BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Kinerja keuangan Rasio likuiditas Rasio aktivitas Rasio solvabilitas Rasio profitabilitas Rasio penilaian pasar Perusahaan Multinasional dan Domestik Hipotesis Penelitian METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Jenis data Sumber data Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis Pembahasan Hasil Penelitian SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 55

2 5.2 Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN... 67

3 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1. Perbandingan Rata-rata Nilai Rasio-rasio Keuangan Daftar Populasi Perusahaan Multinasional Daftar Populasi Perusahaan Domestik Analisis Deskriptif Perusahaan Multinasional Analisis Deskriptif perusahaan Domestik Hasil Uji Beda Rasio Likuiditas Hasil Uji Beda Rasio Aktivitas Hasil Uji Beda Rasio Solvabilitas Hasil Uji Beda Rasio Profitabilitas Hasil Uji Beda Rasio Penilaian Pasar... 49

4 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Sampel Ranking Perusahaan Domestik Berdasarkan Nilai Perusahaan Tahun Sampel Ranking Perusahaan Domestik Berdasarkan Nilai Perusahaan Tahun Tabulasi Data Sampel Perusahaan Multinasional Tabulasi Data Sampel Perusahaan Domestik Uji T Sampel Independen Rasio Likuiditas Uji T Sampel Independen Rasio Aktivitas Uji T Sampel Independen Rasio Solvabilitas Uji T Sampel Independen Rasio Profitabilitas Uji T Sampel Independen Rasio Penilaian Pasar... 84

5 Judul : Studi Komparatif Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Domestik dan Perusahaan Multinasional di Bursa Efek Indonesia Nama : Ni Kadek Meida Tiasita NIM : Abstrak Globalisasi yang diiringi dengan keikutsertaan Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memberikan dampak pada berkurangnya hambatan-hambatan perdagangan antar negara. Kemudahan yang muncul akibat dari fenomena tersebut memberikan kesempatan bagi suatu perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional. Hal ini tentunya menimbulkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, terutama kinerja perusahaan pada perusahaan domestik dan perusahaan multinasional yang secara garis besar menjalankan industri di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan kedua jenis perusahaan tersebut yang diukur dengan lima rasio keungan yaitu, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio penilaian pasar. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 perusahaan dengan metode multistage purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui studi observasi nonpartisipan yaitu suatu cara memperoleh data dengan menggunakan dokumentasi yang berdasarkan pada laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji T Sampel Independen. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara statistik, tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio penilaian pasar antara perusahaan domestik dan perusahaan multinasional di Bursa Efek Indonesia tahun Sehingga dapat dikatakan bahwa pada dasarnya perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik memiliki peluang dan ancaman yang sama akibat dari aktivitas operasional kedua jenis perusahaan tersebut dilakukan di negara yang sama yaitu Indonesia. Kata kunci: kinerja keuangan, perusahaan domestik, perusahaan multinasional, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio penilaian pasar.

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membuka gerbang pasar bebas di Indonesia, salah satunya adalah dengan keikutsertaan Indonesia sebagai negara yang turut andil dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) (Sinthayani dan Sedana, 2015). Globalisasi mengharuskan banyak perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan mengimplementasikan strategi-strategi baru untuk membuat arus kas mereka lebih baik untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham (Jiwandhana dan Triaryati, 2016). Pesatnya teknologi informasi merupakan akses bagi banyak investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, yang tidak terhalangi oleh batasan negara (Gamayuni, 2009). Memasuki era pasar bebas yang disebabkan oleh perdagangan internasional, membuat persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan yang ada semakin ketat (Fransiscus dkk, 2015). Demi mengantisipasi persaingan, perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kinerja sebagai upaya menjaga kelangsungan usahanya (Sunardi, 2010). Berbagai kemudahan yang diberikan akibat munculnya globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN memberikan kesempatan bagi suatu negara maupun perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional. Secara garis besar industri di Indonesia dijalankan oleh perusahaanperusahaan yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu perusahaan multinasional dan perusahaan domestik (Sinthayani dan Sedana, 2015). Menurut Ebert dan

7 Griffin (2007:124) perusahaan multinasional adalah perusahaan yang mendesain, memproduksi dan memasarkan produknya di dua negara atau lebih, sedangkan perusahaan domestik merupakan perusahaan yang beroperasi di satu negara saja dalam hal ini Indonesia saja. Perusahaan dengan persentase kepemilikan asing yang tinggi diduga dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena manajemen dengan kepemilikan asing dapat lebih fokus dan lebih efisien dalam mengarahkan kegiatan operasional perusahaan, sehingga tujuan memaksimalkan profit dapat tercapai (Astuti, 2014). Investasi asing langsung (FDI) sangat penting bagi negara berkembang karena bersamaan dengan masuknya FDI suatu negara biasanya diikuti dengan transfer of technology, keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-teknik produksi maju, pembaharuan produk, serta melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru (Jhingan, 2004:481). Munculnya MNC tentunya menimbulkan persaingan antara MNC dengan perusahaan domestik terlebih lagi jika kedua jenis perusahaan tersebut pada bursa saham yang sama. Menurut Laporan Investasi Dunia tahun 2009 yang diterbitkan oleh UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) atau Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan menyatakan ada total perusahaan multinasional (MNC) di seluruh dunia. Pada tahun 2008, 100 perusahaan multinasional terbesar penjualan gabungan sebesar hampir $ 8,5 triliun. Tiga besar perusahaan multinasional pada tahun 2009 (menurut UNCTAD) adalah Citigroup Inc, Allianz SE dan ABN AMRO NV holding ( diakses tanggal 24 Mei 2016).

8 Kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan agar bertahan hidup (Kartika, 2012). Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan (Zuliarni, 2012). Bagi pihak-pihak diluar manajemen suatu perusahaan, laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan mereka untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada suatu masa pelaporan (Almilia dan Retrinasari, 2007). Analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara perhitungan rasio-rasio keuangan (Zuliarni, 2012). Berikut ini merupakan perbandingan rata-rata pada rasio-rasio keuangan pada perusahaan domestik dan perusahaan multinasional selama tahun Tabel 1.1 Perbandingan Rata-rata Nilai Rasio-rasio Keuangan Perusahaan Domestik Current Ratio (X) Fixed Assets Turnover (X) Debt to Equity Rasio (X) Return On Assets (X) Price to Book Value (X) ,40 5,36 1,34 0,08 4, ,62 6,98 1,35 0,15 3, ,53 4,94 1,62 0,04 3,97 X 2,52 5,76 1,44 0,09 3,93 Perusahaan Multinasional Current Ratio (X) Fixed Assets Turnover (X) Debt to Equity Rasio (X) Return On Assets (X) Price to Book Value (X) ,33 6,82 3,51 0,08 81, ,34 5,41 2,06 0,08 152, ,31 4,18 1,72 0,07 94,18 X 2,33 5,47 2,43 0,08 109,33 Sumber: Laporan Keuangan Tahunan BEI , diolah

9 Terlihat pada tabel diatas bahwa nilai current ratio, fixed assets turnover, return on assets serta price to book value pada perusahaan domestik berfluktuatif sedangkan nilai debt to equity ratio yang meningkat setiap tahunnya. Perusahaan multinasional terlihat memiliki nilai rasio fixed assets turnover dan debt to equity ratio yang menurun tiap tahunnya, sementara nilai return on assets yang konstan pada tahun 2013 dan 2014 dan sedikit peningkatan di tahun Tidak terdapat perbedaan selisih yang besar pada rata-rata nilai current ratio, fixed assets turnover, debt to equity ratio serta return on assets antara perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik. Perusahaan multinasional memiliki nilai debt to equity ratio yang lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan domestik terutama nilai price to book value dengan selisih perbedaan yang sangat mencolok. Sementara perusahaan domestik lebih sedikit unggul pada current ratio, fixed assets turnover, dan return on assets. Perusahaan domestik bisa saja mempunyai kinerja keuangan perusahaan dalam bentuk profitabilitas yang lebih baik pada pasar dalam negeri dibandingkan dengan perusahaan multinasional akibat dari pengalaman perusahaan pada pasar dalam negeri, tetapi adanya faktor teknologi dan keunggulan modal juga dapat mengakibatkan kemungkinan perusahaan multinasional yang lebih unggul (Rifanadhi, 2009). Perusahaan multinasional umumnya merupakan perusahaan besar yang cenderung memberikan informasi non keuangan dibandingkan dengan perusahaan domestik dengan skala yang lebih kecil (Kiswara, 2009). Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih terdiversifikasi sehingga perusahaan besar cenderung

10 mempunyai hutang yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Rajan dan Zingales, 1995). Ukuran perusahaan memiliki dampak yang sistematis dan positif terhadap kebijakan deviden (Smith dan Watt, 1992). Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan (Harahap, 2010: 189). Pengetahuan terhadap risiko dan return atas suatu saham dapat membantu investor mengetahui mengukur tingkat kinerja pasar dari suatu saham. Secara umum ada dua pendekatan dalam menilai saham yaitu: the fundamental approach dan the technical approach (Subiyantoro dan Andreani, 2003). Analisis fundamental didasarkan pada dua model dasar penilaian sekuritas yaitu earning multiplier dan asset values, sedangkan analisis teknikal secara umum memfokuskan perhatian pada perubahan volume dan harga pasar sekuritas (Pasaribu, 2008). Demi memberikan kepercayaan kepada investor, tentunya pihak perusahaan harus memberikan rincian laporan keuangan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan yang selama ini telah dijalankan (Asyikin dan Tanu, 2011). Lee dan Kwok (dalam Rifanadhi, 2009) menyatakan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan serta membuktikan bahwa kinerja keuangan perusahaan domestik lebih unggul dibandingkan dengan MNC. Chen et al. (dalam Singh, 2004) juga membuktikan bahwa kinerja keuangan perusahaan domestik lebih unggul dibandingkan dengan MNC. Bertentangan dengan kedua penelitian tersebut, Rivera (1991) pada penelitiannya mendapatkan hasil bahwa pada peramalan pendapatan, laba yang diperoleh perusahaan domestik lebih rendah dibandingkan dengan MNC.

11 Mikrawardhana, dkk (2015) menyatakan bahwa perusahaan multinasional lebih mempunyai kekuatan untuk membayar kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi. Burgman et al. (dalam Singh and Nejadmalayeri, 2014) menyatakan bahwa MNC cenderung memiliki utang yang lebih sedikit pada struktur modalnya dibandingkan dengan perusahaan domestik. Collins (1990) meneliti perbedaan kinerja pasar perusahaan domestik AS, perusahaan multinasional AS dengan operasi internasional di negara maju dan perusahaan multinasional AS dengan operasi internasional di sedang berkembang. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan multinasional AS yang menanamkan modalnya di negara sedang berkembang mendapatkan return yang rendah. Michel dan Shaked (1986) telah melakukan penelitian tentang perbandingan karakteristik keuangan (kinerja keuangan) dari 43 perusahaan domestik di Amerika Serikat dengan 58 perusahaan multinasional di Amerika Serikat selama periode tahun Penelitian mereka menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memiliki keunggulan modal dibandingkan dengan perusahaan domestik. Kusuma (1999) dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan karakteristik keuangan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik. Arus kas perusahaan multinasional berbeda dibandingkan dengan perusahaan domestik murni yang disebabkan oleh aktivitas internasional perusahaan multinasional, antara lain seperti perdagangan internasional, perjanjian internasional dan investasi langsung (Madura, 2006:23). Bourlakis dan Bourlakis (2006) pada penelitinnya di perusahaan multinasional dan domestik yang

12 beroperasi di Yunani menyatakan bahwa dari tahun 1996 sampai tahun 1999 perusahaan multinasional memiliki tingkat fixed assets turnover yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan domestik. Namun, berbeda Barbosa dan Louri (2005) yang meneliti perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional di negara Yunani dan Portugal menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek leverage, likuiditas, turnover dan profitabilitas antara kedua jenis perusahaan tersebut. Kwandinata (2005) pada penelitiannya juga menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada kinerja perusahaan kepemilikan asing dengan perusahaan dengan kepemilikan dalam negeri dalam memperoleh laba. Berdasarkan gambaran diatas maka penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik seperti yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Alat analisis dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan dimana jenis rasio keuangan yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar (Zuliarni, 2012). Penelitian ini merupakan replikasi yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu tentang perbandingan kinerja keuangan perusahaan perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan Manufaktur dipilih karena pada umumnya perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang paling dominan di Indonesia (Almilia dan Devi, 2007). Alasan lainnya yaitu, diketahui bahwa perusahaan

13 manufaktur aktif dalam aktivitas ekspor-impor (Fitriasari, 2011), dimana seperti yang kita ketahui, perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang tidak jauh dari aktivitas ekspor dan impor Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah signifikansi perbedaan rasio likuiditas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional? 2. Bagaimanakah signifikansi perbedaan rasio aktivitas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional? 3. Bagaimanakah signifikansi perbedaan rasio solvabilitas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional? 4. Bagaimanakah signifikansi perbedaan rasio profitabilitas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional? 5. Bagaimanakah signifikansi perbedaan rasio penilaian pasar antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan signifikansi perbedaan rasio likuiditas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional

14 2. Untuk menjelaskan signifikansi perbedaan rasio aktivitas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional 3. Untuk menjelaskan signifikansi perbedaan rasio solvabilitas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional 4. Untuk menjelaskan signifikansi perbedaan rasio profitabilitas antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional 5. Untuk menjelaskan signifikansi perbedaan rasio penilaian pasar antara perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan kajian dan memberikan sumbangan secara konseptual dasar untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai kinerja keuangan. 2. Manfaat Praktis: a) Bagi Perusahaan Bagi perusahan penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran kinerja keuangan pada kedua jenis perusahaan, sehingga dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang akan dilakukan. b) Bagi Investor

15 Bagi investor penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai jenis perusahaan mana yang lebih unggul jika dilihat dari kinerja keuangan, sehingga investor dapat menaruh investasinya pada tingkatan yang akan memberikan return paling tinggi dengan risiko yang sesuai dengan toleransi tiap investor Sistematika Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan isi dari skripsi ini yang penyajiannya disusun bab per bab untuk memudahkan penulisan dan pembahasan yang masing-masing adalah sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab yang berisikan latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya penelitian. Rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan yang mengulas ringkasan pada setiap bab. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan mengenai kinerja keuangan dari umum ke khusus. Bab ini juga mengemukakan landasan teori yaitu penjabaran teori-teori sebagai dasar perumusan hipotesis dan acuan yang mendukung penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskaan mengenai lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data,

16 populasi dan sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisikan ulasan mengenai analisis data yang diperoleh setelah melakukan pengumpulan dan tabulasi data. Penjelasan dilanjutkan dengan deskripsi hasil penelitian yang mengacu pada pengujian hipotesis serta pembahasan yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan dan saran yang dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pembaca maupun bagi peneliti selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community

BAB I PENDAHULUAN. dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah membuka gerbang pasar bebas di Indonesia, salah satunya adalah dengan keikutsertaan Indonesia sebagai negara yang turut andil dalam Masyarakat Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia dilihat dari sisi kehidupan masyarakatnya menunjukkan bahwa investasi pasar modal Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive And

Judul : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive And Judul : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive And Allied Di Bursa Efek Indonesia Nama : Muhamad Syaiful Bahri

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DOMESTIK DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA

STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DOMESTIK DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 5, 2017: 2609-2641 ISSN : 2302-8912 STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DOMESTIK DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA Ni Kadek Meida Tiasita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini, begitu banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha yang berbeda membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri tekstil dan garmen di Indonesia menjadi salah satu tulang punggung industri manufaktur dan merupakan industri prioritas nasional yang masih prospektif untuk

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas yang memungkinkan penyebaran informasi kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) yang meningkat pada triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang sedang menuju arah ke era globalisasi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang sedang menuju arah ke era globalisasi menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian yang sedang menuju arah ke era globalisasi menuntut persaingan yang sangat ketat antar perusahaan, baik sebagai pesaing maupun ancaman dari para pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran besar pasar modal di era globalisasi saat ini sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan dana jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki usaha untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya. Untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya, perusahaan tidak akan terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk mengembangkan usaha baik perorangan maupun perusahaan. Investasi yang baik dan tepat akan memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi return saham yang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi return saham yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor dalam melakukan investasi saham akan selalu dihadapkan pada alternatif pemilihan saham yang menawarkan tingkat return dengan risiko tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan memberikan tambahan kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara berkembang, yang sekarang sedang mengalami perkembangan ekonomi dan industri yang cukup pesat. 1 Begitu banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya era perdagangan bebas atau globalisasi. Dalam menghadapi era perdagangan bebas tersebut,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang cukup ketat di Indonesia. Itu dikarenakan jumlah permintaan konsumen yang tinggi di Indonesia. Masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI) ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dana yang dimiliki setiap orang dapat ditanamkan ke dalam berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan valuta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah dengan cara melihat seberapa jauh kondisi pasar modal suatu negara tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk kemudian digunakan ke sektor yang lebih produktif. Proses pembentukan modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Pemerintah Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan eksistensinya dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki keterkaitan dengan aktivitas konsumsi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki keterkaitan dengan aktivitas konsumsi, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki keterkaitan dengan aktivitas konsumsi, dimana penundaan konsumsi masa sekarang dimaksudkan untuk konsumsi dimasa yang akan datang dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan dan memperoleh pendapatan (income)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya adalah memproduksi barang dan menyediakan jasa. Dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menunjang perekonomian, pasar modal memiliki peran penting, karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha sangat dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi baik secara nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era persaingan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio

Judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio Judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI Nama : I Gede Oka Wijaya NIM : 1206205168 Abstrak Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, menuntut setiap perusahaan untuk memproduksi barang-barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor industri di suatu negara sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara tesebut, sehingga secara langsung maupun tidak langung perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal pada negara tersebut.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi dunia bisnis yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang tidak menentu pada saat sekarang ini mendorong perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat maupun investor mengukur sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat maupun investor mengukur sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat maupun investor mengukur sebuah keberhasilan perusahaan berdasarkan dari kinerjanya. Kinerja perusahaan pada umumnya dapat dinilai melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era

BAB I PENDAHULUAN. Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era globalisasi yang sangat bersaing menyebabkan tingkat perdagangan berkembang sangat pesat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai karakteristik profit oriented, baik milik perorangan, kelompok, maupun pemerintah. Organisasi perusahaan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dimana perkembangan bisnis yang sangat pesat dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan, dimana perkembangan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang digunakan oleh para investor untuk kegiatan investasi serta sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain seperti pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir mencapai 250.000.000 jiwa. Sebagai kebutuhan pokok, barang konsumsi merupakan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental terhadap beta saham perusahaan. Penelitian ini penting karena dalam melakukan investasi, setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam meningkatkan serta memperlancar bisnis, perusahaan akan berupaya untuk mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan guna medapatkan dana agar bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesempatan untuk mengembangkan perusahaan. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesempatan untuk mengembangkan perusahaan. Bagi investor, pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan memperdagangkan sahamnya di pasar modal, maka perusahaan dapat memperoleh dana bagi kelangsungan operasional perusahaan dan berkesempatan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komponen penting dalam dunia usaha adalah investasi yang ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan otomotif. Persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan selain memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaanperusahaan asing yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini di mana kita masuk dalam era globalisasi yang ketat, manajer keuangan mempunyai peranan yang sangat penting. Tugas manajer keuangan pada era ini tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya perubahan serta persaingan yang dihadapi dunia usaha dalam era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja perusahaannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus menerus melakukan pengembangan, salah satunya yaitu melakukan perluasan atau ekspansi dalam usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian global yang mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada beberapa tantangan yang tidak ringan pada tahun 2009.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam mengelola usahanya, perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit, terlebih lagi jika perusahaan tersebut hendak melakukan ekspansi, maka dana yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk penggalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian di Indonesia masih belum menentu mengakibatkan tingginya risiko suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi negara Indonesia telah berkembang, hal tersebut ditandai dengan tumbuhnya industri-industri sekuritas di pasar modal. Pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi yang penting secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor fundamental selalu dijadikan acuan investor dalam membuat keputusan investasi di pasar modal. Untuk mengukur dan menganalisa kondisi fundamental suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor. Untuk mengurangi resiko tersebut

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Tujuan pengadaan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Price to Book

Lebih terperinci