LAPORAN REFORMASI BIROKRASI KEGIATAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN REFORMASI BIROKRASI KEGIATAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL"

Transkripsi

1 LAPORAN 2017 KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI Dewan Energi SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL Biro Umum Bagian Hukum Dan Kepegawaian Subbagian Kepegawaian Dan

2 LAPORAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2017

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan hidayah-nya, sehingga penyusunan Laporan Kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 ini dapat diselesaikan. Laporan Kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 ini berisi tentang latar belakang dan kegiatan atau hasil yang telah dicapai oleh Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional pada Tahun Anggaran 2017 dalam rangka mewujudkan sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan berperan aktif memberikan sumbangan pemikiran, gagasan, saran, waktu serta tenaga terbaiknya dalam kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017, dan semoga kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Jakarta, Desember 2017 Penyusun Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional i

4 3TA.3T 3TLatar 3TB.3T 3TDasar 3TC.3T 3Tujuan3T 3TA.3T 3TUraian 3TB.3T 3TMetodologi3T 3TA.3T 3TCapaian 3TB.3T 3Tantangan3T 3TC.3T 3Tindak 3TA.3T 3TKesimpulan3T 3TB.3T 3TSaran3T DAFTAR ISI 3TKATA PENGANTAR 3T i 3TDAFTAR ISI3T... ii 3TPENDAHULUAN3T... 1 Belakang3T... 1 Hukum3T TPELAKSANAAN KEGIATAN 3T 9 Umum3T THASIL YANG DIPEROLEH 3T 13 Hasil3T Lanjut3T TPENUTUP3T TLAMPIRAN 3T 45 Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional ii

5 BAB I

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pembangunan Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional. Reformasi adalah pengubahan, perombakan, penataan, perbaikan atau penyempurnaan. Sementara Birokrasi adalah aparatur, lembaga/ instansi, organisasi pemerintah, pegawai pemerintah, sistem kerja, dan perangkat kerja. Reformasi Birokrasi merupakan upaya sistematis, terpadu dan komprehensif untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan publik. Reformasi Birokrasi dihadapkan pada upaya mengatasi inefisiensi, inefektivitas, tidak professional, tidak netral, tidak disiplin, tidak patuh pada aturan, rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak transparan, belum ada perubahan mindset, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang marak di berbagai jenjang pekerjaan, abdi masyarakat yang belum terbangun, pemerintahan yang belum akuntabel, transparan, partisipatif, dan kredibel, serta pelayanan publik yang belum berkualitas dan belum terbangun secara luas. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) tersebut, maka penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Kementerian atau Lembaga (K/ L) perlu didasarkan pada semangat Reformasi Birokrasi. Kegiatan Reformasi Birokrasi diselenggarakan berdasarkan Kebijakan Pembangunan Nasional dan Kebijakan Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka 1 Panjang NasionalP0F P (RPJPN). Berdasarkan visi misi dan program Presiden dan 1 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 1

7 dengan berpedoman pada RPJPN tersebut kemudian disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang selanjutnya diselaraskan dengan Grand Design Reformasi Biokrasi dan menjadi acuan sekaligus panduan dalam penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi (yang diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Roadmap Reformasi Biokrasi , (PermenPAN RB 11/2015). Sasaran yang ingin dicapai dalam Reformasi Birokrasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan 3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 2

8 Dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut, maka ditetapkanlah 8 (delapan) area perubahan, yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi pada K/ L. Kedelapan area perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Manajemen Perubahan; 2. Penataan Peraturan Perundang-undangan; 3. Penataan dan Penguatan Organisasi; 4. Penataan Tata Laksana; 5. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia; 6. Penguatan Akuntabilitas; 7. Penguatan Pengawasan; 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Untuk mengoptimalkan capaian Reformasi Birokrasi, maka kegiatan Reformasi Birokrasi perlu dilaksanakan secara konsisten, terus menerus dan berkelanjutan. Selain itu diperlukan pula semacam roadmad dari masing- masing K/ L untuk dijadikan sebagai acuan dan/ atau pedoman untuk mencapai sasaran Reformasi Birokrasi. Blueprint Roadmad Reformasi Birokrasi tersebut 2 adalah sebagaimana PermenPAN RB 11/2015P1F P. PermenPAN RB 11/2015 tersebut digunakan sebagai acuan bagi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) dan K/ L untuk menetapkan dan menjalankan program Makro dan Meso, selain itu juga sebagai acuan bagi seluruh K/ L dan Pemerintah Daerah untuk menyusun Roadmap Reformasi Birokrasi di interna (masing-masing instansi) serta menjalankan program 3 MikroP2F P. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2015 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah menyusun Roadmap Reformasi Biokrasi di lingkungan KESDM melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4573 K/70/MEM/2015 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Biokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral /2015; 2 Roadmap Reformasi Biokrasi sebagaimana diatur dalam PermenPAN RB 3 Ketentuan Pasal 1 PermenPAN RB 11/2015; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 3

9 2019. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam percepatan Reformasi 4 BirokrasiP3F P di lingkungan KESDM serta pedoman bagi unit kerja di lingkungan KESDM (termasuk Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional) dalam menyusun program dan rencana aksi Reformasi Birokrasi. Selanjutnya, pada tanggal 29 April 2016 Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (Setjen DEN) 0Tmenetapkan 0TRoadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN melalui Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 044 K/70/SJD2016 Tahun 2016 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Dengan telah ditetapkannya Roadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN ( ). Berdasarkan Roadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN , disusunlah program dan rencana aksi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Setjen DEN (hingga tahun 2019) dalam mendukung program Reformasi Birokrasi KESDM. B. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; 3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi; 4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 5. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 4 Upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah perlu didorong untuk menjawab berbagai permasalahan dalam tata kelola birokrasi yang dihadapai saat ini, yang antara lain adalah: 1. Struktur kelembagaan instansi pemerintah yang belum tepat fungsi dan ukuran; 2. Sistem dan prosedur tatakerja birokrasi yang belum transparan, efisien,dan akuntabel; 3. Penerapan manajemen SDM aparatur masih belum baik; regulasi dan harmonisasi kebijakan yang belum optimal; 4. Pola pikir dan budaya kerja aparatur yang kurang fokus pada kinerja dan fungsi melayani; serta 5. Pelaksanaan kebijakan dan program reformasi birokrasi yang belum optimal. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 4

10 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional; 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dewan Energi Nasional dan Tata Cara Penyaringan Calon Anggota Dewan Energi Nasional; 9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ; 10. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Biokrasi ; 11. Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis Energi dan/ atau Darurat Energi; 12. Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 13. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional; 14. Keputusan Presiden selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 11 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional; 15. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional; 16. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 20 Tahun 2009 tentang Susunan Keanggotaan dan Tata Kerja Kelompok Kerja; 17. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Biokrasi Instansi Pemerintah; 19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi ; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 5

11 20. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 54 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 21. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4573 K/70/MEM/2015 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ; 22. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 85 K/73/MEM/2017 tentang Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 23. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1050 K/73/MEM/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 24. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1697 K/04/MEM/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 309 K/04/MEM/2016 Tahun 2016 tentang Wakil Tetap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemerintah Periode dan Wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sidang atau Rapat Dewan Energi Nasional; 25. Surat Perintah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1270.Pr/07/IJN/2017 tentang Monitoring dan Evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 26. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 044 K/70/SJD2016 Tahun 2016 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional ; 27. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 020 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyelenggaraan Media Publikasi Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 123 K/73/SJD/2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 020 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyelenggaraan Media Publikasi Dewan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 6

12 Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 160 K/73/SJD/2017 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 020 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyelenggaraan Media Publikasi Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017; 28. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 022 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyusunan Pengaturan Tentang Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi yang Bersifat Lintas Sektoral; 29. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 025 K/73/SJD/2017 tentang Tim Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 046 K/73/SJD/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 025 K/73/SJD/2017 tentang Tim Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 125 K/73/SJD/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 025 K/73/SJD/2017 tentang Tim Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017; 30. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 026 K/73/SJD/2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 048 K/73/SJD/2017 tentang Perubahan atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 026 K/73/SJD/2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2017; 31. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 034 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017; 32. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 078 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pengawas Kearsipan Tahun Anggaran 2017; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 7

13 33. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 106 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi Daerah Tahun Anggaran 2017; 34. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 146 K/73/SJD/2017 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. C. Tujuan Sebagaimana dijelaskan di awal, bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 ini adalah dalam rangka melaksanakan Kebijakan Pembangunan Nasional dan Kebijakan Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana tertuang dalam Grand Design Reformasi Biokrasi - Undangundang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (UU 17/07) melalui implementasi pada 8 (delapan) area perubahan, sehingga sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional dapat tercapai. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 8

14 BAB II

15 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A. Uraian Umum Sebagaimana dijelaskan di awal, Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan perubahan dan/ atau perbaikan mendasar dan berkelanjutan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan. Reformasi Birokrasi dilaksanakan berdasarkan prinsip good governance, dengan memperhatikan azas keterbukaan, azas akuntabilitas, azas efektif dan efisien, serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian, dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk dapat mengoptimalkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi, maka perubahan dan/ atau perbaikan tersebut harus terukur, dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat atau stakeholder dan dapat mendukung prioritas pembangunan nasional. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi perlu dilaksanakan secara berkelanjutan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) demi mewujudkan sasaran Reformasi Birokrasi, yang antara lain adalah sebagai berikut: 1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan 3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. 0TSebagaimana dijelaskan di awal, pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4573 K/70/MEM/2015 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral , yang ditindaklanjuti Setjen DEN dengan menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 044 K/70/SJD2016 Tahun 2016 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 9

16 0TDalam rangka mempercepat pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM pada Tahun Anggaran 2017, dibentuklah Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 85 K/73/MEM/2017 tentang Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang ditindaklanjuti dengan penetapan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1050 K/73/MEM/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Berdasarkan hal tersebut Setjen DEN selanjutnya menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 034 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017, dalam rangka 0Tmendukung kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM0T. B. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data; Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan melakukan inventaris terhadap data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi yang telah dilaksanakan (dicapai) pada tahun sebelumnya. Kegiatan inventarisasi ini dimaksudkan sebagai bahan acuan atas capaian kerja sebelumnya, mengingat pelaksanaan kegiatan Reformasi pada dasarnya dilaksanakan secara berkelanjutan, dan merupakan penguatan dan/ atau penyempurnaan dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi tahapan sebelumnya serta pembaharuan dalam menghadapi dan/ atau mengantisipasi permasalahan baru (yang mungkin akan timbul) di masa mendatang. Selain melakukan inventarisasi terhadap data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi pada tahun sebelumnya, dilaksanakan pula Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 10

17 inventarisasi terhadap data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan. Acuan yang digunakan dalam inventarisasi ini antara lain meliputi data dan/ atau kegiatan pada 8 5 (delapan) area perubahan pelaksanaan Reformasi BirokrasiP4F P. 2. Koordinasi dengan unit terkait; Berdasarkan hasil inventarisasi tersebut, selanjutnya dilaksanakan koordinasi baik secara internal (dengan para Stakeholders terkait di lingkungan KESDM) maupun secara eksternal dengan unit organisasi (Kementerian/ Lembaga) terkait. Koordinasi dimaksud terutama berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan KESDM. 3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan; Evaluasi pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi ini dilaksanakan melalui evaluasi terhadap capaian PMPRB terhadap di lingkungan KESDM. Selanjutnya, berdasarkan nilai capaian PMPRB tersebut disusun rencana aksi tindak lanjut atau langkah-langkah untuk melaksanakan perbaikan atau penyempurnaan (terhadap kontribusi yang dapat diberikan oleh Setjen DEN) dalam mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM pada tahun-tahun selanjutnya. 4. Pelaporan Pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada Pimpinan atas kontribusi yang diberikan oleh Setjen DEN terhadap capaian kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM, dan sekaligus sebagai bahan acuan untuk menyusun kebijakan kedepan (terutama terkait kegiatan Reformasi Birokrasi) di lingkungan Setjen DEN dalam rangka mewujudkan sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki 5 Delapan area perubahan pada pelaksanaan Reformasi Birokrasi antara lain terdiri dari 1.) Manajemen Perubahan; 2.) Penataan Peraturan Perundang-undangan; 3.) Penataan Organisasi; 4.) Penataan Tata Laksana; 5.) Penataan Sistem Manajemen SDM; 6.) Penguatan Akuntabilitas; 7.) Penguatan Pengawasan; serta 8.) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 11

18 pelayanan publik berkualitas), serta mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi KESDM pada tahun-tahun selanjutnya. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 12

19 BAB III

20 BAB III HASIL YANG DIPEROLEH A. Capaian Hasil Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan Reformasi Birokrasi perlu dilaksanakan secara berkelanjutan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) demi mencapai sasaran Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas). Berkaitan dengan hal tersebut, maka pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada Tahun Anggaran 2017 ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Reformasi Birokrasi di tahun-tahun sebelumnya. Dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut, maka ditetapkanlah 8 (delapan) area perubahan, yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi pada K/ L. Adapun kedelapan area perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Perubahan a. Tim Reformasi Birokrasi; b. Road Map Reformasi Birokrasi; c. Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi; d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja. 2. Penataan Peraturan Perundang-undangan a. Harmonisasi; b. Sistem Pengendalian dalam Penyusunan Peraturan Perundangundangan. 3. Penataan dan Penguatan Organisasi a. Evaluasi; b. Penataan. 4. Penataan Tata Laksana a. Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 13

21 b. E-Government; c. Keterbukaan Informasi Publik. 5. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Sesuai dengan Kebutuhan; b. Proses Penerimaan Pegawai Transparan, Objektif, Akuntabel, dan Bebas KKN; c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi; d. Promosi Jabatan dilakukan Secara Terbuka; e. Penetapan Kinerja Individu; f. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai; g. Pelaksanaan Evaluasi Jabatan; h. Sistem Informasi Kepegawaian. 6. Penguatan Akuntabilitas a. Keterlibatan Pimpinan; b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja. 7. Penguatan Pengawasan a. Gratifikasi; b. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); c. Pengaduan Masyarakat; d. Whistle-blowing System; e. Penanganan Benturan Kepentingan; f. Pengembangan Zona Integritas; g. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a. Standar Pelayanan; b. Budaya Pelayanan Prima; c. Pengelolaan Pengaduan; d. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan; e. Pemanfaatan Teknologi Informasi. Untuk memudahkan pengukuran keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi melalui 8 (delapan) area perubahan tersebut dilaksanakanlah Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 14

22 PMPRB merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah. Adapun PMPRB mencakup penilaian terhadap dua komponen, yakni : 1. Pengungkit (Enablers) seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, yang antara lain berisi : Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 15

23 2. Hasil (Results) kinerja yang diperoleh dari komponen pengungkit, yang antara lain berisi : Mekanisme pelaporan capaian PMPRB bagi Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN pada Tahun Anggaran 2017 dimulai dengan melaksanakan evaluasi terhadap capaian PMPRB di lingkungan Setjen DEN di tahun 2016, yang antara lain adalah sebagai berikut : Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 16

24 Lembar Kerja Evaluasi Reformasi Birokrasi (Indeks RB) Instansi : Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun : 2016 PENILAIAN Bobot Nilai % A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5,0 3,61 72,28% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1,0 0,61 61,33% 2 Road Map Reformasi Birokrasi (1) 1,0 0,70 70,00% 3 Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi (2) 2,0 1,72 85,86% 4 Perubahan pola pikir dan budaya kinerja (1) 1,0 0,58 58,33% II. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5) 5,0 3,34 66,75% 1 Harmonisasi (2,5) 2,5 1,25 50,00% 2 Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang- 2,5 2,09 83,50% III. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI (6) 6,0 5,67 94,44% 1. Evaluasi (3) 3,0 2,67 88,89% 2. Penataan (3) 3,0 3,00 100,00% IV. PENATAAN TATALAKSANA (5) 5,0 3,29 65,85% 1 Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan 1,5 0,62 41,50% 2 E-Government (2) 2,0 1,84 91,75% 3 Keterbukaan Informasi Publik (1,5) 1,5 0,84 55,67% V. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15) 15,0 7,16 47,76% 1 Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan 1,0 0,93 93,40% 2 Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel 2,0 dan bebas KKN (2) 2,00 100,00% 3 Pengembangan pegawai berbasis kompetensi (1) 1,0 0,61 61,33% 4 Promosi jabatan dilakukan secara terbuka (6) 6,0 0,00 0,00% 5 Penetapan kinerja individu (2) 2,0 1,12 55,86% 6 Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai 1,0 0,50 50,00% 7 Pelaksanaan evaluasi jabatan (1) 1,0 1,00 100,00% 8. Sistem Informasi Kepegawaian (1) 1,0 1,00 100,00% VI. PENGUATAN AKUNTABILITAS (6) 6,0 4,35 72,47% 1 Keterlibatan pimpinan (2) 2,0 1,34 67,00% 2 Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (4) 4,0 3,01 75,20% VII. PENGUATAN PENGAWASAN (12) 12,0 3,59 29,89% 1 Gratifikasi (1,5) 1,5 0,30 20,00% 2 Penerapan SPIP (1,5) 1,5 0,67 44,50% 3 Pengaduan Masyarakat (2) 2,0 0,67 33,40% 4 Whistle-Blowing System (1,5) 1,5 0,70 46,60% 5 Penanganan Benturan Kepentingan (1,5) 1,5 0,00 0,00% 6 Pembangunan Zona Integritas (2,5) 2,5 0,00 0,00% 7 Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) (1,5) 1,5 1,25 83,50% VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (6) 6,0 2,96 49,32% 1 Standar Pelayanan (1) 1,0 0,60 60,00% 2 Budaya Pelayanan Prima (1) 1,0 0,67 66,80% 3 Pengelolaan Pengaduan (1,5) 1,5 0,80 53,40% 4 Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (1,5) 1,5 0,00 0,00% 5 Pemanfaatan Teknologi Informasi (1) 1,0 0,89 89,00% TOTAL PENGUNGKIT 33,97 Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 17

25 PENILAIAN Bobot Nilai % B. HASIL (40) I. KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI (20) 20,0 20, Nilai Akuntabilitas Kinerja (14) 14,0 14,0 100,00% 2. Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) (6) 6,0 6,0 100,00% II. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (10) 10,0 10,0 100% 1. Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (7) 7,0 7,0 100,00% 2. Opini BPK (3) 3,0 3,0 100,00% III. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) 10,0 10,0 100% 1. Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (10) 10,0 10,0 100,00% TOTAL HASIL NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI 40,0 40,0 1 73,96895 Berdasarkan hasil capaian tersebut disimpulkan bahwa perlu segera melengkapi data dukung atau evidence terhadap masing-masing point penilaian dimaksud, mengingat akan dilaksanakan pembahasan lebih lanjut di tingkat Kementerian (KESDM) terhadap pelaksanaan kegiatan terkait Reformasi Birokrasi KESDM di tahun 2017 dengan jadwal dimaksud : Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 18

26 Mekanisme pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN pada Tahun Anggaran 2017 agak berbeda dengan mekanisme pelaksanaan pada tahun-tahun sebelumnya. Mekanisme pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi yang sebelumnya dilaksanakan secara bottomup dengan melakukan monitoring, evaluasi dan/ atau penyempurnaan terhadap aspek-aspek dalam 8 (delapan) area perubahan melalui instrumen PMPRB unit di lingkungan KESDM (dalam hal ini Setjen DEN), untuk selanjutnya output atau hasil capaian PMPRB unit tersebut menjadi input dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi melalui PMPRB KESDM. Sedangkan mekanisme pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN pada Tahun Anggaran 2017, dilaksanakan secara topdown dengan melakukan monitoring, evaluasi dan/ atau penyempurnaan terhadap aspek-aspek dalam 8 (delapan) area perubahan melalui instrumen PMPRB KESDM, untuk selanjutnya ditentukan pembagian unit in-charge dari masing-masing point penilaian dalam PMPRB tersebut untuk mendorong capaian PMPRB KESDM. Dari pembagian tersebut selanjutnya masing-masing unit in-charge melaksanakan justifikasi serta pengumpulan bukti dari masingmasing point penilaian (PMPRB KESDM). Sebagaimana jadwal tersebut, pada tanggal 9 s.d. 10 Maret 2017, KESDM melalui Biro Organisasi dan Tata Laksana KESDM mengundang unit organisasi di lingkungan KESDM untuk melaksanakan rapat pembahasan terkait tindak lanjut pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM pada Tahun Sejalan dengan yang telah dilaksanakan Setjen DEN, pada rapat tersebut disampaikan hasil atau capaian (sementara) PMPRB di lingkungan KESDM pada pertengahan hingga akhir 2016, yang antara lain adalah sebagai berikut : HASIL PENILAIAN SEMENTARA PMPRB KESDM 2016 No. Area Perubahan Pertanyaan A B C D Ya Jumlah 1 Manajemen Perubahan Penataan dan Penguatan Organisasi 3 Penataan Peraturan Perundang- Undangan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 19

27 No. Area Perubahan Pertanyaan A B C D Ya Jumlah 4 Penataan Sistem Manajemen SDM Penataan Tatalaksana Penguatan Akuntabilitas Penguatan Pengawasan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik TOTAL NO Berdasarkan hasil penilaian sementara tersebut selanjutnya dilakukan evaluasi kembali dengan membandingkan kembali capaian nilai PMPRB pada tahun-tahun sebelumnya, sebagaimana tabel berikut : KOMPONEN PENILAIAN PERBANDINGAN NILAI SEMENTARA PMPRB KESDM NILAI MAX NILAI 2013 NILAI 2014 NILAI *) A. PENGUNGKIT Manajemen Perubahan Penataan Peraturan Perundangundangan Penataan dan Penguatan Organisasi Penataan Tatalaksana Penataan Sistem Manajemen SDM Penguatan Akuntabilitas Penguatan Pengawasan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik SUB TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT % CAPAIAN KET. 5,00 3,57 3,98 4,20 83,97% NAIK 5,00 2,71 3,34 3,34 66,80% TETAP 6,00 3,84 3,84 4,34 72,33% NAIK 5,00 3,30 3,37 3,60 72,00% NAIK 15,00 6,55 12,88 13,41 89,40% NAIK 6,00 2,12 3,11 2,41 40,17% TURUN 12,00 4,16 6,67 7,05 58,75% NAIK 6,00 3,58 4,18 4,04 67,33% TURUN 60,00 29,84 41,46 42,38 70,63% NAIK B. HASIL 1 Kapasitas dan Akuntabilitas 20,00 14,85 14,52 Kinerja Organisasi 2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 10,00 6,95 6,95 Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 20

28 B. HASIL 3 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 7,31 7,31 SUB TOTAL KOMPONEN HASIL 40,00 29,10 28,78 INDEKS REFORMASI BIROKRASI 100,00 58,94 70,24 Berdasarkan hal tersebut di atas, selanjutnya dilaksanakan Panel I PMPRB KESDM Tahun 2017 dengan para Asesor dan/ atau perwakilan unit 6 organisasi di lingkungan KESDMP5F P untuk melakukan justifikasi terhadap nilai yang telah diberikan serta bukti atau data dukung dari setiap point penilaian (PMPRB) nya. Selanjutnya melalui Panel II PMPRB KESDM Tahun 2017 para Asesor dan/ atau perwakilan unit organisasi di lingkungan KESDM telah sepakat untuk menetapkan update nilai PMPRB KESDM yang akan di-submit ke KemenPAN RB, serta berkomitmen untuk segera menyusun Rencana Aksi Tindak Lanjut PMPRB KESDM Tahun Pada bulan Agustus 2017 KESDM melalui Inspektorat Jenderal KESDM mengundang unit di lingkungan KESDM untuk berkoordinasi terkait dengan Rencana Pencapaian Reformasi Birokrasi KESDM Tahun Rapat koordinasi Rencana Pencapaian Reformasi Birokrasi KESDM Tahun 2017 tersebut dibuka dan dipimpin langsung oleh Inspektur Jenderal KESDM, dengan hasil sebagai berikut : 1. Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana KESDM menyampaikan agar ketika dilakukan penilaian tim dari KemenPAN RB, masing-masing Sekretaris Direktorat Jenderal/ Badan atau Pejabat yang berkompeten mendampingi. Terkait hal tersebut, akan disiapkan Surat dari Inspektur Jenderal KESDM kepada seluruh unit Eselon I di lingkungan KESDM; 6 Asesor dan/ atau perwakilan yang dimaksud adalah sebagaimana ketentuan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 85 K/73/MEM/2017 tentang Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral jo. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1050 K/73/MEM/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 21

29 2. Kegiatan validasi penilaian Reformasi Birokrasi perlu dibuatkan jadwal untuk masing-masing Unit Eselon I di lingkungan KESDM; 3. Sebelum dilakukan validasi, Biro Organisasi dan Tata Laksana KESDM akan mengundang Pihak KemenPAN RB dan perwakilan dari setiap Unit Eselon I di lingkungan KESDM dalam rangka persiapan kegiatan validasi; 4. Akan dilakukan koordinasi oleh perwakilan Inspektorat Jenderal KESDM (Pak Kasminto) dan Pak Bambang Utoro selaku Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana KESDM dengan KemenPAN RB (Pak Ateh) terkait hasil penilaian Reformasi Birokrasi Tahun 2016 dan indikator-indikator yang masih perlu ditingkatkan pada proses penilaian Reformasi Birokrasi; 5. Tim Satgas penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di masing-masing Unit Eselon I di lingkungan KESDM agar disesuaikan kembali dengan peraturan SPIP terbaru; 6. Akan dilakukan kegiatan asistensi penerapan SPIP pada masing-masing Unit Eselon I di lingkungan KESDM oleh Tim Inspektorat Jenderal KESDM; 7. Terkait Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), telah disusun Tim Penilai Internal yang akan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KESDM. Tim Penilai tersebut akan menilai 4-6 Unit Eselon II di lingkungan KESDM yang akan diusulkan sebagai Unit WBK dan WBBM; 8. Indikator penilaian Unit kerja WBK dan WBBM sulit tercapai karena baru akan dilakukan penilaian, agar dapat disubsidi dari komponen indikator lain; 9. Agar setiap Unit Eselon II di lingkungan KESDM menunjuk PIC untuk peningkatan Reformasi Birokrasi di lingkungannya masing-masing. Berdasarkan hasil rapat tersebut, selanjutnya Setjen DEN melaksanakan rapat koordinasi Tindak Lanjut Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sekaligus melaksanakan sosialisasi/ internalisasi Roadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN sebagaimana Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 044 K/70/SJD2016 Tahun 2016 Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 22

30 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Rapat dimaksud diawali dengan melakukan sosialisasi/ internalisasi Roadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN yang meliputi 8 (delapan) area perubahan, yang antara lain adalah sebagai berikut : 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan Perundang-undangan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 23

31 3. Penataan dan Penguatan Organisasi (Kelembagaan) 4. Penataan Tata Laksana Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 24

32 5. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia; 6. Penguatan Akuntabilitas Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 25

33 7. Penguatan Pengawasan 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 26

34 Selanjunya pembahasan diarahkan pada capaian, target sasaran dan/ atau rencana aksi tindak lanjut KESDM dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Capaian, dan target sasaran PMPRB KESDM hingga tahun 2019 antara lain adalah sebagai berikut : Berdasarkan hal, maka untuk dapat memaksimalkan capaian PMPRB KESDM diperlukan penguatan dan/ atau peningkatan terhadap beberapa komponen penilaian (Komponen Pengungkit), diantaranya adalah pada area perubahan Manajemen Perubahan, area perubahan Penguatan Akuntabilitas serta area perubahan Penguatan Pengawasan. Berkaitan dengan hal tersebut perlu disusun tindak lanjut atas capaian dan target sasaran tersebut. Adapun rencana aksi tindak lanjut atas ketiga area perubahan dimaksud adalah sebagai berikut : Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 27

35

36 Dari ketiga area perubahan tersebut, yang menjadi fokus utama (terutama di lingkungan Setjen DEN) adalah terkait SPIP. Pengaturan terkait SPIP di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2013 melalui Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 174 K/73/SJD/2013 Tahun 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, dibentuklah Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Setjen DEN. Sehubungan dengan perkembangan dan perubahan Organisasi Setjen DEN yang dinamis, serta kebutuhan organisasi, maka dipandang perlu melakukan pembaharuan terhadap Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 174 K/73/SJD/2013 Tahun 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Selanjutnya pada tanggal 5 September 2017, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional menerbitkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 146 K/73/SJD/2017 Tahun 2017 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, yang sekaligus mencabut Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 174 K/73/SJD/2013 Tahun 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Penetapan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 174 K/73/SJD/2013 Tahun 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional tersebut merupakan tindak lanjut yang dilaksanakan Setjen DEN terhadap rencana aksi pencapaian PMPRB KESDM Tahun 2017 dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi (terutama pada area perubahan Penguatan Akuntabilitas dan area perubahan Penguatan Pengawasan ). Selain hal tersebut, beberapa capaian dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 29

37 Reformasi Biokrasi Setjen DEN hingga akhir Tahun 2017 antara lain adalah sebagai berikut : 1. Program Manajemen Perubahan yang meliputi kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Biokrasi, yang antara lain melalui koordinasi Penegakan Disiplin Pegawai (asistensi penyusunan Rekam Kinerja Harian Pegawai, rekonsiliasi absensi), pengusulan calon Agent of Change KESDM dari lingkungan Setjen DEN, turut serta dalam pembentukan Tim Asesor PMPRB KESDM, masuk menjadi bagian dari Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi KESDM yang ditindak lanjuti dengan pembentukan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN sebagaimana Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 034 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017, internalisasi Nilai-Nilai KESDM, Sosialisasi/ internalisasi Roadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN , serta berperan aktif dalam pelaksanaan PMPRB KESDM; 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, yang antara lain meliputi; penetapan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional, dan penetapan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1697 K/04/MEM/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 309 K/04/MEM/2016 Tahun 2016 tentang Wakil Tetap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemerintah Periode dan Wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sidang atau Rapat Dewan Energi Nasional. Selain itu juga melalui kegiatan harmonisasi dan sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan (Proses Penyusunan Regulasi mengenai Cadangan Penyangga Energi (CPE); Penyusunan Regulasi mengenai Pedoman Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Yang Bersifat Lintas Sektoral; serta Penyusunan Kriteria Krisis Energi dan/ atau Darurat Energi dan Tata Cara Penanggulangan); 3. Program Penataan dan Penguatan Organisasi dilaksanakan melalui Penataan Organisasi yang meliputi kegiatan evaluasi tugas dan/ fungsi Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 30

38 organisasi, penyusunan dan/ atau perumusan peta proses bisnis organisasi, serta penguatan tugas dan fungsi organisasi Setjen DEN (melalui usulan Perubahan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (Permen 14/2009); 4. Program Penataan Tatalaksana yang dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan dan evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) di lingkungan Setjen DEN, penyusunan dan/ atau perumusan peta proses bisnis organisasi, dan pengelolaan e-government dan Keterbukaan Informasi Publik. Dalam hal kegiatan e-government, 0TSetjen DEN telah memliliki beberapa instrumen/ perangkat dalam pengembangan 0Te-Government0T, yang antara lain adalah sebagai berikut : a. JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) (3TUhttp://jdih.den.go.id/ U3T); b. TPDK (Tata Persuratan Dinas Kearsipan); c. TNDE (Tata Naskah Dinas Elektronik) - (3Thttp://tnde.den.go.id 3T) d. SiPEDE (Sistem Informasi Perjalanan Dinas); e. SiAgenda (Sistem Informasi Agenda); f. Filesharing (Cloud Storage); g. Aplikasi Web Geographic Information System (GIS) - (3Thttp://webgis.den.go.id/webgisden/public/ 3T); h. Aplikasi Data Krisis Energi (3Thttp://krisdaren.den.go.id/ 3T); i. Statistik Key Energy Indicators (3Thttp://statistik.den.go.id/ 3T); j. Website DEN (3Thttp:// 3T); 5. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia dilaksanakan melalui kegiatan perencanaan kebutuhan pegawai (pengusulan formasi pegawai pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan KESDM) P6F 7 P, fasilitasi pengembangan pegawai, 7 Pada tahun 2017 KESDM mengajukan usulan formasi CPNS di lingkungan KESDM sejumlah 65 formasi, dengan rincian, 25 untuk formasi Pengamat Gunung Api (PGA), dan 25 untuk formasi non PGA (jabatan di lingkungan KESDM yang mendukung NAWA CITA) yang diselenggraakan secara transparan dengan menggunakan Computer Assisted Test (CAT); Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 31

39 penetapan kinerja, perencanaan pengembangan karir pegawai, pembinaan jabatan dan kepangkatan, evaluasi peta jabatan dalam rangka peningkatan kinerja dan pembinaan karir pegawai; 6. Program Penguatan Akuntabilitas yang dilaksanakan dengan meningkatkan keterlibatan pimpinan dalam penyusunan LAKIP, penyusunan RENSTRA dan Rancangan Pelaksanaan Kegiatan TA 2017 Setjen DEN, selain itu ditetapan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 025 K/73/SJD/2017 tentang Tim Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 046 K/73/SJD/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 025 K/73/SJD/2017 tentang Tim Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 125 K/73/SJD/2017 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 025 K/73/SJD/2017 tentang Tim Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran Selanjutnya, pada tanggal 5 September 2017 Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional menerbitkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 146 K/73/SJD/2017 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, yang sekaligus mencabut Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 174 K/73/SJD/2013 Tahun 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Terkait dengan pengelolaan (administrasi) keuangan ditetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 026 K/73/SJD/2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 32

40 Nomor 048 K/73/SJD/2017 tentang Perubahan atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 026 K/73/SJD/2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran Di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia, KESDM (termasuk Setjen DEN) telah melaksanakan (seleksi) penerimaan CPNS secara transparan melalui sistem CAT; 7. Program Penguatan Pengawasan yang dilaksanakan melalui kegiatan pelaporan harta kekayaan pegawai (Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P), Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)), inventarisasi wajib LHKPN, Sosialisasi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 54 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan asistensi pelaporan e- LHKPN. Selain sebagai implementasi terhadap Program Penguatan Akuntabilitas, Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 146 K/73/SJD/2017 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional juga merupakan bagian dari Program Penguatan Pengawasan. Terkait dengan kebijakan pengelolaan energi, ditetapkan pula Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 022 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyusunan Pengaturan Tentang Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi yang Bersifat Lintas Sektoral, serta Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 106 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi Daerah Tahun Anggaran Sedangkan terkait dengan administrasi perkantoran, ditetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 078 K/73/SJD/2017 tentang Tim Pengawas Kearsipan Tahun Anggaran Di tingkat Kementerian (KESDM), diwujudkan dengan diterbitkannya Surat Perintah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1270.Pr/07/IJN/2017 tentang Monitoring dan Evaluasi atas Penanganan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 33

41 Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang dilaksanakan melalui kegiatan penerapan standar pelayanan. Sebagaimana amanat Undangundang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa penyelenggara pelayanan publik berkewajiban menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan, berdasarkan hal tersebut Setjen DEN melaksanakan inventarisasi terhadap pelayanan publik yang dimiliki saat ini, antara lain adalah sebagai berikut : a) Website (3Thttp://den.go.id/ 3T); Berisi tentang konsepsi tentang DEN (sejarah, tugas, struktur organisasi, dsb.), Publikasi (Buku, Energy Outlook, Executive Reference, Foto Kegiatan, IKU, Pengumuman, Perjanjian Kinerja, Produk Hukum, Renstra, dsb.), Infografis, serta informasi keenergian lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu implementasi terhadap penyelenggaraan publikasi di lingkungan Dewan Energi Nasional dan/ atau Setjen DEN sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 020 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyelenggaraan Media Publikasi Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 123 K/73/SJD/2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 020 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyelenggaraan Media Publikasi Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 jo. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 160 K/73/SJD/2017 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 020 K/73/SJD/2017 tentang Tim Penyelenggaraan Media Publikasi Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran Selain itu, website den juga digunakan sebagai sarana dalam mendukung pelaksanaan/ penanganan Gratifikasi, Whistleblowing System, dan pemberian akses terhadap Layanan Pegadaan Secara Elektronik (LPSE) KESDM, diantaranya melalui tautan laman gratifikasi KPK (3Thttps:// 3T), whistleblowing system melalui Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 34

42 P belum (3Thttp://wbs.esdm.go.id/ 3T), serta LPSE KESDM melalui (3Thttp://eproc.esdm.go.id/eproc/app3T); b) Informasi Hukum ( 3Thttp://jdih.den.go.id/ 3T); Menyediakan informasi dan/ atau regulasi terikait keenergian; c) Aplikasi Internal di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (3Thttp://apps.den.go.id/ 3T) Beberapa aplikasi internal tersebut anatara lain adalah aplikasi terkait Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE, yang saat ini telah dapat diakses secara mobile melalui smartphone), (den), Sistem Informasi Perjalanan Dinas, serta Sistem Monitoring Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; Selain itu, budaya pelayanan prima juga telah dilakukan khususnya dalam pelayanan internal, antara lain dengan melaksanakan Sosialisasi dan Asistensi Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai melalui aplikasi Rekam Kinerja Harian Pegawai (3Thttps://rkh.esdm.go.id/ 3T), Sosialisasi terkait Pelaksanaan Tugas Belajar KESDM, serta Sosialisasi dan Asistensi pelaporan e-lhkpn sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu wujud Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik lainnya adalah melalui pelaksanaan e-government di lingkungan Setjen DEN.P7F8 B. Tantangan Dalam rangka mencapai sasaran dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN serta mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, yang antara lain adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Perubahan Pada awal pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN Tahun Anggaran 2017, Strategi Manajemen Perubahan sebagaimana Roadmap Reformasi Birokrasi Setjen DENP8F 9 terinternalisasi kepada 8 Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan e-government ini terkait dengan Program Penataan Tata Laskana di lingkungan Setjen DEN; 9 Dengan telah ditetapkannya Road Map Reformasi Biokrasi Setjen DEN melalui Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 044 K/70/SJD2016 Tahun Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 35

43 seluruh pegawai di lingkungan Setjen DEN. Berkaitan dengan hal tersebut pada pertengahan Tahun 2017 Setjen DEN melaksanakan Sosialisasi/ internalisasi Roadmap Reformasi Biokrasi Setjen DEN Melalui internalisasi tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap capaian sasaran Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN pada tahun-tahun selanjutnya. 2. Penataan Peraturan Perundang-undangan di lingkungan Setjen DEN Mengingat tugas Setjen DEN adalah memberikan dukungan teknis dan administratif kepada DEN yang merupakan institusi yang bertanggungjawab terhadap kebijakan pengelolaan energi (management energy policy) nasional, maka penyusunan peraturan perundangundangan memegang peran penting dalam mewadahi kebijakan (pengelolaan energi) yang akan diambil. Energi memegang peran penting dalam pembangunan nasional, dan melibatkan beberapa sektor (lintas 10 sektoral)p9f P. Berkaitan dengan hal tersebut maka harus dilakukan koordinasi yang intens dan kajian komprehensif dalam pembuatan suatu kebijakan (keenergian), yang dalam prakteknya membutuhkan waktu yang tidak lama, dan bahkan melebihi target yang ditentukan dalam Program Legislasi 11 Nasional (Prolegnas)P10F P; 3. Penataan dan Penguatan Organisasi Dengan mempertimbangkan kebijakan moratorium kelembagaan yang sedang dilaksanakan oleh KemenPAN RB, dan kebutuhan organisasi yang harus segera dilaksanakan, maka program Penataan dan Penguatan Organisasi di lingkungan Setjen DEN pada Tahun Anggaran tentang Road Map Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional , diharapkan dapat memberikan pedoman sehingga capaian Reformasi Biokrasi Setjen DEN bisa lebih optimal; 10 Hal ini juga yang merupakan dasar keanggotaan DEN yang lintas sektoral (melibatkan unsur pemerintah dan unsur pemangku kepentingan dari beberapa sektor); 11 Sebagai contoh adalah penetapan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yang seharusnya ditetapkan 1 (satu) tahun setelah ditetapkannya Kebijakan Energi Nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional); Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 36

44 dilaksanakan dengan melakukan penguatan tugas dan fungsi organisasi Setjen DEN melalui usulan perubahan Permen 14/2009; 4. Penataan Tata Laksana Tantangan dalam program Penataan Tata Laksana diantaranya adalah belum terpetakannya proses bisnis pada Setjen DEN dalam mendukung kinerja DEN, terdapat beberapa kegiatan yang bersifat teknis di lingkungan Setjen DEN yang belum memiliki SOP yang tetap, selain itu terdapat beberapa SOP yang telah ditetapkan, namun belum disesuaikan dengan format baru penyusunan SOP Administrasi Pemerintah (SOP AP); 5. Penataan Sistem Manajemen SDM Belum adanya Human Resources (HR) Blueprint, serta belum terpetakannya Pola Karir Pegawai dalam pengelolaan Manajemen SDM di lingkungan KESDM; 6. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Penguatan Akuntabilitas Kinerja sudah cukup baik dilaksanakan, hal ini mengingat adanya keterlibatan pimpinan dalam penyusunan LAKIP, penyusunan RENSTRA dan Rancangan Pelaksanaan Kegiatan TA 2017 Setjen DEN, serta monitoring dan evaluasi manajemen kinerja organisasi yang dilaksanakan secara berkala (triwulan-an) untuk mengetahui kinerja organisasi Setjen DEN. Selain itu, dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia KESDM (termasuk Setjen DEN) telah melaksanakan (seleksi) penerimaan CPNS secara transparan melalui sistem CAT; 7. Penguatan Pengawasan Tujuan penguatan pengawasan adalah untuk mencapai organisasi yang efisien dan efektif, serta taat dengan peraturan (di bidang pengelolaan keuangan negara). Sehingga diperlukan penguatan terhadap SPIP yang ada saat ini, pemberdayaan Satgas SPIP, serta peningkatan integritas dan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam kegiatan konsultansi dan assurance; 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 37

45 Hampir sama dengan tantangan yang dihadapi dalam penataan tata laksana, yakni masih adanya beberapa kegiatan (terkait pelayanan publik) di lingkungan Setjen DEN yang belum memiliki SOP yang tetap. Sehubungan dengan tugas Dewan Energi Nasional dalam Menetapkan Langkah-Langkah Penanggulangan Kondisi Krisis Dan Darurat Energi, pada tanggal 10 Mei 2016 diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan dan Penanggulan Krisis Energi dan/ atau Darurat Energi (Perpres 41/2016). Sebagaimana ketentuan Pasal 12 ayat (1) dan (2) Perpres 41/2016 dimaksud, bahwa langkah- langkah penanggulangan Krisis Energi dan/ atau Darurat Energi akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Presiden selaku Ketua Dewan Energi Nasional. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu untuk segera menyusun SOP terkait penetapan langkah- langkah penanggulangan Krisis Energi dan/ atau Darurat Energi. Selain itu, melalui penetapan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (Perpres 22/2017), maka perlu dilaksanakan koordinasi dan/ atau sinkronisasi terhadap rencana strategis K/ L dan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana pengelolaan energi. Sebagaimana ketentuan Pasal 3 Perpres 22/2017, salah satu fungsi RUEN adalah sebagai pedoman bagi pemerintah daerah (provinsi) 12 untuk menyusun Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P)P1F P. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu pula menetapkan SOP terhadap penyusunan RUED-P dimaksud sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan Dewan Energi Nasional dan/ atau Setjen DEN. C. Tindak Lanjut Berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada tahun Anggaran 2017 dan beberapa tantangan yang dihadapi tersebut di atas, 12 Rencana Umum Energi Daerah Provinsi yang selanjutnya disingkat RUED-P adalah kebijakan pemerintah provinsi mengenai rencana pengelolaan energi tingkat provinsi yang merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan RUEN yang bersifat lintas sektor untuk mencapai sasaran RUEN Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 38

46 maka tindak lanjut yang akan dilakukan dalam Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN kedepan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi bagi K/ L dan Pemerintah Daerah adalah dari nilai capaian PMPRB yang telah dikonfimasi oleh KemenPAN RB. Berkaitan dengan hal pada tanggal 19 Desember 2017 KESDM melalui Inspektorat Jenderal mengundang unit organisasi di lingkungan KESDM untuk melaksanakan koordinasi terhadap rencana aksi PMPRB KESDM di Tahun Beberapa point atau hasil dalam koordinasi terhadap rencana aksi PMPRB KESDM di Tahun 2018 tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a) Timeline/ jadwal pelaksanan kegiatan PMPRB KESDM pada Tahun 2018; Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 39

47 b) Pembagian unit in-charge dari masing-masing point penilaian dalam PMPRB KESDM pada Tahun 2018; c) Mekanisme atau tata cara pengumpulan dokumen (data dukung atau evidence) PMPRB KESDM pada Tahun Berdasarkan rencana aksi tersebut, beberapa hal yang perlu segera dilaksanakan oleh Setjen DEN dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada tahun 2018 antara lain adalah evaluasi terhadap capaian Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 40

48 pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tahun 2017, inventarisasi terhadap data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi (terkait pengumpulan dokumen (data dukung atau evidence) PMPRB), penguatan dan/ atau penyempurnaan dari 8 (delapan) area perubahan (terutama terkait penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia, penguatan akuntabilitas dan pengawasan, serta peningkatan pelayanan publik). Melalui tindak lanjut tersebut di atas diharapkan target sasaran dalam kegiatan Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Setjen DEN dapat tercapai, yang pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap penyelenggaraan program Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 41

49 BAB IV

50 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Reformasi Birokrasi merupakan upaya sistematis, terpadu dan komprehensif untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Sasaran yang ingin dicapai dalam Reformasi Birokrasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan 3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. Dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut, maka ditetapkanlah 8 (delapan) area perubahan, yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi pada K/ L. Untuk memudahkan pengukuran keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi melalui 8 (delapan) area perubahan tersebut dilaksanakanlah PMPRB. Mekanisme pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN pada Tahun Anggaran 2017, dilaksanakan secara top-down dengan melakukan monitoring, evaluasi dan/ atau penyempurnaan terhadap aspek-aspek dalam 8 (delapan) area perubahan melalui instrumen PMPRB KESDM, untuk selanjutnya ditentukan pembagian unit in-charge dari masingmasing point penilaian dalam PMPRB tersebut untuk mendorong capaian PMPRB KESDM. Dari pembagian tersebut selanjutnya masing-masing unit incharge melaksanakan justifikasi serta pengumpulan bukti dari masing-masing point penilaian (PMPRB KESDM). Salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi bagi K/ L dan Pemerintah Daerah adalah dari nilai capaian PMPRB yang telah dikonfimasi oleh KemenPAN RB. Berkaitan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 42

51 dengan hal pada tanggal 19 Desember 2017 KESDM melalui Inspektorat Jenderal mengundang unit organisasi di lingkungan KESDM untuk melaksanakan koordinasi terhadap rencana aksi PMPRB KESDM di Tahun Beberapa point atau hasil dalam koordinasi terhadap rencana aksi PMPRB KESDM di Tahun 2018 tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Timeline/ jadwal pelaksanan kegiatan PMPRB KESDM pada Tahun 2018; 2. Pembagian unit in-charge dari masing-masing point penilaian dalam PMPRB KESDM pada Tahun 2018; serta 3. Mekanisme atau tata cara pengumpulan dokumen (data dukung atau evidence) PMPRB KESDM pada Tahun Berdasarkan rencana aksi tersebut, beberapa hal yang perlu segera dilaksanakan oleh Setjen DEN dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada tahun 2018 antara lain adalah evaluasi terhadap capaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tahun 2017, inventarisasi terhadap data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi (terkait pengumpulan dokumen (data dukung atau evidence) PMPRB), penguatan dan/ atau penyempurnaan dari 8 (delapan) area perubahan (terutama terkait penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia, penguatan akuntabilitas dan pengawasan, serta peningkatan pelayanan publik). Melalui tindak lanjut tersebut di atas diharapkan target sasaran dalam kegiatan Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Setjen DEN dapat tercapai, yang pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap penyelenggaraan program Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 43

52 B. Saran Seperti halnya beberapa kegiatan lain di lingkungan Setjen DEN, dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Setjen DEN diperlukan komitmen dan kerjasama dari Pimpinan (stakeholder) hingga para pelaksana kegiatan (pegawai) di lingkungan Setjen DEN, mengingat kegiatan Reformasi Birokrasi harus dilaksanakan/ berjalan secara terus-menerus dan berkesinambungan agar sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Setjen DEN dapat tercapai, yang pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap penyelenggaraan program Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM. Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 44

53 LAMPIRAN

54 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1 7 T A HUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALlANlNTERN PEMERINTAH DI LlNGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka pelaksanaan kebijakan sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara lebih efektif dan efisien sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 perlu dilakukan pengaturan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 1. Undang.LUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2: Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 November 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 7. Keputusan..

55 Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 tanggal 18 Oktober 2011; 8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 01 Tahun 2010 tanggal 22 Januari 2010 tentang Pedoman Pengawasan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 552); MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI L1NGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL. Pasal1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan : 1. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. 3. Kementerian adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 4. Unit Utama di lingkungan Kementerian adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal dan Badan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional dan meliputi Bad~n Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi yang merupakan Entitas Akuntansi sebagai unit akuntansi keuangan dan akuntansi barang yang wajib menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi. 5. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang energi dan sumber daya mineral. 6. Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 7. Inspektorat Jenderal adalah Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 8. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, serta Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi. 9. Badan 0"

56 Badan adalah Badan Geologi, Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Oaya Mineral, serta Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Oaya Mineral. Pasal2 (1) Menteri melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan pada Kementerian untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. (2) Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui SPIP dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan peraturan pelaksanaannya. Pasal3 (1) Masing-masing Unit Utama di Lingkungan Kementerian wajib menerapkan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), yang meliputi unsur: a. lingkungan pengendalian; b. penilaian risiko; c. kegiatan pengendalian; d. informasi dan komunikasi; dan e. pemantauan pengendalian intern. (2) Penerapan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan di lingkungan Kementerian. (3) Penerapan SPIP pada Unit Utama di lingkungan Kementerian dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. Pasal4 (1) Dalam rangka penyelenggaraan SPIP dibentuk Satuan Tugas Pelaksana SPIP pada tingkat Kementerian dan tiap-tiap Unit Utama di Lingkungan Kementerian. (2) Susunan dan tug as Satuan Tugas Pelaksana SPIP pada tingkat Kementerian sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri. (3) Susunan dan tug as Satuan Tugas Pelaksana SPIP pada Unit Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pimpinan Unit Utama, yang diketuai oleh : a. Kepala Biro Keuangan untuk Sekretariat Jenderal Kementerian; b. Sekretaris Inspektorat Jenderal untuk Inspektorat Jenderal; c. Sekretaris Direktorat Jenderal untuk Direktorat Jenderal; d. Sekretaris Badan untuk Badan; e. Kepala...

57 - 4 - Diundangkan di Jakarta padatanggal22 Desember 2011 e. Kepala Biro Umum untuk Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional; f. Sekretaris Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi untuk Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi. PasalS (1) Pimpinan Unit Utama di Lingkungan Kementerian bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPIP di lingkungan satuan kerjanya. (2) Pejabat pada masing-masing Unit kerja di lingkungan Kementerian bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungannya masing-masing. Pasal6 Inspektorat Jenderal melakukan monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP di Jingkungan Kementerian. Pasal? Dalam rangka pembinaan penyelenggaraan SPIP, Sekretaris Jenderal bekerja sarna dengan Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan selaku Pembina Penyelenggara SPIP. -/ PasalS Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Desernber 2011 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL, ttd. JEROWACIK MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 863 /'..Salinan sesuai dengan aslinya KEMEN::fERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL!.. Kepala Biro Hukum dan Humas,.. ~

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76 MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUM BER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL NO MOR: 1697 K/04 /MEM/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR 309 K/04/MEM/2016 TENTANG WAKILTETAP ANGGOTA DEWAN ENERGI NASIONAL DARI UNSUR PEMERINTAH PERIODE DAN WAKIL DARI KEMENTERlAN ENERGI DAN SU M BER DAYA MINERAL PADA SIDANG ATAU RAPAT DEWAN ENERGI NASIONAL MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL, Menimbang a. bahwa sehubungan dengan adanya pergantian pejabat dan nomenklalur jabatan pada Wakil Tclap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemerintah dari Kcmcntcrian Pcrhubungan, Kcmcnterian Pcrtanian, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, perlu dilakukan pcnyesuaian terhadap susunan Wakil Tctap Anggota Dewan Energi Nasional Dari Unsur Pcmcrinlah Periodc sesuai dengan jabatan masing-masing scbagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Menleri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 309 K/04/MEM/2016 sebagaimana telah diubah dcngan Kepulusan Menteri Encrgi dan Sumber Daya Mineral Selaku Kctua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 7641 K/73/MEM/2016;

77 - 2 - b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 309 K/04/MEM/2016 tentang Wakil Tetap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemerintah Periode dan Wakil Dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Sidang atau Rapat Dewan Energi Nasional; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4746); 2. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008 tentang Pembentukan Dewan Energi Nasional dan Tata Cara Penyaringan Calon Anggota Dewan Energi Nasional; 3. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 132) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara RI Tahun 2016 Nomor 289); 4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 07 Tahun 2011 tentang Kode Etik dan Tata Tertib Dewan Energi Nasional (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 782);

78 -3-5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 309 K/04/MEM/2016 tanggal 3 Februari 2016 tentang Wakil Tetap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemerintah Periode dan Wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sidang atau Rapat Dewan Energi Nasional sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 7641 K/73/MEM/2016 tanggal 1 November 2016 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 309 K/04/MEM/2016 tentang Wakil Tetap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemerintah Periode dan Wakil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sidang atau Rapat Dewan Energi Nasional; Menetapkan MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR 309 K/04/MEM/2016 TENTANG WAKIL TETAP ANGGOTA DEWAN ENERGI NASIONAL DARI UNSUR PEMERINTAH PERIODE DAN WAKIL DARI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PADA SIDANG ATAU RAPAT DEWAN ENERGI NASIONAL.

79 - 4 - Pasal I Mengubah Lampiran Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sclaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 309 K/04/MEM/2016 Langgal 3 Februari 2016 tenlang Wakil Tetap Anggota Dewan Energi Nasional dari Unsur Pemcrinlah Periodc dan Wakil dari Kemenlcrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sidang atau Rapat Dewan Encrgi Nasional scbagaimana Lelah diubah dengan Kepulusan Mentcri Energi dan Sumber Daya Mineral Sclaku Ket-ua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 7641 K/73/MEM/2016 langgal 1 November 2016 sehingga mcnjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian Lidak Lcrpisahkan dari Kepulusan ini. Pasal 1I Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Dilelapkan cl i Jakarta paclatanggal 6 April 2017 MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA I-IARl/\N DEWAN ENERGI NASIONAL, ttd. Tcmbusan: 1. Mcnteri Kcuangan IGNASIUS JONAN 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS 3. Menleri Pcrhubungan 4. Menteri Pcrlanian 5. Menteri Riscl, Tcknologi, dan Pcnclidikan Tinggi 6. Mcnleri Lingkungan I lidup dan Kchutanan 7. Menteri Perinduslrian 8. lnspeklur Jcncleral, I<cmenlcrian Gnergi clan Sumbcr Daya Mineral 9. Sekretaris Jenderal, Dewan Energi Nasional 10. Yang bersangkutan

80 - 5 - LAMPI RAN KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 1697 K/04/MEM/2017 TANGGAL : 6 April 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR 309 K/04/MEM/2016 TENTANG WAKIL TETAP ANGGOTA DEWAN ENERGI NASIONAL DARI UNSUR PEMERINTAH PERIODE DAN WAKIL DARI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PADA SIDANG ATAU RAPAT DEWAN ENERGI NASIONAL WAKIL TETAP ANGGOTA DEWAN ENERGI NASIONAL DARI UNSUR PEMERINTAH PERIODE No. Instansi Pejabat 1. Kementerian Keuangan 1. Direktur Jenderal Anggaran 2. Staf Ahli Menteri Bidang Pengeluaran Negara. 2. Kementerian Perencanaan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Pembangunan Daya Alam Nasional/BAPPENAS 3. Kementerian Perhubungan Staf Ahli Bidang Teknologi, Energi dan Lingkungan Perhubungan 4. Kementerian Pertanian Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional 5. Kementerian Riset, Staf Ahli Bidang Relevansi dan Teknologi, dan Pendidikan Produktivitas Tinggi

81 - 6 - No. Inslunsi Pejabal 6. Kernen tcrian Hidup dan Kehulanan Lingkungan Slaf Ahli Mcnleri Bidn.ng 8ncrgi 7. Kementerian Perindustrian Slaf Ahli Menteri Bida ng Sumber Daya lndustri MENTER! EN8RGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU KETUA HARIAN DEWAN ENERGI NASIONAL, ttd. lgnasius JONAN

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119 DEWAN ENERGI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR: 026 K/7 3/SJD/2017 TENT ANG TIM KOORDINASI TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TAHUN ANGGARAN 2017 SEKERTARIS JENDERAL, Menimbang a. bahwa dalam rangka mewujudkan tertib administrasi keuangan negara dan kelancaran proses penyelesaian kerugian negara, perlu dilakukan koordinasi dalam mempercepat penyelesaian tuntutan ganti rugi Negara dan tindak lanjutnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu dibentuk Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2017 dalam Keputusan Sekretaris Jenderal; Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2016 tanggal 30 November 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; 3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tanggal 31 Juli 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional; 4. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 4203 K/73/MEM/2014 tanggal 10 Desember 2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan; 5. Surat Perintah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 Pr/73/MEM/2017 tanggal 11Januari2017;

120 - 2 - Memperhatikan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 Nomor DIPA /2017 tanggal 7 Desember 2016; MEMUTUSKAN : Menetapkan KESA TU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELI MA KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG TIM KOORDINASI TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TAHUN ANGGARAN 2017 Membentuk Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran yang selanjutnya disebut Tim LHP, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Tim LHP mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam rangka koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan; b. melaksanakan koordinasi dengan instansi dan unit kerja terkait dalam rangka mendukung pelaksanaan koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan; c. menyampaikan laporan tertulis mengenai hasil pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris J enderal Dewan Energi Nasional, melalui Kepala Biro Umum paling lambat 1 (satu) bulan setelah masa kerja Tim berakhir. Masa kerja Tim LHP adalah selama 10 (sepuluh) bulan terhitung mulai tanggal 1 Februari 2017 sampai dengan tanggal 30 November Tim LHP diberi honorarium dan kepada Narasumber diberi jasa profesi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya Masukan. Biaya yang diperlukan Tim LHP dalam melaksanakan tugasnya dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017.

121 J KEENAM Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Februari Ditetapkan di Jakarta padatanggal13 Februari 2017 Tembusan: 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Inspektur Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan 4. Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Kantor Sekretariat J enderal Dewan Energi Nasional 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara setempat 6. Pejabat Pembuat Komitmen, Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 7. Yang bersangkutan

122 - 4 - LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 02 6 K/7 3 / SJD/ 2017 TANGGAL: 13 Februari 2017 TENT ANG TIM KOORDINASI TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TAHUN ANGGARAN 2017 No SUSUNAN KEANGGOTAAN Nama/ Jabatan Unit/Unit Utama/ Kedudukan Instansi dalam Tim Kepala Biro Umum Setjen DEN Pengarah Kepala Bagian Perencanaan dan Setjen DEN Penanggung Keuangan Jawab Kepala Subbagian Keuangan Setien DEN Ketua Kepala Bagian Rumah Tane:e:a Setjen DEN Wakil Ketua Aniayuni Setjen DEN Sekretaris Kepala Biro Fas. Penanggulangan Setjen DEN Krisis & Pengawasan Energi Anggota Kepala Subbagian Hukum Setjen DEN Anggota Kepala Subbagian Kepegawaian Setjen DEN Anggota Kepala Subbagian Perlengkapan Setjen DEN Anggota Kepala Subbagian Urusan Dalam Setjen DEN Ane:e:ota Kepala Subbagian Tata Usaha Setjen DEN Ane:e:ota Uiang Subur Setjen DEN Anggota Fitria Setien DEN Ane:e:ota Indra to Setien DEN Ane:e:ota Adi Cahyo Nurprasetiyo Setjen DEN Ane:e:ota Dwi Usman Saputra Setjen DEN Anggota Akbar Nugraha Setien DEN Ane:e:ota Friska Sitane:e:ang Setjen DEN Ane:e:ota Bunga N ostalgi Setien DEN Anggota Erni Wistaningsih Setjen DEN Ane:e:ota Mersi Meilina Setjen DEN Ane:e:ota Suprianto Rachman Setjen DEN Anggota Dendi Ahmad P Setien DEN Anggota Anang Dwiatmoko Se~jen DEN Ane:e:ota Pandu Pradipta Setjen DEN Anggota Siti Nurkhamadah Se~jen DEN Ane:e:ota Lili Aulia Setjen DEN Ane:e:ota Rani Adi tya Dewi Setien DEN Anggota Bevy Saragi Sitio Setjen DEN Anggota Wulan Apriliana Anggraini Se~jen DEN Ane:e:ota

123 - 5 - No. Nama/ Jabatan Unit/Unit Utama/ Instansi Kedudukan dalam Tim 31. Serbio Harerio Setien DEN Anggota 32. Gunawan Setjen DEN Anggota 33. Sikwanto Setjen DEN Anggota

124 DEWAN ENERGI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR: 048 K/73/SJD/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 026 K/73/SJD/2017 TENTANG TIM KOORDINASI TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TAHUN ANGGARAN 2017 SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang Mengingat bahwa sehubungan dengan usulan penambahan anggota tim maka perlu merubah lampiran Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 026 K/73/SJD/2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2017; 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2016 tanggal 30 November 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017; 3. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tanggal 31 Juli 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional; 4. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4203 K/73/MEM/2014 tanggal 10 Desember 2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan; 5. Surat Perintah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 Pr/73/MEM/2017 tanggal 11 Januari 2017; 6. Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 026 K/73/SJD/2017 tanggal 13 Februari 2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran 2017;

125 - 2 - Memperhatikan 1. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2017 Nomor : DIPA /2017 tanggal 7 Desember 2016; 2. Nota Dinas Nomor 318/04/UDPK/2017 tanggal 2 Mei 2017; MEMUTUSKAN : Menetapkan KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 026 K/73/SJD/2017 TENTANG TIM KOORDINASI TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TAHUN ANGGARAN 2017 Pasal I Mengubah lampiran Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 026 K/73/SJD/2017 tanggal 13 Februari 2017 tentang Tim Koordinasi Tindak Lan jut Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Anggaran sehingga sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Pasal II Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Februari Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2017 Plt. SEKRETARIS JENDERAL, Tembusan: 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Inspektur Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan 4. Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Kantor Sekretariat J enderal Dewan Energi Nasional 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara setempat 6. Pejabat Pembuat Komitmen, Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 7. Yang bersangkutan DJ ----.

126 - 3 - LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 K/7 3/SJD/2017 TANGGAL: 2 Mei 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 026 K/73/SJD/2017 TENTANG TIM KOORDINASI TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TAHUN ANGGARAN 2017 No. Nama/ Jabatan SUSUNAN KEANGGOTAAN Unit/Unit Utama/ Instansi Kedudukan dalam Tim 1. Kepala Biro Umum Setjen DEN Pengarah 2. Kepala Bagian Perencanaan dan Setjen DEN Penanggung Keuangan Jawab 3. Kepala Subbagian Keuangan Setjen DEN Ketua 4. Kepala Bagian Rumah Tangga Setjen DEN Wakil Ketua 5. Aniayuni Setjen DEN Sekretaris 6. Kepala Biro Fas. Penanggulangan Setjen DEN Krisis & Pengawasan Energi Anggota 7. Kepala Subbagian Hukum Setjen DEN Anggota 8. Kepala Subbagian Kepegawaian Setjen DEN Ane:e:ota 9. Kepala Subbagian Perlengkapan Setjen DEN Anggota 10. Kepala Subbagian Urusan Dalam Setjen DEN Anggota 11. Kepala Subbagian Tata Usaha Setien DEN Anggota 12. Ujang Subur Setjen DEN Ane:e:ota 13. Fitria Setjen DEN Anggota 14. Indra to Setien DEN Anggota 15. Adi Cahyo Nurprasetiyo Setien DEN Anggota 16. Dwi Usman Saputra Setjen DEN Anggota 17. Akbar Nugraha Setjen DEN Anggota 18. Friska Sitanggang Setien DEN Anggota 19. Bunga Nostalgi Setjen DEN Anggota 20. Erni Wistaningsih Setien DEN Anggota 21. Mersi Meilina Setjen DEN Ane:e:ota 22. Suprianto Rachman Setjen DEN Anggota 23. Dendi Ahmad P Se~jen DEN Anggota 24. Anang Dwiatmoko Setjen DEN Anggota 25. Pandu Pradipta Setjen DEN Ane:e:ota 26. I Siti Nurkhamadah Se~jen DEN Anggota 27. Lili Aulia Setjen DEN Anggota 28. Rani Aditya Dewi Setien DEN Ane:e:ota 29. Bevy Saragi Sitio Setjen DEN Anggota 30. Wulan Apriliana Anggraini Setjen DEN Anggota

127 - 4 - No. Nama/ Jabatan Unit/Unit Utama/ Instansi Kedudukan dalam Tim 31. Serbio Harerio Setien DEN Ane:e:ota 32. Gunawan Setien DEN Ane:e:ota 33. Sikwanto Setien DEN Ane:e:ota 34. I Abdul Rohim bin Usup Setien DEN Ane:e:ota

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142 DEWAN ENERGI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR: 146 K/7 3/SJD/2017 TENTANG SATUAN TUGAS PELAKSANA SISTEM PENGENDALIAN IN RN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN EN RGI NASIONAL SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang a. bahwa sehubungan dengan adanya erubahan anggota satuan tugas pelaksana sistem p ngendalian intern pemerintah di lingkungan Sekretari t Jenderal Dewan Energi Nasional, perlu mencabut Ke tusan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasio.al Nomor 174 K/73/SJD/2013 tanggal 16 Okto er 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem P ngendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretari t Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2013 b. bahwa untuk melaksanakan ketentu Menteri Energi dan Sumber Daya Tahun 2011 tentang Penyele Pengendalian Intern Pemerintah Kementerian Energi dan Sumber menetapkan keputusan Sekretaris Je Nasional; Pasal 4 Peraturan ineral N omor 17 ggaraan Si stem di Lingkungan ya Mineral perlu eral Dewan Energi Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Republik Indonesia Nomor 4286); 2003 tentang epu blik: Indonesia Lembaran Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Perbendaharaan Negara (Lembaran Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T Negara Republik Indonesia Nomor 435 ); 2004 tentang Negara Republik bahan Lembaran 3. Undang-Undang Nomor tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tang g Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik I donesia Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 4400);

143 -2-4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tah n 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Ins ansi Pemerintah (Lembaran Negara RI Tahun 2006 No r 25, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4614); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indo esia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pen endalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 6. Peraturan Presiden Nomor 26 Tah 2008 tentang Pembentukan Dewan Energi Nasion dan Tata Cara Penyaringan Calon Anggota Dewan Ener Nasional; 7. Peraturan Menteri Energi dan Sum r Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tanggal 31 J i 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretari rt J enderal Dewan Energi Nasional; 8. Peraturan Menteri Energi dan Sum r Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2011 tentang Penyel nggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Day Mineral (Berita Negara RI Tahun 2011Nomor863). MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL T NTANG SATUAN TUGAS PELAKSANA SISTEM PENGEN ALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN SEKRET RIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL. membentuk Satuan Tugas Pelaksana Sis em Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretari t Jenderal Dewan Energi Nasional, yang selanjutnya disebut Satgas Pelaksana SPIP, dengan susunan keanggotaan sebag 'mana tercantum dalam lampiran keputusan ini; KEDUA Satgas Pelaksana SPIP mempunyai tugas s agai berikut: 1. melakukan pemetaan atas pel sanaan sistem pengendalian intern pemerintah dan m nyusun Rencana Tindak Pengendalian di lingkungan Se etariat Jenderal Dewan Energi Nasional yang meliputi un ur: a. Lingkungan Pengendalian; b. Penilaian Risiko; c. Kegiatan Pengendalian; d. Informasi dan Komunikasi; e. Pemantauan Pengendalian Intern. 2. menyiapkan berbagai instrumen yang ibutuhkan untuk penerapan Rencana Tindak Pengend ian sebagaimana pada butir 1.

144 -3-3. melakukan penilaian terhadap pel Pengendalian In tern Pemerin tah di Ling Jenderal Dewan Eneri Nasional; sanaan Sistem ngan Sekretariat 4. melaksanakan koordinasi atas penyel ggaraan Si stem Pengendalian Intern Pemerintah di Ling ngan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional de gan Inspektorat Jenderal selaku Pelaksana Monitoring an Evaluasi, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pe angunan selaku Pembina Penyelenggaraan SPIP. 5. menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya secara tertulis mengenai hasil pelaksanaan Sis em Pengendalian Intern Pemerintah kepada Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional paling lambat 1 (sa ) bulan setelah tahun anggaran berakhir. KETIGA Segala biaya yang diperlukan oleh Satga dibebankan pada Daftar Isian Pelaksana Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasion Pelaksana SPIP Anggaran (DIPA) KELI MA KEENAM Pada saat keputusan ini diterbitkan, Kep tusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 17 K/73/SJD/2013 tanggal 16 Oktober 2013 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi dinyat tidak berlaku. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 September 2017 SEKRETARIS JENDERAL DEWAN E ERGI NASIONAL, SALEH ABDURRAHMAN Tembusan: 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Da a Mineral 4. Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Day Mineral 5. Yang bersangkutan

145 LAMPI RAN KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI N NOMOR 146 K/7 3/SJD/2017 TANGGAL : 5 September 2017 IONAL SUSUNAN KEANGGOTAAN SATGAS PELAKSANA SPIP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN EN RGI NASIONAL a. Pengarah b. Penanggung Jawab c. Ketua d. Tim Penerapan Sistem Pengendalian Intern atas Entitas dan Atas Program/Kegiatan Koordinator Anggota e. Tim Penerapan Sistem Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan Koordinator Anggota Sekretaris J enderal ewan Energi Nasional 1. Kepala Biro Fasi asi Kebijakan Energi dan Persidangan 2. Kepala Biro Fas asi Penanggulangan krisis dan Pengawasan nergi Kepala Biro umum Kepala Bagian Peren anaan dan Keuangan 1. Kasubbag Peren c aan 2. Suskandani K 1 3. Kepala Bagian Peren anaan dan Keuangan 1. Kasubbag Keuan an 2. Aniayuni 3. Dwi Usman Sap a 4. Suprianto Rach f. Tim Penilaian Sistem Pengendalian Intern Koordinator Anggota Kepala Bagian H 1. Kasubbag Kepeg 2. Kasubbag H...,._.~~ 3. Akbar Nugraha 4. Anang Dwiatmo dan Kepegawaian SEKRETARIS JENDERAL DEWAN RNERGI NASIONAL, SALEH ABDURRAHMAN

146 Hasil Laporan Evaluasi Instansi : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nama Inspektur : Drs. Mochtar Husein Waktu Pengisian : :04 Waktu Pengevaluasian : Tahap : Tahap 3 *) Tahun Penilaian : 2017 Penilaian Penjelasan Jawaban Nilai Presentase (Bobot / Nilai) Nama/ Nomor Dokumen Pendukung A. PROSES (60) % I.Manajemen Perubahan % 1. Tim Reformasi Birokrasi 1 100% a Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk a. Telah membentuk Tim Reformasi Birokrasi sesuai kebutuhan organisasi b. Telah membentuk Tim Reformasi Birokrasi namun belum sesuai kebutuhan organisasi c. Belum membentuk Tim Reformasi Birokrasi A 1 I.1. a. SK Tim RB KESDM 2017 I.1.a. SK Tim Asesor PMPRB KESDM I.1.a. SK Tim RB Ditjen Minerba 2016 I.1.a. SK Tim RB BPSDM 2017 I.1.a. SK Tim RB SETJEN DEN 2017 I.1.a. SK Tim RB BAGEOL 2017 I.1.a. SK Tim RB BALITBANG 2017 I.1.a. SK Tim RB DJK 2017 I.1.a. Draft SK Tim RB EBTKE 2017 I.1.a. SK TIm RB ITJEN 2017 I.1.a. SK Tim RB MIGAS 2017 b Tim Reformasi Birokrasi telah melaksanakan tugas sesuai rencana kerja Tim Reformasi Birokrasi a. Seluruh tugas telah dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja b. Sebagian besar tugas telah dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja c. Sebagian kecil tugas telah dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja d. Seluruh tugas belum dilaksanakan oleh Tim Reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja A 1 I.1.b. Evaluasi Pelaksanaan RB KESDM 2016 I.1.b. Laporan MonEv RB DJK 2016 I.1.b. Laporan RB Balitbang 2016 I.1.b. Laporan RB Setjen DEN 2016 I.1.b. Laporan Tim Lintas KL PMPRB ITJEN 2016 I.1.b. Rencana Kerja Tim RB DJK 2016 I.1.b. Road Map RB KESDM I.1.b. Laporan Pelaksanaan RB BPSDM 2016 I.1.b. Laporan Monev RB Badan Geologi 1.1.b. Laporan Kegiatan Pelaksanan RB di Ditjen EBTKE b. Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan RB Ditjen Migas 2016

147 c Tim Reformasi Birokrasi telah melakukan monitoring dan evaluasi rencana kerja, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti a. Seluruh rencana kerja telah dimonitoring dan di evaluasi, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti b. Sebagian besar rencana kerja telah dimonitoring dan di evaluasi, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti c. Sebagian kecil rencana kerja telah dimonitoring dan di evaluasi, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti d. Seluruh rencana kerja belum dimonitoring dan di evaluasi A 1 I.1.c. Evaluasi Pelaksanaan RB KESDM 2016 I.1.c. Laporan MonEv RB DJK 2016 I.1.c. Laporan RB Balitbang 2016 I.1.c. Laporan RB Setjen DEN 2016 I.1.c. Laporan Tim Lintas KL PMPRB ITJEN 2016 I.1.c. Rencana Kerja Tim RB DJK 2016 I.1.c. Road Map RB KESDM I.1.c. Laporan Pelaksanaan RB BPSDM 2016 I.1.c. Laporan Monev RB Badan Geologi 1.1.c. Laporan Kegiatan Pelaksanan RB di Ditjen EBTKE c. Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan RB Ditjen Migas Road Map Reformasi Birokrasi 1 100% a Road Map telah disusun dan diformalkan Road Map telah disusun dan ditetapkan sebagai dokumen formal Ya 1 I.2.a. Road Map RB EBTKE I.2.a. Road Map RB Badan Geologi I.2.a. Road Map RB BPSDM I.2.a. Draft Road Map RB Setjen I.2.a. Road Map RB Ditjen Minerba I.2.a. Road Map RB DJK I.2.a. Road map RB Balitbang I.2.a. Road Map RB Ditjen MIGAS I.2.a. Road Map RB ITJEN I.2.a. Road Map RB KESDM I.2.a. Road Map RB SETJEN DEN I.2.a. SE MESDM tentang Penyusunan Road Map RB Tingkat Eselon I I.2.a. Surat SetJen Pembentukan Tim RB Eselon I b Road Map telah mencakup 8 area perubahan a. 4 area atau lebih b. 1-3 area c. tidak ada A 1 I.2.b. Road Map RB EBTKE I.2.b. Road Map RB Badan Geologi I.2.b. Road Map RB BPSDM I.2.b. Draft Road Map RB Setjen I.2.b. Road Map RB Ditjen Minerba I.2.b. Road Map RB DJK I.2.b. Road map RB Balitbang I.2.b. Road Map RB Ditjen MIGAS I.2.b. Road Map RB ITJEN I.2.b. Road Map RB KESDM I.2.b. Road Map RB SETJEN DEN I.2.b. SE MESDM tentang Penyusunan Road Map RB Tingkat Eselon I I.2.b. Surat SetJen Pembentukan Tim RB Eselon I

148 c Road Map telah mencakup "quick win" a. Quick win ada sesuai dengan ekspektasi dan dapat diselesaikan dalam waktu cepat b. Quick win ada tapi tidak sesuai dengan ekspektasi atau tidak dapat diselesaikan dalam waktu cepat c. Belum ada quick win d Penyusunan Road Map telah melibatkan seluruh unit organisasi a. Seluruh unit organisasi telah dilibatkan dalam penyusunan Road Map b. Sebagian besar unit organisasi telah dilibatkan dalam penyusunan Road Map c. Sebagian kecil unit organisasi telah dilibatkan dalam penyusunan Road Map d. Belum ada organisasi yang dilibatkan dalam penyusunan Road Map e Telah terdapat sosialisasi/internalisasi Road Map kepada anggota organisasi a. Seluruh anggota organisasi telah mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map b. Sebagian besar anggota organisasi telah mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map c. Sebagian kecil anggota organisasi telah mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map d. Seluruh anggota organisasi belum mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map A 1 I.2.c. Road Map RB EBTKE I.2.c. Road Map RB Badan Geologi I.2.c. Road Map RB BPSDM I.2.c. Draft Road Map RB Setjen I.2.c. Road Map RB Ditjen Minerba I.2.c. Road Map RB DJK I.2.c. Road map RB Balitbang I.2.c. Road Map RB Ditjen MIGAS I.2.c. Road Map RB ITJEN I.2.c. Road Map RB KESDM I.2.c. Road Map RB SETJEN DEN I.2.c. SE MESDM tentang Penyusunan Road Map RB Tingkat Eselon I I.2.c. Surat SetJen Pembentukan Tim RB Eselon I A 1 I.2.d. Berita Acara Penyusunan Roadmap RB KESDM tanggal 7-9 Oktober 2015 I.2.d. Daftar Hadir Penyusunan Roadmap RB KESDM tanggal 7-9 Oktober 2015 I.2.d. Surat Undangan Rapim Pembahasan Roadmap RB KESDM I.2.d. Surat Permohonan Bahan Masukan Penyusunan Roadmap RB KESDM ke Unit Eselon I I.2.d. Surat Penyusunan Roadmap RB KESDM tanggal 7-9 Oktober 2015 dengan Unit Eselon I I.2.d. Surat Penyusunan Roadmap RB KESDM tanggal 7-11 September 2015 dengan UPRB A 1 I.2.e. Surat Kunjungan Sosialisasi Roadmap RB KESDM ke Unit Eselon I I.2.e. Surat Kunjungan dan Daftar Hadir Sosialisasi Roadmap RB KESDM ke Unit Eselon I I.2.e. Bahan Paparan Sosialisasi Roadmap RB KESDM I.2.e. Bahan Paparan Sosialisasi Roadmap RB KESDM Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi 2 100%

149 a PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik a. Seluruh PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik b. Sebagian besar PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik c. Sebagian kecil PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik d. Seluruh PMPRB belum direncanakan dan diorganisasikan dengan baik b Aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan pada masing-masing unit kerja a. Seluruh aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan pada masing-masing unit organisasi b. Sebagian besar aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan pada masing-masing unit organisasi c. Sebagian kecil aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan pada masing-masing unit organisasi d. Seluruh akktivitas PMPRB belum dikomunikasikan pada masing-masing unit organisasi A 1 I.3.a. Undangan Verifikasi data Reformasi Birokrasi I.3.a. Surat Undangan Pembahasan PMPRB ke Unit Eselon II Sekjen I.3.a. Surat Undangan Pembahasan PMPRB ke Unit Eselon I I.3.a. Surat Undangan Pembahasan PMPRB I.3.a. Laporan Sosialisasi PMPRB di Minerba I.3.a. Laporan Sosialisasi PMPRB di EBTKE I.3.a. Laporan Sosialisasi PMPRB di DJK I.3.a. Laporan Sosialisasi PMPRB di DEN I.3.a. Laporan Sosialisasi PMPRB di Balitbang I.3.a. Laporan Sosialisasi PMPRB di BPSDM I.3.a. Evaluasi 8 Area Perubahan (LKE)- Rapat 20 Juli 2016 I.3.a. Daftar Hadir Sosialisasi PMPRB di Unit Eselon I I.3.a. BA Panel I PMPRB 2016 I.3.a. Hasil Rapat Pelaksanaan RB I.3.a. Bahan Paparan Ses ITJEN PMPRB 9 Maret 2017 I.3.a. Bahan Paparan Ses ITJEN PMPRB 9 Maret deal waktu I.3.a. Absen acara PMPRB 9 Maret 2017 I.3.a. Undangan PMPRB 9 Maret 2017 A 1 I.3.b. Undangan Verifikasi data Reformasi Birokrasi I.3.b. Surat Undangan Pembahasan PMPRB ke Unit Eselon II Sekjen I.3.b. Surat Undangan Pembahasan PMPRB ke Unit Eselon I I.3.b. Surat Undangan Pembahasan PMPRB I.3.b. Laporan Sosialisasi PMPRB di Minerba I.3.b. Laporan Sosialisasi PMPRB di EBTKE I.3.b. Laporan Sosialisasi PMPRB di DJK I.3.b. Laporan Sosialisasi PMPRB di DEN I.3.b. Laporan Sosialisasi PMPRB di Balitbang I.3.b. Laporan Sosialisasi PMPRB di BPSDM I.3.b. Evaluasi 8 Area Perubahan (LKE)- Rapat 20 Juli 2016 I.3.b. Daftar Hadir Sosialisasi PMPRB di Unit Eselon I I.3.b. BA Panel I PMPRB 2016 I.3.b. Hasil Rapat Pelaksanaan RB I.3.b. Bahan Paparan Ses ITJEN PMPRB 9 Maret 2017 I.3.b. Bahan Paparan Ses ITJEN PMPRB 9 Maret deal waktu I.3.b. Absen acara PMPRB 9 Maret 2017 I.3.b. Undangan PMPRB 9 Maret 2017

150 c Telah dilakukan pelatihan yang cukup bagi Tim Asessor PMPRB a. Seluruh Tim Asessor PMPRB telah mendapatkan pelatihan b. Sebagian besar Tim Asessor PMPRB telah mendapatkan pelatihan c. Sebagian kecil Tim Asessor PMPRB telah mendapatkan pelatihan d. Seluruh Tim Asessor PMPRB belum mendapatkan pelatihan d Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Asesor sesuai dengan ketentuan yang berlaku a. Terdapat penunjukan keikutsertaan pejabat struktural lapis kedua sebagai asesor PMPRB dan yang bersangkutan terlibat sepenuhnya sejak tahap awal hingga akhir proses PMPRB. b. Terdapat penunjukan keikutsertaan pejabat struktural lapis kedua sebagai asesor PMPRB, tetapi partisipasinya tidak meliputi seluruh proses PMPRB. c. Terdapat penetapan pejabat struktural lapis kedua sebagai asesor PMPRB, tetapi fungsi asesor dari unit tersebut dilakukan oleh pegawai lain d. Partisipasi pejabat struktural lapis kedua sebagai asesor PMPRB belum ada. A 1 I.3.c. Pembekalan bagi Tim Assessor PMPRB (undangan, daftar hadir, materi) A 1 I.3.d. SK Tim Assessor PMPRB KESDM I.3.d. Surat Undangan Panel I 2017 I.3.d. BA Panel I.3.d. LKE Hasil Panel I 2017 e Apakah koordinator asesor PMPRB melakukan reviu terhadap kertas kerja asesor sebelum menyusun kertas kerja instansi? a. Koordinator assessor telah melakukan reviu terhadap seluruh kertas kerja sebelum menyusun kertas kerja instansi b. Koordinator assessor telah melakukan reviu terhadap sebagian kertas kerja sebelum menyusun kertas kerja instansi c. Koordinator assessor belum melakukan reviu kertas kerja sebelum menyusun kertas kerja instansi A 1 I.3.e. LKE Panel I PMPRB f Apakah para asesor mencapai konsensus atas pengisian kertas kerja sebelum menetapkan nilai PMPRB instansi? a. Mayoritas koordinator assessor mencapai konsensus dan seluruh kriteria dibahas b. Tidak seluruh koordinator assessor mencapai konsensus dan/atau tidak seluruh kriteria dibahas; c. Belum ada konsensus yang dicapai oleh para koordinator assessor A 1 I.3.f. Berita Acara Panel I PMPRB 29 April 2017 g Rencana aksi tindak lanjut (RATL) telah dikomunikasikan dan dilaksanakan a. Terdapat Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL) yang telah dikomunikasikan dan dilaksanakan b. Terdapat Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL) namun belum dikomunikasikan dan dilaksanakan c. Belum terdapat Rencana Aksi Tindak Lanjut (RATL) A 1 I.3.g. Rapat Tindak Lanjut Pelaksanaan RB KESDM (Undangan, Daftar Hadir, Paparan, Dokumentasi, Notulen) 4. Perubahan pola pikir dan budaya kinerja % a Terdapat keterlibatan pimpinan tertinggi secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi a. seluruh jajaran pimpinan tertinggi terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi b. sebagian besar pimpinan tertinggi terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi c. sebagian kecil pimpinan tertinggi terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi d. Seluruh jajaran pimpinan tertinggi belum terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi B 0.67 I.4.a. Komitmen Pimpinan Tertinggi dalam Pelaksanaan RB KESDM I.4.a. Data Dukung Komitmen Pimpinan terhadap Pelaksanaan RB b Terdapat media komunikasi secara reguler untuk menyosialisasikan tentang reformasi birokrasi yang sedang dan akan dilakukan a. Ada media komunikasi yang cakupannya menjangkau seluruh pegawai dan pemangku kepentingan terkait serta dilaksanakan secara berkala b. Ada media komunikasi yang cakupannya menjangkau seluruh pegawai dan pemangku kepentingan terkait c. Ada media komunikasi yang cakupannya menjangkau seluruh pegawai d. Ada media komunikasi namun cakupannya terbatas pada pegawai tingkatan tertentu e. Belum ada media komunikasi untuk mensosialisasikan pelaksanaan reformasi birokrasi A 1 I.4.b. Launching Medsos KESDM I.4.b. Web ESDM RB I.4.b. Pemanfaatan Web I.4.b. Penggunaan Website ESDM untuk sosialisasi RB 1.4.b. Screencapture update berita RB secara berkala

151 c Terdapat upaya untuk menggerakkan organisasi dalam melakukan perubahan melalui pembentukan agent of change ataupun role model a. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of Change secara formal dan sesuai ukuran organisasi, dan sudah mengikuti pelatihan sebagai role model dalam perubahan b. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of Change secara formal dan sesuai ukuran organisasi c. Sudah terdapat upaya pembentukan Agent of Change namun secara formal belum dilakukan d. Belum ada upaya untuk membentuk Agent of Change A 1 I.4.c. Bantuan Verifikasi Hukdis I.4.c. Batas Akhir Pengiriman Agen Perubahan I.4.c. Buku Budaya Organisasi KESDM I.4.c. Calon AP dan Penyampaian Buku Road Map RB I.4.c. Pengiriman Calon Agen Perubahan I.4.c. Permohonan Narsum Agent of Change I.4.c. Perubahan Surat Edaran MESDM ttg Agen Perubahan I.4.c. Scan Surat Pembangunan Agen Perubahan untuk Sekjen I.4.c. Scan Surat Pembangunan Agen Perubahan untuk Unit I.4.c. SK Agen Perubahan I.4.c. Surat Edaran MESDM tentang Pembangunan Agen Perubahan I.4.c. Surat Permohonan Narsum AP ke KASAD I.4.c. Surat Undangan Kick Off Meeting Agen Perubahan I.4.c. TOR Tim MP Draft budaya Kerja I.4.c. Usulan Diklat Agen Perubahan I.4.c. Usulan Program Pengembangan Agen Perubahan Rencana Aksi Meningkatkan keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian ESDM II.PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN % 1. Harmonisasi %

152 a Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundangundangan yang tidak harmonis/sinkron a. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron b. Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap sebagian peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron c. Belum dilakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron A 1 II.1.a. Kepmen ESDM ttg Prolegnas II.1.a. SOP Pembentukan Permen ESDM 2009 II.1.a. SOP Pembentukan PerPres Sektor ESDM 2009 II.1.a. SOP Pembentukan PP Sektor ESDM 2009 II.1.a. SOP Pembentukan UU Sektor ESDM 2009 II.1.a. SOP Penyusunan Prolegnas dan Relegnas ESDM 2009 II.1.a. SOP Penyusunan Kebijakan Publik 2010 II.1.a. Bahan kajian Tumpang Tindih UU Sektor ESDM dan Sektor Kehutanan II.1.a. Bahan Kajian TUmpang Tindih UU Sektor ESDM dan Sektor Lain II.1.a. DAFTAR Kepmen ESDM Tahun 2016 II.1.a. Daftar Produk Peraturan Perundangan tahun 2016 II.1.a. Pemetaan thdp Peraturan Perundangundangan yang tidak sinkron - sampai dengan Juli 2016 II.1.a. PerPres No 39 Tahun 2014 II.1.a. PP no 18/2016 II.1.a. SOP JDIH II.1.a. SOP Penyusunan Peraturan Perundangundangan II.1.a. Surat Menteri RPP OPD II.1.a. Surat Sekjen RPP OPD II.1.a. Surat Sekjen Usulan PerPres 39 II.1.a. DEN- Usulan PROLEGNAS b Telah dilakukan revisi peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron a. Revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron telah selesai dilakukan, atau tidak ditemukan adanya peraturan perundanganundangan yang tidak harmonis b. Upaya revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron telah dilakukan, namun belum selesai c. Belum dilakukan upaya revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis / tidak sinkron A 1 II.1.b. Buku Proleg 2017 II.1.b. Berkas Perubahan Permen 11 Tahun 2014 II.1.b. Buku Proleg 2015 II.1.b. Buku Proleg 2016 II.1.b. DAFTAR KEPMEN ESDM Tahun 2016 II.1.b. Daftar Produk Peraturan Perundangan tahun 2016 II.1.b. Kepmen 4959K/06/MEM/2016 ttg Prolegnas II.1.b. Notdin Program Penyusunan Legislasi dan Regulasi II.1.b. Permen Perubahan Permen 9 Tahun 2016 ttgn Mulut Tambang II.1.b. Permen PPM II.1.b. Permen Standar Kompetensi Kerja dan Permen Penetapan II.1.b. Permen Tata Cara Penetapan WIUP dan SIWP II.1.b. SK Prolegnas No.240 II.1.b. SOP Prolegnas II.1.b. Surat Karo ke Ses Unit Utama- Evaluasi Prolegnas 2015 II.1.b. Surat Karo ke Unit Hasil Evaluasi Proleg Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan %

153 a Adanya Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi a. Seluruh persyaratan lengkap dan diimplementasikan b. Ada persyaratan tersebut namun baru sebagian diimplementasikan c. Ada persyaratan tersebut namun belum diimplementasikan d. Belum ada persyaratan tersebut A 1 II.2.a. Bahan Kajian Tumpang Tindih UU Sektor ESDM dan Sektor Kehutanan II.2.a. Bahan Kajian Tumpang Tindih UU Sektor ESDM dan Sektor Lain II.2.a. Permen PPM II.2.a. Permen Tata Cara Penetapan WIUP dan SIWP II.2.a. Keputusan Menteri ESDM Nomor 240 K/06/MEM/2017 tentang Program Prioritas Penyusunan Legislasi dan Regulasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 2017 b Telah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan a. Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan dilakukan secara berkala b. Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan dilakukan secara tidak berkala c. Belum pernah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan B 0.5 II.2.b. Berkas Rpermen 11 Tahun 2014 II.2.b. Permen Stadar Kompetensi Kerja dan Permen Penetapan II.2.b. Rpermen Benturan Kepentingan kirim SJH II.2.b. Rpermen Benturan Kepentingan - koreksi SJH II.2.b. Rancangan Permen Pelayanan Publik - koreksi SJH II II.2.b. SOP Pembentukan Permen ESDM 2009 II.2.b. SOP Pembentukan PerPres Sektor ESDM 2009 II.2.b. SOP Pembentukan PP Sektor ESDM 2009 II.2.b. SOP Pembentukan UU Sektor ESDM 2009 II.2.b. SOP Penyusunan Prolegnas dan Relegnas ESDM 2009 II.2.b Dokumentasi Pertemuan dalam rangka evaluasi terhadap program legislasi dan regulasi sektor ESDM Prioritas tahun 2016 dan perencanaan program legislasi dan regulasi sektor ESDM tahun (undangan, daftar hadir, dokumentasi) Rencana Aksi Membuat sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan III.PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI 6 100% 1. Evaluasi 3 100%

154 a Telah dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi a. Telah dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi kepada seluruh unit organisasi b. Telah dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi kepada sebagian unit organisasi c. Belum dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi kepada unit organsiasi A 1 III.1.a. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.a. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.a. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.a. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.a. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.a. Laporan Audit Kelembagaan III.1.a. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.a. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.a. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.a. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.a. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.a. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN b Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi a. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi kepada seluruh unit organisasi b. Telah dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi kepada sebagian unit organisasi c. Belum dilakukan evaluasi yang mengukur jenjang organisasi kepada unit organisasi A 1 III.1.b. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.b. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.b. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.b. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.b. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.b. Laporan Audit Kelembagaan III.1.b. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.b. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.b. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.b. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.b. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.b. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN

155 c Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi kepada seluruh unit kerja b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi kepada sebagian unit kerja c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi kepada unit kerja A 1 III.1.c. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.c. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.c. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.c. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.c. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.c. Laporan Audit Kelembagaan III.1.c. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.c. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.c. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.c. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.c. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.c. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN d Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok kepada seluruh unit kerja b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok kepada sebagian unit kerja c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok kepada unit kerja A 1 III.1.d. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.d. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.d. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.d. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.d. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.d. Laporan Audit Kelembagaan III.1.d. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.d. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.d. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.d. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.d. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.d. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN

156 e Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan kepada seluruh unit kerja b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan kepada sebagian unit kerja c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan kepada unit kerja A 1 III.1.e. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.e. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.e. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.e. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.e. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.e. Laporan Audit Kelembagaan III.1.e. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.e. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.e. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.e. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.e. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.e. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN f Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan a. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan kepada seluruh unit kerja b. Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan kepada sebagian unit kerja c. Belum dilakukan evaluasi yang menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan kepada unit kerja A 1 III.1.f. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.f. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.f. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.f. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.f. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.f. Laporan Audit Kelembagaan III.1.f. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.f. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.f. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.f. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.f. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.f. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN

157 g Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur organisasi dengan mandat a. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur organisasi dengan mandat kepada seluruh unit kerja b. Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur organisasi dengan mandat kepada sebagian unit kerja c. Belum dilakukan evaluasi atas kesesuaian struktur organisasi dengan mandat kepada unit kerja A 1 III.1.g. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.g. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.g. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.g. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.g. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.g. Laporan Audit Kelembagaan III.1.g. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.g. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.g. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.g. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.g. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.g. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN h Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan instansi lain Ya, apabila telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan instansi lain Ya 1 III.1.h. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.h. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.h. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.h. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.h. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.h. Laporan Audit Kelembagaan III.1.h. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.h. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.h. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.h. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.h. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.h. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN

158 i Telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemampuan struktur organisasi untuk adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis Ya, apabila telah dilakukan evaluasi yang menganalisis kemampuan struktur organisasi untuk adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis Ya 1 III.1.i. Usul Migrasi STEM menjadi Politeknik III.1.i. Usul Penyempurnaan Nomenklatur BPSDM III.1.i. Dokumen Evaluasi OTK (Organisasi dan Tata Kerja) III.1.i. Jadwal Audit Kelembagaan III.1.i. Lap Kinerja Subbag Penataan Organisasi - Audit Kelembagaan III.1.i. Laporan Audit Kelembagaan III.1.i. Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 III.1.i. Progress kegiatan bagian transformasi organisasi III.1.i. Surat Workshop Audit Kelembagaan III.1.i. Surat Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.i. Undangan Seminar dan Workshop Audit Kelembagaan III.1.i. Penataan Organisasi Setjen DEN - 4 Biro RUEN 2. Penataan 3 100% a Hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi a. Seluruh hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi b. Sebagian besar hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi c. Sebagian kecil hasil evaluasi telah ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi d. Seluruh hasil evaluasi belum ditindaklanjuti dengan mengajukan perubahan organisasi A 1 III.2.a. Laporan Audit Kelembagaan 2016 III.2.a. Permen ESDM 13 Tahun 2016 ttg Organisasi dan Tata Kerja KESDM III.2.a. Pengajuan Perubahan Organisasi sbg Tindak Lanjut Hasil Evaluasi - SETJEN DEN Rencana Aksi Melakukan revisi Permen ESDM No. 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. IV.PENATAAN TATALAKSANA % 1. Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama % a Telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi a. Seluruh unit organisasi telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi b. Sebagian besar unit organisasi telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi c. Sebagian kecil unit organisasi telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi d. Seluruh unit organisasi belum memiliki peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi A 1 IV.1.a. R-KepMen Proses Bisnis IV.1.a. Lampiran R- KepMen Proses Bisnis IV.1.a. Usul Peta Proses Bisnis IV.1.a. Draft Proses Bisnis KESDM IV.1.a. Undangan Workshop Peta Proses Bisnis

159 b Peta proses bisnis sudah dijabarkan ke dalam prosedur operasional tetap (SOP) a. Seluruh peta proses bisnis telah dijabarkan dalam SOP b. Sebagian besar peta proses bisnis telah dijabarkan dalam SOP c. Sebagian kecil peta proses bisnis telah dijabarkan dalam SOP d. Seluruh peta proses bisnis belum dijabarkan dalam SOP c Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan a. Seluruh unit organisasi telah menerapkan Prosedur operasional tetap (SOP) b. Sebagian besar unit organisasi telah menerapkan Prosedur operasional tetap (SOP) c. Sebagian kecil unit organisasi telah menerapkan Prosedur operasional tetap (SOP) d. Seluruh unit organisasi belum menerapkan Prosedur operasional tetap (SOP) A 1 IV.1.b. SOP Pelayanan Publik VONA, PAG, PSDG, Museum Geologi, Pusat Sumber Daya MinerbaPaBum IV.1.b. Daftar SOP DJK IV.1.b. SOP Pemberhentian PNS IV.1.b. SOP Perjalanan Dinas Luar Negeri IV.1.b. Alur Pelayanan Jasa Laboratorium Balitbang IV.1.b. Database SOP KESDM - Semua Unit di KESDM A 1 IV.1.c. SOP Pelayanan Publik VONA, PAG, PSDG, Museum Geologi, Pusat Sumber Daya MinerbaPaBum IV.1.c. Daftar SOP DJK IV.1.c. SOP Pemberhentian PNS IV.1.c. SOP Perjalanan Dinas Luar Negeri IV.1.c. Alur Pelayanan Jasa Laboratorium Balitbang IV.1.c. Database SOP KESDM - Semua Unit di KESDM d Peta proses bisnis dan Prosedur operasional telah dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan tuntutan efisiensi, dan efektivitas birokrasi a. Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP secara berkala dan seluruh hasilnya telah ditindaklanjuti b. Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP secara berkala namun belum seluruh hasilnya ditindaklanjuti c. Terdapat evaluasi namun belum menganalisis efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP d. Belum ada evaluasi terhadap efisiensi dan efektifitas peta proses bisnis dan prosedur operasional A 1 IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP Balai Diklat TBT IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP Balitbang IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP Biro Hukum IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP Biro Keuangan IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP Biro KLIK IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP BPSDM IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP KEBTKE IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP PPSDM KEBTKE IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP PPBMN IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP PPSDM MIGAS IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP PPSDMA IV.1.d. Hasil Evaluasi SOP Pusdatin IV.1.d. SOP PPSDM KEBTKE IV.1.d. Laporan Evaluasi SOP DJK IV.1.d. Hasil rapat Evaluasi SOP Badan Geologi IV.1.d. Permen 13 Tahun 2017 ttg Pemberian Layanan Cepat Perizinan 3 jam terkait infrastruktur sektor ESDM IV.1.d. Permen No 29 Tahun 2017 ttg Perizinan pd Kegiatan Usaha MIGAS 2. E-Government % a Sudah memiliki rencana pengembangan e-government di lingkungan instansi Ya, apabila sudah memiliki rencana pengembangan e-government di lingkungan instansi Ya 1 IV.2.a. Rencana Induk TI KESDM (blueprint IT) IV.2.a. Bukti e-gov IV.2.a. COBIT ESDM 2012 IV.2.a. Daftar e-gov PUSDATIN_rev IV.2.a. Peran Pusdatin dalam e_gov IV.2.a. Rencana induk Sistem Informasi 2005

160 b Sudah dilakukan pengembangan e-government di lingkungan internal dalam rangka mendukung proses birokrasi (misal: intranet, sistem perencanaan dan penganggaran, sistem data base SDM, dll) a. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government secara terintegrasi b. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government namun belum terintegrasi c. Sudah dilakukan pengembangan e-government namun belum dilakukan implementasi d.belum ada pengembangan dan implementasi e-government B 0.67 IV.2.b. Aplikasi Jasa Litbang Terpadu - Lemigas IV.2.b. Barang Bukti e-gov IV.2.b. Daftar e-gov Pusdatin IV.2.b. JDIH IV.2.b. Paparan MOMI-Minerba IV.2.b. Paparan SLO (Sertifikat Laik Operasi Online)-DJK IV.2.b. SPPD Online IV.2.b. Website KESDM IV.2.b. epengawasan IV.2.b. DIKO Badan Geologi IV.2.b. Draft Permen Tata Kelola TI KESDM IV.2.b. Panduan Webmail oleh Pusdatin c Sudah dilakukan pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat (misal: website untuk penyediaan informasi kepada masyarakat, sistem pengaduan) a. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government secara terintegrasi b. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government namun belum terintegrasi c. Sudah dilakukan pengembangan e-government namun belum dilakukan implementasi d. Belum ada pengembangan dan implemetasi e-government B 0.67 IV.2.c. Aplikasi Online Jasa Litbang Terpadu IV.2.c. Barang Bukti e-gov IV.2.c. Buku MAGMA Indonesia IV.2.c. Daftar e-gov Pusdatin-rev IV.2.c. e- Lelang Wilayah Kerja MIGAS IV.2.c. Manual Public User WebGIS SDG IV.2.c. Manual WebGIS SDG-2 IV.2.c. Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru STEM AKAMIGAS IV.2.c. Paparan MOMI- Minerba IV.2.c. Paparan SLO (Sertifikat Laik Operasi Online)-DJK IV.2.c. SIGNAS SUmber Daya Geologi IV.2.c. WBS IV.2.c. capture eprocurement Badan Geologi IV.2.c. Halaman Muka Web PPSDM Migas IV.2.c. Panduan PMB STEM Umum dan Beasiswa IV.2.c. Sistem Informasi DIKLAT (SID) IV.2.c. Print Screen PNBP IV.2.c. ESDM One Map IV.2.c. Panduan Webmail oleh Pusdatin

161 d Sudah dilakukan pengembangan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat mengajukan perijinan melalui website, melakukan pembayaran, dll) a. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government secara terintegrasi b. Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government namun belum terintegrasi c. Sudah dilakukan pengembangan e-government namun belum dilakukan implementasi d. Belum ada pengembangan dan implemetasi e-government A 1 IV.2.d. Aplikasi Online Jasa Litbang Terpadu IV.2.d. Barang Bukti e-gov IV.2.d. Buku MAGMA Indonesia IV.2.d. Daftar e-gov Pusdatin-rev IV.2.d. e- Lelang Wilayah Kerja MIGAS IV.2.d. Manual Public User WebGIS SDG IV.2.d. Manual WebGIS SDG-2 IV.2.d. Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru STEM AKAMIGAS IV.2.d. Paparan MOMI- Minerba IV.2.d. Paparan SLO (Sertifikat Laik Operasi Online)-DJK IV.2.d. SIGNAS SUmber Daya Geologi IV.2.d. WBS IV.2.d. capture eprocurement Badan Geologi IV.2.d. Halaman Muka Web PPSDM Migas IV.2.d. Panduan PMB STEM Umum dan Beasiswa IV.2.d. Sistem Informasi DIKLAT (SID) IV.2.d. Print Screen PNBP IV.2.d. ESDM One Map 3. Keterbukaan Informasi Publik % a Adanya kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi publik (identifikasi informasi yang dapat diketahui oleh publik dan mekanisme penyampaian) Ya, apabila telah ada kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi publik Ya 1 IV.3.a. Kepmen Penunjukkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi KESDM IV.3.a. Pedoman Pelayanan Informasi Publik IV.3.a. Permen ESDM No 13 Th 2016 b Menerapkan kebijakan keterbukaan informasi publik a. Seluruh informasi publik telah dapat diakses b. Sebagian besar informasi publik telah dapat diakses c. Sebagian kecil informasi publik telah dapat diakses d. Seluruh informasi publik belum dapat diakses A 1 IV.3.b. Aplikasi Online Jasa Litbang Terpadu Lemigas IV.3.b. Barang Bukti e-gov IV.3.b. Buku MAGMA Indonesia IV.3.b. Daftar e- Gov Pusdatin-rev IV.3.b. e- Lelang Wilayah Kerja MIGAS IV.3.b. Manual Public User WebGIS SDG IV.3.b. Manual WebGIS SDG-2 IV.3.b. Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru STEM AKAMIGAS IV.3.b. Paparan MOMI- Minerba IV.3.b. Paparan SLO (Sertifikat Laik Operasi Online)-DJK IV.3.b. SIGNAS Sumber Daya Geologi IV.3.b. WBS c Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik dilakukan secara berkala b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik dilakukan tidak berkala c. Belum ada monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik A 1 IV.3.c. Laporan Layanan Informasi Publik 2016 IV.3.c. Laporan Layanan Informasi Publik 2014 IV.3.c. Laporan Pelayanan Informas Bidang EBTKE Rencana Aksi Menyusun manual book untuk server V.PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15) %

162 1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi 1 100% a Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan a. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan kepada seluruh jabatan b. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan kepada sebagian besar jabatan c. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan kepada sebagian kecil jabatan d. Analisis jabatan dan analisis beban kerja belum dilakukan A 1 V.1.a. Permen ESDM No 11 Thn 2015 ttg Peta Jabatan dan Informasi Jabatan V.1.a. Permen ESDM No 33 Th 2013 ttg Kelas Jabatan b Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan a. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan kepada seluruh unit organisasi b. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan kepada sebagian besar unit organisasi c. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan kepada sebagian kecil unit organisasi d. Perhitungan kebutuhan pegawai belum dilakukan A 1 V.1.b. Formulir beban kerja untuk kebutuhan pegawai V.1.b. Usul Tambahan Formasi PNS TA 2013 V.1.b. Usul Tambahan Formasi PNS TA 2014 V.1.b. Kebutuhan pegawai e- formasi 5 tahun c Rencana redistribusi pegawai telah disusun dan diformalkan ya, apabila terdapat dokumen rencana redistribusi pegawai Ya 1 V.1.c. Distribusi dan Formasi V.1.c. Mutasi Instansi V.1.c. SK MESDM Pindah PNS V.1.c. SK Pindah PNS d Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah disusun dan diformalkan ya, apabila terdapat dokumen tentang proyeksi kebutuhan 5 tahun Ya 1 V.1.d. Distribusi dan Formasi V.1.d. Kebutuhan pegawai e-formasi 5 tahun e Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan a. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan pada seluruh unit organisasi b. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan pada sebagian besar unit organisasi c. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan pada sebagian kecil unit organisasi d. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah dihitung dan diformalkan belum dilakukan A 1 V.1.e. Distribusi dan Formasi KESDM V.1.e. Proyeksi kebutuhan Jabatan Fungsional V.1.e. Usul Formasi badan Geologi 2. Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN 2 100% a Pengumuman penerimaan diinformasikan secara luas kepada masyarakat a. Pengumuman penerimaan disebarluaskan melalui berbagai media (misal: website, jejaring sosial, dsb) b. Pengumuman penerimaan diinformasikan melalui media secara terbatas (misal: papan pengumuman di kantor) c. Pengumuman penerimaan belum disebarluaskan b Pendaftaran dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan pasti (online) Ya, apabila pendaftaran dapat dilakukan secara online dan dapat segera diperoleh informasi mengenai kepastian status pendaftaran. c Persyaratan jelas, tidak diskriminatif Ya, apabila terdapat kejelasan persyaratan administrasi dan kompetensi. Persyaratan memberikan kesempatan luas kepada masyarakat. A 1 V.2.a. Pengumuman Penerimaan CPNS di Surat Kabar V.2.a. Pengumuman Penerimaan CPNS di telivisi V.2.a. Pengumuman Penerimaan CPNS di website KESDM V.2.a. Pengumuman Penerimaan CPNS Tahun 2013 ke Eselon I V.2.a. Petunjuk Pengisian Formulir CPNS V.2.a. panduan pendaftaran cpns kesdm 2014 Ya 1 V.2.b. Pedoman pengadaan CPNS, Pengangkatan CPNS menjadi PNS V.2.b. Pedoman Sistem Informasi Penerimaan CPNS V.2.b. panduan pendaftaran cpns kesdm 2014 Ya 1 V.2.c. Petunjuk Pengisian Formulir CPNS V.2.c. panduan pendaftaran cpns kesdm 2014

163 d Proses seleksi transparan, objektif, adil, akuntabel dan bebas KKN Ya, apabila proses seleksi jelas kriteria dan prosesnya, tidak terjadi KKN, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ya 1 V.2.d. Foto Pengumuman Lulus Tes V.2.d. Pengumuman Lulus TKD dgn menggunakan CAT V.2.d. Pengumuman Lulus TKD di sistem V.2.d. Srt kpd BKN ttg Seleksi menggunakan CAT V.2.d. Srt ke BKN ttg Seleksi Penerimaan CPNS V.2.d. Srt Pelaksanaan TKD menggunakan CAT V.2.d. Foto pengumuman lulus CAT V.2.d. Hasil Tes CAT D2-S3 V.2.d. Hasil Tes CAT SMA D3 V.2.d. Pengumuman CAT PFA 2014 e Pengumuman hasil seleksi diinformasikan secara terbuka Ya, apabila Pengumuman hasil seleksi dapat diakses oleh publik dengan mudah Ya 1 V.2.e. Foto Pengumuman Lulus Tes V.2.e. Pengumuman Lulus TKD dgn CAT V.2.e. Pengumuman Lulus TKD di Sistem V.2.e. Foto pengumuman lulus CAT V.2.e. Hasil Tes CAT D2-S3 V.2.e. Hasil Tes CAT SMA D3 V.2.e. Pengumuman CAT PFA Pengembangan pegawai berbasis kompetensi % a Telah ada standar kompetensi jabatan Ya, apabila terdapat kebijakan tentang tentang kompetensi jabatan Ya 1 V.3.a. Daftar Hadir Pembahasan Kamus Kompetensi Jabatan V.3.a. Daftar Hadir Pembahasan Penyusunan Kamus Kompetensi Jabatan V.3.a. Program regulasi Standar Kompetensi V.3.a. Progres Penyusunan Standar Kompetensi jabatan V.3.a. Rpermen ESDM Standar Kompetensi Jab Struk Eselon 3 dan 4 V.3.a. Surat Benchmarking Penyusunan Standar Kompetensi jabatan V.3.a. Surat dan Daftar Hadir Penyusunan Kompetensi 12Mei V.3.a. Surat Penyempurnaan Uraian Jabatan Struktural KESDM V.3.a. Undangan Daftar Hadir dan Notulen Pembahasan Kamus Kompetensi 9 Juni 2016 V.3.a. Kep Irjen 1049/2016 ttg Standar Kompetensi Auditor ITJEN KESDM

164 b Telah dilakukan assessment pegawai a. Telah dilakukan asessment kepada seluruh pegawai b. Telah dilakukan asessment kepada sebagian besar pegawai c. Telah dilakukan asessment kepada sebagian kecil pegawai d. Belum dilakukan assessment pegawai B 0.67 V.3.b. Laporan Hasil Assessment -DJK V.3.b. Data Assessment KESDM V.3.b. Hasil Assessment V.3.b. Panggilan Assessment Es 3 dan 4 V.3.b. Paparan Hasil Assessment Dalnis & KT ITJEN KESDM V.3.b. Usul Penjadwalan Kembali Assessment BAGEOL V.3.b. Assessment Pegawai Balitbang V.3.b. Assessmen All PPSDMA V.3.b. Assessment MIGAS V.3.b. Rekap Job Fit Competence Assessment 2014 V.3.b. Rekap Job Fit Competence Assessment 2015 c Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi a. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada seluruh pegawai b. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada sebagian besar pegawai c. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada sebagian kecil pegawai d. Belum dilakukan identifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai B 0.67 V.3.c. Competency Development Need Analysis - ITJEN V.3.c. Road Map Pengembangan Widyaiswara BDTBT V.3.c. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM Aparatur V.3.c. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM Geominerba V.3.c. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM KEBTKE V.3.c. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM Migas d Telah disusun rencana pengembangan kompetensi dengan dukungan anggaran yang mencukupi a. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi b.telah disusun rencana pengembangan kompetensi sebagian besar pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi c. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi sebagian kecil pegawai dengan dukungan anggaran yang mencukupi d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi pegawai A 1 V.3.d. Rencana Pelaksanaan Pendidikan S2 S V.3.d. TOR Pengembangan Kompetensi PNS 2016 V.3.d. Road Map Pengembangan Widyaiswara BDTBT V.3.d. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM Aparatur V.3.d. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM Geominerba V.3.d. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM KEBTKE V.3.d. Road Map Pengembangan Widyaiswara PPSDM Migas V.3.d. Identifikasi Kebutuhan Diklat BPSDM V.3.d. IKD ITJEN 2017 V.3.d. Identifikasi Kebutuhan Diklat oleh Biro SDM

165 e Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi a. Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada seluruh pegawai sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi b. Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada sebagian besar pegawai sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi c. Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada sebagian kecil pegawai sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi d. Belum ada pengembangan pegawai berbasis kompetensi B 0.67 V.3.e. Jadwal Diklat 2017 V.3.e. Rekap Diklat per Pegawai ITJEN V.3.e. Rencana Pengembangan Kompetensi Inspektur Ketenagalistrikan V.3.e. Penetapan Calon Peserta Tugas Belajar Tahun 2017 V.3.e. Rekap Nama Penyertaan Diklat oleh BPSDM Tahun 2017 f Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala a. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala b. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara tidak berkala c. Belum ada monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi A 1 V.3.f. Daftar permasalahan Tugas Belajar KESDM V.3.f. Laporan Tim MonEv Tugas Belajar V.3.f. Lampiran Laporan MonEv Tugas Belajar V.3.f. Monitoring dan Evaluasi Diklat, Rekap Data Diklat, Evaluasi Diklat V.3.f. Evaluasi Peserta Diklat Bulan Maret dan April 2017 V.3.f. Evaluasi Performa Pasca Diklat K3 Tambah Bawah Tanah Sulawesi Utara V.3.f. Evaluasi Diklat oleh Biro SDM Februari 2017 V.3.f. Evaluasi Diklat oleh Biro SDM Maret 2017 V.3.f. Evaluasi Diklat oleh Biro SDM April Promosi jabatan dilakukan secara terbuka 6 100% a Kebijakan promosi terbuka telah ditetapkan ya, apabila terdapat kebijakan tentang promosi terbuka dan telah ditetapkan Ya 1 V.4.a. Pengumuman Seleksi Terbuka Pimpinan Tinggi Madya b Promosi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi telah dilaksanakan a. Pengisian jabatan pimpinan tinggi (utama, madya dan pratama) telah dilakukan melalui promosi terbuka secara nasional b. Pengisian jabatan pimpinan tinggi (utama, madya dan pratama) telah dilakukan melalui promosi terbuka secara terbatas c. Promosi terbuka jabatan pimpinan tinggi terbatas pada posisi jabatan pimpinan tinggi pratama d. Belum ada promosi terbuka jabatan pimpinan tinggi c Promosi terbuka dilakukan secara kompetitif dan obyektif Ya, apabila pelaksanaan promosi dilakukan dengan cara kompetitif dan penilaian dilakukan secara obyektif d Promosi terbuka dilakukan oleh panitia seleksi yang independen Ya, apabila telah ditetapkan susunan panitia seleksi yang berasal dari pihak-pihak independen e Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan secara terbuka Ya, apabila tahapan diumumkan secara terbuka melalui media IT seperti website panitia seleksi dsb A 1 V.4.b. Pengumuman Seleksi Terbuka Pimpinan Tinggi Madya Ya 1 V.4.c. Pengumuman Seleksi Terbuka Pimpinan Tinggi Madya Ya 1 V.4.d. Pengumuman Seleksi Terbuka Pimpinan Tinggi Madya Ya 1 V.4.e. Pengumuman No 0009 Tahun 2017 V.4.e. Pengumuman No 0013 Tahun Penetapan kinerja individu 2 100% a Penerapan Penetapan kinerja individu a. Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap seluruh pegawai b. Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap sebagian besar pegawai c. Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap sebagian kecil pegawai d. Belum ada penerapan penetapan kinerja individu yang telah dilakukan A 1 V.5.a. Contoh Penilaian Prestasi kerja Pegawai V.5.a. Narasi RKO Biro Kepegawaian dan Organisasi Th 2015 V.5.a. Paparan RKH V.5.a. RKI Kabag Ortala V.5.a. Kasubbag Kelembagaan V.5.a. RKI Yarmmani Pengembangan Jabatan

166 b Terdapat penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi a. Seluruh pegawai telah melakukan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi b. Sebagian besar pegawai telah melakukan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi c. Sebagian kecil pegawai telah melakukan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi d. Belum ada pegawai yang melakukan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi A 1 V.5.b. Contoh Penilaian Prestasi kerja Pegawai V.5.b. Narasi RKO Biro Kepegawaian dan Organisasi Th 2015 V.5.b. Paparan RKH V.5.b. RKI Kabag Ortala V.5.b. Kasubbag Kelembagaan V.5.b. RKI Yarmmani Pengembangan Jabatan c Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya a. Seluruh pegawai telah memiliki ukuran kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu diatasnya b. Sebagian besar pegawai telah memiliki ukuran kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu diatasnya c. Sebagian kecil pegawai telah memiliki ukuran kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu diatasnya d.seluruh pegawai belum memiliki ukuran kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu diatasnya A 1 V.5.c. Contoh Penilaian Prestasi kerja Pegawai V.5.c. Narasi RKO Biro Kepegawaian dan Organisasi Th 2015 V.5.c. Paparan RKH V.5.c. RKI Kabag Ortala V.5.c. Kasubbag Kelembagaan V.5.c. RKI Yarmmani Pengembangan Jabatan d Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara triwulanan c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara semesteran d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara tahunan e. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan A 1 V.5.d. Contoh Penilaian Prestasi kerja Pegawai V.5.d. Narasi RKO Biro Kepegawaian dan Organisasi Th 2015 V.5.d. Paparan RKH V.5.d. RKI Kabag Ortala V.5.d. Kasubbag Kelembagaan V.5.d. RKI Yarmmani Pengembangan Jabatan e Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu. a. telah dilakukan monev atas pencapaian kinerja individu secara berkala b. telah dilakukan monev atas pencapaian kinerja individu secara tidak berkala c. Belum ada monev pencapaian kinerja individu A 1 V.5.e. Contoh Penilaian Prestasi kerja Pegawai V.5.e. Narasi RKO Biro Kepegawaian dan Organisasi Th 2015 V.5.e. Paparan RKH V.5.e. RKI Kabag Ortala V.5.e. Kasubbag Kelembagaan V.5.e. RKI Yarmmani Pengembangan Jabatan V.5.e. Permen ESDM 27_2015 tentang Tunjangan Kinerja f Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu a. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu terhadap seluruh pegawai b. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu terhadap sebagian besar pegawai c. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu terhadap sebagian kecil pegawai d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu terhadap seluruh pegawai A 1 V.5.f. Draft Revisi Permen No. 24 Tahun 2014 ttg TUKIN di lingkungan KESDM g Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja a. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai b. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja kepada sebagian besar pegawai c. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja kepada sebagian kecil pegawai d. Capaian kinerja individu belum dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai A 1 V.5.g. Kepmen ESDM No 5986 K TH 2016 ttg ICKO V.5.g. Permen ESDM 27 Th 2015 ttg Tunjangan Kinerja V.5.g. Permen ESDM No 21 Tahun 2014 ttg Pemberian Tunjangan Kinerja bagi PNS di lingkungan KESDM V.5.g. Rpermen ttg Perubahan Kedua Permen ESDM No 21 Tahun Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai 1 100% a Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah ditetapkan ya, apabila terdapat kebijakan tentang disiplin/kode etik/kode perilaku Ya 1 V.6.a. Permen ESDM ttg Kode Etik

167 b Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan kepada seluruh unit organisasi b. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan kepada sebagian besar unit organisasi c. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan kepada sebagian kecil unit organisasi d. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi belum diimplementasikan kepada seluruh unit organisasi A 1 V.6.b. SiMANDIS c Adanya monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi a. Adanya monev atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi secara berkala b. Adanya monev atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi tidak berkala c. Belum ada monev atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi A 1 V.6.c. SiMANDIS d Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward) a. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada seluruh unit organisasi b. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada sebagian besar unit organisasi c. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada sebagian kecil unit organisasi d. Belum ada pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada unit organisasi A 1 V.6.d. SK Hukuman Disiplin V.6.d. SK Kabandiklat ttg Pedoman Penghargaan PNS Badiklat V.6.d. SK Kenaikan Pangkat V.6.d. SK Penghargaan Dharma Karya V.6.d. SK Penghargaan SLKS V.6.d. Draft Kep Dirjen Pedoman Pemberian Penghargaan Pegawai Teladan EBTKE V.6.d. Foto PNS Teladan PNS BPSDM 2016 V.6.d. KepIrjen 862.K Juknis Pemberian Penghargaan Bidang Pengawasan 7. Pelaksanaan evaluasi jabatan 1 100% a Informasi faktor jabatan telah disusun Ya, apabila terdapat dokumen tentang penyusunan Faktor Jabatan Ya 1 V.7.a. Notdin Validasi Hasil Evajab 2014 V.7.a. Validasi Hasil Evajab 2014 b Peta jabatan telah ditetapkan a. Seluruh unit organisasi telah menetapkan peta jabatan b. Sebagian besar unit organisasi telah menetapkan peta jabatan c. Sebagian kecil unit organisasi telah menetapkan peta jabatan d. Seluruh unit organisasi belum menetapkan peta jabatan c Kelas jabatan telah ditetapkan a. Seluruh unit organisasi telah menetapkan kelas jabatan b. Sebagian besar unit organisasi telah menetapkan kelas jabatan c. Sebagian kecil unit organisasi telah menetapkan kelas jabatan d. Seluruh unit organisasi belum menetapkan kelas jabatan A 1 V.7.b. Permen ESDM NO 11 Th 2015 ttg Peta Jabatan dan Informasi Jabatan A 1 V.7.c. Permen ESDM No 26 Th 2014 ttg Kelas Jabatan 8. Sistem Informasi Kepegawaian 1 100% a Sistem informasi kepegawaian telah dibangun sesuai kebutuhan Ya, apabila terdapat sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan Ya 1 V.8.a. Permen ESDM ttg Pengelolaan SISDOKTAH V.8.a. Permen ESDM ttg SIKAP V.8.a. Permen ESDM ttg SIPEG V.8.a. Printscreen SIPEG b Sistem informasi kepegawaian dapat diakses oleh pegawai Ya, apabila pegawai dapat mengakses sistem informasi kepegawaian Ya 1 V.8.b. Printscreen Sistem Informasi Kepegawaian V.8.b. Surat Pemberian Pasword SIPEG c Sistem informasi kepegawaian terus dimutakhirkan a. Seluruh unit organisasi terus memutakhirkan Sistem Informasi Kepegawaian b. Sebagian besar unit organisasi terus memutakhirkan Sistrm Informasi Kepegawaian c. Sebagian kecil unit organisasi terus memutakhirkan Sistem Informasi Kepegawaian d. Seluruh unit organsiasi belum memutakhirkan Sistem Informasi Kepegawaian A 1 V.8.c. Kelengkapan Kegiatan Sosialisasi dan Rekon SIPEG 2013 V.8.c. Printscreen SIPEG V.8.c. Tahapan Uploading SISDOKTAH V.8.c. TOR SIPEG 2016 V.8.c. Laporan Pengembangan SIPEG 2016 V.8.c. Print Log Update SIPEG

168 d Sistem informasi kepegawaian digunakan sebagai pendukung pengambilan kebijakan manajemen SDM Ya, apabila sistem informasi kepegawaian digunakan sebagai pendukung pengambilan kebijakan manajemen SDM Ya 1 Rencana Aksi 1. Biro Sumber Daya Manusia bekerjasama dengan BPSDM ESDM akan melakukan asesmen kepada seluruh pegawai di lingkungan Kementerian ESDM sebagai dasar Profiling Kompetensi Pegawai tahun 2018; 2. Biro Sumber Daya Manusia akan melakukan identifikasi GAP kompetensi per pegawai di lingkungan Kementerian ESDM; 3. Biro Sumber Daya Manusia akan melakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi seluruh pegawai Kementerian ESDM. VI. PENGUATAN AKUNTABILITAS % 1. Keterlibatan pimpinan 2 100% a Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra a. Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra b. Sebagian besar pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra c. Sebagian kecil pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra d. Seluruh pimpinan belum terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra A 1 VI.1.a. Raker KESDM 2016 VI.1.a. Dokumentasi Renstra Puncak 2014 VI.1.a. Laporan Rapat Renstra 2014 VI.1.a. Surat Permintaan Renstra VI.1.a. Undangan rakor Renstra VI.1.a. LAKIP b Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja a. Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja b. Sebagian besar pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja c. Sebagian kecil pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja d. Seluruh pimpinan belum terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja A 1 VI.1.b. Perjanjian Kinerja VI.1.b. Pembahasan usulan Rencana Kerja 2016 Eselon II SatKer VI.1.b. Penyampaian Perjanjian Kinerja 2017 VI.1.b. Surat Permintaan Perjanjian Kinerja VI.1.b. Und Rakor Peny Rencana Strategis KESDM Vi.1.b. Format Perjanjian Kinerja 2016 VI.1.b. Pembahasan Revisi IKU KESDM (Undangan, Daftar Hadir, Dokumentasi, Notulen) c Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala a. Seluruh pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala b. Sebagian besar pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala c. Sebagian kecil pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala d. Seluruh pimpinan belum memantau pencapaian kinerja secara berkala A 1 VI.1.c. One on One Meeting Penyusunan RenJa TA 2016 VI.1.c. Penyampaian Lap Kinerja KESDM TA 2015 ke Unit Es I VI.1.c. Laporan Kinerja Juli 2016 VI.1.c. Pemantauan Kinerja April 2016 VI.1.c. Und Reviu dan Finalisasi Lakip Feb 2016 VI.1.c. LAKIP TA 2015, Dok Renja dan Perjanjian Kerja 2016 VI.1.c. Laporan Triwulan Januari 2016 VI.1.c. Surat Permintaan Capaian Kinerja Sep 2016 VI.1.c. Diskusi Panel Pencapaian B VI.1.c. Hasil Reviu laporan Kinerja KESDM 2015 VI.1.c. Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barjas Triwulan I 2016 VI.1.c. Lap Capaian Kinerja Triwulan I 2016 Setjen DEN VI.1.c. screencapture e- kinerja ESDM VI.1.c. screencapture e-monev bappenas VI.1.c. Laporan kinerja Triwulan I 2017 Ditjen Gatrik 2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja %

169 a Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja a. Seluruh unit organisasi berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja b. Sebagian besar unit organisasi berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja c. Sebagian kecil unit organisasi berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja d. Seluruh unit organisasi belum berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja B 0.67 VI.2.a. Kegiatan PKS Sosialisasi SAKIP di ITJEN (Undangan, Daftar Hadir, Materi) VI.2.a. Kegiatan Diklat LAKIP KESDM (undangan, daftar hadir, materi, laporan) b Apakah pedoman akuntabilitas kinerja telah disusun Ya, apabila terdapat dokumen pedoman akuntabilitas kinerja Ya 1 VI.2.b. Permen ESDM No 17/2016 ttg Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi atas Implementasi SAKIP di lingkungan KESDM c Sistem Pengukuran Kinerja telah dirancang berbasis elektronik a. Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik sudah terimplementasi dan terintegrasi b. Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik sudah terimplementasi tapi belum terintegrasi c. Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik dalam pengembangan tp belum implementasi d. Belum ada Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik d Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh seluruh unit a. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh seluruh unit organisasi b. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh sebagian besar organisasi c. Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh sebagian kecil organisasi d. Sistem pengukuran kinerja belum dapat diakses oleh unit organisasi B 0.67 VI.2.c. E-Kinerja tampilan Web C 0.33 VI.2.d. E-Kinerja tampilan Web e Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara berkala a. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara bulanan b. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara triwulanan c. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara semesteran d. Pemutakhiran data kinerja dilakukan secara tahunan e. Pemutakhiran data kinerja belum dilakukan A 1 VI.2.e. Laporan Kinerja BALITBANG Triwulan I 2017 VI.2.e. Laporan Kinerja BPSDM VI.2.e. Laporan Kinerja SETJEN DEN 2016 VI.2.e. Laporan Kinerja ITJEN VI.2.e. Kewajiban Laporan Triwulan Rencana Aksi Sistem pengukuran kinerja sudah dibangun dan akan dilakukan penyempurnaan VII. PENGUATAN PENGAWASAN % 1. Gratifikasi % a Telah terdapat kebijakan penanganan gratifikasi Ya, apabila telah ditetapkan kebijakan tentang penanganan gratifikasi Ya 1 VII.1.a. Permen ESDM 37 Tahun 2014 ttg Penanganan Gratifikasi VII.1.a. Kep Irjen 123.K Tahun 2016 ttg Juknis Pengelolaan Laporan Gratifikasi b Telah dilakukan public campaign a. Public campaign telah dilakukan secara berkala b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala c. Belum dilakukan public campaign A 1 VII.1.b. Laporan Hasil Sosialisasi Gratifikasi pada Minerba VII.1.b. Lap Sosialisasi Gratifikasi dan WBS pd Badan geologi VII.1.b. Lap Sosialisasi Gratifikasi dan WBS pd Balitbang ESDM VII.1.b. Lap Sosialisasi Gratifikasi dan WBS pd DITJEN EBTKE VII.1.b. Lap Sosialisasi TIPIKOR dan Gratifikasi pd ITJEN VII.1.b. Lap Sosialisasi TIPIKOR dan Gratifikasi pd BADAN DIKLAT VII.1.b. Lap Sosialisasi WBS pd BPH Migas

170 c Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan Ya, apabila UPG melaporkan secara berkala tentang praktik gratifikasi Ya 1 VII.1.c. Laporan Gratifikasi Semester II 2016 VII.1.c. Laporan Tim Monitoring pengendalian Gratifikasi 2015 d Telah dilakukan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi Ya, apabila terdapat evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi Ya 1 VII.1.d. Laporan Tim Monitoring pengendalian Gratifikasi 2015 VII.1.d. Hasil Pendampingan Pengembangan Sistem Pelaporan Gratifikasi dan Konsultasi Online KESDM 2016 VII.1.d. Undangan Rapat Gratifikasi dengan KPK VII.1.d. Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Benturan Kepentingan, dan Monitoring Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK WBBM pada unit Eselon II di lingkungan KESDM 2017 VII.1.d. TTD Inspektur V pada Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Benturan Kepentingan, dan Monitoring Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK WBBM pada unit Eselon II di lingkungan KESDM 2017 VII.1.d. Dokumentasi Acara Sosialisasi Gratifikasi, Sosialisasi Benturan Kepentingan dan Evaluasi Penilaian ZI menuju WBK WBBM di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung 28 April 2017 VII.1.d Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Sosialisasi Benturan Kepentingan dan Penilaian Zona Integritas di lingkungan KESDM 21 April 2017

171 e Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi telah ditindaklanjuti Ya, apabila terdapat laporan tindak lanjut Ya 1 VII.1.e. Laporan Tim Monitoring pengendalian Gratifikasi 2015 VII.1.e. Hasil Pendampingan Pengembangan Sistem Pelaporan Gratifikasi dan Konsultasi Online KESDM 2016 VII.1.e. Undangan Rapat Gratifikasi dengan KPK VII.1.e. Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Benturan Kepentingan, dan Monitoring Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK WBBM pada unit Eselon II di lingkungan KESDM 2017 VII.1.e. TTD Inspektur V pada Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Benturan Kepentingan, dan Monitoring Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK WBBM pada unit Eselon II di lingkungan KESDM 2017 VII.1.e. Dokumentasi Acara Sosialisasi Gratifikasi, Sosialisasi Benturan Kepentingan dan Evaluasi Penilaian ZI menuju WBK WBBM di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung 28 April Penerapan SPIP % a Telah terdapat peraturan Pimpinan organisasi tentang SPIP Ya, apabila ada peraturan pimpinan organisasi tentang SPIP Ya 1 VII.2.a. Data dukung SPIP - Setjen DEN VII.2.a. SK Tim SPIP KESDM VII.2.a. Permen ESDM No 17 Th 2011 ttg SPIP VII.2.a. Risk Register Ditjen Migas VII.2.a. Kep Irjen 1080 Thn 2016 ttg Penilaian Maturitas SPIP VII.2.a. Satgas SPIP Setjen DEN VII.2.a. KepIrjen 1080 Tahun 2016 ttg Penilaian Maturitas SPIP KESDM VII.2.a. SK Tim Pelaksanan SPIP PPSDM Migas VII.2.a. SK Pengangkatan SPI STEM AKAMIGAS b Telah dibangun lingkungan pengendalian a. Seluruh organisasi telah membangun lingkungan pengendalian b. Sebagian organisasi telah membangun lingkungan pengendalian c. Seluruh organisasi belum membangunan lingkungan pengendalian A 1 VII.2.b. Desain penyelenggaraan APIP VII.2.b. Lap Pemantauan SPIP Ditjen EBTKE VII.2.b. Lap Pemantauan SPIP Ditjen Migas VII.2.b. Lap Pemantauan SPIP Pusdiklat Geologi VII.2.b. Lap Pemantauan SPIP Pusdiklat Minerba VII.2.b. Lap Pemantauan SPIP Badan Geologi VII.2.b. Lap Pemantauan SPIP Itjen

172 c Telah dilakukan penilaian risiko atas organisasi a. Seluruh organisasi telah melaksanakan penilaian risiko b. Sebagian besar organisasi telah melaksanakan penilaian risiko c. Sebagian kecil organisasi telah melaksanakan penilaian risiko d. Seluruh organisasi belum melaksanakan penilaian risiko A 1 VII.2.c. Peta Resiko Ditjen Migas VII.2.c. Risk Register PUSDATIN VII.2.c. Risk Register DJK VII.2.c. Peta Risiko Balitbang VII.2.c. Peta Resiko ITJEN VII.2.c. Peta Resiko SETJEN VII.2.c. Peta Resiko Ditjen EBTKE VII.2.c. Peta Resiko Badan Geologi VII.2.c. Risk Register PPSDM KEBTKE VII.2.c. Risk Register BPSDM VII.2.c. Laporan Hasil Quality Assurance atas Penilaian Tingkat Maturitas SPIP pada KESDM Tahun 2016 VII.2.c Penilaian Resiko di lingkungan Itjen KESDM d Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi a. Seluruh organisasi telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi b. Sebagian besar organisasi telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi c. Sebagian kecil organisasi telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi d. Seluruh organisasi belum melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi A 1 VII.2.d. Rapat SPIP DJK VII.2.d. Risk Register DJK VII.2.d. Desain Penyelenggaraan SPIP VII.2.d. Lap Sosialisasi dan Asistensi SPIP PPGL VII.2.d. Lap Pemantauan SPIP EBTKE VII.2.d. Lap Pemantauan SPIP Ditjen Migas VII.2.d. Lap Pemantauan SPIP Pusdiklat Geologi VII.2.d. Lap Pemantauan SPIP Pusdiklat Minerba VII.2.d. Lap SPIP ITJEN VII.2.d. Risk Register Ditjen Migas VII.2.d. Risk Register PUSDATIN VII.2.d. Sosialisasi dan Asistensi SPIP pd Puslitbang Minerba VII.2.d. Laporan SPIP Badan Geologi VII.2.d. Notulensi SPIP PPPGL VII.2.d. Lap SPIP Tata Kelola PNBP Balitbang VII.2.c. Risk Register Pusdiklat KEBTKE VII.2.d. Risk Register BPSDM VII.2.d. Laporan SPIP Setjen DEN e SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait a. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait b. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada sebagian besar pihak terkait c. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada sebagian kecil pihak terkait d. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan informasi dan komunikasi mengenai SPI A 1 VII.2.e. Dashboard PNBP & Sistem Pengelolaan PNBP KESDM VII.2.e. Desain Penyelenggaraan SPIP VII.2.e. Lap Sosialisasi dan Asistensi SPIP Puslitbang Geologi Kelautan VII.2.e. Lap SPIP ITJEN VII.2.e. Sosialiasi dan Asistensi SPIP pd Puslitbang Minerba

173 f Telah dilakukan pemantauan pengendalian intern a. Sistem pengendalian intern dimonitoring dan evaluasi secara berkala b. Sistem pengendalian intern dimonitoring dan evaluasi tidak secara berkala c. Belum ada monitoring dan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern B 0.5 VII.2.f. SK Satgas SPIP DJK VII.2.f. Laporan Pemantauan SPIP EBTKE VII.2.f. Laporan Pemantauan SPIP Ditjen Migas VII.2.f. Laporan Pemantauan SPIP Pusdiklat Geologi VII.2.f. Laporan Pemantauan SPIP Pusdiklat Minerba VII.2.f. Laporan SPIP pada ITJEN KESDM VII.2.f. Tim Monev Pelaksanaan SPIP Lingkungan KESDM 2016 VII.2.f. Lap Penilaian Maturitas SPIP 2016 pd SetJen, Minerba, ITJEN VII.2.f. Laporan Satuan Pengawas Internal LEMIGAS 3. Pengaduan Masyarakat 2 100% a Telah disusun kebijakan pengaduan masyarakat Ya, apabila telah ditetapkan kebijakan tentang penanganan pengaduan Ya 1 VII.3.a. Permen ESDM 40 Th 2015 ttg Pengaduan Masyarakat VII.3.a. Kep Irjen 865 ttg Juknis TL Dumas Berkadar Pengawasan VII.3.a. Kep Dirjen Minerba ttg Pedoman Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat VII.3.a. SOP Call Center (Pengaduan Masyarakat) DItjen MIGAS b Penanganan pengaduan masyrakat telah diimplementasikan a. Seluruh unit organisasi mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat b. Sebagian besar unit organisasi mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat c. Sebagian kecil unit organisasi mengimplementasikan penanganan pengaduan masyrakat d. Seluruh unit organisasi belum mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat A 1 VII.3.b. Lap MonEv DUMAS berkadar Pengawasan KESDM 2015 VII.3.b. Lap MonEv DUMAS Berkadar Pengawasan 2016 VII.3.b. Rekap Dumas MINERBA VII.3.b. Laporan Berkala Pelaksanaan PPID dan LAPOR 2016 c Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti a. Seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti b. Sebagian besar Hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti c. Sebagian kecil Hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti d. Seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat belum ditindaklanjuti A 1 VII.3.c. Laporan Hasil Tindak Lanjut DUMAS VII.3.c. Lap MonEv DUMAS Berkadar Pengawasan 2016 VII.3.c. Lap Hasil TL DUMAS DJK VII.3.c. Lap ADTT terkait DUMAS pada STEM AKAMIGAS VII.3.c. Lap Hasil Audit atas DUMAS pd Badan Geologi VII.3.c. Tindak Lanjut DUMAS Tekmira VII.3.c. Tindak Lanjut DUMAS MINERBA

174 d Telah dilakukan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat a. Penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring dan evaluasi secara berkala b. Penanganan pengaduan masyarakat dimonitoring dan evaluasi tidak secara berkala c. Penanganan pengaduan masyarakat belum dimonitoring dan dievaluasi A 1 VII.3.d. Lap Tim MonEv DUMAS Berkadar Pengawasan 2016 VII.3.d. Lap Tim MonEv DUMAS Berkadar Pengawasan 2015 VII.3.d. Laporan Akhir Pengaduan Konsumen DJK VII.3.d. Laporan Berkala Pelaksanaan PPID dan LAPOR 2016 VII.3.d. Evaluasi Pengaduan Konsumen Ketenagalistrikan Tahun 2016 VII.3.d. Evaluasi Penanganan Pengaduan Masyarakat - DITJEN MIGAS e Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti Ya, apabila terdapat laporan hasil evaluasi atas tindak lanjut penanganan pengaduan masyarakat Ya 1 VII.3.e. Evaluasi Pengaduan Konsumen Ketenagalistrikan Tahun Whistle-Blowing System % a Telah terdapat Whistle Blowing System Ya, apabila terdapat kebijakan tentang Whistle Blowing System Ya 1 VII.4.a. Permen ESDM 25 Th 2014 ttg Sistem Penanganan Pengaduan Internal thdp Dugaan TIPIKOR KESDM VII.4.a. Tampilan website WBS VII.4.a. KepMen 2735 Th 2015 ttg Tim Pengelola Pengaduan Whistleblower TIPIKOR b Whistle Blowing System telah disosialisasikan a. Whistle blowing system disosialisasikan ke seluruh organisasi b. Whistle blowing system disosialisasikan ke sebagian besar organisasi c. Whistle blowing system disosialisasikan ke sebagian kecil organisasi d. Whistle blowing system belum disosialisasikan ke seluruh organisasi A 1 VII.4.b. Dokumentasi Sosialisasi WBS VII.4.b. Laporan Pelaksanaan WBS 2015 c Whistle Blowing System telah diimplementasikan Ya, apabila kebijakan whistle blowing system telah diimplementasikan Ya 1 VII.4.c. Laporan Pelaksanaan WBS 2015 VII.4.c. d Telah dilakukan evaluasi atas Whistle Blowing System a. Whistle Blowing System dimonitoring dan evaluasi secara berkala b. Whistle Blowing System dimonitoring dan evaluasi tidak secara berkala c. Belum ada monitoring dan evaluasi Whistle Blowing System A 1 VII.4.d. Laporan Pelaksanaan WBS 2015 VII.4.d. Laporan Tim MonEv WBS 2016 VII.4.d. Laporan WBS KESDM Triwulan I 2017 e Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti a. Seluruh Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti b. Sebagian besar Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti c. Sebagian kecil Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti d. Seluruh Hasil evaluasi atas Whistle Blowing System belum ditindaklanjuti A 1 VII.4.e. Laporan Pelaksanaan WBS 2015 VII.4.e. Laporan Tim MonEv WBS 2016 VII.4.e. Laporan WBS KESDM Triwulan I Penanganan Benturan Kepentingan % a Telah terdapat Penanganan Benturan Kepentingan Ya, apabila terdapat peraturan/kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan Ya 1 VII.5.a. Permen ESDM 13 Th 2011 ttg Kode Etik KESDM VII.5.a. Permen ESDM 46 Th 2016 Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan VII.5.a. Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan KESDM (penyerahan buku Permen ESDM 46 Th 2016 Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan)

175 b Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan a. Penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan ke seluruh unit organisasi b. Penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan ke sebagian besar unit organisasi c. Penanganan Benturan Kepentingan disosialiasikan ke sebagian kecil unit organisasi d. Penanganan Benturan Kepentingan belum disosialiasikan ke seluruh unit organisasi A 1 VII.5.b. Sosialisasi Gratifikasi, Sosilisasi Benturan kepentingan, dan Evaluasi Penilaian WBK/WBBM di lingkungan KESDM 28 April 2017 (Undangan, daftar hadir, materi, laporan) VII.5.b Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Sosialisasi Benturan Kepentingan dan Penilaian Zona Integritas di lingkungan KESDM 21 April 2017 c Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan Ya, apabila Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan Ya 1 VII.5.c. Laporan Evaluasi Atas Potensi Benturan Kepentingan di lingkungan Itjen KESDM 2017 VII.5.c. Identifikasi Potensi Benturan Kepentingan Itjen KESDM d Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan a. Penanganan Benturan Kepentingan dimonitoring dan evaluasi secara berkala b. Penanganan Benturan Kepentingan dimonitoring dan evaluasi tidak secara berkala c. Penanganan Benturan Kepentingan belum dimonitoring dan evaluasi B 0.5 VII.5.d. Laporan Evaluasi Atas Potensi Benturan Kepentingan di lingkungan Itjen KESDM 2017 VII.5.d. Identifikasi Potensi Benturan Kepentingan Itjen KESDM e Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti a. Seluruh Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti b. Sebagian besar Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti c. Sebagian kecil Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti d. Seluruh Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan belum ditindaklanjuti B Pembangunan Zona Integritas 2 80% a Telah dilakukan pencanangan zona integritas Ya, apabila terdapat Dokumen Pencanangan Zona Integritas ditandatangani sesuai ketentuan Ya 1 VII.6.a. Perancangan Zona Integritas menuju wilayah bebas korupsi b Telah ditetapkan unit yang akan dikembangkan menjadi zona integritas Ya, apabila ada Surat Keputusan Tentang unit yang ditetapkan Ya 1 VII.6.b. Kep Irjen Penetapan unit yang akan diusulkan ZI menuju WBK WBBM

176 c Telah dilakukan pembangunan zona integritas a. Pembangunan zona integritas dilakukan secara intensif b. Pembangunan zona integritas dilakikan tidak secara intensif c. Belum ada pembangunan zona integritas A 1 VII.6.c. Dokumen langkahlangkah percepatan ZI VII.6.c. Laporan hasil Asistensi ZI pd Ditteklingk Migas 2016 VII.6.c. Laporan hasil Asistensi ZI pd PAG 2016 VII.6.c. Laporan hasil Asistensi ZI pd Pusdiklat Geologi 2016 VII.6.c. Laporan hasil Asistensi ZI pd Pusdiklat KEBTKE 2016 VII.6.c. Laporan hasil Asistensi ZI pd Pusdiklat Minerba 2016 VII.6.c. LHP Hasil Monitoring Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pd PPSDMA, Puslitbang Tekmira, PSDAT. PPSDM EBTKE VII.6.c. Laporan hasil Asistensi ZI pd Puslitbangtek Minerba 2016 VII.6.c. Foto Pelaksanaan ZI di Badan Geologi VII.6.c. Laporan Hasil Monitoring Pembangunan ZI pada Direktorat Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba 2017 VII.6.c. Laporan Hasil Monitoring Pembangunan ZI pada Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi 2017 VII.6.c. Laporan Hasil Monitoring Pembangunan ZI pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur VII.6.c. Laporan Hasil Monitoring Pembangunan ZI pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi VII.6.c. Laporan Hasil Monitoring Pembangunan ZI pada Direktorat Panas Bumi 2017 VII.6.c. Laporan Hasil Monitoring Pembangunan ZI pada Puslitbang Tekmira 2017

177 d Telah dilakukan evaluasi atas zona integritas yang telah ditentukan a.zona integritas yang telah ditentukan dimonitoring dan evaluasi secara berkala b. Zona integritas yang telah ditentukan dimonitoring dan evaluasi tidak secara berkala c. Zona integritas yang telah ditentukan belum dimonitoring dan dievaluasi A 1 VII.6.d. Dokumen langkahlangkah percepatan ZI VII.6.d. Laporan hasil Asistensi ZI pd Ditteklingk Migas 2016 VII.6.d. Laporan hasil Asistensi ZI pd PAG 2016 VII.6.d. Laporan hasil Asistensi ZI pd Pusdiklat Geologi 2016 VII.6.d. Laporan hasil Asistensi ZI pd Pusdiklat KEBTKE 2016 VII.6.d. Laporan hasil Asistensi ZI pd Pusdiklat Minerba 2016 VII.6.d. LHP Hasil Monitoring Pembangunan ZI menuju WBK/WBBM pd PPSDMA, Puslitbang Tekmira, PSDAT. PPSDM EBTKE VII.6.d. Laporan hasil Asistensi ZI pd Puslitbangtek Minerba 2016 VII.6.d. Foto Pelaksanaan ZI di Badan Geologi VII.6.d. Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Benturan Kepentingan, dan Monitoring Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK WBBM pada unit Eselon II di lingkungan KESDM 2017 VII.6.d. TTD Inspektur V pada Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Benturan Kepentingan, dan Monitoring Evaluasi Pembangunan ZI Menuju WBK WBBM pada unit Eselon II di lingkungan KESDM 2017 VII.6.d Paparan Progres Capaian ZI menuju WBK WBBM Puslitbang Tekmira, 28 April 2017 VII.6.d. Dokumentasi Acara Sosialisasi Gratifikasi, Sosialisasi Benturan Kepentingan dan Evaluasi Penilaian ZI menuju WBK WBBM di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung 28 April 2017 VII.6.d. Paparan Monitoring WBK WBBM di lingkungan KESDM 28 April 2017 VII.6.d. Paparan Pembangunan ZI menuju WBK WBBM pada PPSDM KEBTKE VII.6.d Laporan Sosialisasi Gratifikasi, Sosialisasi Benturan Kepentingan dan Penilaian Zona Integritas di lingkungan KESDM 21 April 2017 e Telah terdapat unit kerja yang ditetapkan sebagai menuju WBK/WBBM a. Telah terdapat unit kerja yang berpredikat menuju WBBM b. Telah terdapat unit kerja yang berpredikat menuju WBK c. Belum terdapat unit kerja yang berpredikat menuju WBK C 0 7. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) %

178 a Rekomendasi APIP didukung dengan komitmen pimpinan a. Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah ditindaklanjuti dalam 2 tahun terakhir b. Sebagian rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti dalam 2 tahun terakhir c. Sebagian kecil rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti dalam 2 tahun terakhir d. Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan belum ditindaklanjuti dalam 2 tahun terakhir b APIP didukung dengan SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas. a. Seluruh fungsi pengawasan internal tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara kuantitas maupun kualitas b. Sebagian besar fungsi pengawasan internal tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara kuantitas maupun kualitas c. Sebagian kecil fungsi pengawasan internal tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara kuantitas maupun kualitas d. Seluruh fungsi pengawasan internal belum tertangani oleh SDM yang kompeten baik secara kuantitas maupun kualitas B 0.67 VII.7.a. Laporan Hasil pengawasan Triwulan II Tahun 2016 A 1 VII.7.b. Competency Development Need Analysis ITJEN VII.7.b. Laporan Assessment BPKP VII.7.b. Paparan Hasil Assessment Dalnis dan KT VII.7.b. Peta Kompetensi Auditor c APIP didukung dengan anggaran yang memadai a. Seluruh kebutuhan didukung oleh anggaran b. Sebagian besar kebutuhan didukung oleh anggaran c. Sebagian kecil kebutuhan didukung oleh anggaran d. Seluruh kebutuhan belum didukung oleh anggaran B 0.67 VII.7.c. RKA SATKER ITJEN bagian a VII.7.c. RKA SATKER ITJEN bagian b VII.7.c. RKA SATKER ITJEN bagian c VII.7.c. RKA SATKER ITJEN bagian d VII.7.c. RKA SATKER ITJEN form 1 VII.7.c. RKA SATKER ITJEN form 2 VII.7.c. RKA SATKER ITJEN form 3 VII.7.c. satker POK 2016 d APIP berfokus pada client dan audit berbasis risiko a. Seluruh fungsi pengawasan internal berfokus pada client dan audit berbasis risiko b. Sebagian besar fungsi pengawasan internal berfokus pada client dan audit berbasis risiko c. Sebagian kecil fungsi pengawasan internal berfokus pada client dan audit berbasis risiko d. Seluruh fungsi pengawasan internal belum berfokus pada client dan audit berbasis risiko A 1 VII.7.d. Audit Universe Rencana Aksi SPIP : 1. Melakukan asistensi dan pendampingan penilaian risiko terhadap unit-unit yang belum melakukan penilaian risiko 2. Melakukan evaluasi SPIP terhadap seluruh unit di lingkungan KESDM Benturan Kepentingan : Melakukan evaluasi benturan kepentingan seluruh unit di lingkungan KESDM secara berkala ZI : mengusulkan unit untuk ditetapkan sebagai unit yng WBK APIP : melakukan monitoring dan TL hasil pemeriksaan dengan lebih intensif VIII. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK % 1. Standar Pelayanan %

179 a Terdapat kebijakan standar pelayanan Ya, apabila telah terdapat kebijakan standar pelayanan yang mencakup kejelasan biaya, waktu, persyaratan perijinan Ya 1 VIII.1.a. Bahan Paparan Penataan Perizinan DITJEN MIGAS status 8 Maret 2017 VIII.1.a. Kebijakan Mutu Pelayanan Ditjen MIGAS VIII.1.a. SOP Penerbitan izin Usaha Tenaga Listrik VIII.1.a. SK Kaban ttg Pelayanan Publik Balitbang VIII.1.a. Standar Pelayanan Diklat VIII.1.a. Standar Pelayanan Ticketing Museum Geologi VIII.1.a. Standar Pelayanan Museum geologi VIII.1.a. SOP Standar Pelayanan Ditjen MIGAS VIII.1.a. Kep Dirjen Minerba No. 567.K/30/DJB/2015 ttg Penetapan Standar Pelayanan pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara VIII.1.a. Kep Dirjen Minerba No K/30/DJB/2012 tentang Pedoman Penangan Laporan Pengaduan Masyarakat VIII.1.a. SOP Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat Ditjen Minerba b Standar pelayanan telah dimaklumatkan a. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada seluruh jenis pelayanan b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada sebagian besar jenis pelayanan c. Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada sebagian kecil jenis pelayanan d. Standar pelayanan belum dimaklumatkan pada seluruh jenis pelayanan A 1 VIII.1.b. Maklumat Pelayanan DJK VIII.1.b. Kepdirjen MIGAS ttg Standar Pelayanan VIII.1.b. Kep Kaban Diklat ttg Pelayanan Publik Badan Diklat VIII.1.b. Maklumat Pelayanan Museum Geologi c Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan a. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan pada seluruh jenis pelayanan b. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan pada sebagian besar jenis pelayanan c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan pada sebagian kecil jenis pelayanan d. Belum terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan A 1 VIII.1.c. SOP Manajemen Pengelolaan Perpustakaan revisi 20 Maret VIII.1.c. SOP Pelayanan Badan Geologi VIII.1.c. SOP Pelayanan Diklat VIII.1.c. SOP Balitbang VIII.1.c. SOP EBTKE VIII.1.c. SOP Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat Ditjen Minerba d Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan a. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan secara berkala dan dilakukan dengan melibatkan stakeholders b.dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan secara tidak berkala dan/atau tidak dengan melibatkan stakeholders c. Belum dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan B 0.5 VIII.1.d. Audit ISO untuk Perbaikan Standar Mutu Pelayanan - MIGAS VIII.1.d. Reviu dan Perbaikan Pelayanan Publik DJK VIII.1.d. Laporan Pelayanan Museum Kegeologian VIII.1.d. Laporan Reviu dan Perbaikan Standar Pelayanan Ditjen MIGAS

180 e Dilakukan reviu dan perbaikan atas SOP a. Dilakukan reviu dan perbaikan SOP secara berkala b. Dilakukan reviu dan SOP secara tidak berkala c. Belum ada reviu dan perbaikan SOP B 0.5 VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Balai Diklat TBT VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Balitbang VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Biro Hukum VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Biro Keuangan VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Biro KLIK VIII.1.e. Hasil Reviu SOP BPSDM VIII.1.e. Hasil Reviu SOP PPSDM KEBTKE VIII.1.e. Hasil Reviu SOP PPSDM MIGAS VIII.1.e. Hasil Reviu SOP PPBMN VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Pusdatin ESDM VIII.1.e. Hasil Reviu SOP Balai TBT VIII.1.e. Hasil Reviu SOP PPSDMA 2. Budaya Pelayanan Prima % a Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima (contoh: kode etik, estetika, capacity building, pelayanan prima) a. Seluruh sosilisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima b. Sebagian besar sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima c. Sebagian kecil sosialisasi/pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima d. Seluruh sosilisasi/pelatihan belum dilakukan dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima A 1 VIII.2.a. Diklat TOT VIII.2.a. Diklat TOC VIII.2.a. Laporan Leaders Camp Ditjen MIGAS VIII.2.a. Laporan WLPB 2015 Badan Geologi VIII.2.a. Penguatan SDM Yanlik Museum Geologi VIII.2.a. Diklat Pelayanan Publik Tahun 2014 VIII.2.a. Diklat Pelayanan Publik Tahun 2015 VIII.2.a. Jadwal Diklat LAKIP dan Pelayanan Publik 2017 b Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai media (misal: papan pengumuman, website, media sosial, media cetak, media televisi, radio dsb) b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui beberapa media (misal: papan pengumuman, selebaran, dsb) c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai media A 1 VIII.2.b. Layanan Minerba RPIT VIII.2.b. Web Investasi Migas VIII.2.b. Manual Public User WebGIS PSDG VIII.2.b. SETJEN DEN c Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar a. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar dan sudah diimplementasikan b. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar ada namun belum diimplementasikan c. Belum terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar B 0.5 VIII.2.c. Konsep perka Badan Geologi ttg Penetapan pegawai Teladan VIII.2.c. Keputusan Kaban Diklat ttg Pemberian Penghargaan Pegawai Teladan di lingkungan Badan Diklat VIII.2.c. Kep IRJEN ttg Juknis Pemberian Penghargaan Bidang Pengawasan di Lingkungan ITJEN KESDM d Telah terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara terpadu b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan secara terpadu c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan secara terpadu d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara terpadu B 0.67 VIII.2.d. Layanan Minerba RPIT VIII.2.d. Photo Sarana Layanan Investasi MIGAS VIII.2.d. Print Screen Ruang LINTAS EBTKE VIII.2.d. Pelayanan Investasi Ketenagalistrikan e Terdapat inovasi pelayanan Ya, apabila terdapat bukti inovasi pelayanan yang diciptakan dan bermanfaat bagi penerima pelayanan Ya 1 VIII.2.e. MOMI Minerba VIII.2.e. SLO DJK VIII.2.e. capture aplikasi MAGMA VIII.2.e. Penghargaan Museum Geologi 3. Pengelolaan Pengaduan %

181 a Terdapat media pengaduan pelayanan Ya, apabila telah ditetapkan media pengaduan pelayanan secara jelas dan terbuka Ya 1 VIII.3.a. Pelayanan Ditjen Minerba VIII.3.a. Tampilan Website WBS dikelola Irat 5 ITJEN VIII.3.a. Pengaduan EBTKE VIII.3.a. Pengaduan ESDM VIII.3.a. Print Screen Halo Migas VIII.3.a. Pengelolaan Pengaduan Puslitbang Tekmira b Terdapat SOP pengaduan pelayanan a. Terdapat SOP pengaduan pelayanan secara komprehensif b. Terdapat SOP pengaduan pelayanan namun belum seluruhnya c. Belum ada SOP pengaduan pelayanan A 1 VIII.3.b. SOP Penanganan DUMAS EBTKE VIII.3.b. SOP LAPOR! VIII.3.b. Permen ESDM 40 Th 2015 ttg Pedoman Pengelolaan DUMAS KESDM VIII.3.b. SOP Pengaduan Pelayanan MIGAS VIII.3.b. SOP Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat Minerba VIII.3.b. SOP Pengaduan Masyarakat Ditjen Gatrik c Terdapat unit yang mengelola pengaduan pelayanan ya, apabila telah ditetapkan unit pengelola pengaduan Ya 1 VIII.3.c. Tampilan website WBS VIII.3.c. Pegaduan EBTKE VIII.3.c. Pengaduan Minerba RPIT VIII.3.c. Pengelolaan Pengaduan Puslitbang Tekmira VIII.3.c. Aplikasi Pengaduan EBTKE d Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan a. Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan b. Telah dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan c. Telah dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil pengaduan pelayanan unutk perbaikan kualitas pelayanan d. Belum dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan B 0.67 VIII.3.d. Rekap Pelayanan Pengaduan via LAPOR KSP 2014 VIII.3.d. Rekap Pelayanan Pengaduan via LAPOR KSP 2015 VIII.3.d. Rekap Pelayanan Pengaduan via LAPOR KSP 2016 VIII.3.d. Tindak Lanjut Pengaduan EBTKE VIII.3.d. Tindak lanjut pengaduan pelayanan berupa penyederhanaan perijinan melalui Permen ESDM No. 34 Tahun 2017 tentang Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara VIII.3.d. Rekap Pengaduan melalui Lapor KSP per tanggal 1 Januari 2017 e Telah dilakukan evaluasi atas penanganan keluhan / masukan a. Evaluasi atas penanganan keluhan / masukan dilakukan secara berkala b. Evaluasi atas penanganan keluhan / masukan dilakukan tidak berkala c. Belum ada evaluasi penanganan keluhan / masukan B 0.5 VIII.3.e. Reviu dan Perbaikan Standar Pelayanan Ditjen Ketenagalistrikan Penilaian kepuasan terhadap pelayanan %

182 a Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan a. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dilakukan secara berkala b. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tidak berkala c. Belum ada survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan A 1 VIII.4.a. Survey Kepuasan pelanggan Atas Jasa Pelayanan Lab VIII.4.a. Laporan Studi pelayanan Publik Museum Kegeologian 2015 VIII.4.a. Survey Kepuasan Pelayanan Migas 2015 VIII.4.a. Survey Kepuasan Masyarakat PPSDM KEBTKE 2016 VIII.4.a. Indeks Kepuasan Masyarakat PPSDM Migas 2016 VIII.4.a. Laporan Hasil Survey Sertifikast Laik Operasi DJK b Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka Ya, apabila tersedia media untuk mengakses data hasil survey dengan mudah Ya 1 VIII.4.b. Bukti Hasil Survey Kepuasaan Layanan Ditjen Gatrik dapat diakses publik c Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil survey kepuasan masyarakat c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil survey kepuasan masyarakat d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat A 1 VIII.4.c. Laporan Tindak Lanjut Hasil Survey Kepuasan Sertifikasi Laik Operasi (SLO) DJK Tahun 2016 VIII.4.c. laporan Hasil Evaluasi Kepuasan Pelanggan Laboratorium Pengujian tekmira 2016 VIII.4.c. Laporan Hasil Kepuasan Jasa Lemigas VIII.4.c. Laporan Tindak Lanjut Hasil Survey Kepuasan Masyarakat- DITJEN MIGAS VIII.4.c. Laporan tindak lanjut hasil survey Badan Geologi 5. Pemanfaatan Teknologi Informasi 1 100% a Telah memiliki rencana penerapan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan Ya, apabila ada rencana penerapan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan Ya 1 VIII.5.a. IT Master Plan Badan Diklat ESDM VIII.5.a. IT Master Plan Lemigas VIII.5.a. IT Master Plan Puslitbang TEKMIRA

183 b Telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan a. Seluruh pelayanan telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan b. Sebagian besar pelayanan telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan c. Sebagian kecil pelayanan telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan d. Seluruh pelayanan belum menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan A 1 VIII.5.b. Aplikasi Online Jasa Litbang Terpadu LEMIGAS VIII.5.b. Barang Bukti e-gov VIII.5.b. Buku MAGMA Indonesia VIII.5.b. Daftar e- Gov Pusdatin-rev VIII.5.b. e- Lelang Wilayah Kerja MIGAS VIII.5.b. Manual Public User WebGIS SDG VIII.5.b. Manual WebGIS SDG-2 VIII.5.b. Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru STEM AKAMIGAS VIII.5.b. Paparan MOMI- Minerba VIII.5.b. Paparan SLO (Sertifikat Laik Operasi Online)-DJK VIII.5.b. SIGNAS SUmber Daya Geologi VIII.5.b. WBS VIII.5.b. TI untuk pelayanan di Puslitbang Tekmira VIII.5.b. buku terbitan Badan Geologi on website VIII.5.b. Rekap Permohonan Informasi (KIP) 2016 VIII.5.b. Manual Book WebGIS Panas Bumi VIII.5.b. ESDM One Map c Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus a. Perbaikan dilakukan secara terus-menerus b. Perbaikan dilakukan tidak secara terus menerus c. Belum dilakukan perbaikan A 1 VIII.5.c. Perbaikan website SETJEN DEN VIII.5.c. Laporan Pertengahan Pemutakhiran Aplikasi Sistem Berkas dan pengajuan Izin Usaha MIGAS

184 Rencana Aksi DITJEN MIGAS : Memangkas jenis perizinan, yang semula 42 jenis perizinan bidang migas menjadi 6 jenis perizinan. Hal ini ditindaklanjuti dengan terbitnya Permen ESDM No.29 tahun DITJEN EBTKE : 1. Melakukan penyusunan Standar Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan yang ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan Dirjen. Sampai saat ini sedang dilakukan identifikasi jenis pelayanan publik dan penyusunan draft standar pelayanan publik; 2. Ditjen EBTKE akan mengoptimalkan fungsi LINTAS EBTKE (Layanan Informasi dan Investasi EBTKE) sebagai pusat pelayanan satu pintu dengan menugaskan PNS dari masing-masing unit Eselon II sesuai persetujuan dalam SK Direktur Jenderal EBTKE untuk bertugas pada LINTAS EBTKE. Disamping itu akan diberikan pelatihan pelayanan prima kepada PNS yang akan bertugas pada LINTAS EBTKE; 3. Menyusun kode etik pelayanan dan SOP Pelayanan yang berisi prosedur pemberian pelayanan dan kewajiban serta sanksi bagi petugas pelayanan; 4. Melakukan monitoring dan evaluasi secara intensif terhadap pengelolaan pengaduan oleh Bagian Rencana dan Laporan; 5. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap survey kepuasan pelayanan pada LINTAS EBTKE; 6. Merencanakan upgrading web lintas.ebtke.esdm.go.id pada tahun anggaran DITJEN GATRIK : 1. Mereview dan melakukan perbaikan atas standar pelayanan publik; 2. Mereview dan melakukan perbaikan atas SOP Standar Pelayanan Publik; 3. Pelayanan publik terpadu secara elektronik; 4. Sosialisasi kebijakan bidang ketenagalistrikan kepada stakeholder setiap ada peraturan baru, misalnya melalui kegiatan cofee morning; 5. Diklat peningkatan motivasi dan pelayanan prima bagi PNS yang melaksanakan pelayanan publik; 6. Evaluasi terhadap pengaduan konsumen listrik dan pengaduan pelayanan publik; 7. Evaluasi dan tindak lanjut atas survey kepuasan pelayanan registrasi Sertifikat Laik Operasi. DITJEN MINERBA : Perbaikan Pelayanan Publik untuk 31 jenis pelayanan Ditjen Minerba, antara lain : a. Standar Pelayanan Permohonan Perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Mineral dan Batubara. b. Standar Pelayanan Permohonan Sertifikat CNC c. Standar Pelayanan Permohonan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) untuk Pemegang KK/PKP2B/IUP/IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan / IUP OPK Pengolahan dan / atau Pemurnian d. Standar Pelayanan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) Jasa Pertambangan. e. Standar Pelayanan Perpanjangan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) Jasa Pertambangan f. Standar Pelayanan Pencetakan Peta Informasi Wilayah Pertambangan g. Standar Pelayanan Permohonan Pertimbangan Teknis Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara h. Standar Pelayanan Izin Prinsip Pengolahan Batubara i. Standar Pelayanan Izin Prinsip Pengolahan dan Pemurnian Mineral j. Standar Pelayanan Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengolahan dan Pemurnian Mineral k. Standar Pelayanan Permohonan Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengolahan Batubara l. Standar Pelayanan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara (IUP OPK Pengangkutan dan Penjualan Batubara) m. Standar Pelayanan Permohonan Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengangkutan dan Penjualan Komoditas Mineral n. Standar Pelayanan Peningkatan Jumlah Kapasitas Dalam Kegiatan Pengangkutan dan Penjualan Batubara o. Standar Pelayanan Penyesuaian Kerjasama Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengangkutan dan Penjualan Batubara p. Standar Pelayanan Persetujuan Penggantian Sumber Batubara Dalam Kegiatan Izin Usaha Pertambangan Khusus Pengangkutan dan Penjualan Batubara q. Standar Pelayanan Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) Mineral dan Batubara r. Standar Pelayanan Perpanjangan Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUKP)Mineral dan Batubara s. Standar Pelayanan Permohonan Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara t. Standar Pelayanan Rekomendasi Persetujuan Ekspor Produk Pertambangan Mineral Logam yang telah memenuhi Batasan Minimum Pengolahan u. Standar Pelayanan Persetujuan Besaran Jaminan Kesungguhan Pembangunan Fasilitas Pemurnian v. Standar Pelayanan Permohonan Persetujuan Pencairan Jaminan Kesungguhan Pembangunan Fasilitas Pemurnian w. Standar Pelayanan Persetujuan Rencana Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral di Dalam Negeri x. Standar Pelayanan Persetujuan Rencana Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral di Dalam Negeri y. Standar Pelayanan Perpanjangan Rekomendasi Persetujuan Ekspor z. Standar Pelayanan Permohonan Perubahan Saham aa. Standar Pelayanan Permohonan Perubahan Direksi dan Komisaris bb. Standar Pelayanan Permohonan Perubahan Anggaran Dasar cc. Standar Pelayanan Permohonan Perubahan Status Perusahaan PMA Menjadi PMDN atau PMDN Menjadi MA dd. Standar Pelayanan Permohonan Perubahan Investasi dan Sumber Pembiayaan ee. Standar Pelayanan Permohonan Pertimbangan Teknis Penangguhan Cara Pembayaran L/C B.HASIL % I. KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI % 1.Nilai Akuntabilitas Kinerja Diisi dengan nilai hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) (0-100) Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) Diisi dengan nilai hasil Survei Internal Kapasitas Organisasi (0-5) Rencana Aksi Berupaya meningkatkan nilai akuntabilitas kinerja dan kapasitas organisasi

185 II. PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN % 1.Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi Korupsi (0-4) Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian WTP-Dengan Paragraph Penjelas Wajar Dengan Pengecualian Tidak Memberikan Pendapat Tidak Wajar Tidak Memiliki Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian 3 Rencana Aksi 1. Meningkatkan nilai persepsi korupsi 2. Mempertahankan opini BPK WTP III. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK % 1.Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas Pelayanan (0-4) Rencana Aksi Meningkatkan kualitas pelayanan publik KESDM secara keseluruhan INDEKS RB (Total) 87.6 *) Tahap Penilaian : 1. Masih dalam proses koordinasi penilaian atau perbaikan penilaian di isnpektorat 2. Sudah disampaikan ke Ketua Tim RB Instansi 3. Sudah dikirim ke Kementerian PAN dan RB

186 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2018 Tangerang Selatan, 19 Desember 2017 Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM

187 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Sekilas PMPRB Tahun 2017 Finalisasi Timeline PMPRB TEKNIS PMPRB 2018

188 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Sekilas PMPRB Tahun 2017 Finalisasi Timeline PMPRB TEKNIS PMPRB 2018

189 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral USULAN KEMENTERIAN ESDM NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI MAX USUL 2016 USUL 2017 USUL 2018 KET. A. PENGUNGKIT 1 Manajemen Perubahan 5,00 4,68 4,89 NAIK 2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 5,00 4,38 TURUN 3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 5,83 6,00 NAIK 4 Penataan Tatalaksana 5,00 4,25 4,67 NAIK 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 14,33 14,84 NAIK 6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 5,80 4,94 TURUN 7 Penguatan Pengawasan 12,00 11,04 10,88 TURUN 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 5,90 5,39 TURUN SUB TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT 60,00 56,83 55,97 TURUN B. HASIL 1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20,00 14,85 14,26 TURUN 2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 10,00 5,95 8,79 NAIK 3 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 7,33 8,58 NAIK SUB TOTAL KOMPONEN HASIL 40,00 28,12 31,63 NAIK INDEKS REFORMASI BIROKRASI 100,00 84,96 87,60 NAIK

190 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral VALIDASI KEMENTERIAN PAN DAN RB NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI MAX A. PENGUNGKIT 1 Manajemen Perubahan 5,00 3,98 2,85 TURUN 2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 3,34 3,34 TETAP 3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 3,84 4,34 NAIK 4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,47 3,60 NAIK 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 12,88 13,41 NAIK 6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 3,11 3,65 NAIK 7 Penguatan Pengawasan 12,00 6,67 6,94 NAIK 8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,18 4,13 TURUN SUB TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT 60,00 41,46 42,20 NAIK NILAI 2015 NILAI 2016 NILAI 2017 KET. B. HASIL 1 Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20,00 14,52 15,285 NAIK 2 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 10,00 6,95 7,79 NAIK 3 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 7,31 8,57 NAIK SUB TOTAL KOMPONEN HASIL 40,00 28,78 31,64 NAIK INDEKS REFORMASI BIROKRASI 100,00 70,24 73,847 NAIK

191 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1. Pengelolaan RB KESDM dapat dilakukan tepat waktu 2. Meningkatkan pembangunan integritas antara lain menindaklanjuti asessment terhadap usulan pembangunan Agent of Change 3. Meningkatkan sistem pengendalian dalam penyusunan Peraturan Perundangundangan 4. Melaksanakan evaluasi kemungkinan tumpang tindih fungsi instansi dan menganalisis kemampuan struktur yang adaptif terhadap lingkungan 5. Meningkatkan pengelolaan akuntabilitas kinerja dengan lebih menyelaraskan dokumen sejak penyusunan renstra kementerian hingga level terendah 6. Menerapkan SPIP kepada setiap unit kerja lainnya dengan membentuk satgas SPIP setiap unit sebagai kepanjangan tangan monev SPIP Kementerian 7. Meningkatkan perhatian terhadap tindak lanjut laporan pengaduan kotak pos Meningkatkan pengelolaan wistle blowing system (WBS) dan benturan kepentingan 9. Menindaklanjuti rekomendasi audit BPK agar dapat memperoleh opini WTP, mengusulkan unit kerja menjadi zona integritas

192 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Pra Panel dilaksanakan pada tanggal 29 s.d. 31 Maret April 2017 telah dilaksanakan Rapat Kordinasi Tindak Lanjut RB 29 April 2017 telah dilaksanakan Panel I PMPRB di Bandung 15 Mei 2017 dilaksanakan Panel II PMPRB di Cirebon Submit PMPRB oleh Inspektur Jenderal padatanggal 22 Mei 2017

193 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Sekilas PMPRB Tahun 2017 Finalisasi Timeline PMPRB TEKNIS PMPRB 2018

194 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2018 HASIL KESEPAKATAN MINGGU KE-2 JAN 2018 MINGGU KE-4 JAN 2018 FEBRUARI 2018 AWAL MARET 2018 PERTENGAHAN MARET 2018 Activities Pra Panel PMPRB 2018 Biro Ortala sudah mendapatkan nilai validasi PMPRB 2017 Dibagi tim per area perubahan bertanggungjawab terhadap kelengkapan dokumen PMPRB Panel ke-i PMPRB 2018 dihadiri oleh Asesor PMPRB di Lingkungan KESDM Seluruh unit kerja mengumpulkan dokumen pendukung Finalisasi dokumen pendukung Panel-ke II PMPRB 2018, dihadiri oleh Asesor PMPRB di Lingkungan KESDM Submit PMPRB oleh Bpk. Irjen KESDM kepada Sekjen KESDM Sekjen KESDM submit PMPRB ke Kementerian PAN RB Output Dokumen pendukung awal telah terkumpul Nilai PMPRB di LKE telah ditentukan berdasarkan dokumen pendukungi awal Dokumen pendukung telah terkumpul di akhir Februari 2018 Jika dokumen terlambat akan dilaporkan pada Panel ke-ii LKE siap di input di PMPRB ONLINE Submit PMPRB done

195 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Sekilas PMPRB Tahun 2017 Finalisasi Timeline PMPRB TEKNIS PMPRB 2018

196 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral NO AREA PERUBAHAN PIC 1 2 Manajemen Perubahan Penataan Peraturan Perundang-undangan Biro Ortala, Kabag Manajemen Perubahan Biro Hukum, Kabag Penelaah Hukum 3 Penataan dan Penguatan Organisasi Biro Ortala, Kabag Kelembagaan 4 Penataan Tatalaksana Biro Ortala, Kabag Tata Laksana 5 Penataan Sistem Manajemen SDM Biro SDM, Kabag Mutasi Penguatan Akuntabilitas Penguatan Pengawasan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Biro Perencanaan, Kabag Analisa dan Evaluasi Inspektorat Jenderal, Kabag Hukum, Kepegawaian danorganisasi Ditjen Minerba, Kepala Subdit Pengembangan Investasi dan Kerja Sama Minerba

197 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TEKNIS PENGUMPULAN DOKUMEN PMPRB Dokumen dalam bentuk softcopy Dokumen di upload di Google Drive dan dicatat dalam LKE pada masingmasing area Perubahan PIC masing-masing area perubahan bertanggung jawabatas kelengkapan dokumen pendukung di area tersebut Dokumen dan keterangan di LKE di sesuaikan Itjen mengecek ulang dokumen pendukung PMPRB

198 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral CARA UPLOAD DOKUMEN PENDUKUNG PMPRB Log in ke Google Drive dengan user id dan password "pmprb2018" Pilih Area Perubahan, misalnya : I. Area Manajemen Perubahan Pilih Sub Area Perubahan, misalnya : 1. Tim Reformasi Birokrasi Pilih Pernyataan : a. Tim Reformasi Birokrasi telah dibentuk maka masuk di folder I.1.a Upload Dokumen dan diberi nomor, misalnya : 1. Tim RB Itjen 2018, 2. Tim RB Setjen 2018 (klik kanan pilih upload file) Update di excel LKE (yang ada di folder area perubahan tersebut) Excel jangan di download, di edit secara online di google drive

199 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral HASIL KESEPAKATAN 1. Timeline PMPRB 2018 telah disepakati; 2. PIC masing-masing area perubahan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 1050 K/73/MEM/2017 tanggal 2 Maret 2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian ESDM; 3. Masing-masing unit mengupload dokumen ke Google Drive; 4. PIC masing-masing area perubahan memverifikasi dan bertanggung jawab atas kelengkapan dan ketepatan dokumen pendukung di area yang menjadi tanggung jawabnya; 5. Dokumen awal disampaikan melalui Google Drive paling lambat tanggal 12 Januari 2018 sebelum Pra Panel.

200 Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral wbs.esdm.go.id Inspektorat Jenderal KESDM Jl. Patra Kuningan Raya No 1B Jakarta Selatan (021) (021)

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SOSIALISASI ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.753, 2015 KEMEN-ESDM. Reformasi Birokrasi. Unit Pengelola. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG UNIT PENGELOLA

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 1 LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2016 2 KATA PENGANTAR Dalam

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.0

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 3,46 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 0,78 a. Tim Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2017 KEMEN-DPDTT. Road Map. 2017-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ROAD

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL

ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL 2016-201 6 ROADMAP REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL JUJUR PROFESIONAL MELAYANI INOVATIF BERARTI DEWAN ENERGI NASIONAL SEKRETARIAT JENDERAL Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DASAR HUKUM ARAH KEBIJAKAN 1. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1249, 2015 BNP2TKI. Zona Integritas. Pembangunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI Lampiran II Peraturan Menpan dan RB No. 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

Lebih terperinci

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai 1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017 REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017 DAFTAR ISI LATAR BELAKANG DASAR HUKUM PROGRAM RB REVIEW KEG RB 2015/2016 KEGIATAN RB 2016/2017

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 1 SURAT KEPUTUSAN KEPALA BNN KEANGGOTAAN REFORMASI BIROKRASI 1. Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor : KEP/146/IV/2013/BNN tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.710, 2015 LEMSANEG. Zona Integritas. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH

Lebih terperinci

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah 1 Sesuai PP 81/2010 ttg Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025 dan PerMenPAN RB 11/2015 ttg Road Map RB 2015-2019, Tim Kementerian PAN RB telah melakukan Evaluasi atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016 PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016 SASARAN REFORMASI BIROKRASI Maraknya KKN Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Buruknya Pelayanan Publik 8 Area Perubahan

Lebih terperinci

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI OLEH : MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI JAKARTA, 14 FEBRUARI 2012

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH

PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH DAERAH 2018-2019 OLEH: DR. BUDI UTOMO, S.IP., M.Si. KEPALA BAGIAN REFORMASI BIROKRASI PADA BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar..... i Daftar Isi..... ii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa Pakta Integritas

Lebih terperinci

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Sesuai PP 81/2010 ttg Grand Design Reformasi

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH A. DASAR HUKUM Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Disampaikan Oleh: ADI SETIADI, SH KEPALA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANG BIDANG BINDA MARGA DAN PIW KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1 Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Page 1 Indeks Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal DPR RI tahun 2015 adalah 65,99 atau Kategori B Evaluasi PMPRB adalah Menilai kemajuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI KECAMATAN CICURUG Jalan Siliwangi Nomor 111 Telepon (0266) 731002 Faksimil (0266) 731002 Website: sidikcicurug@yahoo.com email: cicurug.marema@gmail.com CICURUG 43359 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI A. DASAR HUKUM Dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PETA JALAN REFORMASI BIROKRASI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Sosialisasi Road Map dan PMPRB Pejabat Eselon II dan III Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR A. DASAR 1. Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PERMEN-KP/2017 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini. - 2 - Pasal 1 Menetapkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 2015 2019. Pasal 2 Road Map Reformasi

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016 PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.00 100.00% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1.00 100.00% a. Tim

Lebih terperinci

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) KOMPONEN PENGUNGKIT 60% INDIKATOR HASIL 40% MANAJEMEN PERUBAHAN PENATAAN TATA LAKSANA PENATAAN SISTEM

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur SASARAN DAN TARGET

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DAN APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional. No.224, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Jl. Ki Hajar Dewantoro 80 Jebres Kotak Pos 187 Surakarta 57126 Telp. (0271) 641442 Fax. (0271)648920 E-mail : rsjsurakarta@jatengprov.go.id

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSEVASI LAUT NOMOR PER. IOI.9 IBALITBANG KP.3.1/BPOL/RC.31O11112016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, RANCANGaAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI ASISTEN DEPUTI PEMANTAUAN DAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

Lebih terperinci

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH REGIONAL II RIAU KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7 Jakarta 10110 SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 215 TENTANG PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI NEGARA KEPALA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM Jakarta, Mei 2015 DAFTAR ISI Halaman Pengertian.... 2 Syarat Penetapan WBK/WBBM. 3 Komponen Pengungkit dan Hasil. 3 I. Komponen Pengungkit... 3 II. Komponen

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1 Kata Pengantar Reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada hakikatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN 2015-2019 Jakarta, 1 Desember 2015 LANDASAN PENYUSUNAN ROAD MAP BNN 2015-2019 1. Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010); 2.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.539, 2015 BNP2TKI. Laporan Harta Kekayaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI MEMULAI PERUBAHAN DENGAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN RI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE., MURP., M.Sc, PhD. DEPUTI BIDANG TATALAKSANA deddys@menpan.go.id

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.00 100.00% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1.00 100.00% a.

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016 BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017

GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017 GELAR PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG 2017 LARWASDA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 MENINGKATKAN PENGAWASAN INTERNAL UNTUK MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DI KABUPATEN SEMARANG DASAR

Lebih terperinci

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA SOSIALISASI PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam RINGKASAN EKSEKUTIF Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, ditetapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu unsur kementerian/ lembaga yang memiliki tugas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI BIROKRASI 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2015 BIRO AKUNTABILITAS KINERJA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014.

Outline Presentasi. Potret Birokrasi Indonesia. Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB. 9 Program Akselerasi sampai 2014. Outline Presentasi Potret Birokrasi Indonesia Strategi Dasar dan Arah Kebijakan RB 9 Program Akselerasi sampai 2014 Dedicated Program 2 Potret Birokrasi Indonesia Organisasi Struktur gemuk dan tidak fit

Lebih terperinci