PROSPEKTUS PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSPEKTUS PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK"

Transkripsi

1 Tanggal Efektif : 26 Maret 2018 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 28 Maret 3 April 2018 Tanggal Penjatahan : 5 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 April 2018 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2018 PT. GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. APL Tower-Central Park 19th Floor/Unit T7 Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat Telepon: Website: investor.relation@gihon-indonesia.com PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PROSPEKTUS Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 April 2018 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Kegiatan Usaha Utama: Jasa Penunjang Telekomunikasi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: APL Tower-Central Park 19th Floor/Unit T7 Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat Telepon: Website: investor.relation@gihon-indonesia.com PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA Sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ( Saham Yang Ditawarkan ), dan ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp ,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah) Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ( UUPT ). Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Indo Premier Sekuritas RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM saham perdana INI, TETAPI SAHAM- SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2018

2 Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dengan Surat No. 013/Let/GTI/I/2018 tanggal 18 Januari 2018 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No dan peraturan pelaksananya serta perubahan-perubahannya ( UUPM ). Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) sepanjang memenuhi persyaratan pencatatan saham yang ditetapkan oleh BEI. Apabila Perseroan tidak memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEl, maka Penawaran Umum Saham Perdana ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2. Semua Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana ini, setiap pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak menjadi pihak yang terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM, sesuai dengan pengungkapan pada bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan bab XIV mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

3 DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN... iii DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS...xi RINGKASAN... xiii I. PENAWARAN UMUM... 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM... 4 III. PERNYATAAN UTANG... 8 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN VI. FAKTOR RISIKO VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA Riwayat Singkat Perseroan Dokumen Perizinan Perseroan Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Pengurusan dan Pengawasan Struktur Organisasi Perseroan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) Pengelolaan Risiko Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) Sumber Daya Manusia Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga Keterangan Tentang Aset Tetap Asuransi Perkara yang Dihadapi Perseroan, dan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Kegiatan Usaha Perseroan Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha Umum Strategi Bisnis Perseroan Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan Kolokasi Kegiatan Usaha Penjualan dan Pemasaran Penyewa Utama Sites Telekomunikasi Perseroan Persaingan Usaha Prospek Usaha IX. EKUITAS i

4 X. KEBIJAKAN DIVIDEN XI. PERPAJAKAN XII. PENJAMINAN EMISI EFEK XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM XV. Tata cara pemesanan saham XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) UUPM, yaitu: (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Akuntan Publik : berarti Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan yang melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana. Agen Penjualan : berarti pihak yang membantu dalam penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, baik untuk penawaran yang bersifat domestik atau internasional, selain dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek. Anggota Bursa : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2) UUPM. BAE : berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Saham Perdana yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom, berkedudukan di Jakarta. Bapepam : berarti Badan Pengawas Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM. Bapepam dan LK : berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. iii

6 Bursa Efek atau BEI : berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (4) UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, di mana saham ini dicatatkan. Daftar Pemesanan Pembelian Saham atau DPPS : berarti suatu daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang dipersiapkan oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek, daftar mana disusun berdasarkan FPPS. Efektif : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu: atas dasar lewatnya waktu, yakni: 45 hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum Saham Perdana; atau 45 hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Emisi : berarti suatu tindakan dari Perseroan untuk menawarkan Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana di Pasar Perdana untuk dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek. Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham atau FKPS Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS : berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan untuk pemesan, yang menyatakan bukti pemilikan Saham Yang Ditawarkan di Pasar Perdana. : berarti dokumen asli dari formulir pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam lima rangkap yang masing-masing harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli serta diajukan oleh calon pembeli atau kuasa sahnya kepada Agen Penjualan (jika ada) dan/atau Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama periode Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Harga Penawaran : berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) per saham. Hari Bursa : berarti hari-hari dimana aktivitas transaksi perdagangan efek dilakukan di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan Pemerintah atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. iv

7 Hari Kalender : berarti setiap hari dalam satu tahun sesuai dengan kalender Gregorius termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah. Hari Kerja : berarti suatu hari (selain Sabtu atau Minggu atau hari yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur) di mana bank buka untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. IAPI : berarti singkatan dari Institut Akuntan Publik Indonesia. Jadwal Penawaran Umum : Berarti jangka waktu Penawaran Umum yang akan ditentukan bersama-sama oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan akan dimuat dalam Prospektus, yang memuat kegiatan yang berhubungan dengan Penawaran Umum. Kemenkumham : berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya). Konfirmasi Tertulis : berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder. KSEI : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan peraturan pasar modal. Konsultan Hukum : berarti Assegaf Hamzah & Partners yang melakukan pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai Perseroan serta keterangan hukum lain yang berkaitan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana. Manajer Penjatahan : berarti PT Indo Premier Sekuritas, sebagai salah satu dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang bertanggung jawab atas penjatahan dari Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.A.7. Masa Penawaran Umum Saham Perdana : berarti suatu jangka waktu di mana permintaan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dapat diajukan oleh Masyarakat kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, jangka waktu mana tidak dapat kurang dari satu Hari Kerja. Masyarakat : berarti perorangan dan/atau institusi dan/atau badan hukum, baik Warga Negara Indonesia dan/atau entitas hukum Indonesia dan/atau badan usaha Indonesia dan/atau Warga Negara Asing dan/atau entitas asing dan/atau badan usaha asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Menkumham : berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama menjadi v

8 Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia). OJK : berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang merupakan lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Pasar Perdana : berarti pasar terjadinya penawaran dan penjualan atas Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan kepada Masyarakat selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana sebelum pencatatan atas Saham Yang Ditawarkan di Bursa Efek. Pasar Sekunder : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan. Pemegang Rekening : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efek dan/atau sub rekening efek di KSEI yang dapat merupakan bank kustodian atau perusahaan efek. Pemerintah : berarti Pemerintah Republik Indonesia. Penawaran Awal : berarti suatu ajakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan Prospektus Awal, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan/atau perkiraan harga atas Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/2017 (sebagaimana di definisikan dibawah) dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. Penawaran Umum atau Penawaran Umum Saham Perdana : berarti kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya. Penitipan Kolektif : berarti penitipan atas saham yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI. Penjamin Emisi Efek : berarti PT Indo Premier Sekuritas, yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan menjamin penjualan Saham yang DItawarkan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment), serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai Bagian Penjaminan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek : berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Saham Perdana, yaitu PT Indo Premier Sekuritas. Peraturan VIII.G.12 : berarti Peraturan No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 mengenai Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas vi

9 Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus. Peraturan No. IX.A.2 : berarti Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No. IX.A.7 : berarti Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Peraturan No. IX.E.1 : berarti Peraturan No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Peraturan No. IX.E.2 : berarti Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Peraturan No. IX.J.1 : berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 7/2017 Peraturan OJK No. 8/2017 Peraturan OJK No. 23/2017 Peraturan OJK No. 30/2015 Peraturan OJK No. 32/2014 Peraturan OJK No. 33/2014 : berarti Peraturan OJK No. 7 /POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. : berarti Peraturan OJK No. 8 /POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas. : berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo. : berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. : berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka beserta Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. : berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. vii

10 Peraturan OJK No. 34/2014 : berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik. "Peraturan OJK No 35/2014" Peraturan OJK No. 55/2015 Peraturan OJK No. 56/2015 Peraturan Pencatatan Bursa Efek Perjanjian Pendaftaran Efek Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau PPEE : berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. : berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. : berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. : berarti Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A, Lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep /BEI/ tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. : berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari 2018 yang dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI. : berarti Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018 yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan BAE yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuanpembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari. : berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018, juncto Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 20 tanggal 8 Februari 2018 juncto Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018 yang seluruhnya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn. Notaris di Jakarta, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari. Pernyataan Efektif : berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan telah terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai Peraturan No. IX.A.2. Pernyataan Pendaftaran : berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 7/2017. viii

11 Perseroan : berarti PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk berkedudukan di Jakarta Barat, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia. Prospektus : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017. Prospektus Awal : berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah Saham Yang Ditawarkan dan Harga Penawaran, penjaminan emisi efek atau hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017. Prospektus Ringkas : berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017. Rp : berarti mata uang Republik Indonesia. RUPS : berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksananya. Saham Baru : berarti saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dan dikeluarkan dari portepel Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana. Saham Yang Ditawarkan : berarti saham biasa atas nama dalam jumlah sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham yang diterbitkan oleh Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dan kemudian akan dicatatkan di Bursa Efek. Tanggal Distribusi : berarti tanggal dilakukannya penyerahan Saham Yang Ditawarkan kepada para pemesan Saham Yang Ditawarkan yang harus didistribusikan secara elektronik selambatlambatnya 2 (dua) Hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Tanggal Pembayaran : berarti tanggal pembayaran dari Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan hasil penjualan bersih atas pemesanan dan penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana, yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan. Tanggal Pencatatan : berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek, yang wajib dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi. ix

12 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Manajer Penjatahan atau Agen Penjualan Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pemesanannya ditolak, atau dalam hal terjadi pembatalan Penawaran Umum, paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut. Tanggal Penjatahan : berarti suatu tanggal yang disetujui Perseroan bersama dengan Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM : berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya. UUPT : berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No x

13 DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS 3G 4G berarti standar dari International Mobile Telecommunications (IMT-2000) termasuk UTMS, W-CDMA dan WiMax yang memungkinkan pengunaan layanan suara dan data secara bersamaan. berarti singkatan dari fourth generation technology, yang merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang akan menyediakan solusi Internet Protocol yang komprehensif dimana suara, data dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Anchor tenant berarti pelanggan yang pertama kali menyewa menara telekomunikasi milik Perseroan (initial customer). BAUF BTS Build to Suit CDMA CME IMB berarti singkatan dari Berita Acara Uji Fungsi. berarti Base Transceiver Station, yaitu perangkat transmisi pada jaringan telekomunikasi selular yang terdiri dari beberapa transceivers yang digunakan untuk mengirim dan menerima suara dan data dari dan ke telepon selular di suatu area tertentu. berarti sites yang dibangun oleh Perseroan dan Entitas Anak sesuai pesanan dari operator telekomunikasi. berarti singkatan dari Code Division Multiple Access, yang merupakan suatu standar untuk komunikasi selular digital berarti singkatan dari Construction, Mechanical and Electrical, yang merupakan fungsi dari kegiatan konstruksi site menara dan termasuk persiapan dari lokasi fisik untuk konstruksi, persiapan design dan gambar konstruksi, membangun pondasi, pendirian menara, pembangunan halaman dan pagar (untuk menara ground-based), instalasi shelter, air conditioning dan peralatan pendukung lainnya (jika diminta oleh operator telekomunikasi), dan menghubungkan kabel dan sambungan listrik. berarti singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan. IMBM Kolokasi berarti singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan Menara Telekomunikasi. berarti pelanggan kedua dan seterusnya yang menyewa menara telekomunikasi (setelah anchor tenant). Rasio Kolokasi berarti perbandingan antara jumlah penyewa menara telekomunikasi (anchor tenant dan kolokasi) dengan jumlah menara telekomunikasi. MLA Penyewaan atau tenancy berarti singkatan dari Master Lease Agreement, atau perjanjian induk sewa menyewa antara Entitas Anak Perseroan dengan operator telekomunikasi yang mengatur syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan penyewaan sites telekomunikasi. berarti jumlah penyewaan sites oleh anchor tenant ditambah dengan jumlah penyewaan kolokasi. xi

14 RFI SDM SITAC Sites menara Sites atau Sites Telekomunikasi berarti singkatan dari Ready for Installation yaitu suatu pemberitahuan yang dikirimkan Perseroan kepada pelanggan setelah selesainya konstruksi sites. berarti singkatan dari sumber daya manusia. berarti singkatan dari site acquisition atau perolehan lahan yang merupakan aktivitas untuk mengidentifikasi, memperoleh hak untuk menggunakan suatu lahan properti, dan mendapatkan seluruh perizinan dan sertifikat yang diperlukan untuk konstruksi dan operasi dari suatu sites di lahan properti tersebut. berarti menara yang berada di atas tanah (ground-based) atau di atas atap bangunan (rooftop) yang dibangun dan dimiliki oleh Perseroan atau pada lahan properti (termasuk rooftop) yang umumnya dimiliki atau disewa oleh Perseroan. berarti menara telekomunikasi atau site menara. Tower berarti menara telekomunikasi yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan dan spesifikasi yang sesuai untuk penggunaan/penempatan alat-alat telekomunikasi serta mampu digunakan secara bersama-sama atau oleh lebih dari satu pengguna (operator). Tower space berarti tempat dengan ketinggian tertentu pada menara telekomunikasi untuk menempatkan peralatan transmisi milik operator telekomunikasi. WiMax berarti singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, yaitu suatu protokol telekomunikasi yang melayani akses internet secara tetap atau bergerak (mobile). xii

15 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan disajikan sesuai dengan prinsip standar akuntansi keuangan di Indonesia. 1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN Perseroan didirikan dengan nama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia sesuai dengan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiatri, S.H., Notaris di Bekasi yang telah mendapatkan pengesahan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C HT TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No Tahun Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 22 tanggal 15 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah: (i) mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2018 tanggal 16 Januari 2018, dan (ii) telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH , keduanya telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU AH Tahun 2018 tanggal 16 Januari ( Akta No. 22/2018 ) Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain: a. Menyetujui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) ( IPO ) Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyakbanyaknya sebesar (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia; b. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; c. Menyetujui perubahan nama Perseroan darisebelumnya bernama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia menjadi PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan; d. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) Peraturan No. IX.J.1 (b) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan xiii

16 e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada: i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. ii. iii. iv. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris. v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris. vi. vii. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia. Kantor Perseroan berlokasi di APL Tower Central Park, lt. 19/ Unit T7, Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. Kegiatan usaha utama: Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. Kegiatan usaha penunjang: Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruanganruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya. 2. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN Kegiatan Usaha Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan xiv

17 skema perjanjian sewa jangka panjang. Per 30 September 2017, Perseroan mengoperasikan sekitar 443 newsites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 masing-masing sekitar 57% dan 54% dari pendapatan Perseroan, berasal dari XL Axiata. Perseroan menyewakan tower space melalui perjanjian sewa jangka panjang umumnya sampai dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Per 30 September 2017, Perseroan memiliki pendapatan kontrak yang akan diterima dari penyewa untuk semua jenis penyewaan sekitar Rp67 miliar. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah penyewaan tower space pada menara telekomunikasi yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan menyewakan tower space kepada operator telekomunikasi untuk keperluan transmisi sinyal suara (voice) dan data nirkabel. Prospek Usaha Perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Operator tersebut mengalihkan pembangunan menara kepada perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka, sehingga menciptakan potensi pertumbuhan yang besar untuk perusahaan menara independen yang telah mapan. Perseroan berkeyakinan bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen. Secara umum, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terutama kerena status independen dari perusahaan menara independen. 3. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan: Jumlah Saham Yang Ditawarkan Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. : Sebanyak (lima ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Harga Penawaran : Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham. Nilai Emisi : Rp ,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya merupakan Saham Baru yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM. xv

18 Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 29 Desember 2017 yang dibuat di hadapan Andri Noverin, S.H., M.Kn., sebagai Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah diberitahukan ke Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No. AHU-AH tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No. AHU AH Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 ( Akta No. 118/2017 ), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan , Hotma Linda Ebigail Sirait , PT Gihon Nusantara Tujuh , Aynawati Rahardjo , Felix Ariodamar ,500 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor ,000 Penuh Saham dalam Portepel Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma adalah sebagai berikut : Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan , , Hotma Linda Ebigail Sirait , , PT Gihon Nusantara Tujuh , , Aynawati Rahardjo , , Felix Ariodamar , , Masyarakat ,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan , ,000 Disetor Penuh Saham dalam Portepel (%) xvi

19 Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. 4. RENCANA PENGGUNAAN DANA DARI HASIL PENAWARAN UMUM Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk: Sekitar 51,988% akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan operasional Perseroan. sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi Perseroan. Penjelasan lebih lengkap mengenai Rencana Penggunaan Dana dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. 5. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan ( BDO ), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP xvii

20 Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba dari Operasi Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain - 70 (10) Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Rasio Keuangan 31 Desember 30 September Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94% Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75% Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45% Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67% Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21% Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92% Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51% Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29% Rasio Usaha (%) Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25% Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28% Laba tahun berjalan / Pendapatan 31,58% 10,79% 10,06% 10,49% bersih Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11% Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14% Rasio Keuangan (x) Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29% Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97% Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10% Total aset lancar / Total liabilitas lancar 14,14% 13,70% 14,17% 17,96% xviii

21 Terkait dengan fasilitas kredit yang diperoleh perusahaan, tidak terdapat rasio keuangan yang dipersyaratkan. Penjelasan lebih lengkap mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini. 6. FAKTOR RISIKO Faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan sebagai berikut: Risiko Terkait Kegiatan Usaha: Risiko ketergantungan pada pendapatan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan sehingga terpengaruh oleh kelayakan kredit dan kekuatan finansial para pelanggan Perseroan Risiko sejumlah besar pendapatan Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi. Risiko kompetisi dalam industri penyewaan menara telekomunikasi. Risiko bahwa Perseroan mungkin mendapat penentangan dari masyarakat setempat di beberapa lokasi menara. Risiko Perseroan tidak mampu memperpanjang sewa lahan. Risiko dari perubahan peraturan dan perundang-undangan yang dapat membatasi Perseroan. Risiko dari bencana alam dan kerusakan yang tidak terduga dimana asuransi Perseroan mungkin tidak menyediakan nilai pertanggungan yang memadai. Risiko dari teknologi baru yang dapat menyebabkan para pelanggan menjadi kurang tertarik untuk menyewa tower space dari Perseroan. Risiko Umum: Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan: Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana dapat berfluktuasi. Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung pada kondisi keuangan Perseroan di masa mendatang Faktor Risiko selengkapnya dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini. 7. KEBIJAKAN DIVIDEN Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi xix

22 Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif. Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20,0% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2019 berdasarkan laba bersih tahun berjalan tahun buku 2018, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS. Kebijakan dividen selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini. xx

23 I. PENAWARAN UMUM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp ,- (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT dan UUPM. Saham Yang Ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk Kegiatan Usaha Utama: Jasa Penunjang Telekomunikasi Kantor Pusat: APL Tower-Central Park lt.19/ Unit T7 Jl. S. Parman Kav.28 Jakarta Barat Telepon: Website: RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENDAPATAN SEWA JANGKA PANJANG DARI PELANGGAN PERSEROAN SEHINGGA TERPENGARUH OLEH KELAYAKAN KREDIT DAN KEKUATAN FINANSIAL PARA PELANGGAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN ADALAH HARGA SAHAM PERSEROAN DAPAT BERFLUKTUASI CUKUP JAUH SERTA RISIKO TERKAIT LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI TIDAK TERLALU BESAR MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI KURANG AKTIF DAN TIDAK LIKUID. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. 1

24 Berdasarkan Akta No. 118/2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan , Hotma Linda Ebigail Sirait , PT Gihon Nusantara Tujuh , Aynawati Rahardjo , Felix Ariodamar ,500 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor ,000 Penuh Saham dalam Portepel Penawaran Umum Saham Perdana Jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Saham Perdana secara proforma akan menjadi sebagai berikut : Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%) Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan , , Hotma Linda Ebigail Sirait , , PT Gihon Nusantara Tujuh , , Aynawati Rahardjo , , Felix Ariodamar , , Masyarakat ,797 Jumlah Modal Ditempatkan dan , ,000 Disetor Penuh Saham dalam Portepel (%) 2

25 Pencatatan Saham Perseroan di BEI Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana ini sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama yang berasal dari portepel, atau mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta seratus delapan belas ribu) saham atau paling sedikit sebesar 72,203% (tujuh puluh dua koma dua nol tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebanyak (lima ratus lima puluh juta) saham, atau sejumlah 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan atau disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini. PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, PERSEROAN MEMILIKI RENCANA MENERBITKAN, MENGELUARKAN DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH OJK. SETIAP PIHAK DALAM HAL INI RUDOLF P. NAINGGOLAN, HOTMA LINDA EBIGAIL SIRAIT, PT GIHON NUSANTARA TUJUH, AYNAWATI RAHARDJO DAN FELIX ARIODAMAR YANG MEMPEROLEH EFEK BERSIFAT EKUITAS DARI PERSEROAN DENGAN HARGA DAN/ATAU NILAI KONVERSI DAN/ATAU HARGA PELAKSANAAN DI BAWAH HARGA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 6 (ENAM) BULAN SEBELUM PENYAMPAIAN PERNYATAAN PENDAFTARAN KEPADA OJK, DILARANG UNTUK MENGALIHKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH KEPEMILIKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS PERSEROAN TERSEBUT SAMPAI DENGAN 8 (DELAPAN) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN MENJADI EFEKTIF. 3

26 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana ini, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk: sekitar 51,988% akan digunakan untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman Perseroan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berikut adalah uraian singkat mengenai utang Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan yang akan dilunasi dengan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana: 1 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta : Akta Perjanjian Kredit Investasi perubahan No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Saldo pinjaman terutang : Rp Saldo pinjaman terutang setelah : Rp0,- pelunasan Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 11,50% per tahun Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren, dan PT Natrindo Telepon Seluler. Persyaratan pelunasan atau : Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat pembayaran (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan. 2 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta perubahan Saldo pinjaman terutang : Rp Saldo pinjaman terutang setelah : Rp0,- : Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta 4

27 pelunasan Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 11,50% per tahun Jatuh tempo : 84 bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Smartfren. Persyaratan pelunasan atau pembayaran : Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan. 3 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta : Akta Perjanjian Kredit Investasi No. perubahan CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Saldo pinjaman terutang : Rp Saldo pinjaman terutang setelah : Rp0,- pelunasan Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 10,75% per tahun Jatuh tempo : 78 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia, PT Smartfren dan PT Natrindo Telepon Seluler. Persyaratan pelunasan atau pembayaran : Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan. 4 Pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perjanjian pinjaman beserta : Akta Perjanjian Kredit Investasi No. perubahan CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November 2017 Saldo pinjaman terutang : Rp

28 Saldo pinjaman terutang setelah : Rp0,- pelunasan Sifat hubungan afiliasi : Tidak terafiliasi Tingkat bunga : 10,75% per tahun Jatuh tempo : 76 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit Penggunaan dana pinjaman : Investasi Tower Baru dan atau kolokasi yang disewakan kepada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, PT HCPT Indonesia dan PT Natrindo Telepon Seluler. Persyaratan pelunasan atau : Apabila fasilitas kredit dilunasi lebih cepat pembayaran (early prepayment) dari jangka waktu akan dikenakan denda/penalti sebesar 2% dari nilai pelunasan yang dipercepat. Pelunasan tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selambat-lambatnya 14 hari sebelum pelunasan. Pinalti atas pelunasan lebih cepat akan dibayarkan Perseroan menggunakan dana operasional Perseroan. Sekitar 29,071% akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan operasional Perseroan. sekitar 15,654% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi Perseroan. Sampai dengan saat ini proses pembangunan sites telekomunikasi baru tersebut mencapai tahap pengkajian lahan-lahan yang akan diakuisisi dalam rangka pembangunan sites. untuk membangun sites telekomunikasi baru. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan sites diperkirakan mencapai Rp66 miliar. Selain menggunakan dana hasil Penawaran Umum, Perseroan juga akan menggunakan pinjaman bank untuk belanja modal Perseroan. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan dari RUPS terlebih dahulu. Pelaporan perubahan rencana penggunaan dana tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi 6

29 tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2. Sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 3,288% dari nilai Penawaran Umum Saham Perdana yang meliputi: Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebesar 1,905%, yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 1,105%; biaya penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,400% dan biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,400%; Biaya jasa profesi penunjang pasar modal sebesar 0,830%, yang terdiri dari biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,447%; biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,327% dan biaya jasa Notaris sebesar 0,056%; Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,067%, yang merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek; Biaya lain-lain 0,486%, termasuk biaya Pernyataan Pendaftaran di OJK, pencatatan di BEI, dan pendaftaran di KSEI, biaya penyelenggaraan public expose dan due diligence meeting, biaya percetakan Prospektus, sertifikat dan formulir, biaya iklan surat kabar, biaya kunjungan lokasi dalam rangka uji tuntas dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan hal-hal tersebut. 7

30 III. PERNYATAAN UTANG Pernyataan utang berikut berasal dari laporan keuangan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan ( BDO ), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan mempunyai saldo liabilitas lancar dan liabilitas tidak lancar masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. Keterangan (dalam jutaan rupiah) Jumlah Liabilitas Lancar Utang usaha Utang pajak Beban yang masih harus dibayar 246 Pendapatan diterima di muka Utang pemegang saham Pinjaman bank bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas lancar Liabilitas Tidak Lancar Cadangan imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman bank setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas tidak lancar Jumlah Liabilitas Liabilitas Lancar Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Pihak Ketiga Pemilik tanah Lainnya 375 Sub-jumlah Pihak Berelasi PT Dwidaya Amadeo Gemintang PT Wahana Infrastruktur Nusantara Sub-jumlah

31 Berdasarkan umur utang: Keterangan Jumlah <1 3 bulan bulan bulan <12 bulan - Sub-jumlah Tidak ada bunga ataupun jaminan yang secara khusus diberikan oleh Perseroan sehubungan dengan utang usaha diatas. Pembayaran utang usaha umumnya diselesaikan dalam 30 hari sampai dengan 60 hari. Utang Pajak Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 88 Pajak Penghasilan: Pasal 4 ayat Pasal Pasal Pasal Jumlah Pinjaman Bank Saldo pinjaman bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Pihak Ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah hutang bank Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun (37.973) Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo lebih dari satu tahun Pendapatan Diterima di Muka Saldo pendapatan diterima di muka Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : Keterangan (dalam jutaan rupiah) Jumlah Pihak Ketiga PT XL Axiata Tbk PT Hutchinson 3 Indonesia

32 Keterangan Jumlah PT Telekomunikasi Selular PT Internux 356 PT Indosat Tbk 81 Jumlah Utang Pemegang Saham Saldo utang pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Utang pemegang saham Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan Jumlah Dana yang diperoleh atas hasil utang pemegang saham digunakan untuk keperluan operasional Perseroan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu Liabilitas Tidak Lancar Cadangan Imbalan Pasca-kerja Saldo cadangan imbalan pasca-kerja Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp1.253 juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Dikategorikan sebagai tidak lancar Skema manfaat pasti Estimasi dan asumsi Atas biaya, aset dan kewajiban dari skema imbalan pasti tidak dioperasikan oleh perusahaan tertentu. Perseroan mengandalkan estimasi dan asumsi dari aktuaria independen yaitu PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera. Perseroan mengambil saran dari PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera berkaitan dengan kesesuaian asumsi, perubahan asumsi yang digunakan mungkin memiliki dampak yang signifikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan. Karakteristik skema manfaat pasti Perseroan menyediakan program imbalan pasca kerja berupa pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia (berdasarkan referensi hukum perburuhan 13/2003). Manfaat pasca-kerja pasti didasarkan pada layanan dan upah akhir, Perseroan tidak ada mengatur dana untuk program ini. 10

33 Rekonsiliasi kewajiban manfaat pasti dan skema nilai wajar asset (dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah Saldo Awal Biaya jasa masa kini 153 Biaya bunga 33 Termasuk dalam laba rugi 186 Pengukuran kembali rugi atas kerugian aktuaria dari: Akumulasi kerugian aktuaria yang belum diakui Kerugian aktuaria atas kewajiban (158) Termasuk dalam penghasilan komprehensif lain (158) Saldo akhir Kewajiban imbalan pasti asumsi aktuaria Asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam menentukan perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti meliputi: Keterangan 30 September 2017 Tingkat suku bunga Tingkat kenaikan gaji 7,20% per tahun 9% per tahun Tingkat mortalitas TMI 2011 Usia pensiun Metode 55 tahun Projected Unit Credit Pada tanggal 30 September 2017, analisis sensitivitas dari perubahan tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diasumsikan (dimana variabel lain dianggap konstan) akan memiliki dampak sebagai berikut: Penjelasan Kewajiban imbalan pasti Keterangan kemungkinan perubahan Kenaikan Penurunan Tingkat diskonto (+/- 1,00%) Tingkat kenaikan gaji (+/- 1,00%) Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi tidak terpisah satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut kemungkinan besar saling berkorelasi. 11

34 Liabilitas Pajak Tangguhan Saldo liabilitas pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp3.832 juta, dengan rincian sebagai berikut : Keterangan Saldo awal Penyesuaian Dikreditkan (dibebankan) pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (dalam jutaan rupiah) Dikreditkan ke penghasilan Komprehensif lainnya Saldo akhir Aset (Liabilitas) pajak tangguhan Cadangan imbalan pasca-kerja (40) 312 Aset tetap (2.043) (391) (1.710) - (4.144) Jumlah (1.737) (391) (1.664) (40) (3.832) Pinjaman Bank Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan tidak memiliki kewajiban dan pembatasan rasio keuangan yang disyaratkan atas fasilitas kredit. Saldo pinjaman bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : Keterangan (dalam jutaan rupiah) Jumlah Pihak Ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah hutang bank Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun (37.973) Dikurangi pinjaman yang jatuh tempo lebih dari satu tahun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp juta Jangka waktu : 76 (tujuh puluh enam) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik 12

35 Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi IV sebesar Rp juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: - Tagihan yang akan diterima dari hasil penerimaan sewa tower dan collocation yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI-IV); - Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT IIIdengan total pengikatan sebesar Rp juta; - Tanah & bangunan gudang SHGB No / Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; - Tanah dan bangunan SHGB No / Setu, SHGB No / Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT GihonTelekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; - 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp juta; - 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM No an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp juta; - Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi V Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 12 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp juta Jangka waktu : 78 (tujuh puluh delapan) bulan Bunga : 10,75% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 1% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi V sebesar Rp juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI- V); Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; Tanah & bangunan gudang SHGB No / Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; Tanah dan bangunan SHGB No / Setu, SHGB No / Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; 13

36 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp juta; 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM No an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp juta; Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VII Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp juta Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,10% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VII sebesar Rp juta Pinjaman ini dijamin dengan mengunakan beberapa aset sebagai berikut: Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI- VII); Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; Tanah & bangunan gudang SHGB No / Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp4.375 juta; Tanah dan bangunan SHGB No / Setu, SHGB No / Setu, SHGB No.01338/ Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT III dengan total pengikatan sebesar Rp juta; 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No.5770/ Bangka an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT II dengan total pengikatan sebesar Rp2.800 juta; 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12. Ds. Lekong Wetan, Serpong SHM b No an. Ny. Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp1.400 juta; Personal Guarantee a.n Rudolf P Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail Sirait. Kredit Investasi VIII Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. 14

37 Pada tanggal 4 November 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang akan digunakan untuk tambahan dana modal kerja pembangunan tower dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas kredit : Rp juta Jangka waktu : 84 (delapan puluh empat) bulan Bunga : 11,50% Provisi : 0,25% dari jumlah fasilitas Commitment fee : 0,25% dari jumlah kredit yang ditarik Jumlah fasilitas yang telah digunakan oleh perusahaan adalah sebesar Rp juta Pada 30 September 2017, saldo Kredit Investasi VIII sebesar Rp juta Pinjaman ini dijamin dengan menngunakan beberapa aset sebagai berikut: Tower dan collocation berikut perlengkapannya yang dibiayai oleh Fasilitas KI baru (KI- VIII); Tanah & bangunan rukan SHMASRS, No an. Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I sebesar Rp 850 juta, HT II sebesar , HT III sebesar Rp juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp2.660 juta; Tanah & bangunan gudang SHGB No / Setu an. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 900 juta, HT II sebesar Rp 375 juta, HT III sebesar Rp juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp juta; Tanah dan bangunan SHGB No / Setu, SHGB No.01337/Setu, SHGB No.01338/Setu an PT Gihon Telekomunikasi Indonesia telah diikat HT I sebesar Rp 800 juta, HT II sebesar Rp 334 juta, HT III sebesar Rp juta dan akan ditingkatkan HT IV sebesar Rp juta; 1 unit rumah tinggal di Kemang Kolonie "The Residence" SHM No. 5770/ Bangka an Rudolf Parningotan Nainggolan telah diikat HT I sebesar Rp juta, HT II sebesar Rp juta, dan akan ditingkatkan HT III sebesar Rp juta; 1 unit tanah bangunan di Perumahan Taman Proven Blok A9, No.12, Ds.Lekong Wetan, Serpong SHM No an Ny.Hotma Linda E. Sirait telah diikat HT I sebesar Rp juta, dan akan ditingkatkan HT II sebesar Rp juta; 1 unit tanah dan bangunan di Komplek Blok N No.5 Sekt IV-5 (Taman Giri Loka) Kel. Lengkong Gudang Timur Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, PPHAT No B/PPH-1/BSD/IX/2010 akan diikat sebesar nilai pasar sesuai penilaian oleh KJPP rekanan Bank Mandiri. Selama perjanjian-perjanjian kredit di atas masih terutang, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan dilarang melakukan hal-hal, antara lain: - Mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah permodalan, nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham, - Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit di Bank; dan - Membagikan dividen. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan hal-hal, antara lain untuk (lihat Catatan 26): - Membagikan dividen, - Mengubah porsi bagian saham publik, 15

38 - Merubah susunan pengurus, perubahan organisasi, merger dan akuisisi, apabila Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki kewajiban komitmen maupun kewajiban kontinjensi Kejadian Penting Setelah Tanggal 30 September 2017 Berdasarkan akta notaris No.82 Julius Purnawan, SH., MSI. Notaris di Jakarta tanggal 22 November 2017 mengenai pernyataan persetujuan bersama seluruh Pemegang saham Perusahaan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, seluruh pemegang saham tersebut telah menyetujui beberapa hal antara lain: 1. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp (Nilai Penuh) atau sebanyak saham sehingga modal disetor dan ditempat meningkat menjadi Rp (Nilai Penuh) atau sebanyak saham. 2. Perubahan komposisi atas kepemilikan saham dalam Perusahaan menjadi: Tn. Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp (Nilai Penuh) Ny. Hotma Linda Ebigail Sirait sebanyak saham dengan nilai seluruhnya sebesar Rp (Nilai Penuh) PT Gihon Nusantara Tujuh sebanyak 492 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp (Nilai Penuh) Ny. Aynawati Rahardjo sebanyak saham dengan nilai nominal sebesar Rp (Nilai Penuh) Tn. Felix Ariodamar sebanyak saham dengan nominal Rp (Nilai Penuh). Selain itu, Perseroan juga menandatangani Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta dimana Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-9 sebesar Rp dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 96 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 22 November 2017 sampai dengan tanggal 21 November 2025 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,25% per tahun. SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO. SETELAH TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN DAN IKATAN LAIN KECUALI KEWAJIBAN- KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI. 16

39 DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU ENTITAS ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAK TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. TIDAK ADA KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN. PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN. SAMPAI DENGAN TANGGAL PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK. 17

40 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab V mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dan/atau dihitung berdasarkan: (i) laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017; dan (ii) laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan ( BDO ), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Poltak Lian & Rekan, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Joachim Sullistyo pada tanggal 3 Mei 2017 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (member of BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Sudirman Simangunsong, Msi, CPA pada tanggal 9 Mei 2016 dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Aset Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pendapatan yang masih harus diterima Piutang pemegang saham Sewa lahan jangka panjang bagian lancar Investasi Tersedia untuk dijual Jumlah Aset Lancar

41 31 Desember 30 September Aset Tidak Lancar Sewa lahan jangka panjang Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp88.852, Rp75.405, Rp58.648, Rp dan Rp masingmasing pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Utang pemegang saham Pinjaman bank bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Cadangan imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman bank Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal saham modal dasar saham biasa, nilai nominal Rp setiap saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh: 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015, 2014 masing-masing sebanyak saham Tambahan modal disetor - neto Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

42 4.2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Pendapatan Beban Pokok Pendapatan (43.402) (53.127) (54.490) (30.446) (26.259) Laba Kotor Beban Usaha (4.342) (4.405) (5.483) (3.229) (3.369) Laba dari Operasi Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pendapatan bunga dan jasa giro Pendapatan lainnya Beban bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.252) Beban administrasi dan pajak atas jasa giro (432) (427) (234) (240) (162) Beban lain-lain - (94) - - (139) Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Pos-Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Kenaikan nilai pasar aset tersedia untuk dijual Pos-Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasca-kerja - 94 (13) Pajak yang berkaitan dengan pos-pos yang tidak akan direfleksikan - (24) 3 - (40) Jumlah penghasilan komprehensif lain - 70 (10) Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

43 4.3. Rasio Rasio Pertumbuhan (%) 31 Desember 30 September Pendapatan 50,41% 13,79% 0,73% 18,94% Beban langsung 87,71% 22,41% 2,57% -13,75% Laba bruto 17,66% 1,70% -2,36% 56,45% Laba usaha 17,05% 1,75% -6,72% 63,67% Laba tahun berjalan -5,05% 6,09% 5,03% 122,21% Jumlah aset 3,56% 3,46% 5,03% 9,92% Jumlah liabilitas 0,78% 0,70% 1,52% 4,51% Jumlah ekuitas 11,78% 11,27% 14,04% 22,29% Rasio Usaha (%) Laba kotor / Pendapatan - bersih 41,46% 37,22% 36,08% 61,25% Laba usaha / Pendapatan - bersih 35,81% 32,02% 29,65% 56,28% Laba tahun berjalan / Pendapatan 31,58% 10,79% 10,06% 10,49% bersih Laba tahun berjalan / Total ekuitas 10,54% 10,05% 9,25% 18,11% Laba tahun berjalan / Total aset 2,75% 2,82% 2,82% 6,14% Rasio Keuangan (x) Total aset / Total liabilitas 135,31% 139,02% 143,83% 151,29% Total liabilitas / Total ekuitas 283,20% 256,29% 228,14% 194,97% Total liabilitas / Total aset 73,90% 71,93% 69,53% 66,10% Total aset lancar / Total liabilitas lancar 14,14% 13,70% 14,17% 17,96% Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan tidak memiliki kewajiban dan pembatasan rasio keuangan yang disyaratkan atas fasilitas kredit. 21

44 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang terlampir dalam Prospektus ini. Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang (forward looking statement) dan merefleksikan pandangan manajemen saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan dalam Bab mengenai Risiko Usaha dan hal-hal lain yang tercantum dalam Prospektus ini. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika Umum Perseroan bertempat kedudukan di Jakarta, didirikan berdasarakan akta Notaris Nurmiati, S.H., No. 58 tanggal 27 April 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2001 tanggal 10 Mei Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir terakhir berdasarkan Akta Notaris Kurnia Ariayani, S.H., Notaris di Kota Tangerang, No. 22 tanggal 16 Desember 2016 mengenai, perubahan susunan pemegang saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 16 Desember Berdasarkan pasal 3 dari anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi, meliputi jasa komunikasi satelit, penyedia jasa internet, operator telepon selular, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi. Kegiatan utama Perseroan saat ini adalah melakukan usaha dalam bidang jasa telekomunikasi. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun Perseroan berdomisili di APL Tower Central Park, Jl. S. Parman Kav.28, Jakarta Barat Kebijakan Akuntansi yang Signifikan Perseroan menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting dijelaskan secara rinci dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Perseroan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam 22

45 penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang terlampir pada Prospektus ini Hasil Usaha Tabel berikut berisi rincian atas hasil operasi Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang tercantum dalam Prospektus ini. (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Pendapatan Beban Pokok Pendapatan (43.402) (53.127) (54.490) (30.446) (26.259) Laba Kotor Beban Usaha (4.342) (4.405) (5.483) (3.229) (3.369) Laba dari Operasi Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pendapatan bunga dan jasa giro Pendapatan lainnya Beban bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.252) Beban administrasi dan pajak atas jasa giro (432) (427) (234) (240) (162) Beban lain-lain - (94) - - (139) Beban Lain-lain - Bersih (16.006) (15.788) (13.416) (10.387) (8.970) Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan - Bersih (2.599) (2.793) (2.915) (3.283) (7.767) Laba Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Pos-Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Kenaikan nilai pasar aset tersedia untuk dijual Pos-Pos yang tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasca-kerja - 94 (13) Pajak yang berkaitan dengan pos-pos yang tidak akan direfleksikan - (24) 3 - (40) Jumlah penghasilan komprehensif lain - 70 (10) Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

46 Analisis Komponen-Komponen Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian pendapatan dan persentasenya terhadap pendapatan-bersih untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan Sewa Menara komunikasi , , , , ,00 Secara segmen operasi, kontribusi pendapatan Perseroan hanya bersumber dari pendapatan sewa menara komunikasi yang dibayar oleh penyewa. Berikut adalah rincian pendapatan Perseroan berdasarkan identitas penyewa: (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Pendapatan XL Axiata ,18% ,71% ,06% ,43% ,42% Telkomsel ,72% ,70% ,61% ,01% ,45% Hutchinson ,96% ,10% ,51% ,65% ,05% Indosat ,45% ,76% ,18% ,97% ,27% Smartfren ,54% ,14% ,17% ,75% ,75% Sampoerna 708 0,95% 672 0,79% 626 0,73% 263 0,46% - - Internux 140 0,19% 676 0,80% 629 0,74% 412 0,72% 719 1,06% Subtotal , , , , ,00 Pendapatan Perseroan yang diperoleh dari PT XL Axiata Tbk sebagai penyewa memiliki kontribusi sebesar 51,42% untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017, sehingga mayoritas pendapatan Perseroan cukup bergantung pada kemampuan PT XL Axiata Tbk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Namun, Perseroan dapat melakukan mitigasi dengan cara menambah kolokasi ke penyewa lain untuk memperbesar tenancy ratio, sehingga sumber pendapatan dapat diperoleh dari operator lain. Beban pokok pendapatan Tabel berikut ini menyajikan komponen utama beban pokok pendapatan Perseroan dan persentasenya terhadap total beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan Beban langsung Penyusutan Keperluan proyek (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % ,79% 61,13% ,76% 64,37% ,48% 63,51% ,56% 55,88% ,76% 34,81% 24

47 31 Desember 30 September Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Amortisasi ,65% ,62% ,79% ,33% sewa lahan Asuransi 163 0,38% 102 0,19% 81 0,15% 92 0,30% 85 0,32% Denda 28 0,06% 28 0,05% 40 0,07% 78 0,26% 728 2,77% keterlambat an Jumlah , , , , ,00 Beban administrasi dan umum Tabel berikut ini menyajikan komponen utama Perseroan dan persentasenya terhadap total beban usaha Perseroan periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Beban Usaha Gaji dan tunjangan ,30% ,25% ,84% ,69% ,97% Keperluan Kantor 81 1,87% 177 4,02% 338 6,16% 154 4,77% ,70% Imbalan pasca-kerja 339 7,81% 325 7,38% 326 5,95% ,52% Penyusutan ,72% 138 3,13% ,69% 81 2,51% 117 3,47% Perjalanan dinas 247 5,69% 225 5,11% 192 3,50% 136 4,21% 119 3,53% Listrik, air dan telepon 118 2,72% 137 3,11% 123 2,24% 87 2,69% 95 2,82% Pemeliharaan dan 73 1,68% 33 0,75% 58 1,06% 29 0,90% 81 2,40% perbaikan Jamuan 68 1,57% ,44% 72 2,23% 60 1,78% Jasa profesional 100 2,30% 234 5,31% 176 3,21% 113 3,50% 27 0,80% Pajak dan perijinan 175 4,03% 322 7,31% 18 0,33% 23 0,74% 16 0,47% Asuransi ,64% ,25% - - Lainnya 57 1,31% 176 4,00% 141 2,57% 177 5,51% 85 2,52% Jumlah , , , , , Pendapatan berdasarkan wilayah geografis Tabel berikut ini menyajikan rincian pendapatan Perseroan berdasarkan wilayah geografis untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 dan 2016 serta 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 30 September I. Sumatra II. Jawa Jumlah Kontribusi pendapatan dan laba dari operasi terhadap total pendapatan: 25

48 Pendapatan 31 Desember 30 September I. Sumatra 34,28% 32,76% 34,34% 32,95% 32,95% II. Jawa 65,72% 67,24% 65,66% 67,05% 67,05% Laba Usaha I. Sumatra 14,28% 12,19% 12,39% 15,34% 20,18% II. Jawa 27,37% 25,03% 23,69% 31,22% 41,07% Pendapatan Perseroan untuk wilayah Sumatra terus meningkat, dari Rp juta di tahun 2014 menjadi Rp di tahun dan di tahun 2016 menjadi Rp juta yang disebabkan oleh penambahan jumlah menara yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penyewa. Sedangkan untuk wilayah Jawa, Pendapatan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp juta dari Rp juta pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2016 pendapatan sedikit menurun menjadi sebesar Rp juta, hal ini disebabkan oleh adanya kontrak dengan pelanggan yang belum/tidak diperpanjang Hasil Kegiatan Operasional Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dibandingkan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 18.94% menjadi Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016 dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 yaitu sebanyak 46 new sites dan 8 kolokasi. Perusahaan telah beberapa kali melakukan perubahan harga dengan setiap Operator, yang berdampak pada kenaikan pendapatan Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir. Perubahan harga tersebut dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dampak dari perubahan teknologi tersebut menyebabkan adanya efisiensi perangkat yang digunakan oleh operator, sehingga Perseroan dapat menurunkan biaya pemeliharaan menara yang berdampak adanya laba kotor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Penerapan teknologi yang diterapkan Perseroan dalam kegiatan usahanya menyebabkan inflasi tidak berpengaruh material selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir sehingga meningkatkan laba operasi Perseroan, selain itu dampak perubahan kurs valuta asing tidak mempengaruhi kinerja Perseroan karena dominasi transaksi menggunakan Rupiah. Keadaan pendapatan Perseroan terhadap industri menara cukup prospektif dikarenakan perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator dan penyewa utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Program pemerintah seperti USO (Universal Service Obligation) yang memfasilitasi pembangunan sites baru di daerah rural juga akan membantu Perseroan untuk mempercepat pertumbuhan secara organik. Beban pokok pendapatan 26

49 Beban pokok Perseroan mengalami penurunan pada tanggal 30 September 2017 dibandingkan dengan 30 September 2016 sebesar 13,75% yang disebabkan adanya penghematan dari segi maintenance tower dengan cara peningkatan standar kualitas agar dapat meminimalisir resiko yang akan timbul dikemudian hari, sementara, sampai dengan 30 September 2017, Perseroan mengalami kenaikan penambahan tower sebanyak 67 tower dibarengi dengan kenaikan collocation sebanyak 14 collo sehingga pendapatan Perseroan mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 18,94% dibandingkan dengan 30 September Laba kotor Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba kotor Perseroan naik sebesar 56,45% menjadi Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September Beban usaha Beban usaha Perseroan naik sebesar 4,34% menjadi Rp3.369 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp3.229 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh peningkatan beban penyusutan dan beban keperluan kantor masing-masing sebesar 44,44% dan 177,92% yang melebihi penurunan yang cukup signifikan pada beban gaji dan tunjangan sebesar 8,18%. Laba dari operasi Laba dari operasi Perseroan naik sebesar 63,67% menjadi Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya terutama oleh kenaikan pada laba kotor. Beban lain-lain neto Beban lain-lain Perseroan turun sebesar 13,64% menjadi Rp8.970 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan penurunan beban bunga sebesar Rp1.042 juta atau 10,12% sehubungan dengan pelunasan sebagian hutang ke Bank Mandiri dan Bank BJB Syariah. Beban pajak penghasilan - neto Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 136,58% menjadi Rp7.767 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp3.284 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, dikarenakan oleh kenaikan beban pajak kini dan pajak tangguhan sehubungan dengan kenaikan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan. Laba sebelum pajak penghasikan Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 125,87% menjadi Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp juta untuk periode 9 27

50 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2016, terutama dikarenakan oleh penurunan beban pokok pendapatan dan beban lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 122,21% menjadi Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 123,61% menjadi Rp juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2017 dari Rp9.630 miliar untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 0,73% menjadi Rp juta pada tahun 2016 dari Rp juta pada tahun 2015, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan penambahan jumlah menara sebanyak 29 new sites dan 5 kolokasi. Beban pokok pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 2,57% menjadi Rp juta pada tahun 2016 dari Rp juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan peningkatan pada beban penyusutan senilai Rp781 juta atau 5,11% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh adanya penambahan menara komunikasi baru. Laba kotor Sebagai hasil dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan sedikit menurun sebesar 2,36% menjadi Rp juta pada tahun 2016 dari Rp miliar pada tahun Beban usaha Beban usaha Perseroan naik sebesar 24,47% menjadi Rp5.483 juta pada tahun 2016 dari Rp4.405 juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan adanya peningkatan pada beban gaji dan tunjangan dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp726 juta atau naik 27,82% dan Rp558 juta atau naik 404,35% dari tahun sebelumnya. Laba dari operasi Laba dari opertasi Perseroan turun sebesar 6,72% menjadi Rp miliar pada tahun 2016 dari Rp juta pada tahun 2015, sebagai hasil dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga sedikit membebani beban usaha, yang lebih besar dari presentase kenaikan pendapatan. 28

51 Beban lain-lain - bersih Beban lain-lain Perseroan mengalami penurunan sebesar 15,02% menjadi Rp juta pada tahun 2016 dari Rp juta pada tahun 2015, terutama dikarenakan oleh pelunasan sebagian fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebesar Rp juta. Beban pajak penghasilan - bersih Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 4,37% menjadi Rp2.915 juta pada tahun 2016 dari Rp2.793 juta pada tahun 2015 terutama dikarenakan oleh kenaikan beban pajak kini Perseroan sebesar Rp166 juta atau 6,72%. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 4,86% menjadi Rp juta pada tahun 2016 dari Rp juta pada tahun 2015 terutama disebabkan oleh penurunan yang signifikan pada beban lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 5,03% menjadi Rp8.943 juta pada tahun 2016 dari Rp8.515 juta pada tahun Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 4,05% menjadi Rp8.933 juta pada tahun 2016 dari Rp8.585 miliar pada tahun Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dibandingkan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 Pendapatan Pendapatan Perseroan naik sebesar 13,79% menjadi Rp juta pada tahun 2015 dari Rp juta pada tahun 2014, dikarenakan oleh peningkatan pendapatan sewa sehubungan dengan peningkatan jumlah menara yang efektif di tahun 2017 sebanyak 27 new sites dan 12 kolokasi. Beban pokok pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 22,41% menjadi Rp juta pada tahun 2015 dari Rp juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh peningkatan beban keperluan proyek sebesar dan beban penyusutan masing-masing sebesar Rp7.667 juta atau naik 28,90% dan Rp1.484 juta atau naik 10,76%. Laba bruto Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba bruto Perseroan naik sebesar 1,70% menjadi Rp juta pada tahun 2015 dari Rp juta pada tahun Beban usaha 29

52 Beban usaha Perseroan naik sebesar 1,45% menjadi Rp4.405 juta pada tahun 2015 dari Rp4.342 juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh kenaikan beban pajak dan perijinan sebesar Rp148 juta atau 85,06%. Laba dari operasi Laba dari operasi Perseroan naik sebesar 1,75% menjadi Rp juta pada tahun 2015 dari Rp juta pada tahun 2014, sebagai hasil dari kenaikan pada pendapatan sewa menara komunikasi yang lebih signifkan dari kenaikan beban langsung dan beban usaha Perseroan. Beban lain-lain - neto Beban lain-lain Perseroan turun sebesar 1,36% menjadi sebesar Rp juta pada tahun 2015 dari sebesar Rp juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh penurunan beban bunga efektif perbankan Perseroan. Beban pajak penghasilan - neto Beban pajak penghasilan Perseroan naik sebesar 7,46% menjadi Rp2.793 juta pada tahun 2015 dari Rp2.599 juta pada tahun 2014 terutama disebabkan kenaikan beban pajak kini Perseroan sebesar 9,15% sehubungan dengan kenaikan laba sebelum pajak Perseroan. Laba sebelum pajak Laba sebelum pajak Perseroan naik sebesar 6,43% menjadi Rp juta pada tahun 2015 dari Rp juta pada tahun 2014, terutama dikarenakan oleh pada peningkatan pendapatan lain-lain Perseroan. Laba tahun berjalan Sebagai akibat dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas, laba tahun berjalan Perseroan naik sebesar 6,09% menjadi Rp8.515 juta pada tahun 2015 dari Rp8.026 juta pada tahun Laba komprehensif tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan naik sebesar 6,96% menjadi Rp8.585 juta pada tahun 2015 dari Rp8.026 juta pada tahun 2014 terutama dikarenakan adanya pendapatan komprehensif lain yaitu pengukuran kembali atas program imbalan pasca kerja sebesar Rp94 juta. Berikut adalah grafik perkembangan pendapatan, laba kotor dan laba tahun berjalan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016: 30

53 5.6 Aset, Liabilitas dan Ekuitas Aset Tabel berikut menjelaskan rincian aset tanggal posisi keuangan berikut: Aset (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pendapatan yang masih harus diterima Piutang pemegang saham Sewa lahan jangka panjang bagian lancar Investasi Tersedia untuk dijual Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Investasi saham Sewa lahan jangka panjang Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp88.852, Rp75.405, Rp58.648, Rp dan Rp masing-masing pada 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset

54 Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 9,92% menjadi Rp juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp juta atau 8,55% sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan yang meningkatkan aset tetap Perseroan sebesar 9,61%. Aset lancar Perseroan juga meningkat sebesar 29,25% terutama dikarenakan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp6.163 juta atau 57,37% dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 5,03% menjadi Rp juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar Rp juta atau 4,75% sehubungan penambahan menara komunikasi Perseroan yang meningkatkan aset tetap Perseroan sebesar 4,75%. Aset lancar Perseroan juga meningkat sebesar 12,51% terutama dikarenakan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp2.451 juta atau 70,25% dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah aset Perseroan meningkat sebesar 3,46% menjadi Rp juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan meningkatnya aset tidak lancar Perseroan sebesar 15,49% sehubungan dengan aset tetap Perseroan sebesar Rp9.272 juta atau 3,75%. Aset lancar Perseroan meningkat 14,20% terutama dikarenakan oleh meningkatnya kas dan setara kas Perseroan sebesar Rp4.036 juta atau 3,39% dibandingkan periode sebelumnya. Liabilitas Tabel berikut menjelaskan rincian liabilitas tanggal posisi keuangan berikut: (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Liabilitas Liabilitas Lancar Utang usaha Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Utang pemegang saham Pinjaman bank bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Cadangan imbalan pasca-kerja Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman bank Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas Perseroan meningkat sebesar 4,51% menjadi Rp juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh meningkatnya liabilitas tidak lancar Perseroan sehubungan dengan kenaikan pinjaman bank jangka panjang Perseroan sebesar Rp4.874 juta atau 7,08%. 32

55 Liabilitas lancar Perseroan turun sebesar 7,49% terutama disebabkan oleh penurunan utang usaha Perseroan sebesar 13,52%. Jumlah liabilitas Perseroan meningkat sebesar 1,52% menjadi Rp juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar 12,35% sehubungan dengan meningkatnya utang usaha Perseroan sebesar Rp juta atau 30,08%. Liabilitas jangka panjang Perseroan menurun sebesar 14,15% sehubungan dengan penurunan pada utang bank sebesar 11,92%. Jumlah liabilitas Perseroan sedikit meningkat sebesar 0,70% menjadi Rp juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan oleh peningkatan pada liabilitas jangka pendek sebesar 23,79% sehubungan dengan meningkatnya utang usaha dan utang bank Perseroan masing-masing sebesar 51,08% dan 97,09%. Sedangkan liabilitas jangka panjang Perseroan menurun sebesar 22,49% terutama dikarenakan oleh penurunan utang bank Perseroan sebesar 20,21%. Ekuitas (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Ekuitas Modal saham modal dasar saham biasa, nilai nominal Rp setiap saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh: 30 September 2017, 31 Desember 2017, 2015, 2014 masingmasing sebanyak saham Tambahan modal disetor - neto Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba Jumlah Ekuitas Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar 22,29% menjadi Rp juta pada tanggal 30 September 2017 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2016, terutama dikarenakan oleh peningkatan saldo laba ditahan Peseroan sebesar Rp juta atau 30,63%. Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar 14,04% menjadi Rp juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2015, terutama dikarenakan oleh peningkatan saldo laba ditahan Perseroan sebesar Rp8.945 juta atau 14,68%. Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar 11,27% menjadi Rp juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp juta pada tanggal 31 Desember 2014, terutama dikarenakan oleh peningkatan saldo laba ditahan Perseroan sebesar Rp8.513 juta atau 16,25%. 33

56 Berikut adalah grafik perkembangan total aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014, 2015, 2016: Likuiditas dan Sumber Pendanaan Secara historis, Perseroan membiayai kebutuhan modalnya terutama melalui kas internal Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai likuiditas yang cukup untuk modal kerja yang dibutuhkan, namun apabila diperlukan, Perseroan akan mengupayakan mendapatkan likuiditas tambahan yang dapat berasal dari pinjaman bank. Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, ikatan-ikatan, kejadian-kejadian atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp9.633 juta dan tidak memiliki fasilitas pinjaman yang belum ditarik. Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2015 dan 2016, serta kas dan setara kas pada akhir masing-masing periode: (dalam jutaan rupiah) Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September Arus dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok (49.821) (18.612) (23.326) (25.472) (23.526) Pembayaran kepada karyawan (2.574) (2.610) (3.336) (2.347) (2.155) Penerimaan beban usaha dan lain-lain (388) (454) (146) (181) 650 Penerimaan jasa giro Pembayaran bunga (16.043) (15.868) (13.380) (10.294) (9.006) Pembayaran pajak (2.277) (2.379) (1.778) (2.291) Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi

57 Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September Arus kas bersih dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap (31.649) (24.691) (28.943) (10.672) (39.283) Penjualan aset tetap Perolehan aset tersedia untuk dijual (3.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan (28.122) (24.691) (28.943) (10.672) (42.283) Penerimaan dari pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank (34.908) (30.266) (41.619) (32.156) (32.590) Tambahan setoran modal Penerimaan dari pihak berelasi Pembayaran ke pihak berelasi (1.313) (8.979) (6.923) (471) (4.297) Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (20.780) (13.475) (9.987) Kenaikan (penurunan) bersih kas dan (5.495) (942) (1.119) Kas dan setara kas pada awal tahun ( Kas dan setara kas pada akhir tahun Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas operasi pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Perseroan juga mendapat penerimaan jasa giro dan penerimaan beban usaha dan lainnya masing-masing sebesar Rp168 juta dan Rp236 juta. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp juta, pembayaran atas bunga sebesar Rp9.006 juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.291 juta. Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp43.392juta, pembayaran atas bunga sebesar Rp juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.379 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp531 juta. Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp juta, pembayaran atas bunga sebesar Rp juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.465 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp454 juta. Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp8.667 juta, terutama terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp juta sehubungan dengan pendapatan sewa menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp juta, pembayaran atas bunga sebesar 35

58 Rp juta, pembayaran pajak sebesar Rp2.277 juta dan pembayaran beban usaha dan lainnya sebesar Rp338 juta. Arus kas dari (untuk) aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas investasi pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri perolehan aset tetap Perseroan dan perolehan aset tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp juta dan Rp3.000 juta sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp juta, yang hanya terdiri atas perolehan aset tetap Perseroan sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp juta, yang hanya terdiri atas perolehan aset tetap Perseroan sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri atas perolehan aset sehubungan dengan penambahan menara komunikasi Perseroan. Adapun Perseroan juga melakukan penjualan aset tetap sebesar Rp3.527 juta. Arus kas dari (untuk) aktivitas pendanaan Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri dari penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp juta dan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp juta. Perseroan juga melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp juta. Arus kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri pembayaran pinjaman bank dan pembayaran ke pihak berelasi yang masingmasing sebesar Rp juta dan Rp4.861 juta. Perseroan juga memperoleh penerimaan atas pinjaman bank dan tambahan setoran modal yang masing-masing sebesar Rp juta dan Rp2.962 juta. Arus kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri pembayaran pinjaman bank dan pembayaran ke pihak berelasi yang masingmasing sebesar Rp juta dan Rp4.630 juta. Perseroan juga memperoleh penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp juta. Arus kas diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp juta, terutama terdiri dari penerimaan atas pinjaman bank sebesar Rp juta dan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp7.666 juta. Perseroan juga melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp juta Belanja Modal Belanja modal Perseroan secara umum terkait dengan biaya yang timbul dari penambahan aset tetap Perseroan berupa tower, bangunan dan inventaris kantor. Tabel berikut ini menyajikan belanja modal Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014,2015 dan 2016: 36

59 Untuk tahun tahun yang berakhir pada 31 Desember (dalam jutaan Rupiah) Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September Bangunan Tower Inventaris Kantor Total Perseroan memperkirakan belanja modal untuk tahun 2017 mencapai sekitar Rp juta, yang sebagian besar rencananya akan digunakan untuk ekspansi usaha. Untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017, dalam melakukan belanja modal, Perseroan melakukan perjanjian dengan beberapa pihak terkait, antara lain: Nama Pihak yang terkait dalam Perjanjian Nilai keseluruhan (dalam jutaan Rupiah) Mata Uang Distribusi investasi secara geografis PT Dwidaya Amadeo Gemilang Rupiah Sumatera Jawa Tujuan dari investasi barang modal adalah ekspansi usaha dengan pembangunan menara komunikasi baru dan collocation. Sumber dana yang digunakan untuk belanja modal berasal dari kombinasi antara kas internal Perseroan dan pinjaman bank dengan skema refinancing. Dalam proses pengadaan barang investasi selalu menggunakan mata uang Rupiah sehingga Perseroan tidak memerlukan tindakan untuk melindungi dari risiko fluktuasi kurs mata uang asing. Prakiraan pelaksanaan pembangunan dalam rangka investasi barang modal yaitu dimulai pada bulan Januari dan selesainya pada bulan November. Peningkatan kapasitas jasa penyewaan menara telekomunikasi yang diharapkan dari investasi barang modal adalah peningkatan jumlah penyewaan customer, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan sewa. 5.8 Kewajiban Kontinjensi dan Perjanjian Off-Balance Sheet Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki perjanjian off-balance sheet maupun kewajiban kontinjensi. Manajemen Permodalan Tujuan utama Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga Perseroan dapat tetap memberikan imbalan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam mengelola modal, Perseroan mengamankan kemampuannya untuk kelangsungan usaha dan memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pihak yang berkepentingan lainnya. Perseroan secara aktif dan teratur ulasan dan mengelola modalnya untuk memastikan struktur modal yang optimal dan kembali ke pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi modal digunakan berdasarkan pada arus kas operasi dan belanja modal dan juga pertimbangan kebutuhan modal di masa depan. 37

60 VI. FAKTOR RISIKO Investasi dalam Saham Yang Ditawarkan mengandung sejumlah risiko. Para calon investor harus berhati-hati dalam mempertimbangkan seluruh informasi yang terdapat dalam Prospektus ini, khususnya risiko-risiko usaha di bawah ini, dalam melakukan evaluasi sebelum membeli Saham Yang Ditawarkan. Risiko tambahan yang saat ini belum diketahui atau dianggap tidak material oleh Perseroan juga dapat berpengaruh material dan merugikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil operasi, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. Harga Saham yang Ditawarkan Perseroan dapat turun dikarenakan salah satu risiko ini, dan calon investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasinya. Risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan risiko satu-satunya yang dapat mempengaruhi Perseroan atau Saham Yang Ditawarkan. Deskripsi pada bagian ini yang berhubungan dengan Pemerintah, data makroekonomi Indonesia atau informasi mengenai industri dimana Perseroan beroperasi, diperoleh dari publikasi resmi Pemerintah atau sumber pihak ketiga lainnya yang tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan. Faktor risiko usaha dan risiko umum disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan. 6.1 Risiko Terkait Kegiatan Usaha Dikarenakan pendapatan Perseroan bergantung pada pendapatan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan, maka Perseroan terpengaruh oleh kelayakan kredit dan kekuatan finansial para pelanggan Perseroan Dikarenakan oleh panjangnya jangka waktu perjanjian sewa dengan para pelanggan (biasanya 10 tahun), maka Perseroan, seperti halnya semua perusahaan menara independen lainnya dalam industri ini, sangat bergantung pada kekuatan finansial para pelanggan. Meskipun industri telekomunikasi Indonesia sangat kompetitif, dengan 7 operator telekomunikasi dan 2 penyedia jasa WiMax yang ada saat ini, Perseroan berkeyakinan bahwa hanya sebagian dari para operator telekomunikasi tersebut yang berhasil mencatatkan keuntungan (profitable). Banyak operator telekomunikasi memiliki tingkat utang yang tinggi serta bergantung pada pendanaan modal untuk membiayai kegiatan operasional dan kebutuhan belanja modal mereka. Pelemahan ekonomi dan/atau gangguan di pasar utang dan finansial dapat menyebabkan pendanaan menjadi lebih sulit dan mahal. Apabila pelanggan atau calon pelanggan menara telekomunikasi Perseroan tidak mampu menggalang dana yang memadai untuk mendanai rencana bisnis mereka, maka mereka akan mengurangi belanja modalnya. Hal ini akan berdampak secara material dan merugikan terhadap permintaan sites telekomunikasi milik Perseroan. Apabila satu atau lebih pelanggan signifikan menara Perseroan mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat pelemahan ekonomi berkepanjangan atau yang lainnya, maka hal itu dapat menyebabkan adanya piutang usaha yang tidak dapat ditagih dari pelanggan tersebut. Sejumlah besar pendapatan Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi dan apabila perjanjian penyewaan dengan pelanggan-pelanggan tersebut diakhiri, tidak diperpanjang maupun diubah secara material, hal-hal ini dapat berdampak negatif dan merugikan Perseroan Sebagian besar pendapatan operasional Perseroan berasal hanya dari beberapa operator telekomunikasi. Sekitar 54% dan 61% dari pendapatan total Perseroan masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 diperoleh dari PT XL Axiata Tbk. ( XL 38

61 Axiata ), PT Telekomunikasi Selular ( Telkomsel ), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. ( Telkom ), PT Indosat Tbk. ( Indosat ). Apabila salah satu pelanggan ini tidak bersedia atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi, maka pendapatan, kinerja operasi, kondisi keuangan dan likuiditas Perseroan dapat berdampak secara material dan bahkan merugikan. Perseroan mungkin saja mengalami perselisihan dengan para pelanggan yang dapat mengarah kepada pengakhiran perjanjian sewa antara Perseroan dengan para pelanggan atau perubahan yang material atas ketentuan dalam perjanjian-perjanjian tersebut, hal-hal ini dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kinerja operasi, kondisi keuangan dan likuiditas Perseroan. Apabila Perseroan terpaksa menyelesaikan perselisihan tersebut melalui proses pengadilan, maka hubungan Perseroan dengan para pelanggan dapat berakhir atau rusak, yang mana hal tersebut dapat mengarah pada penurunan pendapatan atau kenaikan biaya dan mungkin menyebabkan kerugian terhadap bisnis, kondisi keuangan dan likuiditas, serta hasil operasi Perseroan. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa pelanggan Perseroan akan memperpanjang perjanjian sewa menara telekomunikasi pada saat perjanjian-perjanjian tersebut berakhir. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat dengan sukses memperoleh ketentuan yang menguntungkan ketika bernegosiasi dengan para pelanggan atas pembaruan perjanjian sewa menara telekomunikasi. Ketidakmampuan memperoleh perpanjangan atas perjanjian sewa menara telekomunikasi yang telah ada atau ketidakmampuan memperoleh ketentuan yang menguntungkan dalam negosiasi perpanjangan perjanjian dapat menyebabkan turunnya pendapatan Perseroan. Kompetisi dalam industri penyewaan menara telekomunikasi dapat menyebabkan tekanan pada penentuan harga yang mungkin berdampak secara material bahkan merugikan Perseroan Persaingan dalam industri penyewaan menara telekomunikasi sangat tinggi dan pelanggan Perseroan memiliki alternatif-alternatif lain dalam menyewa tower space termasuk diantaranya : operator telekomunikasi misalnya XL Axiata dan Indosat memiliki portofolio sites telekomunikasi sendiri dan juga menyewakan tower space kepada pihak ketiga; perusahaan menara telekomunikasi independen yang mengoperasikan portofolio sites telekomunikasi yang besar; sejumlah perusahaan menara telekomunikasi independen lainnya yang mengoperasikan portofolio sites dalam skala lebih kecil. Perseroan berkeyakinan bahwa persaingan usaha dalam industri penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia sangat bergantung pada lokasi menara, hubungan dengan operator telekomunikasi serta kualitas dan tinggi menara. Di samping itu, persaingan usaha juga dipengaruhi oleh jumlah portofolio menara, pricing, manajemen operasional serta jasa layanan tambahan bagi pelanggan. Beberapa pesaing Perseroan, seperti operator telekomunikasi selular nasional yang melakukan kolokasi pada menaranya merupakan pesaing dengan kemampuan keuangan yang lebih kuat dibandingkan Perseroan. Sebagai tambahan, beberapa pesaing Perseroan juga menerapkan kriteria imbal hasil investasi yang lebih rendah dibanding Perseroan. Telkomsel, Telkom, Indosat dan XL Axiata memiliki dan mengoperasikan portofolio sites telekomunikasi yang jauh lebih besar daripada milik Perseroan. Namun Perseroan berkeyakinan bahwa operator telekomunikasi besar cenderung untuk tidak menyewakan menara telekomunikasi secara ekstensif kepada pesaing langsung. Perubahan dalam kebijakan ini atau kejadian lain, termasuk perubahan peraturan, untuk meningkatkan 39

62 penambahan kolokasi di antara para operator telekomunikasi besar Indonesia, dapat berakibat pada meningkatnya persaingan untuk kolokasi. Kondisi persaingan yang semakin tinggi dapat secara negatif mempengaruhi harga sewa menara dan pendapatan Perseroan serta menyebabkan pelanggan yang telah ada tidak memperpanjang masa sewa menara ataupun pelanggan baru akan menyewa menara dari pesaing Perseroan. Perseroan juga menghadapi persaingan dalam hal mengidentifikasi dan melaksanakan akuisisi aset berupa menara khususnya aset menara dengan kualitas yang bagus dan portofolio sites yang besar, yang dapat mengakibatkan akuisisi menara menjadi lebih mahal. Setiap faktor-faktor risiko tersebut dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan likuiditas serta kinerja operasional Perseroan. Perseroan mungkin mendapat penentangan dari masyarakat setempat di beberapa lokasi menara Perseroan Perseroan telah, dan mungkin di masa depan, mengalami penentangan dari masyarakat setempat terhadap bangunan milik Perseroan di beberapa lokasi karena berbagai alasan, termasuk kekhawatiran mengenai dugaan risiko kesehatan. Akibat penentangan dari masyarakat setempat tersebut Perseroan dapat diperintahkan oleh pejabat daerah setempat untuk membongkar dan merelokasi menara dalam jumlah yang material. Apabila Perseroan diharuskan untuk merelokasi sejumlah besar menara dan tidak bisa menemukan lokasi-lokasi pengganti yang dapat diterima oleh para pelanggan Perseroan, hal ini dapat menimbulkan dampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Apabila Perseroan tidak mampu memperpanjang sewa lahan, atau melindungi hak-hak Perseroan atas tanah di tempat berdirinya menara-menara Perseroan, hal ini dapat berdampak negatif secara material pada bisnis dan kinerja operasi Perseroan Karena berbagai alasan, para pemilik tanah mungkin tidak bersedia untuk memperbaharui sewa lahan mereka kepada Perseroan, mereka mungkin kehilangan hak atas tanah tersebut atau mereka mungkin memindahkan kepemilikan tanah mereka kepada pihak-pihak ketiga, hal-hal ini mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperbaharui sewa lahan dengan persyaratan yang layak secara komersil. Selain itu, Perseroan mungkin tidak memiliki ketersediaan modal yang memadai untuk memperpanjang sewa lahan pada menara-menara Perseroan saat berakhirnya masa sewa. Apabila Perseroan tidak dapat memperpanjang sewa-sewa lahan ini, Perseroan akan diharuskan untuk membongkar atau merelokasi menara-menara ini dan mungkin akan kehilangan arus kas yang diterima dari menara-menara tersebut, yang dapat berdampak secara material bahkan merugikan bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Sebagian besar properti Perseroan didirikan pada lahan sewa. Karena berbagai alasan, Perseroan mungkin tidak selalu memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisa dan memverifikasi seluruh informasi terkait hak milik dan persoalan-persoalan lain sebelum menjalin perjanjian sewa lahan untuk sebuah lokasi menara, yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi hak-hak Perseroan untuk mengakses dan mengoperasikan lokasi tersebut. Dari waktu ke waktu, Perseroan juga mengalami perselisihan dengan para pihak yang menyewakan terkait persyaratan sewa lahan, yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mengakses dan mengoperasikan sebuah lokasi menara. Penghentian sewa lahan untuk lokasi menara tertentu dapat mengganggu kemampuan Perseroan untuk mengoperasikan menara dan menghasilkan pendapatan dari sewa menara di lokasi tersebut, 40

63 yang dapat berdampak negatif secara material pada bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Bisnis Perseroan tunduk pada peraturan Pemerintah, perubahan undang-undang dan peraturan saat ini atau di masa depan dapat membatasi kemampuan Perseroan mengoperasikan bisnis Perseroan sebagaimana yang dilakukan sekarang Bisnis Perseroan, dan bisnis para pelanggan Perseroan, tunduk pada peraturan propinsi dan daerah setempat yang mengatur mengenai telekomunikasi dan juga pendirian dan pengoperasian menara. Peraturan dan penentangan dari pejabat pengatur tata ruang setempat dan organisasi masyarakat terhadap pembangunan di lingkungan mereka dapat meningkatkan biaya konstruksi, biaya modifikasi, biaya penambahan antena baru pada sites, atau biaya perkuatan menara, sehingga membatasi kemampuan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu, beberapa izin operasional menara mungkin diwajibkan untuk tunduk pada syarat dan kondisi tambahan yang tidak dapat dipenuhi oleh Perseroan. Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran publik atas menara telekomunikasi dalam beberapa tahun terakhir, beberapa komunitas saat ini mencoba untuk membatasi pembangunan menara telekomunikasi atau menunda pemberian izin. Kebijakan pengaturan yang ada dan perubahan pada peraturan tersebut dapat berdampak negatif secara material bahkan merugikan, serta adanya peraturan tambahan yang diadopsi dapat memperpanjang penundaan, atau menimbulkan biaya tambahan bagi Perseroan, atau mencegah penyelesaian proyek-proyek Perseroan di lokasi-lokasi tertentu. Kegagalan untuk menyelesaikan pembangunan menara telekomunikasi baru, melakukan modifikasi, penambahan antena baru pada sites, atau perbaikan sites dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk menyediakan tower space tambahan pada sites dan mempertahankan perjanjian sewa yang telah ada, sehingga dapat berdampak negatif secara material bahkan merugikan Perseroan. Menara-menara Perseroan dapat terkena dampak bencana alam dan kerusakan yang tidak terduga di mana asuransi Perseroan mungkin tidak menyediakan nilai pertanggungan yang memadai Menara-menara Perseroan dapat terkena risiko yang berhubungan dengan bencana alam, seperti badai, banjir, topan dan gempa bumi, serta kerusakan yang tidak terduga lainnya. Setiap kerusakan atau kehancuran pada menara-menara Perseroan akibat risiko-risiko ini dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menyediakan layanan kepada para pelanggan Perseroan. Meskipun Perseroan memiliki pertanggungan asuransi atas terjadinya bencana-bencana alam dan gangguan usaha, pertanggungan asuransi tersebut mungkin saja tidak cukup untuk menanggung seluruh kerugian yang ditimbulkan, termasuk potensi pendapatan dari para pelanggan baru yang seharusnya dapat ditambahkan pada menaramenara Perseroan jika tidak terjadi kerusakan. Apabila Perseroan tidak mampu menyediakan layanan kepada para pelanggan Perseroan akibat kerusakan pada menara-menara Perseroan, maka hal itu dapat berakibat pada kerugian pelanggan, yang menyebabkan dampak negatif secara material pada bisnis, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan. Teknologi baru dapat menyebabkan para calon pelanggan menjadi kurang tertarik untuk menyewa tower space dari Perseroan sehingga mengakibatkan turunnya pendapatan Pengembangan dan penerapan teknologi-teknologi baru yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi jaringan nirkabel dapat mengurangi penggunaan dan kebutuhan 41

64 transmisi serta penerimaan layanan nirkabel berbasis menara sehingga berakibat pada menurunnya permintaan akan tower space yang dibutuhkan. 6.2 Risiko Umum a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Perseroan apabila pelanggan maupun pihak yang bertransaksi terhadap instrumen keuangan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Perseroan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari kas dan setara kas dan piutang pihak ketiga. Kualitas kredit aset keuangan Perseroan menempatkan kas dan bank dengan lembaga keuangan terkemuka, sementara piutang usaha diterima dengan banyak bekerja sama dengan mitra bisnis yang memiliki reputasi yang baik dan melalui keterlibatan atau kontrak untuk mengurangi risiko kredit. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perseroan terhadap risiko kredit. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perseroan menetapkan syarat dan ketentuan fasilitas kredit kepada pelanggan lama dan pelanggan baru. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan sama dengan nilai nominal dalam lamporan keuangan. b. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar. Perseroan menyadari adanya risiko pasar yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dan fluktuasi tingkat bunga pinjaman. Meskipun demikian tingkat risiko pasar yang dihadapi Perseroan cukup kecil. c. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perubahan nilai tukar memberikan pengaruh terhadap arus kas Perseroan, namun risiko ini akan semakin menurun. Sebagian besar beban Perseroan dikeluarkan dalam mata uang Rupiah. Risiko nilai tukar mata uang asing Perseroan berasal dari beban pemeliharaan tower. Oleh karena rendahnya risiko Perseroan terhadap nilai tukar mata uang asing, pada saat ini Perseroan secara konsisten melakukan monitoring terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing untuk mengetahui dampak perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan. 42

65 d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Perseroan berupa kesulitan di dalam memenuhi kewajiban keuangan berkenaan dengan kurangnya pendanaan. Eksposur Perseroan terhadap risiko likuiditas terutama timbul dari ketidaksesuaian jatuh tempo antara aset dan liabilitas keuangan. Tujuan Perseroan adalah untuk menjaga saldo antara kesinambungan pendanaan dan kewajiban melalui cadangan dana Perseroan dalam bentuk deposito berjangka. Risiko likuiditas timbul apabila Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan untuk membiayai modal kerja dan belanja modal. Risiko likuiditas juga dapat timbul akibat ketidaksesuaian atas sumber dana yang dimiliki dengan pembayaran liabilitas yang telah jatuh tempo. Perseroan melakukan mitigasi risiko likuiditas dengan cara menganalisa ketersediaan arus kas dan struktur pendanaan sesuai dengan Pedoman Pengendalian Intern Perseroan. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mengawasi arus kas aktual dan proyeksi secara terus menerus dan mengawasi profil tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perseroan memonitor proyeksi persyaratan likuiditas untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki saldo kecukupan kas untuk memenuhi keperluan operasi serta menjaga kecukupan dalam fasilitas pinjaman yang belum ditarik sepanjang waktu sehingga Perseroan memenuhi semua batas atau persyaratan fasilitas pinjaman. Proyeksi tersebut mempertimbangkan rencana pembiayaan utang Perseroan dan kepatuhan persyaratan pinjaman. Manajemen percaya bahwa strategi melakukan cash sweeping dan pooling of funds dari sejumlah rekening bank ke dalam rekening bank operasional utama dapat memastikan pendanaan yang terkonsentrasi dan optimalisasi likuiditas yang lebih baik. e. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perseroan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perseroan. Perseroan telah menugaskan bagian EDP untuk mengontrol dan memelihara sistem komputer agar dapat berjalan dengan baik. Back up data juga dilakukan secara rutin baik secara elektronik maupun secara manual. 6.3 Risiko Terkait Investasi pada Saham Perseroan Harga saham Perseroan dapat berfluktuasi cukup jauh Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana dapat berfluktuasi cukup jauh dikarenakan berbagai faktor, meliputi: persepsi atas prospek bisnis dan operasi Peseroan dan industri infrastruktur telekomunikasi secara umum; perubahan secara umum atas kondisi ekonomi, politik atau pasar di Indonesia; 43

66 perbedaan antara hasil keuangan dan operasi aktual dan hasil yang diharapkan oleh investor dan analis; perubahan rekomendasi atau persepsi analis atas Perseroan atau Indonesia; penambahan atau kehilangan karyawan kunci; fluktuasi harga-harga saham di pasar modal. Kurang Aktifnya Perdagangan Saham Perseroan di Bursa Mengingat jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum ini tidak terlalu besar maka terdapat kemungkinan Perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi kurang aktif dan tidak likuid. Kemampuan Perseroan untuk membagikan dividen di masa mendatang akan bergantung pada kondisi keuangan Perseroan di masa mendatang Jumlah dividen yang akan dibagikan oleh Perseroan di masa mendatang, apabila ada, akan bergantung pada saldo laba ditahan, kondisi keuangan, arus kas dan kebutuhan modal kerja, serta belanja modal Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat mencatatkan biaya atau kewajiban yang akan mengurangi atau meniadakan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Salah satu faktor tersebut dapat berdampak pada kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan akan dapat membagikan dividen atau Direksi Perseroan akan mengumumkan pembagian dividen. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA 44

67 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keuangan dan hasil usaha Perseroan yang belum diungkapkan di Laporan Auditor Independen tertanggal 9 Februari 2018 atas laporan keuangan untuk periode/tahun yang berakhir pada 30 September 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan ( BDO ), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No

68 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 8.1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan dengan nama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia sesuai dengan Akta Pendirian No. 58 tanggal 27 April 2001, yang dibuat di hadapan Nurmiatri, S.H., Notaris di Bekasi yang telah mendapatkan pengesahan oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C HT TH.2001 tanggal 10 Mei 2001, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 14 November Tahun 2006, Tambahan No Tahun Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dimuat dalam Akta No. 22/2018. Berdasarkan Akta No. 22/2018, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui antara lain: a. Menyetujui Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) ( IPO ) Perseroan melalui pengeluaran saham baru dari dalam simpanan (portepel) Perseroan sebanyak-banyaknya sebesar (dua ratus juta) saham atau jumlah lainnya sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk ditawarkan kepada masyarakat baik secara domestik/lokal maupun internasional, serta dicatatkan di Bursa Efek Indonesia; b. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; c. Menyetujui perubahan nama Perseroan darise belumnya bernama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia menjadi PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk sehingga mengakibatkan perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan; d. Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan (a) POJK No. 32/2014, dan (c) POJK No. 33/2014 dan (ii) perubahan-perubahan berdasarkan Akta No. 22/2018; dan 46

69 e. Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada: i. Menandatangani pernyataan pendaftaran untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. ii. Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian-perjanjian lainnya terkait dengan emisi efek dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik untuk Perseroan oleh Direksi Perseroan. iii. menandatangani, mencetak dan/atau menerbitkan Prospektus Ringkas, Perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus Ringkas, Prospektus Awal, Prospektus, Info Memo dan/atau seluruh perjanjian-perjanjian dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan bagi penawaran umum melalui pasar modal. iv. Menetapkan harga penawaran dengan persetujuan Dewan Komisaris. v. Menetapkan kepastian jumlah saham yang ditawarkan dengan persetujuan Dewan Komisaris. vi. vii. Menitipkan saham Perseroan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai dengan peraturan KSEI; dan Mencatatkan seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. Kegiatan usaha utama: Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. Kegiatan usaha penunjang: Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruanganruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya Dokumen Perizinan Perseroan Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan telah memiliki izin-izin penting antara lain sebagai berikut: 47

70 Perizinan terkait Perseroan No Izin Nomor, tanggal dan instansi Masa Berlaku 1. SKDP (Kantor Pusat) 2. TDP (Kantor Pusat) 3. SIUP (Kantor Pusat) 4. NPWP (Kantor Pusat) 5. TDP (Kantor Cabang) 6. SIUP (Kantor Cabang) 7. SKDP (Kantor Cabang) 8. NPWP (Kantor Cabang) No. 23/27.1bu.1/ / /e/2018 tanggal 17 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Tanjung Duren Selatan No tanggal 31 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat No. 39/AC / /2018 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat No dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia No tanggal 26 Mei 2017 yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Tangerang Selatan No. 503/010-DPMPTSP/30-08/LEG/IV/2017 tanggal 26 April 2017 yang dikeluarkan oleh Kepala Plt. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan No. 503/37/Kel/St./I/2018 tanggal 17 Januari 2018 Plt. Setu, sebagaimana diketahui dan ditandatangani oleh Camat Setu No tanggal 4 September 2012 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia 8.3. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 9 Januari Januari Mei Februari 2019 Riwayat struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tahun Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 22 tanggal 16 Desember 2016, yang dibuat di hadapan Kurnia Ariyani, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 16 Desember 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan saham milik Hilderia Nainggolan sejumlah 437 saham atau senilai Rp kepada PT Gihon Nusantara Tujuh. Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: - Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan , Hotma Linda Ebigail Sirait ,950 48

71 Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) 3. PT Gihon Nusantara Tujuh ,180 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh Saham dalam Portepel Tahun Berdasarkan Akta Pernyataan Sirkuler Pemegang Saham No. 82 tanggal 22 November 2017, yang dibuat di hadapan Julius Purnawan. S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari sebelumnya Rp yang terdiri atas saham, menjadi Rp yang terdiri atas saham dalam portopel yang diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan masing-masing secara proporsional. Penyetoran sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut dlakukan dalam bentuk tunai serta pengalihan saham milik Hotma Linda Ebigail Sirait sejumlah: a saham atau senilai Rp kepada Aynawati Rahardjo; dan b saham atau senilai Rp kepada Felix Ariodamar. Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan , Hotma Linda Ebigail Sirait , PT Gihon Nusantara Tujuh , Aynawati Rahardjo , Felix Ariodamar ,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh ,000 Saham dalam Portepel Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 117 tanggal 29 Desember 2017, yang dibuat di hadapan Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., sebagai Notaris Pengganti dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH tanggal 29 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU AH Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017, para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula Rp per saham menjadi Rp 100 per saham. 49

72 Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Rudolf Parningotan Nainggolan , Hotma Linda Ebigail Sirait , PT Gihon Nusantara Tujuh , Aynawati Rahardjo , Felix Ariodamar ,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh ,000 Saham dalam Portepel Berdasarkan Akta No. 118/2017, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari sebelumnya Rp yang terdiri atas saham, menjadi Rp yang terdiri atas saham dalam portepel yang diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan dengan komposisi sebagai berikut: a. Rudolf Parningotan Nainggolan sebanyak saham; b. Hotma Linda Ebigael Sirait sebanyak saham; c. PT Gihon Nusantara Tujuh sebanyak saham; d. Aynawati Rahardjo sebanyak saham; dan e. Felix Ariodamar sebanyak saham. Penyetoran sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut dlakukan dalam bentuk tunai. Susunan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Rudolf Parningotan Nainggolan , Hotma Linda Ebigail Sirait , PT Gihon Nusantara Tujuh , Aynawati Rahardjo , Felix Ariodamar ,500 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh ,000 Saham dalam Portepel

73 8.4. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta 22/2018, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Kumari AK Komisaris : Budiman Parhusip Komisaris Independen : Aria Kanaka Direksi: Direktur Utama : Rudolf P. Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar Direktur Independen : Monika Ferolina Siallagan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah lima tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan. Berikut keterangan singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris Drs Kumari AK Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun Saat ini menjabat juga sebagai Direktur PT Momenta Agrikultura (2015 sekarang) dan Internal Audit Head PT Merdeka Cooper Gold Tbk (2015 sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Telenet Internusa ( ), Direktur PT Provident Agro Tbk ( ), Komisaris Utama PT Tower One ( ), Direktur Utama PT Balikom ( ), Direktur Utama PT Mitra Investindo Tbk ( ), Komisaris Utama PT Pelayaran Antarbuana Pertala ( ), Komisaris Utama PT Sinar Mentari Prima ( ), Komisaris Utama PT Bintang Megah Perkasa ( ), Direktur PT Etika Karya Usaha ( ), Direktur Utama PT Sarana Asri ( ), Direktur PT tri Wahana Universal ( ), Komisaris Utama PT Wana Bhakti Sukses Mineral ( ), Direktur PT Trimitra Karya Jaya ( ), Direktur PT Momenta Agrikultura (2015-sekarang), Internal Audit Head PT Merdeka Copper Gold Tbk (2015-sekarang). Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjahmada pada tahun 1988, memperoleh gelar MBA dari University of the City of the Manilla pada tahun 1993 dan Magister Manajemen Eksekutif dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prasetia Mulya pada tahun

74 Budiman Parhusip Komisaris Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun Saat ini menjabat juga sebagai Senior Group Advisor PT Rukun Raharja Tbk (2017 sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President PT Arco Indonesia, Oil and Gas ( ), Executive Vice President BP Indonesia, Oil and Gas ( ), Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk ( ). Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 dan memperoleh gelar MBA dari University of Southern California jurusan International Business pada tahun Aria Kanaka Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun Saat ini menjabat juga sebagai partner pada KAP Aria Kanaka & Rekan (2014 sekarang) dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1997 sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai auditor KAP Prasetio, Utomo & Co ( ), Auditor pada KAP Prasetio, Sarwoko & Sandjaja ( ), Partner di KAP Aria Kanaka ( ), Partner di KAP Aria & Jonnardi ( ), Partner di KAP Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan ( ), Partner di KAP Gideon, Ikhwan & Sofwan ( ). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun Direksi Rudolf P. Nainggolan Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun Saat ini menjabat juga sebagai Direktur Utama PT Gihon Nusantara Tujuh (2001 sekarang), Direktur Utama PT Gihon Media Creative (2005 sekarang), Komisaris Utama PT Dwidaya Amadeo Gemintang (2017 sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Dwidaya Amadeo Gemintang ( ). 52

75 Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1994, memperoleh gelar S2 Management Marketing dari Institut Pengembangan Wirausaha Indonesia pada tahun 2000 dan memperoleh gelar S2 Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun Felix Ariodamar Direktur Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun Saat ini menjabat juga sebagai Direktur PT Gihon Media Creative (2005 sekarang) dan Direktur PT Gihon Nusantara Tujuh (2014 sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Operation Direktur PT Arstrend Artwork and Design ( ), Direktur PT Mitra Siskomindo ( ), Direktur PT Dwidaya Amadeo Gemintang ( ). Memperoleh gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Parahyangan pada tahun Monika Ferolina Siallagan Direktur Independen Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun Sebelumnya pernah menjabat sebagai auditor Arthur Andersen (KAP Prasetio & Rekan) ( ), Senior Auditor PricewaterhouseCoopers ( ), Manager Internal Audit PT XL Axiata Tbk ( ), Manager Procurement PT XL Axiata Tbk ( ). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan, termasuk ketentuan mengenai rangkap jabatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 33/2014. Pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam butir III.1.5 Peraturan Pencatatan Bursa Efek. Kompensasi Komisaris dan Direksi Dasar penetapan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota Dewan Komisaris adalah berdasarkan RUPS. 53

76 Jumlah kompensasi kepada Dewan Komisaris Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp150 juta, Rp144 juta, dan Rp120 juta. Jumlah kompensasi kepada Direksi Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.584 juta, Rp1.560 juta, dan Rp1.080 juta. Posisi Direksi dan Komisaris Perseroan pada Perusahaan Lain Beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan juga menjabat beberapa posisi penting di perusahaan lain yaitu: No Perusahaan Nama Jabatan pada Perusahaan 1 PT Gihon Nusantara Tujuh Rudolf P. Nainggolan Direktur Utama 2 PT Gihon Nusantara Tujuh Felix Ariodamar Direktur 3 PT Gihon Nusantara Tujuh Hotma Linda Ebigail Sirait Komisaris Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 dan Peraturan Pencatatan Bursa Efek berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 002/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Audit, dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Aria Kanaka (merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan) Anggota : Juwita Apriliya Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak 16 Januari Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik KPMG Shidarta & Widjaja ( ) dan di PT XL Axiata Tbk ( ). Anggota : Maria Irma Yunita Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak 16 Januari Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Lubis Ganie Surowidjojo ( ), PT XL Axiata Tbk ( ) dan di Teltranet Aplikasi Solusi (2015 sekarang). Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Komite Audit tanggal 16 Januari Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja bagi Komite Audit. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; 3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; 54

77 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukkan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee; 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tidak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; 6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh Direksi; 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan; 8. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan publik; 9. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik; 10. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi; 11. Menyampaikan laporan hasil penelaahan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan setelah selesainya laporan hasil penelaahan yang dilakukan oleh Komite Audit; 12. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan; 13. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; 14. mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan; 15. membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan; dan 16. membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan. Unit Audit Internal Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan OJK No. 56/2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 007/Let/GTI/I/2018 tertanggal 16 Januari 2018 dan telah mengangkat Nyaryanti sebagai Kepala Internal Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan No. 008/Let/GTI/I/2018 tertanggal 16 Januari 2018 Kepala Internal Audit bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Internal Audit. Auditor ini dilarang merangkap tugas dan tanggung jawab terkait pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Unit Audit Internal tanggal 16 Januari Piagam Unit Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi Unit Audit Internal. Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen sesuai dengan kebijakan Perseroan; Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 55

78 Bekerja sama dengan Komite Audit; Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya; dan Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/2014, Perseroan telah menunjuk Monika Ferolina sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 005/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pengangkatan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan. Sekretaris Perseroan dilarang merangkap jabatan apapun di emiten atau perusahaan publik lain. Sekretaris Perusahaan dapat dihubungi melalui nomor telepon atau Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Perseroan atau Perusahaan Publik; b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; dan e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya. Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi. Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/2014, maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/Let/GTI/I/2018 tanggal 16 Januari 2018 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, dengan susunan anggota sebagai berikut: Ketua : Aria Kanaka (merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan) 56

79 Anggota : Drs Kumari Ak (merangkap sebagai Komisaris Utama Perseroan) Anggota : Budiman Parhusip (merangkap sebagai Komisaris Perseroan) Tugas, tanggung jawab dan wewenang bidang nominasi dan remunerasi antara lain meliputi: 1. terkait dengan fungsi Nominasi: a. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1) komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; (2) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan (3) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; b. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi; c. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan d. memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; 2. dalam melaksanakan fungsi Nominasi sebagaimana dimaksud dalam poin 1 di atas, Komite Nominasi dan Remunerasi wajib melakukan prosedur sebagai berikut: a. menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; b. menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; c. membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; d. menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan e. menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; 3. Terkait dengan fungsi Remunerasi: a. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1) struktur Remunerasi; (2) kebijakan atas Remunerasi; dan (3) besaran atas remunerasi; dan b. membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; 4. Dalam melaksanakan fungsi Remunerasi sebagaimana dimaksud pada poin 3 di atas, Komite Nominasi dan Remunerasi wajib melakukan prosedur sebagai berikut: a. menyusun struktur Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dapat berupa gaji, honorarium, insentif dan/atau tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variabel; b. menyusun kebijakan atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan c. menyusun besaran atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; 5. Penyusunan struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi sebagaimana dimaksud dalam poin 4 di atas harus memperhatikan: 1. Renumerasi yang berlaku pada Perseroan sesuai dengan kegiatan usaha 57

80 Perseroan sejenis dan skala usaha Perseroan; 2. tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan; 3. target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan 4. keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel; 6. melaporkan pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris; Komite Nominasi dan Remunerasi berwenang untuk: 1. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris, melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, unit kerja atau pihak lain yang terkait dengan penerapan sistem nominasi dan remunerasi dalam Perseroan; dan 2. Melalui Dewan Komisaris, meminta Direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan sistem nominasi dan remunerasi di Perseroan. 58

81 8.5. Struktur Organisasi Perseroan Struktur organisasi Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Direktur Utama Keuang Direktur Operation Direktur Keuangan Infrastruktur Sales, Government Relation Finance, Accounting & Tax Budget & Procurement Human Resources & Legal Maintenance Project SCME Finance Treasury Accounting & Tax Human Resources Legal Contract & Asset Management Government Relation Budget Procurement 59

82 8.6. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance atau GCG) Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) ( Prinsip GCG ) sebagaiamana diatur dalam peraturan OJK dan Bursa Efek. Terkait dengan penerapan Prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan, sesuai dengan Peraturan Pencatatan Bursa Efek dan peraturan-peraturan OJK, Perseroan telah memiliki alat-alat kelengkapan seperti Komisaris Independen, Direktur Independen, Sekretaris Perusahaan, dan Komite Audit. Sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perseroan berupa praktik pengendalian Penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan serta telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas untuk mengkaji dan merekomendasikan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta sistem remunerasi yang kompetitif. Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tugas- tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus Perseroan bagi kepentingan Perseroan dan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan sesuai visi dan misi Perseroan, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam hukum Perseroan, peraturan Pasar Modal yang berlaku dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan. Daftar Kehadiran dan rapat angota Direksi selama 2017 adalah sebagai berikut: Rapat Direksi Nama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Tingkat Kehadiran (%) Rudolf P. Nainggolan % Felix Ariodamar % 8.7. Pengelolaan Risiko Perseroan mengelola risiko dengan cara yang terstruktur, terkendali dan efektif. Pendekatan manajemen risiko Perseroan telah tertanam dalam kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. Jaminan kepatuhan dan pemantauan internal telah ditempatkan untuk menelaah pengaturan strategi risiko Perseroan. Unit Audit Internal memainkan peran penting dalam memastikan risiko operasional dan eksekusi bisnis Perseroan telah ditangani dan dikelola dengan tepat. Unit Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris melakukan kajian risiko secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko-risiko utama internal dan eksternal yang berdampak pada bisnis Perseroan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Social Responsibility) Perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Beberapa kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan oleh Perseroan yaitu Perseroan memberikan bantuan kepada 60

83 masyarakat setempat dimana Perseroan berada meliputi pembangunan jalan dan jembatan bantuan untuk pembangunan tempat-tempat ibadah serta bantuan keuangan saat terjadi bencana alam Sumber Daya Manusia Perseroan menyadari perlunya dukungan penuh dari sumber daya manusia yang kompeten agar dapat meningkatkan kinerja dan mengembangkan usahanya secara berkesinambungan serta mengantisipasi persaingan di dunia usaha. Upah, fasilitas dan tunjangan karyawan Pemberian upah, fasilitas dan tunjangan kepada karyawan dilakukan oleh Perseroan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang diterima karyawan dengan mempertimbangkan kinerja. Perseroan juga selalu mengikuti dan memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan antara lain penyesuaian besarnya upah yang sejalan dengan laju inflasi dan di atas standar UMP/K (Upah Minimum Propinsi/Kota/Kabupaten) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Komposisi karyawan Per tanggal 30 September 2017, Perseroan mempekerjakan karyawan (di luar Direksi dan Dewan Komisaris) sejumlah 7 orang yang terdiri dari 6 karyawan tetap dan 1 karyawan kontrak. Berikut rincian mengenai perkembangan jumlah karyawan Perseroan dalam kurun waktu lima tahun terakhir: Tabel komposisi karyawan menurut jenjang jabatan 30 September 31 Desember Senior Manager Manager Supervisor Officer Administration Jumlah Tabel komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan 30 September 31 Desember S2 dan S S Diploma SMA Jumlah

84 Tabel komposisi karyawan menurut jenjang usia 30 September 31 Desember Di atas 50 tahun tahun tahun tahun Jumlah Tabel komposisi karyawan menurut status 30 September 31 Desember Tetap Kontrak Jumlah Tabel komposisi karyawan menurut Lokasi Pekerjaan 30 September 31 Desember Pulau Jawa Pulau Sumatera Pulau Kalimantan Jumlah Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Hubungan kepemilikan Perseroan dan pemegang saham berbentuk badan hukum pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Rudolf P. Nainggolan Rudolf P. Nainggolan 90,80% Hotma Linda Ebigail Sirait* 9,00% Hotma Linda Ebigail Sirait PT Gihon Nusantara Tujuh Arnold Batoan 0,20% Aynawati Rahardjo Felix Ariodamar 76,00% 12,00% 10,00% 1,50% 0,50% PERSEROAN *Ibu Hotma Linda Ebigail Sirait merupakan keluarga dari Bapak Rudolf P. Nainggolan. 62

85 Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, pihak yang mengendalikan Perseroan adalah Rudolf P. Nainggolan. Berikut adalah hubungan pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dengan Pemegang Saham: Nama Perseroan PT Gihon Nusantara Tujuh Rudolf P. Nainggolan DU DU Felix Ariodamar D D Catatan : DU : Direktur Utama D : Direktur Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum PT Gihon Nusantara Tujuh a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya PT Gihon Nusantara Tujuh ( GNT ) berkedudukan di Jakarta Selatan, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 30 April 2014, yang dibuat di hadapan Elisabeth Retna Ambarwati, S.H., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU tanggal 27 Mei 2014, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham dibawah No tanggal 27 Mei 2014 ( Akta Pendirian GNT ). Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Anggaran Dasar GNT belum pernah mengalami perubahan, dan Anggaran Dasar yang berlaku untuk GNT adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian GNT. Kantor pusat GNT beralamat di Pondok Indah Office Tower 3, lt.17. Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA. Pondok Indah, Jakarta b. Kegiatan Usaha Berdasarkan anggaran dasar GNT, maksud dan tujuan utama GNT adalah berusaha dalam bidang Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Angkutan, Perbengkelan, Percetakan dan Jasa. c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 283 tanggal 30 November 2017, yang dibuat di hadapan Doktoranda Sari Metta Amir Siregar, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Kemenkumham sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH tanggal 4 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU AH Tahun 2017 tanggal 4 Desember 2017, struktur permodalan GNT pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rudolf Parningotan Nainggolan ,80 2. Hotma Linda Ebigail Sirait ,00 63

86 Keterangan Nilai Nominal Rp per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) 3. Arnold Batoan ,20 Jumlah Modal Disetor dan Ditempatkan Penuh ,00 Saham dalam Portepel d. Susunan Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pendirian GNT, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi GNT terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Hotma Linda Ebigail Sirait Direksi Direktur Utama : Rudolf Parningotan Nainggolan Direktur : Felix Ariodamar e. Informasi Keuangan Penting Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Keterangan Total Aset Total Liabilitas - (2.490) (857) - Total Ekuitas Transaksi Dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Afiliasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan Afiliasi yang memberikan manfaat dalam operasional dan kegiatan usaha Perseroan. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, berikut merupakan transaksi antara Perseroan dan pihak-pihak lain yang memiliki hubungan Afiliasi: Perjanjian Sewa Menyewa Perseroan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan pihak yang memiliki hubungan Afiliasi, sebagai berikut: 64

87 No. Perjanjian Sewa Menyewa Pihak Peruntukkan Periode Nilai Sewa /PKS/TAG-3/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/BINPAS/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun PKS/CKMPK-54/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/WNYS/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/WNYS/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun. 65

88 6. 007/PKS/JOMBRT/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/SSKPJG/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/BGREG/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2020 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 5 tahun/ Rp per tahun /PKS/TNTEKNO/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2020 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 5 tahun/ Rp per tahun /PKS/LGIMB/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2020 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 5 tahun/ Rp per tahun. 66

89 /PKS/GTI- LEMPUYANG/I/2010 tanggal 15 Januari 2010 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 15 Februari Februari 2020 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/KLSUREN/2015 tanggal 1 Januari 2015 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 1 Januari Januari 2025 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun /PKS/GTI- TEKNOWIDYA/V/2012 tanggal 4 Mei 2012 a. Perseroan; dan b. Rudolf P. Nainggolan pemasangan dan penempatan BTS sistem telekomunikasi selular 4 Mei Mei 2022 Sewa bagian dari Lahan total sebesar Rp untuk jangka waktu 10 tahun/ Rp per tahun Perjanjian Sewa-Menyewa Kantor Perseroan telah menandatangani perjanjian perjanjian sewa menyewa kantor pada tanggal 3 Januari 2018 dengan Rudolf Parningotan Nainggolan yang merupakan pengendali Perseroan untuk kantor cabang Perseroan yang beralamat di Taman Tekno Blok J-2, No. 2 BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Perjanjian ini berlaku 6 bulan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan 30 Juni Harga sewa yang harus dibayarkan Perseroan untuk seluruh jangka waktu sewa adalah Rp Perjanjian Dengan Kontraktor Terafiliasi Perseroan telah menandatangani perjanjian dengan kontraktor-kontraktor yang memiliki hubungan Afiliasi, sebagai berikut: No. Perjanjian Dengan Kontraktor 1. Perjanjian Induk No. 001/PK-GTI/I/2017 tanggal 1 Januari 2017 Pihak Lingkup Pekerjaan Periode a. Perseroan; dan b. PT Wahana Infrastruktur Nusantara PT Wahana Infrastruktur Nusantara menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan. 1 Januari Januari Perjanjian Induk No. 001/PK-GTI/I/2017 tanggal 1 Januari 2017 a. Perseroan; dan PT Dwidaya Amadeo Gemintang menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal 1 Januari Januari

90 3. Perjanjian Induk No. 002/PK-GTI/I/2018 tanggal 1 Januari 2018 b. PT Dwidaya Amadeo Gemintang a. Perseroan; dan b. PT Dwidaya Amadeo Gemintang serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan.. PT Dwidaya Amadeo Gemintang menyediakan jasa investigasi lokasi, akuisisi lokasi, pekerjaan sipil mekanikal dan elektrikal serta jasa-jasa terkait Menara lainnya kepada Perseroan. 1 Januari Januari 2020 Seluruh transaksi dengan pihak Afiliasi Perseroan telah dilakukan secara wajar (arm's length) sebagaimana dilakukan pada transaksi dengan pihak ketiga Perjanjian-Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: Perjanjian Kredit Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membuat dan menandatangani lima perjanjian kredit (utang piutang) yang masih terutang dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ( Bank Mandiri ) yaitu sebagai berikut: - Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0061/KI/2013 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat di hadapan Gamal Wahidin, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum V tanggal 22 November Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-4 sebesar Rp dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 76 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 1 Februari 2013 sampai dengan tanggal 31 Mei 2019 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 10,75% per tahun. - Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 19 Maret 2014 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum IV Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0111/KI/2014 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-5 sebesar Rp dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 78 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 19 Maret 2014 sampai dengan tanggal 18 September 2020 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 10,75% per tahun. - Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 25 Juni 2015 sebagaimana diubah terakhir kali berdasarkan Akta Addendum III Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CDO.JTH/0384/KI/2015 tanggal 22 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. 68

91 Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-7 sebesar Rp dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 84 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 25 Juni 2015 sampai dengan tanggal 24 Juni 2022 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,50% per tahun. - Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 17 November 2016 sebagaimana diubah berdasarkan Akta Addendum I Akta Perjanjian Kredit Investasi No. RO4.JTH/0588/KI/2016 tanggal 31 Juli 2017, keduanya dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-8 sebesar Rp dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 84 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 17 November 2016 sampai dengan tanggal 16 November 2023 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,50% per tahun. - Akta Perjanjian Kredit Investasi No. CRO.JTH/0441/KI/2017 tanggal 22 November 2017, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh Fasilitas Kredit Non-Revolving Investasi-9 sebesar Rp dengan tujuan investasi tower baru atau collocation yang disewakan kepada Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT dan NTS. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 96 bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan, yaitu tanggal 22 November 2017 sampai dengan tanggal 21 November 2025 dengan tingkat suku bunga floating sebesar 11,25% per tahun. Seluruh perjanjian kredit di atas diikat dengan jaminan sebagai berikut: a. Agunan Non-Fixed Asset: (i) (ii) Seluruh tagihan/piutang atas sewa tower dan collocation milik Debitur kepada pihak ketiga, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang pembiayaannya telah diikat dengan fidusia. Seluruh tower dan collocation berikut perlengkapannya milik Debitur, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang pembiayaannya telah diikat dengan fidusia, masing-masing berdasarkan. b. Agunan Fixed Asset: Berupa bidang-bidang tanah bersertifikat, yang telah diikat dengan Hak Tanggungan, sebagai berikut: (i) Tanah dan bangunan rukan bersertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) No /Desa Lengkong Wetan yang tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan dan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I IV. (ii) 3 bidang tanah dan bangunan Gudang bersertifkat Hak Guna Bangunan, masing-masing dan berturut-turut: Sertifikat Hak Guna Bangunan No /Kelurahan Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No /Kelurahan Setu; 69

92 Sertifikat Hak Guna Bangunan No /Kelurahan Setu; Atas sertifikat-sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I IV. Bidang-bidang tanah dan bangunan tersebut telah dijual kepada Rudolf P. Nainggolan, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 8 Januari 2018 berturut-turut No. 01/2018, 02/2018, 03/2018, yang seluruhnya dibuat di hadapan Dewi Septrina S.D., S.H., M.Kn., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Tangerang Selatan dan saat ini seluruh sertifikat atas bidangbidang tanah tersebut sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Bapak Rudolf P. Nainggolan dan akan diikat kembali dengan Hak Tanggungan Peringkat I. (iii) 3 bidang tanah kosong bersertifikat Hak Guna Bangunan masing-masing dan berturut-turut: Sertifikat Hak Guna Bangunan No /Desa Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No /Desa Setu; Sertifikat Hak Guna Bangunan No /Desa Setu; Atas sertifikat-sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I IV. Bidang-bidang tanah tersebut telah dijual kepada Rudolf P. Nainggolan, berdasarkan Akta Jual Beli tanggal 9 November 2017 berturut-turut No. 01/2017, 02/2017, 03/2017, yang seluruhnya dibuat di hadapan Dewi Septrina S.D., S.H., M.Kn., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Tangerang Selatan dan saat ini seluruh sertifikat atas bidang-bidang tanah tersebut sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Bapak Rudolf P. Nainggolan dan telah diikat kembali dengan Hak Tanggungan Peringkat I. (iv) (v) (vi) (vii) Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal bersertifikat Hak Milik No. 5770/Bangka yang tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I III. Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal bersertifikat Hak Milik No /Lengkong Wetan, yang tercatat dan terdaftar atas nama Hotma Linda E. Sirait. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I II. 2 bidang tanah kosong bersertifkat Hak Milik sebagai berikut: Sertifikat Hak Milik No. 3451/Benoa; Sertifikat Hak Milik No. 3448/Benoa; Yang tercatat dan terdaftar atas nama Rudolf P. Nainggolan. Atas sertifikat tersebut telah diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I. Sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal di komplek Blok N No. 5 Sektor IV-5 yang diperoleh Debitur atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Pengalihan Hak atas Tanah No B/PPH-1/BSD/IX/2010 yang akan diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat I dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp c. Agunan Lainnya berupa Personal Guarantee dari Rudolf P. Nainggolan dan Hotma Linda Ebigail selaku pengurus Debitur. Selama perjanjian-perjanjian kredit di atas masih terutang, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mandiri, Perseroan dilarang melakukan hal-hal, antara lain: (i) mengadakan merger, akuisisi, menjual aset, mengadakan atau mengubah permodalan, nama pengurus (direksi maupun pemegang saham) serta komposisi kepemilikan saham, (ii) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit di Bank; dan (iii) Membagikan dividen. 70

93 Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Mandiri untuk melakukan hal-hal, antara lain untuk (i) membagikan dividen, (ii) mengubah porsi bagian saham publik, (iii) merubah susunan pengurus, perubahan organisasi, merger dan akuisisi, apabila Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham Perjanjian Penting Perseroan telah mengadakan perjanjian induk sewa-menyewa menara telekomunikasi ( Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi ) dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia, antara lain Telekomunikasi Indonesia, Indosat, Telkomsel, XL, HCPT, PT Internux, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Mobile-8 Telecom Tbk, PT Telekomunikasi Selular dan NTS (perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai Penyewa ). Dalam Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi, Penyewa sepakat untuk menyewa menara telekomunikasi dan infrastruktur telekomunikasi milik Perseroan ( Objek Sewa ), dimana Penyewa akan menempatkan antena seluler, antena microwave, Base Transceiver Station (BTS) dan perangkat telekomunikasi lainnya dan Perseroan sepakat untuk menyediakan Objek Sewa kepada Penyewa. Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian sewa atas masing-masing menara dan infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada atau yang akan dibangun di lokasi-lokasi yang telah disetujui atau akan disetujui oleh para pihak. Di bawah ini adalah daftar Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi antara Perseroan dengan Penyewa: No. Judul Perjanjian Pihak Jangka Waktu 1. Kontrak Untuk Sewa Infrastruktur Tower Perjanjian Induk Kerjasama Pengadaan Indosat 10 tahun sejak mulai berlaku efektif Perjanjian Induk Sewa Fasilitas Infrastruktur Telekomunikasi Menara Telekomunikasi Serta Civil Mechanical Electrical dan Site Acquisition Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No. SRM: tanggal 16 Januari 2009 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Amandemen Keempat Terhadap Perjanjian Kerjasama Pengadaan Fasilitas Infrastruktur Telekomunikasi Serta Civil Mechanical Electrical dan Site Acquisition Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No / tanggal 27 Agustus Perjanjian Induk Sewa Menyewa Infrastruktur Indoor Untuk Penempatan Base Transceiver Station No tanggal 22 Agustus 2011 sebagaimana diubah dengan Amandemen Pertama Terhadap Perjanjian Induk Sewa Menyewa Infrastruktur Indoor Untuk Penempatan Base Transceiver Station No tanggal 1 November Perjanjian Sewa Menyewa Infrastruktur No F tanggal 22 Agustus 2011 sebagaimana terakhir diubah dengan Amandemen No. 11 Perjanjian Induk Sewa Menyewa Indosat Berlaku penuh sampai dengan 1 November 2020 kecuali diakhiri sebelumnya oleh para pihak berdasarkan ketentuan Perjanjian Induk Sewa Menara Telekomunikasi XL 10 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak 71

94 No. Judul Perjanjian Pihak Jangka Waktu Infrastruktur No. A F tanggal 1 November Kontrak Payung Sewa Menyewa PT Internux 5 tahun terhitung sejak Infrastruktur Tower No. 010/PKS/INX- tanggal ditandatanganinya GTI/I/2014 tanggal 3 Januari 2014 BAPS atas site terkait oleh para pihak. 5. Perjanjian Induk Kerjasama Penyediaan dan Penggunaan Infrastruktur Telekomunikasi Untuk Penempatan Perangkat Telekomunikasi No. 001/PKS/SM/TP/STI/GTI/III/2008 tanggal 27 Maret Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower antara PT Mobile-8 Telecom Tbk dengan Perseroan No. 201.M8/202.GT.07/TEK/IV/07 tanggal 19 April 2007 sebagaimana terakhir diubah dengan Amandemen Ketiga Terhadap Perjanjian Sewa Infrastruktur Tower No. 008/Procurement/Smartfre/AmdIII- Gihon/II/16 tanggal 2 Februari 2016 PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia PT Mobile-8 Telecom Tbk Sampai dengan diakhiri dengan persetujuan terlebih dahulu oleh para pihak dan/atau berakhir sampai dengan masa sewa sebagaimana tertera dalam BAPS terakhir. Sampai dengan berakhirnya masa sewa atas seluruh infrastruktur tower yang disewa oleh Mobile-8 dari Perseroan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak. 7. Master Lease Agreement tanggal 5 Agustus 2008 No. 389/LGL-AGR- MLA/PT.Gihon Telekomunikasi Indonesia/AYP-BH/Tech/VIII/08 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Amandemen No. 249/LGL-AGR- MLA/PT.Gihon Telekomunikasi Indonesia/AYP-BH/Tech/VIII/08 tanggal 29 April 2015 HCPT Sampai dengan diakhiri terlebih dahulu berdasarkan perjanjian ini, dan berlaku sampai dengan tanggal berakhirnya sewa yang terlama, izin atau hak pemakaian, penempatan dan akses yang dimiliki oleh Perseroan sehubungan dengan fasilitas pada site. 8. Kontrak Pekerjaan Sewa Sarana Infrastruktur Tower No. AR tanggal 18 Februari Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower di 16 Lokasi Wilayah Jabotabek No. AR tanggal 10 Juni Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower Di 2 Lokasi No. AR tanggal 19 September Master Purchase Agreement Sewa Sarana Infrastruktur Tower di 10 Lokasi Wilayah Jabotabek No. AR tanggal 5 Desember 2014 PT Telekomunikasi Selular PT Telekomunikasi Selular PT Telekomunikasi Selular PT Telekomunikasi Selular Perjanjian ini berlaku untuk periode 4 tahun, dan dapat diperpanjang atau diakhiri sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur didalam Perjanjian 5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak. 5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak. 5 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya BAPS atas site terkait oleh para pihak. 72

95 8.14. Keterangan Tentang Aset Tetap Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki dan/atau menguasai aset tetap dan properti investasi berupa tanah, bangunan atau fasilitas penunjang lainnya, kecuali aset-aset sebagai berikut: Sites Telekomunikasi Per 30 September 2017, Perseroan telah membangun suatu portofolio menara telekomunikasi yang terdiri dari 443 new sites dan 192 kolokasi Asuransi Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki polis-polis asuransi, yang meliputi penutupan asuransi terhadap menara-menara yang dimiliki oleh Perseroan dengan jenis polis Property All Risk. Berikut adalah uraian mengenai polis-polis asuransi yang bersifat material tersebut: No. Jenis Polis Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan 1. Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk Site Kertarahaja, Rejosari Kotabumi, Simpang Taruko, Cisauk, Cibogo, Desa Bunder, Jatake, Pondok Jaya Mauk, Sentul Jaya Balaraja, Rancalyuh, Taruko Kotabumi, Kejayaan Talang Padang. 4 Oktober Oktober Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,25 Site Metrojaya Lampung, Depok Rejo, Dramaga Ciampea, Sasak Panjang, Babakan Madang, Bratasena Utara, Pemda Lampung Barat, Sindang Resmi, Merpati Raya Merak, Gedong Dalem. 8 November November Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,50 Site Tanjung Pandan Utara, Pangkal Balang Utama, Kota Tanjungpandan, BBS3, Krakatau Steel, Merak Pedaleman, Labuhan Bawah, Gembong Panimbang, RD to Kalianada, Ibul Jaya Sungkai, Kembang Tanjung, Kotabumi I, Sukaharja Collocation, 3G Permanisan Serong Padeglang, 3G Karargatu Tonjong, 3G Ciomas Barugbug Serang, Ciomas Prapatan Sukarena, Mancak Gunung Sari. 9 Agustus Agustus Property All Risk Insurance No PT Asuransi Jasa Tania Tbk G Taman Tekno XL, Villa Bogor Indah, Swadaya Ciputat, Golf Raya, Bintaro Relocation, Kalimulya Depok, Lebak Bulus Indah I, 26 September September

96 No. Jenis Polis Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan Al Fallah Ciputat, Bango 6 Regency, Caringin Rangkepan. 5. Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk Site Road to Manggar, Kangkung Lampung, Kasunyatan, Ciwandan Pelosok, Padasukapetir, Gembor Udik Kamurang, Pramuka Sukadana, Labuan Ratu, Sri Gading, Sunan Drajad Suprapto, Pasir Angin Lebak Kayang, Cidahu Ranca Sumur. 30 September September Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk Pertelon Isat, Panundaan Isat, RD to GNG Manik Isat, Cempaka Warna Isat, Kampung Tugu Isat, Kedungwungu_BRT Isat, Kaliouyod Isat, Pacing Isat, Cikalong_KRWG Isat. 29 Juni Juni Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk G Sayar Sepang XL, 3G Raya Gunungsari XL, 3G Sendangsari Serang XL, 3G Pasir Buyut Jawilan XL, 3G Montor Karya XL, 3G Majasari CIkande XL, 3G Nanggung Serang XL, 2 Juli Juli Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk Teras Golf Dempo XL, 3G Bayu Kencana XL, Teknik Kimia ITI XL, Al Muhawanah XL, Jatibening Indah XL, Komplek Exim XL, Delatinos BSD XL, Poris Indah Jaya XL, Kenari Jati Jajar XL, Pondok Benda Timur XL. 15 Juli Juli Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk Gembor Udik XL, Gerem Mekarsari XL, Kepuk Lebak XL, Serang Ibukota XL, Banjarsari Lebakwangi XL, Bedau Belitung XL, Gantung Barat XL, Pangkalan Baru Bangka XL, Gadung Timur XL. 31 Mei Mei Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,81 Jomin Barat, Site Teluk Jambe, Cibatu 3, Enggal, Manggar Selatan, Tanjung Pandan Selatan, Gunung Ibul Prabumulih, 3G Panimbang Bawah, Cipayung Jaya Pancoran Mas, Curug Topik Sawangan, Kalimulya Depok, 3G Mekarjaya, 3G Tarumanegara Cireundeu, 3G Al Falah Ciputat, Sukajaya/Simpang Empat Pal, 3G Bukit Manoreh Sarua. 5 Juni Juni

97 No. Jenis Polis Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan 11. Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,46 Site 3G Palm Raya Villa Japos, Kunciran Ciledug Relocation, 3G Centel Administrasi, 3G Zamrud Pulo Permata Sari, 3G Tuparev Johar Cikarang 3G Pasirrandu Kadu Raya, 3G Jalan IR. H. Juanda, 3G Trans Yogie LImus Nunggal, 3G Jl. Raya Bogor Cibinong, Banjar Warung Gunung, 3G Bayah Barat Cisiih, Taman Bukit Hijau, MC Pasar Sekanak Palembang XL, Liga Imam Bonjol XL, 3G Putri Tunggal Sukatani XL, 3G Tanah Baru Kemiri Jaya XL, 3G Haji Mohammad Ali XL, 3G Nusantara Bukit Cengkeh 1 XL, Pondok Makmur XL, 3G Pandan Enim XL, 3G Kemang Manis XL, 3G Tanjung Rahman, 3G Mayor Oking XL, 3G Pinang Perak Paninggilan XL, 3G Pisang Lampung, Simpang Prameswara, Pondok Salam Desa Situ, Veteran Mulyamekar, Warung kadu, Simponi Cipondoh Makmur, Flamboyan Pondok Aren, Nagri Kidul, Pesanggrahan Cisarua, Telesonic Pasir Jaya, Pamubulan, Dago Tol, Ponorogo Palembang, Desa Kembang Kuning, Tanjung Panto Karsek, Binangeun Bagendur, Simpang Tige Gantung, 3G Pelepak Putih, 3G Cibitung Danau Indah Relocation, 3G Raden Kuntjorojakti, Sukatani Malingping, Tamin Lampung, Sindang Sukamanah, Way Lunik, 3G Pasar Way Halim, Perkotaan, 3G Karimun Lampung, 3G Tekno Widia Serpong, Sinarwangi Sukajaya, 3G Graha Komplek Bintaro. 8 April April Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,44 RS BT Timah XL, Jl Depati Hamzah XL, Semada P Pinang XL, Cipayung Girang XL, Kacang pedang Barat XL, Tanjung Pandan Membalong XL, Komplek Mutiara Sealtan XL, KP. Cipayung Kembantenan XL, 3G Wirasaba Cisadane XL, 30 April April

98 No. Jenis Polis Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan Mohnoh Nur Cianjur XL, Swadaya Setu Raya XL, 3G Bosih Level C XL, Pandeglang Ujung HCPT COLOC, Mengger Cipayung HCPT COLOC. 13. Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,01 Site Harapan Jaya Bekasi, 3G Bambon Raya, 3G Ki Hajar Dewantoro, Batujajar, Seranten, Cikoneng Anyar XL, Keraglian Kota XL, Cinangka Bukit XL, Anyar Tanjung XL, Sungai Liat Selatan XL, Pemanggilan Natar XL. 6 April April Property All Risk Insurance No PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur ,50 Site Bandar Jaya Lampung, Bumi Ratu Nuban Lampung. Anak Tuha Lampung, Kota Gajah Lampung, Way Pangabuan 3 Lampung, Padang Ratu Lampung, Pangabuan 1 Lampung, Ogan Limo Lampung, Bukit Kemuning Lampung, Abung Timut Lampung, Negeri Sakti Lampung, Selagai Lingga Lampung, Karang Anyar Lampung, Pertigaan Cangkudu Tangerang, Kotabumi Lampung, Batanghari Nuban Lampung, Anak Ratu Aji Lampung, Sekampung Udik Lampung, Metro Timur Lampung, Sukadana Lampung, Sungai Liat Bangka, Sungai Liat 2 Bangka, Tanjung Sungai Liat Bangka, Pagar Alam Palembang, Rep. Lahat Kota Agung Palembang, Lahat Palembang. 1 Maret Maret 2018* 15. Property All Risk Insurance No. IP PT Asuransi Jasa Tania Tbk Kadomas Isat, Bunguraja Isat, Tegalurang Isat, Cilempung Isat, Kramat Mulia Kuningan Isat, Jungklang Isat. 5 Maret Maret 2018* 16. Property All Risk Insurance Cover Note No. 12/CN/PAR/K C-JKT/II/2018 tanggal 20 Februari 2018 PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,63 Site Tanjung Gedang Muara Bungo, Lempuyang Desa Talang Pantai Muara Bungo, Komplek Harjatani, Kembang Kuning, Simpang Jalur 2 Isat Coloc, Kembang Kuning, Kalisuren, Unit 2 Tulang Bawang Timur Laut ISAT Coloc, 3G Caringin Rangkepan Kupu, Station Cilegon, 3G Citayam, 3G Kutilang, Indra Putra S, Ona 15 Februari Februari

99 No. Jenis Polis Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan Rangkas Bitung, Wanayasa, Binuang Pasar, 3G Bango 6 Regency Tangerang, Cikampek KM Property All Risk Insurance Cover Note No. 13/CN/PAR/K C-JKT/II/2018 PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,50 Teluk Betung, Bunga Mas, Pendopo, Kikim Tengah, Rep Jaray, Muara Pinang, Kota Agung, Lubuk Besar, Lubuk Linggau, Tebing Tinggi, Pendopo 2, Lubuk Buntak, Imam Bonjol Butabara. 28 Februari Februari Property All Risk Insurance Cover Note No. 11/CN/PAR/K C-JKT/II/2018 PT Asuransi Jasa Tania Tbk G Pondok Benda XL, Pasar Keong Isat, Padali Isat, Cipeuteuy Isat, Pakuhaji Isat, Cilaja Isat, Tanjungrasa Isat, Babakan Pucung Kotabaru Isat, Cibanteng Isat, Gojong Kolot Isat. 24 Februari Februari Property All Risk Insurance Cover Note No. 10/CN/PAR/K C-JKT/II/2018 PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,75 3G Kalibaru Setiadarma, 3G Kodau Jatimekar, Tj. raja Barat, Raya Ciawi Jagorawi, Nusantara Ciliwung, 3g Taman Tanjung, Legokhuni Wanayasa, Lontar Selatip, Kapling Pasar Metro, RY Cempaka Ciwangi, Mogot Melati, BSD Kencana, Legok Permai, 3G Mahkota Simprug, Wanasari Bosi, Jalan Bojong Koneng, Cipahelar Bekasi, Jayasari Tunggulis, Citra Raya Square, Islamic Center Lampung, Hegarmanah Kadumekar, A. Yani Purwamekar, Komplek Angsana Sukamakmur. 14 Februari Februari Property All Risk Insurance Cover Note No. 9/CN/PAR/KC- JKT/II/2018 PT Asuransi Jasa Tania Tbk ,50 Angkatan 45 Prabumulih, Raya Sijuk T. Pandan XL, Repeater Taktakan Pratama XL, 3G Situdam Telasari XL, Satelit Jatiluhur XL, Cibening Utara XL, Komplek Pamulang Permai XL, Jl Mahameru XL, Sindangmulya Cibarusah, Tanjung Enim Selatan XL, Buana Asri Cikarang Relocation XL, Warung Bongkok XL, Kampung Kebon Kelapa XL, 3G Buana Kencana Serpong XL, Jl. Jombang Raya XL, Julang Cikande XL, Raya Curug Cidadas XL, Raya CItalang XL, Selaawi Raya XL, 3G Ruko Grand Wisata XL, Cinatra Cibarusah XL, 14 Februari Februari

100 No. Jenis Polis Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) Obyek Pertanggungan Periode Pertanggungan Citarik Bekasi XL, Sepatan Jaya Mauk XL, Ciselam Cibening XL, Gerbang Tol Sadang XL, Plered Lor XL, Cimanuk Gunung Cupu XL, Sukaharja Simpay XL, Tarahan Panjang XL, Beranti Utara XL, Sawangan Golf Country XL, Tanah Merah Sepatan XL, Cirompang Toke XL, majasari Sukamaju XL, Bendungan Cikaromoy XL, 3G Bogor Raya Nangka XL, Parung Mulya Industrial Karawang / Sinarbaya, Pondok Cabe Cinere XL, 3G Cirendeu Indah 1 XL, 3G Pamulang Indah XL, 3G Jl. IDUN Sudiara Barat XL, 3G Kubang Sari Marzuki XL, 3G Leuweung Sawo Serang XL, 3G Haji Ganif XL, 3G Susukan Tirtayasa XL, 3G Gn Kencanarangkasibitung, 3G Tirta Ciledug Indah XL, 3GAL-Itihad Permata Pamulang XL, 3G Ciater Raya XL, Sidnang Panon XL, 3G Kuta Bumi Tangerang XL, 3G Swadaya Bintaro XL, 3G Bayah Timur XL, Margasana XL, beberang Serang XL, Pandeglang Timur XL, Cicarucub XL, 3G A. Yani Pandeglang XL, 3G Tanjung Jatimulya XL, 3G Dukuh Siliwangi XL, Repeater Pasir Gembong XL, Tenjo HCPT. 21. Property All Risk Insurance Covernote No. 91/CN/PAR/K C- JKT/XII/ Property All Risk Insurance Covernote No. 92/CN/PAR/K C- JKT/XII/2017 PT Asuransi Jasa Tania Tbk. PT Asuransi Jasa Tania Tbk. *sedang dalam proses perpanjangan ,75 Site Serang Dalam, Lubuk Linggau Timur II, Nasution Metro, Dr. Harun Kotabaru, Teuku Umar Lampung, Sungai Liat III, Metro Pusat, Pasar Gedung Tataan, Sutami, Metro Barat, Cibinong Site Kepenimbangan Labuan, Jurang Mangu, Pinang Perang Paninggilang, TB Suwandi Sepang. 14 Desember Desember Desember Desember

101 Seluruh aset Perseroan yang bersifat material telah diasuransikan dan asuransi tersebut cukup untuk menutup seluruh kerugian yang mungkin dapat terjadi apabila aset tersebut mengalami kerusakan atau musnah. Seluruh polis asuransi tersebut di atas dapat diperpanjang dan/atau diperbaharui sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila asuransi-asuransi tersebut di atas telah habis masa berlakunya, Perseroan berkomitmen akan memperpanjang dan/atau memperbaharui asuransi tersebut. Perseroan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan seluruh perusahaan asuransi Perkara yang Dihadapi Perseroan, dan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak sedang terlibat perkara-perkara perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan usaha dan/atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan serta rencana Penawaran Umum Saham Perdana ini. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada somasi yang berpotensi menjadi perkara baik yang dihadapi Perseroan, maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Kegiatan Usaha Perseroan Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha Umum Perseroan merupakan salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan skema perjanjian sewa jangka panjang. Per 30 September 2017, Perseroan mengoperasikan sekitar 443 newsites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 masing-masing sekitar 57% dan 54% dari pendapatan Perseroan, berasal dari XL Axiata. Perseroan menyewakan tower space melalui perjanjian sewa jangka panjang umumnya sampai dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Per 30 September 2017, Perseroan memiliki pendapatan kontrak yang akan diterima dari penyewa untuk semua jenis penyewaan sekitar Rp67 miliar. Perseroan berupaya secara konsisten untuk terus meningkatkan jumlah kolokasi dari menara telekomunikasi yang ada untuk mendukung peningkatan arus kas dan marjin laba operasi. Hal ini terjadi karena biaya tambahan yang timbul sehubungan dengan kolokasi relatif rendah dibandingkan dengan tambahan pendapatan atas kolokasi tersebut. Perseroan berkeyakinan bahwa kebutuhan operator telekomunikasi Indonesia telah terpenuhi dan akan terus mencari untuk memenuhi kebutuhan peningkatan cakupan dan kapasitas jaringan, sementara di saat yang sama mengendalikan belanja modal mereka dari kegiatan-kegiatan non-inti, seperti dengan pengalihan kegiatan pembangunan sites dan penyewaan tower space kepada perusahaan penyewaan menara independen. 79

102 Strategi Bisnis Perseroan Perseroan berkeyakinan bahwa strategi bisnis yang tepat telah memposisikan Perseroan untuk terus berkembang seiring pertumbuhan pada industri telekomunikasi di Indonesia. Strategi utama bisnis Perseroan adalah sebagai berikut : Memaksimalkan pertambahan penyewaan kolokasi pada portofolio menara telekomunikasi Perseroan yang telah ada Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan dapat senantiasa meningkatkan pendapatan dan meningkatkan marjin melalui peningkatan rasio kolokasi pada portofolio sites telekomunikasi Perseroan yang telah ada. Perseroan berharap pendapatan dan laba operasional dari bisnis penyewaan menara telekomunikasi akan terus tumbuh dengan dukungan dari menara-menara telekomunikasi milik Perseroan yang berada di lokasi-lokasi yang tersebar di Indonesia serta kapasitas yang tersedia untuk tambahan kolokasi dapat dilakukan dengan peningkatan biaya yang relatif rendah. Sebagian besar biaya operasional menara telekomunikasi bersifat tetap (fixed) sejak tahap konstruksi. Peningkatan rasio kolokasi akan meningkatkan marjin operasional Perseroan secara signifikan karena rendahnya biaya yang dikeluarkan Perseroan untuk menambahkan penyewa baru pada menara telekomunikasi yang telah ada. Perseroan akan tetap fokus pada aktivitas pemasaran dan manajemen proyek untuk meningkatkan rasio kolokasi dan pendapatan, serta peningkatan marjin pada portofolio sites yang telah ada. Perseroan juga tetap berusaha untuk meningkatkan keakuratan dan kelengkapan akses informasi mengenai data lokasi dan kapasitas menara untuk mempermudah penyewa dalam menentukan lokasi dan kualifikasi menara secara lebih cepat dan mudah. Hal tersebut akan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk bersaing dan dalam menghasilkan pendapatan. Terus mempererat hubungan dengan operator telekomunikasi Perseroan memiliki pemahaman terhadap kebutuhan perluasan jaringan operator telekomunikasi di Indonesia dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini merupakan komponen penting dalam usaha Perseroan dalam meningkatkan jumlah penyewaan pada portofolio sites telekomunikasi Perseroan. Perseroan akan terus berfokus menjalin hubungan dengan penyewa menara Perseroan khususnya untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat meningkatkan jumlah penyewaan menara Perseroan dan pertambahan kolokasi serta mengidentifikasi proyek baru yang diminati Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan Perseroan telah menambah jumlah sites telekomunikasi dan jumlah penyewaan melalui kombinasi pembangunan menara build-to-suit, dan meningkatkan rasio kolokasi. Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan telah membangun suatu portofolio menara telekomunikasi yang terdiri dari 443 new sites dan 192 kolokasi. Tabel di bawah ini menyajikan rincian dari menara telekomunikasi pada tanggal-tanggal berikut : 31 Desember 30 September Menara telekomunikasi New sites Kolokasi

103 Per 30 September 2017, Perseroan memiliki dan mengoperasikan menara telekomunikasi yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia diantaranya pulau Jawa dan Sumatera. Tabel berikut menyajikan rincian menara telekomunikasi berdasarkan penyebaran geografis dan persentasenya per tanggal 30 September 2017 : Wilayah Sites % Jawa ,53% Sumatera ,47% Jumlah ,00% Sumber : Perseroan, September 2017 Sebagian besar portofolio menara telekomunikasi Perseroan merupakan menara groundbased (pada umumnya dengan ketinggian berkisar dari meter) dan menara rooftop. Diagram berikut mengilustrasikan fasilitas standar pada sites menara telekomunikasi Perseroan: Peralatan antena dan microwave dimiliki dan dipelihara oleh penyewa, sedangkan Perseroan memiliki dan memelihara infrastruktur pasif (menara telekomunikasi). Tabel berikut di bawah ini menyajikan jumlah dan persentase dari menara telekomunikasi berdasarkan ketinggian menara dalam portofolio Perseroan per 30 September 2017 : Ketinggian Jumlah Persentase (%) lebih dari 65 meter 47 10,61% meter ,38% meter ,15% Kurang dari 32 meter ,86% Total % Sumber : Perseroan, September

104 Menara ground-based dengan ketinggian lebih dari 32 meter dapat menampung lebih dari tiga penyewa. Terutama karena kapasitas menanggung beban yang terbatas dan ketinggian yang rendah (sehingga space terbatas). Untuk menara ground-based dengan ketinggian kurang dari 32 meter, tower space yang tersedia pada ketinggian yang diminati terbatas sehingga lebih sulit untuk mendapatkan kolokasi Portofolio Sites Telekomunikasi Perseroan Perseroan berkeyakinan bahwa ketepatan waktu eksekusi pada pembangunan menara telekomunikasi build-to-suit, termasuk kemampuan SITAC, CME dan pemenuhan perizinan merupakan komponen penting dalam memperoleh dan menyelesaikan pekerjaan build-tosuit. Perseroan pada umumnya berusaha untuk membangun menara build-to-suit dengan kapasitas kolokasi optimal sesuai dengan perizinan warga dan persetujuan yang diharuskan. Untuk setiap menara build-to-suit, Perseroan memiliki hak kepemilikan dan hak untuk melakukan kolokasi dengan penyewa baru pada menara tersebut. Seluruh proses sejak diterimanya surat perintah kerja sampai dengan penyelesaian konstruksi menara build-to-suit diperkirakan memerlukan 90 sampai 120 hari. Realisasi waktu yang dibutuhkan dan langkah-langkah yang harus diikuti dapat bervariasi bergantung pada penyewa, dan lokasi dari sites tersebut dan hal yang teridentifikasi pada saat proses SITAC. Pada umumnya, proses yang dijalani adalah sebagai berikut: Penyewa menginformasikan kebutuhan sites baru pada lokasi tertentu (pada umumnya lokasi dalam radius kurang lebih 100 meter dari koordinat tertentu); Unit manajemen regional menganalisa ketersediaan sites, dan kemudahan dalam mendapatkan perizinan warga pada area tersebut. Petugas SITAC pada unit regional akan membuat laporan Engineering Survey Report ( ESR ) yang pada umumnya merekomendasikan 3 (tiga) calon lokasi. Laporan ESR memuat koordinat dari calon lokasi, ketersediaan daya listrik, tinjauan terhadap akses jalan dan topografi, serta foto panoramic. Setelah laporan ESR diberikan kepada penyewa, penyewa kemudian menentukan lokasi. Setelah lokasi ditentukan dan surat perintah kerja diberikan oleh penyewa, petugas SITAC, dibawah arahan unit manajemen regional melakukan negosiasi sewa lahan dengan pemilik lokasi. Perseroan juga akan memproses izin pendirian menara telekomunikasi dari setiap rumah tangga yang bertempat tinggal di dalam radius sejauh tinggi menara dari rencana lokasi menara. Pada saat yang sama, Perseroan juga mengusahakan persetujuan informal maupun formal dari pemerintah daerah untuk memulai proses konstruksi. Setelah mendapatkan persetujuan dari warga sekitar dan persetujuan pemerintah daerah secara informal atau formal, Perseroan melengkapi proses SITAC dan memulai proses CME. Secara bersamaan, Perseroan mengajukan (i) IMB; atau (ii) IMBM, berdasarkan peraturan yang berlaku pada sebuah kabupaten tertentu. Setelah selesainya konstruksi menara, Perseroan mengirimkan pemberitahuan RFI kepada penyewa. Setelah menara diterima oleh penyewa melalui Berita Acara Uji Fungsi ( BAUF ), perjanjian sewa ditandatangani secara terpisah mengikuti persyaratan pada perjanjian sewa induk menara telekomunikasi. Perhitungan beban 82

105 sewa dan pemeliharaan dimulai umumnya sejak penandatanganan BAUF. Pengiriman tagihan selanjutnya berdasarkan pada perjanjian penyewaan tertentu, umumnya berlangsung dalam 1-30 hari setelah ditandatanganinya BAUF Kolokasi Unit pemasaran Perseroan secara berkala berdiskusi dengan penyewa untuk mengidentifikasi potensi menara telekomunikasi Perseroan untuk pemasangan BTS dari penyewa baru. Pekerjaan kolokasi diproses sesuai dengan ketentuan perjanjian sewa dengan penyewa yang telah ada. Proses kolokasi pada umumnya mencakup: Setelah menentukan penyewaan menara untuk kolokasi, penyewa mengirimkan surat perintah kerja untuk pemesanan terhadap tower space tertentu. Setelah surat perintah kerja diproses dan tower space telah siap untuk pemasangan, Perseroan mengirimkan pemberitahuan. Setelah penyewa menerima BAUF, perjanjian terpisah ditandatangani untuk mempersiapkan kolokasi. Perjanjian ini memasukkan ketentuan dari Master Lease Agreement. Pengakuan pendapatan sewa dan pendapatan pemeliharaan umumnya dimulai setelah ditandatanganinya BAUF. Pengiriman tagihan dilaksanakan berdasarkan perjanjian sewa, namun pada umumnya dimulai dalam 1-30 hari setelah penandatanganan BAUF. Tabel berikut di bawah ini menyajikan rasio kolokasi pada tanggal-tanggal berikut : 31 Desember 30 September Rasio kolokasi 45,34% 47,56% 47,80% 43,34% Sumber : Perseroan, September Kegiatan Usaha Penyewaan tower space pada menara telekomunikasi / tower space leasing Kegiatan usaha utama Perseroan adalah penyewaan tower space pada menara telekomunikasi yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan menyewakan tower space kepada operator telekomunikasi untuk keperluan transmisi sinyal suara (voice) dan data nirkabel. Pendapatan sewa menara Pendapatan sewa dibayarkan dimuka secara bulanan, kuartalan atau tahunan oleh penyewa menara telekomunikasi Perseroan. Pendapatan sewa rata-rata yang diterima dari penyewa baru pada umumnya bersifat tetap (fixed) sepanjang periode sewa awal dan jumlahnya dapat bervariasi berdasarkan faktor berikut ini : Lokasi menara telekomunikasi (termasuk biaya sewa lahan); Jumlah peralatan antena milik penyewa yang diletakkan pada menara; Spesifikasi shelter dan ground space yang diperlukan untuk menempatkan peralatan elektronik dan lainnya untuk antena; 83

106 Ketentuan pembayaran; Tipe dan ketinggian menara; Penempatan antena pada menara telekomunikasi. Perseroan sangat bergantung pada kontrak jangka panjang dengan pelanggan Perseroan. Salah satu faktor risiko usaha Perseroan adalah pendapatan Perseroan bergantung pada pendaparan sewa jangka panjang dari pelanggan Perseroan. Pendapatan pemeliharaan menara Perseroan juga menerima pembayaran atas biaya pemeliharaan. Pendapatan pemeliharaan merupakan pendapatan tetap (fixed), untuk biaya keamanan, perbaikan dan pemeliharaan sites menara serta back-up listrik. Pendapatan pemeliharaan juga diterima dimuka secara bulanan, kuartalan atau tahunan dari penyewa menara. Sewa lahan untuk sites menara telekomunikasi Sebagian besar sites menara telekomunikasi berdiri di atas sebidang lahan yang disewa oleh Perseroan melalui perjanjian sewa lahan atau perjanjian sewa gedung dengan pemilik properti. Perseroan pada umumnya memiliki Perjanjian Sewa Tanah dengan jangka waktu tahun, sedangkan jangka waktu perjanjian antara Perseroan dengan penyewa pada umumnya adalah 10 tahun. Perseroan berusaha untuk menghindari perlunya melakukan perpanjangan Perjanjian Sewa Tanah selama masa sewa tower space pada properti yang terkait. Biaya sewa lahan pada umumnya telah seluruhnya dibayar dimuka untuk jangka waktu perjanjian. Biaya sewa lahan kemudian diamortisasi sesuai dengan periode perjanjian sewa lahan. Dikarenakan pembayaran sewa lahan dimuka umumnya cukup signifikan dibandingkan dengan nilai properti, Perseroan berkeyakinan bahwa sewa lahan akan mudah untuk dilakukan dan diperpanjang. Biaya Operasional Beban operasional Perseroan utamanya terdiri dari biaya perbaikan dan pemeliharaan, kompensasi dan biaya manfaat karyawan dan utilitas, seperti biaya listrik untuk mengoperasikan peralatan antena pada sites menara Perseroan, yang kebanyakan dibayarkan langsung oleh penyewa. Biaya operasional pada umumnya meningkat sejalan dengan tingkat inflasi, dan bertambah seiring dengan penambahan jumlah penyewaan. Dikarenakan biaya-biaya tersebut relatif tetap (fixed), biaya operasional tambahan untuk penambahan kolokasi relatif lebih kecil. Portofolio sites Perseroan memiliki kebutuhan belanja modal yang minimal, kecuali untuk perkuatan fisik menara pada menara tertentu yang telah mencapai kapasitas strukturnya Penjualan dan Pemasaran Kegiatan pemasaran dan penjualan dijalankan oleh unit pemasaran dengan berfokus pada kebutuhan operator besar di Indonesia. Unit pemasaran senantiasa berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan operator telekomunikasi terhadap perluasan cakupan jaringan dan peningkatan kapasitas dari operator telekomunikasi. Tujuan dari unit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang bisnis dari kemampuan build-to-suit dan portofolio menarayang telah ada sehingga dapat meningkatkan jumlah sites build-to-suit dan kolokasi. Tidak ada kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen atau peristiwa yang dapat diketahui mempengaruhi secara signifikan penjualan atau pendapatan usaha, pendapatan 84

107 dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang Penyewa Utama Sites Telekomunikasi Perseroan Penyewa utama menara Perseroan terdiri dari operator-operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Untuk periode/tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta 31 Desember 2014, 2015 dan 2016, masing-masing sekitar 61,18%,56,71%, 54,06% dan 51,42% dari pendapatan Perseroan, berasal dari PT XL Axiata Tbk (yang masing-masing memiliki peringkat investasi dari setidaknya satu perusahaan pemeringkatan). Tabel di bawah ini menyajikan rincian pendapatan Perseroan berdasarkan pelanggan yang merupakan operator telekomunikasi dan kontribusinya dalam persentase : (dalam jutaan Rupiah dan persentase) 31 Desember 30 September Rp % Rp % Rp % Rp % XL Axiata , , , ,42 Smartfren , , , ,75 Telkom , , , ,45 Sampoerna Telekomunikasi 708 0, , , Internux 140 0, , , ,06 Indosat , , , ,27 H3I , , , ,05 Total Pendapatan , , , , Persaingan Usaha Perseroan berkeyakinan bahwa persaingan pada industri penyewaan menara telekomunikasi di Indonesia terutama bergantung pada lokasi menara dan hubungan dengan operator telekomunikasi, serta kualitas dan ketinggian menara. Disamping itu, persaingan usaha juga dipengaruhi oleh jumlah portofolio sites, harga, manajemen operasional dan jasa layanan tambahan yang dapat ditawarkan kepada penyewa. Perseroan termasuk dalam 10 besar di industri telekomunikasi berdasarkan jumlah tower. Persaingan Perseroan dengan perusahaan sejenis yang memiliki skala sebanding khususnya dalam hal menjalin hubungan jangka panjang dengan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, rekam jejak layanan dan kepuasan penyewa terhadap Perseroan. Dengan lokasi sites Perseroan yang berada di wilayah padat penduduk dimana operator telekomunikasi memperoleh lalu lintas komunikasi pelanggan yang tinggi, Perseroan berkeyakinan bahwa sebagian besar dari pelanggan Perseroan akan memperpanjang perjanjian sewanya pada akhir masa perjanjian untuk mengurangi gangguan pada cakupan layanan di wilayah tersebut, menghindari potensi kehilangan pendapatan dan juga mencegah timbulnya biayabiaya terkait proses relokasi peralatan antena. Perseroan juga bersaing dengan operator telekomunikasi besar yang memperbolehkan kolokasi pada menara telekomunikasi mereka. Akan tetapi Perseroan berkeyakinan bahwa sebagai pihak independen yang tidak bersaing dengan pelanggan Perseroan secara langsung pada kegiatan usaha utamanya, kegiatan usaha penyewaan menara telekomunikasi 85

108 Perseroan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan operator telekomunikasi yang menawarkan kolokasi pada sites menara mereka Prospek Usaha Peningkatan yang kuat dari jumlah BTS dan menara telekomunikasi selama beberapa tahun terakhir dipicu oleh peningkatan lalu lintas komunikasi suara dan data, pergeseran dari komunikasi suara ke data, permintaan konsumen untuk kualitas yang lebih tinggi dan pergeseran teknologi dari 2G ke 3G kemudian ke 4G LTE. Penyelesaian refarming frekuensi MHz pada akhir 2015, akan membuka jalan bagi peluncuran nasional layanan 4G LTE. Operator telah mulai menawarkan layanan 4G di kota-kota tertentu dan meningkatkan infrastruktur untuk memperluas cakupan nasional. Hal ini akan membantu memicu peningkatan permintaan tambahan menara telekomunikasi sejalan dengan pembangunan jaringan operator. Perusahaan penyewaaan menara telekomunikasi independen telah mengambil pangsa pasar yang signifikan selama tiga tahun terakhir dan akan terus meningkatkan pangsa pasar mereka karena operator utama seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo tidak berfokus dalam membangun menara tambahan. Operator tersebut mengalihkan pembangunan menara kepada perusahaan menara independen untuk mengurangi biaya belanja modal mereka, sehingga menciptakan potensi pertumbuhan yang besar untuk perusahaan menara independen yang telah mapan. Perseroan berkeyakinan bahwa hampir seluruh pertumbuhan menara baru akan diarahkan kepada perusahaan menara independen. Secara umum, kolokasi pada menara yang dimiliki oleh perusahaan menara independen lebih tinggi dibandingkan kolokasi pada menara yang dimiliki perusahaan telekomunikasi terutama kerena status independen dari perusahaan menara independen. Karenanya, Perseroan memperkirakan bahwa mayoritas pembangunan dari operator telekomunikasi akan menguntungkan perusahaan perusahaan menara independen. Perseroan berkeyakinan bahwa struktur industri penyewaan menara cukup menarik untuk jangka panjang karena pelanggan cenderung memperpanjang kontrak penyewaan dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi untuk relokasi peralatan. Hilangnya pendapatan dari relokasi peralatan dan perubahan konfigurasi jaringan juga menjadi faktor tambahan yang penting dalam hal ini. Meskipun industri penyewaan menara di Indonesia pada umumnya belum melalui tahapan perpanjangan kontrak, Perseroan berkeyakinan bahwa tingkat perpanjangan kontrak historis yang tinggi di pasar lain seperti Amerika Serikat merupakan indikator yang kuat akan kemungkinan perpanjangan kontrak penyewaan menara di Indonesia. 86

109 IX. EKUITAS Tabel di bawah ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan yang berasal dari laporan keuangan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan ( BDO ), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ), dengan opini tanpa modifikasian ( Wajar Tanpa Pengecualian ). Laporan audit BDO tersebut ditandatangani oleh Indra Sri Widodo dengan Registrasi Akuntan Publik No (Dalam jutaan rupiah) 31 Desember 30 September Ekuitas Modal saham modal dasar saham biasa, nilai nominal Rp setiap saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh: 30 September 2017, 31 Desember 2017, , 2014 masing-masing sebanyak saham Tambahan modal disetor neto Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba Jumlah Ekuitas Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal Laporan Auditor Independen hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur permodalan yang terjadi. Rencana Penawaran Umum Saham Perdana Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan: Jumlah Saham Yang Ditawarkan Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak (seratus lima puluh dua juta delapan ratus delapan puluh dua ribu) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 27,797% (dua puluh tujuh koma tujuh sembilan tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. : Sebanyak (lima ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Harga Penawaran : Rp1.170 (seribu seratus tujuh puluh Rupiah) setiap saham. Nilai Emisi : Rp (seratus tujuh puluh delapan miliar delapan ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu Rupiah). Tabel Proforma Ekuitas Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham Perdana terjadi pada tanggal 30 September 2017, maka proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: 87

110 Posisi ekuitas menurut laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2017 Perubahan ekuitas jika diasumsikan terjadi pada tanggal 30 September 2017: Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah lembar saham biasa atas nama dengan nilai Rp100 per saham dengan Harga Penawaran Rp1.170 setiap saham (Dalam jutaan rupiah) Proforma ekuitas pada tanggal 30 September 2017 setelah Penawaran Umum Saham Perdana Ekuitas Modal saham modal dasar saham biasa, nilai nominal Rp setiap saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor neto Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba Jumlah Ekuitas Catatan: (1) Setelah dikurangi biaya emisi 88

111 X. KEBIJAKAN DIVIDEN Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, khususnya UUPT, keputusan pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan pemegang saham pada RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba bersih yang positif. Anggaran Dasar Perseroan memperbolehkan pembagian dividen interim dengan ketentuan pembagian tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib. Pembagian dividen interim tersebut tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan. Pembagian atas dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi Perseroan setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan. Jika pada akhir tahun keuangan Perseroan mengalami kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh para pemegang saham kepada Perseroan. Dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim, maka Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan akan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan. Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Perseroan bermaksud membayarkan dividen kas dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20,0% dari laba tahun berjalan mulai tahun 2019 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2018, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen akan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi Perseroan, serta pembatasan hukum. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, yang tunduk pada persetujuan oleh pemegang saham pada saat RUPS. Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah. Pemegang saham Perseroan pada suatu tanggal tertentu akan berhak menerima dividen kas sejumlah yang telah disetujui secara penuh yang akan dipotong pajak penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku. Dividen yang diterima oleh pemegang saham berkebangsaan negara lain akan Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham. 89

112 XI. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek pajak dengan syarat: dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Keputusan Menteri Keuangan No. 282/KMK.04/1997 tanggal 20 Juni 1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham, telah ditetapkan sebagai berikut: atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan yang bersifat final. Pengenaan Pajak Penghasilan dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggaraan bursa efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (setengah persen) dari nilai saham perusahaan pada saat penawaran umum perdana. pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan atas saham pendiri dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri ke bank persepsi atau Kantor Pos dan Giro selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun Sesuai dengan Pasal 23 ayat (1) huruf angka 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, atas penghasilan dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, 90

113 atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana dimaksud tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) daripada tarif sebagaimana dimaksud atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah brutonya. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (2c) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 juncto Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri juncto Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2010 tanggal 14 Juni 2010 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto dan bersifat final. Pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebagaimana dimaksud dilakukan melalui pemotongan oleh pihak yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku pembayar dividen yang dilakukan pada saat dividen disediakan untuk dibayarkan. Pemotongan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf angka 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 di atas tidak dilakukan atas dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (sebagaimana disebutkan pada paragraf pertama di atas) dan dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2c) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang No. 36 Tahun 2008 (sebagaimana disebutkan pada paragraf keempat di atas). Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan, dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan. Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, atas penghasilan dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan. Dalam hal dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya dilakukan kepada penduduk suatu negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda ( P3B ) dengan Indonesia dan memenuhi ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-24/PJ/2010 juncto Peraturan Direktur Jenderal 91

114 Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2010, dipotong dengan tarif yang lebih rendah sesuai dengan P3B. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING- MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. 92

115 XII. PENJAMINAN EMISI EFEK 13.1 KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli Saham Yang Ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum Perdana Saham. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek. Selanjutnya Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. Pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Indo Premier Sekuritas. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari penjaminan emisi efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan adalah sebagai berikut: Porsi Penjaminan Keterangan Saham Rp (%) Penjamin Pelaksana Emisi Efek: PT Indo Premier Sekuritas ,000 Jumlah ,000 PT Indo Premier Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan sebagai Afiliasi dalam UUPM PENENTUAN HARGA PENAWARAN PADA PASAR PERDANA Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari Maret 2018, jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp1.100,- (seribu seratus Rupiah) sampai dengan Rp1.300,- (seribu tiga ratus Rupiah). Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut diatas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp1.170,- (seribu seratus tujuh puluh Rupiah). Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; Kinerja keuangan Perseroan; Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha dan keterangan mengenai industri kesehatan di Indonesia; 93

116 Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang; Status dari perkembangan terakhir Perseroan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder. 94

117 XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebagai berikut: AKUNTAN PUBLIK Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan Prudential Tower lt.17 Jl. Jend. Sudirman Kav.79 Jakarta STTD : 168/BL/STTD-AP/2011 tanggal 16 Desember 2011 Nama Partner : Indra Sri Widodo, SE, Ak, M.Ak, CPA, CA Keanggotaan asosiasi : NIAP AP No tanggal 4 Desember 2008 Pedoman kerja : Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI Surat penunjukan : G1033/A17/0851/10-17 Tugas dan kewajiban pokok: Melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Menurut standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas dasar pengujian buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan audit juga meliputi penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang dipergunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Berikut merupakan pengalaman Akuntan Publik dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir: No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun 1. PT Tower Bersama Infrastructure Obligasi Berkelanjutan tahap II Tahun PT Sierrad Produce Tbk Obligasi Berkelanjutan Tahun PT Indonesia Pondasi Raya Penawaran Umum Saham Perdana Tahun PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun PT BFI Finance Indonesia Tbk Penerbitan Obligasi tahun PT Bank Jabar Banten Tbk Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Bank BJB Tahun

118 KONSULTAN HUKUM Assegaf Hamzah & Partners Capital Place, lt 36 & 37 Jl. Jend Gatot Subroto Kav.18 Jakarta STTD : No. 43/BL/STTD-KH/2007 tanggal 13 September 2007 atas nama Bono Daru Adji, S.H.,LL.M. Keanggotaan asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No tanggal 5 November 2007 Pedoman kerja : Standar Profesi Konsultan Himpunan Hukum Pasar Modal, Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014 Surat penunjukan : No. 0110/03/12/01/18 tanggal 11 Oktober 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan materialitas. Berikut merupakan pengalaman Konsultan Hukum dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir: No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun 1 PT Kirana Megatara Tbk Penawaran Umum Saham Perdana Penawaran Tender Wajib atas saham PT DKSH Holding AG Wicaksana Overseas International Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan PT Medco Energi Internasional Tbk Efek Terlebih Dahulu PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk Penawaran Umum Saham Perdana Penawaran Umum Sukuk Berkelanjutan Tahap PT XL Axiata Tbk II Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun PT Chandra Asri Petrochemical Tbk PT Duta Intidaya Tbk Penawaran Umum Saham Perdana Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Penambahan Modal Dengan Hak Memesan PT Graha Layar Prima Tbk Efek Terlebih Dahulu PT Indonesia Infrastructure Finance Penawaran Umum Obligasi I

119 No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan Tahun 11 PT Cikarang Listrindo Tbk Penawaran Umum Saham Perdana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Berkelanjutan II PT Bank Tabungan Pensiunan Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Nasional Tbk Utang Obligasi Berkelanjutan II Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi PT Medco Energi Internasional Tbk Berkelanjutan II Penawaran Umum Terbatas dengan Hak PT XL Axiata Tbk Memesan Efek Terlebih Dahulu Penawaran Tender Wajib atas saham PT PT Amanda Cipta Persada Golden Retailindo Tbk PT XL Axiata Tbk Penawaran Umum Sukuk Berkelanjutan PT Mega Manunggal Perkasa Tk Penawaran Umum Saham Perdana PT Merdeka Copper Gold Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2015 NOTARIS Jose Dima Satria, SH., MKn. Komplek Rukan Fatmawati Mas II/210 Jl. RS Fatmawati No.20 Jakarta Selatan STTD : No. 665/BL/STTD-N/2012 tanggal 8 Juni 2012 Keanggotaan asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia No. 123/Pengda/Suket/XII/2012 Pedoman kerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Surat penunjukan : Tanggal 19 Desember Tugas dan kewajiban pokok : Ruang lingkup tugas Notaris dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah membuat akta-akta berita acara RUPS Perseroan dan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, sesuai dengan peraturan jabatan notaris dan kode etik notaris. Berikut merupakan pengalaman Notaris dalam pasar modal selama 3 (tiga) tahun terakhir: No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun 1. PT Kino Indonesia Tbk Penawaran Umum Saham Perdana PT Prodia Widyahusada Tbk Penawaran Umum Saham Perdana PT Duta Intidaya Tbk Penawaran Umum Saham Perdana PT Mega Manunggal Property Tbk Penawaran Umum Saham Perdana

120 BIRO ADMINISTRASI EFEK ( BAE ) PT Datindo Entrycom Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav.34 Jakarta Keanggotaan asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI). Izin usaha sebagai BAE : Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-16/PM/1991 tanggal 19 April 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Sebagai Biro Administrasi Efek kepada PT Datindo Entrycom. Surat penunjukan : Surat No Let No.056/GTI/XII/2017 tanggal 14 Desember 2017 Tugas dan kewajiban pokok : Tugas dan tanggung jawab BAE dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku, meliputi penerimaan dan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham ( DPPS ) dan FPPS yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, dan melakukan administrasi pemesanan saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, mencetak konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Formulir Konfirmasi Penjatahan ( FKPS ) atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai peraturan yang berlaku. Berikut merupakan pengalaman Biro Administrasi Efek dalam pasar modal selama tiga tahun terakhir: No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun 1. PT Nusantara elabuhan Handal Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Aneka Gas Industri Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Waskita Beton Precast Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Duta Intidaya Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Graha Layar Prima Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Bentoel Internasional Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Sillo Maritime Perdana Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Cikarang Listrindo Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT XL Axiata Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Bank Ganesha Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Equity Development Investment Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Mitra Pemuda Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Kino Indonesia Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT ANTAM (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas

121 No. Nama Perusahaan Jenis Transaksi Pasar Modal Tahun 17. PT Bank Harda Internasional Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Anabatic Technologies Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Penawaran Umum Terbatas PT Merdeka Copper Gold Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Mega Manunggal Property Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana 2015 Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 99

122 XIV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM Ketentuan penting dalam bab ini bersumber dari Anggaran Dasar Perseroan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta No.22 tanggal 15 Januari Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan No.IX.J.1, Peraturan OJK No.32/2014, Peraturan OJK No.33/2014 serta UUPT Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha 1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama menjalankan usaha-usaha di bidang jasa dan investasi termasuk tapi tidak terbatas yang meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base Transceiver Station (BTS) atau Menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi. 3. Untuk menunjang kegiatan usaha utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yaitu jasa pengelolaan dan penyewaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor, ruangan-ruangan pertokoan, ruangan-ruangan apartemen serta fasilitasnya Ketentuan Mengenai Perubahan Permodalan Modal 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp ,00 (sembilan puluh lima miliar rupiah), terbagi atas (sembilan ratus lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus rupiah). 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 41,80% (empat puluh satu koma delapan persen) atau sejumlah (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta seratus delapan belas ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp (tiga puluh sembilan miliar tujuh ratus sebelas juta delapan ratus ribu Rupiah), oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir Anggaran Dasar terakhir Perseroan. 3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan, pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan persetujuan RUPS, dengan cara penawaran umum terbatas dengan menawarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( HMETD ) kepada seluruh pemegang saham Perseroan atau dengan penambahan modal tanpa HMETD dengan jumlah tertentu, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa HMETD serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. 100

123 4. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh. Penyetoran modal dapat dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga; c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perudang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal; d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal. 5. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak dibawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. 6. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan HMETD kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar Pemegang Saham Perseroan, pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut; b. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal; c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut diatas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD 101

124 yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal; e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (d) diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal; f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek : i. ditujukan kepada karyawan Perseroan; ii. ditujukan kepada pemegang Obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau iv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa memberikan HMETD; h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam poin 6 huruf (a) sampai dengan huruf (g) diatas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya. Penambahan Modal Dasar Perseroan 1. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal; 2. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas; d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasar, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar 102

125 dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam huruf c diatas tidak terpenuhi; e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf d diatas; 3. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut Ketentuan Mengenai Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS luar biasa RUPS Tahunan 1. RUPS Tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. 2. Dalam RUPS Tahunan : a. Direksi menyampaikan : (i) Laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS; (ii) Laporan keuangan untuk mendapat pengesahan rapat; b. Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris; c. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; d. Dilakukan penunjukan Akuntan Publik terdaftar; Selain agenda sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c diatas, RUPS Tahunan dapat membahas agenda lain sepanjang agenda tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan lain yang terkait dengan status atau kegiatan usaha Perseroan. 3. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan. RUPS Luar Biasa 1. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat, namun tidak berwenang membicarakan dan memutuskan mata acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.a dan 2.b diatas tersebut di atas, dengan memperhatikan peraturan perundangundangan serta Anggaran Dasar. 2. Seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili paling sedikit 1/10 (satu persepuluh) atau setara dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengajukan permohonan diselenggarakan RUPS kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya. 3. Permintaan dan/atau pelaksanaan penyelenggaraan RUPS wajib mengikuti ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya 103

126 di bidang pasar modal. Tempat dan Pemanggilan RUPS 1. Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Tempat penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan di: a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan. 2. Perseroan wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. 3. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham Perseroan paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 7 Anggaran Dasar. 4. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam angka 3 diatas, pemegang saham Perseroan dapat mengajukan kembali permohonan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris. 5. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham Perseroan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 4 Anggaran Dasar. 6. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam poin 3 dan 5 diatas, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan adanya permohonan penyelenggaraan RUPS dimaksud beserta alasan tidak diselenggarakannya RUPS. 7. Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin 6 diatas dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permohonan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham Perseroan berdasarkan poin 5 diatas dan paling kurang melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web bursa efek dimana saham Perseroan tercatat, dan situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. 8. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam p, pemegang saham dapat mengajukan permohonan penyelenggaraan RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS. 9. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS wajib untuk : a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakannya RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS atau RUPS yang diselenggarakan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal; c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya kepada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan pelaksanaan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b diatas 104

127 kepada Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan akan diselenggarakannya RUPS tersebut. d. Pemegang saham yang mengajukan permohonan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 7 Anggaran Dasar dilarang untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permohonan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi dan Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan. 10. Ketentuan mengenai pengumuman RUPS sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat 2 Anggaran Dasar berlaku mutatis mutandis terhadap pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham Perseroan yang telah memperoleh penetapan dari pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam poin 8 diatas. 11. Seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili paling sedikit 1/20 (satu per dua puluh) atau setara dengan 5% (lima persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat mengajukan usulan mata acara rapat secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan RUPS. 12. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, pemanggilan untuk RUPS harus diberikan kepada para pemegang saham dengan iklan dalam sedikitdikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional di Indonesia, situs web bursa efek dimana saham Perseroan tercatat, dan situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. Pemanggilan untuk RUPS harus dilakukan oleh Perseroan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Dalam hal RUPS pertama tidak mencapai kuorum sehingga perlu diadakan RUPS kedua, maka pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS kedua tersebut dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPS pertama. Dalam hal RUPS kedua tidak mencapai kuorum sehingga perlu diadakan RUPS ketiga, maka pemanggilan untuk RUPS ketiga dilakukan berdasarkan penetapan dari Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan untuk melakukan RUPS ketiga. Ketentuan pemanggilan berlaku mutatis mutandis untuk penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan. 13. Dalam pemanggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS, mata acara rapat termasuk penjelasan atas mata acara rapat tersebut dan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS. 14. Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ayat 1 diatas, RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam RUPS, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal. 15. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam RUPS, maka pengumuman dan pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 12 Pasal ini, tidak menjadi syarat dan dalam RUPS tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan RUPS dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam wilayah Republik 105

128 Indonesia. 16. Apabila dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. 17. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. 18. Dalam hal anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dimpimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS. 19. Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan RUPS, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia; 20. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuatlah Risalah Rapat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat Hak, Preferensi dan Pembatasan pada Masing-Masing Jenis Saham Saham 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham. 2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. 3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 4. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham. 5. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut. 6. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham atau saham-saham tersebut. 7. Selama ketentuan dalam poin 5 di atas belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. 106

129 8. Setiap pemegang saham wajib untuk tunduk kepada Anggaran Dasar dan semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia. 9. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. 10. Untuk saham Perseroan yang dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia berlaku peraturan Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan. Pengganti Surat Saham 1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak. 2. Asli surat saham rusak wajib dikembalikan dan dapat ditukar dengan surat saham baru yang nomornya sama dengan nomor surat saham aslinya. 3. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham. 4. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham. 5. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan. 6. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas. Penitipan Kolektif Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam pasal ini yaitu: a. saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. b. saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut. c. apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari 107

130 Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut. d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a ayat ini atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf c diatas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan. e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan. f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek. g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar- benar hilang atau musnah. i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut. k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Pemanggilan RUPS. l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut. n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada 108

131 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. Pemindahan Hak atas Saham 1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham, pemilik asli yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama pemegang saham yang baru telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin-izin dari pihak yang berwenang dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pada Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan. 2. Setiap pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus memenuhi peraturan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 4. Direksi dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan apabila cara-cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu syarat dalam izin yang diberikan kepada Perseroan oleh pihak yang berwenang atau hal lain yang disyaratkan oleh pihak yang berwenang tidak terpenuhi. 5. Apabila Direksi menolak untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham tersebut, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan pendaftaran itu diterima oleh Direksi Perseroan, Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada bursa efek di Indonesia, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan. 6. Orang yang mendapat hak atas saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena suatu alasan lain yang menyebabkan kepemilikan suatu saham beralih menurut hukum, dengan mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan bursa efek 109

132 dimana saham Perseroan dicatatkan. 7. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek. 8. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku terhadap setiap peralihan hak menurut poin 6 diatas Direksi Direksi 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Direksi atau lebih anggota Direksi, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama. 2. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak pengangkatannya sampai penutupan RUPS Tahunan tahun kelima berikutnya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. 3. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah Warga Negara Indonesia dan/atau Warga Negara Asing yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Direksi Perseroan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku. 4. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh RUPS. Tugas dan Wewenang Direksi 1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-tindakan di bawah ini membutuhkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan: a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di bank); b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri; c. menjual, mengalihkan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan (tidak termasuk yang dilakukan dalam rangka kegiatan usaha Perseroan sehari-hari) yang nilainya tidak lebih dari atau tidak mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih; d. mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg/avalist) untuk suatu utang dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang nilainya tidak lebih dari atau tidak mencapai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih; 2. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS. Pelaksanaan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS dimaksud dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pasal 13 ayat 7 Anggaran Dasar 110

133 Perseroan. 3. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) salah seorang anggota Direksi, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh RUPS, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam 6 Pasal ini. 4. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan; b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. 5. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar. 6. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal RUPS tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi Komisaris Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris sedikitnya terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, salah seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih wakil Komisaris Utama dan lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia. 2. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris 1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. 2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang dinyatakan oleh 111

134 anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya. 3. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau melalaikan kewajibannya. 4. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut. 5. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Perseroan wajib untuk menyelenggarakan RUPS yang khusus diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. RUPS tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang bersangkutan. Apabila RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya. 6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kuasa sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 5 Pasal ini. 112

135 XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM 15.1 Pemesanan Pembelian Saham Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XVI dalam Prospektus ini. Setelah FPPS dilengkapi oleh pemesan, pemesanan wajib disampaikan melalui anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XVII dalam Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Setiap pemesan saham harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI Pemesan yang Berhak Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga/badan usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A Jumlah Pemesanan Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yang berjumlah 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif Saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek. a. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham Yang Ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: (1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana dalam bentuk Surat Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama Pemegang Rekening selambat-lambatnya pada tanggal 6 April 2018 setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE. (2) Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk FKPS yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif. (3) KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. 113

136 Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek. (4) Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan saham antara rekening efek di KSEI. (5) Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hakhak lain yang melekat pada saham. (6) Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada saham dilaksanakan oleh Perseroan atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang memiliki/membuka rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. (7) Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Saham Perdana didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk. (8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi formulir penarikan efek. (9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya lima Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham. (10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas sahamperseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut. b. Saham-saham yang ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham Selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek di mana FPPS diperoleh, yaitu mulai pukul sampai dengan pukul WIB. Setiap pihak hanya berhak mengajukan satu FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotocopy jati diri (KTP/paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/paspor bagi perorangan, dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Bagi pemesan asing, 114

137 di samping melampirkan fotocopy paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian Masa Penawaran Umum Saham Perdana Masa Penawaran Umum Saham Perdana akan berlangsung pada tanggal 28 Maret April 2018, mulai pukul sampai dengan pukul WIB Tanggal Penjatahan Tanggal Penjatahan di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 5 April Persyaratan Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih No.A/C : Atas nama : PT Indo Premier Sekuritas IPO Gihon Tel Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Seluruh pembayaran harus sudah diterima (in good fund) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah retail dan institusi selambat-lambatnya pada tanggal 3 April 2018 pukul WIB pada rekening tersebut di atas. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal dan jam tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya Bukti Tanda Terima Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar kelima sebagai 115

138 bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan harus disimpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang pemesanan dan/atau penerimaan FKPS atas pemesanan pembelian saham Penjatahan Saham Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Indo Premier Sekuritas selaku Manajer Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7. a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) Penjatahan pasti dibatasi paling besar 99,00% (sembilan puluh sembilan koma nol nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri. Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai berikut : (1) Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum Saham Perdana. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan; (2) Jumlah penjatahan pasti sebagaimana dimaksud pada butir (1) termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum Saham Perdana dengan jumlah paling banyak 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana; dan (3) Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham Yang Terafiliasi, yaitu: i) direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana; ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan iii) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (1) dan butir (2), yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga. b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) Penjatahan terpusat dibatasi paling sedikit 1,00% (satu koma nol nol persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. Jika jumlah efek yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: 116

139 (1) Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham Yang Terafiliasi yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: (i) pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan (ii) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada Pemesan Saham Yang Terafiliasi (2) Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham Yang Terafiliasi dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan. Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan saham melalui lebih dari satu FPPS untuk setiap Penawaran Umum Saham Perdana, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang membeli atau memiliki saham untuk portofolio saham mereka sendiri. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Saham Perdana, maka Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Em isi Efek sampai dengan saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Saham Perdana kepada OJK paling lambat lima Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2. Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.12 dan Peraturan No.IX.A.7 selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak akhir Masa Penawaran Umum Saham Perdana. 117

140 15.11 Penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana untuk masa paling lama tiga bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana, dengan ketentuan: a. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi : (1) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama tiga Hari Bursa berturut-turut; (2) rencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau (3) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No.IX.A.2-11 lampiran 11; dan b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : (1) mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; (2) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (1); (3) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (1) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan (4) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Saham Perdana atau membatalkan Penawaran Umum Saham Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat dua Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. c. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum Saham Perdana berlaku ketentuan sebagai berikut : (1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (1), maka Perseroan wajib memulai kembali Masa Penawaran Umum Saham Perdana paling lambat delapan Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan; (2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir (1), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum Saham Perdana; 118

141 (3) wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum Saham Perdana dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan Masa Penawaran Umum Saham Perdana (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja sebelum dimulainya lagi Masa Penawaran Umum Saham Perdana. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan (4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir (3) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud Pengembalian Uang Pemesanan Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing-masing Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum Saham Perdana, maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari para Penjamin Emisi Efek. Pengembalian atas uang pemesanan oleh Penjamin Emisi Efek dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini sebelum Tanggal Pembayaran tidak termasuk pengembalian kepada Peserta Program ESA. Namun, apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana ini dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada pihak Perseroan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2. Pengembalian uang kepada pemesan dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek yang relevan kepada siapa FPPS semula diajukan, dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan bukti tanda jati diri. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana secara proporsional dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang Ditawarkan. Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Saham Perdana, 119

142 maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan Penyerahan FKPS atas Pemesanan Saham Distribusi saham ke masing-masing rekening efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya dua Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. FKPS atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil pada kantor BAE yang ditunjuk, dengan menunjukkan tanda jati diri asli pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. 120

143 XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek selama Masa Penawaran Umum Saham Perdana mulai tanggal 28 Maret 2018 sampai dengan 3 April Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut: PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia Tel. (021) Fax. (021) Website: GERAI PENAWARAN UMUM DIBUKA DI : PT Datindo Entrycom Jl. Hayam Wuruk No.28 Lantai 2 Jakarta Tel. (021) Fax. (021) Website: 121

144 Halaman ini sengaja dikosongkan 122

145 XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Assegaf Hamzah & Partners. 123

146 Halaman ini sengaja dikosongkan 124

147 No : 0607/03/12/03/18 20 Maret 2018 PT GIHON TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK ( PERSEROAN ) APL Tower Central Park, 19 th Floor Unit T7 Jl. Letjend. S. Parman, Kav. 28 Jakarta Barat U.p.: Direksi PERIHAL: PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ATAS PERSEROAN Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ), kami, Assegaf Hamzah & Partners, suatu firma hukum di Jakarta, dalam hal ini diwakili oleh Bono Daru Adji S.H., LL.M. selaku Rekan Senior dalam firma hukum tersebut, yang terdaftar sebagai Konsultan Hukum Profesi Penunjang Pasar Modal pada OJK yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 43/BL/STTD-KH/2007 tanggal 13 September 2007 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No tanggal 5 November 2007 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2019, telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan No. 0110/03/12/01/18 tanggal 11 Oktober 2017 untuk mempersiapkan laporan uji tuntas ( Laporan Uji Tuntas ) dan memberikan pendapat dari segi hukum ( Pendapat Dari Segi Hukum ) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan menawarkan saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dalam jumlah sebesar saham atau sebesar 27,797% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana saham, dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui penawaran umum ( Penawaran Umum Perdana ), dengan harga penawaran sebesar Rp Penawaran Umum Perdana ini dijamin oleh PT Indo Premier Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 28 tanggal 17 Januari 2018 sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Adendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 59 tanggal 19 Maret 2018, keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan juga telah menandatangani: 1. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 27 tanggal 17 Januari 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dengan PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek; 2. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan PT Bursa Efek Indonesia tanggal 13 Februari 2018; dan 3. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia No. SP-007/SHM/KSEI/0118 tanggal 25 Januari Pada tanggal Pendapat Dari Segi Hukum ini, perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana telah dibuat secara sah dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga seluruh perjanjian-perjanjian tersebut masih berlaku dan dengan demikian mengikat para pihak. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini, Direksi Perseroan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk.

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk. JADWAL Tanggal Efektif : 4 Juni 2015 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 8 dan 9 Juni 2015 Tanggal Penjatahan : 10 Juni 2015 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Juni 2015 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan ) 1 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada para

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK JADWAL Tanggal Efektif : 25 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 27 April 2018, 30 April 2018 dan 2 Mei 2018 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 7

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT Solusi Tunas Pratama Tbk.

PROSPEKTUS. PT Solusi Tunas Pratama Tbk. www.stptower.com Tanggal Efektif : 29 September 2011 Tanggal Penawaran : 3-5 Oktober 2011 Tanggal Penjatahan : 7 Oktober 2011 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan (Refund) : 10 Oktober 2011 Tanggal Distribusi

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. (Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 10 Februari 2016 Masa Penawaran Umum : 2 4 Februari 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Februari 2016

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. TAHUN PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk.

PROSPEKTUS AWAL. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. TAHUN PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. JADWAL SEMENTARA Masa Penawaran Awal : 26 Mei 5 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 14 Juni 2017 Perkiraan Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 16 20 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 21 Juni 2017

Lebih terperinci

PT Dafam Property Indonesia, Tbk

PT Dafam Property Indonesia, Tbk Tanggal Efektif : 16 April 2018 Masa Penawaran Umum : 18 20 April 2018 Tanggal Penjatahan : 24 April 2018 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 26 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan

Lebih terperinci

JADWAL PENAWARAN UMUM

JADWAL PENAWARAN UMUM JADWAL PENAWARAN UMUM PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 21 Desember 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 28 Desember 2017 Masa Penawaran : 22 Desember 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan :

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK.

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PROSPEKTUS AWAL Masa Penawaran Awal : 3-8 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 23 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Pengembalian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. TAHUN PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk.

PROSPEKTUS. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. TAHUN PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA PT MAP BOGA ADIPERKASA Tbk. TAHUN 2017 PROSPEKTUS JADWAL Tanggal Efektif : 14 Juni 2017 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 15-16 Juni 2017 Tanggal Penjatahan : 19 Juni 2017

Lebih terperinci

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi HMETD 12 Februari 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif 29 Januari 2016 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT M Cash Integrasi Tbk Tahun 2017

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT M Cash Integrasi Tbk Tahun 2017 Tanggal Efektif : 24 Oktober 2017 Masa Penawaran Umum : 26-27 Oktober 2017 Tanggal Penjatahan Saham : 30 Oktober 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 31 Oktober 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut :

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : SOAL UTS PERMBUATAN AKTA PERSEROAN TERBUKA 2011 VERSI TERJAWAB Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : 1. Perseroan Terbuka yang telah mencatatkan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. DUTA INTIDAYA. PT DUTA INTIDAYA TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PROSPEKTUS. DUTA INTIDAYA. PT DUTA INTIDAYA TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PROSPEKTUS.. PT TBK. KARET SEMANGGI, SETIABUDI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PPRROOSSPPEEKKTTUUSS Tanggal Efektif : 15 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 27 Juni 2016 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL PROSPEKTUS AWAL

PROSPEKTUS AWAL PROSPEKTUS AWAL PROSPEKTUS AWAL PROSPEKTUS AWAL a JADWAL SEMENTARA Masa Penawaran Awal : 24-30 Mei 2018 Perkiraan Tanggal Efektif : 8 Juni 2018 Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 21-22 Juni 2018 Perkiraan Tanggal

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ).

SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ). Tanggal Efektif 12 Juni 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik 20 Juni 2017 Masa Penawaran Umum 13-15 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 20 Juni 2017 Tanggal Penjatahan 19 Juni 2017 Tanggal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

PT DUTA INTIDAYA TBK. Kegiatan Usaha: Perdagangan Produk Kesehatan dan Kecantikan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

PT DUTA INTIDAYA TBK. Kegiatan Usaha: Perdagangan Produk Kesehatan dan Kecantikan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT DUTA INTIDAYA TBK ("PERSEROAN") SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENINGKATAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI INI DISIAPKAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN II TAHAP II

PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN II TAHAP II INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. Kamis, 10 Maret 2016 Pukul 09.00 WIB.-11.00 WIB PEMANGGILAN Direksi Perseroan menyampaikan pemanggilan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 Peraturan Nomor IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

PT TOTALINDO EKA PERSADA Tbk.

PT TOTALINDO EKA PERSADA Tbk. JADWAL Tanggal Efektif : 9 Juni 2017 Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 12 dan 13 Juni 2017 Tanggal Penjatahan : 15 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 15 Juni 2017 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 7

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN DAFTAR SINGKATAN NAMA RINGKASAN i iii ix x I. PENAWARAN UMUM 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 7 III. PERNYATAAN UTANG

Lebih terperinci

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TAHUN BUKU 2018

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TAHUN BUKU 2018 PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TAHUN BUKU 2018 Direksi PT Indonesian Paradise Property Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan )

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.307, 2016 KEUANGAN OJK. PT. Peleburan. Penggabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5997). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 7 Juli 2015 Masa Penawaran 2 Juli 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 8 Juli 2015 Tanggal Penjatahan 3 Juli 2015 PROSPEKTUS

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK. Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana

Lebih terperinci

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT Summarecon Agung Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ) dengan

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul WIB WIB

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul WIB WIB PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT XL AXIATA Tbk. Jumat, 31 Maret 2017 Pukul 09.00 WIB.-10.00 WIB PEMANGGILAN Direksi Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para Pemegang Saham Perseroan

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.61, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Real Estat. Bank Kustodian. Manajer Investasi. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 5867) PERATURAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci