BAB I PENDAHULUAN. tembakau dan industri hasil tembakau dalam kehidupan sosial ekonomi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. tembakau dan industri hasil tembakau dalam kehidupan sosial ekonomi"

Transkripsi

1 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri hasil tembakau (IHT) mempakan industri yang kontroversial. Di satu pihak industri ini memegang peranan penting dalam perekonomian negara, di lain pihak produk yang dihasilkan diisukan membahayakan bagi kesehatan. Peran tembakau dan industri hasil tembakau dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat adalah dalam penyediaan lapangan kerja, sebagai sumber pendapatan petani dan buruh, pedagang, pendapatan daerah, cukai, dan devisa negara. Tantangan yang dihadapi industri hasil tembakau yang terbesar pada saat ini adalah isu bahaya rokok terhadap kesehatan yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO). Industri rokok merupakan salah satu industri yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian negara Indonesia. Pada kurun waktu , tercatat industri rokok telah mengalami pertumbuhan sebesar 17,53%. Rokok merupakan barang konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan sekitar 177 juta orang dari 270 juta penduduk Indonesia adalah penghisap rokok. Jumlah batang rokok yang terjual di tahun 2009 mencapai lebih dari 200 miliar batang. Hal ini menjadikan industri rokok berpotensi sangat besar untuk berkembang.

2 14 TABEL 1.1 PERKEMBANGAN PRODUKSI ROKOK, (miliar batang) Jenis Rokok a. Sigaret Kretek Mesin (SKM) 126,6 125,4 131,7 144,5 139,6 b. Sigaret Kretek Tangan (SKT 78,2 77,9 84,3 88,2 84,4 c. Sigaret Putih Mesin (SPM) 15,3 13,5 16,0 17,0 16,4 Total (a+b+c) 220,1 216,8 231,9 249,7 240,4 Sumber: (23 januari 2010, diolah penulis) Sebagai salah satu sumber penerimaan negara, cukai mempunyai konstribusi yang sangat penting dalam APBN khususnya dalam kelompok Penerimaan Dalam Negeri. Penerimaan cukai dipungut dari 3 (tiga) jenis barang yaitu; etil alkohol, minuman mengandung etil alkohol dan hasil tembakau. Dari penerimaan cukai tersebut, 95 persen berasal dari cukai hasil tembakau yang diperoleh dari jenis hasil tembakau (JHT) berupa rokok sigaret kretek mesin, rokok sigaret tangan dan rokok sigaret putih mesin, yang dihasilkan oleh industri rokok. Penerimaan cukai mengalami peningkatan secara signifikan dalam periode , tumbuh rata-rata sebesar 15,5 persen, yaitu dari Rp33,3 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp51,3 triliun pada tahun Faktor utama yang mendorong terjadinya peningkatan penerimaan cukai tersebut antara lain adalah (a) dilaksanakannya berbagai kebijakan yang bersifat intensifikasi maupun ekstensifikasi; (b) disempurnakannya berbagai peraturan di bidang cukai seperti penerapan tarif full spesific; (c) dibentuknya kantor-kantor pelayanan bea cukai yang lebih modern sebagai bagian dari program modernisasi administrasi kepabeanan dan cukai; (d) peningkatan upaya pengawasan di bidang cukai terutama terhadap peredaran rokok ilegal serta pengawasan pita cukai palsu; dan

3 15 (e) peningkatan produksi rokok, terutama rokok jenis sigaret kretek mesin. Perkembangan realisasi cukai tahun dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 1.2 PERKEMBANGAN REALISASI CUKAI, (Triliun Rupiah) Uraian Cukai Hasil Tembakau Cukai Ethyl Alkohol (EA) Cukai Minuman Mengandung EA Denda Administrasi Cukai Cukai Lainnya Total Sumber : (23 Januari 2010, diolah penulis) Secara lebih rinci, penerimaan cukai didominasi oleh penerimaan cukai hasil tembakau. Selama periode , cukai hasil tembakau memberi kontribusi rata-rata sebesar 97,8 persen dengan rata-rata pertumbuhan 15,2 persen. Sementara itu, kontribusi cukai ethyl alcohol mencapai 0,6 persen dengan ratarata pertumbuhan mencapai 60,6 persen, dan cukai minuman mengandung ethyl alcohol (MMEA) memberikan kontribusi sebesar 1,6 persen dengan rata-rata pertumbuhan 20,6 persen. Dalam tahun 2009, realisasi penerimaan cukai menunjukkan peningkatan sebesar 6,4 persen, yaitu dari Rp51,3 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp54,5 triliun pada tahun Berdasarkan jumlah penerimaan cukai 2009 tersebut, sebanyak Rp 53,3 triliun atau 97,6 persen dari total penerimaan cukai berasal dari cukai hasil tembakau, dengan pertumbuhan 6,7 persen. Sementara itu, Rp 0,5 triliun atau 0,9 persen berasal dari cukai ethyl alcohol dengan pertumbuhan 17,2 persen, dan Rp 0,8 triliun (1,5 persen) berasal dari cukai MMEA dengan penurunan 9,1 persen. Faktor utama yang mendorong naiknya penerimaan cukai ditengah lesunya perekonomian dalam tahun 2009 adalah diberlakukannya kenaikan tarif terhadap cukai tembakau dengan rata-rata

4 16 kenaikan 7 persen. Selain itu, internal effort yang dilakukan oleh pemerintah berupa reformasi birokrasi dan pembenahan organisasi turut mempengaruhi peningkatan efisiensi pemungutan cukai. Penjualan yang cenderung meningkat dari tahun di beberapa perusahaan memberikan gambaran bahwa industri rokok di Indonesia berkembang dengan baik. Peningkatan yang baik ini merupakan gambaran bahwa industri rokok memiliki prospek sebagai tempat bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Hal inilah yang menjadi dasar para investor bersedia menanamkan modalnya di industri rokok. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat memberikan dampak yang berbeda-beda pada pertumbuhan suatu perusahaan. Pertumbuhan suatu perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan tersebut. Harga saham sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran yaitu harga suatu saham akan cenderung naik bila saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun bila terjadi kelebihan penawaran. Menurut Boedie et al. ( dalam Pane, 2009) beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu profitabilitas, suku bunga, inflasi, nilai tukar, tingkat pengangguran, transaksi berjalan dan defisit anggaran. Pada tahun 2001 hingga tahun 2008, perusahaan rokok Indonesia ada yang mengalami pertumbuhan namun ada pula yang mengalami kemerosotan dilihat dari harga sahamnya, seperti diperlihatkan pada Tabel 1.3.

5 17 Tabel 1.3 Harga Saham Industri Rokok Nama Perusahaan Tahun Harga Saham (dalam Rp) BATI (PT BAT Indonesia, Tbk) GGRM (PT Gudang Garam, Tbk) HMSP (PT H.M Sampoerna, Tbk) RMBA (PT Bentoel International Inv, Tbk) Sumber : (20 Maret 2010, diolah penulis) Pada tabel 1.3 diatas, dapat terlihat bahwa harga saham pada empat perusahaan rokok tersebut berfluktuasi. Saham PT. BAT Indonesia, Tbk mencapai harga tertinggi pada tahun 2003 yaitu sebesar Rp dan memperoleh harga saham terendah pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp PT. Gudang Garam, Tbk mencapai harga saham tertinggi pada tahun 2004 sebesar Rp dan mengalami harga saham terendah pada tahun 2008 sebesar Ro

6 18 PT. H.M Sampoerna, Tbk mengalami harga saham tertinggi yaitu sekitar Rp pada tahun 2007 dan mencapai harga saham terendah sebesar Rp pada tahun PT. Bentoel International Inv, Tbk mencapai harga saham tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 587 dan mencapai harga saham terendah pada tahun 2003 yaitu sebesar Rp 107. Pada umumnya hampir semua investasi yang meliputi saham, obligasi, valuta asing, deposito, dan derivatif lainnya mengandung unsur ketidakpastian yang sering disebut risiko. Akan tetapi, saham merupakan sekuritas yang mempunyai risiko yang tinggi dibandingkan dengan sekuritas yang lain. Seorang investor haruslah mampu menghadapi risiko dari dana yang diinvestasikannya, akan tetapi disisi lain investor juga dihadapkan pada peluang mendapatkan return yang lebih besar pada waktu yang sangat singkat. Apabila investor ingin mengharapkan return yang lebih tinggi maka harus bersedia menanggung risiko yang lebih tinggi pula. Tabel 1.4 Indikator Ekonomi No Indikator Tahun Inflasi 17.11% 6.60% 6.59% 11.1% 2 Suku Bunga 7.42% 12.75% 9.75% 9.25% 3 Nilai Tukar (terhadap US$) Sumber : (20 Januari 2010, diolah penulis) Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa inflasi yang terjadi selama lima tahun mengalami fluktuasi. Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan (Tandelilin, 2001:212). Pada tahun 2006 inflasi turun tajam dari kisaran 17,11% menjadi hanya 6,60%. Pada tahun

7 inflasi tetap berada di seputar 6,59% dan mengalami kenaikan pada tahun 2008 menjadi 11,1%. Suku bunga merupakan harga yang harus dibayar atas modal pinjaman dan dividen serta keuntungan modal yang merupakan hasil dari modal ekuitas (Brigham, 2001:158). Suku bunga yang berlaku di Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Suku bunga pada tahun 2004 sebesar 7,42% jauh lebih kecil dibandingkan suku bunga pada tahun 2006 yaitu sebesar 12,75%. Pada tahun 2007 suku bunga turun menjadi 9,75% dan kemudian berangsur-angsur turun kembali pada tahun 2008 sebesar 9,25%. Nilai tukar merupakan harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lain. Berdasarkan Tabel 1.4 diatas diketahui bahwa selama lima tahun terakhir rupiah mengalami fluktuasi terhadap dolar US. Pada tahun 2006, rupiah Indonesia mengalami apresiasi sebesar 5,62% apabila dibandingkan dengan rata-rata nilai tukar pada tahun Pada tahun 2007, rupiah Indonesia juga mengalami apresiasi terhadap dolar US sebesar 0,21% bila dibandingkan dengan tahun Pada tahun 2008 rupiah Indonesia mengalami apresiasi sebesar 5,98%. Fluktuasi nilai tukar dapat menjadi pertimbangan bagi para investor. Apabila nilai tukar mata uang suatu negara berfluktuasi tajam dan mengalami apresiasi, maka investor akan cenderung tidak tertarik berinvestasi di negara tersebut. Apabila mata uang suatu negara berfluktuasi tidak terlalu tajam dan mengalami depresiasi, maka investor cenderung lebih tertarik berinvestasi di negara tersebut.

8 20 Pasar modal Indonesia yang semakin berkembang, menuntut pengetahuan yang baik dalam berinvestasi saham di pasar modal, sehingga muncul ketertarikan untuk meneliti pengaruh nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga saham. Penelitian ini melibatkan industri rokok yaitu dengan judul Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi terhadap Harga Saham pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah nilai tukar, suku bunga, dan inflasi memiliki pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia? C. Kerangka Konseptual Harga saham sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran. Menurut Boedie et al. (dalam Pane, 2009) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu profitabilitas, suku bunga, inflasi, nilai tukar, tingkat pengangguran, transaksi berjalan, dan defisit anggaran. Variabel profitabilitas tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa analisis fundamental mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Variabel tingkat pengangguran juga tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena sudah tercakup pada tingkat inflasi

9 21 sebagaimana dikatakan Samuelson (dalam Pane, 2009), yakni : the Philip curve illustrates the trade-off theory of inflation. According to this view, a nation can buy a lower level of unemployment if is willing to pay the price level of inflation. Selain itu transaksi berjalan juga diabaikan karena sudah tercakup dalam nilai tukar sebagaimana diungkapkan Samuelson : bahwa pergerakan nilai tukar akan terus berlanjut sampai neraca modal dan neraca berjalan kembali dalam posisi keseimbangan. Defisit anggaran tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu karena defisit anggaran terjadi bila pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaan pajak. Bila defisit anggaran ini ditutup dengan cara menerbitkan obligasi pada pasar modal maka secara otomatis harga saham akan terpengaruh. Namun defisit anggaran yang terjadi di Indonesia ditutup dengan utang luar negeri sehingga tidak ada dampak langsung terhadap harga saham. Nilai tukar atau kurs (exchange rate) adalah harga satu mata uang (yang diekspresikan) terhadap mata uang lainnya ( Faizal dalam Dewi, 2006). Kurs dapat diekpresikan sebagai jumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli mata uang asing (disebut direct quote) atau sebaliknya, sejumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal (disebut indirect quote). Hubungan nilai tukar dengan harga saham adalah berlawanan arah (negatif) dimana pada saat nilai tukar terdepresiasi maka harga saham akan naik, dan pada saat nilai tukar mengalami apresiasi maka harga saham akan turun. Nilai tukar dimasukkan dalam penelitian ini karena nilai tukar sangat sering berfluktuasi yang dapat mengakibatkan pasar modal Indonesia mengalami kemuduran yang berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

10 22 Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan ( Tandelilin, 2001:212). Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan kepada barang lainnya. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Selain itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya. Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu negara mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang positif bagi investor seiring dengan turunnya risiko daya beli uang dan risiko penurunan pendapatan riil. Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi variabilitas return suatu investasi yang tercermin akibat perubahan harga saham (Tandelilin, 2001:48-49). Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik. Apabila suku bunga meningkat maka harga saham akan turun, hal tersebut dapat terjadi karena investor akan lebih tertarik terhadap investasi yang terkait dengan suku bunga (misalnya deposito) dengan cara memindahkan investasinya dari saham. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang mempengaruhi harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai tukar, suku bunga, dan inflasi. Kerangka konseptual dapat digambarkan pada Gambar 1.1.

11 23 Nilai Tukar (X 1 ) Suku Bunga (X 2 ) Harga Saham (Y) Inflasi (X 3 ) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Boedie et al. dalam Pane, 2009 ( diolah penulis) D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu jawaban yang diberikan masih berdasar pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data ( Sugiyono, 2009:93). Hipotesis tersebut tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan pada rumusan masalah, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Faktor nilai tukar, suku bunga, dan inflasi mempunyai pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia.

12 24 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara variabel nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang keuangan khususnya yang menyangkut nilai tukar, suku bunga, inflasi dan harga saham. b. Bagi Investor Penelitian ini bermanfaat untuk bahan pertimbangan dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan melakukan investasi pada saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia. c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat bermanfaat menambah pengetahuan serta dapat memberikan informasi sebagai referensi atau perbandingan bagi peneliti lain dalam penelitian mengenai nilai tukar, suku bunga, inflasi, dan harga saham pada ruang lingkup dan kajian yang lebih luas.

13 25 F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel Bebas (Independent variable) yang terdiri dari nilai tukar, suku bunga, dan inflasi. 2. Variabel terikat (Dependent variable) yaitu harga saham. b. Perusahaan yang menjadi sample penelitian adalah perusahaan rokok yang terdaftar di BEI selam tahun c. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data laporan keuangan dan harga saham perusahaan Industri Rokok tahun yang dipublikasikan BEI. 2. Data nilai tukar, suku bunga, dan inflasi pada tahun yang dipublikasikan Bank Indonesia. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel Terikat (Dependent Variable) (Y) Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham masing-masing perusahaan yang termasuk industri rokok yang terdaftar di BEI. Harga saham dihitung dari harga bulanan yang dikalkulasikan menjadi rata-rata tahunan dengan menggunakan rumus sebagai berikut ( Utami dan Mudjilah dalam Pane, 2009) :

14 26 Rata-rata harga saham tahunan = b. Variabel Bebas (Independent Variable)(X) 1. Nilai Tukar (X 1 ) Σ harga saham bulanan 12 Nilai tukar atau kurs (exchange rate) adalah harga satu mata uang (yang diekspresikan) terhadap mata uang lainnya ( Faizal dalam Dewi, 2006). Nilai tukar diukur dari perubahan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi (dalam Pane, 2009), dengan menggunakan rumus : Rata-rata nilai tukar tahunan = = Gross Profit Rata-rata nilai tukar tahunan Σ nilai tukar bulanan 12 Fluktuasi nilai tukar akan berpengaruh terhadap total pendapatan operasional sebagai hasil dari keuntungan. Oleh karena itu, maka ratarata nilai tukar akan dikaitkan dengan gross profit pada laporan keuangan masing-masing perusahaan. Dapat digambarkan rumus sebagai berikut : 2. Suku Bunga (X 2 ) Suku bunga yaitu berupa suku bunga riil yang dihitung dari perubahan suku bunga SBI jangka waktu satu bulan yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi (dalam Pane, 2009), yang dihitung dengan menggunakan rumus : Rata-rata suku bunga tahunan = Σ suku bunga bulanan 12

15 27 Perubahan tingkat suku bunga akan berpengaruh terhadap hutang masing-masing perusahaan kepada pihak ketiga (liabilities). Sehingga akan didapat perubahan tingkat suku bunga yang berbeda dari masingmasing perusahaan, dihitung dengan menggunakan rumus berikut : 3. Inflasi (X 3 ) = Rata-rata suku bunga tahunan x Total Liabilities Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan (Tandelilin, 2001:212). Data inflasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data perbulan yang kemudian dirata-ratakan menjadi data tahunan dengan menggunakan rumus : 3. Populasi dan Sampel Rata-rata inflasi tahunan = Σ inflasi perbulan 12 Inflasi akan menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga perusahaan yang pada akhirnya juga akan menyebabkan hutang masing-masing perusahaan pada pihak ketiga berupa beban bunga akan menjadi meningkat. Oleh karena itu, rata-rata inflasi tahun ini akan dikaitkan dengan beban bunga (interest expense) masing-masing perusahaan (dalam Pane, 2009). = Rata-rata inflasi tahunan x Interest Expense Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan industri rokok yang terdaftar di BEI. Jumlah populasi industri rokok yang terdaftar di BEI dengan laporan kegiatan perdagangan saham lengkap tahun 2001 sampai dengan tahun 2008 adalah sebanyak empat emiten. Dikarenakan jumlah populasi yang hanya berjumlah 4 perusahaan, maka metode pengambilan sampel

16 28 yang digunakan adalah metode sampel jenuh (sensus). Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009:122). Tabel 1.5 Perusahaan Rokok yang Terdaftar di BEI No Kode Emiten Nama Emiten Tanggal Listing 1 GGRM Gudang Garam Tbk 27 Agustus HMSP HM Sampoerna Tbk 15 Agustus BATI BAT Indonesia Tbk 20 Desember RMBA Bentoel International Inv. Tbk 5 Maret 1990 Sumber : (20 Maret 2010, diolah penulis) 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia. 5. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di BEI melalui situs dan b. Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan April 2010 sampai dengan bulan Juni Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder yaitu berasal dari publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data emiten, laporan-laporan yang

17 29 dipublikasikan oleh Bank Indonesia, berbagai hasil penelitian dan buku referensi, jurnal-jurnal, majalah-majalah, laporan harga saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. 7. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. A. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana datadata yang dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. B. Metode Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari nilai tukar, suku bunga, dan inflasi terhadap harga saham. Model yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Dimana : Y X 1 = Harga saham = Nilai tukar X 2 = Suku bunga X 3 = Inflasi b 1 - b 3 = koefisien regresi variebel X 1 - X 4 e = Standard error

18 30 Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang efisen dan tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi : a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang paling baik hendaknya berdistribusi data normal atau mendekati normal (Situmorang dkk., 2008:55-62). Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov terhadap nilai standar residual hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil uji Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 5%, maka data berdistribusi normal, dan demikian sebaliknya. Selain uji Kolmogorov Smirnov, deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data meyebar jauh dari garis diagonal atau titik tidak mengikuti arah garis diagonal maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Situmorang dkk., 2008:62-67).

19 31 Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, sementara jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas pada model regresi yaitu dengan menggunakan metode grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik membentuk suatu pola, maka model regresi terkena heterokedastisitas. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heterokedastisitas. c. Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variable-variabel penelitian (Situmorang dkk, 2008:78-79). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi apabila observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka peneliti menggunakan Durbin-Watson Test (DW) yang diberi symbol d.

20 32 Tabel 1.6 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision Dl d du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 du d 4- dl Tidak ada autokorelasi, positif Tidak ditolak Du < d < 4 - du atau negative Sumber : Situmorang dkk., (2008:86) Keterangan : du dl = batas atas = batas bawah Uji yang dilakukan selain Durbin-Watson Test untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi yaitu The Runs Test. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dengan The Runs Test dapat dilihat dari Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari signifikansi 5% maka model regresi tidak terkena autokorelasi. d. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas (Situmorang dkk,. 2008:96-106). Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas, demikian juga sebaliknya apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Vairance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan :

21 33 Bila VIF > 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius Bila VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius 2. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-f dan uji-t. a. Uji-F (uji signifikansi simultan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H b = b = b 0, artinya nilai tukar, suku bunga, dan 0 : = inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia. H 1 : b b b 0, artinya factor nilai tukar, suku bunga, dan inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji simultan atau uji-f : H 1 ditolak ( H 0 diterima ) jika F H 1 diterima ( H 0 ditolak ) jika F hitung hitung F pada α = 5% tabel > F pada α = 5% tabel

22 34 b. Uji-t (uji parsial) Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapat nilai t hitung maka selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Bentuk pengujian : 1. H b 0, artinya faktor nilai tukar tidak mempunyai 0 : 1 = pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia. H b 0, artinya faktor nilai tukar mempunyai pengaruh 1: 1 terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia 2. H b 0, artinya faktor suku bunga tidak mempunyai 0 : 2 = pengaruh terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia. H b 0, artinya faktor suku bunga mempunyai pengaruh 1: 2 terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia 3. H b 0, artinya faktor inflasi tidak mempunyai pengaruh 0 : 3 = terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia H b 0, artinya faktor inflasi mempunyai pengaruh 1: 3 terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek Indonesia.

23 35 Pada penelitian ini nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Akan tetapi, penulis melihat t tabel pada tingkat signifikansi 2,5% karena melihat dua arah. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t : H 0 diterima jika : -t tabel t hitung t tabel H 1 diterima jika : -t tabel > thitung atau t hitung > ttabel Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE ( Best Linier Unbiased Estimated ). Dalam menganalisis data, penulis menggunakan program Software SPSS (Statistic Package for the Social Sciens) for windows.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor dalam penempatan dananya pada suatu jenis investasi.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Design Penelitian Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa mendatang. Proses penilaian investasi memerlukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depok, dimulai dari pengumpulan landasan teori dan sumber-sumber data pada awal april 2013. Kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang bersifat sekunder yaitu data yang berasal dari pihak lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Penggunaan objek penelitian dalam penelitian ini adalah pelaporan tahunan perusahaan. Pelaporan tahunan perusahaan merupakan yang mengikuti PROPER dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dividen Per Share, Tingkat Inflasi, Return on Equity, Net Profit Margin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. 1.2 Jenis Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor menaruh harapan akan memperoleh manfaat dari setiap transaksi penanaman modal. Investor perlu memilih sejumlah informasi sebelum melakukan transaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian A.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pada penelitian ini adalah periode 2010-2012 dan bertempat di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana, Indonesia Stock Exchange (IDX), Bank

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang akan dilakukan. Data yang telah didapatkan akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam index saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Industri manufaktur yang dijadikan sampel penelitian merupakan industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena begitu banyaknya industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website  Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui website www.idx.co.id, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan adanya pengaruh perubahan PDB, tingkat inflasi, suku bunga SBI dan perubahan nilai tukar rupiah terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk para investor dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan. Pengembangan pasar modal sangat diperlukan

Lebih terperinci

penelitian dengan judul : Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

penelitian dengan judul : Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia. B. Perumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian yang mengambil judul pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap nilai pasar pada sub sektor rokok di Bursa Efek Indonesia terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada Sektor keuangan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 87 perusahaan, sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Variabel Analisa diskriptif dari masing-masing variabel pada perusahaan di Bursa Efek Jakarta selama 2000-2002 dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu annual report dan laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu annual report dan laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu & Tempat Penelitian Penelitian dilakukan terhadap perusahaan yang tergabung dalam Perusahaan Disektor Industri Barang Konsumsi periode 2011 2013. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (20 14:56), desain asosiatif kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, rasio Bank Indonesia (BI rate) dan nilai tuka rupiah (kurs) terhadap Jakarta Islamic Index (JII).

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999:15). Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Menurut Suad Husnan (1994), pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Periode Penelitian atau waktu yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 34 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh data yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun 2011 dan 2012 terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun 2011-2012 dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana Syariah Di Indonesia Reksa Dana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada

Lebih terperinci