BAB I. Pendahuluan. India juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sehingga India mengalami. peningkatan perekonomian dasa warsa terakhir ini.
|
|
- Handoko Johan Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Pada abad ke-21 ini India telah mengubah citra negaranya menjadi negara industri baru. India mulai bergerak menuju negara industri baru yang sangat menjanjikan pada tahun Pergerakan laju investasi asing mulai berkembang pada tahun 2000 hingga 2012 mencapai juta dolar AS. Selain itu, export India dari sektor jasa mencapai 11,94 milyar dolar AS (IBEF : 2012). Investasi India juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sehingga India mengalami peningkatan perekonomian dasa warsa terakhir ini. Bahkan India mampu bersaing dengan Cina sebagai pesaing di Asia. Peningkatan ekonomi India juga menjadi pemicu India bersama negara-negara berkembang lainnya membentuk organisasi BRIC. Globalisasi membawa pengaruh India untuk tetap bersaing dengan negara-negara lain untuk menjadi yang terbaik. Negara berkembang yang semakin kokoh perekonomiannya dapat dilihat dari kemajuan teknologi yang diterapkan. India adalah negara berkembang yang sudah memiliki teknologi maju yang tidak kalah dengan negara maju. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa industri di India yang telah menggunakan mesin canggih untuk memproduksi. Produksi India sendiri sudah tergolong produksi berat yang lebih condong menggunakan 1
2 teknologi. Indusri otomotif, farmasi, dan software merupakan beberapa contoh produk India yang menggunakan teknologi tinggi. Software India juga berkembang sangat pesat dari segi kualitas dan kuantitas produk. Software India merupakan bagian produk unggulan untuk India sendiri. Produk tersebut berkembang sangat pesat sejak perusahaan-perusahaan software didirikan di daerah Delhi dan Bangalore. Pusat industri software India yaitu Bangalore merupakan simbol India yang disebut sebagai Silicon Valley India (Millar : 2000). Beberapa perusahaan software besar India berada di Bangalore. Perusahaan-perusahaan software India berkembang sangat pesat. Produk-produk mereka diekspor ke pasar global Amerika. Bahkan beberapa perusahaan tersebut telah menjalankan bisnisnya ke luar negeri. Oleh karena itu akan sangat menarik tulisan ini akan membahas strategi-strategi perusahaan software India bisa melakukan bisnis di luar India. B. Rumusan Masalah Software menjadi produk yang mengalami perkembangan yang sangat pesat di India. Pangsa pasar global terhadap software India juga tinggi. Hal ini tidak lepas dari perusahaan-perusahaan lokal software India yang berhasil mengembangkan usahanya. Sehingga pada penelitian ini mengangkat pertanyaan apa kebijakan pemerintah India dalam memperjuangkan perusahaan software India menjadi perusahaan multinasional? Dan apa strategi perusahaan software lokal menjadi perusahaan multinasional? 2
3 C. Landasan Konseptual Kemunculan perusahaan multinasional baru atau sering disebut dengan EMNCs (Emerging Multinational Corporations) selalu menjadi perhatian oleh pemerintah, pelaku bisnis, dan stakeholder perusahaan di dalam masyarakat global. Definisi EMNCs sendiri yaitu perusahaan internasional yang berasal dari pasar berkembang yang beroperasi atau melakukan kegiatan offshore di negara lain dengan mengandalkan FDI keluar untuk berkembang melakukan added value dan dilakukan pengawasan secara efektif (Luo dan Tung : 2007). Mereka muncul sebagai kekuatan baru yang mampu bersaing untuk meningkatkan perekonomian dunia. Perusahaan multinasional di dalam pasar berkembang selalu dianggap sebagai latecomer oleh perusahaan pendahulunya. Tetapi latecomer ini akan berupaya menjadi perusahaan yang bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas manajemen hingga brand di pasar global. Bahkan perusahaan multinasional baru menyumbangkan setengah dari semua aktivitas global dalam hal perdagangan dunia dan investasi (Ramamurti dan Singh : 2009 p.42). Aktor-aktor lain di luar kemunculan EMNCs juga menjadi fokus penelitian ini. Hal ini karena pengaruh aktor luar membuat lingkungan dari EMNCs bisa medukung kemajuan EMNCs. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teori Resource Dependence Theory (Pfefer, Salancik : 2003,pp.20-35). Teori ini menjelaskan bahwa suatu organisasi tidak lepas dari faktor luar dari lingkungan organisasi tersebut berada. Lingkungan di sini bisa berupa fenomena sosial, budaya, dan politik yang dapat mempengaruhi perkembangan organisasi. 3
4 Organisasi bisa bertahan hidup karena dukungan faktor dari luar. Pengaruh politik terhadap suatu organisasi bisa menggambarkan fenomena hubungan perusahaan dengan pemerintah. Perusahaan menganggap pemerintah sebagai hak miliknya untuk bisa membantu dan menjembatani operasi bisnis sesuai dengan aturan main yang legal. Sehingga, legal framework pemerintah dijadikan sebagai sumber kekuatan perusahaan untuk berkembang. Bentuk legal framework dari pemerintah bisa berupa subsidi, aturan-aturan perundangan yang mudah, dan informasi pengembangan usaha. Sehingga, hubungan pemerintah dan perusahaan pada pengembangan EMNCs menjadi faktor utama di dalam pengembangan operasional bisnis perusahaan. Fungsi pemerintah juga memiliki beberapa fungsi diantaranya buffering dan bridging. Buffering berarti suatu organisasi akan mengamankan diri dari situasi di luar tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan bridging berarti sikap perusahaan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan luar dan mematuhi segala aturan legal framework dari pemerintah. Peran pemerintah di dalam aktivitas campur tangan di MNCs bisa bridging dan buffering. Subsidi pemerintah yang melindungi kepentingan suatu perusahaan dari ancaman pemerintah lain berarti pemerintah melakukan buffering. Dan bridging terlihat pada usaha pemerintah memberikan suatu legal framework kepada perusahaan dan perusahaan harus mematuhi aturan tersebut. Bridging dan buffering berjalan secara independen di dalam subsidi pemerintah (Blumentritt : 2003). Suatu perusahaan juga harus terintegrasi dengan non-market strategy (Baron : 1998,p.3-4). Hal yang dimaksud di sini adalah perusahaan dapat 4
5 berkompetisi di pasar dengan bantuan pihak non-market strategy. Non-market strategy yang dimaksud berupa lingkungan yang mendorong kemajuan perusahaan yaitu pemerintah. Bagian ini menitikberatkan pada membangun koalisis, lobbiying, dan ketentuan informasi. Dan pemerintah memiliki banyak political interest di dalam kepentingan perusahaan. Sehingga aturan main pemerintah yang kondusif untuk bisnis dapat meningkatkan persaingan pasar yang lebih kompetitif. Pihak perusahaan juga menginginkan lingkungan bisnis yang memiliki peraturan kodusif untuk berkembang. Strategi EMNCs untuk bersaing di pasar global juga dapat dianalisis dengan konsep springboard (Luo dan Tung : 2007). Springbord merupakan strategi EMNCs menggunakan investasi keluar untuk mendapatkan strategi aset secara efektif yang dapat digunakan untuk persaingan global dari perusahaan lain dengan menghindari hambatan yang ada di host country yang bersifat institusi dan hambatan di pasar. Konsep ini menjelaskan bahwa persaingan di pasar lokal juga harus diperhatikan dan dikembangkan. Sehingga konsep ini seperti ada aktivitas berulang dari perusahaan lokal untuk berkembang di tingkat pasar lokal juga. Hal ini telah sesuai dengan capability dynamic theory (Kogut and Zander, 1992; Teece et al., 1997). Ekspansi pasar dilakukan dengan beberapa alasan berikut ini. Pertama, EMNCs melakukan gerakan springboard untuk menggantikan kerugian di kompetisi pasar domestik. Kedua,EMNCs melakukan springboard untuk melawan balik persaingan global. Ketiga, EMNCs melakukan springboard dengan berinvestasi keluar sebagai jalan baru untuk menembus hambatan perdagangan. Keempat, EMNCs dapat menaikkan status institusi domestik dan 5
6 hambatan bisnis domestik menjadi berkurang. Kelima, EMNCs melakukan springboard untuk mendapatkan dukungan pemerintah lokal yang sedang mengalami new emerging market. Keenam, EMNCs melakukan springboard untuk mengeksploitasi persaingan profit pada pasar berkembang di negara lain. Dan terakhir, EMNCs melakukan springboard untuk mengatasi perusahaan sebagai latecomer (Luo dan Tung : 2007). Beberapa alasan mengenai EMNCs,melakukan konsep springboard dapat diringkas menjadi pencarian asset dan pencarian kesempatan (Luo dan Tung : 2007, p.487). Pencari aset dapat berupa kemajuan dan pembaharuan teknologi, pendistribusian pengetahuan dari industri maju melalui kerjasama, fasilitas penelitian dan pengembangan, mendapatkan tenaga kerja yang mahir, penguatan brand, selera konsumen,perluasan jaringan keluar, keahlian menejerial, dan sumber daya alam. Sedangkan pencarian kesempatan bagi EMNCs mengembangkan operasinya keluar dapat mendapatkan bantuan pemerintah dari negara penerima dan negara asal. Mereka juga dapat mengetahui pangsa pasar di negara penerima. Selain itu, hal tersebut merupakan jalan yang tepat untuk jalan pintas menghindari tarif dan kuota dalam perdagangan internasional. Mathews (2002) memaparkan konsep strategi untuk EMNCs untuk bersaing sebagai late comer. Konsep strategi tersebut adalah linkage, leverage, dan learning. Berdasarkan penjelasan Mathews, linkage diartikan sebagai usaha EMNCs mengembangkan kapasitasnya di dunia bisnis internasional dengan mengedepankan hubungan jaringan antarperusahaan. Hubungan antarperusahaan menjadi penting untuk mengembangkan bisnisnya ke ranah internasional. EMNCs 6
7 akan mendapatkan sumber daya, informasi, pengetahuan, dan akses pasar dari perusahaan pendahulu. Leverage diartikan sebagai usaha pengembangan kapasitas kedalam untuk EMNCs. Pengembangan kedalam yang dilakukan oleh EMNCs didapat karena mereka melakukan leverage. Sehingga mereka dapat mempelajari praktek-praktek bisnis yang dilakukan perusahaan pendahulu sebagai modal awal EMNCs beroperasi kedalam pasar global. Sedangkan learning merupakan aktivitas yang berulang dari leverage dan linkage untuk menguatkan kapasitas EMNCs baik usaha kedalam maupun keluar. (Mathews : 2002, p ) Konsep-konsep diatas telah sesuai dengan strategi perusahaan software lokal India menerapkan strategi-strateginya. Bahkan perusahaan software India bisa bersaing di pasar global. Kerjasama internasional atau sering disebut dengan join venture perusahaan software lokal dengan perusahaan software besar asing membawa mereka memiliki pangsa pasar khusus di negara besar seperi AS, Eropa, dan beberapa wilayah Asia. Mereka juga telah memiliki brand ternama di pangsa pasar mereka. Kegiatan akuisisi yang merupakan strategi dari EMNCs telah membuktikan kekuatan perusahaan lokal dari pasar berkembang mendapatkan posisi kuat di pasar global. D. Gagasan Utama Peran Pemerintah India memiliki kontribusi yang besar dalam mengembangkan perusahaan-perusahaan software lokal India. Kebijakan pemerintah India menerapkan ekonomi terbuka membuat perusahaan-perusahaan software India memiliki daya saing di pasar domestik dan global. Pemerintah 7
8 India juga ikut membangun iklim bisnis India menjadi kompetitif. Hal ini terlihat pada usaha pemerintah India membangun kawasan-kawasan industri software di India yang terletak di Bangalore, Hyderabad, Delhi, dan Kalkuta. Kebijakan pemerintah India telah sesuai dengan Resource Dependence Theory (Pfefer, Salancik : 2003,pp.20-35) di mana perusahaan software India masih membutuhkan kebijakan pemerintah India untuk bisa bersaing di pasar global. Perusahaan software lokal India mampu bersaing di pasar global menjadi EMNCs. Mereka menerapkan pola strategi berdasarkan konsep springboard untuk bersaing di pasar global. Perusahaan software India melakukan investasi keluar untuk menghindari hambatan pasar dan bersifat institusi. Bukti tersebut dilakukan perusahaan software lokal India membangun jaringan dengan perusahaan software asing. Kerjasama perusahaan software India dan perusahaan software asing memberikan keuntungan yang berarti bagi perusahaan software India. Perusahaan software India mampu memanfaatkan peluang di pasar global. Mereka dapat membangun brand perusahaan software India dikenal oleh kliennya. Pemanfaatan kerjasama tersebut juga memberikan manfaat pada perusahaan software India bisa meng-upgrade technology. E. Metode Penelitian Penulisan yang membahas tentang strategi perusahaan software India menjadi perusahaan multinasional baru ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai 8
9 literatur. Penulis menggunakan referensi buku yang memuat tentang data-data strategi perusahaan software lokal India. Referensi tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini dan membuktikan gagasan utama. Data-data tersebut diperoleh dari buku, jurnal online, dan data-data badan organisasi di India yang memuat tentang perusahaan lokal sofrware India seperti, MITI, NASSCOM, IISc, IITs. Data-data tersebut diolah dengan analisis untuk menarik kesimpulan dari kasus strategi perusahaan software lokal India. F. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi empat bagian. Bab I merupakan pendahuluan, bab ini menjelaskan mengenai latar belakang kemajuan perusahaan software India. Bab ini juga memuat rumusan masalah penelitian, konsep leapfrogging dengan didukung oleh konsep linkage, leverage, learning, springboard gagasan utama, serta metode penelitian yang digunakan oleh penulis. Bab II merupakan pembahasan bagian pertama. Bab ini menjelaskan kebijakan pemerintah India yang mendukung perusahaan-perusahaan software India menjadi EMNCS. Kebijakan tersebut dilihat dari perkembangan industri software India pada tahun Sehingga bab ini lebih menganalisa konsep resource dependance theory membantu perkembangan industri software India. Bab III akan menganalisa strategi perusahaan lokal software India di pasar global dengan pendekatan strategi springboard. Strategi-strategi tersebut akan dilihat dari perusahaan software lokal India mengembangkan kapasitasnya dengan kerjasama perusahaan asing melalui joint venture bahkan sampai akuisisi. 9
10 Pembahasan ini juga masih melihat peran pemerintah menstimulusasikan kebijakan yang mendorong persaingan produksi perusahaan software lokal di tingkat global. Hal ini karena di dalam konsep springboard masih ada campur tangan pemerintah berkerjasama dengan perusahaan lokal menjadi EMNCs. Bab IV merupakan bagian penutup dari penulisan ini. Bagian ini berisi tentang rangkuman dan analisa dari pembahasan strategi perusahaan lokal software India sebagai EMNCs. Bagian ini juga melihat peluang negara berkembang lain bisa mencontoh India mengembangkan perusahaan IT-nya ke pasar global sebagai EMNCs. 10
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia saat ini lebih menuju kepada tren ekonomi pasar bebas. Joseph Stiglitz dalam karyanya yaitu Joseph Stiglitz and The Critique of Free Market
Lebih terperinciFOREIGN DIRECT DIRECT INVESTMENT
FOREIGN DIRECT INVESTMENT Arus pemberian pinjaman kepada (pembelian kepemilikan perusahaan) Luar Negeri yang sebagian besar modalnya Dimiliki oleh penduduk dari negara yang melakukan investasi i (Investing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinciC. Peran Negara dalam Pemaksimalan Competitive Advantages
B. Rumusan Masalah Bagaimana peran pemerintah India dalam mendorong peningkatan daya saing global industri otomotif domestik? C. Peran Negara dalam Pemaksimalan Competitive Advantages Penelitian ini merupakan
Lebih terperincipenduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang kemudian menimbulkan masalah yang harus dihadapi pemerintah yaitu permasalahan gizi. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global saat ini, sistem internasional telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Era globalisasi yang muncul bukan hanya memudarkan batas-batas negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Accenture, Multi-Polar World 2: The Rise of The Emerging-Market Multinational, January 2008, p
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multinational Corporations atau sering disebut dengan MNC merupakan salah satu aktor ekonomi yang paling berpengaruh di era globalisasi ini. Pada awal kemunculan MNC,
Lebih terperinciBab 11 Manajemen Keuangan Internasional
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 139 Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai teori perdagangan internasional, peranan manajemen keuangan internasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi bagi seluruh bangsa di dunia adalah fakta sejarah yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan ASEAN. Globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang
Lebih terperinciBab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5
Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Fenomena internasional yang menjadi tren perdagangan dewasa ini adalah perdagangan bebas yang meliputi ekspor-impor barang dari suatu negara ke negara lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan
BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Perdagangan internasional diatur dalam sebuah rejim yang bernama WTO. Di dalam institusi ini terdapat berbagai unsur dari suatu rejim, yaitu prinsip, norma, peraturan, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah dihadapkan pada era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
Lebih terperinciBab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1
Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan merupakan aspek penting dari kualitas suatu bangsa.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Kesejahteraan merupakan aspek penting dari kualitas suatu bangsa. Kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di negara tersebut menjadi salah satu tujuan dalam
Lebih terperinciTeori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)
Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Resource Dependence Theory adalah studi tentang bagaimana sumber daya eksternal organisasi mempengaruhi perilaku organisasi. Teori
Lebih terperinciPengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Oleh : Indah Astutik Abstrak Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistim ekonomi global yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS. Tantangan Bisnis Masa Kini
TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Tantangan Bisnis Masa Kini Di Susun Oleh: ARDIAN FAJAR FEBRIYANTO 11-S1TI-05 11.11.4922 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Abstrak I. Abstrak Perubahan yang sangat cepat,
Lebih terperinciCopyright Rani Rumita
Perusahaan yang tetap beroperasi di dalam negeri untuk bermain aman, mungkin tidak hanya kehilangan peluang mereka untuk memasuki pasar lain, tetapi juga beresiko kehilangan pasar dalam negeri mereka.
Lebih terperinciMATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI
MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia, merupakan pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonominya dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak berakhirnya Cold War pada akhir tahun 1991 terjadi perubahan yang signifikan dari kondisi perekonomian dunia. Dimana perekonomian dunia saat ini lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2003), pendapatan nasional yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Desember 2013, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada Desember 2013, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri dan melakukan upacara peresmian sebuah pabrik yang berada kawasan industri Cilegon,
Lebih terperinciserta kemampuan membangun volume sales yang banyak - Kemampuan menciptakan switching cost yang mengikat konsumen
Hal Hal yang harus diperhatikan ketika akan ekspansi internasional: o Pasar mana yang harus dimasuki - Bergantung pada profit potensial jangka panjang yang mampu pasar itu berikan. Pasar yang Pasar kurang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sering berfluktuasi tidak jarang menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan. Krisis Eropa yang terjadi pada akhir tahun 2008 ini berakibat pada penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciMAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA
MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA By: DR SUTRISNO IWANTONO Board Member of Indonesian Hotel and Restaurant Association Dialogue
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Negara-negara di seluruh dunia saat ini menyadari bahwa integrasi ekonomi memiliki peran penting dalam perdagangan. Integrasi dilakukan oleh setiap negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat persaingan usaha sangatlah tinggi. Hal ini secara otomatis memaksa para pelaku usaha untuk terus mengembangkan diri
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I BAB II BAB III
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu pendorong peningkatan perekonomian suatu negara. Perdagangan internasional, melalui kegiatan ekspor impor memberikan keuntungan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di era globalisasi sekarang ini semakin mengarahkan sistem perekonomian ke arah mekanisme pasar, dimana para pemasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, ingin mencoba untuk dapat membangun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor, di Indonesia sendiri banyak yang mengemukakan bahwa faktor-faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kekuatan struktur modal perusahaan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, di Indonesia sendiri banyak yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang terkait
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia selalu berusaha untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. Pembangunan ekonomi dilaksanakan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEKSTIL INDONESIA TAHUN 1985-2005 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S-1 pada Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi bukanlah suatu fenomena yang terjadi begitu saja, namun merupakan suatu proses yang panjang. Ekonomi dunia berkembang mulai dari ekonomi subsistem di mana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesaing berarti tidak kekurangan barang. Hal ini yang membuat konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi semakin canggih dan dengan hal tersebut dunia perindustrian di Indonesia semakin mengalami perkembangan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan pelayaran khususnya transportasi dan logistik telah menjadi sedemikian ketat pada dua dekade
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan globalisasi yang terjadi saat ini menjanjikan suatu peluang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan globalisasi yang terjadi saat ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi setiap perusahaan yang ada di Indonesia maupun negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu mempertahankan bisnisnya. Modal merupakan faktor penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan bisnis telah berkembang pesat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade terakhir ini. Pengaruh persaingan bisnis tergambarkan
Lebih terperinciPENILAIAN BISNIS PADA PT HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN
PENILAIAN BISNIS PADA PT HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2007-2011 Muhammad Miftahul Anbiya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan penelitian pada PT HM Sampoerna,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis global adalah merupakan kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau ke Negara yang berbeda. Aktivitas global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan lingkungan telah mendorong kesadaran publik terhadap isu-isu mengenai pentingnya transformasi paradigma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Penanaman modal dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBisnis Internasional. Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional (MNC) Andi Youna Bachtiar, M.Ikom. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Bisnis Internasional Modul ke: Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional (MNC) Fakultas FEB Andi Youna Bachtiar, M.Ikom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pengaturan SDM pada Perusahaan Multinasional
Lebih terperinciMarket Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg
Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya pada perusahaan manufaktur. Pemerintah terus berupaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di Indonesia semakin mengalami perkembangan khususnya pada perusahaan manufaktur. Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing di beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejatinya tak dapat dipungkiri bahwa setiap negara menghadapi berbagai macam polemik terutama dari segi ekonomi. Hal ini mengharuskan pemahaman lebih mendalam secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aliran masuk remitansi (remittance inflow) global telah mengalami pertumbuhan pesat
Total inflow (Miliar Dolar AS) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aliran masuk remitansi (remittance inflow) global telah mengalami pertumbuhan pesat sejak memasuki era 1990-an. Pertumbuhan remitansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciGambaran Mengenai Bisnis Internasional
Pertemuan 2 Gambaran Mengenai Bisnis Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara maju di kawasan Eropa masih belum sepenuhnya mereda. Permasalahan mendasar seperti tingginya
Lebih terperinciGlobalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini fenomena globalisasi sudah menyebar dan menjadi suatu bahasan yang menarik bagi setiap orang. Fenomena globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari segelintir negara yang berhasil menghadapi gelombang krisis ekonomi di dunia, bahkan berhasil menjadi negara yang meningkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari pabrik-pabrik garmen sampai dengan tingkat UKM garmen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Garmen dan Tekstil di Indonesia kian lama kian berkembang, mulai dari pabrik-pabrik garmen sampai dengan tingkat UKM garmen. Perkembangan industri garmen begitu
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE
BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three
Lebih terperinciARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
MATERI 1 ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL by Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. http://www.deden08m.com 1 Maximazing Profit Introduction Tujuan Perusahaan Optimizing shareholders wealth Optimizing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat perdagangan internasional yaitu,memperoleh keuntungan dari spesialisasidalam memproduksi barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi secara terus menerus dan bersifat dinamis. Sasaran pembangunan yang dilakukan oleh negara sedang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Upaya melakukan leverage. Upaya meningkatkan kapasitas learning - LCF Cina meningkatkan alokasi R&D. Upaya membangun linkage
BAB IV KESIMPULAN Strategi yang diterapkan oleh LCF dari Cina, India, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan yang sukses di bidang tinggi memiliki pola yang hampir sama. Pertama, LCF dari negara Asia tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek pembangunannya. Tentunya ketersediaan modal sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi. Bagi sebuah negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sangat menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi dan berproduksi di Indonesia. Era globalisasi juga
Lebih terperinci"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"
H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia semakin terintegrasi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun 1980. Globalisasi selain memberikan dampak positif, juga memberikan dampak yang mengkhawatirkan bagi negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC), mulai berlaku secara efektif pada tanggal 1 Januari 2016. Pembentukan MEA berasal dari kesepakatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya
BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan
Lebih terperinciBisnis Internasional Pertemuan Kelima Bab7 Foreign Direct Investment
Bisnis Internasional Pertemuan Kelima Bab7 Foreign Direct Investment REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN KELIMA Outline Pendahuluan Foreign Direct Investment (FDI) Horizontal
Lebih terperinciHerdiansyah Eka Putra B
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHOW TEST PERIODE TAHUN 1991.1-2005.4 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bergulirnya wacana otonomi daerah di Indonesia berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi stimulan berbagai daerah untuk mengembangkan daerah
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian
1 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, perekonomian internasional merupakan salah satu pilar utama dalam proses pembangunan dunia yang lebih maju. Organisasi-organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dan Thailand merupakan dua negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang sedang berusaha mengembangkan sektor industri otomotif negerinya. Kenyataan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penuh patriotisme, Indonesia berusaha membangun perekonomiannya. Sistem perekonomian Indonesia yang terbuka membuat kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika perekonomian Indonesia telah melewati berbagai proses yang begitu kompleks. Semenjak Indonesia mengecap kemerdekaan melalui perjuangan yang penuh patriotisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan
Lebih terperinci