EVALUASI KAPASITAS PDAM MATARAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA MATARAM SAMPAI TAHUN 2028

Transkripsi

1 EVALUASI KAPASITAS PDAM MATARAM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA MATARAM SAMPAI TAHUN 2028 Syamsul Hidayat Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram Jalan Majapahit 62 MATARAM : abinya.nana@gmail.com ABSTRAK Kota Mataram merupakan sebuah kota di kawasan timur Indonesia yang sedang berkembang dengan saat pesat. Berbagai penghargaan telah diterima pemerintah kota ini sehubungan dengan berbagai keberhasilan yang telah dicapai. Pertumbuhan Kota di masa depan telah dirancang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Untuk mendukung tercapainya target pertumbuhan tersebut, kebutuhan air bersih tentunya harus terjamin. Studi ini ditujukan untuk mengevaluasi kapasitas jaringan air PDAM Menang Mataram dalam mensuplai air bersih kota Mataram sampai tahun Studi ini terdiri dari dua bagian. Proyeksi kebutuhan air bersih kota Mataram sampai tahun 2028 berdasarkan proyeksi jumlah penduduknya merupakan bagian pertama, dilanjutkan dengan simulasi suplai air bersih melalui jaringan perpipaan eksisting. Proyeksi jumlah penduduk didasarkan antara hasil perkiraan yang paling mendekati salah satu dari metode-metode aritmetik, geometrik, logistik, declining growth dan ratio method. Simulasi suplai ir bersih kemudian dilakukan dengan software LOOP dengan memperhatikan syaratsyarat tekanan air, kebutuhan dan ketersediaan air dan kecepatan aliran air dalam jaringan perpipaan. Hasil studi menunjukkan bahwa proyeksi populasi kota Mataram yang terbaik dapat dilakukan dengan metode aritmetik. Populasi kota Mataram dengan metode ini diperkirakan berjumlah 421,463 (tahun 2018); dan 480,683 orang (tahun 2028). Simulasi aliran dalam jaringan perpipaan PDAM Menang Mataram menunjukkan bahwa meskipun kebutuhan air bersih domestik Kota Mataram masih dapat dipenuhi dengan kapasitas sumber air saat ini, beberapa ruas pipa harus diganti jenis dan/atau diameternya agar dapat memenuhi syarat tekanan dan kecepatan aliran dalam pipa. Kata kunci : evaluasi, kapasitas, PDAM Mataram, Tahun 2028 PENDAHULUAN Pesatnya pertumbuhan Kota Mataram dalam beberapa tahun terakhir akan berimplikasi kepada meningkatnya kebutuhan air, termasuk kebutuhan air bersih penduduknya. UNESCO (2000, dalam ICEWarm, 2009) menyatakan bahwa kebutuhan air bersih domestik di negara-negara maju lebih besar daripada kebutuhan yang sama di negara-negara berkembang. Kebutuhan tersebut berkisar liter/orang/hari, sementara di negara-negara berkembang, kebutuhannya adalah liter/orang/hari.

2 Rancangan perkembangan Kota Mataram telah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram Tahun 2006, dengan jangka waktu perencanaan selama 20 tahun ( ). Berbagai aspek perencanaan diatur dalam RTRW ini meliputi: penataan kawasan-kawasan industri dan perdagangan, penataan jaringan sistem air bersih dan lainlain. Untuk mendukung terwujudnya target-target dalam RTRW tersebut, pemenuhan kebutuhan air bersih untuk Kota Mataram tentunya harus terjamin. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Menang Mataram adalah instansi yang ditugaskan untuk mensuplai air bersih ke Kota Mataram. Dalam hubungannya dengan RTRW tersebut, keandalan sistem ditribusi air bersih yang ada sekarang (eksisting) harus dievaluasi untuk kondisi estim asi sampai tahun Tiga buah mata air sampai saat ini digunakan sebagai sumber air, yaitu mata air Saraswaka (debit liter/det), Sarasuta ( liter/det) dan Ranget (1,600-1,800 liter/det). Berdasarkan urain diatas, maka permasalahan dalam studi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Metode proyeksi yang manakah yang terbaik untuk memperkirakan jumlah penduduk Kota Mataram sampai tahun 2028?, 2. Berapakah kebutuhan air bersih domestik penduduk Kota Mataram sampai tahun 2028?, 3. Bagaimanakah kapasitas sistem distribusi PDAM Menang Mataram saat ini untuk pemenuhan kebutuhan air tersebut diatas?. Untuk mendapatkan jawaban pertanyaan diatas, beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1. Melakukan proyeksi jumlah penduduk Kota Mataram sampai tahun 2028, 2. Melakukan proyeksi kebutuhan air bersih domestik untuk penduduk Kota Mataram sampai tahun 2028, Melakukan simulasi distribusi air bersih untuk penduduk Kota Mataram sampai tahun METODE Jalannya penelitian disajikan pada Gambar 1. Data sistem distribusi diperoleh dari Anonim (1999). Data demografi didapatkan dari Biro Pusat Statistik Kota Mataram. Berdasarkan historis jumlah penduduk ini, dilakukan proyeksi jumlah penduduk setiap 10 tahun, yaitu tahun 2018 dan tahun Data proyeksi jumlah penduduk dan sistem distribusi ini kemudian menjadi masukan simulasi distribusi air bersih dengan piranti lunak LOOP. Skema jaringan air bersih untuk Kota Mataram disajikan pada Gambar 2, dengan data pipa dan nodes diringkas pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tekanan air untuk jaringan perpipaan berada diantara meter (Sanropie dkk, 1984; Anonim, 1991). Tingkat kebocoran diperkirakan 20% sesuai target Kota Mataram sebagai kota sedang (LUIDP). Proyeksi kebutuhan air bersih kota Mataram sampai dengan tahun 2028 didasarkan pada proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air bersih standar minimal (60 liter/orang/hari). Dua metode proyeksi akan digunakan yaitu metode aritmetik dan metode geometrik. Metode yang dianggap terbaik adalah yang menghasilkan laju pertumbuhan penduduk mendekati saran BAPPEDA Kota Mataram (2006), yaitu sebesar 1.96% per tahun. D-13-2

3 Start Data sistem distribusi: 1. Panjang pipa (L) 2. Diameter pipa (D) 3. HWC 4. Debit sumber Data demografi: Historis jumlah penduduk Kota Mataram 1. Proyeksi jumlah penduduk Kota Mataram sampai tahun Kebutuhan air bersih total Simulasi distribusi air bersih dengan program LOOP Kebutuhan total <= debit sumber? Selesai Gambar 1. Alur Penelitian Rumus kehilangan energi dalam LOOP dihitung dengan persamaan Hazen-Williams (Mays, 1992): hl = 3.02 L D V HWC (1) dengan: hl : kehilangan energi (m), L : panjang pipa (m), D : diameter pipa (mm), V : kecepatan air dalam pipa (m/det), HWC : koefisien Hazen-Williams, tergantung jenis dan umur pipa (tak berdimensi). D-13-3

4 Gambar 2. Skema Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Menang Mataram Sumber: Kumala, Tabel 1. Data Nodes pada Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Menang Node El. (m) Node El. (m) Node Node El. (m) Sumber: LUIDP, 1998 D-13-4

5 Tabel 2. Data Pipa pada Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Menang Pipa Node Dia. Node Dia. L (m) HWC Pipa Dari Ke (mm) Dari (mm) (mm) L (m) HWC , , , , , , , , , , , , , , , , , , Sumber: LUIDP, 1998 LOOP akan mensimulasikan kebutuhan air di tiap node dengan memenuhi syarat-syarat diatas, dan inflow ke kedua reservoir dapat diketahui. Jika inflow ini lebih besar dari atau sama dengan total kebutuhan air bersih, maka itu berarti bahwa kapasitas sumber air yang ada saat ini masih cukup. HASIL DAN DISKUSI Hasil proyeksi pertumbuhan penduduk menunjukkan bahwa metode aritmetik memberikan hasil yang lebih mendekati tingkat pertumbuhan yang disarankan BAPPEDA Kota Mataram sebesar 1.96%. Proyeksi jumlah penduduk dengan metode aritmetik pada tahun 2018 dan 2028 diringkas pada Tabel 3. Kebutuhan air bersih domestik dapat diperoleh dengan mengasumsikan kebutuhan minimal standar sebesar 60 liter/orang/hari.

6 Tabel 3. Historis dan Estimasi Jumlah Penduduk Kota Mataram Kecamatan Ampenan 70,863 71,902 82,292 92,682 Sekarbela 40,121 40,815 47,755 54,695 Mataram 67,659 68,818 80,408 91,998 Selaparang 67,276 68,402 79,662 90,922 Cakranegara 62,663 63,740 74,510 85,280 Sandubaya 47,739 48,566 56,836 65,106 Sumber: Anonim (2007, 2008), hasil hitungan ( ) Dengan memasukkan data pipa, nodes, dan kebutuhan air bersih pada tahun 2018 dan 2028 ke simulasi dengan LOOP, diperoleh bahwa kapasitas sumber air yang ada sekarang masih dapat memenuhi kebutuhan pada tahun-tahun yang ditinjau. Meski demikian, perlu dilakukan penggantian jenis dan/atau diameter pipa untuk mengurangi kehilangan energi yang terjadi. Rangkuman simulasi distribusi air bersih diberikan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Estimasi Persentase Jumlah Penduduk Terlayani KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tahun Jumlah Jumlah Persentase Penduduk Terlayani (%) , , , , Sumber: Hasil analisa Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil proyeksi penduduk Kota Mataram pada tahun 2018 dan 2028 berturut-turut berdasarkan metode aritmetik adalah 421,463 dan 480,683 orang. 2. Kebutuhan air bersih domestik dengan asumsi kebutuhan standar minimal adalah 25,287,780 liter/hari (tahun 2018) dan 28,840,980 liter/hari (tahun 2028). 3. Dengan kapasitas sumber air dan sistem perpipaan eksisting, PDAM Menang Mataram masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk Kota Mataram sampai tahun 2028 untuk kebutuhan minimal 60 liter/org/hari dan tingkat kebocoran 20%. 4. Perlu dilakukan penggantian jenis dan/atau diameter pipa untuk memperkecil kehilangan energi yang terjadi. Saran 1. Kebutuhan dan ketersediaan air dalam studi ini dianalisi secara deterministik. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, disarankan menggunakan perhitungan keandalan untuk kedua variable tersebut. 2. Penggantian jenis dan diameter pipa agar dilakukan dengan metode yang dapat memberikan hasil optimum global, seperti algoritma genetik. D-13-6

7 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1991, Perencanaan Detail Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Kotamadya Mataram, Direktorat Air Bersih Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Anonim, 1999, Lombok Integrated Urban Infrastructure Development Project (LUIDP), Government of Indonesia, Ministry of Public Works, Directorate General of Human Settlements. Anonim, 2006, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Mataram, Mataram. Anonim, 2008, Mataram dalam Angka, Biro Pusat Statistik Kota Mataram, Mataram. Anonim, 2009, Mataram dalam Angka, Biro Pusat Statistik Kota Mataram, Mataram. International Centre of Excellence in Water Management (ICEWarm), 2009, Water Resources Planning and Management, Lecture Notes, Module 2: Urban Water Demands, The University of Adelaide. Mays, L.W., Tung, Y-K., 1992, Hydrosystems Engineering and Management McGraw-Hill, Singapore. Rossman, L.A., 2000, EPANET2 Users Manual, United States Environment Protection Agency, Cincinnati, Ohio. Sanropie, J., Sumini, A.R., Margono, Sugiharto, Purwanto, S., Ristanto, B., 1984, Pedoman Bidang Studi Air Bersih, Akademi Penilik Kesehatan, Teknologi Sanitasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. D-13-7