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang terjadi di Asia pada pertengahan tahun 1997 diawali di Thailand dan merembet ke berbagai negara di Asia lainnya seperti di Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 T - 12 Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Jurnal Barekeng Vol. 8 No. Hal. 7 3 (04) ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Analysis of Backpropagation Artificial Neural Network to

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto Teknik Informatika, Univesitas Dian Nuswantoro ABSTRACT: Peramalan saham merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci