TERM OF REFERENCE Hibah Penelitian Kerjasama Internasional ITS untuk ASEA-UNINET dan AIC Tahun 2016

Transkripsi

1 TERM OF REFERENCE Hibah Penelitian Kerjasama Internasional ITS untuk ASEA-UNINET dan AIC Tahun 2016 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016

2 DAFTAR ISI I. Latar Belakang 3 II. Tujuan 3 III. Bentuk Kegiatan 4 IV. Persyaratan Pelaksanaan Kegiatan 4 V. Jumlah Hibah dan Besaran Alokasi Dana 4 VI. Luaran dan Ukuran Keberhasilan 4 VII. Mekanisme Pengajuan Proposal, Laporan, dan Evaluasi 5 LAMPIRAN Panduan Penelitian Kerjasama Internasional 6 2

3 I. LATAR BELAKANG Untuk mencapai visi ITS menuju universitas riset yang inovatif serta bereputasi internasional, ITS telah secara proaktif melibatkan diri dalam berbagai konsorsium baik yang berorientasi riset maupun yang kerjasama pendidikan. Sebagai bentuk komitmen, sudah saatnya ITS mengalokasi dana penelitian untuk inisiasi dan pelaksanaan riset di bawah payung kerjasama konsorsium konsorsium tersebut.secara khusus di tahun 2016 ini, ITS mencanangkan Hibah Penelitian Kerjasama Internasional untuk 2 konsorsium berorientasi riset, yaitu ASEA-UNINET (Southeast Asian-European Academic University Network)dan AIC (Australia-Indonesia Centre). ASEA-UNINET merupakan konsorsium antara perguruan tinggi di ASEAN dan Eropa yang dikoordinasikan oleh perguruan tinggi perguruan tinggi ternama di Austria. Di tahun 2016, perwakilan ITS telah ditetapkan sebagai koordinator untuk ASEA UNINET di ASEAN. Mengingat keikutsertaan ITS dalam konsorsium ini telah cukup lama, ditambah terpilihnya ITS sebagai koordinator di tingkat ASEAN, maka adanya dukungan dana dari ITS untuk memicu produktivitas penelitian di bawah payung ASEA-UNINET sudah saatnya untuk diprioritaskan. Selain itu, ITS juga terlibat aktif dalam konsorsum AIC yang dikoordinasikan oleh Monash University, Melbourne Australia. Di tahun 2016, dibentuk Water Resilient City (WRC) cluster yang beranggotakan ITS, UI, dan IPB. Dalam klaster ini ITS memainkan peranan penting dikarenakan fokus penelitian selama 3 tahun di dalam klaster ini adalah di kota Surabaya. Untuk memulai kerjasama penelitian dalam klaster ini, pemerintah Australia telah mengalokasikan dana yang sebagaian besar akan dimanfaatkan oleh pihak Monash University untuk melakukan penelitian, perjalanan, dan workshop di Indonesia. Untuk menjaga kesetaraan dan menunjukkan komitmen keterlibatan, ITS perlu mengalokasikandana penelitian bagi peneliti peneliti ITS untuk memulai riset di bidang ini. Di tahun 2016, ITS melalui dana BOPTN mengalokasikan hibah dana penelitian untuk riset di bawah kedua konsorsium tersebut. Agar penggunaan dana tersebut tepat sasaran diperlukan panduan pengusulan dan penggunaannya. II. TUJUAN Hibah dana penelitian di bawah konsorsium ASEA-UNINET dan AIC ini ditujukan untuk: a. Mendukung upaya ITS mencapai universitas riset bereputasi internasional melalui keterlibatan aktif di dalam konsorsium riset international yang telah diikuti ITS. b. Mendukung pencapaian indikator kinerja utama (Key Performance Indicator) ITS sebagai universitas riset bereputasi internasional. c. Menyediaan dana awal yang dapat dipergunakan peneliti di ITS untuk 3

4 memulai penelitiannya dan dapat menciptakan peluang pendanaan riset yang lebih besar dari sumber lain. d. Menghasilkan luaran dan dampak riset yang maksimal yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. III. BENTUK KEGIATAN Bentuk kegiatan yang dapat didanai dalam hibah ini adalah penelitian yang sesuai dengan roadmap penelitian konsorsium dan disetujui oleh pihak konsorsium sebagai bentuk kontribusi ITS. Dalam konsorsium ASEA-UNINET telah teridentifikasi setidaknya 2 (dua) rumpun penelitian yaitu traditional architecture dan smart city. Dalam konsorsium AIC telah disepakati adanya 6 (enam) rumpun penelitian yang disebut sub-project (SP) yaitu: - SP 1 Benchmarkingtools - SP 2 Socio-institutional pathway - SP 3 Infrastructureadaptation pathway - SP 4 Green technology pathway - SP 5 Urban design and demonstration - SP 6 Learning alliances IV. PERSYARATAN PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan penelitian yang dapat didanai harus memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana terdapat dalam Panduan Penelitian Kerjasama Internasional ITS 2016 untuk ASEA-UNINET dan AIC yang terdapat dalam bagian Lampiran dari TOR ini. V. JUMLAH HIBAHDAN BESARAN ALOKASI DANA Akan dialokasikan sejumlah10hibah dengan besaran alokasi dana maksimal Rp (lima puluh juta rupiah) per hibah. Dana dapat dipergunakan sesuai dengan Panduan Penelitian Kerjasama Internasional ITS 2016 untuk ASEA-UNINET dan AIC yang terdapat dalam bagian Lampiran dari TOR ini. VI. LUARAN DAN UKURAN KEBERHASILAN Sesuai dengan Panduan Penelitian Kerjasama Internasional ITS 2016 untuk ASEA-UNINET dan AIC yang terdapat dalam bagian Lampiran dari TOR ini, luaran dan ukuran keberhasilan dari hibah penelitian ini adalah sebagai berikut: a. produk teknologi yang langsung dapat dimanfaatkan oleh stakeholders; b. publikasi, HKI, kebijakan (pedoman, regulasi), model, rekayasa sosial; dan 4

5 c. pengkajian, pengembangan, dan penerapan Ipteks-Sosbud. VII. MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL, LAPORAN, DAN EVALUASI Pengelolaan hibah dilaksanakan oleh LPPM dengan tahapan dan mekanisme sebagai berikut: 1. Batas waktu pengumpulan proposal : 15April 2016, pk WIB sebanyak 3 eksemplar format hardcopy dan 1 softcopy dalam CD/CVD 2. Evaluasi proposal : April Pengumuman hasil evaluasi : 26 April Pelaksanaan kegiatan : 27April 30Nopember Penyerahan laporan kegiatan : 10Desember Presentasi dan evaluasi laporan : Desember 2016 Proposal akan dievaluasi oleh LPPM melalui diskusi dengan koordinator ITS untuk setiap konsorsium. 5