JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN

Transkripsi

1 JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM MELAKUKAN TRIASE DI RSUD KABUPATEN MAJENE The Effect of Competence Nurses Performance Nurse in Emergency Instalation Peforming Triase in Regional Public Hospital of Majene Regency 1 Asmawi, 2 Veni Hadju, 3 Ridwan Amiruddin 1 Ilmu Biomedik Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin ( asmawi.adam@yahoo.co.id) 2 Pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ( venihadju@gmail.com) 3 Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin ( ridwan.amiruddin@gmail.com) ABSTRAK Rumah Sakit sebagai unit pelayanan kesehatan terdekat yang ada di masyarakat memiliki berfungsi untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau kesehatan penunjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen yaitu pengaruh kompetensi terhadap kinerja perawat instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam melkukan Triase di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. majene. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di instalasi Gawat Darurat RSUD Kab. Majene yang berjumlah 32 perawat. Sampel sebanyak 32 responden, diambil dengan teknik total sampling. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan mengobservasi, analisis data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan (p=0,544) tidak memiliki Hubungan, variabel sikap (p=0,425) tid ak memiliki hubungan dan variabel keterampilan (p=0,019) memiliki pengaruh. Variabel keterampilan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kab. Majene. Disarankan kepada kepada Dinas Kesehatan Kab. Majene perlu melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap kinerja perawat khususnya dalam melakukan triase pasien, dan melakukan terobosan untuk meningkatkan pemahaman bagi perawat tentang triase dan kegawatdaruratan pada pasien melalui pendidikan dan latihan. Kata kunci: Pengetahuam, Keterampilan, Sikap, Kinerja Perawat ABTRACT Hospital as the nearest health service unit existing in the society function to perform basic health services or reverence health and or supporting health. This research aims to anlyze the effect of independents variables, i.e the effectof competence on nurse performance in emergency instalation in performing triase in regional public hospital of majene regency. The population were all nurses in regional public hospital of majene regency consisting of 32 Respondents selected using total sampling method. The data were analyzed using chi- square. The results of the research indicate that knoeladge variable (p=0,544) does not have corelation. Attitude variable (p=0425) doe s not have a corelation, but skill variable (p=0,019) h as an effect. Skill is the most dominant variable affecting nurses performance in emergency instalation in performing triase in regional public hospital of majene regency. It is suggested that the head of health departemen of majene regency conduct establishment and evaluation on nurses performance especially in performing patients triase and make a breakthroughto improve nurses understanding on triase and emergency on patients through education and training. Keywords: Knowledge, Attitude, Skill and Performance of the Nurse 389

2 Asmawi ISSN PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan hak asasi sekaligus kewajiban yangharus diberikan perhatian penting oleh setiap orang. Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sebagai bagian utama dari pembangunan kesehatan sehingga pelaksanaannya tidak sporadik dan memiliki sistem pelayanan yang terstruktur. petugas kesehatan di instalasi gawat darurat di rumah sakit terdiri dokter ahli, dokter umum, atau perawat yang telah mendapat pelatihan penanganan kegawatdaruratan yang dibantu oleh perwakilan unit-unit lain yang bekerja di instalasi gawat darurat. Mengacu kepada Pedoman Pelayanan Gawat Darurat tersebut diketahui bahwa perawat di instalasi gawat darurat mempunyai peran dan tanggung jawab yang penting (Satria, 2013). Pada tahun 2007, data kunjungan pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di seluruh Indonesia mencapai (13,3% dari total seluruh kunjungan di RSU) dengan jumlah kunjungan 12% dari kunjungan IGD berasal dari rujukan dengan jumlah Rumah Sakit Umum dari Rumah Sakit yang ada. Jumlah yang signifikan ini kemudian memerlukan perhatian yang cukup besar dengan pelayanan pasien gawat darurat (Kemenkes RI, 2009). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang utama penanganan kasus gawat darurat di rumah sakit memegang peranan penting dalam upaya penyelamatan hidup klien. Wilde (2009), telah membuktikan secara jelas tentang pentingnya waktu tanggap (response time) bahkan pada pasien selain penderita penyakit jantung. Mekanisme response time, disamping menentukan keluasan rusaknya organ-organ dalam, juga dapat mengurangi beban pembiayaan. Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan pada pasien yang datang ke IGD memerlukan standar sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan sarana, prasarana, sumber daya manusia dan manajemen IGD rumah sakit sesuai standar (Kemenkes, 2009). Adanya desentralisasi dan otonomi daerah telah memberikan peluang daerah untuk mengembangkan daerahnya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Daerah harus menyusun perencanaan di bidang kesehatan khususnya pelayanan gawat darurat yang baik dan terarah. Sebagai acuan bagi daerah dalam mengembangkan pelayanan gawat darurat khususnya di Instalasi Gawat Darurat RS, Menteri kesehatan pada tahun 2009 telah menetapkan salah satu prinsip umumnya tentang penanganan pasien gawat darurat yang harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di IGD (Kemenkes RI, 2009). Rumah Sakit Umum Daerah Majene merupakan rumah sakit pemerintah yang berada di Kabupaten Majene. Yang terdiri dari 8 Kecamatan, 82 desa/kelurahan dan 11 Puskesmas dengan jumlah penduduk jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak jiwa dan jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan survei pendahuluan dengan melakukan wawancara dengan beberapa perawat maupun dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat di RSUD Kabupaten Majene, diketahui bahwa jumlah pasien yang ditangani di IGD bervariasi antara orang setiap hari, apabila dirata-ratakan jumlah pasien yang ditangani di IGD sekitar 35 orang setiap harinya. Sekitar 25% dari seluruh pasien atau sebanyak 12 orang pasien yang masuk ke IGD dengan kondisi gawat dan darurat. Penelitian sebelumnya yaang dilakukan oleh Artlinta (2013), tentang pengaruh kompetensi terhadap kinerj perawat dalam kesiap siagaan triase dan kegawatdaruratan pada korban bencana massal di puskesmas langsa baro meyimpulkan adanya hubungan yang signifikan antar kompetensi dengan kinerja perawat dalam kesiapsiagaan triase dan kegawat daruratan pada korban bencana massal. Pentingnya Kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) untuk menunjang kinerja dalam melakukan triase gawat darurat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalis hubungan antara kompeten terhadap kinerja perawat Instalasi gawat darurat dalam melakukan Triase di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene. 390

3 Pengetahuam, Keterampilan, Sikap, Kinerja Perawat ISSN METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Rancangan Penelitan Penelitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Majene. Jenis penelitian yang digunakan adalah Survey Analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang meliputi semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total sampling, besarnya sampel yaitu semua perawat pelaksana yang ada di ruangan instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah Pemrintah Kota Makassar sebanyak 32 orang. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung respoden. Analisa Data Analisis data diolah dengan menggunakan bantuan komputer Program SPSS versi 21. Data dianalisa dengan mencari distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti dan mencari hubungan antara beban kerja (kuantitatif dan kualitatif) terhadap kinerja perawat instalasi gawat darurat. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Tabel 1 menunjukan dari 32 jumlah reponden petugas Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Majene. Terdapat sebanyak 13 (40,6%) responden berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 19 (59,4%) responden berjenis kelamin perempuan. Umur, sebanyak 14 (43,8%) responden yang umurnya antara tahun, sebanyak 14 (43,8%) responden yang umurnya tahun, sebanyak 4 (12,5%) responden yang umurnya tahun. Pendidikan, sebanyak 11 (34,4%) responden yang pendidikannya D3, sebanyak 5 (15,6%) responden yang pendidikannya S1, sebanyak 14 (43,8%) responden yang pendidikannya Ners, dan sebanyak 2 (6,3%) responden yang pendidikannya S2. Masa kerja, sebanyak 10 (31,3%) responden yang masa kerjanya <5 tahun, sebanyak 14 (43,8%) responden yang masa kerjanya 6-10 tahun, sebanyak 3 (9,4%) responden yang masa kerjanya tahun, dan sebanyak 5 (15,6%) responden yang masa kerjanya >15 tahun. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap, Keterampilan Dan Kinerja Perawat Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Majene. Tabel 1. Karakteristik Perawat Instalasi Gawat Darurat dalam melakukan Triase di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene Karakteristik Responden F % Jenis Kelamin Laki-Laki 13 40,6 Perempuan 19 59,4 Umur tahun 14 43, tahun 14 43, tahun 4 12,5 Pendidikan D ,4 S1 5 15,6 Ners 14 43,8 S2 2 6,3 Masa Kerja <5 Tahun 10 31, Tahun 14 43, Tahun 3 9,4 >15 Tahun 5 15,6 Data primer 2017 Tabel 2. Distribusi frekuensi Perngetahuan, Sikap, Keterampilan dan Kinerja Perawat Instalasi Gawat Darurat dalam melakukan Triase di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene Variabel F % Pengetahuan Sedang 25 78,1 Baik 7 21,9 Sikap Positif 24 75,0 Negatif 8 25,0 Keterampilan Cukup 21 65,6 Kurang 11 34,4 Kinerja Baik 11 34,4 Kurang 21 65,6 Data primer 2017 Tabel 2 menunjukan bahwa 32 jumlah responden petugas Instalasi Gawat Darurat RSUD Kab. Majene. Pengetahuan, sebanyak 25 (78,1%) responden dengan pengetahuan yang sedang dan sebanyak 7 (21,9%) responden dengan pengetahuan yang baik. Sikap, sebanyak 24 (75,0%) responden dengan sikap positif dan sebanyak 8 (25,0%) responden dengan sikap yang 391

4 Asmawi ISSN negatif. Keterampilan, sebanyak 21 (65,6%) responden dengan ketarampilan yang cukup dan sebanyak 11 (34,4%) responden dengan keterampilan yang kurang. Kinerja, sebanyak 11 (34,4%) responden dengan kinerja baik dan sebanyak 21 (65,6%) responden dengan kinerja yang kurang. Hasil Uji Hipotesis Variabel Pengetahuan Dari 32 jumlah responden, variabel pengetahuan terdapat 25 (78,1%) responden dengan pengetahuan yang sedang, masingmasing sebanyak 9 (28,1%) responden dengan kinerja yang baik, dan 16 (50,0%) responden dengan kinerja yang sedang. Sedangkan dari 7 (21,9%) responden dengan pengetahuan yang baik, sebanyak 2 (6,3%) responden dengan kinerja yang baik dan sebanyak 5 (15,6%) responden dengan kinerja yang kurang. Berdasarkan uji statistik chi-square dengan koreksi fisher s exact test antara variabel pengetahuan dengan kinerja perawat Instalasi gawat darurat dalam melakukan triase, diperoleh P=0,544 (α=0,05) atau Ha Ditolak yang artinya pengetahuan tidak memiliki hubungan terhadap kinerja perawat instalasi Gawat Darurat RSUD Kab. Majene. Hasil Uji Hipotesis Variabel Sikap Variabel sikap terdapat 24 (75%) responden yang memiliki sifat positif, masingmasing sebanyak 9 (29,1%) responden dengan kinerja yang baik dan sebanyak 15 (46,9%) responden dengan kinerja yang kurang. Sedangkan 8 (25,0%) responden dengan sikap ne gatif, masing-masing sebanyak 2 (6,35%) responden dengan kinerja yang baik namun memiliki sikap negatif dan sebanyak 6 (18,8%) responden dengan kinerja yang kurang dan memiliki sikap negatif. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square dengan koreksi fisher s exact test antara variabel sikap dan kinerja perawat Instalasi Gawat Darurat, diperoleh p = 0,425 (α=0,05) atau Ha yang artinya Sikap tidak memiliki hubungan terhadap kinerja perawat IGD RSUD Kabupaten Majene. Hasil Uji Hipotesis Variabel Keterampilan Variabel Keterampilan terdapat 21 (65,6%) responden dengan keterampilan yang cukup, masing-masing 13 (40,6%) responden dengan keterampilan yang cukup dan memiliki kinerja yang baik, sebanyak 8 (25,0%) responden dengan keterampilan yang cukup namun memiliki kinerja yang kurang. Sedangkan sebanyak 11 (34,3%) responden dengan ketarampilan yang kurang dan memiliki kinerja yang kurang. Berdasarkan hasil uji statistik chisquare dengan koreksi fisher s exact test antara variabel keterampilan dan kinerja perawat Instalasi Gawat Darurat, diperoleh p=0,019 (α=0,05) yang artinya keteramplan memiliki Hubungan terhadap kinerja perawat IGD RSUD Kabupaten Majene. PEMBAHASAN Penelitian ini memberikan makna bahwa tidak selamanya pengetahuan dan sikap yang baik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Dan pada penelitian ini terdapat hubungan antara keterampilan dengan kinerja, yang berarti bahwa meskipun pengetahuan dan sikap baik, namun tidak didukung oleh ketearampilan yang baik, maka tidak akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Berdasrkan Hasil penelitian memperlihatkan nilai P=0,544 (α=0,05), memberikan makna bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kinerja perawat instalasi gawat darurat dalam melakukan triase di RSUD Kab. Majene. Penelitian sejalan dengan Gunawan (2017), dengan hasil penelitian adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawata (p - value 0,18 > level of signifikan 0,05. Didapatkan pula nilai r 0,242 yang artinya tingkat hubungan rendah). Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Oleh Sumarianto (2013), Hasil uji diketahui bahwa terdapat hubungan antara variabel pengetahuan dengan kinerja perawat dalam penerapan program patient safety di ruang perawatan inap RSUD Andi Makkasau Parepare dengan keeratan hubungan berada dalam kategori sedang. Begitu juga dengan Zuhriana (2012), yang meneliti tentang faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula Kabupaten Seram Bagian Timur. Hasil penelitian menunjukkan, ada hubungan antara pengetahuan, dengan kinerja perawat di unit rawat inap RSUD Bula. Sedangkan menurut Notoadmojo (2010), yang dimaksud Pengetahuan adalahn merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan hal yang dominan yang sangat penting untuk terbentuknya 392

5 Pengetahuam, Keterampilan, Sikap, Kinerja Perawat ISSN tindakan seseorang, dari pengalaman beberapa penelitian ternyata tindakan yang tidak didasari pengetahuan yang baik, tidak akan menghasilkan hasil yang baik. Menurut peneliti Tidak relevannya hasil penelitian ini dengan pendapat yang telah dikemukakan, kemungkinan bisa saja terjadi, karena kalau membahas tentang pengetahuan, variasinya terlalu luas, bisa berkaitan dengan aspek, tipe, kategori, model, tingkatan dan strata pengetahuan. Berdasarkan hasil Penelitian menunjukan bahwa nilai p = 0,425 (α=0,05) artinya Sikap tidak memiliki hubungan terhadap kinerja perawat IGD RSUD Kabupaten Majene. Perawat di rumah sakit mempunyai sikap positif terhadap pelaksanaan triase di rumah sakit. Sikap responden mengenai triase pasien di instalasi Gawat Darurat sudah baik ini di dasarkan oleh hasil penelitian yakni 75,0%. Sikap positif dengan kinerja yang baik sebanyak 9 (28,1%) responden dan sikap positif dengan kinerja yang kuranga sebanyak 15 (46,9%) responden. Sedangkan sikap negatif dengan kinerja yang baik sebanyak 2 (40,6%) responden dan sikap Negatif dengan kinerja yang kurang sebanyak 6 (18,8%) responden. Berdasarkan obsevasi peneliti, gambaran ini dipengaruhi oleh kepatuhan dan tanggung jawab setiap perawat pelaksana terhadap keselamatan pasien itu sendiri. Sikap dikatakan sebagai fungsi dari manusia seperti persepsi, motivasi dan berpikir yang seperti itu menunjukan hubungan-hubungan, bahwa sampai batas-batas tertentu perilakunya dapat diramalkan. Sikap yang baik dapat terwujud jika didasarkan pada tanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko yang merupakan sikap yang paling tinggi. Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas (Notoatmojo, 2010). Berdasarkan hasil Penelitian menunjukan bahwa nilai p=0,019 (α=0,05) artinya Sikap memiliki hubungan terhadap kinerja perawat IGD RSUD Kabupaten Majene. Hal ini sesuai dengan penelitian Sitepu (2010), dimana didapatkan bahwa keterampilan memiliki hubungan kinerja. Demikian juka sama dengen penelitian Herpan (2012), dimana ada hubungan antara kterampilan dengan kinerja perawat dalam pengendalian INOS di RSU PKU bantul yogyakarta. Perawat yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dapat berperilaku professional. Perilaku professional dapat ditunjukkan dan memiliki atau menerapkan keterampilan professional keperawatan serta menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan dalam melaksanakan praktek keperawatan dan kehidupan professional (Yuliastuti, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini dengan judul pengaruh kompetensi terhadap kinerja perawat instalasi gawat darurat darurat dalam melakukan triase di RSUD Kab. Majene adalah tidak ada hubungan Pengetahuan dan sikap terhadap kinerja perawat Instalasi Gawat Darurat dalam melakukan triase di RSUD Kab. Majene. Sedangkan Keterampilan memiliki hubungan terhadap kinerja perawat Instalasi Gawat Darurat dalam melakukan triase di RSUD Kab. Majene. Peneliti menyarankan bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat, dan Perlu adanya perhatian khusus terhadap Mutu sumber daya manusia demi menunjangnya kinerja Petugas. DAFTAR PUSTAKA Artlinta. (2013). Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Perawat Dala Kesiapsiagaan Triase Dan KegawatdaruratanPada Korban Bencana Massal Di Puskesmas Langsa Baro. E-Journal 5 (6) Gunawan. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II Dr. Soepraoen Malang. Nursing News, volume 2 nomor 2. Herpan. (2012). Analisis Kinerja Perawat Dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Rsu Pku Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. FKM. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Vol 6, No Kemenkes RI. (200 9). Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD ) Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia 393

6 Asmawi ISSN Notoatmojo. (2010). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Sitepu. (2010). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Dipuskesmas Deli Serdang. E-Journal FKM USU, 8 (4) Sumarianto. (2013). Relationship of Knowledge and Motivation with Nurses Performance in Implementation of Patient Safety Programs at Inpatient Ward of Andi Makkasau General Hospital City of Parepare Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS Satria W. (2013). Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Mengimplementasikan Patient Safety di rumah sakit Universitas Hasanuddin tahun Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS. Wilde E. T. (2009). Do Emergency Medical System Response Times Matter for Health Outcomes?.New York: Columbia University Yuliastuti. (2010). Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung Di RSUP. H. Adam Malik Medan, (Tesis). Medan:Universitas Sumatra Utara. Zuhriana. (2012). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula Kabupaten Seram Bagian Timur. e-jurnal FKM USU, 8 (6) 394