SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) (Studi Tindakan Kelas Pada Kelas VIII Semester I MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati Tahun 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh A R S Y A D FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

2 ABSTRAK Arsyad NIM: ( ), Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Melalui Metode STAD (student teams achievement divisions) Studi Tindakan Kelas Pada Kelas VIII Semester I MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati tahun 2010/2011. Skripsi. Semarang : Jurusan PAI Program Kualifikasi S.1 Guru RA/Madrasah Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah metode Student Teams Achievement Devisions (STAD) dapat meningkatan prestasi belajar dan keaktifan peserta didik, mapel Aqidah Akhlak materi iman kepada kitab-kitab Allah di kelas VIII MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati Tahun Pelajaran 2010/2011? Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Jumlah subyek penelitian adalah 35 peserta didik. Pengumpulan data mengunakan observasi, tes dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada kelas VIII semester I MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati. Sebelum dilakukan model pembelajaran metode student teams achievement divisions (STAD) ketuntasan belajar klasikal sebesar 62,68 %, setelah dilaksanakan model pembelajaran ini pada siklus I mencapai 85,71 %, dan pada siklus II mencapai 94,29%. hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif metode (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran Aqidah Akhlak materi iman kepada kitab-kitab Allah melalui metode student teams achievement divisions (STAD) studi tindakan kelas pada kelas VIII semester I MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati tahun 2010/2011. Disamping itu keaktifan belajar peserta didik prasiklus termasuk dala katagori kurang dengan prosentase aktifitas secara klasikal sebesar 42,86 % pada siklus I keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan sebesar 21,14 % menjadi 64,00. Pada siklus I ini keaktifan belajar peserta didik termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II keaktifan belajar peserta didik semakin baik dengan peningkatan skor keaktifan belajar dari 64,00 meningkat sebesar 16,57% menjadi 80,57 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi perbaikan kegiatan pembelajaran. Guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement divisions (STAD) ini dalam proses pembelajaran sekolah mengingat model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement divisions (STAD) ini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. ii

3 Semarang, 15 Maret 2011 NOTA DINAS Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu alaikum wr. wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi saudara: Nama : Arsyad NIM : Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak Materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Melalui Metode Stad (Student Teams Achievement Divisions) (Studi Tindakan Kelas Pada Kelas VIII Semester I MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati Tahun 2010/2011) Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah. Wassalamu alaikum wr. wb. Pembimbing, iii

4 Naskah Sfripsi dengan: KEMEIT{TERIAN AGAMA RL INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKTTLTAS TARBTYAH Alamd: n. Prof, Dr.I{mka(Kmpus tf)ngaliyan Semarmg T elp A1 295 Fot E7 PENGESAHAN Judul Nama NIM Junrsan hogram Studi Upaya Meningkafkan hestasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Aqidatr Akhlak l{ateri Iman Kepada KitabKitab Allah Melalui Metode STAD (Studet Teons Achievemet Divisiotts) (Studi Tindalon Kelas Pada Kelas VItr Sornester I MTs Pergurrran Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati Tahun l) Arsyad Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islart telah diqiikan dalam sidaog munaqasyatr oleh Dewan Penguji Fakultas Taftiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sobagpi salah satu syarat mempcroleh gelar sarjana dalaur Ilmu Pendidikan Islam. Se,marang 27 Mei20ll Seloetaris, Penguji tr, /' 'rh, Ss. lvlhum \\" H. Abdd Kholh' ltfl.ag NIP: Drs. Achmed Sudjai, M.Ag NIP: 195 I I ffis Dosen Pembinbing NIP I 002 lv

5 DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah di tulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiranpikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, 27 Mei 2011 A R S Y A D NIM: v

6 MOTTO Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al-Mujadalah: 11) 1 1 Soenarjo, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 910 vi

7 PERSEMBAHAN Ku persembahkan skripsi ini untuk: 1. Bapak dan Ibu, semoga segala salah dan dosanya diampuni oleh Allah SWT.; 2. Keluarga besarku, terima kasih atas dukungan dan doanya; 3. Teman-teman program kualifikasi S1 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, terima kasih atas kebersamaannya; vii

8 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas segala taufiq dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Dr. Suja i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Drs. Achmad Hasmi Hashona, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikiran semata-mata untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi. 3. Drs. Ahmad Muzaki selaku Kepala MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati beserta staf dan guru yang telah membantu meluangkan waktu dan memberikan informasi selama penelitian dilaksanakan. 4. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah. 5. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai perpustakaan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis. 6. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan kecuali serangkaian ucapan terima kasih dan doa yang tulus semoga Allah membalas semua amal kebaikan. viii

9 Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin ya rabbal alamin. Semarang, 27 Mei 2011 Penulis, A R S Y A D NIM: ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii NOTA PEMBIMBING... iii PENGESAHAN PENGUJI... iv DEKLARASI... v MOTTO... vi PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Penegasan Istilah... 4 D. Rumusan Masalah... 6 E. Tujuan Penelitian... 6 F. Manfaat Penelitian... 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Pembelajaran Aqidah Akhlak Pengertian Pembelajaran Unsur-unsur dalam Pembelajaran Teori Pembelajaran Pembelajaran Aqidah Akhlak B. Prestasi Hasil Belajar Pengertian Prestasi Hasil belajar Unsur-unsur dalam Prestasi belajar Faktor yang mempengaruhi Prestasi C. Metode STAD (Student Teams Achievement Division) Pengertian STAD x

11 2. Langkah-langkah Penerapan Metode STAD Kelebihan dan kekurangan STAD D. Pemetaan metode STAD untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak E. Kajian Penelitian yang Relevan F. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Setting dan Subyek Penelitian C. Desain Penelitian D. Metode Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data F. Indikator Keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal B. Hasil Penelitian C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran-saran C. Penutup DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL LAMPIRAN-LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel 1 Hasil Belajar Peserta Didik Pra Siklus 35 Tabel 2 Data Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I 36 Tabel 3 Data Aktifitas Pembelajaran Guru Tahap Pra Siklus 36 Tabel 4 Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus I 38 Tabel 5 Data Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I 38 Tabel 6 Data Aktifitas Pembelajaran Guru Siklus I 39 Tabel 7 Data Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II 41 Tabel 8 Data Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II 41 Tabel 9 Data Aktifitas Pembelajaran Guru Siklus II 42 Tabel 10 Data Peningkatan Hasil Belajar 43 Tabel 11 Data Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta didik 43 xii

13 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar nilai pra siklus Lampiran 2 Data keaktifan siswa pra siklus Lampiran 3 Data keaktifan guru pra siklus Lampiran 4 RPP siklus I Lampiran 5 Daftar nilai siklus I Lampiran 6 Data keaktifan siswa siklus I Lampiran 7 Data keaktifan guru siklus I Lampiran 8 Kisi-kisi soal tes siklus I Lampiran 9 Soal tes siklus I Lampiran 10 RPP siklus II Lampiran 11 Daftar nilai siklus II Lampiran 12 Data keaktifan siswa siklus II Lampiran 13 Data keaktifan guru siklus II Lampiran 14 Kisi-kisi soal tes siklus II Lampiran 15 Soal tes siklus II Lampiran 16 Rekap Daftar nilai pra siklus - siklus II Lampiran 17 Rekap keaktifan siswa pra siklus - siklus II Lampiran 18 Rekap Data keaktifan guru pra siklus - siklus II Lampiran 19 Izin Riset Lampiran 20 Surat keterangan riset Lampiran 21 Daftar riwayat hidup Lampiran 22 Foto pembelajaran xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aqidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang menanamkan dasar keimanan seseorang, tanpa aqidah seseorang tidak akan bisa dikatakan beriman. Dan akhlak adalah keadaan batin seseorang yang menjadi sumber lahirnya perbuatan. Oleh karena itu, dalam menjalin hubungan antar sesama manusia harus dilandasai dengan akhlak al-karimah. Karena kepentingan akhlak ini tidak hanya dirasakan oleh manusia itu sendiri dalam kehidupan perorangan, namun juga dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat serta bernegara. Akhlak juga merupakan mustika hidup yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, karena akhlak yang mulia adalah termasuk perhiasan yang paling mulia bagi manusia sesudah iman dan taat kepada Allah SWT. dan dengan akhlak ini maka terciptalah kemanusiaan manusia itu. 1 Pembelajaran Aqidah Akhlak yang dapat membentuk keimanan dan perkembangan perilaku peserta didik, akan berhasil bila ditunjang dengan sarana prasarana, alat pembelajaran, media pembelajaran dan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik dan materi pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran ini akan lebih mudah bila disetting berdasarkan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Bila suatu metode pembelajaran tidak disesuaikan dengan materi pembelajaran dan situasi dan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran tidak akan maksimal, peserta didik akan merasa tertekan, jenuh dan bosan. Keadaan ini bila berlanjut prestasi belajar siswa akan rendah dan mutu pendidikan juga berangsur menurun. 1 Omar Muhammad al-toumy al-syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hlm

15 2 Selama ini, pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Mujahidin Bageng Gembong Pati, prestasi belajar peserta didik rendah. Tahun pelajaran 2008/2009 rata-rata prestasi belajar kelas VIII 6,30, tahun pelajaran 2009/2010 rata-rata prestasi belajar kelas VIII 60,60 dan nilai ini masih dibawah KKM yang dipatok 70,00. Hal ini menuntut profesional guru dalam proses pembelajaran. Dari kenyataan yang ada guru dalam pembelajaran Aqidah Akhlak masih menggunakan metode konvensianal yaitu ceramah murni. Dengan metode ceramah yang monoton siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran dan menjadikan siswa rendah dalam prestasi belajar atau hasil belajarnya. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, menurut Salvin (1995) dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa pendekatan dan metode pembelajaran. Diantaranya menggunakan pendekatan cooperative learning dan metode Student Teams Achievement Division (STAD). 2 Cooperative learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kerja sama kelompok yang saling mendukung untuk berhasil dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama. Mereka akan berbagi penghargaan tersebut seandainya mereka berhasil sebagai kelompok. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah metode yang membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri dari 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya (tinggi, sedang, rendah). Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik, dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Tiap minggu atau tiap dua minggu dilakukan evaluasi dan 2 Drs. H. Moh. Asikin, M.Pd, Dkk, Cara-Cepat & Cerdas Menguasai Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru, Semarang: Manunggal Karso, Hal. 23.

16 3 kepada peserta didik secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. 3 Adapun keunggulan metode Student Teams Achievement Division (STAD) menurut Vygotsky, yaitu berusaha mengembalikan model konstruktivistik belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar kelompok. 4 Hal ini dibenarkan oleh Muslich, sebagaimana bahwa, implikasi utama dalam pembelajaran menghendaki setting kelas berbentuk pembelajaran kooperatif, dengan peserta didik berinteraksi dan saling memunculkan pendekatan - pendekatan pemecahan masalah yang efektif pada masing-masing zona perkembangan terdekat mereka. 5 Selain itu, pembelajaran kooperatif metode STAD dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep Aqidah Akhlak yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap peserta didik yang rendah hasil belajarnya, karena peserta didik yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama. 6 Dengan demikian pendekatan pembelajaran kooperatif metode STAD diharapkan memberikan peserta didik kemudahan dalam memahami konsep Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Dan sudah barang tentu dengan metode ini mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya, sehingga tercapai hasil belajar yang optimal. Sebab belajar dalam kelompok-kelompok kecil, peserta didik dapat lebih bebas bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami kepada temannya tanpa adanya rasa takut, malu, maupun rendah diri sehingga pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep akan meningkat. Dengan meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep diharapkan terjadi peningkatan pula pada hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik. 3 Ibid., hlm Ibid, hlm. 7 5 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm Ibid.

17 4 B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Aqidah Akhlak selama ini kurang begitu diminati peserta didik karena tergolong mata pelajaran yang kurang menarik. Indikasinya dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih didominasi guru dan cenderung mengedepankan aspek kognitif dengan cara menghafal, sehingga peserta didik kurang begitu aktif dalam pembelajaran. Disamping itu metode yang dipakai guru tidak mampu mendorong meningkatkan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran. Akhirnya nilai pelajaran Aqidah Akhlak peserta didik cenderung menurun. Salah satu langkah untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak peserta didik adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions). C. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan maksud dari penelitian ini. Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain: 1. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Kata upaya dapat diartikan sebagai usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. 7 Dan kata meningkatkan dapat dipahami sebagai usaha untuk menaikkan, mempertinggi, memperhebat menuju yang lebih baik. 8 Sedangkan kata prestasi artinya hasil yang telah dicapai dari suatu usaha atau pekerjaan, 9 dan belajar menurut Clifford T. Morgan adalah any relatively permanen change in behaviour which occurs as result of 7 Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesis, (Semarang: Widyakarya, 2009), hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 390

18 5 experience. 10 (perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman). Aqidah Akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di madrasah yang berkaitan dengan keimanan dan perilaku. Dari dua definisi tersebut, yang dimaksud upaya meningkatkan prestasi Aqidah Akhlak dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan pendidik untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak melalui implementasi metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions). 2. Metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions) Metode STAD adalah metode pembelajaran dari pendekatan kooperatif yang paling sederhana. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang heterogen, beranggotakan 4-5 peserta didik dengan memperhatikan kemampuan akademik, jenis kelamin dan sebagainya. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian peserta didik bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Setelah itu, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut secara individu dan tidak diperbolehkan saling membantu dalam mengerjakan tes tersebut. 11 Langkah-langkah pembelajaran metode STAD dalam proses kegiatan pembelajaran meliputi: 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik, 2) menyajikan informasi, 3) mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok-kelompok, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5) evaluasi, dan 6) pemberian penghargaan. 12 Dari beberapa definisi di atas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha guru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Aqidah Akhlak materi iman kepada kitab-kitab Allah dengan cara implementasi metode STAD (Student 10 Cliffort T. Morgan, Introduction of Psychology, (New York: The Mc. Graw Hill Book Company, 1971), hlm Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientsi Konstruktivisme, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm Ibid., hlm. 54

19 6 Teams-Achievement Divisions) secara komprehensif dan sistematis di kelas VIII MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati Tahun Pelajaran 2010/2011. D. Rumusan Masalah Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah apakah metode Student Teams Achievement Devisions (STAD) dapat meningkatan prestasi belajar dan keaktifan peserta didik mapel Aqidah Akhlak materi iman kepada kitab-kitab Allah di kelas VIII MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati Tahun Pelajaran 2010/2011 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dan keaktifan peserta didik pada pembelajaran Aqidah Akhlak melalui metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions) di kelas VIII Semester I MTs Perguruan Islam Monumen (PIM) Mujahidin Bageng Gembong Pati tahun pelajaran 2010/2011. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat: 1. Bagi Peserta Didik Implementasi metode STAD (Student Teams-Achievement Divisions) dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dapat memberi nuansa baru bagi peserta didik untuk meningkatkan semangat belajar dan berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mampu menghadapi masalahmasalah baru dalam kehidupan yang semakin hari semakin beragam terutama dalam masalah Aqidah Akhlak. 2. Bagi Guru Dengan mengimplementasikan metode STAD (Student Teams- Achievement Divisions) dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, berarti guru

20 7 memiliki kreativitas dan variasi pembelajaran yang sesuai dengan tuntunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi seorang guru agar dapat mendidik peserta didik secara maksimal, sehingga peserta didik terdorong untuk lebih giat belajar dan akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajarnya. 3. Bagi sekolah Dengan mengetahui hasil penelitian ini, hendaknya pihak sekolah memiliki sikap proaktif terhadap usaha guru serta mendukung dan memberi kesempatan kepada guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 4. Bagi Peneliti Dengan melakukan penelitian ini peneliti akan mengetahui bagaimana implementasi metode STAD dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. Sehingga hal ini nantinya bisa menjadi kontribusi positif bagi pengembangan kompetensi peneliti sebagai pendidik.

21 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Pembelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran mempunyai arti yang sangat berbeda. Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max Darsono, dkk. adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat diwariskan secara genetis. Selanjutnya Morris menyatakan bahwa perubahan itu terjadi pada pemahaman (insight), perilaku, persepsi, motivasi, atau campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dalam situasi-situasi tertentu. 1 Sedangkan pengertian lain belajar menurut Abdul Mukti mempunyai beberapa dimensi, yaitu: pertama belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku dan ketrampilan yang relative tetap dalam diri seseorang sesuai tujuan yang diharapkan. Kedua, belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif. Ketiga belajar merupakan proses aktif konstruktif yang terjadi melalui mental proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang meliputi persepsi (perception), perhatian (attention), mengingat (memori), berpikir (thinking, reasoning) memecahkan masalah dan lain-lain. 2 Sedangkan pembelajaran, seperti yang didefinisikan Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 3 1 Max Darsono, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000), hlm. 2 2 Chabib Thoha (editor), PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm. 57 8

22 9 Menurut Mulyasa pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu. 4 Proses pembelajaran yang menjadi ukuran yakni proses berubahnya tingkah laku peserta didik melalui berbagai pengalaman yang diperoleh. 2. Unsur-unsur dalam pembelajaran Yang dimaksud dengan unsur-unsur dalam pembelajaran adalah unsur-unsur yang dapat berubah dalam proses belajar. Perubahan unsurunsur tersebut dapat berupa: dan tidak ada menjadi ada atau sebaliknya, dari lemah menjadi kuat dan sebaliknya, dari sedikit menjadi banyak dan sebaliknya. Unsur-unsur tersebut meliputi: motivasi, bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar dan kondisi subjek pembelajar. a) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar. kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai 4 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Konsep, Karakteristik dan Implementasi), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 100

23 10 motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya. Secara garis besar motivasi dapat dibedakan menjadi dua ialah intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam tanpa ada rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar. b) Bahan belajar dan upaya penyediaannya. Yang dimaksud bahan belajar adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh pembelajar dalam melaksanakan aktivitas belajarnya. Bahan ini, bisa berasal dari guru, bisa berasal dari buku-buku teks, paper, makalah, artikel, disamping dapat berasal dari lapangan objek tertentu. Penyediaan bahan belajar ini sangat bergantung kepada tujuan belajar, karakteristik siswa, siasat belajar yang harus ditempuh oleh siswa dan faktor ketersediaaan tidaknya bahan belajar. Jika tujuan belajar yang ingin ditempuh diaksentuasikan pada penguasaan pengetahuan, mungkin bahan belajarnya akan lain dengan tujuan belajar yang diaksentuasikan pada penguasaan konsep-konsep, maka pertyediaan bahan belajarnya lain sekali dengan tujuan belajar yang dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman langsung. c) Alat bantu belajar dan upaya penyediaanya. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar, kesusukannya juga penting, oleh karena dapat membantu terhadap belajar siswa. Dengan sebuah alat bania bahan belajar yang abstrak bisa konkrit. Dengan alat bantu bahan belajar yang tidak menarik bisa menjadi menarik. Dengan alat bantu bahan belajar yang meragukan dapat diyakinkan karena dapat dibuktikan secara empirik. Alat bantu belajar lazim juga disebut media belajar dan piranti Belajar, meskipun tidak semua median belajar dapat berfungsi sebagai

24 11 alat bantu. Alat bantu belajar ada kalanya dibeli di toko-toko buku. atau stationary, tetapi adakalanya dibuat sendiri oleh pembelajar bersama-sama dengan gurunya. Pada kasus vang pertama pembelajar mendapatkan secara given. d) Suasana belajar dan upaya pengembangannya. Dalam pandangan tradisional suasana belajar yang kondusif adalah jika di dalam sebuah kelas terasa tenang sementara para siswa bisa mendengarkan apa yang diceramahkan gurunya. Oleh karena itu, pandangan tradisional tsb, maka kelas yang baik dalam belajar mengajar adalah kelas yang siswanya duduk dengan tenang, berdiam diri sambil mendengarkan pengajaran yang dilakukan guru. Umumnya, siswa tidak berani mengajukan pertanyaan terhadap halhal yang deceermahkan guru, terkecuali guru telah memberikan kesempatan. Dalam pandangan sekarang suasana belajar yang kondusif adalah suasana yang mendukung bagi terciptanya kegiatan belajar. Yaitu suasana yang interaktif dimana para siswa giat belajar. suasana yang interaktif belajar di dalamnya, tentu tidak dibatasi ketika ditunggui oleh gurunya. Pada saat guru sedang menunggui misalkan saja, siswa tetap aktif dan giat belajar. Suasana belajar yang kondusif demikian tidak terjadi dengan sendirinya. la harus dirancang oleh guru melalui sebuah rancangan pengajaran sebuah suasana belajar dikatakan kondusif. e) Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya 5 Kondisi subjek belajar sebenamya berbeda-beda. Kondisi subjek belajar yang kelihatannya samapun, manakala diteliti lebib dalam, akan kelibatan perbedaannya. Oleh karena stu, dalam 5 Norhasanah, Karakteristik dan Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi.html

25 12 kclompok siswa yang homogen pun, sebenamya kalau dilihat lebih dalam akan tampak heterogenitasnya. Kondis subjek belajar dapat dibedakan atas hal-hal yang bersifat lahiriah, dan hal-hal yang bersifat batiniah atau hal-hal yang bersifat fisik dan hal-hal yang hersifat psikologis. Dari segi lahiriah atau fisik, subjek belajar bisa berbeda: ukuran tubuhnya, kekuatan tubuhnya, kesehatan fisiknya, daya tahan fisiknya, kesegaran dan kebugam jasmaninya. Mereka yang berada pada kondisi lebih, misalnya lebih besar/tinggi. lebih kuat lebih sehat lebih tinggi daya tahannya dan lebih segar, umumnya tebih mendukung bagi aktivitas belajarnya dibandingkan dengan mereka yang berada pada posisi kurang. Dari segi psikis, kondisi subjek belajar juga berbeda dari segi: intelegensinya, bakatnya, militansi kerjanya, motivasi instrinsik atau motivasi berprestasinya, kematangannya aspirasi dan punya, ambisiambisinya. Mereka yang mempunyai inteligensi tinggi umumnya lebih gampang berhasilnya dibandingkan yang berintelegensi rendah. Demikian juga yang mempunyai bakat khusus, yang tinggi militansi kerjanya, yang tinggi motivasi intrinsiknya, yang besar ambisinya, dan yang lebih stabil emosinya. Oleh karena beragamnya kondisi subjek belajar tersebut, dan tidak senuttiasa menetapnya kondisi belajar tersebut, maka hs ada upaya-upaya unruk menyiapkan mereka dan sekaligus meneguhkannya. Dengan penyiapan yang terancang dan dengan upaya-upaya peneguhan diharapkan mendukung aktivitas belajar 3. Teori pembelajaran Teori belajar seperti telah dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut :

26 13 a) Teori Thorndike Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara pasif. Pandangan belajar seperti ini mempunyai dampak terhadap pandangan mengajar. Mengajar dipandang sebagai perencanaan dari urutan bahan pelajaran yang disusun secara cermat, mengkomunasikan bahan kepada peserta didik, dan membawa mereka untuk praktik menggunakan konsep atau prosedut baru. Konsep dan prosedur baru itu akan semakin mantap jika makin banyak latiha. Pada prinsipnya teori ini menekankan banyak memberi praktik dan latihan kepada peserta didik agar konsep dan prosedur dapat mereka kuasai dengan baik. b) Teori Vygotsky Teori Vygotsky berusaha mengembalikan model konstruktivistik belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar kelompok. Melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator. Dengan kegiatan yang beragam, peserta didik akan membangun pengetahuannya sendiri melalui diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, pengamatan, pencatatan, pengerjaan, dan presentasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merelasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan, dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang hlm Gatot Muhsetyo, dkk., Teori-teori Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),

27 14 keagamaan, pendidikan itu juga diarahkan pada peneguhan Aqidah di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. 7 Dengan kata lain pembelajaran Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang diajarkan di madrasah yang membahas tentang masalah keimanan dan perilaku manusia yang baik maupun yang buruk. Fungsi, Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah a. Fungsi Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk: 1) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat; 2) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga; 3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Aqidah Akhlak; 4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengalaman ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari; 5) Pencegahan peserta didik dari hal-hal yang negatif dari lingkungannya dan dari budaya asing yang akan dihadapi seharihari; 6) Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, serta sistem dan fungsinya; 7 Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Khusus Madrasah Tsanawiyah (MTs), (Jakarta: PT Binatama Raya, 2007), hlm. 4

28 15 7) Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 8 b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Mata pelajaran Aqidah Akhlak yang ada di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang Aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melan-jutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 9 c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah meliputi: 1) Aspek Aqidah terdiri atas dasar dan tujuan Aqidah Islam, sifat-sifat Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar. 2) Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta at, khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja. 3) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 53.

29 16 B. Prestasi Hasil Belajar 1. Pengertian Prestasi Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 11 Sedangkan menurut WS. Winkel, mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan sikap atau tingkah laku setelah anak melakukan kegiatan belajar. 12 Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada proses yang harus dilalui oleh peserta didik, yaitu belajar. Melalui proses belajar tersebut akan dihasilkan perubahan sikap, tingkah laku maupun pengetahuan, dari tidak tahu menjadi. Peningkatan hasil belajar adalah usaha meningkatkan atau merubah prestasi/nilai yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran kearah lebih meningkat/baik dibanding dengan hasil sebelumnya. Yang diusahakan peningkatan hasil belajar dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar mapel Aqidah Akhlak materi Iman pada Kitabkitab Allah siswa kelas VIII MTs Mujahidin Bageng Gembong Pati tahun pelajaran 2010/ Unsur-unsur dalam prestasi belajar Beberapa unsur belajar adalah sebagai berikut: a. Pembelajar Pembelajar dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta latihan. b. Rangsangan (stimulus) Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajaran disebut situasi stimulus. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. 11 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm. 48.

30 17 c. Memori Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. d. Respon Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Sedang unsur-unsur prestasi belajar antara lain : a. Srategi pembelajaran Prestasi belajar akan tercapai bila terjadi proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini akan mewujudkan interaksi edukatif yang didesain dengan srategi yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat pembelajaran berlangsung. Tanpa strategi yang memadai pembelajaran tidak akan menghasilkan prestasi yang memadai pula. b. Kerja kelompok Kerja kelompok merupakan unsur penting dalam menghasilkan prestasi, kerja kelompok dimanfaatkan untuk mempermudah transformasi edukasi antar anggota dengan mendengar, melihat dan mencoba sesuatu. Proses ini pun akan membuat long term memory sebab sesama anggota kelompok akan melaksanakan proses begitu dengan anggota yang lain. Hal ini sama halnya dengan proses yang berulang-ulang. c. Metode pembelajaran Metode sebagai media transformasi edukasi sangat menentukan prestasi belajar, metode yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik, tidak sesuai dengan meteri yang dikompetensikan akan berpengaruh buruk terhadap prestasi belajar. Pemilihan metode selain memperhatikan hal-hal yang harus dipenuhi dalam pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan kondisi kejiwaan (emosi, bakat, minat, intelegensi) peserta didik.

31 18 d. Media pembelajaran Media pembelajaran juga berperan dalam mewujudkan suatu prestasi belajar. Media dapat meningkatkan motivasi belajar, tentu saja yang dipilih bukan hanya alat pembelajaran namun media pembelajaran. Dengan melihat media peserta didik akan faham materi yang dikompetensikan, dengan mempraktikan suatu media daya peserta didik akan tahu benar apa yang dikompetensikan Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Dalam belajar, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: a. Faktor-faktor stimuli belajar Yang dimaksud stimuli belajar disini adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materiil, penegasan, serat suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh si pelajar. b. Faktor-faktor metode belajar Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar. Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. c. Faktor-faktor individual Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang. Adapun faktor-faktor individual tersebut menyangkut hal-hal berikut: 1) Kematangan 2) Usia kronologis 3) Jenis kelamin 13 Alex Badan unsur-unsur-belajar

32 19 4) Pengalaman 5) Kapasitas mental 6) Kondisi kesehatan jasmani dan rohani 7) Motivasi 14 Sedangkan Nana Sudjana menyebutkan bahwa pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam, yaitu : a. Faktor internal yaitu faktor yang datang dari diri individu itu sendiri. Faktor-faktor internal antara lain faktor fisiologis, psikologis, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan lain-lain. b. Faktor eksternal atau faktor yang datang dari luar individu. Yang termasuk faktor-faktor eksternal antara lain faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. 15 C. Metode Student Teams Achievement Division (STAD) 1. Pengertian metode Student Teams Achievement Division (STAD) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. 16 Metode STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Peserta didik bekerja sama dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan kerjasama dan mengoordinasikan usaanya untuk menyelesaikan tugas. 17 Jadi metode STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu pelajaran. Artinya diskusi 14 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineke Cipta, 1998), hlm Nana Sudjana, CBSA: Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1996), hlm Robert E Slavin, Cooperative Learning, Terj Nurulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm Masnur Muslich, op.cit., hlm. 228.

33 20 belum selasai jika salah satu teman dalam kelompoknya belum menguasai pelajaran. Mereka saling tolong menolong antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya, hal ini sesuai firman Allah surat Al- Maidah ayat 2: dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran... (QS. Al-Maidah: 2) 18 Guru yang menggunakan STAD juga mengacu kepada belajar kelompok peserta didik, penyajian informasi akademik baru kepada peserta didik setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Peserta didik dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari lakilaki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 19 Anggota tim menggunakan LKS atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Di dalam pembelajaran yang menggunakan metode STAD ada dua penilaian yaitu penilaian secara kelompok dan penilaian secara individual yang berkelanjutan. 2. Langkah Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk memudahkan penerapannya guru perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membentuk kelompok yang anggota terdiri dari 4 sampai 5 orang secara heterogen baik dari prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain. b. Guru menyajikan materi pelajaran 18 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mekar, 2004), hlm Trianto, op.cit, hlm. 53

34 21 c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh angotaanggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d. Apabila peserta didik memiliki pertanyaan, mintalah mereka mengajukan pertanyaan itu kepada teman atau satu timnya sebelum menanyakan kepada guru. e. Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. f. Melakukan evaluasi g. Membuat kesimpulan 20 Adapun persiapan yang perlu dilakukan oleh guru dalam menerapkan metode STAD dalam pembelajaran Aqidah Akhlak adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan materi Dalam pembuatan materi, peneliti membuat ringkasan materi Aqidah Akhlak, sebuah lembar kegiatan, lembar kuis, dan lembar jawaban. b. Membagi para peserta didik ke dalam tim Dalam menetapkan tim dalam STAD harus mewakili seluruh bagian di dalam kelas, baik latar belakang sosial ekonomi, dan etnik. Tiap tim juga harus terdiri dari peserta didik berprestasi tinggi, peserta didik berprestasi sedang dan peserta didik berprestasi rendah. Tentunya, berprestasi tinggi adalah sebuah terminologi yang relatif: ini berarti tinggi untuk kelas yang bersangkuatan, tidak perlu tinggi bila dibandingkan dengan norma-norma sosial. Dan dalam pembentukan tim jangan biarkan peserta didik menentukan anggota kelompoknya, karena peserta didik cenderung akan memilih peserta didik lain yang setara dengan mereka. 20 Agus Suprijono, op.cit, hlm

35 22 c. Menentukan skor awal pertama Skor awal mewakili skor rata-rata peserta didik pada kuis-kuis sebelumnya. Skor awal dapat diperoleh dari hasil nilai terakhir peserta didik dari materi sebelumnya. Atau kalau peneliti suadah melakukan penelitian bisa diperoleh dari nilai rata-rata skor kuis peserta didik. d. Membangun tim Sebelum memulai program pembelajaran sangat baik jika memulai dengan memberi kesempatan kepada anggota tim untuk melakukan sesuatu yang mengasikkan dan untuk saling mengenal satu sama lain. Misalnya: tim boleh menciptakan nama atau logo tim, bener, lagu atau syair Pada hari pertama kerja tim dalam STAD, peneliti atau guru harus menjelaskan kepada para peserta didik apa artinya bekerja dalam tim. Khususnya sebelum memulai kerja tim bahaslah aturan tim sebagai berikut (yang bisa ditempatkan pada papan buletin atau papan tulis): a. Para peserta didik punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya. b. Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai teman satu tim menguasai pelajaran tersebut. c. Mintalah bantuan dari teman satu tim untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru. d. Teman satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan Kelebihan dan kekurangan Student Teams Achievement Division (STAD) a. Kelebihan Sedangkan keuntungan metode Student Teams Achievement Devisions (STAD) menurut Soewarso sebagai berikut: 1) Metode pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang sedang dibahas. 21 Robert E Slavin, op.cit., hlm. 151.

36 23 2) Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya. 3) Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama. 4) Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya. 5) Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. 6) Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan. 7) Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa dalam belajar bekerja sama. 22 Sampai saat ini metode Student Teams Achievement Devisions (STAD) belum banyak diterapkan dalam dunia pendidikan kita. b. Kekurangan Kebanyakan pengajar enggan untuk menerapkan sistem ini karena beberapa alasan: 1) Kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar 2) Banyak orang mempunyai kesan negatif mengenai kegiatan kerja sama atau belajar dalam kelompok. 3) Banyak siswa tidak senang disuruh untuk kerja sama dengan yang lain. 4) Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa 22 Politeknik Caltek Riau Karakteristik STAD, loc.cit., hlm.2.

37 24 minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. 23 Siswa yang tekun juga merasa timnya yang kurang mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah mereka. D. Pemetaan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan prestasi hasil belajar pada mapel Aqidah Akhlak STAD Peningkatan Prestasi belajar 1. Kerja Kelompok 1. Saling bantu 2. Siswa aktif 2. Berfikir aktif & kritis 3. Reward 3. Motivasi belajar 4. Kuis 4. Pemahaman berulangulang 5. Evaluasi 5. Prestasi meningkat E. Kajian penelitian yang relevan Sebagai bahan komparasi untuk penelitian skripsi ini, penulis akan mengambil beberapa skripsi yang sudah ada sebagai bahan komparasi. Di antara skripsi yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1. Skripsi saudara Yeni Susilowati Mahasiswa FMIPA UNNES yang berjudul Model Metode Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Konsep Perubahan Lingkungan Fisik dan Prosesnya dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sains Kelas IV SD Negeri Sekaran 02 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model metode Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sains. Pada siklus I, untuk hasil belajar kognitif keberhasilan kelasnya 85,7%, untuk hasil belajar psikomotorik pada percobaan 1 keberhasilan kelasnya 57,1 %. Pada percobaan 2 keberhasilan kelasnya 71,4%. Sedangkan hasil belajar afektif keberhasilan kelasnya 100%. Pada siklus II untuk hasil belajar kognitif keberhasilan kelasnya 92,9%, untuk hasil belajar psikomotorik pada 23 Ibid.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aqidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang menanamkan dasar keimanan seseorang, tanpa aqidah seseorang tidak akan bisa dikatakan beriman. Dan akhlak adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Pembelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran mempunyai arti yang sangat berbeda. Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia harus dilandasi dengan akhlak al-karimah. Kepentingan akhlak ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia harus dilandasi dengan akhlak al-karimah. Kepentingan akhlak ini BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang menanamkan dasar aqidah dan akhlak. Tanpa aqidah seseorang tidak akan bisa dikatakan beriman, dan akhlak

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IX MTs MA ARIF NU 1 KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah yang merupakan peningkatan dari mata pelajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI) PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan syarat

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI POKOK BERIMAN KEPADA MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT DI KELAS

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek yaitu peserta didik dan pendidik. Dalam proses belajar peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi belajar mengandung dua kata yakni prestasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang mengisyaratkan adanya orang yang mengajar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S.1 Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Kelas MI.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S.1 Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Kelas MI. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PECAHAN SEDERHANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DI KELAS IV MI BANGUNREJO PATEBON KENDAL TAHUN

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MUNAWAROH TEMBELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 PENELITIAN

Lebih terperinci

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Oleh: NUR AZIZ NIM : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan COVER IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP MA'ARIF NU 1 PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN TATA CARA MANDI WAJIB SISWA KELAS VI SEMESTER GASAL DI MI IANATUL MUBTADIIN WRINGINJAJAR MRANGGEN DEMAK TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK QS. AL-BAYYINAH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK QS. AL-BAYYINAH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK QS. AL-BAYYINAH MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS VI MI TSAMROTUL HUDA 2 JATIROGO BONANG DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION (Studi Pada Anak RA Bustanuth Tholibin Gading Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung. SD ini adalah hasil penggabungan dari SD Negeri Tlahap 2 yang merupakan SD

Lebih terperinci

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Banyak pendapat yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah sepertì dalam teori

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Kependidikan Islam Oleh : ZAENAL HAKIM

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang individu di muka bumi ini, tanpa pendidikan berarti seseorang tidak berilmu, padahal kita tidak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENDEKATAN RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI SMA N 2 MRANGGEN DEMAK

PENDEKATAN RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI SMA N 2 MRANGGEN DEMAK PENDEKATAN RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XI SMA N 2 MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SMALL GROUP DISCUSSION

PENERAPAN MODEL SMALL GROUP DISCUSSION PENERAPAN MODEL SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MEMELIHARA LINGKUNGAN DI KELAS III MI BUSTANUL ULUM MORODEMAK BONANG DEMAK SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI SHALAT FARDHU PADA PESERTA DIDIK KELAS II MI NU 34 ROWOBRANTEN RINGINARUM KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SULAIWI NIM

SULAIWI NIM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK SHALAT ID MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM TANJUNGSARI TLOGOWUNGU PATI TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI CIRI CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS III SEMESTER I DI MIN WONOKETINGAL KECAMATAN KARANGANYAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGAR DAN MENULIS MELALUI STRATEGI LISTENING TEAMS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGAR DAN MENULIS MELALUI STRATEGI LISTENING TEAMS PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGAR DAN MENULIS MELALUI STRATEGI LISTENING TEAMS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI CERITA DI KELAS V MI JOHOREJO GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENELITIAN TINDAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalin suatu hubungan antar sesama manusia harus dilandasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjalin suatu hubungan antar sesama manusia harus dilandasi dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang menanamkan dasar keimanan pada seseorang. Aqidah akhlak merupakan keadaan batin seseorang yang menjadi sumber lahirnya

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM :

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Tarbiyah. Oleh : KHIYARUL ANAM NIM : MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I DI MI MATHOLIBUL HUDA RUWIT WEDUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN SECARA ISLAMI BERBASIS LEARNING COMMUNITY MATERI PERSAMAAN LINGKARAN KELAS XI IPA MA NU NURUL HUDA SEMARANG

Lebih terperinci

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI melalui Metode STAD. ST Masropah SDN Ngadirejo 01 Kota Blitar

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI melalui Metode STAD. ST Masropah SDN Ngadirejo 01 Kota Blitar Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI melalui Metode STAD ST Masropah SDN Ngadirejo 01 Kota Blitar Email : stmasropah@yahoo.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang utuh. Pendidikan memegang peranan penting

Lebih terperinci

íóñúýóúö Çááøóåõ ÇáøóÐöíäó ÂóãóäõæÇ ãöäúßõãú æóçáøóðöíäó ÃõæÊõæÇ ÇáúÚöáúãó ÏóÑóÌóÇÊò. 2

íóñúýóúö Çááøóåõ ÇáøóÐöíäó ÂóãóäõæÇ ãöäúßõãú æóçáøóðöíäó ÃõæÊõæÇ ÇáúÚöáúãó ÏóÑóÌóÇÊò. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, 2007), hal 1. 2 Tim Pengembang Kurikulum, Panduan KTSP,( Jakarta: Depag, 2007), hal. 31.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, 2007), hal 1. 2 Tim Pengembang Kurikulum, Panduan KTSP,( Jakarta: Depag, 2007), hal. 31. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH POKOK MATERI MAKANAN DAN MINUMAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA KELAS VIIIA MTs ASY-SYARIFIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MAN KENDAL

OPTIMALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MAN KENDAL OPTIMALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MAN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang) S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS III MI NU 39 KERTOSARI SINGOROJO KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam (http://gurulia.wordpress.com). memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam (http://gurulia.wordpress.com). memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Cooperative Learning Learning (Pembelajaran) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs. NU 08 Gemuh Kendal) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN (HAND PUPPET) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA SISWA KELAS II MI TARBIYATUL HASANAH DI DES BRINGIN BATEALIT JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kajian Tentang Model Pembelajaran Cooperative Learning a. Pengertian Model Pembelajaran Menurut Agus Suprijono (2009: 46) mengatakan bahwa model pembelajaran

Lebih terperinci

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N KARANGPANDAN TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yang dilakukan guru bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Oleh : AH. FAIQ ERMAWAN NIM :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Oleh : AH. FAIQ ERMAWAN NIM : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH ) SISWA KELAS V MI MA HADUL ULUM MUTIH WETAN WEDUNG DEMAK TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK MENELADANI GAYA KEPEMIMPINAN KHULAFAURRASYIDIN UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

IANAH NIM:

IANAH NIM: PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI MEKANIKA GERAK DENGAN MODEL POE (PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN) PADA SISWA KELAS XI MA TAQWIYATUL WATHON SUMBEREJO MRANGGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan latihan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan proses pembelajaran terkadang terdapat kendalakendala. Salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran adalah motivasi siswa untuk belajar.

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG

PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Progam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MODEL STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MODEL STAD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DENGAN MODEL STAD (Student Teams Achievement Divisions) PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI NU KEDUNGSUREN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA MATERI POKOK MENGGAMBARKAN STRUKTUR ORGANISASI DESA DAN PEMERINTAH KECAMATAN PADA SISWA KELAS IV MIT NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

Oleh : AHMAD ROZIKIN NIM :

Oleh : AHMAD ROZIKIN NIM : MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA DI KELAS V MI ISLAMIYAH POLODORO KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NURUL

Lebih terperinci

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI

PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Lebih terperinci

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088 PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK DAN YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI MTs YAROBI GROBOGAN

PERBANDINGAN KINERJA GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK DAN YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI MTs YAROBI GROBOGAN PERBANDINGAN KINERJA GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK DAN YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI MTs YAROBI GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Oleh: SUNIPAN NIM

Oleh: SUNIPAN NIM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MATERI ارفPOKOK SISWA KELAS IV MI QODIRIYAH HARJOWINANGUN DEMPET DEMAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-QUR AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pandangan tradisional selama beberapa dekade dipahami sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat. Namun demikian pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang di berikan pada salah satu subjek pelajaran yang harus di pelajari oleh peserta didik muslim dalam menyelesaikan pendidikannya

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM: STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEER LESSONS DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TERPADU MATERI POKOK STRUKTUR PERMUKAAN BUMI SISWA KELAS IX MTs DARUL ULUM DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SOLICHATUN NIM :

SOLICHATUN NIM : MODEL PEMBELAJARAN TGT (TIME GAMES TURNAMENT) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI PUASA PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD MUHAMMADIYAH SUKOREJO KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru demi tercapainya keberhasilan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JAM PADA MATERI PENGUKURAN WAKTU KELAS II MI NU 16 KALIGADING BOJA KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SMAN 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SMAN 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2011/2012 ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SMAN 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Pendidikan dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI. SRUWEN 04 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/

Lebih terperinci