Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Manjemen Sistem Informasi Manajemen JAWS (SCREEN READER) Oleh : Daisy Natalia P

Transkripsi

1 Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Manjemen Sistem Informasi Manajemen JAWS (SCREEN READER) Oleh : Daisy Natalia P Dosen : Dr.Ir.H. Arif Imam Suroso, M.Sc. PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

2 I. PENDAHULUAN Perkembangan pesat dunia teknologi berbasis sistem informasi meningkatkan persaingan global yang berpengaruh terhadap eksistensi suatu negara. Sistem Informasi (SI) merupakan sistem terintegrasi, yang memfokuskan diri pada proses pembuatan keputusan dengan dukungan informasi yang berkualitas, sedangkan dua sistem terakhir (DSS dan ESS) adalah sub sistem yang merupakan bagian dari SI untuk menangani masalah-masalah spesifik (Laudon dan Laudon, 1996). Informasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan suatu negara dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, tuntutan kebutuhan informasi yang cepat, akurat, dan uptodate harus dapat dijangkau oleh semua pihak kapan pun dan di mana pun. Dewasa ini, informasi yang beredar di masyarakat luas menggunakan jaringan internet. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan jaringan internet. Internet merupakan sistem global jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite untuk distribusi data. Jadi internet berperan sebagai media yang menghubungkan masyarakat dengan sumber informasi (source engine) untuk memperkaya wawasan kita akan dunia ini. Seiring meningkatnya perkembangan teknologi, kini internet dapat diakses melalui komputer (PC atau laptop) ataupun handphone. Berdasarkan data WHO, terdapat 40 juta tunanetra yang tersebar di dunia (Erabaru.net, 2011). Kondisi kesehatan ini menjadai kendala bagi kaum tunanetra untuk berkompetisi dalam memperoleh informasi. Namun, dengan perkembangan teknologi informasi keterbatasan fisik ini bukanlah suatu hambatan dalam memperoleh informasi. Realita ini justru menggelitik inovasi dan kreativitas peneliti di bidang sistem informasi untuk mencari solusinya. Oleh karena itu, para peneliti mengidentifikasi kebutuhan kaum tunanetra agar pendistribusian informasi melalui jaringan internet dapat bermanfaat bagi mereka. 1

3 II. JAWS Menurut Pertuni, tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total) sehingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan kaca mata (kurang awas / low vision). Berdasarkan kemampuan pendidikan, kaum tunanetra dibagi menjadi dua kategori yaitu mereka yang dapat menggunakan huruf braille dan yang tidak bisa. Namun, di balik kekurangan tersebut kaum tunanetra juga memiliki kelebihan yang unggul dibandingkan manusia awam yaitu ketajaman pendengaran. Sisi positif yang dimiliki kaum tunanetra inilah yang dijadikan dasar solusi untuk menciptakan inovasi software. Inovasi software ini telah dimulai sejak tahun 1989 oleh Ted Henter. Software yang dibentuk adalah JAWS (Job Access With Speech) yakni sebuah pembaca layar (screen reader) yang berguna untuk membantu penderita tunanetra menggunakan komputer. JAWS diproduksi oleh The Blind and Low Vision Group (Freedom Scientific) di St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat. JAWS pertama kali dibuat menggunakan Operating System MS-DOS. Perkembangan teknologi yang pesat mengalihkan JAWS ke Microsoft Windows. JAWS dibangun untuk memudahkan kaum tunanetra agar mudah menggunakan program Microsoft Windows secara personal. Dengan software ini tentunya kaum tunanetra dan dapat mengakses komputer dan bahkan bisa melepaskan ketergantungan pada orang lain dalam mengaplikasikan komputer. JAWS dilengkapi dengan layar yang memiliki kemampuan untuk melafalkan teks (text to speech) yang ditampilkan atau ada juga yang dengan menerapkan teknologi braille display. Selain itu keyboard yang digunakan juga lebih komperhensif dengan kemampuan berinteraksi dengan monitor. JAWS juga dapat dimanfaatkan penggunanya untuk membuat scripts dengan JAWS Scripting Language, yang dapat digunakan untuk mengubah jumlah dan tipe informasi yang bisa dipresentasikan dengan banyak aplikasi. Prinsip kerja dari program JAWS adalah memperoses tulisan atau teks yang muncul di layar untuk kemudian direproduksi dalam bentuk suara yang bisa 2

4 didengar oleh seseorang melalui headset atau loud speaker. Untuk program JAWS misalnya, ia masih menggunakan sistem speling dan pronunciation bahasa inggris, jadi sebuah teks dalam bahasa apapun, akan dieja dalam bahasa inggris. Tapi perlu ditekankan, bukan diterjemahkan dalam bahasa Inggris, hanya dibaca dengan aksen Inggris. Jadi pada intinya, semua yang muncul dan tertulis dilayar, dapat dibaca oleh tunanetra dengan mendengarkan suara yang membacakan lafal dari teks tersebut. Hanya teks yang dapat dibaca, tidak bisa buat gambar atau grafik. Singkat cerita, mekanisme ini seperti seorang pembaca pribadi bagi tunanetra yang terdapat dalam sebuah komputer. Software JAWS ini memberikan dampak positif bagi kaum tunanetra yakni mereka dapat bekerja dalam institusi yang banyak menerapkan informasi digital dan mereka dapat mengembangkan kemampuan dirinya karena mereka dapat mengakses informasi dari internet secara mandiri. 3

5 III. PERKEMBANGAN JAWS Pergeseran penggunaan MS-DOS ke Microsoft Windows memaksa JAWS screen reader dapat tetap digunakan. Oleh karena itu, JAWS harus dapat dioperasikan dengan Microsoft Windows serta menyediakan fasilitas makro yang kuat. Versi test dan beta JAWS untuk Windows () ditampilkan dalam konverensi di tahun 1993 dan Perjalanan perkembangan JAWS ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Jaws Versi Tanggal Rilis Signifikansi Perubahan 1.0 Januari 1995 Versi pertama untuk windows, didukung dengan performa windows 3.1 dan windows for workgroups September Agustus oktober Maret Oktober Juni November 2006 Dirilis untuk windows 95 Banyak perubahan untuk user interfacetutor akses bertanya dengan penambahan key help tombol navigasi yang cepat untuk mengakses Internet Explorer dengan navigasi HTML ke page yang dituju. Perbaikan di banyak sisi untuk mendukung akses internet Lafal dan suara manajer untuk membaca data berbasis teks, mengontrol, dan elemen dalam halaman web, elements. Memperkenalkan lisensi internet Memperkenalkan seting pengguna yang terpisah Merilis thumb drive version Didukung dengan aplikasi Mozila Firefox No longer supports windows 95 Kemampuan untuk update secara otomatis Switched to a Document Object Model engine for HTML rendering Kemampuan berselancar dengan RealSpeak Solo SAPI 5 Speech Synthesizers kemampuan JAWS digunakan dalam basis Windows 98, Windows ME, dan Windows Vista 4

6 November November 2008 Didukung dengan komposisi HTML Menambah pengaturan baru, yaitu dialogue box mengenalkan JAWS Tendem untuk pengguna JAWS mengakses komputer lain yang menggunakan JAWS dengan Remote Didukung dengan itunes versi 8 dan itunes Store Beberapa tahun terakhir ini, upaya mengindonesiakan panduan dan pembacaan teksnya dilakukan oleh Ario Bimo, peneliti dari ITB. Ia memodifikasi JAWS versi Pada prototipe ini teks yang dipindai dikonversi oleh openbook. Komputer kemudian membaca kata per kata secara otomatis. Agar komputer mampu melakukan itu, sebelumnya telah dimasukkan perbendaharaan kata dari kamus hingga 10 miliar kata. Sementara itu, tim peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dipimpin Oskar Riandi sejak 2003 juga mengembangkan sistem komputer yang ramah bagi penyandang tunanetra dan tunadaksa. Dengan memanfaatkan Free OSS, BPPT membuat webtts (text to speech), perangkat lunak yang memanfaatkan teknologi penyintesa teks menjadi suara sehingga penyandang cacat (tunanetra) dapat mengetahui konten suatu situs. Kemudian dikembangkan aplikasi teknologi pengenal wicara (speech recognition) pada berbagai bidang TIK. Hasilnya, tahun 2007, bekerjasama dengan Telkom RDC (Research and Development Center), memanfaatkan salah satu distribusi linux dibuat IGOS Linux Voice Command (ILVC), perangkat lunak menggunakan suara sebagai media antarmuka untuk mengoperasikan komputer. Penggunaan suara sebagai man-machine interface adalah terobosan dalam aksesibilitas komputer. Kini ILVC terus dikembangkan sehingga memiliki kemampuan mengonversi suara menjadi tulisan. Pengembangan ini diberi nama LiSan (Linux dengan lisan). Bagi pengguna normal, LiSan memungkinkan penulisan dokumen lebih cepat dan memberi peluang pengoperasian komputer hands freely. Tiga fungsi utama LiSan, yaitu sebagai sistem pengenal wicara bahasa Indonesia, sebagai antarmuka pengoperasian komputer dengan suara, dan menyintesis interaksi pengguna, keyboad, dan mouse dengan suara. Dengan LiSan, seseorang dengan keterbatasan menggunakan tombol-tombol keyboard dan 5

7 menggerakkan mouse komputer, seperti penderita lumpuh, dapat menggunakan komputer dengan lebih mudah. BPPT juga mengembangkan, timnya mengembangkan software Memdengar (membaca dan mendengar). Program ini mampu membaca dokumen cetak, antara lain, buku, hingga dipindai menjadi file di komputer. Untuk itu digunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR) dan kemudian diterjemahkan dalam bentuk suara dengan teknologi screen reader. Program ini memiliki kelebihan, selain berbahasa Indonesia, juga memiliki akurasi hingga 93 %. Saat ini, teknologi bahasa dalam TIK pada program Pemerintah menjadi prioritas nasional, mencakup speech recognition (pengenal lisan), mengubah suara menjadi teks. Melalui uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi harus didiukung dengan perbaikan software secara terus menerus sesurai kebutuhan manusia. Kaum tunanetra juga berhak memanfaatkan perkembangan sistem dan teknologi informasi. Oleh karena itu, alat bantu berupa software harus di-maintain terus. Misalnya, dahulu kebutuhan manusia menggunakan computer hanya untuk mengolah data. Saat ini kegunaan computer juga untuk pemanfaatan internet sebagai sumber informasi dan sarana pengembangan kreativitas. 6

8 IV. IMPLEMENTASI JAWS KARTUNET.com Kartunet Community Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang didirikan oleh kaum muda tunanetra pada 19 Januari Kartunet Community Indonesia bersifat terbuka, dan independen tanpa afiliasi dengan kepentingan politik apapun. Fokus gerakan ini terletak pada pengembangan minat bakat para penyandang disabilitas dan kampanye wacana masyarakat inklusif melalui media online. Kartunet merupakan salah satu bukti bahwa teknologi informasi dan dunia maya sudah dapat dimanfaatkan oleh kaum tunanetra. Sarana informasi yang disampaikan berupa blog. Moto pembuat blog ini adalah Mengatasi keterbatasan tanpa batas. Moto ini merupakan dasar pemikiran makalah ini karena saya kagum akan kemauan dan kemampuan pembuat blog yang berhasil membuktikan bahwa mereka dapat mengatasi keterbatasan mereka melalui software JAWS. Blog kartunet berisi tentang segala kreativitas, informasi, serta menyediakan forum diskusi untuk membahas suatu topik bahasan. Tampilan blog kartunet dapat kita lihat pada Gambar 1. Gambar 1. Layout Kartunet.com 7

9 JAWS di dalam Handphone Handphone merupakan salah satu produk perkembangan teknologi agar komunikasi antar manusia dapat terjalin di mana pun dan kapan pun. Perkembangan teknologi handphone saat ini dilengkapi berbagai fitur yang memudahkan seseorang dalam melakukan komunikasi seperti sms, instant messaging, dan telepon. Handphone yang beredar sekarang pada umumnya telah terintegrasi dengan aktivitas internet. Kecanggihan teknologi ini dapat pula dinikmati oleh kaum tunanetra dengan difasilitasi oleh program JAWS. Melalui JAWS aktivitas seperti sms atau penggunaan layar sentuh sudah bukan merupakan sesuatu hal yang tidak terjangkau bagi kaum tunanetra. JAWS akan mensintesis berbagai aktivitas yang terdapat di handphone menjadi suara. Kesimpulan Berdasarkan kedua contoh di atas, kesimpulan yang diperoleh adalah perubahan semakin baik dalam teknologi informasi sangat diperlukan. Perkembangan teknologi informasi yang cepat harus ditunjang oleh perbaikan software dan humanware. Perbaikan software harus didukung oleh penambahan kemampuan manusia agar software tersebut bermanfaat. Peningkatan kemampuan manusia dapat dilakukan dengan training. Oleh karena itu, software seperti JAWS harus selalu di-maintain agar compatible dengan teknologi komputerisasi yang baru sehingga kaum tunanetra dapat terus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara mandiri. 8

10 DAFTAR PUSTAKA Administrator sambung berkala.[12 Juli 2011] Anonim menggunakan-komputer-bukan-mimpi-lagi-bagi-buta-huruf-dan-tunanetra-. sambung berkala.[12 Juli 2011] Anonim sambung berkala.[12 Juli 2011] Anonim komputer. bicara.tunanetra.melihat. sambung berkala.[12 Juli 2011] Anonim sambung berkala.[12 Juli 2011] Anonim sambung berkala.[12 Juli 2011] Butt, Dany Digital review of Asia Pasific London: Sage Publication. Laudon K.C. and Laudon, J.P Management Information Systems: Organisation and Technology, New York, Prentice Hall. Rosalina, Anita Pro Kontra Teknologi Komunikasi. Jakarta: Gramedia 9