ANALISIS INTERAKSI OBAT SIMVASTATIN UNTUK PENYAKIT KOLESTEROL DI APOTEK RAFFI FARMA CIKOTOK (STUDI KASUS PADA RESEP BULAN APRIL JUNI 2015)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS INTERAKSI OBAT SIMVASTATIN UNTUK PENYAKIT KOLESTEROL DI APOTEK RAFFI FARMA CIKOTOK (STUDI KASUS PADA RESEP BULAN APRIL JUNI 2015)"

Transkripsi

1 ANALISIS INTERAKSI OBAT SIMVASTATIN UNTUK PENYAKIT KOLESTEROL DI APOTEK RAFFI FARMA CIKOTOK (STUDI KASUS PADA RESEP BULAN APRIL JUNI 2015) Topan Saebani, Fajrin Noviyanto, Abdul Azis Setiawan Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangeang ABSTRAK Dalam kehidupan masyarakat saat ini, masalah penyakit yang sering di alami salah satunya adalah penyakit kolesterol. Penyakit Kolesterol merupakan penyakit yang di takuti dalam masyarakat luas, karena kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung yang berakhir pada kematian. Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis tergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah diperoleh dari makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu, keju, udang laut dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol. Tujuan pengamatan ini untuk mengetahui apakah resep obat simvastatin di Apotek Raffi Farma Cikotok sudah rasional dalam hal interaksi obat dan untuk mengetahui pola penulisan resep obat simvastatin pada pasien di Apotek Raffi Farma Cikotok lengkap secara administrasi dan sesuai secara farmasetik. Hasil yang didapatkan ialah didapatkan penggunaan obat antigout/anti asam urat (21,90%), obat saluran cerna (12,28%), dan antidiabetik (12,39%); dari 105 lembar resep terdapat 17 lembar resep yang terdapat interaksi. Kata kunci:kolesterol, interaksi obat, simvastatin PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat saat ini, masalah penyakit yang sering dialami salah satunya adalah penyakit kolesterol. Penyakit Kolesterol merupakan penyakit yang di takuti dalam masyarakat luas, karena kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung yang berakhir pada kematian (Wiryodigdo, Sudjaswadi, 2005). Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis tergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah diperoleh dari makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu, keju, udang laut dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol (Almatseir, Sunita 2004). Obat anti kolesterol golongan statin diantaranya simvastatin merupakan obat yang paling laris diresepkan di dunia karena dapat menurunkan tekanan darah dan memberi manfaat bagi membaiknya kondisi kardiovaskular. Berdasarkan penuturan dari Beatric Golomb kepala editor dari Archives Of Internal Medicine bahwa penelitian para dokter dari Univercity of California mengungkapkan jenis obat anti kolesterol golongan statin memiliki sejumlah efek samping termasuk gangguan otot, gagal ginjal, dan gangguan hati. Berdasarkan data tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang obat Simvastatin terkait penyakit kolesterol. Dan proses pencegahan dapat dilakukan guna memperbaiki angka kesembuhan penyakit kolesterol. Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

2 METODE PENELITIAN Kerangka konsep a. Mencari pustaka yang berhubungan dengan obat simvastatin. b. Mengumpulkan resep obat simvastatin di Apotek Raffi Farma Cikotok c. Menganalisis dan mengevaluasi kelengkapan resep obat simvastatin serta kajian interaksi obat. d. Mengambil kesimpulan. e. Memberikan saran dan rekomendasi. Teknik Pengambilan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan yaitu usaha mencari dan mengumpulkan data serta informasi berdasarkan data primer berupa resep dan data sekunder berupa informasi dari buku, laporan, internet, dan catatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1. Variable dependen Pola penulisan resep obat simvastatin di Apotek Raffi Farma Cikotok. 2. Variable independen Interkasi obat simvastatin di Apotek Raffi Farma cikotok 3. Instrumen Insterumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah resep-resep obat Simvastatin yang ada di Apotek Raffi farma Cikotok. Tahapan Penelitiaan 1. Memilih resep yang mengandung obat kolesterol yang di gunakan di Apotek Raffi Farma Cikotok. 2. Mengklasifikasikan resep obat simvastatin di apotek Raffi Farma Cikotok. 3. Menganalisis resep secara rasional pada obat kolesterol di apotek Raffi Farma Cikotok. 4. Menarik kesimpulan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis ineteraksi obat simvastatin untuk penyakit kolesterol dilakukan di Apotek Raffi Farma Cikotok. Pemantauan dilakukan secara restrospektif untuk resep bulan April Juni Obat simvastatin pada pasien kolesterol yang diresepkan di Apotek Raffi Farma Cikotok selama bulan April Juni sebanyak 105 lembar resep. Dari 105 lembar resep tersebut obat simvastatin banyak dikombinasikan dengan berbagai jenis obat. Analisis resep dilakukan secara administratif, ketepatan dosis, interaksi obat. Tabel 2. Jumlah Resep Berdasarkan Pola Penggunaan dan Kriteria Penggunaan Simvastatin. Periode bulan April - Juni Nama Jumlah Persent asi Simvastatin 10mg 75 71,42 % Simvastatin 20mg 30 28,58 % Jumlah seluruh resep % Simvastatin 10 mg merupakan sediaan yang paling banyak diresepkan oleh dokter dengan presentase 71,42 %, sedangkan sediaan simvastatin 10 mg hanya 28,58%. Berfungsi untuk mengobati kolesterol tinggi, dan menurunkan resiko stroke, serangan jantung. Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

3 Diagram 1 Hasil Persentasi Responden Pola Penggunaan Obat Simvastatin. 28,58% 71,42% Simvastatin 10 mg Simvastatin 20 mg 28,58 71,42% Dalam pemilihan obat simvastatin dari golongan statin obat yang paling aman dikonsumsi oleh pasien kolesterol, karena efek samping yang ringan dibandingkan dengan golongan lain. Sehingga waktu yang paling baik untuk meminum obat simvastatin golongan statin adalah malam hari, dikarenakan tubuh mulai mensintesis kolesterol saat asupan dari luar berkurang dan obat simvastatin memiliki efek kerja yang lebih singkat. Pasien yang mempunyai Kadar total kolsterol yang terlalau tinggi dalam tubuh di atas 200 mg/dl akan meningkatkan resiko penyumbatan pembuluh darah yang sering berujung pada penyakit jantung (kardiovaskular) dan stroke. Pasien juga mempunyai masalah tekanan darah tinggi dan diabetes. Oleh sebab itu dokter pertimbangan dalam pemilihan obat simvastatin 10 mg dan 20 mg. maka obat simvastatin digunakan untuk mengurangi insiden penyakit tersebut, sehingga merekombinasikan pemberian dosis simvastatin masimal hingga 20 mg/hari dan pemberian dosis awal simvastatin 10 mg/hari yang disesuaikan dengan seberapa tinggi kadar kolesterol dalam darah, berat badan, kemungkinan resiko terhadap tubuh pada pasien. Karena obat simvastatin bekerja dengan meningkatkan senyawa yang mampu melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah, sehingga simvastatin berefek pada penurunan tekanan darah atau tinggi atau hipertensi. Obat simvastatin tersebut yang paling baik diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal, karena proses eliminasi obat simvastatin tersebut tidak melalui ginjal, tetapi terjadi melalui emfedu dan feses tetapi pengeluaran dari urin juga trjadi waktu paruh berkisar antara jam. Dan obat simvastatin yang paling mudah bertoleransi dan paling baik untuk menurunkan kadar LDL dan sebagai obat awal penurun kolesterol. Namun dokter menyarankan obat-obatan hanyalah pelengkap saja yang membantu mengatasi kolesterol berlebih, sebanyak apapun obat penurun kolesterol yang diminum tidak akan ada pengaruh baik bagi tubuh jika tidak ada perubahan pada pola hidup. Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

4 Tabel 3. Kriteria penggunaan Obat Simvastatin Nama Obat Simvast atin 10 mg Simvast atin 20 mg Indikasi Dosis Farmakologi Untuk mengobati kolesterol tinggi, dan menurunkan risiko stroke, serangan jantung. Untuk mengobati kolesterol tinggi, dan menurunkan risiko stroke, serangan jantung. Dosis awal anak 20 ke atas : 5-10 mg melalui mulut (per oral), sehari 1 X 1, malam hari. 20 mg melalui mulut (per oral), sehari 1 X 1, diminum malam hari. menghambat secara kompetitif enzim HMGCoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol. menghambat secara kompetitif enzim HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol. Tabel 4 Analisis Kelengkapan resep Secara Administratif Kelengkapan Ada Tidak Ada Nama, Alamat, SIP Tanggal penulisan resep Tanda R/ Signatura Paraf Dokter Nama, Umur, Alamat pasien Nama Obat Dosis Jumlah yang diminta Cara pemakaian yang jelas Persentase 100 % 0 % Diagram 2 Hasil Persentase Responden Kelengkapan Jumlah Resep secara administratif Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

5 120% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Lengkap 0% Tidak lengkap Tabel 5 Jenis obat yang dikombinasikan dengan obat simvastatin pada pasien di apotek Raffi Farma Cikotok No Sub golongan obat Jumlah resep Presentase 1 Analgesik atau antipiretik 5 4,76 % 2 AINS 8 7,62 % 3 Obat batuk influenza 3 2,86 % 4 Antihipertensi 10 9,52 % 5 Antidiabetik 13 12,39 % 6 Vitamin 11 10,47 % 7 Anti alergi 4 3,80 % 8 Antigout 23 21,90 % 9 Antifungi 1 0,95 % 10 Kortikoidum 12 11,42 % 11 Obat Saluran Cerna 13 12,28 % 12 Antiemetik 2 1,90 % Jumlah Seluruh Resep % Diagram 3 Presentase (%) jumlah jenis obat yang dikombinasikan dengan obat simvastatin pada pasien di Apotek Raffi Farma Cikotok Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

6 21.90% 12.39% 10.47% 9.52% 7.62% 4.76% 3.80% 2.86% 0.95% 11.42% 12.28% 1.90% Untuk kombinasi obat yang terdapat di resep obat-obat kolesterol biasanya di kombinasikan dengan obat, diabetes, hipertensi, asam urat, pereda nyeri, antiemetikum, obat saluran cerna, antireumatik, antiradang, antifungi, antialergi dan multivitamin. Obat antigout/anti asam urat (21,90%), obat saluran cerna (12,28%), dan antidiabetik (12,39%) merupakan jenis obat yang paling banyak dikombinasikan dengan obat simvastatin. Di dapat jumlah 105 lembar resep hasil analisis obat simvastatin di Apotek Raffi farma Cikotok. Berdasarkan resep obat simvastatin dari 105 lembar resep terdapat 17 lembar resep interaksi, bila diberikan bersamaan obat antara obat simvastatin dengan obat lain seperti obat antasida yang berbasis aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, simvastatin dengan griseofulvin, simvastatin dengan amlodipin yang diresepkan oleh dokter. Pembahasan Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah. Namun, apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan bisa mengakibatkan penyakit kolestrol. Obat penurun kolestrol ada 5 golongan yaitu golongan statin, golongan Resin, ezetimibe, asam Nikotinat, asam Fibrat. Obat kolesterol yang peneliti teliti yaitu Golongan Statin diantaranya Simvastatin. Mekanisme kerja obat tersebut sama yaitu menghambat secara kompetitif enzim HMG CoA reduktase, yakni enzim pada sintesis kolesterol. Setelah dilakukan studi primer berupa pengumpulan resep dan analisis resep obat simvastatin yang saya teliti di Apotek Raffi farma selama periode bulan April Juni 2015 didapat 105 resep. Obat kolestrol diantaranya simvastatin di Apotek Raffi Farma Cikotok menggunakan obat generik. Obat kolesterol generik yang terdapat di apotek Raffi Farma adalah, Simvastatin 10 mg, Simvastatin 20 mg. Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

7 Waktu yang paling baik untuk meminum obat jenis Statin adalah malam hari, ini dikarenakan tubuh mulai mensintesis kolesterol saat asupan dari luar berkurang. Simvastatin memiliki efek kerja yang lebih singkat, jadi lebih baik di minum saat malam hari. Setelah melakukan analisis secara administratif tidak terdapat unsur ketidaklengkapan pada resep. Dari semua resep di Apotek Raffi Farma Cikotok obat kolesterol Golongan Statin yang mendominasi yaitu obat Simvastatin. Dokter memilih obat Simvastatin untuk obat kolestrol karena efek samping dari Simvastatin lebih ringan. Berdasarkan analisis ketepatan dosis 100 % dosis tepat tidak terdapat dosis lebih atau kurang, maka tidak perlu dilakukan evaluasi dosis. Dari 105 lembar resep terdapat 17 lemabar resep interaksi antara obat simvastatin dengan obat yang lainnya yang diresepkan oleh dokter. Salah satu obat yang dikombinasikan diantaranya pemberian suspensi antasida bebasis aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida dengan simvastatin. obat antasida akan menurunkan konsentrasi plasma simvastatin sebanyak kurang lebih 35%, dimna simvastatin terikat sekitar 95% protein plasma, yang mana konsentrasi plasma puncak tercapai pada 4 jam dan volume distribusi yang kecil, dan penyerapan laju simvastatin ke usus lambat sehingga meyebabkan efekterafi dari obat simvastatin berkurang, serta Pengurangan LDL-C tidak diubah, tapi efek penurunan trigliserida pada simvastatin dapat berpengaruh. Namun interkasi obat tersebut tidak begitu membahayakan bagi pasien, sehingga dalam pemberian obat harus selang waktu kurang lebih 2 jam, untuk menghindari efek samping dari obat simvastatin dan antasida. dalam pemberian obat simvastatin terlebih dahulu kemudian pemberian antasida yang berbasis aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida karena efek kerjanya panjang. Bila pemberian obat simvastatin dengan oabat antasida yang berbasis aluminium dan magnesium akan mengalami penurunan dan pengurangan obat oleh tubuh serta penyerapan simvastatin akan berkurang, sehingga obat simvastatin dimetabolisme dalam tubuh oleh enzim CYP3A4 yang ditemukan di liver. Bila kerja enzim ini terhambat maka akan menurunkan kerja obat simvasatatin dan meningkatkan efek samping dari obat simvastatin. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Dalam Peresepan obat simvastatin di Apotek Raffi Farma Cikotok sudah rasional dalam hal interaksi obat. 2. Pola penulisan resep obat simvastatin pada pasien di Apotek Raffi Farma cikotok sudah lengkap secara administrasi, dan sesuai secara farmasetik. B. Saran 1. Peran farmasis hendaknya meningkatkan perannya dalam pengkajian resep khususnya obat simvastatin Untuk pengobatan kolesterol ringan lebih baik menggunakan Obat penurun kolesterol dengan dosis awal 5 10 mg. serta untuk menjamin bahwa resep yang diberikan rasinoal dan mencegah terjadinya kesalahan interaksi obat yangdiberikan secara bersamaan dan efek samping yang tidak diinginkan. 2. Peran tenaga farmasis diharapkan dapat memberikan konsultasi, informasi dan edukasi Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

8 mengenai cara pemberian obat yang benar dan jelas kepada pasien. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Bogadenta, Aryo Manajemen Pengelolaan Apotek.Diva Press. Yogyakarta. Graha, K.C Question & Answer Kolesterol. PT Elex Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. Joenoes, Nanizar ARS PRESCRIBENDI Resep yang Rasional Edisi 3. Surabaya: Airlangga University press. Kompas Simvastatin. Kompas.com/direktori/detail obat/211/simvastatin. Diakses pada hari kamis, 20 April 2015 pukul WIB. Katzung, B.G Farmakologi Dasar dan Klinis Edisi III. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Lee, D.R dan Nieman, CD Antropometry. In: Lee, D.R dan Nieman, C,D. Ed. Nutritional Assessment. ED.3. Mc Graw Hill. New York. PT Hexpharm Jaya laboratories Simvastatin. Hexpharmjaya.com/page/simvastatin.apx.Dia kses pada hari kamis, 20 april 2015 pukul WIB. Sitepoe, M Kolesterol Fobia Keterkaitannya dengan penyakit jantung. Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Syamsuni, H.A Ilmu resep. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Wiryodigdo, Sudjaswadi Tanaman Obat Untuk Penyakit Jantung Darah Tinggi dan Kolesterol. Diakses pada hari Sabtu, 23 Mei 2015 jam WIB. Perkolasi Vol. 1 No. 1 Februari

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipoprotein), total kolesterol dan trigliserida.

Lebih terperinci

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL Edy Suwarso 1, dan Dewi Nur Anggraeni 2 1) Departemen Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan 2) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kelebihan kolesterol menjadi yang ditakuti sebagai penyebab penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis yaitu proses pengapuran dan pengerasan pada

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, baik pada pria maupun wanita. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme

Lebih terperinci

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI

MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI MONASTEROL OBAT PENURUN KOLESTEROL DENGAN BAHAN ALAMI Diproduksi Oleh: PJ. Sinar Sehat, Tasikmalaya Dibawah pengawasan Puslit Bioteknologi-LIPI Dipasarkan oleh: PT. Trubus Mitra Swadaya MONASTEROL Monascus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan suatu keabnormalan kadar lipid darah ditandai meningkatnya kadar trigliserida, kolesterol LDL, kolesterol total dan penurunan kolesterol HDL

Lebih terperinci

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA REUMATIK DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 Totok Hardiyanto, Sutaryono, Muchson Arrosyid INTISARI Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit hipertensi meningkat dari tahun ke tahun tidak hanya di Indonesia bahkan didunia. Sebanyak kurang lebih 1 milyar orang didunia menderita penyakit ini dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang mengalami aterosklerosis yang artinya pengerasan pembuluh darah arteri, contohnya di USA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah cairan yang dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia yang fungsi utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak hewan yang baru lahir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan di masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan di masyarakat terutama pada usia dewasa dan lansia. Hipertensi dapat terjadi tanpa adanya sebab-sebab khusus (hipertensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hiperlipidemia adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hiperlipidemia adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hiperlipidemia adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida yang melebihi batas normal, yakni LDL > 100mg/dl, trigliserida >150mg/dl

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang sebenarnya memerlukan sejumlah lemak bagi tubuhnya untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI Oleh : LINDA WIDYA RETNA NINGTYAS K 100 050 110 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. vitamin ataupun herbal yang digunakan oleh pasien. 1. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. vitamin ataupun herbal yang digunakan oleh pasien. 1. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penelitian pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Sewon 2 Bantul telah ditemukan sebanyak 36 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi maupun eksklusi. Peneliti

Lebih terperinci

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT

ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT ANTIHIPERLIPIDEMIA YENI FARIDA S.FARM., M.SC., APT Pendahuluan Kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid merupakan lipid utama di tubuh Trigliserida didistribusikan ke dalam otot sebagai sumber energi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dan trombosis merupakan penyebab utama kematian di dunia. Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyebab

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting

Lebih terperinci

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya Apakah Kolesterol Kita dapat mengaitkan kolesterol dengan makanan berlemak, tetapi sebagian besar zat lilin dibuat oleh tubuh kita sendiri. Hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini di dunia kafein banyak dikonsumsi dalam berbagai bentuk yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein terdapat dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan obat herbal telah lama dipraktikkan di seluruh dunia. Diperkirakan sebanyak 75 80 % masyarakat di negara berkembang dan 25 % di negara maju menggunakan obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perubahan gaya hidup masyarakat mulai banyak terjadi sejalan dengan kemajuan teknologi. Gaya hidup yang kurang aktivitas fisik mulai banyak ditemukan, bahkan sudah

Lebih terperinci

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN Penyakit kardiovaskular tumbuh menjadi masalah kesehatan yang dihadapi dunia sekarang ini. Ada beberapa faktor yang dapat dihubungkan dengan penyakit kardiovaskular seperti makan makanan

Lebih terperinci

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : MAYA DAMAYANTI K 100 050 191 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk tambahan diet karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transisi epidemiologi penyakit merupakan pola pergeseran dan perubahan penyakit. Perubahan tersebut dapat berupa dengan berkurangnya jumlah penderita penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan terapi, paradigma pelayanan kefarmasian di Indonesia telah bergeser dari pelayanan yang berorientasi pada obat (drug

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung di Negara Barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunyai kontribusi untuk

Lebih terperinci

Mitos dan Fakta Kolesterol

Mitos dan Fakta Kolesterol Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat zaman modern ini, setiap individu sibuk dengan kegiatan masingmasing, sehingga cenderung kurang memperhatikan pola makan. Gaya hidup sedentari cenderung

Lebih terperinci

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id Manfaat utama : Sumber energi untuk seluruh aktivitas dan metabolisme tubuh. (Lihat Tabel I : Sumber Makanan) Akibat bagi kesehatan Kelebihan :

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging puyuh merupakan produk yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Meskipun populasinya belum terlalu besar, akan tetapi banyak peternakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Inflamasi adalah suatu respon dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau infeksi yang dilakukan oleh pembuluh darah dan jaringan ikat. Tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia penyakit kardiovaskuler (PKV) merupakan penyebab utama kematian, menurut estimasi para ahli badan kesehatan dunia (WHO), setiap tahun sekitar 50% penduduk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperkolesterolemia adalah kelebihan kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan akan menimbulkan suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit

I. PENDAHULUAN. Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi dikenal secara umum sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit ini diperkirakan menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global dan prevalensinya hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah sebuah gangguan metabolisme lipoprotein yang ditunjunkkan dengan adanya peningkatan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol,

Lebih terperinci

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Oleh : DWI KURNIYAWATI K 100 040 126 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah banyak dilakukan. Perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau iskemia miokard, adalah penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung, biasanya karena penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan

Lebih terperinci

Dislipidemia. Ema Rachmawati

Dislipidemia. Ema Rachmawati Dislipidemia Ema Rachmawati Kolesterol dan metabolisme lipoprotein Kolesterol Merupakan prekursor garam empedu dan hormon Dapat diperoleh dari makanan (eksogen) maupun sintesis de novo di hati (endogen)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Dislipidemia 1. Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 DATA UMUM RESPONDEN No. Responden : 1. Identitas Responden : a. Nama Responden : b. Jenis Kelamin : ( L

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada perempuan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Mata kuliah (MK) : Farmakologi I 2. Kode/SKS : 2 SKS 3. Prasarat : Fisiologi dan Patofisiologi 4. Status MK (wajib/pilihan) : Wajib 5. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab meningkatnya prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Energi dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktiftasnya. Energi didapatkan dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi. Sebagai sumber energi, lemak memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak bisa bertugas dengan baik. Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling ditakuti di dunia karena dalam

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 mengumumkan 4 penyakit tidak menular (PTM) termasuk penyakit kardiovaskular (48%), kanker (21%), pernapasan kronis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia, 60 % dari seluruh penyebab kematian akibat penyakit jantung adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak plasma. Beberapa kelainan fraksi lemak yang utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral. Pengertian farmakologi sendiri adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap

Lebih terperinci

TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI

TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI TINJAUAN ASPEK KLINIS PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI Oleh : HAPSARI MIFTAKHUR ROHMAH K 100 050 252 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Lebih terperinci

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya pemakaian terhadap susu formula memang menjadikan kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat berpengaruh terhadap konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian eksperimental quasi yang telah dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh obat anti ansietas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya perubahan paradigma kefarmasian, yaitu Pharmaceutical Care, konsekuensi dari perubahan orientasi tersebut

Lebih terperinci

KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO

KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO. 1197/MENKES/ SK/X/2004 PADA RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH WONOGIRI BULAN JUNI 2008

Lebih terperinci

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

50 Media Bina Ilmiah ISSN No 50 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 EFEKTIVITAS PEMBERIAN FILTRAT LABU SIAM (Sechium Edule) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA DARAH HEWAN COBA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 2.1 Fast food BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi fast food Fast food atau dalam bahasa Indonesia disebut makanan cepat saji merupakan makanan yang pertama sekali diciptakan di Amerika. 12 Menurut

Lebih terperinci

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan adanya perubahan zaman di kota-kota besar yang berpengaruh pada pola hidup dan pola makan masyarakat yang kurang sehat yaitu makanan yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi menurut JNC 7 adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg. Hipertensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU Monompia Kotamobagu. Apotek RSU Monompia merupakan satu-satunya Apotek

Lebih terperinci

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini, membuat masyarakat terbiasa dengan segala sesuatu yang serba instant, terutama dalam hal makanan. Hal ini terlukiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan ini menyebabkan peningkatan kadar total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini berkaitan dengan pola makan yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.18,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Label dan Iklan. Pangan Olahan. Pengawasan Klaim. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obat merupakan suatu bahan atau campuran bahan yang berfungsi untuk digunakan sebagai diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari pelayanan obat (drug oriented) menjadi pelayanan pasien (patient

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma (Anwar, 2004). Banyak penelitian hingga saat

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kadar kolesterol darah yang dikenal dengan istilah hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit Sindrom Metabolik Upaya pemeliharaan kesehatan meliputi aspekaspek promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif secara tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola penyakit penyebab kematian dan kesakitan pada masyarakat saat ini telah mengalami pergeseran yaitu dari penyakit infeksi (penyakit menular) menjadi penyakit metabolik

Lebih terperinci

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium Softgel Cegah Osteoporosis Calcium softgel mampu mencegah terjadinya Osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013) menunjukkan bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang terdiagnosis dokter mencapai 1,5%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh koroner. Penyumbatan atau penyempitan pada

Lebih terperinci

Deep Sea Fish Oil Turunkan Kolesterol

Deep Sea Fish Oil Turunkan Kolesterol Deep Sea Fish Oil Turunkan Kolesterol Deep Sea Fish Oil merupakan herbal kaya kandungan minyak ikan omega-3, minyak biji kedelai, Gelatin, Glycerol dan purified water. Omega-3 yang terdapat di dalam Deep

Lebih terperinci

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010

POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 POLA PERESEPAN OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI APOTEK SEHAT FARMA KLATEN TAHUN 2010 Farida Rahmawati, Anita Agustina INTISARI Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SOSIALISASI MENGENAL OBAT AGAR TAK SALAH OBAT PADA IBU-IBU PENGAJIAN AISYIYAH PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING Oleh : Sri Tasminatun, M.Si., Apt NIK 173 036 PROGRAM STUDI PROFESI

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN POLA KONSUMSI ENERGI, LEMAK JENUH DAN SERAT DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Usdeka Muliani* *Dosen Jurusan Gizi Indonesia saat ini menghadapi masalah

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu : Peresepan obat pada lanjut usia (lansia) merupakan salah satu masalah yang penting, karena dengan bertambahnya usia akan menyebabkan perubahan-perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik. Pemakaian obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid plasma darah. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lipid dalam tubuh umumnya berasal dari makanan yang kita konsumsi. Makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang mengandung lipid. Dislipidemia lekat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 prevalensi penyebab kematian tertinggi terjadi pada akut miokard infark (AMI)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 prevalensi penyebab kematian tertinggi terjadi pada akut miokard infark (AMI) BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Kolesterol merupakan salah satu dari golongan lemak (lipida) padat yang berwujud seperti lilin. Kolesterol bersifat aterogenik atau sangat mudah menempel yang kemudian

Lebih terperinci