PROSEDUR MUTU PENETAPAN SUMBER BELAJAR UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Transkripsi

1 PROSEDUR MUTU Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU

2 No. Dokumen PM-AKD-08 No. Revisi 00 JL. GEDONGSONGO CANDIREJO UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG PROSEDUR MUTU Hal 1 hal 3 Tanggal Terbit 12 Nopember 2014 I. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk memberikan pedoman mengenai penyusunan, pemanfaatan, dan penilaian sumber belajar yang memadai dalam perkuliahan. II. RUANG LINGKUP Prosedur ini diterapkan pada kegiatan penyusunan bahan ajar perkuliahan, pemanfaatan bahan ajar perkuliahan, penentuan penyusunan bahan ajar perkuliahan, dan penentuan sumber belajar yang memadai, serta manual prosedur pemanfaatan laboratorium jurusan III. REFERENSI A. Pedoman akademik Universitas Ngudi Waluyo B. SOP Jurusan IV. DEFINISI Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung informasi yang dirancang dan dimanfaatkan untuk memperoleh materi ajar dalam pembelajaran/perkuliahan. Contoh ; buku, jurnal, majalah, surat kabar, lingkungan alam, lingkungan sosial, multimedia, internet, perpustakaan, dan laboratorium. V. KETENTUAN UMUM A. Pembelajaran/ perkuliahan memerlukan bahan ajar dan sumber belajar yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan. B. Sumber belajar digunakan dalam pembelajaran dan telah diinformasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan. C. Sumber belajar yang berupa buku ilmiah, jurnal, artikel, dan hand out, sebaiknya telah tersedia di perpustakaan setempat. D. Sumber belajar yang disusun secara elektronik (dalam word, pdf, ppt, LaTex, atau dokumen elektronik lainnya) disarankan untuk diunggah kedalam server internal (OCW) Universitas Ngudi Waluyo agar dapat diunduh dan digunakan mahasiswa.

3 No. Dokumen PM-AKD-08 No. Revisi 00 JL. GEDONGSONGO CANDIREJO UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG PROSEDUR MUTU Hal 2 hal 3 Tanggal Terbit 12 Nopember 2014 A. PROSEDUR A. Diagram Penyusunan RPP DOSEN KAJUR/KAPRODI DEKAN MAHASISWA Mulai Diskusi penentuan standar kompetensi mahasiswa dan penentuan sumber belajar Laporan hasil diskusi Dosen menerima surat tugas Laporan diserahkan ke kajur/kaprodi Laporan diserahkan WD I Dosen menyusun sumber belajar Sumber Belajar Surat Tugas Pembuatan Sumber Ajar Dosen mendistribusikan ke mahasiswa Kaprodi/Kajur menerima sumber belajar Dekan menerima sumber belajar Mahasiswa menerima sumber belajar

4 No. Dokumen PM-AKD-08 No. Revisi 00 JL. GEDONGSONGO CANDIREJO UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG PROSEDUR MUTU Hal 3 hal 3 Tanggal Terbit 12 Nopember 2014 B. Rincian Prosedur 1. Dosen atau beberapa dosen yang tergabung dalam capaian pembelajaran (a) mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai mahasiswa yang dituangkan dalam RPS dan RPP, (b) mengidentifikasi metode pembelajaran, indikator dan pengalaman belajar yang harus dikuasai mahasiswa, (c) menentukan sumber belajar yang sesuai dengan metode dan pengalaman belajar 2. Hasil diskusi dosen mata kuliah disampaikan dalam sebuah laporan singkat kepada ketua jurusan / program studi. 3. Ketua Jurusan kemudian melanjutkan kepada Wakil Dekan bidang Akademik. 4. Dekan melalui Wakil Dekan bidang Akademik memberikan tugas kepada dosen untuk menyusun bahan ajar, merancang media sebagai sumber belajar, dan menyiapkan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan materi. 5. Dosen menerima surat tugas dan menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan dalam perkuliahan semester yang akan datang. 6. Dosen mendistribusikan ke Dekan, Kaprodi/Kajur sebagai arsip. 7. Mahasiswa mengunduh, mempersiapkan, dan menggunakan C. LAMPIRAN. 1. Instruksi Kerja Penetapan Sumber Belajar (IK-01-AKD-08)

5 INSTRUKSI KERJA PENETAPAN SUMBER BELAJAR No. Dokumen IK-01-AKD-08 No. Revisi 00 Tanggal Berlaku 12 November 2014 Halaman 1 dari 2 Instruksi kerja penetapan sumber belajar dimaksudkan untuk memperjelas penetapan sumber belajar yang bersifat khusus. Sumber belajar tersebut antara lain: 1. Indoor Laboratory Pemanfaatan laboratorium jurusan diatur secara umum sebagai berikut: a. Jam kerja laboratorium jurusan adalah pukul s.d WIB. b. Kerja laboratorium harus seijin Kepala Laboratorium dan didampingi oleh teknisi atau laboran setempat. c. Jika teknisi atau laboran tidak tersedia, Kepala Laboratorium sepengetahuan Ketua Jurusan dan Dekan (c.q. Wakil Dekan bidang administrasi umum), berhak mengangkat mahasiswa untuk menjadi asisten sebagai pengganti teknisi atau laboran. d. Mekanisme pengangkatan mahasiswa sebagai pengganti teknisi laboratorium diatur secara teknis di tingkat Jurusan sesuai dengan kondisi Jurusan. e. Tata tertib kerja laboratorium diatur secara spesifik oleh Kepala Laboratorium, termasuk baju kerja (werpak, jas praktikum, alas kaki dan pelindung badan serta hal-hal yang bersifat teknis) f. Kerja laboratorium di luar jam kerja harus mendapat ijin Kepala Laboratorium dan didampingi oleh teknisi atau laboran setempat. g. Pembiayaan yang muncul akibat dari penggunaan bahan dan pengurangan fungsi peralatan diatur sebagai berikut: 1) Biaya bahan baku yang digunakan oleh praktikan (dalam mata kuliah jurusan) dan biaya pegurangan fungsi peralatan laboratorium sepenuhnya dibebankan kepada Laboratorium. 2) Biaya bahan baku yang digunakan oleh praktikan (di luar mata kuliah jurusan) sepenuhnya dibebankan kepada praktikan. 3) Biaya pengurangan fungsi peralatan diatur sesuai kesepakatan Kepala Laboratorium dan praktikan (di luar mata kuliah jurusan) berdasarkan peralatan yang digunakan dalam praktikum. 2. Praktikum untuk Outdoor Laboratory Pemanfaatan Outdoor Laboratory sebagai sumber belajar diatur secara umum sebagai berikut: a. Jam kerja Outdoor Laboratory adalah pukul s.d WIB. b. Kerja di Outdoor Laboratory harus seijin Kepala Laboratorium dan didampingi oleh teknisi atau laboran setempat. c. Jika teknisi atau laboran tidak tersedia, Kepala Laboratorium sepengetahuan Ketua Jurusan dan Dekan (c.q. Wakil Dekan bidang administrasi umum), berhak mengangkat mahasiswa untuk menjadi asisten sebagai pengganti teknisi atau laboran. d. Mekanisme pengangkatan mahasiswa sebagai pengganti teknisi laboratorium diatur secara teknis di tingkat Jurusan sesuai dengan kondisi Jurusan.

6 INSTRUKSI KERJA PENETAPAN SUMBER BELAJAR No. Dokumen IK-01-AKD-08 No. Revisi 00 Tanggal Berlaku 12 November 2014 Halaman 2 dari 2 e. Tata tertib kerja di Outdoor Laboratory diatur secara spesifik oleh Kepala Laboratorium, termasuk baju kerja (jas praktikum, alas kaki dan pelindung badan serta hal-hal yang bersifat teknis) f. Kerja laboratorium di luar jam kerja harus mendapat ijin Kepala Laboratorium dan didampingi oleh teknisi atau laboran setempat. g. Segala konsekuensi pembiayaan yang muncul di luar jam kerja yang muncul dibebankan kepada praktikan.