BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (true experimental research). Menurut Wina (2013: 100) eksperimen semu adalah suatu penelitian eksperimen yang pemilihan kelompoknya tidak dilakukan dengan cara random atau acak. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu antara kelas eksperimen 1 kelompok eksperimen Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain (Sugiyono, 2012: 107). Sedangkan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design, terdapat dua kelompok yang eksperimen pertama kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 yang dipilih tidak secara random. Kelompok tersebut diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui perbedanaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Grup Pretest Variabel bebas Posttest Kelompok Eksperimen 1 O 1 X 1 O 2 Kelompok Eksperimen 2 O 3 X 2 O 4 Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Desig Terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian ini yaitu data pretest kelompok eksperimen 1 (O 1 ) dan kelompok eksperimen 2 (O 3 ), data posttest 42

2 43 kelompok eksperimen 1 (O 2 ) dan kelompok eksperimen 2 (O 4 ). Secara rinci keterangan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut. X 1 : perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model STAD) X 2 : perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model NHT) O 1 : hasil pretest kelompok eksperimen 1 O 2 : hasil pretest kelompok eksperimen 2 O 3 : hasil posttest kelompok eksperimen 1 O 4 : hasil posttest kelompok eksperimen 2 Faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian adalah validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkaitan dengan apakah perlakuan yang kita berikan benar-benar menyebabkan hasil yang observasi dalam penelitian. Cara yang tepat unuk menentukan validitas internal yaitu dengan cara mengidentifikasi dan mengesampingkan sebanyak mungkin perlakuan terhadap validitas (Tuckman 1988, dalam Punaji Setyosari 2013: 156). Agar penelitian ini dapat dipercaya ada beberapa validitas internal yang harus dikontrol antra lain yaitu pengaruh guru dalam menerapkan treatment, Maturation (kematangan), pengujian sebelumnya (testing), Possible regression and interaction betwen selection, yang akan paparkan pada bab selanjutnya. Terdapat faktor lain yang bersifat eksternal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Istilah validitas eksternal merujuk pada generalisasi atau reprentasi temuan-temuan penelitian dan berkenaan dengan sejauh mana kita dapat menggenerelisasi hasil penelitian di luar latar penelitian (Vockell & Asher 1995 dalam Punaji Setyosari 2013: 168). Menurut Sanjaya (2013: 97) validitas eksternal berkaitan dengan teknik sampling yang dilakukan oleh peneliti Lokasi Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SD Gugus Merapi yang terletak di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Gugus Merapi terdiri dari 6 SD yaitu SD Inti Petung 1, dan SD imbas yaitu SD Petung 2, SD Negeri Ndaleman Kidul 1, SD Negeri Ndaleman Kidul 2, SD Negeri Pogalan 1,

3 44 dan SD Negeri Pogalan 3. Namun tidak semua SD di Gugus Merapi dijadikan objek penelitian. Peneliti hanya mengambil tiga SD yang sudah mewakili Gugus Merapi yaitu SD Inti Petung 1, SD imbas Petung 2, dan SD imbas Pogalan 2. Peneliti memilih mata pelajara IPA Kelas 4 Semester II tahun pelajaran 2015/ Variabel Penelitian Menurut Sugiono (2013: 38) variabel penelitian merupakan suatu atribut atau nilai dari orang atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang dapat diterapkan oleh peneliti agar dapat dipelajari dan ditarik kesimpulanya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Slameto (2015: 198) variabel bebas adalah variabel yang diduga menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel lain. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran STAD dan NHT. Sedangkan variabel terikat Menurut Sugiyono (2010: 61) adalah variabel yang dipengaruhi/yang menjadi akibat, karena adanya perlakuan dari variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. 3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel menurut Sugiyono (2013: 80) populasi adalah semua wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Merapi Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, dengan jumlah siswa 149 yang terdiri dari enam SD dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.1 Populasi Penelitian Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar Gugus Merapi No Nama Sekolah Status Jumlah Siswa Kelas 4 1. SD Negeri Petung 1 SD Inti SD Negeri Petung 2 SD Imbas SD Negeri Ndaleman Kidul 1 SD Imbas SD Negeri Ndaleman Kidul 2 SD Imbas 22

4 45 5. SD Negeri Pogalan 1 SD Imbas SD Negeri Pogalan 3 SD Imbas 18 Jumlah keseluruhan 149 Menurut Sugiono sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Arief Furchan (2011: 201) sampel merupakan bagian yang mewakilidari suatu populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Petung 01 yang berjumlah 35 siswa (kelompok eksperimen 1) mewakili SD inti dan SD Negeri Pogalan 01 yang berjumlah 28 siswa (kelompok eksperimen 2) mewakili SD imbas. Secara ringkas dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Nama sekolah Status Kelas Jumlah Kelompok siswa 1. SDN Petung 1 SD Inti IVA 18 Eksperimen 1 IVB 17 Eksperimen 2 2. SDN Petung 2 SD Imbas IV 25 Eksperimen 1 3. SDN Pogalan 1 SD Imbas IV 28 Eksperimen 2 Jumlah keseluruhan 88 SDN Petung 1 merupakan SD Inti dalam gugus Merapi, siswa kelas 4 SDN Petung 1 akan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama yaitu sebagai kelompok eksperimen 1 sedangkan kedua sebagai kelompok eksperimen 2. Siswa kelas 4 SDN Petung 2 sebagai kelompok eksperimen 1 sedangkan SDN Pogalan 1 sebagai eksperimen 2. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan jenis Probability Sampling yaitu Cluster Sampling (Area Sampling). Menurut Sugiyono (2009: 120), Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi guna dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan cluster sampling (Area Sampling) merupakan teknik

5 46 untuk menentukan sampel apabila obyek yang akan diteliti atau sumber data yang sangat luas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih perwakilan dari beberapa SD yang memiliki status berbeda, yaitu SD inti Negeri Petung 01 yang mewakili SD Inti, SD Petung 2 dan SD Pogalan 1 mewakili SD Imbas. Alasan yang memperkuat pengambilan sampel menggunakan teknik sampling ini adalah keterbatasan dalam masalah biaya, masalah waktu, masalah ketelitian serta masalah teknis lainnya. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Menurut Slameto (2015: 227) diperlukan serangkaian data untuk dapat membuat simpulan dari penelitian yang dilakukan. Data tersebut dapat diperoleh melalui berbagai teknik dan instrumen pengumpulan data. Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data hasil belajar IPA SD kelas IV. Teknik untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan teknik tes dan observasi. Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban/sejumlah pertanyaan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Menurut Riduwan ( 2006: 37) tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan/latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu/kelompok. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari posttest. Selain metode tes, penelitian yang dilakukan juga menggunakan teknik observasi. Observasi adalah pengamatan tentang suatu kejadian dan mencatatnya pada alat observasi (Wina 2013: 270). Lembar observasi berupa lembar aktifitas guru dan lembar aktifitas siswa dalam penerapan pembelajaran STAD dan NHT Instrumen Pengumpulan Data Peneliti menggunakan instrumen observasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajaran guru dalam pembelajaran. Lembar observasi tersebut diserahkan kepada guru atau observer untuk

6 47 mengetahui apakah langkah-langkah penerapan model pembelajaran benar-benar sudah dilakukan sebagamaina mestinya atau tidak. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiata Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran STAD No. Kegiatan Guru Nomor Item Pertemuan ke-1 1. Guru menyampaikan skenario dan tujuan pembelajaran Guru memberikan pretest Guru menjelaskan materi Sumber Daya Alam secara garis 3 besar. 4. Guru mengidentifikasi siswa berdasarkan kemampuan 4 akademiknya. 5. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang 5 terdiri dari 4-5 siswa heterogen. Pertemuan ke-2 1. Guru memberikan bahan/materi sebagai pedoman siswa 1 2. Guru memberikan kuis Guru membimbing cara menghitung skor yang diperoleh tiap 3 kelompok. 4. Guru memberikan penghargaan pada masing-masing 4 kelompok sesuai prestasi yang diraih. 5. Guru memberikan posttest. 5 Selain menggunakan model pembelajaran STAD, dalam penelitian ini juga menerapkan model pembelajaran NHT. Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi observasi guru pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran NHT pada kelompok eksperimen 2. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiata Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran NHT No. Kegiatan Guru Nomor Item Pertemuan ke-1 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi 1 siswa. 2. Guru memberikan pretest Guru menjelaskan materi Sumber Daya Alam Guru mengidentifikasi siswa berdasarkan kemampuan 4

7 48 akademiknya. 5. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang 5 terdiri dari 4-5 siswa heterogen. 6. Guru memberi nomor masing-masing siswa dalam 6 kelompok. Pertemuan ke-2 1. Guru memberikan LKS Guru memberikan pertanyaan/kuis Guru menyebut satu nomor dengan cara pengundian Guru mengklarifikasi jawaban siswa Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang hasil 5 belajarnya lebih baik. 6. Guru memberikan posttest. 6 Sedangkan pada lembar observasi siswa,yang diamati ada keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang meenggunakan model pembelajaran STAD dan NHT. Berikut ini adalah tabel dari kisi-kisi lembar observasi siswa kelompok eksperimen 1 pada pembelajaran STAD. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiata Siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran STAD No. Kegiatan Guru Nomor Item Pertemuan ke-1 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang skenario 1 pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Siswa mengerjakan pretest Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi Sumber 3 Daya Alam. 4. Siswa mendengarkan arahan guru dalam rangka menyiapkan 4 diri membentuk kelompok heterogen. 5. Siswa berkumpul menjadi beberapa kelompok sesuai arahan 5 dari guru. Pertemuan ke-2 1. Siswa belajar dengan kelompoknya secara diskusi 1 2. Siswa mengerjakan kuis Siswa menghitung skor yang diperoleh Masing-masing kelompok mendapatkan penghargaan sesuai 4 prestasi yang diraih. 5. Siswa mengerjakan posttest. 5

8 49 Berikut ini adalah tabel dari kisi-kisi lembar observasi siswa kelompok eksperimen 2 pada pembelajaran NHT. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiata Siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran NHT No. Kegiatan Guru Nomor Item Pertemuan ke-1 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan 1 pembelajaran yang harus dicapai. 2. Siswa mengerjakan pretest Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi Sumber 3 Daya Alam. 4. Siswa mendengarkan arahan guru dalam rangka menyiapkan 4 diri membentuk kelompok heterogen. 5. Siswa berkumpul menjadi beberapa kelompok sesuai arahan 5 dari guru. 6. Masing-masing siswa mendapatkan nomor. 6 Pertemuan ke-2 1. Siswa mendapatkan LKS Siswa menjawab pertanyaan/kuis pada LKS Siswa yang nomornya disebut oleh guru mengangkat tangan Siswa menyimak penjelasan guru tentang jawaban yang 4 teradapat pada LKS. 5. Siswa yang hasil belajarnya lebih baik mendapatkan 5 penghargaan. 6. Siswa mengerjakan posttest. 6 Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar soal pretest dan posttest berupa tes pilihan ganda. Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam uji coba instrumen yang akan digunakan adalah 1) penyusunan kisi-kisi soal, 2) uji coba instrumen soal, 3)Uji validitas, 4) Uji reliabilitas. Penyusunan kisi-kisi soal uji coba yang akan digunakan sebagai posttest yaitu berdasarkan pada Standar Kompetensi yang telah dipilih yaitu memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah menjelaskan hubungan

9 50 antara sumber daya alam dengan lingkungan. berikut ini adalah tabel penyusunan kisi-kisi instrumen tes uji coba. Standar Kompetensi 11. memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Kompetensi Dasarnya 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Indikator 1. Mengidentifikasi sumber daya alam di lingkungan sekitar. 2. Menyebutkan ciriciri sumber daya alam berdasarkan pengelompokannya. Butir soal 1, 2, 3, 4, 6, 34, 41, 51 16, 19, 20, 21, 29, Menyebutkan contoh sumber daya alam berdasarkan cara pelestariannya. 5, 7, 8, 10, 11, 17, 18, 22, 30, 31, 32, 37, 40, Menyebutkan contoh sumber daya alam berdasarkan jenisnya. 5. Menjelaskan manfaat sumber daya alam. 9, 13, 15, 35, 38, 42, 53, 54, 55 12, 14, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 33, 36, 39, 43, 44, 45, 46, 48, 49, 52 Pengujian instrumen dilakukan di SDN Ndaleman Kidul 02 dengan jumlah responden 20 siswa. Pengujian soal uji coba tersebut meliputi validitas soal, reliabilitas soal, daya beda, tingkat kesukaran soal, dan fungsi pengecoh. Analisis data uji soal ini dilakukan dengan bantuan program anates versi 4.0 Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

10 51 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas 4 SDN Ndaleman Standar Kompetensi 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat Kompetensi 11.1 Dasar menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan Kidul 02 Indikator 1. Mengidentifik asi sumber daya alam di lingkungan sekitar. 2. Menyebutkan ciri-ciri sunber daya alam berdasarkan pengelompok annya. Butir Soal 1, 2, 3, 4, 6, 34, 41, 51 16, 19, 20, 21, 29, 50 Hasil Validitas Valid Tidak Valid 2, 3, 4 1, 6, 16, 19, 20, 29, 50 34,41, Menyebutkan contoh sumber daya alam berdasarkan cara pelestariannya. 5, 7, 8, 10, 11, 17, 18, 22, 30, 31, 32, 37, 40, 7, 8, 11, 17, 18, 22, 30, 31, 32, 47 5, 10, 37, Menyebutkan contoh sumber daya alam berdasarkan jenisnya. 9, 13, 15, 35, 38, 42, 53, 54, 55 13, 35, 42, 53 9, 15, 38, 54, Menjelaskan manfaat sumber daya alam. 12, 14, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 33, 36, 39, 43, 14, 23, 24, 25, 27, 33, 39, 43, 49 12, 26, 28, 36, 44, 45, 46, 48, 52

11 52 44, 45, 46, 48, 49, 52 Keterangan lebih lanjut tentang hasil uji validitas menggunakan program anates dapat dilihat pada lampiran. Uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrumen menggunakan pedoman yang digunakan oleh George dan Mallery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010: 35), sebagai berikut: Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Reliabilitas No Nilai Koefisien Interpretasi 1. 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2. 0,60-0,79 Reliabel 3. 0,40-0,59 Cukup Reliabel 4. 0,20-0,39 Agak Reliabel 5. <0,20 Kurang Reliabel Hasil data yang telah diolah menunjukkan hasil nilai reliabilitas tes yaitu 0,81 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tes ini reliabel atau mempunyai interpretasi sangat reliabel. Sugiyono (2012: 348) menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid. Valid berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Hasil validitas yang diperoleh dengan menggunakan Anates adalah 31 butir soal valid dari keseluruhan 55 butir soal yang diujikan. Soal dapat dianggap baik apabila diuji dengan daya pembeda sehingga ada perbandingan antara jawaban kelompok unggul dan kelompok asar yang memiliki perbedaan signifikaan. Menurut Zainal Arifin (2014: 133) daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (menguasai materi) dengan siswa yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai

12 53 materi). Kriteria untuk menentukan daya pembeda instrumen menggunakan pedoman yang digunakan oleh Arikunto 2009, sebagai berikut: Tabel 3.10 Tafsiran Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria 0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup 0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik Sekali Hasil analisis daya pembeda dari 30 soal yang diujikan menunjukkan bahwa yang memiliki daya pembeda 0,71-1,00 dengan kriteria baik sekali terdapat dalam soal nomor 2 dan 20. Selanjutnya yang memiliki daya pembeda 0,41-0,70 dengan kriteria baik terdapat dalam soal nomor 4, 7, 8, 11, 50, 17, 18,19, 23, 24, 25, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 39, 42,43, 47, 50, dan 53. Kemudian yang memiliki daya pembeda 0,21-0,40 dengan kriteria cukup terdapat dalam soal nomor 3, 16, 21, 27, dan 49. Untuk mengetahui skor rata-rata peserta didik yang menjawab benar pada butir soal diperlukan uji tingkat kesukaran yang dinyatakan dalam bentuk indeks. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab soal dengan benar pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dalam indeks (Zainal Arifin, 2014: 134). Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Hasil analisis yang diperoleh mengenai tingkat kesukaran mencapai 2 soal mudah, 26 soal sedang dan 2 soal sukar. Dari 31 soal diambil 30 soal untuk digunakan dalam lembar pretest dan posttest dengan alasan untuk mempermukan dalam menghitung penskoran. Soal tesebut terdiri dari 2 soal mudah, 25 soal sedang, dan 2 soal sukar. Untuk mengetahui berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia diperlukan uji kualitas pengecoh. Klasifikasi kualitas pengecoh dinyatakan sebagai berikut: ++ : sangat baik, - kurang baik, -- : buruk, --- : sangat buruk. Fungsi pengecoh dalam 30 soal yang akan digunakan untuk lembar pretest dan posttest sudah baik.

13 54 Berdasarkan analisis menggunakan anates, sebanyak 20 butir soal memiliki 2 pengecoh yang berfungsi baik atau sangat baik, dan 10 butir soal dengan kriteria fungsi pengecoh yang kurang baik. Berdasarkan hasil uji coba intrumen soal yang telah diujikan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ndaleman Kidul 2, lalu hasil uji coba instrumen soal tersebut telah diolah menggunakan program anates ver , dan semua hasil yang diperoleh yaitu reliabilitas, validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan fungsi pengecoh yang telah dipaparkan di atas, maka dapat terlihat bahwa instrumen soal tersebut termasuk dalam kualifikasi soal yang baik sehingga layak digunakan untuk penelitian. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dan teknik analisis statistik. Teknik analisis statistik data terdiri dari teknik uji coba instrumen, uji prasayarat, dan uji hipotesis Teknik Deskriptif Teknik deskriptif dilakukan dengan mengunakan microsoft excel. Hasil analisis dari teknik analisi deskriptif memaparkan beberapa hal yaitu nilai minimal, nilai maksimal, rata-rata, standar deviasi, distribusi frekuensi, dan grafik. Teknik deskreptif akan dilakukan pada masing-masing kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 terhadap hasil pretest maupun posttest Teknik Analisis Statistik Teknik analisis statistik data terdiri dari teknik uji coba instrumen, uji prasayarat, dan uji hipotesis. Uji coba instrumen dilakukan dengan bantuan program Anates. Uji Prasyarat meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas data. Analisis varian mempersyaratkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok kelompok yang dibandingkan homogen. Oleh karena itu diperlukan uji normalitas dan homogenitas Jatri Sarwati, (Slameto 2015). 1) Uji Normalitas

14 55 Pengujian normalitas merupakan pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Pengujian data dengan chi-square dilakukan dengan cara membandingkan kura normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal baku/standar (Sugiono, 2010: 79). Uji ini ialah pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Karena data yang berdistribusi normal merupakan syarat dilakukannya tes parametrik. Sedangkan untuk data yang tidak mempunyai distribusi normal, maka analisisnya menggunakan tes non parametrik. Normal atau tidaknya data berdasarkan patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Acuan data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16. Uji normalitas dilakukan melalui langkah-langkah analyze-descriptives statistic-exploremasukkan data pada kolom dependent list-pilih plots-pilih normality test with plots-continue-ok. 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sample t test. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Jika kedua kelompok memiliki varian yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen. Analisis uji homogenitas varian ini bisa dilakukan menggunakan software SPSS 16 yaitu analyze-descriptives statistic-explore-masukkan data pada kolom dependent list-pilih plots-pilih untransformed pada levine test continue-ok.

15 Uji Hipotesis Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung skor ratarata yang diperoleh masing-masing kelompok kelas, kemudian diuji perbedaanya menggunakan uji t. Syarat dilakukan uji t adalah data berdistribusi normal dan homogen. Uji t pada penelitian ini dilakukan pada nilai posttest siswa kedua kelompok eksperimen, dengan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows. Pengujian dilakukan menggunakan uji Independent Sample T Test dengan nilai signifikan atau probabilitas 0,05. Independent Sample T Test adalah penafsiran data dengan 2 kasus yang berbeda, dengan cara membandingngkan rata-rata dua kelompok data (Slameto 2015: 301). Uji T dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penggunaan model pembelajaran STAD pada kelas eksperimen 1 dan NHT pada kelas eksperimen 2. Berdasarkan hasil uji beda rata-rata, kemudian dilakukan analisis uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui H0 diterima atau Ha ditolak. Kriterian penerimaan atau penolakan hipotesis menggunakan kriterian: H0 diterima dan Ha ditolak apabila nilai signifikansi atau probabilitas kesalahan > 0,05. Sebaliknya H0 ditolak dan Ha diterima apabila nilai signifikansi atau probabilitas kesalahan < 0,05. Hipotesis yang diuji dalam penelitian eksperimen ini adalah: (a) H 0 : µ STAD = µ NHT, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan dalam penerapan pembelajaran menggunakan model kooperaif tipe model STAD dan NHT kelas 4 SD Gugus Merapi Magelang. (b) H a : µ STAD µ NHT, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan dalam penerapan pembelajaran menggunakan model kooperaif tipe model STAD dan NHT kelas 4 SD Gugus Merapi Magelang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 43 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III MODEL PENELITIAN. 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian

BAB III MODEL PENELITIAN. 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian BAB III MODEL PENELITIAN 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Peneltian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 72),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara kelas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh media permainan ular tangga terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep daur air. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010: 107) menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh permainan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimental atau metode penelitian murni sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 6 Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. SD Negeri 6 Singaparna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara hasil belajar kelas eksperimen yaitu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pengertian quasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experiment), dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Desain Eksperimen Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian ini merupakan jenis metode penelitian eksperimen. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Dimana terdapat dua kelompok dengan kondisi yang homogen. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental (Experimental Research) yang bertujuan untuk menguji model pembelajaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen dibedakan menjadi 4, yaitu Pre-Experimental Design, eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau quasi experiment.menurut Icep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tales, Satu Gugus Depan yang beralamatkan di Kp. Ranca Tales Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tales, Satu Gugus Depan yang beralamatkan di Kp. Ranca Tales Desa BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Subyek, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu SD Negeri Ranca Tales, Satu Gugus Depan yang beralamatkan di Kp.

Lebih terperinci