Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 94-99, Mei 2016 STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 94-99, Mei 2016 STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO"

Transkripsi

1 STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO Microbiologi Status of The Broiler Meat in The Traditional Markets of Metro City Muhammad Edwin a, Purnama Edy Santosa b, dan Rr Riyanti b a The Student of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University b The Lecture of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture Lampung University Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung jipt_universitaslampung@yahoo.com ABSTRACT This research aimed to determine microbiologic status observation on the broiler chiken of the traditional markets in the city of Metro. The study was conducted from Desember Januari 2016 in the Laboratory Veterinerr Region III Office of Lampung. The study used a random sampling technique and used 22 samples from 4 traditional markets of Cendrawasih, 16 C Margorejo, 24 Margorejo, and Tejo Agung. Parameters of microbiologic status data were analyzed using binominal test concern their each parameters (National Standardization Agency (NSA) 7388:2009). The result showed that TPC (Total Plate Count) was same with standard, Coliform up standard, Salmonella sp. was same with standard. Key words: Microbiologi Status, Broiler, Traditional Market, Metro City. PENDAHULUAN Daging ayam merupakan salah satu sumber protein asal hewani yang banyak disukai oleh masyarakat, selain karena rasanya yang enak daging ayam juga tergolong relatif lebih murah dibandingkan dengan sumber protein asal hewani lainya, seperti daging sapi dan daging kambing. Daging ayam merupakan salah satu bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, karena mengandung protein dan asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Daging ayam yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat salah satunya adalah daging broiler. Menurut hasil penelitian Suryanika (2009), sudah ada data mengenai status mikrobiologis (Total Plate Count (TPC), Coliform, dan Salmonella sp.) daging broiler di pasar-pasar tradisional di Kota Metro, diperoleh hasil Total Plate Count(TPC) 3,4 x 10 3 CFU/g, Salmonella sp. negatif, dan Coliform >1.100 MPN/g. Seiring berjalannya waktu keadaan pasar-pasar tradisional di Kota Metro sudah banyak berubah dari tahun sebelumnya, seperti penataan per produk penjualan yang sudah mulai tertata dengan rapih, sistem sanitasi kebersihan yang sudah mulai dijaga serta dilakukan dengan baik, dan para pedagang daging ayam broiler di pasar 16 C Margorejo yang sudah mulai memperhatikan aspek penataan meja display tempat menjajajakan daging broiler dengan memberikan sekat kaca pada meja - meja display yang bertujuan untuk mengurangi faktor pencemaran mikroba pada daging broiler. Hal ini perlu ditindak lanjuti dengan adanya penelitian terbaru mengenai status mikrobiologis (Total Plate Count (TPC), Coliform, dan Salmonella sp.) daging broiler di pasar-pasar tradisional di Kota Metro untuk mendapatkan data valid terbaru mengenai status mikrobiologis di pasar-pasar tradisional di Kota Metro tersebut. MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 Januari Tempat penelitian yaitu pasar tradisional di Kota Metro dan di Laboratorium Kesmavet Balai Veteriner Regional III Bandar Lampung. Materi 1. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah daging paha ayam yang berasal dari beberapa pasar pasar tradisional di Kota Metro. 94

2 2. Media untuk pengujian Total Plate Count (TPC) adalah larutan Buffer Peptone Water (BPW), dan Plate Count Agar (PCA). 3. Media untuk pengujian Coliform adalah larutan Buffer Peptone Water (BPW), Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB), Lauryl Triptose Borth (LTB). 4. Media untuk pengujian Salmonella sp.adalah Lactose Broth, Selenite Cysteine Broth (SCB), Tetrathinate Broth (TTB), Rappaport Vassiliadis (RV), Xylose Lysine Deoxycholate Agar (XLDA), Hectoen Enteric Agar (HEA), Bismuth Sulfite Agar (BSA), Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Lysine Iron Agar (LIA), Lysine Decarboxylase Broth (LDB), Kalium Cyanide Broth (KCNB), Methyl Red-Voges Proskauer (MR-VP), Selenite Cystine Broth (SCB), Tryptose Broth (TB), Trypticase Soy Tryptose Broth (TSTB), Sulfida Indo Motil (SIM), Reagen kovac, Brain Hearth Infusion (BHI), Urea Broth, Malonate Broth, Phenol Red Lactose Broth, Phenol Red Sucrose Broth, kristal keratin, larutan BromcresolPurple Dye 0,2 %, larutan Physioloogical Saline 0,85 %, larutan Formalized Physiological Saline, Salmonella Polyvalent Somatic (O) antiserum A-S, Salmonella Polyvalent Flagellar (H) antiserum Fase 1 dan 2, Salmonella Somatic Group (O) Monovalent Antisera:VI. Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis untuk mendata setiap sampel agar tidak tertukar antara sampel satu dengan yang lainnya, kantong plastik untuk mengemas sampel, kertas label, alumunium foil, dan bok es. 1. Peralatan pengujian TPC adalah bag mixer(stomacher), tabung erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri, pipet volumetrik, inkubator 35±2 C, timbangan, penghitung koloni hand totally counter, bunsen, botol media, gunting, pinset, autoclave, refrigerator, dan freezer. 2. Peralatan pengujian Coliform adalah inkubator, botol dan tabung pengencer, cawan petri, pipet, jarum inokulasi, pembakar bunsen, tabung reaksi, tabung reaksi, autoclave, neraca, homogenizer, water bath, tabung durham. 3. Peralatan pengujian Salmonella sp. adalah cawan petri, tabung reaksi, tabung serologi ukuran 10 x 75 mm, pipet ukuran 1 ml, 2 ml, 5 ml dan 10 ml, botol media, gunting, pinset, jarum okulasi (ose), stomacher, pembakar bunsen, ph meter, timbangan, magnetic stirrer, pengocok tabung, inkubator 35±2 C, penangas air, autoclave, lemari steril (clean benchi), lemari pendingin, dan freezer. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Survei dilakukan terhadap pasar serta pedagang daging ayam broiler di Kota Metro. Cara pengambilan data kuisener pedagang menggunakan metode purposive sampling dan kuisoner dengan teknik wawancara. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel pedagang yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti untuk mengambil jumlah sampel karkas daging paha ayam broiler. Pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan sengaja sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan yaitu : 1. jumlah penjualan daging broiler minimal 20 ekor per hari; 2. milik sendiri/pekerjaan tetap; 3. lama berjualan minimal 1 tahun; Pengambilan sampel daging paha ayam broiler di setiap lokasi pedagang yang ada di pasar dilakukan dengan teknik random sampling, sampel daging paha ayam broiler diambil secara acak tanpa memilih terlebih dahulu tujuannya agar setiap daging paha ayam broiler memiliki kesempatan yang sama untuk bisa dipilih menjadi sampel yang akan diuji status mikrobiologisnya. Peubah yang Diamati 1. Total Plate Count (TPC) 2. Coliform 3. Salmonella sp. Pelaksanaan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa kondisi status mikrobiologi sampel (daging paha) yang diambil dari pasar dan status responden di pasar. Data sekunder merupakan data yang tidak diambil dari pasar, data tersebut sudah ada sebelumnya baik dari literatur buku ilmiah ataupun dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Standar Keamanan Cemaran Mikroba pada Daging Ayam. Jumlah pedagang Pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan melakukan pendataan terlebih dahulu, tujuannya untuk mengetahui jumlah pedagang 95

3 yang ada di pasar tradisional di Kota Metro. Cara pengambilan data jumlah pedagang menggunakan metode purposive sampling dan kuisener dengan teknik wawancara. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel pedagang yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti untuk mengambil jumlah sampel karkas. Pengambilan sampel daging Pengambilan sampel daging paha ayam broiler di setiap lokasi pedagang yang ada di pasar dilakukan dengan teknik random sampling, sampel daging paha ayam broiler diambil secara acak tanpa memilih terlebih dahulu tujuannya agar setiap daging paha ayam broiler memiliki kesempatan yang sama untuk bisa dipilih menjadi sampel yang akan diuji status mikrobiologisnya. Sampel dibawa dengan terbungkus alumunium foil kemudian diletakkan bersama es dalam termos dan segera dibawa ke laboratorium. Pengujian Sampel Daging Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Kesmavet Balai Veteriner Regional III Bandar Lampung. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Total Plate Count (TPC), Coliform dan Salmonella sp. Analisis Data Data yang diperoleh dibuat dalam bentuk tabulasi dan dianalisis menggunakan uji binominal (terhadap kondisi Standar Nasional Indonesia SNI 7388:2009) serta dianalisis secara deskriptif pada masing-masing peubah (Total Plate Count (TPC), Coliform, dan Salmonella sp.). HASIL DAN PEMBAHASAN Kodisi Pasar di Kota Metro Survey lapangan menunjukkan kondisi pasar - pasar tradisional yang ada di Kota Metro, terdapat 4 pasar tradisional yaitu 1. Pasar Cendrawasih, 2. Pasar 16 C Margorejo, 3. Pasar 24 Margorejo, dan 4. Pasar Tejo Agung. Menurut William (1993) pasar yang bersih dan sehat bukan berarti pasar itu harus mewah, tetapi kebersihannya terjaga dan adanya pemisahan area antara sayuran, buah dan daging. Hal ini diciptakan untuk mengurangi atau meminimalkan citra miring sekaligus menghambat berpalingnya konsumen dari pasar tradisional. Status Mikrobiologi Daging Broiler dari Pasar-pasar Tradisional di Kota Metro TPC (Total Plate Count) Hasil pengamatan TPC (Total Plate Count) pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro tersaji pada Tabel 3. Hasil perbandingan data dengan standar SNI tersaji pada Tabel 4. Hasil pengolahan uji binomial tersaji pada Tabel 5. Tabel 3. Rata-rata jumlah TPC (Total Plate Count) pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. No Pasar TPC (CFU/gram). 1 Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih C Margorejo C Margorejo C Margorejo C Margorejo Margorejo Margorejo Margorejo Margorejo Margorejo Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tabel 4. Hasil TPC (Total Plate Count) pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. No Pasar Jumlah Sampel Standar > Standar 1 Cendrawasih C Margorejo Margorejo 5 4 Tejo Agung 6 Ket : Standar : 1 x 10 6 CFU/gram berdasarkan SNI 7388:2009. >Standar : >1 x 10 6 CFU/gram berdasarkan SNI 7388:2009. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3 dan 4 terhadap bakteri TPC (Total Plate 96

4 Count) pada daging paha ayam broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro menunjukkan hasil semua sampel sesuai standar SNI 7388:2009. Rendahnya bakteri TPC (Total Plate Count) pada semua daging paha ayam broiler yang dijual pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Metro kemungkinan karena daging paha ayam broiler yang dijual masih dalam keadaan segar/baru dipotong serta waktu antara pemotongan sampai pembelian kurang dari 4 jam untuk meminimalisir kontaminasi penjualan agar pertumbuhan bakteri lebih sedikit. Daging segar menurut Standar Nasional Indonesia (2009) adalah daging yang diperoleh tidak lebih dari 4 jam setelah pemotongan. Tabel 5. Hasil pengolahan uji binomial TPC (Total Plate Count) di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. Param eter Kategori N Obse rvad Prop Test prop Asymp Sig TPC Standar >Standar 0 Total Ket : a dengan menggunakan test proporsi sebesar 0,5 didapatkan nilai sebesar asymp sig = 0,000 karena nilai asymp sig kurang dari taraf nyata 0,05 maka diperoleh hasil berpengaruh nyata (P<0,05). Hasil uji binomial terhadap TPC daging paha ayam broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro, Tabel 5 menunjukkan bahwa diperoleh hasil yang nyata (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa 100% daging paha ayam broiler yang dijual di pasar-pasar tradisional di Kota Metro sesuai standar SNI 7388:2009 yang berlaku dan layak dikonsumsi. Hal ini diduga karena pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Metro melakukan pemotongan ayam broiler terpisah dari tempat penjualan, waktu penjualan tidak sampai siang hari, penjualan daging broiler secara khusus tidak mencampur dengan organ dalam/jeroan ayam, serta meja display yang sudah dikeramik sehingga menyebabkan tingkat kontaminasi bakteri terhadap daging broiler sangat kecil. Coliform Hasil pengamatan Coliform pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro tersaji pada Tabel 6. Hasil perbandingan data dengan standar SNI tersaji pada Tabel 7. Hasil pengolahan uji binomial tersaji pada Tabel 8. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 6 dan 7 terhadap bakteri Coliform pada daging paha ayam broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro menunjukkan hasil 1 sampel sesuai standar dan 21 sampel di atas standar SNI 7388:2009. Tingginya bakteri Coliform yang terdapat pada daging paha ayam broiler yang dijual di pasar - pasar tradisonal di Kota Metro menunjukkan bahwa kemungkinan daging paha ayam broiler tercemar oleh bakteri yang terdapat pada lingkungan. Tabel 6. Rata-rata jumlah Coliform pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. No Pasar Coliform (MPN/gram) 1 Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih Cendrawasih C Margorejo C Margorejo C Margorejo C Margorejo Margorejo Margorejo Margorejo Margorejo Maargorejo Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung Tejo Agung 1100 Tabel 7. Hasil Coliform pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. No Pasar Jumlah Sampel Standar > Standar 1 Cendrawasih C Margorejo Margorejo 5 4 Tejo Agung 6 Ket : Standar : 1 x 10 2 MPN/gram berdasarkan SNI 7388:2009. >Standar : >1 x 10 2 MPN/gram berdasarkan SNI 7388:

5 Tabel 8. Hasil pengolahan uji binomial Coliform di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. Observad Test Parameter Kategori N Prop prop 7388:2009. Negatifnya Salmonella sp. pada Asymp semua daging paha ayam broiler yang dijual Sig pedagang di pasar - pasar tradisional di Kota Coliform Standar Metro diduga karena daging ayam broiler tidak >Standar dilakukan pemotongan di tempat penjualan dan Total jarang pedagang yang mencampurkan antara Ket : a dengan menggunakan test proporsi daging ayam broiler dengan organ sebesar 0,5 didapatkan nilai sebesar asymp sig = 0,000 karena nilai asymp sig kurang dari taraf nyata 0,05 maka diperoleh hasil berpengaruh nyata (P<0,05). dalam/jeroannya, sehingga kontaminasi yang mungkin berasal dari usus kecil dapat dihindari. Hal tersebut yang menyebabkan negatifnya bakteri Salmonella sp. pada daging broiler yang dijual di pasar pasar tradisional di Kota Metro Hasil uji binomial terhadap Coliform daging paha ayam broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro, Tabel 8 menunjukkan bahwa 95% daging paha ayam broiler yang dijual ternyata tercemar bakteri Coliform yang sangat tinggi karena telah melebihi standar SNI 7388:2009, sebanyak 21 sampel daging broiler tercemar bakteri Coliform sebanyak >1.100 MPN/gram. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar daging ayam broiler yang dijual di pasar tradisional di Kota Metro kurang higienis. Kontaminasi yang terjadi pada saat proses pemotongan juga terjadi saat penjualan di pasar karena karkas broiler di pasar tradisional di Kota Metro dilakukan dengan cara menjual kiloan perbagian karkas sesuai timbangan yang diinginkan konsumen, hal ini membuat banyaknya karkas broiler yang dijual sudah dalam bentuk potongan-potongan sehingga membuat luas potongan daging broiler bertambah dan mempermudah tumbuh kembang mikroba seperti yang dikemukakan oleh Soeparno (2005), penjualan daging di pasar sering dilakukan dengan pemotongan menjadi bagian-bagian kecil (pemotongan eceran) akan memperluas daerah permukaan yang terpapar. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa daging broiler yang dijual di pasar tradisional di Kota Metro kurang higienis karena tercemar bakteri Coliform yang tinggi dan telah melebihi standar SNI 7388:2009 yang berlaku. Salmonella sp. Hasil pengamatan Salmonella sp. pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota metro tersaji pada Tabel 9. Hasil perbandingan data dengan standar SNI tersaji pada Tabel 10. Hasil pengolahan uji binomial tersaji pada Tabel 11. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 9 dan 10 terhadap bakteri Salmonella sp. pada daging paha ayam broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro menunjukkan hasil negatif yang sesuai dengan standar SNI Tabel 9. Rata-rata jumlah Salmonella sp. pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota metro. No Pasar Salmonella sp. 1 Cendrawasih Negatif 2 Cendrawasih Negatif 3 Cendrawasih Negatif 4 Cendrawasih Negatif 5 Cendrawasih Negatif 6 Cendrawasih Negatif 7 Cendrawasih Negatif 8 16 C Margorejo Negatif 9 16 C Margorejo Negatif C Margorejo Negatif C Margorejo Negatif Margorejo Negatif Margorejo Negatif Margorejo Negatif Margorejo Negatif Margorejo Negatif 17 Tejo Agung Negatif 18 Tejo Agung Negatif 19 Tejo Agung Negatif 20 Tejo Agung Negatif 21 Tejo Agung Negatif 22 Tejo Agung Negatif Tabel 10. Hasil Salmonella sp. pada daging broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. No Pasar Jumlah Sampel Standar > Standar 1 Cendrawasih C Margorejo Margorejo 5 4 Tejo Agung 6 Ket : Standar : Negatif berdasarkan SNI 7388:2009 >Standar : Positif berdasarkan SNI 7388:

6 Tabel 11. Hasil pengolahan uji binomial Salmonella sp. di pasar - pasar tradisional di Kota Metro. Param eter Salmon ella sp. Kate gori Stand ar >Stan N Observ ad Prop Test prop 0 dar Total Ket : a dengan menggunakan test proporsi sebesar 0,5 didapatkan nilai sebesar asymp sig = 0,000 karena nilai asymp sig kurang dari taraf nyata 0,05 maka diperoleh hasil berpengaruh nyata (P<0,05). Hasil uji binomial terhadap Salmonella sp. karkas broiler di pasar - pasar tradisional di Kota Metro, Tabel 11 menunjukkan bahwa diperoleh hasil yang nyata (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya 100% daging paha ayam broiler yang dijual pada pasar tradisional di Kota Metro negatif Salmonella sp. dan layak dikonsumsi karena sesuai standar SNI 7388:2009 yang berlaku. Daging broiler yang dijual di pasar - pasar tradisional di Kota Metro bebas bakteri Salmonella sp. layak dikonsumsi karena akan menghindarkan kita dari penyakit yang dapat ditimbulkan, seperti yang dikemukakan oleh Soeparno (2005) bahwa tanda umum Salmonellosis adalah : pusing, muntah, dan diare yang disebakan iritasi usus dinding kecil dan toksin dari bakteri Salmonella sp. Kebiasaan pedagang yang memotong ayam di pasar dengan mencampur antara organ dalam/jeroan dengan daging mempunyai indikasi tercemarnya bakteri Salmonella sp. pada kontaminasi yang berasal dari usus kecil jeroan ayam tersebut Pedagang yang tidak melakukan prosessing di pasar hal ini menguntungkan karena membuat kemungkinan tercemarnya bakteri Salmonella sp. sangat kecil. SIMPULAN DAN SARAN Asym p Sig Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang kandungan mikroba pada daging broiler di pasar-pasar tradisional di Kota Metro pada Desember Januari 2016 dapat disimpulkan bahwa angka TPC (Total Plate Count), dan cemaran Salmonella sp. masih sesuai dengan standar SNI 7388:2009 dan Coliform berada di atas standar SNI 7388:2009. Saran Berdasarkan penelitian ini, beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu : 1. perlu adanya kewaspadaan dari konsumen yaitu dengan memilih daging broiler yang masih segar, melakukan pembelian daging broiler di pagi hari untuk meminimalisir kontaminasi mikroba, dan melakukan pemasakan daging broiler dengan baik sehingga mematikan bakteri patogen yang ada pada daging broiler; 2. pemerintah sebaiknya meningkatkan pembinaan terhadap para pedagang dan konsumen mengenai kesehatan daging broiler; 3. perlu adanya penelitian lanjutan mengenai spesies bakteri patogen lainnya (seperti Clostridium sp., dan Listria sp.) agar lebih memastikan keamanan konsumsi bagi masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Jumlah Penduduk. Badan Pusat Statistik Kota Metro. Lampung. Badan Standarisasi Nasional Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Brooks, G. F., Carrol, K. C., Mietzer, T. A., and Morse, S. A Medical Microbiology. Mc Graw Hill. New York. Fardiaz, S Mikrobiologi Pengelolaan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor Analisis Mikrobiologi Pangan. Cetakan pertama. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Gaman, P. M dan K. B Sherringgton Ilmu Pangan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soeparno Ilmu dan Teknologi Daging. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press Yogyakarta. Suryanika, E Status Mikrobiologis Karkas Broiler di Pasar pasar Tradisional Kota Bandar Lampung dan Metro. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Lampung. William, J Prinsip Pemasaran. Terjemahan Yohanes Lamarto, S.E. Edisi 1, Penerbit Erlangga. Jakarta 99

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober Tempat 21 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober 2014. Tempat penelitian yaitu pasar tradisional di Bandar Lampung dan di Laboratorium Kesmavet

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR - PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO. (Skripsi) Oleh MUHAMMAD EDWIN

STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR - PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO. (Skripsi) Oleh MUHAMMAD EDWIN STATUS MIKROBIOLOGI DAGING BROILER DARI PASAR - PASAR TRADISIONAL DI KOTA METRO (Skripsi) Oleh MUHAMMAD EDWIN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 ABSTRACT MICROBIOLOGI STATUS OF

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar Lampung, Laboratorium Penguji Balai Veteriner Lampung, dan Laboratorium Nutrisi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

MATERI DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 13 MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data berdasarkan wawancara dan pengisian kuesioner serta pengambilan sampel daging kambing di tempat pemotongan hewan

Lebih terperinci

KANDUNGAN Escherichia coli PADA DAGING BROILER DI PASAR-PASAR TRADISIONAL KABUPATEN TANGGAMUS

KANDUNGAN Escherichia coli PADA DAGING BROILER DI PASAR-PASAR TRADISIONAL KABUPATEN TANGGAMUS KANDUNGAN Escherichia coli PADA DAGING BROILER DI PASAR-PASAR TRADISIONAL KABUPATEN TANGGAMUS The Content of Escherichia coli on Broiler Meat at Traditional Market of Tanggamus Regency Leni Safitri, Purnama

Lebih terperinci

Deteksi Salmonella sp pada Daging Sapi dan Ayam

Deteksi Salmonella sp pada Daging Sapi dan Ayam Deteksi Salmonella sp pada Daging Sapi dan Ayam (Detection of Salmonella sp in Beef and Chicken Meats) Iif Syarifah 1, Novarieta E 2 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Jl. Raya Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1. Materi Penelitian 2.1.1. Lokasi Sampling dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini sampel diambil dari lokasi-lokasi sebagai berikut: 1. Rumah Pemotongan Hewan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Bagian Mikrobiologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai April 2015. Analisis aspek mikrobiologi dilakukan di Laboratorium Makanan dan Minuman Dinas

Lebih terperinci

STATUS MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PRINGSEWU. (Skripsi) Oleh LASMI KEN UTARI

STATUS MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PRINGSEWU. (Skripsi) Oleh LASMI KEN UTARI STATUS MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN PRINGSEWU (Skripsi) Oleh LASMI KEN UTARI JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016 ABSTRAK STATUS MIKROBIOLOGIS DAGING

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan 23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pada

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan IPB pada bulan Desember 2009 hingga Februari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian ini memperoleh hasil dalam uji pendugaan, uji penegasan serta perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : 1.1.1 Hasil Tabung Reaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode observasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi kandungan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 11 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2010, bertempat di Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke Jakarta Utara. Pengujian Mutu

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah garam buffer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan dimulai bulan Oktober sampai Desember 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan pada warung-warung minuman yang menjual Susu Telur Madu Jahe (STMJ) di taman kota Damay kecamatan Kota Selatan

Lebih terperinci

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan Jalan Sisingamangaraja No 24, Medan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini diawali dengan mengkaji tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dengan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 bertempat di Kelompok Pengolahan. Ikan Mina Mulya Desa Pulosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 bertempat di Kelompok Pengolahan. Ikan Mina Mulya Desa Pulosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 bertempat di Kelompok Pengolahan Ikan Mina Mulya Desa Pulosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri

Lebih terperinci

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Total Plate Count Tabel 5. Metoda Total Plate Covmt untuk perlakuan I Jenis Jumlah koloni Pengenceran (konsentrasi) K 125 10-'' T 74 10-' K 15 10' T 100 10"^ K

Lebih terperinci

Cara uji mikrobiologi - Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan

Cara uji mikrobiologi - Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan Standar Nasional Indonesia Cara uji mikrobiologi - Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk perikanan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan...

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan

Lebih terperinci

Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya

Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya Standar Nasional Indonesia Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya ICS 67.050 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging adalah semua jaringan hewan, baik yang berupa daging dari karkas, organ, dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

Lada hitam SNI 0005:2013

Lada hitam SNI 0005:2013 Standar Nasional Indonesia Lada hitam ICS 67.220.10 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di berbagai grade pasar di Kabupaten Semarang dilakukan pada bulan Maret 26 Mei 26 di 9 pasar tradisional

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April 26. Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang yaitu Pasar Projo Ambarawa, Pasar Sumowono, Pasar Babadan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk sekitar Kecamatan Semampir Surabaya dari 5 kelurahan diantaranya Ujung, Ampel,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboraturium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah 29 sampel ikan yang terdiri dari 10 ikan bawal putih (Pampus argentus), 10 ikan kembung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2012 di Bagian Mikrobiologi Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera utara.

Lebih terperinci

Cemaran Salmonella Pada Daging Ayam Dibeberapa Rumah Potong Ayam Dan Pasar Tradisional Kota Samarinda Dengan Metode Compact Dry

Cemaran Salmonella Pada Daging Ayam Dibeberapa Rumah Potong Ayam Dan Pasar Tradisional Kota Samarinda Dengan Metode Compact Dry Cemaran Salmonella Pada Daging Ayam Dibeberapa Rumah Potong Ayam Dan Pasar Tradisional Kota Samarinda Dengan Metode Compact Dry Lilik Nur Kholifah 1, Bodhi Dharma 2,*, dan Rosmelati Situmeang 2 1 Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Data yang diperoleh dari Dinas Kelautan, Perikanan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Gorontalo memiliki 10 Tempat Pemotongan Hewan yang lokasinya

Lebih terperinci

Angka Lempeng Total Bakteri pada Broiler Asal Swalayan di Denpasar dan Kabupaten Badung

Angka Lempeng Total Bakteri pada Broiler Asal Swalayan di Denpasar dan Kabupaten Badung Angka Lempeng Total Bakteri pada Broiler Asal Swalayan di Denpasar dan Kabupaten Badung (TOTAL PLATE COUNT OF BACTERIA IN BROILER SOLD IN RETAIL MARKETS IN DENPASAR AND BADUNG REGENCY ) Magfirah Syahruddin,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI Penularan Penyakit Melalui Makanan Sumber Kontaminasi:penjamah makanan Bakteri

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI DAN METODE. Prosedur MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan yaitu dari bulan Oktober 2011 sampai Mei 2012. Lokasi penelitian di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Laboratorium Terpadu

Lebih terperinci

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering. Lampiran 1.Flowsheet Pembuatan Media Lactose Broth Double Ditimbang seksama media Lactose Broth Double sebanyak 52 gr. Dimasukkan ke dalam beaker gelas. Dilarutkan dalam 1 liter aquadest. Dimasukkan magnetic

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Susu UHT Impor Bahan Media dan Reagen Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Penelitian Susu UHT Impor Bahan Media dan Reagen Alat 21 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan September tahun 2008. Tempat penelitian di Laboratorium Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET) Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Daging merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi, kerbau, kuda, domba, kambing,

Lebih terperinci

TRADISIONAL KABUPATEN TANGGAMUS. (Skripsi) Oleh TIARA NUR ETIKA

TRADISIONAL KABUPATEN TANGGAMUS. (Skripsi) Oleh TIARA NUR ETIKA KANDUNGAN Salmonella sp. DAGING BROILER DI PASAR-PASAR TRADISIONAL KABUPATEN TANGGAMUS (Skripsi) Oleh TIARA NUR ETIKA JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 ABSTRAK

Lebih terperinci

Identifikasi Salmonela sp pada ayam potong

Identifikasi Salmonela sp pada ayam potong Identifikasi Salmonela sp pada ayam potong Sartika et al IDENTIFIKASI CEMARAN Salmonella sp. PADA AYAM POTONG DENGAN METODE KUANTIFIKASI DI TIGA PASAR TRADISIONAL DAN DUA PASAR MODERN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen murni (True experiment) dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Materi

METODE Lokasi dan Waktu Materi METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Laboratorium mikrobiologi, SEAFAST CENTER, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Penelitian

Lebih terperinci

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM PADA MINUMAN TEH MANIS YANG DIJUAL RUMAH MAKAN DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT Teh manis merupakan salah satu jenis minuman dengan bahan baku air yang diseduh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bone Bolango. sedangkan untuk melihat ada tidaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015. 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan  Metode Penelitian Sampel 16 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2012 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diuji di Laboratorium Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 4-23 Desember tahun 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. diuji di Laboratorium Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 4-23 Desember tahun 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada penjual daging sapi di tempat pemotongan hewan di Kota Gorontalo dan selanjutnya diambil sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEPUNG BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa Horan) SEBAGAI PRESERVATIF TERHADAP ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER

EFEKTIVITAS TEPUNG BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa Horan) SEBAGAI PRESERVATIF TERHADAP ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER EFEKTIVITAS TEPUNG BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa Horan) SEBAGAI PRESERVATIF TERHADAP ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING BROILER Effectiveness of Kecombrang (Nicolaia Speciosa Horan) Flower Powder As Preservative

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung, sebanyak 7 sampel diambil dari pasar tradisional dan 7 sampel diambil dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan pada

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016 STATUS MIKROBIOLOGI (TOTAL PLATE COUNT, COLIFORM, DAN Escherichia coli) SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN Microbiological Status (Total

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di bagian Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Besar Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan dan Laboratorium Mikrobiologi,

Lebih terperinci

KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG

KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG Indonesia Medicus Veterinus 2012 1(5) : 699 711 ISSN : 2301-784 KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG REZKI ABADI BONTONG 1), HAPSARI MAHATMI 2), I KETUT

Lebih terperinci

ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM BEKU YANG DILALULINTASKAN MELALUI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK MELANI WAHYU ADININGSIH

ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM BEKU YANG DILALULINTASKAN MELALUI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK MELANI WAHYU ADININGSIH ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM BEKU YANG DILALULINTASKAN MELALUI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK MELANI WAHYU ADININGSIH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang. 7 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. A. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April 2007 sampai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA... 70 LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1. komposisi Kimia Daging Tanpa Lemak (%)... 12 Tabel 2.2. Masa Simpan Daging Dalam Freezer... 13 Tabel 2.3. Batas Maksimum Cemaran Mikroba Pada Pangan...

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Bagian IPT Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan Februari 2008 sampai

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung

Lebih terperinci

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012 HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012 Ismiaty Abdullah Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang menjajaki sesuatu informasi sementara atau kasus yang belum dikenal atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga November 2015. Lokasi pengambilan sampel penelitian berada di Sumber air

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian deskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan Kunak, Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Sampel diuji di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan atau Explanatory Research karena ingin mengetahui variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp, 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Dimana penelitian ini tertuju pada

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2009. Pengambilan sampel susu dilakukan di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat yaitu

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013 di PT. AGB Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara Universitas Negeri Gorontalo yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014. 14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja 8 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2012 dan bertempat di unit pengolahan tradisional Teluk Petai, Kampar, Riau, Laboratorium Mikrobiologi Hasil

Lebih terperinci

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA Siti Fatimah1, Yuliana Prasetyaningsih2, Meditamaya Fitriani Intan Sari 3 1,2,3 Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa

Lebih terperinci

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bilungala Utara Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3 perlakuan, sedangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi manusia. Selain mutu proteinnya tinggi, daging juga mengandung asam amino essensial yang lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang menghasilkan daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang observasi dan pemeriksaannya hanya dilakukan dalam satu waktu untuk memperoleh gambaran kualitas air

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan untuk mengetahui kondisi sanitasi fasilitas mesin peralatan, antara lain media Plate Count Agar (PCA), media Acidified Potato Dextrose

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu 8 tetapi aktivitasnya hilang pada ph netral; sedangkan Bifidobacterium maupun E. faecalis tidak memperlihatkan efek penghambatan. Tidak ada strain bakteri yang diuji menghambat adhesi EAggEC pada sel epitel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari

Lebih terperinci

JIMVET. 01(4): (2017) ISSN :

JIMVET. 01(4): (2017) ISSN : ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella enteritidis PADA DAGING SAPI YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH Isolation And Identification Of Salmonella Enteritidis Beef Sold In Several Traditional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium in vitro. B. Subjek Penelitian 1. Bakteri Uji: bakteri yang diuji pada penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: 21 III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret 2013 bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci